teodas monografi effervescent.doc

14
Teodas granul effervescent Granul adalah gumpalan – gumpalan dari partikel yang lebih kecil. Umumnya berbentuk tidak merata dan menjadi seperti partikel tunggal yang lebih besar. Ukuran biasanya berkisar antara ayakan 4-12, walaupun demikian bermacam-macam ukuran lubang ayakan dapat dibuat tergantung dari tujuan pemakaiannya (Ansel, 1989). Granulasi adalah proses dimana partikel serbuk diubah menjadi granul. Secara umum granulasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu granulasi lembab (basah) dan granulasi kering. a. Granulasi basah Pada granulasi basah bahan dilembabkan dengan larutan pengikat yang cocok, sehingga serbuk terikat bersama dan terbentuk massa yang lembab. Pelarut yang digunakan umumnya bersifat volatil sehingga mudah dihilangkan pada saat dikeringkan. Massa lembab kemudian dibagi-bagi sehingga terbentuk butiran granul b. Granulasi kering Pada granulasi kering obat dan bahan pembantu mula-mula dicetak menjadi tablet yang cukup besar, yang massanya tidak tentu. Selanjutnya tablet yang terbentuk dihancurkan dengan mesin

Transcript of teodas monografi effervescent.doc

Page 1: teodas   monografi effervescent.doc

Teodas granul effervescent

Granul adalah gumpalan – gumpalan dari partikel yang lebih kecil.

Umumnya berbentuk tidak merata dan menjadi seperti partikel tunggal yang lebih

besar. Ukuran biasanya berkisar antara ayakan 4-12, walaupun demikian

bermacam-macam ukuran lubang ayakan dapat dibuat tergantung dari tujuan

pemakaiannya (Ansel, 1989).

Granulasi adalah proses dimana partikel serbuk diubah menjadi granul.

Secara umum granulasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu granulasi lembab

(basah) dan granulasi kering.

a. Granulasi basah

Pada granulasi basah bahan dilembabkan dengan larutan pengikat yang

cocok, sehingga serbuk terikat bersama dan terbentuk massa yang

lembab. Pelarut yang digunakan umumnya bersifat volatil sehingga

mudah dihilangkan pada saat dikeringkan. Massa lembab kemudian

dibagi-bagi sehingga terbentuk butiran granul

b. Granulasi kering

Pada granulasi kering obat dan bahan pembantu mula-mula dicetak

menjadi tablet yang cukup besar, yang massanya tidak tentu.

Selanjutnya tablet yang terbentuk dihancurkan dengan mesin

penggranul kering gesekan atau dengan cara sederhana menggunakan

alu di atas sebuah ayakan sehingga terbentuk butiran granul

(Gunawan,2008).

Effervescent merupakan tablet berbuih yang dibuat dengan cara kompresi

granul yang mengandung garam effervescentatau bahan-bahan lain yang mampu

melepaskan gas ketika bercampur dengan air (Ansel, 1989).

Dasar formula pada minuman serbuk dan tablet effervescent adalah reaksi

antara asidulan dengan karbonat atau bikarbonat menghasilkan karbondioksida

(Hui, 1992). Pada proses pelarutan effervescent terjadi reaksi antara senyawa asam

dan senyawa karbonat untuk menghasilkan gas karbondioksida yang memberikan

Page 2: teodas   monografi effervescent.doc

efek sparkling atau rasa seperti pada soda. Reaksi ini dikehendaki terjadi secara

spontan ketika effervescent dilarutkan dalam air (Harler, 1997).

Sediaan effervescent biasanya diolah dari suatu kombinasi asam sitrat dan

asam tartrat, karena pemakaian asam tunggal saja akan menimbulkan kesulitan

pada pembentukan granul. Apabila asam tartrat digunakan sebagai asam tunggal

maka granul yang dihasilkan mudah kehilangan kekuatannya dan hancur =, bila

asam sitrat saja yang digunakan akan menghasilkan campuran lekat dan sukar

menjadi granul. Perbandingan asam sitrat, asam tartrat, dan natrium bikarbonat

yang biasa digunakan adalah 1:2:3,4 (Ansel et al, 1999).

Formula effervescent terdiri dari 53% sodium bikarbonat, 28% asam tartat

dan 19% asam sitrat. Reaksi antara asam sitrat dan asam tartarat dengan natrium

bikarbonat adalah sebagai berikut :

- Reaksi antara Na-Bikarbonat dan Asam Sitrat

H3C6H5O7.H2O  +  3NaHCO3    menjadi            Na3C6H5O7  +  4H2O  +  3CO2

asam sitrat   Na-bikarbonat     menjadi         Na-sitrat   +  air + C. Dioksida

- Reaksi antara Na-Bikarbonat dan Asam Tartarat

H2C4H4O6   +    2NaHCO3    menjadi    Na2C4H4O6    +     2H2O    +    2CO2  

asam tartarat + Na-bikarbonat menjadi  Na-tartat    +    air    + C.dioksida   (Ansel,

1989).

