TEORI AKUNTANSI-BIAYA

14
KONSEP MENGENAI PENGAKUAN BEBAN DAN PERTEMUANNYA DENGAN PENDAPATAN | TEORI AKUNTANSI 1 KONSEP MENGENAI PENGAKUAN BEBAN DAN PERTEMUANNYA DENGAN PENDAPATAN I. PERBANDINGAN BIAYA ATAU BEBAN ANTARA SAK/ IFRS DENGAN FASB Pembeda SAK / IFRS FASB Definisi Beban Beban merupakan penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal (paragraf 70b). Beban merupakan aliran keluar atau pemakaian aktiva dan timbulnya hutang selama satu periode yang berasal dari penjualan atau produksi barang, atau penyerahan jasa atau pelaksanaan kegiatan yang lain yang merupakan kegiatan utama suatu entitas. (SFAC 06) Definisi Biaya IAI mendefinisikan biaya dari sudut pandang peristiwa moneter seperti penurunan aktiva, kenaikan hutang atau ekuitas. FASB memiliki sudut pandang sebagai berikut: 1. Tidak menunjukkan dengan jelas peristiwa moneter dan fisik. FASB lebih menekankan pada peristiwa fisik yaitu penjualan barang atau produk yang dihasilkan. 2. Pemakaian aktiva harus menunjukkan suatu kos yang dinyatakan keluar sebagai biaya. 3. Apabila dilihat dari sudut pandang tradisional definisi yang

description

Accounting Theory - Cost

Transcript of TEORI AKUNTANSI-BIAYA

  • KONSEP MENGENAI PENGAKUAN BEBAN DAN PERTEMUANNYA DENGAN PENDAPATAN | TEORI AKUNTANSI

    1

    KONSEP MENGENAI PENGAKUAN BEBAN DAN PERTEMUANNYA DENGAN

    PENDAPATAN

    I. PERBANDINGAN BIAYA ATAU BEBAN ANTARA SAK/ IFRS DENGAN FASB

    Pembeda SAK / IFRS FASB

    Definisi Beban Beban merupakan penurunan

    manfaat ekonomi selama

    suatu periode akuntansi dalam

    bentuk arus keluar atau

    berkurangnya aktiva atau

    terjadinya kewajiban yang

    mengakibatkan penurunan

    ekuitas yang tidak

    menyangkut pembagian

    kepada penanam modal

    (paragraf 70b).

    Beban merupakan aliran keluar

    atau pemakaian aktiva dan

    timbulnya hutang selama satu

    periode yang berasal dari

    penjualan atau produksi

    barang, atau penyerahan jasa

    atau pelaksanaan kegiatan yang

    lain yang merupakan kegiatan

    utama suatu entitas. (SFAC 06)

    Definisi Biaya IAI mendefinisikan biaya dari

    sudut pandang peristiwa

    moneter seperti penurunan

    aktiva, kenaikan hutang atau

    ekuitas.

    FASB memiliki sudut pandang

    sebagai berikut:

    1. Tidak menunjukkan dengan

    jelas peristiwa moneter

    dan fisik. FASB lebih

    menekankan pada

    peristiwa fisik yaitu

    penjualan barang atau

    produk yang dihasilkan.

    2. Pemakaian aktiva harus

    menunjukkan suatu kos

    yang dinyatakan keluar

    sebagai biaya.

    3. Apabila dilihat dari sudut

    pandang tradisional

    definisi yang

  • KONSEP MENGENAI PENGAKUAN BEBAN DAN PERTEMUANNYA DENGAN PENDAPATAN | TEORI AKUNTANSI

    2

    dikemukakan FASB

    menunjukkan bahwa

    beban hanya dihasilkan

    dari pemakaian aktiva

    untuk tujuan menghasilkan

    pendapatan pada periode

    yang berjalan.

    KRITERIA

    Pengakuan Biaya

    Dua kriteria untuk pengakuan

    biaya atau beban dalam ayat 83.

    Sebuah item yang memenuhi

    definisi suatu unsur harus

    diakui jika :

    a) kemungkinan bahwa manfaat

    ekonomi masa depan

    berkenaan dengan aset

    tersebut akan mengalir ke

    atau dari entitas.

    b) Item ini biaya atau nilai yang

    dapat diukur dengan

    kehandalan.

    Biaya atau rugi dapat diakui

    bilamana memenuhi salah satu

    dari dua kriteria. Kriteria

    pertama adalah konsumsi

    manfaat, biaya atau rugi diakui

    bilamana manfaat ekonomik

    yang dikuasai suatu entitas telah

    dimanfaatkan dalam kegiatan

    operasi utama. Kriteria yang

    kedua adalah lenyapnya atau

    berkurangnya manfaat masa

    datang, yaitu biaya diakui

    bilamana aset yang telah diakui

    sebelumnya diperkirakan telah

    berkurang manfaat

    ekonomiknya atau tidak lagi

    memiliki manfaat ekonomik.

