Teori KONSUMEN1-2
-
Upload
winarto-sudrajad -
Category
Documents
-
view
75 -
download
10
Transcript of Teori KONSUMEN1-2
Dosen : Agustina Suparyati, SE,ME
TEORI EKONOMI
MIKRO
PendahuluanApa Ilmu Ekonomi ? Ilmu ekonomi adalah suatu bidang studi yang
cukup lama berkembang. Sebagai bidang ilmu pengetahuan, perkembangannya bermula sejak tahun 1776, yaitu setelah ADAM SMITH seorang ahli ekonomi dari Inggris menerbitkan buku berjudul :
“ Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations”.
Pengertian Ilmu Ekonomi Ilmu yang mempelajari perilaku masyarakat
dalam melakukan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang tak terbatas dengan tujuan meningkatkan taraf hidupnya.
3 of 34
THE ECONOMIC PROBLEM:SCARCITY , CHOICE AND OPPORTUNITY COST
FIGURE 2.1 The Three Basic Questions
Three basic questions must be answered in order to understand an economic system:
• What gets produced?
• How is it produced?
• Who gets what is produced?
Sumberdaya/ Input / Faktor Produksi / Resource :Benda-benda yang disediakan oleh alam atau dibuat oleh manusia
yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa (komoditi)
Dibedakan menjadi 4 golongan :1. Sumberdaya alam. Faktor produksi yang disediakan oleh alam yang meliputi tanah,
berbagai jenis hasil tambang, hasil hutan, laut dll.2. Tenaga Kerja Faktor Produksi yang meliputi jumlah/fisik yang dimiliki oleh
setiap manusia3. Skill atau Kewirausahaan Keahlian dan kemampuan sesorang untuk mendirikan dan
mengembangkan usahanya meliputi kemampuan untuk mengorganisasikan factor produksi.
4. Modal Benda yang diciptakan manusia dan digunakan untuk
memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan. Misal : mesin, jalan raya, jaringan listrik, bangunan pabrik, uang, alat transportasi dll
Konsep Ilmu Ekonomi1. Scarcity (Kelangkaan)Sumberdaya yang terdiri dari Sumberdaya alam,
tenaga kerja, skill dan modal memiliki keterbatasan dalam kuantitas, kualitas, waktu dan tempat.
2. Choice (Pilihan)Dalam memilih penggunaan sumberdaya yang
terbatas harus dilakukan secara efisien dan dapat menentukan skala prioritas dari kebutuhan terhadap barang dan jasa yang memiliki kecenderungan tidak terbatas.
3. Oppotunity Cost (Biaya Alternatif)Biaya yang dikorbankan untuk menggunakan
sumberdaya bagi tujuan tertentu, yang diukur dengan manfaat yang dilepaskan karena tidak digunakan untuk tujuan lain.
Production Possibilities Curve (PPC)
SCARCITY
CHOICES
(A dan B)
OPPORTUNITY COST
Kurva Kemungkinan Berproduksi (Production Possibilities Curve =PPC) adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi dari dua barang yang dapat diproduksi dengan menggunakan sumberdaya yang efisien
Pakaian (P)
Makanan (M)
0 M1 M2
P1
P2
A
B
C
Kurva ini mengungkapkan 3 konsep :
1. Scarcity (Kelangkaan) Ditunjukkan oleh kombinasi yang tidak
bisa dicapai (titik C)2. Choice (Pilihan) Ditunjukkan oleh alternatif-alternatif
pilihan sepanjang kurva (titik A atau B)3. Oppotunity Cost (Biaya Alternatif) Ditunjukkan oleh kemiringan kurva yang
negative, yang berarti bahwa jika seluruh sumberdaya digunakan untuk memproduksi lebih banyak suatu barang, maka akan mengurangi produksi barang yang lain.
8 of 46
FIRMS AND HOUSEHOLDS:THE BASIC DECISION-MAKING UNITS
Firm : Suatu organisasi yang mengubah input menjadi output.
