Teori sifat
-
Upload
riezlye-lugu -
Category
Education
-
view
1.205 -
download
0
description
Transcript of Teori sifat
Teori Sifat
Oleh Kelompok 1
• Teori Sifat
Teori Ini muncul setelah teori “The Great Man” yang menjadi
keyakinan terdahulu dianggap sudah kurang tepat. Teori “the great
man” menyatakan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukannya dibuat.
Seseorang yang dilahirkan sebagai pemimpin akan mejadi pemimpin
tanpa memperhatikan apakah dia memiliki sifat atau tidak sebagai
seorang pemimpin.
Teori ini bertolak atas pemikiran bahwa keberhasilan seorang
pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang
dimiliki pemimpin itu. Sifat tersebut dapat berupa sifat fisik atau sifat
psikologis. Untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil sangat
ditentukan kemampuan pribadi pemimpin.
Kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan
berbagai macam sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya. Oleh
karena itu timbul usaha para ahli untuk meneliti dan memerinci lebih
jauh kualitas seorang pemimpin yang berhasil di dalam melaksanakan
tugas-tugas kepemimpinannya, kemudian hasil-hasil tersebut
dirumuskan ke dalam sifat-sifat umum seorang pemimpin. Usaha
tersebut melahirkan dan berkembang menjadi teori kepemimpinan
yang disebut “teori sifat-sifat kepemimpinan” atau traits theory of
leadership”
Berbagai Macam Pendapat
Tokoh yang mengupas sifat kepemimpinan adalah Barnard, Ordway Tead, Millet, Stogdill, Davis, G.R. Terry, Ruslan Abdulgani, dan sebagainya. Usaha yang dilakukan para ahli sangat heterogen, sehingga kadang-kadang timbul keragu-raguan terhadap hasil tersebut. Berbagai pendapat yang berbeda-beda diantaranya adalah :
1. Ordway Tead
Ada sepuluh macam sifat atau perangai yang harus dimiliki seorang pemimpin, yaitu :
a. Energi jasmani dan rohani (physical and nervous energy)
b. Kepastian akan maksud dan arah tujuan (a sense of purpose and direction)
c. Antusiasme atau perhatian yang besar (anthusiasm)
d. Ramah tamah, penuh rasa persahabatan dan ketulusan hati (friendlieness and effecticeness)
e. Integritas atau pribadi yang bulat (integrity)
f. Kecakapan teknis (technical mastery)
g. Mudah mengambil keputusan (decisioness)
h. Cerdas (intelligence)
i. Kecakapan mengajar (teaching skill)
j. Kesetiaan (faith)
2. John D. millet
Ada empat sifat yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin, yaitu :
a. Kemampuan melihat organisasi sebagai satu keseluruhan (the ability to see an enterprise as a whole)
b. Kemampuan mengambil keputusan-keputusan (the ability to make decisions)
c. Kemampuan melimpahkan atau mendelegasikan wewenang (the ability to delegate authority)
d. Kemampuan menanamkan kesetiaan (the ability to command loyality)
3. Keith DavisDalam bukunya yang berjudul Human Behavior at Work
: Human relations and Organizational Behavior, Davis mengemukakan empat macam kelebihan kelebihan sifat-sifat yang perlu dimilki oleh pemimpin, yaitu :
a. Intelegensia (intelligence)
b. Kematangan dan keluasan pandangan social (social maturity and breadth)
c. Mempunyai motivasi dan keinginan berprestasi yang datang dari dalam (inner motivation and avhievement desires)
d. Mempunyai kemampuan mengadakan hubungan antar manusia (human relations attitudes)
4. Chester I. Barnard
Ada dua sifat utama yang perlu dimiliki pemimpin, yaitu :
a. Sifat-sifat pribadi yang meliputi : fisik, kecakapan (skill), teknologi (technology), daya tanggap (perception), pengetahuan (perception), daya ingat (memory), imajinasi (imagination)
b. Sifat-sifat pribadi yang mempunyai watak yang lebih subjektif, yaitu keunggulan seorang pemimpin di dalam : keyakinan (determination), ketekunan (persistence), daya tahan (endurance), keberanian (courage)
mm
5. Ralph Stogdill
Berdasarkan penelitian Stogdill ada dua periode penelitian yaitu periode 1904-1947 dan periode 1948-1970.
a. Periode 1904-1947 1) Capacity, meliputi kecerdasan (intelligence),
kewaspadaan (alertness), kemampuan berbicara (verbal facility), keslian (originality), dan kemampuan menilai (judgement)
2) Achievement, meliputi gelar kesarjanaan (scholarship), pengetahuan (knowledge), keberhasilan dalam olah raga (athletic accomplishment).
