TEORI RELIGI

5
-1- TEORI RELIGI S eperti kita ketahui bersama bahwa perhatian ilmu antropologi sangatlah besar mengenai religi, religi itu sendiri adalah segala system perbuatan manusia untuk mencapai maksud dengan cara menyandarkan diri pada kekuasaan “sesuatu” (roh-roh nenek moyang, dewa-dewa, Tuhan dsb.) yang diagungkan. Religi dipandang penting oleh para ilmuwan, khususnya di bidang sosial karena dipandang mampu menghasilkan suatu kebudayaan bila bicara mengenai konteks ritualnya dan segala aturan yang memola kehidupan pemeluknya. Yang menjadi pertanyaan bagi kita adalah, mengapa manusia melakukan berbagai cara atau hal-hal yang beraneka warna bentuknya untuk mencari hubungan dengan kekuatan-kekuatan yang mereka anggap mampu “menggerakan” alam, telah menjadi obyek penelitian para ilmuwan sejak lama, dan akhirnya muncullah berbagai macam teori mengenai asal mula munculnya religi di bumi ini. Namun bila diringkas, ada 6 teori terpenting mengenai asal mula munculnya religi, yaitu: 1. Teori faham jiwa dari E.B. TYLOR yang mengatakan bahwa kelakuan manusia yang bersifat religi itu terjadi karena manusia mulai faham akan faham jiwa. Kesadaran faham jiwa itu meliputi dua aspek penting, yaitu: 1). perbedaan antara manusia yang hidup dan yang mati, kemanakah mereka pergi? Mengapa manusia bisa bergerak dan mengapa bisa tidak bergerak (saat mati)? Pertanyaan- pertanyaan itu yang membuat manusia sadar bahwa disamping tubuh jasmaniah kita, ada sesuatu yang menggerakkan, yang disebut jiwa (soul). 2). Dalam mimpinya, manusia elihat tubuhnya sedang berjalan di tempat lain daripada tempatnya tidur. Yang By: Darundiyo Pandupitoyo, S. Sos.

Transcript of TEORI RELIGI

Page 1: TEORI RELIGI

- 1 -

TEORI RELIGI

S eperti kita ketahui bersama bahwa perhatian ilmu

antropologi sangatlah besar mengenai religi, religi itu sendiri adalah

segala system perbuatan manusia untuk mencapai maksud dengan cara

menyandarkan diri pada kekuasaan “sesuatu” (roh-roh nenek moyang,

dewa-dewa, Tuhan dsb.) yang diagungkan. Religi dipandang penting oleh

para ilmuwan, khususnya di bidang sosial karena dipandang mampu

menghasilkan suatu kebudayaan bila bicara mengenai konteks ritualnya

dan segala aturan yang memola kehidupan pemeluknya. Yang menjadi

pertanyaan bagi kita adalah, mengapa manusia melakukan berbagai cara

atau hal-hal yang beraneka warna bentuknya untuk mencari hubungan

dengan kekuatan-kekuatan yang mereka anggap mampu “menggerakan”

alam, telah menjadi obyek penelitian para ilmuwan sejak lama, dan

akhirnya muncullah berbagai macam teori mengenai asal mula

munculnya religi di bumi ini. Namun bila diringkas, ada 6 teori terpenting

mengenai asal mula munculnya religi, yaitu:

1. Teori faham jiwa dari E.B. TYLOR yang mengatakan bahwa

kelakuan manusia yang bersifat religi itu terjadi karena manusia

mulai faham akan faham jiwa. Kesadaran faham jiwa itu meliputi

dua aspek penting, yaitu: 1). perbedaan antara manusia yang hidup

dan yang mati, kemanakah mereka pergi? Mengapa manusia bisa

bergerak dan mengapa bisa tidak bergerak (saat mati)? Pertanyaan-

pertanyaan itu yang membuat manusia sadar bahwa disamping

tubuh jasmaniah kita, ada sesuatu yang menggerakkan, yang

disebut jiwa (soul). 2). Dalam mimpinya, manusia elihat tubuhnya

sedang berjalan di tempat lain daripada tempatnya tidur. Yang

By: Darundiyo Pandupitoyo, S. Sos.

