Teori Panas Jenis Logam

19
Teori HUKUM KEKEKALAN ENERGI Telah disebutkan bahwa jumlah energi yang dimiliki sistemdinyatakan sebagai energi dalam (U). Hukum I termodinamika menyatakanhubungan antara energi sistem dengan lingkungannya jika terjadi peristiwa.Energi dalam sistem akan berubah jika sistem menyerap atau membebaskankalor. Jika sistem menyerap energi kalor, berarti lingkungan kehilangankalor, energi dalamnya bertambah (ΔU > 0), dan sebaliknya, jikalingkungan menyerap kalor atau sistem membebasakan kalor maka energidalam sistem akan berkurang (ΔU < 0), dengan kata lain sistem kehilangankalor dengan jumlah yang sama.Energi dalam juga akan berubah jika sistem melakukan ataumenerima kerja. Walaupun sistem tidak menyerap atau membebaskan kalor,energi dalam sistem akan berkurang jika sistem melakukan kerja, sebaliknyaakan bertambah jika sistem menerima kerja.Sebuah pompa bila dipanaskan akan menyebabkan suhu gas dalam pompa naik dan volumenya bertambah. Berarti energi dalam gas bertambahdan sistem melakukan kerja. Dengan kata lain, kalor (q) yang diberikankepada sistem sebagian disimpan sebagai energi dalam (ΔU) dan sebagianlagi diubah menjadi kerja (w).Secara matematis hubungan antara energi dalam, kalor dan kerjadalam hukum I termodinamika dapat dinyatakan sebagai berikut: ΔU = q + W (6)Persamaan (6) menyatakan bahwa perubahan energi dalam (ΔU)sama dengan jumlah kalor yang diserap (q) ditambah dengan jumlah kerjayang diterima sistem (w). Rumusan hukum I termodinamika dapat dinyatakan dengan ungkapan atau kata-kata sebagai berikut.” Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah darisatu bentuk ke bentuk yang lain, atau energi alam semesta adalah konstan.”Karena itu hukum ini disebut juga hukum kekekalan energi . Berdasarkan hukum I termodinamika, kalor yang menyertai suatureaksi hanyalah merupakan perubahan bentuk energi. Energi listrik dapatdiubah menjadi bentuk energi kalor. Energi kimia dapat diubah menjadienergi listrik dan energi listrik dapat diubah menjadi energi kimia. Agar tidak terjadi kekeliruan dalam menggunakan rumus diatas, perlu ditetapkansuatu perjanjian. Maka perjanjian itu adalah: 1. Yang diutamakan dalam ilmu kimia adalah sistem, bukan lingkungan2. Kalor (q) yang masuk sistem bertanda

description

panas jenis logam

Transcript of Teori Panas Jenis Logam

Page 1: Teori Panas Jenis Logam

Teori 

HUKUM KEKEKALAN ENERGI

Telah disebutkan bahwa jumlah energi yang dimiliki sistemdinyatakan sebagai energi dalam (U). Hukum I termodinamika menyatakanhubungan antara energi sistem dengan lingkungannya jika terjadi peristiwa.Energi dalam sistem akan berubah jika sistem menyerap atau membebaskankalor. Jika sistem menyerap energi kalor, berarti lingkungan kehilangankalor, energi dalamnya bertambah (ΔU > 0), dan sebaliknya, jikalingkungan menyerap kalor atau sistem membebasakan kalor maka energidalam sistem akan berkurang (ΔU < 0), dengan kata lain sistem kehilangankalor dengan jumlah yang sama.Energi dalam juga akan berubah jika sistem melakukan ataumenerima kerja. Walaupun sistem tidak menyerap atau membebaskan kalor,energi dalam sistem akan berkurang jika sistem melakukan kerja, sebaliknyaakan bertambah jika sistem menerima kerja.Sebuah pompa bila dipanaskan akan menyebabkan suhu gas dalam pompa naik dan volumenya bertambah. Berarti energi dalam gas bertambahdan sistem melakukan kerja. Dengan kata lain, kalor (q) yang diberikankepada sistem sebagian disimpan sebagai energi dalam (ΔU) dan sebagianlagi diubah menjadi kerja (w).Secara matematis hubungan antara energi dalam, kalor dan kerjadalam hukum I termodinamika dapat dinyatakan sebagai berikut:

ΔU = q + W (6)Persamaan (6) menyatakan bahwa perubahan energi dalam (ΔU)sama dengan jumlah kalor yang diserap (q) ditambah dengan jumlah kerjayang diterima sistem (w).

