Teori Akuntansi Bab 11 Biaya

9
RESUME BAB 11 KONSEP BIAYA Pengertian Biaya Biaya adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu perioda akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Terdapat dua karakteristik penting yang melekat pada makna biaya dan memiliki karakteristik pendukung, yaitu: 1. Penurunan Aset Untuk dapat mengatakan bahwa biaya timbul, harus terjadi transaksi atau kejadian yang menurunkan aset atau menimbulkan aliran keluar aset atau sumber ekonomik. 2. Operasi Utama yang Menerus Yang dimaksud dengan kegiatan utama adalah kegiatan penciptaan pendapatan yang direpresentasi dalam kegiatan memproduksi/mengirim barang atau menyerahkan/melaksanakan jasa. Karena dianggap bahwa perusahaan ingin mendapatkan dan mengukur laba dengan tepat, harus ada kaitan yang logis antara biaya dan pendapatan. Dalam hal ini, operasi utama perusahaan merupakan basis utama untuk menghubungkan biaya dan pendapatan.

description

Menjelaskan konsep biaya dalam akuntansi

Transcript of Teori Akuntansi Bab 11 Biaya

Page 1: Teori Akuntansi Bab 11 Biaya

RESUME

BAB 11

KONSEP BIAYA

Pengertian Biaya

Biaya adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu perioda akuntansi dalam

bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang

mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam

modal. Terdapat dua karakteristik penting yang melekat pada makna biaya dan memiliki

karakteristik pendukung, yaitu:

1. Penurunan Aset

Untuk dapat mengatakan bahwa biaya timbul, harus terjadi transaksi atau kejadian

yang menurunkan aset atau menimbulkan aliran keluar aset atau sumber ekonomik.

2. Operasi Utama yang Menerus

Yang dimaksud dengan kegiatan utama adalah kegiatan penciptaan pendapatan yang

direpresentasi dalam kegiatan memproduksi/mengirim barang atau

menyerahkan/melaksanakan jasa. Karena dianggap bahwa perusahaan ingin

mendapatkan dan mengukur laba dengan tepat, harus ada kaitan yang logis antara

biaya dan pendapatan. Dalam hal ini, operasi utama perusahaan merupakan basis

utama untuk menghubungkan biaya dan pendapatan.

Kenaikan Kewajiban

Semua badan autoritatif mendefinisi biaya tidak hanya dari sudut penurunan aset

tetapi juga dari kenaikan kewajiban. Alasannya adalah agar makna biaya cukup luas untuk

mencakupi pula pos – pos yang timbul dalam penyesuaian akhir tahun.

Penurunan Ekuitas

Turunnya aset sebagai biaya harus mengakibatkan turunnya ekuitas. Bila ekuitas

akhirnya tidak terpengaruh, jelas turunnya aset bukan merupakan biaya. FASB tidak

memasukkan karakteristik ini dalam definisinya karena makna operasi sentral

Page 2: Teori Akuntansi Bab 11 Biaya

mengandung pengertian sebagai proses penciptaan laba sehingga penurunan ekuitas

merupakan konsekuensi logis dari pengertian tersebut. Penurunan ekuitas lebih

menegaskan pengertian biaya karena tidak setiap penurunan aset mengakibatkan

penurunan ekuitas.

Aliran Fisis atau Moneter?

Tampaknya FASB memisahkan antara pengertian biaya dan pengukuran biaya.

Bahwa biaya timbul dari penyerahan/produksi barang atau dari pelaksanaan jasa memberi

isyarat bahwa FASB memaknai biaya sebagai kejadian fisis. Bila aset diganti dengan

barang dan jasa, aliran tersebut jelas menunjukkan aliran fisis.

Rugi

Pengertian rugi adalah:

1. Penurunan ekuitas (aset bersih);

2. Transaksi peripheral atau insidental;

3. Selain apa yang didefinisi sebagai biaya atau selain distribusi ke pemilik.

Empat sumber rugi yang diidentifikasi FASB adalah:

a. Periferal dan Insidental. Misalnya penjualan investasi dalam surat – surat berharga;

b.Transfer nontimbal-balik. Misalnya pencurian dan pembayaran ganti rugi dari kekalahan dalam tuntutan perkara hukum;

c. Penahanan aset. Misalnya penurunan harga sekuritas investasi;

d. Faktor lingkungan. Misalnya ganti rugi asuransi musibah alam yang lebih rendah dari kos aset yang rusak.