Entrepreneur : Pihak yang mengorganisasi, me-manage dan memperkirakan resiko yang harus ditanggung perusahaan , mencari ide yang baru atau produk baru dan mencari terobosan untuk kesuksesan dalam bisnis.
Households : Pihak yang mengkonsumsi barang dalam perekonomian
9 of 46
INPUT MARKETS AND OUTPUT MARKETS:THE CIRCULAR FLOW
Product or Output Markets : Pasar dimana barang dan jasa dipertukarkan
Input or Factor Markets: Pasar dimana faktor produksi dipertukarkan
10 of 46
INPUT MARKETS AND OUTPUT MARKETS:THE CIRCULAR FLOW
FIGURE 3.1 The Circular Flow of Economic Activity
Peran Individu dalam Perekonomian
Setiap sistem ekonomi merupakan sekumpulan dari individu. Pada dasarnya setiap individu memiliki 3 peran di dalam perekonomian , yaitu :
1. Individu sebagai konsumen Para individu meminta berbagai barang konsumsi
dan jasa yang menghasilkan kesejahteraan.2. Individu menyediakan jasa yang produktif Sumber daya yang paling jelas disediakan oleh para
individu adalah Tenaga kerja.3. Individu ikut serta dalam proses politik Dengan memberikan suara dan kegiatan-kegiatan
politik lainnya, seporang individu mengekspresikan preferensinya berkenaan dengan menyediaan barang dan jasa oleh pemerintah (barang publik) dan mengekspresikan untuk membayar barang publik tersebut dengan membayar pajak.
Aksioma Pilihan RasionalPerilaku Individu yang rasional didalam menentukan
pilihan dalam konsep “preferensi” diasumsikan memiliki tiga dasar, yaitu :
A. Completeness : Jika A dan B adalah dua situasi apapun, seorang individu selalu dapat menyatakan satu di antara ketiga kemungkinan berikut ini :
1. “A lebih disukai dari B” 2. “B lebih disukai dari A” 3. “A dan B sama-sama menarik”B. Transitivity : Jika seorang individu dapat
melaporkan bahwa “A lebih disukai daripada B” dan “B lebih disukai daripada C” maka….
C. Continuity: Jika individu melaporkan bahwa “A lebih disukai daripada B”, maka pada situasi yang “mirip” , A harus pula lebih disukai daripada B.
UTILITASDengan pertimbangan asumsi kelengkapan,
transitivitas dan kontiunitas maka setiap individu akan mampu mengurutkan semua situasi yang mungkin dari paling tidak diinginkan sampai yang paling diinginkan.
Dengan menggunakan istilah dari ahli politik pada abad 19 yaitu Jeremy Bentham, para ekonom menyebut pengurutan tersebut sebagai utilitas.
Jika seorang individu lebih menyukai A daripada B maka dapat dikatakan bahwa utilitas yang diberikan pada pilihan A yang dinyatakan dengan U(A) , melebihi utilitas yang diberikan pada B atau U(B).
Seorang individu bahkan dapat memberikan angka-angka untuk utilitas-utilitas ini. Angka-angka ini diberikan secara bebas tetapi tetap mencerminkan urutan preferensi terhadap suatu pilihan tertentu.
Utilitas dari Mengkonsumsi Barang
Utilitas yang diperoleh seorang konsumen pada saat mengkonsumsi barang disebut dengan kepuasan, manfaat, atau faedah.
Utilitas seorang konsumen didalam mengkonsumsi barang dapat dijelaskan dalam dua pendekatan yaitu Cardinal Approach dan Ordinal Approach
Marginal Utility Approach atau Cardinal Approach menjelaskan bahwa Utilitas seorang konsumen dapat direpresentatifkan dalam angka-angka atau satuan lainnya.
Ordinal Approach atau Indifference Approach menjelaskan bahwa Konsumen mampu menyusun pola preferensi terhadap barang yang ingin dikonsumsi dengan pengukuran ordinal.
