teori-permainan-1

download teori-permainan-1

of 33

Transcript of teori-permainan-1

  • 7/31/2019 teori-permainan-1

    1/33

    Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

    TEORI PERMAINAN

    I. PendahuluanDalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai kegiatan-kegiatan yang bersifat kompetitif

    yang diwarnai persaingan atau konflik. Persaingan atau konflik ini dapat terjadi antara dua orang

    (dua pihak) atau sejumlah orang (grup). Beberapa contoh kegiatan itu antara lain :

    1. Para manajer pemasaran bersaing dalam memperebutkan bagian pasar,

    2. permainan catur,

    3. dua buah partai politik yang bersaing dalam kampanye untuk memperoleh suara

    terbanyak,

    4. para jenderal tentara yang ditugaskan dalam perencanaan dan pelaksaan perang.

    Tidak setiap keadaan persingan dapat disebut sebagai permainan (game). Kriteria atau ciri-ciri

    dari suatu permainan adalah :

    1. terdapat persaingan kepentingan di antara pemain,

    2. setiap pemain mempunyai sejumlah pilihan, terbatas atau tidak terbatas, yang disebut

    strategi,

    3. aturan permainan untuk mengatur pilihan-pilihan itu disebutkan satu-satu dan diketahui

    oleh semua pemain,

    4. hasil permainan dipengaruhi oleh pilihan-pilihan yang dibuat oleh semua pemain dan

    hasil untuk seluruh kombinasi pilhan dari pemain diketahui dan didefinisikan secaranumerik.

    Jadi, permainan (game) adalah suatu bentuk persaingan antara antara dua orang atau pihak atau

    antara dua kelompok atau grup yang saling berhadapan dan menggunakan aturan-aturan yang

    diketahui oleh kedua belah pihak yang saling berhadapan. Sedangkan teori permainan (game

    theory) adalah suatu pendekatan matematis untuk merumuskan situasi persaingan dan konflik

    antara berbagai kepentingan. Teori ini dikembangkan untuk mmenganalisa proses pengambilan

    keputusan dari situasi-situasi persaingan yang berbeda-beda dan melibatkan dua atau lebih

    kepentingan. Dalam permainan, pihak pertama disebut dengan pemain baris sedangkan pihak

    kedua disebut pemain kolom. Anggapannya adalah bahwa setiap pemain (individual ataukelompok) mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan secara bebas dan rasional.

    Aturan-aturan dalam permainan meliputi :

    1. langkah atau strategi yang dapat dipilih oleh tiap-tiap pemain,

    2. informasi yang digunakan oleh setiap pemain yang memilih langkah atau strategi,

    3. pembayaran, yang didefinisikansecara numerik, yang harus dipenuhi oleh setiap pemain

    setelah permainan selesai.

    Unsur-unsur dasar teori permainan sebagai berikut :

  • 7/31/2019 teori-permainan-1

    2/33

    Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

    1. Angka-angka dalam matriks pay off(matriks permainan), menunjukkan hasil-hasil (payoffs) dari strategi-strategi permainan yang berbeda-beda

    2.

    Strategi permainan, adalah rangkaian kegiatan atau rencana yang menyeluruh dariseorang pemain sebagai reaksi atas aksi yang mungkin dilakukan oleh pemain lain yang

    menjadi pesaingnya

    3. Aturan-aturan permainan, menggambarkan kerangka dengan mana para pemain memilihstrategi mereka

    4. Nilai permainan, adalah hasil yang diperkirakan per permainan atau pay offrata-rata darisepanjang rangkaian permainan dimana kedua pemain mengikuti atau mempergunakan

    strategi mereka yang paling baik atau optimal.

    5. Suatu strategi dikatakan dominan bila setiap pay off dalam strategi adalah superiorterhadap setiappay offyang berhubungan dalam suatu strategi alternative

    6. Suatu strategi optimal adalah rangkaian kegiatan atau rencana yang menyeluruh yangmenyebabkan seorang pemain dalam posisi yang menguntungkan tanpa memperhatikan

    kegiatan-kegiatan para pesaingnya

    7. Tujuan dari model permainan adalah mengidentifikasikan strategi atau rencana optimaluntuk setiap pemain

    Konsep-konsep teori permainan paling tidak sangat penting untuk beberapa hal berikut ini :

    a. Mengembangkan suatu kerangka untuk analisis pengambilan keputusan dalam situasi-

    situasi persaingan (dan kadang-kadang kerja sama)

    b. Menguraikan suatu metode kuantitatif yang sistematis yang memungkinkan para pemainyang terlibat persaingan untuk memilih strategi-strategi yang rasional dalam pencapaian

    tujuan mereka

    c. Memberikan gambaran dan penjelasan fenomena situasi-situasi persaingan atau konflik

    II. Klasifikasi Permainan

    A. Berdasarkan jumlah langkah dan pilihan.

    1. Permainan berhingga (finite game), yaitu suatu permainan yang mempunyai sejumlah

    langkah yang berhingga dengan setiap langkah yang memuat sejumlah pilihan yang

    berhingga pula.2. Permainan tak berhingga (infinite game), yaitu permainan selain permainan

    berhingga.

    B. Berdasarkan jumlah pemain.

    1. Permainan dua orang, yaitu permainan dengan jumlah pemainduaorang.

    2. Permainan n orang, yaitu permainan dengan jumlah pemain n orang.

    C. Berdasarkan jumlah pembayaran.

    1. Permainan berjumlah nol (zero sum game), yaitu suatu permainan dengan jumlah

    kemenangan kedua belah pihak sama dengan nol. Dengan kata lain, jumlah

  • 7/31/2019 teori-permainan-1

    3/33

    Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

    pembayaran yang diterima pemain yang menang sama dengan jumlah pembayaran

    yang dilakukan pemain yang kalah. Jika permainan ini dilakukan oleh dua orang

    maka disebut dengan permainan berjumlah nol dari dua orang (two person zero sumgame), sedangkan jika permainan dilakukan oleh n orang maka disebut dengan

    permainan berjumlah nol dari n orang (n person zero sum game). Misalkan pi

    pembayaran untuk pemain Pi ; i = 1, 2, ..., n maka .

    Contoh : Dalam persaingan perebutan jumlah pendengar antara dua radio swasta

    ABC dan PQR di kota X dengan asumsi tidak ada pendengar baru.

    Penambahan jumlah pendengar radio ABC, misalkan sejumlah 200

    orang, merupakan kerugian bagi radio PQR karena pendengar radio

    PQR sejumlah 200 orang, pindah menjadi pendengar radioABC.

    2. Permainan berjumlah tidak nol (non zero sum game), yaitu permainan dengan total

    pembayaran dari masing-masing pemain pada akhir suatu permainan tidak sama

    dengan nol. Permainan ini dapat dilakukan oleh dua orang atau lebih.

    III.Matriks Pembayaran

    Matriks pembayaran (pay off matrix) adalah suatu tabel berbentuk segi empat dengan

    elemen-elemennya yang merupakan besarnya nilai pembayaran yang bersesuaian dengan strategi

    yang digunakan oleh kedua belah pihak.

    A. Matriks pembayaran untuk permainan bejumlah nol dari dua orang (two person zero

    sum game).Bentuk umumnya :

    Pemain Kedua (P2)

    1 2 3 ... n

    Pemain

    Pertama

    (P1)

    1 ...

    2 ...

    3 .

    . .

    . .

