TENTANG MENGURUS SECARA TEPAT KONTRADIKSI DI...
Transcript of TENTANG MENGURUS SECARA TEPAT KONTRADIKSI DI...
1
TENTANG MENGURUS SECARA
TEPAT KONTRADIKSI
DI KALANGAN RAKYAT
MAO TSETUNG
27 Februari 1957 *
Masalah mengurus secara tepat kontradiksi di kalangan rakyat adalah tema
umum. Untuk memudahkan penguraian, tema ini dibagi dalam 12 sub-titel. Disini akan
dibicarakan juga masalah kontradiksi antara kita dengan musuh, tetapi yang menjadi
titk-berat yalah pembahasan masalah kontradiksi di kalangan rakyat.
1. DUA MACAM KONTRADIKSI
YANG BERLAINAN SIFATNYA
Belum pernah negeri kita begitu bersatu seperti sekarang ini. Kemenangan-
kemenangan revolusi burjuis-demokratis dan revolusi sosialis, telah dengan cepat
mengubah wajah Tiongkok lama. Di hadapan tanahair kita terbentang haridepan yang
lebih indah lagi. Perpecahan dan kekacauan negara yang dibenci rakyat telah silam, tak
akan kembali lagi. Dibawah pimpinan klas buruh dan Partai Komunis, 600 juta rakyat
kita bersatu-padu melakukan pembangunan sosialisme yang besar. Kesatuan negeri kita,
persatuan rakyat kita dan persatuan semua bangsa didalam negeri kita – inilah jaminan
pokok bagi pasti menangnya usaha kita. Tetapi ini tidak berarti bahwa didalam
masyarakat kita sudah tidak ada lagi kontradiksi apapun. Fikiran yang menganggap
kontradiksi tidak ada lagi adalah fikiran yang naif, tidak sesuai dengan kenyataan
obyektif. Kita menghadapi dua macam kontradiksi sosial, yaitu kontradiksi antara kita
dengan musuh dan kontradiksi di kalangan rakyat sendiri. Dua macam kontradiksi ini
samasekali berlainan sifatnya.
Untuk dengan tepat mengenal dua macam kontradiksi yang berlainan ini,
kontradiksi antara kita dengan musuh dan kontradiksi di kalangan rakyat, kita
pertama-tama harus jelas tentang apa yang dimaksud dengan "rakyat" dan apa yang
* Ini adalah pidato yang diucapkan oleh Kawan Mao Tsetung dalam Sidang Ke-11 (Diperluas) Sidang
Negara Tertinggi. Kemudian teksnya diperbaiki oleh Kawan Mao Tsetung berdasarkan catatan
stenografis dengan beberapa tambahan dan dimuat dalam Renmin Ribao 19 Juni 1957.
2
dimaksud dengan "musuh". Konsepsi "rakyat" mempunyai isi yang berbeda-beda di
berbagai negeri dan pada berbagai periode sejarah di setiap negeri. Ambillah misalnya
keadaan negeri kita sendiri. Semasa Perang Anti-Jepang, semua klas, lapisan dan
golongan masyarakat yang menentang agresi Jepang termasuk dalam kategori rakyat,
sedang imperialis Jepang, pengkhianat bangsa dan golongan pro-Jepang semuanya
adalah musuh rakyat. Semasa Perang Pembebasan, imperialis Amerika Serikat dan
kakitangannya – burjuasi birokrat, klas tuantanah serta kaum reaksioner Kuomintang
yang mewakili klas-klas itu – adalah musuh rakyat, sedang klas-klas, lapisan-lapisan dan
golongan-golongan masyarakat lainnya yang menentang musuh-musuh itu, semuanya
termasuk dalam kategori rakyat. Pada tingkat sekarang ini, pada periode pembangunan
sosialisme ini, semua klas, lapisan dan golongan masyarakat yang menyetujui,
menyokong dan ambil bagian dalam usaha pembangunan sosialis termasuk dalam
kategori rakyat, sedang semua kekuatan sosial dan golongan masyarakat yang melawan
revolusi sosialis, memusuhi atau mensabot pembangunan sosialis adalah musuh-musuh
rakyat.
Kontradiksi antara kita dengan musuh adalah kontradiksi yang antagonistis. Dari
kontradiksi-kontradiksi di kalangan rakyat, kontradiksi diantara rakyat pekerja adalah
non-antagonistis, sedang kontradisi antara klas-klas terhisap dengan klas-klas
penghisap, disamping segi antagonistis, mempunyai pula segi non-antagonistis.
Kontradiksi di kalangan rakyat bukan sekarang baru ada, tetapi isinya berbeda-beda
dalam setiap periode revolusi dan dalam periode pembangunan sosialisme. Dalam
syarat-syarat yang berlaku di Tiongkok sekarang, kontradiksi-kontradiksi di kalangan
rakyat meliputi kontradiksi di kalangan klas tani, kontradiksi di kalangan intelektuil,
kontradiksi antara klas buruh dengan klas tani, kontradiksi antara kaum buruh dan
kaum tani disatu pihak dengan kaum intelektuil di fihak lain, kontradiksi antara klas
buruh dan rakyat pekerja lainnya di satu fihak dengan burjuasi nasional di fihak lain,
kontradiksi di kalangan burjuasi nasional, dan seterusnya. Pemerintah Rakyat kita
adalah pemerintah yang sungguh-sungguh mewakili kepentingan rakyat, pemerintah
yang mengabdi kepada rakyat, sekalipun demikian masih terdapat kontradiksi-
kontradiksi tertentu antara pemerintah dengan massa rakyat. Dalam kontradiksi-
kontradiksi ini termasuk kontradiksi antara kepentingan negara dan kepentingan
kolektif disatu fihak dengan kepentingan perseorangan di fihak lain, kontradiksi
antara demokrasi dengan sentralisme, kontradiksi antara pimpinan dengan yang
dipimpin, dan kontradiksi antara langgam birokratis dari pekerja-pekerja pemerintah
tertentu dengan massa. Kontradiksi-kontradiksi ini adalah juga kontradiksi di kalangan
rakyat. Pada umumnya, kontradiksi di kalangan rakyat adalah kontradiksi diatas dasar
kesamaan kepentingan rakyat secara fundamentil.
Di negeri kita kontradiksi antara klas buruh dengan burjuasi nasional termasuk
dalam kategori kontradiksi di kalangan rakyat. Pada umumnya, perjuangan klas antara
3
klas buruh dengan burjuasi nasional termasuk perjuangan klas di kalangan rakyat,
karena burjuasi nasional di negeri kita mempunyai watak dobel. Dalam periode revolusi
burjuis nasional-demoktratis, ia mempunyai segi revolusioner dan juga segi kompromis.
Dalam periode revolusi sosialis, penghisapan atas klas buruh untuk mendapatkan laba
merupakan satu segi dari watak burjuasi nasional, sedangkan sokongannya kepada
Undang-Undang Dasar dan kesediaannya menerima pengubahan sosialis merupakan segi
lainnya. Burjuasi nasional berlainan dengan kaum imperialis, klas tuan-tanah dan
burjuasi-birokrat. Kontradiksi antara burjuasi nasional dengan klas buruh adalah
kontradiksi antara yang menghisap dengan yang terhisap yang memang bersifat
antagonistis. Tetapi dalam syarat-syarat kongkrit di Tiongkok, kontradiksi yang
antagonistis antara kedua klas ini, bila diurus dengan selayaknya, dapat diubah menjadi
kontradiksi yang non-antagonistis dan dapat dipecahkan dengan cara damai. Jika tidak
dengan semestinya kita mengurusnya, jika kita tidak menjalankan politik bersatu,
mengkritik dan mendidik terhadap burjuasi nasional, atau jika burjuasi nasional tidak
menerima politik kita ini, kontradiksi antara klas buruh dengan burjuasi nasional dapat
berubah menjadi kontradiksi antara kita dengan musuh.
Kedua macam kontradiksi ini, kontradiksi antara kita dengan musuh dan
kontradiksi di kalangan rakyat, berbeda sifatnya, maka cara pemecahannya juga
berbeda. Singkatnya, yang pertama adalah soal membedakan dengan jelas antara
benar dengan salah. Sudah tentu, soal perbedaan antara kita dengan musuh juga soal
benar dan salah. Misalnya, soal siapa yang benar dan siapa yang salah antara kita
dengan kaum reaksioner dalamnegeri dan luarnegeri, yaitu kaum imperialis, kaum
feodal dan kaum kapitalis-birokrat, juga soal benar dan salah, tetapi sifatnya lain
dengan soal benar dan salah di kalangan rakyat.
Negara kita adalah negara diktatur demokrasi rakyat yang dipimpin oleh klas
buruh dan berdasarkan persekutuan buruh dan tani. Untuk apa diktatur ini? Fungsinya
yang pertama yalah menindas klas-klas reaksioner dan kaum reaksioner dalamnegeri
serta kaum penghisap dalamnegeri yang melawan revolusi sosialis, menindas pensabot-
pensabot pembangunan sosialis, yaitu untuk memecahkan kontradiksi antara kita
dengan musuh didalam negeri. Misalnya, menangkap dan menghukum elemen-elemen
kontra-revolusioner tertentu, merampas hak-pilih dan kebebasan berbicara dari
elemen-elemen klas tuantanah dan burjuasi birokrat untuk jangka waktu tertentu –
semua ini termasuk dalam lingkungan diktatur. Untuk memelihara ketertiban
masyarakat dan melindungi kepentingan rakyat yang luas, perlu pula menjalankan
diktatur terhadap pencoleng, penipu, pembunuh, pembakar, gerombolan bajingan dan
elemen-elemen jahat yang merusak ketertiban masyarakat dengan serius. Fungsi
kedua dari diktatur ini yalah membela negeri kita terhadap subversi dan agresi yang
mungkin dari musuh luarnegeri. Bila terjadi keadaan demikian, diktatur ini bertugas
memecahkan kontradiksi antara kita dengan musuh luarnegri. Tujuan diktatur ini yalah
4
membela seluruh rakyat dalam melakukan kerja damai dan membangun Tiongkok
menjadi negeri sosialis dengan industri modern, pertanian modern, ilmu dan
kebudayaan modern. Siapakah yang menjalankan diktatur ini? Sudah tentu klas buruh
dan rakyat dibawah pimpinannya. Diktatur tidak berlaku di kalangan rakyat. Rakyat
tidak dapat menjalankan diktatur terhadap dirinya sendiri, tidak boleh sebagian
rakyat menindas bagian lainnya. Elemen-elemen yang melanggar hukum di kalangan
rakyat juga akan dikenakan tindakan hukum, tetapi hal ini berbeda secara prinsipiil
dengan diktatur untuk menindas musuh-musuh rakyat. Yang berlaku di kalangan rakyat
adalah sentralisme-demokratis. Undang-Undang Dasar kita menetapkan, bahwa
warganegara Republik Rakyat Tiongkok mempunyai kebebasan berbicara, pers, berapat,
berserikat, berpawai, berdemonstrasi, berkepercayaan agama dan seterusnya.
Undang-Undang Dasar kita juga menetapkan, bahwa badan-badan negara harus
menjalankan sentralisme-demokratis, badan-badan negara harus bersandar pada
massa rakyat dan para pekerja badan-badan negara harus mengabdi kepada rakyat.
Demokrasi sosialis kita ini adalah demokrasi yang paling luas, demokrasi yang tidak
mungkin terdapat di negeri kapitalis manapun. Diktatur kita adalah diktatur demokrasi
rakyat yang dipimpin oleh klas buruh dan berdasarkan persekutuan buruh dan tani. Ini
berarti di kalangan rakyat berlaku demokrasi, disamping itu klas buruh, bersatu
dengan semua rakyat lainnya yang mempunyai hak warganegara, pertama-tama dengan
kaum tani, melaksanakan diktatur terhadap klas-klas reaksioner, kaum reaksioner dan
elemen-elemen yang melawan pengubahan sosialis dan menentang pembangunan sosialis.
Yang dimaksud dengan hak warganegara, di bidang politk, yalah hak-hak atas
kebebasan dan demokrasi.
Tetapi kebebasan ini adalah kebebasan yang terpimpin, dan demokrasi ini adalah
demokrasi dibawah pimpinan yang terpusat, bukan anarki. Anarki tidak sesuai dengan
kepentingan dan keinginan rakyat.
Sementara orang di negeri kita merasa gembira dengan terjadinya Peristiwa
Hongaria1). Mereka mengharapkan supaya di Tiongkok terjadi juga peristiwa yang
serupa, supaya beribu-ribu orang berdemonstrasi di jalan-jalan menentang Pemerintah
Rakyat. Harapan mereka itu bertentangan dengan kepentingan massa rakyat dan tidak
mungkin mendapat sokongan dari massa rakyat. Tertipu oleh kekuatan kontra-
revolusioner dalam- dan luarnegeri, sebagian massa di Hongaria telah membuat
kesalahan menggunakan tindakan-tindakan kekerasan terhadap pemerintah rakyat,
akibatnya negara maupun rakyat menderita kerugian. Kerusakan di bidang ekonomi
yang diakibatkan oleh kerusuhan beberapa minggu itu hanya dapat diperbaiki dalam
waktu yang lama. Ada pula sementara orang di negeri kita menunjukkan kebimbangan
dalam masalah Hongaria, karena mereka tidak mengetahui keadaan kongkrit di dunia.
Mereka mengira, dibawah demokrasi rakyat kita terlalu sedikit kebebasan dan
dibawah demokrasi parlementer Barat kebebasan lebih banyak. Mereka menuntut
5
dijalankannya sistim dua-partai ala Barat, dimana satu partai memegang pemerintahan
dan yang lain diluar pemerintah. Tapi apa yang dinamakan sistim dua-partai ini tak lain
daripada suatu cara untuk mempertahankan diktatur burjuasi; ia sekali-kali tak akan
menjamin hak-hak kebebasan bagi rakyat pekerja. Dalam kenyataannya, di dunia hanya
ada kebebasan yang kongkrit, demokrasi yang kongkrit, dan tidak ada kebebasan yang
abstrak, demokrasi yang abstrak. Didalam masyarakat dimana berlaku perjuangan klas,
dengan adanya kebebasan klas-klas penghisap untuk menghisap rakyat pekerja, tak
akan ada kebebasan bagi rakyat pekerja untuk tidak dihisap, dan dengan adanya
demokrasi bagi burjuasi, tak akan ada demokrasi bagi proletariat dan rakyat pekerja
lainnya. Di beberapa negeri kapitalis diperbolehkan juga adanya Partai Komunis secara
legal, tapi hanya sampai batas-batas tidak membahayakan kepentingan pokok burjuasi;
melampaui batas itu ia tidak diperbolehkan. Mereka yang menuntut kebebasan dan
demokrasi yang abstrak menganggap demokrasi sebagai tujuan, dan tidak mengakui
bahwa demokrasi itu adalah alat. Marxisme mengajar kita, bahwa demokrasi termasuk
bangunan-atas, termasuk dalam kategori politik. Artinya, bagaimanapun juga, ia
mengabdi kepada dasar ekonomi. Demikian juga halnya dengan kebebasan. Baik
demokrasi maupun kebebasan adalah relatif, tidak mutlak, kedua-duanya lahir dan
berkembang dalam proses sejarah. Di kalangan rakyat demokrasi adalah bertimbal-
balik dengan sentralisme, dan kebebasan bertimbal-balik dengan disiplin. Semua ini
merupakan dua segi yang berlawanan dari kesatuan, berkontradiksi sekaligus bersatu,
dan kita tidak boleh secara berat-sebelah menekankan segi yang satu dengan
menyangkal segi yang lain. Di kalangan rakyat tidak bisa tanpa kebebasan dan juga
tidak bisa tanpa disiplin, tidak bisa tanpa demokrasi dan juga tidak bisa tanpa
sentralisme. Kesatuan demokrasi dengan sentralisme, kesatuan kebebasan dengan
disiplin – itulah sentralisme demokrasi kita. Di bawah sistem ini rakyat menikmati
demokrasi dan kebebasan yang luas, tetapi bersamaan dengan itu mereka harus
mengikat diri dengan disiplin sosialis. Kebenaran-kebenaran ini sudah difahami oleh
massa rakyat yang luas.
