teori simultan equation with two-stage Least Squares2.pdf

6
 1 Sistem Persamaan Simultan (Simultaneous Equations) Diterjemahkan oleh Budhi Wibowo Model-model dengan persamaan tunggal ( single equation) selama ini sesungguhnya mengabaikan masalah saling ketergantungan (interdependence ) antar variabel yang menjadi karakteristik ekonomi modern. Sebaian besar aplikasi ekonometrik bersifat saling tergantung atau simultan, dan untuk memahami masalah ini adalah dengan cara memahami sifat saling mempengaruhi (  feedback loops)  dalam model-model yang kita bangun. Sebagian besar model-model dalam ekonomi dan bisnis bersifat simultan. Sebagai contoh supply dan demand jelas bersifat simultan. Bahkan model-model single equation juga sering bersifat simultan. Estimasi sistem persamaan simultan dengan menggunakan metode OLS ( ordinary least squares) menyebabkan sejumlah kesulitan yang tidak terdapat pada single equation. Dalam model-model simultan, Classical Assumption III  yang menyatakan bahwa semua explanatory variables (independent variables) harus tidak berkorelasi dengan error term ( ε ) tidak terpenuhi . Hal ini terutama disebabkan estimasi koefisien dalam model-model simultan tersebut bias. Sebagai alternatifnya, prosedur estimasi Two-Stage Least Squares 2SLS digunakan dalam model-model simultan. The nature of simultaneous equation system (sifat persamaan simultan) Mana yang lebih awal mempengaruhi, ayam atau telur? Pertanyaan ini sulit dijawab sebab ayam dan telur merupakan  jointly determined; yaitu hubungan sebab akibat dua-arah antar kedua variabel tersebut. Semakin banyak telur yang ada akan menyebabkan semakin banyak ayam, dan semakin banyak ayam akan semakin banyak telur yang didapat. Dalam dunia ekonomi ini dipenuhi oleh bentuk  feed-back effects dan dual casuality yang membutuhkan penerapan persamaan simultan. Dalam sistem persamaan simultan, kita dapat berbicara mengenai dual casuality antara jumlah penduduki dengan  food supply, antara upah dan harga atau antara  foregn exchange rates dan international trade dan capital flows.

description

fdsgg

Transcript of teori simultan equation with two-stage Least Squares2.pdf

  • 1

    Sistem Persamaan Simultan (Simultaneous Equations)

    Diterjemahkan oleh Budhi Wibowo

    Model-model dengan persamaan tunggal (single equation) selama ini sesungguhnya mengabaikan

    masalah saling ketergantungan (interdependence) antar variabel yang menjadi karakteristik

    ekonomi modern. Sebaian besar aplikasi ekonometrik bersifat saling tergantung atau simultan,

    dan untuk memahami masalah ini adalah dengan cara memahami sifat saling mempengaruhi

    (feedback loops) dalam model-model yang kita bangun.

    Sebagian besar model-model dalam ekonomi dan bisnis bersifat simultan. Sebagai contoh supply

    dan demand jelas bersifat simultan. Bahkan model-model single equation juga sering bersifat

    simultan.

    Estimasi sistem persamaan simultan dengan menggunakan metode OLS (ordinary least squares)

    menyebabkan sejumlah kesulitan yang tidak terdapat pada single equation. Dalam model-model

    simultan, Classical Assumption III yang menyatakan bahwa semua explanatory variables

    (independent variables) harus tidak berkorelasi dengan error term ( ) tidak terpenuhi. Hal ini terutama disebabkan estimasi koefisien dalam model-model simultan tersebut bias. Sebagai

    alternatifnya, prosedur estimasi Two-Stage Least Squares 2SLS digunakan dalam model-model

    simultan.

    The nature of simultaneous equation system (sifat persamaan simultan)

    Mana yang lebih awal mempengaruhi, ayam atau telur? Pertanyaan ini sulit dijawab sebab ayam

    dan telur merupakan jointly determined; yaitu hubungan sebab akibat dua-arah antar kedua

    variabel tersebut. Semakin banyak telur yang ada akan menyebabkan semakin banyak ayam, dan

    semakin banyak ayam akan semakin banyak telur yang didapat. Dalam dunia ekonomi ini

    dipenuhi oleh bentuk feed-back effects dan dual casuality yang membutuhkan penerapan

    persamaan simultan. Dalam sistem persamaan simultan, kita dapat berbicara mengenai dual

    casuality antara jumlah penduduki dengan food supply, antara upah dan harga atau antara foregn

    exchange rates dan international trade dan capital flows.