    . .

    m ...

    dengan : m = banyak strategi yang dimiliki pemain P1

    n = banyak strategi yang dimiliki pemain P2

    ; i = 1, 2, ..., m dan j = 1, 2, ..., n = nilai pembayaran (didefinisikan

    secara numerik yang bersesuaian dengan strategi ke-i bagi pemain P1dan strategi ke-j bagi pemain P2.

    ji

  • 7/31/2019 teori-permainan-1

    4/33

    Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

    Matriks pembayaran tersebut merupakan matriks pembayaran terhadap pemain pertama

    (P1) sehingga pemain P1 disebut pemain baris yang berusaha memaksimumkanpembayaran dan pemain P2 disebut pemain kolom yang berusaha meminimumkan

    pembayaran.

    Contoh :

    Terdapat persaingan perebutan pasar barang-barang elektronika dari pengusaha A danpengusaha B dengan mengadakan kampanye promosi. Pengusaha A menggunakan tiga

    media promosi yaitu televisi, radio dan surat kabar. Sedangkan pengusaha B hanya

    menggunakan dua media promosi yaitu televisi dan radio. Dengan menggunakan

    informasi pasar yang diperoleh dari hasil riset pemasaran diperoleh data sebagai berikut

    :

    - Bila pengusaha A melakukan promosi melalui media televisi danpengusaha B juga melakukan promosi dengan media televisi makan pengusaha A

    akan memperoleh keuntungan Rp 5 juta.

    - Bila pengusaha A melakukan promosi melalui media radio dan pengusahaB melakukan promosi dengan media televisi maka pengusaha A akan memperoleh

    keuntungan Rp 6 juta.

    - Bila pengusaha A melakukan promosi melalui media surat kabar danpengusaha B juga melakukan promosi dengan media televisi maka pengusaha A

    akan rugi sebesar Rp 5 juta.

    - Bila pengusaha A melakukan promosi melalui media televisi danpengusaha B melakukan promosi dengan media radio maka pengusaha A maupun B

    tidak akan menikmati keuntungan ataupun kerugian.

    - Bila kedua pengusaha tersebut sama-sama menggunakan media radiomaka pengusaha B akan memperoleh keuntungan sebesar Rp 2 juta.

    - Pengusaha B juga akan memperoleh keuntungan sebesar Rp 3 juta bilaberpromosi menggunakan radiodi saat pengusaha A berpromosi menggunakan

    media surat kabar.

    Dari data tersebut dapat disajikan matriks pembayaran sebagai berikut :

    Pengusaha B

    Televisi Radio

    Pengusaha ATelevisi 5 0Radio 6 -2

    Surat Kabar -10 -3

    Keterangan :

    = 5 berarti keuntungan pengusaha A sebesar Rp 5 juta,

    = 6 berarti keuntungan pengusaha A sebesar Rp 6 juta,

    = -10 berarti keuntungan pengusaha B sebesar Rp 10 juta,

  • 7/31/2019 teori-permainan-1

    5/33

    Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

    = 0 berarti tidak yang untung maupun yang rugi,

    = -2 berarti keuntungan pengusaha B sebesar Rp 2 juta,

    = -3 berarti keuntungan pengusaha B sebesar Rp 3juta.

    B. Matriks pembayaran untuk permainan berjumlah nol dari n orang (n person zero sum

    game).

    Sesuai dengan pengertian dalam teori permainan maka untuk jumlah pemain n>2

    dibentuk menjadi 2 kelompok yang juga saling berhadapan (bersaing). Pengelompokan

    ini dikenal dengan istilah koalisi. Salah satu bentuk penyajian matriks pembayaran

    dapat dilihat pada contoh berikut ini.

    Misalkan terdapat tiga pemain yaitu A, B dan C.

    Pemain A memiliki dua strategi, misalkan A1 dan A2.Pemain B memiliki dua strategi, misalkan B1 dan B2.

    Pemain C memiliki tiga strategi, misalkan C1, C2 dan C3.

    Dengan data sebagai berikut :

    Strategi Pembayaran

    A B C A B C

    A1 B1 C1 -3 2 1

    A1 B1 C2 4 -5 1

    A1 B1 C3 0 2 -2A1 B2 C1 -6 4 2

    A1 B2 C2 2 -4 2

    A1 B2 C3 4 0 -4

    A2 B1 C1 1 1 -2

    A2 B1 C2 -1 2 3

    A2 B1 C3 2 1 -3

    A2 B2 C1 -3 -2 5

    A2 B2 C2 -1 1 0

    A2 B2 C3 4 -1 -3

    Dengan jumlah pemain n = 3 maka terdapat tiga koalisi yang mungkin yaitu Amelawan B dan C; A dan B melawan C; dan B melawan A dan C. Dengan demikian

    dapat dibuat tiga buah matriks pembayaran yang sesuai koalisi tersebut berdasarkan

    data diatas sebagai berikut.

    1. Matriks pembayaran untuk A melawan B dan C. Pemain A dipandangsebagai pemain baris.

    Pemain B dan C

    B1, C1 B1, C2 B1, C3 B2, C1 B2, C2 B2, C3

    Pemain A1 -3 4 0 -6 2 4

  • 7/31/2019 teori-permainan-1

    6/33

    Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

    A A2 1 -1 2 -3 -1 4

    2. Matriks pembayaran untuk A dan B melawan C. Pemain A dan Bdipandang sebagai pemain baris.Pemain C

    C1 C2 C3

    Pemain

    A dan B

    A1, B1 -1 -1 2

    A1, B2 -2 -2 4

    A2, B1 2 -3 3

    A2, B2 -5 0 3

    3. Matriks pembayaran untuk B melawan A dan C. Pemain B dipandangsebagai pemain baris.

    Pemain A dan C

    A1, C1 A1, C2 A1, C3 A2, C1 A2, C2 A2, C3

    Pemain

    B

    B1 2 -5 2 1 2 1

    B2 4 -4 0 -2 1 -1

    IV.Nilai Permainan

    Dari matriks pembayaran, kedua belah pihak yang bersaing dapat menentukan strategi

    optimum, yaitu strategi yang menjadikan seorang pemain berada dalam posisi terbaik tanpa

    memperhatikan langkah-langkah yang dipilih pemain pesaingnya. Dengan kaitan ini, yang

    disebut dengan nilai permainan (value of the game) adalah rata-rata pembayaran (ekspektasiperolehan) per permainan jika kedua pihak atau pemain yang saling bersaing tersebut melakukan

    strategi optimum (strategi terbaik) mereka. Dengan kata lain, nilai permainan adalah suatu

    pembayaran yang bersesuaian dengan strategi optimum (strategi terbaik) yang dilakukan oleh

    kedua pemain tersebut.

    Nilai permainan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :

    1. suatu permainan dikatakan adil (fair) jika nilai permainannya sama dengan nol,

    2. Suatu permainan dikatakan tidak adil (unfair) jika nilai permainannya tidak sama dengan

    nol.

    PERMAINAN BERJUMLAH NOL DARI DUA ORANG

    2.1 Pendahuluan

    Ada dua macam strategi optimum yang dapat digunakan untuk menentuan solusi optimum bagi

    kedua pihak yang saling bersaing yaitu :

  • 7/31/2019 teori-permainan-1

    7/33

    Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

    a. Strategi Murni (Pure Strategy)

    b. Strategi Campuran (Mixed Strategy)

    2.2 Permainan dengan Strategi Murni

    Permainan dengan straegi murni adalah suatu permainan dengan posisi pilihan terbaiknya bagi

    setiap pemain dicapai dengan memilih satu strategi tunggal. Jadi strategi murni adalah strategi

    dimana setiap pemainnya hanya mempunyai tepat satu langkah yang terbaik. Dalam permainan

    dengan strategi murni, pemain pertama (pemain baris) yaitu pemain yang berusaha

    memaksimumkan kemenangan (keuntungan) yang minimum sehingga kriteria strategi

    optimumnya adalah kriteria maximin. Sedangkan pemain kedua (pemain kolom) yaitu pemainyang berusaha meminimumkan kekalahan (kerugian) yang maksimum sehingga kriteria strategi

    optimumnya adalah kriteria minimax.

