TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ......

253
PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Jl. Raya Palima-Pakupatan, Curug-Serang Banten

Transcript of TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ......

Page 1: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

NOMOR 30 TAHUN 2015

TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2016

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Jl. Raya Palima-Pakupatan, Curug-Serang Banten

Page 2: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

DAFTAR ISI

Peraturan Gubernur Banten Nomor 30 Tahun 2015 tentang RKPD

Provinsi Banten Tahun 2016 ................................................................. 1

Bab I. Pendahuluan ......................................................................................... 8

1.1 Latar Belakang ................................................................... 8

1.2 Dasar Hukum Penyusunan .................................................................... 10

1.3 Hubungan Antar Dokumen .................................................................... 12

1.4 Maksud dan Tujuan............................................................................... 13

1.5 Sistematika Dokumen RKPD .................................................................. 14

Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan

Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan ................................... 15

2.1 Kondisi Umum Daerah........................................................................... 15

2.2 Evaluasi RKPD Provinsi Banten Tahun 2014.......................................... 35

2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah ..................................................... 99

Bab III. Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan

Keuangan Daerah .................................................................................. 119

3.1 Kebijakan Ekonomi Daerah.................................................................... 119

3.2 Kebijakan Keuangan Daerah .................................................................. 175

Bab IV. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah ......................................... 197

4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah ........................................... 197

4.2 Prioritas Pembangunan Daerah ............................................................. 203

BAB V. Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah ................................... 231

5.1 Rencana Program Prioritas Daerah ........................................................ 231

5.2 Rencana Kegiatan Prioritas Daerah ........................................................ 247

Bab VI. Penutup ................................................................................................ 605

6.1 Kaidah Pelaksanaan .............................................................................. 605

6.2 Pengorganisasian Pelaksanaan Program dan

Kegiatan Pembangunan ......................................................................

606

Page 3: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

- 1 -

GUBERNUR BANTEN

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

NOMOR 30 TAHUN 2015

TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BANTEN

TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BANTEN,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 23 ayat (1)

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan

mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54

Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah, perlu menetapkan

Peraturan Gubernur tentang Rencana Kerja Pemerintah

Daerah Provinsi Banten Tahun 2016.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang

Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4010);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

Page 4: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

- 2 -

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4421);

5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5679);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4578);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang

Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4816);

Page 5: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

- 3 -

8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4817);

9. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

Tahun 2015-2019;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010

tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8

tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

11. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun

2007 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun

2007 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi

Banten Nomor 4);

12. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun

2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah Provinsi Banten Tahun 2005-2025 (Lembaran

Daerah Provinsi Banten Tahun 2010 Nomor 1,

Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor

26);

13. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun

2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

Banten Tahun 2010-2030 (Lembaran Daerah Provinsi

Banten Tahun 2011 Nomor 2, Tambahan Lembaran

Daerah Provinsi Banten Nomor 32);

14. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 4 Tahun

2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017

(Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2012 Nomor

4, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor

42);

Page 6: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

- 4 -

15. Peraturan Gubernur Banten Nomor 12 Tahun 2013

tentang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017

(Berita Daerah Provinsi Banten Tahun 2013 Nomor 12);

16. Peraturan Gubernur Banten Nomor 61 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Forum Satuan

Kerja Perangkat Daerah Provinsi Banten Tahun 2015

(Berita Daerah Provinsi Banten Tahun 2014 Nomor 61).

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG RENCANA KERJA

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2016.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud :

1. Daerah adalah Provinsi Banten.

2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur sebagai unsur penyelenggara

pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

3. Gubernur adalah Gubernur Banten.

4. Satuan Kerja Perangkat Daerah selanjutnya disingkat SKPD adalah

satuan kerja yang berada di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten.

5. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selanjutnya disingkat APBD

adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas

dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan

ditetapkan dengan peraturan daerah.

6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara selanjutnya disingkat APBN

adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang dibahas

dan disetujui bersama oleh pemerintah dan DPR, yang ditetapkan

dengan undang-undang.

7. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah selanjutnya disingkat

RPJPD adalah dokumen perencanaan untuk periode 20 (dua puluh)

tahun yang memuat visi, misi dan arah pembangunan daerah yang

mengacu pada RPJP Nasional.

Page 7: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

- 5 -

8. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah selanjutnya

disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima)

tahun merupakan penjabaran dari visi, misi dan program kepala

daerah yang memuat arah kebijakan keuangan, strategi pembangunan

daerah, kebijakan umum dan program satuan kerja perangkat daerah,

lintas satuan kerja perangkat daerah dan program kewilayahan

disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka

pendanaan yang bersifat indikatif.

9. Rencana Pembangunan Tahunan Daerah, selanjutnya disebut

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), adalah dokumen

perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun.

10. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah selanjutnya disingkat

Renja-SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1

(satu) tahun.

Pasal 2

(1) RKPD Provinsi Banten Tahun 2016 disusun dengan maksud dijadikan

sebagai:

a. pedoman bagi SKPD dalam menyusun Renja SKPD Tahun 2016;

b. acuan bagi Pemerintah Kabupaten/Kota dalam penyusunan RKPD

Kabupaten/Kota tahun 2016;

c. landasan penyusunan KUA dan PPAS dalam rangka penyusunan

Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun

Anggaran 2016.

(2) RKPD Provinsi Banten Tahun 2016 sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), disusun dengan tujuan untuk digunakan dalam perencanaan

1 (satu) tahun anggaran bagi SKPD Provinsi Banten.

Page 8: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

- 6 -

BAB II

RUANG LINGKUP

Pasal 3

(1) RKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, memuat tentang :

a. rancangan kerangka ekonomi daerah;

b. program prioritas pembangunan daerah; dan

c. rencana kerja, pendanaan dan prakiraan maju.

(2) RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari :

a. Bab I Pendahuluan

b. Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2014 dan Capaian

Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan;

c. Bab III Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan

Keuangan Daerah;

d. Bab IV Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah;

e. Bab V Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah;

f. Bab VI Penutup.

(3) RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2), tercantum dalam lampiran

dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan

Gubernur ini.

BAB III

PELAKSANAAN

Pasal 4

RKPD Provinsi Banten Tahun 2016 adalah dokumen perencanaan daerah

untuk periode 1 (satu) tahun terhitung mulai tanggal 1 Januari 2016

sampai dengan tanggal 31 Desember 2016.

Page 9: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

- 7 -

BAB IV

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 5

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan

Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah

Provinsi Banten.

Ditetapkan di Serang

pada tanggal 8 Juni 2015

Plt. GUBERNUR BANTEN,

ttd.

RANO KARNO

Diundangkan di Serang

pada tanggal 8 Juni 2015

SEKRETARIS DAERAH

PROVINSI BANTEN,

ttd.

KURDI

BERITA DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 NOMOR 31

Page 10: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 8 -

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Banten Tahun

2016 disusun dengan mengacu pada Peraturan Daerah (Perda)

Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2010 tentang RPJPD Provinsi Banten

Tahun 2005-2025, Perda Provinsi Banten Nomor 4 Tahun 2012 tentang

RPJMD Provinsi Banten Tahun 2012-2017, Peraturan Gubernur (Pergub)

Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah

Nomor 4 Tahun 2012 tentang RPJMD Provinsi Banten Tahun 2012-2017.

Selain itu, penyusunan RKPD Provinsi Banten Tahun 2016 juga telah

mengakomodasi substansi Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah, Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang

RPJMN Tahun 2015-2019, dan juga Rencana Kerja Pemerintah (RKP)

Tahun 2016.

Dokumen RKPD Provinsi Banten Tahun 2016 ini memuat hasil

evaluasi capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah tahun

2014, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan keuangan

daerah, prioritas dan sasaran pembangunan daerah, serta rencana kerja

dan pendanaan yang disertai prakiraan maju tahun 2017.

Penyusunan RKPD Provinsi Banten Tahun 2016 dalam prosesnya

telah melalui beberapa tahapan yaitu tahap rancangan awal, tahap

rancangan yang dibahas bersama dalam Musrenbang, tahap rancangan

akhir yang hasil akhirnya kemudian dituangkan kedalam Peraturan

Gubernur Banten.

LAMPIRAN

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

NOMOR 30 TAHUN 2015

TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH

PROVINSI BANTEN TAHUN 2016

Page 11: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 9 -

Sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang

RPJMN Tahun 2015-2019, dimana visinya yaitu Terwujudnya Indonesia

yang Berdaulat, Mandiri dan Berkeribadian Berlandaskan Gotong Royong

yang diterjemahkan melalui 7 misi, 9 agenda prioritas (Nawacita), dan

Trisakti, serta memperhatikan RKP Tahun 2016 dan isu-isu strategis

daerah tahun 2016 yaitu:

1. Pengangguran dan daya saing tenaga kerja;

2. Kemiskinan dan kerawanan social;

3. Keamanan pangan, distribusi pangan, dan produktivitas pangan;

4. Daya saing, pemasaran investasi dan komoditas;

5. Konektivitas dan pengembangan kawasan pusat pertumbuhan;

6. Pendidikan orientasi pasar kerja;

7. Akses dan mutu pelayanan kesehatan;

8. Tata ruang, kelestarian lingkungan hidup, sumber daya air, dan

kerawanan kebencanaan;

9. Reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan; dan

10. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Banten.

Berdasarkan pada uraian di atas, maka ditetapkan Tema RKPD

Provinsi Banten Tahun 2016, yaitu “Peningkatan ekonomi kerakyatan dan

daya saing SDM untuk kesejahteraan rakyat yang berdaulat, mandiri,

berkepribadian, dan berkeadilan”. Tema ini dijabarkan kedalam 10

(sepuluh) prioritas pembangunan Tahun 2016 sebagai berikut:

1. Peningkatan kapasitas tenaga kerja dan pengurangan tingkat

pengangguran;

2. Perlindungan sosial, pemberdayaan ekonomi, dan antisipasi

kerawanan sosial;

3. Pemantapan ketahanan pangan;

4. Peningkatan daya saing, pemasaran investasi dan komoditas;

5. Peningkatan konektivitas dan daya dukung kawasan pusat

pertumbuhan;

6. Peningkatan kapasitas pendidikan berbasis kompetensi pasar kerja;

7. Optimalisasi infrastruktur pelayanan kesehatan dan integrasi

peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat;

8. Pengendalian tata ruang, kelestarian lingkungan hidup dan sumber

daya air, mitigasi, serta adaptasi bencana;

Page 12: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 10 -

9. Pemantapan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan daerah;

dan

10. Peningkatan keamanan, ketertiban dan kondusivitas masyarakat.

1.2 DASAR HUKUM PENYUSUNAN

RKPD Provinsi Banten Tahun 2016 disusun dengan berlandaskan

pada peraturan perundang-undangan sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi

Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4421);

5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4578);

Page 13: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 11 -

7. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi

dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4816);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4817);

9. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

11. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2007 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi

Banten Tahun 2007 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi

Banten Nomor 4);

12. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2010 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Banten

Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2010

Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor 26);

13. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2011 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten Tahun 2010-2030

(Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2011 Nomor 2, Tambahan

Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor 32);

14. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 4 Tahun 2012 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten

Tahun 2012-2017 (Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2012

Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor 42);

15. Peraturan Gubernur Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi

Page 14: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 12 -

Banten Tahun 2012-2017 (Berita Daerah Provinsi Banten Tahun 2013

Nomor 12);

16. Peraturan Gubernur Banten Nomor 61 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Pelaksanaan Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi

Banten Tahun 2015 (Berita Daerah Provinsi Banten Tahun 2014

Nomor 61).

1.3 HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional pada dasarnya mengamanatkan bahwa

perencanaan pembangunan nasional disusun dengan tujuan untuk

menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan serta pengendalian dan pengawasan. Guna

melaksanakan hal tersebut, maka kerangka perencanaan daerah meliputi

perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah dan

perencanaan jangka pendek yang kesemuanya dituangkan kedalam

dokumen perencanaan daerah.

RKPD Provinsi Banten Tahun 2016 adalah dokumen perencanaan

jangka pendek untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sebagai penjabaran

dari RPJMD Provinsi Banten Tahun 2012-2017 yang merupakan bagian

dari perencanaan jangka panjang yang tertuang dalam RPJPD Provinsi

Banten Tahun 2005-2025 dan RTRW Provinsi Banten Tahun 2010-2030

yang mengacu pada RPJP Nasional dan RTRW Nasional.

Untuk lebih jelasnya mengenai hubungan antar dokumen

perencanaan dapat dilihat sebagaimana pada gambar 1.1.

Page 15: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 13 -

Gambar 1.1 Hubungan Antar Dokumen Perencanaan

1.4 MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan dokumen RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

dimaksudkan untuk:

1. pedoman bagi SKPD dalam menyusun Renja SKPD Tahun 2016;

2. acuan bagi Pemerintah Kabupaten/Kota dalam penyusunan RKPD

Kabupaten/Kota tahun 2016;

3. landasan penyusunan KUA dan PPAS dalam rangka penyusunan

Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran

2016.

Adapun tujuan penyusunan RKPD ini, yaitu untuk digunakan

sebagai landasan dalam perencanaan 1 (satu) tahun anggaran bagi SKPD

di lingkungan Provinsi Banten.

Page 16: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 14 -

1.5 SISTEMATIKA DOKUMEN RKPD

Dokumen RKPD Provinsi Banten Tahun 2016 disajikan dengan

sistematika sebagai berikut:

Bab I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2 Dasar Hukum Penyusunan

1.3 Hubungan Antar Dokumen

1.4 Maksud dan Tujuan

1.5 Sistematika Dokumen RKPD

Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan Capaian

Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan

2.1 Kondisi Umum Daerah

2.2 Evaluasi dan Capaian Kinerja Pelaksanaan Urusan, Program

dan Kegiatan RKPD Tahun 2014

2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah

Bab III. Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan

Daerah

3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah

Bab IV. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah

4.2 Prioritas Pembangunan Daerah

BAB V. Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah

5.1 Rencana Program Prioritas Daerah

5.2 Rencana Kegiatan Prioritas Daerah

Bab VI. Penutup

6.1 Kaidah Pelaksanaan

6.2 Pengorganisasian Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Pembangunan

Page 17: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 15 -

BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2014 DAN

CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

2.1 KONDISI UMUM DAERAH

2.1.1 Aspek Geografis dan Demografis

1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah

Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 tahun 2000 tentang

Pembentukan Provinsi Banten, secara geografis wilayah Provinsi Banten

seluas 8.651,20 km2 dengan batas wilayah Provinsi Banten adalah :

1) Sebelah Utara dengan Laut Jawa.

2) Sebelah Timur dengan Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat.

3) Sebelah Selatan dengan Samudera Hindia.

4) Sebelah Barat dengan Selat Sunda dan Provinsi Lampung.

Berdasarkan letak geografis dan batas administratif tersebut, maka

Provinsi Banten memiliki posisi strategis secara geografis dan secara

regional, karena menjadi jalur utama penghubung perekonomian antara

Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera sebagai kesatuan wilayah koridor

andalan pengembangan ekonomi nasional. Disamping itu, wilayah maritim

Banten dilalui Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I yang

menghubungkan lalulintas laut antara Samudra Hindia ke wilayah Asia.

Secara administratif wilayah Provinsi Banten terbagi menjadi 4

(empat) daerah otonom Kabupaten, yaitu Kabupaten Pandeglang,

Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang, dan Kabupaten Tangerang serta 4

(empat) daerah otonom Kota yaitu Kota Tangerang, Kota Cilegon, Kota

Serang dan Kota Tangerang Selatan. Selanjutnya secara rinci terdiri dari

155 kecamatan, dan 1551 desa/kelurahan (1.238 desa dan 313 kelurahan).

Ekosistem wilayah Provinsi Banten secara umum terdiri dari kawasan

hutan pegunungan di sebelah selatan dan kawasan pantai sebelah utara

melingkar menuju Selat Sunda di sebelah barat.

Iklim wilayah Banten dipengaruhi oleh angin muson dan gelombang

la nina. Cuaca didominasi oleh angin barat dari samudera hindia dan angin

asia di musim penghujan serta angin timur pada musim kemarau. Suhu

udara di Banten berkisar antara 22,70C-32,90C, dengan kelembaban udara

Page 18: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 16 -

bervariasi antara 79% - 87%. Jumlah hari dan curah hujan dalam setahun

masing-masing sebanyak 206 hari dan 3.573 mm.

2. Potensi Unggulan Daerah

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) Tahun 2008-2028,

diwilayah Provinsi Banten terdapat beberapa Kawasan Strategis Nasional

(KSN) antara lain, KSN Selat Sunda, KSN Ujung Kulon, KSN

JABODETABEKJUR, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung,

serta terdapat 21 Kawasan Industri di wilayah Provinsi Banten dengan

produk manufaktur unggulan : Baja, Petrokimia, Alas kaki, Elektronik,

Semen dan Makanan, yang didukung oleh keberadaan beberapa pusat

perdagangan tradisional dan modern, infrastruktur dan simpul transportasi

meliputi Bandara Internasional Soekarno Hatta, Pelabuhan Merak, Jalan

Tol Jakarta – Merak, Jalan Tol Serpong – Jakarta – Purbaleunyi, Kereta Api

Jakarta – Merak. Terdapat 39 Lokasi Kawasan Strategis Provinsi (KSP) yang

ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Banten Tahun 2010-2030, selanjutnya

dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah ini:

Gambar 2.1

Peta Kawasan Stategis Nasional dan Provinsi Banten

Page 19: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 17 -

3. Wilayah Rawan Bencana

Beberapa potensi bencana yang ada di wilayah Provinsi Banten yang

teridentifikasi, antara lain :

1) Banjir

Daerah rawan banjir di Provinsi Banten tersebar di beberapa

kecamatan di kabupaten/kota, yang dapat teridentifikasi adalah sebagai

berikut :

a. Kota Cilegon meliputi Kecamatan Cibeber, Cilegon, Purwakarta, dan

Grogol.

Gambar 2.2

Peta Daerah Rawan Banjir Kota Cilegon

b. Kota Serang meliputi Kecamatan Kasemen, Cipocokjaya, Serang, dan

Walantaka.

Gambar 2.3

Peta Daerah Rawan Banjir Kota Serang

Page 20: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 18 -

c. Kota Tangerang meliputi Kecamatan Tangerang, Cipondoh, Batuceper,

Ciledug, Jatiuwung, Benda, Karawaci, Cibodas, Periuk, Neglasari,

Pinang, Karangtengah, dan Larangan.

Gambar 2.4

Peta Daerah Rawan Banjir Kota Tangerang

d. Kota Tangerang Selatan meliputi Kecamatan Serpong, Ciputat, Ciputat

Timur, dan Pondok Aren.

Gambar 2.5

Peta Daerah Rawan Banjir Kota Tangerang Selatan

e. Kabupaten Lebak meliputi Kecamatan Malingping, Banjarsari,

Cimarga, Rangkasbitung, dan Cibadak.

Gambar 2.6

Peta Daerah Rawan Banjir Kabupaten Lebak

Page 21: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 19 -

f. Kabupaten Pandeglang meliputi Kecamatan Labuan, Pagelaran,

Cikedal, Perdana, Patia, Sukaresmi, Panimbang, Pagelaran, Sumur,

dan Carita.

Gambar 2.7

Peta Daerah Rawan Banjir Kabupaten Pandeglang

g. Kabupaten Serang meliputi Kecamatan Kramatwatu, Bojonegara,

Puloampel, Ciruas, Kragilan, Pontang, Tirtayasa, Tanara, Cikande,

Kibin, Carenang, Binuang, Tunjungteja, Cikeusal, Pamarayan, Anyer,

dan Cinangka.

Gambar 2.8

Peta Daerah Rawan Banjir Kabupaten Serang

2) Longsor

Daerah rawan longsor di Provinsi Banten tersebar di beberapa

kecamatan di kabupaten/kota, yang dapat teridentifikasi adalah sebagai

berikut :

Page 22: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 20 -

a. Kota Cilegon meliputi Kecamatan Pulomerak dan Purwakarta.

Gambar 2.9

Peta Daerah Rawan Banjir Kota Cilegon

b. Kabupaten Serang meliputi Kecamatan Bojonegara dan Cikeusal.

Gambar 2.10

Peta Daerah Rawan Banjir Kabupaten Serang

c. Kabupaten Lebak meliputi Kecamatan Cipanas, Muncang, Cibeber,

dan Bayah.

Gambar 2.11

Peta Daerah Rawan Banjir Kabupaten Lebak

Page 23: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 21 -

d. Kabupaten Pandeglang meliputi Kecamatan Pandeglang, Cadasari,

dan Mandalawangi.

Gambar 2.12

Peta Daerah Rawan Banjir Kabupaten Pandeglang

3) Tsunami

Daerah rawan bencana tsunami terdapat di sepanjang pantai

Utara, Barat, sampai Selatan Provinsi Banten meliputi Kabupaten

Tangerang, Kota Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Serang, Kabupaten

Pandeglang, dan Kabupaten Lebak. Untuk lebih jelasnya lokasi rawan

bencana tsunami di Provinsi Banten dapat dilihat pada gambar 2.13

berikut ini.

Gambar 2.13

Peta Daerah Rawan Gempa dan Tsunami di Banten

4. Demografi

Berdasarkan data kependudukan yang dikeluarkan oleh Kementerian

Dalam Negeri adalah sebesar 10.016.587 jiwa yang bersumber dari data

kependudukan Kabupaten dan Kota yang telah dikonsolidasikan oleh

Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam

Negeri.

Page 24: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 22 -

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

dan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2014

NO KABUPATEN/KOTA SEMESTER II TAHUN 2014

LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1 Pandeglang 591.150 548.690 1.139.840

2 Lebak 599.681 566.417 1.166.098

3 Tangerang 1.299.445 1.221.091 2.520.536

4 Serang 721.662 680.355 1.402.015

5 Kota Tangerang 797.481 769.419 1.566.900

6 Kota Cilegon 199.046 188.751 387.797

7 Kota Serang 316.241 297.533 613.774

8 Kota Tangerang Selatan 620.833 598.794 1.219.627

BANTEN 5.145.539 4.871.048 10.016.587

Sumber: Biro Pemerintahan Setda Provinsi Banten Tahun 2014

Tabel 2.2 Laju Pertumbuhan Penduduk di Provinsi Banten

Tahun 2011-2013

NO KABUPATEN/KOTA TAHUN (%)

2011 2012 2013

1 Pandeglang 0,84 0,77 0,86

2 Lebak 1,13 1,05 0,98

3 Tangerang 3,54 3,47 3,34

4 Serang 1,06 0,98 0,92

5 Kota Tangerang 2,66 2,59 2,51

6 Kota Cilegon 1,99 21,90 1,82

7 Kota Serang 2,20 2,14 2,06

8 Kota Tangerang Selatan 3,67 3,59 3,51

BANTEN 2,39 2,33 2,27

Sumber : BPS Provinsi Banten Tahun 2014

Persebaran penduduk Provinsi Banten tidak merata, karena sebagian

besar masih terkonsentrasi di wilayah Kabupaten Tangerang, Kota

Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan. Dengan luas wilayah 1.312,98 Km²

(14% dari luas wilayah Provinsi Banten), ketiga wilayah tersebut pada tahun

2014 dihuni oleh sekitar 53,20% dari jumlah penduduk Banten. Sedangkan

46,80% penduduk tersebar di 5 (lima) wilayah yaitu Kabupaten Serang,

Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kota Serang dan Kota Cilegon.

Akibatnya tingkat kepadatan penduduk antar wilayah di Banten menjadi

tidak merata. Tercatat, Kota Tangerang merupakan wilayah dengan tingkat

kepadatan tertinggi, mencapai 12.992 jiwa per km2. Sedangkan yang

terendah adalah Kabupaten Lebak yaitu dengan tingkat kepadatan

penduduk hanya 368 jiwa per km2. Berarti, Kota Tangerang hampir 35 kali

lebih padat bila dibandingkan dengan Kabupaten Lebak.

Page 25: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 23 -

2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Kinerja pembangunan dengan fokus kesejahteraan secara umum bisa

dilihat dari Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), Laju Inflasi, Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB), sedangkan pemerataan ekonomi dapat

dilihat dari penurunan angka kemiskinan, indeks gini ratio, kedalaman

kemiskinan, keparahan kemiskinan dan lain lain.

LPE merupakan indikator yang dapat menggambarkan perkembangan

ekonomi di suatu wilayah. Perkembangan LPE di Provinsi Bantendapat

dilihat pada Tabel 2.3 berikut :

Tabel 2.3 Perkembangan LPE Menurut Kabupaten Kota di Provinsi Banten

Tahun 2010-2014 (%)

Sumber:BPS Banten Dalam Angka 2014

LPE tidak akan memberi dampak bagi kesejahteraan masyarakat bila

diimbangi juga dengan tingginya laju inflasi. Inflasi merupakan ukuran

yang dapat menggambarkan kenaikan atau penurunan harga dari

sekelompok barang dan jasa. Perkembangan laju inflasi menurut kelompok

pengeluaran di Provinsi Banten dapat dilihat pada Tabel 2.4 berikut :

Tabel 2.4 Perkembangan Laju Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran

di Provinsi Banten Tahun 2010-2014 (%)

Sumber :BRS No 01/01/36/Th.IX, 2 Januari 2015

NO KABUPATEN/KOTA 2010 2011 2012 2013 2014

Kabupaten

1 Pandeglang 7,16 5,40 5,62 4,31 -

2 Lebak 6,59 6,44 5,01 5,73 -

3 Tangerang 6,71 7,35 6,22 6,11 -

4 Serang 4,15 5,67 5,10 5,56 -

Kota

5 Tangerang 6,68 7,03 6,41 5,91 -

6 Cilegon 5,32 6,53 6,82 5,93 -

7 Serang 7,69 7,87 7,06 6,91 -

8 Tangerang Selatan 8,70 8,84 8,24 8,48 -

Provinsi Banten 6,11 6,39 6,38 5,86 5,47

NO KELOMPOK PENGELUARAN 2010 2011 2012 2013 2014

1 Bahan makanan 14,10 4,76 3,88 11,41 12,63

2 Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau

3,76 2,95 8,24 9,85 12,57

3 Perumahan, air, listrik, gas

dan bahan bakar

4,41 3,16 2,39 6,54 8,75

4 Sandang 8,37 7,02 3,93 0,83 4,73

5 Kesehatan 5,30 4,03 4,97 5,68 4,49

6 Pendidikan, rekreasi, dan

olahraga

3,64 6,44 9,11 7,47 4,33

7 Transportasi, komunikasi

dan jasa keuangan

1,10 0,02 1,79 17,15 12,93

Provinsi Banten 6,10 3,45 4,37 9,65 10,20

Page 26: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 24 -

PDRB adalah jumlah nilai tambah seluruh sektor kegiatan ekonomi yang

terjadi disuatu daerah pada periode tertentu.Perkembangan PDRB salah

satunya dapat dilihat dari PDRB Atas Dasar Harga Berlaku. PDRB Atas

Dasar Harga Berlaku menurut sektor ekonomi di Provinsi Banten dapat

dilihat pada Tabel 2.5 berikut:

Tabel 2.5

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Sektor Ekonomi di Provinsi BantenTahun 2011- 2014

NO SEKTOR

2012 2013 TW II 2014

MILYAR

RP %

MILYAR

RP %

MILYAR

RP %

1 Pertanian 16,727.55 7.85 19,519.14 7.98 5,412.13 7.99

2 Pertambangan dan Penggalian

228.06 0.11 250.87 0.10 72.80 0.11

3 Industri Pengolahan

97,799.41 45.87 111,463.17 45.58 30,130.84 44.49

4 Listrik, Gas dan Air Bersih

8,142.22 3.82 9,215.25 3.77 2,724.65 4.02

5 Konstruksi 7,913.62 3.71 9,115.33 3.73 2,688.01 3.97

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran

40,957.99 19.21 47,485.57 19.42 13,280.44 19.61

7 Pengangkutan & Komunikasi

20,150.70 9.45 22,981.03 9.40 6,581.59 9.72

8

Keuangan,

Sewa & Jasa Perusahaan

8,301.12 3.89 9,571.66 3.91 2,603.65 3.84

9 Jasa-jasa 12,977.12 6.09 14,946.13 6.11 4,228.11 6.24

PDRB 213,197.79 100.00 244,548.15 100.00 67,722.22 100.00

Sumber:BRSNo. 40/08/36/Th. VIII, 5 Agustus 2014

2. Fokus Pembangunan Manusia (IPM)

Pembangunan daerah dengan fokus kesejahteraan masyarakat berkaitan

erat dengan upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan

pendapatan masyarakat yang tercermin dari IPM.

IPM merupakan salah satu ukuran yang dapat digunakan untuk melihat

upaya dan kinerja pembangunan dengan dimensi yang lebih luas karena

memperlihatkan kualitas penduduk dalam hal intelektualitas,

kelangsungan hidup, dan standar hidup layak. Perkembangan IPM di

Provinsi Banten dapat dilihat pada Tabel 2.6 berikut :

Tabel 2.6 Perkembangan IPM Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten

Tahun 2010 - 2013

NO KABUPATEN/KOTA 2010 2011 2012 2013

Kabupaten

1 Pandeglang 68,29 68,77 69,22 69,64

2 Lebak 67,67 67,98 68,43 68,82

3 Tangerang 71,76 72,05 72,36 72,82

4 Serang 68,67 69,33 69,83 70,25

Page 27: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 25 -

NO KABUPATEN/KOTA 2010 2011 2012 2013

Kota

5 Tangerang 75,17 75,44 75,72 76,05

6 Cilegon 75,29 75,60 75,89 76,31

7 Serang 70,61 71,45 72,30 73,12

8 Tangerang Selatan 75,38 76,01 76,61 77,13

Banten 70,48 70,95 71,49 71,90

Sumber: Banten Dalam Angka 2014

2.1.3 Aspek Pelayanan Umum

Kinerja pembangunan pada aspek pelayanan umum merupakan

gambaran dan hasil dari pelaksanaan pembangunan selama periode

tertentu terhadap kondisi pelayanan umum yang mencakup layanan urusan

pemerintahan daerah.

Fokus layanan urusan pemerintahan daerah dalam rangka

meningkatkan kualitas pelayanan umum diarahkan pada :

1. Urusan Wajib Pendidikan

Pembangunan urusan dibidang pendidikan mampu meningkatkan angka

partisipasi sekolah pendidikan dasar, yaitu dari 97,85% pada tahun 2009

menjadi 98,01% pada tahun 2010, dan pada tahun 2011 naik menjadi

98,23%, dan pada tahun 2012 naik menjadi 98,29% sedangkan pada

tahun 2013 mencapai 98,60%.

Pelayanan umum dibidang pendidikan juga dapat dilihat dari ketersediaan

sekolah dan guru. Pada tahun 2013, rasio ketersedian sekolah

perpenduduk usia sekolah untuk pendidikan dasar adalah 43,35; SLTP

29,30 dan SLTA 501,80. Sedangkan rasio guru dengan murid untuk

tingkat SD 457, SLTP 629 dan SLTA 507.

Pada tahun 2013 jumlah guru SD/MI 64.117 orang, SMP/MTS 31.092

orang, SMA/MA13.773 orang, dan SMK 5.023 orang. Total ketersediaan

guru 114.005 orang. Kondisi ini menunjukan bahwa pelayanan pendidikan

berupa penyediaan sekolah dan guru, serta proses belajar mengajar pada

ketiga jenjang pendidikan tersebut sudah ideal.

Pada sisi lain berdasarkan total jumlah ketersediaan guru tersebut sudah

sesuai kualifikasi 76.549 (55,25%) dan belum sesuai kualifikasi 61.996

orang (44,75%). Hal ini menunjukan masih diperlukan upaya peningkatan

kualitas guru melalui peningkatan kualifikasi dan sertifikasi.

Page 28: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 26 -

2. Urusan Wajib Kesehatan

Status kesehatan penduduk dipengaruhi oleh banyak hal dan diantaranya

adalah faktor layanan kesehatan. Efektifitas faktor layanan kesehatan

secara makro ditentukan, antara lain:

1) Aksesibilitas sarana kesehatan, seperti: rumah sakit, puskemas dan

balai pengobatan;

2) Aksesibilitas tenaga pemberi layanan, seperti: dokter, perawat, bidan

dan apoteker;

3) Luas wilayah layanan serta jumlah yang harus dilayani. Semakin luas

wilayah layanan, maka semakin berat upaya yang harus dilakukan

untuk menjangkau masyarakat dan dijangkau masyarakat. Semakin

banyak jumlah penduduk, maka semakin besar beban tugas yang

harus dilakukan.

Pada tahun 2012, jumlah rumah sakit di Provinsi Banten sebanyak 72

unit, Puskesmas sebanyak 228 unit, sedangkan pada tahun 2013 jumlah

rumah sakit di Provinsi Banten sebanyak 78 unit, dan jumlah Puskesmas

232 unit.

Pemberi layanan kesehatan pada tahun 2013, terdiri dari dokter sebanyak

3.507 orang (dokter umum 1.258 orang, dokter ahli 1.805 orang, dokter

gigi 444 orang), bidan 3.282 orang, perawat 6.880 orang dan tenaga

paramedis non keperawatan sebanyak 1.198 orang.

Pemerataan tenaga layanan kesehatan sangat penting dalam

pembangunan kesehatan di Provinsi Banten, karena pemerataan distribusi

akan berdampak langsung pada kualitas dan aksesibilitas pelayanan

kesehatan, terutama bagi masyarakat perdesaan yang umumnya tergolong

dalam masyarakat miskin.

Upaya layanan kesehatan terhadap masyarakat miskin, secara

berkelanjutan terus dilakukan. Namun masih saja menghadapi masalah

seperti keterbatasan akses layanan kesehatan dan rendahnya status

kesehatan yang berdampak pada rendahnya daya tahan tubuh untuk

bekerja dan mencari nafkah, terbatasnya kemampuan anak dan keluarga

untuk tumbuh dan berkembang serta secara tidak langsung berpengaruh

terhadap rendahnya derajat kesehatan ibu.

3. Urusan Wajib Perumahan

Persentase kepemilikan perumahan di Provinsi Banten mengalami

fluktuasi dari 75,96% pada tahun 2011 menjadi 76,98% di tahun 2012 dan

menurun menjadi 76,70% pada tahun 2013. Demikian juga persentase

Page 29: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 27 -

rumahtangga yang menempati rumah dengan status sewa/kontrak pada

tahun 2011 sebesar 14,88% dan pada tahun 2012 mengalami penurunan

menjadi 13,94%, dan meningkat kembali menjadi 15,02% pada tahun

2013. Untuk status lainnya terus mengalami penurunan dari 9,16% pada

tahun 2011 menjadi 9,08% pada tahun 2012, dan menjadi 8,28 pada

tahun 2012. Sementara itu, kondisi fisik rumah yang ditempati terlihat

sedikit mengalami perubahan. Tercatat persentase rumahtangga di Banten

yang menempati rumah dengan lantai bukan tanah mengalami penurunan

dari 95,03% pada tahun 2012 menjadi 94,98% pada tahun 2013,

berdinding tembok mengalami peningkatan dari 82,76% pada tahun 2012

menjadi 83,45% pada tahun 2013, dan beratap genteng mengalami

penurunan dari 82,63% pada tahun 2012 menjadi 81,04% pada tahun

2013.

Akses terhadap air minum bersih sepertinya masih menjadi masalah yang

cukup serius bagi penduduk Banten. Meskipun persentase rumah tangga

dengan sumber air minum bersih mengalami peningkatan, tetapi pada

tahun 2012 hampir separuh dari total rumahtangga di Banten masih

belum mempunyai akses terhadap sumber air minum bersih. Adapun

persentase sumber utama air bersih pada tahun 2012 adalah air dalam

kemasan 42,72%, air ledeng 4,94%, air pompa 26,74%, air sumur 18,52%

dan sumber utama air minum lainnya sebesar 7,08%. Sedangkan pada

tahun 2013 untuk air dalam kemasan 46,89%, air ledeng 4,52%, air

pompa 244,95%, air sumur 15,97% dan sumber utama air minum lainnya

sebesar 23,63%.

4. Urusan Wajib Lingkungan Hidup

Luas kawasan hutan saat ini tercatat 208.161,27 ha atau 24,06% terhadap

luas provinsi di Banten, namun demikian hasil pencitraan satelit luas

vegetasi tutupan lahan masih 29,3%, padahal amanat Undang-undang

Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang luas tutupan lahan

seharusnya 30% dari luas wilayah. Lahan yang telah mengalami kerusakan

sehingga berkurang fungsinya atau lahan kritis di Banten mencapai

104.103,01 ha atau 12% dari luas wilayah, mengalami penurunan sebesar

11,71% dari luas lahan kritis sebelumnya yaitu 117.914,00 Ha. Penurunan

luas lahan kritis tersebut disebabkan oleh keberhasilan kegiatan

rehabilitasi hutan dan lahan, baik yang dilakukan oleh pemerintah pusat,

provinsi maupun kabupaten/Kota.

Page 30: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 28 -

5. Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika

Pada aspek telekomunikasi, cakupan layanan untuk infrastruktur

telekomunikasi belum bisa menjangkau setiap pelosok wilayah, dicirikan

dengan adanya beberapa wilayah yang belum terlayani. Persentase

keluarga yang memiliki/menguasai jasa layanan telepon kabel cenderung

mengalami penurunan yang hanya mencapai 7,47% pada tahun 2013

sedangkan persentase keluarga yang memiliki/menguasi jasa layanan

telepon seluler cenderung mengalami peningkatan hingga mencapai

90,14 pada tahun 2013. beberapa daerah perkotaan pada tahun 2010

angka teledensitasnya sudah tinggi (>10), sedangkan untuk daerah

kabupaten kondisi teledensitasnya masih rendah, terutama untuk

jaringan telekomunikasi perdesaan. Lambatnya pertumbuhan

pembangunan sambungan tetap tersebut salah satunya disebabkan oleh

bergesernya fokus bisnis penyelenggara kepada pengembangan

telekomunikasi bergerak (selular). Untuk pengembangan jaringan

telekomunikasi perdesaan saat ini telah dilakukan berbagai upaya salah

satunya melalui program Kemampuan Pelayanan Universal

(KPU)/Universal Service Obligation (USO) yang digagas oleh pemerintah

pusat sebanyak 40 USO.

6. Urusan Wajib Pemerintahan Umum, Perangkat Daerah, dan Kepegawaian

Provinsi Banten secara administratif terdiri dari 4 (empat) kabupaten

yaitu Pandeglang, Lebak, Tangerang dan Serang, serta 4 (empat) kota

yaitu Tangerang, Cilegon, Serang dan Tangerang Selatan. Adapun

jumlah kecamatan di seluruh Banten sebanyak 155, sedangkan jumlah

desa dan Kelurahan menjadi 1.551 (Surat Menteri Dalam Negeri Nomor :

146.2/2006/PMD tanggal 22 Maret 2012).

Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintahan Provinsi

Banten selama periode tahun 2012-2013 sedikit mengalami penurunan,

yaitu dari 3.868 orang menjadi 3.829 orang.Pada tahun 2012 proporsi PNS

laki-laki sebanyak 2.493 orang dan perempuan sebanyak 1.375,

sedangkan tahun 2013 jumlah laki-laki sebanyak 2.415 orang dan

perempuan sebanyak 1.414 orang.

Dalam rangka mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih dan

terstruktur, sistematika, terorganisir, transparan dan akuntabel diperlukan

organisasi perangkat daerah Pemerintah Provinsi Banten yang bersinergi

dengan pemerintah, pemerintah daerah kabupaten/kota dalam

melayani masyarakat. Pemerintah Provinsi Banten pada tahun 2012

Page 31: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 29 -

telah membentuk Peraturan Daerah Nomor 3 tentang Pembentukan

Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten pada tanggal 8 Agustus

2012 dan Peraturan Gubernur Banten Nomor 14 Tahun 2013 tentang

Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Organisasi Perangkat Daerah

Provinsi Banten.

2.1.4 Aspek Daya Saing Daerah

1. Urusan Wajib Perhubungan

Secara geografis, Banten terletak pada jalur penghubung darat antara

Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, sehingga ketersediaan jalan menjadi

faktor yang sangat strategis. Pada tahun 2013 Provinsi Banten telah

terlayani oleh ketersediaan jaringan jalan (jalan nasional dan jalan

provinsi) sepanjang 1.329,38 Km. Total panjang jalan nasional

berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor

631/Kpts/M/2009 adalah 476,49 Km dan total panjang jalan provinsi

berdasarkan SK Gubernur Banten Nomor 761/Kep.1039-Huk/2011

Tanggal 8 Desember 2011 adalah 852,89 Km.

Banten memiliki 21 stasiun kereta api (KA) yang menghubungkan antara

Merak dengan Tanah Abang dan Jakarta kota. Jumlah penumpang dan

barang yang diangkut oleh angkutan KA pada tahun 2013 mencapai

4.871.880 orang, meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012 yang

hanya 4.420.608 orang. Sedangkan untuk jumlah barang yang diangkut

oleh KA mengalami penurunan dari 497.664 ton barang pada tahun 2012

menjadi 452.170 ton barang pada tahun 2013.

Matra yang paling banyak digunakan dalam menunjang transportasi dari

dan ke Provinsi Banten yang menjadi penghubung antar daerah di Provinsi

Banten adalah transportasi darat. Hal ini karena, darat merupakan matra

yang paling mudah dan dapat digunakan oleh semua kalangan dengan

berbagai keperluan dan kebutuhan. Oleh karena itu tingkat pelayanan

prasarana jalan menjadi sangat vital kedudukannya dan menjadi salah

satu barometer yang menentukan keberhasilan pertumbuhan

pembangunan di Provinsi Banten. Ketersediaan terminal yang memiliki

Tipe A sebanyak 3 unit, Tipe B sebanyak 6 unit, dan terminal tipe C 10

unit. Selain itu terdapat juga 3 UPT pemeriksaan dan penimbangan

kendaraan bermotor.

Untuk melayani pergerakan barang dan penumpang secara umum sistem

jaringan jalan Provinsi Banten menggunakan pola cincin yang melingkar

Page 32: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 30 -

dari wilayah Utara sampai ke wilayah Selatan yang dihubungkan secara

radial dengan jaringan jalan vertikal Utara-Selatan dan secara horizontal

Timur-Barat. Konsep jaringan “ring-radial” dimaksudkan agar pergerakan

penumpang dan barang dari pesisir menuju ke pusat kegiatan nasional,

wilayah maupun lokal yang ada pada bagian tengah wilayah dapat dicapai

dengan mudah. Pada saat ini jaringan jalan cincin bagian Barat dan

Selatan sudah ditingkatkan statusnya menjadi jalan nasional. Sementara

pada bagian utara masih berstatus sebagai jalan provinsi. Jalan horizontal

timur-barat dilayani oleh jalan nasional serta jalan tol jakarta-merak

dengan panjang lebih dari 90 Km, sedangkan jalan vertikal utara-selatan

dilayani dengan jalan provinsi. Jalan kabupaten/kota melayani akses

ketiga jalan itu.

Banten juga memiliki 4 (empat) bandara udara yaitu Bandara Udara

Internasional Soekarno-Hatta, Bandara Udara Budiarto Curug, Bandara

Udara Pondok Cabe dan Lapangan Terbang Gorda. Bandara Soekarno-

Hatta adalah bandar udara terbesar di Indonesia dan menjadi pintu utama

keluar-masuk internasional bagi Indonesia.

Pada tahun 2013, penerbangan dan penumpang domestik adalah sebanyak

159.823 kedatangan pesawat, 156.566 keberangkatan pesawat dan

23.057.086 penumpang yang datang dan 20.382.452 penumpang yang

berangkat. Sedangkan, banyaknya penerbangan dan penumpang

internasional masing-masing sebanyak 41.101 kedatangan pesawat,

40.992 keberangkatan pesawat dan 6.275.567 penumpang yang datang

dan 6.630.193 penumpang yang berangkat.

Jumlah trip angkutan penyeberangan di pelabuhan Merak pada tahun

2013 sebanyak 26.432 trip, menurun bila dibandingkan tahun 2012

sebanyak 29.875 trip. Demikian juga dengan volume penumpang yang

diangkut mengalami penurunan, bila pada tahun 2012 jumlah penumpang

mencapai 1.347.335 orang, pada tahun 2013 jumlah penumpang hanya

mencapai 1.243.035 orang. Jumlah Unit kendaraan juga menurun, pada

tahun 2012 total kendaraan yang menyeberang mencapai 1.964.725 unit

kendaraan, dan pada tahun 2013 hanya mencapai 1.686.466 unit

kendaraan.

2. Urusan Wajib Ketenagakerjaan

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Provinsi Banten cenderung

fluktuaktif. Pada agustus 2013 TPAK mencapai 4.687.626 orang (63,55%).

Jumlah ini mengalami peningkatan pada Februari 2014 menjadi 4.938.093

Page 33: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 31 -

orang (66,47%). Pada tahun 2012, Pandeglang memiliki TPAK tertinggi

571.074 (69,02%) sedangkan Kabupaten Lebak memiliki TPAK terendah

(63.16%) Namun demikian pada tahun 2013 TPAK Kabupaten Pandeglang

menjadi yang terendah yang hanya sebesar 58,74% sedangkan pada posisi

tertinggi dimiliki oleh Kota Tangerang yaitu sebesat 68,02%.

Dilihat dari Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) di Provinsi Banten hanya

sebesar 85,87%, padahal di provinsi lainnya minimal 88,68%. Meskipun

demikian, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) terlihat semakin menurun,

dari 13,06% di tahun 2011 menjadi 10,74% pada 2012 menjadi 9,9% pada

tahun 2013 dan pada februari 2014 menjadi 9,87%.

Upah minimum, memiliki peranan penting dalam masalah tenaga kerja.

Pada tahun 2013 terjadi kenaikan UMK yang sangat besar khususnya

untuk daerah industri, seperti di Kabupaten Serang dari Rp 1.320.500

pada tahun 2012 menjadi Rp 2.080.000 pada tahun 2013 dan menjadi

2.340.000 pada tahun 2014. Secara rata-rata UMK di Provinsi Banten

mengalami peningkatan dari Rp 1.040.000 pada tahun 2012 menjadi

1.170.000 pada tahun 2013 dan menjadi 1.325.000 pada tahun 2014 .

Bila diperhatikan menurut komposisi lapangan pekerjaan utama, sektor

industri pengolahan mendominasi jumlah penyerapan tenaga kerja

yaitu sebesar 26,23%, sedangkan pada sektor perdagangan, rumah

makan dan hotel sebesar 23,79% disusul kemudian oleh sektor jasa-

jasa 18,23%, sektor pertanian sebesar 12,46% dan sektor lainnya

19,28%

3. Urusan Pilihan Pertanian

Produksi padi di Provinsi Banten mencapai mencapai 1.923.042 ton di

tahun 2013 dengan produktivitas sebesar 52,06 kw/ha dan luas panen

sebesar 369.398 ha. Bila dibandingkan dengan produksi padi di tahun

2012, produksi padi di tahun 2013 mengalami peningkatan, dimana pada

tahun 2012 produksi padi sebesar 1.865.894 ton, meskipun belum

mencapai tingkat produksi 2010 yang mencapai 2.048.047 ton dengan

produktivitas sebesar 50,40 kw/ha.

Sementara itu untuk komoditas palawija (jagung, kedelai, ubi kau, dan ubi

jalar), pada tahun 2011 produksinya sebesar 142,506 ton, pada tahun

2012 sebesar 142.843 ton dan pada tahun 2013 menjadi 142.665 ton.

Provinsi Banten juga memiliki komoditas tanaman unggulan lain,

diantaranya adalah tanaman anggrek dengan tingkat produksi yang

tertinggi di Indonesia. Sentra produksi tanaman tersebut terdapat di

Page 34: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 32 -

Kota Tangerang Selatan dan menjadi salah satu obyek wisata di Banten.

Emping melinjo yang sudah diekspor hingga ke Timur Tengah, dengan

sentra produksi terdapat di Kabupaten Pandeglang dan Kota Cilegon.

Gula aren yang dapat digunakan sebagai panganan dengan sentra

produksi di Kabupaten Lebak, buah melon dengan kualitas ekspor yang

terkonsentrasi di Kota Cilegon, dan buah durian asal Kabupaten

Pandeglang dan Serang memiliki rasa yang khas.

4. Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan

Kinerja produksi perikanan di Banten pada tahun 2012 mencapai 74,51%

(target 210.033,30 ton realisasi 156.489 ton). Produksi perikanan dibagi

dua yaitu produksi perikanan tangkap dan produksi perikanan budidaya.

Produksi perikanan tangkap di Banten mencapai 95,50% (target 66.427

ton realisasi 60.811 ton), dengan produksi tertinggi di Kabupaten

Pandeglang sebanyak 24.093 ton. Untuk produksi budidaya di Banten

mencapai 64,80% (target 143.606,30 ton realisasi 87.134 ton), dengan

produksi tertinggi di Kabupaten Serang sebanyak 53.724 ton.

Provinsi Banten telah memiliki empat komoditas unggulan dalam kegiatan

perikanan budidaya, yaitu rumput laut, kerang hijau, bandeng dan udang.

Produksi rumput laut di Banten mencapai 53.163,47 ton dengan produksi

tertinggi di Kabupaten Serang sebanyak 52.422 ton. Produksi kerang hijau

di Banten mencapai 1.919 ton dengan produksi tertinggi Kabupaten

Tangerang sebanyak 1.437 ton. Produksi bandeng di Banten mencapai

8.790 ton dengan produksi tertinggi di Kabupaten Tangerang sebanyak

5.726 ton. Sedangkan untuk produksi udang mencapai 882 ton dengan

produksi tertinggi di Kabupaten Serang sebanyak 516 ton.

5. Urusan Pilihan Pertambangan dan Energi

Banten memiliki dua pembangkit listrik yang masuk dalam jaringan listrik

koneksi Jawa – Bali, yaitu PLTU Suralaya di Kota Cilegon yang dikelola

oleh PT Indonesia Power dan PLTU Labuan di Kabupaten Pandeglang.

Sedangkan, distribusi listrik PLN di Banten dilakukan oleh PT PLN

Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang dan PT PLN Distribusi Provinsi

Banten dan DKI Jakarta.

Jumlah energi listrik yang terjual di Banten pada tahun 2013 mencapai

9,01 juta MWh, dengan hampir dua per tiga nya dibeli oleh pelanggan

industri (6,83 juta MWh). Pelanggan rumahtangga meskipun jumlahnya

lebih banyak tapi mengkonsumsi energi listrik hanya sebesar 14,91%.

Page 35: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 33 -

Rasio elektrifikasi di Provinsi Banten pada tahun 2012 adalah sebesar

81,04%.

6. Urusan Pilihan Industri dan Perdagangan

Berdasarkan data kontribusi PDRB Provinsi Banten selama 2 (dua) tahun

terakhir, sektor industri pengolahan memberikan kontribusi terbesar yakni

sebesar 46,05% dan 44,39% pada triwulan II tahun 2013 dan triwulan II

tahun 2014. Berdasarkan harga konstan 2000, Pada tahun 2014, sektor

industri pengolahan memberikan kontribusi terbesar kepada kelompok

sektor sekunder yakni sebesar Rp 12.916,92 Miliar.

Secara keseluruhan, industri di Provinsi Banten baik berskala besar dan

sedang maupun mikro dan kecil mengalami pertumbuhan produksi yang

positif. Hal ini pun memberikan pengaruh yang positif kepada peningkatan

nilai tambah industri yang kemudian berdampak pada peningkatan PDRB

Provinsi Banten.Pada tahun trwulan II 2014 sektor industri pengolahan

mengalami pertumbuhan sebesar 2.00%.

Pada sektor perdagangan, kontribusi PDRB Provinsi Banten selama 2 (dua)

tahun terakhir, memberikan kontribusi terbesar kedua yakni sebesar

19.44% dan 19,68 pada tahun 2013 dan triwulan II tahun 2014. Sektor

perdagangan mengalami penurunan laju pertumbuhan menjadi sebesar

7.22% pada triwulan II tahun 2014 dibandingkan triwulan II tahun 2013

yang mencapai pertumbuhan 9.45%.

7. Urusan Pilihan Pariwisata

Sebagai daerah yang selama ini dikenal dengan wisata pantainya, di

Banten pada tahun 2013 terdapat 283 usaha akomodasi dengan 8.298

kamar dan 13.382 tempat tidur. Dari seluruh usaha akomodasi tersebut,

3.943 kamar tersedia di hotel berbintang dan 4.355 kamar terdapat pada

hotel non bintang. Jumlah hotel berbintang sendiri sebanyak 43 unit

dengan jumlah tamu yang menginap sebanyak 1.772.700 orang, lebih

tinggi dibandingkan dengan tingkat hunian kamar hotel non bintang yang

mencapai 1.563.600 orang.

Secara keseluruhan pada tahun 2013 jumlah tamu yang menginap di Hotel

mencapai 3,34 juta orang, terdiri dari wisatawan mancanegara sebanyak

0,36 juta orang dan 3,3 juta wisatawan nusantara. Pada tahun 2013

wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara menginap di hotel

berbintang ataupun hotel non bintang mengalami peningkatan dan rata-

rata yang hanya menginap 1.15 hari pada tahun 2012 menjadi dari 1.31

hari pada tahun 2013.

Page 36: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 34 -

8. Investasi

Banten menjadi salah satu daerah tujuan investasi di Indonesia, dengan

total nilai investasi yang masuk setiap tahun cenderung mengalami

peningkatan. Realisasi nilai penanaman modal dalam negeri (PMDN) di

Banten pada tahun 2013 mencapai 4,01triliun rupiah. Sedangkan realisasi

nilai penanaman modal asing (PMA) pada tahun 2013 mencapai 3,7miliar

USD.

Jumlah tenaga kerja pada tahun 2013 yang bekerja pada perusahaan PMA

sebanyak 43.395orang dan pada perusahaan PMDN sebanyak 28.893

orang, sedangkan untuk jumlah perusahaan PMA sebanyak 591

perusahaan dan PMDN sebanyak 101 perusahaan. Rasio daya serap

tenaga kerja pada tahun 2010-2012 dapat dilihat pada Tabel 2.7 sebagai

berikut:

Tabel 2.7 Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Di Provinsi Banten

Tahun 2011- 2013

NO URAIAN PMA PMDN

2011 2012 2013 2011 2012 2013

1 Jumlah tenaga kerja yang bekerja

pada perusahaan PMA/PMDN 9.131 19.172 31.006 4.702 3.710 28.893

2 Jumlah seluruh PMA/PMDN 56 72 591 16 18 101

3 Rasio daya serap tenaga kerja 163,05 266,28 52,47 293,87 206,11 286,07

Sumber: Banten Dalam Angka 2014

Sektor perbankan di Banten baik konvensional maupun syariah selama

periode 2011-2013 telah menunjukkan pencapaian kinerja yang

menggembirakan. Hal ini terlihat dengan bertambahnya pangsa pasar

perbankan, dimana jumlah kantor bank dan nasabah secara total masing-

masing meningkat dari 891 unit dan 4,18 juta nasabah pada tahun 2011,

menjadi 1.005 unit dan 4,78 juta nasabah pada tahun 2012, dan menjadi

1.180 unit dan 6,07 juta nasabah pada tahun 2013.

Disamping itu, jumlah dana masyarakat yang berhasil dihimpun sampai

akhir tahun 2013 secara total juga meningkat hingga mencapai 104,18

triliun rupiah, pada tahun 2011 total dana masyarakat yang dihimpun

perbankan baru mencapai 74.07 triliun rupiah. Adapun total pinjaman

yang disalurkan oleh kalangan perbankan baik konvensional maupun

syari’ah untuk lokasi proyek di Banten sampai akhir tahun 2013 mencapai

186.43 triliun rupiah, lebih tinggi dibandingkan tahun 2012 yang hanya

sebesar 153.48 triliun rupiah. Sedangkan Kredit berdasarkan lokasi bank

pada tahun 2012 mencapai angka 65,49 triliun dan pada tahun 2013

mengalami kenaikan hingga mencapai 77,66 triliun.

Page 37: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 35 -

2.2 EVALUASI PROGRAM RKPD PROVINSI BANTEN TAHUN 2014

Pemerintah Provinsi Banten pada Tahun 2014 telah melaksanakan 33

urusan, yaitu 25 Urusan Wajib dan 8 Urusan Pilihan. Penyelenggaraan

Urusan tersebut dilaksanakan melalui 78 program dan 937 kegiatan yang

dilaksanakan oleh 42 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sesuai tugas

pokok dan fungsinya.

2.2.1 Penyelenggaraan Urusan Wajib

Urusan Wajib yang dilaksanakan oleh Provinsi Banten mengacu pada

pasal 7 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah

Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Adapun Urusan Wajib yang

dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun 2014, sebagai

berikut:

1. Urusan Wajib Pendidikan

Pada Urusan Wajib Pendidikan didukung oleh 7 Program yang

dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Banten, meliputi:

1) Program Pendidikan Anak Usia Dini.

Pelaksanaan program ini didukung oleh 2 Kegiatan yaitu : (1)Kegiatan

Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, dan (2)Kegiatan Pembinaan

dan Pengembangan Pendidikan TK. Realisasi fisik kumulatif pada

program dimaksud sebesar100% dan realisasi keuangan sebesar

91,98%.

2) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun.

Pelaksanaan Program ini didukung oleh 3 Kegiatan : (1)Kegiatan

Peningkatan Mutu, Akses, dan Tata Kelola Sekolah Dasar, (2)Kegiatan

Pemerataan Akses, Peningkatan Mutu dan Tata Kelola SMP, dan

(3)Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan Layanan Khusus. Realisasi fisik

kumulatif pada program dimaksudsebesar 90,15% dan realisasi

keuangan sebesar 74,25%.

3) Program Pendidikan Menengah Wajib Belajar 12 Tahun.

Pelaksanaan Program ini didukung oleh 4 Kegiatan : (1)Kegiatan

Peningkatan Mutu, Akses dan Tata Kelola SMA, (2)Kegiatan Perluasan

Akses, Sarana dan Peningkatan Mutu Pendidikan Layanan Khusus,

(3)Kegiatan Peningkatan Mutu dan Perluasan Akses Pendidikan

Menengah Kejuruan, dan (4)Kegiatan Pengembangan Wawasan

Page 38: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 36 -

Kebudayaan. Realisasi fisik kumulatifpada program dimaksudsebesar

88,15% dan realisasi keuangan sebesar 81,99%.

4) Program Peningkatan Mutu, Kesejahteraan dan Perlindungan Pendidik

dan Tenaga Kependidikan.

Pelaksanaan Program ini didukung oleh 3 Kegiatan : (1)Kegiatan

Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik Formal, (2)Kegiatan Peningkatan

Mutu Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan Non Formal, dan

(3)Kegiatan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan Formal. Realisasi

fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 96,26% dan realisasi

keuangan sebesar 84,10%.

5) Program Pendidikan Tinggi.

Pelaksanaan Program ini didukung oleh 1 Kegiatan : (1)Kegiatan

Fasilitasi Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi. Realisasi fisik kumulatif

pada program dimaksud sebesar 62,73% dan realisasi keuangan sebesar

59,28%.

6) Program Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI).

Pelaksanaan Program ini didukung oleh 6 Kegiatan : (1)Kegiatan

Pengembangan program pada BPPNF Provinsi Banten, (2)Kegiatan

Peningkatan Sumber Daya dan Penyediaan Peralatan Pada PNF,

(3)Kegiatan Pembinaan Pendidikan Kursus dan Kelembagaan,

(4)Kegiatan Gerakan Pemberantasan Buta Aksara, (5)Kegiatan Perluasan

dan Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan, dan (6)Kegiatan

Pemasyarakatan Minat dan Kebiasaan Membaca untuk mendorong

terwujudnya Masyarakat Pembelajar. Realisasi fisik kumulatif pada

program dimaksudsebesar 84,62% dan realisasi keuangan sebesar

70,68%.

7) Program Peningkatan Mutu Tata Kelola dan Pencitraan Pendidikan.

Pelaksanaan Program ini didukung oleh 3 Kegiatan : (1)Kegiatan

Pengembangan Komunikasi dan Informasi Pendidikan pada Balai

Tekkom, (2)Kegiatan Pengembangan Teknologi Pendidikan pada Balai

Tekkom, dan (3)Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan SMAN CMBBS.

Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 100% dan

realisasi keuangan sebesar 93,05%.

Page 39: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 37 -

2. Urusan Wajib Kesehatan

Pada Urusan Wajib Kesehatan didukung oleh 6 Program yang dilaksanakan

oleh Dinas Kesehatan, RSUD Banten dan RSU Malingping, meliputi :

1) Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dengan

melaksanakan 3 kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan Pembinaan Gizi

Masyarakat, (2)Kegiatan Pembinaan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu,

Anak dan Reproduksi dan (3)Kegiatan Pembinaan Kualitas Pelayanan

Kesehatan Anak. Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud

sebesar 83,37% dan realisasi keuangan sebesar 83,88%.

2) Program Pembinaan Upaya Kesehatan.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, dan RSUD

Banten yang terbagi atas 12 kegiatan, antara lain : Dinas Kesehatan

melaksanakan 5 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat

dan Promosi Kesehatan, (2)Kegiatan Pelayanan Kesehatan Bagi

Masyarakat Miskin, (3)Kegiatan Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan,

(4)Kegiatan Pembinaan Pelayanan Kesehatan Dasar Pada Masyarakat,

dan (5)Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan RS Labuan (DAK)

dengan realisasi Fisik sebesar 75,70% dan realisasi keuangan sebesar

69,37%, sedangkan RSUD Banten melaksanakan 7 kegiatan, yaitu:

(1)Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Barang Medis RSUD

Banten, (2)Kegiatan Peningkatan Sarana Prasarana Kesehatan RSUD

Banten (DAK), (3)Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Barang

Non Medis RSUD Banten, (4)Kegiatan Peningkatan Operasional

Pelayanan, (5)Kegiatan Pemantauan Pelayanan, (6)Kegiatan Peningkatan

Asuhan, Etika dan Mutu Keperawatan, dan (7)Kegiatan Pembinaan dan

Pengembangan Keperawatan dengan realisasi Fisik sebesar 93,31% dan

realisasi keuangan sebesar 75,64%. Realisasi fisik kumulatif pada

program dimaksud sebesar 80,45% dan realisasi keuangan sebesar

74,82%.

3) Program Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dengan

melaksanakan 5 kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan Pembinaan Surveilance

Epidemiologi, Imunisasi dan Penanggulangan Wabah, (2)Kegiatan

Pengendalian Penyakit Menular Langsung, (3) Kegiatan Pengendalian

Page 40: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 38 -

Penyakit Bersumber Binatang, (4)Kegiatan Pengendalian Penyakit Tidak

Menular (PPTM) dan (5)Kegiatan Penyehatan Lingkungan. Realisasi fisik

kumulatif pada program dimaksud sebesar 89,60% dan realisasi

keuangan sebesar 74,77%.

4) Program Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dengan

melaksanakan 2 Kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan Peningkatan Ketersediaan

Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, dan (2)Kegiatan Peningkatan

Pelayanan Kefarmasian, Produksi dan Distribusi. Realisasi fisik

kumulatif pada program dimaksud sebesar 85,08% dan realisasi

keuangan sebesar 88,54%.

5) Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Kesehatan.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dan RSUD

Malingping yang terbagi atas 6 kegiatan, antara lain Dinas Kesehatan

melaksanakan 5 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Sertifikasi, standarisasi dan

peningkatan Mutu Sumber daya Manusia Kesehatan, (2)Kegiatan

Peningkatan Kajian, Informasi dan Pengembangan Upaya Kesehatan,

(3)Kegiatan Peningkatan program kesehatan kerja dan olah raga,

(4)Kegiatan Peningkatan Kesehatan Jiwa, dan (5)Kegiatan Pembinaan,

Pengembangan, Pembiayaan dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

dengan realisasi Fisik sebesar 65,06% dan realisasi keuangan sebesar

17,51%, sedangkan RSUD Malingping melaksanakan 1 kegiatan, yaitu:

(1)Kegiatan Pembinaan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan di RSU

Malingping dengan realisasi Fisik sebesar 97,96% dan realisasi

keuangan sebesar 92,99%. Realisasi fisik kumulatif pada program

dimaksud sebesar 81,51% dan realisasi keuangan sebesar 17,70%.

6) Program Peningkatan Mutu Layanan Kesehatan Masyarakat.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, RSUD

Malingping, dan RSUD Banten yang terbagi atas 8 kegiatan, antara lain :

Dinas Kesehatan melaksanakan 3 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan

Peningkatan Upaya Kesehatan di RS dan Labkesda, (2)Kegiatan

Peningkatan Pembinaan Promosi Kesehatan Dan Surveilance Kesehatan

kerja, dan (3)Kegiatan Pembinaan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat

Pekerja dan Masyarakat Dilingkungan Kerja dengan realisasi Fisik

sebesar 92,76% dan realisasi keuangan sebesar 85,56%, RSUD

Malingping melaksanakan 3 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Pengadaan

Page 41: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 39 -

Obat-Obatan dan alat kesehatan RSU Malingping, (2)Kegiatan Pelayanan

kesehatan bagi keluarga miskin, dan (3)Kegiatan Sarana Pendukung

Pelayanan Kesehatan RSU Malingping (Dana DAK) dengan realisasi Fisik

sebesar 99,07% dan realisasi keuangan sebesar 93,49%, sedangkan

RSUD Banten melaksanakan 2 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Penyediaan

Rekam Medis dan Pelaporan, dan (2)Kegiatan Pengadaan Sistem

Informasi Manajemen RSUD Banten dengan realisasi Fisik sebesar

97,61% dan realisasi keuangan sebesar 78,49%. Realisasi fisik kumulatif

pada program dimaksud sebesar 96,48% dan realisasi keuangan sebesar

85,96%.

3. Urusan Wajib Lingkungan Hidup

Pada Urusan Wajib Lingkungan Hidup didukung oleh 2 program yang

dilaksankan oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah dan Dinas Kehutanan

dan Perkebunan Provinsi Banten. Program dimaksud, meliputi :

1) Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup

Daerah Provinsi Banten dengan melaksanakan 6 kegiatan, yaitu :

(1)Kegiatan Pemantauan Kualitas Lingkungan, (2)Kegiatan Pengendalian

Pengelolaan Limbah Domestik dan Limbah B3, (3)Kegiatan Pengkajian

Dampak Lingkungan, (4)Kegiatan Peningkatan SDM dan Pemberdayaan

Masyarakat dalam Pengelolaan lingkungan, (5)Kegiatan Peningkatan

Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di Bidang Lingkungan, dan

(6)Kegiatan Peningkatan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup.

Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 100% dan

realisasi keuangan sebesar 88,47%.

2) Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Hidup.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh BadanLingkungan Hidup

Daerah dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan yang terbagi atas 5

kegiatan, antara lain : Badan Lingkungan Hidup Daerah melaksanakan

2 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Konservasi dan Rehabilitasi Kerusakan

Sumberdaya Alam, dan (2)Kegiatan Konservasi Sumber Daya Air dan

Pengendalian Kerusakan Sumber Daya Air dengan realisasi Fisik sebesar

100% dan realisasi keuangan sebesar 90,59%, dan Dinas Kehutanan

dan Perkebunan melaksanakan 3 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan

Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial, (2)Kegiatan Pengembangan

Taman Hutan Raya (DAK), dan (3)Kegiatan Perlindungan dan

Page 42: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 40 -

Rehabilitasi Hutan dan Lahan, dengan realisasi Fisik sebesar 93,55%

dan realisasi keuangan sebesar 89,97%. Realisasi fisik kumulatif pada

program dimaksud sebesar96,78% dan realisasi keuangan sebesar

90,26%.

4. Urusan Wajib Pekerjaan Umum.

Pada Urusan Wajib Pekerjaan Umum didukung oleh 3 Program yang

dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga dan Tata Ruang, dan Dinas Sumber

Daya Air dan Permukiman. Program-program pada Urusan Wajib Pekerjaan

Umum, meliputi :

1) Program Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga dan Tata

Ruang dengan melaksanakan 18 kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan

Pembangunan Jalan Wilayah Utara, (2)Kegiatan Pembangunan Jalan

Wilayah Selatan, (3)Kegiatan Pembangunan Jembatan, (4)Kegiatan

Pemeliharan Jalan dan Jembatan Provinsi Wilayah Utara, (5)Kegiatan

Pemeliharan Jalan dan Jembatan Provinsi Wilayah Selatan, (6)Kegiatan

Pembangunan Saluran Drainase dan Gorong-Gorong Jalan, (7)Kegiatan

Pembangunan TPT, Talud dan Bronjong, (8)Kegiatan Pengadaan Lahan

Kebinamargaan, (9)Kegiatan Perencanaan Pembangunan Jalan dan

Jembatan, (10)Kegiatan Pengawasan Pembangunan dan Pemeliharaan

Infrastruktur Kebinamargaan, (11)Kegiatan Pengadaan alat-alat ukur

kebinamargaan dan Pengujian Kualitas Bahan, (12)Kegiatan Pengadaan

Peralatan dan Bahan-bahan Kebinamargaan Wilayah Utara, (13)Kegiatan

Pengadaan Peralatan dan Bahan-bahan Kebinamargaan Wilayah

Selatan, (14)Kegiatan Pembangunan Jalan Prioritas Tahun Jamak,

(15)Kegiatan Pendataan Leger Jalan, (16)Kegiatan Optimalisasi

Pengelolaan Perijinan Bidang Bina Marga dan Tata Ruang, (17)Kegiatan

Pemeliharaan Peralatan Kebinamargaan Wilayah Utara, dan (18)Kegiatan

Pemeliharaan Peralatan Kebinamargaan Wilayah Selatan. Realisasi fisik

kumulatif pada program dimaksud sebesar 64,33% dan realisasi

keuangan sebesar 30,39%.

2) Program Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Dinas Sumber Daya Air dan

Permukiman dengan melaksanakan 19 kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan

Pengendalian Banjir, (2)Kegiatan Pengelolaan Sistem Informasi Sumber

Daya Air pada BPSDA Cidurian-Cisadane, (3)Kegiatan Pengelolaan

Sistem Informasi Sumber Daya Air pada BPSDA Ciujung-Cidanau,

Page 43: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 41 -

(4)Kegiatan Pengelolaan Sistem Informasi Sumber Daya Air pada BPSDA

Ciliman-Cisawarna, (5)Kegiatan Pengadaan Bahan Banjiran, (6)Kegiatan

Pembangunan Prasarana Pengaman Pantai, (7)Kegiatan Pengelolaan dan

Konservasi Waduk, Embung, Situ serta Bangunan Penampung Air

Lainnya, (8)Kegiatan Pengadaan Lahan Pengairan, (9)Kegiatan

Pengelolaan Kualitas Air pada Daerah Aliran Sungai, (10)Kegiatan

Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan, Irigasi, Rawa dan Jaringan

Pengairan Lainnya, (11)Kegiatan Optimalisasi Fungsi Jaringan Sumber

Daya Air pada BPSDA Ciliman-Cisawarna, (12)Kegiatan Optimalisasi

Fungsi Jaringan Sumber Daya Air pada BPSDA Ciujung-Cidanau,

(13)Kegiatan Optimalisasi Fungsi Jaringan Sumber Daya Air pada

BPSDA Cidurian-Cisadane, (14)Kegiatan Pemberdayaan Pengelola

Sumber Daya Air, (15)Kegiatan Optimalisasi Pengelolaan Perizinan

Bidang Sumber Daya Air, (16)Kegiatan Perencanaan Teknis Sungai,

Irigasi, Embung dan Jaringan Pengairan Lainnya, (17)Kegiatan

Peningkatan Kualitas Pengelolaan Pemukiman dan SDA Terpadu,

(18)Kegiatan Perencanaan Pengembangan Infrastruktur Bidang Sumber

Daya Air dan Pemukiman, dan (19)Kegiatan Pengawasan Teknis Bidang

Sumber Daya Air. Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud

sebesar 89,60% dan realisasi keuangan sebesar 73,97%.

3) Program Pengembangan dan Revitalisasi Infrastuktur Permukiman.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Dinas Sumber Daya Air dan

Permukiman dengan melaksanakan 9 kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan

Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Bersih, (2)Kegiatan

Penyelenggaraan Sanitasi Lingkungan dan Persampahan, (3)Kegiatan

Peningkatan Prasarana Lingkungan Kawasan Binaan, (4)Kegiatan

Pembangunan Jalan Akses Sentra Produksi Kawasan Pusat

Pertumbuhan, (5)Kegiatan Pemeliharaan Gedung Kantor dan

Infrastruktur Penunjang Lainnya, (6)Kegiatan Pembangunan Gedung

Kantor di KP3B, (7)Kegiatan Penyelenggaraan dan Penataan Bangunan

Gedung dan Lingkungan, (8)Kegiatan Perencanaan DED Gedung Kantor

dan Infrastruktur Keciptakaryaan Lainnya, dan (9)Kegiatan Pengawasan

Teknis Bidang Pemukiman. Realisasi fisik kumulatif pada program

dimaksud sebesar86,10% dan realisasi keuangan sebesar 73,53%.

5. Urusan Wajib Penataan Ruang.

Pada Urusan Wajib Penataan Ruang didukung oleh 1 Program yang

dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Dinas

Page 44: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 42 -

Bina Marga dan Tata Ruang, yaitu : Program Penataan Ruang Wilayah

dan Kawasan. Pelaksanaan program ini dilaksanakan olehBadan

Perencanaan Pembangunan Daerah dan Dinas Bina Marga dan Tata Ruang

yang terbagi atas 3 Kegiatan, antara lain : Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah melaksanakan 1 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan

Perencanaan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dengan realisasi fisik

sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 95,46%, dan Dinas Bina

Marga dan Tata Ruang melaksanakan 2 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan

Penataan dan Pemanfaatan Ruang, dan (2)Kegiatan Pengendalian

Pemanfaatan Ruang dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi

keuangan sebesar 98,22%. Realisasi fisik kumulatif pada program

dimaksud sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 97,33%.

6. Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan.

Pada Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan didukung oleh 3 program

yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Biro

Ekonomi dan Administrasi Pembangunan, dan Biro Pemerintahan. Adapun

program-program dimaksud adalah :

1) Program Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah dengan melaksanakan 10 kegiatan, yaitu:

(1)Kegiatan Perencanaan Pembangunan Daerah, (2)Kegiatan

Perencanaan Anggaran Pembangunan Daerah, (3)Kegiatan Perencanaan

dan Pengendalian Pembangunan Indagkop, Investasi, Kebudayaan dan

Pariwisata, (4)Kegiatan Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan

Agribisnis dan Bisnis Kelautan, (5)Kegiatan Perencanaan dan

Pengendalian Pembangunan Infrastruktur Wilayah, (6)Kegiatan

Perencanaan dan Pengendalian Politik, Hukum, HAM dan Ketertiban,

(7)Kegiatan Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Kesejahteraan

Sosial dan Gender, (8)Kegiatan Perencanaan Pengendalian SDM, Budaya

dan Keagamaan, (9)Kegiatan Pengendalian dan Evaluasi Program

Penanggulangan Kemiskinan Daerah, dan (10)Perencanaan dan

Pengendalian Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi

Indonesia (KP3EI) Provinsi Banten. Realisasi fisik kumulatif pada

program dimaksud sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar

95,44%.

Page 45: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 43 -

2) Program Pengendalian Pembangunan Daerah.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Biro Ekonomi dan

Administrasi Pembangunan, dan Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah yang terbagi atas 5 kegiatan, antara lain: Biro Ekonomi dan

Administrasi Pembangunan melaksanakan 3 kegiatan, yaitu:

(1)Kegiatan Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan, (2)Kegiatan

Penyusunan Laporan Pelaksanaan APBD, dan (3)Kegiatan Pengendalian

Laporan Realisasi Barang/Jasa Se-Provinsi Banten dengan realisasi fisik

sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 90,12%, dan Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah melaksanakan 2 kegiatan, yaitu:

(1)Kegiatan Pengendalian dan Evaluasi Program APBD, dan (2)Kegiatan

Pengendalian dan Evaluasi Program APBN dan Dana Lainnya dengan

realisasi fisik sebesar 93,97% dan realisasi keuangan sebesar 87,90%.

Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 96,99% dan

realisasi keuangan sebesar 89,31%.

3) Program Kerjasama Pembangunan Daerah.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Biro Pemerintahan dan

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang terbagi atas 2 kegiatan,

antara lain : Biro Pemerintahan melaksanakan 1 kegiatan, yaitu:

(1)Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan Kerjasama Antar Daerah dan

Luar Negeri dengan realisasi fisik sebesar 88,98% dan realisasi

keuangan sebesar 54,98%, dan Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah melaksanakan 1 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Perencanaan dan

Pengendalian Kerjasama Pembangunan dengan realisasi fisik sebesar

100% dan realisasi keuangan sebesar 96,22%. Realisasi fisikkumulatif

pada program dimaksudsebesar 94,49% dan realisasi keuangan sebesar

78,48%.

7. Urusan Wajib Perumahan.

Pada Urusan Wajib Perumahan didukung oleh 1 program yang

dilaksanakan oleh Dinas Sumber Daya Air dan Permukiman Provinsi

Banten, yaitu Program Pembinaan dan Penataan Perumahan.

Pelaksanaan program ini melaksanakan 2 kegiatan, yaitu : (1) Kegiatan

Fasilitasi dan Stimulasi Pembangunan Perumahan Masyarakat Kurang

Mampu, dan (2)Kegiatan Pembinaan dan Penataan Perumahan. Realisasi

fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 56,58% dan realisasi

keuangan sebesar 12,77%.

Page 46: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 44 -

8. Urusan Wajib Kepemudaan dan Olah Raga

Pada Urusan Wajib Kepemudaan dan Olah Raga didukung oleh 2 program

yang dilaksanakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga, yang meliputi :

1) Program Kepemudaan dan Kepramukaan

Pelaksanaan program ini melaksanakan 6 kegiatan, yaitu : (1) Kegiatan

Pemberian Penghargaan dan Fasilitas Sarana dan Prasarana

Kepemudaan, (2) Kegiatan Pendidikan Pelatihan Kepemimpinan dan

Kepeloporan Pemuda, (3) Kegiatan Pelatihan Keterampilan bagi Pemuda,

(4) Kegiatan Pengembangan Wawasan dan Kreativitas Pemuda,

(5)Kegiatan Penguatan Kelembagaan Kepemudaan, dan (6)Kegiatan

Pembinaan Kepramukaan. Realisasi fisik kumulatif pada program

dimaksud sebesar100% dan realisasi keuangan sebesar 96,66%.

2) Program Pembinaan, Pembudayaan dan Pengembangan Olahraga

Pelaksanaan program ini melaksanakan 10 kegiatan, yaitu : (1) Kegiatan

Pembinaan Manajemen Pengelolaan Organisasi dan Penyelenggara

Kejuaraan Olahraga, (2)Kegiatan Pembinaan Olahraga Pendidikan dan

Olahraga Layanan Khusus, (3)Kegiatan Pelayanan dan Pengawasan

Organisasi Keolahragaan, (4)Kegiatan Pembinaan Olahraga Rekreasi dan

Industri Olahraga, (5)Kegiatan Peningkatan SDM Keolahragaan,

(6)Kegiatan Peningkatan Prestasi dan Pembibitan olahraga, (7)Kegiatan

Fasilitasi Prasarana dan Sarana Olahraga, (8)Kegiatan Fasilitasi

Pembinaan dan Pelatihan Olahraga, (9)Kegiatan Pendidikan dan

Pelatihan Olahraga, dan (10)Kegiatan Sekolah Khusus Olahraga (SKO).

Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar95,58% dan

realisasi keuangan sebesar 90,21%.

9. Urusan Wajib Penanaman Modal.

Pada Urusan Wajib Penanaman Modal didukung oleh 2 program yang

dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu, meliputi :

1) Program Peningkatan Iklim Investasi.

Pelaksanaan program ini melaksanakan 4 kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan

Pengendalian dan Pembinaan Pelaksanaan Penanaman Modal,

(2)Kegiatan Optimalisasi Regulasi, Fasilitasi dan Pelayanan Perijinan dan

Non Perijinan Penanaman Modal, (3)Kegiatan Fasilitasi Percepatan

Realisasi Izin Usaha Tetap Penanaman Modal, dan (4)Kegiatan

Penyediaan Data dan Informasi Penanaman Modal. Realisasi fisik

Page 47: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 45 -

kumulatif pada program dimaksud sebesar99,04% dan realisasi

keuangan sebesar 80,89%.

2) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi.

Pelaksanaan program ini melaksanakan 2 kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan

Penyelenggaraan Promosi Penanaman Modal, dan (2)Kegiatan Kerjasama

Investasi. Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud

sebesar98,75% dan realisasi keuangan sebesar 78,11%.

10. Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.

Pada Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah didukung oleh

3 program yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM, meliputi :

1) Program Pengembangan Usaha dan Akses Permodalan K-UMKM.

Pelaksanaan program ini melaksanakan 4 kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan

Peningkatan Akses Pembiayaan dan Penjaminan Kredit bagi K-UMKM,

(2)Kegiatan Pengembangan Usaha Koperasi Bidang Industri Hasil

Pertanian, (3)Kegiatan Pengembangan Usaha Koperasi Bidang Aneka

Usaha, dan (4)Kegiatan Peningkatan kompetensi Usaha Kecil, Menengah

dan Pengelola Koperasi. Realisasi fisik kumulatif pada program

dimaksud sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 95,87%.

2) Program Pengembangan Produk dan Pemasaran K-UMKM.

Pelaksanaan program ini melaksanakan 3 kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan

Pengembangan Wirausaha Baru Melalui Inkubator Teknologi Bisnis,

(2)Kegiatan Dukungan Promosi dan Pemasaran Produk serta

Peningkatan Kapasitas Kerjasama dan Jaringan Usaha, dan (3)Kegiatan

Penyediaan Fasilitasi Pengembangan Teknologi, Pasar dan Pemasaran

Produk Unggulan K-UMKM. Realisasi fisik kumulatif pada program

dimaksud sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 93,20%.

3) Program Peningkatan Daya Saing, Kapasitas Kelembagaan dan SDM K-

UMKM.

Pelaksanaan program ini melaksanakan 3 kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan

Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Koperasi, (2)Kegiatan

Pengembangan Sistem Akuntabilitas Koperasi, dan (3)Kegiatan Pelatihan

Bagi Pengurus Koperasi dan UMKM. Realisasi fisik kumulatif pada

program dimaksud sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar

94,24%.

11. Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil.

Pada Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil didukung oleh 1

program yang dilaksanakan oleh Biro Pemerintahan, yaitu Program

Page 48: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 46 -

Penataan Administrasi Kependudukan. Program inimelaksanakan 2

kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan Pembinaan dan Penataan Kependudukan, dan

(2)Kegiatan Pembinaan dan Penataan Pencatatan Sipil. Realisasi fisik

kumulatif pada program dimaksud sebesar100% dan realisasi keuangan

sebesar 78,50%.

12. Urusan Wajib Ketenagakerjaan.

Pada Urusan Wajib Ketenagakerjaan didukung oleh 3 program yang

dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, yaitu :

1) Program Pengembangan Kelembagaan, Hubungan Industrial dan

Perlindungan Tenaga Kerja.

Pelaksanaan program ini melaksanakan 6 kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan

Peningkatan Pengawasan Norma Ketenagakerjaan, (2)Kegiatan

Peningkatan Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),

(3)Kegiatan Peningkatan Pengawasan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Perempuan dan Anak, (4)Kegiatan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan

Tenaga Kerja, (5)Kegiatan Fasilitasi Penetapan UMP, dan (6)Kegiatan

Peningkatan Pemasyarakatan Hubungan Industrial dan Syarat Kerja.

Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 100% dan

realisasi keuangan sebesar 96,13%.

2) Program Peningkatan Produktivitas, Perluasan, Kesempatan Kerja dan

Berusaha.

Program ini melaksanakan 5 kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan Pelatihan

Produktivitas dan Peningkatan Keterampilan Pencari Kerja dan Tenaga

Daerah, (2)Kegiatan Rekruitmen dan Seleksi Pemagangan ke Jepang,

(3)Kegiatan Penyebarluasan Informasi Bursa Tenaga Kerja, (4)Kegiatan

Pengembangan Kelembagaan Produktivitas dan Pelatihan

Kewirausahaan, dan (5)Kegiatan Pelayanan Penempatan dan

Perlindungan TKI. Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud

sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 97,32%.

3) Program Peningkatan Keterampilan Tenaga Kerja.

Program ini melaksanakan 2 kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan Pendidikan

dan Pelatihan Keterampilan Bagi Pencari Kerja BLKI Provinsi Banten,

dan (2)Kegiatan Sosialisasi BLKI, Penyusunan Kurikulum dan

Penempatan Hasil Lulusan BLKI Provinsi Banten. Realisasi fisik

kumulatif pada program dimaksud sebesar 100% dan realisasi keuangan

sebesar 95,05%.

Page 49: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 47 -

13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan.

Pada Urusan Wajib Ketahanan Pangan didukung oleh 1 program yang

dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, yaitu

Program Ketahanan Pangan Masyarakat. Program ini melaksanakan8

kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan Pengelolaan dan Penanganan Kerawanan

Pangan, (2)Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Ketersediaan dan

Akses Pangan, (3)Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Cadangan

Pangan, (4)Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Distribusi dan

Harga Pangan, (5)Kegiatan Pengendalian Program Bantuan Raskin,

(6)Kegiatan Pembinanaan, Pengelolaan dan Pengembangan Keamanan

Pangan, (7)Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Konsumsi dan

Penganekaragaman Pangan, dan (8)Kegiatan Fasilitasi Dewan Ketahanan

Pangan Daerah Provinsi Banten. Realisasi fisik kumulatif pada program

dimaksud sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 97,40%.

14. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Pada Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

didukung oleh 1 program yangdilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan

Perempuan dan Masyarakat Desa, yaitu Program Kesetaraan Gender,

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Program ini

melaksanakan 7 kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan Peningkatan Perlindungan

dan Tumbuh Kembang Anak, (2)Kegiatan Penguatan Jaringan Kelembagaan

Pemberdayaan Perempuan dan Dunia Usaha, (3)Kegiatan Koordinasi,

Integrasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan Kebijakan Perlindungan Perempuan

dan Anak, (4)Kegiatan Penguatan Organisasi Perempuan, (5)Kegiatan

Penguatan Jaringan Kerja Pengarusutamaan Gender, (6)Kegiatan Fasilitasi

Peningkatan Peran Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS),

dan (7)Kegiatan Koordinasi, integrasi dan Sinkronisasi Peningkatan

Kualitas Hidup Perempuan. Realisasi fisik kumulatif pada program

dimaksud sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 90,87%.

15. Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.

Pada Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera didukung

oleh 1 program yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan

dan Masyarakat Desa Provinsi Banten, yaitu Program Kependudukan dan

Keluarga Berencana. Program ini melaksanakan 1 kegiatan, yaitu :

(1)Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Program Keluarga Berencana. Realisasi

fisik pada program dimaksud sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar

100%.

Page 50: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 48 -

16. Urusan Wajib Perhubungan.

Pada Urusan Wajib Perhubungan didukung oleh 1 program yang

dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, yaitu

Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Darat, Laut,

Udara dan Perkeretaapian. Program ini melaksanakan 14 kegiatan, yaitu :

(1) Kegiatan Penyelenggaraan Keselamatan LaluLintas Jalan, (2)Kegiatan

Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Jalan, (3)Kegiatan Peningkatan

Pelayanan dan Pemeliharaan Fasilitas Jembatan Timbang pada UPT

Serang, (4)Kegiatan Peningkatan Pelayanan dan Pemeliharaan Fasilitas

Jembatan Timbang pada UPT Tangerang, (5)Kegiatan Pengendalian dan

Penyelenggaraan Lalu Lintas Jalan, (6)Kegiatan Penyelenggaraan

Perhubungan Udara, (7)Kegiatan Perencanaan Pembangunan dan

Pengembangan Pelabuhan laut dan Penyeberangan, (8)Kegiatan

Penyelenggaraan Keselamatan Pelayaran dan Pengendalian Angkutan Laut,

(9)Kegiatan Peningkatan Pelayanan Angkutan Barang dan Kereta Api,

(10)Kegiatan Penyelenggaraan Teknik Sarana dan Prasarana Transportasi,

(11)Kegiatan Peningkatan Pelayanan Angkutan Penumpang, (12)Kegiatan

Penataan dan Peningkatan Pelayanan Perhubungan pada UPT Serang,

(13)Kegiatan Penataan dan Peningkatan Pelayanan Perhubungan pada UPT

Tangerang, dan (14)Kegiatan Pengadaan dan Pemasangan Perlengkapan

Jalan (Dana DAK). Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud

sebesar 93,71% dan realisasi keuangan sebesar 73,94%.

17. Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika.

Pada Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika didukung oleh 1 program

yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika,

dan Sekretariat Komisi Penyiaran Informasi Daerah, yaitu Program

Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Telematika. Program ini

melaksanakan 6 kegiatan, antara lain : Dinas Perhubungan, Komunikasi

dan Informatika melaksanakan 3 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan

Pengembangan Telekomunikasi dan Telematika, (2)Kegiatan

Penyelenggaraan Sarana Telekomunikasi dan Desiminasi Informatika, dan

(3)Kegiatan Penyebarluasan Informasi Publik dan Seleksi Calon Anggota

Komisi Informasi Provinsi Banten dengan realisasi fisik sebesar 100% dan

realisasi keuangan sebesar 85,49%, dan Sekretariat Komisi Penyiaran

Informasi Daerah melaksanakan 3 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Fasilitasi

Penyelenggaraan Perizinan Penyiaran, (2)Kegiatan Fasilitasi Peningkatan

Kapasitas Lembaga Penyiaran, dan (3)Kegiatan Fasilitasi Pemantauan Isi

Page 51: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 49 -

Siaran Radio dan Televisi dengan realisasi fisik sebesar 99,33% dan

realisasi keuangan sebesar 85,42%. Realisasi fisik kumulatif pada program

dimaksud sebesar 99,67% dan realisasi keuangan sebesar 85,48%.

18. Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri.

Pada Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri didukung

oleh 1 program yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Provinsi Banten, yaitu Program Pembinaan Kerukunan, Kesatuan Bangsa

dan Politik. Program ini melaksanakan 8 kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan

Fasilitasi Pendidikan Budaya Politik Masyarakat di Provinsi Banten,

(2)Kegiatan Fasilitasi dan Pembinaan Organisasi Politik, (3)Kegiatan

Fasilitasi dan Pembinaan Organisasi Sosial Kemasyarakatan, (4)Kegiatan

Peningkatan Pembauran Kerukunan dan Kewarganegaraan, (5)Kegiatan

Peningkatan Pemahaman Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, (6)Kegiatan

Fasilitasi Kewaspadaan Dini dan Penanganan Konflik, (7)Kegiatan Fasilitasi

Penanganan Masalah Perbatasan dan Orang Asing, dan (8)Kegiatan

Fasilitasi Pengawasan dan Pemantauan Ketahanan Ekonomi. Realisasi fisik

kumulatif pada program dimaksud sebesar 97,83% dan realisasi keuangan

sebesar 84,09%.

19. Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi

Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian.

Pada Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi

Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

didukung oleh 14 Program yang dilaksanakan oleh seluruh Satuan Kerja

Perangkat Daerah dilingkungan Provinsi Banten (42 SKPD), program-

program dimaksud adalah :

1) Program Pembinaan, Pemantapan Otonomi Daerah dan Pemerintahan

Umum.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Biro Pemerintahan, Biro

Ekonomi dan Administrasi Pembangunan, Biro Kesejahteraan Rakyat,

Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol, dan Kantor Penghubung

Provinsi Banten yang terbagi atas 45 kegiatan, antara lain : Biro

Pemerintahan melaksanakan 10 Kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Fasilitasi

Penyelenggaraan Pemerintahan Umum, (2)Kegiatan Fasilitasi Pelayanan

Administrasi Terpadu Kecamatan dan Pembinaan Administrasi

Pemerintahan Kelurahan, (3)Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa, (4)Kegiatan Fasilitasi Penegasan Batas Daerah,

(5)Kegiatan Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Page 52: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 50 -

(LPPD) Provinsi Banten, (6)Kegiatan Desk Pemilukada Provinsi Banten,

(7)Kegiatan Penataan Daerah Otonom, (8)Kegiatan Fasilitasi Administrasi

Kepala Daerah dan DPRD, (9)Kegiatan Sosialisasi Pemilu 2014, dan

(10)Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan Administrasi Pertanahan,

dengan realisasi fisik sebesar 97,14% dan realisasi keuangan sebesar

88,94%, Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan melaksanakan

10 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Penyusunan Standarisasi Harga Satuan

Barang/Jasa (SHSBJ) dan Pedoman Pelaksanaan Pembangunan,

(2)Kegiatan Fasilitasi Penataan Kebijakan di Bidang Perindagkop dan

UMKM, (3)Kegiatan Fasilitasi Penataan Kebijakan di Bidang Infrastuktur

Perekonomian, (4)Kegiatan Fasilitasi Penataan Kebijakan di Bidang

Kerjasama Perekonomian Investasi dan Industri, (5)Kegiatan Fasilitasi

Penataan Kebijakan di Bidang Kelembagaan Keuangan Daerah,

(6)Kegiatan Fasilitasi Penataan Kebijakan di Bidang Perlindungan

Konsumen, Pengawasan Harga dan Barang Beredar, (7)Kegiatan

Fasilitasi Penataan Kebijakan di Bidang Ketenagakerjaan dan Teknologi,

(8)Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan LPSE dan Sarana Prasarana LPSE

Provinsi Banten, (9)Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan ULP dan Sarana

Prasarana ULP, dan (10)Kegiatan Fasilitasi Koordinasi Tim Evaluasi

Percepatan Pelaksanaan Anggaran (TEPPA) dengan realisasi fisik sebesar

100% dan realisasi keuangan sebesar 91,85%, Biro Kesejahteraan

Rakyat melaksanakan 8 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Pembinaan dan

Pemantapan Kebijakan Masalah Sosial, (2)Kegiatan Pembinaan dan

Pemantapan Kebijakan Pengembangan Kapasitas Tenaga Kesejahteraan

Sosial dan Nilai-nilai Kejuangan, (3)Kegiatan Pembinaan dan

Pemantapan Kebijakan Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan

Olahraga, (4)Kegiatan Pembinaan dan Pemantapan Kebijakan Penguatan

Lembaga Sosial, (5)Kegiatan Pembinaan dan Pemantapan Kebijakan

Kesehatan Masyarakat dan lingkungan, (6)Kegiatan Pembinaan dan

Pemantapan Kebijakan Keluarga Berencana, (7)Kegiatan Pembinaan dan

Pemantapan Kebijakan Bantuan Masyarakat dan Transmigrasi, dan

(8)Kegiatan Pembinaan dan Pemantapan Kebijakan Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak dengan realisasi fisik sebesar 100%

dan realisasi keuangan sebesar 95,47%, Biro Hubungan Masyarakat

dan Protokol melaksanakan 11 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Hubungan

dan Kerjasama Pers, (2)Kegiatan Sarana Komunikasi, (3)Kegiatan

Liputan dan Pengelolaan Dokumen, (4)Kegiatan Fasilitasi Penunjang

Page 53: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 51 -

Kegiatan Keprotokolan, (5)Kegiatan Fasilitasi Kegiatan Pimpinan,

(6)Kegiatan Pelayanan Tamu, (7)Kegiatan Pengembangan Komunikasi

dan Hubungan Antar Lembaga, (8)Kegiatan Penerbitan Media dan

Teknologi Informasi, (9)Kegiatan Aspirasi dan Pengelolaan Opini Publik,

(10)Kegiatan Pengumpulan dan Pengelolaan Informasi Publik, dan

(11)Kegiatan Penguatan Kelembagaan PPID di Lingkungan Pemerintah

Provinsi Banten dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi

keuangan sebesar 95,63%, dan Kantor Penghubung melaksanakan 6

kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Fasilitasi Koordinasi Pusat dan Daerah,

(2)Kegiatan Fasilitasi Pejabat Pemda dan Tamu, (3)Kegiatan Pengelolaan

Wisma, (4)Kegiatan Pengelolaan layanan Informasi Promosi Banten,

(5)Kegiatan Fasilitasi Promosi Produk dan Potensi Unggulan Daerah, dan

(6)Kegiatan Partisipasi Anjungan Banten pada Kegiatan di TMII dengan

realisasi fisik sebesar 92,79% dan realisasi keuangan sebesar 90,37%.

Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 98,33% dan

realisasi keuangan sebesar 92,71%.

2) Program Pemeliharaan Ketentraman, Ketertiban dan Perlindungan

Masyarakat.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja

dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Banten dengan melaksanakan 9

kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan Fasilitasi Pengamanan Hari Besar Nasional,

Kantor Pemerintah dan Rumah Jabatan di Lingkungan Pemerintah

Provinsi Banten, (2)Kegiatan Pemeliharaan dan Penanggulangan

Ketentraman dan Ketertiban Umum, (3)Kegiatan Penegakan Peraturan

Daerah Provinsi Banten, (4)Kegiatan Pembinaan, Pengawasan dan

Penyuluhan Peraturan Perundang-Undangan, (5)Kegiatan Fasilitasi

Pengembangan Penguatan Potensi Anggota Satuan Linmas, (6)Kegiatan

Kerjasama Pemeliharaan Ketertiban Umum dan Ketentraman

Masyarakat, (7)Kegiatan Optimalisasi Penyelenggaraan Teknis

Fungsional Satpol PP Provinsi Banten, (8)Kegiatan Pemantapan Tugas

Anggota Satpol PP, dan (9)Kegiatan Fasilitasi, Koordinasi, Mediasi dan

Komunikasi Pendayagunaan Satuan Linmas. Realisasi fisik kumulatif

pada program dimaksud sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar

97,27%.

3) Program Penanggulangan Bencana.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Provinsi Banten dengan melaksanakan 6 kegiatan,

Page 54: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 52 -

yaitu : (1)Kegiatan Pencegahan dan Penyebarluasan Informasi

Peringatan Dini Bencana, (2)Kegiatan Peningkatan Kesiapsiagaan dan

Mitigasi Bencana, (3)Kegiatan Fasilitasi Penanganan Kedaruratan

Bencana, (4)Kegiatan Fasilitasi Dukungan Peralatan dan Logistik

Kebencanaan, (5)Kegiatan Pemulihan Kondisi Sosial Ekonomi

Masyarakat Pasca Bencana, dan (6)Kegiatan Pemulihan Kondisi Sarana

Prasarana Lokasi Pasca Bencana. Realisasi fisik kumulatif pada program

dimaksud sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 92,79%.

4) Program Pengelolaan Kekayaan dan Aset Daerah.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Biro Perlengkapan dan Aset

Provinsi Banten dengan melaksanakan 6 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan

Penatausahaan Aset Daerah, (2)Kegiatan Pemanfaatan dan Investasi

Kekayaan Daerah, (3)Kegiatan Penyelesaian TPTGR dan Penghapusan

Barang Daerah, (4)Kegiatan Pendistribusian dan Pemanfaatan Aset

Daerah, (5)Kegiatan Perencanaan Program dan Evaluasi Capaian Kinerja

Pelaksanaan Pembangunan, dan (6)Kegiatan Pengadaan Sarana dan

Prasarana Provinsi Banten. Realisasi fisik kumulatif pada program

dimaksud sebesar 70,71% dan realisasi keuangan sebesar 39,84%.

5) Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Perangkat

Daerah.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Biro Organisasi Provinsi

Banten dengan melaksanakan 7 kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan Penataan

Kelembagaan Perangkat Daerah, (2)Kegiatan Penataan Kelembagaan

Lembaga Lain Bagian Perangkat Daerah dan Pembinaan dan Fasilitasi

Raperda-Perda Organisasi Perangkat Daerah Kab/Kota, (3)Kegiatan

Penyusunan Kebijakan Ketatalaksanaan, (4)Kegiatan Penyusunan

Uraian Tugas, Analisa Jabatan dan Analisa Beban Kerja Perangkat

Daerah, (5)Kegiatan Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan

Struktural pada UPT Daerah dan Penyusunan Syarat Jabatan

Struktural, (6)Kegiatan Pembinaan dan Peningkatan Kualitas Pelayanan

Publik, dan (7)Kegiatan Penyusunan LAKIP Provinsi Banten. Realisasi

fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 100% dan realisasi

keuangan sebesar 94,46%.

6) Program Pembinaan Karier dan Layanan Administrasi Kepegawaian

Daerah.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah

Provinsi Banten dengan melaksanakan 9 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan

Page 55: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 53 -

Pembinaan dan Fasilitasi Penanganan Kasus Disiplin PNS Provinsi

Banten, (2)Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan Pegawai dan Pembinaan

Mental Pegawai, (3)Kegiatan Penataan, Penempatan Kerja Pegawai dan

Fasilitasi Persiapan PNS Masa Purna Tugas, (4)Kegiatan Fasilitasi

Kepangkatan dan Penggajian, (5)Kegiatan Peningkatan Manajemen

Penatausahaan Kepegawaian, (6)Kegiatan Pelayanan Data dan Informasi

Kepegawaian, (7)Kegiatan Pengembangan Jabatan Fungsional dan

Sidang Baperjakat, (8)Kegiatan Peningkatan Kompetensi PNS Provinsi

Banten, dan (9)Kegiatan Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah

(CPNSD). Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar

98,52% dan realisasi keuangan sebesar 82,82%.

7) Program Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan

Pelatihan Provinsi Banten dengan melaksanakan 9 kegiatan, yaitu :

(1)Kegiatan Pengembangan Program dan Kerjasama Kelembagaan,

(2)Kegiatan Pengembangan Penyelenggaraan Diklat Aparatur, (3)Kegiatan

Diklat Kapabilitas Kepemimpinan Bagi Kepala Desa Se-Provinsi Banten,

(4)Kegiatan Diklat Struktural Bagi PNS Daerah, (5)Kegiatan Diklat Teknis

Penatausahaan Program, (6)Kegiatan Diklat Teknis Penyelenggaraan

Akuntabilitas Kinerja, (7)Kegiatan Diklat Peningkatan Kompetensi

Sumber daya Aparatur, (8)Kegiatan Diklat Manajemen Pemberdayaan

Lembaga Pemerintah Daerah, dan (9)Kegiatan Diklat Prajabatan Bagi

Calon PNS Daerah Se-Provinsi Banten. Realisasi fisik kumulatif pada

program dimaksud sebesar 92,63% dan realisasi keuangan sebesar

63,84%.

8) Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh seluruh Satuan Kerja

Perangkat Daerah Provinsi Banten (42 SKPD)yang terbagi atas 88

kegiatan. Pada 42 SKPD terdapat 36 SKPD masing-masing

melaksanakan 2 kegiatan dengan nama kegiatan yang sama, yaitu: (1)

Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset, dan

(2)Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

Dari 36 SKPD masing-masing untuk realisasi fisik dan realisasi

keuangan terhadap Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah adalah sebagai berikut: Biro Pemerintahan

realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 76,02%,

Biro Hukum realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar

Page 56: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 54 -

95,23%, Biro Organisasi realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi

keuangan sebesar 97,71%, Biro Ekonomi dan Administrasi

Pembangunan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan

sebesar 95,34%, Biro Kesejahteraan Rakyat realisasi fisik sebesar

100% dan realisasi keuangan sebesar 92,82%, Biro Perlengkapan dan

Aset Daerah realisasi fisik sebesar 71,61% dan realisasi keuangan

sebesar 72,59%, Biro Humas dan Protokol realisasi fisik sebesar 100%

dan realisasi keuangan sebesar 95,96%, Inspektorat realisasi fisik

sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 88,70%, Satpol PP dan

Linmas realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar

98,66%, Dinas Kesehatan realisasi fisik sebesar 80,41% dan realisasi

keuangan sebesar 70,18%, Dinas Pendidikan realisasi fisik sebesar

100% dan realisasi keuangan sebesar 92,94%, Dinas Pemuda dan

Olahraga realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar

98,80%, Dinas Pertanian dan Peternakan realisasi fisik sebesar 100%

dan realisasi keuangan sebesar 99,42%, Dinas Kelautan dan Perikanan

realisasi fisik sebesar 95,63% dan realisasi keuangan sebesar 89,50%,

Dinas SDA dan Permukiman realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi

keuangan sebesar 97,39%, Dinas Bina Marga dan Tata Ruang realisasi

fisik sebesar 75,74% dan realisasi keuangan sebesar 76,52%, Dinas

Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah realisasi fisik sebesar

100% dan realisasi keuangan sebesar 73,87%, Dinas Kehutanan dan

Perkebunan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar

99,18%, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika realisasi

fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 85,11%, Dinas

Pertambangan dan Energi realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi

keuangan sebesar 99,45%, Dinas Perindustrian dan Perdagangan

realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 94,64%,

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata realisasi fisik sebesar 95,83% dan

realisasi keuangan sebesar 77,09%, Dinas Sosial realisasi fisik sebesar

100% dan realisasi keuangan sebesar 95,35%, Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan

sebesar 96,82%, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah realisasi

fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 97,26%, Badan

Lingkungan Hidup Daerah realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi

keuangan sebesar 87,69%, Badan Kepegawaian Daerah realisasi fisik

sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 95,91%, Badan

Page 57: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 55 -

Pendidikan dan Pelatihan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi

keuangan sebesar 85,20%, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah

realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 97,39%,

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik realisasi fisik sebesar 100% dan

realisasi keuangan sebesar 96,00%, Badan Ketahanan Pangan dan

Penyuluhan Daerah realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan

sebesar 97,45%, Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar

94,24%, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa

realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 98,14%,

Kantor Penghubung realisasi fisik sebesar 99,57% dan realisasi

keuangan sebesar 99,48%, Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia

Daerah realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar

99,32%, Badan Penanggulangan Bencana Daerah realisasi fisik sebesar

100% dan realisasi keuangan sebesar 89,80%.

Pada satu SKPD hanya melaksanakan 1 kegiatan adalah RSUD

Malingping. Kegiatan yang dimaksud, adalah (1)Kegiatan Perencanaan,

Evaluasi dan Pelaporan dengan realisasi fisik sebesar 50,06% dan

realisasi keuangan sebesar 46,27%, sedangkan 5 SKPD lainnya

melaksanakan kegiatan yang terbagi atas 15 kegiatan, antara lain: Biro

Umum melaksanakan 3 kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan Penyusunan

Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset, (2)Kegiatan Perencanaan,

Evaluasi dan Pelaporan, dan (3)Kegiatan Pengelolaan Perbendaharaan

dan Verifikasi, dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi

keuangan sebesar 87,15%, Sekretariat DPRD melaksanakan 3 kegiatan,

yaitu: (1)Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca

Aset, (2)Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan, dan (3)Kegiatan

Pengelolaan Verifikasi dan Pembukuan Keuangan, dengan realisasi fisik

sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 94,75%, Dinas Koperasi

dan UMKM melaksanakan 3 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Penyusunan

Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset, (2)Kegiatan Perencanaan,

Evaluasi dan Pelaporan, dan (3)Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan Balatkop, dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi

keuangan sebesar 95,25%, Badan Penelitian dan Pengembangan

Daerah melaksanakan 3 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Penyusunan

Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset, (2)Kegiatan Perencanaan,

Evaluasi dan Pelaporan, dan (3)Kegiatan Fasilitasi Dewan Riset Daerah

Page 58: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 56 -

(DRD) Provinsi Banten, dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi

keuangan sebesar 94,65%, dan RSUD Banten melaksanakan 3 kegiatan,

yaitu: (1)Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca

Aset, (2)Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan, dan (3)Kegiatan

Pengelolaan Perbendaharaan dan Verifikasi, dengan realisasi fisik

sebesar 97,35% dan realisasi keuangan sebesar 68,46%. Realisasi fisik

kumulatif pada program dimaksud sebesar 96,42% dan realisasi

keuangan sebesar 90,83%.

9) Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh 37 SKPD dilingkungan

Provinsi Banten, dan terbagi atas 274 kegiatan, antara lain: Biro

Organisasi melaksanakan 3 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Peningkatan

Kapasitas dan Kualitas Pelayanan Perpustakaan Setda, (2)Kegiatan

Pelayanan Administrasi dan Kesejahteraan Pegawai, dan (3)Kegiatan

Peningkatan dan Pembinaan Budaya Kerja Aparatur, dengan realisasi

fisik sebesar 95,73% dan realisasi keuangan sebesar 87,31%, Biro

Umum melaksanakan 14 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Fasilitasi

Pelayanan Dinas Pada Setda Provinsi Banten, (2)Kegiatan Peningkatan

Kualitas Pelayanan Kerumahtanggaan Setda Provinsi Banten,

(3)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran, (4)Kegiatan

Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Dinas

Pimpinan Daerah, (5)Kegiatan Fasilitasi Pelayanan Pimpinan Daerah,

(6)Kegiatan Fasilitasi Pelayanan Pimpinan Sekretariat Daerah,

(7)Kegiatan Peningkatan Kapasitas Staf Ahli Gubernur Banten,

(8)Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Ketatausahaan Setda

Provinsi Banten, (9)Kegiatan Pelayanan dan Penataan Kearsipan pada

Setda Provinsi Banten, (10)Kegiatan Optimalisasi Pelayanan Pembayaran

gaji dan Tunjangan KDH/WKDH dan Pegawai di lingkungan Setda,

(11)Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Sanditel, (12)Kegiatan

Pengadaan Sarana dan Prasarana Pelayanan di Lingkungan Setda

Provinsi Banten, (13)Kegiatan Penyelenggaraan Kedinasan Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah, dan (14)Kegiatan Koordinasi

Konsultasi Keluar dan Dalam Daerah, dengan realisasi fisik sebesar

100% dan realisasi keuangan sebesar 86,75%, Biro Perlengkapan dan

Aset melaksanakan 2 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Pemeliharaan Sarana

dan Prasarana Kantor, dan (2)Kegiatan Penyediaan Penunjang

Page 59: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 57 -

Ketatausahaan, dengan realisasi fisik sebesar 83,99% dan realisasi

keuangan sebesar 87,32%, Sekretariat DPRD melaksanakan 4 kegiatan,

yaitu: (1)Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor, (2)Kegiatan

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor, (3)Kegiatan Penyediaan

Barang dan Jasa Perkantoran, dan (4)Kegiatan Peningkatan Kapasitas

Aparatur,dengan realisasi fisik sebesar 90,18% dan realisasi keuangan

sebesar 84,49%, Inspektorat melaksanakan 4 kegiatan, yaitu:

(1)Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor, (2)Kegiatan

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor, (3)Kegiatan Penyediaan

Barang dan Jasa Perkantoran, dan (4)Kegiatan Peningkatan Kapasitas

Aparatur, dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan

sebesar 87,08%, Satpol-PP dan Linmas melaksanakan 3 kegiatan,

yaitu: (1)Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor, (2)Kegiatan

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor, dan (3)Kegiatan Penyediaan

Barang dan Jasa Perkantoran, dengan realisasi fisik sebesar 92,54% dan

realisasi keuangan sebesar 93,70%, Dinas Kesehatan melaksanakan 8

kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor,

(2)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor, (3)Kegiatan

Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran, (4)Kegiatan Peningkatan

Kapasitas Aparatur, (5)Kegiatan Penyediaan barang dan jasa

perkantoran pada Balai Kesehatan Kerja Masyarakat, (6)Kegiatan

Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Kesehatan Kerja

Masyarakat, (7)Kegiatan Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Kantor

Pada Balai Kesehatan Kerja Masyarakat, dan (8)Kegiatan Peningkatan

Kapasitas Aparatur Pada Balai Kesehatan Kerja Masyarakat, dengan

realisasi fisik sebesar 89,84% dan realisasi keuangan sebesar 85,66%,

Dinas Pendidikan melaksanakan 17 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan

Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor, (2)Kegiatan Pemeliharaan

Sarana dan Prasarana Kantor, (3)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran, (4)Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur, (5)Kegiatan

Peningkatan Kapasitas Aparatur pada BPPNF, (6)Kegiatan Penyediaan

Barang dan Jasa Perkantoran pada BPPK, (7)Kegiatan Pengadaan

Sarana dan Prasarana Kantor Balai Pendidikan Non Formal, (8)Kegiatan

Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Teknologi

Komunikasi Pendidikan, (9)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada Balai Pendidikan Non Formal, (10)Kegiatan

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Tekhnologi

Page 60: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 58 -

Telekomunikasi Pendidikan, (11)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran Balai Pendidikan Non Formal, (12)Kegiatan Penyediaan

Barang dan Jasa Perkantoran Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan,

(13)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai

Pelayanan Pendidikan Khusus, (14)Kegiatan Pengadaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada Balai Pelayanan Pendidikan Khusus,

(15)Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada SMAN

CMBBS, (16)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada

SMAN CMBBS, dan (17)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada SMAN CMBBS, dengan realisasi fisik sebesar 98,76%

dan realisasi keuangan sebesar 85,07%, Dinas Pemuda dan Olahraga

melaksanakan 6 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Pengadaan Sarana dan

Prasarana Kantor, (2)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor, (3)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran,

(4)Kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Kantor Balai Pembinaan dan

Pendidikan Olahraga, (5)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Balai

Pembinaan dan Pendidikan Olahraga, dan (6)Kegiatan Penguatan Bidang

Kepemudaan dan Keolahragaan, dengan realisasi fisik sebesar 100% dan

realisasi keuangan sebesar 89,49%, Dinas Pertanian dan Peternakan

melaksanakan 15 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Pengadaan Sarana dan

Prasarana Kantor, (2)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor, (3)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran,

(4)Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai

Pengembangan Peternakan, (5)Kegiatan Pengadaan Sarana dan

Prasarana Kantor Balai Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat

Veteriner, (6)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai

Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura,

(7)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Proteksi

Tanaman Pangan dan Hortikultura, (8)Kegiatan Pemeliharaan Sarana

dan Prasarana Kantor Balai Pengembangan Peternakan, (9)Kegiatan

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Benih Induk Tanaman

Pangan dan Hortikultura, (10)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor Balai Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat

Veteriner, (11)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Balai

Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura,

(12)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Balai Proteksi

Tanaman Pangan dan Hortikultura, (13)Kegiatan Penyediaan Barang dan

Page 61: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 59 -

Jasa Perkantoran Balai Pengembangan Peternakan, (14)Kegiatan

Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Balai Benih Induk Tanaman

Pangan dan Hortikultura, dan (15)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran Balai Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat

Veteriner, dengan realisasi fisik sebesar 94,21% dan realisasi keuangan

sebesar 87,89%, Dinas Kelautan dan Perikanan melaksanakan 15

kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor,

(2)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor, (3)Kegiatan

Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran, (4)Kegiatan Peningkatan

Kapasitas Aparatur, (5)Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana

Kantor pada Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan, (6)Kegiatan

Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Budidaya Ikan Air

Tawar, (7)Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai

Pelabuhan Perikanan Pantai, (8)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan,

(9)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai

Budidaya Ikan Air Tawar, (10)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada Balai Budidaya Ikan Pantai, (11)Kegiatan

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Pelabuhan

Perikanan Pantai, (12)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan, (13)Kegiatan

Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai Budidaya Ikan Air

Tawar, (14)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada

Balai Budidaya Ikan Pantai, dan (15)Kegiatan Penyediaan Barang dan

Jasa Perkantoran Balai Pelabuhan Perikanan Pantai, dengan realisasi

fisik sebesar 97,31% dan realisasi keuangan sebesar 97,43%, Dinas SDA

dan Permukiman melaksanakan 8 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan

Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor, (2)Kegiatan Pemeliharaan

Sarana dan Prasarana Kantor, (3)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran, (4)Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur, (5)Kegiatan

Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Pada Balai Pengelolaan

Sumber Daya Air Wilayah Sungai Ciliman-Cisawarna, (6)Kegiatan

Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Pada Balai Pengelolaan

Sumber Daya Air Wilayah Sungai Ciujung – Cidanau, (7)Kegiatan

Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Pada Balai Pengelolaan

Sumber Daya Air Wilayah Sungai Cidurian – Cisadane, dan (8)Kegiatan

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Pada Balai Pengelolaan

Page 62: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 60 -

Sumber Daya Wilayah Ciujung – Cidanau, dengan realisasi fisik sebesar

100% dan realisasi keuangan sebesar 87,81%, Dinas Bina Marga &

Tata Ruang melaksanakan 14 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Pengadaan

Sarana dan Prasarana Kantor, (2)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor, (3)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran, (4)Kegiatan Pembinaan Jasa Konstruksi, (5)Kegiatan

Penyelenggaraan Bimbingan Teknis, (6)Kegiatan Pengadaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan

Wilayah Utara, (7)Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor

Balai Pelaksanaan Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Selatan,

(8)Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai

Pembinaan Jasa Konstruksi, (9)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan

Wilayah Utara, (10)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor

pada Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Selatan,

(11)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai

Pembinaan Jasa Konstruksi, (12)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran Balai Pelaksanaan Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah

Utara, (13)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Balai

Pelaksanaan Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Selatan, dan

(14)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai

Pembinaan Jasa Konstruksi, dengan realisasi fisik sebesar 94,19% dan

realisasi keuangan sebesar 83,64%, Dinas Pendapatan dan

Pengelolaan Keuangan Daerah melaksanakan 39 kegiatan, yaitu:

(1)Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor, (2)Kegiatan

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor, (3)Kegiatan Penyediaan

Barang dan Jasa Perkantoran, (4)Kegiatan Peningkatan Kapasitas

Aparatur, (5)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada

UPT DPPKD Serpong, (6)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran Pada UPT DPPKD Rangkasbitung Kabupaten Lebak,

(7)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Pada UPT DPPKD

Malingping, (8)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada

UPT DPPKD Ciputat, (9)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran Pada UPT DPPKD Pandeglang, (10)Kegiatan Penyediaan

Barang dan Jasa Perkantoran pada UPT DPPKD Ciledug, (11)Kegiatan

Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada UPT DPPKD Cikokol,

(12)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada UPT DPPKD

Page 63: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 61 -

Cilegon, (13)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada

UPT DPPKD Serang, (14)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPT DPPKD Cikande, (15)Kegiatan Penyediaan Barang

dan Jasa Perkantoran pada UPT DPPKD Balaraja, (16)Kegiatan

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPT DPPKD Serpong,

(17)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pada UPT DPPKD

Rangkasbitung Kab. Lebak, (18)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Pada UPT DPPKD Malingping, (19)Kegiatan Pemeliharaan

Sarana dan Prasarana Kantor pada UPT DPPKD Ciputat, (20)Kegiatan

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pada UPT DPPKD Pandeglang,

(21)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPT

DPPKD Ciledug, (22)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor pada UPT DPPKD Cikokol, (23)Kegiatan Pemeliharaan Sarana

dan Prasarana Kantor pada UPT DPPKD Cilegon, (24)Kegiatan

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPT DPPKD Serang,

(25)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPT

DPPKD Cikande, (26)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor pada UPT DPPKD Balaraja, (27)Kegiatan Pengadaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada UPT DPPKD Serpong, (28)Kegiatan Pengadaan

Sarana dan Prasarana Pada UPTD Rangkasbitung, (29)Kegiatan

Pengadaan Sarana dan Prasarana Pada UPT DPPKD Malingping,

(30)Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPT DPPKD

Ciputat, (31)Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Pada UPT

DPPKD Pandeglang, (32)Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana

Kantor pada UPT DPPKD Ciledug, (33)Kegiatan Pengadaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada UPT DPPKD Cikokol, (34)Kegiatan Pengadaan

Sarana dan Prasarana Kantor pada UPT DPPKD Cilegon, (35)Kegiatan

Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPT DPPKD Serang,

(36)Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPT DPPKD

Cikande, (37)Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada

UPT DPPKD Balaraja, (38)Kegiatan Penataan Arsip di DPPKD Provinsi

Banten, dan (39)Kegiatan Koordinasi Konsultasi Keluar dan Dalam

Daerah, dengan realisasi fisik sebesar 96,88% dan realisasi keuangan

sebesar 87,66%. Dinas Kehutanan dan Perkebunan melaksanakan 10

kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor,

(2)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor, (3)Kegiatan

Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran, (4)Kegiatan Peningkatan

Page 64: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 62 -

Kapasitas Aparatur, (5)Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana

Kantor pada Balai Pelayanan Peredaran Hasil Hutan, (6)Kegiatan

Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Perbenihan

Tanaman Kehutanan dan Perkebunan, (7)Kegiatan Pemeliharaan Sarana

dan Prasarana Kantor pada Balai Pelayanan Peredaran Hasil Hutan,

(8)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai

Perbenihan Tanaman Kehutanan dan Perkebunan, (9)Kegiatan

Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai Pelayanan

Peredaran Hasil Hutan, dan (10)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada Balai Perbenihan Tanaman Kehutanan dan

Perkebunan, dengan realisasi fisik sebesar 98,56% dan realisasi

keuangan sebesar 94,69%. Dinas Perhubungan Komunikasi dan

Informatika melaksanakan 10 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Pengadaan

Sarana dan Prasarana Kantor, (2)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor, (3)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran, (4)Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur, (5)Kegiatan

Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPT Serang, (6)Kegiatan

Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPT Tangerang,

(7)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada UPT Serang,

(8)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada UPT

Tangerang, (9)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada

UPT Serang, dan (10)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor pada UPT Tangerang, dengan realisasi fisik sebesar 100% dan

realisasi keuangan sebesar 80,33%. Dinas Pertambangan dan Energi

melaksanakan 3 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Pengadaan Sarana dan

Prasarana Kantor, (2)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor, dan (3)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran,

dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar

89,46%. Dinas Perindustrian dan Perdagangan melaksanakan 9

kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor,

(2)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor, dan (3)Kegiatan

Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran, (4)Kegiatan Pengadaan

Sarana dan Prasarana pada Balai Pengelola Laboratorium Metrologi,

(5)Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana pada Balai Pengembangan

Teknologi dan Standarisasi Industri, (6)Kegiatan Pemeliharaan Sarana

dan Prasarana Kantor pada Balai Pengelola Laboratorium Metrologi,

(7)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai

Page 65: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 63 -

Pengembangan Teknologi dan Standarisasi Industri, (8)Kegiatan

Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai Pengelola

Laboratorium Metrologi, dan (9)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada Balai Pengembangan Teknologi dan Standarisasi

Industri, dengan realisasi fisik sebesar 99,99% dan realisasi keuangan

sebesar 89,57%. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melaksanakan 7

kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor,

(2)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor, (3)Kegiatan

Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran, (4)Kegiatan Peningkatan

Kapasitas Aparatur, (5)Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana

Kantor pada UPT Balai Pengelolaan Taman Budaya, (6)Kegiatan

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPT Balai Pengelolaan

Taman Budaya, dan (7)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa pada UPT

Balai Pengelolaan Taman Budaya, dengan realisasi fisik sebesar 98,10%

dan realisasi keuangan sebesar 93,24%. Dinas Sosial melaksanakan 10

kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor,

(2)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor, (3)Kegiatan

Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran, (4)Kegiatan Peningkatan

Kapasitas Aparatur, (5)Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana

Kantor pada Balai Perlindungan Sosial, (6)Kegiatan Pengadaan Sarana

dan Prasarana Kantor pada Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial,

(7)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai

Perlindungan Sosial, (8)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor pada Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial, (9)Kegiatan

Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Balai Perlindungan Sosial,

dan (10)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai

Pemulihan dan Pengembangan Sosial, dengan realisasi fisik sebesar

100% dan realisasi keuangan sebesar 97,77%. Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi melaksanakan 7 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Pengadaan

Sarana dan Prasarana Kantor, (2)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor, (3)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran, (4)Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur, (5)Kegiatan

Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Latihan Kerja

Industri, (6)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada

Balai Latihan Kerja Industri, dan (7)Kegiatan Penyediaan Barang dan

Jasa Perkantoran pada Balai Latihan Kerja Industri, dengan realisasi

fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 81,33%. Dinas

Page 66: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 64 -

Koperasi dan UMKM melaksanakan 7 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan

Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor, (2)Kegiatan Pemeliharaan

Sarana dan Prasarana Kantor, (3)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran, (4)Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur, (5)Kegiatan

Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor Balatkop, (6)Kegiatan

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Balatkop, dan (7)Kegiatan

Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Balatkop, dengan realisasi

fisik sebesar 98,62% dan realisasi keuangan sebesar 94,04%. Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah melaksanakan 5 kegiatan, yaitu:

(1)Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor, (2)Kegiatan

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor, (3)Kegiatan Penyediaan

Barang dan Jasa Perkantoran, (4)Kegiatan Peningkatan Kapasitas

Aparatur, dan (5)Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Kearsipan dan

Pelayanan Perpustakaan, dengan realisasi fisik sebesar 100% dan

realisasi keuangan sebesar 95,49%. Badan Lingkungan Hidup Daerah

melaksanakan 4 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Pengadaan Sarana dan

Prasarana Kantor, (2)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor, (3)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran, dan

(4)Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur, dengan realisasi fisik

sebesar 91,27% dan realisasi keuangan sebesar 89,94%. Badan

Kepegawaian Daerah melaksanakan 4 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan

Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor, (2)Kegiatan Pemeliharaan

Sarana dan Prasarana Kantor, (3)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran, dan (4)Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur, dengan

realisasi fisik sebesar 97,47% dan realisasi keuangan sebesar 79,50%.

Badan Pendidikan dan Pelatihan melaksanakan 4 kegiatan, yaitu:

(1)Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor, (2)Kegiatan

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor, (3)Kegiatan Penyediaan

Barang dan Jasa Perkantoran, dan (4)Kegiatan Peningkatan Kapasitas

Aparatur, dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan

sebesar 93,70%. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah melaksanakan

4 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor,

(2)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor, (3)Kegiatan

Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran, dan (4)Kegiatan Peningkatan

Kapasitas Aparatur, dengan realisasi fisik sebesar 96,18% dan realisasi

keuangan sebesar 88,09%. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

melaksanakan 4 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Pengadaan Sarana dan

Page 67: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 65 -

Prasarana Kantor, (2)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor, (3)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran, dan

(4)Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur, dengan realisasi fisik

sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 92,28%. Badan

Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah melaksanakan 4 kegiatan,

yaitu: (1)Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor, (2)Kegiatan

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor, (3)Kegiatan Penyediaan

Barang dan Jasa Perkantoran, dan (4)Kegiatan Peningkatan Kapasitas

Aparatur, dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan

sebesar 96,56%. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

melaksanakan 3 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Pengadaan Sarana dan

Prasarana Kantor, (2)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor, dan (3)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran,

dengan realisasi fisik sebesar 92,71% dan realisasi keuangan sebesar

84,54%. Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

melaksanakan 4 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Pengadaan Sarana dan

Prasarana Kantor, (2)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor, (3)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran, dan

(4)Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur, dengan realisasi fisik

sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 93,13%. Badan

Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa melaksanakan 4

kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor,

(2)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor, (3)Kegiatan

Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran, dan (4)Kegiatan Peningkatan

Kapasitas Aparatur, dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi

keuangan sebesar 95,68%. Kantor Penghubung melaksanakan 3

kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor,

(2)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor, dan (3)Kegiatan

Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran, dengan realisasi fisik sebesar

94,28% dan realisasi keuangan sebesar 96,65%. RSUD Malingping

melaksanakan 3 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Pengadaan Sarana dan

Prasarana Kantor, (2)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor, dan (3)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran,

dengan realisasi fisik sebesar 97,97% dan realisasi keuangan sebesar

96,02%. Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah

melaksanakan 4 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Pengadaan Sarana dan

Prasarana Kantor, (2)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Page 68: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 66 -

Kantor, (3)Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran, dan

(4)Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur, dengan realisasi fisik

sebesar 69,43% dan realisasi keuangan sebesar 77,80%. Badan

Penanggulangan Bencana Daerah melaksanakan 4 kegiatan, yaitu:

(1)Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor, (2)Kegiatan

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor, (3)Kegiatan Penyediaan

Barang dan Jasa Perkantoran, dan (4)Kegiatan Peningkatan Kapasitas

Aparatur, dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan

sebesar 89,49%. RSUD Banten melaksanakan 5 kegiatan, yaitu:

(1)Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor, (2)Kegiatan

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor, (3)Kegiatan Penyediaan

Barang dan Jasa Perkantoran, (4)Kegiatan Peningkatan Kapasitas

Aparatur, dan (5)Kegiatan Pengembangan Sumber Daya Manusia RSUD

Banten, dengan realisasi fisik sebesar 93,80% dan realisasi keuangan

sebesar 46,05%. Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud

sebesar 96,27% dan realisasi keuangan sebesar 81,56%.

10) Program Pembinaan, Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Kantor Inspektorat Provinsi

Banten dengan melaksanakan 8 kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan

Penyusunan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan, (2)Kegiatan

Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan, (3)Kegiatan Inventarisasi

Temuan Pengawasan, (4)Kegiatan Koordinasi Pengawasan yang Lebih

Komprehensif, (5)Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara

Berkala, (6)Kegiatan Penanganan Kasus-Kasus Pengaduan di

Lingkungan Pemerintah Daerah, (7)Kegiatan Pengendalian Manajemen

Pelaksanaan Kebijakan KDH, dan (8)Kegiatan Tindak Lanjut Hasil

Temuan Pengawasan. Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud

sebesar 98,00% dan realisasi keuangan sebesar 94,77%.

11) Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD Provinsi

Banten dengan melaksanakan 9 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Fasilitasi

Pengkajian Produk Hukum, (2)Kegiatan Fasilitasi Penyusunan,

Persetujuan dan Penetapan Rancangan Peraturan Daerah dan

Keputusan DPRD Provinsi Banten, (3)Kegiatan Pelayanan Informasi

Hukum dan Perpustakaan DPRD Provinsi Banten, (4)Kegiatan Fasilitasi

Penyelenggaraan Tata Kelola Administrasi Pimpinan DPRD Provinsi

Page 69: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 67 -

Banten, (5)Kegiatan Fasilitasi Rapat Konsultasi dan Koordinasi Alat

Kelengkapan DPRD, (6)Kegiatan Fasilitasi Risalah DPRD Provinsi

Banten, (7)Kegiatan Fasilitasi Protokoler DPRD Provinsi Banten,

(8)Kegiatan Fasilitasi Informasi dan Publikasi DPRD Provinsi Banten,

dan (9)Kegiatan Fasilitasi Aspirasi Masyarakat. Realisasi fisik kumulatif

pada program dimaksud sebesar 98,45% dan realisasi keuangan sebesar

78,13%.

12) Program Peningkatan Kesadaran dan Pengembangan Produk Hukum

dan HAM.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Biro Hukum Provinsi

Banten dengan melaksanakan 10 kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan

Pengawasan Produk Hukum Kab/Kota Wilayah I, (2)Kegiatan

Pengawasan Produk Hukum Kab/Kota Wilayah II, (3)Kegiatan

Peningkatan Koordinasi Penanganan Permasalahan Perlindungan

Hukum dan HAM, (4)Kegiatan Peningkatan Pelayanan Bantuan Hukum,

(5)Kegiatan Peningkatan Pemahaman dan Kesadaran Hukum

Masyarakat/Kadarkum, (6)Kegiatan Penyusunan Kajian Produk Hukum

dan Penyusunan MoU/Perjanjian, (7)Kegiatan Penyusunan Keputusan

Kepala Daerah Provinsi Banten, (8)Kegiatan Penyusunan Peraturan

Kepala Daerah Provinsi Banten, (9)Kegiatan Penyusunan Rancangan

Peraturan Daerah, dan (10)Kegiatan Pengembangan Jaringan

Dokumentasi dan Informasi Hukum. Realisasi fisik kumulatif pada

program dimaksud sebesar 98,95% dan realisasi keuangan sebesar

95,25%.

13) Program Penelitian, Pengembangan Kebijakan Strategis Daerah dan

IPTEK.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah Provinsi Banten dengan melaksanakan 8

kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Bidang

Pemerintahan, (2)Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Bidang Politik

Hukum dan HAM, (3)Kegiatan Pengembangan dan Penerapan Hasil

Penelitian Bidang Sosial Budaya, (4)Kegiatan Penelitian dan

Pengembangan Bidang Kemasyarakatan, (5)Kegiatan Penelitian dan

Pengembangan Bidang Teknologi Tepat Guna, (6)Kegiatan Penelitian dan

Pengembangan Bidang Ekonomi Pembangunan, (7)Kegiatan Penelitian

dan Pengembangan Bidang Pengembangan Kawasan, dan (8)Kegiatan

Penelitian dan Pengembangan Bidang Penataan Ruang. Realisasi fisik

Page 70: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 68 -

kumulatif pada program dimaksud sebesar 100% dan realisasi keuangan

sebesar 93,18%.

20. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.

Pada Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa didukung oleh 1

Program yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan

Masyarakat Desa, yaitu Program Pemberdayaan Masyarakat dan

Lembaga Perdesaan. Program inimelaksanakan 5 kegiatan, yaitu :

(1)Kegiatan Pemberdayaan Kelembagaan dan Kader Pemberdayaan

Masyarakat (KPM), (2)Kegiatan Pengembangan dan Pembangunan

Partisipatif Pemberdayaan Masyarakat, (3)Kegiatan Penumbuhkembangkan

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Lembaga Keuangan Mikro

Pedesaan, (4)Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Desa-

Kelurahan dalam Perkembangan Desa-Kelurahan, dan (5)Kegiatan Fasilitasi

Pengembangan dan Pengendalian Pembangunan Desa. Realisasi fisik

kumulatif pada program dimaksud sebesar 100% dan realisasi keuangan

sebesar 94,71%.

21. Urusan Wajib Sosial.

Pada Urusan Wajib Sosial didukung oleh 4 program yang dilaksanakan oleh

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa, Dinas Sosial, dan

Biro Kesejahteraan Rakyat. Program-program dimaksud adalah :

1) Program Pemberdayaan Masyarakat Miskin.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan

Perempuan dan Masyarakat Desa, dan Dinas Sosial Provinsi Banten

yang terbagi atas 4 kegiatan, yaitu : Badan Pemberdayaan Perempuan

dan Masyarakat Desamelaksanakan 1 kegiatan, yaitu: (1)Penguatan

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri dengan

realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 73,16%, dan

Dinas Sosial melaksanakan 3 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Peningkatan

dan Pembinaan Sosial Fakir Miskin, (2)Kegiatan Peningkatan dan

Pemberdayaan Keluarga dan Perempuan, dan (3)Kegiatan Peningkatan

dan Pembinaan Sosial Komunitas Masyarakat Terpencil dengan realisasi

fisik sebesar 96,85% dan realisasi keuangan sebesar 90,60%. Realisasi

fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 98,43% dan realisasi

keuangan sebesar 85,07%.

2) Program Rehabilitasi Sosial.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi

Banten dengan melaksanakan 7 kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan

Page 71: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 69 -

Perlindungan Sosial Anak dan Lanjut Usia, (2)Kegiatan Rehabilitasi

Sosial bagi Tuna Sosial dan Eks Napza, (3)Kegiatan Rehabilitasi Sosial

bagi Orang dengan Kecacatan dan Eks Penyakit Kronis, (4)Kegiatan

Pelayanan dan Perlindungan Sosial pada Balai Perlindungan Sosial,

(5)Kegiatan Fasilitasi Penerimaan dan Penyaluran pada Balai

Perlindungan Sosial, (6)Kegiatan Bimbingan Sosial dan Pelatihan

Keterampilan pada Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S),

dan (7)Kegiatan Penerimaan dan Penyaluran pada Balai Pemulihan dan

Pengembangan Sosial (BP2S). Realisasi fisik kumulatif pada program

dimaksud sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 98,36%.

3) Program Perlindungan dan Jaminan Sosial.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi

Banten dengan melaksanakan 3 kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan

Perlindungan Sosial KTK dan Pekerja Migran Bermasalah, (2)Kegiatan

Perlindungan Sosial Korban Bencana, dan (3)Kegiatan Fasilitasi

Pendampingan dan Penunjang PKH, Jamsosratu, Askesos dan Sumber

Dana Sosial. Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar

100% dan realisasi keuangan sebesar 98,24%.

4) Program Pemberdayaan Kelembagaan Sosial dan Keagamaan.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Biro Kesejahteraan Rakyat,

dan Dinas Sosial yang terbagi atas 5 kegiatan, yaitu : Biro

Kesejahteraan Rakyat melaksanakan 2 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan

Pembinaan dan Pemantapan Kebijakan Kehidupan Keagamaan, dan

(2)Kegiatan Pembinaan dan Pemantapan Kebijakan Pembinaan Lembaga

Keagamaan dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan

sebesar 93,19%, dan Dinas Sosial melaksanakan 3 kegiatan, yaitu:

(1)Kegiatan Peningkatan Kualitas Potensi dan Sumber Kesos

Masyarakat, (2)Kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Nilai-Nilai

Kepahlawanan, Keperintisan dan Kejuangan (NK3), dan (3)Kegiatan

Promosi, Publikasi dan Penyuluhan Kesejahteraan Sosial dengan

realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 95,53%.

Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 100% dan

realisasi keuangan sebesar 93,61%.

22. Urusan Wajib Kebudayaan.

Pada Urusan Wajib Kebudayaan didukung oleh 1 program yang

dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, yaitu Program

Pengelolaan dan Pengembangan Keragaman, Kekayaan dan Nilai

Page 72: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 70 -

Budaya. Program ini melaksanakan 5 kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan

Pembinaan Kesenian Daerah, (2)Kegiatan Fasilitasi dan Pagelaran Seni,

(3)Kegiatan Fasilitasi dan Pengembangan Nilai Budaya Daerah, (4)Kegiatan

Pelestarian Cagar Budaya Museum dan Kesejarahan, dan (5)Kegiatan

Pengelolaan dan Pemeliharaan Cagar Budaya, Museum dan Kesejarahan.

Realisasi fisik kegiatan kumulatif pada program dimaksud sebesar 94,11%

dan realisasi keuangan sebesar 88,93%.

23. Urusan Wajib Statistik.

Pada Urusan Wajib Statistik didukung oleh 1 program yang dilaksanakan

oleh seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah dilingkungan Provinsi Banten

(42 SKPD), yaitu : Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah.

Program ini melaksanakan 43 kegiatan, antara lain : 41 SKPD masing-

masing melaksanakan 1 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Penyediaan Data dan

Informasi Pembangunan. Realisasi ke-41 SKPD masing-masing pada

program dimaksud adalah: Biro Pemerintahan dengan realisasi fisik

sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 68,48%, Biro Hukum dengan

realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 89,35%, Biro

Organisasi dengan realisasi fisik sebesar 95,33% dan realisasi keuangan

sebesar 80,78%, Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan dengan

realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 94,26%, Biro

Kesejahteraan Rakyat dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi

keuangan sebesar 96,65%, Biro Umum dengan realisasi fisik sebesar 100%

dan realisasi keuangan sebesar 68,32%, Biro Perlengkapan dan Aset

Daerah dengan realisasi fisik sebesar 88,67% dan realisasi keuangan

sebesar 88,17%, Biro Humas dan Protokol dengan realisasi fisik sebesar

100% dan realisasi keuangan sebesar 95,63%, Sekretariat DPRD dengan

realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 95,57%,

Inspektorat dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan

sebesar 98,98%, Satuan Polisi Pamong Praja dan Linmas dengan realisasi

fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 93,37%, Dinas

Kesehatan dengan realisasi fisik sebesar 95,96% dan realisasi keuangan

sebesar 87,87%, Dinas Pendidikan dengan realisasi fisik sebesar 100% dan

realisasi keuangan sebesar 98,14%, Dinas Pemuda dan Olahraga dengan

realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 92,17%, Dinas

Pertanian dan Peternakan dengan realisasi fisik sebesar 100% dan

realisasi keuangan sebesar 98,39%, Dinas Kelautan dan Perikanan

dengan realisasi fisik sebesar 99,96% dan realisasi keuangan sebesar

Page 73: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 71 -

97,49%, Dinas Sumber Daya Air dan Permukiman dengan realisasi fisik

sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 92,43%, Dinas Pendapatan

dan Pengelolaan Keuangan Daerah dengan realisasi fisik sebesar 100%

dan realisasi keuangan sebesar 65,45%, Dinas Kehutanan dan

Perkebunan dengan realisasi fisik sebesar 95,38% dan realisasi keuangan

sebesar 94,98%, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi dengan

realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 87,21%, Dinas

Pertambangan dan Energi dengan realisasi fisik sebesar 100% dan

realisasi keuangan sebesar 98,34%, Dinas Perindustrian dan Perdagangan

dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar

96,55%, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dengan realisasi fisik sebesar

100% dan realisasi keuangan sebesar 84,63%, Dinas Sosial dengan

realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 96,86%, Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan realisasi fisik sebesar 100% dan

realisasi keuangan sebesar 96,42%, Dinas Koperasi dan UMKM dengan

realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 92,47%, Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah dengan realisasi fisik sebesar 100%

dan realisasi keuangan sebesar 98,02%, Badan Lingkungan Hidup Daerah

dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar

95,13%, Badan Kepegawaian Daerah dengan realisasi fisik sebesar 100%

dan realisasi keuangan sebesar 97,40%, Badan Pendidikan dan Pelatihan

dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar

88,23%, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah dengan realisasi fisik

sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 98,53%, Badan Kesatuan

Bangsa dan Politik dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi

keuangan sebesar 98,97%, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan

Daerah dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar

98,81%, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah dengan realisasi

fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 99,90%, Badan

Koordinasi Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu dengan realisasi

fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 90,62%, Badan

Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa dengan realisasi fisik

sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 97,19%, Kantor

Penghubung dengan realisasi fisik sebesar 98,68% dan realisasi keuangan

sebesar 98,68%, RSUD Malingping dengan realisasi fisik sebesar 99,81%

dan realisasi keuangan sebesar 99,39%, Sekretariat KPID dengan realisasi

fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 99,24%, Badan

Page 74: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 72 -

Penanggulangan Bencana Daerah dengan realisasi fisik sebesar 100% dan

realisasi keuangan sebesar 77,35%, dan RSUD Banten dengan realisasi

fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 45,28%, sedangkan 1

SKPD (Dinas Bina Marga dan Tata Ruang) melaksanakan 2 kegiatan,

yaitu: (1)Kegiatan Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan, dan

(2)Kegiatan Penyusunan Data Teknis Bidang Kebinamargaan, dengan

realisasi fisik sebesar 98,11% dan realisasi keuangan sebesar 95,13%.

Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 99,33% dan

realisasi keuangan sebesar 93,13%.

24. Urusan Wajib Kearsipan.

Pada Urusan Wajib Kearsipan didukung oleh 1 program yangdilaksanakan

oleh Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Banten, yaitu

Program Pembinaan Kearsipan Daerah. Program ini melaksanakan 4

kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan Penataan, Pemeliharaan dan Pelestarian Arsip

Daerah, (2)Kegiatan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kearsipan

Provinsi Banten (SIKP), (3)Kegiatan Pembinaan Aparatur Pengelola

Kearsipan Daerah Provinsi Banten, dan (4)Kegiatan Pengembangan Sistem

Administrasi Kearsipan Daerah. Realisasi fisik kumulatif pada program

dimaksud sebesar 99,14% dan realisasi keuangan sebesar 89,74%.

25. Urusan Wajib Perpustakaan.

Pada Urusan Wajib Perpustakaan didukung oleh 2 Program yang

dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Banten.

Program-program dimaksud adalah :

1) Program Pengembangan Minat dan Budaya Baca.

Pelaksanaan program ini melaksanakan 3 kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan

Peningkatan Kualitas layanan dan Kerjasama Perpustakaan, (2)Kegiatan

Pembinaan dan Pengembangan Minat dan Budaya Baca Masyarakat,

dan (3)Kegiatan Pengembangan Layanan dan Sistem Informasi

Perpustakaan Berbasis Teknologi dan Informatika. Realisasi fisik

kumulatif pada program dimaksud sebesar 99,73% dan realisasi

keuangan sebesar 90,24%.

2) Program Pengembangan dan Pembinaan Perpustakaan.

Pelaksanaan program ini melaksanakan 3 kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan

Pembinaan dan Pengembangan Sistem Pengelolaan Perpustakaan,

(2)Kegiatan Pengelolaan Bahan Deposit, Otomasi Karya Cetak/Rekam

dan Naskah Kuno Tentang Banten, dan (3)Kegiatan Penyediaan Bahan

Page 75: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 73 -

Pustaka Perpustakaan. Realisasi fisik pada program dimaksud sebesar

98,05% dan realisasi keuangan sebesar 94,82%.

2.2.1. Penyelenggaraan Urusan Pilihan

Adapun Urusan Pilihan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah

Provinsi Banten Tahun 2014, sebagai berikut:

1. Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan.

Pada Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan didukung oleh 1 program

yang dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten,

yaitu Program Pengelolaan Sumberdaya Laut, Pesisir dan Pulau-pulau

Kecil. Program ini melaksanakan 4 kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan

Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut, (2)Kegiatan

Pengendalian Sumberdaya Kelautan, (3)Kegiatan Pengendalian Sumberdaya

Perikanan, dan (4)Kegiatan Penanganan Pelanggaran Sumberdaya Kelautan

dan Perikanan. Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar

91,89% dan realisasi keuangan sebesar 84,25%.

2. Urusan Pilihan Pertanian

Pada Urusan Pilihan Pertanian didukung oleh 4 program yang

dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Dinas Pertanian dan

Peternakan, Dinas Kelautan dan Perikanan, dan Badan Ketahanan Pangan

dan Penyuluhan Provinsi Banten. Program-program dimaksud adalah :

1) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Peternakan, Perikanan,

Pertanian dan Perkebunan.

Pelaksanaan Program ini dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan dan

Perkebunan, Dinas Pertanian dan Peternakan, dan Dinas Kelautan dan

Perikanan yang terbagi atas 33 kegiatan, antara lain : Dinas Kehutanan

dan Perkebunan melaksanakan 5 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan

Peningkatan Daya Dukung Pembangunan Perkebunan, (2)Kegiatan

Pengembangan dan Rehabilitasi Tanaman Perkebunan, (3)Kegiatan

Perlindungan Tanaman Perkebunan, (4)Kegiatan Peningkatan

Pengawasan Peredaran Benih Tanaman, (5)Kegiatan Pengembangan

Benih Unggul Bermutu dengan realisasi fisik sebesar 94,24% dan

realisasi keuangan sebesar 90,67%, Dinas Pertanian dan Peternakan

melaksanakan 16 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Produk Serealia, (2)Kegiatan Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Aneka Kacang dan Umbi

(Akabi), (3)Kegiatan Pengendalian Mutu Benih Tanaman Hortikultura,

Page 76: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 74 -

(4)Kegiatan Peningkatan Sistem Pengendalian OPT Tanaman Pangan,

(5)Kegiatan Pengendalian Mutu Benih Tanaman Pangan, (6)Kegiatan

Pengembangan Varietas tanaman Pangan dan Hortikultura, (7)Kegiatan

Pengembangan Ternak Besar, Kecil dan Unggas, (8)Kegiatan

Penanggulangan Penyakit Hewan Menular, (9)Kegiatan Pengembangan

Produksi dan Pemanfaatan Benih Bibit Unggul, (10)Kegiatan

Pengembangan Perbibitan Ternak Ruminansia, (11)Kegiatan

Pengembangan Perbibitan Ternak Non Ruminansia, (12)Kegiatan

Peningkatan Penyidikan, Pengujian dan Pengendalian Penyakit Hewan

Menular, (13)Kegiatan Peningkatan Penyidikan, Pengujian dan

Pelayanan Masyarakat Veteriner (kesmavet), (14)Kegiatan Peningkatan

Produksi dan Pengembangan Komoditas Tanaman Buah dan

Biofarmaka, (15)Kegiatan Peningkatan Produksi dan Pengembangan

Komoditas Tanaman Hias dan Sayuran, dan (16)Kegiatan Peningkatan

Sistem Pengendalian OPT Hortikultura dengan realisasi fisik sebesar

100% dan realisasi keuangan sebesar 87,22%, dan Dinas Kelautan dan

Perikanan melaksanakan 12 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Pembinaan

dan Pengembangan Perikanan Budidaya Air Laut, (2)Kegiatan

Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Budidaya Air Payau,

(3)Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Budidaya Air

Tawar, (4)Kegiatan Pembinaan Perbenihan Ikan Air Tawar (BBAT),

(5)Kegiatan Pengembangan Benih dan Induk Ikan Unggul Air Tawar

(BBAT), (6)Kegiatan Pengembangan Benih dan Induk Ikan Unggul Air

Laut (BBIP), (7)Kegiatan Pembinaan Perbenihan Ikan Air Laut (BBIP),

(8)Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Pelabuhan dan Armada

Perikanan, (9)Kegiatan Peningkatan Produktifitas Perikanan Tangkap,

(10)Kegiatan Fasilitasi Pelayanan Kepelabuhanan Perikanan Labuan,

(11)Kegiatan Pengembangan dan Pendayagunaan Pelabuhan Perikanan

(BPPP Labuan), dan (12)Kegiatan Pengembangan Sarana Perikanan

Tangkap (DAK) dengan realisasi fisik sebesar 89,43% dan realisasi

keuangan sebesar 85,43%. Realisasi fisik kumulatif pada program

dimaksud sebesar 94,56% dan realisasi keuangan sebesar 86,81%

2) Program Peningkatan Daya Saing dan Pemasaran Produk Peternakan,

Perikanan, Pertanian dan Perkebunan.

Pelaksanaan Program ini dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan dan

Perkebunan, Dinas Pertanian dan Peternakan, dan Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi Banten yang terbagi atas 15 kegiatan, antara lain:

Page 77: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 75 -

Dinas Kehutanan dan Perkebunan melaksanakan 5 kegiatan, yaitu:

(1)Kegiatan Pengembangan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan dan

Kebun, (2)Kegiatan Pengembangan Aneka Usaha Kehutanan dan

Perkebunan, (3)Kegiatan Pengelolaan dan Pemanfaatan Hasil Hutan,

(4)Kegiatan Pembinaan Pengujian Hasil Hutan, dan (5)Kegiatan

Pengawasan Peredaran Hasil Hutan, dengan realisasi fisik sebesar

98,22% dan realisasi keuangan sebesar 96,48%, Dinas Pertanian dan

Peternakan melaksanakan 5 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Pengolahan

dan Pemasaran Hasil Pertanian, (2)Kegiatan Fasilitasi Pengembangan

Kawasan Sistem Pertanian Terpadu, (3)Kegiatan Penyediaan Teknologi,

Perlindungan dan Pasca Panen Tanaman Pangan, (4)Kegiatan

Penyediaan Teknologi, Perlindungan dan Pasca Panen Tanaman

Hortikultura, dan (5)Kegiatan Penyediaan Teknologi Pasca Panen

Peternakan, dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan

sebesar 94,81%, dan Dinas Kelautan dan Perikanan melaksanakan 5

kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Pembinaan Mutu dan Pengolahan Hasil

Kelautan dan Perikanan, (2)Kegiatan Diversifikasi Produk Hasil

Perikanan, (3)Kegiatan Pengembangan Bisnis dan Investasi, (4)Kegiatan

Pengelolaan Kompetensi dan Pelayanan Pengujian UPTD BPMHP Banten,

dan (5)Kegiatan Pengendalian Mutu dan Perekayasaan Olahan Hasil

Perikanan (BPMHP), dengan realisasi fisik sebesar 96,21% dan realisasi

keuangan sebesar 96,17%. Realisasi fisik kumulatif pada program

dimaksud sebesar 98,14% dan realisasi keuangan sebesar 95,82%.

3) Program Pemberdayaan Kelembagaan dan Sumberdaya Peternakan,

Perikanan, Pertanian dan Perkebunan.

Pelaksanaan Program ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan

dan Penyuluhan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, dan Dinas

Pertanian dan Peternakan yang terbagi atas 6 kegiatan, yaitu : Badan

Ketahanan Pangan dan Penyuluhan melaksanakan 2 kegiatan, yaitu:

(1)Kegiatan Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas

Kelembagaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, dan

(2)Kegiatan Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas

Sumberdaya dan Program Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan, dengan realisasi fisik sebesar 98,27% dan realisasi

keuangan sebesar 97,01%, Dinas Kehutanan dan Perkebunan

melaksanakan 3 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Pemberdayaan Kelompok

Tani, (2)Kegiatan Peningkatan Pemanfaatan dan penerapan Teknologi

Page 78: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 76 -

Kehutanan dan Perkebunan, dan (3)Kegiatan Pengembangan

Kelembagaan Kehutanan dan perkebunan, dengan realisasi fisik sebesar

100% dan realisasi keuangan sebesar 95,94%, dan Dinas Pertanian dan

Peternakan melaksanakan 1 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan Pemberdayaan

Petani dan Kelembagaan Pertanian dengan realisasi fisik sebesar 100%

dan realisasi keuangan sebesar 97,88%. Realisasi fisik kumulatif pada

program dimaksud sebesar 99,98% dan realisasi keuangan sebesar

96,86%.

4) Program Peningkatan Daya Dukung Sumberdaya Pertanian.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan

Peternakan Provinsi Banten dengan melaksanakan 1 kegiatan, yaitu :

Kegiatan Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Sarana

Produksi Pertanian. Realisasi fisik pada program dimaksud sebesar

100% dan realisasi keuangan sebesar 82,01%.

3. Urusan Pilihan Kehutanan.

Pada Urusan Pilihan Kehutanan didukung oleh 1 program yang

dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten,

yaitu Program Peningkatan Daya Dukung Sumber Daya Hutan dan

Lahan. Program ini melaksanakan 3 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan

Perlindungan dan Pengamanan Hutan, (2)Kegiatan Pengembangan dan

Pemantapan Kawasan Hutan, dan (3)Kegiatan Pengembangan dan

Pemanfaatan Hutan dan Lahan. Realisasi fisik kumulatif pada program

dimaksud sebesar 91,65% dan realisasi keuangan sebesar 90,34%.

4. Urusan Pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral.

Pada Urusan Pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral didukung oleh 3

program yang dilaksanakan oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi

Banten. Program-program dimaksud adalah :

1) Program Pengelolaan Listrik dan Pemanfaatan Energi.

Pelaksanaan Program ini melaksanakan 11 kegiatan, yaitu:

(1)KegiatanPembangunan Listrik Perdesaan di WKP III (Kabupaten

Lebak), (2)Kegiatan Pembangunan Listrik Perdesaan di WKP III

(Kabupaten Pandeglang), (3)Kegiatan Pembangunan Listrik Perdesaan di

WKP II (Kabupaten/Kota Serang dan Kota Cilegon), (4)Kegiatan

Pembangunan Listrik Perdesaan di WKP I (Kabupaten Tangerang),

(5)Kegiatan Perencanaan Pembangunan Listrik Perdesaan, (6)Kegiatan

Pengawasan Pembangunan Listrik Perdesaan, (7)Kegiatan

Pengembangan Jaringan Ketenagalistrikan di Provinsi Banten,

Page 79: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 77 -

(8)Kegiatan Pengembangan Energi Terbarukan di Provinsi Banten,

(9)Kegiatan Perencanaan Pemanfaatan Potensi Energi Baru Terbarukan

di Provinsi Banten, (10)Kegiatan Pengembangan Potensi dan Pembinaan

Pengusahaan MIGAS, dan (11)Kegiatan Pengawasan Energi dan

Ketenagalistrikan di Provinsi Banten. Realisasi fisik kumulatif pada

program dimaksud sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar

97,02%.

2) Program Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Mineral, Batubara,

Panas Bumi, Geologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Pelaksanaan Program ini melaksanakan 7 kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan

Pengembangan dan Pembinaan Teknik Pertambangan, (2)Kegiatan

Pemetaan dan Perencanaan Teknis Pengembangan Potensi Sumber Daya

Mineral, Batubara dan Panas Bumi di Provinsi Banten, (3)Kegiatan

Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan, (4)Kegiatan

Pemantauan dan Konservasi Potensi Air Tanah di Provinsi Banten,

(5)Kegiatan Pengembangan Pemanfaatan Potensi Air Tanah di Provinsi

Banten, (6)Kegiatan Pengembangan dan Pengelolaan Data Mitigasi

Geologi, dan (7)Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Penggunaan Air

Tanah di Provinsi Banten. Realisasi fisik kumulatif pada program

dimaksud sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 96,04%.

3) Program Pengembangan, Pengusahaan Potensi dan Produk

Pertambangan dan Energi.

Pelaksanaan Program ini melaksanakan 2 kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan

Peningkatan Pelayanan Perijinan dan Pembinaan Bidang Pertambangan

dan Energi, dan (2)Kegiatan Promosi Potensi dan Produk serta Fasilitasi

Kerjasama Bidang Pertambangan dan Energi. Realisasi fisik kumulatif

pada program dimaksud sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar

95,88%.

5. Urusan Pilihan Pariwisata.

Pada Urusan Pilihan Pariwisata didukung oleh 2 Program yang

dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten.

Program-program dimaksud adalah :

1) Program Pengelolaan dan Pengembangan Pariwisata.

Pelaksanaan Program ini melaksanakan 6 kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan

Pengelolaan Destinasi Wisata, (2)Kegiatan Pengembangan Usaha Jasa

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, (3)Kegiatan Pengembangan Standarisasi

Pariwisata, (4)Kegiatan Analisa Pasar Pariwisata, (5)Kegiatan Promosi

Page 80: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 78 -

Pariwisata dan Budaya Banten, dan (6)Kegiatan Penyiapan Sarana dan

Prasarana Promosi. Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud

sebesar 98,15% dan realisasi keuangan sebesar 87,19%.

2) Program Pengembangan Kemitraan Kepariwisataan.

Pelaksanaan Program ini melaksanakan 3 kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan

Pengembangan Kemitraan budaya dan Pariwisata, (2)Kegiatan

Penguatan Kelembagaan kebudayaan dan Pariwisata, dan (3)Kegiatan

Optimalisasi Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata. Realisasi fisik

kumulatif pada program dimaksud sebesar 100% dan realisasi keuangan

sebesar 92,21%.

6. Urusan Pilihan Industri.

Pada Urusan Pilihan Industri didukung oleh 1 program yang dilaksanakan

oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten, yaitu Program

Peningkatan Daya Saing Industri. Program ini melaksanakan 8 kegiatan,

yaitu : (1)Kegiatan Pengembangan Industri Transportasi dan Telematika,

(2)Kegiatan Dukungan Pengembangan Industri TPT dan Aneka, (3)Kegiatan

Pengembangan dan Peningkatan Mutu dan Kualitas Aneka produk IKM,

(4)Kegiatan Standarisasi dan Sertifikasi Industri, (5)Kegiatan

Pengembangan Desain dan Diverifikasi Komoditas Kerajinan Berbasis

Budaya Daerah, (6)Kegiatan Pengembangan Diversifikasi Produk dan

Keamanan Pangan Spesifik Daerah, (7)Kegiatan Pengembangan sektor IKM

Kimia Provinsi Banten, dan (8)Kegiatan Peningkatan Dukungan Bagi

Pembentukan dan Pengembangan Klaster Industri Mesin. Realisasi fisik

kumulatif pada program dimaksud sebesar 99,81% dan realisasi keuangan

sebesar 96,02%.

7. Urusan Pilihan Perdagangan.

Pada Urusan Pilihan Perdagangan didukung oleh 1 program yang

dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten,

yaitu Program Peningkatan dan Pengembangan Perdagangan. Program

ini melaksanakan 8 kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan Pengawasan Barang Jasa

beredar dan Kebutuhan Pokok Masyarakat, (2)Kegiatan Peningkatan Peran

Pelaku Usaha dalam Kerjasama Perdagangan, (3)Kegiatan Peningkatan

Akses Distribusi dan Bina Sarana Pasar bagi Komoditas Andalan Daerah,

(4)Kegiatan Peningkatan Promosi dan Pemanfaatan Kerjasama Perdagangan

Luar Negeri, (5)Kegiatan Peningkatan Peran dan Fasilitasi Dunia Usaha

Bagi Pengembangan Ekspor Daerah, (6)Kegiatan Pengembangan Sentra

Pemasaran dan Lelang Produk Andalan Daerah, (7)Kegiatan Pelayanan Tera

Page 81: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 79 -

dan Tera Ulang, dan (8)Kegiatan Penerapan Teknologi Aplikasi dan Kalibrasi

Alat Ukur. Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 100%

dan realisasi keuangan sebesar 91,89%.

8. Urusan Pilihan Ketransmigrasian.

Pada Urusan Pilihan Ketransmigrasian didukung oleh 1 program yang

dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten,

yaitu Program Penyiapan, Pengerahan dan Pembinaan Transmigrasi.

Program ini melaksanakan 3 kegiatan, yaitu : (1)Kegiatan Pengerahan dan

Fasilitasi Perpindahan serta Penempatan Transmigrasi, (2)Kegiatan

Fasilitasi Perpindahan Transmigrasi, dan (3)Kegiatan Pembinaan Pasca

Penempatan Transmigrasi. Realisasi fisik kumulatif pada program

dimaksud sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 86,16%.

1.2.1 Capaian Kinerja Program

Capaian Indikator Makro Pembangunan Tahun 2012-2014 yang meliputi

Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE),

Persentase Penduduk Miskin, dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

dibandingkan dengan angka target kinerja RPJMD pada tahun 2014

digambarkan pada tabel 2.8 berikut :

Tabel 2.8

Capaian Indikator Makro Pembangunan Tahun 2014

URAIAN

INDIKATOR

MAKRO PEMBANGUNAN

2012 2013 2014

TARGET RPJMD

REALISASI TARGET RPJMD

REALISASI TARGET RPJMD

REALISASI

1. I P M 72,92 71,49 73,47 71,87 74,02 72,30*)

2. L P E 6,0-

6,45% 6,15% 6,5 -6,7% 5,86% 6,6-6,8% 5,47%**)

3.Persentase

Penduduk

Miskin

5,79-

5,34% 5,71% 5,5-5,2% 5,89% 5,3-5,0% 5,51%**)

4.Persentase

Pengangguran Terbuka

10,74% 10,13% 10,24% 9,90% 9,74% 9,07%***)

Sumber : LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2014

Sub bab ini juga menjelaskan realisasi capaian indikator kinerja pada

setiap program yang diukur/dievaluasi capaiannya pada 78 program 252

indikator kinerja. Berdasarkan hasil evaluasi capaian kinerja, terdapat 15

program yang capaian indikatornya masih kurang dari 80% yang tersebar

pada 24 indikator kinerja. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel 2.9

berikut:

Page 82: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 80 -

Tabel 2.9 Capaian Indikator Kinerja Per Program

Pada Penyelenggaraan Urusan Wajib Tahun 2014

NO PROGRAM INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI

CAPAIAN

(%)

1 Pendidikan Anak Usia

Dini (PAUD)

Angka Partisipasi

Kasar (APK) PAUD

(%)

42,00 36,18 86,14

2

Pendidikan Dasar

Wajib Belajar 9

Tahun

APM Jenjang

SD/SDLB/MI/Paket

A

99,24 99,33 100,09

Angka Partisipasi

Kasar (APK)

SMP/MTs/SMPLB/

Paket B/Wustho

99,54 100,44 100,90

3

Pendidikan Menengah

Wajib Belajar 12

Tahun

Angka Partisipasi

Kasar (APK)

SMA/SMK/SMA-

LB/MA/Paket C

62,28 66,58 106,90

4 Peningkatan mutu,

kesejahteraan dan

perlindungan Pendidik dan Tenaga

Kependidikan

Rasio jumlah guru

yang memenuhi

kualifikasi minimum S.1 / D.IV terhadap

jumlah guru

keseluruhan (%)

2,38 12,53 525,81

5 Pendidikan Tinggi Angka Partisipasi

Kasar (APK) PT/PTA

(%)

6,90 13,60 197,10

Jumlah Prodi yang

terakreditasi (unit) 5,00 5,00 100,00

6 Pendidikan Non

Formal dan Informal

(PNFi)

Angka Buta Aksara

Penduduk Usia 15

Tahun Keatas (orang)

12.500,00 14.444,00 115,55

7 Peningkatan Mutu

Tata Kelola dan Pencitraan

Pendidikan

Rata -rata Lama

Sekolah (tahun) 9,19 8,61 93,69

Ketersediaan Sarana

Prasarana SMAN

CMBBS (%) 10,00 10,00 100,00

8 Bina Gizi dan

Kesehatan Ibu dan

Anak

Persentase Balita

Ditimbang Berat

Badannya (D/S) (%)

74,00 71,38 96,46

Persentase Ibu

bersalin yg ditolong

oleh Nakes terlatih (Cakupan PN) (%)

90,00 83,16 92,40

Cakupan

Kunjungan Neonatal pertama (KN1)(%)

91,00 86,75 95,33

9 Pembinaan Upaya

Kesehatan

Persentase Rumah

Tangga Melaksanakan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) (%)

70,00 70,00 100,00

Persentase RSUD

dan Swasta yang melayani pasien

penduduk miskin

(%)

90,00 94,95 105,50

Persentase RS yg

melaksanakan

PONEK (%)

100,00 99,24 99,24

Page 83: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 81 -

NO PROGRAM INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI

CAPAIAN

(%)

Persentase

Peningkatan Sarana

dan Prasana RS Provinsi & Labkesda

Provinsi Banten (%)

85,00 0,24 0,28

Persentase Puskesmas Rawat

Inap Yang Mampu

PONED

100 91,40 91,40

Persentase Peningkatan Sarana

dan Prasarana

Barang Medis RSUD

Banten (%)

60,00 45,00 75,00

Persentase

Peningkatan Sarana

dan Prasarana

Barang Non Medis RSUD Banten (%)

60,00 45,00 75,00

Pasien yang dilayani

dan ditangani sesuai

dengan indikasi dan kemampuan (%)

75,00 74,00 98,67

Waktu

keberlangsungan pelayanan terpenuhi

di semua bagian (%)

75,00 71,00 94,67

Pasien yang mendapatkan

asuhan

keperawatan (%)

100,00 86,00 86,00

Tenaga perawat

yang mendapat

pembinaan dan

pengembangan (%)

40,00 35,00 87,50

10 Pengendalian

PenyakitDan

Penyehatan

Lingkungan

Jumlah Bayi Yang

Mendapatkan

Imunisasi Dasar

Lengkap/UCI (Universl Child

Imunization)

dibawah 1 tahun di

Desa/Kelurahan

100,00 80,30 80,30

Prevalensi HIV (%) <0,5 0,46 108,70

Persentase kasus

baru Tuberkulosis

Paru (BTA positif) yang disembuhkan

(%)

90,00 89,00 98,89

Angka penemuan kasus Malaria per

1.000 penduduk

<1 0,00 1000,00

Presentasi puskesmas yang

melaksanakan

program

pengendalian

Penyakit Tidak

Menular (%)

30,00 30,00 100,00

Page 84: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 82 -

NO PROGRAM INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI

CAPAIAN

(%)

Persentase cakupan

penduduk yang

terakses air minum berkualitas (%)

76,00 65,00 85,53

11 Kefarmasian Dan

Perbekalan Kesehatan

Persentase

ketersediaan obat buffer di Provinsi

Banten (%)

100 99,65 99,65

Persentase Sarana

Kesehatan, Produksi dan Distribusi

Kefarmasian dan

Alat Kesehatan yang

berkualitas (%)

50,00 51,00 102,00

12 Pengembangan dan

Pemberdayaan

Sumberdaya Manusia

Kesehatan

Prosentase Institusi

Pendidikan

Kesehatan binaan

yang terakreditasi (unit)

100 85 85,00

Terlaksananya

Puskesmas yg

melaksanakan SIKDA (unit)

123 92 74,80

Puskesmas Yang

Melaksanakan Upaya Kesehatan

Kerja (Unit)

40 60 150,00

Prosentase Sarana dan prasarana

Balai Kesehatan

Jiwa Masyarakat

Provinsi Banten (%)

50,00 0,00 0,00

Persentase

Pembinaan Dinas

Kesehatan dan RS

yang melayani

pasien penduduk miskin peserta

program

Jamkesmas (%)

100,00 5,51 5,51

Jumlah Tenaga

Kesehatan RS

Malingping yang

ditingkatkan

kemampuannya

(orang)

23 20 86,96

13 Peningkatan Mutu

Layanan Kesehatan

Masyarakat

Jumlah industri

formal dan informal

yang mendapatkan promosi kesehatan

kerja

200 200 100,00

Prosentase pelayanan

kesehatan dasar

bagi masyarakat

pekerja (%)

50,00 20,00 40,00

Ketersediaan Obat,

Bahan dan Alat

Penunjang RSUD

Malingping (%)

100,00 100,00 100,00

Jumlah Pasien

Mendapat Layanan 200 917,00 458,50

Page 85: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 83 -

NO PROGRAM INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI

CAPAIAN

(%)

Kesehatan Gratis

(orang)

Lengkapnya pengisian rekam

medik 24 jam

setelah selesai

pelayanan (%)

75,00 59,00 78,67

Tersedianya data

dan informasi sesuai

kebutuhan dan

kemampuan (%)

60,00 74,00 123,33

14 Pembangunan dan

Pemeliharaan Jalan

dan Jembatan

Prosentase jaringan

jalan provinsi dalam

kondisi mantap (%)

82,00 61,31 74,77

Prosentase panjang

jembatan provinsi

dalam kondisi

mantap (%)

90,00 75,79 84,21

15 Pengembangan dan

Pengelolaan Sumber

Daya Air

Peningkatan dan

Rehabilitasi

Jaringan Irigasi Teknis (ha)

2.448,88 2.525,00 103,11

Cakupan pelayanan

pencegahan,

penanggulangan dan pemulihan

banjir dan abrasi

(%)

8,14 3,10 38,08

16 Pengembangan dan

Revitalisasi

Infrastuktur

Permukiman

Tingkat

ketersediaan air

bersih dan sanitasi

(m3)

1.537,50 2.020,00 131,38

Pembangunan

Infrastruktur

Perumahan dan

Pemukiman

desa/kel (lokasi)

111 301 271,17

17 Program Pembinaan

dan Penataan

Perumahan

Penyelesaian

Gedung KP3B 2 2 100,00

Pembangunan

Gedung Kantor

sebanyak 15 gedung

3 5 166,67

Rasio Pembinaan

dan Penataan

Perumahan (%)

20,00 3,20 16,00

18 Penataan Ruang

Wilayah dan Kawasan

Rasio Rencana

Kawasan Strategis

yang Tersusun (%)

4,67 4,67 100,00

Cakupan

ketersediaan

regulasi dan

dokumen rencana

tata ruang wilayah (dok)

3 dok 3 dok 100,00

Peningkatan

Kualitas Penataan

Ruang Kota (paket)

1 paket 1 paket 100,00

19 Perencanaan dan

Penganggaran

Pembangunan Daerah

Cakupan

ketersediaan

dokumen perencanan dan

100,00 100,00 100,00

Page 86: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 84 -

NO PROGRAM INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI

CAPAIAN

(%)

penganggaran

pembangunan (%)

20 Pengendalian

Pembangunan Daerah

Cakupan Hasil

Pengendalian dan

Evaluasi

Pelaksanaan Program

Pembangunan (%)

100,00 100,00 100,00

Rasio Pelaporan

Pengendalian Pelaksanaan APBD

(%)

100,00 100,00 100,00

21 Kerjasama Pembangunan

Daerah

Perencanaan Kerjasama

Pembangunan

Daerah

3

dokumen 3 dokumen 100,00

Koordinasi dan

Fasilitasi Kerjasama

Antar Daerah dan

Luar Negeri

100,00 100,00 100,00

22 Pengelolaan dan

Penyelenggaraan

Transportasi Darat,

Laut, Udara dan

Perkeretaapian

Rasio

Pengembangan dan

Peningkatan

Fasilitas

Perhubungan melalui penyediaan

sarana dan

prasasarana lalu

lintas angkutan

menjadi 100% tahun 2017

35,85 29,78 83,07

Tingkat pembinaan

dan pemantauan

angkutan darat laut dan udara sejumlah

100% tahun 2017

39,72 39,57 99,62

23 Pengendalian Pencemaran

Lingkungan Hidup

Persentase kualitas air yang terpantau

dan terinformasikan

menurut SPM (%)

20,00 20,00 100,00

Rasio tindak lanjut

terhadap jumlah

pengaduan

masyarakat akibat

dugaan

pencemaran/kerusakan lingkungan

hidup (%)

20,00 82,35 411,75

24 Rehabilitasi dan Konservasi

Sumberdaya Alam

dan Lingkungan

Hidup

Luas area rehabilitasi hutan

dan lahan (ha)

8.000 12.000 150,00

Persentase peningkatan fungsi

hutan dan kawasan

lindung (%)

20 23,50 117,50

25 Penataan

Administrasi

Kependudukan

Cakupan

Peningkatan Tata

Kelola Administrasi

Kependudukan (%)

100,00 92,86 92,86

26 Kesetaraan Gender,

Pemberdayaan

Perempuan dan

Pengembangan Kota

Layak Anak

Kab/Kota (Forum

1Kab/Kot

a 1 Kab/Kota 100.00

Page 87: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 85 -

NO PROGRAM INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI

CAPAIAN

(%)

Perlindungan Anak Kader, POKJANAL)

Rasio Pembinaan

dan Pengembangan

Jaringan kerja

lembaga masyarakat

(TP. PKK Prov, Kab/Kota, Kec,

HARGANAS) (%)

100.00 100.00 100.00

Rasio Peningkatan

Kapasitas Pengelola P2TP2A dan

lembaga lainnya (%)

20,00 20,00 100,00

Rasio Peningkatan Kapasitas

Kelembagaan PUG

TKP3, PSW

(AP,PPRG) (%)

100.00 100.00 100.00

Rasio Pembinaan

Organisasi Wanita

(BKOW dan lainnya)

(%)

100.00 100.00 100.00

Rasio Peningkatan

Kualitas Hidup

Perempuan(P2WKSS

,GSI,APE) (%)

100.00 100.00 100.00

Prosentase

penanganan kasus

kekerasan terhadap perempuan dan

anak yang

terlaporkan (Dalam

dan Luar Provinsi)

(%)

100.00 100.00 100.00

27 Kependudukan dan

Keluarga Berencana

Cakupan

Peningkatan

integrasi

pengelolaan layanan Keluarga Berencana

(orang)

80 Orang 80 Orang 100.00

28 Pemberdayaan Masyarakat Miskin

Jumlah masyarakat miskin yang

memperoleh

pemberdayaan

social

1.215 1.215 100,00

Jumlah komunitas

masyarakat

terpencil yang

diberdayakan

220 220 100,00

Rasio pembinaan

kelembagaan

penanggulangan

kemiskinan melalui TKPKD (Pengelola

PNPM Perdesaan

Perkotaan dan jenis

PNPM lainnya) (%)

40,00 40,00 100.00

29 Rehabilitasi Sosial Jumlah Lanjut Usia

yang dilayani dan

dilindungi

901 901 100,00

Jumlah Anak yang

dilayani, dilindungi

dan direhabilitasi

1.122 1.122 100,00

Page 88: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 86 -

NO PROGRAM INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI

CAPAIAN

(%)

Jumlah Penyandang

Cacat yang

direhabilitasi

530 530 100,00

Jumlah lembaga

sosial anak yang

dibina

16 16 100,00

Jumlah tuna sosial

yang direhabilitasi 660 660 100,00

Jumlah PMKS yang

memperoleh

pelayanan,

perlindungan dan

bimbingan lanjut Balai Perlindungan

Sosial (BPS)

307 307 100,00

Jumlah PMKS yang memperoleh

bimbingan sosial

dan keterampilan

dan bimbingan

lanjut pada Balai

Pemulihan dan Pengembangan

Sosial (BP2S)

390 390 100,00

30 Perlindungan dan Jaminan Sosial

Jumlah Korban Tindak

Kekerasan/Pekerja

Migran yang

dilindungi (Orang)

50 50 100,00

Jumlah bantuan

untuk korban

bencana (Orang)

4.350 4.350 100,00

Jumlah Taruna

Siaga Bencana

(TAGANA) yang

dilatih (Orang)

1.286 1.286 100,00

Jumlah Masyarakat

yang mendapat

jaminan Sosial

(Orang)

366 30.000 8.196,72

31 Pemberdayaan

Kelembagaan Sosial

dan Keagamaan

Jumlah Tenaga

Kesejahteraan Sosial

yang dibina (Orang)

604 604 100,00

Jumlah

Kelembagaan sosial

yang dibina

(Lembaga)

550 550 100,00

Pelestarian Nilai-

Nilai Kepahlawanan,

Keperintisan dan Kejuangan (NK3)

400 400 100,00

Jumlah Penyuluhan

Sosial yang dilaksanakan

(Orang)

200 200 100,00

Cakupan kegiatan peningkatan

pemahaman dan

pengamalan nilai-

nilai keagamaan

12 keg 11 keg 91,67

Page 89: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 87 -

NO PROGRAM INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI

CAPAIAN

(%)

Cakupan

kelembagaan

kelompok/badan/lembaga/ organisasi

keagamaan yang

terfasilitasi

600 lembaga

839 lembaga 139,83

32 Pengembangan

Kelembagaan,

Hubungan Industrial

dan Perlindungan

Tenaga Kerja

Tingkat Hubungan

Industrial,Kesejahte

raan Pekerja dan

Perlindungan

Tenaga Kerja (%)

4,73 2,53 53,49

33 Peningkatan

Produktivitas,

Perluasan,

Kesempatan Kerja dan Berusaha

Menurunnya

Tingkat

Pengangguran

Terbuka 0,5% setiap Tahunnnya (%)

11,56 9,87 117,12

34 Peningkatan

Keterampilan Tenaga Kerja

Cakupan kegiatan

peningkatan Keterampilan dan

Kesempatan Tenaga

Kerja

448 org 448 org 100,00

35 Pengembangan Usaha dan Akses

Permodalan K-UMKM

Persentase Koperasi dan UMKM yang

terakses sumber-

sumber permodalan

(%)

15,28 21,10 138,09

Tingkat

pertumbuhan usaha

masyarakat yang

dapat menurunkan tingkat kemiskinan

(%)

15,28 14,45 94,57

36 Pengembangan

Produk dan Pemasaran K-UMKM

Tingkat layanan

teknologi, inovasi, daya saing, dan

mutu produk

koperasi dan UMKM

(%)

26,00 25,15 96,73

Tingkat layanan

akses akses pasar

dan pemasaran bagi

produk koperasi dan UMKM (%)

26,00 25,00 96,15

37 Peningkatan Daya

Saing, Kapasitas

Kelembagaan dan SDM K-UMKM

Pesentase

peningkatan

kapasitas kelembagaan dan produktivitas Koperasi dan UMKM (%)

17,66 16,75 94,85

38 Peningkatan Iklim

Investasi

Cakupan layanan

regulasi perijinan

bidang Penanaman Modal (%)

15,00 15,00 100,00

39

Peningkatan Promosi

dan Kerjasama

Investasi

Nilai Realisasi

Investasi PMA (Rp)

8.93

Trilyun 25,43 Trilyun 284,77

40 Pengelolaan dan

Pengembangan

Keragaman, Kekayaan dan Nilai

Meningkatnya

pengembangan dan

pemanfaatan kebudayaan (%)

20,00 19,00 95,00

Page 90: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 88 -

NO PROGRAM INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI

CAPAIAN

(%)

Budaya Meningkatnya

pelestarian tradisi

masyarakat adat (%)

20,00 20,00 100,00

Meningkatnya

pelestarian nilai-

nilai tradisi dan kearifan lokal (%)

23,53 23,53 100,00

Meningkatnya

pelestarian dan

perlindungan cagar budaya, museum

dan kesejarahan (%)

18,52 16,72 90,28

41 Pembinaan Kerukunan, Kesatuan

Bangsa dan Politik

Cakupan pembinaan lembaga

yang terbina sadar

politik (%)

353,00 353,00 100,00

Cakupan

pembinaan lembaga

yang sadar

kerukunan (%)

414,00 407,00 98,31

Cakupan kegiatan

Pemeliharaan

Stabilitas Daerah

(%)

100,00 100,00 100,00

42 Pembinaan,

Pemantapan Otonomi

Daerah dan

Pemerintahan Umum

Rasio Fasilitasi

Penyelenggaraan

Otonomi Daerah

dan Pemerintahan Umum (%)

100,00 97,42 97,42

Rasio Fasilitasi

Administrasi Pertanahan (%)

100,00 100,00 100,00

Jumlah Dokumen

Pedoman

Pelaksanaan Pembangunan dan

Standarisasi Harga

Satuan Barang dan

Jasa

2 Dok 2 Dok 100,00

Rasio Kegiatan

Fasilitasi LPSE

Provinsi Banten (%)

100,00 100,00 100,00

Koordinasi

Pengendalian Inflasi

daerah(%)

5,00 5,00 100,00

Pengembangan dan

Peningkatan

Lembaga Keuangan

daerah

6 unit 6 unit 100,00

Penyusunan Bahan

Kebijakan

Pengembangan

Perekonomian Daerah

10 dok 10 dok 100,00

Pengembangan

Pelayanan Publikasi,

Kerjasama Jaringan

Media dan Informasi

100,00 100,00 100,00

Peningkatan

Pengelolaan

Informasi

100,00 100,00 100,00

Page 91: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 89 -

NO PROGRAM INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI

CAPAIAN

(%)

Komunikasi dan

Dokumentasi

Pengelolaan Sistem layanan Informasi

Promosi

100,00 100,00 100,00

Meningkatnya kualitas dan

kuantitas kebijakan

bidang

kesejahteraan

rakyat

16 dok 16 dok 100,00

43 Pemeliharaan

Ketentraman,

Ketertiban dan Perlindungan

Masyarakat

Rasio Pengamanan,

Pengawalan

Gubernur, Wakil Gubernur, Sekda

(%)

100,00 100,00 100,00

Rasio Pemeliharaan

Ketenteraman dan Ketertiban Umum

(%)

100,00 100,00 100,00

Rasio Penegakan Peraturan

Perundang-

undangan

100,00 100,00 100,00

Rasio Pendataan

dan Tindaklanjut

Pelanggaran

Peraturan

Perundang-

undangan(%)

100,00 100,00 100,00

44 Penanggulangan

Bencana

Rasio Mitigasi dan

Pengurangan Resiko

Bencana (%)

100,00 100,00 100,00

Rasio Ketersediaan

Peralatan dan

Logistik, Pos Bencana dan

Tanggap Darurat

Bencana. (%)

100,00 100,00 100,00

Rasio Bantuan dan

Rehabilitasi

Pemulihan Kondisi

Pasca Bencana (%)

100,00 100,00 100,00

45 Pengelolaan

Kekayaan dan Aset

Daerah

Rasio fasilitasi

pengelolaan

perlengkapan dan

aset daerah (%)

100,00 75,16 75,16

46 Peningkatan

Pengelolaan

Keuangan dan

Pendapatan Daerah

Jumlah Pendapatan

Asli Daerah (Rp.) 3.572 T 4,899 T 137,15

Ketersediaan jumlah

sistem/data/dokum

en/informasi

penunjang

peningkatan

pendapatan daerah (unit)

2 2 100,00

Ketersediaan

Sistem/Data/Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah

(unit)

3 3 100,00

Page 92: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 90 -

NO PROGRAM INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI

CAPAIAN

(%)

Persentase

ketepatan waktu

pelaksanaan pembinaan, fasilitasi

dan evaluasi

pengelolaan

keuangan daerah

Pemerintah

Kabupaten/Kota (%)

100,00 100,00 100,00

Cakupan fasilitasi,

monitoring, dan

evaluasi pengelolaan keuangan daerah

Pemerintah Provinsi

(%)

100,00 100,00 100,00

47 Penataan

Kelembagaan dan

Ketatalaksanaan

Perangkat Daerah

Rasio ketersediaan

dokumen penataan

Kelembagaan

Perangkat Daerah,

Lembaga lain bagian

perangkat daerah, Ketatalaksanaan,

Analisa Jabatan dan

Analisa Beban Kerja

Perangkat Daerah.

(%)

100,00 100,00 100,00

48 Pembinaan Karier

dan Administasi

Kepegawaian

Aparatur

Rasio Pembinaan

dan Kesejahteraan

PNS Provinsi Banten

.(%)

100,00 100,00 100,00

Rasio Pelayanan

Administrasi

Kepegawaian .(%)

100,00 95,60 95,60

Rasio

Pengembangan

Sumber Daya Aparatur .(%)

100,00 100,00 100,00

49 Peningkatan

Kapasitas SDM Aparatur

Rasio

Penyelenggaraan Diklat dan Bimtek

Aparatur .(%)

100,00 44,67 44,67

Rasio Ketersediaan Bahan Penunjang

Kediklatan dan

Bimtek Aparatur

.(%)

100,00 88,67 88,67

50 Peningkatan Kualitas

Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

Rasio ketersediaan

dokumen Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

100,00 100,00 100,00

Rasio ketersediaan dokumen

Penatausahaan,

Pengendalian dan

Evaluasi Laporan

Keuangan

100,00 100,00 100,00

51

Peningkatan Sarana,

Prasarana

Perkantoran dan Kapasitas Aparatur

Rasio Penyediaan

Barang dan Jasa

Adm. Perkantoran

serta Pelayanan Tata Usaha

Kerumahtanggaan

100,00 100,00 100,00

Page 93: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 91 -

NO PROGRAM INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI

CAPAIAN

(%)

Rasio

Penyelenggaraan

Rapat Koordinasi dan Konsultasi di

dalam dan ke Luar

Daerah

100,00 100,00 100,00

Rasio

Pembangunan,

Pengadaan,

Pemeliharaan dan

Rehabilitasi

Prasarana dan Sarana Aparatur

100,00 100,00 100,00

Rasio pembinaan

dan peningkatan pelayanan, tata

usaha dan

administrasi

kepegawaian

100,00 100,00 100,00

52 Pembinaan,Pengawas

an dan Akuntabilitas

Aparatur

Rasio Peningkatan

kualitas

pengawasan dan

akuntabilitas kinerja

aparatur.(%)

100,00 100,00 100,00

53 Peningkatan Kapasitas

Lembaga Perwakilan

Rakyat Daerah

Jumlah Kegiatan

Penyerapan Aspirasi

Masyarakat yang Terakomodir dalam

Rencana

Pembangunan

Daerah

100,00 100,00 100,00

Jumlah Kegiatan

Pembahasan dan

Penetapan

RAPERDA Serta

Keputusan DPRD

100,00 90,00 90,00

Jumlah Dukungan

Layanan

Komunikasi, Informasi, Publikasi

Alat Kelengkapan

DPRD dan

Sosialisasi Produk

Hukum DPRD

100,00 100,00 100,00

Jumlah Kegiatan

Pembahasan Rapat-

rapat DPRD

100,00 97,83 97,83

Jumlah Kegiatan

Pengawasan Oleh

DPRD Terhadap

Penyelenggaraan Pemerintahan dan

Pembangunan

Daerah

100,00 75,00 75,00

Jumlah Kegiatan

Peningkatan

Kapasitas,

Profesionalisme dan

Ketersediaan Tenaga

Ahli pendukung AKD

100,00 100,00 100,00

Page 94: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 92 -

NO PROGRAM INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI

CAPAIAN

(%)

54 Peningkatan

Kesadaran dan

Pengembangan Produk Hukum dan

HAM

Rasio ketersediaan

Dokumen Produk

Hukum (%)

20,00 20,00 100.00

Cakupan Kegiatan

Peningkatan

Kesadaran Hukum & HAM (%)

100,00 100,00 100.00

55 Penelitian,

Pengembangan

Kebijakan Strategis, Inovasi Daerah, dan

IPTEK

Ketersediaan

dokumen kebijakan

hasil Penelitian dan Pengembangan

Inovasi Daerah (dok)

34 Dokumen

33 Dokumen 97,06

56 Ketahanan Pangan Masyarakat

Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi

(Ton)

200 166,23 83,12

Jumlah Cadangan Pangan Masyarakat

(ton)

617,0322 422,172 68,42

Jumlah lembaga cadangan pangan

masyarakat

(Lembaga)

62 62 100,00

Cakupan layanan fasilitasi program

bantuan Raskin (%)

100,00 100,00 100,00

Penganekaragaman konsumsi pangan

masyarakat (Skors

PPH)

90 83,30 92,56

Jumlah daerah

rawan pangan yang

tertangani

(Kecamatan)

10 10 100,00

Cakupan layanan

penyuluh pada

daerah sentra

produksi (%)

50 50 100,00

57 Pemberdayaan

Masyarakat dan

Lembaga Perdesaan

Rasio Desa/Kel

Yang Mengalami

peningkatan

kapasitas kelembagaan

masyarakat

desa/kelurahan

70,00 70,00 100,00

Rasio Peningkatan

Partisipasi

Masyarakat dalam

pembangunan

desa/kel (%)

11,00 11,00 100,00

Cakupan

Pengembangan

Inovasi dan

Pemasyarakatan Teknologi Tepat

Guna

2

Posyantek 3 Posyantek 150,00

Rasio Penguatan Kemandirian

Masyarakat Desa

(Lembaga Keuangan

Mikro Desa

(BUMDes) (%)

85,00 85,00 100.00

Page 95: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 93 -

NO PROGRAM INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI

CAPAIAN

(%)

Rasio Jumlah

Kelompok Usaha

Ekonomi Keluarga Pedesaan setiap

desa terhadap

jumlah desa

keseluruhan (Pasar

Desa, UED-SPP,

UPPKS, Lumbung Desa) (%)

3,8 3,8 100,00

Rasio pembinaan

dan pengembangan Ekonomi

masyarakat (BKM,

peralihan

pengelolaan PNPM

(%)

6,38 6,38 100,00

Cakupan

Pembinaan

Pemerintah

Desa/Kel (pemerintah desa

dan BPD)

6 desa/kel 6 desa/kel 100.00

Cakupan pengembangan

Pemerintahan Desa

1.261

desa 1.262 desa 100.08

58 Penyediaan Data Pembangunan

Daerah

Ketersediaan Data dan Informasi

Pembangunan

42 Paket 42 Paket 100,00

59 Pembinaan Kearsipan Daerah

Persentase SKPD Provinsi yang

pengelolaan

arsipnya sesuai

dengan ketentuan

(%)

27 SKPD

(63%)

27 SKPD

(63%) 100,00

Persentase cakupan

koneksi Jaringan

Informasi Kearsipan

Provinsi (JIKP) dengan seluruh

SKPD, Kab/Kota (%)

27 SKPD

(63%)

27 SKPD

(63%) 100,00

60 Pengembangan Komunikasi,

Informasi dan

Telematika

Meningkatnya penyelenggaraan

dan pelayanan

aksesbilitas serta

kapasitas

Telekomunikasi,

informasi dan teknologi

informatika

sejumlah 100%

tahun 2017. (%)

68,42 68,42 100,00

Cakupan

Peningkatan

Kapasitas dan

Pembinaan Lembaga

Penyiaran (%)

30,00 30,00 100,00

Cakupan

Pemantauan Isi

Siaran Radio dan Televisi (%)

30,00 30,00 100,00

Page 96: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 94 -

NO PROGRAM INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI

CAPAIAN

(%)

Cakupan

Penyelenggaraan

Perizinan Penyiaran (%)

100,00 75,00 75,00

61 Pengembangan Minat

dan Budaya Baca

Tingkat kunjungan

perpustakaan per hari (%)

280 (56%) 280 (56%) 100,00

Meningkatnya

kunjungan ke

website BPAD (%)

70 (56%) 70 (56%) 100,00

62 Pengembangan dan

Pembinaan

Perpustakaan

Peningkatan Jumlah

Perpustakaan sesuai

standar (%) 18 (43%) 18 (43%) 100,00

63 Kepemudaan dan Kepramukaan

Jumlah organisasi pramuka yang

mendapatkan

pelayanan

Kepramukaan (unit)

9

kwartir 9 kwartir 100,00

Jumlah Kelompok/

Organisasi

Kepemudaan yang

berperan dalam kewirausahaan (kel)

14 klp 8 klp 57,14

64 Pembinaan,

Pembudayaan dan

Pengembangan Olahraga

Rasio Cabang

Olahraga

Berprestasi terhadap jumlah

kejuaraan tingkat

nasional/regional

(event)

18 cabor

/17 event

17 cabor /4

event

94,44/

23,53

Tingkat pemenuhan

prasarana dan

sarana olahraga 1 unit 1 unit 100,00

Tabel 2.10 Capaian Indikator Kinerja Per Program Pada Penyelenggaraan Urusan Pilihan

NO PROGRAM INDIKATOR

KINERJA TARGET

REALISA

SI

CAPAIAN

(%)

1 Peningkatan

Produksi, Produktivitas

Peternakan,

Perikanan, Pertanian

dan Perkebunan

Peningkatan

Produksi Padi (GKG) (ton)

2.161.685 2.045.883 94,64

Surplus Beras (ton) 43.360 33.069 76,27

Penyediaan Benih

Sumber Padi (ha) 28.000,00 48.578,00 173,49

Penyediaan Cadangan Benih

Daerah (CBD) Padi

(ha)

70.000 22.500 32,14

Produksi

Hortikultura

(Durian, Manggis,

Melon, Cabe Besar)

(ton)

24.415 63.072 258,33

Produksi Daging

(sapi dan kerbau)

(ton)

30.690.55

8

46.257.79

4 150,72

Page 97: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 95 -

NO PROGRAM INDIKATOR

KINERJA TARGET

REALISA

SI

CAPAIAN

(%)

Cakupan

peningkatan upaya-

upaya rehabilitasi, diversifikasi,

intensifikasi dan

peremajaan

tanaman

perkebunan (ha)

500 750 150,00

Cakupan

ketersediaan

sumber benih

tanaman perkebunan (unit)

3 3 100,00

Jumlah unit usaha

perkebunan terpadu (agrowisata) (unit)

1 1 100,00

cakupan

ketersediaan sarana dan prasarana

pendukung

pembangunan

perkebunan (unit)

3 3 100,00

Cakupan

ketersediaan benih

tanaman

perkebunnan yang

berkualitas (batang)

85 107 125,88

Jumlah Produksi

Perikanan Tangkap

(Ton)

67,150 60,184 89,63

Nilai Tukar Nelayan

(NTN) > 100 104,20 104,20

Jumlah Produksi

Benih Ikan (Milyar

Ekor)

1 0,637 45,50

Jumlah Produksi

Perikanan Budidaya

(Ton)

160.000 105.000 65,63

2 Peningkatan Daya

Saing dan Pemasaran

Produk Peternakan,

Perikanan, Pertanian

dan Perkebunan

Nilai Tukar Petani

(NTP) 105 104,75 99,76

Cakupan Penerapan Good Agricultural

Practice (GAP) /

Standar Operational

Procedure (SOP)

Hortikultura (unit)

4 6 150,00

Cakupan kemitraan

Kelompok Tani dan

Dunia Usaha (unit)

8 9 112,50

Tingkat

perkembangan

jumlah aneka usaha

kehutanan dan perkebunan (unit)

6 6 100,00

Cakupan tingkat

kemantapan tata usaha dan

pembinaan industri

kehutanan dan

perkebunan (unit)

250 250 100,00

Kontribusi Sektor

Perikanan Terhadap 0,75% 0,70% 93,33

Page 98: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 96 -

NO PROGRAM INDIKATOR

KINERJA TARGET

REALISA

SI

CAPAIAN

(%)

PDRB

Jumlah Ekspor Perikanan (Ton)

2.500 4.122 164,88

Tingkat Kosumsi

Ikan (Kg/Kapita) 27 30 111,11

3 Pemberdayaan

Kelembagaan dan

Sumberdaya Peternakan,

Perikanan, Pertanian

dan Perkebunan

Cakupan

Penumbuhan dan

Pengembangan Kelembagaan

Pertanian (unit)

5 10 200,00

Cakupan Peningkatan Akses

Kelompok tani

terhadap Perbankan

(unit)

24 24 100,00

Cakupan tingkat

pemanfaatan

teknologi terapan

bidang kehutanan

dan perkebunan (unit)

2 2 100,00

Peningkatan jumlah

kelompok usaha mandiri (unit)

20 18 90,00

4 Peningkatan Daya

Dukung Sumberdaya

Pertanian

Cakupan

ketersediaan Traktor

(unit)

27 72 266,67

Cakupan

ketersediaan Rice

Milling Unit (RMU) (unit)

2 3 150,00

Cakupan

Pengembangan Jaringan Irigasi (Ha)

3.200,00 12.100,00 378,13

5 Peningkatan daya

dukung sumber daya hutan dan lahan

Cakupan

pengendalian penggunaan

kawasan hutan

(unit)

6 6 100,00

Peningkatan jumlah

kelompok

pemberdayaan

masyarakat sekitar

kawasan hutan

(kelompok)

10 10 100,00

6 Pengelolaan Listrik

dan Pemanfaatan

Energi

Tingkat

penambahan jumlah

Instalasi dan Sambungan Rumah

Terpasang (SS)

25.000 25.000 100,00

Persentase tingkat pemenuhan

Kebutuhan Jaringan

Listrik di KP3B (%)

90,00 90,00 100,00

Tingkat penambahan jumlah

Unit Terpasang

Pembangkit dan

Reaktor dari Energi

Terbarukan (Unit)

312 312 100,00

Page 99: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 97 -

NO PROGRAM INDIKATOR

KINERJA TARGET

REALISA

SI

CAPAIAN

(%)

7 Pengelolaan dan

Pemanfaatan Sumber

Daya Mineral, Batubara, Panas

Bumi, Geologi dan

Mitigasi Bencana

Geologi

Cakupan

ketersediaan

Laporan Pemetaan, Penelitian,

Pengembangan dan

Sumber Data

Sumber Daya

Mineral, Batubara,

Panas Bumi, Geologi dan Mitigasi

Bencana Geologi

(Dok)

14 14 100,00

Cakupan

ketersediaan sarana

pengendalian dan

konservasi air tanah

(unit)

4 4 100,00

Cakupan layanan

Penerbitan

Dokumen Perijinan

yang menjadi Kewenangan

Provinsi (ijin)

10 10 100,00

Cakupan layanan Kesepakatan

Kerjasama Bidang

Pertambangan dan

Energi (Dokumen)

1 1 100,00

8 Pengembangan,

Pengusahaan Potensi

dan Produk

Pertambangan dan

Energi

Cakuman layanan

informasi data

bidang

pertambangan dan

energi yang siap dipublikasikan

(unit)

4 4 100,00

9 Pengelolaan dan Pengembangan

Pariwisata

Meningkatnya pengembangan daya

tarik wisata (%)

20,00 20,00 100,00

Meningkatnya kualitas pengelolaan

destinasi wisata (%) 15,00 15,38 102,53

Meningkatnya

pengembangan

produk dan usaha

pariwisata (%)

20,00 19,80 99,00

Meningkatnya

promosi wisata

dalam negeri dan

luar negeri (%)

20,00 20,00 100,00

10 Pengembangan

Kemitraan

Kepariwisataan

Tingkat penguatan

kemitraan

pariwisata, usaha

ekonomi kreatif dan lembaga/instansi

pemerintah (%)

20,00 20,00 100,00

Rasio peningkatan kapasitas

kelembagaan

pariwisata (%)

20,00 19,67 98,35

Page 100: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 98 -

NO PROGRAM INDIKATOR

KINERJA TARGET

REALISA

SI

CAPAIAN

(%)

Rasio peningkatan

kapasitas sumber

sumber daya manusia pariwisata

dan instansi lainnya

(%)

21,00 21,09 100,43

11 Pengelolaan

sumberdaya laut,

pesisir dan pulau-

pulau kecil

Luas Areal

Konservasi Laut

(Ha) 1 1 100,00

Jumlah Tindak

Pidana Kelautan dan Perikanan yang

Diselesaikan (Kasus)

12 20 166,67

12 Peningkatan dan Pengembangan

Perdagangan

Cakupan Peningkatan

Prasarana dan

Sarana Kelancaran

Distribusi

Perdagangan/Pasar

tradisional (%)

20,00 20,00 100,00

Cakupan

Pemberdayaan dan

Perlindungan Konsumen, dan

Pengawasan Barang

Beredar/Jasa (%)

20,00 20,00 100,00

13 Peningkatan Daya

Saing Industri

Cakupan Penataan

Kawasan dan

Penguatan Struktur

industri (%)

20,00 20,00 100,00

Cakupan

Penumbuhan dan

Pengembangan

Wirausaha Baru

Bidang Industri (%)

20,00 20,00 100,00

Cakupan

Peningkatan

Mutu/Daya Saing, Stadarisasi dan

Sertifikasi Produk

(%)

20,00 19,00 95,00

Cakupan Kemitraan

Usaha dan

Pengembangan

klaster industri (%)

20,00 20,00 100,00

14 Penyiapan,

pengerahan dan

Pembinaan

Transmigrasi

Cakupan

Penyiapan,Pelayana

n,Pembinaan,dan

Kebutuhan

Masyarakat Transmigran Serta

Meningkatnya

Pendapatan

Perkapita

Masyarakat (KK)

350 KK 15 KK 4,29

Cakupan Fasilitas

Perpindahan dan

Penempatan

Transmigrasi (KK)

175 KK 15 KK 8,57

Page 101: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 99 -

2.3 PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH

Permasalahan pembangunan daerah berisi uraian rumusan umum

permasalahan pembangunan daerah berdasarkan isu permasalahan daerah

yang berhubungan dengan prioritas pembangunan daerah dan permasalahan

lainnya yang berhubungan dengan layanan dasar dan tugas fungsi SKPD.

