Teori Proses Menua Lansia

14
 PROSES MENUA 1. PENGERTIAN MENUA adalah suatu proses menghilangkan secara perlahan-lahan kemampuan  jaringan untuk memperbaiki dir atau mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi nor mal nya sehingga ti dak dapat ber tah an ter hada p jej as (te rma suk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita.  (Darmojo, R. 2000) II. TEORI-TEORI MENUA  A. Te or i gen et ic clock  ° Tiap spies didalam inti selnya mempunyai suatu jam genetik yang telah diputar menurut suatu replikasi ° Jam ini menghi tung mit osis dan menghe nti kan replik asi ter tentu, jadi menurut konsep ini kita akan meninggal dunia meskipun tidak disertai kecelakaan lingkungan atau penyakit. ° Teori ini didukung oleh kenyataan mengapa beberapa spesies mempunyai  perbedaan umur harapan hidup yang nyata. ° Sec ara teor it is dapat dimungki nkan kit a memutar jam ini meski hany a  beberapa waktu dengan pengaruh-pengaruh dari luar berupa peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan lain-lain. ° Teori ini disebut juga biological clock atau celuller agung.  B. Teori mutasi somati k  ° Terjadi mutasi progesif pada DNA sel somatik akan menyebabkan terjadinya  penurunan kemampuan sel tersebut. ° “Er ror cat ast rope” yai tu menua dis ebab kan ole h kes ala han-kes ala han  ber untun dala m wakt u ya ng la ma, te rj adi kesala han dal am pr oses tr anskri psi (DNA)(RNA) maupun dalam proses translasi (RNA) protein/enzim)

Transcript of Teori Proses Menua Lansia

Page 1: Teori Proses Menua Lansia

5/11/2018 Teori Proses Menua Lansia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teori-proses-menua-lansia 1/14

PROSES MENUA

1. PENGERTIAN

MENUA adalah suatu proses menghilangkan secara perlahan-lahan kemampuan

 jaringan untuk memperbaiki dir atau mengganti diri dan mempertahankan struktur 

dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk 

infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita.

  (Darmojo, R.

2000)

II. TEORI-TEORI MENUA

 A. Teori genetic clock ° Tiap spies didalam inti selnya mempunyai suatu jam genetik yang telah

diputar menurut suatu replikasi

° Jam ini menghitung mitosis dan menghentikan replikasi tertentu, jadi

menurut konsep ini kita akan meninggal dunia meskipun tidak disertai

kecelakaan lingkungan atau penyakit.

° Teori ini didukung oleh kenyataan mengapa beberapa spesies mempunyai

 perbedaan umur harapan hidup yang nyata.

° Secara teoritis dapat dimungkinkan kita memutar jam ini meski hanya

 beberapa waktu dengan pengaruh-pengaruh dari luar berupa peningkatan

kesehatan, pencegahan penyakit dan lain-lain.

° Teori ini disebut juga biological clock atau celuller agung.

 B. Teori mutasi somatik 

° Terjadi mutasi progesif pada DNA sel somatik akan menyebabkan terjadinya

 penurunan kemampuan sel tersebut.

° “Error catastrope” yaitu menua disebabkan oleh kesalahan-kesalahan

  beruntun dalam waktu yang lama, terjadi kesalahan dalam proses

transkripsi (DNA)→(RNA) maupun dalam proses translasi

(RNA)→ protein/enzim)

Page 2: Teori Proses Menua Lansia

5/11/2018 Teori Proses Menua Lansia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teori-proses-menua-lansia 2/14

C. Teori menua akibat metabolisme

° Pada tahun 1935 Mc Kay Et. Al (terdapat dalam boldstein, Et Al 1989)

memperlihatkan bahwa pengurangan intake kalori pada usia muda akan

menghambat pertumbuhan dan memperpanjang umur.

° Hewan yang paling terhambat pertumbuhannya dapat mencapai umur 2 x

lebih panjang umur kontrolnya.