    Apabila nilai maximin sama dengan nilai minimax maka permainan ini dapat diselesaikan

    dengan strategi murni di mana titik keseimbangan (equilibrium point) telah tercapai. Titik

    keseimbangan ini dikenal sebagai titik pelana (sadle point).

    Cara menentukan titik pelana adalah sebagai berikut :

    a. Untuk pemain pertama (P1)

    Apabila pemain pertama (P1) memilih strategi i maka dia yakin akan memenangkan

    apapun strategi yang dipilih atau digunakan oleh pemain kedua P2.

    Karena pemain pertama (P1) merupakan pemain yang berusaha memaksimumkan

    kemenangan (keuntungan) yang minimum maka dia akan memilih strategi yang akan

    memberikan nilai maksimum dari nilai yang minimum itu

    b. Untuk pemain kedua (P2)

    Pemain kedua (P2) akan berusaha menekan kemenangan bagi pemain pertama (P1)

    sampai sekecil mungkin sehingga jika pemain kedua (P2) memilih strategi j maka dia

    yakin bahwa kemenangan yang diperoleh pemain pertama (P1) tidak lebih dari

    apapun strategi yang dipilih atau digunakan oleh pemain pertama (P1). Karena pemain

    kedua (P2) merupakan pemain yang berusaha meminimumkan kekalahan (kerugian) yang

  • 7/31/2019 teori-permainan-1

    8/33

    Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

    maksimum maka dia akan memilih strategi yang akan memberikan nilai minimum dari

    nilai yang maksimum itu yaitu .

    Jika dalam suatu matriks pembayaran (aij) sedemikian rupa sehingga berlaku :

    = ars

    Maka matriks pembayaran tersebut disebut mempunyai titik pelana pada (r, s) dan

    elemen ars merupakan nilai permainan yang bersesuaian dengan strategi optimum bagi

    pemain pertama (P1), yaitu i = r dan strategi optimum bagi pemain kedua (P2), yaitu j = s.

    Contoh :

    Diketahui matriks pembayaran di bawah ini :

    i j 1 2 3 4

    1 5 -4 -2 -1

    2 3 1 -1 2

    3 2 3 -3 -2

    Tabel 1

    Dalam permainan ini pemain P1 mengharapkan untuk memperoleh aij; i = 1, 2, 3 dan j = 1, 2, 3,

    4 yang mungkin yang terbesar melalui pemilihan strategi i. Sementara itu pemain P2 berusaha

    menekan perolehan (kemenangan) pemain P1 menjadi sekecil mungkin dengan melalui

    pemilihan strategi j.

    Karena pemain P1 merupakan pemain yang berusaha memaksimumkan sedangkan pemain P2

    merupakan pemain yang berusaha meminimumkan maka secara rasional P1 mengatakan : Jika

    saya memilih i = 1 maka P2 akan memilih j = 2 sehingga dalam kasus ini saya menang sebesar -

    4. Bila saya memilih i = 2 maka P2 akan memilih j = 3 sehingga kemenangan saya hanya

    sebesar -1 dan bila saya memilih i = 3 maka maka P2 juga akan memilih j = 3 sehingga

    kemenangan saya hanya sebesar -3. Dari ketiga perolehan tersebut (-4, -1, -3) saya harus

    menentukan yang maksimum dari ketiganya itu dan pilihan terbaik saya adalah i = 2 yang

    menjadikan kemenangan saya sebesar -1.

    Sedangkan pemain P2 akan mengatakan bahwa : Saya harus membuat kemenangan P1 sekecil

    mungkin. Bila saya memilih j = 1 maka kemenangan pemain P1 yang paling besar adalah 5.

    Pemain P1

    Pemain P2

  • 7/31/2019 teori-permainan-1

    9/33

    Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

    Begitu juga secara berturut-turut bila saya memilih j = 2, 3, dan 4 maka P1 akan mendapatkan

    perolehan 3, -1, dan 2. Dengan demikian saya harus memilih j yang dapat meminimumkan

    perolehan P1 yang maksimum tersebut. Dengan begitu saya harus memilih j = 3 yang membuat

    kemenangan P1 hanya -1.

    = a23 = -1.

    Jadi permainan dengan matriks pembayaran di atas mempunyai titik pelana pada (2, 3) dengan

    nilai permainan sebesar -1. Dengan demikian berarti bahwa pemain P2 memenangkan permainan

    sebesar 1(pemain P1 harus membayar sebesar 1 kepada pemain P2) dan strategi optimum bagi

    pemain P1 adalah i = 2 dan bagi pemain P2 adalah j = 3. Hal ini menunjukkan bahwa permainan

    dengan matriks pembayaran tersebut dapat diselesaikan dengan strategi murni.

    Untuk mempermudah penentuan apakah suatu permainan dengan matriks pembayaran tertentu

    mempunyai titik pelana atau tidak maka diberikan prosedur di bawah ini.

    1. Perhatikan baik-baik matriks pembayaran yang ada

    2. Pada setiap barisnya, tentukan nilai yang terkecil

    3. Dari nilai-nilai terkecil dari setiap barisnya tersebut (yang dipilih sesuai langkah kedua)

    pilihlah nilai yang terbesar.

    4. Pada setiap kolomnya, tentukan nilai yang terbesar.

    5. Dari nilai-nilai terbesar dari setiap kolomnya tersebut (yang dipilih sesuai langkah

    keempat) pilihlah nilai yang terkecil.

    6. Periksalah apakah nilai terbesar yang terpilih (dari langkah ketiga) sama dengan nilai

    terkecil yang terpilih (dari langkah kelima)

    - Apabila sama maka permainan dengan matriks pembayaran tersebut mempunyai titik

    pelana dan nilai yang merupakan titik pelana tersebut merupakan nilai permainannya.

    Dari sini strategi dari masing-masing pemain dapat dilihat di mana letak nilai

    permainannya itu. Dengan demikian permainan ini dapat diselesakan dengan strategi

    murni.

    - Apabila tidak sama maka permainan dengan matriks pembayaran tersebut tidak

    mempunyai titik pelana dan harus diselesaikan dengan strategi campuran (mixed

    strategy)

  • 7/31/2019 teori-permainan-1

    10/33

    Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

    Contoh:

    Diberikan matriks pembayaran di bawah ini

    i j 1 2 3 4 Minimum

    tiap baris

    1 5 -4 -2 -1 -4

    2 3 1 -1 2 -1

    3 2 3 -3 -2 -3

    Max tiap

    kolom

    5 3 -1 2

    Tabel 2

    Kalau nilai minimum tiap barisnya diperhatikan maka nilai maksimum dari yang minimum

    tersebut sebesar -1. Demikian juga kalau nilai maksimum dari setiap kolomnya diperhatikan

    maka nilai minimum dari yang maksimum tersebut sebesar -1 juga.

    Terlihat bahwa

    = -1

    Jadi permainan itu dapat diselesaikan dengan strategi murni, yaitu :

    - Strategi optimum bagi pemain P1 adalah i = 2, dan

    - Strategi optimum bagi pemain P2 adalah j = 3 dengan- Nilai permainan sebesar -1.