Page 2: TEORI RELIGI

Tugas reading report teori religi

- 2 -

akhirnya manusia bisa membedakan antara tubuh jasmaniahnya

ang ada di tempatnya tidur waktu itu dan bagian tubuh lainnya

yang sedang berjalan di tempat lain dalam mimpinya. Dari situ bisa

ditarik kesimpulan, bahwa jiwa bisa hidup mandiri dan bisa

meninggalkan tubuh pada saat-saat tertentu, seperti pada saat tidur

atau pingsan, namun menurut E.B. TYLOR pada saat manusia

tidur ataupun pingsan, jiwa masih berhubungan dengan tubuh

manusia, kecuali pada saat manusia itu meninggal dunia. Jiwa dan

tubuhnya sudah berpisah dan terputus hubungannya secara

permanen, sehingga jiwa-jiwa yang lepas dari tubuh ini merdeka

dan mengisi seluruh alam ini dan oleh E.B. TYLOR, jiwa-jiwa

yang merdeka ini sudah tidak bisa disebut lagi soul namun disebut

spirit. Dari sinilah akhirnya manusia memercayai adanya roh-roh

halus yang dapat menjaga mereka sewaktu-waktu dari kejadian

apapun yang menimpa mereka, teruatama roh-roh halus dari garis

nenek moyang mereka sendiri.

2. Teori batas akal yang disampaikan oleh J.G. FRAZER, bahwa

manusia memecahkan semua persoalan dalam hidupnya dengan

menggunakan akal dan system pengetahuan mereka, namun

menurutnya akal dan system pengetahuan manusia itu ada

batasnya, makin maju sebuah kebudayaan manusia, makin luas

batas akal itu. Akhirnya soal-soal hidup yang tidak dapat

dipecahkan oleh manusia dengan segala keterbatasannya itu

membawa manusia kepada magic atau biasa kita sebut dengan ilmu

gaib untuk memecahkan masalah-masalah tersebut. Magic menurut

Frazer adalah segala perbuatan manusia untuk mencapai suatu

maksud dengan menggunakan kekuatan alam dan segala sesuatu

yang ada di belakangnya. Namun menurut Frazer, pada waktu itu

sebagian besar kegiatan magic tersebut tidak berhasil, dan akhirnya

Page 3: TEORI RELIGI

Tugas reading report teori religi

- 3 -

manusia mulai percaya pada alam yang dihuni oleh makhluk-

makhluk halus yang lebih berkuasa dari mereka dan mereka

anggap punya kekuatan untuk mengatur alam, maka dari sinilah

timbul religi.

3. Teori masa krisis dalam hidup individu yang dikemukakan oleh A.

VAN GENNEP dan M. CRAWLEY. Mereka berpendapat bahwa

dalam jangka waktu hidupnya, manusia mengalami masa krisis

yang menjadi obyek perhatiannya dan amat sering manakutinya.

Krisis-krisis itu berbentuk bencana alam, atau musibah lain seperti

sakit dan maut yang notabene tidak bisa mereka tangani sendiri

dengan menggunakan system pengetahuan yang mereka punyai

pada waktu itu, yang akhirnya membawa manusia ke arah

perbuatan-perbuatan / ritual-ritual yang mereka anggap dapat

mendatangkan solusi untuk masalah yang dihadapinya. Ritual-

ritual ini khusus ditujukan untuk “sesuatu” yang mereka anggap

Maha menguasai dan mengatur segala sesuatu. Ritual-ritual itulah

yang akhirnya menjadi pangkal dari religi dan bentuk-bentuk religi

tertua.

4. Teori kekuatan luar biasa yang dikemukakan oleh R.R.

MARRET, yang menjelaskan bahwa pangkal dari terbentuknya

religi ini adalah manusia merasa rendah terhadap hal-hal yang

dianggap manusia pada waktu itu luar biasa seperti contohnya:

petir, gempa bumi, gunung meletus dsb. Tempat-tempat terjadinya

peristiwa itu dianggap oleh manusia dihuni oleh kekuatan-kekuatan

yang melebihi kekuatan-kekuatan yang lebih dulu dikenal manusia.