Dalam menganjurkan kebebasan yang terpimpin dan demokrasi dibawah pimpinan
yang terpusat, sekali-kali bukan maksud kita bahwa soal-soal ideologi atau soal-soal
membedakan antara yang benar dengan yang salah di kalangan rakyat dapat
diselesaikan dengan cara paksaan. Percobaan untuk menyelesaikan soal-soal ideologi
atau soal-soal benar dan salah dengan perintah-perintah admininstratif atau cara-cara
paksaan bukan hanya tidak membawa hasil, bahkan juga merugikan. Kita tidak bisa
menghapuskan agama dengan perintah-perintah admininstratif, tidak bisa memaksa
orang supaya tidak percaya kepada agama. Kita tidak bisa memaksa orang supaya
melepaskan idealisme, demikian juga kita tidak bisa memaksa orang supaya percaya
kepada Marxisme. Segala soal yang bersifat ideologi, segala soal perselisihan di
kalangan rakyat hanya dapat diselesaikan dengan cara demokratis, dengan cara diskusi,
6
cara kritik, cara meyakinkan dan mendidik, dan bukan dengan cara memaksa atau
menekan. Untuk berproduksi dan belajar secara efektif serta hidup dalam keadaan
tertib, rakyat menghendaki supaya pemerintahnya, supaya pemimpin-pemimpin
produksi, pemimpin-pemimpin badan kebudayaan dan pendidikan mengeluarkan
perintah-perintah admininstratif yang selayaknya yang bersifat mengikat. Sudah
menjadi pengertian umum, bahwa pemeliharaan ketertiban masyarakat tidak akan
mungkin tanpa peraturan-peraturan admininstratif. Dalam memecahkan kontradiksi-
kontradiksi di kalangan rakyat, perintah-perintah admininstratif serta cara
meyakinkan dan mendidik merupakan segi yang saling-melengkapi. Bahkan peraturan-
peraturan admininstratif yang dikeluarkan dengan maksud memelihara ketertiban
masyarakat harus disertai dengan usaha meyakinkan dan mendidik, karena dalam
banyak hal hanya dengan peraturan-peraturan admininstratif saja tidak akan berjalan.
Pada tahun 1942 cara demokratis untuk memecahkan kontradiksi di kalangan
rakyat ini pernah kita ringkaskan dalam rumus "persatuan – kritik – persatuan". Jika
diuraikan lebih lanjut, ini berarti bertolak dari hasrat untuk bersatu, memecahkan
kontradiksi melalui kritik atau perjuangan, sehingga mencapai persatuan baru atas
dasar baru. Menurut pengalaman kita, ini adalah suatu cara yang tepat untuk
memecahkan kontradiksi di kalangan rakyat. Pada tahun 1942 kita menggunakan cara
ini untuk memecahkan kontradiksi didalam Partai Komunis, yaitu kontradiksi antara
kaum dogmatis dengan massa anggota Partai yang luas, kontradiksi antara dogmatisme
dengan Marxisme. Dulu kaum dogmatis "kiri" menggunakan cara "perjuangan yang tak
kenal belas-kasihan dan pukulan yang tak kenal ampun dalam perjuangan intern-Partai.
Ini suatu cara yang salah. Ketika mengkritik dogmatisme "kiri" itu, kita tidak memakai
cara yang lama ini, melainkan menggunakan cara yang baru, yaitu bertolak dari hasrat
untuk bersatu, membedakan dengan jelas antara yang benar dengan yang salah melalui
kritik atau perjuangan, dan mencapai persatuan baru atas dasar baru. Cara ini
digunakan dalam gerakan pembetulan pada tahun 1942. Beberapa tahun kemudian,
ketika Partai Komunis Tiongkok menyelenggarakan Kongres Nasional Ke-VII pada
tahun 1945, betul-betul tercapailah persatuan seluruh Partai, dan karena itu revolusi
rakyat memperoleh kemenangan besar. Dalam hal ini, pertama-tama harus bertolak
dari hasrat untuk bersatu. Sebab tanpa hasrat subyektif untuk bersatu, bila dilakukan
perjuangan keadaannya sudah pasti akan segera menjadi kacau dan tak terbereskan.
Bukankah ini sama saja dengan "perjuangan yang tak kenal belas-kasihan dan pukulan
yang tak kenal ampun"? Bagaimana pula dapat berbicara tentang persatuan Partai?
Dari pengalaman inilah kita menemukan rumus: "persatuan – kritik – persatuan". Atau,
dengan kata-kata lain, "bercermin kepada yang lampau supaya lebih hati-hati
kemudian", dan "mengobati penyakit untuk menyelamatkan si sakit". Cara ini telah
kita luaskan keluar Partai. Dulu di daerah-daerah basis anti-Jepang, cara ini telah kita
gunakan dengan mendapat sukses besar dalam mengurus hubungan antara pimpinan
7
dengan massa, antara tentara dengan rakyat, antara perwira dengan prajurit, antara
berbagai kesatuan tentara, dan antara berbagai golongan kader. Hal ini dapat diusut
kembali sampai pada masa yang lebih jauh lagi dalam sejarah Partai kita. Cara inilah
yang telah digunakan sejak dibentuknya tentara revolusioner dan daerah-daerah basis
revolusi kita di selatan pada tahun 1927 dalam mengurus hubungan antara Partai
dengan massa, antara tentara dengan rakyat, antara perwira dengan prajurit, dan
hubungan-hubungan lainnya di kalangan rakyat. Tapi selama Perang anti-Jepang, cara
ini kita gunakan atas dasar kesedaran yang lebih tinggi. Sesudah pembebasan seluruh
negeri, cara "persatuan – kritik – persatuan" ini juga yang kita gunakan dalam hubungan
kita dengan partai-partai dan golongan-golongan demokratis serta kalangan-kalangan
pengusaha industri dan pedagang. Tugas kita sekarang yalah terus meluaskan dan
dengan lebih baik menggunakan cara ini di kalangan seluruh rakyat; kita menuntut
supaya semua pabrik, koperasi, toko, sekolah, instansi dan organisasi massa, pendeknya,
keenam ratus juta rakyat kita menggunakan cara ini untuk memecahkan kontradiksi di
kalangan kita sendiri.
Dalam keadaan umum, kontradiksi di kalangan rakyat tidaklah bersifat
antagonistis. Tetapi jika kontradiksi itu tidak diurus sebagaimana mestinya, atau jika
hilang kewaspadaan kita, menjadi lalai dan lengah, bisa juga timbul antagonisme. Di
negeri sosialis keadaan demikian itu biasanya hanya merupakan gejala yang bersifat
setempat dan sementara. Sebabnya yalah karena di negeri sosialis sistem penghisapan
atas manusia oleh manusia sudah dihapuskan dan kepentingan rakyat pada pokoknya
sama. Aksi-aksi antagonistis yang terjadi dalam lingkungan yang agak luas sebagaimana
tampak dalam Peristiwa Hongaria adalah akibat peranan faktor-faktor kontra-
revolusioner dalam- dan luarnegeri. Ini suatu gejala istimewa, dan juga bersifat
sementara. Ini suatu kejadian dimana kaum reaksioner didalam negeri sosialis
bersekongkol dengan kaum imperialis, mencoba mencapai tujuan komplotannya dengan
menggunakan kontradiksi di kalangan rakyat, mengadu-domba dan membangkitkan
kekacauan. Pelajaran dari Peristiwa Hongaria ini patut menjadi perhatian kita semua.
Banyak orang mengira, bahwa soal menggunakan cara demokratis untuk
memecahkan kontradiksi di kalangan rakyat merupakan soal baru. Kaum Marxis selalu
berpendapat, bahwa usaha proletariat hanya dapat dilaksanakan bersandar pada massa
rakyat, bahwa orang Komunis ketika bekerja di kalangan rakyat pekerja harus
menggunakan cara demokratis, cara meyakinkan dan mendidik, dan sekali-kali tidak
diperkenankan menggunakan komandoisme atau cara paksaan. Partai Komunis Tiongkok
dengan setia mentaati prinsip Marxis-Leninis ini. Kita selalu berpendapat, bahwa
dibawah diktatur demokrasi rakyat, untuk memecahkan dua macam kontradiksi antara
kita dengan musuh dan kontradiksi di kalangan rakyat, harus menggunakan dua macam
cara yang berlainan, diktatur dan demokrasi. Pengertian ini telah banyak sekali
dijelaskan dalam dokumen-dokumen Partai kita yang lalu dan dalam pernyataan-
8
pernyataan dari banyak pemimpin Partai yang bertanggungjawab. Dalam artikel
tentang Diktatur Demokrasi Rakyat yang saya tulis pada tahun 1949, saya mengatakan
bahwa "Perpaduan kedua segi ini, demokrasi di kalangan rakyat dan diktatur terhadap
kaum reaksioner, adalah diktatur demokrasi rakyat", dan bahwa untuk memecahkan
soal-soal di kalangan rakyat, "Cara yang kita gunakan ... adalah cara demokratis, yaitu
cara meyakinkan dan bukan cara memaksa". Dalam pidato saya didepan Sidang Ke-2
Komite Nasional Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat Tiongkok pada bukan Juni
1950, saya mengatakan pula:
Diktatur demokrasi rakyat menggunakan dua cara. Terhadap musuh
menggunakan cara diktatur, artinya untuk suatu jangka waktu yang seperlunya,
melarang mereka mengambil bagian dalam aktivitet politik, memaksa mereka
mentaati undang-undang Pemerintah Rakyat, memaksa mereka melakukan
kerja-badan dan mengubah diri menjadi manusia baru melalui kerja-badan.
Sebaliknya, terhadap rakyat ia tidak menggunakan cara paksaan, melainkan
menggunakan cara demokratis, artinya, harus memperbolehkan rakyat
mengambil bagian dalam aktivitet politik, dan tidak memaksa mereka supaya
melakukan ini atau itu, melainkan menggunakan cara demokratis untuk
mendidik atau meyakinkan mereka. Pendidikan demikian ini adalah
pendidikan-diri di kalangan rakyat, dan cara pokok pendidikan-diri yalah
kritik dan otokritik.
Dulu telah berkali-kali kita berbicara tentang soal penggunaan cara demokratis untuk
memecahkan kontradiksi di kalangan rakyat, dan lagi pada pokoknya kita telah
melakukannya dalam pekerjaan kita, dan dalam praktek banyak kader dan rakyat telah
mengerti akan soal ini. Mengapa sekarang ada juga orang yang merasa bahwa ini
merupakan soal baru? Sebab, pada masa yang lalu, perjuangan antara kita dengan
musuh dalam dan luarnegeri sangat sengit, dan kontradiksi di kalangan rakyat tidak
begitu menarik perhatian seperti sekarang ini.
Banyak orang yang tidak bisa membedakan dengan jelas dua macam kontradiksi
yang berlainan sifatnya ini – kontradiksi antara kita dengan musuh dan kontradiksi di
kalangan rakyat – dan mudah mencampur-adukkan keduanya. Harus diakui bahwa kedua
macam kontradiksi ini ada kalanya mudah dikacaukan. Dan kita juga pernah
mengacaukannya dalam pekerjaan kita di masa lalu. Dalam pekerjaan pembersihan
terhadap kaum kontra-revolusioner, dulu pernah terjadi dan sekarang masih juga
terjadi bahwa orang baik secara salah dianggap sebagai orang jahat. Kesalahan-
kesalahan kita tidak meluas, ini yalah karena politik kita menentukan bahwa harus
membedakan dengan jelas antara kita dengan musuh, dan bila terjadi kesalahan-
kesalahan harus dibetulkan.
9
Filsafat Marxis berpendapat, bahwa hukum kesatuan dari segi-segi yang
berlawanan adalah hukum pokok alam-semesta. Hukum ini berlaku secara universil, baik
dalam dunia alam, dalam masyarakat manusia maupun dalam fikiran manusia. Antara
segi-segi yang berlawanan didalam suatu kontradiksi terdapat persatuan dan sekaligus
perjuangan, dan inilah yang mendorong hal-ihwal bergerak dan berubah. Kontradiksi
ada dimana-mana, tapi kontradiksi itu berbeda-beda sifatnya sesuai dengan perbedaan
sifat berbagai hal-ihwal. Bagi setiap hal-ihwal yang kongkrit, kesatuan dari segi-segi
yang berlawanan itu adalah bersyarat, sementara dan tak kekal, karena itu relatif,
sedangkan perjuangan antara segi-segi yang berlawanan adalah mutlak. Lenin memberi
uraian yang jelas sekali mengenai hukum ini. Di negeri kita sudah semakin banyak orang
yang mengerti akan hukum ini. Tetapi bagi banyak orang, mengakui hukum ini adalah
suatu hal, sedangkan mentrapkannya untuk meninjau dan mengurus masalah adalah hal
lain. Banyak orang yang tidak berani secara terang-terangan mengakui bahwa di
kalangan rakyat di negeri kita masih ada kontradiksi, padahal kontradiksi inilah yang
mendorong masyarakat kita maju. Banyak orang yang tidak mengakui bahwa didalam
masyarakat sosialis masih tetap ada kontradiksi. Akibatnya mereka menjadi takut dan
pasif ketika menghadapi kontradiksi-kontradiksi sosial; mereka tidak mengerti, bahwa
kesatuan dan persatuan dalam masyarakat sosialis akan semakin terkonsolidasi melalui
proses terus-menerus mengurus dan memecahkan kontradiksi-kontradiksi dengan
tepat. Oleh karena itu, kita perlu memberi penerangan kepada rakyat kita, pertama-
tama kepada kader-kader, guna membimbing mereka untuk mengenal kontradiksi-
kontradiksi didalam masyarakat sosialis dan supaya tahu menggunakan cara yang tepat
untuk mengurus kontradiksi-kontradiksi itu.
Kontradiksi didalam masyarakat sosialis secara fundamentil berbeda dengan
kontradiksi didalam masyarakat lama, misalnya masyarakat kapitalis. Kontradiksi
didalam masyarakat kapitalis menampakkan diri dalam antagonisme-antagonisme dan
bentrokan-bentrokan yang tajam, dalam perjuangan klas yang sengit. Dan kontradiksi
itu tidak mungkin dipecahkan oleh sistim kapitalis itu sendiri, melainkan hanya mungkin
dipecahklan oleh revolusi sosialis. Lain halnya dengan kontradiksi didalam masyarakat
sosialis, ia justru sebaliknya, tidak antagonistis dan bisa dipecahkan satu demi satu
oleh sistim sosialis itu sendiri.
Kontradiksi dasar didalam masyarakat sosialis adalah tetap kontradiksi antara
hubungan-hubungan produksi dengan tenaga-tenaga produktif, kontradiksi antara
bangunan-atas dengan dasar ekonomi. Tetapi kontradiksi ini secara fundamentil
berbeda sifatnya dan keadaannya dari kontradiksi antara hubungan-hubungan produksi
dengan tenaga-tenaga produktif dan kontradiksi antara bangunan-atas dengan dasar
ekonomi didalam masyarakat lama. Sistim masyarakat di negeri kita sekarang ini jauh
lebih unggul daripada sistim masyarakat di masa lampau. Jika tidak demikian, sistem
lama tidak akan dapat ditumbangkan dan sistim baru tidak mungkin didirikan. Dengan
10
mengatakan bahwa dibandingkan dengan hubungan-hubungan produksi lama, hubungan-
hubungan produksi sosialis lebih sesuai bagi perkembangan tenaga-tenaga produktif,
yang kita maksudkan yalah bahwa hubungan-hubungan produksi sosialis memungkinkan
tenaga-tenaga produktif berkembang pesat dengan kecepatan yang belum pernah
dikenal dalam masyarakat lama, sehingga produksi dapat meluas terus-menerus dan
kebutuhan rakyat yang senantiasa bertambah besar dapat dipenuhi berangsur-angsur.