Suatu permasalahan daerah dianggap memiliki nilai prioritas jika

berhubungan dengan tujuan dan sasaran pembangunan khususnya program

pembangunan daerah (RPJMD) dengan prioritas pembangunan daerah (RKPD)

pada tahun rencana serta prioritas lain dari kebijakan nasional yang bersifat

mandatory. Identifikasi permasalahan menjelaskan apa yang menjadi masalah

dimasa lalu dan masa mendatang serta gambaran solusi yang ditawarkan.

Isu penting dan masalah pembangunan daerah di Provinsi Banten tidak

terlepas dari isu dan masalah nasional maupun isu eksternal lainnya.

2.3.1 Isu Penting dan Masalah Mendesak Nasional

Pembangunan dalam rangka mencapai tujuan nasional, bangsa

Indonesia dihadapkan pada tiga masalah pokok bangsa, yakni:

1. Merosotnya Kewibawaan Negara

Wibawa negara merosot ketika negara tidak kuasa memberikan rasa

aman kepada segenap warga negara, tidak mampu mendeteksi

ancaman terhadap kedaulatan wilayah, membiarkan pelanggaran hak

asasi manusia (HAM), lemah dalam penegakan hukum, dan tidak

berdaya dalam mengelola konflik sosial. Negara semakin tidak

berwibawa ketika masyarakat semakin tidak percaya kepada institusi

publik dan pemimpin tidak memiliki kredibilitas yang cukup untuk

menjadi teladan dalam menjawab harapan publik terhadap perubahan ke

arah yang lebih baik. Harapan untuk menegakkan wibawa negara semakin

pudar ketika negara mengikat diri pada sejumlah perjanjian

internasional yang mencederai karakter dan makna kedaulatan yang tidak

memberi keuntungan pada kepentingan nasional.

2. Melemahnya sendi-sendi perekonomian nasional

Lemahnya sendisendi perekonomian bangsa terlihat dari belum

terselesaikannya persoalan kemiskinan, kesenjangan sosial, kesenjangan

antar wilayah, kerusakan lingkungan hidup sebagai akibat dari

eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, dan ketergantungan

dalam hal pangan, energi, keuangan, dan teknologi. Negara tidak mampu

memanfaatkan kandungan kekayaan alam yang sangat besar, baik

Page 102: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 100 -

yang mewujud (tangible) maupun bersifat nonfisik (intangible), bagi

kesejahteraan rakyatnya. Harapan akan penguatan sendi-sendi

ekonomi bangsa menjadi semakin jauh ketika negara tidak kuasa

memberi jaminan kesehatan dan kualitas hidup yang layak bagi

warganya, gagal dalam memperkecil ketimpangan dan ketidakmerataan

pendapatan nasional, melanggengkan ketergantungan atas utang luar

negeri dan penyediaan pangan yang mengandalkan impor, dan tidak

tanggap dalam menghadapi persoalan krisis energi akibat dominasi

alat produksi dan modal korporasi global serta berkurangnya

cadangan minyak nasional.

3. Merebaknya intoleransi dan krisis kepribadian bangsa.

Politik penyeragaman telah mengikis karakter Indonesia sebagai

bangsa pejuang, memudarkan solidaritasn dan gotong-royong, serta

meminggirkan kebudayaan lokal. Jati diri bangsa terkoyak oleh

merebaknya konflik sektarian dan berbagai bentuk intoleransi. Negara

abai dalam menghormati dan mengelola keragaman dan perbedaan yang

menjadi karakter Indonesia sebagai bangsa yang majemuk. Sikap untuk

tidak bersedia hidup bersama dalam sebuah komunitas yang beragam

telah melahirkan ekspresi intoleransi dalam bentuk kebencian,

permusuhan, diskriminasi, dan tindakan kekerasan terhadap “yang

berbeda”. Kegagalan pengelolaan keragaman itu terkait dengan

masalah ketidakadilan dalam realokasi dan redistribusi sumber daya

nasional yang memperuncing kesenjangan sosial. Pada saat yang

sama, kemajuan teknologi informasi dan transportasi yang begitu

cepat telah melahirkan “dunia tanpa batas” (borderless-state) yang

pada gilirannya membawa dampak negatif berupa kejut budaya

(culture shock) dan ketunggalan identitas global di kalangan generasi

muda Indonesia. Hal ini mendorong pencarian kembali basis-basis

identitas primodial sebagai representasi simbolik yang menjadi

pembeda dengan lainnya. Konsekuensinya, bangsa ini berada di

tengah pertarungan antara dua arus kebudayaan. Disatu sisi, manusia

Indonesia dihadapkan pada arus kebudayaan yang didorong oleh

kekuatan pasar yang menempatkan manusia sebagai komoditas

semata. Di sisi lain, muncul arus kebudayaan yang menekankan

penguatan identitas primodial di tengah derasnya arus globalisasi.

Akumulasi dari kegagalan mengelola dampak persilangan dua arus

Page 103: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 101 -

kebudayaan tersebut menjadi ancaman bagi pembangunan karakter

bangsa (nation and character building).

Tantangan utama pembangunan Nasional dapat dikelompokkan

sebagai berikut:

1. Dalam rangka meningkatkan wibawa Negara, tantangan utama

pembangunan mencakup:

a. peningkatan stabilitas dan keamanan negara,

b. pembangunan tata kelola untuk menciptakan birokrasi yang efektif

dan efisien, serta

c. pemberantasan korupsi.

2. Dalam rangka memperkuat sendi perekonomian bangsa, tantangan

utama pembangunan mencakup:

a. pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan,

b. percepatan pemerataan dan keadilan, serta keberlanjutan

pembangunan.

3. Krisis kepribadian bangsa termasuk intoleransi, tantangan utama

pembangunan mencakup:

a. peningkatan kualitas sumberdaya manusia,

b. pengurangan kesenjangan antarwilayah,

c. percepatan pembangunan kelautan

2.3.2 Isu Penting dan Masalah Mendesak Lainnya di Provinsi Banten

Isu penting dan masalah mendesak lainnyadi Provinsi Banten

khususnya di kabupaten/kota bila dikelompokan secara umum terdiri

infrastruktur wilayah/kawasan dan lingkungan hidup, peningkatan ketahanan

pangan, kemiskinan dan pengangguran, pendidikan dan kesehatan, reformasi

birokrasi dan tata kelolal pemerintahan. Adapun untuk rincian dari masing-

masing kabupaten/kota adalah sebagai berikut:

1. Kabupaten Pandeglang

1) Perlunya dukungan infrastruktur jalan, bandara, pelabuhan, air bersih

dan listrik terhadap pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

Pariwisata Tanjung Lesung dan Kawasan Pariwisata Pulau Umang;

2) Perlunya pembangunan infrastruktur perkotaan Pusat Kegiatan Wilayah

(PKW) Pandeglang dan Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp)

Panimbang;

Page 104: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 102 -

3) Penanganan banjir tahunan di Kecamatan Patia, Sobang, Pagelaran dan

Panimbang;

4) Aspirasi masyarakat agar Pandeglang dijadikan sebagai kawasan pusat

pendidikan;

5) Peningkatan Kualitas dan Kuantitas SDM melalui penyediaan Sarana

dan Prasarana Pendidikan dan Kesehatan yang berkualitas serta

kemudahan akses bagi masyarakat miskin untuk mendapatkan

pendidikan dasar dan kesehatan yang layak

6) Penguatan Inovasi Daerah

7) Pengembangan kampung ternak domba di Desa Juhut dijadikan sebagai

pusat penelitian ternak domba untuk percontohan dan direplikasi

kedaerah lain;

8) Belum optimalnya pembangunan Kawasan Minapolitan di Kecamatan

Sumur dan Panimbang;

9) Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Carita dan Kawasan Wisata Alam

serta Wisata Religi;

10) Perlunya dana kompensasi kelestarian lingkungan hulu-hilir untuk

konservasi Kawasan Lindung AKARSARI (deretan Gunung Aseupan-

Gunung Karang-Gunung Pulosari) sebagai daerah resapan air;

11) Perlunya pelebaran dan peningkatan struktur jalan nasional di Banten

Selatan yang menghubungkan akses Pandeglang-Lebak;

12) Perlunya pengembangan daerah penyangga Taman Nasional Ujung

Kulon (TNUK) dan pemberdayaan masyarakat sekitarnya;

13) Percepatan revitalisasi Desa tertinggal lintas sektoral;

14) Revitalisasi pasar-pasar tradisional, Tempat Pelelangan Ikan dan balai

benih ikan.

2. Kabupaten Lebak

1) Perlunya dukungan infrastruktur terhadap pengembangan Kawasan

Pusat Pertumbuhan Malingping;

2) Perlunya pembangunan infrastruktur perkotaan Pusat Kegiatan Wilayah

(PKW) Rangkasbitung dan Pusat Kegiatan Wilayah Daerah (PKWD)

Kawasan Perumahan Kekerabatan Maja;

3) Penanganan banjir tahunan di Kecamatan Wanasalam dan Cibinuangen;

Page 105: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 103 -

4) Aspirasi masyarakat agar Lebak dijadikan sebagai kawasan perkebunan

dengan peremajaan tanaman karet, kelapa sawit, alpokat dan singkong;

5) Pengembangan kampung ternak kerbau di Desa Narimbang Mulya

Kecamatan Rangkasbitung dijadikan sebagai pusat penelitian ternak

kerbau untuk percontohan dan direplikasi kedaerah lain;

6) Belum optimalnya pembangunan Kawasan Minapolitan di Kawasan

Pesisir PantaiSelatan Kecamatan Malingping dan Bayah;

7) Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Sawarna dan Bagedur, Kawasan

Wisata Alam Arung Jeram Ciberang serta Wisata Religi;

8) Perlunya dana kompensasi kelestarian lingkungan hulu-hilir untuk

konservasi Kawasan Lindung Taman Nasional Gunung Halimun Salak

sebagai daerah resapan air;

9) Perlunya pelebaran dan peningkatan struktur jalan nasional di Banten

Selatan yang menghubungkan akses Depok- Bogor-Lebak-Pelabuhan

Ratu Sukabumi;

10) Percepatan revitalisasi desa tertinggal lintas sektoral;

11) Percepatan pembangunan bendungan karian di Kecamatan Sajira

dengan kapasitas 208.000.000 M3 untuk suplai air baku ke Jakarta,

Cilegon, dan Tangerang serta sebagai pengendali banjir sungai ciujung

dan konservasi sumber air;.

12) Percepatan pengembangan kawasan industri semen yang didukung

potensi pertambangan di bagian selatan, di Kecamatan Bayah;

13) Penertiban dan pengembangan penambangan batubara, emas dan batu

permata kalimaya;

14) Revitalisasi pasar-pasar tradisional, Tempat Pelelangan Ikan dan Balai

Benih Ikan.

3. Kabupaten Serang

1) Percepatan pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Serang untuk

mendukung penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;

2) Rencana pembangunan Interchange Cikande dan Terminal Tipe A

Cikande yang masih tertunda;

3) Rekonstruksi Rehabilitasi Pasca Bencana dan Penanganan banjir

tahunan di Kecamatan Karenang,Kragilan dan Ciwandan;

Page 106: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 104 -

4) Rencana pembangunan TPSA Bojong Menteng yang masih perlu dikaji

ulang;

5) Belum optimalnya pengembangan Kawasan Agropolitan Waringinkurung

dan Kawasan Agropolitan Terpadu Baros;

6) Belum optimalnya pengembangan Kawasan Minapolitan Pontang dan

Tirtayasa;

7) Pengembangan Kawasan Agropolitan Baros;

8) Peningkatan Produksi dan Produktifitas Hasil Pertanian secara luas;

9) Taraf pendidikan dan kesehatan masyarakat yang masih rendah;

10) Pengembangan potensi pariwisata terpadu Padarincang, Kawasan Pantai

Wisata Anyer dan Pulau Tunda beserta Pulau Sanghiyang;

11) Rencana pembangunan Mesjid Terapung Banten di Anyer dan

pengembangan/penataan kawasan sekitar pembangunan Mesjid

Terapung;

12) Revitalisasi pasar-pasar tradisional.

13) Terkendalanya pembangunan Pelabuhan Internasional Bojonegara.

4. Kabupaten Tangerang

1) Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan pendidikan dan

kesehatan

2) Mendorong pertumbuhan ekonomi dengan penguatan pelaku UMKM

dan pemberdayaan masyarakat

3) Sinergisasi penanggulangan kemiskinan dan perluasan penciptaan

lapangan kerja

4) Rencana pengembangan reklamasi pantai kawasan strategis Tangerang

Internasional City;

5) Revitalisasi Bandara Budiarto Curug sebagai pendukung Bandara

Internasional Soekarno-Hatta;

6) Kondisi kemantapan jalan nasional, jalan provinsi dan jalan kabupaten

termasuk penanganan side drain yang masih belum optimal;

7) Percepatan pembangunan jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) II

Serpong-Balaraja-Bandara Internasional Soekarno-Hatta;

8) Coastal Road sepanjang pantai utara untuk mendukung kawasan

wisata pantai;

9) Penanganan banjir tahunan Sungai Cidurian, Sungai Cisadane, Sungai

Cimanceuri dan Kali Sabi, serta abrasi pantai utara;

10) Percepatan pembangunan Terminal Tipe A Bitung;

Page 107: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 105 -

11) Perlunya pembangunan infrastruktur perkotaan Pusat Kegiatan

Nasional (PKN) Tangerang khususnya penanganan kemacetan dan

drainase;

12) Penyelesaian batas wilayah antara Kabupaten Tangerang dengan Kota

Tangerang khususnya di kawasan pengembangan Bandara

Internasional Soekarno Hatta;

13) Belum optimalnya pengembangan Kawasan Pusat Pertumbuhan

Kronjo.

5. Kota Cilegon

1) Percepatan pembangunan ruas Jalan Lingkar Selatan (JLS) dan Jalan

Lingkar Utara (JLU) untuk mengatasi kemacetan kearah Kawasan

Wisata Anyer, Kawasan Industri Bojonegara dan Pelabuhan

Penyeberangan Merak;

2) Optimasi Pengembangan Kawasan Terminal Terpadu Merak dan

percepatan pembangunan Terminal Angkutan Kota Seruni;

3) Penanganan banjir perkotaan dan di kawasan industri Ciwandan -

Anyer;

4) Rencana pembangunan Bendungan Cidanau sebagai jaringan sumber

daya air bagi kebutuhan air baku industri serta sebagai jaringan air

baku untuk kebutuhan air minum di Wilayah Kota Cilegon dan

sekitarnya;

5) Optimasi pengelolaan limbah industri Bahan Berbahaya dan Beracun

(B3);

6) Mengefektifkan kerjasama pembangunan antar wilayah Serang-Cilegon

(Seragon) dan pengembangan Kawasan Pusat Pertumbuhan Kecamatan

Cilegon;

7) Penataan kawasan permukiman, kawasan bisnis, kawasan wisata dan

revitaslisasi pasar-pasar tradisional.

6. Kota Tangerang

1) Pengembangan konektivitas transportasi perkotaan untuk

memperlancar akses ke Bandara Internasional Soekarno Hatta, Provinsi

DKI Jakarta, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan

Kabupaten Serang;

2) Peningkatan dan pelebaran Jalan Provinsi (ruas jalan Hasyim Ashari,

Husein Sastranegara, Cokroaminoto-Raden Fatah, Puri Kembangan-

Daan Mogot) untuk mengatasi kemacetan;

Page 108: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 106 -

3) Revitalisasi drainase perkotaan untuk menangani banjir tahunan akibat

luapan Kali Cirarab, Sabi, Dadap, Mookervat, dan Pesanggrahan;

4) Perlunya pembangunan Jembatan Kedawung yang melintas Sungai

Cisadane untuk menghubungkan antara Kota dan Kabupaten

Tangerang;

5) Penyelesaian batas wilayah antara Kabupaten Tangerang dengan Kota

Tangerang khususnya di kawasan pengembangan Bandara Internasional

Soekarno Hatta;

6) Revitalisasi pengembangan Kawasan Pusat Pertumbuhan Kecamatan

Cipondoh termasuk pengembangan Situ Cipondoh;

7) Mendorong pertumbuhan sektor unggulan yang berbasis sumberdaya

lokal

8) Optimasi pengelolaan Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Rawa

Kucing;

9) Penataan Kawasan Permukiman, Kawasan Bisnis dan Ruang Terbuka

Hijau.

7. Kota Serang

1) Reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan daerah guna

peningkatan kualitas pelayanan publik.

2) Pemerataan akses pendidikan serta peningkatan kualitas pendidikan

yang terjangkau sesuai dengan karakter agama dan budaya.

3) Peningkatan dan pengembangan akses kesehatan yang terjangkau dan

berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.

4) Penyediaan kebutuhan infrastruktur wilayah guna memenuhi fungsi

kota yang makin kompleks dan berkembang sangat dinamis.

5) Pengembangan dan dukungan bagi usaha kecil, menengah dan koperasi.

6) Peningkatan dan penguatan ketahanan pangan yang berdaya saing.

7) Pengentasan kemiskinan serta perluasan peluang kerja, pengembangan

kewirausahaan, perluasan lapangan kerja, aksesibilitas permodalan.

8) Pengembangan potensi pariwisata yang berbasis kepada budaya dan

kearifan lokal.

9) Pengendalian pemanfaatan ruang dan isu pelestarian lingkungan hidup

dalam pemanfaatan potensi sumberdaya alam.

10) Optimalisasi peran serta masyarakat dalam pembangunan.

Page 109: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 107 -

8. Kota Tangerang Selatan

1) Percepatan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan untuk

mendukung penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;

2) Peningkatan struktur dan pelebaran ruas jalan BSD-Serpong-Parung,

Rencana Pembangunan Flyover Alam Sutera dan Flyover SMS;

3) Peningkatan struktur dan pelebaran ruas jalan Serpong-Ciputat-

Simpang Gaplek-Sawangan;

4) Penataan Geometri perempatan jalan untuk mengatasi kemacetan

perkotaan dan penataan ulang U Turn;

5) Perbaikan drainase kota untuk menangani banjir tahunan dan

interkoneksi drainase permukiman dengan drainase kota;

6) Peningkatan Akses & Kualitas Pelayanan Pendidikan Kesehatan

7) Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah

8) Percepatan pembangunan TPSA Cipeucang dan optimasi armada

persampahan;

9) Percepatan pembangunan Monorel Tangerang Selatan-Bandara

Soekarno-Hatta;

10) Pengembangan Kawasan Pusat Pertumbuhan Ciputat dan Ruang

Terbuka Hijau;

11) Mengoptimalkan produksi tanaman hortikultura khususnya komoditas

Anggrek dan Phylodendron;

12) Kaji ulang keberadaan Lapangan Terbang Pondok Cabe yang sudah

tidak sesuai lagi dengan perkembangan kota dimana struktur

bangunannya kearah vertikal;

13) Penataan kawasan permukiman, kawasan bisnis dan Revitalisasi Pasar-

pasar Tradisional.

2.3.3 Isu Penting dan Masalah Mendesak Provinsi Banten Tahun 2016

Berdasarkan isu penting dan masalah mendesak dari tingkat nasional,

dari lingkungan eksternal lainnya serta dari kabupaten/kota se-Provinsi

Banten maka isu penting dan masalah mendesak di Provinsi Banten Tahun

2016 adalah sebagai berikut:

1. Pengangguran dan Penyediaan Lapangan Kerja

Jumlah pengangguran di Provinsi Banten pada Februari 2014 sebesar

540.999 orang. Masalah pengangguran sangat erat kaitannya dengan

kemiskinan. Orang yang bekerja dibawah 35 jam per minggu masih

masuk ke dalam kategori miskin. Berdasarkan data Februari 2014, jumlah

Page 110: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 108 -

tenaga kerja yang bekerja diatas 35 jam per minggu sebesar 3.998.706

orang atau 80,22%, dibawah 35 jam per minggu sebesar 939.387 orang

atau 19,78% dan dibawah 15 jam per minggu sebesar 150.924 ribu orang

atau 4,11%.

Sementara itu, komposisi tenaga kerja di Banten didominasi oleh lulusan

SD dan SMP. Berdasarkan data BPS Provinsi Banten (BRS

No.24/05/36/Th.VIII, 5 Mei 2014), Pada Agustus 2014, jumlah tenaga

kerja berdasarkan pendidikan yaitu SD sebesar 1.829 ribu orang atau

38%, SMP sebesar 888 ribu orang atau 16%; SMA/SMK sebesar 939 ribu

orang atau 30,46%,SMK sebesar 565.964 orang atau 12%, Diploma I/II/III

sebesar 143.216 atau 3%; dan Universitas sebesar 382.975 orang atau 8%.

Hal ini berarti, penyerapan tenaga kerja masih rendah, dengan komposisi

tenaga kerja yang didominasi oleh lulusan SD dan SMP, maka hanya bisa

terserap di sektor pertanian.

Sebaran jumlah pengangguran tahun 2012, yaitu Kabupaten Pandeglang

53.131 orang (10,23%), Kabupaten Lebak 50.687 orang (9,76%),

Kabupaten Tangerang 152.235 orang(29,32%), Kabupaten Serang 86.715

orang (16,70%), Kota Tangerang 76.134 orang (14,66%), Kota Cilegon

20.360 orang (3,92%), Kota Serang 28.420 orang (5,47%), dan Kota

Tangerang Selatan 51.528 orang (9,92%)

2. Kemiskinan dan Kerawanan Sosial

Berdasarkan data, tercatat bahwa indeks kedalaman kemiskinan di

Provinsi Banten pada tahun 2012 yaitu sebesar 0,95 dan pada tahun 2013

yaitu sebesar 1,021. Sedangkan indeks keparahan kemiskinan tahun 2012

yaitu sebesar 0,28 dan tahun 2013 meningkat menjadi sebesar 0,293.

Kondisi kemiskinan di Banten juga dapat dilihat berdasarkan tingkat

ketimpangan pendapatan atau Indeks Gini tahun 2012 yaitu sebesar 0,38

dan meningkat tajam menjadi sebesar 0,41 pada tahun 2013. Kemiskinan

sebagian besar pada sektor pertanian, dan sektor informal, terlihat dari

data persentase penduduk miskin perkotaan di Provinsi Banten pada

tahun 2012 sebesar 4,41% meningkat menjadi 5,27% pada tahun 2013,

dan persentase penduduk miskin pedesaan sebesar 8,31% pada tahun

2012 berkurang menjadi sebesar 7,22% pada tahun 2013. Tingkat

ketimpangan pendapatan di Provinsi Banten juga sangat dipengaruhi oleh

kenaikan inflasi.

Page 111: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 109 -

3. Keamanan Pangan, Distribusi Pangan, dan Produktivitas Pangan

Ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan dan kemampuan

seseorang untuk mengaksesnya.Empat komponen utama ketahanan

pangan, yaitu ketersediaan pangan, akses pangan, dan pemanfaatan

pangan.Ketersediaan pangan adalah kemampuan memiliki sejumlah

pangan yang cukup untuk kebutuhan dasar. Akses pangan adalah

kemampuan memiliki sumber daya, secara ekonomi maupun fisik, untuk

mendapatkan bahan pangan bernutrisi. Pemanfaatan pangan adalah

kemampuan dalam memanfaatkan bahan pangan dengan benar dan tepat

secara proporsional.dan kestabilan pangan yaitu kestabilan dari ketiga

komponen tersebut dalam kurun waktu yang panjang.

Ketahanan pangan merupakan isu yang tidak kalah pentingnya mengingat

kebutuhan pangan akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya

jumlah penduduk. Kondisi pangan di Provinsi Banten diantaranya adalah

produksi beras diserap oleh konsumsi masyarakat dan industri, pangan

(beras) sebagai penyumbang inflasi terbesar, masih lemahnya logistik

pangan masyarakat, alih fungsi lahan pertanian produktif meningkat, dan

diversifikasi konsumsi pangan belum membudaya

4. Daya saing, Pemasaran Investasi dan Komoditas

Besarnya investasi dipengaruhi faktor ekonomi dan non ekonomi. Faktor

ekonomi yang berpengaruh di Provinsi Banten antara lain ketersediaan

tenaga kerja, tingginya suku bunga, kondisi pasar, dan kondisi ekonomi

makro daerah lainnya. Sedangkan faktor non ekonomi adalah kemudahan

perijinan, kondisi keamanan, ketenteraman dan ketertiban, serta kepastian

hukum dalam berusaha. Optimisme pelaku usaha terkait investasi di

Provinsi Banten semakin meningkat seiring meningkatnya potensi

konsumsi domestik/nasional dan perkiraan pencapaian status investment

grade bagi Indonesia pada periode yang akan datang. Berdasarkan data

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI terbaru, tercatat

Penanaman Modal Asing (PMA) di wilayah Banten pada tahun 2011 jauh

melebihi tahun 2010. Jumlah realisasi PMA pada tahun 2011 mencapai

418 proyek dengan nilai investasi sebesar USD 2,17 miliar, sementara itu

tahun 2010 hanya sebanyak 280 proyek dengan nilai USD 1,54 miliar atau

terdapat peningkatan sebanyak 138 proyek atau senilai USD 0,63 miliar.

Di sisi lain, realisasi investasi dalam negeri di Banten mengalami

Page 112: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 110 -

penurunan dari sebanyak 76 proyek pada tahun 2010 (Rp 5,85 triliun)

menjadi sebanyak 38 proyek (senilai Rp 4,10 triliun). Kondisi tersebut

menunjukkan bahwa investor yang berminat di wilayah Banten cenderung

berasal dari investor luar negeri. Kedepan, perbaikan proses kemudahan

perijinan, kesiapan lahan industri dan infrastruktur serta promosi

investasi tidak saja dilakukan untuk investor luar negeri tetapi juga perlu

ditujukan bagi investor dalam negeri. Struktur investasi Banten sampai

saat ini dibentuk dari sektor swasta dan rumah tangga, yang terdiri dari

sumbangan sektor K-UMKM sebesar 48,78%, sedangkan sektor Pemerintah

terdiri dari APBN 8,01, APBD Provinsi Banten 3,34%, dan APBD

kabupaten/kota 7,35%.

Perbankan di Provinsi Banten telah menunjukkan kinerja positif sebagai

lembaga intermediasi investasi dan pembiayaan bahkan telah berfungsi

sebagai development agent penarik investasi dimana selisih jumlah

penyaluran pembiayaan dengan dana pihak ketiga (simpanan) pada tahun

2011 sebesar Rp. 62,22 trilyun. Dari penyaluran jumlah kredit

berdasarkan lokasi proyek sebesar Rp. 112,22 trilyun termasuk

didalamnya penyaluran langsung oleh bank pelapor sebesar Rp. 51,951

trilyun.

Pertumbuhan penyaluran pembiayaan kredit perbankan pada tahun 2011

menurut sektor ekonomi berdasarkan lokasi proyek terbesar pada sektor

pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan yang tumbuh sebesar

200% diikuti berturut-turut oleh sektor konstruksi sebesar 151%, sektor

pertambangan dan penggalian sebesar 72% dan sektor pengangkutan dan

telekomunikasi sebesar 56%. Besaran pertumbuhan pembiayaan di sektor

pertanian menunjukkan bahwa sektor tersebut memberikan gambaran

daya tarik investasi yang tinggi. Sementara pertumbuhan di sektor

konstruksi dan pengangkutan sebagai sektor pendukung aktifitas ekonomi

memiliki gambaran pertumbuhan investasi pada sektor lain yang bergerak

di sektor produksi. Hal ini ditandai pula dengan data besaran

pertumbuhan pembiayaan kredit investasi sebesar 51% dan kredit modal

kerja sebesar 32,50%. Pembiayaan kredit pada UKM berdasarkan lokasi

proyek pada tahun 2011 sebesar Rp. 16,725 trilyun termasuk KUR sebesar

Rp. 1,317 trilyun. Penyaluran terbesar kredit UKM pada sektor

perdagangan sebesar Rp. 6,67 trilyun di sektor industri pengolahan

sebesar Rp. 4,096 trilyun.

Page 113: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 111 -

5. Konektivitas dan Pengembangan Kawasan Pusat Pertumbuhan

Kesenjangan pembangunan antar daerah, dan antar kawasan sampai saat

ini masih sangat besar. Hal ini disebabkan pendekatan pembangunan

daerah lebih bersifat sektoral, tidak terpadu antara satu sektor dengan

sektor lainnya. Pendekatan pengembangan wilayah merupakan salah satu

solusi yang tepat dalam mempercepat keserasian pembangunan antar

daerah/wilayah. Oleh karena ituperlu dikembangkan program kewilayahan

untuk terciptanya keterpaduan, keserasian, keseimbangan laju

pertumbuhan dan berkelanjutan pembangunan antar wilayah/antar

kawasan sesuai dengan potensi alamnya dan memanfaatkan potensi

tersebut secara efektif, tertib dan aman.

Pengembangan dan pemerataan pertumbuhan wilayah agar diarahkan

pada upaya:

1) Mendorong dan mengimplementasikan kerjasama pembangunan antar

daerah/wilayah secara fungsional sebagai instrumen penyerasian dan

pengendalian pengembangan wilayah.

2) Mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi wilayah perbatasan

dengan mengutamakan pemanfaatan potensi keunggulan

lokal,peningkatan investasi dan partisipasi swasta, pemberdayaan

lembaga perekonomian masyarakat serta mengembangkan sistem

jaringan infrastruktur perhubungan.

3) Mendorong percepatan pembangunan wilayah tertinggal dengan

menggunakan data dan informasi yang valid dan lengkap yang

mencerminkan kondisi terakhir ketertinggalan disetiap kecamatan dan

sektor tertentu.

4) Meningkatkan taraf kehidupan masyarakat pesisir dan pulau-pulau

kecil

5) Pengelolaan dan pengembangan potensi sumber daya alam diwilayah

pesisir laut dan pulau-pulau kecil secara terpadu dan berkelanjutan

Kawasan strategis Provinsi Banten yang akan diprioritaskan sesuai dengan

RTRW Provinsi Banten Tahun 2010-2030 pada tahun 2014 antara lain

Kawasan Tanjung Lesung-Panimbang di Kabupaten Pandeglang, Kawasan

Bayah dan sekitarnya di Kabupaten Lebak, Kawasan Malingping dan

sekitarnya di Kabupaten Lebak, Kawasan Cibaliung dan sekitarnya di

Kabupaten Pandeglang, Kawasan Balaraja di Kabupaten Tangerang,

Page 114: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 112 -

Kawasan Teluknaga di Kabupaten Tangerang, KP3B di Kota Serang,

Kawasan Sport City di Kota Serang, KSE Bojonegara di Kabupaten Serang,

KSE Krakatau di Kota Cilegon, Kawasan Kota Kekerabatan Maja di

Kabupaten Lebak, Kawasan Kaki Jembatan Selat Sunda, Kawasan Banten

Water Front City di Kota Serang dan Kawasan pusat-pusat pertumbuhan

lainnya.

Pembangunan infrastruktur wilayah dan kawasan sangat penting guna

menunjang peningkatan perekonomian wilayah dan kawasan yang

berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat. Kondisi infrastruktur

di Provinsi Banten khususnya kondisi jalan provinsi dan nasional saat ini

sebagian besar dalam kondisi rusak sehingga pada tahun 2015 tetap perlu

mendapat perhatian khusus. Penanganan kondisi jalan dilakukan melalui

pemeliharaan dan peningkatan jalan, peningkatan fungsi jembatan

timbang, peningkatan pengendalian dan pengawasan dan penyediaan

sarana dan prasarana keselamatan transportasi.

Fokus Penanganan Infrastruktur 2016 diarahkan pada pembangunan jalan

menunjang pariwisata, kawasan pusat pertumbuhan, penanganan

kemacetan, kawasan pertanian dan pusat pemerintahan.

Penanganan infrastruktur jalan mendukung Pariwisata, antara lain:

1) Melalui APBD yaitu peningkatan jalan ruas Sumur-Cibaliung,Cigelung

Bayah,Tanjung lesung-Sumur, Kronjo-Mauk-Tanjungkait, Palima-

Cinangka-Anyer, dll;

2) Melalui APBN yaitu peningkatan jalan ruas Labuan-Cibaliung Muara

binuangeun Bayah, Cilegon-Bojonegara dan Cilegon-Pasauran, dll;

3) Peningkatan jalan Saketi-Malingping.

Penanganan infrastruktur jalan mendukung Kawasan Pusat Pemerintahan

antara lain:

1) Melalui APBD yaitu peningkatan Jalan ruas Serang-Palima-Pakupatan,

Bayangkara – Cilaku – Pakupatan-Palima, Serang-Cilaku (pertigaan

Petir-KP3B), Lingkar Selatan (Tb Suwandi)-Sayabulu-Serang-Palima;

2) Melalui APBN yaitu Peningkatan jalan ruas Tol Serang Timur-

Sudirman, Serang-Cilegon (Tol Barat Serang), Serang-Pandeglang.

Penanganan infratruktur jalan mengurangi kemacetan Perkotaan, antara

lain:

Page 115: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 113 -

1) Peningkatan kapasitas jalan seperti: ruas Hasyim Ashari, Ciputat-

Pamulang, Abdul Hadi-Fatah Hasan;

2) Penataan Persimpangan seperti: Sp. Brimob, Wr. Pojok, Sp. Kepandean,

Sp. Cirendeu dll.

Penanganan infratruktur dasar mendukung Kawasan Pusat Pertumbuhan:

1) Peningkatan jalan akses pusat pertumbuhan;

2) Peningkatan dan penyediaan Perumahan dan Permukiman;

3) Peningkatan dan penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan;

4) Pembangunan Listrik Perdesaan.

Sedangkan penanganan infrastruktur sumber daya air guna mengatasi

banjir dan kekeringan meliputi:

1) Pembangunan Bendungan Sindang Heula dan Karian;

2) Penataan dan revitalisasi situ/waduk;

3) Normalisasi tanggul dan sungai;

4) Konservasi dan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS).

6. Pendidikan Orientasi Pasar Kerja

Untuk mencapai tujuan pembangunan pendidikan di Provinsi Banten

dilakukan dengan 3 (tiga) Pilar yang terdiri dari aspek pemerataan dan

perluasan aksesibilitas, peningkatan mutu, relevansi dan daya saing,

serta aspek tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik. Hal ini telah

sesuai dengan target pencapaian Millenium Development Goals (MDG’s)

dibidang pendidikan dan kesehatan.

Aspek pemerataan dan perluasan aksesibilitas meliputi penuntasan Wajib

Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan pelaksanaan Wajib Belajar 12 tahun

di Kabupaten/Kota se- Provinsi Banten. Kedua isu tersebut akan

berimplikasi pada tantangan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan

yang memadai, serta pembebasan biaya pendidikan khususnya pendidikan

dasar. Dalam rangka peningkatan mutu, relevansi dan daya saing

pendidikan, strateginya adalah melalui peningkatan akses dan mutu

pendidikan menengah serta peningkatan kualifikasi guru. Pada aspek tata

kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik, yang menjadi fokusnya adalah

pada upaya implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan

Page 116: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 114 -

Pendidikan Berbasis Masyarakat (PBM), standarisasi pelayanan pendidikan,

serta pengelolaan data dan informasi pendidikan.

Permasalahan dari penyelenggaraan pembangunan pendidikan di Provinsi

Banten adalah terbatasnya akses pendidikan menengah karena kurangnya

ruang kelas baru dan unit sekolah baru. Permasalahan pokoknya adalah

keterbatasan lahan untuk menambah ruang kelas baru dan unit sekolah

baru yang pengadaannya menjadi kewenangan kabupaten/kota. Kondisi

ini menyebabkan tingginya angka putus sekolah dijenjang pendidikan

menengah. Sebanyak 60%tenaga kerja di Banten adalah lulusan SD dan

SMP sebagian besar tidak memiliki keterampilan khusus dan banyak

terserap disektor pertanian.

Peluang kedepan dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan pendidikan

dapat dilakukan melalui kebijakan Pemerintah daerah menyediakan

anggaran pendidikan sebesar 20% serta dukungan dunia usaha melalui

program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Program Kemitraan Bina

Lingkungan (PKBL).

7. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

Berbagai kasus penyakit di Provinsi Banten masih menjadi permasalahan

disebabkan oleh sanitasi lingkungan yang masih buruk, cakupan layanan air

bersih yang kurang dan perilaku masyarakat yang belum menerapkan

perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), disamping itu juga cakupan layanan

kesehatan masyarakat yang masih kurang. Masih terdapatpenyakit TB paru,

penyakit ISPA, HIV/AIDS, demam berdarah dan gizi buruk serta penyakit

kaki gajah (filariasis). Penyebaran penyakit HIV/AIDS baik melalui aktivitas

sexual dan penggunaan jarum suntik merupakan masalah kesehatan yang

perlu mendapat perhatian serius oleh pelaksana pelayanan kesehatan

disemua tingkat pemerintahan.

Dalam melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan di puskesmas,

peningkatan kualitas sarana dan prasarana pelayanannya perlu

ditingkatkan, demikian pula adanya peningkatan jumlah puskesmas. Selain

itu masalah penyebaran tenaga kesehatan yang belum merata disetiap

daerah menyebabkan terlambatnya penanganan kesehatan di perdesaan.

Permasalahan dalam pembangunan kesehatan di Provinsi Banten

diantaranya adalah masih tingginya sebaran penyakit menular dibeberapa

daerah, angka penyakit degeneratif yang masih tinggi, gangguan kejiwaan

meningkat, sarana prasarana dan tenaga layanan kesehatan yang belum

Page 117: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 115 -

memadai, tingginya penyalahgunaan NAPZA. Sedangkan fenomena yang

terjadi dalam aksesibilitas dan pelayanan kesehatan masyarakat adalah

sebaran penyakit berkorelasi dengan kualitas lingkungan, menjamurnya

praktik pengobatan alternatif, penanganan kesehatan bersifat parsial serta

pembagian peran antara pemerintah dan swasta belum terstruktur.

Adapun tantangan aktual ke depan yang dihadapi adalah pelayanan

kesehatanglobal, membangun pelayanan kesehatan berkualitas bersama

swasta, dan mewujudkan masyarakat yang mandiri kesehatan. Selanjutnya

ancaman yang dihadapi di masa mendatang diperkirakan adalah adanya

perubahan iklim (climate change) sehingga terjadi pemanasan global yang

menimbulkan berbagai penyakit, terjadinya mobilisasi penduduk yang tinggi

sehingga mutasi penyakit sangat mudah dan kerusakan lingkungan akibat

perilaku masyarakat sehingga membuat lingkungan menjadi tidak sehat.

Namun demikian terdapat peluang untuk memajukan pembangunan

kesehatan, yaitu: peningkatan Iptek dibidang kesehatan, memiliki perguruan

tinggi yang dapat mencetak sumber daya manusia kesehatan yang

berkualitas, dan komitmen pemerintahuntuk memberikan pelayanan

kesehatan yang bermutu.

8. Tata Ruang, Kelestarian Lingkungan Hidup, Mitigasi dan Adaptasi

Bencana

Kondisi kelestarian alam di Provinsi Banten relatif masih terjaga

kelestariannya khususnya dikawasan lindung seperti kawasan strategis

Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Gunung Halimun Salak,

Cagar Alam Rawa Danau, Cagar Alam Gunung Tukung Gede, kawasan

Gunung AKARSARI (Gunung Aseupan, Gunung Karang, dan Gunung

Pulosari). Namun demikian kerusakan habitat ekosistem relatif sering terjadi

di wilayah pesisir dan laut, khususnya di wilayah pantai utara dan barat.

Berbagai jenis kerusakan tersebut antara lain disebabkan oleh peristiwa alam

abrasi dan akresi di Kabupaten Tangerang dan Serang. Sedangkan

kerusakan yang dipengaruhi oleh aktifitas manusia antara lain sedimentasi

daerah pesisir (pantai) di Kabupaten Tangerang dan Serang, kerusakan dan

konversi hutan mangrove di pantai utara khususnya akibat pengembangan

lahan tambak. Hal ini perlu pengendalian pencemaran lingkungan yang lebih

ketat pada kawasan pesisir dan pantai untuk budidaya perikanan dan

industri yang lebih ramah lingkungan.

Page 118: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 116 -

Walaupun sudah dilakukan upaya pengendalian pencemaran lingkungan

namun masih terdapat berbagai aktifitas ekonomi yang belum ramah

lingkungan, seperti adanya kawasan pertambangan di areal hutan lindung

dan maraknya pertambangan tanpa ijin (PETI) yang sangat merusak

lingkungan.Berkembangnya kawasan industri di wilayah utara Provinsi

Banten memberikan implikasi langsung terhadap tingginya kerawanan

pencemaran lingkungan. Sejumlah kasus pencemaran lingkungan yang

terkait dengan keberadaan dan aktifitas industri diantaranya seperti:

tumpahan HCL, tumpahan xylene dari tangki terbakar, terbakarnya limbah

B3, serta tumpahan kaustik soda, dan lain-lain. Disamping itu, indikasi

tingkat pencemaran tinggi pada sungai-sungai sebagai akibat aktifitas

industri dan permukiman, seperti Sungai Cimoyan, Sungai Ciujung,

Kaliangke, Cirarap, dan Cibanten juga perlu ditanggulangi.

Kerawanan kasus pencemaran udara pada kawasan-kawasan industri,

seperti pencemaran debu dan gas yang melebihi baku mutu (kategori berat)

di Cilegon, serta tingkat kebisingan yang melebihi baku mutu (kategori berat)

di Tangerang, Serang, Cilegon. Sementara itu pencemaran udara dan air juga

merebak pada kawasan permukiman sebagaimana kasus Tempat

Pembuangan Akhir Sampah (TPSA) Desa Bagendung Kota Cilegon.

Tingginya tingkat curah hujan, terutama pada bulan januari hingga maret

menyebabkan beberapa daerah di Provinsi Banten rawan terkena bahaya

banjir. Terutama pada daerah yang lebih rendah dari pasang surut air laut,

daerah dataran rendah yang tidak ada vegetasi penutupnya, daerah alih

fungsi lahan, dan daerah perluasan perkotaan karena berkurangnya daerah

resapanair dan sedimen.Selain itu, permukiman kumuh yang terdapat di

bantaran sungai dan pembuangan sampah di alur sungai menyebabkan

terhambatnya aliran sungai sehingga menyebabkan banjir.

Daerah rawan bencana banjir sering terjadi pada wilayah Pandeglang

(Kecamatan Patia, Sobang, Panimbang, Pagelaran), Lebak (Kecamatan

Wanasalam), Cilegon, Serang dan Tangerang dikarenakan luapan aliran

sungai yang melintasi daerah tersebut seperti sungai Cibama, Cilemer,

Ciliman, Cibinuangen, Cijalupang, Ciujung, Cidurian, Cisadane, Cirarap,

Mookervart dan Kali Sabi.

Banten juga termasuk kedalam daerah rawan bencana gempa bumi, seperti

gempa vulkanik akibat keberadaan anak Gunung Krakatau di Selat Sunda,

juga ada potensi gempa tektonik yang diakibatkan gesekan pertemuan

Lempeng Benua di dasar laut. Selain itu Banten sebagai bagian dari wilayah

Page 119: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 117 -

perairan Indonesia merupakan tempat bertemunya tiga Lempeng Benua,

yaitu Lempeng Hindia atau Indo-Australia di sebelah selatan, Lempeng

Eurasia di Utara, dan Lempeng Pasifik di Timur. Kesemua hal di atas harus

menjadi perhatian semua pihak agar siap dalam menghadapi kondisi rawan

bencana tersebut.

9. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan

Sesuai dengan cita-cita pembentukan Provinsi Banten yang ditetapkan

melalui Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000, agar menjadi Provinsi yang

mandiri berdasarkan azas otonomi daerah dengan tujuan mendekatkan

jangkauan pelayanan pemerintah kepada publik/masyarakat di wilayahnya.

Sampai saat ini optimalisasi fungsi pemerintahan masih perlu ditingkatkan

dalam pelaksanaannya melalui pelaksanaan program peningkatan kapasitas

lembaga pemerintah daerah sesuai dengan sasaran dan target pada agenda

pemerintahan yang ditetapkan dalam RPJMD Tahun 2012-2017. Dalam

pelaksanaannya diperlukan rencana dan persiapan secara mantap, terukur

dan bersinergi antara bidang/sektor terkait yang melibatkan seluruh

unsur/komponen masyarakat diseluruh wilayah Provinsi Banten, yang

didukung perencanaan penganggaran secara detail dan teliti disesuaikan

dengan potensi keuangan daerah tahun 2015.

Dalam mewujudkan pelaksanaan reformasi birokrasi dan tata kelola

pemerintahan yang baik, hal-hal yang masih menjadi fokus permasalahan

pembangunan bidang pemerintahan yaitu:

1) Masih rendahnya pemahaman penyelenggara pemerintahan tentang

keseimbangan pola hubungan antar lembaga terutama antara lembaga

pemerintah (eksekutif) dan lembaga perwakilan (legislatif) dalam

penentuan perencanaan dan kebijakan penganggaran pembangunan

daerah;

2) Masih kurangnya sosialisasi dan kualitas serta jangkauan layanan

informasi bagi publik atas hasil pembangunan daerah yang dilaksanakan;

3) Masih rendahnya profesionalisme aparatur dan masih terdapatnya sarana

prasarana pemerintah yang kurang memadai;

4) Penegakan hukum termasuk di dalamnya proses implementasi atas

penegakan hukum berdasarkan pada prinsip keadilan;

5) Pemberantasan korupsi merupakan isu strategis yang tetap menjadi

perhatian dalam kehidupan masyarakat;

6) Pengelolaan kekayaan/aset pemerintah daerah yang belum optimal.

Page 120: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 118 -

10. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Banten

Sebagai perwujudan kedaulatan rakyat sebagaimana amanat Pasal 18 ayat

(4) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, maka

Pemilihan Umum Gubernur, Bupati, dan Walikota dilaksanakan secara

demokratis. Sehubungan dengan akan berakhirnya masa jabatan Gubernur

dan Wakil Gubernur Banten Tahun 2012-2017 pada awal Januari 2017,

maka Provinsi Banten akan menyelenggarakan Pemilihan Umum Kepala

Daerah Gubernur dan Wakil Gubernur Banten untuk masa jabatan Tahun

2017-2021. Tahapan pemilihan Kepala Daerah Banten menurut rencana

akan dimulai pada sekitar pertengahan tahun 2016.

Kegiatan pendanaan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah tahun

2016 dianggarkan pada jenis belanja hibah dari pemerintah daerah kepada

KPU Provinsi/Kabupaten/Kota dan Bawaslu/Panwaslu Kabupaten/Kota

dengan mempedomani peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 44 tentang

Pedoman Pengelolaan Belanja Pemilihan Umum Kepala Daerah/Wakil Kepala

Daerah Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 57 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 44 Tahun 2007 Tentang Pedoman Pengelolaan Belanja

Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

Agar pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah Gubernur dan Wakil

Gubernur Banten pada tahun 2016, dapat terselenggara dengan demokratis,

maka Pemerintah Provinsi Banten perlu mewujudkan dan menjaga iklim

yang kondusif dengan dukungan dan kerjasama semua pihak serta segenap

masyarakat Provinsi Banten.

Iklim kondusif, yang diindikasikan dengan stabilitas sosial, politik,

ketentraman dan ketertiban masyarakat, selain akan mendukung kehidupan

berdemokrasi yang santun, beretika, teduh, dan damai serta menghasilkan

pemimpin daerah yang merepresentasikan kehendak masyarakat, juga akan

membantu terselenggaranya pemerintahan dan pembangunan daerah

dengan baik.

Sehubungan dengan hal tersebut, Pemilihan Umum Kepala Daerah Gubernur

dan Wakil Gubernur Provinsi Banten menjadi salah satu isu strategis pada

tahun 2016.

Page 121: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 119 -

BAB III

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH

DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

3.1 KEBIJAKAN EKONOMI DAERAH

3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2014 dan Perkiraan Tahun 2016

Kerangka ekonomi makro daerah serta kerangka kebijakan

penganggaran pembangunan daerah TA.2016 memberikan gambaran

perkembangan dan kerangka perekonomian daerah Provinsi Banten yang

telah dicapai sampai tahun 2014 dan perkiraan capaian tahun 2015, serta

langkah–langkah kebijakan pokok dalam penganggaran daerah Tahun

2016.

Kerangka ekonomi makro daerah Tahun 2016 tidak dapat

dilepaskan dari arah kebijakan dan perkembangan berbagai kinerja

ekonomi makro tahun berjalan 2015, dan prospeknya dalam tahun 2016,

yang sangat dipengaruhi oleh kebijakan dan kinerja makro ekonomi

nasional dan daerah tahun-tahun sebelumnya.

1. Perkembangan Indikator Ekonomi Makro Daerah Tahun 2014

Perkembangan indikator makro ekonomi daerah pada RKPD Tahun

2016 sesuai dengan RPJMD tahun 2012-2017 meliputi : Pertumbuhan

ekonomi, pengangguran, dan kemiskinan. Namun demikian, akan

dilengkapi dengan investasi dan inflasi. Kinerja ekonomi sangat

dipengaruhi perkembangan inflasi yang terjadi dan bagaimana

pengendalian inflasi dilaksanakan oleh pemerintah. Pengaruh inflasi,

selain terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi sangat memberikan

dampak terhadap ketenagakerjaan, pengangguran dan kemiskinan.

1) Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)

Besaran PDRB Banten tahun 2014 atas dasar harga konstan

mencapai 89,80 triliun rupiah turun 16,06 triliun rupiah

dibandingkan tahun 2013 (sebesar 105,86 triliun rupiah).

Pertumbuhan ekonomi tahun 2014 sebesar 5,47 persen melambat

dibanding tahun 2013 sebesar 5,86 persen. Secara year on year,

penurunan kinerja ekonomi Banten mulai dirasakan pada triwulan

Page 122: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 120 -

kedua kemudian melambat lagi pada triwulan ketiga di tahun 2014.

Walaupun kinerja perekonomian Banten pada triwulan ke empat

mulai membaik namun secara kumulatif setahun tidak mampu

menyalip pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya.

Perekonomian Banten tahun 2014 tumbuh sebesar 5,47 persen.

Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha. Informasi dan

Komunikasi merupakan lapangan usaha yang mengalami

pertumbuhan tertinggi sebesar 18,71 persen, diikuti oleh

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

sebesar 14,30 persen dan Jasa Lainnya sebesar 13,84 persen

Struktur perekonomian Banten menurut lapangan usaha tahun

2014 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: industri

pengolahan (34,23 persen); perdagangan besar-eceran dan reparasi

mobil-sepeda motor (12,37 persen) dan transportasi dan

pergudangan (9,16 persen). Bila dilihat dari penciptaan sumber

pertumbuhan ekonomi Banten tahun 2014, konstruksi sebesar 1,12

persen diikuti informasi dan komunikasi 0,86 persen; dan

perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor sebesar

0,75 persen.

Pada triwulan IV-2014 Ekonomi Banten tumbuh 8 persen bila

dibandingkan triwulan IV-2013 (y-on-y). Pertumbuhan terjadi pada

seluruh lapangan usaha kecuali pengadaan listrik, gas yang

terkontraksi 1,21 persen. administrasi pemerintahan, pertahanan

dan jaminan sosial wajib merupakan lapangan usaha yang memiliki

pertumbuhan tertinggi sebesar 19,07 persen, diikuti informasi dan

komunikasi sebesar 18,77 persen dan penyediaan akomodasi dan

makan minum sebesar 14,64 persen.

Struktur perekonomian Banten pada triwulan IV-2014 didominasi

oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: industri pengolahan (33,77

persen), perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor

(12,11 persen) dan transportasi dan pergudangan (9,88 persen).

Sumber utama pertumbuhan ekonomi Indonesia Triwulan IV-2014

adalah industri pengolahan sebesar 2,65 persen, diikuti informasi

dan komunikasi sebesar 0,89 persen: dan perdagangan besar-

eceran dan reparasi mobil-sepeda motor sebesar 0,81 persen.

Page 123: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 121 -

Ekonomi Banten triwulan IV-2014 mengalami pertumbuhan yang

melambat sebesar 1,75 persen bila dibandingkan triwulan

sebelumnya (q-to-q). Hal ini didorong oleh efek musiman beberapa

komoditi pertanian, kehutanan dan perikanan seperti padi yang

memasuki musim tanam serta sawit dan beberapa komoditi

perkebunan lain yang telah melewati musim panen, menjadikan

lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan kontraksi

5,76 persen. lapangan usaha perdagangan besar, eceran dan

reparasi mobil-sepeda motor juga mengalami kontraksi sebesar 0,90

persen.

PDRB atas dasar harga berlaku Provinsi Banten pada tahun 2014

adalah sebesar Rp 114,73 triliun, sedangkan pada tahun 2013

sebesar Rp. 244,55 triliun, atau terjadi penurunan sebesar

Rp.128,82 triliun. Selama tahun 2014, menurut pdrb atas dasar

harga berlaku, sektor ekonomi yang menghasilkan nilai tambah

bruto produk barang dan jasa terbesar adalah sektor industri

pengolahan senilai Rp. 38,74 triliun, kemudian diikuti oleh sektor

perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor

sebesar Rp. 13,89 triliun, dan sektor konstruksi sebesar rp. 11,25

triliun.

2) Tingkat Inflasi

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator

ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat

perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya

didaerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu

menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang

dikonsumsi oleh rumah tangga. Setelah dua bulan sebelumnya

secara berturut-turut terjadi penurunan harga secara umum, pada

bulan Maret 2015 harga barang-barang/jasa kebutuhan pokok

masyarakat di Banten secara umum mengalami kenaikan. Hal ini

terlihat dari naiknya angka IHK yang sebesar 122,91 pada bulan

Februari 2015 menjadi 123,35 pada bulan Maret 2015 atau terjadi

perubahan indeks (inflasi) sebesar 0,36 persen. Inflasi terjadi karena

naiknya indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan

tembakau sebesar 0,53 persen; kelompok perumahan, air, listrik,

Page 124: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 122 -

gas dan bahan bakar naik 0,08 persen; kelompok kesehatan naik

1,98 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,08

persen dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan

naik 1.04 persen. Sementara itu pada kelompok pengeluaran

lainnya terjadi penurunan indeks yaitu pada kelompok bahan

makanan turun -0,22 persen; dan kelompok sandang turun 0,19

persen. Laju inflasi tahun kalender 2015 tercatat sebesar -0,56

persen. Sedangkan Inflasi “Year on Year” (IHK Maret 2015 terhadap

Maret 2014) tercatat sebesar 7,46 persen

3) Penduduk Miskin

Garis kemiskinan dipergunakan sebagai suatu batas untuk

mengelompokkan penduduk menjadi miskin atau tidak miskin.

Sampai dengan tahun 2013, jumlah dan persentase penduduk

miskin di Banten menunjukkan trend menurun. Pada bulan Maret

2014 jumlah penduduk miskin mengalami sedikit kenaikan,

diakibatkan oleh inflasi umum yang relatif tinggi yaitu sebesar 2,86

persen. Kemudian pada September 2014 jumlah penduduk miskin

di Banten kembali mengalami penurunan sebesar 4,74 persen.

Jumlah penduduk miskin di Banten pada bulan September 2014

mencapai 649,19 ribu orang (5,51 persen). Jika dibandingkan

dengan jumlah penduduk miskin pada Maret 2014, maka selama

enam bulan terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin sebesar

26,35 ribu orang (4,23 persen). Berdasarkan daerah tempat tinggal,

pada periode Maret-September 2014 penduduk miskin di daerah

perkotaan bertambah sebesar 5,49 ribu orang (1,46 persen) dan

penduduk miskin di daerah perdesaan bertambah cukup banyak

yaitu sebesar 20,87 ribu orang (8,44 persen).

Beberapa faktor terkait peningkatan jumlah dan persentase

penduduk miskin selama periode Maret 2014 - September 2014 di

perkotaan:

a. Inflasi umum yang relatif tinggi selama periode Maret-September

2014, yaitu sebesar 2,89 persen.

b. Pertumbuhan sektor pertanian yang melambat pada Triwulan III

2014 sebesar 2,29 persen.

Page 125: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 123 -

c. Nilai Tukar Petani mengalami penurunan dari 105,59 pada Maret

2014 menjadi 103,74 pada September 2014.

d. Upah buruh tani secara riil mengalami penurunan pada

September 2014, dari Rp 32.216,- pada Maret 2014 menjadi Rp

32.121,-

e. Rata-rata harga Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat petani

menurun dari Rp 4.425,- per kilogram pada Maret 2014 menjadi

Rp 4.289,- per kilogram pada September 2014.

f. Rata-rata harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani

menurun dari Rp 4.154,- per kilogram pada Maret 2014 menjadi

Rp 4.062,- per kilogram pada September 2014.

Beberapa faktor terkait dengan penurunan jumlah dan persentase

penduduk miskin selama periode Maret 2014 - September 2014 di

perdesaan :

a. Meningkatnya upah riil buruh konstruksi dari Rp 58.243,-

menjadi Rp 59.300,- pada September 2014.

b. Meningkatnya upah riil pembantu rumah tangga dari Rp

384.681,- pada Maret 2014 menjadi Rp 403.925.

Peningkatan kedua upah tersebut mampu mengimbangi laju inflasi

yang cukup tinggi, sehingga persentase penduduk miskin di

perkotaan pada September 2014 hanya bertambah sebesar 0,01

persen dari kondisi Maret 2014.

Selama periode Maret-September 2014, Garis Kemiskinan (GK) naik

sebesar 3,67 persen, yaitu dari Rp 304.636,- per kapita per bulan

pada Maret 2014 menjadi Rp 315.819,- per kapita per bulan pada

September 2014. Dengan memperhatikan komponen Garis

Kemiskinan yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan

Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM), dapat dilihat bahwa

peranan komoditi makanan masih jauh lebih besar dibandingkan

peranan komoditi bukan makanan, yang terdiri dari perumahan,

sandang, pendidikan dan kesehatan. Sumbangan GKM terhadap GK

pada September 2014 adalah sebesar 70,87 mengalami sedikit

penurunan dibandingkan Maret 2014 yang sebesar 71,03 persen.

Page 126: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 124 -

Pada September 2014, lima komoditi makanan penyumbang

terbesar Garis Kemiskinan di daerah perkotaan adalah beras yaitu

sebesar 22,46 persen, rokok kretek filter (11,90 persen), telur ayam

ras (3,87 persen), mie instan (2,92 persen) dan terakhir daging ayam

ras (2,82 persen). Sedangkan lima komoditi makanan penyumbang

terbesar terhadap Garis Kemiskinan di daerah perdesaan secara

berturut-turut adalah beras (33,38 persen), rokok kretek filter

(12,98 persen), telur ayam ras (3,12 persen), tempe (2,96) dan mie

instan (2,43 persen).

Komoditi bukan makanan yang memberi sumbangan terbesar untuk

Garis Kemiskinan baik di perkotaan maupun di perdesaan adalah

biaya perumahan (9,03 persen di perkotaan dan 8,41 persen di

perdesaan). Sedangkan sumbangan komoditi non makanan lainnya

ada perbedaan antara di perkotaan dan di perdesaan. Di perkotaan,

urutan empat komoditi non makanan yang merupakan penyumbang

terbesar adalah listrik, angkutan, bensin dan pendidikan yaitu

masing-masing sebesar 2,82 persen, 2,77 persen, 2,49 persen dan

2,44 persen.

Di perdesaan, setelah perumahan yang menyumbang sebesar 8,41

persen, komoditi non makanan penyumbang terbesar pada Garis

Kemiskinan adalah pakaian jadi anak-anak (1,78 persen), listrik

(1,50 persen), pendidikan (1,48 persen) dan pakaian jadi perempuan

dewasa (1,46 persen.

Persoalan kemiskinan bukan hanya sekadar berapa jumlah dan

persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan

adalah tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan. Selain upaya

memperkecil jumlah penduduk miskin, kebijakan penanggulangan

kemiskinan juga terkait dengan bagaimana mengurangi tingkat

kedalaman dan keparahan kemiskinan yang terkait dengan

kesejahteraan penduduk miskin.

Pada periode Maret-September 2014, Indeks Kedalaman Kemiskinan

(P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami penurunan.

Hal ini memberikan gambaran bahwa penduduk miskin sudah

semakin membaik. Indeks Kedalaman Kemiskinan turun dari 0,832

pada Maret 2014 menjadi 0,786 pada September 2014. Demikian

Page 127: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 125 -

pula Indeks Keparahan Kemiskinan turun dari 0,186 menjadi 0,178

pada periode yang sama. Penurunan nilai kedua indeks

mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin

cenderung semakin mendekati Garis Kemiskinan dan ketimpangan

pengeluaran penduduk miskin juga semakin menyempit.

4) Ketenagakerjaan dan Pengangguran

Data ketenagakerjaan semakin diperlukan, terutama untuk evaluasi

dan perencanaan pembangunan di bidang ketenagakerjaan. Jumlah

angkatan kerja pada Februari 2015 mencapai 5.697 ribu orang,

bertambah sebesar 218 ribu orang dibandingkan jumlah angkatan

kerja pada Februari 2014 yang sebesar 5.479 ribu orang.

Peningkatan jumlah angkatan kerja pada bulan Februari 2015,

diiringi peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

sebesar 0,81 persen poin yaitu dari 66,47 persen pada Februari

2014 menjadi 67,28 persen pada Februari 2015. Pada periode

Februari 2014 – Februari 2015, jumlah penduduk yang terserap

dalam dunia kerja juga meningkat sebesar 270 ribu orang menjadi

sebesar 5.208 ribu orang pada Februari 2015. Pada sisi lain,

penduduk yang menganggur mengalami penurunan sebanyak 51

ribu orang menjadi 489 ribu orang pada Februari 2015. Penurunan

jumlah penduduk yang menganggur terlihat pula pada Tingkat

Pengangguran Terbuka (TPT) yang turun dari 9,87 persen (Februari

2014) menjadi 8,58 persen pada Februari 2015.

Stuktur penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan

utama selama satu tahun terakhir tidak berubah secara signifikan,

hanya terjadi pergeseran sektor yang paling banyak menyerap

tenaga kerja dari sektor perdagangan menjadi sektor industri. Hal

tersebut dapat dilihat pada Tabel 2. Penyerapan tenaga kerja sektor

Industri sebanyak 1.322 ribu orang (25,38 persen) disusul oleh

sektor perdagangan yang menyerap 1.259 ribu orang atau 24,18

persen penduduk yang bekerja. Secara keseluruhan, terjadi

perubahan jumlah penduduk yang bekerja di masing masing sektor

(lapangan pekerjaan utama).

Kenaikan jumlah penduduk yang bekerja secara total, tidak disertai

dengan kenaikan jumlah orang bekerja di setiap sektor. Selama

Page 128: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 126 -

periode Februari 2014 – Februari 2015, kenaikan jumlah pekerja

didukung oleh kenaikan pekerja di sektor industri, konstruksi dan

jasa kemasyarakatan.