    SAAT Pengakuan

    Biaya (expense)

    Beban Diakui dalam laporan

    laba-rugi apabila penurunan

    manfaat ekonomi masa datang

    yang berkaitan dengan

    penurunan aktiva atau kenaikan

    kewajiban telah terjadi atau

    dapat diukur dengan andal

    (paragraf 94). Dan pada saat

    timbul kewajiban tanpa adanya

    Biaya diakui bilamana manfaat

    ekonomik yang dikuasai suatu

    entitas telah dimanfaatkan atau

    dikonsumsi dalam pengiriman

    atau pembuatan barang,

    penyerahan atau pelaksanaan

    jasa, atau kegiatan lain yang

    merepresentasikan operasi

    utama atau sentral entitas

  • KONSEP MENGENAI PENGAKUAN BEBAN DAN PERTEMUANNYA DENGAN PENDAPATAN | TEORI AKUNTANSI

    3

    pengakuan aktiva. (paragraf 98)

    (IAI 1994 : Konsep dasar

    penyusunan dan penyajian

    laporan keuangan)

    tersebut (Konsumsi manfaat).

    Biaya diakui bilamana aset yang

    telah diakui sebelumnya

    diperkirakan telah berkurang

    manfaat ekonomiknya atau tidak

    lagi mempunyai manfaat

    ekonomik (Lenyapnya atau

    berkurangnya manfaat masa

    datang). (SFAC 05)

    II. PENGERTIAN

    Dalam SFAC no 6, FASB mendefinisikan beban adalah aliran keluar atau pemakaian aktiva

    dan timbulnya hutang selama satu periode yang berasal dari penjualan atau produksi barang, atau

    penyerahan jasa atau pelaksanaan kegiatan yang lain yang merupakan kegiatan utama suatu

    entitas.Sedangkan menurut SAKmendefinisikan beban adalah penurunan manfaat ekonomi

    selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya

    kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam

    modal.

    Dari pengertian diatas dapat dilihat bhawa biaya pada akhirnya merupakan aliran keluar aktiva

    meskipun terkadang harus melalui hutang lebih dahulu. Secara konseptual biaya lebih bersifat penurunan

    aktiva daripada kenaikan hutang. Biaya akan terjadi bila produk tertentu diserahkan untuk menciptakan

    pendapatan. Penggunaan aktiva dapat dikatakan sebagai biaya apabila penggunaan tersebut berkaitan

    langsung dengan penyerahan produk (menghasilkan pendapatan) dan bukan pengubahan aktiva menjadi

    potensi jasa (aktiva) yang lain.

    Sementara Kam (1990) mendefinisikan biaya sebagai penurunan nilai aktiva atau kenaikan hutang

    atau kenaikan ekuitas pemegang saham sebagai akibat pemakaian barang atau jasa oleh suatu unit usaha

    untuk menghasilkan pendapatan pada periode berjalan. Misalnya, perusahaan menggunakan jasa tenaga

    kerja dan gaji tenaga kerja tersebut dibayar dengan kas atau aktiva lain. Pemakaian jasa tersebut

    menunjukkan penurunan atau berkurangnya nilai aktiva. Apabila gaji tenaga kerja tersebut tidak langsung

    dibayar, maka penggunaan jasa tenaga kerja tersebut akan menaikkan hutang. Sementara itu, bila tenaga

    kerja dibayar dengan sejumlah saham tertentu, penggunaan tenaga kerja akan menambah ekuitas pemegang

    saham.

  • KONSEP MENGENAI PENGAKUAN BEBAN DAN PERTEMUANNYA DENGAN PENDAPATAN | TEORI AKUNTANSI

    4

    Atas dasar definisi biaya diatas dapat dikatakan bahwa yang termasuk biaya hanya cost

    yang benar-benar dikorbankan untuk menghasilkan pendapatan. FASB membedakan biaya

    menjadi beban dan rugi, sedangkan SAK tidak. SAK dan FASB memang mempertimbangkan

    pendapatan dalam mengklasifikasi apakah biayatermasuk ke dalam beban ataukah

    rugi.Apabila biaya tersebut tidak menghasilkan pendapatan, baik secara langsungmaupun

    tidak langsung, maka biaya tersebut akan dianggap sebagai rugi (losses).Rugi dibedakan

    dengan biaya oleh FASB, kata kunci yang melekat pada rugi menurut FASB adalah: (1)

    penurunan ekuitas (aset bersih); (2) transaksi periferal atau insidental; (3) selain apa yang

    didefinisi sebagai biaya atau selain distribusi ke pemilik.