Rumusan hukum I termodinamika dapat dinyatakan dengan ungkapan atau kata-kata sebagai berikut.” Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah darisatu bentuk ke bentuk yang lain, atau energi alam semesta adalah konstan.”Karena itu hukum ini disebut juga hukum kekekalan energi .

Berdasarkan hukum I termodinamika, kalor yang menyertai suatureaksi hanyalah merupakan perubahan bentuk energi. Energi listrik dapatdiubah menjadi bentuk energi kalor. Energi kimia dapat diubah menjadienergi listrik dan energi listrik dapat diubah menjadi energi kimia. Agar tidak terjadi kekeliruan dalam menggunakan rumus diatas, perlu ditetapkansuatu perjanjian.

Maka perjanjian itu adalah: 1. Yang diutamakan dalam ilmu kimia adalah sistem, bukan lingkungan2. Kalor (q) yang masuk sistem bertanda positif (+), sedangkan yang keluar  bertanda negatif (-)3. Kerja (w) yang dilakukan sistem (ekspansi) bertanda negatif (-) , danyang dilakukan lingkungan (kompresi) bertanda positif 4. Yang diutamakan dalam ilmu kimia adalah sistem, bukan lingkungan.5. Kerja dihitung dengan rumus:W=-P(V1-V2) (7)Dimana w = kerja (pada tekanan 1 atm), V1 = volume awal, dan V2= volume akhir, dan P = tekanan yang melawan gerakan piston pompa(atm), P untuk ekspansi adalah P ex dan untuk kompresi adalah P in .Penerapan hukum termodinamika pertama dalam bidang kimia merupakan bahan kajian dari termokimia.

 

PANAS JENIS

Panas jenis adalah Jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkansuhu dari suatu bahan bermassa m sebesar satu derajat dinamakan panas jenis dari bahan tersebut. Sehingga, jika panas sejumlah Q ditambahkan kesuatu bahan bermassa  m

Page 2: Teori Panas Jenis Logam

yang mempunyai panas jenis c.

Di dalam sistem MKS, satuan untuk panas adalah Kilokalori dan didefinisikan sedemikian hingga panas jenis air adalah satu – yang bermakna bahwa apabila satu kilokalori panas diberikan kepada satukilogram air, maka suhu air akan naik sebesar satu derajat Celsius. Apabiladua atau lebih zat dengan suhu yang berbedabeda dicampurkan, mereka akan setimbang termal setelah beberapa saat karena panas akan mengalir dari zat bersuhu lebih tinggi ke zat yang bersuhu lebih rendah sampai semuazat mempunyai suhu yangsama. Jika bahanbahan penyusun sistem diisolasi  sedemikian hingga tidak ada pertukaran panas dengan lingkungannya, proses tersebut dinamakan adiabatik .Karena panas merupakan satu bentuk dari energi, hokum kekekalan energi mensyaratkan bahwa untuk suatu proses adiabatik jumlah seluruh perpindahan panas antar penyusun sistemharus sama dengan nol.Catatan: jika panas ditambahkan kepada suatu sistem, maka Tak  > Taw dan Q bernilai positif; jika panas diambil dari system maka Tak  < Taw dan Q  bernilai negatif.