° Perpanjangan umur karena penurunan jumlah kalori tersebut antara lain

disebabkan karena menurunnya salah satu atau beberapa proses

metabolisme.

(Parmodjo, Budi, R Geritri

2000)

Page 3: Teori Proses Menua Lansia

5/11/2018 Teori Proses Menua Lansia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teori-proses-menua-lansia 3/14

III. MITOS-MITOS LANJUT USIA

 A. Mitos kedamaian dan ketenangan

Lansia dapat santai menikmati hasil kerja dan jerih parahnya dimasa muda

dan dewasanya, badai dan berbagai goncangan kehidupan sudah berhasil di

lewati. Kenyataannya :

1. Sering di temui stress karena kemiskinan dan berbagai keluhan serta

 penderitaan karena penyakit.

2. Depresi

3. Kkutiran4. Paranoid

5. Masalah psikotok 

 B. Mitos konservatisme dan kemunduran

Pandangan bahwa lansia pada umumnya :

1. Konservatif  

2. Tidak kreatif  

3. Menolak inovasi

4. Berorientasi ke masa silam

5. Merindukan masa lalu

6. Kembali ke masa kanak-kanak 

7. Susah berubah

8. Keras kepala

9. Cerewet

Kenyataannya : Tidak semua lansia bersikap dan berfikiran demikian.

C. Mitos berpenyakit 

Lansia dipandang sebagai masa degenerasi biologis yang disertai oleh

 berbagai penderitaan akibat penyakit yang menyrtai proses menua.

Kenyataanya :

Page 4: Teori Proses Menua Lansia

5/11/2018 Teori Proses Menua Lansia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teori-proses-menua-lansia 4/14

1. Memang proses ketuaan disertai dengan menurunnya daya tahan tubuh

dan metabolisme sehingga rawan kena penyakit.

2. Tetapi banyak penyakit pada masa sekarang yang dapat dikontrol dan

diobati

 D. Mitos senilitas

Lansia dipandang sebagai masa pikun yang disebabkan kerusakan bagian

tertentu dari otak. Kenyataannya :

Tidak semua lansia dalam proses ketuaannya di iringi dengan kerusakan

 bagian otak (banyak yang masih tetap sehat dan bugar).

 E. Mitos asexualitas

Ada pandangan bahwa pada lanjut usia, hubungan seks itu menurun, minat,dorongan, gairah, kebutuhan dan daya seksnya berkurang. Kenyataannya :

1. Menunjukkan bahwa pada lansia kehidupan sexnya normal saja.

2. Memang frekuensi hubungan sexual menurun sejalan meningkatnya

usia, tetapi masih tetap tinggi.

 F. Mitos ketidakproduktifan

Lanjut usia dipandang sebagai usia tidak produktif.

Kenyataannya :

Tidak demikian banyak lanjut usia yang mencapai kematangan, kemantapan

dan produktifitas mental dan material pada usia lanjut.

IV. BATASAN USIA MENURUT WHO

a Usia pertenggahan (middle age), ialah kelompok usia 45-59 tahun.

 b Lanjut usia (elderly) : antara 60 dan 70 tahun

c Lanjut usia tua (old) : antara 75 dan 90 tahun.

d Usia sangat tua (very old) : diatas 90 tahun

V. PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA

LANJUT USIA

Perubahan-perubahan fisik 

Page 5: Teori Proses Menua Lansia

5/11/2018 Teori Proses Menua Lansia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teori-proses-menua-lansia 5/14

a. Sel  

1. Lebih sedikit jumlahnya

2. Lebih besar ukurannya.

3. Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan

intraseluler.

b. Sistem persyarafan

1. Cepatnya menurun hubungan persarafan.

2. Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi, khususnya dengan stres.

