Teori Kepemimpinan

13
PENGANTAR KONSEP & TEORI KEPEMIMPINAN 1

Transcript of Teori Kepemimpinan

Page 1: Teori Kepemimpinan

PENGANTAR KONSEP &

TEORI KEPEMIMPINAN

1

Page 2: Teori Kepemimpinan

KEPEMIMPINAN

I. PENGANTAR

“Seorang PEMIMPIN hampir selalu dapat disebut sebagai seorang MANAJER, sementara seorang MANAJER, belum pasti dapat disebut sebagai seorang PEMIMPIN...”

Itulah sebabnya, ilmu kepemimpinan merupakan suatu keterampilan yang penting dan perlu dikuasai oleh setiap manajer. Secara umum, seorang manajer bertugas untuk membuat perencanaan kerja, mengorganisasikan anak buahnya, mengambil keputusan dan mengendalikan pelaksanaan proses operasional para akan buahnya. Akan tetapi keseluruhan usaha di atas, tidaklah akan membawa hasil apa-apa seandainya ia tidak mampu memimpin, mengarahkan dan memberi dorongan motivasi kepada para anak buahnya itu agar mereka mau dan mampu berusaha keras dalam mencapai sasaran organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Oleh karena itu secara ringkas KEPEMIMPINAN dapat diartikan sebagai suatu seni dan keterampilan yang diperlukan para manajer, dalam rangka mengubah potensi yang ada pada kelompok yang dipimpinnya menjadi realitas berupa suatu unjuk kerja yang nyata, efektif dan efisien.

Banyak teori yang telah disampaikan mengenai aspek kepemimpinan ini, namun secara garis besar ada tiga macam pendekatan yang sering dijadikan dasar penjelasan teori kepemimpinan, yaitu:

TEORI BERDASARKAN KEPRIBADIAN SANG PEMIMPIN

Penganut faham ini (TRAIT Theories), mempercayai bahwa ada ciri-ciri kepribadian tertentu yang bersifat khas pada para pemimpin yang berhasil yang tidak dimiliki oleh orang-orang lain. Namun sayangnya berbagai riset

2

Page 3: Teori Kepemimpinan

yang telah dilakukan untuk menemukan berbagai ciri pribadi khusus tersebut, hingga saat ini belum ada yang berhasil secara baik. Tentu saja seandainya teori ini terbukti benar, hal itu akan sangat mempermudah kita dalam proses seleksi / pencarian para pimpinan yang berkualitas tersebut.

TEORI “GAYA KEPEMIMPINAN”

(Leadership Style Theories)

Adalah kelompok yang mendasarkan teori pengelompokan para pemimpin itu ke dalam berbagai macam GAYA KEPEMIMPINANNYA, tentu saja mereka juga menjelaskan tentang berbagai kelebihan dan kekurangan dari setiap gaya kepemimpinan tersebut

TEORI “GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL”(Situational Leadership)

Kelompok ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari pengikut teori gaya kepemimpinan, yakni dengan penambahan faktor SITUASI. Menurut teori ini, gaya apa pun yang akan dijalankan oleh seorang pemimpin itu baru akan efektif apabila diselaraskan dengan tuntutan situasi dimana ia memimpin

Dalam perkembangan ilmu kepemimpinan selanjutnya pendekatan yang terakhir, yaitu Teori Kepemimpinan Situasional, lebih sering dijadikan sebagai acuan dalam menjelaskan efektivitas seorang pemimpin yang berhasil.

II. FAKTOR2 YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN

3

Page 4: Teori Kepemimpinan

Secara umum ada tiga faktor utama yang berperan dalam menunjang efektivitas kepemimpinan seseorang, yaitu:

Faktor Kepribadian Pemimpin Faktor Kelompok yang dipimpin Faktor Situasi

Berdasarkan teori kepemimpinan situasional, keselarasan diantara ketiga faktor tersebut akan sangat berpengaruh terhadap efektif atau tidaknya seorang pemimpin dalam mengarahkan kelompok yang dipimpinnya.

2.1. Faktor Kepribadian Pemimpin

Menurut Warren Bennis, ada beberapa faktor mendasar yang umumnya dapat kita cirikan pada para pemimpin yang berhasil, ialah :

VISI, yaitu suatu pandangan / wawasan jauh ke depan yang mampu memberikan arah yang tepat, dan dorongan kuat untuk mewujudkannya

ANTUSIASME, yaitu suatu sikap / semangat / kemampuan yang mampu mendorong diri pribadi bahkan kelompok yang dipimpinnya untuk turut berkiprah bersama-sama dirinya

INTEGRITAS, adalah suatu kualitas yang mampu mengukur kekuatan & kelemahan diri pribadi, memiliki dedikasi yang tinggi dan memiliki sikap yang matang dan mampu menggalang kerjasama

TERBUKA & BERANI, sikap yang rendah hati dan mau belajar dari siapa pun, termasuk berani belajar dari berbagai kesalahan atau pun kegagalan dirinya mau pun orang lain di masa lampau.