Tabel 3.1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja

Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2013-2015

2015

Februari Agustus Februari Agustus Februari

Pertanian 711 727 712 605 695

Industri 1.033 1.188 1.088 1.273 1.322

Konstruksi 319 244 244 278 286

Perdagangan 1.275 1.110 1.267 1.155 1.259

Transportasi, Pergudangan

dan Komunikasi357 310 325 335 294

Keuangan 274 249 297 231 283

Jasa Kemasyarakatan 958 794 939 885 1.020

Lainnya 85 65 66 92 49

JUMLAH 5.012 4.687 4.938 4.854 5.208

Lapangan/Pekerjaan/

Utama

2013 2014

Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 26/05/36/Th.IX, 5 Mei 2015

Dari tujuh jenis status pekerjaan yang terekam pada Survei

Angkatan Kerja Nasional (Sakernas 2015), dapat diidentifikasi

2 (dua) kelompok utama terkait kegiatan ekonomi formal dan

informal. Kegiatan formal terdiri dari mereka yang berusahan

dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan. Sementara kelompok

kegiatan informal umumnya adalah mereka yang berstatus di luar

itu.

Berdasarkan Tabel 3.1 tampak bahwa pekerja yang berstatus

”buruh/karyawan” memiliki jumlah yang tertinggi dibandingkan

dengan status pekerjaan yang lain yaitu sebesar 3.070 ribu orang.

Angka ini meningkat sebesar 282 ribu orang pada periode Februari

2014 sampai dengan Februari 2015. Peningkatan ini, secara

langsung akan meningkatkan jumlah pekerja formal.

Penyerapan tenaga kerja hingga Februari 2015 masih didominasi

oleh penduduk bekerja berpendidikan rendah yaitu SD ke bawah

1.810 ribu orang (34,76 persen) dan Sekolah Menengah Atas Umum

sebanyak 1.057 ribu orang (20,30 persen). Penduduk bekerja

berpendidikan tinggi hanya sebanyak 841 ribu orang mencakup 185

ribu orang (3,55 persen) berpendidikan Diploma dan sebanyak 656

ribu orang (12,60 persen) berpendidikan Universitas.

Page 129: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 127 -

Perbaikan kualitas pekerja ditunjukkan oleh kecenderungan

menurunnya penduduk bekerja berpendidikan rendah (SMP

kebawah) dan meningkatnya penduduk bekerja berpendidikan

menengah keatas. Dalam setahun terakhir, penduduk bekerja

berpendidikan rendah menurun dari 2.668 ribu orang (54,03

persen) pada Februari 2014 menjadi 2.649 ribu orang (50,87 persen)

pada Februari 2015. Sementara penduduk bekerja berpendidikan

tinggi Universitas meningkat dari 519 ribu orang (10,51 persen)

pada Februari 2014 menjadi 656 ribu orang (12,60 persen) pada

Februari 2015.

Jumlah pengangguran pada Februari 2015 mencapai 489 ribu

orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) cenderung

menurun, dimana TPT dari Februari 2015 sebesar 8,58 persen

menurun dibanding TPT Februari 2014 sebesar 9,87 persen. Pada

Februari 2015, TPT untuk pendidikan Sekolah Menengah Pertama

masih tetap menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 13,40 persen

disusul oleh TPT Sekolah Menengah Kejuruan sebesar 10,70. Jika

dibandingkan keadaan Februari 2014, TPT pada semua tingkat

pendidikan mengalami penurunan kecuali pada tingkat pendidikan

Sekolah Menengah Kejuruan, Diploma dan Universitas.

Tabel 3.2

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan (persen)

2015

Februari Agustus Februari Agustus Februari

SD Kebawah 8,28 6,84 10,97 5,90 6,47

Sekolah Menengah

Pertama13,83 12,54 15,22 11,99 13,4

Sekolah Menengah

Atas11,41 11,84 10,44 11,67 10,19

Sekolah Menengah

Kejuruan11,33 13,39 6,97 13,38 10,7

Diploma I/II/III 10,43 5,05 2,33 2,84 4,14

Universitas 2,52 5,59 1,66 5,68 3,9

Jumlah 9,63 9,54 9,87 9,07 8,58

Pendidikan Tinggi

yang Ditamatkan

2013 2014

Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 26/05/36/Th.IX, 5 Mei 2015

Page 130: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 128 -

5) Investasi

Investasi merupakan salah satu komponen pembentuk

pertumbuhan ekonomi. Secara sederhana, investasi diartikan

sebagai pengeluaran barang modal yang diarahkan untuk

menunjang kegiatan produksi atau perluasan produksi. Ini

menjadikan investasi mempunyai multiplier effect yang luas karena

tidak hanya mendorong sisi produksi, namun juga menstimulasi sisi

konsumsi.

Laju pertumbuhan PDRB Banten menurut penggunaan selama

tahun 2014 tumbuh sebesar 5,47 persen. Pertumbuhan terjadi pada

seluruh lapangan usaha. Informasi dan Komunikasi merupakan

lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar

18,71 persen, diikuti oleh Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 14,30 persen dan Jasa Lainnya

sebesar 13,84 persen, Struktur perekonomian Banten menurut

lapangan usaha tahun 2014 didominasi oleh tiga lapangan usaha

utama yaitu: Industri Pengolahan (34,23 persen); Perdagangan

Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor (12,37 persen) dan

Transportasi dan Pergudangan (9,16 persen), pertumbuhan ekonomi

Banten tahun 2014, Konstruksi sebesar 1,12 persen diikuti

Informasi dan Komunikasi 0,86 persen; dan Perdagangan Besar-

Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 0,75 persen.

Distribusi PDRB Dari sisi pengeluaran pertumbuhan ekonomi tahun

2014 sebesar 5,47 persen tidak terjadi pada seluruh komponen.

Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah

Tangga (LNPRT) merupakan komponen yang mengalami

pertumbuhan tertinggi sebesar 12,25 persen, diikuti oleh

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 4,74 persen dan

Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 3.27 persen.

Struktur ekonomi Banten tahun 2014 menurut pengeluaran

didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

(53,34 persen), diikuti Pembentukan Modal Tetap Bruto (28,79

persen) dan Ekspor Netto (11,73 persen), sedangkan Konsumsi

Lembaga Non Profit hanya berkontribusi sebesar 0,47 persen, Bila

dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Provinsi

Page 131: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 129 -

Banten tahun 2014, Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah

Tangga memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,74

persen, diikuti PMTB sebesar 0,98 persen.

Berdasarkan data BKPM RI terbaru, tercatat Penanaman Modal

Asing (PMA) di wilayah Banten tahun 2013 jauh melebihi tahun

2012. Jumlah realisasi PMA pada tahun 2013 mencapai 592 proyek

dengan nilai investasi sebesar USD 3.720,2 juta, sementara itu

tahun 2012 hanya sebanyak 405 proyek dengan nilai USD 2,716.3

juta atau terda¬pat peningkatan sebanyak 187 proyek atau senilai

USD 1.003,9 juta. Di sisi lain, realisasi investasi dalam negeri di

Banten mengalami penurunan dari sebanyak 66 proyek pada tahun

2012 (Rp 5,117.5 milyar) menjadi sebanyak 100 proyek (senilai Rp

4.008,66 milyar) pada tahun 2013. Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa investor yang berminat di wilayah Banten cenderung berasal

dari investor luar negeri. Selanjutnya, upaya peningkatan investasi

melalui perbaikan proses kemudahan perijinan, kesiapan lahan

industri dan infrastruktur serta promosi investasi tidak saja

dilakukan untuk investor luar negeri tetapi juga perlu ditujukan

bagi investor dalam negeri.

Tabel 3.3

Perkembangan Investasi Provinsi BantenTahun 2010 – 2014

Investasi Investasi

(milyar rupiah) (US$. Juta)

2011 68 4.298,60 300 2.171,70 25.544.400.000.000

2012 66 5.117,50 405 2,716.3 -

2013 100 4.008,70 592 3.720,20 -

2014 100 8.081,30 709 2.034,60 -

Tahun

PMDN PMA Total Investasi PMA

dan PMDN Investasi

(rupiah)

Proyek Proyek

Sumber: BKPM RI Tahun 2014

Perkembangan investasi secara real dapat dilihat juga dari neraca

perbankan yang membandingkan antara dana pihak ketiga yang

disimpan di lembaga perbankan dibandingkan dengan posisi

pinjaman yang diberikan berdasarkan lokasi proyek di Provinsi

Banten. Jumlah dana pihak ketiga yang disimpan di Bank Umum di

Banten pada tahun 2012 sebesar 90,946 triliun rupiah, tahun 2013

sebesar 104,18 triliun rupiah, dan tahun 2014 (s.d.Nov 2014)

sebesar 118,39 triliun rupiah dan jumlah pinjaman yang diberikan.

Page 132: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 130 -

berdasarkan lokasi proyek pada tahun 2012 sebesar 153,48 triliun

rupiah, tahun 2013 sebesar 186,43 triliun rupiah, dan pada Nov

2014 (11 bulan) sebesar 202,73 triliun rupiah. Hal ini dapat

disimpulkan sampai dengan November 2014 terjadi aliran modal

atau investasi dari luar wilayah Provinsi Banten ke wilayah Provinsi

Banten sebesar 84,34 trilyun rupiah.

Investasi mengalir juga ke Kabupaten Lebak dan Kabupaten

Pandeglang, dimana Per November 2014 nilainya masing-masing

sekitar 7,19 triliun rupiah dan 2,69 triliun rupiah. Walaupun

Kabupaten Lebak aktivitas ekonomi utamanya di sektor pertanian,

terjadi pula peningkatan investasi yang relatif besar dibandingkan

dengan jumlah simpanan dana pihak ketiga yang hampir delapan

kali lipat, dimana dana simpanan pihak ketiga Kabupaten Lebak

sebesar 1,1 triliun rupiah dan posisi pinjaman sebesar 8,286 triliun

rupiah. Dana simpanan pihak ketiga Kabupaten Pandeglang sebesar

1,97 triliun rupiah, sementara posisi pinjaman yang diberikan bank

umum sebesar 4,66 triliun rupiah.

2. Rencana Target Ekonomi Makro Daerah Tahun 2016

Dalam merumuskan prospek perekonomian daerah Tahun 2016

mendatang, tentunya perlu memperhatikan perkembangan dan

prospek ekonomi Indonesia Tahun 2016 sebagaimana dirumuskan

dalam Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015. Berbagai hambatan di

dalam negeri yang belum terselesaikan serta kemungkinan cuaca

ekstrem di dalam negeri akan dihadapi dengan berbagai langkah yang

tepat, antara lain: (i) penguatan ekonomi domestik melalui investasi

agar daya beli meningkat (ii) meningkatkan efektivitas belanja negara,

baik dari arah belanja negara tersebut maupun dari penyerapannya,

terutama yang terkait dengan prioritas belanja negara untuk

infrastruktur, serta (iii) peningkatan efektivitas penerimaan negara

dengan sekaligus pengurangan defisit anggaran. Dengan langkah-

langkah ini, secara keseluruhan momentum pembangunan yang sudah

dicapai pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 dapat

dipertahankan pada tahun 2015, dan dapat ditingkatkan pada tahun

2016.

Page 133: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 131 -

Dengan memperhatikan pencapaian kemajuan tahun 2011 sampai

dengan 2014 dan mempertimbangkan masalah yang dihadapi hingga

tahun 2015, maka tantangan dan kebijakan pokok yang dihadapi

pada tahun 2016 adalah sebagai berikut:

1) Memantapkan Perekonomian Nasional.

Perhatian akan di tujukan pada peningkatan investasi, industri

pengolahan nonmigas, daya saing ekspor, peningkatan

efektivitas penerimaaan negara, penguatan penyerapan belanja

negara, dan pemantapan ketahanan pangan dan energi;

2) Menjaga Stabilitas Ekonomi.

Dorongan akan diberikan pada langkah-langkah yang terpadu

untuk menjaga stabilitas harga di dalam negeri dan nilai tukar

resiko fluktuasi harga komoditi baik migas maupun nonmigas, serta

pengendalian arus modal;

3) Mempercepat Pengurangan Pengangguran Dan Kemiskinan.

Upaya akan ditujukan dalam rangka menciptakan lapangan kerja

yang lebih besar serta dapat menjangkau masyarakat yang masih

hidup di bawah garis kemiskinan dengan program-program

pemberdayaan yang tepat dan terpadu.

Selanjutnya dengan memperhatikan kondisi ekonomi makro nasional

tahun 2014 dan perkiraan di tahun 2015 serta tantangan pokok yang

akan dihadapi pada tahun 2016, maka sasaran pertumbuhan ekonomi

nasional tahun 2016 ditargetkan untuk tumbuh sebesar 6,8-6,9

persen, laju inflasi 6 ± 1 persen, pengangguran terbuka 8,5 persen dan

penduduk miskin 4,9-4,7 persen. Untuk lebih jelasnya tentang

perkembangan dan sasaran ekonomi makro tahun 2015 dapat dilihat

pada Tabel 3.4

Tabel 3.4 Perkembangan dan Sasaran Ekonomi Makro Nasional Tahun 2013-2016

BANTEN NASIONAL BANTEN NASIONAL BANTEN NASIONAL BANTEN NASIONAL

1

Laju

Pertumbuhan

Ekonomi

(LPE)

5,66 - 6,6-6,8 6,4-6,9 6,7-6,8 5,8 6,8-6,9 6,6

2 Laju Inflasi 9,65 - 4,5 ± 1 5 4,5 5 - 4

3Penduduk

Miskin5,89 11,7 5,3-5,0 8,0-10,0 5,1-4,8 9,5-10,5 4,9-4,7 9.0-10,0

4Penganggura

n Terbuka9,9 - 9,74 5,6-6,0 9,24 5,5-5,8 8,74 5,2-5,5

TARGET 2016

NOURAIAN

INDIKATOR

REALISASI 2013 REALISASI 2014 TARGET 2015

Sumber : BPS Provinsi Banten dan RPJMD Provinsi Banten Tahun 2012-2017, dan

RPJMN 2015-2019

Page 134: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 132 -

1) Pertumbuhan Ekonomi

PDRB Banten triwulan I-2015 terhadap triwulan sebelumnya turun

sebesar 0,38 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan

disebabkan oleh Transportasi dan Pergudangan yang tumbuh minus

4,72 persen. Dari sisi pengeluaran disebabkan oleh Komponen

PMTB yang terkontraksi sebesar minus 7,24 persen dan Komponen

Ekspor Luar Negeri yang terkontraksi hingga minus 6,37 persen.

a. Ekonomi Banten triwulan I-2015 terhadap triwulan I-2014

tumbuh 5,69 persen (y-on-y) mengalami akselerasi dibanding

periode yang sama pada tahun 2014 sebesar 4,70 persen. Dari

sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan

Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan

Sosial Wajib sebesar 16,96 persen. Dari sisi Pengeluaran oleh

Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang tumbuh

sebesar 5,14 persen.

b. Nilai nominal PDRB Banten triwulan I tahun 2015 atas dasar

harga berlaku mencapai Rp. 115,985 triliun, sedangkan atas

dasar harga konstan mencapai Rp. 89,803 triliun. Jika

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, nilai nominal

tersebut mengalami peningkatan baik atas dasar harga berlaku

maupun konstan.

c. Secara year on year, sumber pertumbuhan berasal dari sektor

industri pengolahan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi

sebesar 2,10 persen, diikuti perdagangan besar-eceran; Reparasi

Mobil-Sepeda Motor sebesar 0,54 persen, dan Informasi dan

Komunikasi sebesar 0,46 persen.

d. Menurut penggunaannya, PDRB Banten atas dasar harga

berlaku pada triwulan I tahun 2015 sebagian besar digunakan

untuk konsumsi rumahtangga termasuk konsumsi lembaga non

profit yaitu sebesar Rp. 59,75 triliun dan konsumsi pemerintah

Rp. 4,10 triliun. Kemudian sebanyak Rp. 32,42 triliun digunakan

untuk PMTB dan perubahan stok sebesar Rp. 438,39 miliar. Nilai

transaksi ekspor Banten pada triwulan ini sebesar Rp. 94,46

triliun, sedangkan nilai impor sebesar Rp. 81,99 triliun.Sehingga

Page 135: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 133 -

net ekspor Banten masih mengalami surplus senilai Rp. 12,60

triliun.

e. Pada triwulan I tahun 2014 secara q to q, komponen PDRB

menurut penggunaan yang mengalami pertumbuhan positif

adalah komponen konsumsi rumahtangga dan LNP sebesar 2,81

persen, dan komponen ekspor sebesar 2,83 persen. Sedangkan

konsumsi pemerintah dan PMTB terkontraksi hingga 27,95

persen dan 7,24 persen.

f. Sumber pertumbuhan komponen PDRB menurut penggunaan

secara quarter to quarter disumbangkan oleh andil komponen net

ekspor sebesar 2,53 persen, sedangkan menurut year on year

berasal dari konsumsi rumahtangga dan lembaga non profit

sebesar 2,81 persen.

Berdasarkan perkembangan tersebut di atas, yang menunjukkan

arah kinerja yang lebih baik, maka target pertumbuhan ekonomi

Tahun 2016 sebesar 6,8 – 6,9 %.

2) Inflasi

Mulai Januari 2015, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan

IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang

mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan

IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket

komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan

pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS,

yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam

penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan

adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan

hasil SBH sebelumnya. SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang

terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Survei ini

hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area). Untuk Banten,

terpilih 3 kota yaitu kota Serang sebagai ibukota provinsi beserta

kota besar tambahan yaitu kota Cilegon dan kota Tangerang.

Memasuki bulan April 2015 harga barang-barang/jasa kebutuhan

pokok masyarakat di Banten secara umum mengalami kenaikan.

Hal ini terlihat dari naiknya angka Indeks Harga Konsumen (IHK)

Page 136: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 134 -

yang sebesar 123,35 pada bulan Maret 2015 menjadi 124,23 pada

bulan April 2015 atau terjadi perubahan indeks (inflasi) sebesar

0,71 persen. Enam dari tujuh kelompok pengeluaran yang ada

mengalami kenaikan indeks, yakni berturut turut: kelompok bahan

makanan naik 0,23; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan

tembakau naik 1,26 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas

dan bahan bakar naik 0,14 persen; kelompok kesehatan naik 0,25

persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,25

persen, dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan

naik 2,14 persen. Sementara hanya pada kelompok sandang saja

mengalami penurunan indeks sebesar -0,11 persen. Sedangkan

Inflasi “Year on Year” (IHK April 2015 terhadap April 2014) tercatat

sebesar 8,02 persen.

3) Ketenagakerjaan

Jumlah angkatan kerja pada Februari 2015 mencapai 5.697 ribu

orang, bertambah sebesar 218 ribu orang dibandingkan jumlah

angkatan kerja pada Februari 2014 yang sebesar 5.479 ribu orang.

Jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2015 sebesar 5.208

ribu orang, bertambah 270 ribu orang jika dibandingkan dengan

keadaan Februari 2014, Pada periode yang sama juga tercatat

penurunan jumlah pengangguran terbuka sebesar 52 ribu orang,

dengan kata lain, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun dari

9,87 persen menjadi 8,58 persen.

Selama setahun terakhir (Februari 2014 – Februari 2015), kenaikan

orang bekerja didukung oleh kenaikan jumlah tenaga kerja di tiga

sektor, yaitu sektor industri, konstruksi dan jasa kemasyarakatan.

Lapangan usaha dengan penyerapan tenaga kerja terbanyak adalah

di sektor industri yang menyerap 1.322 ribu orang atau lebih dari

seperempat penduduk yang bekerja (25,38 persen). Berdasarkan

jumlah jam kerja pada Februari 2015, sebanyak 4.244 ribu orang

(80,50 persen) berkerja di atas 35 jam per minggu. Sedangkan

penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam per minggu sebanyak

211 ribu orang (4,05 persen). Pada Februari 2015, penduduk

bekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah masih mendominasi

yaitu sebanyak 1.810 ribu orang (34,76%), sedangkan penduduk

bekerja dengan pendidikan Universitas sebanyak 656 ribu (12,60%).

Page 137: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 135 -

4) Penanggulangan Kemiskinan

Pada bulan September 2014, jumlah penduduk miskin (penduduk

dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis

Kemiskinan) di Banten mencapai 649,19 ribu orang (5,51 persen),

meningkat 26,35 ribu orang (4,23 persen) dibandingkan dengan

penduduk miskin pada Maret 2013 yang hanya sebesar 622,84 ribu

orang (5,35 persen). Selama periode Maret-September 2014, jumlah

penduduk miskin di daerah perkotaan dan perdesaan mengalami

peningkatan. Jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan

meningkat 5,49 ribu orang (dari 375,69 ribu orang pada Maret 2014

menjadi 381,18 ribu orang pada September 2014) dan di daerah

perdesaan meningkat sebesar 20,87 ribu orang (dari 247,14 ribu

orang pada Maret 2014 menjadi 268,01 ribu orang pada September

2014). Sedangkan dari Persentase penduduk miskin baik di daerah

perkotaan maupun di daerah perdesaan meningkat pada kurun

waktu Maret-September 2014. Persentase penduduk miskin di

daerah perkotaan pada Maret 2014 sebesar 4,73 persen bertambah

menjadi 4,74 persen pada September 2014. Persentase penduduk

miskin di daerah perdesaan bertambah dari 6,67 persen pada Maret

2014 menjadi 7,18 persen pada September 2014.

Pada periode Maret-September 2014, baik Indeks Kedalaman

Kemiskinan (P1) maupun Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)

menunjukkan penurunan. Ini mengindikasikan bahwa rata-rata

pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin mendekati Garis

Kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga

semakin menyempit.

Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut di atas, maka makro ekonomi

ditargetkan sesuai dengan RPJMD Provinsi Banten Tahun 2012-

2017.

Tabel 3.5 Asumsi Ekonomi Makro Provinsi Banten Tahun 2016

NO INDIKATOR EKONOMI TARGET

1 Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,8-6,9

2 Tingkat Inflasi (%) -

3 Pengangguran terbuka (%) 8,74

4 Penduduk miskin (%) 4,9- 4,7

Sumber : BPS Provinsi Banten dan RPJMD Provinsi Banten Tahun 2012-2017

Page 138: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 136 -

3.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2016

Tantang perekonomian provinsi Banten pada tahun 2016 anatara

lain:

1. Pertumbuhan Ekonomi

Saat ini pertumbuhan ekonomi baik di tingkat global, nasional

cenderung mengalami penurunan. Hal ini tentunya juga akan

mempengaruhi daerah yang ada di wilayah Indonesia, termasuk juga

di Provinsi Banten. Dengan didasarkan pada konsep membangun

kerjasama. Pembangunan ekonomi diarahkan sebagai bidang yang

mampu menggerakan bidang lain melalui percepatan transformasi

ekonomi agar kesejahteraan rakyat lebih cepat terwujud. Ditargetkan

melalui kerangka MP3EI bahwa pada tahun 2025 Indonesia sudah

menjadi negara maju dengan pendapatan per kapita antara USD

14.250 – USD 15.500 dan nilai total perekonomian (PDB) antara USD

4,0 – 4,5 triliun. Syarat pencapaiannya adalah pertumbuhan ekonomi

riil yang tinggi dan konsisten disertai pengendalian inflasi.

Pertumbuhan ekonomi riil yang diharapkan sebesar 6,4-7,5 % pada

tahun 2011-2014 dan 8,0-9,0% pada periode 2015-2025, sedangkan

inflasinya ditekan hingga mencapai 3,0% pada tahun 2025. Untuk

mempercepat pertumbuhan ekonomi, pemerintah baik pusat maupun

daerah perlu berkolaborasi dengan dunia usaha baik investor

domestik maupun mancanegara. Salah satunya dengan membuat

regulasi yang memungkinkan terbentuknya pusat-pusat pertumbuhan

baru. Sebagai prasyarat terbentuknya pusat-pusat pertumbuhan baru

adalah peran aktif pemerintah pusat dan daerah, pelibatan dunia

usaha, reformasi kebijakan keuangan negara, reformasi birokrasi,

penciptaan konektivitas antar wilayah, kebijakan ketahanan pangan,

air dan energi, serta jaminan sosial dan penanggulangan kemiskinan.

2. Penciptaan Lapangan Kerja

Penciptaan lapangan pekerjaan di Provinsi Banten pada tahun 2016

menjadi target kinerja prioritas, mengingat pada tahun 2014, beban

Tingkat Pengangguran terbuka turun dari 9,87 % menjadi 8,58

persen, ditambah jumlah tenaga kerja yang setengah bekerja atau

bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 35 jam per minggu

sebesar 15,7 %. Sehingga beban nyata dalam penyediaan lapangan

Page 139: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 137 -

pekerjaan mencapai 25,6 %. Daya saing ketenagakerjaan memiliki

beban, mengingat penduduk bekerja yang memiliki pendidikan SD ke

bawah masih tetap mendominasi, yaitu sebesar 34,76 % atau

sebanyak 1.810 ribu orang. Sedangkan penduduk bekerja dengan

pendidikan SLTP sebesar 839 ribu orang (17.90%), SLTA keatas

sebesar 1.057 ribu orang (20,50%) sementara penduduk bekerja

dengan pendidikan tinggi sebesar 841 ribu orang yang terdiri dari

pendidikan diploma 185 ribu orang (3,55%) dan penduduk yang

bekerja dengan pendidikan universitas sebesar 656 ribu orang

(12,60%).

3. Porsi Investasi Domestik Masih Sangat Rendah

Berdasarkan data realisasi investasi pada BKPM, penanaman modal

asing di Banten mencapai USD 2.034 juta, penanaman modal dalam

negeri hanya sebesar IDR 8.081.862 juta. Dilihat dari peringkat

investasi nasional untuk PMA, Banten menduduki peringkat 4

sedangkan untuk PMDN menduduki peringkat 6. Hal ini mengindikasi

bahwa porsi investasi yang berasal dari luar negeri masih dominan di

Provinsi Banten.

4. Penanggulangan Ketimpangan Pendapatan

Selama 10 tahun terakhir ketimpangan pendapatan di Indonesia

meningkat cukup pesat. Koefisien Gini, indikator standar ketimpangan

pendapatan, setelah cukup stabil pada level moderate (sekitar 0.33) di

akhir 1990an, mulai meningkat dari 0.33 di tahun 2001 menjadi 0.41

di tahun 2012. Ini merupakan angka koefisien Gini tertinggi yang

pernah tercatat dalam sejarah. Dulu Indonesia sering disejajarkan

dengan negara-negara dengan ketimpangan pendapatan sedang atau

rendah seperti negara-negara Skandinavia atau mantan Soviet, tetapi

dengan angka ini, Indonesia sudah bisa dikategorikan sebagai negara

yang relatif tinggi ketimpangan pendapatannya.

Berbagai indikator ketimpangan yang lain juga menunjukkan tren

yang serupa. Pada tahun 2012 misalnya, rata-rata pendapatan

penduduk 10% terkaya adalah 12 kali lipat rata-rata pendapatan

penduduk 10% termiskin. Dalam lima tahun, rasio ini meningkat

pesat dari hanya 9.6 kali lipat di tahun 2007.

Besarnya pendapatan yang didistribusikan kepada berbagai kelompok

Page 140: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 138 -

pendapatan juga menunjukkan peningkatan ketimpangan tersebut.

Di tahun 2002 misalnya, kelompok 20% terkaya menikmati sekitar

41% pendapatan nasional. Sepuluh tahun kemudian di tahun 2012

kelompok ini menjadi menikmati hampir setengah pendapatan

nasional (49%). Sementara itu kelompok 40% termiskin, ketika

sepuluh tahun lalu (2002) menikmati 20% pendapatan nasional, pada

tahun 2012 menjadi hanya menikmati 16% pendapatan nasional.

Kecenderungan kenaikan tren ketimpangan pendapatan tersebut

terjadi baik di level nasional, perkotaan, pedesaan, juga di semua

propinsi di Indonesia. Di perkotaan, ketimpangan cenderung lebih

tinggi daripada di pedesaan, demikian juga di kota-kota besar.

Gini Rasio (GR) sebagai alat ukur ketimpangan pendapatan semakin

meningkat dari waktu ke waktu. Di Provinsi Banten pada 2012 GR

sebesar 0,38, kemudian pada 2013 sudah meningkat menjadi 0,39

kemudian kembali mengalmi peningkatan pada tahun 2014 menjadi

0,41%. Artinya terjadi peningkatan ketimpangan pendapatan. Trend

ini tidak hanya terjadi di Provinsi Banten tapi juga terjadi pada level

nasional, dimana gini ration Indonesia pada tahun 2014 mencapai

0,413%.

5. Penanggulangan Kemiskinan

Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran perkapita

per bulan dibawah garis kemiskinan) di Banten pada bulan September

2014 mencapai 649,19 ribu orang (5,51%) meningkat 26,35 ribu

orang, dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2014 yang

sebesar 622,84 ribu orang (5,35%). Selama periode Maret 2014 -

September 2014, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan

bertambah 5,49 ribu orang (dari 375,69 ribu orang pada Maret 2014

menjadi 381,18 ribu orang pada September 2014), sementara di

daerah perdesaan bertambah 20,87 ribu orang (dari 247,14 ribu orang

pada Maret 2014 menjadi 268,01 ribu orang pada September 2014).

Pada periode Maret-September 2014, Indeks Kedalaman Kemiskinan

(P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan kenaikan.

Kenaikan P1 mapun P2 diperdesaan lebih tinggi dari perkotaan, hal ini

memberikan indikasi bahwa penduduk miskin di perdesaan semakin

Page 141: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 139 -

terpuruk. Sementara itu, kondisi di perkotaan tidak terlalu berubah

secara signifikan.

Selain itu, diperlukan upaya untuk menghadapi tantangan utama

penanggulangan kemiskinan seperti diantaranya pertumbuhan

penduduk masih cukup besar, Petani dan nelayan dihadapkan pada

lahan usaha yang semakin terbatas, Peluang usaha dan

pengembangan usaha masyarakat miskin yang terbatas, Urbanisasi

yang memperparah kemiskinan perkotaan (slum dan squatter),

Rendahnya kualitas SDM, khususnya usia muda, Rendahnya

penyerapan tenaga kerja sektor industri, Masih banyak daerah

terisolir, dengan akses pelayanan dasar yang rendah, Belum

tersedianya jaminan perlindungan sosial yang komprehensif, serta

social exclusion (marjinalisasi), seperti kepada penduduk: difabel,

berpenyakit kronis, ilegal, dll.

Akibat kondisi kemiskinan saat ini dan tantangan ke depan

diperlukan rencana khusus untuk percepatan penurunan

kemiskinan–MP3KI melalui pendekatan perlindungan sosial yang

universal, pengembangan pelayanan dasar, dan pengembangan

penghidupan yang berkelanjutan melalui sinergitas program/kegiatan

dari pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, sesuai kondisi

wilayah. MP3KI ini dilakukan melalui strategi Perluasan jangkauan

program-program bersasaran (targeted) untuk penduduk miskin dan

rentan, Pengembangan penghidupan masyarakat miskin dan rentan

berdasarkan koridor pulau dan kawasan khusus, dan

Pengarusutamaan (mainstreaming) penanggulangan kemiskinan

diseluruh kebijakan dan program pembangunan.

Berdasarkan analisis atas hasil evaluasi kinerja pembangunan baik

ditingkat nasional maupun di provinsi Banten yang telah dicapai, untuk

indikator inflasi, jumlah penduduk miskin dan pengangguran terbuka di

tahun 2016 berdasarkan trend/kecenderungan realisasi tahun berjalan

dan tahun-tahun sebelumnya, perlu kerja keras untuk mencapai target-

target yang dijabarkan dalam RPJMD Provinsi Banten 2012-2017.

Perbandingan kondisi ekonomi makro Provinsi Banten dan Nasional pada

tahun 2016 terlihat sebagaimana Tabel 3.7

Page 142: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 140 -

Tabel 3.7 Perbandingan Sasaran Ekonomi Makro Provinsi Banten dan Nasional

Tahun 2013-2016(%)

BANTEN NASIONAL BANTEN NASIONAL BANTEN NASIONAL BANTEN NASIONAL

1Laju Pertumbuhan

Ekonomi (LPE)5,66 - 6,6-6,8 6,4-6,9 6,7-6,8 5,8 6,8-6,9 6,6

2 Laju Inflasi 9,65 - 4,5 ± 1 5 4,5 5 - 4

3 Penduduk Miskin 5,89 11,7 5,3-5,0 8,0-10,0 5,1-4,8 9,5-10,5 4,9-4,7 9,0-10,0

4Pengangguran

Terbuka9,9 - 9,74 5,6-6,0 9,24 5,0-5,5 8,74 5,2-5,5

TARGET 2016NO

URAIAN

INDIKATOR

REALISASI 2013 REALISASI 2014 TARGET 2015

Sumber :BPS Provinsi Banten dan RPJMD Provinsi Banten Tahun 2012-2017, dan RPJMN 2015-2019

Pada tahun 2016 mendatang, pembangunan perekonomian daerah

Provinsi Banten diharapkan dapat meningkatkan kualitas pertumbuhan

ekonomi sehingga mampu memecahkan permasalahan sosial mendasar

terutama kemiskinan dan pengangguran. Oleh karena itu, diperlukan

partisipasi aktif masyarakat dan swasta (dunia usaha) sebagai pilar dan

pelaku utama pembangunan ditunjang oleh kebijakan pengendalian

inflasi dan kredit bagi pengembangan usaha kecil dan menengah. Dalam

kaitan tersebut diatas, pertumbuhan ekonomi didorong terutama dengan

meningkatkan investasi, khususnya hilirisasi industri. Peningkatan

investasi dilakukan dengan mengurangi hambatan-hambatan yang ada

yaitu dengan menyederhanakan prosedur perijinan, memberikan

kemudahan kredit/pinjaman usaha terutama bagi kelompok usaha kecil

menengah, mempersiapkan tenaga kerja terlatih di bidang industri,

pemilihan komoditas unggulan untuk diproduksi massal yang dapat

menciptakan forward linkage dan backward linkage yang besar bagi

perekonomian masyarakat banten, meningkatkan penyediaan

infrastruktur dan energi, dan lain-lain.

3.1.3 Strategi Pembangunan Perekonomian Daerah (Pro Growth) dan

Peningkatan Lapangan Kerja (Pro Job).

Parameter keberhasilan pembangunan bukan hanya semata-mata besaran

target Pertumbuhan ekonomi, tapi yang lebih penting adalah bagaimana proses

pertumbuhan ekonominya yang harus sehat. Sehat dari sisi pemerataan

pembangunan antar wilayah, berkurangnya kesenjangan kesejahteraan dan

bergeraknya sektor riil serta tumbuhnya investasi. Belanja pemerintah, khususnya

belanja Pemerintah Provinsi Banten sebagai bagian dari kerangka pertumbuhan

ekonomi diarahkan harus dapat menjadi akselerator bagi peningkatan investasi,

peningkatan produktivitas daerah khususnya yang berbasis ekspor dan

Page 143: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 141 -

mengurangi ketergantungan akan barang-barang impor. Dengan demikian akan

terjadi penambahan aliran modal dalam menggerakan ekonomi secara

keseluruhan. Penciptaan peningkatan produktivitas melalui akumulasi modal dari

hasil peningkatan investasi dan perluasan pasar keluar daerah/ekspor akan makin

meningkatan permintaan atau penciptaan tenaga kerja dan peningkatan

pendapatan.

Belanja pemerintah dalam kerangka pertumbuhan ekonomi yang sehat tidak

hanya sekedar investasi infrastruktur untuk mengakselerasi peningkatan

produktivitas tetapi juga bagaimana belanja pemerintah dapat menyelesaikan

masalah-masalah sosial dan kemiskinan yang menjadi penghambat pertumbuhan.

Belanja diarahkan pada aktivitas yang memiliki eksternalitas yang besar. Belanja

pada sektor pendidikan diarahkan pada pendidikan sesuai permintaan pasar

tenaga kerja, belanja pada sektor kesehatan diarahkan pada peningkatan

kesehatan masyarakat untuk menunjang peningkatan produktivitas dan daya

saing sumber daya manusia. Belanja penanganan kemiskinan tidak hanya sekedar

jaring pengaman sosial seperti raskin, beasiswa, penanganan gizi buruk tapi

diarahkan juga pada pemberdayaan masyarakat yang mampu mengangkat dan

menghilangkan kemiskinan masyarakat dan tidak lagi menjadi beban belanja yang

tidak produktif. Penyelesaian masalah sosial untuk menjaga perkembangan

investasi.

Belanja pembangunan diarahkan pada upaya pengarahan pertumbuhan

ekonomi yang sehat, untuk itu dibagi arahan dua kategori belanja, yaitu crisis action

program dan development agent program. Pembagian ini tentunya berdasarkan data

atau fakta adanya potensi/kekuatan yang harus dieksplorasi dan disisi lain ada

masalah-masalah yang harus ditangani secara khusus yang bersifat krisis, seperti

kemiskinan, pengangguran, tingkat kesehatan yang rendah dan lain sebagainya.

Kategori crisis action program adalah program rencana tindak untuk

menyelesaikan masalah yang sifatnya krisis dan perlu ditangani segera dan sebagai

bagian dari kebijakan pro poor, pro job dan sekaligus juga pro growth dengan skala

terbatas untuk katergori masyarakat ekonomi lemah. Crisis action program terbagi

atas perlindungan sosial (social safety net) dan pemberdayaan ekonomi (injection up

grade). Perlindungan sosial diarahkan sebagai solusi sementara dalam mengatasi

masalah-masalah sosial akibat adanya kemiskinan, seperti raskin, beasiwa

pendidikan atau pendidikan gratis, pengobatan gratis, penanganan kekurangan

Page 144: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 142 -

gizi, bantuan benih gagal panen dan kegiatan lainnya, sedangkan pemberdayaan

ekonomi lemah adalah program peningkatan kemampuan ekonomi masyakat yang

berada pada kategori krisis atau prasejahtera menuju sejahtera dengan

kemampuan memenuhi kebutuhan pangan, sandang dan papan tanpa tergantung

pada pihak lain.

Ketegori development agent program adalah program pembangunan yang

diarahkan untuk menjadi akselerator atau pengungkit dalam pengembangan

ekonomi dan pembangunan yang memiliki multiplier effect atau dampak ganda yang

besar, baik dalam sumbangannya terhadap penyediaan lapangan kerja (pro job)

maupun dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi (pro growth). Development

agent terbagi atas akselerator, back up agent dan follower. Akselerator adalah

program kegiatan yang dirancang untuk menjadi daya tarik atau pengungkit bagi

aktivitas ekonomi yang lain. Hal ini berupa kebijakan pro dunia usaha baik

pemberian insentif maupun peningkatan iklim usaha yang baik. Secara umum

target akhir adalah menjadikan Provinsi Banten menjadi daerah yang memiliki nilai

kompetitif dan komparatif investasi. Contoh dari program akselerator

pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), revitalisasi logistic management,

pengembangan pusat-pusat pertumbuhan seperti kawasan industri (industrial

estate), agropolitan, minapolitan, kawasan strategis Bojonegara dan pengembangan

program tematik lain yang memiliki dampak ganda, seperti sistandu,

pengembangan pola pembiayaan usaha masyarakat, dan peningkatan sekolah

menengah kejuruan sebagai sumber tenaga terampil. Back up agent adalah

program dari development agent yang berfungsi untuk mendukung terlaksananya

program akselerator. Contoh dari program back up agent adalah pengembangan

konektivitas atau pembangunan jaringan jalan dan jembatan ke KEK atau ke

pusat-pusat pertumbuhan, pengembangan kelembagaan masyarakat dan

pembangunan infrastruktur lainnya. Posisi program back up agent sangat penting

bagi keberlangsung program akselerator selama dunia usaha belum dapat

melaksanakannya sendiri. Follower adalah program yang menjadi pengikut sebagai

akibat dari adanya program akselerator. Program ini diantaranya adalah investasi

pada BUMD yang diarahkan untuk terlibat bersama-sama dunia usaha lain dalam

mengembangkan dampak program akselerator.

Secara umum kebijakan pembangunan ekonomi daerah tahun 2016, akan

diarahkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas (pro

growth) yang mampu menciptakan dan memperluas lapangan kerja (pro job), serta

Page 145: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 143 -

mampu mengurangi tingkat kemiskinan yang signifikan (pro poor) sesuai dengan

target RPJMD Provinsi Banten tahun 2012-2017, namun tetap memperhatikan

pembangunan kualitas lingkungan dan mengurangi dampak perusakan

lingkungan yang telah terjadi seperti terjadinya banjir (pro environment).

Untuk itu kebijakan ekonomi yang akan ditempuh pada tahun 2016 adalah

melalui:

1. Meningkatkan Konektivitas dan Daya Dukung Pusat-Pusat

Pertumbuhan.

Peningkatan investasi akan diperkuat konektivitas dan daya dukung pusat-

pusat pertumbuhan, baik kawasan industri, kawasan pariwisata tanjung

lesung, agropolitan, minapolitan, dan kawasan pusat pertumbuhan strategis

lainnya. Dengan kondisi permintaan pasar investasi yang relatif tinggi,

khususnya di sektor industri akan terakselerasi lebih cepat dengan dukungan

konektivitas pada simpul-simpul transportasi regional dan global, dukungan

infrastruktur produksi seperti air baku dan listrik serta dukungan regulasi

kebijakan yang membuat kompetitif dunia usaha.

Kebijakan ini merupakan kebijakan pembangunan ekonomi ruang. Beberapa

pendekatan pembangunan berbasis ekonomi ruang telah dilaksanakan, seperti

pengembangan agropolitan, minapolitan, penetapan pusat-pusat pertumbuhan,

penetapan kawasan strategis, penetapan wilayah pembangunan, penetapan

desa pusat pertumbuhan, dan lain sebagainya.

Kerangka yang dipakai adalah penetapan kawasan growth pole atau pusat

pertumbuhan secara ruang geografis sekaligus sebagai growth centre atau pusat

pertumbuhan aktivitas ekonomi. Growth centre dan growth pole ini diarahkan

untuk menjadi pusat pelayanan ekonomi bagi wilayah belakangnya/

hinterlandnya. Aktivitas ekonomi growth centre akan sangat tergantung dari

kawasan hinterlandnya, demikian juga sebaliknya kawasan hinterland akan

dapat berkembang apabila fungsi pelayanan oleh kawasan growth centre

dilakukan secara optimal. Growth centre akan berfungsi sebagai pusat distribusi

dan koleksi atau sebagai pusat transaksi perdagangan bagi hasil produksi

kawasan hinterland dan sekaligus memenuhi kebutuhan bahan baku produksi

kawasan hinterlandnya. Selain itu berfungsi pula menjadi pusat pelayanan

sosial, kesehatan dan pendidikan. Penetapan growth centre diharapkan akan

ada aktivitas spread effects (efek penjalaran) dalam bentuk trickle down effect

Page 146: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 144 -

berupa efek peningkatan kinerja aktivitas ekonomi didaerah hinterland. Namun

demikian untuk beberapa aktivitas ekonomi pada kawasan tertentu yang

secara khusus menjadi development agent seperti kawasan industri, kawasan

pariwisata akan menjadi kawasan produksi dan sebaliknya kawasan

hinterlandnya menjadi kawasan pendukung untuk pelayanan seperti

perdagangan, pemukiman dan aktivitas sosial. bahkan pemenuhan kebutuhan

bahan baku.

Pusat pertumbuhan yang memiliki fungsi spesifik seperti kawasan industri,

kawasan pelabuhan, kawasan pariwisata dan lain sebagainya mempunyai

wilayah pelayanan yang berbeda secara umum. Pusat pertumbuhan akan

membentuk magnetisme ruang dan akan saling tarik menarik dengan pusat

pertumbuhan lain. Penetapan level pusat pertumbuhan yang diarahkan akan

membentuk pola yang harmonis dalam pola aliran barang dan sekaligus akan

mengefisienkan investasi infrastruktur pelayanan oleh pemerintah.

Keterhubungan antar pusat pertumbuhan dalam berbagai level akan menjadi

pengintegrasi dari megnetisme ruang. Unsur investasi infrastruktur jalan

menjadi penyearah dalam pembangunan ekonomi berbasis tata ruang karena

dengan adanya jalan penghubung akan terjadi kelancaran pola distibusi dan

koleksi barang-barang yang bersifat ekonomis.

Sebagaimana proses pertumbuhan kota-kota dan kawasan-kawasan aktivitas

ekonomi sebagai pusat pertumbuhan ada yang terjadi secara alamiah dan ada

pula yang dibentuk dan diarahkan sesuai dengan rancangan pembangunan

ekonomi. Pembentukan pusat pertumbuhan baru harus diarahkan sesuai

dengan mekanisme dan permintaan pasar investasi, tentunya harus diikuti

dengan penetapan kebijakan insentif dalam menarik dunia usaha, dan

didukung pula oleh kesiapan pemerintah, baik pusat, provinsi maupun

kabupaten/kota untuk investasi dalam bentuk infrastruktur baik untuk

aktivitas ekonomi maupun sosial kepemerintahan. Untuk itu pasar investasi

kawasan, mulai dari industri, pariwisata, minapolitan, agropolitan dan kawasan

strategis lainnya yang telah tumbuh mulai dari pantai utara Kabupaten

Tangerang, Kabupaten Serang, Kota Serang, dan bersambung ke wilayah barat

sepanjang Selat Sunda mulai Kota Cilegon, Kabupaten Serang, Kabupaten

Pandeglang sampai ke wilayah pesisir selatan Kabupaten Lebak.

Page 147: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 145 -

Ketidakseimbangan pertumbuhan kota-kota diwilayah utara dengan wilayah

selatan terjadi karena faktor aktivitas ekonomi yang tidak seimbangan.

Pertumbuhan alamiah akan makin memperbesar “gap” pembangunan utara

dengan selatan. Dengan penetapan kota kecil Bayah, Malingping dan

Panimbang sebagai pusat pertumbuhan yang “diarahkan” sebagai growth centre

di wilayah selatan harus pula didukung dengan peningkatan infrastuktur

ekonomi dan sosial sekaligus pula dirancang dengan aktivitas ekonomi yang

diarahkan sebagai “development agent”. Dengan dukungan sumber daya alam

yang melimpah dan keindahan alam yang memukau maka development agent

berupa pembangunan pariwisata dalam skala besar dan turunan aktivitas

sumber daya alam akan menjadikan wilayah selatan yang akan datang menjadi

lebih maju. Dukungan infrastruktur jalan, bandara dan pelabuhan laut akan

mempercepat pertumbuhan ekonomi dan kota-kota di wilayah selatan.

Pembangunan tata ruang bukan sekedar membentuk secara ekonomi tetapi

sustainable development harus menjadi pilihan yang tidak dapat ditawar lagi

dalam konsep pembangunan, khususnya dalam pembangunan lingkungan

hidup. Water management dalam keberlangsungan ekonomi sangat terkait

dengan tata ruang. Di Provinsi Banten bukan sekedar pemeliharaan tetapi

sudah harus dalam taraf recovery untuk menyelesaikan masalah kebutuhan air

yang sustainable. Posisi banjir dikala musim hujan dan kekeringan dimusim

kemarau menjadi penanda kebutuhan pengaturan recovery tata ruang sebagai

bagian dari water menagement. Disinilah salah satu fungsi koordinasi

penggunaan/ pengendalian tata ruang, khususnya dalam land use planning

demi pemeliharaan lingkungan yang berkelanjutan.

Dalam orientasi pandangan berbasis pusat pertumbuhan wilayah utara

Provinsi Banten mulai dari Kabupaten Tangerang sampai ke Barat Cilegon,

Anyer dan Merak akan menjadi pusat pertumbuhan terbesar yang

menggerakan ekonomi Provinsi Banten. Kekuatan pelabuhan, industri petro

kimia, industri baja dan industri pengolahan lainnya akan menjadi development

agent yang mengungkit multiflier effect aktivitas ekonomi lainnya. Untuk

tumbuh sesuai dengan yang diharapkan maka pembangunan konektivitas dan

daya dukung kawasan menjadi salah satu kebijakan pembangunan ekonomi.

Pada tahun 2016 kawasan pusat pertumbuhan yang diprioritaskan adalah

sebagaimanan Tabel 3.8 berikut:

Page 148: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 146 -

Tabel 3.8 Kawasan Pusat Pertumbuhan Prioritas Tahun 2016

NO KAWASAN PRIORITAS REKOMENDASI

1 Panimbang (PKWp) Kawasan pariwisata, kemaritiman, agrobisnis

2 Binuangen Kemaritiman

3 Bayah (PKWp) Kawasan Pariwisata, pertambangan, industri semen, agro

industry, dan kemaritiman

4 Maja (PKWp) Pusat pertumbuhan industri

5 Teluk Naga (PKW) Pusat pertumbuhan industri / kemaritiman, dan

pertanian

6 Kronjo Kawasan industri, minapolitan, dan pertanian

7 Pontang, Tirtayasa, Tanara

(utara)

Kawasan Industri dan minapolitan

8 Bojong Menteng Pusat pengelolaan persampahan

9 Cilegon - Bojonegara Kawasan industri (kawasan perhatian investasi nasional),

kemaritiman

2. Revitalisasi investasi

Pemerintah daerah yang berhasil secara ekonomi ditandai dengan

meningkatnya pendapatan masyarakat dan terciptanya lapangan kerja yang

mampu mengikis pengangguran. Hal ini hanya dapat terjadi apabila kondisi

wilayah atau daerah secara ekonomi memiliki nilai kompetitif investasi atau

dengan kata lain daerahnya memiliki daya saing ekonomi.

Pemahaman akan daya saing daerah tidak terlepas dari kompetisi antara

daerah, bahkan harus memiliki daya saing secara global karena aktivitas

ekonomi dunia sudah sangat sulit dibatasi oleh batasan administrasi negara,

apalagi batasan provinsi dan kabupaten. Proteksi atas produksi dalam negeri

hanya akan menyebabkan balasan proteksi atas barang-barang ekspor. Yang

akan terjadi adalah persaingan yang tidak terelakan atas produksi lokal dengan

asing baik didalam pasar lokal, regional maupun pasar internasional. Siapa

yang memiliki produk yang kompetitif dialah yang akan menjadi market leader.

Untuk menjadi market leader harus memahami kerangka supply chains,

dimana pola supply-demand berada pada kesetimbangan yang baik yang

menghasil biaya produksi yang efisien.

Dalam entitas ekonomi, supply chains Provinsi Banten tidak terlepas dari supply

chains nasional dan global. Pola produksi dan pasar sudah tidak mengenal

batasan administratif. Lebih dari seratus negara terlibat dalam kegiatan ekspor

impor dengan Provinsi Banten. Sebagai bagian dari komunitas supply chains

ekonomi internasional, maka brand image Provinsi Banten dalam bidang

ekonomipun, khususnya investasi telah tercatat di mata para investor masing-

Page 149: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 147 -

masing baik yang positif maupun yang negatif. Untuk itu kerangka supply

chains management diterapkan sebagai bagian kerangka revitalisasi investasi

yang memadukan pemilihan komoditas produk, kekuatan pasar, kerangka

pembiayaan, dan logistik management dalam mengelola pembangunan

perekonomian di Provinsi Banten untuk menjadikan brand images daerah yang

kompetitif dalam menarik investasi. Beberapa variable yang diterapkan dalam

konsep diantaranya : pemberdayaan produk lokal, peningkatan dan pengayaan

produk substitusi impor, perkuatan pasar lokal, revitalisasi dan restrukturiasi

logistik management, revitalisasi pembiayaan, kemitraan usaha kecil,

menengah dengan usaha besar dengan kerangka keterkaitan proses produksi

dan pasar, revitalisasi dan restrukturisasi pasar investasi, reorientasi pasar

eksport dan peningkatan orientasi pasar domestik. Variabel-variabel tersebut

pada dasarnya saling terkait dan membentuk sistem. Perbaikan pada satu

variable akan memberikan kontribusi peningkatan perbaikan ekonomi secara

keseluruhan. Apalagi kalau secara bersama-sama memberikan kontribusi

maka akan meningkatkan perbaikan ekonomi lebih signifikan.

Sebagaimana kita ketahui, saat ini serangan produk asing khususnya dari

negara China telah membanjiri pasar dalam negeri termasuk di Provinsi

Banten. Permintaan pasar dalam negeri atas produk asing didasarkan atas

harga yang murah dan barang yang berkualitas dan juga sebagian warga telah

minded dengan barang-barang berlabel merk terkenal. Kecintaan atas produk

dalam negeri telah luntur. Nasionalisme dikalahkan oleh hukum ekonomi.

Namun demikian, hal ini akan memunculkan kesadaran baru bahwa produk

dalam negeri harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan menjadi tuan di

negeri orang. Hukum ekonomi harus diikuti untuk menjadi market leader.

Produk dalam negeri harus kompetitif. Efisiensi biaya produksi harus

dilakukan. Pasar harus direbut. Untuk itu perlu dilakukan pemberdayaan

produk lokal. Pemberdayaan produk lokal mempunyai dimensi kinerja yang

harus komprehensif. Berbagai sektor harus saling mendukung. Permodalan

harus didukung oleh sektor pembiayaan, Perlu peningkatan kemampuan

sumber daya manusia baik teknis maupun management, perlu difasilitasi

akses pasar dan akses bahan baku. Secara operasional, pemberdayaan produk

dapat dilakukan berdasarkan kasus per kasus sesuai dengan tingkat

permasalahan. Pertumbuhan ekonomi yang disumbang dari kegiatan ekspor

impor menunjukan nilai yang relatif kecil apabila dilihat dari sumbangan PDRB

karena nilai impor mendekati nilai ekspor, sementara pertumbuhan ekonomi

Page 150: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 148 -

yang baik harus ditunjukan dengan selisih ekpor yang besar dikurangi impor.

Artinya ada nilai lebih Location Quotient dari hasil proses produksi berbanding

dengan wilayah luar banten. Pertambahan pendapatan dari selisih ekpor impor

menjadikan pertambahan re-investasi di dalam wilayah Banten. Ironisnya

komoditi ekpor impor yang terbesar di Provinsi Banten adalah dari komoditas

Kimia dimana Provinsi Banten, khususnya di Kota Cilegon sebagai pusat

Industri Kimia terbesar di Indonesia.

Memperhatikan kondisi besaran barang-barang impor, khususnya yang terkait

dengan bahan baku produksi industri, maka peningkatan dan pangayaan

produk substitusi impor ke dalam konsep supply chain management yang

tentunya akan memiliki kaitan dengan rancangan perkuatan pasar lokal,

Revitalisasi dan restrukturisasi pasar investasi dan peningkatan orientasi pasar

domestik. Besaran impor khususnya bahan baku industri akan menciptakan

pasar investasi untuk subtitusi pemenuhan kebutuhan bahan baku industri

dan sekaligus memperkuat pasar domestik. Kekuatan industri kimia hulu akan

menciptakan rangkaian berbagai industri sampai ke konsumen. Indonesia

dengan jumlah penduduk lebih dari dua ratus empat puluh juta merupakan

pasar konsumsi yang sangat besar dan harus dapat dipenuhi oleh industri

dalam negeri. Provinsi Banten sebagai pusat industri kimia hulu dapat menjadi

pusat pengembangan industri secara keseluruhan di Indonesia.

Orientasi pasar domestik atau pasar dalam negeri bagi industri-industri di

Provinsi Banten harus menjadi target kinerja ekonomi karena jumlah

penduduk Indonesia yang besar menjadi potensi pasar disatu sisi dan besaran

impor atas barang-barang yang sebenarnya masih bisa diproduksi di dalam

negeri masih sangat besar. Orientasi pasar domestik pada dasarnya merupakan

konsep substitusi produk impor yang diperluas dari wilayah Provinsi Banten.

Perbedaannya hanya terletak pada pemahaman data pasar domestik atas

barang-barang impor. Kemampuan daya saing dengan barang impor dalam

merebut pasar domestik di luar Provinsi Banten bukan hanya dari efisiennya

biaya produksi di pabrik tetapi kemampuan efisiensi di logistic cost termasuk

didalamnya biaya transportasi menjadi tantangan tersendiri karena di Indonesia

biayanya termasuk sangat mahal. Untuk itu managemen logistik menjadi target

fokus dalam kerangka supply chain management.

Pendekatan managemen logistik sebagai bagian dari restrukturisasi efisiensi

produtivitas daerah, baik dalam kerangka efisiensi produksi pada sektor riil

Page 151: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 149 -

maupun dalam kerangka ketahanan daerah, khususnya pangan. Kebijakan

pembangunan revitalisasi managemen logistik muncul berdasarkan fakta

adanya cost logistic yang mahal di satu sisi tetapi pada sisi lain kapasitas

infrastuktur logistik yang masih banyak tidak terpakai menjadi anomali

tersendiri dalam struktur ekonomi di Provinsi Banten khususnya dalam

aktivitas ekspor- impor. Dengan posisi geografis Selat Sunda sebagai sea line

internasional atau Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yang banyak dilalui

kapal niaga antar negara membuat Provinsi Banten pada posisi tawar logistic

bisnis yang kompetitif, apalagi dengan potensi pasar produksi ekspor-impor

yang besar dan infrastuktur jalan yang memadai. Demikian juga dalam siklus

supply demand pada komoditas pangan terjadi anomali yang menyebabkan

biaya tinggi karena system logistik yang belum masuk sebagai bagian dari

siklus supply chains management.

Sejalan dengan itu pendekatan managemen logistik yang banyak melibatkan

stake holder menjadi agenda dalam mengimplementasikan Banten sebagai

Gerbang Investasi yang memiliki nilai kompetitif dan komparatif investasi.

Deklarasi Gerbang Investasi harus diikuti pula dengan peningkatan Brand

Image investasi di Provinsi Banten, dimana komparatif logistic cost sebagai

penyuara dalam global image. Suara berita yang bersifat good news atau berita

baik akan mendapat sambutan dunia usaha (investasi). logistic cost di Indonesia

termasuk yang paling mahal di dunia, sementara logistik akan masuk dalam

variable cost produksi yang harus dibayar konsumen. Persaingan harga sudah

bukan lagi domain persaingan pengusaha tetapi sudah menjadi domain

persaingan antar negara/pemerintah daerah karena peran pemerintah dan

pemerintah daerah yang besar dalam sumbangannya untuk mereduksi biaya

produksi di suatu daerah/negara, khususnya yang berkaitan dengan logistik

dan fiskal. Kegagalan dalam mereduksi biaya logistik akan menyebabkan

kegagalan pembangunan ekonomi, karena orientasi komoditas ekspor akan

melemah bahkan pasar lokal akan dapat di rebut dan dipenuhi oleh barang-

barang Impor.

Provinsi Banten sebagai daerah yang secara ekonomi tumbuh dan berkembang

pesat dengan basis kegiatan industri termasuk industri berorientasi ekspor.

Kegiatan Industri telah menyumbang rata-rata sekitar 50% (lima puluh prosen)

pada PDRB Provinsi banten. Kegiatan industri yang berorientasi ekspor dan

berbahan baku impor sebagian besar atau sekitar 85 % melalui outlet

Pelabuhan Tanjung Priok, sementara yang melalui Pelabuhan di Provinsi

Page 152: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 150 -

Banten kurang dari 15 % sebagian besar barang curah di Pelabuhan Cigading

milik PT. Krakatau Bandar Samudra. Dikatakan anomali ekonomi karena

variable cost logistic ke Pelabuhan Tanjung Priok lebih mahal dari pada ke

Pelabuhan di Provinsi Banten, semisal Pelabuhan Merak Mas di Merak Cilegon.

Selain itu kapasitas pelayanan Pelabuhan Merak Mas baru terpakai sekitar 5 %

dari kapasitas terpasang. Seluruh infrastruktur pelabuhan telah siap.

Pelayanan Bea cukai telah dilengkapi dengan sistem EDI (Electronic Data

Interchange) dan pelayanan karantinapun telah tersedia.

Adanya anomali permasalahan logistik ekspor-impor di Provinsi Banten

memperlihatkan bahwa adanya sesuatu hal yang tidak terkoneksikan dalam

uraian masalah ekonomi yang dihadapi mengingat variable harga dan kesiapan

pelayanan telah pada kondisi yang kompetitif. Hal ini dilihat sebagai peluang

untuk menaikan kinerja ekonomi yang signifikan.

Pada ketahanan pangan, tataran management logistik menjadi sangat penting

karena ketahanan pangan merupakan program strategis nasional yang harus

dan dapat mengantisipasi kerawanan pangan dan kerawanan social. Kesiapan

logistik pangan Provinsi dibentuk sebagai pelengkap ketahanan pangan

nasional, dimana Provinsi Banten telah memiliki cadangan beras provinsi yang

selalu dipelihara tingkat ketersediannya. Pada tingkat masyarakat dibentuk

cadangan pangan pada lumbung-lumbung beras yang tersebar di sebagian

wilayah dan akan terus dikembangkan menjadi ketahanan pangan lokal.

Ketahanan logistik pangan akan membantu mengendalikan tingkat inflasi,

mengingat salah satu sumbangan terbesar inflasi dari bahan makanan dan

makanan olahan. Dengan terkendalinya inflasi akan menjaga tingkat daya beli

masyarakat dan sekaligus menyumbang pengurangan kemiskinan.

Menjaga tingkat inflasi sesuai dengan target kinerja. Tim Pengendali inflasi yang

telah terbentuk pada tahun 2010 bertugas mengendalikan harga yang

sekaligus memberikan pengaruh pada ketahanan tingkat daya beli masyarakat.

Dengan terpeliharanya tingkat daya beli masyarakat maka tingkat konsumsi

akan mendorong tingkat permintaan. Pertumbuhan Ekonomi yang didorong

tingkat konsumsi akan lebih terjaga lagi dengan mengendalikan tingkat inflasi.

Peningkatan investasi yang diarahkan pada peningkatan usaha mikro dan kecil

khususnya di sektor primer adalah dengan merestrukturisasi dan merevitalisasi

pembiayaan. Dengan konsep “pembiayaan pembangunan bukan hanya belanja

pemerintah, baik itu APBN, APBD Provinsi maupun APBD kabupaten/kota

Page 153: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 151 -

tetapi pembiayaan pembangunan merupakan resultanste pembiayaan

pemerintah, dunia usaha dan masyarakat”. Belanja pemerintah hanya bersifat

stimulan, fasilitasi dan pelayanan bagi masyarakat dan dunia usaha.

keberhasilan pembangunan bukan diakibatkan oleh besarnya belanja

pemerintah tetapi yang lebih penting adalah bagaimana belanja pemerintah

tepat sasaran dalam menggerakan lokomotif investasi dunia usaha dan

investasi masyarakat. Keberhasilan ini salah satunya dapat dilihat dari

bagaimana pergerakan uang dalam satu daerah. Pergerakan uang merupakan

bukti kinerja dan dinamisasi aktivitas ekonomi. Pergerakan uang dapat kita

lihat dari neraca lembaga keuangan seperti perbankan. Parameter-parameter

yang terdapat dalam neraca perbankan dapat menjadi patokan dalam

keberhasilan pembangunan ekonomi. Memperbaiki dan memfasilitasi kinerja

pada lembaga keuangan khususnya perbankan dapat menjadi perbaikan

kinerja pembangunan. Terlebih lagi lembaga keuangan dapat menjadi alat

penarik investasi yang signifikan apabila kinerja ekonomi di sektor riil di daerah

bersangkutan makin berkembang. Dengan posisi seperti ini maka lembaga

keuangan/ perbankan merupakan mitra strategis dalam pembangunan

ekonomi.

Sejalan dengan hal tersebut, untuk mendukung kinerja pembiayaan usaha

mikro kecil yang memiliki keterbatasan akses dan konetivitas dengan lembaga

pembiayaan, khususnya perbankan disatu sisi dan azas prudential atau kehati-

hatian lembaga pembiayaan, maka perlu lembaga pendukung konektivitas dan

intermediasi pembiayaan, yaitu Lembaga Penjamin Kredit Daerah dan

Konsultan Keuangan Mitra Bank. Untuk itu sejak tahun 2013 telah

dipersiapkan perusahaan penjaminan kredit daerah dan penyuluh pertanian,

peternakan dan kehutanan serta yang lainnya yang berfungsi sebagai

konsultan keuangan mitra bank dan pada tahun 2016 akan lebih diperkuat,

termasuk perkuatannya melalui pendirian Bank Banten. Dengan pemantapan

restrukturisasi dan revitalisasi pembiayaan akan memperkuat fungsi

intermediasi perbankan dari intermediasi investasi statis menjadi investasi

dinamis, dari kredit konsumtif menjadi kredit investasi dan produktif.

Peningkatan Investasi pada sektor produksi berbasis produk subtitusi impor

sebagai bagian dari konsep peningkatan LPE didasarkan bahwa selisih ekspor

dengan impor relatif kecil di Provinsi Banten, sehingga sumbangan yang besar

dari ekspor tersedot oleh komoditas impor. Untuk itu dengan data dasar

besarnya backward effect dan data komoditas impor, menjadi dasar dalam

Page 154: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 152 -

menarik investasi dan memproduksi komoditas tertentu. Peningkatan produk

subtitusi impor berarti mendayagunakan pasar domestic dengan memperkuat

produksi domestik. Diharapkan melalui strategi ini laju pertumbuhan ekonomi

di Banten dapat terus meningkat dan sekaligus memperbanyak lapangan kerja

yang baru.

3. Revitalisasi Pendidikan Berorientasi Pasar Kerja

Kemiskinan dan pengangguran pada dasarnya terbentuk dari

kapasitas dan kualitas SDM yang rendah, yang tidak mampu dan

tidak memiliki daya saing untuk mendapatkan pekerjaan dan tidak

dapat menciptakan pekerjaan. Tidak bekerja menjadikannya sumber

kemiskinan. Akibat kemiskinan akan menjadi masalah sosial dan

menyebabkan biaya tinggi dalam penanggulangannya, baik

penanggulangan kemiskinan itu sendiri, maupun penanggulangan

masalah sosial. Untuk itu, salah satu strategi dan prioritas

penanggulangan kemiskinan dan pengangguran adalah peningkatan

kapasitas dan kualitas SDM.

Peningkatan kapasitas dan kualitas SDM di wilayah Provinsi Banten

sesuai dengan kewenangannya, merujuk kepada Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, di mana salah

satu pasalnya menyebutkan bahwa pendidikan menengah yang

semula kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota menjadi

kewenangan Pemerintah Provinsi Banten.