Bahan baku yang digunakan pada proses pembuatan tablet effervescent

adalah sedbagai berikut :

a. Sumber asam, meliputi food acid yaitu bahan yang mengandung asam atau

yang dapat membuat suasana asam pada effervescent mix seperti asam

sitrat, asam malat, asam fumarat dan asam suksinat.

b. Senyawa karbonat, dibutuhkan dalam pembuatan sediaan effervescent

untuk menimbukan gas CO2, seperti natrium karbonat, natrium

bikarbonat, natrium sesquil karbonat dan natrium glisin karbonat.

Page 3: teodas   monografi effervescent.doc

c. Bahan pengisi, biasanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit karena sediaan

effervescent telah mengandung effervescent mix dalam jumlah besar.

Bahan pengisi yang umum digunakan antara lain laktosa, glukosa dan

maltodekstrin,. Syarat yang harus dipenuhi bahan pengisi dalam sediaan

tablet effervescent adalah mudah larut dalam air sehingga dapat

membentuk lartan yang jernih.

d. Bahan tambahan lain, meliputi bahan obat, bahan pewarna, lubrikan,serta

perasa. Bahan pemberi rasa, pewarna dan pemanis biasanya digunakan

untuk memperbaiki penampilan dan rasa yang kurang menyenangkan

sehingga membuat produk menjadi lebih menarik, bahan- bahan tersebut

harus dapat larut dalam air. Jenis pemanis yang sering digunakan adalah

sukrosa, sakarin, aspartam dan manitol (Ansel, 1985).

Uji sifat fisik granul effervescent meliputi uji waktu larut, kecepatan

alir, pH larutan dan kandungan lembab tercantum di Tabel III. untuk

pembuatan sediaan effervescent adalah 25 % (Mohrle, 1989) Kandungan

lembab granul effervescent yang baik adalah antara 0,4-0,7% (Fausett, et al.,

2000). Menurut Guyot (1987), kecepatan alir granul yang baik minimal 10

gram/detik. Penetrasi air pada granul effervescent menyebabkan terjadinya

reaksi pada asam dan basa yang kemudian menghasilkan CO2 dan

mengakibatkan hancurnya granul effervescent. Waktu larut merupakan salah

satu sifat fisik sediaan effervescent yang khas, dimana sediaan effervescent

yang baik memiliki waktu larut selama1-2,5 menit (Wehling and Fred, 2004).

Evaluasi sifat alir granul perlu dilakukan sebelum penabletan untuk

mengetahui apakah granul mempunyai sifat alir yang baik atau tidak. Granul

dengan sifat alir yang baik akan mudah mengalir dan mudah dikempa pada

saat penabletan sehingga menghasilkan tablet dengan variasi bobot yang lebih

kecil (Fassihi and Kanfer, 1986).

Page 4: teodas   monografi effervescent.doc

MONOGRAFI ZAT

1. Laktosa

Gambar 1. Struktur Laktosa

C12H22O11.H2O

Pemerian : serbuk hablur, putih, tidaak berbau, rasa agak manis

Kelarutan : Larut dalam 6 bagian air, larut dalam 2 bagian air

mendidih, sukar larut dalam etanol 95% p, praaktis tidak

larut dalam kloroform P dan dalam eter P.

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

Khasiat : zat tambahan ( FI. III, 1979 hal. 338).

2. Na CMC

Natrium Karboksimetilselulosa

Natrium Karboksimetilselulosa adalah garam natrium

polikarboksimetil eter selulosa. Mengandung tidak kurang dari 6.5%

dan tidak lebih dari 9.5% Na, di hitung terhadap zat yang telah

dikeringkan.

Pemerian : serbuk atau butiran, putih atau putih kuning gading, tidak

berbau, higroskopik.

Kelarutan : mudah mendispersi dalam air, membentuk suspensi

koloidal, tidak larut dalam etanol (95%)p, dalam eter P dan dalam

pelarut organik lain.

Penyimpanan : wadah tertutup rapat

Khasiat : zat tambahan ( FI. III, 1979 hal. 401).

Page 5: teodas   monografi effervescent.doc

3. Asam Askorbat ( Vitamin C )

Gambar 2. Struktur Asam Askorbat

Acidum ascorbicum

Asam askorbat mengandung tidak kurang dari 99.0% C6H8O6

Pemerian : serbuk atau hablur, outih atau agak kuning, tidak berbau,

rasa asam

Kelarutan: mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol

(95%)p , praktis tidak larut dalam kloroform P dalam eter p dan dalam

benzene P

Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya

Khasiat : antiskorbut ( FI. III, 1979 hal. 47).