DAPAT DIPERCAYA, variabel ini bukanlah suatu sifat / karakteristik yang otomatis melekat pada seorang Pemimpin, namun lebih merupakan suatu hasil interaksi dan berbagai penerapan sikap dan perilaku di atas, yang datang sebagai buah dari jerih payah kepemimpinannya yang berhasil.

4

Page 5: Teori Kepemimpinan

2.2. Kelompok Yang Dipimpin

Setiap kelompok yang dipimpin pasti memiliki sifat atau pun karakteristik tertentu, oleh karena itu seorang Pemimpin yang berhasil, harus dapat bersifat luwes dan menyelaraskan Gaya Kepemimpinannya sesuai dengan ciri dan karakteristik dari kelompok yang dipimpinnya itu.

2.3. Faktor S I t u a s I

Faktor situasi, pada umumnya terbentuk dari / oleh perpaduan antara unsur manusia, fisik dan waktu. Setiap perubahan situasi membutuhkan perubahan dalam macam kemampuan dan gaya kepemimpinan. Oleh karena setiap situasi itu unik sifatnya, maka diperlukan seorang pemimpin yang cukup luwes dan fleksibel yang mampu menyesuaikan dirinya dengan cepat terhadap berbagai tuntutan perubahan situasi.

5

Page 6: Teori Kepemimpinan

III. TIPE DAN RAGAM JENIS PEMIMPIN

Ada beberapa macam cara yang dapat digunakan dalam membedakan berbagai macam jenis dan tipe pemimpin, antara lain :

3.1. Pembedaan berdasarkan pendekatan SIKAP POSITIF & NEGATIF

Menurut kelompok ini ada dua macam tipe kepemimpinan, yaitu kelompok yang memiliki pendekatan Sikap Positif dan Sikap Negatif.

Pemimpin Sikap Positif,

Kelompok pemimpin seperti ini berpendapat bahwa bila kita menginginkan anak buah kita berprestasi, maka sebagai pemimpin kita harus memberikan dorongan Motivasi kepadanya. Hal itu dilaksanakan antara lain dengan memberikan berbagai penjelasan untuk segala perintahnya, hingga bawahan baik secara rasionil mau pun emosionil akan merasa turut bertanggung jawab untuk melaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Pemimpin Sikap Negatif

Kelompok ini memotivasi para anak buahnya dengan menciptakan rasa segan / takut. Ia cenderung bertindak dominan dan mendorong bawahannya dengan berbagai “ancaman”. Mereka selalu berpendapat bahwa orang itu harus dipaksa agar mau bekerja secara produktif, karena menurut mereka pada hakekatnya orang-orang itu senang santai dan malas untuk bekerja keras.

3.2. Pembedaan dasar Kewenangan Pimpinan & Kebebasan Bawahan

Ditinjau dari luas wewenang pimpinan dan kebebasan bawahan, maka para pimpinan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe / jenis pemimpin sebagai berikut :

6

Page 7: Teori Kepemimpinan

LUAS KEWENANGANLUAS KEWENANGANATASANATASAN

LUAS LUASKEBEBASAN BAWAHANKEBEBASAN BAWAHAN

OTOKRATIS PARTISIPATIF LEPASOTOKRATIS PARTISIPATIF LEPAS

3.3. Pembedaan berdasarkan “MANAGERIAL GRID” ( Blake & Mouton)

Pembedaan yang lain dikembangkan sekitar tahun 1964 yang cukup populer dikalangan para manager adalah Teori dari Robert L. Blake & Jane S. Mouton yang lebih dikenal dengan istilah “The Managerial Grid”.