Sejalan dengan kewenangan yang dimiliki di bidang pendidikan, dan

memperhatikan data-data yang menjadi dasar penetapan isu strategis,

di mana struktur tenaga kerja berdasarkan pendidikan menunjukkan

bahwa jumlah yang bekerja sebanyak 2.667.539 orang atau 54%

merupakan lulusan SD dan SMP, dan jumlah yang menganggur yang

memiliki pendidikan SD dan SMP adalah sebesar 373,998 orang atau

69%, sehingga jumlah tenaga kerja lulusan SD dan SMP jumlahnya

adalah sebesar 2,293,541 atau 52,16%. Tenaga kerja yang memiliki

kualitas SDM rendah tersebut umumnya bekerja di sektor pertanian

dan sektor informal, sementara di sektor pertanian sendiri sudah

dalam kategori kelebihan tenaga kerja (over employment), dan akibat

kelebihan tenaga kerja menyebabkan jumlah jam kerja di bawah 35

jam/minggu. Dan inilah salah satu penyebab kemiskinan yang relatif

Page 155: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 153 -

latent.

Untuk menyelesaikan permasalahan sebagaimana diuraikan di atas,

maka strateginya adalah revitalisasi peningkatan kapasitas dan

kualitas SDM melalui revitalisasi dan optimalisasi infrastruktur

pendidikan, baik formal maupun non formal, seperti Sekolah

Menengah Kejuruan dan Balai Latihan Kerja. Revitalisasi dan

optimalisasi infrastruktur pendidikan SMK diarahkan sebagai berikut:

1) Jurusan/program pendidikan pada SMK disesuaikan dengan

permintaan pasar kerja.

2) Sekolah sebagai tempat mendidik calon tenaga kerja yang siap

bekerja sesuai dengan permintaan pasar kerja.

3) Sekolah sebagai tempat mendidik calon wirausahawan/pengusaha

dengan pola pendidikan penyiapan produksi dan pemasaran.

4) Sekolah sebagai tempat kegiatan pendidikan formal dan sekaligus

menjadi tempat pendidikan non formal dan informal sebagaimana

fungsi Balai Latihan Kerja untuk masyarakat umum guna

meningkatkan kapasitas tenaga kerja lulusan SD, SMP yang telah

ada.

5) Sekolah sebagai tempat pendidikan dan tempat industri produksi,

sebagai turunan dari pola pendidikan penyiapan produksi dan

pemasaran.

6) Sekolah sebagai tempat belajar dan bekerja, sehingga siswa bisa

sekolah tanpa mengeluarkan biaya pendidikan.

Berdasarkan arah revitalisasi dan optimalisasi infrastruktur

pendidikan SMK, maka ke depan SMK dapat menjadi mandiri,

khususnya dalam pembiayaan kegiatan belajar mengajar dan

sekaligus menjadi agen pembangunan yang mampu menciptakan

lapangan kerja dan menanggulangi biaya pendidikan masyarakat

miskin dengan pola belajar sambil bekerja.

Seiring dengan arah dan program tersebut, maka perlu ditindaklanjuti

dengan pola pengorganisasian kelembagaan yang mengarahkan pada

SMK sebagai lembaga BLUD, sehingga pengelolaan program dan

keuangan menjadi lebih fleksibel. Hal yang sama dapat diberlakukan

pada Balai Latihan Kerja. Dengan demikian, lembaga pelayanan

umum yang dimiliki Pemerintah Provinsi Banten yang semula cost

Page 156: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 154 -

centre dapat menjadi profit centre.

Salah satu focus utama revitalisasi pendidikan berorientasi kerja yang

dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Banten adalah revitalisasi Balai

Latihan Kerja Provinsi Banten yang berlokasi di Serpong dan

Pendidikan Kejuruan berbasis kompetensi yang berorientasi pada

pasar kerja.

3.1.4 Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah

1. Kondisi Kemiskinan di Provinsi Banten

Pada September 2014 jumlah penduduk miskin di Provinsi Banten

kembali mengalami pengingkatan dari semester sebelumnya. Jumlah

penduduk miskin di Provinsi Banten pada September 2014 mencapai

649.190 orang (5,51 persen), jumlah penduduk miskin pada Maret

2014 sebanyak 622.840 orang atau sebesar 5,35 persen. Bila

dibandingkan dengan daerah provinsi lainnya, angka kemiskinan di

Provinsi Banten tergolong relatif rendah namun demikian yang perlu

menjadi focus perhatian yaitu penurunan angka kemiskinan seolah

mengalami stagnasi (tidak bergeser dari angka 5-6 persen). Hal

tersebut merupakan tantangan tersendiri yang memerlukan langkah

strategis untuk menyelesaikannya.

Terkait dengan peningkatan jumlah penduduk miskin selama periode

Maret 2014 – September 2014, di perkotaan disebabkan oleh beberapa

faktor, diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Meningkatnya upah riil buruh konstruksi dari Rp 58.243,- menjadi

Rp 59.300,- pada September 2014.

2) Meningkatnya upah riil pembantu rumah tangga dari

Rp384.681,- pada Maret 2014 menjadi Rp 403.925,-Peningkatan

kedua upah tersebut mampu mengimbangi laju inflasi yang cukup

tinggi, sehingga persentase penduduk miskin di perkotaan pada

September 2014 hanya bertambah sebesar 0,01 persen dari kondisi

Maret 2014.

Sementara itu beberapa faktor terkait dengan penurunan jumlah dan

persentase penduduk miskin selama periode Maret 2014 – September

2014 di perdesaan adalah sebagai berikut:

Page 157: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 155 -

1) Inflasi umum yang relatif tinggi selama periode Maret-September

2014, yaitu sebesar 2,89 persen.

2) Pertumbuhan sektor pertanian yang melambat pada Triwulan III

2014 sebesar 2,29 persen.

3) Nilai Tukar Petani mengalami penurunan dari 105,59 pada

Maret 2014 menjadi 103,74 pada September 2014.

4) Upah buruh tani secara riil mengalami penurunan pada September

2014, dari Rp 32.216,- pada Maret 2014 menjadi Rp 32.121,-Rata-

rata harga Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat petani menurun

dari Rp 4.425,- per kilogram pada Maret 2014 menjadi Rp 4.289,-

per kilogram pada September 2014. Rata-rata harga Gabah Kering

Panen (GKP) di tingkat petani menurun dari Rp 4.154,- per

kilogram pada Maret 2014 menjadi Rp 4.062,- per kilogram pada

September 2014.

Terkait dengan perkembangan tingkat kemiskinan dan jumlah

penduduk miskin di Provinsi Banten pada periode Maret – September

2014 dapat di jelaskan pada Gambar 3.1 di bawah ini:

Gambar. 3.1 Perkembangan Tingkat Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin

di Provinsi Banten Tahun 2005 - 2014

Persoalan kemiskinan bukan hanya sekadar berapa jumlah dan

persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan

adalah tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan. Selain upaya

memperkecil jumlah penduduk miskin, kebijakan penanggulangan

kemiskinan juga terkait dengan bagaimana mengurangi tingkat

kedalaman dan keparahan kemiskinan yang terkait dengan

Page 158: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 156 -

kesejahteraan penduduk miskin. Pada periode Maret-September

2014, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan

Kemiskinan (P2) mengalami penurunan. Hal ini memberikan

gambaran bahwa penduduk miskin sudah semakin membaik.

Indeks Kedalaman Kemiskinan turun dari 0,832 pada Maret 2014

menjadi 0,786 pada September 2014. Demikian pula Indeks

Keparahan Kemiskinan turun dari 0,186 menjadi 0,178 pada

periode yang sama. Penurunan nilai kedua indeks mengindikasikan

bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin

mendekati Garis Kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk

miskin juga semakin menyempit.

2. Prinsip, Strategi dan Kelompok Penanggulangan Kemiskinan

Penanggulangan kemiskinan adalah kebijakan pemerintah pusat dan

daerah yang dilakukan secara sistematis, terencana dan bersinergi

dengan dunia usaha dan masyarakat untuk mengurangi jumlah

penduduk miskin dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Peraturan Presiden Nomor 15 tahun 2010 tentang Percepatan

Penanggulangan Kemiskinan mengamanatkan pembentukan Tim

Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Nasional (TNP2K) di

tingkat pusat dan Tim Koordinasi Penanggulanan Kemiskinan Daerah

(TKPKD) di tingkat daerah. Tim Penanggulangan kemiskinan ini

bertugas melakukan koordinasi penanggulangan kemiskinan dan

mengendalikan pelaksanan program penanggulangan kemiskinan yang

diatur dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 tahun 2010

tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

Penanggulangan kemiskinan dilakukan dengan mempertimbangkan 4

(empat) prinsip utama penanggulangan kemiskinan yang komprehensif

yaitu:

1) Perbaikan dan pengembangan sistem perlindungan sosial;

2) Peningkatan akses pelayanan dasar;

3) Pemberdayaan kelompok masyarakat miskin;

4) Pembangunan yang inklusif.

Page 159: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 157 -

Mengacu pada prinsip utama tersebut, penanggulangan kemiskinan

dilakukan dengan strategi:

1) Mengurangi beban pengeluaran rakyat miskin;

2) Meningkatkan kemampuan dan pendapatan mayarakat miskin;

3) Mengembangkan dan menjamin keberlanjutan usaha mikro serta

kecil dan;

4) Membentuk sinergi kebijakan dan program penanggulangan

kemiskinan.

Strategi dijalankan dengan berbagai program penanggulangan

kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah

daerah, dunia usaha dan masyarakat melalui bantuan sosial,

pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan

kecil, serta program lain dalam rangka meningkatkan kegiatan

ekonomi.

Pada level provinsi, penanggulangan kemiskinan dapat dikelompokkan

menurut basis sasaran (penerima program) dan tujuannya:

1) Kelompok program bantuan/perlindungan sosial berbasis keluarga

(klaster 1). Tujuannya untuk memenuhi hak dasar, mengurangi

beban hidup dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat miskin

(antara lain: Program Jaminan Sosial Rakyat Banten

Bersatu/Jamsosratu, Bantuan Operasional Beras Miskin, dan

Bantuan Siswa Miskin.

2) Kelompok Program penanggulangan kemiskinan berbasis

pemberdayaan masyarakat (klaster 2). Tujuannya adalah

mengembangkan potensi dan memperkuat kapasitas kelompok

masyarkat miskin untuk terlibat dalam pembangunan berdasarkan

prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat.

3) Kelompok Program penanggulangan kemiskinan berbasis

perberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil (klaster 3). Tujuannya

adalah memberikan akses dan penguatan ekonomi bagi pelaku

usaha berskala mikro dan kecil.

Page 160: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 158 -

4) Program-program lain yang secara langsung atau tidak langsung

dapat meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesejahteraan

masyarakat (klaster 4) contohnya listrik desa.

3. Bidang Urusan dan Program Prioritas Pada Rencana Kerja

Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2016.

Rencana kerja penanggulangan kemiskinan tahun 2016 di Provinsi

Banten memuat 11 urusan wajib dan 6 urusan pilihan (dari 25 urusan

wajib dan 8 urusan pilihan) yang mencakup 35 program (dari 78

program) pada RPJMD 2012-2017 seperti terlampir pada Tabel 3.4

berikut:

Tabel 3.9

Program dan SKPD Penanggung Jawab Pada Rencana Kerja Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2016

NO BIDANG URUSAN NO PROGRAM SKPD

URUSAN WAJIB

1 Pendidikan 1 Pendidikan Dasar Wajib Belajar 9

Tahun

Dindik

2 Pendidikan Menengah Wajib Belajar

12 Tahun

Dindik

3 Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFi)

Dindik

2 Kesehatan;

1 Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan

Anak

Dinkes

2 Pembinaan Upaya Kesehatan Dinkes/ RSUD

Banten

3 Pengendalian Penyakit Dan

Penyehatan Lingkungan

Dinkes

4 Kefarmasian Dan Perbekalan

Kesehatan

Dinkes

5 Pengembangan dan Pemberdayaan

Sumberdaya Manusia Kesehatan

Dinkes

6 Peningkatan mutu layanan

kesehatan masyarakat

Dinkes/RSU

Malingping/ RSUD Banten

3 Pekerjaan Umum 3 Pengembangan dan Revitalisasi

Infrastuktur Permukiman

SDAP

4 Perumahan; 1 Pembinaan dan Penataan

Perumahan

SDAP

6 Perencanaan

Pembangunan

2 Pengendalian Pembangunan Daerah Bappeda

11 Pemberdayaan

perempuan dan

perlindungan anak;

1 Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak

BPPMD

13 Sosial 1 Pemberdayaan Masyarakat Miskin Dinsos/ BPPMD

2 Rehabilitasi Sosial Dinsos

3 Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos

4 Pemberdayaan Kelembagan Sosial

dan Keagamaan

Dinsos/ Biro

Kesra

Page 161: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 159 -

14

Ketenagakerjaan; 1 Pengembangan Kelembagaan,

Hubungan Industrial dan

Perlindungan Tenaga Kerja

Disnakertrans

2 Produktivitas, Perluasan, Kesempatan Kerja dan Berusaha

Disnakertrans

3 Peningkatan Keterampilan Tenaga

Kerja

Disnakertrans

15 Koperasi dan usaha

kecil dan

menengah;

1 Pengembangan Usaha dan Akses

Permodalan K-UMKM

Dinkop-UMKM

2 Pengembangan Produk dan

Pemasaran K-UMKM

Dinkop-UMKM

3 Peningkatan Daya Saing, Kapasitas

Kelembagaan dan SDM K-UMKM

Dinkop-UMKM

21 Ketahanan pangan; 1 Ketahanan Pangan Masyarakat BKPP

22 Pemberdayaan

masyarakat dan

desa;

1 Pemberdayaan Masyarakat dan

Lembaga Perdesaan

BPPMD

URUSAN PILIHAN

1 Pertanian 1 Peningkatan Produksi, Produktivitas peternakan,

perikanan, pertanian dan

perkebunan

DKP, Distanak

2 Peningkatan daya saing dan

pemasaran produk peternakan,

perikanan, pertanian dan perkebunan

DKP, Distanak

4 Peningkatan Daya Dukung

Sumberdaya Pertanian

Distanak

3 Pemberdayaan kelembagaan dan

sumberdaya peternakan,

perikanan, pertanian dan

perkebunan

DKP,Distanak

3 Energi dan Sumber

Daya Mineral; Industri;

Perdagangan; dan

1 Pengelolaan Listrik dan

Pemanfaatan Energi

Distamben

2 Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Mineral, Batubara,

Panas Bumi, Geologi dan Mitigasi

Bencana Geologi

Distamben

4 Pariwisata 1 Pengelolaan dan Pengembangan

Pariwisata

Disbudpar

5 Kelautan dan Perikanan

1 Pengelolaan Sumberdaya laut, pesisir dan pulau-pulau kecil

DKP

6 Perdagangan 1 Peningkatan dan pengembangan

perdagangan

Disperindag

7 Industri 1 Peningkatan daya saing industri Disperindag

4. Target dan Sasaran Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2016

Dalam rangka ketepatan target sasaran dan efektivitas dari

penanggulanankemiskinan maka target dan sasaran penanggulangan

kemiskinan di bagi kedalam 2 (dua) kelompok:

Page 162: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 160 -

1) Kelompok sasaran untuk rumah tangga, keluarga dan individu

menggunakan basis data terpadu (pendataan program perlindungan

sosial tahun 2011).

2) Kelompok sasaran pendekatan ruang (kewilayahan) menggunakan

data pemetaan kampung miskin.

Tabel 3.10

Informasi Status Kesejahteraan Rumah Tangga dan Individu di Provinsi Banten

Keterangan : Basis Data Terpadu berisikan daftar nama dan alamat 30% penduduk Indonesia dengan status sosial ekonomi terendah. Kelompok 1 : Kelompok Paling Miskin (Sangat Miskin dan Miskin), Kelompok 2 : Kelompok Hampir Miskin, Kelompok 3 : Kelompok Rentan

5. Evaluasi Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2014 dan Rencana

Pembangunan Perdesaan Terpadu Tahun 2016

1) Bantuan Keuangan Kabupaten/Kota

Bantuan keuangan/hibah/bantuan sosial kepada kabupaten/kota

tahun 2014 untuk percepatan pengurangan kemiskinan meliputi :

Tabel 3.11

Rencana Bantuan Keuangan/Hibah/Bantuan Sosial kepada Kabupaten/KotaTahun 2014

NO PROGRAM ANGGARAN (RP) SKPD PELAKSANA TARGET

1 Jamsosratu 45.000.000.000 Dinas Sosial 30.000 RTSM

2 Biaya Operasional Raskin

6.233.000.000 BKPP 526.178 RTSM

3 Jamkesda 7.000.000.000 Dinas Kesehatan Individu yang tidak tercover dalam Jamkesmas

4 Beasiswa Miskin 19.175.300.000 Dinas Pendidikan 22.885 Siswa (SD, SMP, SMK, SMA)

TOTAL 77.408.300.000 4 SKPD

2) Rencana Pembangunan Perdesaan Terpadu Tahun 2016

Berdasarkan pemetaan kampung miskin untuk pembangunan

perdesaan terpadu di Provinsi Banten, rencananya Pemerintah

Provinsi Banten melalui kegiatan pada SKPD Provinsi Banten yang

NO KABUPATEN/

KOTA

JUMLAH RUMAH TANGGA JUMLAH INDIVIDU

KEL 1 KEL 2 KEL 3 TOTAL KEL 1 KEL 2 KEL 3 TOTAL

1 Pandeglang 25.675 52.160 52.157 129.992 149.127 230.276 190.450 569.853

2 Lebak 25.525 57.732 57.640 140.897 167.025 251.944 194.007 612.976

3 Tangerang 35.853 70.648 70.647 177.148 182.961 304.551 281.687 769.199

4 Serang 12.860 29.424 29.423 71.707 81.227 146.917 125.637 353.781

5 Kota Tangerang 23.326 16.249 16.248 55.823 117.718 72.214 66.245 256.177

6 Kota Cilegon 2.898 5.507 5.504 13.909 13.048 24.694 25.014 62.756

7 Kota Serang 6.224 7.081 7.124 20.429 30.422 34.948 36.398 101.768

8 Kota Tangerang

Selatan

4.563 7.747 7.747 20.057 22.025 35.207 31.312 88.544

Banten 136.924 246.548 246.490 629.962 763.553 1.100.751 950.750 2.815.054

Page 163: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 161 -

mendukung dan bersinergi dengan SKPD Kabupaten/Kota, fokus

dalam menanggulangi kemiskinan dengan prioritas menggunakan

data PPLS 2011 atau data PPLS yang akan di perbaharui di masing

masing daerah tersebut yang lokasi sasarannya di usulkan oleh

kabupaten/kota.

Adapun kegiatan penanggulangan kemiskinan pada SKPD Provinsi

Banten tahun 2016 dalam rangka mendukung pembangunan

perdesaan terpadu Tahun 2016 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.12

Rencana Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Dalam Rangka Mendukung Pembangunan Desa dan Lingkungan Terpadu

Tahun 2016

NO DINAS / BADAN KEGIATAN

1 Dinas Sumber

Daya Air dan

Pemukiman

1. Peningkatan Kualitas Pengelolaan Pemukiman dan SDA Terpadu

2. Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Bersih

3. Penyelenggaraan Sanitasi Lingkungan dan Persampahan

4. Peningkatan Prasarana Lingkungan Kawasan Binaan

5. Fasilitasi dan Stimulasi Pembangunan Perumahan Masyarakat

Kurang Mampu

2 Dinas Sosial 1. Peningkatan dan Pembinaan Sosial Fakir Miskin

2. Peningkatan dan Pemberdayaan Keluarga dan Perempuan

3. Peningkatan dan Pembinaan Sosial Komunitas Masyarakat

Terpencil

4. Perlindungan Sosial Anak dan Lanjut Usia

5. Rehabilitasi Sosial bagi Tuna Sosial dan Eks Napza

6. Rehabilitasi Sosial bagi Org dengan Kecacatan dan Eks Penyakit

Kronis

7. Pelayanan dan Perlindungan Sosial pada BPS

8. Fasilitasi Penerimaan dan Keterampilan pada BP2S

9. Bimbingan Sosial dan Pelatihan Ketrampilan pada BP2S

10. Penerimaan dan Penyaluran pada BP2S

11. Perlindungan Sosial KTK dan Pekerja Migaran Bermasalah

12. Perlindungan Sosial Korban Bencana

13. Pengelolaan Sumber Dana Sosial dan Jaminan Sosial

14. Peningkatan Kualitas Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial

Masyarakat

15. Promosi, Publikasi dan Penyuluhan Kesejahteraan Sosial.

3 Dinas Pendidikan 1. Peningkatan Mutu dan Perluasan Akses Pendidikan Menengah

Kejuruan

2. Peningkatan Mutu dan Akses Tata Kelola SMA

3. Pembinaan Pendidikan Kursus dan Kelembagaan

4. Peningkatan Sumber Daya dan Penyediaan Peralatan Pada

BPPNF

5. Pengembangan Program Pada BPPNF

6. Dukungan Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi

7. Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Non Formal

4 Dinas Kesehatan 1. Pembinaan Gizi Masyarakat

2. Pembinaan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi

3. Pembinaan Kualitas Pelayanan Kesehatan Anak

4. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Dasar Pada Masyarakat

Page 164: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 162 -

NO DINAS / BADAN KEGIATAN

5. Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan

6. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin

7. Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan

8. Pengendalian Penyakit Menular Langsung

9. Pengendalian Penyakit Tidak Menular

10. Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang

11. Pembinaan Pelaksanaan Surveilans Epideiologi, Imunisasi dan

Penanggulangan Wabah

12. Penyehatan Lingkungan

13. Peningkatan Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan

Kesehatan

14. Peningkatan Pelayanan Kefarmasian, Produksi dan Distribusi

15. Pengelolaan Obat dan Perbekalan Kesehatan

16. Sertifikasi, Standarisasi dan Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

17. Pembinaan. Pengembangan dan Jaminan Pemeliharaan

Kesehatan

18. Peningkatan Program Kesehatan Kerja dan Olahraga

19. Peningkatan Kesehatan Jiwa

20. Peningkatan Upaya Kesehatan di RS dan Labkesda

21. Peningkatan Pembinaan Promosi dan Surveilans Kesehatan

Kerja

22. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Kerja dan

Masyarakat di Lingkungan Kerja

23. Peningkatan Pelayanan Balai Lab Kesehatan

24. Peningkatan Pengendalaian Mutu Balai Lab Kesehatan

25. Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan

26. Peningkatan Kapasitas Aparatur Pada BKKM

27. Pelayanan Masyarakat Miskin (Baksos, Operasi Katarak, Bibir

Sumbing dan Khitanan)

28. Dukungan Peningkatan Sarana dan Prasarana Puskesmas dan

Puskesmas Pembantu

29. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)

30. Dukunga Beasiswa Bidan daerah Terpencil.

31. Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan

5 Dinas Pertanian

dan Peternakan

1. Fasilitasi Pengendalian Produksi Benih Sumber dan Benih

Sebar Serealia (Padi dan Jagung ) melalui Sekolah Lapang

Sertifikasi Benih

2. Fasilitasi Pengendalian Produksi Benih Sumber dan Benih

Sebar Palawija (Kedelai dan Kac. Tanah ) melalui Sekolah

Lapang Sertifikasi Benih

3. Fasilitasi Diseminasi Varietas Unggul Bermutu Tanaman

Pangan

4. Fasilitasi Pengawasan Mutu Benih

5. Fasilitasi Tim Teknis Pengembangan Kawasan Pertanian

Terpadu

6. Fasilitasi Tim Pokja Pengembangan Kawasan Pertanian Terpadu

7. Pengembangan Kelompok Tani menuju Gabungan Kelompok

Tani

6 Dinas Tenaga

Kerja dan

Transmigrasi

1. Peningkatan Pengawasan Norma Ketenagakerjaan

2. Peningkatan Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3)

3. Peningkatan Pengawasan dan Perlindungan Tenaga

KerjaPerempuan dan anak

4. Peningkatan Produktivitas, Perluasan, Kesempatan Kerja dan

Berusaha

5. Pelatihan Produktivitas dan Peningkatan Keterampilan Pencari

Page 165: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 163 -

NO DINAS / BADAN KEGIATAN

Kerja dan Tenaga Daerah

6. Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI

7. Pendidikan dan pelatihan Keterampilan bagi pencari kerja di

BLK Provinsi Banten

7 Dinas Koperasi

dan UMKM

1. Peningkatan Akses Pembiayaan dan Penjaminan Kredit Bagi K-

UMKM

2. Pengembangan Usaha Koperasi Bidang Industri Hasil Pertanian

3. Pengembangan Usaha Koperasi di Bidang Aneka Usaha

4. Peningkatan Kompetensi Usaha Kecil, Menengah dan Pengelola

Koperasi

5. Pengembangan Wirausaha baru melalui Inkubator Teknologi

Bisnis

6. Dukungan Promosi dan Pemasaran Produk Serta peningkatan

Kapasitas kerja sama dan Jaringan Usaha

7. Penyuluhan Bagi Koperasi dan UMKM

8. Penyediaan Fasilitas Pengembangan Teknologi, Pasar dan

Pemasaran Produk Unggulan KUMKM

9. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Koperasi

10. Pelatihan Bagi Pengurus Koperasi dan UMKM

8 Dinas

Pertambangan

dan Energi

1. Kegiatan Pembangunan Listrik Perdesaan di WKP III (Kabupaten

Lebak)

2. Kegiatan Pembangunan Listrik Perdesaan di WKP III (Kabupaten

Pandeglang)

3. Kegiatan Pembangunan Listrik Perdesaan di WKP II

(Kabupaten/Kota Serang dan Kota Cilegon)

4. Kegiatan Pembangunan Listrik Perdesaan di WKP I (Wilayah

Tangerang )

5. Kegiatan Perencanaan Pembangunan Listrik Perdesaan di

Provinsi Banten

6. Kegiatan Pengawasan Pembangunan Listrik Perdesaan

7. Kegiatan Peningkatan Penerapan dan Pemanfaatan Energi

Terbarukan di Provinsi Banten

9 Badan

Pemberdayaan

Perempuan dan

Masyarakat Desa

1. Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan

2. Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan

3. Peningkatan Perlindungan dan Tumbuh Kembang Anak

4. Peningkatan Pelaksanaan Kebijakan Perlindungan Perempuan

dan Anak

5. Penguatan Jaringan Kerja Pengarutamaan Gender

6. Penguatan Jaringan Kelembagaan Pemberdayaan Perempuan

dan Dunia Usaha

7. Penguatan Organisasi Perempuan

8. Penguatan Kelembagaan Posyandu

9. Fasilitasi Peningkatan Peran Wanita menuju Keluarga Sehat

Sejahtera (P2WKSS)

10. Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi Peningkatan Kualitas

Hidup Perempuan

11. Fasilitasi Peningkatan Program Keluarga Berencana

12. Pemberdayaan Masyarakat Miskin

13. Fasilitasi Tim Koordinasi Program Pemberdayaan dan

Peningkatan Usaha Ekonomi Masyarakat Perdesaan (P3UEM)

14. Pemberdayaan Kelembagaan dan Kader Pemberdayaan

Masyarakat (KPM)

15. Pengembangan dan Pembangunan Partisipatif Pemberdayaan

Masyarakat

16. Penumbuhkembangkan Lembaga Keuangan Mikro Perkotaan

Page 166: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 164 -

NO DINAS / BADAN KEGIATAN

17. Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Desa/Kelurahan dalam

Perkembangan Desa/Kelurahan

18. Fasilitasi Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Desa

10 Badan

Penanggulangan

Bencana Daerah

1. Pencegahan dan penyebarluasan informasi peringatan dini

bencana

2. Peningkatan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana

3. Penanganan kedaruratan bencana

4. Fasilitasi Dukungan Peralatan dan Logistik Kebencanaan

5. Pemulihan Kondisi Sosial ekonomi Masyarakat Pasca Bencana

6. Pemulihan Kondisi Sarana dan Prasarana Lokasi Pasca

Bencana

11 Badan Kesatuan

Bangsa dan

Politik

1. Fasilitasi dan Pembinaan Organisasi Politik

2. Peningakatan Pemahamanan dan Ideologi dan wawasan

kebangsaan

12 Badan

Perpustakaan

dan Arsip Daerah

1. Pembinaan Aparatur Pengelolaan Kearsipan Daerah Provinsi

Banten

2. Peningkatan Kualitas Layanan dan Kerjasama Perpusatakaan

3. Pembinaan Dan Pengembangan Minat dan Budaya Baca

Masyarakat.

13 Badan Penelitian

dan

Pengembangan

1. Pengembangan dan Penerapan Hasil Penelitian Bidang Sosial

dan budaya

2. Penelitian dan Pengembangan Bidang Kemasyarakatan

3. Penelitian dan Pengembangan Bidang Teknologi Tepat Guna

4. Penelitian dan Pengembangan Bidang Ekonomi Pembangungan

5. Penelitian dan Pengembangan Bidang Pengembangan Kawasan

6. Penelitian dan Pengembangan Bidang Penataan Ruang

14 Badan

Ketahanan

Pangan dan

Penyuluhan

1. Pengelolaan dan Penanganan Kerawanan Pangan

2. Pengelolaan dan Penanganan Kerawanan Pangan

3. Pengelolaan dan Pengembangan Cadangan Pangan

4. Pengelolaan dan Pengembangan System Distribusi dan Harga

Pangan

5. Pengendalian Program Bantuan Raskin

6. Pembinaan, Pengelolaan dan Pengembangan Keamanan Pangan

7. Pembinaan dan Pengembangan Konsumsi dan

Penganekaragaman Pangan

8. Fasilitasi Dewan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Banten

9. Fasilitasi Pengadaan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) pada

UPTB Balai Cadangan Pangan

10. Pengelolaan dan Pengembangan Distribusi Cadangan Pangan

15 Dinas Kelautan

dan Perikanan

1. Pembinaan dan pengembangan perikanan budidaya

2. Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Budidaya Air Payau

3. Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Budidaya Air Tawar

4. Pembinaan Perbenihan Ikan Air Tawar (BBAT)

5. Pengembangan Benih dan Induk Ikan Unggul Air Tawar (BBAT)

6. Pengembangan Benih dan Induk Ikan Unggul Air Laut (BBIP)

7. Pembinaan Perbenihan Ikan Air Laut (BBIP)

8. Pembinaan dan Pengembangan Pelabuhan dan Armada

Perikanan

9. Peningkatan Produktivitas Perikanan Tangkap

10. Fasilitasi Pelayanan Kepelabuhanan Perikanan Labuan

11. Pengembangan dan Pendayagunaan Pelabuhan Perikanan

(BPPP)

Page 167: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 165 -

NO DINAS / BADAN KEGIATAN

16 Dinas Kehutanan

dan Perkebunan

1. Peningkatan Daya Dukung Pembangunan Perkebunan

2. Pengembangan dan Rehabilitasi Tanaman Perkebunan

3. Perlindungan Tanaman Perkebunan

4. Peningkatan Proteksi dan Pengawasan Peredaran Benih

Tanaman

5. Pengembangan benih unggul bermutu

6. Pengembangan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan dan

Kebun

7. Pengembangan Aneka Usaha Kehutanan dan Perkebunan

8. Pengelolaan dan Pemanfaatan Hasil Hutan dan Kebun

9. Pembinaan Pengujian Hasil Hutan

10. Pengawasan Peredaran Hasil Hutan

11. Pengembangan dan Pemberdayaan Sumberdaya Manusia

Kehutanan dan Perkebunan

12. Peningkatan Pemanfaatan dan Penerapan Teknologi Kehutanan

dan Perkebunan

13. Pengembangan Kelembagaan Kehutanan dan Perkebunan

14. Perlindungan dan Pengamanan Hutan

15. Pengembangan dan Pemanfaatan TAHURA Banten

17 Dinas

Perindustrian

dan Perdagangan

1. Pengembangan dan Peningkatan mutu dan kualitas Aneka

Produk IKM

2. Pengembangan Desain dan Diversifikasi Komoditas Kerajinan

Berbasis Budaya Daerah

3. Pengembangan Diversifikasi Produk dan Keamanan Pangan

Spesifik Daerah

4. Pengembangan Sektor IKM Kimia Provinsi Banten

5. Peningkatan Dukungan Bagi Pembentukan dan Pengembangan

Klaster Industri Logam dan Mesin

18 Dinas

Kebudayaan dan

Pariwisata

1. Pengembangan Usaha Jasa Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

2. Promosi Pariwisata dan Budaya

3. Pengembangan Kemitraan Budaya dan Periwisata

4. Optimalisasi Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata

19 Biro

Kesejahteraan

Rakyat

1. Pembinaan dan Pemantapan Kebijakan Kehidupan Keagamaan

2. Pembinaan dan Pemantapan Kebijakan Pembinaan Lembaga

Keagamaan

3. Pembinaan dan Pemantapan Kebijakan Masalah Sosial

4. Pembinaan dan Pemantapan Kebijakan Pengembangan

Kapasitas Tenaga Kesejahteraan Sosial dan Nilai-nilai

Kejuangan

5. Pembinaan dan Pemantapan Kebijakan Pendidikan,

Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga

6. Pembinaan dan Pemantapan Kebijakan Penguatan Lembaga

Sosial

7. Pembinaan dan Pemantapan Kebijakan Kesehatan Masyarakat

dan Lingkungan

8. Pembinaan dan Pemantapan Kebijakan Keluarga Berencana

9. Pembinaan dan Pemantapan Kebijakan Bantuan Masyarakat

dan Transmigrasi

10. Pembinaan dan Pemantapan Kebijakan Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak

20 Dinas

Perhubungan

dan Komunikasi

dan Informatika

Pengelolaan Teknologi Informasi dan Desiminasi Informasi

Page 168: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 166 -

NO DINAS / BADAN KEGIATAN

21 Badan

Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Pengendalian dan Evaluasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah

22 Dinas Pemuda

dan Olahraga

1. Pendidikan Pelatihan Kepemimpinan dan Kepeloporan Pemuda

2. Pelatihan Ketrampilan bagi Pemuda

23 Rumah Sakit

Umum Daerah

Malingping

1. Pembinaan dan Pelatihan Bagi Tenaga Kesehatan di RSUD

Malingping

2. Pelayanan Kesehatan Bagi Keluarga Miskin

24 Rumah Sakit

Umum Daerah

Banten

1. Pengembangan Sumber Daya Manusia RSUD Banten

2. Peningkatan Operasional Pelayanan Kesehatan

3. Pemantauan Pelayanan Kesehatan

4. Peningkatan Asuhan, Etika dan Mutu Keperawatan

5. Pembinaan dan Pengembangan Keperawatan

6. Rencana Pemetaan Pembangunan Desa dan Lingkungan Terpadu di

Provinsi Banten Tahun 2016

Tabel 3.13

Pemetaan Pembangunan Desa dan Lingkungan Terpadu Kabupaten Pandeglang Tahun 2016

NO KECAMATAN KELURAHAN/DESA

1 Cimanggu Mangkualam

2 Cimanggu Tangkilsari

3 Cikeusik Nanggala

4 Cikeusik Cikiruhwetan

5 Angsana Cikayas

6 Angsana Kramatmanik

7 Cigeulis Karangbolong

8 Cigeulis Sinarjaya

9 Cisata Rawasari

10 Cisata Cibarani

11 Carita Kawoyang

12 Carita Tembong

13 Pulosari Sukasari

14 Pulosari Sukaraja

15 Pagelaran Kertasana

16 Pagelaran Bulagor

17 Bojong Mekarsari

18 Bojong Mangunjaya

19 Munjul Curuglanglang

20 Munjul Panacaran

Page 169: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 167 -

Tabel 3.14 Pemetaan Pembangunan Desa dan Lingkungan Terpadu

Kabupaten Lebak Tahun 2016 NO KECAMATAN KELURAHAN/DESA

1 Muncang Jagakarsa

2 Cijaku Kapunduhan

3 Banjarsari Kertarahayu

4 Cibeber Cibeber

5 Sobang Cirompang

6 Kalanganyar Aweh

7 Cibadak Kadu Agung Timur

8 Rangkasbitung Pasirtanjung

9 Rangkasbitung Narimbang Mulia

10 Cimarga Cimarga

11 Gunung Kencana Cisampang

12 Gunung Kencana Tanjung Sari Indah

13 Sajira Margalayu

14 Sajira Sukajaya

15 Sajira Pajagan

16 Cilongrang Cikatomas

17 Cilongrang Lebak Tipar

18 Cilongrang Gunung Batu

19 Bayah Cidikit

20 Bayah Bayah Timur

Tabel 3.15

Pemetaan Pembangunan Desa dan Lingkungan Terpadu

Kabupaten Tangerang Tahun 2016

NO KECAMATAN KELURAHAN/DESA

1 Teluknaga Tanjung Burung

2 Teluknaga Tanjung Burung

3 Pakuhaji Kiara Payung

4 Pakuhaji Kiara Payung

5 Pakuhaji Kiara Payung

6 Kemiri Desa Lontar

7 Balaraja Desa Gembong

8 Balaraja Desa Gembong

9 Balaraja Desa Saga

10 Mekar Baru Desa Waliwis

11 Mekar Baru Desa Waliwis

12 Mekar Baru Desa Gandaria

13 Mekar Baru Desa Mekarbaru

14 Mekar Baru Desa Mekarbaru

15 Mekar Baru Desa Kluthuk

16 Mekar Baru Desa Kluthuk

17 Sukadiri Desa Gintung

18 Sukadiri Desa Sukadiri

19 Sukadiri Desa Sukadiri

20 Kronjo Desa Muncung

Page 170: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 168 -

Tabel 3.16 Pemetaan Pembangunan Desa dan Lingkungan Terpadu

Kabupaten Serang Tahun 2016

NO KECAMATAN KELURAHAN/DESA

1 Bandung Pringwulung

2 Tanjung Teja Bojong Menteng

3 Mancak Cikedung

4 Pamarayan Damping

5 Tanara Bendung

6 Gunung Sari Luwuk

7 Ciomas Citaman

8 Binuang Gembor

9 Kopo Cidahu

10 Padarincang Kadu Kempong

11 Jawilan Pasir Buyut

12 Carenang Bolang

13 Pabuaran Sindang Heula

14 Tirtayasa Lontar

15 Cinangka Bantar Wangi

Tabel 3.17

Pemetaan Pembangunan Desa dan Lingkungan Terpadu Kota Cilegon Tahun 2016

NO KECAMATAN KELURAHAN/DESA

1 Ciwandan

Banjarnegara

Randakari

Warnasari

2 Citangkil Lebakdenok

Taman Baru

3 Cibeber Cikerai

4 Purwakarta

Purwakarta

Kebon Dalem

Pabean

5 Grogol Grogol

Tabel 3.18

Pemetaan Pembangunan Desa dan Lingkungan Terpadu Kota Serang Tahun 2016

NO KECAMATAN KELURAHAN/DESA

1 Serang Cipare

2 Serang Cimuncang

3 Taktakan Kuranji

4 Taktakan Taktakan

5 Curug Sukalaksana

6 Curug Curug Manis

7 Kasemen Margaluyu

8 Kasemen Sawah luhur

9 Walantaka Kapuren

10 Walantaka Pasuluhan

Page 171: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 169 -

Tabel 3.19 Pemetaan Pembangunan Desa dan Lingkungan Terpadu

Kota Tangerang Tahun 2016

NO KECAMATAN KELURAHAN/DESA

1 Benda Pajang

2 Benda Pajang

3 Benda Belendung

4 Benda Benda

5 Benda Jurumudi

6 Benda Jurumudi Baru

7 Neglasari Karangsari

8 Neglasari Selapajang

9 Neglasari Neglasari

10 Neglasari Mekarsari

11 Neglasari Kedaung Baru

12 Batuceper Batu Jaya

13 Batuceper Batusari

14 Cibodas Uwung Jaya

15 Cibodas Uwung Jaya

16 Pinang Kunciran jaya

17 Karawaci Gerendeng

18 Karawaci Pabuaran Tumpeng

19 Jatiuwung Manis Jaya

20 Tangerang Buaran Indah

Tabel 3.20

Pemetaan Pembangunan Desa dan Lingkungan Terpadu Kota Tangerang Selatan Tahun 2016

NO KECAMATAN KELURAHAN/DESA

1 Serpong Utara Pondok Jagung

2 Serpong Utara Pakulonan

3 Pondok Aren Pondok Kacang Barat

4 Pondok Aren Pondok Kacang Timur

5 Ciputat Cipayung

6 Ciputat Ciputat

7 Pamulang Benda Baru

8 Pamulang Pamulang Barat

9 Ciputat Timur Rengas

10 Ciputat Timur Cempaka Putih

7. Rencana Usulan Pemetaan Pembangunan Desa dan lingkungan

Terpadu di Provinsi Banten Tahun 2016

Pemetaan Pembangunan Desa dan Lingkungan Terpadu Tahun 2016,

berdasarkan perhitungan dari data PPLS 2011 atau menggunakan

data verifikasi PPLS terbaru (UPDATED) dari TNP2K, dengan kriteria

perhitungan adalah berikut :

Page 172: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 170 -

Tabel 3.21 Usulan Pemetaan Pembangunan Desa dan Lingkungan Terpadu

Tahun 2016

NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH RUMAH TANGGA USULAN DESA/

KELURAHAN

TERPADU 2016 KEL 1 KEL 2 KEL 3 TOTAL

KABUPATEN

1 Pandeglang 25.675 52.160 52.157 129.992 20 Desa/Kel.

2 Lebak 25.525 57.732 57.640 140.897 20 Desa/Kel

3 Tangerang 35.853 70.648 70.647 177.148 20 Desa/Kel.

4 Serang 12.860 29.424 29.423 71.707 15 Desa/Kel.

KOTA

5 Tangerang 23.326 16.249 16.248 55.823 20 Desa/Kel.

6 Cilegon 2.898 5.507 5.504 13.909 10 Desa/Kel

7 Serang 6.224 7.081 7.124 20.429 10 Desa/Kel

8 Tangerang Selatan 4.563 7.747 7.747 20.057 10 Desa/Kel

PROVINSI BANTEN 136.924 246.548 246.490 629.962 125 Desa/Kel

Keterangan: Sumber Basis Data Terpadu PPLS 2011 berisikan nama dan alamat 30% Penduduk Indonesia dengan Status sosial ekonomi terendah, Kelompok 1 : Kelompok Paling miskin (Sangat miskin dan miskin), Kelompok 2 : Kelompok Hampir Miskin,

Kelompok 3 : Kelompok Rentan Miskin.

Catatan:

Penetapan Sasaran Desa/Kelurahan berdasarkan Total Jumlah Rumah Tangga Miskin, dengan penetapan sebagai berikut: 100 Ribu RTS : untuk 20 Desa/Kelurahan , <= 100 Ribu RTS : untuk 15 Desa/Kelurahan dan <= 50 Ribu RTS : Untuk 10 Desa/Kelurahan.

3.1.5 Strategi Pembangunan Lingkungan Hidup

Luas kawasan hutan saat ini tercatat 226.931,27 Ha atau 26,23%

terhadap luas provinsi di Banten. Namun demikian hasil pencitraan

satelit, luas vegetasi tutupan lahan sudah mencapai 29,3%. Padahal

menurut amanat Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang

Penataan Ruang, luas kawasan lindung seharusnya 30% dari luas

wilayah.

Pada tahun 2013, lahan yang telah mengalami kerusakan sehingga

berkurang fungsinya atau lahan kritis di Provinsi Banten mencapai

104.103,01 ha atau 12% dari luas wilayah. Hal ini berarti, mengalami

penurunan sebesar 11,71% dari luas lahan kritis sebelumnya yaitu

117.914 Ha. Penurunan luas lahan kritis tersebut disebabkan oleh

keberhasilan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan, baik yang dilakukan

oleh pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten.

Masih tingginya luas lahan kritis disebabkan karena kemampuan

rehabilitasi lahan belum mampu mengimbangi laju eksploitasi.

Kebutuhan hasil hutan kayu setiap tahun tidak pernah berkurang, disisi

lain kemampuan peningkatan suplai hasil hutan kayu belum mampu

Page 173: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 171 -

mengimbanginya. Laju eksploitasi setiap tahun di Banten tidak kurang

dari 12.000 Ha, sementara kemampuan rehabilitasi baru mencapai 8.000

Ha.

Eksploitasi yang dilakukan dalam kawasan hutan oleh Perhutani

dapat dikendalikan secara ketat, namun eksploitasi hasil hutan dari lahan

masyarakat agak sulit dimonitor, karena penebangan mengikuti

kebutuhan masyarakat (tebang butuh). Oleh karena itu, tidak

mengherankan apabila 75% lahan kritis berada di lahan milik. Kondisi ini

apabila tidak diimbangi oleh percepatan rehabilitasi dapat menimbulkan

dampak lingkungan terhadap DAS yang kurang baik.

Salah satu upaya untuk mengurangi lahan kritis adalah dengan

melakukan rehabilitasi hutan dan lahan. Rehabilitasi hutan dan lahan

merupakan bagian dari sistem pengelolaan hutan dan lahan yang

ditempatkan pada kerangka DAS. Keberhasilan program rehabilitasi

hutan dan lahan akan dapat meningkatkan produktivitas lahan dan

kualitas lingkungan terutama dalam aspek fungsi hidrologi, fungsi

perlindungan tanah, stabilitas iklim mikro, penghasil O2, penyerap gas-

gas pencemar udara, potensi sumberdaya terbarukan yang dapat dipanen,

pelestarian sumberdaya plasma nutfah, perkembangbiakan ternak dan

satwa liar serta pengembangan kepariwisataan.

Kebijakan dan langkah dalam upaya rehabilitasi hutan dan lahan

dilaksanakan melalui beberapa cara, diantaranya :

1. Pengembangan Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GRHL).

Pelaksanaan RHL tidak dilakukan secara parsial dan terkotak-kotak,

tetapi lebih diarahkan kepada menggerakan seluruh komponen

masyarakat.Untuk hal tersebut telah dilakukan program “Gerakan

Pembangunan Cinta Menanam (Gerbang Intan)”yang merupakan icon

daerah dalam upaya rehabilitasi hutan dan lahan. Gerakan RHL ini

juga mendapatkan dukungan dari Pemerintah, berupa program “One

Man One Tree (OMOT)”, One Billion Indonesian Trees (OBIT) dan

program penyediaan kebun bibit rakyat. Disisi lain BUMN seperti

Perhutani, khususnya KPH Banten memprogramkan “Perhutani Hijau”

dimana ditargetkan seluruh kawasan hutan tidak ada lagi tanah

kosong (semua tertanami).

Page 174: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 172 -

Gerakan ini menyertakan semua unsur seperti LSM, perusahaan,

pemerintah daerah dan masyarakat dari berbagai tingkatan usia

melalui kegiatan kebun bibit sekolah, kebun bibit desa,

pengembangan ruang terbuka hijau, penanaman kanan kiri sungai

dan sekitar mata air, penanaman kanan kiri jalan dan turus jalan,

penghijauan halaman, dan penghijauan kompleks perumahan. Berikut

ini disajikan gambaran keberhasilan rehabilitasi hutan dan lahan di

Banten, dimana tahun 2010 ditargetkan penanaman 8.000 ha,

tercapai 27.621 ha, tahun 2011 ditargetkan 8.000 ha, tercapai 30.618

ha dan tahun 2012 ditargetkan 8.000 ha dan tercapai 37.745 ha.

2. Pemberian Insentif Bagi Daerah Konservasi dan Pelaku

Rehabilitasi.

Daerah konservasi atau daerah hulu memegang peranan penting

dalam suatu ekosistem DAS, misal memberikan perlindungan bagi

daerah bawahan, menjadi tandon air bagi pemenuhan kebutuhan

masyarakat. Namun demikian, masyarakat di daerah hulu ataupun

daerah konservasi mempunyai tingkat kesejahteraan yang relatif lebih

rendah.Oleh karenanya diperlukan adanya pemberian insentif tertentu

bagi daerah dan pelaku yang konsern dalam konservasi dan

rehabilitasi lahan.

Provinsi Banten melalui PT. Krakatau Tirta Industri yang dimediasi

oleh Forum Komunikasi DAS Cidanau (FKDC) telah memberikan

insentif kepada masyarakat di daerah hulu/konservasi sebagai

apresiasi terhadap kepedulian mereka dalam pengelolaan DAS.Bentuk

insentif yang diberikan adalah insentif pendapatan dari jasa

lingkungan. Insentif ini diberikan kepada masyarakat yang terletak di

daerah hulu DAS Cidanau dengan memberikan insentif sebesar Rp1,2

juta/ha/tahun. Insentif diberikan dengan beberapa syarat ketat yaitu

jumlah pohon berkayu per hektar minimal 500 pohon. Apabila dalam

satu anggota dalam kelompok masyarakat tersebut terdapat tegakan

pohon yang kurang dari ketentuan tersebut, maka seluruh anggota

kelompok tidak akan mendapatkan insentif jasa lingkungan tersebut.

3. Rehabilitasi Lahan Partisipatif

Kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup semakin hari

menunjukan arah yang semakin baik begitu juga seperti yang

Page 175: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 173 -

dilakukan beberapa perusahaan melalui program Corporate Sosial

Responsibility (CSR). CSR tidak diterjemahkan sebagai bantuan dari

perusahaan tetapi sebagai bagian investasi jangka panjang, termasuk

melakukan penyelamatan terhadap sumber daya alam yang semakin

lama semakin terganggu keseimbangannya. Penyelamatan sumber

daya alam tersebut antara lain melakukan rehabilitasi lahan dalam

rangka perbaikan lingkungan.

Selain ketiga strategi diatas, Pemerintah Provinsi Banten telah

menetapkan Peraturan Gubernur Nomor 39 Tahun 2012 tentang Rencana

Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi Banten.

Adapun upaya penurunan emisi GRK tersebut meliputi 6 (enam) sektor,

diantaranya sektor pertanian dan peternakan, sektor kehutanan, sektor

limbah, sektor industri, sektor transportasi dan sektor energi.

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan, emisi dominan

untuk gas CO2 di Provinsi Banten adalah dari sektor energi, transportasi

dan kehutanan dikarenakan pertumbuhan sektor energi dan pemukiman

yang cukup besar sehingga membutuhkan daya listrik atau energi yang

cukup besar serta menyebabkan terjadinya perubahan fungsi hutan atau

tutupan lahan. Besarnya emisi pada sektor energi disebabkan karena

Provinsi Banten memiliki beberapa pembangkit listrik dibeberapa

kabupaten/kota. Hal tersebut menyebabkan sumber emisi yang

ditimbulkan dari sisa bahan bakar yang digunakan sebagai tenaga

pembangkit. Pada sektor pertanian, emisi paling besar adalah sub sektor

peternakan, karena potensi pengembangan peternakan baik skala besar

maupun skala rumah tangga cukup besar dan dominan. Sedangkan

sumber emisi gas methan yang paling besar pada sektor limbah yang

ditimbulkan dari hasil limbah sampah domestik yang tidak terpakai.

Untuk menjawab berbagai permasalahan yang berkaitan dengan

lingkungan hidup tersebut, Provinsi Banten melakukan beberapa strategi

yaitu meningkatkan perencanaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang

berkelanjutan, meningkatkan pembinaan dan pengawasan kualitas

lingkungan hidup, meningkatkan peran serta masyarakat dalam

pengelolaan SDA yang berwawasan lingkungan, meningkatkan kapasitas,

sarana dan prasarana, kelembagaan, SDM, pelayanan informasi, serta

meningkatkan pembinaan dan penegakan hukum lingkungan.

Page 176: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 174 -

Guna mewujudkan strategi tersebut selama tahun 2012-2015 telah

2 (dua) program yaitu program rehabilitasi dan konservasi sumberdaya

alam dan lingkungan hidup, serta program pengendalian pencemaran

lingkungan hidup. Program rehabilitasi dan konservasi sumberdaya alam

dan lingkungan hidup dititikberatkan pada kegiatan fasilitasi forum atau

lembaga masyarakat dalam konservasi KEHATI serta DAS, peningkatan

penanganan kerusakan DAS dan SITU/danau di wilayah Provinsi Banten,

peningkatan penanganan kerusakan sumber mata air di wilayah Provinsi

Banten, pemantauan kerusakan hutan dan habitat keanekaragaman

hayati, peningkatan kinerja kabupaten dalam meningkatkan fungsi hutan

dan kawasan lindung, serta penanganan ekosistem mangrove, pesisir dan

laut di wilayah Provinsi Banten. Sedangkan program pengendalian

pencemaran lingkungan hidup dititikberatkan pada kegiatan-kegiatan

antara lain: penurunan beban pencemaran oleh usaha/industri,

pembinaan dan pengawasan limbah B3 dan B3, peningkatan penggunaan

refrigerant (Freon) non CFC, pemantauan kualitas air dan udara ambien

di wilayah Provinsi Banten menurut SPM, fasilitasi dan koordinasi

kegiatan pengelolaan persampahan, peningkatan SDM dan sarana

prasarana untuk Laboratorium lingkungan BLHD, pemantauan dan

penilaian Adipura kabupaten/kota se Provinsi Banten, fasilitasi program

Adiwiyata, fasilitasi publikasi lingkungan hidup, pemberdayaan

masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup,, tindak lanjut terhadap

pengaduan masyarakat akibat dugaan pencemaran/kerusakan

lingkungan hidup, pengawasan dan pembinaan terhadap usaha/kegiatan

dalam penegakan hukum lingkungan hidup, pembinaan dan pengawasan

terhadap pelaksanaan dokumen lingkungan hidup bagi usaha dan atau

kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan,

fasilitasi operasional komisi penilai amdal dan sekretariat amdal Provinsi

Banten, serta tersusunnya laporan pelaksanaan RKL/RPL dokumen

lingkungan hidup.

Page 177: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 175 -

3.2 KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

Beberapa perubahan mendasar dalam sistem perencanaan

pembangunan dan penganggaran daerah menuntut dilakukannya

sejumlah perbaikan dalam pengelolaan keuangan daerah, terutama dalam

aspek anggaran, aspek akuntansi, dan aspek pemeriksaan. Perubahan-

perubahan ini mengarahkan pengelolaan keuangan daerah berdasarkan

prinsip pengelolaan keuangan daerah secara ekonomis, efektif, efisien,

transparan, dan akuntabel yang diimplementasikan dalam sistem

anggaran berbasis kinerja.

Penganggaran daerah yang didasarkan kepada kemampuan

keuangan daerah diarahkan dan dikelola berazaskan fungsi : (1) Otorisasi,

yaitu sebagai dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada

tahun yang bersangkutan; (2) Perencanaan, yaitu menjadi pedoman bagi

manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang

bersangkutan; (3) Pengawasan, yaitu menjadi pedoman untuk menilai

apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan

ketentuan yang telah ditetapkan; (4) Fungsi Alokasi, yaitu anggaran

daerah yang harus diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja dan

mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta

meningkatkan efesiensi dan efektivitas perekonomian; (5) Fungsi

Distribusi, yaitu kebijakan anggaran daerah harus memperhatikan rasa

keadilan dan kepatutan; dan (6) Stabilisasi, yaitu menjadi alat untuk

memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental

perekonomian daerah.

Berdasarkan hal tersebut Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

yang direncanakan perlu mempedomani norma dan prinsip anggaran

sebagai berikut :

1. Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Daerah. Merupakan

persyaratan utama untuk mewujudkan pemerintah yang baik, bersih

dan tanggungjawab. Sebagai instrumen evaluasi pencapaian kinerja

dan tanggung jawab Pemerintah Daerah dalam mensejahterakan

rakyat, maka APBD dapat menyajikan informasi yang jelas tentang

tujuan, sasaran dan manfaat yang diperoleh masyarakat dari suatu

kegiatan yang dianggarkan;

Page 178: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 176 -

2. Disiplin Anggaran. Program harus disusun dengan berorientasi pada

kebutuhan masyarakat tanpa meninggalkan keseimbangan antara

pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan

pelayanan masyarakat. Oleh karena itu penyusunan anggaran

dilakukan berlandaskan azas efisiensi, tepat guna, tepat waktu

pelaksanaan dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan;

3. Keadilan Anggaran Pendapatan, pada hakekatnya diperoleh melalui

mekanisme pajak dan retribusi atau beban lainnya yang dipikul oleh

segenap lapisan masyarakat. Untuk itu Pemerintah mengalokasikan

penggunaannya secara adil dan merata berdasarkan pertimbangan

yang obyektif agar dapat dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat

tanpa dikriminasi dalam pemberian pelayanan;

4. Efisiensi dan Efektivitas Anggaran. Dana yang tersedia dimanfaatkan

dengan sebaik mungkin untuk dapat menghasilkan peningkatan

pelayanan dan kesejahteraan secara optimal guna kepentingan

masyarakat. Oleh karena itu untuk mengendalikan tingkat efisiensi

dan efektivitas anggaran, maka dalam perencanaannya ditetapkan

secara jelas arah dan tujuan, sasaran, hasil dan manfaat yang

diperoleh masyarakat dari suatu kegiatan yang diprogramkan.

3.2.1 Kebijakan Pendapatan Daerah

Arah kebijakan pendapatan daerah meliputi asumsi target

penerimaan pendapatan daerah, pertimbangan dalam penentuan

kebijakan pendapatan daerah, target pendapatan daerah dan upaya

pencapaian target pendapatan daerah.

1. Asumsi Target Penerimaan Pendapatan Daerah

1) Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Penerimaan PAD tahun 2016 berdasarkan target RPJMD Provinsi

Banten Tahun 2012-2017 diproyeksikan rata-rata sebesar 13,25%

per tahun, dengan mempertimbangkan asumsi-asumsi berikut :

a. LPE berkisar 6,6 – 6,8%;

b. Realisasi penerimaan PAD selama kurun waktu 5 tahun

terakhir mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 22,96% per

Page 179: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 177 -

tahun, namun rata-rata realisasi PAD dari target setiap tahun

sebesar 8,34%;

c. Pajak cukai rokok akan menjadi komponen pajak daerah pada

tahun 2016 dengan proyeksi pendapatan rata-rata sebesar

10,00% per tahun;

d. Prediksi produksi kendaraan bermotor secara nasional tahun

2012 sebanyak 780.000 unit dan tumbuh setiap tahun hingga

tahun 2016 sebanyak 1.300.000 unit. Sedangkan jumlah yang

dipasarkan di wilayah Provinsi Banten setiap tahun rata-rata

sebesar 6,8% ;

e. Peningkatan penyertaan modal pada tahun 2016 kepada

lembaga-lembaga keuangan bank meningkatkan besaran

deviden pada tahun 2016 sebesar 30%;

f. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/10/DPNP perihal

Penerapan Manajemen Resiko pada Bank yang melakukan

Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit

Kendaraan Bermotor (KKB);

g. Rencana penerapan pajak progresif di Provinsi Banten pada

tahun 2016, berpengaruh terhadap kepemilikan kendaraan

baru.

2) Dana Perimbangan

Penerimaan dari dana perimbangan pada RPJMD Provinsi Banten

Tahun 2012-2017 diproyeksikan sebesar 7-8% per tahun, dengan

mempertimbangkan asumsi-asumsi sebagai berikut :

a. Realisasi penerimaan Dana Perimbangan selama kurun waktu

5 tahun terakhir mengalami peningkatan rata-rata sebesar

8,77%;

b. Berkurangnya pos dana perimbangan dari Bagi Hasil Pajak

Bumi dan Bangunan mulai tahun 2014.

3) Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Penerimaan dari Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah pada

RPJMD Provinsi Banten Tahun 2012-2017 diproyeksikan rata-rata

sebesar 0,01% per tahun.

Page 180: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 178 -

2. Pertimbangan dalam Penentuan Kebijakan Pendapatan Daerah

Dalam upaya pengelolaan dan peningkatan PAD, kebijakan yang

ditempuh adalah memberikan insentif untuk menarik atau

rangsangan agar kegiatan ekonomi masyarakat cenderung meningkat.

Upaya tersebut antara lain melalui penyederhanaan sistem dan

prosedur administrasi pemungutan pajak dan retribusi daerah,

rasionalisasi pajak/retribusi daerah, meningkatkan ketaatan wajib

pajak dan pembayar retribusi daerah, serta meningkatkan

pengendalian dan pengawasan atas pemungutan PAD yang diikuti

dengan peningkatan kualitas, kemudahan, ketepatan dan kecepatan

palayanan.

Secara umum kebijakan penganggaran daerah adalah langkah–

langkah yang dilakukan dalam meningkatkan target–target

pendapatan dan langkah–langkah yang diperlukan untuk

mengefektifkan belanja, dan efisiensi pembiyaan. Untuk penganggaran

pendapatan daerah yang bersumber dari PAD dalam penyusunan

APBD TA.2016, memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1) Kondisi perekonomian yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya,

perkiraan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014 dan realisasi

penerimaan PAD tahun sebelumnya, serta ketentuan peraturan

perundang-undangan terkait;

2) Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah berpedoman pada Undang-Undang Nomor 28

Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan

Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2012 tentang Retribusi

Pengendalian Lalu Lintas dan Retribusi Perpanjangan Izin

Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing, sehingga dilarang

menganggarkan penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah

yang peraturan daerahnya bertentangan dengan Undang-Undang

Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

dan Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2012 tentang Retribusi

Pengendalian Lalu Lintas dan Retribusi Perpanjangan Izin

Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing dan/atau telah dibatalkan.

Dalam penetapan target pajak daerah dan retribusi daerah,

memperhatikan potensi pajak daerah dan retribusi daerah. Dengan

Page 181: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 179 -

mempertimbangkan tidak memberatkan masyarakat dan dunia

usaha;

3) Rasionalitas hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

atas penyertaan modal atau investasi daerah lainnya, dengan

memperhitungkan nilai kekayaan daerah yang dipisahkan, baik

dalam bentuk uang maupun barang sebagai penyertaan modal

(investasi daerah).

3. Target Pendapatan Daerah

Pendapatan Daerah pada TA.2016 ditargetkan sebesar

Rp.7,821,195,558,000,- meliputi 1)Pendapatan Asli Daerah (PAD),

yang terdiri dari : Pajak Daerah, Retribusi Daerah, dan Hasil

Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, 2)Dana Perimbangan

yang terdiri dari : Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak, Dana Alokasi

Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK), 3)Lain-lain

Pendapatan Daerah yang Sah.

1) Pendapatan Asli Daerah (PAD)

PAD pada tahun 2016 ditargetkan sebesar

Rp5.301.030.570.000,00 Jumlah PAD tersebut diperoleh dari :

a. Pajak Daerah yang ditargetkan sebesar

Rp5.101.521.800.000,00;

b. Retribusi Daerah yang ditargetkan sebesar

Rp52.221.250.000,00;

c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan yang

ditargetkan sebesar Rp40.900.000.000,00; dan

d. Lain-lain PAD Yang Sah yang ditargetkan sebesar

Rp106.387.520.000,00 .

2) Dana Perimbangan

Dana Perimbangan pada tahun 2016 ditargetkan sebesar

Rp1.131.967.388.000,00. Dana Perimbangan tersebut diperoleh

dari:

a. Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak yang

ditargetkan sebesar Rp490.986.385.000,00;

Page 182: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 180 -

b. Dana Alokasi Umum yang ditargetkan sebesar

Rp640.981.003.000,00;

3) Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah pada tahun 2016

ditargetkan sebesar Rp.1.388.197.600.000,00. Dana tersebut

diperoleh dari :

a. Pendapatan hibah yang ditargetkan sebesar

Rp5.400.000.000,00;

b. dana penyesuaian dan otonomi khusus yang ditargetkan

sebesar Rp1.382.280.600.000,00;

c. Tunjungan Profesi Guru yang ditargetkan sebesar

Rp517.000.000,00;

Secara lengkap proyeksi pendapatan daerah Provinsi Banten Tahun

2016 dapat dilihat pada Tabel 3.22 berikut:

Tabel 3.22 Proyeksi Pendapatan Daerah Tahun 2016

NO URAIAN APBD 2015 RPJMD 2016 RKPD 2016

1 PENDAPATAN

DAERAH 7,644,633,698,000 6,116,841,000,000 7,821,195,558,000

1.1 Pendapatan

Asli Daerah 5,133,482,400,000 4,917,000,000,000 5,301,030,570,000

1.1.1 Pajak Daerah 4,944,467,880,000 4,772,425,000,000 5,101,521,800,000

1.1.2 Retribusi

Daerah 41,827,000,000 7,072,000,000 52,221,250,000

1.1.3

Hasil

Pengelolaan

Kekayaan

Daerah Yang Dipisahkan

40,900,000,000 52,345,000,000 40,900,000,000

1.1.4

Lain-lain

Pendapatan

Asli Daerah

yang Sah

106,287,520,000 85,158,000,000 106,387,520,000

1.2 Dana

Perimbangan 1,122,953,698,000 1,195,677,000,000 1,131,967,388,000

1.2.1

Dana Bagi Hasil

Pajak/Bagi

Hasil Bukan Pajak

460,986,385,000 418,484,000,000 490,986,385,000

1.2.2 Dana Alokasi

Umum 640,981,003,000 777,193,000,000 640,981,003,000

1.2.3 Dana Alokasi

Khusus 20,986,310,000

-

1.3

Lain-Lain

Pendapatan

Daerah Yang Sah

1,388,197,600,000 4,164,000,000 1,388,197,600,000

Page 183: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 181 -

NO URAIAN APBD 2015 RPJMD 2016 RKPD 2016

1.3.1 Pendapatan

Hibah 5,400,000,000 4,164,000,000 5,400,000,000

1.3.2

Dana

Penyesuaian

dan Otonomi Khusus

1,382,797,600,000 - 1,382,280,600,000

1.3.3

Tambahan

penghasilan

Guru PNSD

517,000,000

4. Upaya Pencapaian Target Pendapatan Daerah

Upaya-upaya yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi Banten dalam

pencapaian target pendapatan daerah tahun 2016 sebagai berikut :

1) Pengembangan sistem administrasi Pajak Daerah, Retribusi Daerah

dan Pendapatan Lain-lain;

2) Koordinasi dan pembinaan pengelolaan pendapatan daerah;

3) Intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah dengan

berpegang kepada prinsip keadilan dan tidak memberatkan

masyarakat;

4) Peningkatan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak daerah

melalui sosialisasi, penyuluhan dan razia pajak daerah;

5) Pengembangan sistem layanan Samsat Online untuk pembayaran

Pajak Kendaraan Bermotor tahunan;

6) Perluasan jangkauan layanan pembayaran pajak kendaraan

bermotor dengan membentuk Gerai-gerai Samsat, Bis Samsat

Keliling dan Samsat Drive Thru;

7) Peningkatan kompetensi aparatur pemungut pajak daerah;

8) Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan pembayaran pajak

daerah;

9) Penataan bidang perencanaan, pelaporan dan evaluasi pendapatan.

