Teori Pasar Modal Obligasi

18
TUGAS TEORI PASAR MODAL “OBLIGASI” OLEH : I KADEK DONI DARMA PUTRA IRAWAN 1206305132

description

1. Definisi Obligasi2. Macam-maca Obligasi3. Pasar Obligasi4. Nilai Obligasi5. Hasil Obligasi6. Hak Tarik7. Rentang Hasil8. Risiko Obligasi9. Teorema Penilaian Obligasi10. Durasi Obligasi11. Sensitivitas Obligasi dari Perubahan Suku Bunga

Transcript of Teori Pasar Modal Obligasi

TUGAS TEORI PASAR MODAL

OBLIGASI

OLEH :

I KADEK DONI DARMA PUTRA IRAWAN1206305132

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2014OBLIGASI

1. Definisi ObligasiDefinisi Obligasi menurut pasar modal, dimana Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak pengakuan hutang atas pinjaman yang diterima oleh penerbit obligasi dari pemberi pinjaman (pemodal).

Berinvestasi (membeli) Obligasi : meminjamkan uang Menerbitkan Obligasi : berhutang uang

Definisi Obligasi versi Wikipedia : Obligasi adalah suatu istilah yang digunakan dalam dunia keuangan yang merupakan suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran.Definisi secara umum : Obligasi adalah sertifikat yang berisi kontrak antara investor dan perusahaan, yang menyatakan bahwa investor tersebut/pemegang obligasi telah meminjamkan sejumlah uang kepada perusahaan. Untuk obligasi non syariah, perusahaan yang menerbitkan obligasi mempunyai kewajiban untuk membayar bunga secara reguler sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan serta pokok pinjaman pada saat jatuh tempo.

2. Macam-macam Obligasi2.1 Dilihat dari Sisi Penerbitnya

a. Corporate Bonds : merupakan obligasi yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan, baik perusahaan yang berbentuk badan usaha milik negara (BUMN), atau perusahaan swasta.

b. Government Bonds : yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.

c. Municipal Bonds : adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah guna membiayai proyek-proyek yang terkait dengan kepentingan publik (public utility).

2.2 Dilihat dari Sistem Pembayaran Bungaa. Zero Coupon Bonds : adalah obligasi yang pembayaran bunganya tidak dilakukan secara periodik. Namun, bunga dan pokok dibayarkan secara bersamaan pada saat obligasi tersebut jatuh tempo.

b. Coupon Bonds : adalah obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya obligasi tersebut.

c. Fixed Coupon Bonds : adalah obligasi yang memiliki tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan pembayarannya dilakukan secara periodik.

d. Floating Coupon Bonds : adalah obligasi dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan (benchmark) tertentu seperti average time deposit (ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta.2.3 Dilihat dari Hak Penukaran atau Opsinyaa. Convertible Bonds : adalah obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya.

b. Exchangeable Bonds : adalah obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.

c. Callable Bonds : adalah obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.

d. Putable Bonds : adalah obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.2.4 Dilihat dari Segi Jaminan atau Kolateralnya

a. Secured Bonds : adalah obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga. Dalam kelompok ini, termasuk di dalamnya adalah:

1. Guaranteed Bonds : adalah obligasi dimana pelunasan bunga dan pokoknya dijamin denan penangguangan dari pihak ketiga

2. Mortgage Bonds : adalah obligasi dimana pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan agunan hipotik atas properti atau asset tetap.

3. Collateral Trust Bonds : adalah obligasi yang penjaminannya menggunakan efek yang dimiliki penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-saham anak perusahaan yang dimilikinya.b. Unsecured Bonds : adalah obligasi yang penjaminannya bukan dengan kekayaan tertentu melainkan dengan kekayaan penerbitnya secara umum.

2.5 Dilihat dari Segi Nilai Nominalnya

a. Konvensional Bonds : adalah obligasi yang umumnya diperjual-belikan dalam satu nominal, Rp 1 miliar per satu lot.

b. Retail Bonds : adalah obligasi yang diperjual belikan dalam satuan nilai nominal yang kecil, baik corporate bonds (obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan) maupun government bonds (obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah).

