teori penyuluhan
-
Upload
putri-mulia-hasibuan -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
description
Transcript of teori penyuluhan
Materi Penyuluhan
A. PendahuluanPeran keluarga merupakan hal yang sangat penting dalam
pengobatan penderita skizofrenia atau penderita gangguan jiwa. Penilaian
terhadap kebutuhan penyandang skizofrenia adalah tugas penting bagi
semua pihak yang terkait, yang terutama adalah keluarga, sehingga dapat
mengurangi hendaya dalam penurunan fungsi baik secara fisik, psikologis,
ataupun sosial. Penyandang skizofrenia juga memerlukan kebutuhan
layanan kesehatan jiwa untuk mendapatkan intervensi sedini mungkin,
sehingga diharapkan dapat memperbaiki perjalanan penyakit dan
prognosisnya.
Tujuan utama dari terapi pada skizofrenia adalah pemulihan secara
keseluruhan fungsi. Pemulihan dapat dicapai baik dari segi fungsi mental
maupun fisik. Penilaian dalam menentukan pemulihan terdapat empat faktor
termasuk diantaranya hilangnya gejala, fungsi pekerjaan, kehidupan mandiri,
dan relasi. Dari penilaian tersebut dapat dilihat bahwa hilangnya gejala
hanyalah satu dari empat faktor dalam menilai pemulihan, sementara tiga
faktor lainnya melibatkan peran penyandang skizofrenia sendiri, pengasuh,
maupun masyarakat.
Tercapainya pemulihan, diperlukan keterlibatan penyandang
skizofrenia dalam menilai kebutuhan hidup mereka sendiri dan
merencanakan perawatan mereka, yang sampai saat ini masih sangat sulit
dilakukan. Pada kunjungan rawat jalan, keterlibatan pengasuh merupakan
bagian penting dari perencanaan perawatan. Penyandang skizofrenia,
pengasuh yang merawatnya, dan tenaga kesehatan merupakan bagian
penting dari penilaian kebutuhan, selain itu mereka mungkin mempunyai
perbedaan pandangan dalam menilai kebutuhan hidup penyandang
skizofrenia karena berbagai faktor yang memengaruhinya. Pengasuh adalah
seseorang yang memberikan bantuan pada orang yang mengalami
ketidakmampuan dan memerlukan bantuan karena penyakit atau
keterbatasannya. Pengasuh disini dapat berupa orang terdekat yaitu
keluarga atau pegasuh yang sengaja dibayar untuk mengasuh.
B. Pengertian SkizofreniaSkizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa yang memiliki
karakteristik khusus. Dalam Pedoman Penggolongan dan Diagnosis
Gangguan Jiwa III (PPDGJ III), definisi skizofrenia dijelaskan sebagai
gangguan jiwa yang ditandai dengan distorsi khas dan fundamental dalam
pikiran dan persepsi yang disertai dengan adanya afek yang tumpul atau
tidak wajar.
C. Gejala SkizofreniaTerdapat beberapa gejala dari skizofrenia yang merupakan sindrom
psikosis. Terdapat hendaya berat dalam kemampuan menilai realitas,
kesadaran diri yang terganggu, daya nilai norma social terganggu, daya tilik
diri terganggu. Beberapa fungsi mental yang terganggu memunculkan
berbagai manifestasi, yaitu gejala positif: gangguan asosiasi pikiran, isi
pikiran yang tidak wajar, gangguan persepsi, perasaan yang tidak sesuai
dengan situasi, perilaku aneh dan tidak terkendali. Gejala negatif: gangguan
perasaan, ganguan proses berfikir (lamat, terhambat), tidak ada inisiatif,
perilaku yang sangat terbatas, cenderung menyendiri. Hendaya berat dalam
melakukan fungsi kehidupan sehari-hari, misalnya tidak mau bekerja, tidak
mau sekolah, hubungan sosial yang buruk, tidak mampu melakukan kegiatan
rutin.
D. Penyebab SkizofreniaSampai saat ini penyebab pasti skizofrenia belum diketahui. Namun
sejumlah ahli meyakini bahwa perkembangan kondisi ini tidak lepas dari
peran kombinasi antara faktor genetika dan lingkungan. Dugaan mengenai
pengaruh lainnya adalah kelainan yang terjadi pada zat-zat kimia otak,
seperti asam glutamat dan dopamin. Para ahli yang melakukan penelitian
yang didasarkan pada pencitraan otak juga mengatakan bahwa ada
perbedaan dalam struktur otak dan sistem saraf penderita skizofrenia dengan
orang yang sehat. Genetika, zat-zat kimia otak, struktur otak, dan sistem
saraf merupakan bagian dari faktor “dalam”, sedangkan yang termasuk faktor
“luar” atau lingkungan bisa berupa stres dan penyalahgunaan narkoba.
Stres atau trauma diduga menjadi salah satu pemicu utama
skizofrenia. Banyak hal yang dapat membuat seseorang mengalami stres,
diantaranya adalah kehilangan pekerjaan, kehilangan rumah, kehilangan
orang yang dicintai, perceraian, pelecehan seksual, dan sebagainya.
Narkoba memang tidak menyebabkan skizofrenia secara langsung, namun
beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa remaja pengguna ganja yang
berusia di bawah 15 tahun, memiliki risiko empat kali lipat lebih besar untuk
terkena skizofrenia jika dibandingkan dengan remaja yang tidak
menggunakan ganja. Selain ganja, narkoba jenis lainnya yang dapat menjadi
pemicu skizofrenia adalah kokain, heroin, dan sabu-sabu.
E. Pengobatan SkizofreniaPengobatan penderita skizofrenia harus secara holistic. Terdapat tiga
pengobatan garis besar untuk pasien skizofrenia, yaitu; terapi dengan obat-
obatan, psikoterapi, dan terapi lingkungan. Peran orang terdekat pasien yang
terutama adalah keluarga atau orang terkedat pasien memahabi dengan
betul apa itu penyakit jiwa, menerima segala yang terjadi dengan pasien,
walaupun terkadang sangat berat. Kemudian memberikan dukungan penuh
dalam pengobatan, bukan menghindar atau menjauhi pasien dan
menganggap aneh pasien. Disini peran keluarga dan orang terdekat sangat
penting dalam pencapaian terapi skizofrenia. Penyandang skizofrenia harus
minum obat secara teratur dan telaten. Peran keluarga atau orang terdekat
pasien adalah terus mensuport dalam minum obat secara teratur, mengantar
dalam kontrol penyakitnya, apabila pasien memang sangat membutuhkan
bantuan dalam minum obat, keluarga atau orang terdekat dapat membatu
menyiapkan obat yang akan diminum. Kemudian peran yang kedua dari
keluarga dan orang terdekat pasien adalah sebagai terapi lingkungan.
Lingkungan yang mendukung kesembuhan pasien dan menghindarkan dari
stressor dapat menjadi terapi lingkungan yang baik bagi pasien.