    Sedangkan SAKtidak memisahkan biaya menjadi beban dengan rugi. Jadi semua

    potensi jasa baik yang digunakan secara langsung ataupun tidak langsung untuk memperoleh

    pendapatan disebut dengan biaya. SAK secara spesifik menyebutkan dalam paragrap 78

    bahwa kerugian termasuk dalam kelompok beban.

    Menurut Suwardjono dinyatakan bahwa ada beberapa karakteristik penting yang

    melekat pada makna beban:

    1. Aliran keluar/penurunan aset

    Untuk menyatakan timbulnya beban, transaksi atau kejadian harus terjadi dalam

    penurunan aset / yang menimbulkan aliran keluar aset. Aset yang dimaksud adalah

    semua aset perusahaan. Jadi konsumsi atau pemakaiannya diartikan bahwa manfaat

    ekonomi aset itu telah habis karena melekat pada barang atau jasa yang telah diserahkan

    dari kesatuan aset tersebut, sehingga perusahaan sudah tidak menguasai lagi manfaat

    tersebut.

    2. Operasi utama atau sentral

    Dinyatakan oleh Suwardjono dalam Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan

    bahwa tidak semua penurunan atau konsumsi aset membentuk biaya, untuk itu biaya

    konsumsi harus berkaitan dengan kegiatan utama. Yang dimaksud kegiatan utama adalah

    kegiatan penciptaan pendapatan (laba) yang direpresentasi dalam kegiatan

    memproduksi barang. Sehingga biaya adalah penurunan aset yang berkaitan dengan

    operasi dan bukan dengan investasi dan pendanaan

    3. Kenaikan kewajiban

    Terdapat suatu keadaan dimana perusahaan telah memanfaatkan barang dan jasa namun

    sebelumnya tidak mengakuinya sebagai aset atau belum mengakui kewajiban atas

    penggunaan barang dan jasa yang dikuasai pihak lain. Hal tersebut menimbulkan

    keharusan perusahaan untuk membayar atau melakukan pengorbanan ekonomik di

  • KONSEP MENGENAI PENGAKUAN BEBAN DAN PERTEMUANNYA DENGAN PENDAPATAN | TEORI AKUNTANSI

    5

    masa datang sehingga timbul kewajiban. Misalnya jasa pengiriman barang yang

    belum dibayar oleh perusahaan namun jasa pengirimannya telah dinikmat i

    perusahaan dan menimbulkan pendapatan. Dengan demikian beban (untuk pengiriman)

    harus timbul dengan kenaikan kewajiban.

    4. Penurunan ekuitas

    Dalam operasi sentral perusahaan, dengan adanya penurunan aset atau kenaikan

    kewajiban akan mengubah ekuitas atau menurunkan ekuitas. Namun, penurunan

    ekuitas merupakan karakteristik pendukung karena tidak setiap penurunan aset

    mengakibatkan penurunan ekuitas. Misalnya pembagian deviden yang menyebabkan

    penurunan aset tetapi tidak disebut sebagai beban.

    5. Diukur atau dikaitkan dengan kos

    Dalam hal ini beban timbul dari adanya kos yang dikeluarkan oleh perusahaan

    untuk memperoleh aset. Beban diukur berdasarkan jumlah kos dari aset yang telah

    dimanfaatkan selama periode berjalan.

    6. Bukan berasal dari transaksi dengan pemilik

    Berdasarkan prinsip kesatuan usaha, maka harus ada pemisahan antara beban yang

    dihasilkan oleh perusahaan dan pemilik. Beban yang diakui dalam laporan keuangan

    merupakan beban yang berasal dari transaksi perusahaan, bukan pemilik.

    7. Untuk menghasilkan pendapatan

    Beban merupakan pengorbanan perusahaan dari barang atau jasa yang telah dikonsumsi

    perusahaan untuk memperoleh pendapatan.

    III. KRITERIA DAN SAAT PENGAKUAN

    Kriteria pengauan biaya atau rugi pada umumnya diakui bilamana salah satu dari dua

    kriteria berikut dipenuhi (SFAC No. 5, paragrap 85):

    a. Konsumsi manfaat

    Biaya atau rugi diakui bilamana manfaat ekonomik yang dikuasai suatu entitas telah

    dimanfaatkan atau dikonsumsi dalam pengiriman atau pembuatan barang, penyerahan atau

    pelaksanaan jasa atau kegiatan lain yang merepresentasi operasi utama atau sentral entitas

    tersebut.

    b. Lenyapnya atau berkurangnya manfaat masa datang

    Biaya atau rugi diakui bilamana aset yang telah diakui sebelumnya iperkirakan telah

    berkurang manfaat ekonomiknya atau tidak lagi mempunyai manfaat ekonomik.

