Teodas Hormon

7
Teori Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang. Contohnya pertumbuhan dan pemasakan seksual (Anwar, 2013) Hormon merupakan mediator kimia yang mengatur aktivitas sel / organ tertentu. Dahulu sekresi hormonal dikenal dengan cara dimana hormon disintesis dalam suatu jaringan diangkut oleh sistem sirkulasi untuk bekerja pada organ lain disebut sebagai fungsi Endokrin Ini bisa dilihat dari sekresi hormon Insulin oleh pulau β Langerhans Pankreas yang akan dibawa melalui sirkulasi darah ke organ targetnya sel-sel hepar (J. H. Green. 2002). Sekarang diakui hormon dapat bertindak setempat di sekitar mana mereka dilepaskan tanpa melalui sirkulasi dalam plasma di sebut sebagai fungsi Parakrin, digambarkan oleh kerja Steroid seks dalam ovarium, Angiotensin II dalam ginjal, Insulin pada sel α pulau

description

FARMAKOLOGI

Transcript of Teodas Hormon

Teori

Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang. Contohnya pertumbuhan dan pemasakan seksual (Anwar, 2013)Hormon merupakan mediator kimia yang mengatur aktivitas sel / organ tertentu. Dahulu sekresi hormonal dikenal dengan cara dimana hormon disintesis dalam suatu jaringan diangkut oleh sistem sirkulasi untuk bekerja pada organ lain disebut sebagai fungsi Endokrin Ini bisa dilihat dari sekresi hormon Insulin oleh pulau Langerhans Pankreas yang akan dibawa melalui sirkulasi darah ke organ targetnya sel-sel hepar (J. H. Green. 2002).Sekarang diakui hormon dapat bertindak setempat di sekitar mana mereka dilepaskan tanpa melalui sirkulasi dalam plasma di sebut sebagai fungsi Parakrin, digambarkan oleh kerja Steroid seks dalam ovarium, Angiotensin II dalam ginjal, Insulin pada sel pulau Langerhans.Hormon juga dapat bekerja pada sel dimana dia disintesa disebut sebagai fungsi Autokrin. Secara khusus kerja autokrin pada sel kanker yang mensintesis berbagai produk onkogen yang bertindak dalam sel yang sama untuk merangsang pembelahan sel dan meningkatkan pertumbuhan kanker secara keseluruhan (Sherwood. 2001).Klasifikasi Hormon Hormon dapat diklasifikasikan melalui berbagai cara yaitu menurut komposisi kimia, sifat kelarutan, lokasi reseptor dan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam sel.

Klasifikasi hormon berdasarkan senyawa kimia pembentuknya:1. Golongan Steroidturunan dari kolestrerol

2. Golongan Eikosanoid yaitu dari asam arachidonat

3. Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil

Thyroid,Katekolamin

4. Golongan Polipeptida/Protein

Insulin,Glukagon,GH,TSH

Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormon 1. Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak

2. Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air

Berdasarkan lokasi reseptor hormon

1. 1.Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor intraseluler

2. hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel(plasma membrane).

Berdasarkan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam sel:kelompok Hormon yang menggunakan kelompok second messenger senyawa cAMP, cGMP, Ca2+, Fosfoinositol, Lintasan Kinase sebagai mediator intraseluler (Yusita. 2010).1. HipotalamusHipotalamus berperan mensintesis dan mensekresikan hormon - hormon berikut:

1. Gonadotropin releasing hormone (GnRH) yang berperan memacu sekresi Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH).

2. Thyrotropin releasing hormone (TRH) yang berperan merangsang sekresi thyroid stimulating hormone (TSH).

3. Corticotropin releasing hormone (CRH) yang berperan merangsang sekresi ACTH.

4. Prolactin inhibiting factor (PIF) yang berperan menghambat sekresi prolaktin ( Evelyn R.1996 )2. Kelenjar Pituitaria (hipofise)

Terletak di dasar otak menggantung dengan hipotalamus, tepatnya di atas langit-langit mulut. Terdiri atas 3 bagian yaitu bagian depan (adenohipofise), tengah (intermedia), dan belakang (neurohipofise). Kelenjar pituitaria disebut juga master gland karena berperan mengatur aktifitas dan fungsi kelenjar endokrin lainnya (Ruswana, 2009)2.1 Pituitaria Anterior