CARDINAL APPROACHPendekatan Kardinal mengasumsikan bahwa
utilitas seorang konsumen dapat direpresentatifkan dalam angka-angka atau satuan lainnya .
Konsep Utilitas :1. Total Utility (TU) adalah Kepuasan total yang
diperoleh seorang konsumen dari mengkonsumsi suatu barang pada periode tertentu.
2. Marginal Utility (MU) adalah Perubahan utilitas total yang disebabkan oleh perubahan 1 unit barang yang dikonsumsi.
MUx = ∂ TU / ∂X
Asumsi Pendekatan Kardinal:
Utilitas dapat diukur dengan uang atau satuan lain.Berlaku Hukum Utilitas Marginal yang semakin
Menurun atau The Law of Diminishing Marginal Utility atau sering disebut dengan Hukum Gossen yang berbunyi : “Semakin banyak suatu barang dikonsumsi, maka tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsi akan menurun”.
Konsumen selalu berusaha untuk mencapai kepuasan yang maksimum.
Konsumen bertindak rasional didalam menentukan preferensinya didalam memilih barang yang dikonsumsi.
Konsumen memiliki dana untuk dapat mengkonsumsi barang
Tabel 1Total Utility dan Marginal Utility
Σ Gelas air yang diminum (X)
Total Utility(TUx)
Marginal Utility (MUx)
0 0 -
1 4 4
2 7 3
3 9 2
4 10 1
5 10 0
Hubungan Antara Kurva Total Utility dan Kurva Marginal Utility
Saturation Point
E
Barang X
Barang X
U
TUx
MUx
U
0
0
X1
X1
Utilitas maksimum : δTUx/δX = MUx = 0
Keseimbangan Konsumen
Px1
U
MUx
Barang XX1 X2 X3
A
BE
F
D
0
Keterangan :Pada saat harga dipasar sebesar PX1 :• Jika tingkat konsumsi sebesar X1, besarnya Mux sebesar B dan biaya yang diperlukan (Px) sebesar A sehingga tambahan kepuasan neto sebesar A-B.•Jika tingkat konsumsi sebesar X3, besarnya biaya yang dibutuhkan (Px) sebesar D dan MUx sebesar F sehingga kepuasan netto berkurang•Keseimbangan Konsumen tercapai apabila pengorbanan untuk pembelian unit terakhir dari barang (Px) tersebut sama dengan tambahan kepuasan yang diperoleh dari unit terakhir barang yang dikonsumsi (MUx) yaitu titik E pada tingkat konsumsi sebesar X2.
Syarat Keseimbangan Konsumen :•Kasus 1 barang : MUx = Px atau MUx/Px = 1•Kasus > 1 barang : MUx/Px = MUb/Pb = …= MUn/Pn
Menderivasikan Kurva Permintaan
Px
U
MUx
Barang XX2 X1
B
B
A
A
DX0
Keterangan :
•Pada awalnya keseimbangan konsumen terjadi pada saat Mux/Px1 = Muy/Py dengan jumlah barang x yang dikonsumsi sebesar X1. Jika harga x naik menjadi Px2, maka Mux/Px2 < Muy/Py, sehingga tidak tercapai keseimbangan.•Untuk mencapai kesimbangan kembali, maka harus mengurangi jumlah barang x yang dikonsumsi sehingga menyebabkan Mux naik.•Sehingga pada akhirnya tercapai kembali keseimbangan konsumen dengan posisi : Mux/Px2 = Muy/Py dengan jumlah barang X yang dikonsumsi sebesar X2
Px2
Px1
P2
P1
ORDINAL APPROACHApabila fungsi utilitas kosumen dalam mengkonsumsi 2
barang sebagai berikut : U = f (X,Y), maka pada gambar dibawah ini terlihat bahwa semua barang yang berada di daerah yang diberi arsir lebih disukai dari kombinasi (X* , Y*) atau pada titik A, karena kombinasi (X,Y) dalam arsir yaitu titik B (Xb,Yb) memberikan jumlah yang lebih banyak setidaknya untuk satu barang.