Data pengamatan

·       Jenis logam                   : Tembaga

·       Massa Logam               : 53,7 gr

·       Massa calorimeter        : 81,2 gr

·       Massa air                      : 210,8 gr

·       Panas jenis logam        : 0.0093 cal/g ˚C

·       Suhu logam                  : 90 ˚C

·       Suhu air                        : - 0,1 ˚C

·       Suhu campuran            : 0,8 ˚C

mLcL(TL-Tf)= (maca + mtp.ctp)(Tf-Ta)

53,7. cL (90-0,8)= (210,8.1 + ( 81,2)(0,0093) (0,8-(-0,1)

4790,04 cL = 196,515

cL  = 0,0410

% Kesalahan = (0,0410 – 0,093) : 0,093 x 100 % = 55,91 %

Page 3: Teori Panas Jenis Logam

Laporan Praktikum Kalor Jenis

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Mudahlah bagi kita sekarang menerima gagasan bahwa kalor itu energi. Tidak demikianlah halnya dua abad yang lampau. Pada waktu itu para cendekiawan masih mengira bahwa kalor itu suatu “zat” yang dapat mengalir dan data disimpan oleh benda. Pendapat ini menerangkan berbagai gejala perpindahan kalor dan penyerapan kalor. Berdasarkan pengamatannya waktu mengawasi permbuatan meriam, Count Rumford memperoleh kesimpulan bahwa tidak benar kalor itu “zat”.

(Sutrisno, 2003).

Anda telah mengetahui bahwa jika gelas berisi air ledeng dicelupkan sebagian ke dalam bak berisi air panas, air ledeng mengalami kenaikan suhu dan air panas mengalami penurunan suhu. Ini menunjukkan terjadinya perpindahan energi dari benda bersuhu tinggi (air panas) ke benda bersuhu rendah (air ledeng). Untuk lebih meyakinkan, Anda dapat mencelup gelas air ledeng yang sama ke dalam bak berisi air es. Anda akan amati sekarang air ledeng pengalamai penurunan suhu dan air es mengalami kenaikan suhu. Uraian tersebut dengan jelas mempertegas kesimpulan bahwa perpindahan energi secara alami selalu terjadi dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu lebih rendah (Kanginan, 2002).

Joseph Black pada tahun 1760 merupakan orang pertama yang menyatakan perbedaan antara suhu dan kalor. Suhu adalah derajad panasnya atau dinginnya suatu benda yang diukur oleh termometer, sedangkan kalor adalah suatu yang mengalir dari benda panas ke benda lebih dingin untuk menyamakan suhunya.

(Marthen, 2002).

Maksud dan Tujuan

Maksud dari paktikum Fisika Dasar tentang Kalor Jenis adalah agar praktikan mengetahui tentang kalor jenis yang dimiliki benda-benda di lingkungan sekitar beserta perhitungannya.

Tujuan dari praktikum Fisika Dasar tentang Kalor Jenis adalah untuk menentukan panas jenis mata bahan kalorimeter.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Kalor Jenis

Energi yang berpindah disebut kalor. Dengan demikian dapat kita mendefinisikan kalor sebagai energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah ketika kedua benda bersentuhan.

Page 4: Teori Panas Jenis Logam

(Marthen, 2002).

Kalor jenis adalah sifat khas suatu benda atau zat yang menunjukkan kemampuannya untuk menyerap kalor. Zat yang kalor jen isnya tinggi mampu menyerap lebih banyak kalor untuk kenaikan suhu yang rendah. Zat-zat seperti ini dimanfaatkan sebagai tempat untuk menyimpan energi termal.

 (Kanginan, 2002).

Kalor jenis dapat didefinisikan sebagai kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg benda setinggi 1 Kelvin atau 1 derajad celcius.

(Marthen, 2002).

Kalor jenis adalah bilangan yang menujukkan berapa kalori panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu tip satu satuan massa zat dalam satu derajad.

(Irawati, 2008).

Kalor jenis suatu benda adalah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram benda setinggi 1 derajad celcius. Atau dalam satuan Internasional sering juga orang mendefinisikan kalor jenis menunjukkan kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg benda setinggi 1 Kelvin.

(Kamajaya, 2007).

Pengertian Kalorimeter

Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor. Kalorimeter umumnya digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat. Kalorimeter menggunakan teknik pencampuran dua zat di dalam suatu wadah

(Marthen, 2002).

Pengukuran jumlah kalor reaksi yang diserap atau dilepaskan pada suatu reaksi kimia dengan eksperimen disebut kalorimetri. Dengan menggunakan hokum Hess, perubahan entalpi pembentukan standar, energi ikatan dan secara eksperimen. Proses dalam kalorimeter berlangsung secara adiabatic, yaitu tidak ada energi yang lepas atau masuk dari luar ke dalam kalorimeter

(Petrucci, 1987).