  • KONSEP MENGENAI PENGAKUAN BEBAN DAN PERTEMUANNYA DENGAN PENDAPATAN | TEORI AKUNTANSI

    6

    Saat pengakuan biaya di tingkat kerangka konseptual telah dirumuskan oleh FASB,

    berikut merupakan pedomannya.

    a. Konsumsi manfaat

    Berbagai jenis atau pos biaya menghendaki cara dan pengakuan yang berbeda yaitu

    (SFAC No.5, prg. 86):

    1. Beberapa pos biaya, seperti kos barang terjual, ditandingkan dengan pendapatan yang

    terkait. Mereka diakui pada saat yang sama dengan pengakuan pendapatan yang dihasilkan

    langsung atau bersama dari transaksi atau kejadian lain yang sama dengan yang

    menimbulkan biaya.

    2. Banyak pos biaya, seperti gaji staf penjualan dan adminitrasi, diakui selama periode

    pada saat kas dibayarkan atau kewajiban terjadi untuk barang dan jasa yang dimanfaatkan/

    dikonsumsi bersamaan dengan pemerolehan atau segera setelah itu.

    3. Beberapa pos biata, seperti depresiasi dan asuransi, dialokasikan (diakui) dengan

    prosedur sistematik dan rasional untuk periode-periode yang menikmati manfaat aset

    bersangkutan.

    b. Lenyapnya atau berkurangnya manfaat masa datang

    Biaya atau rugi diakui bila telah menjadi nyata atau jelas bahwa manfaat ekonomik masa

    datang suatu aset yang diakui sebelumnya telah berkurang atau lenyap atau bahwa

    kewajiban timbul atau bertambah tanpa adanya manfaat.

    IV. PROSES DAN KONSEP PENANDINGAN

    Laba akan mempunyai makna apabila laba merupakan selisih pendapatan dan biaya

    yang mempunyai hubungan tertentu yang bermakna (bukan acak). Untuk menentukan laba

    yang bermakna (meaningful), perlu dipahami dua pengertian penting yaitu.

    Proses penandingan (matching process) adalah proses penentuan laba dengan mengukur

    atau menakar dahulu pendapatan untuk suatu perioda dan barulah kemudian menentukan

    biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut.

    Konsep atau prinsip penandingan (matching concept or principle) adalah dasar pemikiran

    untuk menghubungkan pendapatan dan biaya sehingga laba yang dihasilkan lebih

    bermakna.

    Prinsip penandingan menjadi suatu kebutuhan dalam akuntansi karena alasan berikut:

    Pengakuan pendapatan tidak langsung dikaitkan dengan pengakuan biaya karena teknik

    pembukuan tidak memungkinkan hal tersebut. Dengan kata lain, proses penandingan tidak

  • KONSEP MENGENAI PENGAKUAN BEBAN DAN PERTEMUANNYA DENGAN PENDAPATAN | TEORI AKUNTANSI

    7

    dilakukan pada saat transaksi pendapatan terjadi tetapi pada umumnya dilakukan pada

    akhir tahun.

    Transaksi terjadinya pendapatan pada umumnya tidak berkaitan langsung dengan transaksi

    terjadinya biaya.

    Atas dasar konsep upaya dan capaian, konsep penandingan menyatakan bahwa untuk

    mendapatkan laba periodik yang bermakna maka pendapatan yang diakui untuk suatu periode

    harus ditandingakan (diasosiasi) dengan biaya yang dianggap telah menciptakan pendapatan

    tersebut. Prinsip penandingan ini dikemukakan oleh Concepts and Standards Research Study

    Committee, American Accounting Associstion sebagai berikut:

    costs (defined as product and service factors given up) should be related to

    revenues realized within a specific period on the basis of some discernible positif correlation

    of such costs with the recognized revenues.

    Maka bila dianalisis, tiap ketentuan selalu didasarkan atas pertimbangan berikut: (1)

    hubungan atau asosiasi dengan pendapatan; (2) biaya dilaporkan dalam periode yang sama

    dengan periode diakui atau dilaporkannya pendapatan.

    Kelayakan Ekonomik

    Penandingan yang tepat harus didasarkan pada kelayakan ekonomik(economic

    reasonanbleness) dan bukan fisis. Memang penandingan menuntut identifikasi konsumsi

    manfaat asset atau jasa secara fisis tetapi nilai asset atau jasa yang dikonsumsi juga harus

    ditentukan secara tepat dengan memperhatikan kondisi yang melingkupinya.

    Menandingkan bukan Mengkompensasi

    Pos yang satu tidak selayaknya dikompensasi dengan pos yang lain.Karena

    karakteristik yang berbeda, upaya harus dipisahkan dengan hasil. Semua kos yang

    mempresentasi upaya harus tetap dicatat sebagai kos (atau biaya kalau langsung dibebankan).