Sedangkan kombinasi (X,Y) yang berada dibawah kombinasi (X*,Y*) yaitu titik C(Xc,Yc) memberikan tingkat utilitas yang lebih buruk, karena memiliki kombinasi (X,Y) dengan jumlah yang lebih sedikit.
Namun kombinasi di dua bidang lain yaitu titik D(Xd,Yd) dan E(Xe,Ye) sulit dibandingkan dengan kombinasi A(X*,Y*) karena keduanya memuat jumlah yang lebih sedikit setidaknya untuk satu barang dan memberi jumlah yang lebih banyak untuk barang lain sehingga timbullah subtitusi marginal atau pertukaran antara satu barang dengan barang yang lain.
Indifference Curve
A (X*, Y*)
B (Xb,Yb)
C (Xc,Yc) D(Xd,Yd)
E(Xe,Ye)
0 Xc,Xe X* Xb,Xd Barang X
Barang Y
Yb,Ye
Y*
Yc,Yd
Keterangan :•UA < UB•UA > UC•UA = UD•UA = UE
Indifference CurveDefinisi : Kurva yang menunjukkan kombinasi dari 2 barang
yang dikonsumsi yang memberikan tingkat kepuasan yang sama bagi konsumen.
Asumsi :1. Konsumen mempunyai pola preferensi yang
digambarkan pada kurva indeferen (indeference map).2. Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu3. Konsumen berusaha mencapai kepuasan yang
maksimum4. Hanya mengkonsumsi 2 jenis barang
Sifat-sifat Indifference Curve1. Mempunyai kemiringan negative (turun dari kiri
atas ke kanan bawah)2. Cembung ke arah titik origin (0), disebabkan
adanya Marginal Rate of Subtitution of X from Y = MRS xy = - δY/δX = Tingkat batas penggantian X dari Y, yaitu jumlah barang Y yang harus dikorbankan untuk menambah mengkonsumsi per 1 unit barang X untuk mempertahankan tingkat kepuasan yang sama.
3. Kurva indeferen tidak boleh berpotongan4. Kurva indeferen yang terletak disebelah kanan
atas menunjukkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
Contoh :Diketahui fungsi Utilitas konsumen sbb: U = f (X,Y) dimana U = X.Y, apabila Utilitas
yang diinginkan sebesar U = 100, maka :
Titik Kombinas
iBarang X Barang Y MRSXY
A 1 100 -
B 2 50 - 50
C 3 33,3 -16,7
D 4 25 -8,3
Indifference Curve
Barang Y
100 A
B
CD
50
33,3
25
0
Slope IC : MRSxy = -
δY/δX
IC=U=100
Barang X 1 2 3 4
Indifference Curve adalah Kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi dari dua barang yang dikonsumsi konsumen yang menghasilkan kepuasan sama
Sifat-sifat Indifference CurveSemakin menjauhi titik o,
menunjukkan tingkat kepuasan yang semakin besar
Tidak Boleh saling berpotongan, karena melanggar transitivitas.
0
Y
X
IC1
IC2
Y
0 X
A
BC
Ket :UA = UB dan UB = UC, tetapi , UA ≠ UC
Ket :IC1 < IC2
BUDGET LINE (Garis Anggaran)
Definisi : Garis atau kurva yang menunjukkan berbagai
kombinasi dua barang yang dapat dikonsumsi oleh seorang konsumen dengan anggaran atau dana yang sama.
Fungsi Anggaran : I = Px. X + Py. Y Y = I/Py – Px/Py . X dimana : I/Py adalah Intersep/titik potong pada sumbu vertikal Px/Py adalah Nilai koefisien yang menunjukkan slope
atau kemiringan dari garis anggaran.