Dibawah kekuasaan imperialisme, feodalisme dan kapitalisme-birokrat, perkembangan
tenaga-tenaga produktif di Tiongkok lama selalu lambat sekali. Selama 50 tahun lebih
sebelum pembebasan, Tiongkok hanya menghasilkan beberapa puluh ribu ton baja
setahun, tidak terhitung hasil produksi di Tiongkok Timurlaut. Jika termasuk Tiongkok
Timurlaut, maka hasil baja tahunan yang tertinggi di seluruh negeri baru berjumlah
900 ribu ton lebih. Pada tahun 1949 hasil baja di seluruh negeri hanya 100 ribu ton
lebih. Tetapi sekarang, baru tujuh tahun sesudah pembebasan seluruh negeri, hasil
baja sudah mencapai 4 juta dan beberapa ratus ribu ton. Di Tiongkok lama hampir
tidak ada industri pembuatan mesin, apalagi industri mobil dan industri pesawat
terbang, tetapi industri-industri tersebut telah kita bangun. Sesudah kekuasaan
imperialisme, feodalisme dan kapitalisme-birokrat digulingkan oleh rakyat, Tiongkok
akan kemana? Ke kapitalisme atau sosialisme? Banyak orang yang fikirannya tidak jelas
mengenai masalah ini. Kenyataan telah menjawab masalah ini; hanya sosialismelah
yanag dapat menyelamatkan Tiongkok. Sistim sosialis telah mendorong perkembangan
tenaga-tenaga produktif di negeri kita dengan pesat, dan mengenai hal ini bahkan
musuh-musuh kita di luarnegeri mau tak mau harus mengakuinya juga.
Tetapi sistim sosialis di negeri kita baru saja didirikan, masih belum selesai
dibangun sepenuhnya, masih belum terkonsolidasi sepenuhnya. Dalam perusahaan-
perusahaan campuran negara-swasta di bidang industri dan perdagangan, kaum
kapitalis masih menerima dividen tetap2), artinya masih ada penghisapan. Ditinjau dari
hak-milik, perusahan-perusahaan demikian belum bersifat sosialis sepenuhnya.
Sebagian dari koperasi produksi pertanian dan koperasi produksi kerajinan-tangan
masih bersifat setengah-sosialis, sedang di koperasi-koperasi yang sudah sosialis
sepenuhnyapun masih ada soal-soal khusus tertentu mengenai hak-milik yang harus
dipecahkan lebih lanjut. Di berbagai cabang ekonomi, hubungan-hubungan antara
produksi dengan pertukaran masih sedang berangsur-angsur dibentuk sesuai dengan
prinsip-prinsip sosialis, dan sedang berangsur-angsur dicarikan bentuk-bentuknya yang
lebih sesuai. Didalam sektor-sektor milik seluruh rakyat dan didalam sektor ekonomi
milik kolektif, dan juga di antara kedua bentuk ekonomi sosialis ini, masalah
perimbangan antara akumulasi dengan konsumsi merupakan masalah yang rumit dan
tidaklah mudah untuk sekaligus mendapatkan pemecahannya yang rasionil sepenuhnya.
Pendeknya, hubungan-hubungan produksi sosialis sudah terbentuk dan adalah selaras
dengan perkembangan tenaga-tenaga produktif, tetapi masih jauh daripada sempurna,
11
dan ketidak-sempurnaan ini berkontradiksi dengan perkembangan tenaga-tenaga
produktif. Selain ada keselarasan dan sekaligus kontradiksi dengan perkembangan
tenaga-tenaga produktif, juga terdapat keselarasan dan sekaligus kontradiksi antara
bangunan-atas dengan dasar ekonomi. Bangunan-atas – sistim negara dan hukum
diktatur demokrasi rakyat, ideologi sosialis yang berpedoman kepada Marxisme-
Leninisme – memainkan peranan pendorong yang positif bagi kemenangan pengubahan
sosialis dan pembentukan organisasi kerja sosialis di negeri kita; ia sesuai dengan
dasar ekonomi sosialis, yaitu hubungan-hubungan produksi sosialis. Tetapi adanya
ideologi burjuis, adanya langgam birokratis tertentu dalam badan-badan negara kita
dan kekurangan-kekurangan pada matarantai-matarantai tertentu dalam sistim negara
kita adalah berkontradiksi dengan dasar ekonomi sosialis. Kita selanjutnya harus terus
memecahkan kontradiksi-kontradiksi tersebut sesuai dengan keadaan yang kongkrit.
Sudah tentu, setelah kontradiksi-kontradiksi ini dipecahkan akan timbul pula masalah-
masalah baru. Dan kontradiksi-kontradiksi baru membutuhkan pemecahan pula.
Misalnya, kontradiksi antara produksi sosial dengan kebutuhan sosial yang akan
berlangsung untuk waktu yang lama sebagai kenyataan obyektif, memerlukan
pengaturan yang terus-menerus melalui perencanaan negara. Setiap tahun negeri kita
menyusun suatu rencana ekonomi, mengatur perimbangan yang layak antara akumulasi
dengan konsumsi, untuk mencapai keseimbangan antara produksi dengan kebutuhan.
Yang dikatakan keseimbangan yalah kesatuan sementara dan relatif dari yang
berkontradiksi. Setelah lewat setahun, ditilik dari keseluruhannya, keseimbangan itu
rusak karena perjuangan dari segi-segi kontradiksi, dengan demikian kesatuan
mengalami perubahan, keseimbangan menjadi ketidak-seimbangan, kesatuan menjadi
ketidak-satuan, dan sekali lagi perlu diusahakan keseimbangan dan kesatuan untuk
tahun berikutnya. Disinilah letak keunggulan ekonomi berencana itu. Dalam
kenyataannya, setiap bulan atau setiap triwulan keseimbangan dan kesatuan ini menjadi
rusak sebagian, dan diperlukan pengaturan kembali secara sebagian-sebagian. Kadang-
kadang, karena pengaturan subyektif kita tidak sesuai dengan keadaan obyektif,
timbul kontradiksi dan keseimbangan menjadi rusak; inilah yang kita namakan membuat
kesalahan. Kontradiksi tak putus-putusnya timbul dan tak putus-putusnya pula
mendapat pemecahan, ini adalah hukum dialektis dari perkembangan hal-ihwal.
Sekarang keadaannya sebagai berikut: perjuangan klas dari massa yang besar-
besaran dan laksana prahara di masa-masa revolusi pada pokoknya sudah berakhir,
tetapi perjuangan klas masih belum sepenuhnya selesai; massa yang luas di satu fihak
menyambut baik sistim baru, tetapi di fihak lain masih belum begitu biasa dengan
sistim baru; pengalaman pekerja-pekerja pemerintah juga belum cukup kaya, dan
mereka harus melakukan penelitian dan penyelidikan lebih lanjut mengenai sejumlah
masalah politik yang khusus. Ini berarti, sistim sosialis kita masih memerlukan suatu
proses penegakan dan pengkonsolidasian lebih lanjut, massa rakyat masih memerlukan
12
suatu proses membiasakan diri dengan sistim baru ini, dan pekerja-pekerja pemerintah
masih memerlukan proses belajar dan mendapat pengalaman. Maka itu sangat perlu
pada saat ini kita mengemukakan masalah tentang garis-pemisah antara dua macam
kontradiksi – kontradiksi antara kita dengan musuh dan kontradiksi di kalangan rakyat,
dan juga masalah tentang mengurus secara tepat kontradiksi di kalangan rakyat,
supaya dapat mempersatukan rakyat semua bangsa di negeri kita untuk melakukan
pertempuran melawan alam, untuk mengembangkan ekonomi dan kebudayaan kita, dan
supaya seluruh rakyat lebih lancar menempuh masa peralihan sekarang ini,
mengkonsolidasi sistim baru kita dan membangun negara baru kita.
II. MASALAH PEMBERSIHAN TERHADAP
KAUM KONTRA REVOLUSIONER
Masalah pembersihan terhadap kaum kontra-revolusioner adalah masalah
perjuangan yang termasuk dalam kontradiksi antara kita dengan musuh. Di kalangan
rakyat ada sementara orang yang mempunyai pandangan agak lain tentang masalah ini.
Ada dua macam orang yang pandangannya lain dengan pandangan kita. Mereka yang
berfikiran kanan tidak membedakan kita dengan musuh, menganggap musuh sebagai
orang kita sendiri. Orang-orang yang justru dianggap sebagai musuh oleh massa yang
luas, mereka anggap sebagai sahabat. Mereka yang berfikiran "kiri" membesar-
besarkan kontradiksi antara kita dengan musuh begitu rupa sehingga mereka
menganggap kontradiksi tertentu di kalangan rakyat sebagai kontradiksi antara kita
dengan musuh, dan menganggap orang-orang yang sesungguhnya bukan orang kontra-
revolusioner sebagai kontra-revolusioner. Kedua pandangan ini salah. Kedua-duanya
tidak bisa secara tepat mengurus masalah pembersihan terhadap kaum kontra-
revolusioner atau secara tepat menilai pekerjaan ini.
Untuk secara tepat menilai pekerjaan kita dalam pembersihan terhadap kaum
kontra-revolusioner, baiklah kita lihat bagaimana pengaruh Peristiwa Hongaria di
negeri kita. Sesudah terjadinya Peristiwa Hongaria, di antara sebagian kaum
intelektuil di negeri kita timbul sedikit kebimbangan, tetapi tidak terjadi keributan.
Mengapa? Salah satu sebab, harus dikatakan, yalah karena kita telah berhasil
melakukan pembersihan yang cukup mendalam terhadap kaum kontra-revolusioner.
Tentu saja, terkonsolidasinya negara kita bukan pertama-tama karena
pembersihan terhadap kaum kontra-revolusioner. Ini pertama-tama kita mempunyai
Partai Komunis dan Tentara Pembebasan yang sudah tergembleng dalam perjuangan
revolusioner selama puluhan tahun, karena kita mempunyai rakyat pekerja yang sudah
tergembleng dalam perjuangan revolusioner selama puluhan tahun. Partai kita dan
tentara kita sudah berurat-berakar di kalangan massa, sudah tergembleng dalam api
13
revolusi yang lama dan mempunyai daya-tempur. Republik Rakyat kita tidak dibangun
secara mendadak, melainkan berkembang selangkah demi selangkah dari daerah-
daerah basis revolusi. Sementara tokoh demokrat dalam batas yang berbeda-beda
juga mendapat gemblengan dalam perjuangan bersama-sama dengan kita menempuh
masa-masa sulit. Sementara kaum intelektuil mengalami gemblengan dalam perjuangan
melawan imperialisme dan reaksi, dan sesudah pembebasan banyak di antara mereka
yang telah mengalami proses pengubahan ideologi yang bertujuan menarik garis-
pemisah yang tegas antara kita dengan musuh. Disamping itu, terkonsolidasinya negara
kita juga karena tindakan-tindakan kita di bidang ekonomi pada dasarnya tepat,
penghidupan rakyat terjamin dan terus mendapat perbaikan secara berangsur-angsur,
politik kita terhadap burjuasi nasional dan klas-klas lainnyapun tepat, dst. Sekalipun
demikian, sukses kita dalam pembersihan terhadap kaum kontra-revolusioner tak
dapat diragukan lagi merupakan salahsatu sebab penting bagi terkonsolidasinya negara
kita. Karena kesemuanya itu, dengan sedikit kekecualian, para mahasiswa kita adalah
patriotik dan menyokong sosialisme meskipun banyak di antara mereka berasal dari
keluarga bukan rakyat pekerja; mereka tidak menjadi gelisah selama Peristiwa
Hongaria. Begitu juga halnya dengan burjuasi nasional, apalagi massa pokok – kaum
buruh dan tani.
Sesudah pembebasan, kita telah memberantas sejumlah kaum kontra-
revolusioner. Sementara kaum kontra-revolusioner dihukum mati karena melakukan
kejahatan-kejahatan yang berat. Ini mutlak perlu, ini tuntutan massa luas, ini untuk
membebaskan massa yang luas dari penindasan yang lama oleh kaum kontra-
revolusioner dan segala macam anasir benggolan jahat; dengan kata lain, untuk
membebaskan tenaga-tenaga produktif. Kalau kita tidak berbuat demikian, massa
rakyat tidak akan dapat mengangkat kepalanya. Tetapi sejak tahun 1956 keadaan
mengalami perubahan radikal. Dilihat dari seluruh negeri, kekuatan pokok dari kaum
kontra-revolusioner sudah disapu-bersih. Tugas pokok kita sudah berubah, dari
membebaskan tenaga-tenaga produktif menjadi melindungi dan mengembangkan
tenaga-tenaga produktif itu dalam hubungan-hubungan produksi yang baru. Karena
tidak mengerti bahwa politik kita sekarang sesuai dengan keadaan sekarang dan politik
kita yang lampau sesuai dengan keadaan yang lampau, sementara orang hendak
mempergunakan politk yang sekarang untuk membatalkan putusan-putusan mengenai
perkara-perkara yang lalu dan untuk menyangkal hasil-hasil besar yang telah kita capai
dalam pekerjaan pembersihan terhadap kaum kontra-revolusioner di masa lalu. Ini
salah samasekali, dan tidak akan diperkenankan oleh massa rakyat.
Hasil-hasillah yang merupakan apa yang pokok dalam pekerjaan kita di bidang
pembersihan terhadap kaum kontra-revolusioner, tetapi juga terdapat kesalahan-
kesalahan. Terjadi ekses-ekses, dan ada kaum kontra-revolusioner yang lolos. Pedoman
kita yalah: "Asal ada kaum kontra-revolusioner mesti diberantas; asal ada kesalahan
14
mesti dibetulkan." Garis kita dalam pekerjaan pembersihan terhadap kaum kontra-
revolusioner yalah garis massa. Tentu saja, dengan garis massa inipun bisa juga terjadi
kesalahan dalam pekerjaan kita, tetapi kesalahan-kesalahan itu akan lebih sedikit dan
lebih mudah dibetulkan. Massa memperoleh pengalaman melalui perjuangan. Dari apa
yang telah dikerjakan dengan tepat, mereka mendapat pengalaman bagaimana
mengerjakan sesuatu dengan tepat. Dari apa yang telah dikerjakan dengan salah,
mereka mendapat pengalaman bagaimana terjadinya kesalahan.
Dimana ditemukan kesalahan-kesalahan dalam pekerjaan pembersihan terhadap
kaum kontra-revolusioner, telah diambil atau sedang diambil langkah-langkah untuk
membetulkannya. Kesalahan-kesalahan yang belum diketahui akan segera dibetulkan
begitu kesalahan itu diketahui. Putusan tentang pembebasan dari tuduhan atau
rehabilitasi harus diumumkan dalam lingkunghan yang sama luasnya dengan
pengumuman putusan semula yang salah. Saya usulkan supaya dalam tahun ini atau
tahun yang akan datang diadakan peninjauan kembali secara menyeluruh mengenai
pekerjaan pembersihan terhadap kaum kontra-revolusioner, guna menyimpulkan
pengalaman, mengembangkan semangat keadilan dan mengganyang penyelewengan-
penyelewengan.3) Di Pusat peninjauan kembali ini dipimpin oleh Komite Tetap Kongres
Rakyat Nasional dan Komite Tetap Majelis Kongres Rakyat Nasional dan Komite Tetap
Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat, dan di daerah-daerah dipimpin oleh dewan-
dewan rakyat dan komite-komite Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat provinsi dan
kota. Dalam peninjauan kembali ini kita harus membantu para kader dan aktivis yang
luas, dan bukannya menyiram mereka dengan air dingin. Tidaklah benar memadamkan
semangat mereka. Tetapi kesalahan-kesalahan mesti dibetulkan kalau sudah diketahui.
