Tentang Website Dan Peran Website Bagi Pemerintahan
-
Upload
herman-syah -
Category
Documents
-
view
20 -
download
3
description
Transcript of Tentang Website Dan Peran Website Bagi Pemerintahan
1
Pengertian Website
Dan
Peran Website bagi Pemerintahan
1. Pengertian Website
Website adalah kumpulan dari halaman - halaman situs, yang terangkum dalam sebuah
domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web ( WWW ) di
dalam Internet. Sebuah halaman web biasanya berupa dokumen yang ditulis dalam
format HTML ( Hyper Text Markup Language ), yang selalu bisa diakses melalui HTTP,
yaitu sebuah protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk
ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser.dan Website atau situs dapat juga
diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data
gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya,
baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan
yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan
halaman (hyperlink). Secara garis besar, website bisa digolongkan menjadi 3 bagian
yaitu:
a. Website Statis
b. Website Dinamis
c. Website Interaktif
Website Statis adalah web yang mempunyai halaman tidak berubah. Artinya adalah
untuk melakukan perubahan pada suatu halaman dilakukan secara manual dengan
mengedit code yang menjadi struktur dari website tersebut.
Website Dinamis merupakan website yang secara struktur diperuntukan untuk update
sesering mungkin. Biasanya selain utama yang bisa diakses oleh user pada umumnya,
juga disediakan halaman backend untuk mengedit kontent dari website. Contoh umum
mengenai website dinamis adalah web berita atau web portal yang didalamnya terdapat
fasilitas berita, polling dan sebagainya.
Website Interaktif adalah web yang saat ini memang sedang booming. Salah satu
contoh website interaktif adalah blog dan forum. Di website ini user bisa berinteraksi dan
beradu argument mengenai apa yang menjadi pemikiran mereka. Biasanya website
seperti memiliki moderator untuk mengatur supaya topik yang diperbincangkan tidak
keluar jalur.
2
2. Manfaat Website
Beberapa alasan mendasar atau utama mengapa perusahaan bahkan individu membuat
atau ingin memiliki sebuah website atau situs internet, diantaranya adalah :
a. Memperluas jangkauan promosi, dengan memiliki website maka produk kita lebih
banyak dikenal masyarakat—bahkan sampai ke manca negera. Produk yang bisa
ditawarkan melalui website bisa berupa produk barang maupun jasa. Dengan
luasnya promosi maka otomatis akan meningkatkan penjualan perusahaan kita.
b. Media tanpa batas, internet adalah media informasi yang tanpa batas. Dengan
memiliki website berarti kita sama saja memiliki karyawan yang mempromosikan
produk kita selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Artinya website kita akan
memberikan informasi kepada calon pembeli selama 24 jam non stop.
c. Internet bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat di antero jagat (unlimited user
access).
d. Promosi terluas, internet adalah media promosi terluas jika dilihat dari kacamata
jangkauan atau cakupan area (unlimited scopt of areas).
e. Media pengenalan perusahaan. Jika kita baru saja mendirikan perusahaan atau baru
saja meluncurkan sebuah produk, maka websitelah solusinya. Kenapa bisa
demikian? Dengan adanya website kita lebih cepat mengenalkan perusahaan kita dan
lebih mendekatkan perusahaan ke pelanggan. Hal ini disebabkan pelanggan internal
maupuan eksternal bisa menggali lebih dalam tentang sejarah perusahaan, jasa atau
produk yang di tawarkan, bahkan informasi lowongan kerja dan detail informasi
perusahaan.
f. Sebagai media promosi, Internet merupakan salah satu media promosi yang
menarkan biaya yang relatif efisien dikaitkan dengan jangkauan area dengan
optimalisasi manfaat terbesar.
