TENTANG IJIN USAHA JASA KONTRUKSI BUPATI · PDF fileyang mencankup Pekerjaan Arsitektur,...
-
Upload
duongtuyen -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
Transcript of TENTANG IJIN USAHA JASA KONTRUKSI BUPATI · PDF fileyang mencankup Pekerjaan Arsitektur,...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN
NOMOR : 1 Tahun 2004
TENTANG
IJIN USAHA JASA KONTRUKSI
BUPATI SUBANG,
Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 35 Undang-Undang Nomor
18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi , Pemerintah Kabupaten
mempunyai kewenangan untuk melakukan pembinaan jasa
konstruksi dalam bentuk Peraturan, Pemberdayaan dan
Pengawasan terhadap masyarakat jasa konstruksi.
b. bahwa berdasarkan Pasal 14 ayat (1) Peratruan Pemerintah
Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran serta
masyarakat, Jasa Konstruksi Badan Usaha Nasional yang
menyelenggarakan Usaha Jasa Konstruksi wajib memiliki i jin
usaha jasa yang dikeluarkan oleh Pem erintah Daerah ditempat
domisili.
c. Bahwa berdasarkan ijin usaha jasa Kontruksi sebagaimana
dimaksud huruf b di atas, menjadi kewenangan penuh
pemerintah kabupaten dan dipandang perlu menetapkan ijin
usaha jasa konstruksi dengan Peraturan Daerah.
Mengingat : 1 Undang-Undang Nomor 4 tahun 1968 tentang Pembentukan
Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang.
2 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
3 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa
Konstruksi.
4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah
Daerah.
5 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
6 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Prov insi sebagai
Daerah Otonomi
7 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha
dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi
8 Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
9 Peraturan Pemeritah Nomor 80 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan dan Pembinaan Jasa Kon struksi
10 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003
tentang Pedoman pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa
Pemerintah.
Dengan Persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUBANG TENTANG IJIN
USAHA JASA KONTRUKSI
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
a. Daerah adalah Kabupaten Subang.
b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Subang
c. Kepala Daerah adalah Bupati Subang
d. Sekretaris adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Subang
e. Pejabat yang dituju adalah unit kerja atau pejabat yang ditunjuk
untuk melaksanakan Pemberian Ijin Usaha Jasa Konstruksi
f. Badan Usaha Jasa Konstruksi Nasional untuk selanjutnya di sebut
Badan Usaha adalah Badan Usaha yang bergerak di bidang
konstruksi baik Pelayanan Jasa Perencanaan, Pelayanan Jasa
Pengawas maupun Pelayanan Jasa Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi, baik perorangan maupun Badan Hukum
g. Pembinaan adalah Kegiatan Peraturan, Pemberdayaan dan
Pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten bagi
penyediaan jasa, penggunaan jasa dan masyarakat
h. Penyediaan jasa adalah orang perorangan atau badan usaha yang
kegiatan usahanya menyediakan jasa kon struksi.
i. Penggunaan jasa adalah orang perorangan atau Badan sebagai
Pemberi Tugas atau Pemilih Pekerjaan / Proyek yang memerlukan
layanan jasa Konstruksi.
j. Jasa Konstruksi adalah Layanan Jasa Konsultasi Perencanaan
Pekerjaan Konstruksi, Layanan Jasa Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi dan Layanan Jasa Konsultasi Pengawas Pekerjaan
Konstruksi.
k. Pekerjaan Konstruksi adalah Keseluruhan atau sebag ian rangkaian
kegiatan perencanaan dan/atau Pelaksanaan beserta Pengawasan
yang mencankup Pekerjaan Arsitektur, Sipil, Mekanikal, Elektrikal
dan Tata Lingkungan masing -masaing beserta Pengawasannya,
untuk suatu bangunan atau bentuk fisik lain.
l. Registrasi adalah Kegitan untuk mentukan Kompetensi
Usaha/Operasional orang atau badan usaha dibidang jasa konstruksi
yang diwujudkan dalam serti fikat/sejenisnya.
m. Ijin Usaha Jasa Konstruksi yang selanjutnya disingkat SIUJK adalah
Surat ijin usaha yang dikeluarakan oleh Pemerintah Kabupaten bagi
perusahaan jasa Konstruksi untuk dapat melaksanakan kegiatan
dibidang usaha jasa kon struksi.