Demikianlah sikap yang harus diambil oleh semua badan keamanan umum, kejaksaan,
kehakiman, penjara dan instansi-instansi yang mengurus pengubahan penjahat-
penjahat melalui kerja-badan. Kita mengharapkan supaya para anggota Komite Tetap
Kongres Rakyat Nasional dan Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat serta wakil-wakil
rakyat, asalkan mungkin, mengambil bagian dalam peninjauan kembali ini. Ini akan
membantu untuk menyempurnakan sistim hukum kita dan untuk secara tepat mengurus
kaum kontra-revolusioner serta penjahat-penjahat lainnya.
Sekarang keadaan mengenai kaum kontra-revolusioner dapat dilukiskan dengan
perkataan demikian: Kaum kontra-revolusioner masih ada, tetapi tidak banyak.
Pertama-tama, masih ada kaum kontra-revolusioner. Ada orang yang mengatakan,
mereka sudah tidak ada lagi, segala-galanya sudah aman-tenteram, dan kita sudah
boleh tidur diatas bantal yang ditinggikan. Ini tidak sesuai dengan kenyataan.
Kenyataannya yalah masih ada kaum kontra-revolusioner (tentu saja tidak berarti
mereka ada dimana-mana dan di setiap badan), dan kita harus terus berjuang
melawannya. Harus mengerti bahwa kaum kontra-revolusioner yang bersembunyi yang
masih bebas tidak akan menerima begitu saja, mereka sudah tentu akan menggunakan
15
setiap kesempatan untuk mengacau. Kaum imperialis Amerika Serikat dan klik Chiang
Kai-sék terus-menerus mengirim kemari agen-agen rahasianya untuk melakukan
kegiatan-kegiatan sabotase. Bahkan sesudah kaum kontra-revolusioner yang ada itu
diberantas semua, masih mungkin timbul lagi kaum kontra-revolusioner yang baru. Jika
hilang kewaspadaan, niscaya kita akan tertipu sungguh-sungguh dan menderita
kerugian besar. Kaum kontra-revolusioner harus ditumpas dengan tegas dimana saja
mereka mengacau. Tetapi, dilihat dari seluruh negeri, kaum kontra-revolusioner
memang sudah tidak banyak lagi jumlahnya. Adalah salah juga jika mengatakan, bahwa
di Tiongkok sekarang masih banyak kaum kontra-revolusioner. Seandainya pandangan
demikian diterima, ini akan mengakibatkan kekacauan juga.
III. MASALAH
PENGKOPERASIAN PERTANIAN
Penduduk desa di negeri kita berjumlah 500 juta lebih, maka keadaan kaum tani
mempunyai sangkut-paut yang besar sekali dengan perkembangan ekonomi kita dan
konsolidasi kekuasaan negara kita. Menurut pendapat saya, keadaannya pada pokoknya
adalah baik. Pengkoperasian pertanian telah diselesaikan dengan sukses, dan ini telah
memecahkan kontradiksi besar di negeri kita antara industrialisasi sosialis dengan
ekonomi pertanian perseorangan. Mengenai pengkoperasian pertanian yang diselesaikan
begitu cepat, ada sementara orang yang kuatir: apakah tidak akan terjadi sesuatu
yang tidak baik. Memang ada beberapa kekurangan, tetapi, untung tidak serius, dan
pada pokoknya gerakan itu sehat. Petani-petani berproduksi dengan semangat yang
tinggi, dan pada tahun yang lalu, biarpun ada bencana-bencana banjir, kekeringan dan
tofan yang lebih besar daripada tahun yang sudah-sudah, hasil makanan di seluruh
negeri tetap meningkat. Sekarang ada orang-orang yang membangkit-bangkitkan tofan
kecil: mereka mengomel, pengkoperasian pertanian tidak akan jalan, pengkoperasian
pertanian tidak mempunyai keunggulan. Apakah pengkoperasian pertanian mempunyai
keunggulan atau tidak? Di antara dokumen-dokumen yang dibagi-bagikan dalam sidang
hari ini ada suatu bahan mengenai koperasi Wang Kuo-fan4) di Kabupaten Tsunhua,
Provinsi Hepei, saya usulkan supaya kawan-kawan membacanya. Koperasi ini terletak di
daerah berbukit-bukit yang sangat miskin di masalampau dan setiap tahun bergantung
pada bantuan bahan makanan dari Pemerintah Rakyat. Ketika koperasi itu mula-mula
didirikan pada tahun 1953, orang menamakannya "koperasi jembel". Tetapi melalui
perjuangan keras selama 4 tahun, dari tahun ketahun koperasi itu menjadi makin baik,
sekarang bagian terbesar dari keluarga-keluarga anggota koperasi itu mempunyai
kelebihan bahan makanan. Apa yang dapat dicapai oleh koperasi Wang Kuo-feng,
koperasi-koperasi lainnya semestinya dapat juga mencapainya dalam syarat-syarat
16
biasa atau dalam jangka waktu yang lebih lama sedikit. Jadi teranglah, ocehan bahwa
pengkoperasian pertanian tidak baik adalah tidak beralasan.
Terang pula, bahwa koperasi mesti dibangun melalui perjuangan yang berat.
Segala sesuatu yang baru selalu mengalami kesulitan dan menempuh jalan yang berliku-
liku dalam pertumbuhannya. Adalah khayal belaka bila mengira, bahwa usaha sosialisme
selalu berjalan lancar dan mudah mencapai sukses, tanpa kesulitan-kesulitan dan jalan
yang berliku-liku, tanpa kegiatan-kegiatan yang sebesar-besarnya.
Siapakah pendukung-pendukung koperasi yang aktif? Mereka adalah jumlah yang
teramat besar dari tanimiskin dan tanisedang lapisan-bawah yang merupakan 70%
lebih dari penduduk desa. Yang lain-lainnya kebanyakan juga menaruh harapan pada
koperasi. Hanya sejumlah yang sangat kecil saja yang sungguh-sungguh tidak puas.
Tanpa menganalisa keadaan ini, tanpa meninjau secara menyeluruh hasil-hasil koperasi
dan kekurangan-kekurangannya serta sebab-sebab terjadinya kekurangan itu, banyak
orang telah memandang apa yang merupakan sebagian dan satu segi itu sebagai
keseluruhan, dengan demikian bertiuplah tofan kecil diantara sementara orang yang
mengoceh bahwa koperasi tidak mempunyai keunggulan.
Berapa lama diperlukan untuk mengkonsolidasi koperasi dan mengakhiri ocehan
bahwa koperasi tidak mempunyai keunggulan? Menurut pengalaman dari perkembangan
banyak koperasi, kira-kira diperlukan waktu 5 tahun atau lebih lama sedikit. Sekarang
koperasi-koperasi kita kebanyakan baru berusia setahun lebih sedikit, maka tidaklah
masuk-akal untuk meminta terlalu banyak dari koperasi-koperasi itu. Menurut
pendapat saya, sudah cukup baik apabila dalam masa rencana Lima Tahun Pertama kita
berhasil mendirikan koperasi-koperasi dan selama Rencana Lima Thaun Kedua dapat
mengkonsolidasinya.
Koperasi-koperasi itu sekarang sedang dalam proses pengkonsolidasian secara
bersangsur-angsur. Masih ada kontradiksi-kontradiksi tertentu yang harus dipecahkan.
Misalnya, kontradiksi antara negara dengan koperasi-koperasi tersebut dari sudut
masalah-masalah produksi dan distribusi. Dalam masalah produksi, disatu fihak
ekonomi koperasi harus tunduk kepada pimpinan dari perencanaan ekonomi negara yang
tunggal, dan bersamaan dengan itu tetap mempunyai keluwesan dan kebebasan
tertentu dengan tidak menyimpang dari rencana negara yang tunggal atau dari politik,
undang-undang dan peraturan negara; difihak lain, setiap keluarga yang masuk koperasi,
disamping boleh membuat rencananya sendiri yang selayaknya bagi tanah yang
diperuntukkan guna keperluan pribadi dan bagi sebagian usaha ekonomi lainnya yang
diserahkan kepada penyelenggaraan perseorangan, harus tunduk kepada rencana umum
dari koperasi atau team produksi dimana ia tergabung. Dalam masalah pembagian
pendapatan, kita harus memperhatikan kepentingan negara, kepentingan kolektif
maupun kepentingan perseorangan. Kita harus mengurus dengan selayaknya hubungan
tiga fihak antara pemasukan pajak negara, dana akumulasi koperasi dan pendapatan
17
perseorangan petani, serta senantiasa menaruh perhatian untuk mengatur kontradiksi-
kontradiksi antara ketiganya itu. Akumulasi adalah perlu baik bagi negara
maupun koperasi, tetapi akumulasi demikian itu tidak boleh melampaui batas. Kita
harus berusaha sedapat mungkin agar kaum tani pada tahun-tahun yang normal bisa
menambah pendapatan perseorangannya dari tahun ke tahun atas dasar meningkatnya
produksi.
Banyak orang mengatakan bahwa kaum tani hidupnya susah. Benarkah pendapat
ini? Disatu fihak, ini benar. Artinya, sebagai akibat penindasan dan penghisapan oleh
kaum imperialis dan agen-agennya selama seabad lebih, negeri kita menjadi negeri yang
miskin sekali, dimana bukan saja taraf hidup kaum tani rendah, tapi juga taraf hidup
kaum buruh dan kaum intelektuil masih rendah. Taraf hidup seluruh rakyat hanya
mungkin ditingkatkan setindak demi setindak melalui usaha kita yang keras selama
beberapa puluh tahun. Dalam arti ini "susah" adalah kata yang kena. Tetapi di fihak
lain, pendapat demikian tidaklah benar. Yaitu jika dikatakan bahwa selama tujuh tahun
ini sejak pembebasan, hanya penghidupan buruh saja yang mendapat perbaikan, sedang
penghidupan tani tidak. Padahal, kecuali sejumlah yang kecil sekali, penghidupan buruh
maupun tani telah mengalami perbaikan tertentu. Sejak pembebasan, kaum tani telah
bebas dari penghisapan tuantanah, produksi mereka naik dari tahun ke tahun. Ambillah
misalnya hasil bahan makanan. Pada tahun 1949 hasil produksi bahan makanan di
seluruh negeri hanya 210.000 juta kati lebih. Pada tahun 1956 meningkat menjadi
360.000 juta kati lebih, naik hampir sebanyak 150.000 juta kati. Pajak pertanian yang
dipungut negara tidak berat, hanya 30.000 juta kati lebih setahun. Pembelian bahan
makanan oleh negara dari kaum tani dengan harga normal hanya 50.000 juta kati lebih
setahun. Keduanya berjumlah 80.000 juta kati lebih. Dan lagi, separo lebih dari bahan
makanan ini dijual kembali di desa-desa dan kota-kota kecil dekat desa. Jelaslah, tidak
dapat dikatakan bahwa penghidupan tani tidak mendapat perbaikan. Untuk beberapa
tahun yang akan datang, kita bermaksud menstabilkan jumlah pajak bahan makanan
dan pembelian bahan makanan oleh negara pada taraf 80.000 juta kati lebih sedikit
setahun, guna membantu perkembangan pertanian dan koperasi menjadi terkonsolidasi.
Dengan demikian, sejumlah kecil keluarga yang kekurangan bahan makanan yang kini
masih terdapat di desa tidak akan kekurangan lagi, sehingga semua keluarga tani,
kecuali keluarga yang khusus mengusahakan tanam-tanaman bahan industri,
mempunyai kelebihan bahan makanan atau setidak-tidaknya menjadi swasembada,
sehingga di desa tidak ada lagi tanimiskin dan taraf hidup semua tani akan mencapai
atau melampaui taraf hidup tanisedang. Tidaklah pada tempatnya untuk begitu saja
membandingkan pendapatan rata-rata seorang tani dalam setahun dengan pendapatan
rata-rata seorang buruh dalam setahun, dan mengatakan bahwa yang satu terlalu
rendah, sedang lainnya terlalu tinggi. Produktivitet kerja buruh jauh lebih tinggi
daripada produktivitet kerja tani, sedang ongkos hidup tani jauh lebih rendah
18
daripada ongkos hidup buruh di kota-kota, maka itu tidak bisa dikatakan bahwa buruh
mendapat perlakuan istimewa dari negara. Akan tetapi, upah sejumlah kecil buruh dan
sementara pekerja badan-badan negara memang agak terlampau tinggi, dan kaum tani
beralasan untuk merasa tidak puas akan hal ini, maka itu perlu diadakan pengaturan
kembali tertentu sebagaimana mestinya sesuai dengan keadaan yang khusus.
IV. MASALAH PENGUSAHA INDUSTRI
DAN PEDAGANG
Dalam rangka perubahan sistim masyarakat di negeri kita, disamping
pengkoperasian pertanian dan kerajinan tangan, pengubahan perusahaan-perusahaan
industri dan dagang swasta menjadi perusahaan campuran negara-swasta juga
diselesaikan pada tahun 1956. Pelaksanaan usaha ini yang begitu cepat dan lancar
adalah berhubungan erat dengan pengurusan kontradiksi antara klas buruh dengan
burjuasi nasional sebagai kontradiksi di kalangan rakyat. Apakah kontradiksi klas ini
sudah dipecahkan sepenuhnya? Untuk pemecahannya yang penuh masih diperlukan
waktu yang cukup panjang. Tetapi kini ada sementara orang mengatakan, bahwa kaum
kapitalis sudah diubah demikian rupa sehingga tidak banyak berbeda dengan kaum
buruh, dan bahwa pengubahan lebih lanjut tak perlu lagi. Malah ada yang sampai
mengatakan, bahwa kaum kapitalis bahkan sudah agak lebih baik daripada kaum buruh.
Lainnya lagi bertanya, kalau pengubahan itu perlu, mengapa klas buruh tidak diubah?
Apakah pendapat-pendapat ini betul? Sudah tentu tidak.
Dalam proses pembangunan masyarakat sosialis, semua orang memerlukan
pengubahan, baik kaum penghisap maupun kaum pekerja. Siapa bilang klas buruh tidak
memerlukan pengubahan? Tentu saja pengubahan terhadap kaum penghisap dan
pengubahan terhadap kaum pekerja adalah dua macam pengubahan yang berlainan
secara kwalitatif, tidak boleh dicampuradukkan. Didalam perjuangan klas dan
perjuangan melawan alam itulah klas buruh mengubah seluruh masyarakat, bersamaan
dengan itu juga mengubah diri sendiri. Klas buruh harus terus-menerus belajar dalam
proses kerja, selangkah demi selangkah mengatasi kekurangan-kekurangannya, dan
selamanya tidak boleh berhenti. Ambillah misalnya kita yang hadir disini. Banyak di
antara kita mendapat kemajuan tertentu setiap tahun; artinya, kita sedang mengubah
diri setiap tahun. Saya sendiri dulu mempunyai bermacam-macam fikiran yang bukan-
Marxis, kemudian baru saja menerima Marxisme. Saya belajar sedikit Marxisme dari
buku-buku dan menempuh pengubahan pertama atas fikiran saya, tetapi saya menjadi
berubah terutama dengan mengambil bagian dalam perjuangan klas yang lama. Dan saya
harus terus belajar, hanya dengan demikian saya akan mendapat kemajuan lebih lanjut,
jika tidak, saya akan ketinggalan. Betulkah kaum kapitalis sudah begitu baik sehingga
19
tidak memerlukan lagi pengubahan?
Sementara orang mengatakan, bahwa sekarang burjuasi Tiongkok tidak lagi
berwatak dobel, tetapi hanya berwatak satu segi saja. Apakah begitu kenyataannya?
Tidak, tidak begitu. Di satu fihak elemen-elemen burjuis sudah menjadi pegawai
tatausaha di perusahaan-perusahaan campuran negara-swasta dan sedang dalam
proses perubahan dari penghisap menjadi pekerja yang hidup dari kerjanya sendiri; di
fihak lain, mereka masih menerima dividen tetap dari saham modalnya di perusahaan-
perusahaan campuran negara-swasta, artinya, mereka masih belum meninggalkan akar-
akar penghisapannya. Antara mereka dengan klas buruh masih terdapat jarak yang
tidak kecil dalam ideologi, perasaan dan kebiasaan hidup. Bagaimana dapat dikatakan
bahwa mereka tidak lagi berwatak dobel? Bahkan sesudah mereka tidak menerima lagi
dividen tetap dan cap "burjuasi" dihapuskan, mereka masih harus meneruskan
pengubahan ideologi untuk waktu yang agak panjang. Kalau menganggap burjuasi tidak
lagi berwatak dobel, berarti kaum kapitalis tidak lagi mempunyai tugas untuk belajar
dan mengubah diri.