Pengakuan Biaya

Pengakuan menyangkut masalah kriteria pengakuan yaitu apa yang harus dipenuhi

agar penurunan nilai aset yang memenuhi definisi biaya atau rugi dapat diakui dan

masalah saat pengakuan yaitu peristiwa atau kejadian apa yang menandai bahwa kriteria

pengakuan telah dipenuhi. Oleh karena itu, kriteria pengakuan tidak dibedakan dengan

Page 3: Teori Akuntansi Bab 11 Biaya

kaidah pengakuan sehingga masalah pengakuan biaya adalah kapan penurunan nilai aset

dapat dikatakan telah terjadi atau kapan biaya telah timbul sehingga jumlah rupiah biaya

dapat diakui.

Kriteria Pengakuan

a. Konsumsi Manfaat.

Biaya atau rugi diakui bilamana manfaat ekonomik yang dikuasai suatu entitas telah

dimanfaatkan atau dikonsumsi dalam pengiriman atau pembuatan barang, penyerahan

atau pelaksanaan jasa, atau kegiatan lain yang merepresentasi operasi utama atau

sentral entitas tersebut.

b. Lenyapnya atau berkurangnya manfaat masa datang.

Biaya atau rugi diakui bilamana aset yang telah diakui sebelumnya diperkirakan telah

berkurang manfaat ekonomiknya atau tidak lagi mempunyai manfaat ekonomik.

Hubungan Cost dan Biaya

Beberapa sumber mendefinisi biaya dalam kaitannya dengan pengertian cost

karena memang biaya tidak dapat dipisahkan dengan cost. Perlu ditegaskan kembali

bahwa cost adalah pengukur biaya atau biaya direpresentasi dengan cost sehingga secara

teknis dan praktis biaya sering disebut cost saja. Dengan kos sebagai pengukur, kriteria

konsumsi manfaat dan kelenyapan manfaat dapat dinyatakan dalam bentuk keterhabisan

cost.

Proses dan Konsep Penandingan

Dua tahap kritis perlakuan cost adalah pengakuan dan pembebanan. Tahap

pengakuan tidak mengalami masalah pelik karena pengakuan lebih banyak menyangkut

bukti objektif yang umumnya tersedia pada saat transaksi. Di lain pihak, tahap

pembebanan lebih banyak menyangkut pertimbangan, pendapat, atau interprestasi

terhadap situasi yang melingkupi. Dengan kata lain, tahap pembebanan banyak melibatkan

unsure kesubjektifan. Untuk menentukan laba yang bermakna, perlu dipahami dua

pengertian penting yaitu proses penandingan dan konsep atau prinsip penandingan. Proses

penandingan adalah proses penentuan laba dengan cara mengukur atau menakar dahulu

Page 4: Teori Akuntansi Bab 11 Biaya

pendapatan untuk suatu perioda dan barulah kemudian menentukan biaya yang berkaitan

dengan pendapatan tersebut. Konsep atau prinsip penandingan adalah dasar pemikiran

untuk menghubungkan pendapatan dan biaya sehingga laba yang dihasilkan bermakna.

Prinsip penandingan menjadi suatu kebutuhan dalam akuntansi karena alasan berikut:

(1) Pengakuan pendapatan tidak langsung dikaitkan dengan pengakuan biaya karena

teknik pembukuan tidak memungkinkan hal tersebut;

(2) Transaksi terjadinya pendapatan pada umumnya tidak berkaitan langsung dengan

transaksi terjadinya biaya.

Atas dasar konsep upaya dan capaian, konsep penandingan menyatakan bahwa untuk

mendapatkan laba periodic yang bermakna maka pendapatan yang diakui untuk suatu

perioda harus ditandingkan dengan biaya yang dianggap telah menciptakan pendapatan

tersebut.

Kelayakan Ekonomik

Memang penandingan menuntut identifikasi konsumsi manfaat aset atau jasa

secara fisis tetapi nilai aset atau jasa yang dikonsumsi juga harus ditentukan secara tepat

dengan memperhatikan kondisi yang melingkupinya. Oleh karena itu, dasar penandingan

yang paling utama adalah kelayakan ekonomik bukannya dasar aliran fisis semata – mata.