n. Domisili adalah tempat kedudukan Usaha.
o. Lembaga adalah Lemb aga sebagaimana dimaksud oleh Undang-
Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi.
p. Retribusi Pungutan Daerah atas pemberian ijin Usaha jasa
Konstruksi dari pemerintah Kabupaten kepada dan/badan hukum.
q. Kas daerah adalah tempat penyimpanan uang Daerah untuk
menampung seluruh pendapat dan Belanja Daerah yang dimiliki atau
dipegang atau dikuasai Daerah, yang ditentukan oleh dengan
persetujuan Pemegang Kekuasaan Pengelola Keuangan daerah.
r. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat SKRD
adalah Surat Keputusan yang menentukan besarnya jumlah retribusi
yang terutang.
s. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat STRD
adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi dan/atau sanksi
administrasi berupa bunga dan/atau denda;
t. Penyidikan dapat merangkai kan tindakan yang dilakukan oleh PPNS
yang selanjutnya disebut penyidik untuk menc ari serta
mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak
pidana perpajakan dan retribusi dearah yang terjadi serta
menemukan tersangkanya.
u. Tim teknis adalah tim yang ditunjuk oleh Kepala Daerah yang terdri
dari unsur Bagian Dinas/Instansi terkait yang mempunyai tugas
memeriksa/meneliti berkas permohonan dan peninjauan lapangan
dalam rangka penerbitan Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi.
BAB II
TUJUAN
Pasal 2
Tujuan penetapan atau pembinaan SIUJK adalah :
a. Menjamin keterpaduan pengaturan dan p embinaan usaha jasa
konstruksi;
b. Menunjang terwujudnya kepastian kehandalan peusahaan;
c. Menunjan g terwujudnya iklim berusaha yang lebih sehat
d. Meningkatkan perlindungan terhadap pemakai jasa dan keselamatan
umum;
BAB III
USAHA JASA KONSTRUKSI
Pasal 3
Jasa Konstruksi mencakup Jenis Usaha, Bentuk Usaha dan Bidang
Usaha Jasa Kostruksi.
Pasal 4
Jenis dan lingkup usaha jasa Konstruksi sebagaimana dimaksud dalam
pasal 3 Peraturan Daerah ini meliputi Kegiatan Usaha Jasa Konsultasi
Konstruksi (Konsultan , Perencanaan dan Pengawasan) dan atau Usaha
Jasa Pelaksanaan Konstruksi (Kontraktor/Penyedia Jasa Konstruksi)
Pasal 5
Bentuk Usaha dalam Kegiatan Jasa Konstruksi sebagaimana dimaksud
dalam pasal 3 mel iputi Usaha orang perseorangan dan Badan Usaha baik
Nasional maupun Asing yang tunduk kepada Hukum Indonesia.
Pasal 6
Bidang Usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 terdiri dari :
a. Bidang Pekerjaan Arsitektural;
b. Bidang Pekerjaan Sipil;
c. Bidang Pekerjaan Mekanikal;
d. Bidang Pekerjaan Bionikal;
e. Bidang Pekerjaan Tata Lingkungan.
Pasal 7
Dalam menjalankan usahanya Penangggung jawab Perusahaan atau
Penyedia Jasa wajib :
a. Mematuhi ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan maupun yang
tercantum dalam Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi;
b. Menjamin mutu hasil kerja dan ketetapan waktu sesuai dengan
ketentuan teknis;
c. Menjalank an pekerjaan sesuai dengan RKS dan RAB secara
konsekwen.
BAB IV
IJIN USAHA JASA KONSTRUKSI
Pasal 8
(1) Setiap Orang atau Badan Usaha yang kegiatan usahanya
menyediakan Layanan Jasa Konstruksi, wajib memiliki ijin usaha
jasa Konstruksi yang diterbitkan oleh Bupati berupa SIUJK.
(2) Terhadap penerbitan SIUJK sebagaimana dimaksud ayat (1) diatas
dikenakan retribusi.