3. Mengecilnya saraf panca indera.

Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnya saraf 

  pencium dan perasa, lebih sensitif terhadap perubahan suhu denganrendahnya ketahanan terhadap dingin.

c. Sistem pendengaran

1.  Presbiakus (gangguan pada pendengaran). Hilangnya kemampuan (daya)

 pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara/nada-nada

yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata-kata, 50 % terjadi

 pada usia di atas umur 65 tahun.

2. Membran tympany menjadi atrofi menyebabkan otosklerosis.

3. Terjadinya pengumpalan serumen dapat mengeras karena meningkatnya

keratin.

d. Sistem penglihatan

1. Sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar 

2. Kornea lebih berbentuk sferis (bola)

3. Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa)

4. Meningkatnya ambang pengamatan sinar, daya adaptasi terhadap

kegelapan lebih lambat dan susah melihat dalam kegelapan.

5. Hilangnya daya akomodasi.

6. fungsi absorbsi melemah (daya absorbsi menurun)

7. Lever (hati) makin mengecil dan menurunnya tempat penyimpanan dan

 berkurangnya tempat aliran darah.

Page 6: Teori Proses Menua Lansia

5/11/2018 Teori Proses Menua Lansia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teori-proses-menua-lansia 6/14

e. Sistem genito urinaria

1. Ginjal

Mengecil dan nefron menjadi atropi, aliran darah ke ginjal menurun

sampai 50& fungsi tubulus berkurang akibatnya : kurangnya kemampuan

mengkonsentrasi urine, BJ urine menurun, proteinuria (biasanya + 1),

BUN meningkat sampai 21 mg %, nilai ambang ginjal terhadap glukosa

meningkat.

2. Vesika urinaria (kandung kemih) : otot-otot menjadi lemah,

kapasitasnya menurun sampai 200 ml atau menyebabkan frekuensi buang

air seni, vesika urinaria susah dikosongkan pada pria lanjut usia sehingga

mengakibatkan meningkatnya retensi urin.3. Pembesaran prostat ± 75 % dialami oleh pria usia diatas 65

tahun.

4. Vagina : Selaput lendir menjadi kering dan elastisitas jaringan

menurun juga permukaan menjadi halus, sekresi menjadi berkurang,

reaksi sifatnya lebih alkali, terjadi perubahan-perubahan warna.

5. Daya seksual : Orang-orang yang makin menua masih juga

membutuhkannya tidak ada batasan umur tertentu dimana fungsi

seseorang berhenti : frekuensi seksual intercourse cenderung menurun

secara bertahap tiap tahun, tetapi kapasitasnya untuk melakukan dan

menikmati berjalan terus sampai tua.

 f. Sistem endokrin

1. Produksi dari hampir semua hormon menurun

2. Fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah.

3. Pituitari :

Pertumbuhan hormon ada tetapi lebih rendah dan hanya di dalam

 pembuluh darah; berkurangnya produksi dari ACTH, TSH, FSH dan LH.

4. Menurunnya aktivitas tiroid,

Menurunnya BMR (basal metababolic rate) dan menurunnya daya

 pertukaran zat.

Page 7: Teori Proses Menua Lansia

5/11/2018 Teori Proses Menua Lansia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teori-proses-menua-lansia 7/14

5. Menurunnya produksi aldosteron.

6. Menurunnya sekresi hormon kelamin, misalnya :

 progesteron, estrogen dan testeron.

 g. Sistem kulit  

1. Kulit mengerut/keriput akibat kehilangan jaringan lemak.

2. Kulit kepala dan rambut menipis berwarna kelabu.

3. Rambut dalam hidung dan telinga menebal.

4. Berkurangnya elastisitas akibat dari menurunnya cairan dan vaskularisasi.

5. Kuku jari menjadi keras dan rapuh.6. Kuku kaki tumbuh secara berlebihan dan seperti tanduk.

7. Kelenjar keringat berkurang jumlahnya dan fungsinya.

h. Sistem muskuloskeletal (musculosceletal system)

1. Tulang kehilangan density (cairan) dan makin rapuh.

2. Kifosis

3. Pinggang, lutu dan jari-jari pergelangan terbatas.

4. Discus intervertebralis menipis dan menjadi pendek (tingginya

 berkurang).

