Teori Akuntansi pertemuan 4

13
I. Tujuan Laporan Keuangan dan Pelaporan Keuangan A. Tujuan Laporan Keuangan Menurut PSAK No 1 1) Tujuan Umum Laporan Keuangan bertujuan untuk menyajikan secara wajar informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan tersebut dalam pengambilan keputusan, dan penyajiannya juga harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum. 2) Tujuan Khusus a) Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai sumber-sumber ekonomi dan kewajiban suatu perusahaan agar supaya dapat : (1) menilai kekuatan dan kelemahannya, (2) menunjukkan pembelanjaan dan investasinya, (3) menilai kemampuan memenuhi tanggungjawabnya, dan (4) menunjukkan dasar sumber pertumbuhan. b) Menyediakan informasi yang dapar dipercaya mengenai perubahan sumber penghasilannya sebagai akibat aktivitas-aktivitas perusahaan yang diarahkan pada pencapaian laba agar dapat : (1) menunjukkan kepada para investor hasil dividen yang diharapkan, (2) menunjukkan kemampuan operasi membayar kreditor dan leveransir, serta menyediakan pekerjaan-pekerjaan untuk karyawan, pajak gaji, dana yang diperoleh untuk

description

RMK Teori akuntansi pertemuan 4 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

Transcript of Teori Akuntansi pertemuan 4

Page 1: Teori Akuntansi pertemuan 4

I. Tujuan Laporan Keuangan dan Pelaporan Keuangan

A. Tujuan Laporan Keuangan Menurut PSAK No 1

1) Tujuan Umum

Laporan Keuangan bertujuan untuk menyajikan secara wajar informasi

yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu

perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan

tersebut dalam pengambilan keputusan, dan penyajiannya juga harus sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berterima umum.

2) Tujuan Khusus

a) Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai sumber-sumber

ekonomi dan kewajiban suatu perusahaan agar supaya dapat : (1) menilai

kekuatan dan kelemahannya, (2) menunjukkan pembelanjaan dan investasinya,

(3) menilai kemampuan memenuhi tanggungjawabnya, dan (4) menunjukkan

dasar sumber pertumbuhan.

b) Menyediakan informasi yang dapar dipercaya mengenai perubahan sumber

penghasilannya sebagai akibat aktivitas-aktivitas perusahaan yang diarahkan

pada pencapaian laba agar dapat : (1) menunjukkan kepada para investor hasil

dividen yang diharapkan, (2) menunjukkan kemampuan operasi membayar

kreditor dan leveransir, serta menyediakan pekerjaan-pekerjaan untuk

karyawan, pajak gaji, dana yang diperoleh untuk perluasan, (3) menyediakan

informasi untuk perencanaan dan pengendailan manajemen, dan (4)

menunjukkan profitabilitas jangka panjang.

c) Menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat untuk menaksir penghasilan

yang potensial dari peusahaan.

d) Menyediakan informasi lainnya yang diperlukan mengenai perubahan sumber-

sumber ekonomi serta perubahan kewajiban.

e) Mengungkapkan informasi lain yang relevan bagi kebutuhan para pemakai

laporan keuangan.

3) Tujuan Laporan Keuangan Menurut SFAC No. 1 (Objectives of Financial

Reporting by Business Enterprises)

Page 2: Teori Akuntansi pertemuan 4

Menekankan pada tujuan pelaporan keuangan perusahaan yaitu untuk

menyediakan informasi yang berguna dalam proses pengambilan keputusan bisnis

dan ekonomi.

Statement ini menyatakan bahwa pada umumnya para pengguna eksternal

tersebut mementingkan prediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian aliran kas di

masa mendatang. Oleh karena itu, tujuan pelaporan keuangan perusahaan

didefinisikan secara umum dan tidak menyasar pada kepentingan satu kelompok

pengguna saja.

Statement ini berasumsi bahwa pengguna laporan keuangan memiliki

kemampuan dalam membaca informasi yang terdapat didalamnya. Selain itu,

statement ini juga menyatakan pentingnya stewardship untuk menaksir seberapa

baik manajemen melaksanakan tugas dan kewajibannya kepada pemilik dan pihak

lain yang berkepentingan. Berikut ini merupakan beberapa judgment penilaian

penting yang dibuat melalui laporan:

1) Manfaat penggunaan informasi lebih besar daripada biaya yang digunakan

untuk menyediakan informasi tersebut.

2) Laporan akuntansi bukan satu- satunya sumber informasi mengenai perusahaan.

3) Accrual accounting sangat berguna dalam menaksir dan memprediksi earning

power dan aliran kas suatu perusahaan.

