TEORI SINGKAT (anter)

16
OBSERVASI TANDA-TANDA VITAL Tujuan : Mahasiswa mampu melakukan observasi tanda-tanda vital. Kapan Memeriksa Tanda Vital Saat klien masuk rumah sakit atau fasilitas perawatan kesehatan. Di rumah sakit dengan frekuensi rutin sesuai pesan dokter atau kebijakan rumah sakit. Sebelum dan setelah prosedur operasi. Sebelum dan setelah prosedur diagnostik invasif. Sebelum dan setelah pemberian obat-obatan yang mempengaruhi kardiovaskular, respirasi dan fungsi pengendali temperatur. Saat kondisi fisik umum klien berubah (juga termasuk peningkatan intensitas nyeri atau timbulnya kebingungan). Sebelum dan setelah intervensi keperawatan yang dapat meinpengaruhi tanda vital apa saja (contoh, ambulasi khen yang sebelumnya terbatas dengan tirah baring atau sebelum klen melakukan latihan ROM). Setiap saat klien melapor pada perawat tentang adanya gejala distres fisik non spesifik rasa "aneh" atau "berbeda".

description

good

Transcript of TEORI SINGKAT (anter)

OBSERVASI TANDA-TANDA VITALTujuan :Mahasiswa mampu melakukan observasi tanda-tanda vital.

Kapan Memeriksa Tanda Vital Saat klien masuk rumah sakit atau fasilitas perawatan kesehatan. Di rumah sakit dengan frekuensi rutin sesuai pesan dokter atau kebijakan rumah sakit. Sebelum dan setelah prosedur operasi. Sebelum dan setelah prosedur diagnostik invasif. Sebelum dan setelah pemberian obat-obatan yang mempengaruhi kardiovaskular, respirasi dan fungsi pengendali temperatur. Saat kondisi fisik umum klien berubah (juga termasuk peningkatan intensitas nyeri atau timbulnya kebingungan). Sebelum dan setelah intervensi keperawatan yang dapat meinpengaruhi tanda vital apa saja (contoh, ambulasi khen yang sebelumnya terbatas dengan tirah baring atau sebelum klen melakukan latihan ROM). Setiap saat klien melapor pada perawat tentang adanya gejala distres fisik non spesifik rasa "aneh" atau "berbeda".

TEORI SINGKATPerubahan fungsi tubuh tercennin pada suhu tubuh, denyut nadi, pernapasan dan tekanan darah. Setiap perubahan yang berbeda dengan keadaan nomal dianggap sebagai indikasi yang penting mengenai keadaan kesehatan seseorang. Karena itu, keempat komponen ini disebut tanda-tanda vital (Potter & Perry, 1997).Pemeriksaan tanda-tanda vital merupakan cara yang cepat dan efisien dalam memantau kondisi klien atau mengidentifikasi masalah dan mengevaluasi respon klien terhadap intervensi yang diberikan. Pemeriksaan tanda-tanda vital merupakan bagian dari proses penerimaan pasien. Data ini memberikan sebagian keterangan pokok yang memungkinkan disusunnya rencana perawatan. Selanjutnya pengambilan tanda-tanda vital ini dilakukan dengan jarak wuktu pengumbilan tergantung pada keadaan umum dan kebutuhan klien. Palpasi dan auskultasi merupakan metode pokok yang dlgunakan untuk mengetahui tanda-tanda vital.Suhu TubuhSuhu tubuh rata-rata orang dewasa adalah : suhu oral 37C; suhu rektal 37,5C dan suhu aksila 36,7C (Potter dan Perry, 2000). Pusat pengaturan suhu tubuh ada di hipotalamus dalam SSP yang terletak di bawah otak. Organ ini memainkan peranan penting sebagai pengatur panas. Hipotalamus mempunyai dua bagian: hipotalamus bagian depan untuk mengatur pembuangan panas, dan hipotalamus bagian belakang mengatur upaya penyimpanan panas. Pusat tersebut menjaga agar suhu tetap berkisar 37C dengan mempertahankan keseimbangan antara panas yang hilang dengan panas yang dihasilkan dari metabolisme. Sedangkan mekanisme untuk menjaga agar suhu tubuh tetap seimbang dilakukan dengan melebarkan pembuluh darah/vasodilatasi dalam upaya mengeluarkan panas dan menyempitnya pembuluh darah/vasokontriksi dalam upaya menahan panas.

Menentukan tempat untuk mengukur suhu :a. Suhu mulut/oral merupakan suhu inti tubuh. Menurut Potter & Perry (2000) cara ini tidak di lakukan pada klien yang menjalani bedah mulut, menggigil, riwayat epilepsi, pingsan, bemafas dengan mulut. klilen dengan terapi oksigen, klien yang baru makan/minum (tunggu 30 menit untuk memberikan waktu pada jaringan untuk kembali pada suhu normal). Pengukuran pada tempat ini juga tidak di lakukan pada bayi dan balita.b. Suhu rektal: lebih akurat dari suhu mulut. Tidak dilakukan pada bayi baru lahir, klien diare, kanker anus atau klien dengan sakit jantung,c. Suhu aksila: dilakukan jika pengambilan suhu oral dan rektal tidak mungkin dilakukan karena merupakan kontraindikasi. Metode ini adalah metode yang paling tidak akurat karena kondisi ketaik mudah dipengaruhi oleh suhu lingkungan.

NadiKecepatan denyut nadi yang normal bagi orang dewasa adalah antara 50 - 100 kali permenit. Denyut nadi merupakan dorongan atau ketukan yang diakibatkan mengembangnya aorta yang menghasilkan gelombang pada dinding aorta. Ada banyak sebab terjadinya perubahan kecepatan denyut jantung. Kecepatan denyut bereaksi terhadap rangsangan yang ditimbulkan oleh system saraf simpatis dan parasimpatis. Beberapa hal yang mempengaruhi jumlah denyut : emosi, nyeri, aktivitas dan obat-obatan. Kecepatan denyut nadi bertambah bila tekanan darah turun kaiena jantung berusaha meningkatkan keluarnya darah. Kecepatan denyut denyut >100 kali/menit disebut takikardia dan