    Sebaliknya, seluruh hasil penjualan produk harus dicatat seluruhnya secara utuh sebagai

    pendapatan.

    V. BASIS ASOSIASI

    Dalam rangka menghubungkan biaya dan biaya, perlu dipertimbangkan basis asosiasi

    yang menggambarkan penandingan yang secara ekonomik layak. Dalam praktek, ada tiga

    dasar penandingan(Kam,1990), yaitu hubungan sebab akibat (association of causes and

    effects), alokasi sistematik dan rasional (systematic and rasional allocation) dan pembebanan

    segera (immediate recognition).Berbagai basis asosiasi dibahas berikut ini.

    1. Asosiasi Sebab dan Akibat

  • KONSEP MENGENAI PENGAKUAN BEBAN DAN PERTEMUANNYA DENGAN PENDAPATAN | TEORI AKUNTANSI

    8

    Konsep upaya dan capaian menyatakan bahwa biaya merupakan upaya dalam rangka

    mendapatkan capaian berupa pendapatan. Ini berarti ada hubungan sebab akibat antara

    biaya dan pendapatan/Penandingan Langsung (direct or product matching ). Oleh karena

    itu, basis penandingan yang paling masuk akal adalah sebab akibat. Contoh dari biaya

    yang dapat ditandingkan dengan dasar penandingan lansung adalah biaya komisi

    penjualan, gaji dan upah, serta kos barang terjual atau harga pokok produksi. Masalah-

    masalah yang berkaitan dengan penandingan produk antara lain.

    a. Identifikasi Kos Produk

    Karena produk terjual merupakan takaran penandingan, kos produk akan dipecah

    menjadi dua komponen yaitu Kos produk yang telah terjual dan Kos produk yang

    belum terjual (masih menjadi aset perusahaan). Kos yang melekat pada produk terjual

    akan langsung dibebankan sebagai biaya. Masalah teknik yang timbul adalah tidak

    semua kos potensi jasa dapat dengan mudah dikaitkan dengan unit produk, dan tidak

    semua unsur kos produksi dapat secara langsung dikaitkan dengan unit fisis produk

    atau dengan suatu angkatan produksi.

    b. Produk Usang Atau Musiman

    Masalah lain adalah adanya produk musiman yang tidak laku dijual. Persoalanya adalah

    apakah kos produk musiman yan tidak terjual merupakan sebab (sebagai biaya) atau

    bukan (sebagai rugi).

    c. Barang Rusak

    Apakah kos produk rusak dapat dianggap sebagai sebagai upaya atau sebab untuk

    menimbulkan pendapat? Kelayakan ekonomik menuntut pertimbangan dengan

    memperhatikan kondisi yang melingkupi suatu masalah. Bila kerusakan produk

    merupakan hal yang normal atau bahkan merupakan prasyarat untuk menghasilkan

    barang dengan kualitas baik, kos barang yang rusak dapat dianggap sebagai upaya

    menghasilkan pendapatan.

    d. Identifikasi Kos Nonproduk

    Kalau penandingan atas dasar sebab-akibat akan dipertahankan maka secara logis tidak

    seluruh kos nonproduksi akan dibebankan sebagai biaya. Oleh karena itu, perlu

    diadakan alokasi agar dapat dicapai penandingan yang tepat antara biaya dan

    pendapatan yang dihasilkan.

    e. Biaya Antisipasian

    Biaya antisipasian (anticipated expenses) adalah biaya yang dianggap menyebabkan

    timbulnya pendapatan tetapi baru terjadi setelah pendapatan diakui.

  • KONSEP MENGENAI PENGAKUAN BEBAN DAN PERTEMUANNYA DENGAN PENDAPATAN | TEORI AKUNTANSI

    9

    2. Alokasi Sistematik dan Rasional

    Alokasi sistematik dan rasional merupakan penandingan dengan periode sebagai penakar

    pendapatan dan biaya. Proses ini sering disebut Penandingan Periode (period matching).

    Dalam pengkuan biaya, diasumsi bahwa yang menerima manfaat dari potensi jasa adalah

    periode bukanya produk. Dasar penandingan ini sebenarnya merupakan alternatif dasar

    sebab-akibat karena tidak selalu mudah mengidentifikasi hubungan sebab-akibat antara

    pendapatan dan biaya. Apabila manfaat cost suatu aktiva lebih dari satu periode, maka cost

    tersebut dialokasikan secara sistematis pada periode yang menikmati manfaat

    tersebut.Depresiasi aktiva tetap merupakan contoh alokasi sistematis.

    3. Pembebanan Arbitrer atau Segera

    Suatu kos biasanya akan langsung dibebankan dalam perioda terjadinya (immediate

    rec-ognition). Ini berarti bahwa kos ditandingkan dengan pendapatan secara arbitrer.

