Teori Piaget Mengenai Pembelajaran
-
Upload
muhammad-taufiq -
Category
Documents
-
view
927 -
download
4
Transcript of Teori Piaget Mengenai Pembelajaran
TEORI PIAGET MENGENAI PEMBELAJARAN IPAPUBLISHED JUNI 8, 2012 BY ADINAFIRDA
Piaget merupakan salah satu pioner konstruktivis, ia berpendapat bahwa anak membangun sendiri pengetahuannya dari pengalamannya sendiri dengan lingkungan. Dalam pandangan Piaget, pengetahuan datang dari tindakan, perkembangan kognitif sebagian besar bergantung kepada seberapa jauh anak anak aktif memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam hal ini peran guru adalah sebagai fasilitator dan buku sebagai pemberi informasi. Kecenderungan anak anak SD beranjak dari hal-hal yang konkrit, memandang sesuatu kebutuhan secara terpadu. Berdasarkan keceenderungan diatas maka, belajara adalah suatu proses yang aktif, konstruktif, berorientasi pada tujuan, semuannya bergantung pada aktifitas mental peserta didik.
Struktur Kognitif:
struktur Kognitif merupakan kelompok ingatan yang tersusun dan saling berhubungan, aksi dan strategi yang dipakai oleh anak-anak untuk memahami dunia sekitarnya.
Pada bayi:
struktur kognitif yang dimiliki adalah refleks.
Contoh: bayi secara otomatis mengisap benda-benda yang menyentuh bibirnya. Selain, menjangkau, menyepak, melihat, dan memukul merupakan kegiatan sensorimotor yang terorganisir. Struktur kognitif ini cepat di modofikasi ketika bayi tumbuh dan berinteraksi dengan dunia. Pada masa anak-anak sudah mulai ada pemahaman dan kegiatan mental.
Proses kognitif
Pada bayi: mula-mula mempunyai respon menghisap, respon melihat, respon menggapai, respon memegang, yang berfungsi secara terpisah. Lama-lama respon ini akan diorganisasikan kedalam sistem yang lebih tinggi yang merupakan kooordinasi dari respon-respon tersebut.
Contoh: bayi yang menjangkau botol susu memasukkannya kedalam mulutnya untuk diisap.
Tahap-tahap pekembangan menurut Piaget:
Ada 4 tahap perkembangan kognitif anak-anak.
1. Sensorimotor (0-2 tahun):anak mengadaptasi dunia luar melalui perbuatan, belum mengenal bahasa, tidak berfikir tentang dunia luar, Diakhir tahap ini mulai mempunyai /mengenal bahasa
2. Pra Operasional ( 2-7 tahun ) : mulai meningkatkan kosa kota, mengelompokkan benda-benda berdasarkan sifat-sifat, Mulai memiliki pengetahuan fisik mengenai sifat-sifat benda danmulai memahami tingkah laku dan organisme dalam lingkungannya, Tidak berfikir balik, Tidak berfikir tentang bagian-bagian dan keseluruhan secaraserentak , Mempunyai pandangan subyektif dan egosentrik.
3. Operasi Konkret ( 6-11 atau 6-12 tahun): Mulai memandang dunia secara obyektif , Mulai berfikir secara operasional, Membentuk hubungan aturan-aturan, prinsip ilmu sederhana dan mempergunakan hubungan sebab akibat.Memahami konsep substansi, volume, panjang lebar luas dan berat.
4. Operasi Formal ( 11 – 14 tahun keatas ): Mempergunakan pemikiran yang lebih tinggi dari tahapsebelumnya.Membentuk hipotesa, dapat menghubungkan bukti dengan teori.Dapat bekerja dengan ratio, proporsi dan probabilitas. Membangun dan memahami penjelasan yang rumit.
Dalam pembelajaran IPA pergunakanlah :
1. Mulailah dari hal-hal yang konkretyaitu kegiatan aktif mempergunakan pancaindra dengan benda nyata atau konkret.
2. Penata awalYaitu suatu informasi umum mengenaiapa yang akan diajarkan, agar murid mempunyai kerangkakerja untuk mengasimilasikan informasi baru ke dalam struktur kognitifnya.
3. Pergunakanlah kegiatan yang bervariasi karena murid mempunyaiitingkat perkembangan kognitif yang berbeda dan gaya belajar yang berlainan.
http://adinafirda.wordpress.com/2012/06/08/teori-piaget-mengenai-pembelajaran-ipa/
SELASA, 26 MARET 2013
TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD
TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD
Terdapat empat teori belajar dalam pembelajaran IPA di SD. Diantaranya adalah :
1. Teori Belajar Piaget
2. Teori Belajar Bruner
3. Teori Belajar Gagne
4. Teori Belajar Ausubel
Kita akan membahas satu persatu teori belajar dalam pembelajaran IPA di SD
tersebut.
1. TEORI BELAJAR PIAGET
TEORI PIAGET
Teori Peaget mempunyai nama lengkap Jean Piaget, lahir di Swiss tepatnya di
Neuchatel pada tahun 1896.
Perkembangan mental atau kognitif anak terdiri dari beberapa tahapan. Ada empat
tahapan perkembangan mental anak secara berurutan, di antaranya adalah :
TAHAP PERKIRAAN USIA CIRI KHUSUS
Sensori Motor 0 – 2 tahun Kecerdasan motorik (gerak) dunia (benda) yang ada adalah yang tampak tidak ada bahasa pada tahap
awal
Pre-Ooperasional
2 – 7 tahun Berpikir secara egosentris alasan-alasan didominasi oleh persepsi lebih banyak intuisi daripada pemikiran logis belum cepat melakukan konsentrasi
Konkret Operasional
7 – 11 atau 12 tahun
Dapat melakukan konservasi logika tentang kelas dan hubungan pengetahuan tentang angka berpikir terkait dengan yang nyata
Formal Operasional
7 – 11 atau 12 tahun 14 tahun atau 15 tahun
Pemikiran yang sudah lengkap pemikiran yang proporsional kemampuan untuk mengatasi hipotesis perkembangan idealisme yang kuat
PENERAPAN TEORI PIAGET DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD
Menurut Piaget, ada sedikitnya tiga hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam
merancang pembelajaran di kelas, terutama dalam pembelajaran IPA. Ketiga hal tersebut
adalah :
1) Seluruh anak melewati tahapan yang sama secara berurutan ;
2) Anak mempunyai tanggapan yang berbeda terhadap suatu benda atau kejadian ;
3) Apabila hanya kegiatan fisik yang diberikan kepada anak, tidaklah cukup untuk menjamin
perkembangan intelektual anak.
CARA PEMBELAJARAN IPA DI SD BERDASARKAN TEORI PIAGET
Guru harus selalu memperhatikan pada setiap siswa apa yang mereka lakukan, apakah
mereka melaksanakan dengan benar, apakah mereka tidak mendapatkan kesulitan.
Guru harus berbuat seperti apa yang Piaget perbuat yaitu memberikan kesempatan kepada
anak untuk menemukan sendiri jawabanya, sedangkan guru harus selalu siap dengan
alternatif jabawab bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
Pada akhir pembelajaran, guru mengulas kembali bagaimana siswa dapat menemukan
jawaban yang diinginkan.
http://sdn-mojoruntut-2.blogspot.com/2013/03/teori-belajar-dalam-pembelajaran-ipa-di.html