  • 2

    Persamaan simultan biasanya dibangun dengan membedakan antara variabel-variabel yang

    ditentukan sebagai variabel simultan (simultaneously determined), disebut endogenous variables Y,

    dan variabel-variabel yang ditentukan tidak simultan, disebut exogenous variables X.

    ttttt XXYY 123122101 ++++= (1)

    ttttt XXYY 223321102 ++++= (2)

    Sebagai contoh, 1Y dan 2Y merupakan kuantitan dan harga ayam, 1X merupakan pendapatan

    konsumen, 2X harga daging sapi dan 3X merupakan harga pakan ayam. Dengan definisi

    tersebut, persamaan (1) menjelaskan perilaku konsumen ayam dan persamaan (2) menjelaskan

    perilaku produsen ayam. Kedua persamaan tersebut juga disebut structural equations. Structural

    equation menjelaskan teori ekonomi dibalik setiap endogenous variable yang diekspresikan dalam

    bentuk persamaan yang melibatkan endogenous dan exogenous variable. Sebagai contoh Y

    merupakan jointly determined, sehinga perubahan pada 1Y akan menyebabkan perubahan pada

    2Y , yang selanjutnya juga akan menyebabkan kembali perubahan 1Y . Sebaliknya perubahan

    pada 1X tidak akan kembali menyebabkan (loop back) perubahan pada 1X . Koefisien dan disebut sebagai structural cofficients.

    Perlu dicatat bahwa suatu variabel dikatakan endogenous karena variabel tersebut jointly

    determined, bukan karena variabel tersebut muncul dua kali di dua persamaan tersebut.

    Bagaimana menentukan suatu variabel sebagai endogenous atau exogenous? Beberapa variabel

    sebagai contoh hampir selalu sebagai variabel exogenous (contoh: cuaca), tapi sebagian besar

    dapat dianggap sebagai endogenous atau exogenous, tergantung pada jumlah dan karakteristik

    persamaan lain dalam sistem tersebut. Sehingga perbedaan antara endogenous dan exogenous

    biasanya tergantung pada bagaimana peneliti mendefinisikan cakupan dari penelitian tersebut.

    Kadang-kadang lagged endogenous variables muncul pada persamaan yang melibatkan distribusi

    lag. Predetermined variables didefinisikan untuk mencakup semua variabel exogenous dan variabel

    lagged endogenous. Predetermined maksudnya bahwa variabel exogenous dan endogenous

    ditentukan diluar sistem persamaan tertentu. Variabel endogenous yang tidak lagged bukan

    merupakan predetermined, karena variabel tersebut jointly determined. Sehingga praktisi

    ekonometrik cenderung berbicara mengenai endogenous dan predetermined variables ketika

    membahas sistem persamaan simultan.

  • 3

    Tidak salah jika kita mengasumsikan bahwa endogenous variables adalah variabel yang muncul di

    sisi kiri persamaan minimal pada satu persamaan.

    Sistem simultan melanggar Classical Assumption III

    Classical Assumption III menyatakan bahwa error term dan setiap explanatory variables harus tidak

    berkorelasi. Jika terjadi korelasi, dan estimasi regresi OLS digunakan, maka akan menghasilkan

    estimasi yang bias.

    Untuk melihat bagaimana persamaan simultan melanggar asumsi tersebut, perhatikan sistem

    persamaan simultan brikut:

    ttttt XXYY 123122101 ++++= (3)

    ttttt XXYY 223321102 ++++=

    (4)

    Perhatikan sistem persamaan ini dan apa yang terjadi jika error term meningkat, dengan

    mengganggap variabel lainnya tidak berubah:

    1. Jika 1 meningkat dalam periode tertentu, maka 1Y juga akan meningkat pada persamaan (3)

    2. Jika 1Y meningkat, 2Y juga akan meningkat pada persamaan (4)

    3. Tapi jika 2Y meningkat pada persamaan (4), juga berarti meningkat di persamaan (3)

    dimana variabel tersebut merupakan explanatory variable.

    Sehingga meningkatnya error term pada suatu persamaan menyebabkan meningkatnya

    explanatory variable pada persamaan yang sama; jika 1 meningkat, 1Y meningkat dan selanjutnya 2Y juga meningkat, yang artinya melanggar asumsi bahwa error term dan explanatory

    variabel harus saling bebas.

    Reduced-form equations

  • 4

    Cara alternatif untuk mengekspresikan suatu sistem persamaan simultan adalah dengan

    menggunakan reduced-form equations, yaitu persamaan yang mengekspresikan endogenous

    variables dengan hanya melibatkan error term dan semua predetermined variables (exogenous plus

    lagged endogenous) dalam sistem persamaan simultan tersebut.

    Reduced-form equations untuk persamaan (3) dan (4) menjadi:

    ttttt vXXXY 133221101 ++++= (5)

    ttttt vXXXY 237261542 ++++= (6)

    Dimana v merupakan stochastic error term dan disebut reduced-form cofficients karena merupakan koefisien dari predetermined variables variables dalam reduced-form equations. Perhatikan

    bahwa pada setiap persamaan hanya terdapat satu variabel endogenous yaitu hanya sebagai

    dependen variabel, dan setiap persamaan memiliki predetermined variables yang persis sama.