Basis Asosiasi

Dalam rangka menghubungkan biaya dan biaya, perlu dipertimbangkan basis

asosiasi yang menggambarkan penandingan yang secara ekonomik layak. Berbagai basis

asosiasi dibahas berikut ini:

1. Asosiasi Sebab dan Akibat.

Basis penandingan yang paling masuk akal adalah sebab-akibat walaupun basis ini

lebih merupakan asumsi daripada kenyataan karena dalam banyak hal sulit untuk

dibuktikan secara meyakinkan bahwa biaya menyebabkan pendapatan. Hubungan

sebab-akibat mempunyai validitas karena pengamatan terhadap operasi perusahaan

Page 5: Teori Akuntansi Bab 11 Biaya

pada umumnya menunjukkan bahwa pendapatan tidak akan terjadi tanpa penyerahan

barang atau jasa. Jadi, tidak ada hasil tanpa upaya; tidak ada biaya, tidak ada

pendapatan.

2. Identifikasi Produk.

Karena produk terjual merupakan takaran penandingan, cost produk akan dipecah

menjadi dua komponen, yaitu cost produk yang telah terjual dan cost produk yang

belum terjual dan masih menjadi aset perusahaan. Cost yang melekat pada produk

terjual akan langsung dibebankan sebagai biaya. cost sediaan baru dibebankan sebagai

biaya kalau produk telah terjual.

3. Produk Usang atau Musiman.

Masalah rutin yang berkaitan dengan penandingannya atas dasar sebab-akibat adalah

adanya produk musiman yang tidak laku dijual. Persoalannya adalah apakah cost

produk musiman yang tidak terjual merupakan sebab atau bukan.

4. Barang Rusak.

Persoalan yang sama dengan barang musiman dapat diterapkan untuk produk rusak.

Kelayakan ekonomik menuntut pertimbangan dengan memperhatikan kondisi yang

melingkupi suatu masalah. Bila kerusakan produk merupakan hal yang normal atau

bahkan merupakan prasyarat untuk menghasilkan barang dengan kualitas baik, cost

barang yang rusak dapat dianggap sebagai upaya menghasilkan pendapatan.

5. Identifikasi cost Nonproduk.

Kalau penandingan atas dasar sebab-akibat akan dipertahankan maka secara logis tidak

seluruh cost nonproduksi akan dibebankan sebagai biaya. Jadi, dalam kaitannya

dengan penandingan sebab-akibat, cost nonproduksi tidak harus ditunda pembebannya

untuk dikaitkan dengan pendapatan masa datang kalau tidak ada kepastian tentang

pendapatan masa datang yang dapat dikaitkan dengan cost nonproduksi tersebut.

6. Biaya Antisipasian.

Page 6: Teori Akuntansi Bab 11 Biaya

Biaya antisipasian adalah biaya yang dianggap menyebabkan timbulnya pendapatan

tetapi baru terjadi setelah pendapatan diakui.

7. Alokasi Sistematik dan Rasional.

Alokasi sistematik dan rasional merupakan proses penandingan dengan perioda

sebagai penakar pendapatan dan biaya. Proses ini sering disebut penandingan perioda.

Dalam pengakuan biaya, diasumsi bahwa yang menerima manfaat dari potensi jasa

adalah periode bukannya produk.

Karakteristik dan Tujuan Pelaporan

Fasilitas fisis mempunyai karakteristik sebagai berikut:

a. Berwujud fisis dan dikuasai oleh perusahaan untuk mengolah dan memperlancar

kegiatan operasi perusahaan.

b. Pada umumnya berumur panjang walaupun terbatas sehingga perlu penggantian.

c. Bernilai bagi perusahaan lantaran kekuasaan atau hak perusahaan untuk

menggunakannya bukan lantaran hak miliknya.

d. Pada umumnya merupakan aset nonmoneter dan manfaat yang dapat diberikan berupa

potensi jasa bukan daya beli atau ketertukarannya.

Penyajian Biaya

Penyajian biaya tidak dapat dilepaskan dari penyajian pendapatan dan sarana untuk

itu adalah statemen laba-rugi. Penyajian elemen pendapatan, untung, biaya, dan rugi

bergantung pada konsep tentang apa saja yang membentuk laba.