Pasal 9
(1) SIUJK sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 di atas adalah Surat
yang diterbitkan oleh Bupati kepada Perorangan atau Badan Usaha
untuk dapat menjalankan operasional sebagai penyedia Jasa
Konstruksi.
(2) Proses penerbitan SIUJK sebagaimana tersebut pada ayat (1) di atas,
oleh Bupati kewenangannya dapat dilimpahkan kepada Pejabat yang
ditunjuk.
BAB V
OBJEK DAN SUBYEK
Pasal 10
(1) Obyek SIUJK adalah setiap kegiatan Usaha Layanan Jasa
Konstruksi.
(2)
Subyek SIUJK adalah setiap Orang atau Perseorangan atau Badan
Usaha yang menjalan kan Usaha Layanan Jasa Konstruksi.
Pasal 11
(1) Untuk memperoleh SIUJK sebagaimana dimaksud Pasal 8, Pemohon
mengajukan permohonan secara tertulis kepada Bupati melalui
Pejabat yang ditunjuk.
(2) Tata Cara Permohonan SIUJK adalah sebagai berikut :
a. Pemohon mengajukan permohonan dengan mengsisi formulir
yang telah disediakan.
b. Formulir yang sudah diisi dan dis ertai persyaratan diserahkan
Kepada Bupati melalui Pejabat y ang ditunjuk.
c. Bupati atau pejabat yang ditunjuk menyerahkan Formulir beserta
kelengkapannya kepada Tim Teknis;
d. Peninjauan Lapangan dan pengecekan Administrasi dilakukan
oleh Tim Teknis.
e. Hasil Peninjauan lapangan dan pengecekan administrasi berupa
rekomendasi diserahkan kepada Bupati atau Pejabat yang
ditunjuk.
Pasal 12
Tata cara untuk memperoleh SIUJK dan bentuk-bentuk Formulir
yang harus dimiliki serta pemrosesan SIUJK ditetapkan dengan
Keputusan Bupati.
BAB VII
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI
Pasal 13
Besarnya tarif retribusi Ijin Usaha Jasa Konstruksi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 Peraturan Daerah ini sebagai berikut :
a. Untuk Jasa Konsultasi (Perencanaan dan Pengawasan
Konstruksi) :
1. Kualifikasi besar yaitu Pelaksanaan Pekerjaan diatas 1 Milyar
Retribusi sebesar Rp. 1.500.000, -
2. Kualifikasi menengah yaitu Pelaksanaan Pekerjaan dia tas Rp.
200.000.000,- s/d 1 Milyar retribusinya sebesar Rp. 500.000,-
3. Kualifikasi kecil yaitu Pelaksana an Pekerjaan dari Rp.
10.000.000,- s/d Rp. 200.000.000,- retribusinya sebesar Rp.
200.000,-
4. Perpanjangan SIUJK dan Pendaftaran ulang sebesar :
Kualifikasi besar, Kulifikasi menengah dan Ku alifikasi kecil,
sebesar 50% dari biaya penerimaan SIUJK baru.
b. Untuk Jasa pelaksanan Konstruksi :
1. Kualifikasi besar yaitu Pelaksanaan Pekerjaan diatas Rp. 10
Milyar retribusinya sebesar Rp. 1.500.000, -
2. Kualifikasi menengah yaitu pelaksanaan pekerjaan dari R p.
400.000.000,- s/d Rp. 10 Milyar retribsinya sebesar Rp.
1.000.000,-
3. Kualifikasi kecil I Pelaksanaan Pekerjaan dari Rp.
400.000.000,- s/d Rp. 1 Milyar retribusinya sebesar Rp.
400.000,-
4. Kualifikasi kecil II Pelaksanaan Pekerjaan dari Rp.
26.000.000,- s/d Rp. 400.000.000,- retribusinya sebesar Rp.
200.000,-
5. Perpanjangan SIUJK dan Pendaftaran ulang sebesar :
Kualifikasi besar, menengah dan kecil sebesar 50 % dan
biaya pemrosesan SIUJK baru.
c. Biaya dimaksud sebagaimana pada point (a) dan (b) di atas pada
pasal ini dibayarkan pemohon kepada Pemerintah Kabupaten dan
disetor melalui Kantor Kas Daerah.