4. Sukrosa

Gambar 3. Struktur Sukrosa

C12H22O11

Pemerian : hablur putih atau tidak berwarna, massa hablur atau

berbentuk kubus, atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa manis ,

stabil di udara

Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, lebih mudah larut dalam air

mendidih, sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam kloroform dan

eter.

Page 6: teodas   monografi effervescent.doc

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

Khasiat : zat tambahan ( FI. IV, 1995 hal. 762).

5. Asam Sitrat

Gambar 4. Struktur Asam Sitrat

C6H8O7.H2O

Asam sitrat mengandung tidak kurang dari 99.5% dan tidak lebih dari

101,0 % C6H8O7.H2O

Pemerian: hablur tidak berwarna, atau serbuk putih, tidak berbau rasa sangat asam, agak higroskopis, merapuh dalam udara kering dan panas

Kelarutan : larut dalam kurang dari 1 bagian air dan dalam 1.5 bagian etanol (95%)p, sukar larut dalam eter P

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

Khasiat : zat tambahan ( FI. III, 1979 hal. 50).

6. Natrium Bikarbonat

Gambar 5. Struktur Natrium Bikarbonat

NaHCO3

Natrium Bikarbonat mengandung tidak kurang dari 99.0% NaHCO3

Page 7: teodas   monografi effervescent.doc

Pemerian : serbuk putih atau hablur kecil, buram, tidak berbau, rasa

asin

Kelarutan : larut dalam 12 bagian air, praktis tidak larut dalam etanol

(95%) P.

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

Khasiat : Antasidum ( FI. III, 1979 hal. 424).

7. Natrium Klorida

NaCl

Natrium Klorida mengandung tidak kurang dari 99.5% NaCl.

Pemerian : hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih, tidak

berbau, rasa asin

Kelarutan : larutr dalam 2,5 bagian air, dalam 2.7 bagian air mendidih

dan dalam lebih kurang 10 bagian gliserol P, sukar larut dalam etanol

(95%) P.

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

Khasiat : sumber ion klorida dan ion natrium ( FI. III, 1979 hal. 403).

8. Sorbitol

Gambar 6. Struktur Sorbitol

C6H14O6

Page 8: teodas   monografi effervescent.doc

Pemerian : srbuk, butiran atau kepingan, putih, rasa manis,

higroskopis.

Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol

(95%) P, dalam metanol P, dan dalam asetat P.

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

Khasiat : zat tambahan, pemanis ( FI. III, 1979 hal. 567).

DAFTAR PUSTAKA

Page 9: teodas   monografi effervescent.doc

Ansel, H.C. 1985. Introduction to Pharmaceutical Dosage Form. 4th edition. Lea

& febiger, Philadelphia:214-215

Ansel, H.C, 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi ke – 4. UI Press.

Jakarta

Ansel, H.C., Loyd V. Allen,Jr., & Nicholas G. Popovich. 1999. Pharmaceutical

Dosage Forms and Drug Delivery Systems. 7th edition. Lippincott

Williams 7 Wilkins, Philadelphia: 175-178.

Farmakope Indonesia, edisi III. 1979. Jakarta : Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Farmakope Indonesia, edisi IV. 1995. Jakarta : Departemen Kesehatan RI,

Jakarta.

Fasshihi, A.R., and Kanfer, I., 1986, Effect of Compressibility and Powder Flow

Properties on Tablet Weight Variation in Drug Development and

Industrial Pharmacy, 12th Ed., Marcel Dekker, 1947-1968

Fausett, H., Junior, C. G., and Dash, A.K., 2000, Evaluation of Quick

Disintegrating Calcium Carbonate Tablets, Departement of

Pharmaceutical & Administrative Sciences, School of Pharmacy & AHP,

Creighton University, Ohama, NE, 1 (3) article 20 (http://www.

pharmscitech.com/ diakses tanggal 4 Mei 2013)

Gunawan, RI, 2008. Formulasi Sediaan Granul Instan Ekstrak Kering Sari Buah

Mengkudu (Morinda citrifolia linn). Skripsi program sarjana.

Departemen farmasi FMIPA UI. Depok. Hal: 12-15

Guyot, J. C., 1987, Criteres Technology ques de choix des excipient de

compression directe cit

Mohrle, R.,1989, Effervescent Tablet, in Lieberman. H., Lachman, L., and

Schwart, J. B., Pharmaceutical Dosage forms: Tablet Volume I, Second

Edition, Revised and Expanded, 282-294, 305, Marcel Dekker Inc. ,United

States of America.

Harler. 1997. Tea Manufacturing. Oxford University Press. London

Hui, Y.H., 1992. Encyclopedia of Food Science and Technology. Jhon Wiley

Page 10: teodas   monografi effervescent.doc

and Sons Inc. New York

Wehling and Fred., 2004, Effervescent Composition Including Stevia, available

online at http://www. patentstorm.us/patent/6811793.html, (diakses

tanggal 3 Mei 2013).