2.6 Dilihat dari Segi Perhitungan Imbal Hasil

a. Konvensional Bonds : adalah obligasi yang perhitungannya menggunakan sistem kupon bunga.

b. Syariah Bonds : adalah obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal dua macam obligasi syariah, yaitu:1. Obligasi Syariah Mudharabah adalah obligasi syariah yang menggunakan akad bagi hasil sedemikian rupa sehingga pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi tersebut diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten.

2. Obligasi Syariah Ijarah adalah obligasi syariah yang menggunakan akad sewa sedemikian sehingga kupon (fee ijarah) bersifat tetap, dan bisa diketahui/diperhitungkan sejak awal obligasi diterbitkan.3. Pasar ObligasiAda dua jenis pasar obligasi yaitu:

1. Pasar Primer Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi saat mulai diterbitkan. Salah satu persyaratan ketentuan Pasar Modal, obligasi harus dicatatkan di bursa efek untuk dapat ditawarkan kepada masyarakat, dalam hal ini lazimnya adalah di Bursa Efek Surabaya (BES) sekarang Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Pasar Sekunder Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi setelah diterbitkan dan tercarat di BES, perdagangan obligasi akan dilakukan di Pasar Sekunder. Pada saat ini, perdagangan akan dilakukan secara Over the Counter (OTC). Artinya, tidak ada tempat perdagangan secara fisik. Pemegang obligasi serta pihak yang ingin membelinya akan berinteraksi dengan bantuan perangkat elektronik seperti email, online trading, atau telepon.4. Nilai Obligasi4.1 Nilai Maturity Obligasi

Nilai yang dijanjikan akan dibayar pada jatuh tempo yang memiliki nilai nominal dan nilai pari.

4.2 Nilai Pasar Obligasi

Nilai jual oblligasi yang terdaftar di pasar modal pada saat tertentu.

4.3 Nilai Intrinsik Obligasi

perkiraan nilai sesungguhnya dari suatu obligasi.

4.4 Nilai Nominal (Face Value) adalah nilai pokok dari suatu obligasi yang akan diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo.4.5 Kupon (the Interest Rate)

adalah nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala (kelaziman pembayaran kupon obligasi adalah setiap 3 atau 6 bulanan) Kupon obligasi dinyatakan dalam annual prosentase.5. Hasil Obligasi5.1 Ruang Ligkup

Banyak hal yang bisa menjadi pertimbangan penting bagi seorang pemodal untuk berinvestasi di obligasi. Salah satu factor yang penting adalah yield. Secara umum, yield berarti perolehan imbal hasil (return) dari investasi obligasi dalam jangka waktu setahun. Karenanya, yield dalam obligasi kadang kala setara dengan tingkat bunga obligasi itu dalam jangka 12 bulan.

Yield adalah angka yang menunjukan tingkat imbal hasil atau keuntungan yang diperoleh investor dari obligasi. Cara yang paling sederhana untuk menghitung yield adalah dengan rumus : nilai bunga dibagi dengan harga obligasinya. Karenanya, jika anda membeli sesuatu obligasi di harga parinya, yield obligasi itu setara dengan tingkat bunganya. Nah, begitu harga obligasi itu berubah, yieldnya juga akan berubah.

Yield Obligasi juga sangat bergantung pada harga obligasi tersebut. Sementara, harga obligasi sendiri sangat bergantung pada banyak factor. Selain factor permintaan dan penawaran, kondisi makro ekonomi dan tren suku bunga juga sangat mempengaruhi pergerakan harga obligasi di pasar.