    Konsep yang melandasi pembebanan semacam ini semata-mata adalah kepraktisan

    (expediency). Memang pada umumnya pengakuan segera kos sebagai biaya atau rugi

    dilakukan karena manfaat masa datang tidak terukur atau tidak cukup pasti. Contohnya

    adalah cost utnuk kegiatan advertensi sulit dihubungkan dengan pendapatan atas dasar

    hubungan sebab akibat. Maka cost advertensi dibebankan langsung sebagai biaya.

    Pembebanan ini berlaku juga untuk cost penelitian dan pengembangan, sesuai dengan

    statement FASB No. 2.

    VI. PENANDINGAN (MATCHING)

    Konsep penandingan adalah konsep dimaksudkan untuk mencari dasar hubungan yang

    tepat dan rasional antara pendapatan dan biaya. Pendapatan merupakan hasil yang dituju

  • KONSEP MENGENAI PENGAKUAN BEBAN DAN PERTEMUANNYA DENGAN PENDAPATAN | TEORI AKUNTANSI

    10

    perusahaan, sedangkan cost yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan merupakan

    upaya yang dilakukan perusahaan. Demikian, pendapatan harus ditandingkan dengan biaya

    yang diperkirakan telah menghasilkan pendapatan tersebut, agar dihasilkan laba yang tepat.

    Dasar penandingan yang paling penting adalah kelayakan, bukannya pengukuran fisik ( Paton

    dan Littleton, 1940).

    Misalnya pengorbanan yang dilakukan oleh perusahaan dagang LAMPU dalam rangka

    memperoleh lampu akan dicatat sebagai aktiva sebesar kos nya-diakui sebagai persediaan

    lampu. Lalu perusahaan melakukan kegiatan menghasilkan pendapatan, baik langsung

    maupun tidak langsung seperti penjualan barang dagang lampu, berarti ada bagian kos yang

    telah dikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan. Bagian kos inilah yang disebut biaya atau

    beban (expense). Uraian berikut membahas masalah teoritis yang menyangkut pos-pos biaya.

    1. Persediaan

    Secara umum masalah teoretis sediaan berkaitan dengan pengukuran kos barang terjual

    dalam rangka penandingan dengan pendapatan dan masalah penilaian. Metode asosiasi

    menjadi basis untuk menentukan unit fisik terjual dan kos yang melekat dengan jumlah

    rupiah penjualan. Metode asosiasi atau asumsi aliran kos yang telah dikenal adalah :

    a. Identifikasi khusus (specific identification)

    Metode ini adalah yang paling ideal. Bila sistem akuntansi memungkinkan, metode ini

    sangat dianjurkan penerapannya. Untuk jenis barang mahal dan perputarannya rendah,

    metode ini sangat cocok sekali untuk tujuan pengendalian di samping tujuan

    penandingan yang tepat.

    b. Masuk pertama keluar pertama/MPKP (first-in, first-out/FIFO)

    Metode ini berasumsi bahwa faktor kos mengalir melalui perusahaan secara berurutan

    seperti antrean; tidak ada saling mendahului. Metode ini sangat logis dalam merefleksi

    asosiasi sebab-akibat karena sangat sederhana dan jelas untuk memecah kos ke dalam

    dua komponen (sediaan dan barang terjual) atas dasar kos yang benar-benar melekat

    dalam kedua komponen tersebut.

    c. Rata-rata berbobot (weighted average)

    Metode ini menganggap bahwa dalam proses produksi terjadi peleburan faktor produksi

    yang sama selama satu perioda menjadi satu massa yang homogenus. artinya, bahan

    baku tertentu yang dibeli berkali-kali atau produk yang dihasilkan dari beberapa

    angkatan produk dalam suatu perioda dianggap sebagai satu kesatuan (massa). Barulah

    kemudian massa tersebut dipecah menjadi dua bagian yaitu sediaan barang dan barang

    terjual. Sebagai konsekuensi, tiap sediaan yang ada pada saat tertentu akan selalu

  • KONSEP MENGENAI PENGAKUAN BEBAN DAN PERTEMUANNYA DENGAN PENDAPATAN | TEORI AKUNTANSI

    11

    mengandung proporsi tertentu tiap pembelian yang pernah terjadi. Dengan demikian,

    metode rata-rata akan menjadi logis, obyektif, atau valid.

    d. Sediaan normal/minimal (normal stock)

    Metode ini sering disebut dengan metode sediaan permanen (iron-stock method).

    Dengan metode ini dianggap perusahaan melakukan investasi permanen dalam sediaan.