Secara umum pembedaan tipe kepemimpinan ini didasarkan kepada besarnya perhatian sang pemimpin terhadap dua dimensi dalam kegiatan, yaitu Dimensi Manusia dan Dimensi Tugas. Perhatian terhadap Dimensi Manusia menekankan kepada pentingnya upaya pemeliharaan hubungan antar manusianya, sementara perhatian terhadap Dimensi Tugas, lebih menekankan kepada upaya-upaya penyelesaian tugasnya belaka. Berdasarkan kombinasi perhatian atas dua dimensi tersebut maka para pemimpin tersebut dikelompokkan ke dalam 5 kelompok sebagai berikut :

Perhatian terhadap Aspek Manusia (Tinggi)

1.9 9.9

“country club mgr” “team leadership”

5.5

7

Page 8: Teori Kepemimpinan

“middle of the road mgr”

“impoverished mgr” “task oriented mgr”

1.1 9.1

Rendah Perhatian thd. tugas (Tinggi)

3.4. Pembedaan berdasarkan Gaya Kepemimpinan Situasional

Satu cara lain dalam membedakan tipe dan jenis para pemimpin ini adalah dengan mengikuti teori Kepemimpinan Situasional, yaitu selain mempertimbangkan aspek hubungan antar manusia dan aspek penyelesaian tugas, maka konsep ini juga memasukkan unsur situasi, yaitu khususnya dari segi tingkat kematangan anak buah kelompok yang dipimpinnya. Berdasarkan konsep ini, maka para pemimpin itu dituntut untuk dapat bersifat cukup luwes dan fleksibel, sehingga melalui pemahaman situasi yang lebih baik. ia akan dapat menyelaraskan gaya kepemimpinan sesuai dengan tuntutannya

8

Page 9: Teori Kepemimpinan

TINGKAT KEMATANGAN BAWAHANTINGKAT KEMATANGAN BAWAHAN

M4 M3 M2 M1M4 M3 M2 M1

PARTICIPATINGPARTICIPATING SELLINGSELLING

DELEGATINGDELEGATING TELLINGTELLING

TINGGI S E D A N G RENDAH

RENDAHRENDAH

PERHATIAN THD HUBUNGAN ANTAR MANUSIA TINGGIPERHATIAN THD HUBUNGAN ANTAR MANUSIA TINGGI

PERHATIANTERHADAPTUGASTINGGI

Secara ringkas ke empat tipe gaya kepemimpinan ini dapat dilihat pada diagram berikut ini :

IV. TIGA MACAM KETERAMPILAN DASAR KEPEMIMPINAN

Menurut Robert l. Katz, ada tiga macam keterampilan dasar yang perlu dikuasi oleh para pemimpin, tentu saja bobot dan kedalamannya akan berbeda-beda untuk setiap jenjang kepemimpinan. Keterampilan tersebut antara lain adalah :

A. KETERAMPILAN TEKNIS

Yaitu suatu keterampilan untuk dapat mengerti / paham dan mampu melaksanakan tugas / pekerjaan tertentu.

B. KETERAMPILAN HUBUNGAN ANTAR MANUSIA

9

Page 10: Teori Kepemimpinan

yaitu keterampilan untuk bekerja sama dengan anggota / kelompok kerja secara efektif, serta mampu membangun kerjasama yang baik dalam kelompok kerja yang dipimpinnya.

C. KETERAMPILAN KONSEPTUAL

Keanggupan untuk melihat berbagai kegiatan di unit-unit kerja / individu itu sebagai suatu kesatuan yang utuh. Keterampilan ini juga mencakup tentang kemampuan analitis dan kesanggupan untuk melihat jauh ke depan.

Secara diagramatis, gambaran berbagai keterampilan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

TINGKAT KEPEMIMPINAN KETERAMPILAN YG. DIPERLUKAN

ATAS ATAS KONSEPTUAL

MENENGAH HUBUNGAN ANTAR MANUSIA BAWAH TEKNIS

v. KESIMPULAN

Sebagai seorang karyawan yang memperoleh wewenang / otorisasi / Surat Keputusan Direksi, untuk memangku suatu jabatan pimpinan, kita tidak lantas otomatis dapat diterima begitu saja oleh seluruh kelompok anak buah kita.

10

Page 11: Teori Kepemimpinan

Dari berbagai pembahasan di atas, kita minimal telah mengetahui apa bekal-bekal yang harus kita kuasai agar kita mampu menjadi pemimpin yang efektif, yaitu seorang pemimpin yang dapat diterima dengan suara bulat oleh seluruh kelompok bawahannya, dan bukan hanya mampu sebagai seorang pemimpin yang mengandalkan sepotong surat resmi penunjukkan dirinya sebagai pemimpin.

Pemimpin yang baik adalah seseorang yang mampu merubah potensi anak buahnya menjadi suatu kenyataan, seseorang yang mampu menggerakkan, mengarahkan dan mengembangkan anak buahnya sedemikian rupa sehingga secara sukarela mereka akan mau bekerja keras membantu kita dalam mencapai sasaran perusahaan yang telah dibebankan menjadi tugas kelompok kita bersama.

Untuk itu mudah-mudahan beberapa hal yang telah disampaikan dimuka dapat membantu kita dalam rangka berusaha menjadi pemimpin yang baik.

11