3. Nama Domain
Nama domain atau biasa disebut dengan Domain Name atau URL adalah alamat unik di
dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah website, atau dengan kata
lain domain name adalah alamat yang digunakan untuk menemukan sebuah website pada
dunia internet.Untuk nama/alamat situs, salah satu format standar nama yang digunakan
adalah sebagai berikut :
nama-protokol:/nama-host/path/nama-file
nama-protokol misalnya http, ftp.
nama-host misalnya www.tegararian.blogspot.com
path = nama lengkap jalur ke file, misalnya: prg
nama-file misalnya tugas.doc
3
Contoh nama domain ber-ekstensi lokasi Negara Indonesia adalah :
.co.id : Untuk Badan Usaha yang mempunyai badan hukum sah
ac.id : Untuk Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi
go.id : Khusus untuk Lembaga Pemerintahan Republik Indonesia
.mil.id : Khusus untuk Lembaga Militer Republik Indonesia
.or.id : Untuk segala macam organisasi yand tidak termasuk dalam kategori
“ac.id”,”co.id”,”go.id”,”mil.id” dan lain lain
.war.net.id : untuk industri warung internet di Indonesia
.sch.id : khusus untuk Lembaga Pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan
seperti SD, SMP dan atau SMU
.web.id : Ditujukan bagi badan usaha, organisasi ataupun perseorangan yang
melakukan kegiatannya di World Wide Web.
Dll
4. Peran dan Fungsi Website Pemerintahan Sebagai Sarana Komunikasi yang Efektif
(G2C – Governance to Citizen)
Organisasi pemerintah yang berbasis kepada Teknologi Informasi menjadi hal yang
sangat penting pada saat ini. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan
untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas,
yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu. Kekuatan suatu organisasi
pemerintahan akan sangat tergantung kepada informasi atau pengetahuan yang
dimilikinya, informasi akan menjadi perekat unsur-unsur yang ada dalam suatu
organisasi.
Organisasi yang berbasis kepada Teknologi Informasi akan berkembang dengan cepat
bersamaan dengan makin tersedianya perangkat komputer yang murah dan mudah
didapat. Beberapa periode yang lalu sedikit sekali orang mendapatkan manfaat dari
penggunaan komputer. Namun pada saat sekarang ini, kebutuhan akan informasi yang
realtime sudah menjadi kebutuhan utama dimana akses informasi tersebut tidak hanya
diperoleh melalui komputer (PC), namun bisa juga diakses melalui laptop, handphone
dan gadget yang terbaru melalui jaringan internet. Penggunaan internet mempunyai
kemampuan menghubungkan keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Bisa
merupakan suatu proses transaksi bisnis antara publik dengan pemerintah melalui sistem
otomasi, lebih umum lagi dikenal sebagai world wide web.
Sejalan dengan itu, peran dan fungsi pemerintah dalam kerangka mensosialisasikan
kebijakan dan informasi yang cepat sangat mutlak diperlukan. Salah satu langkah yang
4
dilakukan adalah dengan membuat suatu portal website. Dengan adanya website,
informasi, komunikasi, dan transaksi antara masyarakat dan pemerintah dilakukan via
internet. Sehingga ada beberapa manfaat yang dihasilkan seperti misalnya, komunikasi
dalam sistem administrasi berlangsung dalam hitungan jam, bukan hari atau minggu.
Artinya, pelayanan pemerintah pada masyarakat menjadi sangat cepat, service dan
informasi dapat disediakan 24 jam sehari, tujuh hari dalam seminggu. Informasi dapat
dicari dari kantor, rumah, bahkan mobile dimanapun tanpa harus hadir secara langsung.
Fungsi ini disebut sebagai fungsi pelayanan pemberian informasi secara G2C
(Government to Citizen). Fungsi lainnya adalah G2B (Government to Business), dan
G2G (Government to Government).
Pada perkembangannya fungsi website diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai sumber
informasi yang bersifat pasif, namun diharapkan bisa bersifat dinamis, sehingga fungsi
dan peran website menjadi dua arah dan timbul efek timbal balik. Seperti telah di
jelaskan dalam Instruksi Presiden No. 3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan E-Government, yang mana berangkat dari pemikiran tentang
pertimbangan pemanfaatan Teknologi Informasi dalam proses pemerintahan yang
diyakini akan meningkatkan efesiensi, efekstifitas, transparansi serta akuntabilitas
penyelenggaraan pemerintahan. Dengan terwujudnya website yang bersifat dinamis,
diharapkan akan diperoleh aliran informasi yang optimal antara pemerintah-masyarakat
dan sebaliknya, sehingga masyarakat akan terbangun rasa memiliki dan rasa kebutuhan
akan website tersebut sebagai penyambung aspirasinya. Seiring dengan itu dengan
adanya kemanfaatan website tersebut akan semakin meningkatkan efesiensi dan
efektifitas penyelenggaraan pemerintahan.