3.2.2 Kebijakan Belanja Daerah

Anggaran Belanja Daerah digunakan untuk pelaksanaan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi yang terdiri

dari urusan wajib dan urusan pilihan yang ditetapkan dengan ketentuan

perundang-undangan. Belanja penyelenggaraan urusan wajib

Page 184: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 182 -

diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan

masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan

dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan,

fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan

sistem jaminan sosial. Pelaksanaan urusan wajib dimaksud berdasarkan

Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan.

Belanja daerah disusun dengan pendekatan prestasi kerja yang

berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Oleh

karena itu dalam penyusunan APBD TA.2016, Pemerintah Provinsi Banten

berupaya menetapkan target capaian kinerja setiap belanja, baik dalam

konteks daerah, SKPD, maupun program dan kegiatan, yang bertujuan

untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran dan

memperjelas efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran. Selain itu,

program dan kegiatan harus memberikan informasi yang jelas dan

terukur serta memiliki korelasi langsung dengan keluaran yang

diharapkan dari program dan kegiatan dimaksud ditinjau dari aspek

indikator, tolok ukur dan target kinerjanya. Penerapan azas efisiensi dan

efektifitas belanja merupakan langkah – langkah yang ditempuh dalam

mengoptimalkan belanja daerah. Total belanja daerah pada tahun 2016

direncanakan sebesar Rp. 8,875,958,758,000,-.

Beberapa asumsi yang berkaitan dengan Belanja Daerah Tahun

2016, antara lain:

Tema dan Prioritas Pembangunan Daerah Provinsi Banten Tahun

2016 adalah : “Peningkatan ekonomi kerakyatan dan daya saing

SDM untuk kesejahteraan rakyat yang berdaulat, mandiri,

berkepribadian, dan berkeadilan”. Tema ini dijabarkan ke dalam

10 (sepuluh) prioritas pembangunan Tahun 2016 yang meliputi:

o Peningkatan kapasitas tenaga kerja dan pengurangan tingkat

pengangguran

o Perlindungan sosial, pemberdayaan ekonomi, dan antisipasi

kerawanan sosial

o Pemantapan ketahanan pangan melalui peningkatan produksi

dan produktivitas pangan, peningkatan keamanan pangan

dan penguatan logistik pangan

Page 185: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 183 -

o Peningkatan daya saing dan pemasaran investasi dan

komoditas

o Peningkatan konektivitas dan daya dukung kawasan pusat

pertumbuhan

o Peningkatan kapasitas pendidikan berbasis kompetensi pasar

kerja

o Optimalisasi infrastruktur pelayanan kesehatan dan integrasi

peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat

o Pengendalian tata ruang, kelestarian linngkungan hidup dan

sumber daya air, mitigasi, dan adaptasi bencana

o Pemantapan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan

daerah

o Mensukseskan pelaksanaan pilkada banten

Kebutuhan belanja daerah akan meningkat dengan tetap

mempertahankan efektivitas Belanja Pegawai, Belanja

Barang/Jasa serta Belanja Modal, yang merupakan bagian dari

belanja daerah yang tidak dapat ditunda agar tetap dapat

menjaga kelangsungan roda pemerintahan;

Pembangunan infrastruktur dan stabiltas politik mempengaruhi

kuatnya keyakinan pelaku ekonomi terhadap kondusifnya

Provinsi Banten untuk menanamkan investasi melalui

penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal

dalam negeri (PMDN);

Terkait dengan optimalisasi penetapan program, kegiatan dan

pendanaan pembangunan di daerah perlu dilakukan

penyelarasan sarasan program dan kegiatan dekonsetrasi, tugas

pembantuan dan desentralisasi, sehingga diharapkan bobot

alokasi APBD betul-betul dapat difokuskan untuk urusan yang

menjadi kewenangannya dan membatasi penggunaan APBD

untuk mendanai program kegiatan di luar kewenangannya;

Dalam rangka optimalisasi pencapaian sasaran pembangunan

sesuai prioritas nasional dalam kerangka desetralisasi melalui

dana alokasi khusus, hibah dan/atau pinjaman/hibah luar

Page 186: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 184 -

negeri, masing- masing pemerintah daerah mengalokasikan dan

pendamping dalam APBD sesuai dengan kriteria dan ketentuan

yang dipersyaratkan;

Sinkronisasi kebijakan pemerintah dengan pemerintah daerah

dilakukan dengan mempedomani pembagian urusan

pemerintahan antara pemerintah, pemerintahan daerah provinsi,

dan pemerintahan daerah kabupaten/kota sebagaimana

ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007.

1. Belanja Tidak Langsung

Kebijakan Belanja Tidak Langsung pada tahun 2016 memperhatikan

hal-hal sebagai berikut:

1) Belanja Pegawai

a. Besarnya penganggaran untuk gaji pokok dan tunjangan PNSD

disesuaikan dengan hasil rekonsiliasi jumlah pegawai dan

belanja pegawai dalam rangka perhitungan DAU Tahun 2016

dengan memperhitungkan rencana kenaikan gaji pokok dan

tunjangan PNSD serta pemberian gaji ketiga belas.

b. Penganggaran belanja pegawai untuk kebutuhan pengangkatan

Calon PNSD sesuai formasi pegawai tahun 2016.

c. Penganggaran belanja pegawai untuk kebutuhan kenaikan gaji

berkala, kenaikan pangkat, tunjangan keluarga dan mutasi

pegawai dengan memperhitungkan acress yang besarnya

maksimum 2,5% dari jumlah belanja pegawai untuk gaji pokok

dan tunjangan.

d. Penganggaran Tambahan Penghasilan PNSD harus

memperhatikan kemampuan keuangan daerah dengan

persetujuan DPRD sesuai amanat Pasal 63 ayat (2) Peraturan

Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005. Kebijakan dan penentuan

kriterianya ditetapkan terlebih dahulu dengan peraturan kepala

daerah sebagaimana diatur dalam Pasal 39 Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, sebagaimana telah

diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 21 Tahun 2011.

Page 187: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 185 -

e. Penganggaran Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah mempedomani Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun

2010 tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif

Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

f. Tunjangan profesi guru PNSD dan dana tambahan penghasilan

guru PNSD yang bersumber dari APBN TA.2016 melalui dana

transfer ke daerah dianggarkan dalam APBD pada jenis belanja

pegawai, dan diuraikan ke dalam obyek dan rincian obyek

belanja sesuai dengan kode rekening berkenaan.

g. Penganggaran tambahan penghasilan PNSD, baik aspek

kebijakan pemberian tambahan penghasilan maupun

penentuan kriterianya harus ditetapkan terlebih dahulu

dengan peraturan kepala daerah dengan memperhatikan

kemampuan keuangan daerah sesuai amanat Pasal 63 ayat (2)

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 dan Pasal 39

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolan Keuangan Daerah, sebagaimana telah

diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 21 Tahun 2011.

h. Belanja pegawai pada tahun 2016 direncanakan sebesar

Rp.675.263.901.784,-.

2) Belanja Hibah

a. Penganggaran belanja hibah yang diberikan kepada

pemerintah, masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan

ditujukan untuk menunjang penyelenggaraan urusan

pemerintah daerah.

b. Belanja terbesar hibah pada tahun 2016 adalah untuk Bantuan

Operasional Sekolah (BOS) yaitu sebesar

Rp1.382.280.600.000,00 atau sebesar 77,65% dari total belanja

hibah yang sebesar Rp.1.778.909.600.000,-.

3) Bantuan Sosial

a. Belanja bantuan sosial dapat diberikan kepada individu

dan/atau keluarga, masyarakat dan lembaga non

pemerintahan bidang pendidikan, keagamaan dan bidang lain

Page 188: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 186 -

yang berperan untuk melindungi individu, kelompok dan/atau

masyarakat dari kemungkinan terjadinya resiko sosial,

termasuk bantuan sosial kepada individu dan/atau keluarga

yang tidak dapat direncanakan sebelumnya yaitu untuk

kebutuhan akibat resiko sosial yang tidak dapat diperkirakan

pada saat penyusunan APBD yang apabila ditunda

penanganannya akan menimbulkan resiko sosial yang lebih

besar bagi individu dan/atau keluarga yang bersangkutan.

Pagu alokasi anggaran yang tidak dapat direncanakan

sebelumnya tidak melebihi pagu alokasi anggaran yang telah

direncanakan;

b. Belanja terbesar bantuan sosial pada tahun 2016 adalah untuk

program Jamsosratu yaitu sebesar Rp.121.500.000.000,00 atau

sebesar 70,40% dari total belanja bantuan sosial yang sebesar

Rp172.580.000.000,- dengan rincian sebagai berikut :

a) Belanja bansos kepada individu

dan/atau keluarga yang terencana

: 162,580,000,000

Bansos untuk keluarga sangat

miskin melalui Jamsosratu (54.000 x

2.250.000)

: 121,500,000,000

Bansos untuk perorangan/kelompok

masyarakat

: 20,540,000,000

o Jaminan sosial lanjut usia

(2.500xRp.1.500.000,-)

: 3,750,000,000

o Jaminan sosial dengan kecacatan

(400xRp.3.600.000,-)

: 1,440,000,000

o Rehabilitasi rumah tidak layak

huni (850xRp.15.000.000,-)

: 12,750,000,000

o Pemenuhan kebutuhan dasar

anak (1.000xRp.1.000.000,-)

: 1,000,000,000

o KUBE PKH 48 x Rp.25.000.000,- 1,200,000,000

o Panti rehabilitasi

(8xRp.50.000.000,-)

: 400,000,000

b) Belanja bansos kepada individu

dan/atau keluarga yang tidak

terencana.

: 10,000,000,000

Page 189: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 187 -

4) Belanja Bagi Hasil Kepada Kabupaten/Kota

a. Penganggaran Belanja Bagi Hasil Kepada Kabupaten/Kota

ditujukan untuk menganggarkan dana bagi hasil pajak daerah

yang bersumber dari rencana pendapatan pajak daerah

provinsi kepada Pemerintah Kabupaten/Kota TA.2016,

sedangkan pelampauan target TA.2015 yang belum

direalisasikan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota ditampung

dalam Perubahan APBD TA.2016 dengan menggunakan alokasi

SiLPA Tahun lalu yang berasal dari pajak daerah.

b. Penganggaran dana Bagi Hasil Pajak Daerah harus

mempedomani Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009. Tata

cara penganggaran dana bagi hasil tersebut harus

memperhitungkan rencana pendapatan pajak daerah pada

TA.2016, sedangkan pelampauan target TA.2015 yang belum

direalisasikan ditampung dalam Perubahan APBD TA.2016

atau dicantumkan dalam LRA apabila tidak melakukan

Perubahan APBD TA.2016.

c. Belanja bagi hasil kepada kabupaten/kota pada tahun 2016

direncanakan sebesar Rp.1.989.436.302.200,-

5) Belanja Bantuan Keuangan.

a. Belanja bantuan keuangan dari pemerintah daerah kepada

pemerintah daerah lainnya dapat dianggarkan dalam APBD

sesuai dengan kemampuan keuangan daerah setelah alokasi

belanja yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan

dipenuhi oleh pemerintah daerah dalam APBD TA. 2016.

b. Belanja bantuan keuangan tersebut, harus didasarkan pada

pertimbangan untuk mengatasi kesenjangan fiskal, membantu

pelaksanaan urusan pemerintahan daerah yang tidak tersedia

alokasi dananya dan/atau menerima manfaat dari pemberian

bantuan keuangan tersebut, serta dalam rangka kerjasama

antar daerah sesuai kemampuan keuangan tiap daerah.

c. Bantuan keuangan kepada kabupaten/kota pada tahun 2016

dibagi atas 2 (dua) skema yaitu bantuan keuangan yang

Page 190: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 188 -

bersifat mandatory dan bantuan keuangan yang bersifat

proporsi (urusan).

Bantuan Keuangan yang bersifat mandatori antara lain untuk:

pembangunan desa/lingkungan terpadu pada kantong

kemiskinan, bantuan operasional beras miskin, pelaksanaan

MTQ tingkat provinsi, peningkatan fasilitas Stadion Maulana

Yusuf, verifikasi dan validasi data kemiskinan, kendaraan

operasional TKSK, updating data/pelaporan pembangunan dan

BKPRD, pelaporan bantuan keuangan.

Bantuan Keuangan yang bersifat proporsi (urusan) disusun

berdasarkan atas formula tertentu antara lain memperhatikan

luas wilayah, kepadatan penduduk, jumlah penduduk miskin,

Jumlah PAD, IPM, LPE, dan pengangguran. Adapun rincian

bantuan keuangan yang bersifat proporsi (urusan) sebagai

berikut: 1)Penyelenggaraan program/kegiatan berkaitan dengan

pendidikan: rehabilitasi ruang kelas/sekolah (SMA/SMK).

2)Penyelenggaraan program/kegiatan berkaitan dengan

kesehatan: belanja modal Puskesmas Poned, pembelian

Ambulance. 3)Penyelenggaraan program/kegiatan berkaitan

dengan infrastruktur: Pembangunan jalan, jembatan gantung

dan infrastruktur wilayah. 4)Penyelenggaraan

program/kegiatan berkaitan dengan lainnya: belanja modal

balai latihan kerja (BLK), pembangunan asrama haji, uang

jalan tetap bagi penyuluh pertanian, penyuluh perikanan,

penyuluh kehutanan, dan stadion.

d. Bantuan keuangan kepada kabupaten/kota pada tahun 2016

direncanakan sebesar Rp.369,325,471,000,- dengan alokasi

untuk masing-masing kabupaten/kota sebagai berikut :

Kabupaten Pandeglang : Rp.37,414,720,000,-

Kabupaten Lebak : Rp.36,401,702,000,-

Kabupaten Tangerang : Rp.32,498,255,000,-

Kabupaten Serang : Rp.27,577,578,500,-

Kota Tangerang : Rp.24,234,183,000,-

Kota Cilegon : Rp.16,104,971,500,-

Kota Serang : Rp.39,573,859,500,-

Kota Tangerang Selatan : Rp.16,895,201,500,-

Page 191: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 189 -

e. Bantuan keuangan kepada partai politik dialokasikan dalam

APBD TA.2016 dan dianggarkan pada jenis belanja bantuan

keuangan, obyek belanja bantuan keuangan kepada partai

politik dan rincian obyek belanja nama partai politik penerima

bantuan keuangan. Besaran penganggaran bantuan keuangan

kepada partai politik berpedoman kepada Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata

Cara Penghitungan, Penganggaran Dalam APBD, Pengajuan,

Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan

Bantuan Keuangan Partai Politik sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2013

tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara

Penghitungan, Penganggaran Dalam APBD, Pengajuan,

Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan

Bantuan Keuangan Partai Politik. Bantuan keuangan kepada

Partai Politik pada tahun 2016 direncanakan sebesar

Rp.2.408.837.316.

6) Belanja Tidak Terduga

a. Penganggaran belanja tidak terduga dilakukan secara rasional

dengan mempertimbangkan realisasi TA.2015 dan

kemungkinan adanya kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak

dapat diprediksi sebelumnya, diluar kendali dan pengaruh

pemerintah daerah. Belanja tidak terduga merupakan belanja

untuk mendanai kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak

diharapkan terjadi berulang, seperti kebutuhan tanggap

darurat bencana, penanggulangan bencana alam dan bencana

sosial, yang tidak tertampung dalam bentuk program dan

kegiatan pada TA.2016, termasuk pengembalian atas kelebihan

penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya.

b. Penggunaan belanja tidak terduga dapat dibebankan secara

langsung, yaitu untuk pengembalian atas kelebihan

penerimaan tahun sebelumnya dan belanja kebutuhan tanggap

darurat bencana atau dilakukan melalui proses pergeseran

anggaran dari mata anggaran belanja tidak terduga kepada

Page 192: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 190 -

belanja langsung maupun tidak langsung sesuai dengan sifat

dan jenis kegiatan yang diperlukan.

c. Belanja tidak terduga pada TA.2016 direncanakan sebesar

Rp40.000.000.000,-. Alokasi tersebut meningkat dari tahun

sebelumnya, hal ini sebagai tindaklanjut dari amanat Peraturan

Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2015 tentang

Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.

2. Belanja Langsung

Kebijakan Belanja Langsung masih masih mengacu pada Peraturan

Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, sampai dengan ditetapkannya

peraturan pemerintah yang merupakan turunan dari UU Nomor 23

tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang mengatur masalah

pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah, pemerintah

daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota. Hal ini juga

sesuai dengan RPJMD Provinsi Banten Tahun 2012-2017 yang masih

mengacu pada aturan tersebut.

Penganggaran belanja langsung dituangkan dalam bentuk program

dan kegiatan, yang manfaat capaian kinerjanya dapat dirasakan

langsung oleh masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas

pelayanan publik dan keberpihakan pemerintah daerah kepada

kepentingan publik. Penyusunan anggaran belanja pada setiap

program dan kegiatan untuk urusan pemerintahan wajib terkait

pelayanan dasar ditetapkan dengan SPM dan berpedoman pada

standar teknis dan harga satuan regional sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

1) Belanja Pegawai

a. Dalam rangka meningkatkan efisiensi anggaran daerah,

penganggaran honorarium bagi PNSD dan Non PNSD

memperhatikan asas kepatutan, kewajaran dan rasionalitas

dalam pencapaian sasaran program dan kegiatan sesuai dengan

kebutuhan dan waktu pelaksanaan kegiatan dalam rangka

mencapai target kinerja kegiatan dimaksud. Berkaitan dengan

Page 193: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 191 -

hal tersebut, pemberian honorarium bagi PNSD dan Non PNSD

dibatasi dan hanya didasarkan pada pertimbangan bahwa

keberadaan PNSD dan Non PNSD dalam kegiatan benar-benar

memiliki peranan dan kontribusi nyata terhadap efektifitas

pelaksanaan kegiatan dimaksud dengan memperhatikan

pemberian Tambahan Penghasilan bagi PNSD dan pemberian

Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

b. Kegiatan tidak diperkenankan diuraikan hanya ke dalam jenis

belanja pegawai, obyek belanja honorarium dan rincian obyek

belanja honorarium PNSD dan Non PNSD.

2) Belanja Modal

a. Penganggaran pengadaan dan pemeliharaan barang milik daerah

didasarkan pada perencanaan kebutuhan barang milik daerah

yang disusun dengan memperhatikan kebutuhan pelaksanaan

tugas dan fungsi SKPD serta ketersediaan barang milik daerah

yang ada. Selanjutnya, perencanaan kebutuhan barang milik

daerah merupakan salah satu dasar bagi SKPD dalam

pengusulan anggaran untuk kebutuhan barang milik daerah

yang baru (new initiative) dan angka dasar (baseline) serta

penyusunan RKA-SKPD. Perencanaan kebutuhan barang milik

daerah dimaksud berpedoman pada standar barang, standar

kebutuhan dan/atau standar harga, sebagaimana diatur dalam

Pasal 9 ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) Peraturan

Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014.

Khusus penganggaran untuk pembangunan gedung dan

bangunan milik daerah mempedomani Peraturan Presiden Nomor

73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan Gedung

Negara.

Selanjutnya, untuk efisiensi penggunaan anggaran,

pembangunan gedung kantor baru milik pemerintah daerah

tidak diperkenankan sesuai dengan Surat Menteri Keuangan

Nomor S-841/MK.02/2014 tanggal 16 Desember 2014 hal

Penundaan/Moratorium Pembangunan Gedung Kantor

Kementerian Negara/Lembaga, kecuali penggunaan anggaran

Page 194: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 192 -

tersebut terkait langsung dengan upaya peningkatan kuantitas

dan kualitas pelayanan publik.

b. Penganggaran pengadaan tanah untuk kepentingan umum

mempedomani Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012

tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan

Untuk Kepentingan Umum, sebagaimana telah diubah beberapa

kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 30 Tahun 2015

tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 71

Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi

Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, dan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2012 tentang Biaya

Operasional dan Biaya Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan

Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Yang

Bersumber Dari APBD.

3) Belanja Barang dan Jasa

a. Disesuaikan dengan kebutuhan nyata yang didasarkan atas

pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD, jumlah pegawai dan volume

pekerjaan serta memperhitungkan estimasi sisa persediaan

barang TA.2015.

b. Penganggaran penyelenggaraan jaminan kesehatan bagi fakir

miskin dan orang tidak mampu sesuai dengan Undang-Undang

Nomor 40 Tahun 2004, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011,

Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2012 tentang Penerima

Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan dan Peraturan Presiden

Nomor 12 Tahun 2013 sebagaimana diubah dengan Peraturan

Presiden Nomor 111 Tahun 2013, yang tidak menjadi cakupan

penyelenggaraan jaminan kesehatan melalui BPJS yang

bersumber dari APBN, pemerintah daerah dapat

menganggarkannya dalam bentuk program dan kegiatan pada

SKPD yang menangani urusan kesehatan pemberi pelayanan

kesehatan.

c. Penganggaran belanja perjalanan dinas dalam rangka kunjungan

kerja dan studi banding, baik perjalanan dinas dalam negeri

maupun perjalanan dinas luar negeri, dilakukan secara selektif,

frekuensi dan jumlah harinya dibatasi serta memperhatikan

Page 195: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 193 -

target kinerja dari perjalanan dinas dimaksud sehingga relevan

dengan substansi kebijakan pemerintah daerah. Hasil kunjungan

kerja dan studi banding dilaporkan sesuai peraturan perundang-

undangan. Khusus penganggaran perjalanan dinas luar negeri

berpedoman pada Instruksi Presiden Nomor 11 Tahun 2005

tentang Perjalanan Dinas Luar Negeri dan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pedoman

Perjalanan Dinas Ke Luar Negeri Bagi Pejabat/Pegawai di

lingkungan Kementerian Dalam Negeri, Pemerintah Daerah, dan

Pimpinan serta Anggota DPRD.

d. Dalam hal terdapat kebutuhan untuk melakukan

penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, bimbingan teknis,

sosialisasi, workshop, lokakarya, seminar atau sejenis lainnya di

luar daerah tetap dilakukan secara selektif dengan

memperhatikan aspek urgensi, kualitas penyelenggaraan,

muatan substansi, kompetensi narasumber, kualitas advokasi

dan pelayanan penyelenggara serta manfaat yang akan diperoleh

guna efisiensi dan efektifitas penggunaan anggaran daerah serta

tertib anggaran dan administrasi oleh penyelenggara.

e. Penganggaran untuk penyelenggaraan kegiatan rapat,

pendidikan dan pelatihan, bimbingan teknis, sosialisasi,

workshop, lokakarya, seminar atau sejenis lainnya

diprioritaskan untuk menggunakan fasilitas aset daerah, seperti

ruang rapat atau aula yang sudah tersedia milik pemerintah

daerah dengan mempedomani Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 6 Tahun 2015

tentang Pedoman Pembatasan Pertemuan/Rapat di Luar Kantor

Dalam Rangka Peningkatan Efisiensi dan Efektifitas Kerja

Aparatur.

3. Surplus/Defisit APBD

a) Dalam hal APBD diperkirakan surplus, penggunaan surplus

tersebut diutamakan untuk pembayaran pokok utang, penyertaan

modal (investasi) daerah, pemberian pinjaman kepada pemerintah

pusat/pemerintah daerah lain dan/atau pendanaan belanja

peningkatan jaminan sosial tersebut diwujudkan dalam bentuk

Page 196: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 194 -

program dan kegiatan pelayanan dasar masyarakat yang

dianggarkan pada SKPD yang secara fungsional terkait dengan

tugasnya melaksanakan program dan kegiatan tersebut.

b) Dalam hal APBD diperkirakan defisit, pemerintah daerah

menetapkan penerimaan pembiayaan untuk menutup defisit

tersebut, yang bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran

tahun anggaran sebelumnya, pencairan dana cadangan, hasil

penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan

pinjaman, dan/atau penerimaan kembali pemberian pinjaman atau

penerimaan piutang.

c) Proyeksi APBD TA.2016 menggambarkan bahwa total Pendapatan

Daerah Provinsi Banten sebesar Rp.7,821,195,558,000-, sedangkan

total Belanja Daerah sebesar Rp.8,875,958,758,000-, mengalami

defisit sebesar Rp.1.054.736.200.000-, sehingga masih perlu

diupayakan sumber-sumber pembiayaan untuk menutupi defisit

tersebut dengan mempertimbangkan SiLPA tahun lalu dan

kemampuan pembiayaan daerah dari pos-pos penerimaan

pembiayaan.

Secara lengkap rencana Belanja Daerah Provinsi Banten pada tahun

2016 serta surplus/defisitnya dapat dilihat pada Tabel 3.23 berikut:

Tabel 3.23

Proyeksi Belanja Daerah Tahun 2015-2016

NO URAIAN APBD 2015 RPJMD 2016 RKPD 2016

2 BELANJA DAERAH 8,947,633,698,000 6,281,841,000,000 8,875,958,758,000

2.1 Belanja Tidak

Langsung

4,927,481,697,248 2,944,749,000,000 5,027,924,112,000

2.1.1 Belanja Pegawai 593,556,883,750 732,221,000,000 675,263,901,784

2.1.2 Belanja Hibah 1,611,330,805,000 225,000,000,000 1,778,909,600,000

2.1.3 Belanja Bantuan

Sosial

136,250,000,000 30,000,000,000 172,580,000,000

2.1.4 Belanja Bagi Hasil

Kepada

Kabupaten/Kota

2,025,839,817,932 1,574,900,000,000 1,989,436,302,200

2.1.5 Belanja Bankeu ke Kab/Kota, Pemerintah

Desa, dan Parpol

555,504,190,566 372,627,000,000 371,734,308,316

2.1.6 Belanja Tidak Terduga 5,000,000,000 10,000,000,000 40,000,000,000

2.2 Belanja Langsung 4,020,152,000,752 3,337,092,000,000 3,848,034,645,000

2.2.1 Belanja Pegawai 172,547,996,500 180,000,000,000 2.2.2 Belanja Barang dan

Jasa 1,991,960,898,236 1,250,000,000,000

2.2.3 Belanja Modal 1,855,643,106,016 1,907,092,000,000

SURPLUS/(DEFISIT) (1,303,000,000,000) (165,000,000,000) 1,054,763,200,000

Page 197: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 195 -

3.2.3 Kebijakan Pembiayaan Daerah

Berdasarkan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara, dijelaskan bahwa pembiayaan adalah setiap

penerimaan yang perlu dibayar kembali dan atau pengeluaran yang akan

diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun

tahun anggaran berikutnya. Fungsi pembiayaan merupakan bagian dari

sistem pengelolaan keuangan negara yang mencakup keseluruhan

kegiatan perencanaan, penguasaan, penggunaan, pengawasan, dan

pertangungjawaban, sebagai perwujudan dari APBD.

Didalam pengelolaan keuangan daerah dan khususnya yang

berkaitan dengan fungsi otorisasi bahwa anggaran daerah yang

merupakan bagian dari anggaran negara menjadi dasar untuk

melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan.

Oleh karena itu, berkaitan dengan kebijakan penganggaran daerah tahun

2016 mengupayakan adanya anggaran berimbang dengan menempatkan

SiLPA tahun sebelumnya sebagai alat untuk menutupi defisit. Oleh

karena SiLPA tersebut belum dapat dihitung secara definitif, maka

besaran SiLPA yang digunakan merupakan angka estimasi prognosis

tahun berjalan.

1. Kebijakan Penerimaan Pembiayaan

Penerimaan pembiayaan pada tahun 2016 ditargetkan sebesar Rp.

1.127.263.200.000,- yang bersumber dari SiLPA tahun anggaran

sebelumnya. Penganggaran tersebut didasarkan pada penghitungan

yang cermat dan rasional dengan mempertimbangkan perkiraan

realisasi anggaran TA. 2015 dalam rangka menghindari kemungkinan

adanya pengeluaran pada tahun 2016 yang tidak dapat didanai akibat

tidak tercapainya SiLPA yang direncanakan.

2. Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan

Pengeluaran pembiayaan pada tahun 2016 ditargetkan sebesar

Rp.72.500.000.000,-. Pembiayaan ini diperuntukkan bagi Modal

Bergulir Masyarakat Miskin sebesar Rp. 15.000.000.000, penyertaan

modal kepada PT.PPKD (Jamkrida) Rp.1.500.000.000 dan penyertaan

modal kepada BJB sebesar Rp. 56.000.000.000.

Page 198: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 196 -

Secara lengkap proyeksi penerimaan pembiayaan dan pengeluaran

pembiayaan daerah pada pada tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 3.24.

Tabel 3.24 Proyeksi Pembiayaan Daerah Tahun 2016

NO URAIAN APBD 2015 RPJMD 2016 RKPD 2016

3 PEMBIAYAAN 1,303,000,000,000 175,000,000,000 1,054,763,200,000

3.1 Penerimaan

Pembiayaan 1,325,000,000,000

1,127,263,000,000

3.1.1 SiLPA Tahun Anggaran

Sebelumnya

1,325,000,000,000 175,000,000,000 1,127,263,000,000

3.2 Pengeluaran

Pembiayaan 22,000,000,000 10,000,000,000 72,500,000,000

3.2.1

Penyertaan Modal

(Investasi)

Pemerintah Daerah:

22,000,000,000 10,000,000,000 15,000,000,000

3.2.1.1 LPK/BPR

4,000,000,000

3.2.1.2 PT. PPKD / Jamkrida

22,000,000,000 2,000,000,000 1.500.000.000

3.2.2.3 PT. Bank

Banten/PT. BGD 4,000,000,000 56,000,000,000

3.2.3.4 Kredit Modal Usaha

Masyarakat Miskin 15,000,000,000

3.3 Pembiayaan Netto 1,303,000,000,000 165,000,000,000 1,054,763,200,000

Page 199: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 197 -

BAB IV

PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

Pada tahun 2016 mendatang, Pemerintah Provinsi Banten akan memasuki

tahun keempat dalam pelaksanaan RPJMD Tahun 2012-2017, guna mewujudkan

Visi ”Bersatu Mewujudkan Rakyat Banten Sejahtera Berlandaskan Iman dan

Taqwa” yang dilaksanakan melalui 78 (tujuh puluh delapan) program prioritas

daerah serta dikelompokan kedalam 25 (dua puluh lima) urusan wajib dan 8

(delapan) urusan pilihan. Proses perumusan prioritas dan sasaran pembangunan

daerah digambarkan sebagaimana Gambar 4.1 sebagai berikut:

Gambar 4.1 Bagan Alir Perumusan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

4.1 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah

diperlukan adanya kesinambungan dan keberlanjutan prioritas

pembangunan sehingga RKPD Tahun 2016 merupakan suatu rancangan

keberlanjutan pada tahun sebelumnya dan memperhatikan pencapaian

sasaran-sasaran RPJMD 2012-2017. Adapun tujuan dan sasaran

pembangunan yang ingin dicapai pada tahun 2016 terlihat sebagaimana

Tabel 4.1 sebagai berikut.

Usulan SKPD (Usulan kegiatan prioritas

dilengkapi indikator kinerja

program) / Pagu Indikatif

(alokasi anggaran kegiatan)

Rumusan Prioritas dan

Sasaran Pembangunan

Provinsi Banten

Rancangan Kerangka

Ekonomi dan Kerangka

Pendanaan (Bersifat indikatif dan disesuaikan

dengan kapasitas fiskal daerah)

Hasil Evaluasi Capaian Kinerja

Penyelenggaraan Pemerintahan

Isu Strategis Daerah

Masalah Mendesak (Daerah/ Nasional)

Usulan Kab/Kota

RPJMD 2012-2017 (78

Program)

Page 200: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 198 -

Tabel 4.1 Hubungan antara Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan

Target Pembangunan Tahun 2016

Visi : Bersatu Mewujudkan Banten Sejahtera Berlandaskan Iman dan Taqwa

MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR

KINERJA

TARGET

2016

Misi Pertama,

Peningkatan

Pembangunan

Infrastruktur

Wilayah Mendukung

Pengembangan Wilayah/Kawasan

Berwawasan

Lingkungan

Untuk

konektivitas

pengembangan

wilayah/kawasa

n guna

percepatan dan perluasan

pembangunan

ekonomi Banten

serta

meningkatkan

layanan dasar masyarakat dan

peningkatan

daya saing

daerah dengan

prinsip pembangunan

berkelanjutan

1 Tersedianya

infrastruktur

transportasi yang

handal dan

terintegrasi untuk

mendukung pergerakan

perhubungan

orang, barang dan

jasa;

Tingkat

Kemantapan

Jalan (%)

93

Tingkat

Kemantapan

Jembatan (%)

94

2 Tersedianya

infrastruktur sumber daya air

dan irigasi yang

handal untuk

mendukung upaya

konservasi dan

pendayagunaan sumber daya air,

serta pengendalian

daya rusak air;

Luas Layanan,

Peningkatan dan Rehabilitasi

Jaringan Irigasi

Teknis (ha)

21.785,14

3 Meningkatnya

cakupan pelayanan

dan kualitas infrastruktur

energi dan

ketenagalistrikan

di Banten;

Rasio

Elektrifikasi (%)

89,04

4 Meningkatnya

akses masyarakat

terhadap sarana dan prasarana

dasar pemukiman

Cakupan

Pelayanan Air

Bersih Perkotaan dan Pedesaan (%)

47,49

Tingkat

Ketersediaan Air

Bersih dan

Sanitasi (m3)

1830

5 Terwujudnya

keamanan dan keserasian dalam

pembangunan

infrastruktur;

Cakupan

Pembinaan Jasa Konstruksi (%)

80

6 Berkurangnya

tingkat

pencemaran,

kerusakan lingkungan dan

resiko bencana;

Tingkat Status

Mutu Sungai

Utama dan

Waduk Besar (%)

64

Jumlah hari dengan Kualitas Udara Perkotaan Kategori Baik (Hari)

360

Cakupan

Penurunan Beban

Pencemaran Air

Limbah Industri

(%)

16

Page 201: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 199 -

MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR

KINERJA

TARGET

2016

7 Meningkatnya fungsi kawasan

lindung Banten;

Persentase Peningkatan

Fungsi Hutan

dan Kawasan

Lindung (%)

20

Cakupan

Pelayanan Pencegahan,

Penanggulangan

dan Pemulihan

Banjir dan Abrasi

(%)

10,92

8 Terlaksananya penataan ruang

yang

berkelanjutan;

Rasio Rencana Kawasan

Strategis yang

Tersusun (%)

5,17

9 Meningkatnya

ketersediaan dan

pemanfaatan

energi alternatif yang ramah

lingkungan serta

energi

terbaharukan

diantaranya panas bumi, angin dan

surya.

Jumlah

Penerapan Energi

Alternatif (unit)

408

Misi Kedua,

Pemantapan Iklim

Investasi yang

Kondusif untuk

Mendorong Pertumbuhan

Ekonomi Daerah

dan Meningkatkan

Kesejahteraan

Masyarakat

Untuk

meningkatkan

kualitas

pertumbuhan

dan pemerataan perekonomian

daerah dalam

rangka

mempercepat

peningkatan kesejahteraan

masyarakat

1 Meningkatnya

aktivitas ekonomi

regional berbasis

potensi lokal;

Indeks Gini 0,2

PDRB Per Kapita

(Rp)

28.000.000

Daya Beli Masyarakat (Rp)

644.809

Pengeluaran

Konsumsi

Pangan Per Kapita Per Bulan

(Rp)

498.984

Pengeluaran

Konsumsi Non

Pangan Per

Kapita Per Bulan (Rp)

550.371

Pertumbuhan

Sektor Pertanian

(%)

11

Pertumbuhan

Sektor

Peternakan (%)

10

Pertumbuhan Sektor

Perkebunan

(tanaman keras)

(%)

8,5

Pertumbuhan

Sektor

Kehutanan (%)

8,5

Page 202: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 200 -

MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR

KINERJA

TARGET

2016

Pertumbuhan Sektor

Pertambangan

(%)

15

Pertumbuhan

Sektor Pariwisata

(Hotel dan Restoran) (%)

14,5

Pertumbuhan

Sektor Perikanan

(%)

13,5

Pertumbuhan

Sektor

Perdagangan (%)

11

Pertumbuhan

Sektor Industri

(%)

10

2 Meningkatnya kesempatan dan

penyediaan

lapangan kerja;

Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja

(%)

79,46

3 Meningkatnya

peran kelembagaan

dan permodalan K-

UMKM dalam pengembangan

ekonomi lokal;

Persentase

Wirausaha Baru

(%)

19,34

4 Meningkatnya

investasi yang

mendorong

penciptaan lapangan kerja;

Laju

Pertumbuhan

Investasi (% /

Tahun)

13,47

5 Terpenuhinya

kebutuhan pangan

masyarakat.

Penguatan

Cadangan

Pangan Provinsi

(Ton)

200

Indeks Tanam

(Padi)

204

Misi Ketiga,

Peningkatan

Kualitas

Sumberdaya Manusia yang

Religius, Cerdas dan

Berdaya Saing

dalam Kerangka

Penguatan NKRI

Untuk

mewujudkan

Sumber Daya

Manusia yang sehat, cerdas,

agamis dan

berdaya saing

1 Tuntasnya program

pemberantasan

buta aksara;

Angka Melek

Huruf (%)

96,84

2 Meningkatnya akses dan mutu

pendidikan

terutama untuk

penuntasan wajib

belajar pendidikan

dasar 9 tahun dan pencanangan wajib

belajar 12 tahun

bagi anak usia

sekolah;

Angka Rata-rata Lama Sekolah

(Tahun)

9,47

Angka Partisipasi

Murni (APM) SD/MI/Paket A

(%)

99,72

Angka Partisipasi

Murni (APM)

SMP/MTs/Paket

B (%)

77,31

Angka Partisipasi

Murni (APM)

SMA/SMK/MA/

Paket C (%)

52,39

Page 203: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 201 -

MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR

KINERJA

TARGET

2016

Angka Partisipasi Kasar (APK)

SD/MI/Paket A

(%)

118,80

Angka Partisipasi

Kasar (APK)

SMP/MTs/Paket B (%)

99,76

Angka Partisipasi

Kasar (APK)

SMA/SMK/MA/

Paket C(%)

77,87

Angka Partisipasi

Sekolah (%) Pendidikan Dasar

82,34

Angka Partisipasi

Sekolah

Pendidikan Menengah (%)

51,30

3 Meningkatnya

akses dan mutu

pelayanan

kesehatan serta

upaya kesehatan masyarakat,

terutama

masyarakat miskin

Angka Harapan

Hidup (Tahun)

68,50

Angka Kematian Bayi (1/1000 KH)

26,40

Angka Kematian

Ibu (1/100.000 KH)

105

4 Meningkatnya

kualitas dan

perlindungan

terhadap tenaga

kerja;

Cakupan Tenaga

Kerja Yang

Mendapat

Pelatihan

Berbasis

Masyarakat (%)

50

5 Meningkatnya kesetaraan gender;

Indeks Pembangunan

Gender (%)

68,29

Indeks

Pemberdayaan

Gender (%)

68,77

6 Meningkatnya

peran pemuda dan prestasi olahraga

dalam

pembangunan

kualitas hidup dan

kehidupan

masyarakat.

Cakupan

Pembinaan Lembaga

Kepemudaan(%)

80

Cakupan

Pembinaan

Cabang Olahraga

(%)

25

Misi Keempat, Penguatan

Semangat

Kebersamaan Antar-

Pelaku

Pembangunan dan

Sinergitas Pemerintah Pusat,

Provinsi dan

Kabupaten/Kota

yang Selaras, Serasi

dan Seimbang

Untuk mewujudkan

Banten rukun

damai,

membangun

kebersamaan

yang sinergis antara pusat-

daerah, beserta

stakeholders

dalam

menjalankan

1 Meningkatnya pelayanan sosial

dan partisipasi

sosial masyarakat;

Cakupan Pelayanan PMKS

(%)

8,24

2 Meningkatnya

kualitas kehidupan

beragama;

Jumlah Konflik

Bernuansa SARA

0

3 Revitalisasi nilai-

nilai budaya dan kearifan lokal;

Cakupan

Pelestarian dan Pemanfaatan

Nilai Budaya

Daerah (%)

80

Page 204: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 202 -

MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR

KINERJA

TARGET

2016

peran dan fungsinya

masing-masing

secara

terintergrasi

membangun Banten;

4 Terkendalinya pertumbuhan,

pertambahan

jumlah serta

persebaran

penduduk;

Laju Pertumbuhan

Penduduk (%)

1,89

5 Terwujudnya peningkatan partisipasi

perencanaan dan

kerjasama pembangunan

daerah.

Jumlah Kerjasama

(Kesepakatan)

Pembangunan

Daerah

4

Misi Kelima,

Peningkatan Mutu

dan Kinerja

Pemerintahan Daerah yang

Berwibawa Menuju

Tata Kelola

Pemerintahan yang

Baik dan Bersih

Untuk

meningkatkan

kinerja

penyelenggaraan pemerintahan

daerah yang

efektif, efisien,

dan akuntabel

dalam rangka

meningkatkan pelayanan

publik

1 Meningkatnya

pengawasan,

akuntabilitas

kinerja dan disiplin aparatur yang

berbasis

kompetensi;

Cakupan Tindak

Lanjut LHP (%)

75,94

2 Mewujudkan

kelembagaan dan

ketatalaksanaan

pemerintah daerah

serta pengelolaan keuangan dan aset

daerah yang

akuntabel dan

berbasis teknologi

informasi;

Rasio

Kemandirian

Daerah (%)

77,6

3 Mewujudkan

kelembagaan dan ketatalaksanaan

pemerintah daerah

serta pengelolaan

keuangan dan aset

daerah yang akuntabel dan

berbasis teknologi

informasi;

Opini Audit BPK WTP

4 Meningkatnya

pelayanan data

dan informasi

publik yang dapat diakses dengan

mudah dan cepat

oleh seluruh

lapisan

masyarakat;

Skala Kepuasan

Masyarakat

(skala 1-4)

3,5

5 Meningkatnya kinerja

pemerintahan desa

dan pembangunan

perdesaan;

Skala Komunikasi dan

Koordinasi Antar

Instansi

Pemerintah (skala

1-7)

7

6 Meningkatnya

pembangunan dan pembinaan hukum

di daerah;

Cakupan

Penyelesaian Perda (%)

100

7 Meningkatnya

peran pemerintah

dan masyarakat

Cakupan

Penegakan Perda

(%)

100

Page 205: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 203 -

MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR

KINERJA

TARGET

2016

dalam pemeliharaan

ketertiban umum,

ketentraman,

linmas, regulasi,

kesiapsiagaan dan penanggulangan

bencana;

8

9

Meningkatnya

peran pemerintah

dan masyarakat

dalam

pemeliharaan ketertiban umum,

ketentraman,

linmas, regulasi,

kesiapsiagaan dan

penanggulangan bencana;

Angka

Kriminalitas

1.925

Cakupan Mitigasi

Kebencanaan

80

Meningkatnya

perencanaan dan

pengendalian

pembangunan;

Tingkat Capaian

Sasaran RPJMD

(%)

80

10 Meningkatnya

kualitas Demokrasi

di daerah

Tingkat

Partisipasi

Pemilih (%)

-

Indeks Demokrasi

Indonesia

74,98

4.2 PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH

Prioritas pembangunan RKPD Tahun 2016 pada dasarnya adalah

gambaran pelaksanaan prioritas pembangunan yang tercantum di dalam

RPJMD pada tahun rencana guna menjawab isu strategis yang ada.

Adapun prioritas pembangunan yang tertuang dalam RPJMD Provinsi

Banten Tahun 2012-2017 adalah sebagai berikut :

1. Ketahanan pangan, penanggulangan kemiskinan, pengangguran dan

peningkatan kesejahteraan;

2. Pemantapan kualitas SDM;

3. Pemantapan kualitas pertumbuhan dan pemerataan perekonomian;

4. Pemantapan kualitas pelayanan prasarana dan sarana wilayah;

5. Pengelolaan dan revitalisasi tata ruang, SDA dan LH;

6. Penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik dan bersih;

7. Pengembangan dan pembangunan pusat pertumbuhan dan kawasan

strategis.

Page 206: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 204 -

Sedangkan isu strategis RKPD Provinsi Banten Tahun 2016 adalah :

1. Pengangguran dan daya saing tenaga kerja

2. Kemiskinan dan kerawanan sosial

3. Keamanan pangan, distribusi pangan, dan produktivitas pangan

4. Daya saing, pemasaran investasi dan komoditas

5. Konektivitas dan pengembangan kawasan pusat pertumbuhan

6. Pendidikan orientasi pasar kerja

7. Akses dan mutu pelayanan kesehatan

8. Tata ruang, kelestarian lingkungan hidup, sumber daya air, dan

kerawanan kebencanaan

9. Reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan

10. Pilkada Banten

Dengan memperhatikan tema RKPD Tahun 2016, prioritas

pembangunan RPJMD Provinsi Banten Tahun 2012-2017 dan isu

strategis tahun 2016 maka selanjutnya ditetapkan 10 (sepuluh) prioritas

pembangunan tahun 2016 sebagai berikut:

1. Peningkatan kapasitas tenaga kerja dan pengurangan tingkat

pengangguran

2. Perlindungan sosial, pemberdayaan ekonomi, dan antisipasi

kerawanan sosial

3. Pemantapan ketahanan pangan, peningkatan keamanan pangan, dan

penguatan logistik pangan

4. Peningkatan daya saing, pemasaran investasi dan komoditas

5. Peningkatan konektivitas dan daya dukung kawasan pusat

pertumbuhan

6. Peningkatan kapasitas pendidikan berbasis kompetensi pasar kerja

7. Optimalisasi infrastruktur pelayanan kesehatan dan integrasi

peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat

8. Pengendalian tata ruang, kelestarian lingkungan hidup dan sumber

daya air, mitigasi, serta adaptasi bencana

9. Pemantapan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan daerah.

10. Peningkatan keamanan, ketertiban dan kondusivitas masyarakat.

Ke 10 (sepuluh) prioritas pembangunan tersebut kemudian di

implementasikan secara nyata melalui program prioritas dan target yang

ada di dalam RPJMD. Keterhubungan antara prioritas pembangunan

Page 207: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 205 -

daerah tahun 2016 dengan program prioritas RPJMD Tahun 2012-2017

dijelaskan sebagaimana Tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Keterkaitan antara Prioritas Pembangunan Tahun 2016 dengan

Program Prioritas Pembangunan Daerah

NO PRIORITAS

PEMBANGUNAN

URUSAN/

PROGRAM

INDIKATOR TARGET

2016

SKPD

PENANGGUNG

JAWAB

1 Peningkatan kapasitas tenaga

kerja dan

pengurangan

tingkat

pengangguran

Ketenagakerjaan;

Pengembangan

Kelembagaan, Hubungan

Industrial dan

Perlindungan

Tenaga Kerja

Tingkat Hubungan

Industrial,Kesejaht

eraan Pekerja dan Perlindungan

Tenaga Kerja (%)

4,73% Disnakertrans

Peningkatan

Produktivitas,

Perluasan,

Kesempatan Kerja dan Berusaha

Menurunnya

Tingkat

Pengangguran

Terbuka 0,5%

setiap tahunnnya

(%)

10,56% Disnakertrans

Peningkatan Keterampilan

Tenaga Kerja

Cakupan kegiatan

peningkatan

keterampilan dan

kesempatantenaga kerja (orang)

608 Disnakertrans

2 Perlindungan

sosial,

pemberdayaan

ekonomi, dan

antisipasi

kerawanan sosial

Sosial;

Pemberdayaan Masyarakat

Miskin

Jumlah masyarakat

miskin yang

memperoleh

pemberdayaan

social (kk)

1370 Dinsos

Jumlah komunitas

masyarakat terpencil yang

diberdayakan (kk)

260 Dinsos

Rasio pembinaan

kelembagaan

penanggulangan

kemiskinan melalui TKPKD

(Pengelola PNPM

Perdesaan

Perkotaan dan

jenis PNPM

50% BPPMD

Page 208: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 206 -

NO PRIORITAS

PEMBANGUNAN

URUSAN/

PROGRAM

INDIKATOR TARGET

2016

SKPD

PENANGGUNG

JAWAB

lainnya) (%)

Rehabilitasi Sosial Jumlah Lanjut Usia yang dilayani

dan dilindungi

(orang)

950 Dinsos

Rehabilitasi Sosial

Jumlah Anak yang

dilayani,

dilindungi dan direhabilitasi

(orang)

1.167 Dinsos

Jumlah

Penyandang Cacat

yang direhabilitasi

(orang)

530 Dinsos

Jumlah lembaga sosial anak yang

dibina (lembaga)

20 Dinsos

Jumlah tuna

sosial yang

direhabilitasi

(orang)

680 Dinsos

Jumlah PMKS

yang memperoleh pelayanan,

perlindungan dan

bimbingan lanjut

Balai

Perlindungan Sosial (orang)

307 Dinsos

Jumlah PMKS

yang memperoleh

bimbingan sosial

dan keterampilan

dan bimbingan

lanjut pada Balai Pemulihan dan

Pengembangan

Sosial (BP2S)

(orang)

550 Dinsos

Perlindungan dan

Jaminan Sosial

Jumlah Korban

Tindak Kekerasan/Pekerja

Migran yang

dilindungi (orang)

50 Dinsos

Perlindungan dan

Jaminan Sosial

Jumlah bantuan untuk korban

bencana (orang)

5000 Dinsos

Jumlah Taruna

Siaga Bencana

(TAGANA)yang

dilatih (orang)

1,286 Dinsos

Jumlah Masyarakat yang

mendapat jaminan

Sosial (orang)

366 Dinsos

Pemberdayaan

Kelembagaan

Sosial dan

Keagamaan

Jumlah Tenaga

Kesejahteraan

Sosial yang dibina

(orang)

604 Dinsos

Page 209: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 207 -

NO PRIORITAS

PEMBANGUNAN

URUSAN/

PROGRAM

INDIKATOR TARGET

2016

SKPD

PENANGGUNG

JAWAB

Jumlah Kelembagaan

sosial yang dibina

(lembaga)

550 Dinsos

Pelestarian Nilai-

Nilai

Kepahlawanan, Keperintisan dan

Kejuangan (NK3)

(orang)

400 Dinsos

Jumlah

Penyuluhan Sosial

yang

dilaksanakan (orang)

200 Dinsos

Meningkatnya

pemahaman dan

pengamalan nilai-

nilai keagamaan

(kegiatan)

12 Biro Kesra

Meningkatnya

kualitas kelembagaan

kelompok/badan/l

embaga/organisasi

keagamaan yang

terfasilitasi (lembaga)

600 Biro Kesra

3

Pemantapan

ketahanan,

peningkatan

keamanan

pangan dan

penguatan logistik pangan

Ketahanan

pangan;

Ketahanan

Pangan

Masyarakat

Cadangan Pangan

Pemerintah

Provinsi (ton)

200 BKPP

Jumlah Cadangan

Pangan

Masyarakat (ton)

807 BKPP

Jumlah lembaga cadangan pangan

pemerintah

provinsi (lembaga)

1 BKPP

Jumlah lembaga

cadangan pangan

masyarakat (Lembaga)

82 BKPP

Cakupan layanan

fasilitasi program

bantuan Raskin

(%)

100 BKPP

Penganekaragama

n konsumsi pangan

masyarakat (skors

PPH)

96 BKPP

Jumlah daerah

rawan pangan

yang tertangani (kecamatan)

11 BKPP

Page 210: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 208 -

NO PRIORITAS

PEMBANGUNAN

URUSAN/

PROGRAM

INDIKATOR TARGET

2016

SKPD

PENANGGUNG

JAWAB

Cakupan layanan penyuluh pada

daerah sentra

produksi

70 BKPP

Pertanian;

Peningkatan

Produksi,

Produktivitas Peternakan,

Perikanan,

Pertanian dan

Perkebunan

Peningkatan

Produksi Padi

(GKG) (ton)

2,315,651 Distanak

Surplus Beras

(ton)

72,154 Distanak

Penyediaan Benih Sumber Padi (ha)

32,000 Distanak

Penyediaan

Cadangan Benih

Daerah (CBD) Padi (ha)

90,000 Distanak

Produksi

Hortikultura

(Durian, Manggis,

Melon, Cabe

Besar) (ton)

30,809 Distanak

Produksi Daging (sapi dan kerbau)

(ton)

34,792,645

Distanak

Cakupan

peningkatan

upaya-upaya

rehabilitasi,

diversifikasi, intensifikasi dan

peremajaan

tanaman

perkebunan (ha)

500 Hutbun

Cakupan

ketersediaan sumber benih

tanaman

perkebunan (unit)

3 Hutbun

Jumlah unit

usaha perkebunan

terpadu (agrowisata) (unit)

1 Hutbun

cakupan

ketersediaan

sarana dan

prasarana

pendukung

pembangunan perkebunan (unit)

3 Hutbun

Cakupan

ketersediaan benih

tanaman

perkebunan yang

berkualitas (batang)

107,000 Hutbun

Page 211: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 209 -

NO PRIORITAS

PEMBANGUNAN

URUSAN/

PROGRAM

INDIKATOR TARGET

2016

SKPD

PENANGGUNG

JAWAB

Jumlah Produksi Perikanan

Tangkap (ton)

69,200 DKP

Nilai Tukar

Nelayan (NTN)

> 100 DKP

Jumlah Produksi

Benih Ikan (milyar

ekor)

1.6 DKP

Jumlah Produksi

Perikanan

Budidaya (ton)

180,000 DKP

Peningkatan Daya

Saing dan Pemasaran

Produk

Peternakan,

Perikanan,

Pertanian dan Perkebunan

Nilai Tukar Petani

(NTP)

105 Distanak

Cakupan

Penerapan Good

Agricultural

Practice (GAP) /

Standar

Operational Procedure (SOP)

Hortikultura (unit)

3 Distanak

Cakupan

kemitraan Kelompok Tani

dan Dunia Usaha

(unit)

10 Distanak

Tingkat

perkembangan

jumlah aneka usaha kehutanan

dan perkebunan

(unit)

6 Hutbun

Cakupan tingkat

kemantapan tata

usaha dan

pembinaan industri

kehutanan dan

perkebunan (unit)

250 Hutbun

Kontribusi Sektor

Perikanan

Terhadap PDRB (%)

0.8 DKP

Jumlah Ekspor

Perikanan (ton)

4000 DKP

Tingkat Kosumsi

Ikan (kg/kapita)

29 DKP

Page 212: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 210 -

NO PRIORITAS

PEMBANGUNAN

URUSAN/

PROGRAM

INDIKATOR TARGET

2016

SKPD

PENANGGUNG

JAWAB

Pemberdayaan Kelembagaan dan

Sumberdaya

Peternakan,

Perikanan,

Pertanian dan Perkebunan

Cakupan Penumbuhan dan

Pengembangan

Kelembagaan

Pertanian (unit)

5 Distanak

Cakupan

Peningkatan Akses

Kelompok tani

terhadap

Perbankan (unit)

28 Distanak

Cakupan tingkat

pemanfaatan teknologi terapan

bidang kehutanan

dan perkebunan

(unit)

2 Hutbun

Peningkatan

jumlah kelompok usaha mandiri

(unit)

20 BKPP

Peningkatan Daya Dukung

Sumberdaya

Pertanian

Cakupan ketersediaan

Taktor (unit)

35 Distanak

Cakupan ketersediaan Rice Milling Unit (RMU) (unit)

2 Distanak

Cakupan

Pengembangan

Jaringan Irigasi

(ha)

3,800 Distanak

Kelautan dan

perikanan;

Pengelolaan

sumberdaya laut, pesisir dan pulau-

pulau kecil

Luas Areal

Konservasi Laut (ha)

1 DKP

Jumlah Tindak

Pidana Kelautan

dan Perikanan

yang Diselesaikan (kasus)

12 DKP

Kehutanan;

Peningkatan daya

dukung sumber

daya hutan dan

lahan

Cakupan

pengendalian

penggunaan

kawasan hutan

(unit)

6 Hutbun

Page 213: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 211 -

NO PRIORITAS

PEMBANGUNAN

URUSAN/

PROGRAM

INDIKATOR TARGET

2016

SKPD

PENANGGUNG

JAWAB

Penanaman modal;

4 Peningkatan

daya saing,

pemasaran

investasi dan

komoditas

Peningkatan Iklim

Investasi

Cakupan layanan

regulasi perijinan

bidang

Penanaman Modal

(%)

25 BKPMPT

Peningkatan Promosi dan

Kerjasama

Investasi

Nilai Realisasi Investasi PMA (Rp)

9.85 TrilIun

BKPMPT

Nilai Realisasi

Investasi PMDN (Rp)

4.25

TrilIun

BKPMPT

Koperasi dan

usaha kecil dan

menengah;

Pengembangan Usaha dan Akses

Permodalan K-

UMKM

Persentase Koperasi dan

UMKM yang

terakses sumber-

sumber

permodalan (%)

17.28% K-UMKM

Tingkat pertumbuhan

usaha masyarakat

yang dapat

menurunkan

tingkat

kemiskinan (%)

17.28% K-UMKM

Pengembangan Produk dan

Pemasaran K-

UMKM

Tingkat layanan teknologi, inovasi,

daya saing, dan

mutu produk

koperasi dan

UMKM (%)

28.00% K-UMKM

Tingkat layanan akses akses pasar

dan pemasaran

bagi produk

koperasi dan

UMKM (%)

28.00% K-UMKM

Peningkatan Daya Saing, Kapasitas

Kelembagaan dan

SDM K-UMKM

Pesentase peningkatan

kapasitas

kelembagaan dan

produktivitas

Koperasi dan

UMKM (%)

19.66% K-UMKM

Persentase peningkatan

kompetensi pelaku

usaha KUMKM (%)

19.66% K-UMKM

Page 214: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 212 -

NO PRIORITAS

PEMBANGUNAN

URUSAN/

PROGRAM

INDIKATOR TARGET

2016

SKPD

PENANGGUNG

JAWAB

Pariwisata;

Pengelolaan dan Pengembangan

Pariwisata

Meningkatnya pengembangan

daya tarik

wisata(%)

20% Disbudpar

Meningkatnya

kualitas

pengelolaan destinasi wisata(%)

15.38% Disbudpar

Meningkatnya

pengembangan

produk dan usaha

pariwisata

20% Disbudpar

Meningkatnya

promosi wisata dan budaya dalam

negeri dan luar

negeri(%)

20.11% Disbudpar

Pengembangan

Kemitraan

Kepariwisataan

Tingkat penguatan

kemitraan

pariwisata, usaha

ekonomi kreatif dan

lembaga/instansi

pemerintah (%)

20% Disbudpar

Rasio peningkatan

kapasitas

kelembagaan kebudayaan dan

pariwisata (%)

19.67% Disbudpar

Rasio peningkatan

kapasitas sumber

sumber daya

manusia

pariwisata dan instansi lainnya

(%)

18.75% Disbudpar

Industri;

Peningkatan Daya

Saing Industri

Cakupan Penataan

Kawasan dan

Penguatan

Struktur industri (%)

20 Disperindag

Cakupan

Penumbuhan dan

Pengembangan

Wirausaha Baru

Bidang Industri

(%)

20 Disperindag

Cakupan

Peningkatan

Mutu/Daya Saing,

Stadarisasi dan

Sertifikasi Produk

(%)

20 Disperindag

Cakupan Kemitraan Usaha

dan

Pengembangan

klaster industri(%)

20 Disperindag

Page 215: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 213 -

NO PRIORITAS

PEMBANGUNAN

URUSAN/

PROGRAM

INDIKATOR TARGET

2016

SKPD

PENANGGUNG

JAWAB

Perdagangan;

Peningkatan dan Pengembangan

Perdagangan

Cakupan Peningkatan

Prasarana dan

Sarana

Kelancaran

Distribusi Perdagangan/Pasa

r tradisional (%)

20 Disperindag

Cakupan

Pemberdayaan

dan Perlindungan

Konsumen, dan

Pengawasan Barang

Beredar/Jasa (%)

20 Disperindag

Pekerjaan umum;

5 Peningkatan

konektivitas dan

daya dukung

kawasan pusat pertumbuhan

Pembangunan dan

Pemeliharaan

Jalan dan

Jembatan

Prosentase

jaringan jalan

provinsi dalam

kondisi mantap (%)

93 BMTR/Dishubk

ominfo

Prosentase

panjang jembatan

provinsi dalam

kondisi mantap

(%)

94 BMTR/Dishubk

ominfo

Pengembangan dan Pengelolaan

Sumber Daya Air

Cakupan pelayanan

pencegahan,

penanggulangan

dan pemulihan

banjir dan abrasi

(%)

10.92% SDAP

Luas layanan peningkatan dan

rehabilitas

jaringan irigasi

teknis (ha)

3911.98 SDAP

Pengembangan

dan Revitalisasi Infrastuktur

Permukiman

Tingkat

ketersediaan air bersih dan

sanitasi (m3)

1.830, m3 SDAP

Pembangunan

Infrastruktur

Perumahan dan

Pemukiman desa/kel (lokasi)

112 SDAP

Penyelesaian

Gedung KP3B

1 SDAP

Pembangunan

Gedung Kantor

sebanyak 15

gedung

3 SDAP

Page 216: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 214 -

NO PRIORITAS

PEMBANGUNAN

URUSAN/

PROGRAM

INDIKATOR TARGET

2016

SKPD

PENANGGUNG

JAWAB

Perhubungan;

Pengelolaan dan Penyelenggara-an

Transportasi

Darat, Laut,

Udara dan

Perkeretaapian

Rasio Pengembangan

dan Peningkatan

Fasilitas

Perhubungan

melalui penyediaan sarana

dan prasasara lalu

lintas angkutan

menjadi 100%

tahun 2017 (%)

44.3 Dishubkominfo

Tingkat

pembinaan dan pemantauan

angkutan darat

laut dan udara

sebesar 100%

tahun 2017 (%)

54.06 Dishubkominfo

Perumahan;

Pembinaan dan Penataan

Perumahan

Rasio Pembinaan dan Penataan

Perumahan (%)

20 SDAP

Penataan ruang;

Penataan Ruang

Wilayah dan

Kawasan

Cakupan

ketersediaan

regulasi dan

dokumen rencana tata ruang wilayah

(dok)

3 Bappeda

Rasio Rencana

Kawasan Strategis

yang Tersusun (%)

3.17 BMTR

Peningkatan

Kualitas Penataan

Ruang Kota (paket)

1 BMTR

Energi dan Sumber Daya Mineral;

Pengelolaan Listrik dan Pemanfaatan Energi

Tingkat

penambahan

jumlah Instalasi

dan Sambungan

Rumah Terpasang (SS)

25,000 Distamben

Tingkat

penambahan

jumlah Unit

Terpasang

Pembangkit dan Reaktor dari

Energi Terbarukan

(unit)

480 Distamben

Page 217: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 215 -

NO PRIORITAS

PEMBANGUNAN

URUSAN/

PROGRAM

INDIKATOR TARGET

2016

SKPD

PENANGGUNG

JAWAB

Persentase tingkat

pemenuhan

Kebutuhan

Jaringan Listrik di

KP3B (%)

100 Distamben

Pengelolaan dan Pemanfaatan

Sumber Daya

Mineral,

Batubara, Panas

Bumi, Geologi dan Mitigasi Bencana

Geologi

Cakupan ketersediaan

Laporan

Pemetaan,

Penelitian,

Pengembangan dan Sumber Data

Sumber Daya

Mineral, Batubara,

Panas Bumi,

Geologi dan

Mitigasi Bencana Geologi (dok)

12 Distamben

Cakupan

ketersediaan

sarana

pengendalian dan

konservasi air tanah (unit)

4 Distamben

Pengembangan,

Pengusahaan

Potensi dan

Produk

Pertambangan

dan Energi

Cakupan layanan

Penerbitan

Dokumen

Perijinan yang

menjadi

Kewenangan Provinsi (ijin)

10 Distamben

Cakupan layanan

Kesepakatan

Kerjasama Bidang

Pertambangan dan

Energi (dok)

1 Distamben

Cakupan layanan informasi data

bidang

pertambangan dan

energi yang siap

dipublikasikan (unit)

4 Distamben

Page 218: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 216 -

NO PRIORITAS

PEMBANGUNAN

URUSAN/

PROGRAM

INDIKATOR TARGET

2016

SKPD

PENANGGUNG

JAWAB

Kepemudaan dan olah raga;

6 Peningkatan

kapasitas

pendidikan

berbasis

kompetensi pasar kerja

Kepemudaan dan

Kepramukaan

Jumlah organisasi

pramuka yang

mendapatkan

pelayanan

Kepramukaan (kwartir)

9 Dispora

Jumlah

Kelompok/

Organisasi

Kepemudaan yang

berperan dalam

kewirausahaan (kelompok)

10 Dispora

Pembinaan,

Pembudayaan dan

Pengembangan

Olahraga

Rasio Cabang

Olahraga

Berprestasi

terhadap jumlah

kejuaraan tingkat nasional/regional

(%)

20 cabor/

18 event

Dispora

Tingkat

pemenuhan

prasarana dan

sarana olahraga (unit)

1 Dispora

Pendidikan;

Pendidikan Anak

Usia Dini (PAUD)

Angka Partisipasi

Kasar (APK) PAUD

(%)

52 Dindik

Pendidikan Dasar

Wajib Belajar 9

Tahun

APM Jenjang

SD/SDLB/MI/Pak

et A (%)

99.72 Dindik

Angka Partisipasi

Kasar (APK)

SMP/MTs/SMPLB

/Paket B/Wustho (%)

99.76 Dindik

Pendidikan

Menengah Wajib

Belajar 12 Tahun

Angka Partisipasi

Kasar (APK)

SMA/SMK/SMA-

LB/MA/Paket C

(%)

64.72 Dindik

Peningkatan mutu,

kesejahteraan dan

perlindungan

Pendidik dan

Tenaga Kependidikan

Rasio jumlah guru yang memenuhi

kualifikasi

minimum S.1 /

D.IV terhadap

jumlah guru keseluruhan

2.383 Dindik

Pendidikan Tinggi Angka Partisipasi

Kasar (APK)

PT/PTA (%)

7.17 Dindik

Page 219: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 217 -

NO PRIORITAS

PEMBANGUNAN

URUSAN/

PROGRAM

INDIKATOR TARGET

2016

SKPD

PENANGGUNG

JAWAB

Jumlah Prodi yang terakreditasi

(unit)

5 Dindik

Prosentase

Institusi

Pendidikan

Kesehatan binaan yang terakreditasi

(unit)

100 Dindik/Dinkes

Pendidikan Non

Formal dan

Informal (PNFi)

Angka Buta

Aksara Penduduk

Usia 15 Tahun

Keatas (orang)

15,000 Dindik

Peningkatan Mutu Tata Kelola dan

Pencitraan

Pendidikan

Rata -rata Lama Sekolah (tahun)

9.47 Dindik

Ketersediaan

Sarana Prasarana

SMAN CMBBS (%)

10 Dindik

Perpustakaan.