BAB VIII
PERSYARATAN
Pasal 14
(1) Setiap Perseorangan atau Badan Usaha yang mengajukan
permohonan SIUJK harus melengkap i persyaratan sekurang-
kurangnya sebagai berikut :
a. Photocopy pendirian Badan Usaha dan akta perubahannya
(khusus untuk pemohon yang berbadan usaha );
b. Photocopy Surat Badan Usaha (SBU) yang masih berlaku,
yang telah dilegalisir oleh Asosiasi Lembaga;
c. Photocopy Rekening Corant (RC) Direktur Badan Usaha Jasa
Konstruksi (BUJK) yang disahkan oleh instansi berwenang
memenuh i ketentuan perundang-undangan untuk melengkapi
usaha kegiatan;
d. Photocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
e. Photocopy KTP Direktur/Pimpinan Badan Usaha yang masih
berlaku;
f. Photocopy Surat Ijin Gangguan atau Domisili Perusahaan;
g. Daftar Tenaga Teknis Perusahaan yang sesuai Bidang
Pekerjaannya dengan melampirkan Photocopy Ijazah dan
KTP;
h. Pas photo terbaru Direktur/Pimpinan Badan Usaha sebanyak
3 (tiga) lembar, ukuran 3x4 cm, berwarna;
(2) Terhadap Perusahaan Jasa Konstruksi yang baru berdiri,
bilamana SIUJK menjadi persyaratan dalam proses administrasi
di assosiasi atau lembaga maka Pemerintah Kabupaten akan
membuatkan rekomendasi.
BAB IX
MASA BERLAKU IJIN
Pasal 15
(1) SIUJK mempunyai masa berlaku selama 3 (tiga) tahun terhitung
sejak diterbitkannya serta dapat diperpanjang atau dilakukan
pendaftaran ulang.
(2) Perpanjangan Surat Ijin oleh Pemegang atau Subyek ijin harus
sudah diajukan kepada Bupati atau Pejabat yang ditunjuk dalam
jangka waktu 3 (tiga) bulan sebelum jatuh tempo.
(3) Pemegang Surat Ijin diajukan kepada Bu pati atau pejabat yang
ditunjuk setiap tahun.
(4) Bupati dapat menolak perpajangan Surat Ijin atau pendaftaran
ulang Surat Ijin atas Permohonan Penyedia Jasa yang tidak
memiliki reputasi yang baik atas pekerjaan yang dilakukan atau
hasil uji mutu sebagaimana diatur dalam Pasal 7 haruf c, dan e
Peraturan daerah ini.
Pasal 16
Bilamana pemegang subyek ijin menghentikan atau menutup
kegiatan usahanya, Subyek ijin wajib mengembalikan Surat Ijin
dimaksud kepada Bupati.
Pasal 17
Bila terjadi pemindahtanganan Perus ahaan atau Pemindahan Hak,
maka Pemilik baru harus mengajukan permohonan ijin baru atas
namanya sendiri kepada Bupati disertai bukti pemindahan hak.
Pasal 18
Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi dinyatakan tidak berlaku apabila :
a. Perusahaan yang bersangkutan menghentikan kegiatan
Usahanya;
b. Perusahaan yang bersangktan dikenakan sanksi pencabutan atau
ditolak permohonan pendaftaran ulang / permohonan
perpanjangan SIUJK;
c. Pemegang / Subyek Ijin memindah tangankan perusahaannya;
d. Perusahaan yang bersangkutan dihentikan kegi atan usahanya
karena melanggar Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
BAB X
PENGELOLA DAN PENYELENGGARAAN PENRBITAN SIUJK
Pasal 19
(1) Pengelola dan Penyelenggara an Penerbitan SIUJK dilaksanakan
oleh Bupati dengan dibantu oleh sebuah Tim yang
keanggotaanya dari unit kerja sebagai yang dimaksud pasal 1
huruf e
(2) Tim sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini terdiri dari
Pengarah, Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Anggota.
(3) Penetapan Keanggotannya Tim sebagaimana dimaksud da lam
ayat (1) Pasal ini akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan
Bupati
Pasal 20
Susunan keanggotaan, tugas pokok dan fungsi Tim sebagaimana
dimaksud dalam pasal 19 akan diatur dan ditetapkan lebih lanjut
dengan keputusan Bupati.