    Tujuannya adalah penandingan pendapatan sekarang dengan kos sekarang sekaligus

    meniadakan kebutuhan pelaporan untung atau rugi menahan sediaan atau fluktuasi

    harga.

    e. Masuk terakhir keluar pertama/MTKP (last-in, first-out/LIFO)

    Metode ini berasumsi bahwa sediaan merupakan aset tetap yang tidak berkaitan dengan

    aliran kos. Dengan demikian, begitu sejumlah sediaan tertentu telah tertimbun maka

    aliran faktor kos berikutnya dianggap hanya melewati timbunan tersebut dan langsung

    melekat pada penjualan (sebagai kos barang terjual). Metode ini akan menghasilkan

    laba operasi yang bebas dari untung atau rugi akibat fluktuasi harga. Asumsi metode ini

    adalah bahwa perusahaan perlu mempertahankan investasi dalam sediaan selama umur

    perusahaan tersebut.

    2. Fasilitas Fisis

    Dalam hal fasilitas fisik, kos yang terjadi pada saat pemerolehan pada umumnya

    diakui sebagai aset dan baru kemudian kos tersebut diakui sebagai biaya sesuai dengan

    pola penyerapan manfaat yang direpresentasi dengan kos. Fasilitas fisis memberi

    kontribusi jasa ke operasi berupa kapasitas atau daya. Oleh karena itu, kos daya atau

    kapasitas fasilitas fisis tersebut jelas harus diserap menjadi bagian kos produksi dan

    akhirnya menjadi beban pendapatan.

    Fasilitas fisis merupakan suatu sediaan jasa (service-capacity) dan jasa tersebut

    akan tersedia sepanjang umur ekonomik aset tersebut. Dengan demikian, pembebanan kos

    secara sistematik selama taksiran umur pemakaian akan lebih sesuai dengan keadaan

    objektif dan masuk akal daripada pembebanan langsung seluruh kos pada saat pembelian

    atau pada saat pemberhentian. Bagian dari kos yang dibebankan untuk perioda tertentu

    disebut depresiasi (amortisasi untuk aset tak berwujud dan deplesi untuk sumber alam).

    Dari segi akuntansi, depresiasi merupakan suatu proses alokasi kos secara

    sistematika dan rasional dan jumlah rupiahnya diukur atas dasar bagian kos potensi jasa

    yang dianggap telah dimanfaatkan dalam menciptakan pendapatan. Depresiasi sebagai

    biaya tidak berbeda dengan jenis biaya operasi lainnya. Kos fasilitas fisis mempunyai

    kedudukan yang sama seperti kos manfaat ekonomik lain yang diperoleh dan

  • KONSEP MENGENAI PENGAKUAN BEBAN DAN PERTEMUANNYA DENGAN PENDAPATAN | TEORI AKUNTANSI

    12

    dimanfaatkan sekaligus dalam perioda terjadinya. Depresiasi merupakan biaya yang

    benar-benar terjadi dan dikeluarkan (out of pocket costs) seperti biaya lainnya.

    3. Tanah

    Apakah tanah perlu didepresiasi atau tidak bergantung pada karakteristik atau fungsi

    tanah dalam operasi perusahaan. Sebagai tempat usaha, fungsi untuk ditempati tidak akan

    pernah habis. Oleh karenanya, dapat dianggap bahwa kos tanah tidak perlu didepresiasi

    atau diamortisasi menjadi biaya operasi.

    Dengan kata lain, fungsi tanah untuk menyediakan jasa ditempati tanpa batas waktu

    (selamanya) cukup menjadi alasan kebijakan untuk memperlakukan kos tanah sebagai

    investasi permanen dalam fasilitas produksi. Perlakuan semacam ini makin didukung

    untuk tanah hak milik permanen. Karena karakteristik kos tanah sebagai investasi

    permanen, tanah tersebut perlu dipisahkan dari fasilitas fisis lain yang dapat didepresiasi

    dalam pelaporannya.

    Tanah Bukan Hak Milik Permanen. Kos tanah sewaguna (leasehold), tanah hak guna

    bangunan (HGB), atau bentuk investasi non permanen lainnya dalam bentuk tanah harus

    secara sistematik dibebankan ke produksi selama umur ekonomik atau selama jangka

    kontrak.

    4. Sumber Alam

    Sumber alam (natural resources) yang akan habis melalui proses penambangan

    (extraction) dan tidak dapat diperbarui atau diganti (renewable) sering disebut dengan

    aset habis pakai (wasting assets). Kos sumber alam tersebut (tidak termasuk nilai sisa

    tanah) harus diserap secara sistematik ke produksi atas dasar pengambilan atau konsumsi.

    Kos yang diserap ini disebut deplesi. Seperti juga pada depresiasi, deplesi sebagai kos atau

    upaya untuk menghasilkan pendapatan harus ditentukan secara objektif dan rasional tanpa

    memperhatikan pengaruhnya terhadap laba bersih.