    Definisi dan teorema keberadaan titik pelana sebagai berikut :

    Definisi 1

    Pandang f(X,Y) merupakan fungsi berharga real dari dua vektor X dan Y dengan

    dan masing-masing merupakan ruang Euclid berdimensi n dan m. Suatu titik ( ),

    Pemain P2

    Pemain P1

    Maximum dari

    yang minimum

    Minimum dari

    yang maximum

  • 7/31/2019 teori-permainan-1

    11/33

    Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

    dan dikatakan merupakan suatu titik pelana dari f (X,Y) jika

    f(X, ) f( ) f( Y)

    2.3 Permainan dengan Strategi Campuran

    Dalam permainan di mana permainan tersebut tidak mempunyai titik pelana maka para

    pemain akan bersandar kepada apa yang disebut sebagai strategi campuran. Hal ini berarti

    pemain pertama akan memainkan setiap strategi baris dengan proporsi waktu (probabilitas)

    tertentu. Oleh karena itu dalam suatu permainan yang diselesaikan dengan strategi campuran,

    strategi dari setiap pemain akan mempunyai probabilitas yang menunjukkan proporsi waktu atau

    banyaknya bagian yang dipergunakan untuk melakukan strategi tersebut. Jadi tugas dari setiu ap

    pemain adalah menentukan proporsi waktu (probabilitas) yang diperlukan untuk menentukan

    strateginya.

    Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan ilustrasi permainan matriks pembayaran 2 x 2 di bawah

    ini.

    i j 1 2

    1 1 5

    2 6 3

    Tabel 3

    Matriks pembayaran dari permainan berjumlah nol dari dua orang di atas tidak mempunyai titik

    pelana sehinggaa strategi murni tidak dapat dipergunakan. Dengan demikian tugas para pemain

    adalah menentukan proporsi waktu (probabilitas) yang diperlukan untuk memainkan strategi

    pada baris bagi Pemain P1 dan strategi komlom bagi Pemian P2.

    - Bagi Pemain P1

    Misalnya x, dengan 0 x 1 adalah proporsi waktu (probabilitas) yang diperlukan untuk

    memainkan strategi pada baris pertama maka proporsi waktu (probabilitas) yang diperlukan

    untuk memainkan strategi pada baris kedua adalah 1-x sehingga jumlah semua proporsi

    waktu yang diperlukan untuk memainkan strateginya adalah x+1-x =1.

    - Bagi Pemain P2

    Pemain P1

    Pemain P2

  • 7/31/2019 teori-permainan-1

    12/33

    Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

    Misalnya y, dengan 0 y 1 adalah proporsi waktu (probabilitas) yang diperlukan untuk

    memainkan strategi pada kolom pertama maka proporsi waktu (probabilitas) yang

    diperlukan untuk memainkan strategi pada kolom kedua adalah 1-y sehingga jumlah semua

    proporsi waktu yang diperlukan untuk memainkan strateginya adalah y+1-y =1.

    y 1-y

    1 2

    X 1 1 5

    1-x 2 6 3

    Tabel 4

    Dengan demikian tugas dari masng-masing pemain adalah menentukan besarnya pecahan

    yang tidak diketahui x dan y dimana pemain pertama P1 menginginkan untuk mencari

    strategi yang akan memaksimumkan kemenangannya (atau meminimumkan kekalahannya)

    tanpa memperhatikan langkah yang dilakukan oleh pihak lawan (pesaing), yaitu pemain P2.

    Secara logika, pemain pertama P1 ingin membagi permainannya di antara baris-barisnya

    sedemikian rupa sehingga kemenangan atau kekalahan harapannya (expected) di saat pemain

    kedua. Sudah barang tentu pemain kedua P2 (yang diasumsikan mempunyai kecerdasan yang

    sama dengan dengan pemain pertama P1) akan mengikuti logika yang serupa di dalam

    penghitungan proporsi waktu yang diperlukan untuk setiap kolomnya seperti yang dilakukan

    oleh pemain pertama P1, yaitu pemain kedua P2 akan membagi waktu bermainnya di antara

    kolom-kolomnya sedemikian rupa sehingga kemenangan atau kekalahan harapannya

    (expected) di saat pemain P1 memainkan baris kesatu akan sama dengan kemenangan atau

    kekalahan harapannya (expected) di saat pemain P1 memainkan baris kedua. Jadi strategi

    campuran adalah strategi dengan setiap pemain menggunakan distribusi probabilitas dalam

    memilih strateginya.

    2.4 Aturan Dominansi

    Sebelum menyelesaikan suatu permainan perlu dipertinmbangkan apakah ada baris atau kolom

    dalam matriks pembayarannya yang tidak efektif pengaruhnya di dalam penentuan strategi

    optimum dan nilai permainan. Bila ada maka baris atau kolom yang seperti itu bisa dihapus atau

  • 7/31/2019 teori-permainan-1

    13/33

    Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

    tidak dipakai,Hal itu berarti bahwa probabilitas untuk memilih strategi sesuai baris atau kolom

    tersebut sama dengan nol.

    Dengan demikian ukuran matriks pembayaran yang tersisa akan lebih kecil. Hal ini akan lebih

    mempermudah untuk menyelesaikannya. Aturan demikian ini dinamakan aturan dominansi.

    a. Aturan dominansi bagi pemain pertama P1 (pemain baris). Karena pemain P1 (pemain baris)

    merupakan pemain yang berusaha untuk memaksimumkan kemenangan/perolehannya maka

    aturan dominansinya adalah sebagai berikut : bila terdapat suatu baris dengan semua elemen

    dari baris tersebut adalah sama (sekolom) dari baris yang lain maka baris tersebut dikatakan

    didominansi dan baris itu telah dihapus.

    b. Aturan dominansi bagi pemain kedua P2 (pemain kolom). Karena pemain kedua P2merupakan pemain yang berusaha untuk meminimumkan kekalahan/kerugiannya maka

    aturan dominansinya adalah sebagai berikut : bila terdapat suatu kolom dengan semua

    elemen dari kolom tersebut adalah sama atau lebh besar dari elemen dalam posisi yang sama

    (sebaris) dari kolom yang lain maka kolom tersebut dikatakan didominansi dan kolom itu

    dapat dihapus. Aturan dominansi ini dapat diulang lagi jika masih ada baris atau kolomnya

    yang didominansi oleh baris atau kolom yang lain. Dan ini memungkinkan matriks

    pembayaran semula akan tersisa menjadi matriks pembayaran dengan satu elemen saja. Bila

    hal ini dapat terjadi maka permainannya dapat diselesaikan dengan strategi murni dengan

    nilai permainan sesuai dengan elemen yang tersisa tersebut. Tetapi tidak semua permainan

    yang mempunyai titik pelana dapat diselesaikan dengan aturan dominansi yang berulang-

    ulang tersebut.