4) Informasi yang disediakan harus bermanfaat, tapi pengguna membuat keputusan

dan penaksiran mereka sendiri.

Dokumen ini tidak menyatakan statement mana yang harus dipakai dan

bagaimana formatnya. Namun dokumen ini menyatakan bahwa pelaporan keuangan

harus menyediakan informasi mengenai sumber ekonomi perusahaan, kewajiban,

dan ekuitas pemilik.

B. Tujuan Pelaporan Keuangan

Pelaporan Keuangan adalah seluruh upaya dan pemikiran tentang informasi apa

yang harus dimasukkan dalam sistem pelaporan, kualitas informasi dan bagaimana cara

pengungkapan informasi tersebut.

Tujuan Pelaporan Keuangan menurut SFAC No. 8 :

Page 3: Teori Akuntansi pertemuan 4

1) Meyediakan informasi keuangan bagi  pihak  investor, kreditor  tentang

pelaporan entitas yang pada nantinya digunakan untuk mengambil keputusan

mengenai penyediaan sumber daya kepada entitas pelapor.

2) Menilai prospek arus kas bersih yang dimiliki oleh suatu entitas  oleh investor,

kreditur  untuk mengukur seberapa efektif dan efisien manajemen entitas

melakukan pengelolaan dan tanggungjawab komisaris untuk menggunakan

sumber daya entitas.

3) Menyediakan informasi tentang posisi keuangan dari pelaporan suatu entitas

yang pada nantinya informasi ini memberikan masukan manfaat untuk

mengambil keputusan tentang penyediaan sumber daya pada entitas.

C. Perbedaan Laporan Keuangan dan Pelaporan Keuangan

Haruslah dibedakan antara pengertian Pelaporan Keuangan (financial reporting)

dan laporan keuangan (financial reports). Pelaporan Keuangan meliputi segala aspek

yang berkaitan dengan penyediaan dan peyampaian informasi keuangan. Aspek-aspek

tersebut antara lain lembaga yang terlibat (misalnya penyusunan standar, badan

pengawas dari pemerintah atau pasar modal, organisasi profesi, dan entitas pelapor),

peraturan yang berlaku termasuk PABU (prinsip akuntansi berterima umum atau

generally accepted accounting principles/GAAP). Sedangkan laporan keuangan

hanyalah salah satu medium dalam penyampaian informasi.

II. Kualitas Informasi Akuntansi

A. Syarat Kualitas Informasi Akuntansi Pada SFAC No. 2 (Qualitative Characteristics of

Accounting Information)

Istilah karakteristik kualitatif pernah disebutkan dalam APB Statement 4.

Namun yang dibahas di sini merupakan lanjutan dari ASOBAT. Statement No. 2 ini

menempatkan kepentingan pengambil keputusan sebagai pusat perhatian. Manfaat

informasi haruslah melebihi biaya untuk menyediakannya. Dengan demikian

understandability merupakan kualitas penting yang harus dipenuhi, sekaligus menjadi

hambatan besar.

Manfaat informasi akuntansi tercermin pada besarnya manfaat yang

diperoleh pengguna untuk mengambil keputusan. Dengan demikian, besarnya manfaat

Page 4: Teori Akuntansi pertemuan 4

informasi akuntansi terkait dengan tujuan prediktif dan akuntabilitas. Biaya langsung

informasi terkait dengan kegiatan mengumpulkan, menyiapkan, dan menyebarkan

informasi. Selain itu, informasi (misal sesuai segmentasi) yang dipublikasi dapat

merugikan perusahaan dalam menghadapi persaingan dalam industry. Sedangkan biaya

tidak langsung terkait dengan understandability informasi. Misalnya pengungkapan

tambahan seperti yang diatur dalam SFAS No. 33 terbukti tidak atau kurang dimengerti

oleh pengguna. Masalah lain yaitu terjadinya overload informasi atau kemampuan

individu dan pasar dalam menyerap dan menggunakan informasi.

Biaya informasi, baik langsung maupun tidak, melibatkan konsekuensi

ekonomi yang kemudian menimbulkan masalah penilaian (valuation). Oleh karena itu,

sebuah usaha diarahkan untuk berkonsentrasi pada karakteristik representational

faithfulness.

1) Relevance

Mampu membuat perbedaan dalam suatu keputusan dengan membantu pengguna

untuk memprediksi mengenai outcome dari kejadian masa lalu, sekarang, dan masa

depan atau untuk mengkonfirmasi atau mengoreksi ekspektasi. Relevansi memiliki

dua aspek penting dan satu aspek tambahan, yaitu:

Predictive Value

Kegunaan input untuk melakukan prediksi seperti arus kas atau earning power.