    Koefisien reduced-form seperti 1 dan 5 disebut sebagai impact multipliers karena koefisien tersebut mengukur pengaruh pada variabel endogenous terhadap peningkatan satu unit

    predetermined variable, setelah menghilangkan feddback effect dari seluruh sistem simultan.

    Ada sedikitnya empat alasan menggunakan reduced form equation:

    1. karena reduced-form equation tidak memiliki sifat simultan, maka tidak melanggar Classical

    Assumption III, sehingga dapat diestimasi dengan OLS.

    2. koefisien reduced-form ini dapat secara matematis dimanipulasi untuk mendapakan

    structural coefficient. Jadi pada persamaan (5) dan (6) dapat digunakan untuk menyelesaikan atau mendapatkan dan pada persamaan (3) dan (4). Metode ini, menghitung structural cofficient berdasarkan reduced-form coefficient, disebut Indirect Least

    Squares (ILS).

    3. interpretasi koefisien reduced-form sebagai impact multipliers berarti bahwa koefisien

    tersebut memiliki makna ekonomi. Sebagai contoh koefisien tersebut bisa digunakan

    untuk membandingkan pengeluaran pemerintah terhadap pengaruh pemotongan pajak.

    4. persamaan reduced-form memainkan peran penting dalam teknik estimasi yang paling

    sering digunakan untuk persamaan-persamaan simultan yaitu teknik Two-Stage Least

    Squares.

  • 5

    Two-Stage Least Squares

    Mengestimasi persamaan-persamaan simultan dengan OLS mengakibatkan bias sehingga

    melanggar Classcial Assumption III. Kita dapat menghindari pelanggaran asumsi tersebut jika kita

    dapat menemukan variabel baru yang memiliki sifat:

    1. sebagai variabel yang mendekati (good proxy) variabel endogenous tersebut, dan

    2. tidak berkorelasi dengan error term

    Jika kemudian variabel baru ini kita gunakan untuk mengganti variabel endogenous yang mucul

    sebagai explanatory variable, maka explanatory variable tersebut tidak akan berkorelasi dengan error

    term, sehingga Classical Assumption III terpenuhi.

    Perhatikan sistem persamaan berikut:

    tttt XYY 122101 +++= (7)

    tttt ZYY 221102 +++= (8)

    Jika kita bisa menemukan variabel baru yang sangat erat berkoralasi dengan 2Y tapi tidak

    berkorelasi dengan 1 , kemudian kita dapat mengganti variabel baru ini untuk 2Y pada sisi kanan persamaan (7). Variabel baru ini disebut instrument variable. Suatu instrument variable

    digunakan untuk menggantikan variabel endogenous (ketika variabel endogenous tersebut sebagai

    explanatory variable); dengan kata lain merupakan variabel yang paling dekat dengan endogenous

    variable tersebut dan tidak berkorelasi dengan error term.

    Karena tidak ada joint casualty antara instrument variable dengan endogenous variable, penggunaan

    instrument variable ini menghindari pelanggaran Classical Assumption III. Meskipun demikian cara

    menemukan instrument variable tersebut merupakan masalah lain.

    Two-Stage Least Squares (2SLS) merupakan suatu metode yang secara sistematis menggunakan

    instrument variable untuk menggantikan endogenous variable yang muncul sebagai explanatory

    variable dalam sistem persamaan simultan. 2SLS melakukan hal ini dengan cara:

  • 6

    Tahap pertama: mengestimasi koefisien pada persamaan reduced-form dalam sistem

    persamaan struktural dengan menggunakan OLS.

    Karena predetermined variables (exogenous plus legged endogenous) tidak berkorelasi dengan error

    term pada reduced-form, estimasi koefisien reduced-form ( ) dengan OLS tidak akan bias. Kemudian koefisien ini dapat digunakan untuk mengestimasi variabel dependennya yang

    merupakan variabel endogenous.

    ttt ZXY 2101 ++= (9)

    ttt ZXY 5432 ++= (10)

    Tahap kedua: mengganti Y pada reduced-form untuk Y dalam structural equation, kemudian mengestimasi persamaan struktural yang telah direvisi ini dengan

    menggunakan OLS.

    Jadi tahap kedua yaitu mengestimasi persamaan tersebut dengan menggunakan OLS:

    tttt uXYY 122101 +++= (11)

    tttt uZYY 221102 +++= (12)

    Perhatikan bahwa dependen variabel masih asli variabel endogenous dan penggantian hanya

    untuk variabel yang muncul di sisi kanan dalam structural equation tersebut. Selanjutnya dari

    persamaan (11) dan (12) bisa didapat estimasi koefisien dan dengan menggunakan OLS. Jadi metode Two-Stage Least Squares ini menggunakan dua tahap OLS.