Sudah seharusnya dikatakan bahwa pandangan demikian itu bukan saja tidak
sesuai dengan keadaan yang nyata dari kaum pengusaha industri dan pedagang, tetapi
juga tidak sesuai dengan keinginan sebagian besar industri dan pedagang. Selama
beberapa tahun yang lalu sebagian besar dari mereka mau belajar dan telah mencapai
kemajuan yang nyata. Pengubahan pengusaha industri dan pedagang sampai ke akar-
akarnya hanya dapat dicapai dalam proses bekerja; mereka harus melakukan kerja
bersama-sama dengan para pegawai dan buruh di perusahaan-perusahaan, menjadikan
perusahaan itu pangkalan untuk pengubahan diri. Tetapi penting juga bagi mereka
untuk mengubah beberapa dari pandangan-pandangan lama mereka melalui belajar. Bagi
pengusaha industri dan pedagang belajar harus atas dasar sukarela. Sesudah
mengikuti kursus selama puluhan hari banyak pengusaha industri dan pedagang sewaktu
kembali ke perusahaan-perusahaannya mempunyai lebih banyak bahasa yang sama
dengan kaum buruh dan wakil-wakil fihak negara, sehingga terdapat syarat-syarat
yang lebih baik untuk bekerja bersama-sama. Dari pengalamannya sendiri mereka tahu,
bahwa bagi mereka adalah berguna untuk terus belajar dan mengubah diri. Anggapan
bahwa belajar dan pengubahan tak perlu sebagaimana dikemukakan tadi, tidak
mencerminkan pendapat dari golongan terbesar pengusaha industri dan pedagang, tapi
hanya mencerminkan pendapat sejumlah kecil saja dari mereka.
V. MASALAH KAUM INTELEKTUIL
Kontradiksi di kalangan rakyat di negeri kita juga mendapat manifestasinya di
kalangan kaum intelektuil. Beberapa juta kaum intelektuil yang dulu mengabdi kepada
20
masyarakat lama sekarang berubah menjadi mengabdi kepada masyarakat baru, dan
disini timbul soal bagaimana mereka menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan
masyarakat baru dan bagaimana kita membantu mereka dalam hal ini. Ini juga
merupakan kontradiksi di kalangan rakyat.
Sebagian besar kaum intelektuil negeri kita telah mencapai kemajuan yang nyata
selama tujuh tahun yang lalu ini. Mereka menyatakan setuju dengan sistim sosialis.
Banyak di antara mereka yang sedang rajin mempelajari Marxisme, dan ada sebagian
sudah menjadi orang komunis. Meskipun yang tersebut belakangan ini kini masih kecil
jumlahnya, tapi sedang bertambah berangsur-angsur. Tentu saja, masih ada sementara
orang di kalangan intelektuil yang kini tetap menyangsikan atau tidak menyetujui
sosialisme, tetapi mereka hanya merupakan jumlah kecil.
Usaha pembangunan sosialis yang besar dan berat di negeri kita membutuhkan
pengabdian dari kaum intelektuil yang sebanyak mungkin. Kita harus percaya kepada
setiap intelektuil yang benar-benar bersedia mengabdi kepada usaha sosialisme,
secara radikal memperbaiki hubungan kita dengan mereka memecahkan semua soal
yang perlu dipecahkan, supaya mereka dapat secara aktif mengembangkan bakat
mereka. Banyak kawan kita yang tidak pandai bersatu dengan kaum intelektul, bersikap
kaku terhadap mereka, tidak menghargai kerja mereka, dan tidak pada tempatnya
mencampuri hal-hal yang tidak seharusnya dicampuri dalam pekerjaan ilmiah dan
kebudayaan. Semua kekurangan itu harus diatasi.
Meskipun kaum intelektuil yang luas sudah mendapat kemajuan tertentu, mereka
tidak seharusnya menjadi puas diri karena itu. Kaum intelektuil harus terus mengubah
diri, berangsur-angsur membuang pandangan-dunia burjuis dan menegakkan
pandangan-dunia proletar dan komunis, guna sepenuhnya menyesuaikan diri dengan
kebutuhan-kebutuhan masyarakat baru dan bersatu-padu dengan kaum buruh dan tani.
Perubahan pandangan-dunia adalah perubahan fundamentil, dan sampai sekarang belum
dapat dikatakan bahwa kebanyakan dari kaum intelektuil kita sudah menyelesaikan
perubahan itu. Kita mengharapkan supaya kaum intelektuil negeri kita maju terus, dan
dalam proses bekerja dan belajar bersangsur-angsur menegakkan pandangan-dunia
komunis, berangsur-angsur menguasai Marxisme-Leninisme, berangsur-angsur menjadi
satu dengan buruh dan tani, dan jangan berhenti di tengah jalan, apalagi mundur
kebelakang, sebab kalau mundur, tidak akan ada jalan keluar bagi mereka. Oleh karena
sistim masyarakat negeri kita sudah berubah dan dasar ekonomi bagi ideologi burjuis
pada pokoknya sudah dihapuskan, maka bukan saja perlu tetapi juga ada kemungkinan
bagi sejumlah besar kaum intelektuil kita untuk merubah pandangan hidupnya. Tetapi
perubahan pandangan dunia sampai ke akar-akarnya akan makan waktu yang sangat
lama, kita harus bekerja dengan sabar dan tidak boleh terburu nafsu. Dalam
kenyataannya tentu ada sementara orang yang dalam ideologinya selalu tidak mau
menerima Marxisme-Leninisme, tidak mau menerima komunisme. Kita tidak seharusnya
21
menuntut terlalu keras terhadap mereka; selama mereka tunduk kepada tuntutan-
tuntutan negara dan bekerja sebagaimana mestinya, kita harus memberi mereka
kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang cocok.
Pada waktu belakangan ini pekerjaan ideologi dan politik di kalangan kaum
intelektuil dan pemuda pelajar menjadi kendor, dan telah terjadi beberapa
penyelewengan. Rupanya di mata sementara orang, politik, haridepan tanahair ataupun
cita-cita umat manusia itu tidak perlu mendapat perhatian. Seakan-akan Marxisme itu
mode untuk suatu ketika saja, dan kini sudah tidak begitu menjadi mode lagi. Untuk
menghadapi keadaan demikian ini, pekerjaan ideologi dan politik harus dipergiat
sekarang. Baik kaum intelektuil maupun pemuda pelajar harus giat belajar. Disamping
menempuh pelajaran kejuruan, mereka harus mencapai kemajuan dalam idelologi
maupun politik, dan untuk maksud ini mereka harus mempelajari Marxisme,
mempelajari kejadian-kejadian yang hangat dan soal-soal politik. Tidak mempunyai
pandangan politik yang tepat sama halnya dengan tidak berjiwa. Pengubahan ideologi
pada waktu yang lalu adalah perlu dan membawa hasil-hasil yang positif. Tetapi cara-
caranya agak kasar dan menyinggung peranan sementara orang, ini tidak baik.
Kekurangan-kekurangan demkian harus dihindari untuk selanjutnya. Semua badan
harus memikul tanggungjawabnya dalam pekerjaan ideologi dan politik. Ini berlaku bagi
Partai Komunis, Liga Pemuda, jawatan-jawatan pemerintah yang bertugas mengurus
pekerjaan ini, dan terutama bagi para kepala sekolah dan guru. Pedoman pendidikan
kita harus demikian rupa sehingga setiap orang yang mendapat pendidikan berkembang
moral, kecerdasan dan jasmaninya, menjadi pekerja yang berkesedaran sosialis dan
berkebudayaan. Harus menganjurkan gagasan membangun negeri dengan rajin dan
hemat. Harus diusahakan supaya semua pemuda kita mengerti, bahwa negeri kita
sekarang masih merupakan negeri yang miskin sekali, bahwa keadaan ini tidak bisa
diubah secara radikal dalam waktu yang singkat, dan bahwa hanya melalui perjuangan
angkatan muda dan seluruh rakyat kita secara bersatu-padu, dapatlah diciptakan suatu
negara yang kuat dan makmur dengan keduabelah tangan mereka sendiri dalam waktu
beberapa puluh tahun. Pembentukan sistim sosialis telah membuka bagi kita suatu
jalan menuju dunia yang kita cita-citakan, tetapi terwujudnya dunia cita-cita itu
tergantung pada kerja kita yang tekun. Sementara pemuda mengira, begitu
masyarakat sosialis tercapai, segala-galanya harus sudah sempurna dan mereka harus
dapat menikmati kehidupan bahagia yang sudah tersedia, tanpa mengeluarkan tenaga.
Ini suatu fikiran yang tidak realistis.
VI. MASALAH BANGSA-BANGSA MINORITET
Bangsa-bangsa minoritet di negeri kita berjumlah lebih dari 30 juta orang.
22
Meskipun mereka hanya merupakan 6% dari seluruh penduduk Tiongkok, tapi mereka
mendiami daerah-daerah luas yang kira-kira meliputi 50-60% dari seluruh wilayah
Tiongkok. Maka itu hubungan antara bangsa Han dengan bangsa-bangsa minotitet
harus diurus dengan baik. Kunci bagi masalah ini yalah mengatasi sovinisme Han-besar.
Bersamaan dengan itu dimana terdapat nasionalisme lokal di kalangan bangsa-bangsa
minoritet juga harus diatasi. Baik sovinisme Han-besar maupun nasionalisme lokal
merugikan persatuan rakyat bangsa-bangsa kita; ini merupakan kontradiksi di kalangan
rakyat yang harus diatasi. Kita telah melakukakn pekerjaan-pekerjaan tertentu dalam
hal ini, dan di sebagian besar daerah-daerah bangsa minoritet hubungan antara
bangsa-bangsa telah mendapat perbaikan besar dibandingkan dengan waktu yang
sudah-sudah, tetapi masih terdapat sejumlah soal yang harus dipecahkan. Di sebagian
daerah sovinisme Han-besar maupun nasionalisme-lokal masih terdapat sampai batas
yang serius, dan ini meminta perhatian secukupnya. Berkat kegiatan semua bangsa kita
selama beberapa tahun ini, perubahan-perubahan demokratis dan pengubahan sosialis
pada pokoknya sudah selesai di sebagain terbesar daerah-daerah terbesar bangsa
minoritet di negeri kita. Di Tibet perubahan demokratis belum dilaksanakan karena
syarat-syaratnya belum matang. Menurut persetujuan 17-fasal antara Pemerintah
Rakyat Pusat dengan pemerintah daerah Tibet, perubahan sistim masyarakat harus
dilaksanakan, tetapi waktunya hanya bisa diputuskan oleh jumlah terbesar dari massa
rakyat Tibet dan tokoh-tokoh pemimpinnya bilamana mereka menganggap bahwa
perubahan itu sudah bisa dilaksanakan, dan kita harus sabar. Kini telah diputuskan
bahwa perubahan itu tidak akan dilakukan di Tibet selama masa Rencana Lima Tahun
Kedua. Apakah perubahan itu akan dilakukan atau tidak pada masa Rencana Lima Tahun
Ketiga, hanya dapat diputuskan berdasarkan keadaan pada waktu itu5).
VI. PERENCANAAN YANG
MENYELURUH DAN PENGATURAN
YANG SELAYAKNYA
Yang kita maksudkan dengan perencanaan yang menyeluruh disini yalah
perencanaan yang secara menyeluruh mempertimbangkan kepentingan 600 juta rakyat
kita. Baik dalam menyusun rencana, mengurus sesuatu hal atau mempertimbangkan
soal-soal, kita harus bertolak dari kenyataan bahwa negeri kita berpenduduk 600 juta
orang, dan kita sekali-kali tidak boleh lupa akan hal ini. Mengapa perlu kita kemukakan
soal demikian ini? Apakah masih ada orang yang belum tahu bahwa negeri kita
berpenduduk 600 juta? Tahu memang tahu, tetapi dalam prakteknya ada sementara
orang yang lupa, seolah-olah makin sedikit orangnya dan makin kecil lingkungannya
makin baik. Mereka yang berpegang pada "lingkungan kecil-isme" ini menolak ide
23
demikian: mengerahkan segala faktor yang positif, mempersatukan semua orang yang
bisa dipersatukan, dan berusaha sedapat mungkin untuk mengubah faktor-faktor
negatif menjadi faktor-faktor yang positif, supaya mengabdi kepada usaha besar
pembangunan masyarakat sosialis. Saya mengharapkan supaya orang-orang itu
berpandangan lebih luas dan sungguh-sungguh mengakui bahwa negeri kita
berpenduduk 600 juta jiwa, bahwa ini adalah kenyataan obyektif, dan ini merupakan
modal kita. Penduduk kita yang besar jumlahnya itu merupakan hal yang baik, tetapi
tentu saja juga membawa kesulitan-kesulitan. Usaha pembangunan kita berkembang
dengan subur di segala bidang dan mencapai hasil-hasil yang besar sekali, tetapi dalam
masa peralihan dari perubahan sosial yang mahabesar sekarang ini masih terdapat
banyak masalah yang sulit. Perkembangan dan sekaligus kesulitan – ini suatu
kontradiksi. Dan kontradiksi apapun tidak hanya harus dipecahkan, tetapi juga pasti
dapat dipecahkan. Pedoman kita yalah perencanaan yang menyeluruh dan pengaturan
yang selayaknya. Baik masalah apa saja – masalah bahan makanan, masalah bencana
alam, masalah penempatan tenaga kerja, masalah pendidikan, masalah kaum intelektuil,
masalah front persatuan dari semua kekuatan patriotik, masalah bangsa-bangsa
minoritet atau masalah-masalah lainnya – kita harus selalu bertolak dari sudut
perencanaan yang secara menyeluruh mempertimbangkan seluruh rakyat dan
mengadakan pengaturan-pengaturan yang selayaknya yang sesuai dengan kemungkinan-
kemungkinan yang nyata pada waktu dan tempat yang khusus, sesudah bermusyawarah
dengan semua kalangan yang bersangkutan. Kita sekali-kali tidak boleh mengeluh,
bahwa terlalu banyak orang, bahwa mereka terbelakang, bahwa soalnya merepotkan
dan susah mengurusnya, lalu menolaknya keluar pintu tanpa ambil peduli. Saya berkata
demikian, apakah berarti bahwa semua orang dan semua hal diurus hanya oleh
pemerintah saja? Sudah tentu tidak! Mengenai banyak orang dan banyak hal, dapat
diserahkan kepada organisasi sosial atau langsung kepada massa untuk mengurusnya,
mereka sanggup menemukan banyak cara yang baik untuk mengurusnya. Ini juga
termasuk dalam rangka pedoman perencanaan yang menyeluruh dan pengaturan yang
selayaknya. Kita harus memberi bimbingan kepada organisasi-organisasi sosial dan
massa dimana-mana supaya bertindak sesuai dengan itu.