Pengembangan

Minat dan Budaya

Baca

Tingkat

kunjungan

perpustakaan per

hari (%)

360 (72%) BPAD

Meningkatnya kunjungan ke

website BPAD (%)

90 (72%) BPAD

Pengembangan

dan Pembinaan

Perpustakaan

Peningkatan

Jumlah

Perpustakaan

sesuai standar (%)

34 (81%) BPAD

Kesehatan;

7 Optimalisasi infrastruktur

pelayanan

kesehatan dan

integrasi

peningkatan pelayanan

kesehatan

masyarakat

Bina Gizi dan Kesehatan Ibu

dan Anak

Persentase Balita Ditimbang Berat

Badannya (D/S)

(%)

82 Dinkes

Persentase Ibu

bersalin yg

ditolong oleh

Nakes terlatih (Cakupan PN) (%)

91.5 Dinkes

Cakupan

Kunjungan

Neonatal pertama

(KN1) (%)

92 Dinkes

Pembinaan Upaya

Kesehatan

Persentase Rumah

Tangga Melaksanakan

75 Dinkes

Page 220: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 218 -

NO PRIORITAS

PEMBANGUNAN

URUSAN/

PROGRAM

INDIKATOR TARGET

2016

SKPD

PENANGGUNG

JAWAB

Perilaku Hidup Bersih Sehat

(PHBS) (%)

Persentase RSUD

dan Swasta yang melayani pasien

penduduk miskin

(%)

95 Dinkes

Persentase RS yg

melaksanakan

PONEK (%)

100 Dinkes

Persentase Peningkatan

Sarana Dan

Prasana RS

Provinsi

danLabkesda

Provinsi Banten (%)

95 Dinkes

Persentase

Puskesmas Rawat

Inap Yang Mampu

PONED (%)

100 Dinkes

Persentase

peningkatan sarana dan

prasarana barang

medis RSUD

Banten (%)

80 RSUD Banten

Persentase

peningkatan sarana dan

prasarana barang

non medis RSUD

Banten (%)

85 RSUD Banten

Pasien yang

dilayani dan

ditangani sesuai dengan indikasi

dan kemampuan

(%)

85 RSUD Banten

RSU

Malingping

Waktu

keberlangsungan

pelayanan terpenuhi disemua

bagian (%)

85 RSUD Banten

RSU

Malingping

Pasien yang

mendapatkan

asuhan keperawatan (%)

100 RSUD Banten

RSU

Malingping

Tenaga perawat

yang mendapat

pembinaan dan

pengembangan (%)

60 RSUD Banten

RSU

Malingping

Page 221: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 219 -

NO PRIORITAS

PEMBANGUNAN

URUSAN/

PROGRAM

INDIKATOR TARGET

2016

SKPD

PENANGGUNG

JAWAB

Pengendalian Penyakit Dan

Penyehatan

Lingkungan

Jumlah bayi yang mendapatkan

imunisasi dasar

lengkap / UCI

(Universal Child

Imunization) dibawah 1 tahun

di desa/kelurahan

(%)

100 Dinkes

Prevalensi HIV (%) <0,5 Dinkes

Persentase kasus

baru Tuberkulosis

Paru (BTA positif)

yang disembuhkan (%)

91 Dinkes

Angka penemuan

kasus Malaria per

1.000 penduduk

<1 Dinkes

Presentasi

puskesmas yang

melaksanakan program

pengendalian

Penyakit Tidak

Menular (%)

50 Dinkes

Persentase

cakupan penduduk yang

terakses air

minum berkualitas

(%)

78 Dinkes

Kefarmasian Dan

Perbekalan

Kesehatan

Persentase

ketersediaan obat

buffer di Provinsi Banten (%)

100 Dinkes

Persentase Sarana

Kesehatan,

Produksi dan

Distribusi

Kefarmasian dan Alat Kesehatan

yang berkualitas

(%)

70 Dinkes

Pengembangan

dan

Pemberdayaan

Sumberdaya Manusia

Kesehatan

Terlaksananya

Puskesmas yg

melaksanakan

SIKDA (%)

188 Dinkes

Puskesmas Yang

Melaksanakan Upaya Kesehatan

Kerja (unit)

55 Dinkes

Prosentase Sarana dan prasarana

Balai Kesehatan

Jiwa Masyarakat

Prov. Banten(%)

90 Dinkes

Page 222: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 220 -

NO PRIORITAS

PEMBANGUNAN

URUSAN/

PROGRAM

INDIKATOR TARGET

2016

SKPD

PENANGGUNG

JAWAB

Persentase Pembinaan Dinas

Kesehatan dan RS

yang melayani

pasien penduduk

miskin peserta program

Jamkesmas (%)

100 Dinkes

Jumlah Tenaga

Kesehatan RS

Malingping yang

ditingkatkan

kemampuannya (orang)

27 RSU

Malingping

Peningkatan Mutu

Layanan

Kesehatan

Masyarakat

Jumlah industri

formal dan

informal yang

mendapatkan

promosi kesehatan

kerja (%)

200 Dinkes

Prosentase

pelayanan

kesehatan dasar

bagi masyarakat

pekerja (%)

70 Dinkes

Ketersediaan Obat,

Bahan dan Alat Penunjang RSU

Malingping (%)

100 RSU

Malingping

Jumlah Pasien

Mendapat

Layanan

Kesehatan Gratis (orang)

200 RSU

Malingping

Lengkapnya

pengisian rekam

medik 24 jam

setelah selesai pelayanan (%)

85 RSUD Banten

Tersedianya data

dan informasi

sesuai kebutuhan

dan kemampuan

(%)

80 RSUD Banten

Lingkungan hidup;

8 Pengendalian

tata ruang,

kelestarian

lingkungan

hidup dan

sumber daya air, mitigasi, serta

adaptasi

bencana

Pengendalian

Pencemaran

Lingkungan Hidup

Persentase

kualitas air yang

terpantau dan

terinformasikan

menurut SPM (%)

20 BLHD

Rasio tindak lanjut terhadap jumlah

pengaduan

masyarakat akibat

dugaan

pencemaran/keru

sakan lingkungan hidup (%)

20 BLHD

Page 223: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 221 -

NO PRIORITAS

PEMBANGUNAN

URUSAN/

PROGRAM

INDIKATOR TARGET

2016

SKPD

PENANGGUNG

JAWAB

Rehabilitasi dan Konservasi

Sumberdaya Alam

dan Lingkungan

Hidup

Luas area rehabilitasi hutan

dan lahan (ha)

8,000 Hutbun

Persentase

peningkatan

fungsi hutan dan

kawasan lindung

(%)

20 BLHD

Otonomi daerah, pemerintahan

umum,

administrasi

keuangan daerah,

perangkat daerah,

kepegawaian, dan

persandian;

Penanggulang-an

Bencana

Rasio Mitigasi dan

Pengurangan

Resiko Bencana

(%)

100 BPBD

Rasio Ketersediaan Peralatan dan

Logistik, Pos

Bencana dan

Tanggap Darurat

Bencana (%)

100 BPBD

Rasio Bantuan dan Rehabilitasi

Pemulihan Kondisi

Pasca Bencana(%)

100 BPBD

Kependudukan

dan catatan sipil;

9 Pemantapan

reformasi birokrasi dan

tata kelola

pemerintahan

daerah

Penataan

Administrasi Kependudukan

Cakupan

Peningkatan Tata Kelola

Administrasi

Kependudukan (%)

100 Biro

Pemerintahan

Kebudayaan;

Pengelolaan dan

Pengembangan Keragaman,

Kekayaan dan

Nilai Budaya

Meningkatnya

pengembangan dan pemanfaatan

kebudayaan (%)

20 Disbudpar

Meningkatnya

pelestarian tradisi

masyarakat adat (%)

20 Disbudpar

Meningkatnya

pelestarian nilai-

nilai tradisi dan

kearifan lokal (%)

14.71 Disbudpar

Page 224: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 222 -

NO PRIORITAS

PEMBANGUNAN

URUSAN/

PROGRAM

INDIKATOR TARGET

2016

SKPD

PENANGGUNG

JAWAB

Meningkatnya pelestarian dan

perlindungan

cagar budaya,

museum dan

kesejarahan (%)

20.37 Disbudpar

Pemberdayaan perempuan dan

perlindungan

anak;

Kesetaraan

Gender,

Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan

Anak

Pengembangan

Kota Layak Anak

Kab/Kota (Forum

Kader, POKJANAL) (Kab/Kota)

2 BPPMD

Rasio Pembinaan

dan

Pengembangan

Jaringan kerja lembaga

masyarakat (TP.

PKK Prov,

Kab/Kota, Kec,

HARGANAS) (%)

100 BPPMD

Rasio Peningkatan Kapasitas

Pengelola P2TP2A

dan lembaga

lainnya (%)

20 BPPMD

Rasio Pembinaan

TKP3

BPPMD

Rasio Peningkatan

Kapasitas Kelembagaan PUG

TKP3, PSW

(AP,PPRG) (%)

100 BPPMD

Rasio Pembinaan

Organisasi Wanita

(BKOW dan lainnya)

100 BPPMD

Rasio Peningkatan

Kualitas Hidup

Perempuan(P2WK

SS,GSI,APE) (%)

100 BPPMD

Prosentase

penanganan kasus

kekerasan terhadap

perempuan dan

anak yang

terlaporkan

(Dalam dan Luar Provinsi) (%)

100 BPPMD

Page 225: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 223 -

NO PRIORITAS

PEMBANGUNAN

URUSAN/

PROGRAM

INDIKATOR TARGET

2016

SKPD

PENANGGUNG

JAWAB

Keluarga berencana dan

keluarga

sejahtera;

Kependudukan

dan Keluarga

Berencana

Cakupan

Peningkatan

integrasi pengelolaan

layanan KB (orang)

80 BPPMD

Pemberdayaan

masyarakat dan

desa;

Pemberdayaan

Masyarakat dan

Lembaga

Perdesaan

Rasio Desa/Kel

Yang Mengalami

peningkatan

kapasitas

kelembagaan masyarakat

desa/kelurahan

(%)

90 BPPMD

Rasio Peningkatan

Partisipasi

Masyarakat

dalam pembangunan

desa/kel (%)

12,5 BPPMD

Cakupan

Pengembangan

Inovasi dan

Pemasyarakatan Teknologi Tepat

Guna (posyantek)

2 BPPMD

Rasio Penguatan

Kemandirian

Masyarakat Desa

(Lembaga

Keuangan Mikro Desa (BUMDes)

(%)

90 BPPMD

Rasio Jumlah

Kelompok Usaha

Ekonomi Keluarga

Pedesaan setiap desa terhadap

jumlah desa

keseluruhan

(Pasar Desa, UED-

SPP, UPPKS,

Lumbung Desa) (%)

5 BPPMD

Rasio pembinaan

dan engembangan

Ekonomi

masyarakat

(BKM, peralihan pengelolaan PNPM)

(%)

6.38 BPPMD

Page 226: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 224 -

NO PRIORITAS

PEMBANGUNAN

URUSAN/

PROGRAM

INDIKATOR TARGET

2016

SKPD

PENANGGUNG

JAWAB

Cakupan Pembinaan

Pemerintah

Desa/Kel

(pemerintah desa

dan BPD)(desa/kelura

han)

6 BPPMD

Cakupan pengembangan

Pemerintahan

Desa (desa)

1261 BPPMD

Perencanaan

pembangunan;

Kerjasama

Pembangunan Daerah

Perencanaan

kerjasama pembangunan

daerah (dokumen)

3 Bappeda

Koordinasi dan

Fasilitasi

Kerjasama Antar

Daerah dan Luar Negeri (%)

100 Biro

Pemerintahan

Perencanaan dan

Penganggaran

Pembangunan

Daerah

Cakupan

ketersediaan

dokumen

perencanaan dan

penganggaran

pembangunan (%)

100 Bappeda

Pengendalian Pembangunan

Daerah

Cakupan hasil pengendalian

evaluasi

pelaksanaan

program

pembangunan (%)

100 Bappeda

Rasio kegiatan pelaporan

pengendalian

pelaksanaan APBD

(%)

100 Biro Ekbang

Komunikasi dan

informatika;

Pengembangan Komunikasi,

Informasi dan

Telematika

Meningkatnya penyelenggaraan

dan pelayanan

aksesbilitas serta

kapasitas

Telekomunikasi,

informasi dan teknologi

informatika

sebesar 100%

tahun 2017 (%)

86.84 Dishubkominfo

Page 227: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 225 -

NO PRIORITAS

PEMBANGUNAN

URUSAN/

PROGRAM

INDIKATOR TARGET

2016

SKPD

PENANGGUNG

JAWAB

Cakupan Peningkatan

Kapasitas dan

Pembinaan

Lembaga

Penyiaran (%)

60 Set KPID

Cakupan Pemantauan Isi

Siaran Radio dan

Televisi (%)

60 Set KPID

Cakupan

Penyelenggaraan

Perizinan

Penyiaran (%)

100 Set KPID

Peningkatan

Kapasitas

Lembaga

Perwakilan Rakyat

Daerah

Jumlah Kegiatan

Penyerapan

Aspirasi

Masyarakat yang

Terakomodir

dalam Rencana Pembangunan

Daerah (%)

100 Set DPRD

Jumlah Kegiatan

Pembahasan dan

Penetapan

RAPERDA Serta Keputusan DPRD

(%)

100 Set DPRD

Jumlah Dukungan

Layanan

Komunikasi,

Informasi,

Publikasi Alat Kelengkapan

DPRD dan

Sosialisasi Produk

Hukum DPRD (%)

100 Set DPRD

Jumlah Kegiatan

Pembahasan Rapat-rapat DPRD

100 Set DPRD

Jumlah Kegiatan

Pengawasan Oleh

DPRD Terhadap

Penyelenggaraan

Pemerintahan dan

Pembangunan Daerah (%)

100 Set DPRD

Jumlah Kegiatan

Peningkatan

Kapasitas,

Profesionalisme

dan Ketersediaan Tenaga Ahli

pendukung AKD

(%)

100 Set DPRD

Page 228: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 226 -

NO PRIORITAS

PEMBANGUNAN

URUSAN/

PROGRAM

INDIKATOR TARGET

2016

SKPD

PENANGGUNG

JAWAB

Pembinaan, Pemantapan

Otonomi Daerah

dan Pemerintahan

Umum

Rasio Fasilitasi Penyelenggaraan

Otonomi Daerah

dan Pemerintahan

Umum (%)

100 Biro Pemerintahan

Rasio Fasilitasi

Administrasi Pertanahan (%)

100 Biro

Pemerintahan

Jumlah Dokumen

Pedoman

Pelaksanaan

Pembangunan dan

Standarisasi

Harga Satuan Barang dan Jasa

(dokumen)

2 Biro Ekbang

Rasio Kegiatan

Fasilitasi LPSE

Provinsi Banten

(%)

100 Biro Ekbang

Koordinasi Pengendalian

Inflasi daerah (%)

4 Biro Ekbang

Pengembangan

dan Peningkatan

Lembaga

Keuangan daerah (unit)

12 Biro Ekbang

Penyusunan

Bahan Kebijakan

Pengembangan

Perekonomian

Daerah (dokumen)

10 Biro Ekbang

Pengembangan

Pelayanan Publikasi,

Kerjasama

Jaringan Media

dan Informasi (%)

100 Biro Humas

Peningkatan

Pengelolaan Informasi

Komunikasi dan

Dokumentasi

100 Biro Humas

Pengelolaan

Sistem layanan

Informasi Promosi

(%)

100 Kantor

Penghubung

Meningkatnya

kualitas dan kuantitas

kebijakan bidang

kesejahteraan

rakyat (dokumen)

16 Biro Kesra

Pengelolaan

Kekayaan dan

Aset Daerah

Rasio Fasilitasi

Pengelolaan

Perlengkapan dan Aset Daerah (%)

100 Biro Aset dan

Perlengkapan

Jumlah Kekayaan

Daerah (Rp)

6.310 T Biro Aset dan

Perlengkapan

Page 229: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 227 -

NO PRIORITAS

PEMBANGUNAN

URUSAN/

PROGRAM

INDIKATOR TARGET

2016

SKPD

PENANGGUNG

JAWAB

Peningkatan Pengelolaan

Keuangan dan

Pendapatan

Daerah

Jumlah Pendapatan Asli

Daerah (Rp)

4.123 T DPPKD

Ketersediaan

jumlah sistem/data/doku

men/informasi

penunjang

peningkatan

pendapatan

daerah (unit)

2 DPPKD

Ketersediaan Sistem/Data/Infor

masi Pengelolaan

Keuangan Daerah

(unit)

3 DPPKD

Persentase

ketepatan waktu pelaksanaan

pembinaan,

fasilitasi dan

evaluasi

pengelolaan

keuangan daerah Pemerintah

Kabupaten/Kota

(%)

100 DPPKD

Cakupan fasilitasi,

monitoring, dan

evaluasi pengelolaan

keuangan daerah

Pemerintah

Provinsi (%)

100 DPPKD

Penataan

Kelembagaan dan Ketatalaksana-an

Perangkat Daerah

Rasio ketersediaan

dokumen penataan

Kelembagaan

Perangkat Daerah,

Lembaga lain

bagian perangkat

daerah, Ketatalaksanaan,

Analisa Jabatan

dan Analisa Beban

Kerja Perangkat

Daerah (%)

100 Biro Organisasi

Pembinaan Karier dan Administasi

Kepegawaian

Aparatur

Rasio Pembinaan dan Kesejahteraan

PNS Provinsi

Banten (%)

100 BKD

Rasio Pelayanan

Administrasi

Kepegawaian (%)

100 BKD

Rasio

Pengembangan Sumber Daya

Aparatur (%)

100 BKD

Page 230: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 228 -

NO PRIORITAS

PEMBANGUNAN

URUSAN/

PROGRAM

INDIKATOR TARGET

2016

SKPD

PENANGGUNG

JAWAB

Peningkatan Kapasitas SDM

Aparatur

Rasio Penyelenggaraan

Diklat dan Bimtek

Aparatur (%)

100 Badan Diklat

Rasio Ketersediaan

Bahan Penunjang Kediklatan dan

Bimtek Aparatur

(%)

100 Badan Diklat

Peningkatan

Kualitas Tata

Kelola Pemerintahan

Daerah

Rasio ketersediaan

dokumen

Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan (%)

100 Seluruh SKPD

Rasio ketersediaan

dokumen

Penatausahaan,

Pengendalian dan Evaluasi Laporan

Keuangan (%)

100 Seluruh SKPD

Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur

Rasio Penyediaan

Barang dan Jasa

Adm. Perkantoran

serta Pelayanan Tata Usaha

Kerumahtanggaan

(%)

100 Seluruh SKPD

Rasio

Penyelenggaraan

Rapat Koordinasi

dan Konsultasi di dalam dan ke Luar

Daerah (%)

100 Seluruh SKPD

Rasio

Pembangunan,

Pengadaan,

Pemeliharaan dan Rehabilitasi

Prasarana dan

Sarana Aparatur

(%)

100 Seluruh SKPD

Rasio pembinaan

dan peningkatan

pelayanan, tata

usaha dan

administrasi kepegawaian (%)

100 Seluruh SKPD

Pembinaan,

Pengawasan dan

Akuntabilitas

Aparatur

Rasio Peningkatan

kualitas

pengawasan dan

akuntabilitas

kinerja

aparatur(%)

100 Inspektorat

Page 231: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 229 -

NO PRIORITAS

PEMBANGUNAN

URUSAN/

PROGRAM

INDIKATOR TARGET

2016

SKPD

PENANGGUNG

JAWAB

Peningkatan Kesadaran dan

Pengembangan

Produk Hukum

dan HAM

Rasio ketersediaan Dokumen Produk

Hukum (%)

20 Biro Hukum

Cakupan Kegiatan

Peningkatan Kesadaran Hukum

dan HAM (%)

100 Biro Hukum

Penelitian,

Pengembangan

Kebijakan

Strategis, Inovasi Daerah, dan

IPTEK

Ketersediaan

dokumen

kebijakan hasil

Penelitian dan Pengembangan

Inovasi Daerah

(dokumen)

34 Balitbangda

Statistik;

Penyediaan Data

Pembangunan

Daerah

Ketersediaan Data

dan Informasi

Pembangunan

(paket)

42 Seluruh SKPD

Kearsipan

Pembinaan Kearsipan Daerah

Persentase SKPD Provinsi yang

pengelolaan

arsipnya sesuai

dengan ketentuan

(%)

38 (88%) BPAD

Persentase cakupan koneksi

Jaringan Informasi

Kearsipan Provinsi

(JIKP) dengan

seluruh SKPD, Kab/Kota (%)

38 (88%) BPAD

Ketransmig-

rasian

Penyiapan,

pengerahan dan

Pembinaan

Transmigrasi

Cakupan

Penyiapan,

Pelayananan,

Pembinaan, dan

Kebutuhan Masyarakat

Transmigran Serta

Meningkatnya

Pendapatan

Perkapita Masyarakat (KK)

350 Disnakertrans

Cakupan Fasilitas

Perpindahan dan

Penempatan

Transmigrasi (KK)

190 Disnakertrans

Page 232: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 230 -

NO PRIORITAS

PEMBANGUNAN

URUSAN/

PROGRAM

INDIKATOR TARGET

2016

SKPD

PENANGGUNG

JAWAB

10 Peningkatan keamanan,

ketertiban dan

kondusivitas

masyarakat

Kesatuan bangsa dan politik dalam

negeri;

Pembinaan

Kerukunan,

Kesatuan Bangsa

dan Politik

Cakupan

pembinaan

lembaga yang

sadar politik (%)

368 Badan

Kesbangpol

Cakupan pembinaan

lembaga yang

sadar kerukunan

(%)

426 Badan Kesbangpol

Cakupan kegiatan

Pemeliharaan Stabilitas Daerah

(%)

100 Badan

Kesbangpol

Otonomi daerah,

pemerintahan

umum,

administrasi keuangan daerah,

perangkat daerah,

kepegawaian, dan

persandian;

Pemeliharaan

Ketentraman,

Ketertiban dan Perlindungan

Masyarakat

Rasio

Pengamanan,

Pengawalan Gubernur, Wakil

Gubernur,

Sekretaris daerah

(%)

100 Pol PP

Rasio

Pemeliharaan Ketenteraman dan

Ketertiban Umum

(%)

100 Pol PP

Rasio Penegakan

Peraturan

Perundang-

undangan (%)

100 Pol PP

Rasio Pendataan

dan Tindaklanjut

Pelanggaran

Peraturan

Perundang-undangan (%)

100 Pol PP

Page 233: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 231 -

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Rencana program dan kegiatan prioritas tahun 2016 beserta pagu

indikatifnya disusun dengan berpedoman pada prioritas pembangunan

tahun 2016, tujuan dan sasaran pembangunan serta target capaian

kinerja pembangunan sebagaimana yang direncanakan dalam RPJMD

Provinsi Banten Tahun 2012-2017.

5.1 RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAERAH

Program prioritas Provinsi Banten Tahun 2016 sesuai dengan

RPJMD Provinsi banten tahun 2012-2017 terdiri dari 78 (tujuh puluh

delapan) program prioritas yang melaksanakan 25 (dua puluh lima)

urusan wajib dan 8 (delapan) urusan pilihan, sebagaimana Tabel 5.1.

Tabel 5.1 Rencana Program Prioritas dan SKPD Penanggung Jawab

Tahun 2016

NO URUSAN PROGRAM PRIORITAS SKPD

1. Urusan Wajib

1 Pendidikan;

1 Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD)

Dindik

2 Pendidikan Dasar Wajib

Belajar 9 Tahun

Dindik

3 Pendidikan Menengah Wajib

Belajar 12 Tahun

Dindik

4 Peningkatan mutu,

kesejahteraan dan

perlindungan Pendidik dan

Tenaga Kependidikan

Dindik

5 Pendidikan Tinggi Dindik

6 Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFi)

Dindik

7 Peningkatan Mutu Tata Kelola dan Pencitraan

Pendidikan

Dindik

2 Kesehatan;

1 Bina Gizi dan Kesehatan Ibu

dan Anak

Dinkes

2 Pembinaan Upaya Kesehatan Dinkes/RSUD

Banten

3 Pengendalian Penyakit Dan

Penyehatan Lingkungan

Dinkes

4 Kefarmasian Dan Perbekalan

Kesehatan

Dinkes

5 Pengembangan dan

Pemberdayaan Sumberdaya Manusia Kesehatan

Dinkes/RSU

Malingping

Page 234: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 232 -

NO URUSAN PROGRAM PRIORITAS SKPD

6 Peningkatan Mutu Layanan

Kesehatan Masyarakat

Dinkes/RSU

Malingping/

RSUD Banten

3 Pekerjaan umum;

1 Pembangunan dan

Pemeliharaan Jalan dan

Jembatan

Dinas BMTR

2 Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya

Air

Dinas SDAP

3 Pengembangan dan

Revitalisasi Infrastuktur

Permukiman

Dinas SDAP

4 Perumahan;

1 Pembinaan dan Penataan

Perumahan

Dinas SDAP

5 Penataan ruang;

1 Penataan Ruang Wilayah

dan Kawasan

Bappeda/BMTR

6 Perencanaan

pembangunan;

1 Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan

Daerah

Bappeda

2 Pengendalian Pembangunan

Daerah

Bappeda/Biro

Ekbang

3 Kerjasama Pembangunan

Daerah

Bappeda/Biro

Pemerintahan

7 Perhubungan;

1 Pengelolaan dan

Penyelenggaraan

Transportasi Darat, Laut,

Udara dan Perkeretaapian

Dishubkominfo

8 Lingkungan hidup;

1 Pengendalian Pencemaran

Lingkungan Hidup

BLHD

2 Rehabilitasi dan Konservasi

Sumberdaya Alam dan

Lingkungan Hidup

BLHD/

Dishutbun

9 Kependudukan dan

catatan sipil;

1 Penataan Administrasi

Kependudukan

Biro

Pemerintahan

10 Pemberdayaan

perempuan dan

perlindungan anak;

1 Kesetaraan Gender,

Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak

BPPMD

11 Keluarga berencana

dan keluarga

sejahtera;

1 Kependudukan dan Keluarga

Berencana

BPPMD

12 Sosial;

1 Pemberdayaan Masyarakat

Miskin

Dinsos/BPPMD

2 Rehabilitasi Sosial Dinsos

3 Perlindungan dan Jaminan

Sosial

Dinsos

4 Pemberdayaan Kelembagaan

Sosial dan Keagamaan

Dinsos/

Biro Kesra

13 Ketenagakerjaan;

1 Pengembangan

Kelembagaan, Hubungan

Industrial dan Perlindungan

Disnakertrans

Page 235: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 233 -

NO URUSAN PROGRAM PRIORITAS SKPD

Tenaga Kerja

2 Peningkatan Produktivitas,

Perluasan, Kesempatan

Kerja dan Berusaha

Disnakertrans

3 Peningkatan Keterampilan

Tenaga Kerja

Disnakertrans

14 Koperasi dan usaha

kecil dan menengah;

1 Pengembangan Usaha dan

Akses Permodalan K-UMKM

Dinkop dan

UMKM

2 Pengembangan Produk dan

Pemasaran K-UMKM

Dinkop dan

UMKM

3 Peningkatan Daya Saing,

Kapasitas Kelembagaan dan SDM K-UMKM

Dinkop dan

UMKM

15 Penanaman modal;

1 Peningkatan Iklim Investasi BKPMPT

2 Peningkatan Promosi dan

Kerjasama Investasi

BKPMPT

16 Kebudayaan;

1 Pengelolaan dan

Pengembangan Keragaman,

Kekayaan dan Nilai Budaya

Disbudpar

17 Kepemudaan dan

olah raga;

1 Kepemudaan dan

Kepramukaan

Dispora

2 Pembinaan, Pembudayaan

dan Pengembangan

Olahraga

Dispora

18 Kesatuan bangsa

dan politik dalam negeri;

1 Pembinaan Kerukunan,

Kesatuan Bangsa dan Politik

Kesbangpol

19 Otonomi daerah,

pemerintahan

umum, administrasi

keuangan daerah,

perangkat daerah,

kepegawaian, dan

persandian;

1 Pembinaan, Pemantapan

Otonomi Daerah dan

Pemerintahan Umum

Biro

Pemerintahan,

Biro Ekbang, Biro Humas

Protokol, Biro

Kesra, dan

Kantor

Penghubung

2 Pemeliharaan Ketentraman,

Ketertiban dan Perlindungan

Masyarakat

Satpol PP

3 Penanggulangan Bencana BPBD

4 Pengelolaan Kekayaan dan

Aset Daerah

Biro Aset dan

Perlengkapan

5 Peningkatan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan

Daerah

DPPKD

6 Penataan Kelembagaan dan

Ketatalaksanaan Perangkat

Daerah

Biro Organisasi

7 Pembinaan Karier dan

Administasi Kepegawaian

Aparatur

BKD

8 Peningkatan Kapasitas SDM

Aparatur

Badiklat

9 Peningkatan Kualitas Tata

Kelola Pemerintahan Daerah

Seluruh SKPD

Page 236: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 234 -

NO URUSAN PROGRAM PRIORITAS SKPD

10 Peningkatan Sarana,

Prasarana Perkantoran dan

Kapasitas Aparatur

Seluruh SKPD

11 Pembinaan, Pengawasan dan

Akuntabilitas Aparatur

Inspektorat

12 Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat

Daerah

Set DPRD

13 Peningkatan Kesadaran dan

Pengembangan Produk

Hukum dan HAM

Biro Hukum

14 Penelitian, Pengembangan

Kebijakan Strategis, Inovasi

Daerah, dan IPTEK

Balitbangda

20 Ketahanan pangan;

1 Ketahanan Pangan

Masyarakat

BKPP

21 Pemberdayaan

masyarakat dan

desa;

1 Pemberdayaan Masyarakat

dan Lembaga Perdesaan

BPPMD

22 Statistik;

1 Penyediaan Data

Pembangunan Daerah

Seluruh SKPD

23 Kearsipan

1 Pembinaan Kearsipan

Daerah

Baperpus-arda

24 Komunikasi dan

informatika;

1 Pengembangan Komunikasi,

Informasi dan Telematika

Dishubkominfo/

Set. KPID

25 Perpustakaan.

1 Pengembangan Minat dan

Budaya Baca

Baperpus-arda

2 Pengembangan dan

Pembinaan Perpustakaan

Baperpus-arda

2. Urusan Pilihan

1 Pertanian;

1 Peningkatan Produksi,

Produktivitas Peternakan,

Perikanan, Pertanian dan Perkebunan

Distanak/DKP/

Dishutbun

2 Peningkatan Daya Saing dan Pemasaran Produk

Peternakan, Perikanan,

Pertanian dan Perkebunan

Distanak/DKP/ Dishutbun

3 Pemberdayaan Kelembagaan

dan Sumberdaya

Peternakan, Perikanan,

Pertanian dan Perkebunan

Distanak/BKP/

Dishutbun

4 Peningkatan Daya Dukung

Sumberdaya Pertanian

Distanak

2 Kehutanan;

1 Peningkatan daya dukung

sumber daya hutan dan

lahan

Dishutbun

3 Energi dan Sumber

Daya Mineral;

2 Pengelolaan Listrik dan

Pemanfaatan Energi

Distamben

Page 237: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 235 -

NO URUSAN PROGRAM PRIORITAS SKPD

3 Pengelolaan dan

Pemanfaatan Sumber Daya

Mineral, Batubara, Panas Bumi, Geologi dan Mitigasi

Bencana Geologi

Distamben

4 Pengembangan,

Pengusahaan Potensi dan

Produk Pertambangan dan

Energi

Distamben

4 Pariwisata;

1 Pengelolaan dan

Pengembangan Pariwisata

Disbudpar

2 Pengembangan Kemitraan

Kepariwisataan

Disbudpar

5 Kelautan dan

perikanan;

1 Pengelolaan sumberdaya

laut, pesisir dan pulau-

pulau kecil

DKP

6 Perdagangan;

1 Peningkatan dan

Pengembangan Perdagangan

Disperindag

7 Industri;

1 Peningkatan Daya Saing

Industri

Disperindag

8 Ketransmigrasian

1 Penyiapan, pengerahan dan

Pembinaan Transmigrasi

Disnakertrans

JUMLAH 78 Program 42 SKPD

Guna melaksanakan 25 (dua puluh lima) urusan wajib dan

8 (delapan) urusan pilihan di atas dan sesuai dengan Tema RKPD Provinsi

Banten Tahun 2016, yaitu “Peningkatan Ekonomi Kerakyatan dan Daya

Saing SDM untuk Kesejahteraan Rakyat yang Berdaulat, Mandiri,

Berkepribadian dan Berkeadilan” serta memperhatikan prioritas daerah

tahun 2016 maka besaran pagu anggaran Belanja Tidak Langsung dan

Belanja Langsung untuk masing-masing aspek pembangunan terlihat

sebagaimana Tabel 5.2 dan Tabel 5.3 berikut ini.

Tabel 5.2 Pagu Belanja Tidak Langsung Per Aspek Tahun 2016

NO ASPEK PAGU INDIKATIF (Rp)

1 Daya Saing 1,594,354,411,540

2 Kesejahteraan Masyarakat 2,512,496,961,660

3 Pelayanan Umum 921,072,739,100

JUMLAH 5,027,924,112,300

Page 238: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 236 -

Tabel 5.3 Pagu Belanja Langsung Per Aspek Tahun 2016

NO ASPEK PAGU INDIKATIF (Rp)

1 Daya Saing 2,573,636,045,700

2 Kesejahteraan Masyarakat 831,698,600,000

3 Pelayanan Umum 442,700,000,000

JUMLAH 3,848,034,645,700

Sedangkan pagu anggaran Belanja Langsung untuk masing-masing

bidang urusan terlihat sebagaimana Tabel 5.4 berikut ini.

Tabel 5.4 Pagu Belanja Langsung Per Bidang Urusan Tahun 2016

NO SKPD PAGU INDIKATIF (Rp)

1 Energi Dan Sumber Daya Mineral 50,200,000,000

2 Industri 6,479,269,900

3 Kearsipan 2,565,000,000

4 Kebudayaan 16,819,419,500

5 Kehutanan 19,450,000,000

6 Kelautan Dan Perikanan 37,832,306,000

7 Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera 400,250,000

8 Kepemudaan Dan Olah Raga 33,200,000,000

9 Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri 52,300,000,000

10 Kesehatan 196,193,460,000

11 Ketahanan Pangan 29,350,000,000

12 Ketenagakerjaan 91,052,503,500

13 Ketransmigrasian 4,100,000,000

14 Komunikasi Dan Informatika 13,483,827,050

15 Koperasi Dan Ukm 28,900,000,000

16 Lingkungan Hidup 16,750,000,000

17

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,

Administrasi, Keuangan Daerah, Perangkat

Daerah, Kepegawaian Dan Persandian

700,756,870,000

18 Pariwisata 18,050,580,500

19 Pekerjaan Umum 1,279,804,720,000

20 Pemberdayaan Masyarakat Desa 20,581,577,500

21 Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak

10,983,172,500

22 Penanaman Modal 26,563,115,000

23 Penataan Ruang 3,857,000,000

24 Pendidikan 401,585,600,000

25 Perdagangan 17,436,311,100

26 Perencanaan Pembangunan 34,740,332,500

27 Perhubungan 30,796,172,950

28 Perkebunan 5,950,000,000

29 Perpustakaan 11,235,000,000

30 Pertanian 49,012,000,000

31 Perumahan 549,491,325,700

32 Sosial 65,953,000,000

33 Statistika 22,161,832,000

JUMLAH 3,848,034,645,700

Page 239: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 237 -

Adapun rencana Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung

untuk masing-masing prioritas terlihat sebagaimana Tabel 5.5 dan Tabel

5.6 berikut ini.

Tabel 5.5 Pagu Belanja Tidak Langsung Per Prioritas Tahun 2016

NO PRIORITAS PAGU INDIKATIF (Rp)

1 Peningkatan Kapasitas Pendidikan Berbasis Kompetensi

Pasar Kerja

1,996,738,860,440

2 Perlindungan Sosial, Pemberdayaan Ekonomi, Dan Antisipasi Kerawanan Sosial

212,395,471,000

3 Pemantapan Ketahanan Pangan, Peningkatan

Keamanan Pangan, Penguatan Logistik Pangan

21,230,000,000

4 Peningkatan Daya Saing, Pemasaran Investasi Dan

Komoditas

47,829,000,000

5 Peningkatan Konektivitas Dan Daya Dukung Kawasan

Pusat Pertumbuhan

834,992,705,770

6 Peningkatan Kapasitas Tenaga Kerja Dan Pengurangan

Tingkat Pengangguran

696,302,705,770

7 Optimalisasi Infrastruktur Pelayanan Kesehatan Dan Integrasi Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

261,812,630,220

8

Pengendalian Tata Ruang, Kelestarian Lingkungan

Hidup Dan Sumber Daya Air, Mitigasi Dan Adaptasi

Bencana

40,000,000,000

9 Pemantapan Reformasi Birokrasi Dan Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

888,572,739,100

10 Peningkatan Keamanan, Ketertiban Dan Kondusivitas

Masyarakat

28,050,000,000

JUMLAH 5,027,924,112,300

Tabel 5.6 Pagu Belanja Langsung Per Prioritas Tahun 2016

NO PRIORITAS PAGU INDIKATIF (Rp)

1 Peningkatan Kapasitas Pendidikan Berbasis Kompetensi

Pasar Kerja

402,895,600,000

2 Perlindungan Sosial, Pemberdayaan Ekonomi, Dan Antisipasi Kerawanan Sosial

123,403,000,000

3 Pemantapan Ketahanan Pangan, Peningkatan

Keamanan Pangan, Penguatan Logistik Pangan

117,742,000,000

4 Peningkatan Daya Saing, Pemasaran Investasi Dan

Komoditas

133,950,000,000

5 Peningkatan Konektivitas Dan Daya Dukung Kawasan

Pusat Pertumbuhan

1,925,798,045,700

6 Peningkatan Kapasitas Tenaga Kerja Dan Pengurangan

Tingkat Pengangguran

149,346,000,000

7 Optimalisasi Infrastruktur Pelayanan Kesehatan Dan Integrasi Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

196,500,000,000

8 Pengendalian Tata Ruang, Kelestarian Lingkungan

Hidup Dan Sumber Daya Air, Mitigasi Dan Adaptasi

Bencana

75,200,000,000

9 Pemantapan Reformasi Birokrasi Dan Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

670,400,000,000

10 Peningkatan Keamanan, Ketertiban Dan Kondusivitas

Masyarakat

52,800,000,000

JUMLAH 3,848,034,645,700

Page 240: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 238 -

Sedangkan rencana belanja langsung per program untuk masing-

masing SKPD Provinsi Banten pada Tahun 2016 terlihat sebagaimana

Tabel 5.7.

Tabel 5.7 Pagu Belanja Langsung Per Program SKPD Tahun 2016

NO SKPD PROGRAM PAGU INDIKATIF (Rp)

1 Badan Kepegawaian

Daerah

Pembinaan Karier dan Layanan

Administrasi Kepegawaian Daerah

11,125,000,000

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

1,525,000,000

Peningkatan Sarana, Prasarana

Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

3,300,000,000

Penyediaan Data Pembangunan Daerah

50,000,000

Sub Jumlah 16,000,000,000

2 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Pembinaan Kerukunan, Kesatuan Bangsa dan Politik

18,400,000,000

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

1,780,000,000

Peningkatan Sarana, Prasarana

Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

5,400,000,000

Penyediaan Data Pembangunan

Daerah

320,000,000

Sub Jumlah 25,900,000,000

3 Badan Ketahanan

Pangan dan Penyuluhan

Ketahanan Pangan Masyarakat 13,768,638,000

Pemberdayaan Kelembagaan dan

Sumberdaya Peternakan,

Perikanan, Pertanian dan

Perkebunan

8,278,724,600

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

1,100,000,000

Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

6,202,637,400

Penyediaan Data Pembangunan

Daerah

350,000,000

Sub Jumlah 29,700,000,000

4 Badan Koordinasi

Penanaman Modal

dan Pelayanan

Terpadu

Peningkatan Iklim Investasi 5,000,000,000

Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah

2,276,939,000

Peningkatan Promosi dan

Kerjasama Investasi

15,027,708,900

Peningkatan Sarana, Prasarana

Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

4,258,467,100

Penyediaan Data Pembangunan

Daerah

4,436,885,000

Sub Jumlah

31,000,000,000

Page 241: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 239 -

NO SKPD PROGRAM PAGU INDIKATIF (Rp)

5 Badan Lingkungan Hidup Daerah

Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup

8,030,000,000

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

1,150,000,000

Peningkatan Sarana, Prasarana

Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

5,570,000,000

Penyediaan Data Pembangunan

Daerah

250,000,000

Rehabilitasi dan Konservasi

Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup

2,000,000,000

Sub Jumlah 17,000,000,000

6 Badan Pemberdayaan

Perempuan dan

Kependudukan dan Keluarga

Berencana

400,250,000

Masyarakat Desa Kesetaraan Gender, Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak

10,983,172,500

Pemberdayaan Masyarakat dan

Lembaga Perdesaan

9,965,069,500

Pemberdayaan Masyarakat Miskin 6,355,000,000

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

1,030,108,000

Peningkatan Sarana, Prasarana

Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

3,231,400,000

Penyediaan Data Pembangunan Daerah

485,000,000

Sub Jumlah 32,450,000,000

7 Badan

Penanggulangan

Bencana Daerah

Penanggulangan Bencana 26,778,500,000

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

1,230,000,000

Peningkatan Sarana, Prasarana

Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

4,091,500,000

Penyediaan Data Pembangunan Daerah

200,000,000

Sub Jumlah 32,300,000,000

8 Badan Pendidikan

dan Pelatihan

Peningkatan Kapasitas SDM

Aparatur

37,475,652,000

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

913,500,000

Peningkatan Sarana, Prasarana

Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

21,413,545,000

Penyediaan Data Pembangunan

Daerah

197,303,000

Sub Jumlah 60,000,000,000

9 Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah

Penelitian, Pengembangan

Kebijakan Strategis, Inovasi Daerah, dan IPTEK

9,800,000,000

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

5,250,000,000

Peningkatan Sarana, Prasarana

Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

4,050,000,000

Penyediaan Data Pembangunan

Daerah

700,000,000

Sub Jumlah 19,800,000,000

Page 242: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 240 -

NO SKPD PROGRAM PAGU INDIKATIF (Rp)

10 Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah

Kerjasama Pembangunan Daerah 1,400,000,000

Penataan Ruang Wilayah dan

Kawasan

2,100,000,000

Pengendalian Pembangunan

Daerah

4,230,000,000

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

1,880,000,000

Peningkatan Sarana, Prasarana

Perkantoran dan Kapasitas Aparatur

12,430,332,500

Penyediaan Data Pembangunan

Daerah

1,259,667,500

Perencanaan dan Penganggaran

Pembangunan Daerah

12,700,000,000

Sub Jumlah 36,000,000,000

11 Badan Perpustakaan

dan Arsip Daerah

Pembinaan Kearsipan Daerah 2,565,000,000

Pengembangan dan Pembinaan

Perpustakaan

2,281,000,000

Pengembangan Minat dan Budaya

Baca

1,951,000,000

Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah

1,198,000,000

Peningkatan Sarana, Prasarana

Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

5,805,000,000

Penyediaan Data Pembangunan

Daerah

200,000,000

Sub Jumlah 14,000,000,000

12 Biro Ekonomi dan

Administrasi

Pembangunan

Pembinaan, Pemantapan Otonomi

Daerah dan Pemerintahan Umum

12,543,000,000

Pengendalian Pembangunan Daerah

4,354,000,000

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

2,513,000,000

Penyediaan Data Pembangunan

Daerah

590,000,000

Sub Jumlah 20,000,000,000

13 Biro Hukum Peningkatan Kesadaran dan

Pengembangan Produk Hukum dan

HAM

6,875,000,000

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

575,000,000

Penyediaan Data Pembangunan Daerah

50,000,000

Sub Jumlah 7,500,000,000

14 Biro Humas dan Protokol

Pembinaan, Pemantapan Otonomi Daerah dan Pemerintahan Umum

15,025,000,000

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

725,000,000

Penyediaan Data Pembangunan

Daerah

250,000,000

Sub Jumlah 16,000,000,000

15 Biro Kesra Pemberdayaan Kelembagaan Sosial

dan Keagamaan

24,550,000,000

Pembinaan, Pemantapan Otonomi

Daerah dan Pemerintahan Umum

7,285,000,000

Page 243: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 241 -

NO SKPD PROGRAM PAGU INDIKATIF (Rp)

Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah

1,215,000,000

Penyediaan Data Pembangunan

Daerah

1,000,000,000

Sub Jumlah 34,050,000,000

16 Biro Organisasi Penataan Kelembagaan dan

Ketatalaksanaan Perangkat Daerah

5,539,770,500

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

750,427,500

Peningkatan Sarana, Prasarana

Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

1,044,802,000

Penyediaan Data Pembangunan Daerah

165,000,000

Sub Jumlah 7,500,000,000

17 Biro Pemerintahan Kerjasama Pembangunan Daerah 757,856,000

Pembinaan, Pemantapan Otonomi

Daerah dan Pemerintahan Umum

7,092,787,050

Penataan Administrasi Kependudukan

1,549,520,950

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

3,052,531,000

Penyediaan Data Pembangunan

Daerah

547,305,000

Sub Jumlah 13,000,000,000

18 Biro Perlengkapan

dan Aset

Pengelolaan Kekayaan dan Aset

Daerah

124,050,000,000

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

1,050,000,000

Peningkatan Sarana, Prasarana

Perkantoran dan Kapasitas Aparatur

17,500,000,000

Penyediaan Data Pembangunan

Daerah

400,000,000

Sub Jumlah 143,000,000,000

19 Biro Umum Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

2,624,947,000

Peningkatan Sarana, Prasarana

Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

62,225,053,000

Penyediaan Data Pembangunan

Daerah

150,000,000

Sub Jumlah 65,000,000,000

20 Dinas Bina Marga

dan Tata Ruang

Pembangunan dan Pemeliharaan

Jalan dan Jembatan

1,038,251,224,300

Penataan Ruang Wilayah dan Kawasan

3,857,000,000

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

1,400,000,000

Peningkatan Sarana, Prasarana

Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

25,641,775,700

Penyediaan Data Pembangunan

Daerah

850,000,000

Sub Jumlah

1,070,000,000,000

Page 244: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 242 -

NO SKPD PROGRAM PAGU INDIKATIF (Rp)

21 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Pengelolaan dan Pengembangan Keragaman, Kekayaan dan Nilai

Budaya

10,272,149,500

Pengelolaan dan Pengembangan

Pariwisata

14,897,349,500

Pengembangan Kemitraan

Kepariwisataan

3,153,231,000

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

795,349,000

Peningkatan Sarana, Prasarana

Perkantoran dan Kapasitas Aparatur

5,751,921,000

Penyediaan Data Pembangunan

Daerah

380,000,000

Sub Jumlah 35,250,000,000

22 Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Pemberdayaan Kelembagaan dan

Sumberdaya Peternakan,

Perikanan, Pertanian dan

Perkebunan

2,550,000,000

Peningkatan Daya Dukung Sumber

Daya Hutan dan Lahan

1,650,000,000

Peningkatan Daya Saing dan Pemasaran Produk Peternakan,

Perikanan, Pertanian dan

Perkebunan

3,400,000,000

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

1,300,000,000

Peningkatan Produksi,

Produktivitas Peternakan, Perikanan, Pertanian dan

Perkebunan

5,250,000,000

Peningkatan Sarana, Prasarana

Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

9,200,000,000

Penyediaan Data Pembangunan

Daerah

500,000,000

Rehabilitasi dan Konservasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Hidup

2,050,000,000

Sub Jumlah 25,900,000,000

23 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pengelolaan Sumberdaya Laut,

Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

6,067,983,000

Peningkatan Daya Saing dan

Pemasaran Produk Peternakan,

Perikanan, Pertanian dan

Perkebunan

7,201,360,000

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

1,024,108,900

Peningkatan Produksi, Produktivitas Peternakan,

Perikanan, Pertanian dan

Perkebunan

11,053,266,000

Peningkatan Sarana, Prasarana

Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

12,485,588,100

Penyediaan Data Pembangunan Daerah

767,694,000

Sub Jumlah

38,600,000,000

Page 245: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 243 -

NO SKPD PROGRAM PAGU INDIKATIF (Rp)

24 Dinas Kesehatan Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

2,380,000,000

Kefarmasian dan Perbekalan

Kesehatan

7,209,000,000

Pembinaan Upaya Kesehatan 6,475,000,000

Pengembangan dan Pemberdayaan

Sumberdaya Manusia Kesehatan

54,701,000,000

Pengendalian Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan

2,722,418,000

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

658,000,000

Peningkatan Mutu Layanan

Kesehatan Masyarakat

1,484,000,000

Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

8,310,582,000

Penyediaan Data Pembangunan

Daerah

60,000,000

Sub Jumlah 84,000,000,000

25 Dinas Koperasi dan

UMKM

Pengembangan Produk dan

Pemasaran K-UMKM

8,800,000,000

Pengembangan Usaha dan Akses

Permodalan K-UMKM

6,200,000,000

Peningkatan Daya Saing, Kapasitas

Kelembagaan dan SDM K-UMKM

4,800,000,000

Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah

1,600,000,000

Peningkatan Sarana, Prasarana

Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

7,500,000,000

Penyediaan Data Pembangunan

Daerah

500,000,000

Sub Jumlah 29,400,000,000

26 Dinas Pemuda dan

Olahraga

Kepemudaan dan Kepramukaan 9,412,000,000

Pembinaan, Pembudayaan dan

Pengembangan Olahraga

14,661,000,000

Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah

1,500,000,000

Peningkatan Sarana, Prasarana

Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

7,627,000,000

Penyediaan Data Pembangunan

Daerah

300,000,000

Sub Jumlah 33,500,000,000

27 Dinas Pendapatan

dan Pengelolaan

Keuangan Daerah

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

1,533,786,655

Peningkatan Pengelolaan Keuangan

dan Pendapatan Daerah

29,701,172,745

Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

76,312,546,600

Penyediaan Data Pembangunan

Daerah

452,494,000

Sub Jumlah 108,000,000,000

28 Dinas Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 4,942,337,000

Pendidikan Dasar Wajib Belajar 9

Tahun

12,281,063,000

Page 246: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 244 -

NO SKPD PROGRAM PAGU INDIKATIF (Rp)

Pendidikan Menengah Wajib Belajar 12 Tahun

305,485,000,000

Pendidikan Non Formal dan

Informal (PNFi)

13,855,000,000

Pendidikan Tinggi 1,340,000,000

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

3,379,200,000

Peningkatan Mutu Tata Kelola dan

Pencitraan Pendidikan

5,375,000,000

Peningkatan Mutu, Kesejahteraan

dan Perlindungan Pendidik dan

Tenaga Kependidikan

14,450,000,000

Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

40,478,000,000

Penyediaan Data Pembangunan

Daerah

1,110,000,000

Sub Jumlah 402,695,600,000

29 Dinas Perhubungan,

Komunikasi dan

Informatika

Pengelolaan dan Penyelenggaraan

Transportasi Darat, Laut, Udara

dan Perkeretaapian

17,371,400,750

Pengembangan Komunikasi,

Informasi dan Telematika

8,603,827,050

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

1,600,000,000

Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

11,824,772,200

Penyediaan Data Pembangunan

Daerah

400,000,000

Sub Jumlah 39,800,000,000

30 Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Peningkatan dan Pengembangan

Perdagangan

7,748,583,500

Peningkatan Daya Saing Industri 6,479,269,900

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

1,866,219,000

Peningkatan Sarana, Prasarana

Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

7,821,508,600

Penyediaan Data Pembangunan

Daerah

584,419,000

Sub Jumlah 24,500,000,000

31 Dinas Pertambangan

dan Energi

Pengelolaan dan Pemanfaatan

Sumber Daya Mineral, Batubara,

Panas Bumi, Geologi dan Mitigasi

Bencana Geologi

7,600,000,000

Pengelolaan Listrik dan

Pemanfaatan Energi

34,676,000,000

Pengembangan, Pengusahaan

Potensi dan Produk Pertambangan dan Energi

2,174,000,000

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

1,350,000,000

Peningkatan Sarana, Prasarana

Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

4,400,000,000

Penyediaan Data Pembangunan

Daerah

800,000,000

Sub Jumlah 51,000,000,000

Page 247: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 245 -

NO SKPD PROGRAM PAGU INDIKATIF (Rp)

32 Dinas Pertanian dan Peternakan

Pemberdayaan Kelembagaan dan Sumberdaya Peternakan,

Perikanan, Pertanian dan

Perkebunan

535,000,000

Peningkatan Daya Dukung

Sumberdaya Pertanian

4,870,320,000

Peningkatan Daya Saing dan

Pemasaran Produk Peternakan,

Perikanan, Pertanian dan Perkebunan

4,303,801,750

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

1,429,899,500

Peningkatan Produksi,

Produktivitas Peternakan,

Perikanan, Pertanian dan

Perkebunan

23,996,117,550

Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

13,876,861,200

Penyediaan Data Pembangunan

Daerah

430,000,000

Sub Jumlah 49,442,000,000

33 Dinas Sosial Pemberdayaan Kelembagaan Sosial

dan Keagamaan

7,433,500,000

Pemberdayaan Masyarakat Miskin 7,013,576,850

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

1,300,000,000

Peningkatan Sarana, Prasarana

Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

10,597,115,000

Penyediaan Data Pembangunan Daerah

450,000,000

Perlindungan dan Jaminan Sosial 26,502,025,750

Rehabilitasi Sosial 13,106,782,400

Sub Jumlah 66,403,000,000

34 Dinas Sumber Daya

Air dan Pemukiman

Pembinaan dan Penataan

Perumahan

54,600,000,000

Pengembangan dan Pengelolaan

Sumber Daya Air

214,511,720,000

Pengembangan dan Revitalisasi Infrastuktur Permukiman

481,289,768,700

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

2,225,000,000

Peningkatan Sarana, Prasarana

Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

11,376,557,000

Penyediaan Data Pembangunan

Daerah

995,000,000

Sub Jumlah 764,998,045,700

35 Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi

Pengembangan Kelembagaan,

Hubungan Industrial dan Perlindungan Tenaga Kerja

12,000,000,000

Peningkatan Produktivitas,

Perluasan, Kesempatan Kerja dan

Berusaha

10,500,000,000

Peningkatan Keterampilan Tenaga

Kerja

7,200,000,000

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

1,931,940,000

Page 248: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 246 -

NO SKPD PROGRAM PAGU INDIKATIF (Rp)

Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

59,420,563,500

Penyediaan Data Pembangunan

Daerah

893,496,500

Penyiapan, Pengerahan dan

Pembinaan Transmigrasi

4,100,000,000

Sub Jumlah 96,046,000,000

36 Inspektorat Provinsi Pembinaan, Pengawasan dan

Akuntabilitas Aparatur

15,250,000,000

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

550,000,000

Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

4,350,000,000

Penyediaan Data Pembangunan

Daerah

250,000,000

Sub Jumlah 20,400,000,000

37 Kantor Penghubung Pembinaan, Pemantapan Otonomi

Daerah dan Pemerintahan Umum

4,948,004,000

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

980,000,000

Peningkatan Sarana, Prasarana

Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

4,411,996,000

Penyediaan Data Pembangunan Daerah

160,000,000

Sub Jumlah 10,500,000,000

38 RSU Malingping Pengembangan dan Pemberdayaan

Sumberdaya Manusia Kesehatan

1,132,460,000

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

253,260,500

Peningkatan Mutu Layanan

Kesehatan Masyarakat

11,424,103,900

Peningkatan Sarana, Prasarana

Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

14,493,635,600

Penyediaan Data Pembangunan Daerah

196,540,000

Sub Jumlah 27,500,000,000

39 RSUD Banten Pembinaan Upaya Kesehatan 22,285,526,662

Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah

468,236,000

Peningkatan Mutu Layanan

Kesehatan Masyarakat

170,274,500

Peningkatan Sarana, Prasarana

Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

62,025,962,838

Penyediaan Data Pembangunan

Daerah

50,000,000

Sub Jumlah 85,000,000,000

40 Satuan Polisi Pamong

Praja

Pemeliharaan Ketentraman,

Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat

17,820,000,000

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

550,000,000

Peningkatan Sarana, Prasarana

Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

8,350,000,000

Page 249: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 247 -

NO SKPD PROGRAM PAGU INDIKATIF (Rp)

Penyediaan Data Pembangunan Daerah

180,000,000

Sub Jumlah 26,900,000,000

41 Sekretariat DPRD Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah

106,368,972,000

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

6,000,000,000

Peningkatan Sarana, Prasarana

Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

20,500,000,000

Penyediaan Data Pembangunan

Daerah

131,028,000

Sub Jumlah 133,000,000,000

42 Sekretariat Komisi

Penyiaran Indonesia Daerah

Pengembangan Komunikasi,

Informasi dan Telematika

1,760,000,000

Peningkatan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan Daerah

380,000,000

Peningkatan Sarana, Prasarana

Perkantoran dan Kapasitas

Aparatur

2,740,000,000

Penyediaan Data Pembangunan

Daerah

120,000,000

Sub Jumlah 5,000,000,000

JUMLAH 3,848,034,645,700

5.2 RENCANA KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Rencana kegiatan prioritas daerah Provinsi Banten Tahun 2016

terdiri dari rencana program/kegiatan, indikator dan target capaian

kinerja, lokasi, pagu indikatif tahun 2016 dan prakiraan maju tahun

2017. Masing-masing kegiatan prioritas pada setiap SKPD di lingkungan

Pemerintah Provinsi Banten terlihat sebagaimana Tabel 5.8 berikut :

Page 250: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 605 -

BAB VI

PENUTUP

6.1 KAIDAH PELAKSANAAN

RKPD Provinsi Banten Tahun 2016 merupakan penjabaran dan

pelaksanaan tahun keempat dari RPJMD Provinsi Banten Tahun 2012-

2017. Tingkat keberhasilan dari pelaksanaan RKPD Tahun 2016 ini, akan

menentukan keberhasilan serta kesinambungan pelaksanaan kinerja

penyelenggara pemerintahan daerah pada tahun 2016 mendatang.

SKPD yang meliputi dinas, badan, sekretariat daerah, sekretariat DPRD,

RSUD, dan kantor di Pemerintah Provinsi Banten wajib menerapkan prinsip-prinsip

efektif, efisien, transparan, akuntabel, partisipatif dan koordinatif dalam

melaksanakan program dan kegiatan prioritasnya untuk pencapaian sasaran dan

arah kebijakan pada setiap prioritas pembangunan daerah Provinsi Banten Tahun

2016.

Untuk itu, dalam mengimplementasikan RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

perlu ditetapkan kaidah pelaksanaan sebagai berikut :

1. Bagi seluruh komponen baik pada tingkatan pemerintahan dan dunia usaha

serta masyarakat berkewajiban untuk mengoptimalkan peran guna

melaksanakan program dan kegiatan prioritas RKPD Provinsi Banten Tahun

2016 dengan sebaik-baiknya;

2. Bagi Pemerintah Provinsi Banten, RKPD ini merupakan acuan dan pedoman

dalam menyusun kebijakan publik, baik yang berupa kerangka regulasi

maupun kerangka anggaran dalam penyusunan APBD Provinsi Banten

TA.2016;

3. Bagi pemerintah kabupaten/kota di wilayah Provinsi Banten, RKPD ini

merupakan acuan dan pedoman dalam menyusun kebijakan publik, baik

berupa kerangka regulasi maupun kerangka anggaran dalam APBD

kabupaten/kota TA.2016, dalam rangka mengupayakan keterpaduan,

sinkronisasi, dan harmonisasi pelaksanaan program lintas sektor dan lintas

kewilayahan;

Page 251: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 606 -

4. Bagi setiap SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Banten, pada akhir

TA.2016, wajib melakukan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan yang

meliputi evaluasi terhadap pencapaian sasaran kegiatan yang ditetapkan,

maupun kesesuaiannya dengan rencana alokasi anggaran yang ditetapkan

dalam APBD, serta kesesuaiannya dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang mengatur pelaksanaan APBD dan peraturan-peraturan

lainnya;

5. Setiap SKPD wajib melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan melalui

tindakan koreksi yang diperlukan dan melaporkan hasil-hasil pemantauan

secara berkala 3 (tiga) bulanan kepada Gubernur sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku guna menjaga efektifitas

pelaksanaan program.

6. Terdapat penyesuaian tanggungjawab indikator institusi pendidikan

kesehatan binaan yang terakreditasi (unit) yang semula diampu oleh

Dinas Kesehatan menjadi tugas bersama dengan Dinas Pendidikan sesuai

dengan restrukturisasi kementerian/kelembagaan pusat.

7. Terdapat penyesuaian tanggungjawab indikator jaringan jalan provinsi

dalam kondisi mantap dan prosentase panjang jembatan provinsi

dalam kondisi mantap yang semula diampu oleh Dinas Bina Marga dan Tata

Ruang menjadi tugas bersama dengan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika.

6.2 PENGORGANISASIAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

PEMBANGUNAN

Pada prinsipnya pelaksanaan pembangunan oleh seluruh SKPD harus

terkoordinasi secara sinergis dengan pengelompokan SKPD sesuai tupoksi dan

perannya dalam pencapaian sasaran pembangunan atau target RPJMD.

Mekanisme pengorganisasian program dan kegiatan prioritas pembangunan daerah

di Provinsi Banten pada dasarnya dibentuk dalam rangka pelaksanaan

pembangunan dan pencapaian target RPJMD. Pelaksanaan program dan kegiatan

prioritas Tahun 2016 selain menyesuaikan dengan Peraturan Daerah Nomor 4

Tahun 2012 tentang RPJMD Provinsi Banten Tahun 2012-2017 juga

menyesuaikan dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang

Pembentukan Perangkat Daerah Provinsi Banten.

Page 252: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 607 -

Tahap perencanaan dan penganggaran dikoordinasikan oleh Bappeda, tahap

pelaksanaan program dan kegiatan dikoordinasikan oleh para Asisten Daerah dan

pengawasan oleh Inspektorat Provinsi. Pengorganisasian pelaksanaan

pembangunan terlihat pada Gambar 6.1 berikut ini:

Gambar 6.1 Struktur Organisasi Pembidangan Ruang Lingkup Tugas Koordinasi

GUBERNUR

WAKIL GUBERNUR

SEKRETARIS DAERAH

Asisten Daerah

Tata Praja

Asisten Daerah

Pembangunan dan

Kesejahteraan Rakyat

Asisten Daerah

Administrasi Umum

1. Biro Pemerintahan

2. Biro Hukum

3. Biro Organisasi

4. Inspektorat Provinsi

5. Badan Kesatuan Bangsa

dan Politik

6. Badan Pendidikan dan

Pelatihan

7. Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah

8. Satuan Polisi Pamong

Praja

9. Sekretariat DPRD

10. Kantor Penghubung

11. Sekretariat KPID

1. Biro Ekonomi dan

Administrasi

Pembangunan

2. Biro Kesejahteraan

rakyat

3. Dinas Pertanian dan

Peternakan

4. Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

5. Dinas Kelautan dan

Perikanan

6. Dinas Sumber daya Air

dan Permukiman

7. Dinas Bina Marga dan

Tata Ruang

8. Dinas Pertambangan

dan Energi

9. Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

10. Dinas Koperasi dan

UMKM

11. Dinas Pendidikan

12. Dinas Sosial

13. Dinas Perhubungan,

Komunikasi dan

Informatika

14. Badan Lingkungan

Hidup Daerah

15. Badan Ketahanan

Pangan dan Penyuluh

16. Badan Koordinasi

Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu

17. Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah

1. Biro Umum

2. Biro Perlengkapan dan

Aset

3. Biro Humas dan

Protokol

4. Dinas Pendapatan dan

Pengelolaan Keuangan

Daerah

5. Dinas Pemuda dan

Olahraga

6. Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata

7. Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi

8. Dinas Kesehatan

9. Badan Kepegawaian

Daerah

10. Badan Perpustakaan

dan Arsip Daerah

11. Badan Penanggulangan

Bencana Daerah

12. Badan Pemberdayaan

Perempuan dan

masyarakat Desa

13. RSUD Malingping

14. RSUD Banten

Page 253: TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH · PDF file2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ... Kabupaten/Kota tahun ... Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Rancangan Akhir RKPD Provinsi Banten Tahun 2016

- 608 -

RKPD Provinsi Banten Tahun 2016 berlaku sejak tanggal 1 Januari 2016

sampai dengan tanggal 31 Desember 2016. Keberhasilan pelaksanaan RKPD

Provinsi Banten Tahun 2016 tergantung pada sikap mental, tekad, semangat,

ketaatan, dan disiplin para penyelenggara pemerintahan dan dukungan dari

penyelenggara negara serta masyarakat.

Dalam kaitan dengan hal tersebut di atas, seluruh penyelenggara

pemerintahan, dengan dukungan masyarakat, perlu secara bersungguh-sungguh

melaksanakan program-program pembangunan sebagaimana yang tertuang dalam

RKPD Provinsi Banten Tahun 2016 agar mampu memberikan hasil pembangunan

yang dapat dinikmati secara adil dan merata oleh seluruh masyarakat, menuju

masyarakat Banten sejahtera berlandaskan iman dan taqwa.

Serang, 8 Juni 2015

Plt. GUBERNUR BANTEN,

ttd.

RANO KARNO