Pituitaria anterior tersusun atas sel kelenjar yang secara histologist dapat dibedakan menjadi 3 tipe sel yaitu sel alfa, beta (basofil), dan kromopob. Fungsi pituitaria dikontrol oleh releasing dan inhibiting factor dari hipotalamus. Hormon-hormon yang dihasilkan oleh pituitaria anterior adalah:

1. Somatotropin (STH), atau growth hormone (GH). Adrenocorticotrophic hormone (ACTH) berperan merangsang steroidogenesis di dalam kortek adrenal.

2. PRL (Prolaktin)3. Gonadotropin hormone (GnH)

4. Follicle Stimulating Hormone (FSH)5. LH. Pada wanita (Ruswana, 2009)

2.2 Pituitaria posterior

Pituitaria posterior tersusun atas jaringan syaraf (neuron) yang berasal dari kumpulan sel-sel syaraf yang berasal di sekitar hipotalamus. Hormon yang dihasilkan oleh sel-sel pituitaria posterior adalah ADH dan oksitosin (Ruswana, 2009)2.3. Pituitaria Intermedia

Melanocyte stimulating hormone (MSH) berperan merangsang pembentukan melanin di kulit (melanogenesis) oleh melanosit (Ruswana, 2009)3. Ovarium

Ovarium berperan mensintesis dan mensekresikan hormon estrogen (E2) dan progesteron (P). Estrogen disintesis dan disekresikan oleh folikel ovarium. Estrogen bersifat sebagai endokrin, parakrin, atau autokrin. Estrogen berasal dari kolesterol. Estrogen ada 3 macam yaitu: 17-estradiol, estrone, dan estriol, yang paling banyak dijumpai adalah 17-estradiol. Estrogen berperan sebagai feedback positive yaitu memacu proliferasi sel granulosa, meningkatkan jumlah reseptor FSH pada sel granulosa, dan berperan sebagai feedback negative yaitu menurunkan sekresi FSH-RH dari hipotalamus dan FSH dari pituitaria, serta memelihara sifat kelamin sekunder. Progesteron disintesis dan disekresikan oleh korpus luteum dirangsang oleh LH pada siklus menstruasi normal, sedangkan pada saat ada kehamilan sintesis dan sekresi progesteron oleh korpus luteum juga dirangsang oleh chorionic gonadotropin (CG) yang dihasilkan plasenta. Fungsi utama hormon progesteron adalah mengatur panjang pendeknya siklus estrus, menyiapkan uterus untuk implantasi, pertumbuhan kelenjar susu, dan sifat keibuan. Disamping itu, korpus luteum juga menghasilkan hormon relaksin yang berperan melebarkan (relaksasi) simpisis pubis (tulang panggul) dan servik uteri. Aplikasi pemanfaatan hormon E2 dan P dalam kehidupan sehari-hari antara lain untuk: kontrasepsi oral pil (estrogen, atau kombinasi estrogen dan progestin), injeksi (estrogen), implan (progesteron) ( Riyanti et al, 2013)Anwar, 2013. Mekanisme kerja hormone tersedia online di http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/05/biosintesis_sekresi_dan_mekanisme_kerja_hormon.pdf [ diakses pada 2 april 2015]

J. H. Green. 2002. Fisiologi Kedokteran. Tangerang : Binarupa Aksar

Kee, Joyce L. dan Hayes, Evelyn R.1996.Farmakologi Pendekatan Proses keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

Riyanti et al, 2013. Famakologi. Pilar utama mandiri : Jakarta Ruswana, 2009. Hormone manusia tersedia online di http://repository.unand.ac.id/18518/4/Biokimia%20Hormon_C.pdf [ diakses pada 2 april 2015]

Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Kedokteran : dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC

Yusita. 2010. Biokimia hormone tersedia online di http://kroosita2.staff.ipb.ac.id/files/2014/09/FISIOLOGI-SISTEM-ENDOKRIN_2014.pdf [ diakses pada 2 april 2015]