5. Persendian membesar dan menjadi kaku.

6. Tendon mengerut dan mengalami sklerosis.

7. Atrofi serabut otot (otot-otot serabut mengecil) : serabut-serabut otot

mengecil sehingga seseorang bergerak menjadi lamban.

Perubahan-perubahan mental

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental :

1. Pertama-tama perubahan fisik khususnya organ

 perasa

2. Kesehatan umum

3. Tingkat pendidikan

Page 8: Teori Proses Menua Lansia

5/11/2018 Teori Proses Menua Lansia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teori-proses-menua-lansia 8/14

4. Keturunan (herediter)

5. Lingkungan

Perubahan kepribadian yang drastis.

Keadaan ini jarang terjadi lebih sering berupa ungkapan yang tulus dari

 perasaan seseorang ketakutan mungkin oleh faktor lain seperti penyakit.

Kenangan (memori)

Kenanangan lama tidak berubah

1. Kenangan jangka panjang

Berjam – jam sampai berhari – hari yang lalu mencakup beberapa

 perubahan.

2. Kenangan jangka panjang

0 – 10 menit, kenangan buruk 

IQ (intelegency Quation)

1. Tidak berubah dengan informasi matematika dan perkataan

verbal

2. Berkurangnya penampilan, persepsi dan ketrampilan

 psikomotor : terjadi perubahan pada daya membayangkan karena

tekanan – tekanan dai faktor waktu.

Perubahan – perubahan psikososial

1. Pensiun

 Nilai seseorang diukur oleh produktivitasnya, identitas dikaitkan dengan

 peranan dalam pekerjaan.

2. Merasakan atau sadar akan kematian

3. Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah

 perawatan bergerak lebih sempit.

4. Ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan :

Meningkatnya biaya hidup pada penghasilan yang sulit, bertambahnya

 biaya pengobatan.

5. Penyakit kronis dan ketidakmampuan

Page 9: Teori Proses Menua Lansia

5/11/2018 Teori Proses Menua Lansia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teori-proses-menua-lansia 9/14

6. Kesepian akibat pengasingan dari lingkungan sosial

7. Gangguan syaraf panca indera, timbul kebutaan dan ketulian

8. Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan

9. Rangkaian dari kehilangan, yaitu kehilangan hubungan

dengan teman – teman dan famili.

10. Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik  

Perubahan terhadap gambaran diri, perubahan konsep diri

E. Pembengkakan kaki bagian bawah

Dapat disebabkan :

1. Kaki yang lam digantung ( oedema gravitasi )

2. Gagal jantung3. Bendungan pada vena bagian bawah

4. Kekurangan vitamin B1

5. Gangguan penyakit hati

6. Penyakit ginjal

7. Kelumpuhan pada kaki ( kaki yang tidak aktif )

F. Nyeri pinggang atau punggung

Dapat disebabkan :

1. Gangguan sendi, sendi atau susunan sendi pada susunan

tulang belakang ( osteomalasia, osteoporosis, osteoantrosis )

2. Gangguan pangkreas

3. Kelainan ginjal

4. Gangguan pada rahim

5. Gangguan pada kelenjar prostat

6. Gangguan pada otot – otot badan

G. Sulit menahan buang air seni ( sering ngompol )

Dapat disebabkan :

1. Obat – obat pencahar perut

2. Keadaan diare

3. Kelainan pada usus besar  

Page 10: Teori Proses Menua Lansia

5/11/2018 Teori Proses Menua Lansia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teori-proses-menua-lansia 10/14

4. Kelainan pada ujung saluran pencernaan ( pada rektum usus )

H. Gangguan pada ketajaman penglihatan

Dapat disebabkan :