5.2 Mengukur Return Dengan YieldPendapatan atau imbal hasil atau return yang akan diperoleh dari investasi obligasi dinyatakan sebagai yield, yaitu hasil yang akan diperoleh investor apabila menempatkan dananya untuk dibelikan obligasi. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi obligasi, investor harus mempertimbangkan besarnya yield obligasi, sebagai faktor pengukur tingkat pengembalian tahunan yang akan diterima.Ada 2 (dua) istilah dalam penentuan yield yaitu current yield dan yield to maturity.1. Currrent yield adalah yield yang dihitung berdasrkan jumlah kupon yang diterima selama satu tahun terhadap harga obligasi tersebut.Current yield = bunga tahunan : harga obligasi

2. Sementara itu yiled to maturity (YTM) adalah tingkat pengembalian atau pendapatan yang akan diperoleh investor apabila memiliki obligasi sampai jatuh tempo. Formula YTM yang seringkali digunakan oleh para pelaku adalah YTM approximation atau pendekatan nilai YTM, sebagai berikut:

YTM approximation = C + R P n x 100%

R + P 2

Keterangan:

C = kupon

n = periode waktu yang tersisa (tahun)

R = redemption value

P = harga pemeblian (purchase value)

5.3 Hubungan antara Harga dan YieldHubungan yield terhadap harga dapat diringkas sebagai berikut: ketika harga naik, yield turun dan sebaliknya. Secara teknis, Anda akan mengatakan harga obligasi dan imbal hasilnya berbanding terbalik.

5.4 Melihat ke PasarSejauh ini kita telah membahas faktor-faktor dari nilai nominal, kupon, jatuh tempo, penerbit dan imbal hasil. Semua karakteristik obligasi berperan dalam harga. Namun, faktor yang mempengaruhi obligasi yang lebih dari yang lain adalah tingkat suku bunga yang berlaku dalam perekonomian. Ketika suku bunga naik, harga obligasi di pasar jatuh, sehingga meningkatkan yield dari obligasi yang lebih tua usianya dan membawa mereka sejalan dengan obligasi baru yang diterbitkan dengan kupon tinggi. Ketika suku bunga turun, harga obligasi di pasar naik, sehingga menurunkan yield dari obligasi yang lebih tua dan membawa mereka sejalan dengan obligasi baru yang diterbitkan dengan kupon yang lebih rendah.6. Hak Tarik6.1 DefinisiHak tarik atau provisi tarik (call provision) adalah hak penerbit obligasi untuk membayar obligasinya pada nilai par sewaktu-waktu sebelum jatuh tempo.6.2 Ruang Lingkup

Penerbit obligasi akan lebih menyukai jika mempunyai pilihan untuk sewaktu- waktu sebelum jatuh tempo. Hak obligasi semacam ini disebut dengan hak tarik atau provisi tarik (call provision). Beberapa keuntungan yang didapatkan oleh penerbit obligasi adalah: 1. Utang perusahaan dapat dikurangi sewaktu-waktu jika aliran kas perusahaan tersisa 2. Obligasi dengan kupon yang tinggi dapat dihentikan dan diganti dengan obligasi lainnya yang memberikan kupon lebih rendah jika bunga menurun 3. Menyediakan sinyal baik bagi perusahaan yang menunjukkan bahwa perusahaan menguntungkan sehingga tersedia banyak aliran kas tersedia dan perusahaan beranggapan bahwa obligasi adalah murah untuk ditarik kembali 4. Menyediakan opsi tarik (call option) kepada perusahaan dengan gratis 7. Rentang HasilRentang hasil (yield spreed) adalah perbedaan antara yield to maturity (YTM) yang dijanjikan dengan YTM suatu obligasi bebas gagal (default free) yang mempunyai nilai kupon dan waktu maturity yang sama.