Alat untuk mengukur suhu adalah termometer. Telah kita ketahui bahwa termometer memanfaatkan sifat termometrik zat untuk mengukur suhu. Sifat termometrik zat adalah sifat fisis zat yang berubah jika dipanaskan, misalnya volume zat cair, panjang logam, hambatan listrik seutas kawat platina, tekanan gas pada volume tetap, dan warna pijar kawat (filamen) lampu

(Kanginan, 2002).

Page 5: Teori Panas Jenis Logam

Suhu merupakan istilah yang dipakai untuk menyatakan panas dingin dari suatu benda. Misalnya benda panas dikatakan memiliki suhu tinggi dan benda dingin dikatakan memiliki suhu rendah. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu disebut termometer (Suwadi, 2008).

Prinsip Kerja Kalorimeter

Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu kalorimeter sebesar 1 0C pada air dengan massa 1 gram disebut tetapan kalorimetri. Dalam roses ini berlaku asas Black, yaitu:

qlepas = qterima

qair panas = qair dingin + qkalorimeter

m1 C (Tp - Tc) = m2 c (Tc - Td) + (Tc - Td)

keterangan:

m1 = massa air panas

m2 = massa air dingin

c = kalor jenis air

C = kapasitas kalorimeter

Tp = suhu air panas

Tc = suhu air campuran

Td = suhu air dingin

(Petrucci, 1987).

Karena kalor jenis bernilai konstan pada suhu yang lebar, kalor jenis benda lain dapat ditentukan dengan memanfaatkan fakta tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memanaskan benda tersebut sampai dengan suhu tertentu kemudian benda itu dicelupkan ke dalam wadah yang suhu dan massanya diketahui. Setelah mencapai kesetimbangan termal, suhu akhir sistem diukur. Jika seluruh sistem terisolasi dengan lingkungannya, panas yang dilepaskan benda sama dengan panas yang diterima air dan wadahnya. Prosedur ini dinamakan kalorimetri dan wadah yang terisolasi tersebut dinamakan kalorimeter. Kalorimeter bekerja berdasarkan asas-asas Black.

(Ruwanto, 2007).

Timbangan Digital

Timbangan digital berfungsi untuk membantu mengukur berat serta cara kalkulasi fecare otomatis harganya dengan harga dasar satuan banyak kurang.

Page 6: Teori Panas Jenis Logam

(Mansur, 2010).

Cara kerja timbangan digital hanya bisa mengeluarkan label, ada juga yang hanya timbul ditampilkan layar LCDnya (Mansur, 2010).

Kita mengenal timbangan digital sebagai alat ukur untuk satuan berat. Dibandingkan dengan timbangan jaman dulu yang masih menggunakan timbangan analog atau manual, timbangan digital memiliki fungsi lebih sebagai alat ukur, diantaranya timbangan digital lebih akurat, presisi, akuntable (bisa menyimpan hasil dari setiap penimbangan) (Timbangandigital, 2010).

Manfaat di Bidang Perikanan

Menurut Metana (2010), manfaat kalor jenis di bidang perikanan adalah:

Teknik refrigerasi

Teknik pendinginan untuk produk hasil perikanan

Pemilihan logam untuk pembuatan kapal

Pengasapan ikan

Dalam bidang perikanan, kalor jenis bermanfaat pada proses pengeringan ikan. Prosesnya melalui tahap penguapan air. Tahap ini dilakukan dengan cara menurunkan kelembaban nisbi udara dengan mengalirkan udara panas di sekeliling bahan, sehingga uap air bahan lebih besar daripada tekanan uap air bahan ke udara. Faktor utama yang mempengaruhi kecepatan pengeringan dari suatu bahan pangan adalah sifat fisik dan sifat kimia bahan. Sifat fisik dan kimia bahan meliputi bentuk, ukuran, kalor jenis, komposisi dan kadar airnya (Javanesa, 2010).