1. Presbiop

2. Kelainan lensa mata ( refleksi lensa mata kurang )

3. Kekeruhan pada lensa ( katarak )

4. Tekanan bola mata yang meningkat ( glaukoma )

5. Radang saraf mata

I. Gangguan pada pendengaran ( presbiakusis )

Dapat disebabkan oleh :

Kelainan degeneratif ( otosklerosis )Kelainan pada lanjut usia, seringkali dapat menimbulkan kekacauan mental

J. Gangguan tidur ( sulit tidur )

Dapat disebabkan :

1. Faktor ekstrinsik ( luar ), misalnya : lingkungan yang kurang tenang

2. Faktor intrinsik ( dalam ), ini bisa organik dan bisa psikogenik.

a. Organik berupa :

 Nyeri, gatal – gatal, dan penyakit tertentu untuk membuat gelisah dan lain – 

lain.

 b. Psikogenik, misalnya :depresi, kecemasan dan irritabilitas

K. Keluhan pusing – pusing dan sakit kepala.

Dapat disebabkan oleh :

1. Gangguan lokal, misalnya : migrain ( sakit kepala sebelah ), mata

glaukoma ( tekanan dalam bola mata meninggi ), sinusitis furunkel, sakit gigi

dan lain – lain.

2. Penyakit sistemik yang menimbulkan hipoglikemia (kadar gula darah

yang rendah)

3. Psikologik : perasaan cemas, depresi, kurang tidur, kekacauan pikiran,

dan lain – lain.

L. Mudah gatal-gatal

Page 11: Teori Proses Menua Lansia

5/11/2018 Teori Proses Menua Lansia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teori-proses-menua-lansia 11/14

Dapat disebabkan karena :

1. Kelainan kulit kering, degeneratif (exim kulit)

2. Penyakit sistemik : DM, gagal ginjal, (penyakit hati) hepetitis kronis,

keadaan alergi, dan lain-lain.

VI. MASALAH DAN PENYAKIT YANG SERING DIHADAPI

LANSIA

A. Mudah lelah

Hal ini dapat disebabkan oleh :Faktor psikologis, perasaan bosan kelebihan atau perasaan depresi

Gangguan organis, misalnya anemia, kekurangan vitamin, perubahan pada

tulang atau (osteomalasea), gangguan pencernaan, kelainan metabolisme

(DM, hipertiroid), gangguan ginjal dengan uremia/gangguan faal hati dan

gangguan sistem peredaran darah serta jantung.

Pengaruh obat-obatan, misalnya obat penenang, obat jantung dan obat-obat

yang melelahkan daya tahan otot.

B. Nyeri dada

Dapat disebabkan oleh :

1. Penyakit jantung koroner yang menyebabkan iskemia jantung.

2. Aneurisme aorta

3. Radang selaput jantung (perikarditis)

4. Gangguan pada sistem alat pernafasan pletropneumonia/emboli

 paru-paru dan gangguan pada saluran alat pencernaan bagian atas.

C. Sesak nafas pada waktu melakukan

aktivitas fisik 

Dapat disebabkan oleh :

1. Kelemahan jantung

2. Gangguan sistem saluran pernafasan

Page 12: Teori Proses Menua Lansia

5/11/2018 Teori Proses Menua Lansia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teori-proses-menua-lansia 12/14

3. Karena BB berlebih

4. Anemia

D. Berdebar-debar.

Dapat disebabkan :