8. Risiko Obligasi8.1 Resiko Suku Bunga, kondisi ini biasanya ada hubungannya sama suku bunga bank central. Kalau suku bunga bank central naik, efeknya akan berlanjut pada suku bunga deposito yang di tawarakan oleh bank anak naik pula. Hal ini bisa mengakibatkan turunnya harga obligasi.8.2 Resiko Inflasi dan deflasi, resiko inflasi & deflasi sudah pasti pasti akan erat hubungannya dengan return pengembalian kupon dari obligasi kita. Inflasi akan memangkas tingkat pengembalian kupon. Sedangkan inflasi/deflasi dalam tingkat yang kurang wajar akan memicu naik/turunnya suku bunga bank central.8.3 Resiko Mata Uang, hal ini penting, terutama kalau lu tipikal spekulan yang suka main di obligasi. Kalau permisalkan mata uang dari obligasi yang kita pilih melemah terhadap USD atau kurs major, otomatis harga obligasi akan mengalami kecenderungan untuk turun.8.4 Resiko Early Call, beberapa obligasi bisa dibayarkan lunas atau di tarik dari pasaran oleh pihak emiten (penerbit) obligasi tersebut. Ini biasanya dilakukan penerbit apabila hitung hitungan dia bayar bunga hutang ga sebanding sama profit dia dari dagang produknya di pasar.8.5 Resiko Gagal Bayar (Default), Pada dasarnya setiap hutang itu diberikan peringkat kualitasnya oleh beberapa perusahaan pemeringkat independen seperti Standard & Poor, Fitch, Moodys, dan Pefindo. Nah, peringkat ini ada macam macam formatnya. Tapi umumnya begini, peringkat dimulai dengan AA (tertinggi), B (investment grade), C (obligasi sampah a.k.a junk bonds), dan yang terakhir D (gagal bayar). pada kondisi obligasi terjadi gagal bayar, itu biasanya karena penerbitnya udah mulai tidak mampu membayar bunga hutangnya kepada pemegang saham. Sehingga perusahaan akan menyatakan pailit dan terjadi default (gagal bayar) yang dimana biasanya modal daripemegang saham tidak akan kembali.8.6 Resiko Likuiditas, Mengenai holding period. Dimana beberapa obligasi memang ada yang meminta para clientnya untuk tidak bisa mencairkan dananya dalam rentang waktu tertentu (dana di locked). 8.7 Resiko fluktuasi harga PARI (PAR), Di dalam obligasi, ada yang namanya harga PARI (lebih umum disebut PAR). Harga PAR biasanya dimulai dari 100. Nah nanti harga PAR ini akan berfluktuasi, bisa naik bisa juga turun. Spekulan suka melihat naik turunnya harga PAR ini. Si pemegang obligasi bisa mendapat untung dari naiknya harga PAR ini. Akan tetapi kalau harga PAR turun dan si pemegang obligasi akan merugi.8.8 Resiko Pasar, sistematis dan non sistematis, Tidak ada satupun di dunia ini yang bisa mengatur pasar modal akan berlari kemana. Karena pasar modal itu terdiri dari jutaan investor yang kita sendiri kadang tidak tau datangnya dari mana.Belum lagi resiko sistematis atau resiko non diversifkasi a.k.a force majuree a.k.a kondisi yang tidak bisa atur seperti perang, bencana alam, politik, dsb.Sedangkan resiko non sistematis ialah resiko resiko yang bisa diversifkasi, menunjukkan porsi dan resiko investasi dapat dikurangi dengan cara diversifikasi. Contohnya : mogok kerja, kecenderungan konsumen, unemployment, dsb.Pastinya masih banyak resiko lainnya, seperti resiko re-investasi dsb.9. Teorema Penilaian ObligasiTeorema penilaian obligasi menjelaskan bagaimana hubungan antara harga obligasi akibat perubahan - perubahan suku bunga, maturiti dan nilai kupon.1. Kaitannya dengan suku bunga

a. Harga obligasi berbanding terbalik dengansuku bung pasar,

b. Penurunan suku bunga lebih sensitive terhadap harga obligasi dibandingkan

dengan kenaikan suku bunga

2. Kaitannya dengan maturity

a. Besarnya perubahan harga obligaasi berhubungan positif dengan waktu maturity,

b. Perubahan harga obligasi tersebut terjadi dengan tingkat mrnurun sejalan dengan meningkatnya maturity.