    Contoh :

    Diberikan matriks pembayaran di bawah ini

    1 2 3 4 5

    1 4 -9 7 -2 1

    2 2 -8 4 -4 0

    ij

    Pemain P2

    Pemain P1

  • 7/31/2019 teori-permainan-1

    14/33

    Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

    3 -2 8 9 2 3

    4 5 1 8 0 2

    Tabel 5

    - Bagi pemain P1

    Perhatikan elemen-elemen pada baris kesatu, kedua, dan keempat. Untuk setiap j ; j = 1, 2,

    3, 4, 5 berlaku a1jai4. Dengan

    demikian pemain P2 tidak akan memilih strategi sesuai kolom 2, 3, dan 5 apapun pilihan

    dari P1. Dari sini maka kolom ke 2,3,5 dapat dihapus sehingga matriks pembayarannya

    menjadi :

    1 4

    Pemain P2

    Pemain P1

    j

    i

    Pemain P2

  • 7/31/2019 teori-permainan-1

    15/33

    Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

    3 -2 2

    4 5 0

    Tabel 7

    Pada matriks pembayaran tersisa pada tabel di atas dapat diperiksa lagi apakah masih ada

    baris atau kolom yang memungkinkan untuk didominansi. Ternyata tidak ada maka aturan

    dominansi tidak dapat diulang lagi. Tampak bahwa matriks pembayaran pada tabel 7 akan

    lebih mudah untuk diselesaikan karena ukuran matriks pembayaran ini lebih kecil bila

    dibandingkan dengan ukuran matriks pembayaran semula pada tabel 7. Di dalam

    memeriksa apakah aturan dominansi dapat digunakan atau tidak, tidak harus dimulai dari

    pemain P1 dahulu tetapi bisa dimulai sembarang.

    METODE PENYELESAIAN

    1. Metode Aljabar

    Metode aljabar dapat digunakan untuk menyelesaikan suatu permainan berjumlah nol

    dari dua orang dengan masing-masing pemain mempunyai dua pilihan strategi (langkah).

    Matriks pembayaran dari permainan berjumlah nol dari dua orang dengan masing-masing

    pemain mempunyai dua pilihan strategi sebagai berikut.

    Tabel 1. Matriks pembayaran dari permainan berjumlah nol dari dua orang

    Pemain P2

    i j 1 2

    Pemain P11 a11 a12

    2 a21 a22

    Prinsip untuk menggunakan metode aljabar untuk menyelesaikan permainan ini adalah

    bahwa kedua pemain P1 dan P2 membagi waktu (sesuai proporsinya) yang diperlukan

    untuk memilih suatu strategi.

    Misalkan x = Proporsi waktu yang digunakan oleh pemain P1 untuk memainkan strategi

    pertama.

    Berarti bahwa:

    Pemain P1

  • 7/31/2019 teori-permainan-1

    16/33

    Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

    1 - x = Proporsi waktu yang digunakan oleh pemain P1 untuk memainkan strategi

    kedua.

    Misalkan y = Proporsi waktu yang digunakan oleh pemain P2 untuk memainkan strategi

    pertama.

    Berarti bahwa:

    1 - y = Proporsi waktu yang digunakan oleh pemain P2 untuk memainkan strategi

    kedua.

    Matriks pembayaran menjadi:

    Tabel 2. Matriks pembayaran

    Pemain P2Y 1-y

    i j 1 2

    Pemain P1X 1 a11 a12

    1-x 2 a21 a22

    Bagi pemain P1

    Karena dasar pemikiran pemain P1 adalah berusaha memaksimumkan

    kemenangannya maka ia merancang suatu strategi yang dapat

    memaksimumkan kemenangan (meminimumkan kekalahan) tanpa

    memperhatikan langkah balasan yang dilakukan oleh pihak lawannya (P2).

    Kemenangan harapan bagi pemain P1 dapat dilihat pada tabel berikut.

    Tabel 3. Kemenangan harapan pemain P1

    Ketika P2 memainkan

    strategi ke1

    Ketika P2 memainkan

    strategi ke 2

    P1 memainkan strategi

    ke 1, x kali

    ----------------

    P1 memainkan strategi

    ke 2, (1-x) kali

    P1 memenangkan a11

    unit, x kali

    +

    P1 memenangkan a21

    unit, (1-x) kali

    P1 memenangkan a12

    unit, x kali

    +

    P1 memenangkan a22

    unit, (1-x) kali

    Total kemenangan

    harapan bagi P1

    x a11 + (1-x) a21 x a12 + (1-x) a22

  • 7/31/2019 teori-permainan-1

    17/33

    Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

    Besarnya bilai x ditentukan dengan menggunakan prinsip pemikiran

    pemain P1, yaitu bahwa total kemenangan harapan P1 ketika pemain P2

    memainkan strategi ke 1 sama dengan total kemenangan harapan P1 ketika

    pemain P2 memainkan strategi ke 2.

    Dari tabel 3 diperoleh bahwa:

    x a11 + (1-x) a21 = x a12 + (1-x) a22

    x (a11 + a22 a12 a21) = a22 a21

    x = a22 a21

    = x1*a11 + a22 + a12 a21

    Jadi strategi optimum pemain P1 adalah X* = [x1*,x2*]

    Bagi pemain P2

    Pemain P2 bermaksud memaksimumkan kemenangan atau

    meminimumkan kekalahannya tanpa memperhatikan strategi yang

    dimainkan oleh pemain P1.

    Tabel 4. Kekalahan harapan pemain P2 (rata-rata kekalahan P2)

    Ketika P2

    memainkan

    strategi ke 1, y

    kali

    Ketika P2

    memainkan

    strategi ke 2, (1-y)

    kali

    Total

    kekalahan

    harapan bagi P2

    P1

    memainkan

    strategi ke 1

    P1

    memainkan

    strategi ke 2

    P2 kalah a11 unit, y

    kali

    P2 kalah a21 unit, y

    kali

    P2 kalah a12 unit,

    (1-y) kali

    P2 kalah a22 unit,

    (1-x) kali

    y a11 + (1-y) a12

    y a21 + (1-y) a22

    *11 221122211

    1211

    21122211

    2122=

    +

    =

    +

    =

    aaaa

    aa

    aaaa

    aa

  • 7/31/2019 teori-permainan-1

    18/33

    Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

    Dari tabel 4 diperoleh bahwa

    y a11 + (1-y) a12 = y a21 + (1-y) a22

    y (a11 + a22 a12 a21) = a22 a12

    y = a22 a12

    = y1*

    a11 + a22 + a12 a21

    Jadi strategi optimum pemain P2 adalah Y* = [y1*,y2*]

    Dengan demikian strategi optimum bagi masing-masing pemain telahdiperoleh, yaitu X* = [x1*,x2*] dan Y* = [y1*,y2*].

    Penghitungan nilai permainan dipandang dari pemain P1 maupun P2

    a. Jika nilai permainan dihitung menurut pandangan pemain P1 maka

    perlu diperhatikan:

    i. Selama pemain P2 menggunakan y1* waktunya untuk memainkan

    (strategi) kesatu, pemain P1 menang a11 unit sebanyak x1* kali

    dan pemain P1 menang a21 unit sebanyak x2* kali.

    ii. Selama pemain P2 menggunakan y2* waktunya untuk memainkan

    kolom (strategi) kedua, pemain P1 menang a12 unit sebanyak x1* kali

    dan pemain P1 menang a22 unit sebanyak x2* kali.

    Nilai permainannya sama dengan total kemenangan harapan bagi pemain

    P1 yaitu:

    v*=y1* [x1* a11 + x2* a21] + y2* [x1* a12 + x2* a22]

    b. Jika nilai permainan dihitung menurut pandangan pemain P2 maka

    perlu diperhatikan:

    i. Selama pemain P1 menggunakan x1* waktunya untuk memainkan

    (strategi) kesatu, pemain P2 akan kalah a11 unit y1* kali dan

    pemain P2 kalah a12 unit y2* kali.

    ii. Selama pemain P1 menggunakan x2* waktunya untuk memainkan

    kolom (strategi) kedua, pemain P2 akan kalah a12 unit y1* kali dan

    pemain P2 kalah a22 unit y2* kali.