1. Gangguan irama jantung

2. Keadaan umum badan yang lemah karena penyakit kronis

3. Faktor-faktor psikologis dan lain-lain.

VII. PENYEBAB TERJADINYA PROSES MENUA

1. Berkurangnya jumlah sel baru2. Sel yang dibentuk berbeda dan lebih buruk kualitasnya dari pada sel-sel

yang dibentuk pada masa muda

3. Penyusutan organ-organ dalam tubuh karena bekerjanya tubuh yang terus

menerus

4. Faktor-faktor kejiwaan

VIII. CARA MEMPERTAHANKAN KESEHATAN LANSIA

1. Menghindari kelebihan BB

2. Mengatur pola makan

a. Mengurangi makanan berlemak dan kolesterol tinggi

 b. Makan-makanan yang mengandung serat

c. Makan-makanan yang mengandung 4 sehat 5 sempurna/bergizi

d. Makan-makanan yang tinggi protein

3. Menghindari faktor-faktor resiko penyakit jantung (merokok, minum alkohol

kopi)

4. Melakukan hoby yang bermanfaat (membaca, bertaman dan lain-lain)

5. Memeriksakan diri secara rutin ke puskesmas dan mengikuti posyandu

lansia serta melaksanakan anjuran petugas kesehatan.

6. Melakukan olahraga secara teratur.

Page 13: Teori Proses Menua Lansia

5/11/2018 Teori Proses Menua Lansia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teori-proses-menua-lansia 13/14

IX. KUNCI MENUJU MASA TUA YANG BAHAGIA DAN

BERGUNA

1. Berat badan (BB) berlebihan supaya dihindarkan

2. Aturlah makanan yang sesuai/kurangi lemak/kolesterol

3. Hindari faktor-faktor resiko penyakit jantung iskemik/koroner 

4. Agar terus merasa beguna dengan mempunyai kegiatan/hoby yang

 bermanfaat.

5. Gerak badan teratur wajib harus dilakukan

6. Ikuti nasehat dokter dan hindari situasi tegang

7. Awasi kesehatan dengan memeriksakan badan secara periodik.

KIAT MENGATASI PIKUNBAGI PARA MANULA

Banyak cara mencegah pikun praktis pula, antara lain :

Membaca santai

Bahannya apa saja. Karena pada prinsipnya seluruh bacaan bernilai tambah

terhadap kualitas daya ingat/bisa mengatasi memori yang hilang akibat faktor 

usia terutama yang bersifat hiburan dan menuntut rasa ingin tahu.

Menulis memori

Pribadi masa lampau tiap hari, agar otak selalu sehat serta aktif.

Mengisi TTS

Yang biasanya bersifat merangsang otakpun merupakan kiat yang ampuh untuk 

mempertahankan daya ingat dalam pembendaharaan kata, sekaligus mencegah

lontaran kalimat yang meyalahi kaidah bahasa.

Meneruskan hobby

Seperti memasak dan melukis, agar daya ingat tentang proses pekerjaan bisa

terus dipertahankan. Karenanya menyuruh orang tua santai-santai saja dengan

dalih kasih sayang atau karena usia lanjut justru akan mempercepat

kepikunannya.

Page 14: Teori Proses Menua Lansia

5/11/2018 Teori Proses Menua Lansia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/teori-proses-menua-lansia 14/14

Berorganisasi aktif 

Agar selalu timbul komunikasi dua arah. Dengan demikian terjadilah proses

  pendidikan secara timbal balik, yang berarti menunjang bagi usaha

memperbanyak pengetahuan setiap pertemuan.

Berjalan santai

Ketempat yang banyak objeknya. Soalnya setiap kali memandang berarti ada

usaha mempertahankan daya ingat, sebab setiap objek mengandung beragam

cerita untuk diingat sesuai dari aspek bagaimana melihatnya.

Meneleponi seseorang

Berarti menciptakan komunikasi dua arah melalui kemampuan verbal, sekaligus

mencegah kondisi isolasi sosial. Teleponilah mereka yang diperkirakan

mempunyai waktu untuk bercakap-cakap.

Menyaksikan TV

Dengan beragam acara yang merangsang otak untuk menyadap isi/misinya. Kini

sudah banyak stasiun televisi dengan beragam acara menarik. Karenanya

cari/tanyakanlah acara yang sesuai dengan selaera anda.