METODOLOGI

Alat dan Fungsi

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:

Kalorimeter : untuk mengukur besar-kecilnya kalor jenis pada su-atu benda

Ketel uap : digunakan untuk memanaskan air

Termometer : digunakan untuk mengukur suhu

Stopwatch : digunakan untuk menghitung waktu pada saat pengukuran suhu

Timbangan digital : digunakan untuk menimbang massa benda dengan ketelitian 10-2 gram

Nampan : sebagai tempat alat dan bahan

Pinset : digunakan untuk memindahkan aluminium dan ka-ca dari ketel uap ke kalorimeter

Page 7: Teori Panas Jenis Logam

Mistar : digunakan untuk mengukur panjang atau tinggi ka-lorimeter

Bahan dan Fungsi

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:

Alumunium : sebagai benda yang diukur kalor jenisnya

Kaca : sebagai benda yang diukur kalor jenisnya

Tissue : digunakan untuk membersihkan alat praktikum

Air : sebagai media perambatan kalor

Skema Kerja

Alumunium

Disiapkan alat dan bahan

Ditimbang kalorimeter kosong tanpa wadah dengan timbangan digital

Diisi kalorimeter dengan air sebanyak 15 bagian dari kalorimeter

Ditimbang alumunium

Dimasukkan air secukupnya ke dalam ketel uap lalu dipanaskan dan dimasukkan alumunium

Diamati suhu air dalam kalorimeter dengan termometer dan digunakan sebagai T1

Dimasukkan alumunium panas ke dalam kalorimeter sambil digojog

Dihidupkan stopwatch

Page 8: Teori Panas Jenis Logam

Diamati suhu dalam kalorimeter dengan termometer selama 30 detik pertama (T2) dan 30 detik kedua (T3)

Hasil

Kaca

Disiapkan alat dan bahan

Ditimbang kalorimeter kosong tanpa wadah dengan timbangan digital

Diisi kalorimeter dengan air sebanyak 15 bagian dari kalorimeter

Ditimbang kaca

Dimasukkan air secukupnya ke dalam ketel uap lalu dipanaskan dan dimasukkan kaca

Diamati suhu air dalam kalorimeter dengan termometer dan digunakan sebagai T1

Dimasukkan kaca panas ke dalam kalorimeter sambil digojog

Dihidupkan stopwatch

Diamati suhu dalam kalorimeter dengan termometer selama 30 detik pertama (T2) dan 30 detik kedua (T3)

Hasil

 

 

Page 9: Teori Panas Jenis Logam

PEMBAHASAN

Analisa Prosedur

Sebelum melaksanakan praktikum Fisika Dasar tentang Kalor Jenis, hal yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Alat yang dibutuhkan dalam praktikum ini antara lain, kalorimeter yang digunakan untuk mengukur besar kecilnya kalor jenis suatu benda; ketel uap untuk memanaskan air; termometer yang berfungsi untuk mengukur suhu; stopwatch digunakan untuk menghitung waktu pada saat pengukuran suhu; timbangan digital untuk menimbang massa benda dengan ketelitian 10-2 gram; pinset untuk mengambil dan memindahkan kaca dan alumunium dari ketel uap ke kalorimeter; dan nampan sebagai tempat alat dan bahan. Selanjutnya bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah kaca dan alumunium, dalam hal ini digunakan sebagai bahan yang diukur kalor jenisnya; tissue yang digunakan untuk membersihkan peralatan yang telah digunakan; dan air sebagai media perambatan kalor.

Setelah alat dan bahan siap, langkah pertama adalah menimbang massa kalorimeter kosong menggunakan timbangan digital matter dan catat hasilnya. Kemudian kalorimeter diisi dengan air sebanyak 15 bagian dan ditimbang massa kalorimeter dengan air dengan timbangan yang sama dan dicatat hasilnya. Setelah itu alumunium ditimbang, lalu dimasukkan ke dalam ketel uap dan dipanaskan. Kemudian diukur suhu air dalam kalorimeter untuk digunakan sebagai T1. Diambil alumunium dengan pinset dan dipindahkan ke dalam kalorimeter dan dinyalakan stopwatch serta air dalam kalorimeter digojog-gojog. Setelah 30 detik pertama, amati perubahan suhu dalam kalorimeter dan gunakan sebagai T2. Setelah 30 detik kedua, amati perubahan suhunya untuk T3 dan catat hasilnya.