    *11 221122211

    2111

    21122211

    1222 yaaaa

    aa

    aaaa

    aay =

    +

    =

    +

    =

  • 7/31/2019 teori-permainan-1

    19/33

    Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

    Nilai permainannya sama dengan total kekalahan harapan bagi pemain P2

    yaitu:

    v*=x1* [y1* a11 +y2* a21] + x2* [y1* a12 +y2* a22]

    Contoh:

    Diberikan matriks pembayaran sebagai berikut. Akan dicari strategi

    optimum untuk P1 dan P2.

    Tabel 5. Matriks pembayaran

    Pemain P2

    i j 1 2

    Pemain P11 5 3

    2 1 4

    Misalkan x = Proporsi waktu yang digunakan oleh pemain P1 yang digunakan untuk

    memainkan strategi ke 1.

    y = Proporsi waktu yang digunakan oleh pemain P2 untuk memainkan strategi

    pertama.

    Matriks pembayaran menjadi:

    Tabel 6. Matriks pembayaran

    Pemain P2

    Y 1-y

    i j 1 2

    Pemain P1X 1 5 3

    1-x 2 1 4

    Bagi pemain P1

    Tabel kemenangan harapan bagi pemain P1 dapat dilihat pada tabel

    berikut.

  • 7/31/2019 teori-permainan-1

    20/33

    Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

    Tabel 7. Kemenangan harapan bagi P1

    Ketika P2 memainkan

    strategi ke1

    Ketika P2 memainkan

    strategi ke 2

    P1 memainkan strategi

    ke 1, x kali

    ----------------

    P1 memainkan strategi

    ke 2, (1-x) kali

    P1 memenangkan 5

    unit, x kali

    +

    P1 memenangkan 1

    unit, (1-x) kali

    P1 memenangkan 3

    unit, x kali

    +

    P1 memenangkan 4

    unit, (1-x) kali

    Total kemenangan

    harapan bagi P1

    5x+ 1(1-x) 3x+ 4(1-x)

    Bagi pemain P1 agar dapat mencapai strategi optimum makaperlu

    menyamakan kemenangan harapan yang diperoleh ketika pemain P2

    memainkan strategi ke 1 yaitu [5x+(1-x)] dengan kemenangan harapan

    yang diperoleh ketika pemain

    Dari tabel 3 diperoleh bahwa:

    5x + (1-x) = 3x + 4(1-x)

    5x x 3x+4x = 4-1

    5 x = 3

    x = 3/5 = x1*

    Karena x2* = 1- x maka x2* = 1- 3/5 = 2/5

    Jadi strategi optimum bagi pemain P1 dicapai bila ia menggunakan 3/5

    waktunya untuk memainkan strategi ke 1 dan 2/5 waktunya untuk

    memainkan strategi ke 2.

    Jadi strategi optimum pemain P1 adalah X* = [3/5,2/5]

    Bagi pemain P2

    Tabel kekalahan harapan bagi pemain P2 dapat dilihat pada tabel berikut.

    Tabel 8. Kekalahan harapan pemain P2 (rata-rata kekalahan P2)

    Ketika P2

    memainkan

    strategi ke 1, y

    kali

    Ketika P2

    memainkan

    strategi ke 2, (1-y)

    kali

    Total

    kekalahan

    harapan bagi P2

  • 7/31/2019 teori-permainan-1

    21/33

    Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

    P1

    memainkan

    strategi ke 1

    P1

    memainkan

    strategi ke 2

    P2 kalah 5 unit, y

    kali

    P2 kalah 1 unit, y

    kali

    P2 kalah 3 unit, (1-

    y) kali

    P2 kalah 4 unit, (1-

    x) kali

    5y+ 3(1-y)

    y+ 4(1-y)

    Agar pemain P2 dapat mencapai strategi optimum ia perlu menyamakan

    rata-rata kekalahan (kekalahan harapan) yang dideritanya ketika pemain P1

    memainkan strategi ke 1, yaitu [5y+3(1-y)] dengan rata-rata kekalahan

    yang diderita ketika pemain P1 memainkan strategi ke 2 yaitu [y+4(1-y)].

    Dari tabel 4 diperoleh bahwa

    5y + 3(1-y)= y + 4(1-y)

    5y 3y y + 4y = 4 3

    5y = 1

    y = 1/5 = y1*.

    Karena y2* = 1- y maka y2* = 1 1/5 = 4/5.

    Jadi strategi campuran optimum bagi pemain P2 dicapai bila ia

    menggunakan 1/5 waktunya untuk memainkan strategi ke 1 dan 4/5

    waktunya untuk memainkan strategi ke 2.

    Jadi strategi optimum pemain P2 adalah Y* = [1/5,4/5]

    Dengan demikian strategi optimum bagi masing-masing pemain telah

    diperoleh, yaitu X* = [3/5,2/5] dan Y* = [1/5,4/5].

    Penghitungan nilai permainan dipandang dari pemain P1 maupun P2

    a. Jika nilai permainan dihitung menurut pandangan pemain P1 maka

    perlu diperhatikan:

    i. Selama pemain P2 menggunakan 1/5 waktunya untuk memainkan

    strategi kesatu, pemain P1 menang 5 unit sebanyak 3/5 kali dan 1

    unit sebanyak 2/5 kali.

  • 7/31/2019 teori-permainan-1

    22/33

    Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

    ii. Selama pemain P2 menggunakan 4/5 waktunya untuk memainkan

    strategi kedua, pemain P1 menang 3 unit sebanyak 3/5 kali dan 4 unit

    sebanyak 2/5 kali.

    Nilai permainannya sama dengan total kemenangan harapan bagi pemain

    P1 yaitu:

    v*= 1/5 [5(3/5) + 1(2/5)] + 4/5[3(3/5) + 4(2/5)]

    = 1/25 [15 + 2 + 36 + 32]

    = 85/25

    = 17/5 = nilai permainan

    Ini berarti bahwa bila pemain P1 bermain dengan menggunakan strategioptimumnya maka ia dapat mengharapkan kemenangan harapan sebesar

    17/5 unit per permainan.

    b. Jika nilai permainan dihitung menurut pandangan pemain P2 maka

    perlu diperhatikan:

    i. Selama pemain P1 menggunakan 3/5 waktunya untuk memainkan

    strategi kesatu, pemain P2 akan kalah 5 unit 1/5 kali dan 3 unit 4/5

    kali.

    ii. Selama pemain P1 menggunakan 2/5 waktunya untuk memainkan

    strategi kedua, pemain P2 akan kalah 1 unit sebanyak 1/5 kali dan 4

    unit 4/5 kali.

    Nilai permainannya sama dengan total kekalahan harapan bagi pemain P2

    yaitu:

    v*= 3/5 [5(1/5) + 3(4/5)] + 2/5[1(1/5) + 4(4/5)]

    = 1/25 [ 15 + 36 + 2 + 32]

    = 85/25 = 17/5 = nilai permainan.

    Karena nilai permainan bertanda positif maka pemain P1 dinyatakan

    sebagai pemenang dengan rata-rata kemenangan per permainan sebesar 17/5 unit.

    c. Prosedur penghitungan nilai permainan dapat disederhanakan menjadi:

    Pemain P1 memainkan strategi yang telah dibentuk sedemikian rupa sehingga

    kemenangan yang diperoleh ketika pemain P2 memainkan strategi kesatu sama

  • 7/31/2019 teori-permainan-1

    23/33

    Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

    dengan kemenangan yang diperolehnya ketika pemain P2 memainkan strategi

    kedua.

    Alasan tersebut juga dapat diterapkan pada harapan kemenangan pemain P2.