Menurut R.R. MARRET hal tersebut bisa disebut the Supernatural.

R.R. MARRET juga menolak pendapat dari E.B. TYLOR

mengenai teori faham jiwa. Dia (R.R. MARRET) berpendapat

bahwa kesadaran mengenai jiwa tersebut terlampau kompleks bagi

Page 4: TEORI RELIGI

Tugas reading report teori religi

- 4 -

pemikiran manusia yang nasih berada pada tingkat-tingkat awal

kehidupan di muka bumi ini.

5. Teori sentimen masyarakat yang dikemukakan oleh Emile

Durkheim membahas bahwa manusia mengembangkan religi ini

karena suatu getaran jiwa, emosi keagamaan yang timbul dalam

jiwa manusia, yang timbul dalam sentimen kemasyarakatan.

Sentimen kemayarakatan itu sendiri berupa suatu kompleks

perasaan yang mengandung rasa terikat, rasa bakti, rasa cinta dsb.

Terhadap masyarakatnya sendiri. Dari situ muncullah emosi

keagamaan, dan merupakan pangkal dari terciptanya sebuah religi.

6. Teori firman Tuhan yang dikemukakan oleh W. SCHMIDT dan A.

LANG, mereka percaya dengan adanya dewa tertinggi atau bisa

disebut Tuhan yang menyampaikan pesan-pesan ajarannya melalui

manusia yang hidup pada zaman tersebut. Manusia yang terpilih

(the chosen one) inilah yang pada akhirnya nanti menyebarkan

ajaran-ajaran Tuhan tersebut kepada semua umat manusia lainnya.

Enam buah teori diatas telah menunjukkan kepada kita betapa pentingnya

religi dalam ilmu antropologi, teori satu dengan yang lainnya saling

bertentangan. yang patut ditanyakan sekarang adalah; mengapa tidak ada

kesesuain diantara 6 teori tersebut? Menurut Prof. Dr. Koentjaraningrat

hal tersebut dikarenakan para ilmuwan pengemuka teori-teori tersebut

hanya berorientasi pada satu aspek saja, padahal seperti kita tahu bahwa

religi itu sebuah hal yang sangat kompleks, karena mungkin pangkal dari

proses terciptanya religi tidak sama antara daerah satu dengan yang lain

di muka bumi ini, jadi itu semua bersifat spekulatif saja. Sebenarnya bila

bila kita telaah lebih dalam di semua suku bangsa di dunia, maka akan

terlihat bahwa ada empat unsur pokok dalam religi pada umumnya, yaitu:

I. Emosi kegamaan atau getaran jiwa yang menyebabkan

manusia menjalankan kelakuan serta ajaran agama

Page 5: TEORI RELIGI

Tugas reading report teori religi

- 5 -

II. Sistem kepercayaan atau bayangan – bayangan manusia

tentang bentuk dunia, alam gaib, hidup, maut dsb.

III. System upacara kegamaan yang betujuan mencari hubungan

dengan dunia gaib berdasarkan atas system kepercayaan

tersebut.

IV. Kelompok keagamaan atau kesatuan-kesatuan sosial yang

mengonsepsikan dan mengaktifkan religi beserta system

upacara-upacara keagamaannya.

Adapun hubungan diantara empat unsur pokok religi ini adalah : emosi

kegamaan adalah pangkal dan pusat dari aktivitas-aktivitas keagamaan,

mulai dari individu sampai pada suatu komunitas. Dari situ muncullah

system kepercayaan, dan untuk lebih mengekspresikan rasa cintanya

kepada kepercayaannya itu, manusia membuat suatu upacara atau

semacam ritual-ritual, dari dalam upacara itu sendiri dapat muncul emosi

keagamaan. Begitu pula dengan komuniti keagamaan yang memiliki

hubungan resiprositas dengan system kepercayaan, karena religi

merupakan penjelmaan dari faham kolektif masing-masing individu,

artinya religi tak ada artinya tanpa adanya umat yang menganutnya dan

komuniti keagamaan itu sendiri membutuhkan religi sebagai tempat

memola perilaku dan tempat berlindung.