Pada kaca prosedurnya sama, langkah pertama adalah menimbang massa kalorimeter kosong menggunakan timbangan digital matter dan catat hasilnya. Kemudian kalorimeter diisi dengan air sebanyak 15 bagian dan ditimbang massa kalorimeter dengan air dengan timbangan yang sama dan dicatat hasilnya. Setelah itu kaca ditimbang, lalu dimasukkan ke dalam ketel uap dan dipanaskan. Kemudian diukur suhu air dalam kalorimeter untuk digunakan sebagai T1. Diambil kaca dengan pinset dan dipindahkan ke dalam kalorimeter dan dinyalakan stopwatch serta air dalam kalorimeter digojog-gojog. Setelah 30 detik pertama, amati perubahan suhu dalam kalorimeter dan gunakan sebagai T2. Setelah 30 detik kedua, amati perubahan suhunya untuk T3 dan catat hasilnya.

Analisa Hasil

Dari praktikum Fisika Dasar tentang kalor jenis didapatkan hasil bahwa:

Alumunium

Page 10: Teori Panas Jenis Logam

No T1 (0C) T2 (0C) T3 (0C)

1 27 29 28,5

Diketahui :

Berat Kalorimeter Kosong (k) : 96,26 gr

Berat Kalorimeter + Air : 148,87 gr

Berat Air : 52,61 gr

Berat Alumunium : 0,61 gr

Ditanya : Calumunium . . . ?

Jawab : Calumunium = A (T3- T2)B T1- T3+ k ( T3- T2 )

Jadi kalor jenis alumunium adalah 0,536 kal/gr0C

Kaca

No T1 (0C) T2 (0C) T3 (0C)

1 27 28 27

Diketahui :

Berat Kalorimeter Kosong (k) : 67 gr

Berat Kalorimeter + Air : 154,7 gr

Berat Air : 87,7 gr

Berat Kaca : 3,2 gr

Ditanya : Ckaca . . . ?

Jawab : Ckaca = A (T3- T2)B T1- T3+ k ( T3- T2 )

= 87 27 – 28 3,2 27 – 27 + 67 27 – 28

= - 87,7- 67

= 1,3 kal/gram0C

Jadi kalor jenis kaca adalah 1,3 kal/gram0C.

Page 11: Teori Panas Jenis Logam

Dari hasil praktikum dan analisa hasil, didapatkan bahwa kalor jenis alumunium adalah 0,53 kal/gr0C dan kalor jenis kaca adalah 1,3 kal/gr0C.

Jenis BendaKalor Jenis (c)

J/kg C0 kkal/kg C0

Air 4180 1,00

Alkohol (ethyl) 2400 0,57

Es 2100 0,50

Kayu 1700 0,40

Alumunium 900 0,22

Marmer 860 0,20

Kaca 840 0,20

Besi / baja 450 0,11

Tembaga 390 0,093

Perak 230 0,056

Raksa 140 0,034

Timah hitam 130 0,031

Emas 126 0,030

(Gurumuda, 2009)

Dari analisa hasil yang telah didapatkan, kalor jenis kaca dan alumunium berbeda dengan literatur, hal ini disebabkan karena kalor yang hilang pada alumunium dan kaca yang dipanaskan. Terdapat perbedaan antara literatur dan hasil praktikum karena perbedaan pengukuran suhu dan faktor-faktor 

Page 12: Teori Panas Jenis Logam

eksternal maupun internal yang dapat mempengaruhi besarnya suhu yang berakibat pada perhitungan besarnya kalor jenis kaca dan alumunium.

PENUTUP

Kesimpulan

Dari praktikum yang dilaksanakan, dapat disimpulkan:

Kalor jenis adalah bilangan yang menunjukkan berapa kalori yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram benda.

Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia dalam sistem larutan.

Termometer adalah suatu benda yang memiliki suhu sehingga setiap suhu dapat dinyatakan dalam suatu bilangan tertentu.