BUDGET LINE atau Garis Anggaran
Barang X
Barang Y
I/Py
I/Px
Slope BL : -Px/Py
BL
Y1
Y2
X1 X2
δY
δX
0
Pergeseran Garis Anggaran
Perubahan Pendapatan, dengan asumsi Px dan Py tetap
Perubahan seluruh harga secara proporsional dengan asumsi pendapatan tetap
Perubahan harga relative (Px/Py) yang disebabkan perubahan salah satu barang sedangkan harga barang lain dan pendapatan tetap.
Garis AnggaranContoh Soal :Io = 1.000 ; Px = 10 ;
Py= 20Fungsi Anggaran :Y = 1.000/20 -10/20 .
XY = 50 – 0.5 X
X0
100
X 0 100
Y 50 0
Y
X
50
0 100
BLo
A. Pergeseran Garis Anggaran :Perubahan PendapatanApabila :I1 = 1.500 ; Px = 10 ;
Py= 20Fungsi Anggaran :Y = 1.500/20 -10/20 .
XY = 75 – 0.5 X
100
X 0 150
Y 75 0
Y
X
50
0 100
BLo BL1
75
150
Pergeseran secara sejajar, karena dari fungsi anggaran yang baru menghasilkan perubahan pada intersepnya
B. Pergeseran Garis Anggaran :Perubahan Harga Secara ProporsionalApabila :I = 1.000 ; Px = 20 ;
Py= 40Fungsi Anggaran :Y = 1.000/40 -20/40 .
XY = 25 – 0.5 X
100
X 0 50
Y 25 0
Y
X
50
0 100
BLoBL2
25
50
Pergeseran secara sejajar, karena dari fungsi anggaran yang baru menghasilkan perubahan pada intersep saja.
C. Pergeseran Garis Anggaran :Perubahan Harga RelatifApabila :I = 1.000 ; Px = 15 ;
Py= 20Fungsi Anggaran :Y = 1.000/20 -15/20 .
XY = 50 – 0.75 X
0100
X 0 66,7
Y 50 0
Y
X
50
0 100
BLoBL2
66,7
Pergeseran secara rotasi, karena dari fungsi anggaran yang baru menghasilkan perubahan pada slopenya saja.
Tujuan : Memaksimumkan Kepuasan
BL
ICE
X
Y
Y1
X10
Syarat Kepuasan Maksimum :• Persinggungan BL dan IC• Slope BL = Slope IC• - Px/Py = MRSXY = - δY/δX
KESEIMBANGAN KONSUMEN
Hubungan antaraMarginal Utility (MU) dan Marginal Rate Of Subtitution
(MRS)
Diketahui : U = f (X,Y) δU = δU/δX . δ X + δU/δY. δ Y = 0 - δ Y = δU/∂δ = MUx δ X δU/∂Y MUy Sehingga : MRSxy = MUx/MUy Apabila Keseimbangan konsumen : Px/Py = - δY/δX = MRS xy = MUx/MUy, maka :
MUx/MUy = Px/Py atau
MUx/Px = MUy/Py
Memaksimumkan Kepuasan1. Perumusan Masalah Tujuan : Maksimumkan U (X,Y) Kendala : Px.X + Py.Y – I = 02. Penurunan Dengan Lagrange Fungsi Lagrange : = U(X,Y) – (Px.X + Py.Y – I) Syarat Optimalisasi ∆/∆X = MUx (X,Y)- Px = 0 ∆/∆Y = MUy (X,Y)- Py = 0 ∆/∆ = I - Px.X - Py.Y = 03.Memasukkan Hasil dalam Persamaan MUx = Px MUy = Py = Mux/Px dan = Muy/Py Masukkan nilai Px dan Py pada persamaan anggaran : I
=Px.X + Py.Y
MUx/Px = MUy/Py
Subtitution Effect dan Income Effect
IC1IC2
A
B
C
Barang X
Barang Y
X1X2X3
Y2
Y1
Y3
BL2 BL1BL3
0
Keterangan : Kasus apabila harga barang X naik• Subtitution Effect (SE) : X1.X2• Income Effect (IE) : X2.X3•Total Effect (TE) : X1.X3 = X1.X2 + X2.X3
SEIE
TE
Efek Subtitusi (Subtitution Effect= SE) Perubahan konsumsi suatu barang karena
adanya subtitusi barang lain sebagai akibat perubahan harga relatif dengan asumsi tingkat kepuasan dan pendapatan tetap.