3. Kaitannya dengan kupon.Besarnya presentasi perubahan harga obligasi akibat dari perubahan suku bunga berhubungan terbalik dengan tingkat kupon.Dimana terdapat hubungan negative antara tingkat suku bunga bank dengan obligasi. Dimana Teorema ini disebut dengan malkiel's bond theorems. Yang terdiri dari :1. Harga dari obligasi akan bergerak berlawanan dengan hasil pasar semakin meningkat / menurunnya suku bunga, semakin menurun / menaiknya harga obligasi.

2. Dengan maturiti konstan, penurunan suku bunga akan menaikkan harga obligasi dengan basis persentasi lebih besar dibandingkan dengan peningkatan suku bunga yang sama besarnya yang akan menurunkan harga obligasi.

3. Untuk suatu perubahan suku bunga yang tertentu, besarnya perubahan harga obligasi akan berhubungan positif dengan waktu maturiti, yaitu semakin lama maturitinya, semakin besar perubahan harga obligasinya.

4. Perubahan harga yang terjadi akibat hubungan antara maturiti obligasi dan volatilitas harganya akan semakin besar dengan tingkat menurun sejalan dengan meningkatnya maturiti.

5. Persentasi perubahan harga obligasi akibat dari perubahan suku bunga akan lebih kecil jika tingkat kupon lebih tinggi.

10. Durasi Obligasi10.1 Definisi

Durasi adalah rata rata periode tertimbang arus kas yang diterima investor atas investasi pada Obligasi atau singkatnya jangka waktu kembali invesasi (payback period) dan dihitung dengan durasi Macaulay. Konsep kedua dari durasi yaitu besarnya perubahan harga Obligasi dikarenakan perubahan yield 1% dihitung dengan durasi modifikasi.

10.2 Rumusan Durasi Macaulay dan ModifikasiAdapaun rumusan Durasi Macaulay dan modifikasi sebagai berikut:

MD = - D/(1+y) (4)

Durasi ini digunakan investor ketika investor mengetahui waktu, arah, dan besaran perubahan tingkat bunga. Bila tingkat bunga dinaikkan maka investor harus menurunkan durasi Obligasi yang dipegangnya dan menaikkan durasi Obligasinya bila tingkat bunga diturunkan. Sering juga investor harus memilih dua Obligasi dengan durasi yang sama maka digunakan konvexity. Konvexity yang terbesar harus dipilih investor karena ketika tingkat bunga dinaikkan penurunan harga sangat kecil dibandingkan Obligasi yang memiliki konvexity lebih kecil dan demikian juga bila tingkat bunga diturunkan maka harga Obligasi akan berubah jauh lebih besar dibandingkan dengan Obligasi yang mempunyai konvexity yang lebih kecil.11. Sensifitas Obligasi dari Perubahan SukuMengestimasi nilai obligasi setiap saat merupakan hal yang penting.Nilai obligasi setiap saat ini dapat dihitung dengan mengestimasi peubahan harga obligasi dari harga sebelumnya. Dengan mengetahui perubahan harga obligasi, maka nilai obligasi sekarang dapat dihitung. Persentase perubahan harga obligasi dapat dihitung dengan rumus :

Notasi :

P= perubahan harga obligasi

P= harga dari obligasi

D= durasi dari obligasi

i= suku bunga sebelum berubah

i= perubahan suku bunga

DAFTAR PUSTAKA

http://www.ilmu-investasi.com/2012/11/jenis-jenis-obligasi.html#_http://shallumelow.wordpress.com/2008/04/17/macam-macam-obligasi/http://www.idx.co.id/id-id/beranda/informasi/bagiinvestor/obligasi.aspxhttp://www.carajadikaya.com/yield-obligasi/

http://id.wikipedia.org/wiki/Obligasihttp://www.fileinvestasi.com/investasi/obligasi/530-imbal-hasil-dan-harga-obligasihttp://rockinbanker.blogspot.com/2013/01/resiko-resiko-berinvestasi-dalam.htmlhttp://rikha-oktavianti.blogspot.com/2011/04/obligasi.htmlhttp://www.finansialbisnis.com/Obligasi.htm