Unsur terpenting dari sebuah tampilan yang efektif situs web di internet adalah isi
(content) dan disain yang baik serta menarik. Sebuah situs web pemerintah daerah
mempunyai persyaratan minimal untuk isi. Pengelola situs web pemerintah daerah harus
mampu menentukan apa yang diharapkan oleh para pengguna mengenai apa yang
seharusnya ada di situs web. Menurut panduan dari KOMINFO maka isi minimal pada
setiap situs web pemerintah daerah adalah :
a. Selayang Pandang
Menjelaskan secara singkat tentang keberadaan Pemerintah Daerah bersangkutan
(sejarah, motto daerah, lambang dan arti lambang, lokasi dalam bentuk peta, visi dan
misi).
b. Pemerintahan Daerah
Menjelaskan struktur organisasi yang ada di Pemerintah Daerah bersangkutan
(eksekutif, legislatif) beserta nama, alamat, telepon, e-mail dari pejabat daerah. Jika
5
memungkinkan biodata dari Pimpinan Daerah ditampilkan agar masyarakat luas
mengetahuinya.
c. Geografi
Menjelaskan antara lain tentang keadaan topografi, demografi, cuaca dan iklim,
sosial dan ekonomi, budaya dari daerah bersangkutan. Semua data dalam bentuk
numeris atau statistik harus mencantumkan nama instansi dari sumber datanya.
d. Peta Wilayah dan Sumberdaya
Menyajikan batas administrasi wilayah dalam bentuk peta wilayah (sebaiknya
digunakan peta referensi yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Survei dan
Pemetaan Nasional – Bakosurtanal, atau instansi pemerintah lainnya yang
mempunyai tugas pokok dan fungsi pembuat peta), dan juga sumberdaya yang
dimiliki oleh daerah bersangkutan dalam bentuk peta sumberdaya (digunakan peta
referensi yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang mempunyai tugas pokok
dan fungsi pembuat peta) yang dapat digunakan untuk keperluan para pengguna.
e. Peraturan/Kebijakan Daerah
Menjelaskan Peraturan Daerah (Perda) yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah
Daerah bersangkutan. Melalui situs web pemerintah daerah inilah semua Perda yang
telah dikeluarkan dapat disosialisasikan kepada masyarakat luas.
f. Buku Tamu
Tempat untuk menerima masukan dari pengguna situs web pemerintah daerah
bersangkutan.
Namun dengan persyaratan website yang minimal, fungsi sebuah website menjadi tidak
maksimal. Link website yang digunakan sebagai tempat tukar informasi dan untuk
mendapatkan feedback hanya diperoleh melalui link Buku Tamu. Sedangkan pengunjung
suatu website, tidak semuanya akan mengakses menu buku tamu. Akan lebih baik
apabila website yang dikelola oleh pemerintah mempunyai system pemrograman dan
aplikasi database yang lebih terintegasi.
Dari referensi yang diperoleh dinyatakan bahwa dalam suatu pengembangan website ada
beberapa tingkatan seperti dijelaskan berikut ini, yaitu :
a. Fase pertama merupakan fase penampilan website (web presence) yang berisi
informasi dasar yang dibutuhkan masyarakat.
b. Fase kedua merupakan fase interaksi yaitu isi informasi yang ditampilkan lebih
bervariasi, seperti fasilitas download dan komunikasi e-mail dalam website
pemerintah.
c. Fase ketiga, tahap transaksi berupa penerapan aplikasi/formulir untuk secara online
mulai diterapkan.
6
d. Fase empat adalah tingkat Pemanfaatan yang berisi Pembuatan aplikasi untuk
pelayanan yang bersifat Government to Government (G2G), Government to Business
(G2B), Government to Citizen (G2C).