Feedback Value

Menekankan pada konfimasi dan koreksi ekspektasi awal dari para pengambil

keputusan. Untuk menaksir dimana posisi perusahaan saat ini dan bagaimana

manajemen menjalankan fungsinya. Jika dilihat lebih luas, maka feedback value

ini juga berhubungan dengan akuntabilitas. Informasi yang disediakan oleh

kualitas ini juga mempengaruhi predictive value.

Timeliness

Merupakan hambatan bagi kedua aspek diatas. Sebuah informasi akan relevan

bila disajikan tepat waktu sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitasnya

untuk mempengaruhi pengambilan keputusan. Sering terjadi trade- off antara

timeliness dengan komponen lain relevansi. Terdapat kemungkinan terjadi

Page 5: Teori Akuntansi pertemuan 4

konflik antara predictive value dan feedback value. Misalnya dalam kasus

akuntansi manfaat dana pensiun.

2) Reliability

Tersusun dari tiga bagian yaitu: verifiability, representational faithfulness, dan

neutrality.

Verifiability

Tingkat consensus diantara para pengukur (measurer).

Representational faithfulness

Pengukuran harus sesuai dengan fenomena yang akan diukur.

Neutrality

Keyakinan bahwa proses penetapan kebijakan harus lebih ditekankan pada

relevansi dan reliabilitas daripada dampak sebuah standar atau peraturan pada

kelompok pengguna secara spesifik atau kepentingan perusahaan itu sendiri.

B. Syarat Kualitas Informasi Akuntansi Pada SFAC No. 8

Secara umum isi dan tujuan SFAC No.8 adalah sebagai berikut:

Merumuskan konsep dasar akuntansi keuangan

Menggantikan SFAC  No.1 dan  2

Terdiri dari 3 bab :

Bab 1 : Tujuan Pelaporan Keuangan Tujuan Umum

Bab 2 : Entitas Pelaporan

Bab 3 : Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan Bermanfaat

1) Karakteristik kualitatif informasi yang bermanfaat  (Qualitatif characteristics

of useful financial information)

Karakteristik kualitatif informasi  digunakan mengidentifikasi jenis

informasi yang berguna  kepada kreditur yang ada dan potetnsial investor dan

kreditur  lainnya untuk mengambil keputusan atas entitas  pelapor  dalam bentuk

laporan keuangan.  Laporan keuangan juga mencankup penjelasan material tentang

ekspektasi-ekspektasi  dan strategi manajemen untuk pelaporan entitas.

Page 6: Teori Akuntansi pertemuan 4

Karakteristik kualitatif fundamental  adalah relevansi dan representasi atas

informasi keuangan yang relevan yang mampu meberikan perbedaan dalam

pengambilan keputusan pengguna.  Informasi bisa dikatakan relevan  dengan

kriteria:

a) Nilai prediksi (predictive value)

Dikatakan memiliki nilai prediktif jika dapat digunakan sebagai masuka n bagi

proses yang digunakan pengguna dalam memprediksi masa depan.

b) Nilai konfirmatori (confirmatory Value)

Dikatakan memiliki nilai konfirmatori jika dapat memberikan umpan balik

(feedback)  tentang evaluasi sebelumnya atau keduanya

2) Materialitas (Materiality)

Merupakan aspek entitas dari relevansi berdasarkan sifat atau item informasi yang

berhubungan dengan konteks entitas individu laporan keuangan.

3) Representasi  (Faithful Representation)

Terdapat tiga karakteristik untuk menjadikan nilai informasi representasi sempurna,

sebagai berikut:

a) Lengkap (completeness)

Mencankup seluruh informasi yang diperlukan bagi pengguna intuk memahami

fenomena yang sedang digambarkan  termasuk semua  deskripsi yang

diperlukan dan penjelasannya

b) Netral (Neutral)

Menjelaskan seleksi atau penyajian informasi keuangan yang tanpa bias

c) Bebas dari kesalahan  (free from error)

Informasi keuangan akurat dari berbagai aspek, bebas dari kesalahan ini

maksudnya adalah  tidak ada kesalahan  atau kelalaian dalam deskripsi 

fenomena dan proses yang digunakan  untuk menghasilkan informasi yang

dilaporkan telah dipilih dan diterapkan  dengan tidak ada kesalahan dalam

proses

4) Menerapkan karakteristik kualitatif fundamental

Proses yang efektif  dan efisien untuk menerapkan karakteristik  kualitatif

fundamental terdiri atas:

Page 7: Teori Akuntansi pertemuan 4

a) Mengidentifikasi suatu fenomena ekonomi yang memiliki potensi  untuk

digunakan menjadi informasi keuangan entitas.

b) Mengidentifikasi  jenis  informasi  tentang  fenomena yang relevan

c) Menentukan informasi yang tersedia

5) Karakteristik kualitatif yang ideal

Yaitu dapat dibandingkan (comparability), dapat diverifikasi  (verifiability),

ketepatan waktu (timeliness) dan dapat dipahami (understandbility)  sehingga dapat

digunakan untuk meningkatkan  informasi dari sisi relevance dan faithful

representation.

a) Comparability (dibandingkan)

Merupakan karakteristik kualitatif yang memungkinkan  pengguna untuk

mengidentifikasi dan memahami kesamaan dan perbedaan antara item-item

laporan keuangan.  Konsistensi  tidak sama dengan komparabilitas karena 

konsistensi  mengacu pada penggunaan metode yang sama untuk item yang

sama  sedangkan komparatif  membantu dalam mencapai tujuan tersebut.

b) Verifiability (verifikasi)

Verifikasi  berguna membantu pengguna informasi  bahwa informasi setia

merupakan fenomena  ekonomi yang memiliki tujuan untuk mewakili. 

Verifikasi dapat bersifat langsung atau tidak langsung. Verifikasi  langsung

berarti memverifikasi  jumlah atau representasi lain melalui pengamatan

langsung. Verifikasi tidak langsung  berarti memeriksa masukan ke rumus,

model atau teknik lain dan menghitung ulang output dengan menggunakan

metologi yang sama.

c) Timelines (Tepat Waktu)

Informasi yang tersedia untuk mengambil keputusan dalam waktu  yang mampu

mempengaruhi keputusan pengguna.

d) Understandability  (Dapat dipahami)

Mengklasifikasikan, mengkarakterisasi, dan menyajikan informasi secara jelas

dan ringkas  sehingga  informasi  mudah dipahami oleh pengguna

Page 8: Teori Akuntansi pertemuan 4

6) Menerapkan dan meningkatkan karakteristik kualitatif

Merupakan proses berulang yang  tidak mengikuti  perintah  yang

ditentukan. Kadang-kadang satu karakteristik kualitatif akan meningkat atau

mungkin harus berkurang untuk memaksimalkan karakteristik lainnya. Namun,

meningkatkan karakteristik kualitatif (baik secara individual atau kolektif) tidak

memberikan informasi yang berguna jika informasi yang tidak relevan atau tidak

diwakili dengan setia . Sehingga pelaporan keuangan yang relevan dan memiliki

nilai representasi yang tepat akan membantu pengguna untuk membuat keputusan

dengan lebih baik.

Biaya merupakan kendala luas atas informasi yang dapat disediakan oleh

laporan keuangan bertujuan umum. Pelaporan informasi tersebut membebankan

biaya dan biaya-biaya harus dibenarkan oleh manfaat dari pelaporan informasi

tersebut. IASB menilai biaya dan manfaat dalam kaitannya dengan pelaporan

keuangan umum, dan tidak hanya dalam kaitannya dengan entitas pelaporan

individu. IASB akan mempertimbangkan apakah entitas ukuran yang berbeda dan

faktor lainnya membenarkan persyaratan pelaporan yang berbeda dalam situasi

tertentu. Pada kebanyakan situasi, penilaian didasarkan pada kombinasi informasi

kualitatif dan kuantitatif.

Karena subyektifitas yang melekat, penilaian individu akan bervariasi

sehingga perlu dipertimbangkan biaya dan manfaat yang dalam kaitannya dengan

pelaporan keuangan umum dan tidak hanya dalam kaitannya dengan entitas

pelaporan individu dan bukan berarti bahwa penilaian biaya dan manfaat selalu

mebenarkan persyaratan pelaporan yang sama untuk semua entitas.

Page 9: Teori Akuntansi pertemuan 4

DAFTAR PUSTAKA

http://popiemercholis0821290069.blogspot.com/2011/06/tujuan-pelaporan-keuangan.html

http://faisalassasin.blogspot.com/2010/03/teori-akuntansi-tujuan-laporan-keuangan.html

http://cintokowati.wordpress.com/2010/11/14/teori-akuntansi-conceptual-framework-sfac-1-7-dan-iai/

http://item2mniez.blogspot.com/2010/11/tujuan-laporan-keuangan-berdasarkan.html

http://riskymahira.blogspot.com/2013/06/statement-of-financial-accounting.html

http://ahmad-setiawan93.blogspot.com/2012/03/kualitas-informasi-akuntansi.html