Timbangan digital adalah suatu alat yang digunakan untuk menimbang alat dan bahan dengan ketelitian 10-2 gram

Kalor jenis dapat dihitung dengan menggunakan rumus

Cg = A (T3- T2)B T1- T3+ k ( T3- T2 )

Kalor jenis alumunium yang dihasilkan adalah 0,536 kal/gr0C.

Kalor jenis kaca yang dihasilkan adalah 1,3 kal/gr0C.

Saran

Dari praktikum Fisika Dasar tentang Kalor Jenis disarankan agar praktikan sebelum praktikum sebaiknya memahami konsep terlebih dahulu sehingga praktikum dapat berjalan dengan lancar, dan untuk asisten praktikum hendaknya mendampingi praktikan selama berlangsungnya praktikum.

Daftar Pustaka

Helman. 1991. Fisika Umum. Jakarta: Erlangga

Irawati, Ani. 2008. Fisika. Surabaya: Cipta Sikan Kentjana

Page 13: Teori Panas Jenis Logam

Kamajaya. 2007. Cerdas Belajar Fisika. Bandung: Grafindo

Javanesa, Putra. 2010. Kalor Jenis. http://triosetyawan.blogspot.com/2010/kalor-jenis.htm diakses pada hari Minggu, tanggal 17 Oktober 2010, pukul 11.00 WIB

Kanginan, Marthen. 2002. Fisika. Jakarta: Erlangga

Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 2 Edisi 4. Jakarta: Erlangga

Susilo. 2010. Termodinamika. Malang: Universitas Brawijaya

Sutrisno. Fisika Dasar Listrik: Magnet dan Termodinamika. Bandung: ITB

Suwadi. 2008. Fisika. Surabaya: Cipta Sikan Kentjana

Wikipedia. 2010. http://id.wikipedia.com/termometer diakses pada hari Kamis, tanggal 14 Oktober 2010, pukul 10.00 WIB

Zemansky, Mark W. 1962. Fisika Untuk Universitas 2. Jakarta: Yayasan Dana Buku Indonesia

1.1 Latar BelakangKalor jenis adalah banyaknya kalor atau panas yang dibutuhkan untuk menaikkan 1 gram atau 1

kg zat sebesar 1o C (satuan kalori/gramoC atau kkal/oC). Sedangkan kalor mempunyai definisi yaitu energi panas yang dimiliki suatu zat (Alljabar, 2008).

Kalor jenis suatu zat adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh suatu zat bermassa 1 kg untuk menaikkan suhu 10C. Kalor jenis beenda biasanya bergantung pada suhu. Jika suatu benda menerima atau melepaskan kalor maka suhu benda itu akan naik atau turun atau wujud benda berubah.

(Anonymous, 2010).

.1 Pengertian Kalor Jenis

Page 14: Teori Panas Jenis Logam

Kalor jenis suatu benda memiliki massa yang berbeda – beda tergnatung pada energi panas yang dimiliki oleh benda tersebut. Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang harus diberikan agar suatu zat yang massanya 1 kg naik sebesar 1oC (Pikal, 2010).

Panas Jenis c adalah kapasitas panas per satuan massa :c = C

m(Tipler, 2010)

2.2 Pengertian Kalorimeter dan GambarKalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah

kalor yang terlihat dalam suatu reaksi. Kalorimeter juga digunakan untuk mengukur kuantitas panas atau kalor, menentukan kapasitas panas dan panas suatu zat. Kalorimeter berbanding ganda terdiri atas bejan logam berdinding tipis, permukaan luarnya diberi lapisan nikel untuk mengurangi kehilangan panas karena radiasi (Pikal, 2010).

Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk megukur kuantitas panas atau kalor, menentukan panas jenis suatu zat. Bejana kalorimeter

mempunyai harga air atau sudah diketahui dan mempunyai tutup yang berlubang untuk tempat termometer dan alat pengaduk.