Efek Pendapatan (Income Effect= IE) Perubahan konsumsi suatu barang akibat
adanya perubahan pendapatan riil konsumen yang disebabkan perubahan harga relatif
Efek Total (Total Effect = TE) Perubahan konsumsi suatu barang akibat
perubahan harga relatif dan pendapatan riil
INCOME AND SUBSTITUTION EFFECTS4.2
Income and Substitution Effects: Normal Good
A decrease in the price of food has both an income effect and a substitution effect.
The consumer is initially at A, on budget line RS.
When the price of food falls, consumption increases by F1F2 as the consumer moves to B.
The substitution effect F1E (associated with a move from A to D) changes the relative prices of food and clothing but keeps real income (satisfaction) constant.
The income effect EF2 (associated with a move from D to B) keeps relative prices constant but increases purchasing power.
Food is a normal good because the income effect EF2 is positive.
Figure 4.6
INCOME AND SUBSTITUTION EFFECTS4.2
Income and Substitution Effects: Inferior Good
The consumer is initially at A on budget line RS.
With a decrease in the price of food, the consumer moves to B.
The resulting change in food purchased can be broken down into a substitution effect, F1E (associated with a move from A to D), and an income effect, EF2 (associated with a move from D to B).
In this case, food is an inferior good because the income effect is negative.
However, because the substitution effect exceeds the income effect, the decrease in the price of food leads to an increase in the quantity of food demanded.
Figure 4.7
Income Effect
INCOME AND SUBSTITUTION EFFECTS4.2
Upward-Sloping Demand Curve: The Giffen Good
When food is an inferior good, and when the income effect is large enough to dominate the substitution effect, the demand curve will be upward-sloping.
The consumer is initially at point A, but, after the price of food falls, moves to B and consumes less food.
Because the income effect F2F1 is larger than the substitution effect EF2, the decrease in the price of food leads to a lower quantity of food demanded.
Figure 4.8
A Special Case: The Giffen Good
● Giffen good Good whose demand curve slopes upward because the (negative) income effect is larger than the substitution effect.
INCOME AND SUBSTITUTION EFFECTS4.2
Effect of a Gasoline Tax with a Rebate
Figure 4.9
A gasoline tax is imposed when the consumer is initially buying 1200 gallons of gasoline at point C.
After the tax takes effect, the budget line shifts from AB to AD and the consumer maximizes his preferences by choosing E, with a gasoline consumption of 900 gallons.
However, when the proceeds of the tax are rebated to the consumer, his consumption increases somewhat, to 913.5 gallons at H.
Despite the rebate program, the consumer’s gasoline consumption has fallen, as has his level of satisfaction.
PCC dan Demand Curve PRICE CONSUPTION CURVE (PCC) Kurva Konsumsi-Harga adalah Kurva yang
menghubungkan titik keseimbangan konsumen pada berbagai perubahan harga relative dimana pendapatan konsumen tetap.
Demand Curva Kurva yang menunjukkan jumlah barang
yang diminta konsumen pada berbagai tingkat harga
IC2IC1
BL2 BL1
DX
X
Y
X1
X1 Harga (P)
P1
E1
E2
Y1
PCC
PCC dan Demand Curve
AB
Keterangan :Kasus Harga Barang X turun
P2
X2 Kuantitas Barang X
X2
Y2
Menderivasikan Kurva PermintaanMarshalian Demand Curve Demand Hicks Curve
Dmx
IC1
IC2
BL1BL2
A
C
A
C
X
Y
Qx
Px0
0 X2 X1
Y1Y2
Demand Marshalian Curve
AB
C
X
Y
Px
Qx
IC1
BL1BL2BL3 IC2
X1X20
0
Y1Y2
DhxA
BP2P1
P2P1
Keterangan :Marshalian Demand Curve
Perubahan harga barang akan menyebabkan jumlah barang yang dikonsumsi atau diminta mengalami perubahan yang disebabkan oleh perubahan pada tingkat kepuasan seorang konsumen.