VIII. TENTANG "SERATUS BUNGA
MEKAR BERSAMA, SERATUS ALIRAN
BERSAING BERSUARA" DAN
"HIDUP BERDAMPINGAN UNTUK
JANGKA-PANJANG DAN
SALING MENGAWASI"
24
"Seratus bunga mekar bersama, seratus aliran bersaing bersuara" dan "hidup
berdampingan untuk jangka-panjang dan saling mengawasi" – bagaimana semboyan-
semboyan ini sampai dikemukakan? Semboyan-semboyan ini dikemukakan sesuai dengan
keadaan khusus di Tiongkok, atas dasar pengakuan bahwa didalam masyarakat sosialis
masih ada berbagai macam kontradiksi, dan dengan mengingat tuntutan urgen dari
negeri kita untuk mengembangkan ekonomi dan kebudayaan secara pesat. Pedoman
"seratus bunga mekar bersama, seratus aliran bersaing bersuara" adalah pedoman
untuk mendorong perkembangan seni dan kemajuan ilmu, untuk menyuburkan
kebudayaan sosialis di negeri kita. Bentuk-bentuk dan gaya-gaya yang berlainan di
bidang seni dapat berkembang dengan bebas dan aliran-aliran yang berlainan di bidang
ilmu dapat berdebat dengan bebas. Kita anggap akan merugikan perkembangan seni
dan ilmu jika menggunakan tindakan-tindakan admininstratif untuk memaksakan
sesuatu gaya seni atau aliran fikiran dan melarang gaya seni atau aliran fikiran yang
lain. Soal benar dan salah di bidang seni dan ilmu harus dipecahkan melalui diskusi
secara bebas di kalangan seni dan ilmu, melalui praktek di bidang seni dan ilmu, dan
tidak seharusnya dipecahkan dengan cara gampang-gampangan saja. Seringkali
diperlukan waktu pengujian untuk menentukan apakah sesuatu itu benar atau salah.
Sepanjang sejarah apa yang baru dan tepat pada mulanya kerapkali tidak mendapat
pengakuan dari mayoritet dan hanya dapat berkembang dalam perjuangan dengan
melalui jalan yang berliku-liku. Seringkali apa yang tepat dan baik mula-mula tidak
diakui sebagai bunga harum, tapi malahan dianggap sebagai rumput beracun. Teori
Kopernikus tentang tata-surya6) dan teori Darwin tentang evolusi7) pernah dianggap
sebagai sesuatu yang salah dan menempuh perjuangan yang berat. Dalam sejarah
Tiongkok juga banyak contoh yang serupa itu. Di masyarakat sosialis syarat-syarat
bagi pertumbuhan sesuatu yang baru berbeda samasekali dan jauh lebih baik daripada
di masyarakat lama. Sungguhpun demikian, masih sering terjadi bahwa kekuatan-
kekuatan baru yang sedang tumbuh mengalami tekanan dan saran-saran yang rasionil
tertindas. Bahkan pertumbuhan sesuatu yang baru dapat juga terhalang oleh tekanan
yang tidak disengaja, semata-mata karena ketidak-mampuan membedakannya. Karena
itu harus bersikap hati-hati terhadap soal benar dan salah di bidang seni dan ilmu,
menganjurkan diskusi-diskusi yang bebas dan jangan menarik kesimpulan secara
tergesa-gesa. Kita menganggap sikap demikian itu dapat membantu ilmu dan seni
berkembang lebih lancar.
Marxisme berkembang melalui perjuangan juga. Pada permulaannya Marxisme
menjadi sasaran segala macam serangan dan dipandang sebagai rumput beracun.
Sekarang ia masih terus diserang dan dipandang sebagai rumput beracun di banyak
tempat di dunia ini. Di negeri-negeri sosialis kedudukan Marxisme sudah berbeda.
Tetapi, bahkan di negeri-negeri sosialis masih ada ideologi-ideologi bukan-Marxis,
25
dan masih ada juga ideologi-ideologi anti-Marxis. Di Tiongkok, meskipun pengubahan
sosialis mengenai sistim hak-milik pada pokoknya sudah selesai, dan meskipun
perjuangan klas dari massa yang secara besar-besaran dan laksana prahara di masa-
masa revolusi pada pokoknya sudah berakhir, tapi masih ada sisa-sisa klas tuantanah
dan komprador yang telah digulingkan, masih ada burjuasi, dan pengubahan atas
burjuasi kecil baru saja dimulai. Perjuangan klas belumlah selesai. Perjuangan klas
antara proletariat dengan burjuasi, perjuangan klas di antara berbagai kekuatan
politik dan perjuangan klas di lapangan ideologi antara proletariat dengan burjuasi,
masih akan berlangsung untuk waktu yang lama dan berliku-liku, kadang-kadang bahkan
akan sengit sekali. Proletariat berusaha mengubah dunia menurut pandangan dunianya,
begitu juga burjuasi berusaha mengubah dunia menurut pandangan dunianya. Dalam hal
ini soal mana yang menang mana yang kalah antara sosialisme dengan kapitalisme masih
belum benar-benar dipecahkan. Kaum Marxis masih tetap merupakan jumlah kecil di
antara seluruh penduduk ataupun di kalangan kaum intelektuil. Karena itu Marxisme
tetap harus berkembang melalui perjuangan. Marxisme hanya bisa berkembang melalui
perjuangan, demikianlah tidak hanya dulu dan sekarang, tetapi juga di kemudian hari
pasti demikian. Apa yang benar selalu berkembang dalam proses perjuangan dengan
apa yang salah. Yang sejati, baik dan indah selalu ada dalam perbandingan dengan yang
palsu, jahat dan jelek. Manakala sesuatu yang salah telah ditolak umum dan suatu
kebenaran tertentu telah diterima umum oleh umat manusia, kebenaran-kebenaran
yang lebih baru memulai lagi perjuangannya dengan kesalahan-kesalahan baru.
Perjuangan demikian itu selama-lamanya tak akan berakhir. Ini adalah hukum
perkembangan kebenaran, sudah tentu juga hukum perkembangan Marxisme.
Mana yang menang dan mana yang kalah dalam perjuangan ideologi antara
sosialisme dengan kapitalisme di negeri kita hanya mungkin mendapat pemecahannya
dengan makan waktu yang agak lama. Sebabnya yalah karena pengaruh burjuasi dan
kaum intelektuil yang berasal dari masyarakat lama akan tetap ada di negeri kita untuk
waktu yang lama, demikian juga ideologi mereka. Jika kita tidak cukup menginsafi atau
samasekali tidak menginsafi situasi demikian ini, niscaya akan membuat kesalahan yang
sangat besar, akan mengabaikan perjuangan ideologi yang perlu. Perjuangan ideologi
berbeda dengan perjuangan-perjuangan lainnya. Satu-satunya cara yang harus
digunakan dalam perjuangan ini yalah menerangkan kebenaran-kebenaran dengan
seksama dan bukan paksaan secara kasar. Kini sosialisme mempunyai syarat-syarat
yang lebih unggul dalam perjuangan ideologi. Kekuatan pokok dari kekuasaan negara
berada di tangan rakyat pekerja yang dipimpin oleh proletariat. Partai Komunis kuat
dan berkewibawaan tinggi. Biarpun dalam pekerjaan kita terdapat kekurangan-
kekurangan dan kesalahan-kesalahan, namun setiap orang yang jujur dapat melihat
bahwa kita setia kepada rakyat, bahwa kita bertekat bulat dan mampu membangun
tanahair kita sebaik-baiknya bersama-sama dengan wakyat, dan bahwa kita telah
26
mencapai sukses-sukses besar dan akan terus mencapai sukses-sukses yang lebih
besar lagi. Dalam jumlah yang teramat besar dari burjuasi dan kaum intelektuil yang
berasal dari masyarakat lama adalah patriotik; mereka bersedia mengabdi kepada
tanahair sosialisnya yang semakin subur dari hari kehari, dan mereka mengerti bahwa
jika mereka meninggalkan usaha sosialis dan rakyat pekerja yang dipimpin oleh Partai
Komunis, mereka tidak akan mendapat sandaran dan tidak mungkin mempunyai
haridepan apapun yang terang-benderang.
Orang bertanya: karena di negeri kita Marxisme telah diakui oleh sebagian
besar orang sebagai ideologi pembimbing, dapatkah ia dikritik? Tentu saja dapat.
Marxisme adalah kebenaran ilmiah dan tidak takut pada kritik, kalau Marxisme dapat
dijatuhkan oleh kritik, ia tidaklah berguna. Dalam kenyataannya, bukankah kaum idealis
setiap hari mengkritik Marxisme dengan segala macam cara? Bukankah mereka yang
mempertahankan fikiran-fikiran burjuis dan burjuis kecil dan tidak mau mengubahnya
juga mengkritik Marxisme dengan segala macam cara? Kaum Marxis tidak seharusnya
takut pada kritik dari siapapun. Sebaliknya, kaum Marxis justru harus membajakan
diri, mengembangkan diri dan memperluas posisinya dalam menghadapi kritik dan dalam
badai perjuangan. Perjuangan melawan fikiran-fikiran salah adalah seperti
pencacaran – orang menjadi lebih kebal terhadap ketularan sebagai hasil pencacaran.
Tanam-tanaman yang dipelihara di rumahkaca tidak mungkin dapat kuat daya-hidupnya.
Pelaksanaan pedoman "seratus bunga mekar bersama, seratus aliran bersaing
bersuara" tidak akan memperlemah kedudukan memimpin dari Marxisme dilapangan
ideologi, tetapi sebaliknya, justru akan memperkuatnya.
Pedoman apakah yang harus diambil terhadap fikiran-fikiran bukan-Marxis?
Mengenai kaum kontra-revolusioner yang sudah terang dan pensabot-pensabot usaha
sosialis, halnya mudah: kita cabut saja kebebasannya untuk berbicara. Tetapi lain
halnya dengan fikiran-fikiran yang salah di kalangan rakyat. Dapatkah melarang
fikiran-fikiran demikian itu dan tidak memberi kesempatan apapun kepada fikiran-
fikiran itu untuk menyatakan diri? Sudah tentu tidak. Bukan saja sia-sia tapi malahan
sangat merugikan untuk menggunakan cara gampang-gampangan dalam mengurus soal-
soal ideologi di kalangan rakyat, soal-soal yang bersangkutan dengan dunia fikiran-
fikiran yang salah di kalangan rakyat, soal-soal yang bersangkutan dengan dunia fikiran
manusia. Melarang dinyatakannya fikiran-fikiran yang salah, akibatnya fikiran-fikiran
yang salah itu akan tetap ada. Dan jika fikiran-fikiran yang benar dipelihara di
rumahkaca, tidak pernah kena hujan dan angin, tidak memperoleh kekebalan terhadap
penyakit, maka fikiran-fikiran itu tidak akan menang dalam menghadapi fikiran-fikiran
yang salah. Oleh karena itu, hanyalah dengan cara diskusi, cara kritik dan cara
menerangkan kebenaran-kebenaran, kita sungguh-sungguh dapat mengembangkan
fikiran-fikiran yang benar, mengatasi fikiran-fikiran yang salah dan sungguh-sungguh
dapat memecahkan soal.
27
Burjuasi dan burjuasi kecil tak boleh tidak pasti akan menyatakan ideologi
mereka sendiri. Tak bisa tidak mereka pasti akan dengan gigih menyatakan diri dalam
soal-soal politik dan ideologi dengan segala jalan yang mungkin. Mustahil mereka dapat
diharapkan berbuat lain daripada itu. Kita tidak seharusnya menggunakan cara
menekan untuk mencegah mereka menyatakan diri, melainkan harus membiarkan
mereka menyatakan diri, dan bersamaan dengan itu, ketika mereka menyatakan diri,
kita berdebat dengan mereka dan melancarkan kritik yang semestinya terhadap
mereka. Tak dapat disangsikan lagi, segala macam fikiran yang salah harus kita kritik.
Sudah tentu tidak benar jika tidak mengkritik, hanya melihat saja sedang fikiran-
fikiran salah merajalela kemana-mana, dan membiarkannya merebut pasaran.
Kesalahan harus dikritik dan rumput beracun harus diberantas. Tetapi kritik demikian
itu tidak seharusnya secara dogmatis, tidak seharusnya menggunakan metode
metafisis, melainkan harus diusahakan dengan segala kemampuan untuk menggunakan
metode dialektis. Kritik harus dengan analisa yang ilmiah, dengan argumen yang
meyakinkan sepenuhnya. Kritik secara dogmatis tidak akan dapat memecahkan soal
apapun. Kita menentang segala macam rumput beracun, tetapi kita harus dengan hati-
hati membedakan mana yang betul-betul rumput beracun dan mana yang betul-betul
bunga yang harum. Kita harus belajar bersama-sama dengan massa untuk dengan hati-
hati membedakan bunga harum dengan rumput beracun, dan bersama-sama berjuang
melawan rumput beracun itu dengan cara-cara yang tepat.
Dalam mengkritik dogmatisme, kita bersamaan dengan itu harus mencurahkan
perhatian kita untuk mengkritik revisionisme. Revisionisme atau oportunisme kanan,
adalah suatu aliran fikiran burjuis yang lebih berbahaya lagi daripada dogmatisme.
Kaum revisionis, kaum oportunis kanan, dibibirnya menyebut-nyebut Marxisme, dan
mereka juga menyerang "dogmatisme". Tetapi yang mereka serang justru apa yang
paling pokok dari Marxisme. Mereka menentang atau memutar-balikkan materialisme
dan dialektika, menentang atau mencoba melemahkan diktatur demokrasi rakyat dan
pimpinan Partai Komunis, menentang atau mencoba melemahkan pengubahan sosialis
atau pembangunan sosialis. Sesudah tercapainya kemenangan pokok revolusi sosialis di
negeri kita, di masyarakat sosialis ada sejumlah orang yang memimpikan pemulihan
sistim kapitalis dan berjuang melawan klas buruh di semua front, termasuk front
ideologi. Di dalam perjuangan ini kaum revisionis adalah pembantu mereka yang terbaik.
Dilihat dari kata-katanya saja, dua semboyan itu – seratus bunga mekar
bersama, seratus aliran bersaing bersuara – tidak berwatak klas; proletariat dapat
menggunakannya, begitu juga burjuasi atau orang-orang lainnya. Tetapi berbagai klas,
lapisan dan golongan masyarakat masing-masing mempunyai pandangannya sendiri
tentang apa yang dinamakan bunga harum dan rumput beracun. Kalau begitu, menurut
pandangan massa rakyat yang luas, apakah yang menjadi patokan bagi kita sekarang
untuk membedakan bunga harum dengan rumput beracun? Dalam kehidupan politik
28
rakyat kita, bagaimanakah seharusnya memastikan benar-salahnya perkataan dan
perbuatan kita? Berdasarkan prinsip-prinsip dalam Undang-Undang Dasar negara kita,
berdasarkan kehendak jumlah yang paling besar dari rakyat kita dan pendirian-
pendirian politik bersama yang telah dinyatakan berkali-kali oleh semua partai dan
golongan politk di negeri kita, kita menganggap bahwa secara garis besar patokan itu
dapat dirumuskan sebagai berikut:
(1) Membantu mempersatukan dan bukan memecah-belah rakyat berbagai
bangsa kita;
(2) Menguntungkan dan bukan merugikan pengubahan sosialis dan
pembangunan sosialis;
(3) Membantu mengkonsolidasi dan bukan merusak atau melemahkan diktatur
demokrasi rakyat;
(4) Membantu mengkonsolidasi dan bukan merusak atau melemahkan
sentralisme-demokratis;
(5) Membantu memperkuat dan bukan mengesampingkan atau melemahkan
pimpinan Partai Komunis;
(6) Menguntungkan dan bukan merugikan persatuan sosialis internasional dan
persatuan internasional rakyat yang cinta-damai di seluruh dunia.
Dari enam patokan ini, yang paling penting yalah jalan sosialis dan pimpinan Partai.
Patokan-patokan ini dikemukakan guna membantu rakyat mengembangkan diskusi
secara bebas mengenai berbagai masalah dan bukan untuk merintangi diskusi semacam
itu. Mereka yang tidak menyetujui patokan-patokan ini tetap boleh mengajukan
pendapatnya sendiri untuk berdebat. Tetapi bilamana sebagian besar orang telah
mempunyai patokan yang tegas, kritik dan otokritik dapatlah dilakukan diatas rel yang
tepat, dan dengan patokan-patokan ini dapat ditentukan apakah perkataan dan
perbuatan orang itu benar atau salah, termasuk bunga harum atau rumput beracun.