    Tabel 9. Kemenangan harapan pemain P2

    Pemain

    P2

    3

    y1* y2*

    Pemain

    P1

    1x1* a11 a12 x1*

    2

    x2* a21 a22 x2*

    y1* y2*

    4

    Dengan X* = [x1*, x2*] adalah strategi optimum pemain P1.

    Y* = [y1*, y2*] adalah strategi campuran optimum pemain P2.

    Dari tabel 8 terdapat 4 pasang perkalian yang mungkin akan memberikan nilai sama

    dan merupakan nilai permainan adalah:

    1. v* = x1* a11 + x2* a21 berdasarkan kemenangan harapan bagi pemain P1

    2. v* = x1* a12 + x2* a22

    3. v* = y1* a11 + y2* a21 berdasarkan kemenangan harapan bagi pemain P2

    4. v* = y1* a21 + y2* a22

    contoh:

    Pemain

    P2

    3

    3/8 5/8

    Pemain

    P11

    1/4 -2 4 1/42

    3/4 3 1 3/4

    3/8 5/8

    4

    terdapat 4 pasang perkalian yang mungkin akan memberikan nilai sama dan

    merupakan nilai permainan adalah:

  • 7/31/2019 teori-permainan-1

    24/33

    Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

    5. v* = 1/4 (-2) + 3/4 (3) = 7/4 berdasarkan kemenangan harapan bagi pemain P1

    6. v* = 1/4 (4) + 3/4 (1) = 7/4 ketika pemain P2 memainkan kolom 1 atau kolom 2.

    7. v* = 3/8 (-2) + 5/8 (4) = 7/4 berdasarkan kemenangan harapan bagi pemain P2

    8. v* = 3/8 (3) + 5/8 (1) = 7/4 ketika pemain P1 memainkan baris 1 atau baris 2.

    d. Menghitung nilai permainan dengan menggunakan probabilitas dan

    nilai harapan permainan

    Pemain P2

    y1* y2*

    i j 1 2

    Pemain P1X1* 1 a11 a12

    X2* 2 a21 a22

    Probabilitas bagi pemain P1 adalah [x1*,x2*] dan probabilitas P2 adalah [y1*,y2*]

    Penghitungan probabilitas untuk setiap pembayaran:

    PembayaranStrategi penghasil

    pembayaran

    Probabilitas

    pembayaran

    Nilai

    harapan

    a11

    a12

    a21

    a22

    Baris 1, kolom 1

    Baris 1, kolom 2

    Baris 2, kolom 1

    Baris 2, kolom 1

    P11= x1* x y1*

    P12= x1* x y2*

    P21= x2* x y1*

    P22= x2* x y2*

    a11 x P11

    a12 x P12

    a21 x P21

    a22 x P22

    Jumlah 1 v*

    Nilai harapan permainan v* =

    = a11P11+a12P12+a21P21+a22P22

    Contoh:

    =

    =

    2

    1

    2

    1i jij

    Pij

    a

  • 7/31/2019 teori-permainan-1

    25/33

    Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

    Pemain P2

    3/8 5/8

    Pemain P11/4 -2 4

    3/4 3 1

    Penghitungan probabilitas untuk setiap pembayaran:

    Pembayaran Strategi penghasil

    pembayaran

    Probabilitas

    pembayaranNilai harapan

    -2

    4

    3

    1

    Baris 1, kolom 1

    Baris 1, kolom 2

    Baris 2, kolom 1

    Baris 2, kolom 1

    P11= 1/4 x 3/8 = 3/32

    P12= 1/4 x 5/8 = 5/32

    P21= 3/4 x 3/8 = 9/32

    P22= 3/4 x 5/8 =15/32

    a11 x P11= -6/ 32

    a12 x P12 = 20/32

    a21 x P21= 27/32

    a22 x P22 = 15/32

    Jumlah 1 7/4

    Nilai permainan = nilai harapan permainan

    v* = 7/4

    METODE GRAFIK

    Yaitu metode penyelesaian permainan dengan menggunakan grafik. Metode grafik ini

    dapat digunakan untuk menyelesaikan kasus permainan di antaranya adalah sebagai berikut:

    a. Matriks berukuran 2 x nMatriks pembayaran dari permainan berukuran 2 x n adalah

    Pemain P2

    y1 y2 yn

    Pemain P1

    j

    i

    1 2 n

    x1 1 a11 a12 a1n

  • 7/31/2019 teori-permainan-1

    26/33

    Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

    x2 = 1 x1 2 a21 a22 a2n

    Dengan dan , xi 0 dan y1 1 untuk setiap i, j.

    Pembayaran harapan yang berkaitan dengan strategi murni pemain P2.

    Strategi murni

    pemain 2

    Pembayaran harapan pemain 1

    1

    2

    n

    a11.x1 + a21.(1 x1) = (a11 a21).x1 + a21

    a12.x1 + a22.(1 x1) = (a12 a22).x1 + a22

    a1n.x1 + a2n.(1 x1) = (a1n a2n).x1 + a2n

    Tabel di atas menunjukkan bahwa pembayaran harapan (rata-rata pembayaran) bagi

    pemain P1 bervariasi secara linear dengan x1. Berdasarkan kriteria minimax untuk pemain P1

    harus memilih nilai x1 yang akan memaksimalkan pembayaran harapan (rata-rata pembayaran)

    minimumnya (prinsip maximin). Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggambarkan garis-

    garis lurus di atas sebagai fungsi dari x1. Sumbu vertikal menunjukkan pembayaran harapan

    (rata-rata pembayaran) dan sumbu horizontal menunjukkan variasi dari x1 (0 x1 1). Dalam

    grafik ini dicari titik maximinnya.

    Contoh:

    Diberikan matriks pembayaran sebagai berikut. Akan dicari strategi optimum untuk P1 dan P2.

    P2

    P1j

    i

    y1 y 2 y3

    x1

    x2 = 1-x1

    -1 1 3

    5 3 -3

    Penyelesaian

  • 7/31/2019 teori-permainan-1

    27/33

    Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

    x1 = probabilitas pemain 1 memainkan strategi kesatu

    x2 = probabilitas pemain 2 memainkan strategi kedua

    yj = probabilitas pemain 2 memainkan strategi ke-j

    maka pembayaran harapan bagi pemain P1 yang berkaitan dengan strategi murni P2 adalah

    Strategi murni

    P2

    Pembayaran harapan P1

    1

    2

    3

    -x1 + 5(1-x1) = -6.x1 + 5

    x1 + 3(1- x1) = -2. x1 + 3

    3. x1 - 3(1-x1) = 6. x1 - 3

    Ketiga garis lurus fungsi dari x1 tersebut dapat digambarkan pada grafik

    Menurut kriteria minimax P1, harus memilih nilai x1 yang akan memaksimalkan pembayaran

    harapan minimumnya yaitu

    v* = max(x1) { min (-6x1 + 5, -2x1 + 3 , 6x1 - 3)}

    karena hanya garis (1) dan (3) yang melalui titik maximin maka

    v* = max(x1) { min (-6 x1 + 5, 6 x1 - 3)}

    dari sini nilai optimum x1titik potong garis (1) dengan garis (3)

    -6 x1 + 5 = 6 x1 3 12 x1 = 8

    x1 = x1* = 2/3

    x2* = 1- x1* = 1/3

    -4

    -3

    -2

    -1

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2

    garis 1

    garis 2

    garis 3

  • 7/31/2019 teori-permainan-1

    28/33

    Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

    jadi strategi campuran optimum P1 X* = [2/3, 1/3]