(Rustam, 2010).(GoogleImages, 2010)

2.3 Pengertian Termometer dan Gambar

Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasaldari bahasa Latin thermo yang berarti bahang dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam – macam yang paling umum digunakan

termometer air raksa (Pikal, 2010).(GoogleImages, 2010)Tiap sifat termometrik dapat digunakan untuk menetapkan suatu skala

temperatur dan membentuk sebuah termometer. Termometer air raksa yang biasa, yang terdiri dari bola gelas dan pipa yang berisi sejumlah air raksa tertentu. Bila air raksa dipanaskan dengan menyentuhkan termometer dengan

benda yang lebih panas, air raksa lebih memuai daripada gelas, dan panjang kolom air raksa bertambah. Temperatur diukur dengan membandingkan ujung kolom air raksa dengan tanda – tanda pada pipa gelas (Tipler, 1998).2.4 Prinsip Kerja Kalorimeter

Kalorimeter adalah alat untuk menentukan besarnya kalor jenis suatu zat. Prinsip kerja kalorimeter didasarkan pada Azas Black :

 Jika suatu benda yang suhunya berbeda didekatkan satu sama lain, maka suhu akhir benda akan sama.

 Jumlah kalor yang diterima sama denga kalor yang diberikan.

Secara ideal, tidak mungkin terjadi perpindahan kalor yang diberikan dari lingkungan sekitar ke dalam sistem atau sistem ke lingkungan sekitar. Kondisi yang ideal itu, direalisasikan melalui rancangan

Page 15: Teori Panas Jenis Logam

dan konstruksi kalorimeter yang baik. Kalorimeter tersusun dari sebuah wadah yang terbuat dari logam yang tahan lam, kaca atau bahan lainnya yang kuat yang biasanya dilingkupi oleh suatu bahan isolator yang baik dari stereofoam, yang menghalangi perpindahan kalor. Wadah diisi dengan suatu materi yang diketahui komposisi, suhu, dan tingkah laku termalnya. Benda yang akan diuji coba, dengan kandungan termal yang belum diketahui, dimasukkan ke dalam wadah tersebut (Arga, 2010).

Metode – metode dikembangkan untuk melakukan pengukuran jumlah panas yang meninggalkan suatu benda secara kuantitatif, dan ditemukan bahwa bila dua benda dalam kontak termis, maka jumlah panas yang meninggalkan satu benda sama dengan jumlah panas yang memasuki benda lain. Penemuan ini digunakan sebagai prinsip kerja kalorimeter (Tipler, 1998).2.5 Timbangan Digital

Timbangan digital adalah produk baru, canggih, sangat akurat dan meiliki banyak fungsi. Menggunakan fungsi “Load Cell” yang akurat, mikroprocessor, dobel 16 digit lampu indikator, penghitung berat, penghitung harga, auto – zero – tracking, set – zero, clear, dan fungsi – fungsi lainnya (Rustam,

2010).Timbangan digital merupakan suatu alat yang digunakan untuk

mengetahui berat suatu benda dengan ketelitian 10-2. Timbangan ini memiliki banyak fungsi. Timbangan ini cocok untuk digunakan di toko, department store, pasar makanan, laundry kiloan, Laboratorium Universitas, Pabrik dan Industri (Rudy, 2009).

DAFTAR PUSTAKAAlljabar. 2008. Kalor. http://aljabbar.wordpress.com. Diakses pada hari Senin, tanggal 11 Oktober 2010,

pukul 12.00 WIB.Anonymous. 2010. Fluida dan Kalor. http://kambing.ui.ac.id. Diakses pada hari Senin, tanggal 11 Oktober

2010, pukul 12.00 WIB.Arga.2010. Fisika. http://argametana.blogspot.com. Diakses pada hari Rabu, tanggal 6 Oktober 2010,

pukul 22.00 WIB.Pikal, Alyas. 2010. Fisika Dasar (Kalaor Laten).http://alyaspikal.blogspot.com. Diakses pada hari Rabu,

tanggal 6 Oktober 2010, pukul 22.00 WIB.Rudy. 2010. Fisika. http://timbangandigital.net. Diakses pada hari Rabu, tanggal 6 Oktober 2010, pukul

22.00 WIB.Rustam. 2010. Fisika Dasar. http://rustamburu.blogspot.com. Diakses pada hari Rabu, tanggal 6 Oktober

2010, pukul 22.00 WIB.Tipler, Paul A. 2010. FISIKA untuk Sains dan Teknik. Jakarta : Erlangga