Kesemuanya ini adalah patokan-patokan politik. Sudah tentu, untuk menentukan benar-
salahnya teori-teori ilmiah atau menilai sampai kemana taraf estetika karya seni,
diperlukan lagi patokan-patokan khusus tertentu. Tetapi keenam patokan politik ini
berlaku bagi semua aktivitet keilmuan dan kesenian. Di negeri sosialis seperti negeri
kita ini, apakah mungkin sesuatu aktiviteit keilmuan atau kesenian yang berguna
berlawanan dengan patokan-patokan politik ini?
Pandangan-pandangan yang diuraikan diatas bertolak dari syarat-syarat sejarah
yang kongkrit di negeri kita. Keadaan di setiap negeri sosialis dan di setiap Partai
Komunis berbeda-beda. Karena itu kita tidak menganggap bahwa mereka harus atau
mesti mengikuti cara Tiongkok.
Semboyan "hidup berdampingan untuk jangka-panjang dan saling-mengawasi"
29
juga merupakan hasil dari syarat-syarat sejarah yang kongkrit di negeri kita.
Semboyan ini tidak dikemukakan secara tiba-tiba saja, melainkan sudah melalui
proses pertimbangan selama beberapa tahun. Gagasan hidup berdampingan untuk
jangka-panjang sudah lama ada. Sesudah sistim sosialis pada pokoknya terbentuk pada
tahun yang lalu, semboyan ini dikemukakan dengan tegas. Mengapa partai-partai dan
golongan-golongan demokratis burjuis dan burjuis kecil harus diperbolehkan hidup
berdampingan dengan partai klas buruh untuk jangka waktu yang lama? Karena kita
tidak beralasan untuk tidak mengambil pedoman hidup berdampingan untuk jangka-
panjang dengan semua partai dan golongan yang sungguh-sungguh membaktikan
tenaganya untuk mempersatukan rakyat demi usaha sosialisme dan yang mendapat
kepercayaan dari rakyat. Didepan Sidang Ke-2 Komite Nasional Majelis
Permusyawaratan Politik Rakyat pada bulan Juni 1950, sudah saya katakan demikian:
Rakyat dan Pemerintah Rakyat tidak beralasan untuk menolak siapapun
atau tidak memberikan kesempatan kepadanya untuk hidup dan membaktikan
tenaganya asalkan ia benar-benar bersedia untuk berbakti kepada rakyat,
benar- benar telah membantu rakyat di masa-masa sulit, berbuat baik kepadanya
dan akan selalu berbuat begitu tanpa berhenti ditengah jalan.
Yang saya bicarakan disini adalah dasar politik bagi hidup berdampingan dalam jangka-
panjang untuk berbagai partai dan golongan. Adalah hasrat dan juga pedoman Partai
Komunis untuk hidup berdampingan dengan berbagai partai dan golongan demokratis
dalam jangka-panjang. Tetapi apakah partai-partai dan golongan-golongan demokratis
itu dapat hidup lama, ini tidak hanya tergantung dari hasrat fihak Partai Komunis saja,
melainkan juga tergantung pada sepak-terjang partai-partai dan golongan-golongan
demokratis itu sendiri, tergantung pada kenyataan apakah mereka mendapat
kepercayaan rakyat atau tidak. Saling mengawasi di antara berbagai partai dan
golongan juga merupakan kenyataan yang sudah lama berlaku, artinya mereka sudah
lama saling memberi pendapat dan saling mengkritik. Saling mengawasi sudah tentu
bukanlah urusan sefihak saja; ini berarti Partai Komunis boleh mengawasi partai-partai
dan golongan-golongan demokratis, partai-partai dan golongan-golongan demokratis
juga boleh mengawasi Partai Komunis. Mengapa partai-partai dan golongan-golongan
demokratis harus diperbolehkan mengawasi Partai Komunis? Sebab bagi suatu partai,
seperti halnya seorang manusia, perlu sekali mendengar suara yang berlainan. Kita
semua tahu, bahwa pengawasan atas Partai Komunis terutama dilakukan oleh rakyat
pekerja dan massa anggota Partai. Tetapi dengan adanya partai-partai dan golongan-
golongan demokratis, akan lebih besar pula manfaatnya bagi kita. Tentu saja, pendapat
dan kritik yang diberikan satu kepada lainnya antara partai-partai dan golongan-
golongan demokratis dengan Partai Komunis hanya akan memainkan peranan saling
30
mengawasi yang positif kalau sesuai dengan enam patokan politik tersebut diatas.
Maka itu kita harap semua partai dan golongan demokratis mencurahkan perhatian
pada pengubahan ideologi, berusaha untuk hidup berdampingan dengan Partai Komunis
dalam jangka-panjang dan saling mengawasi, supaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan
masyarakat baru.
IX. TENTANG SOAL KERUSUHAN
YANG DITIMBULKAN OLEH
SEJUMLAH KECIL ORANG
Pada tahun 1956 di tempat-tempat tertentu terjadi peristiwa-peristiwa
pemogokan dari sejumlah kecil buruh dan pelajar. Sebab langsung dari kerusuhan itu
yalah tidak dipenuhinya sejumlah tuntutan materiil mereka, yang beberapa di
antaranya adalah seharusnya dan dapat dipenuhi, sedang beberapa lagi tidak pada
tempatnya atau terlalu tinggi tuntutannya sehingga tidak bisa dipenuhi untuk
sementara ini. Tetapi faktor yang lebih penting bagi kerusuhan itu yalah birokrasi dari
fihak pimpinan. Dalam beberapa hal tanggungjawab atas kesalahan-kesalahan
birokratis itu semestinya dipikul oleh instansi-instansi atasan, dan tidak seharusnya
mempersalahkan fihak bawahan semata-mata. Sebab lain dari kerusuhan-kerusuhan itu
yalah kurangnya pendidikan ideologi dan politik di kalangan buruh dan pelajar. Pada
tahun itu pula, sejumlah kecil anggota koperasi pertanian juga menimbulkan kerusuhan
dan disinipun sebabnya yang terutama yalah birokrasi dari fihak pimpinan dan
kurangnya pendidikan di kalangan massa.
Harus diakui, bahwa sementara massa kadang-kadang mudah menaruh perhatian
pada kepentingan terdekat, sebagian dan perseorangan, tidak mengerti atau tidak
begitu mengerti akan kepentingan jangka-panjang, nasional dan kolektif. Karena
dengan kurangnya pengalaman politik dan pengalaman kehidupan sosial, tidak sedikit
pemuda yang tidak tahu membuat perbandingan antara Tiongkok lama dengan Tiongkok
baru, dan tidak mudah bagi mereka untuk secara mendalam memahami betapa
banyaknya kepahit-getiran yang dialami rakyat kita dalam perjuangan untuk
membebaskan diri dari penindasan imperialisme dan kaum reaksioner Kuomintang, dan
betapa beratnya kerja yang harus dilakukan dalam jangka waktu yang lama untuk
membangun masyarakat sosialis yang indah. Itulah sebabnya maka kita harus
senantiasa melakukan pendidikan politik yang hidup dan efektif di kalangan massa, dan
harus selalu memberikan penerangan yang sebenarnya kepada mereka tentang
kesulitan-kesulitan yang timbul, bersama-sama dengan mereka mempelajari cara
bagaimana mengatasi kesulitan-kesulitan itu.
Kita tidak membenarkan kerusuhan, karena kontradiksi-kontradiksi di kalangan
31
rakyat dapat diselesaikan dengan cara "persatuan – kritik – persatuan", sedang
kerusuhan selalu mengakibatkan kerugian tertentu dan tidak menguntungkan bagi
perkembangan usaha sosialisme. Kita percaya bahwa massa rakyat kita yang luas
mendukung sosialisme, sangat berdisiplin dan berpegang pada kebenaran, dan sekali-
kali tak akan menimbulkan kerusuhan tanpa alasan. Tetapi ini tidak berarti bahwa di
negeri kita tidak ada kemungkinan terjadinya kerusuhan massa. Dalam soal ini, yang
seharusnya menjadi perhatian kita yalah:
(1) Untuk melenyapkan sebab-sebab kerusuhan sampai ke akar-akarnya, kita
harus dengan tegas mengatasi birokrasi, dengan sebaik-baiknya
mempergiat pendidikan ideologi dan politik, dan mengurus segala
kontradiksi sebagaimana mestinya. Asalkan ini dilakukan, pada umumnya
tidak akan terjadi kerusuhan.
(2) Bila kerusuhan sudah terjadi sebagai akibat pekerjaan kita yang tidak
baik, kita harus membimbing massa yang terlibat dalam kerusuhan itu ke
jalan yang benar, menggunakan kerusuhan itu sebagai cara yang istimewa
untuk memperbaiki pekerjaan kita, mendidik kader dan massa, dan
mengikhtiarkan pemecahan masalah-masalah yang belum terpecahkan di
waktu yang biasa. Dalam proses mengurus sesuatu kerusuhan, kita harus
bekerja dengan seksama, dan jangan menggunakan cara gampang-
gampangan atau begitu saja menyatakan sudah beres soalnya. Biangkeladi
kerusuhan-kerusuhan itu tidak seharusnya dipecat dengan sembarangan
saja, kecuali mereka yang melakukan pelanggaran-pelanggaran kriminil
atau elemen-elemen kontra-revolusioner yang sedang aktif yang harus
diurus menurut hukum. Di negeri yang besar seperti negeri kita ini, tidak
ada sesuatu yang patut ditakutkan dan diherankan jika terjadi kerusuhan
dari sejumlah kecil orang; sebaliknya, ini malahan akan membantu kita
mengatasi birokrasi.
Di masyarakat kita ada juga sejumlah kecil orang yang tidak mengindahkan
kepentingan umum, bersewenang-wenang, melanggar hukum dan melakukan kejahatan.
Mereka mungkin, dengan mempergunakan dan memutar-balikkan politik-politik kita,
sengaja mengajukan tuntutan-tuntutan yang tidak masuk akal untuk menghasut massa,
atau sengaja menyebarkan kabar-angin untuk membangkitkan kerusuhan dan
mengacau ketertiban masyarakat yang normal. Kita tidak setuju orang-orang demikian
itu dibiarkan berbuat sekehendaknya. Sebaliknya, tindakan-tindakan hukum yang
seperlunya harus diambil terhadap mereka. Menjatuhkan hukuman terhadap orang-
orang demikian itu adalah tuntutan massa yang luas di masyarakat, dan akan
bertentangan dengan kemauan massa jika mereka tidak dihukum.
32
X. DAPATKAH HAL YANG
JELEK BERUBAH MENJADI
HAL YANG BAIK?
Sebagaimana telah saya katakan diatas, di masyarakat kita adalah sesuatu hal
yang jelek jika terjadi kerusuhan di kalangan massa, dan kita tidak membenarkannya.
Tetapi terjadinya peristiwa-peristiwa demikian itu pada gilirannya dapat mendorong
kita untuk menarik pelajaran, mengatasi birokrasi dan mendidik kader dan massa.
Dalam arti ini, hal yang jelek dapat berubah juga menjadi hal yang baik. Jadi
kerusuhan mempunyai sifat dobel. Setiap kerusuhan dapat kita tinjau dengan
pandangan demikian.
Bagi setiap orang sudah jelas bahwa peristiwa Hongaria bukanlah suatu hal yang
baik. Tetapi inipun mempunyai sifat dobel. Karena kawan-kawan Hongaria mengambil
tindakan-tindakan yang tepat dalam proses perkembangan peristiwa itu, maka
Peristiwa Hongaria dari suatu hal yang jelek akhirnya berubah menjadi hal yang baik.
Hongaria sekarang lebih kokoh daripada yang sudah-sudah, dan semua negeri yang
lainnya dalam kubu sosialis juga mendapat pelajaran.
Begitu pula, kampanye anti-Komunis dan anti-rakyat di seluruh dunia yang terjadi pada
paro kedua tahun 1956 sudah tentu merupakan hal yang jelek. Tetapi ia telah mendidik
dan membajakan Partai-Partai Komunis dan klas buruh di semua negeri, dengan
demikian menjadi hal yang baik. Di banyak negeri, semasa kampanye itu sejumlah orang
keluar dari Partai Komunis. Keluarnya sebagian orang dari Partai dan berkurangnya
jumlah anggota Partai sudah tentu suatu hal yang jelek. Tetapi ada juga seginya yang
baik. Elemen-elemen bimbang yang tidak mau terus menjadi anggota Partai sudah
keluar, tapi jumlah terbesar dari anggota-anggota Partai yang teguh bersatu lebih
erat untuk berjuang. Mengapa ini tidak baik?
Pendeknya, kita harus belajar meninjau masalah dari semua segi, tidak hanya
melihat seginya yang positif, tetapi juga seginya yang negatif. Dalam syarat-syarat
tertentu, sesuatu yang jelek dapat membawa akibat yang baik dan sesuatu yang baik
juga dapat membawa akibat yang jelek. Lebih dari dua ribu tahun yang lalu Lao Tse
berkata: "Nasib baik terletak dalam nasib buruk, nasib buruk tersembunyi dalam nasib
baik."8) Sewaktu Jepang menyerbu ke Tiongkok, Jepang menamakan ini kemenangan.
Daerah-daerah Tiongkok yang luas diduduki, dan orang Tionghoa menamakan ini
kekalahan. Tetapi didalam kekalahan Tiongkok itu terkandung benih kemenangan,
sedangkan didalam kemenangan Jepang terkandung benih kekalahan. Tidakkah sejarah
telah membuktikan kebenaran ini?
Sekarang orang di seluruh dunia sedang membicarakan apakah perang dunia
33
ketiga akan pecah atau tidak. Juga mengenai masalah ini, kita harus mempunyai
persiapan dalam fikiran dan membuat analisa. Kita dengan teguh mempertahankan
perdamaian dan menentang perang. Tetapi bila kaum imperialis berkeras hendak
mencetuskan perang lagi, kitapun tidak usah takut. Sikap kita mengenai masalah ini
sama dengan sikap kita terhadap setiap "kerusuhan": pertama, kita menentang; kedua,
kita tidak takut. Perang Dunia Pertama disusul oleh lahirnya Uni Soviet dengan
penduduk 200 juta. Perang Dunia Kedua disusul oleh munculnya kubu sosialis dengan
jumlah penduduk seluruhnya 900 juta. Jika kaum imperialis berkeras hendak
mencetuskan perang dunia ketiga, dapat dipastikan bahwa akibatnya sudah tentu
beberapa ratus juta lagi akan beralih ke sosialisme, dan daerah-daerah dibawah
kekuasaan imperialisme tidak akan banyak lagi, mungkin juga seluruh sistim imperialis
ambruk samasekali.
Dalam syarat-syarat tertentu, kedua segi yang berlawanan dari suatu
kontradiksi, tak boleh tidak, masing-masing berubah dari yang satu menjadi yang
lainnya sebagai akibat perjuangan antara mereka. Disini, syaratlah yang penting. Tanpa
syarat-syarat tertentu, kedua segi yang berjuang itu tidak mungkin berubah dari yang
satu menjadi yang lainnya. Dari semua klas di dunia ini proletariatlah yang paling
berhasrat mengubah kedudukannya, lalu semi-proletariat, karena yang satu tidak
memiliki apa-apa, sedang yang satu lagi walaupun punya tapi tidak banyak. Keadaan
sekarang dimana Amerika Serikat mengendalikan suara terbanyak dalam PBB dan
mengontrol banyak daerah di dunia adalah keadaan sementara saja yang akhirnya
berubah juga. Kedudukan Tiongkok sebagai negeri yang miskin dan tanpa hak di
gelanggang internasional juga akan berubah – negeri yang miskin akan berubah menjadi
negeri yang kaya, negeri yang tanpa hak menjadi negeri yang mempunyai haknya –
berubah menjadi apa yang sebaliknya. Disini syarat yang menentukan yalah sistim
sosialis dan perjuangan rakyat yang bersatu-padu.
XI. TENTANG PENGHEMATAN
Disini saya ingin berbicara sekedarnya tentang masalah penghematan. Kita ingin
melakukan pembangunan besar-besaran, tetapi negeri kita masih sangat miskin – ini
suatu kontradiksi. Satu jalan untuk memecahkan kontradiksi ini yalah melaksanakan
penghematan yang keras di segala lapangan untuk jangka panjang yang lama.