Hicks Demand Curve Walaupun terjadi perubahan
harga, namun konsumen masih tetap dapat mempertahankan kepuasannya dengan cara melakukan subtitusi mengurangi mengkonsumsi barang yang harganya relatih mahal dan menambah mengkonsumsi barang yang harganya relatif murah.
Kondisi ini dapat terjadi karena adanya kompensasi (contoh : subsidi) sehingga konsumen mampu mempertahankan tingkat kepuasannya. (Compensated Demand Curve)
Perbandingan Kurva Permintaan Yang Dikompensasikan Dengan Yang Tidak Dikonpensasikan
DhxDmx
P2
P1
X1XhXm Qx
Px
A
BC
Keterangan :Kurva Dmx (Marshalian Demand Curve) lebih mendatar karena mencakup baik efek subtitusi dan efek pendapatn, sementara kurva Dhx (Hicks Demand Curve) mencerminkan jumlah subtitusi.
0
ICC dan ENGEL CURVE INCOME CONSUPTION CURVE (ICC) Kurva Konsumsi-Pendapatan adalah Kurva
yang menghubungkan titik keseimbangan konsumen pada berbagai perubahan pendapatan dimana harga kedua barang tetap.
ENGEL CURVE Kurva yang menunjukkan jumlah barang yang
diminta konsumen pada berbagai tingkat pendapatan
Penemu : Christian Lorenz Ernst Engel (Jerman, abad 19)
ICC dan ENGEL CURVE
Y ICC
IC2
IC1BL2BL1
XI
Engel Curve
X
X1 X2
X1 X2
Y2
Y1
E2
E1
I1
I2
0
0
Perbandingan ICC untuk Barang Superior, Normal dan Inferior
EC Barang NormalEC Barang Inferior
Qx
I
0
EC Barang Superior
Contoh soal 1
Safira mengalokasikan uang sakunya sebesar Rp 2.000 untuk membeli kue (A) dan permen (B). Utilitas yang diperoleh dari mengkonsumsi kue dan permen adalah U = A 0.25. B0.75 , Harga kue per potong adalah Rp 10 sedangkan harga permen per buah adalah Rp 15.
a. Dengan menggunakan informasi diatas, berapakah kombinasi kue dan permen yang memberikan kepuasan maksimum bagi Safira ?
b. Berapa besarnya Kepuasan yang diperoleh Safira ?
c. Gambar kondisi (a) dan (b).
Contoh soal 2
Cynthia seorang konsumen yang rasional, dia ingin menggunakan uang yang dimilikinya untuk membeli barang A dan B. Cynthia dituntut untuk membelanjakan uangnya dengan tepat agar memperoleh utilitas yang maksimum. Fungsi utilitas yang dimilikinya adalah U = A0,5 B0,5. Fungsi utilitas diatas dibatasi oleh garis anggaran : I = PA. A + PB. B . Harga masing-masing barang dan pendapatan konsumen adalah sbb : PA = Rp 25 ; PB = Rp 50 dan I = Rp 5.000.Pertanyaan :
a.Dengan menggunakan informasi diatas, berapakah kombinasi barang A dan B yang memberikan kepuasan maksimum bagi Cynthia ?
b.Dengan menggunakan informasi soal (a), bila harga barang A berubah menjadi Rp 30, berapakah elastisitasnya ?
c.Tunjukkanlah dengan menggunakan grafik untuk soal (a) dan (c) beserta penurunan kurva permintaan terhadap barang A.