    5. Aset Tak Berwujud

    Yang digolongkan sebagai aset tak berwujud (intangibles) meliputi pos seperti hak cipta,

    paten, merek dagang, goodwill, dan kos organisasi. Sama seperti fasilitas fisis, kos aset tak

    berwujud harus secara sistematik dibebankan ke operasi dan akhirnya terhadap pendapatan

    selama umur yuridisnya.

    a. Goodwill

    Kos goodwill yang melekat pada harga beli suatu perusahaan yang sudah

    beroperasi pada dasarnya merupakan nilai sekarang atau nilai diskonan (present or

    discounted value) kelebihan laba yang mampu dihasilkan. Dengan demikian goodwill

  • KONSEP MENGENAI PENGAKUAN BEBAN DAN PERTEMUANNYA DENGAN PENDAPATAN | TEORI AKUNTANSI

    13

    yang dibeli tersebut menunjukkan pengakuan lebih dahulu sejumlah debit yang

    mengukur sebagian dari laba yang diharapkan akan diperoleh kemudian. Jadi, jumlah

    debit goodwill diharapkan dapat ditutup atau diperoleh kembali melalui laba lebih

    perusahaan yang dibeli.

    Dengan demikian, sangat masuk akal kalau kos yang diperhitungkan sebagai

    goodwill harus diserap dan dibebankan ke pendapatan selama kurun waktu yang

    dijadikan dasar dalam mempertimbangkan kos pemerolehan perusahaan sehingga laba

    yang tampak dalam statemen laba-rugi menunjukkan laba bersih normal. Kenyataan

    menunjukkan bahwa pada kebanyakan perusahaan, kelebihan kemampuan untuk

    menghasilkan laba tidak berlangsung selamanya tetapi hanya berlangsung dalam kurun

    waktu yang terbatas. Dengan demikian, goodwill hendaknya diamortisasi sepanjang

    taksiran masa diperolehnya laba lebih.

    b. Kos Organisasi

    Pengeluaran-pengeluaran yang terjadi sebelum perusahaan mulai beroperasi biasanya

    ditampung dalam satu akun menjadi kos pendirian atau kos organisasi (organization

    cost). Kos organisasi diperlakukan sebagai aset tak berwujud karena kos tersebut tidak

    dapat dikaitkan dengan aset tetap berwujud yang ada dalam perusahaan. Kos pendirian

    tersebut harus mulai diserap atau dihapuskan bila terjadi penurunan laba dan

    pengerutan (contraction) kekayaan yang terus menerus akibat kegagalan usaha atau

    proses likuidasi. Jadi, kos organisasi tidak semestinya diamortisasi dalam hal

    perusahaan berjalan terus dan berkembang tetapi tidak semestinya dipertahankan tetap

    utuh dalam hal perusahaan mengalami kemunduran yang terus-menerus.

    VII. SIMPULAN

    Biaya memiliki dua karakteristik utama yaitu aliran atau penurunan aset atau kenaikan

    kewajiban dan berkaitan dengan operasi utama yang menerus. Rugi dibedakan dengan biaya

    karena timbul dari sumber yang secara tidak langsung berkaitan dengan operasi utama

    perusahaan seperti bersumber dari kegiatan periferal atau insidental.

    Untuk mendapatkan laba periodik yang bermakna maka pendapatan yang diakui untuk

    suatu periode harus ditandingkan dengan biaya yang dianggap telah menciptakan pendapatan

    tersebut. Kriteria pengakuan biaya adalah pemanfaatan dan kelenyapan. Biaya diakui

    bilamana manfaat ekonomik telah dikonsumsi dalam rangka penyerahan barang atau jasa

    ntuk mendatangkan pendapatan atau bilamana manfaat ekonomik masa datang telah lenyap.

  • KONSEP MENGENAI PENGAKUAN BEBAN DAN PERTEMUANNYA DENGAN PENDAPATAN | TEORI AKUNTANSI

    14

    Biaya diukur dengan kos yang sebelumnya melekat pada aset. Biaya dapat dipandang

    sebagai bagian kos yang telah terhabiskan dalam rangka menciptakan pendapatan. Bagian kos

    yang terhabiskan dapat dihubungkan dengan pendapatan atas dasar hubungan sebab-akibat,

    alokasi sistematik dan rasional, atau pengakuan arbitrer.

    Basis asosiasi atas dasar sebab-akibat atau penandingan langsung atas dasar produk

    merupakan basis yang paling ideal. Tetapi, alasan kepraktisan menjadikan akuntansi beralih

    ke penandingan tidak langsung atau penandingan periode. Takaran penandingan bukan lagi

    produk tapi periode. Penandingan ini disebut alokasi sistematis yang lebih menggambarkan

    kelayakan ekonomik daripada pembebanan langsung.