Selama gerakan "tiga anti" pada tahun 1952, kita memerangi korupsi,
pemborosan dan birokrasi, dengan titik-beratnya pada pemberantasan korupsi. Pada
tahun 1955 kita menganjurkan penghematan yang bertitik-berat pada pemberantasan
norma-norma yang terlalu tinggi bagi proyek-proyek yang non-produktif dalam
pembangunan dasar dan pada penghematan dalam pemakaian bahan mentah di bidang
34
produksi industri, dan kita telah mencapai sukses yang besar. Tetapi pada waktu itu
penghematan belum dijalankan dengan sungguh-sungguh sebagai pedoman di semua
cabang ekonomi nasional atau di kantor-kantor, kesatuan-kesatuan tentara, sekolah-
sekolah dan organisasi-organisasi rakyat pada umumnya. Tahun ini kita menganjurkan
penghematan dan pemberantasan pemborosan di segala lapangan di seluruh negeri.
Kita masih kurang pengalaman dalam pekerjaan pembangunan. Selama beberapa tahun
yang lalu, disamping sukses-sukses yang besar juga terjadi pemborosan. Kita harus
membangun sejumlah perusahaan modern yang besar selangkah demi selangkah sebagai
tulang-punggung industri kita; tanpa tulang-punggung ini kita tidak akan dapat
mengubah negeri kita menjadi negara industri modern yang kuat dalam jangka waktu
beberapa tahun. Tetapi untuk sebagian besar perusahaan kita tidak seharusnya
demikian; kita harus lebih banyak membangun perusahaan-perusahaan kecil dan sedang,
dan juga harus menggunakan sepenuhnya dasar industri peninggalan masyarakat lama,
berusaha keras melaksanakan penghematan dan membangun lebih banyak dengan uang
yang lebih sedikit. Hasil-hasil baik telah mulai nampak dalam beberapa bulan ini sejak
diajukannya pedoman untuk melaksanakan penghematan yang keras dan memberantas
pemborosan dengan tekanan lebih tegas oleh Sidang Pleno Ke-2 Comite Central Partai
Komunsi Tiongkok pada bulan November 1956. Gerakan penghematan sekarang ini
harus dilakukan dengan konsekwen dan dalam jangka waktu yang lama. Seperti juga
kritik terhadap setiap kekurangan atau kesalahan lainnya, perjuangan memberantas
pemborosan dapat diumpamakan dengan cuci muka. Bukankan orang setiap hari mencuci
muka? Partai Komunis Tiongkok, partai-partai dan golongan-golongan demokratis, kaum
demokrat yang tidak berpartai, kaum intelektuil, pengusaha industri dan pedagang,
buruh, tani dan tukang kerajinan-tangan – pendeknya – 600 juta penduduk kita – semua
harus berusaha untuk memperbesar produksi dan melaksanakan penghematan,
menentang penghamburan dan pemborosan. Ini mempunyai arti yang sangat penting
bukan saja di lapangan ekonomi, tetapi juga di lapangan politik. Di antara banyak
personil kita kini tumbuh suatu kecenderungan yang berbahaya, yaitu tidak mau turut
merasakan suka-duka massa, dan suka memperhitungkan nama dan keuntungan pribadi.
Ini jelek sekali. Satu jalan untuk mengatasi kecenderungan yang berbahaya ini yalah,
didalam kampanye memperbesar produksi dan melaksanakan penghematan, kita harus
menyederhanakan badan dan organisasi kita dan menurun-kebawahkan kader-kader,
sehingga sejumlah yang cukup besar dari kader-kader kita kembali ke pekerjaan
produktif. Kita harus berusaha supaya semua kader dan seluruh rakyat senantiasa
ingat bahwa negeri kita adalah suatu negeri besar sosialis, tetapi juga suatu negeri
yang miskin dan terbelakang ekonominya, dan ini merupakan suatu kontradiksi yang
sangat besar. Agar supaya negeri kita menjadi kaya dan kuat, diperlukan perjuangan
tak kenal susah-payah selama beberapa puluh tahun, antara lain termasuk pelaksanaan
penghematan yang keras dan pemberantasan pemborosan, yaitu dilaksanakannya
35
pedoman membangun negeri dengan rajin dan hemat.
XII. JALAN INDUSTRIALISASI
TIONGKOK
Dalam membicarakan masalah tentang jalan industrialisasi, disini yang saya
maksudkan terutama yalah masalah hubungan antara perkembangan industri berat,
industri ringan dan pertanian. Bahwa pembangunan ekonomi di negeri kita berpusat
pada industri berat, hal ini harus ditegaskan. Tetapi, bersamaan dengan itu,
pengembangan pertanian dan industri ringan harus mendapat perhatian sepenuhnya.
Negeri kita, adalah negeri pertanian yang besar, dimana penduduk desa
merupakan 80% lebih dari seluruh penduduk, maka industri dan pertanian harus
dikembangkan bersamaan, hanya dengan demikian industtri dapat memperoleh bahan
mentah dan pasar, dan hanya dengan demikian terbuka kemungkinan untuk
mengakumulasi dan yang lebih besar bagi pembangunan industri berat yang perkasa.
Semua tahu bahwa industri ringan berhubungan erat sekali dengan pertanian. Tanpa
pertanian tidak mungkin ada industri ringan. Kini orang masih belum begitu jelas,
bahwa pertaniaan adalah pasar yang penting bagi industri berat. Tapi seiring dengan
kemajuan berangsur-angsur dalam teknik pertanian, seiring dengan modernisasi
pertanian dari sehari kesehari, akan semakin banyaklah mesin, pupuk, proyek pengairan,
proyek tenaga listrik dan proyek pengangkutan yang melayani keperluan pertanian,
begitu juga bahanbakar serta bahan-bahan bangunan bagi rakyat di desa, dan orang
akan mulai mengerti bahwa pertanian adalah pasar penting bagi industri berat. Jika
dalam masa Rencana Lima Tahun Kedua dan Ketiga, pertanian kita dapat mencapai
kemajuan yang lebih besar, sehingga industri ringan juga mendapat kemajuan yang
lebih besar sepadan dengan itu, hal ini akan menguntungkan bagi seluruh ekonomi
nasional. Dengan berkembangnya pertanian dan industri ringan, industri berat
mendapat pasaran dan dana, dan ia akan berkembang lebih cepat. Dengan demikian,
tampaknya industrialisasi berjalan seakan-akan lebih lambat, tapi sebenarnya tidak
lambat, bahkan mungkin lebih cepat. Dalam rangka tiga rencana lima tahun atau lebih
lama sedikit, hasil produksi baja negeri kita setiap tahun, dari angka tertinggi sebelum
pembebasan, yaitu 900.000 ton lebih pada tahun 1943, mungkin naik menjadi
20.000.000 ton atau lebih. Ini akan menggembirakan rakyat di kota maupun di desa.
Hari ini saya tidak bermaksud berbicara panjang-lebar tentang masalah ekonomi.
Karena baru tujuh tahun kita melakukan pembangunan ekonomi, kita masih kurang
pengalaman dan perlu mengumpulkan pengalaman. Kita mula-mula juga tidak
berpengalaman dalam hal revolusi, dan hanya setelah kita mengalami kekandasan-
kekandasan dan memperoleh pengalaman, kita mencapai kemenangan di seluruh negeri.
36
Yang kita kehendaki yalah supaya waktu untuk memperoleh pengalaman dalam
pembangunan ekonomi lebih pendek daripada waktu untuk memperoleh pengalaman
dalam revolusi, dan juga tidak akan membayar semahal itu. Kita memang harus
membayar sesuatu, tapi kita mengharapkan supaya tidak akan begitu tinggi seperti
selama masa revolusi. Kita harus menyedari bahwa dalam hal ini terdapat kontradiksi,
yaitu kontradiksi antara hukum-hukum obyektif dari perkembangan ekonomi di
masyarakat sosialis dengan pengertian subyektif kita mengenai hukum-hukum obyektif
itu, yang harus dipecahkan dalam praktek. Kontradiksi ini juga berwujud sebagai
kontradiksi di antara orang-orang, yaitu kontradiksi antara mereka yang agak tepat
mencerminkan hukum-hukum obyektif itu dengan mereka yang tidak begitu tepat
mencerminkan hukum-hukum obyektif itu, karena itu juga termasuk kontradiksi di
kalangan rakyat. Setiap kontradiksi adalah kenyataan obyektif, dan tugas kita yalah
mencerminkannya serta memecahkannya setepat mungkin.
Untuk mengubah negeri kita menjadi negeri industri, kita harus belajar
sungguh-sungguh dari pengalaman maju Uni Soviet. Uni Soviet sudah membangun
sosialisme selama 40 tahun dan pengalaman-pengalamannya sangat berharga bagi kita.
Mari kita lihat, siapakah yang merencanakan dan memperlengkapi pabrik-pabrik
penting yang begitu banyak bagi kita? Amerika Serikatkah? Atau Inggriskah? Bukan,
bukan mereka! Hanya Uni Sovietlah yang mau berbuat begitu, sebab ia negeri sosialis
dan sekutu kita. Di samping Uni Soviet, beberapa negeri sekawan di Eropa Timur juga
memberi bantuan kepada kita. Samasekali tidak salah bahwa kita harus belajar dari
pengalaman yang baik dari semua negeri, baik negeri sosialis maupun negeri kapitalis.
Ini sudah pasti. Tetapi yang terutama tetap yalah belajar dari Uni Soviet. Dalam hal
belajar ada dua macam sikap. Yang satu yalah sikap dogmatis, yaitu menjiplak segala-
galanya, tak peduli cocok atau tidak dengan keadaan di negeri kita. Sikap ini tidak baik.
Sikap lain yalah menggunakan otak ketika belajar dan mempelajari apa yang cocok
dengan negeri kita, yaitu menerima pengalaman-pengalaman yang berguna bagi kita.
Sikap demikianlah yang harus kita ambil.
Memperkokoh solidaritet kita dengan Uni Soviet, memperkokoh solidaritet kita
dengan semua negeri sosialis – inilah pedoman pokok kita, disinilah letak kepentingan
pokok kita. Lalu negeri-negeri Asia dan Afrika serta semua negeri dan rakyat yang
cinta-damai – kita harus memperkokoh dan mengembangkan solidaritet kita dengan
mereka. Bersatu dengan dua kekuatan itu, kita tidak akan berdiri sendiri. Adapun
negeri-negeri imperialis, kita harus bersatu juga dengan rakyatnya dan berusaha
untuk berkoeksistensi secara damai dengan negeri-negeri itu, berdagang dengan
mereka dan mencegah peperangan yang mungkin timbul, tetapi kita sekali-kali jangan
menaruh fikiran-fikiran yang tidak realistis terhadap negeri-negeri itu.
37
K E T E R A N G A N
1) Yang dimaksud yalah peristiwa pemberontakan kontra-revolusioner yang terjadi
di Hongaria pada bulan Oktober tahun 1956. Pada akhir Oktober tahun itu, atas
hasutan imperialis, pecah pemberontakan kontra-revolusioner di Hongaria,
negara sosialis di Eropa Timur; rakyat revolusioner dan kaum Komunis dibunuhi
secara besar-besaran, dan Budapes, ibukota Hongaria, untuk suatu ketika telah
diduduki. Imperialis dengan sia-sia mencoba menjebol kubu sosialis lewat
Hongaria, dengan maksud menghancurkan negeri-negeri sosialis satu demi satu.
Pada tanggal 4 November rakyat Hongaria mendirikan pemerintah revolusioner
buruh dan tani, dan dengan bantuan Tentara Merah Soviet, dengan simpati dan
dukungan semua negeri kubu sosialis dan kekuatan-kekuatan progresif sedunia,
berhasil menghancurkan komplotan untuk restorasi kontra-revolusioner itu.
2) Pembayaran dividen tetap merupakan bentuk dari politik penebusan yang
dilakukan oleh negara untuk menebus alat-alat produksi dari burjuasi nasional
dalam proses pengubahan sosialis di Tiongkok. Sejak pengubahan industri dan
perdagangan kapitalis di setiap cabang menjadi perusahaan-perusahaan
campuran negara-swasta pada tahun 1956, negara setiap tahun membayar
dividen kepada kaum kapitalis berdasarkan modal mereka dengan persentase
yang tetap, pembayaran seperti itu berlaku untuk jangka waktu tertentu, dan ini
dinamakan dividen tetap. Dividen tetap juga bersifat menghisap.
3) Pada tahun 1957, atas usul Kawan Mao Tsetung ini, Pemerintah Pusat dan
pemerintah-pemerintah daerah dari semua tingkat mengadakan peninjauan
kembali secara menyeluruh atas pekerjaan pembersihan terhadap kaum kontra-
revolusioner. Hasil-hasil peninjauan kembali ini membuktikan bahwa perjuangan
kita dalam pembersihan terhadap kaum kontra-revolusioner itu telah mencapai
sukses-sukses yang besar. Sebagian terbesar perkara telah diurus dengan tepat
dalam perjuangan pembersihan terhadap kaum kontra-revolusioner, kecuali
dalam satu dua hal terjadi kesalahan, dan lagi kesalahan-kesalahan segera
dibetulkan setelah ditemukan. Tapi pada musim panas tahun 1957, dengan
menggunakan kesempatan peninjauan kembali atas pekerjaan pembersihan
terhadap kaum kontra-revolusioner itu, kaum kanan burjuis melakukan hasutan-
hasutan. Mencoba menyangkal hasil kita di bidang ini dan menyerang politik
Partai dalam pembersihan terhadap kaum kontra-revolusioner. Karena ditentang
38
oleh seluruh rakyat, rencana jahat mereka gagal.
4) Koperasi Wang Kuo-fan adalah koperasi Produksi Pertanian, Kehutanan dan
Peternakan Tsién Ming di desa Sisesheliphu, kabupaten Tsunhua, provinsi Hepei.
Dibawah pimpinan ketua koperasi Wang Kuo-fan, koperasi ini menjadi terkenal
karena kerajinan dan kehematan dalam pengusahaannya. Pada bulan September
1958, koperasi itu berkembang menjadi Komune Rakyat Tsién Ming dengan
Wang Kuo-fan sebagai ketuanya.
5) Perubahan demokratis kemudian dilaksanakan di Tibet dimuka waktu tersebut.
Pada tanggal 19 Maret 1959, kaum reaksioner dalam pemerintah setempat dan
lapisan-lapisan atas masyarakat Tibet bersekongkol dengan kaum imperialis dan
kaum intervensionis asing, melancarkan pemberontakan bersenjata secara total
setelah lama direncanakan dan dipersiapkan. Dengan bantuan aktif dari massa
Tibet patriotik yang luas, baik para Lama maupun rakyat biasa, Tentara
Pembebasan Rakyat dengan cepat berhasil memadamkan pemberontakan itu.
Sesudah itu perubahan demokratis dilaksanakan di daerah Tibet yang luas itu,
dengan demikian rakyat Tibet dibebaskan dari perhambaan yang paling gelap
dan paling biadab.
6) N. Kopernikus (1473-1543), ahli ilmu perbintangan Polandia. Dalam bukunya
Tentang Peredaran Badan Angkasa, Kopernikus membuktikan bahwa bumi
berputar pada sumbunya sendiri dan bersama-sama dengan planit-planit lainnya
beredar mengelilingi matahari, dengan demikian menumbangkan teori tentang
tidak bergeraknya bumi yang sudah berlaku ribuan tahun.
7) C.R. Darwin (1809-1882), ahli ilmu hayat Inggris yang termasyhur. Dalam
karyanya Tentang Asal-Usul Jenis-Jenis Melalui Seleksi Alamiah dll, Darwin
mengemukakan teori evolusi, menyingkap hukum-hukum tentang timbul, berubah
dan berkembangnya tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang.
8) Lihat Lao Tse, Bab 58.