    Nilai permainan yang diperoleh

    v*= -6x1* + 5 = -6. 2/3 + 5 = 1 atau v* = 6x1* 3 = 1

    selanjutnya akan dihitung strategi optimum pemain P2 . Nilai yang optimum bagi pemain

    pembayaran P2 dapat diperoleh dari nilai pembayaran harapan permainan, yaitu:

    sehingga

    y1*(-6x1* + 5 ) + y2* (-2x1* + 3) + y3* (6x1*-3) = v*

    y1* + 5/3 y2* + y3* = 1

    y1* + y3* = 1

    (y2* = 0 karena tidak melalui titik maximin dimana v* > 1)

    Jadi strategi kedua pemain P2tidak dimainkan, sehingga matriks pembayarannya menjadi

    P1

    P2 j

    i

    y1 y3=1-y1

    x1

    x2

    -1 3

    5 -3

    maka pembayaran harapan bagi pemain P2 yang berkaitan dengan strategi murni P1 adalah

    Strategi murni P1 Pembayaran harapan P2

    1

    2

    -y1 + 3(1-y1) = 3 - 4y1

    5y1 - 3(1-y1) = 8x1 - 3

    Kedua garis lurus fungsi dari y1 tersebut dapat digambarkan pada grafik

    *** 211

    j

    n

    j

    ij

    m

    i

    yxav ==

    =

  • 7/31/2019 teori-permainan-1

    29/33

    Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

    Karena P2 menginginkan untuk meminimumkan kekalahan yang maksimum maka pemain P2

    harus memilih nilai y1 yang akan meminimumkan pembayaran harapan yang maksimum, yaitu:

    v* = min(y1) { max (3 4y1, 8y1 - 3)}

    karena kedua garis (1) dan (2) melalui titik minimax maka nilai optimum y 1* adalah titik potong

    kedua garis tersebut, diperoleh

    y1 = y1* =

    karena y1 + y3 = 1 maka y3* = 1 y1* =

    jadi strategi optimum P2 y* = [ , 0, ], dan nilai permainan v* = 1

    CONTOH 15

    b. Matriks berukuran m x 2

    Matriks pembayaran dari permainan berukuran 2 x n adalah

    Pemain P2

    y1 y2 = 1 y1

    Pemain P1

    J

    i

    1 2

    x1 1 a11 a12

    x2

    .

    2

    .

    a21 a22

    . .

  • 7/31/2019 teori-permainan-1

    30/33

    Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

    .

    xm

    .

    m

    . .

    am1 am2

    Pembayaran harapan yang berkaitan dengan strategi murni pemain P2

    Strategi murni

    pemain 1

    Pembayaran harapan pemain 2

    (P2)

    1

    2

    .

    .

    .

    M

    (a11 a21)y1 + a12

    (a12 a22)y1 + a22

    .

    .

    .

    (am1 am2)y1 + am2

    Tabel di atas menunjukkan bahwa pembayaran harapan (rata-rata pembayaran) bagi

    pemain P2 bervariasi secara linear dengan y1. Berdasarkan kriteria minimax untuk pemain P2

    harus memilih nilai y1 yang akan meminimumkan pembayaran harapan (rata-rata pembayaran)

    maksimumnya (prinsip minimax). Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggambarkan garis-

    garis lurus di atas sebagai fungsi dari y1. Sumbu vertikal menunjukkan pembayaran harapan

    (rata-rata pembayaran) dan sumbu horizontal menunjukkan variasi dari y1 (0 y1 1). Dalam

    grafik ini dicari titik minimaxnya.

    Teori Dualitas

    Yaitu salah satu metode penyelesaian yang dapat digunakan untuk menghitung strategi

    optimum pemain yang mempunyai lebih dari dua pilihan strategi. Matriks pembayarannya dapat

    disajikan sebagai berikut

    y1 y2 yn

  • 7/31/2019 teori-permainan-1

    31/33

    Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

    x1x2

    ..

    .

    xm

    a11 a12 . a1na21 a22 . a2n

    am1 am2 . amn

    vv

    v

    v v v

    Hal ini berdasarkan pada:

    a. Prinsip pemain P1

    Memaksimumkan v (nilai permainan) sedemikian rupa sehingga

    v ; j = 1, 2, , n

    Dengan , xi 0 ; untuk setiap i dan

    b. Prinsip pemain P2

    Meminimumkan v (nilai permainan) sedemikian rupa sehingga

    v ; i = 1, 2, , n

    Dengan , yj 0 ; untuk setiap j dan

    Permainan Berjumlah Nol dari n Orang

    Ada dua asumsi yang dipakai di dalam pembahasan permainan berjumlah nol dari n

    orang ini, yaitu:

    1. Setiap pemain dalam permainan ini dapat berkomunikasi dan berunding dengan pemain

    yang lain untuk membuat suatu perjanjian yang mengikat. Jika suatu kelompok

    menyatakan untuk bekerja sama maka mereka membentuk koalisi. Suatu koalisi adalah

    persetujuan di antara beberapa pemain untuk mengkoordinasikan strategi mereka yang

    ada di dalam suatu cara sedemikian sehingga seluruh anggota koalisi itu beruntung.

  • 7/31/2019 teori-permainan-1

    32/33

    Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

    2. Para pemain dapat membuat pembayaran sampingan (side payment) yaitu transfer

    pembayaran di antara pemain. Setelah koalisi memaksimumkan total pembayarannya,

    pembayaran untuk para koalisi itu diatur dengan pembuatan pembayaran sampingan.

    Banyak cara yang mungkin untuk mengelompokkan ke dalam koalisi adalah 2n-1

    Contoh :

    Diberikan permainan berjumlah nol dari 3 orang (A, B, C) masing-masing pemain mempunyai 2

    pilihan strategi.

    A mempunyai strategi : X1, X2

    B mempunyai strategi : Y1, Y2

    C mempunyai strategi : Z1, Z2

    Diperoleh matriks pembayaran

    Strategi Pembayaran

    A B C A B C

    X1 Y1 Z1

    X1 Y1 Z2

    X1 Y2 Z1

    X1 Y2 Z2

    X2 Y1 Z1

    X2 Y1 Z2

    X2 Y2 Z1

    X2 Y2 Z1

    -1 1 0

    -3 2 1

    0 2 -2

    3 -2 -1

    -2 0 -2

    0 -1 1

    -1 -2 3

    2 1 -3

    koalisi yang mungkin terbentuk adalah

    grup I grup II

    1. A BC

    2. B AC

    3. C AB

    Diperoleh matriks pembayaran dari tiap koalisi sebagai berikut

  • 7/31/2019 teori-permainan-1

    33/33

    Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

    Matriks pembayaran A melawan B, C

    Y1, Z1 Y1, Z2 Y1, Z1 Y2, Z2

    X1X2

    -1 -3 0 3-2 0 -1 -2

    Matriks pembayaran B melawan A, C

    X1, Z1 X1, Z2 X2, Z1 X2, Z2

    Y1

    Y2

    1 2 0 -1

    2 -2 -2 1

    Matriks pembayaran C melawan A, B

    X1, Y1 X1, Y2 X2, Y1 X2, Y2

    Z1

    Z2

    0 -2 2 3

    1 -1 1 -3

    Dengan metode grafik didapatkan :

    1. Nilai permainan untuk A yaitu V(A) = -3/2 dan V(BC)= 3/2

    2. Nilai permainan untuk B yaitu V(B) = -1/2 dan V(AC)= 1/2

    3. Nilai permainan untuk C yaitu V(C) = -9/7 dan V(AB)= 9/7