Pada fase pertama website mulai dirilis untuk dikenalkan kepada masyarakat.
Persyaratan minimal website pemerintahan ada dalam fase ini. Pada fase kedua sudah
mulai terbentuk komunikasi dua arah antar server dengan klien sehingga website mulai
bersifat dinamis. Pada fase ketiga, aplikasi pemerintahan yang biasanya bersifat
konvensional dengan hardcopy mulai di konversi kedalam bentuk softcopy. Dari
perubahan bentuk hardcopy ke dalam softcopy ini sudah mulai didapatkan manfaat dari
ke-efesiensian biaya, misalkan biasanya selalu menggunakan kertas sekarang menjadi
berupa file (paperless), sehingga mengurangi biaya pembelian kertas dan tinta. Pada fase
ke empat semua aplikasi pemerintahan sudah berbasis web, untuk itu dibutuhkan
konversi pemrograman yang bukan berbasis web kedalam bentuk web. Misalkan dalam
aplikasi electronic procurement, manajemen dokumen berbasiskan web, formulir
elektronik seperti pembayaran retribusi, pajak properti atau lisensi.
Contoh lain dengan adanya layanan government internet banking (BIG-eb) Pemerintah
dapat memperoleh informasi/data keuangan Rekening Pemerintah di BI secara online
dan real time segala transaksi yang berkaitan dengan keuangan Negara seperti
memonitor saldo dan mutasi rekening, mencetak laporan, mendownload data rekening,
melakukan tata usaha pengguna, dan melakukan transaksi secara elektronik dan online.
Juga untuk mendukung kebutuhan Pemerintah meningkatkan pengawasan dan
pengelolaan anggarannya (G2B- Government To Business).
Saat ini telah banyak instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah otonom yang
berinisiatif mengembangkan pelayanan publik melalui jaringan komunikasi dan
informasi dalam bentuk website. Namun dari segi kemanfaatan maupun fungsi, website
tersebut belum dapat ditelaah lebih lanjut apakah website tersebut mempunyai data
informasi yang terupdate, bersifat statis ataupun dinamis. Oleh karena itu muncul
pertanyaan apakah banyak masyarakat yang benar-benar memanfaatkan dan
menggunakan situs website internet pemda-pemda tersebut untuk mencari dan
memperoleh informasi yang dibutuhkan ? Pertanyaan lain yang muncul adalah apakah
terjadi keseimbangan antara penyampaian informasi dari pihak pemda selaku
komunikator dan kontributor informasi dalam website dengan kemampuan, skill,
kebutuhan dan tingkat eksposure masyarakat untuk mengakses internet secara pribadi
ataupun melalui jasa warnet ?
Pertanyaan lain dari segi teknis apakah strategi design websites tersebut menarik dalam
penampilannya serta mampu diakses secara cepat ? ini juga menjadi permasalahan
7
tersendiri karena website yang tidak kreatif dan sulit untuk diakses akan membuat user
malas membukanya. Pada sisi lain mengingat kebijakan, peluang implementasi serta
hambatan yang ada memunculkan beberapa pertanyaan tentang sampai sejauh mana
penerapan/implementasi IT dalam rangka e-government yang dilakukan, bagaimana
ketersediaan informasi dalam setiap situs web, bagaimana aksesbilitasnya, serta
bagaimana strategi pengembangannya.
Dari beberapa permasalahan diatas, solusi yang dapat dilakukan diantaranya dengan
mengadakan sosialisasi dan diklat bagi semua karyawan dilingkungan pemerintahan.
Juga diperlukan sosialisasi penggunaan website yang telah dibangun bagi masyarakat
luas melalui mekanisme tradisi budaya yang ada agar masyarakat selain dapat
memanfaatkannya juga semakin “cerdas” dan “melek” teknologi. Sosialisai terhadap
masyarakat juga perlu di dukung dengan adanya penyediaan anjungan di instansi di
bawah pemerintahan kabupaten atau kota seperti di kecamatan dan kelurahan.
Terwujudanya ke dua hal yang diuraikan sebelumnya akan memuluskan tahapan e-
government ke tahapan Pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang bersifat Government
to Government (G2G), Government to Business (G2B).