3) Responsibility, meliputi berdikari (independability, iisiatif, ketekunan (persistence), agresif (aggressiveness), percaya pada diri sendiri (self confidence), keinginan untuk unggul (desire to exel)
4) Participation, meliputi aktif, kemampuan bergaul (social ability), kerja sama (cooperation), mudah menyesuaikan diri (adaptability), humor
5) Status, meliputi kedudukan sosial ekonomi (social economic position), ketenaran (popularity)Selain lima kelompok di atas, Stognill mengemukakan kelompok lain yaitu situasi (situation) yang meliputi mental level, status, skills, needs, interest of followers, objectives to be achieved, etc.
b. Periode 1948-1970
Pada tahap ini ada banyak variabel yang dikelompokkan menjadi komponen pokok sebagai berikut :
1) Physical characteristics (cirri-ciri fisik) : activity, energy (aktivitas, kekuatan), age (usia), appearance, grooming (penampilan, kerapihan), height (tinggi badan), weight (berat badan)
2) Social background (latar belakang sosial) : education (pendidikan), social status (atatus sosial), mobility (mobilitas)
3) Intellegence and ability (kecerdasan dan kecakapan) : intelligence judgement, decisiveness (kemampuan menilai, pengambilan keputusan), knowledge
4) Personalty (kepribadian), adaptability (penyesuaian diri), adjustment, normality (penyesuaian diri, biasa), aggressiveness, assertiveness, alertness (ketekunan), ascendance, dominance (pengaruh, keunggulan), emotional balance, control (penguasaan emosi, pengendalian), anthusiasm, extroversion, independence, nonconformity (kebebasan, ketidakserasian), objectivity, though-mindedness, originality, creativity, personal integrity, ethical conduct, resourcefulness (banyak akal budinya), self confidence, strongth of conviction (kuat pendirian), tolerance of stress
5) Task related characteristic (ciri-ciri yang berorientasi pada tugas) : achievement drive, desire to excel (dorongan berprestasi, unggul), drive for responsibility (dorongan bertanggung jawab), enterprise, initiative (kepelaporan, inisiatif), persistence against (tangguh menghadapi halangan), responsible in pursuit of objectives (bertanggung jawab dalam mencapai tujuan), task orientation (berorientasi pada tugas).
6) Social characteristic (semangat kerja sama) : ability to enlist cooperative (kesanggupan untuk memperoleh kerja sama), administrative ability, attractiveness (daya tarik), cooperative nurturance (berjiwa mengasuh), popularity, prestige, sociability, interpersonal skills (kemampuan bekerja sama, kecakapan saling berhubungan) social participation, tact, diplomacy.
kelemahan
Teori yang dikemukakan di atas disamping mendapat pertentangan dari berbagai pihak, dalam prakteknya mempunyai kelemahan yang sulit dipraktekkan. Kelemahan tersebut antara lain :
1. Diantara para pendukung teori tersebut tidak ada kekompakan sehingga timbul berbagai pendapat diantara para pendukung teori tersebut
2. Teori sifat terlalu bersifat deskriptif, tidak mempunyai analisis bagaimana sifat-sifat itu kaitannya dengan keberhasilan seorang pemimpin
3. Tidak selalu ada relevansi antara-antara sifat yang dianggap unggul tersebut dengan efektivitas kepemimpinan
4. Terlalu sulit untuk menentukan dan mengukur masing-masing sifat yang berbeda-beda satu dengan yang lain
5. Situasi dan kondisi tertentu dimana kepemimpinan dilaksanakan, memerlukan sifat pemimpin yang tertentu pula.
Thank you banyak