BAB XI
TATA CARA PEMUNGUTAN RETRIBUSI
Pasal 21
(1) Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan.
(2) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau Dokumen
yang dipersamanakan.
(3) Bentuk dan dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana
dimaksud ayat (2) pasal ini akan ditetapkan dengan Keputusan
Bupati.
BAB XII
TATA CARA PEMBAYARAN RETRIBUSI
Pasal 22
(1) Pembayaran retribusi daerah dilakukan secara tunai / lunas di
Kas Daerah atau tempat lain yang ditunjuk sesuai waktu yang
ditentukan dengan menggunakan SKRD, SKBD secara jabatan
dan SKRD tambahan.
(2) Dalam hal pembayaran d ilakukan di tempat lain yang ditunjuk,
maka hasil penerimaan retribusi daerah tersebut harus disetor ke
kas Daerah selambat-lambanya 1 x 24 jam.
(3)
Bupati dapat memberikan ijin subyek retribusi un tuk mengangsur
retribusi yang terhutang dalam kurun waktu tertentu dnegan
alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Pasal 23
(1) Pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud dalam pasal 22 ayat
(1) diberikan tanda bukti pembayaran.
(2) Setiap pembayaran dicatat dalam buku penerimaan;
(3) Bentuk ukuran buku, tanda bukti pembayaran dan buku
penerimaan retribusi sebagaimana dimaksud ayat (1) dan (2)
Pasal ini akan diatur dan ditetapkan lebih lanjut dengan dengan
Keputusan Bupati.
BAB XIII
TATA CARA TEGURAN PEMBAYARAN RETRIBUSI
Pasal 24
(1) Pengeluaran surat teguran /surat lain yang sejen is sebagai awal
tindakan pelaksanaan penagihan retribusi dikeluarkan selambat -
lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sejak ja tuh tempo
pembayaran;
(2) Dalam jangka 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal
surat teguran / peringatan / surat lain yang sejenis , wajib retribusi
harus melunasi retribusinya yang terhutang;
(3) Syarat teguran sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini
dikeluarkan oleh Bupati atau Pejabat yang ditunjuk.
BAB XIV
PEMBINAAN
Pasal 25
Pembinaan terhadap Usaha Jasa Konstruksi dilaksanak an oleh
Pemerintah Kabupaten bertujuan untuk :
a. Menjamin mutu hasil produksi kerja sesuai dengan standar yang
ditetapkan sehingga dapat terwujud standar bangunan secara
nasional;
b. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi termasuk produktivitas
usaha dibidang b angunan sehingga dapat mewujudkan kegiatan
usaha yang benar-benar professional;
c. Menjamin tercip tanya penggelolaan sumber -sumber alam serta
lingkungan hidup secara serasi, seimbang dan
berkesinambungan;
d. Secara berkala dan acak Tim Teknis dapat melakukan uji mutu
hasil kerja Penyedia Jasa atas pekerjaan yang telah dilaksanakan;
e. Hasil uji mutu pekerjaan tersebut pada huruf c di atas dijadikan
bahan penilaian kelayakan Penyedia Jasa dalam pertimbangan
proses peninjauan tahun berikutnya;
f. Tata cara uji mutu tersebut pada huruf e di atas akan diatur lebih
lanjut dengan keputusan Bupati.
Pasal 26
(1) Pembinaan terhadap usaha jasa konstruksi dilakukan oleh Bupati
melalui Sekretaris Daerah atau Pejabat / unit kerja yang ditunjuk
oleh Bupati;
(2) Pembinaan dimaksud ayat (1) dilakukan melalui pemantauan dan
evaluasi laporan secara berkala dari pimpinan perusahaan atau
dari sumber lainnya yang bersangkutan.
Pasal 27
Tata cara pembinaan sebagaimana dimaksud pada Pasal 25
ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
BAB XV
KETENTUAN SANKSI
Bagian Pertama
Sanksi Administasi
Pasal 28
(1) Dalam upaya menegakan disiplin dan kepatuhan tehadap
Peraturan Daerah ini perlu adanya sanksi.
(2) Sanksi dimaksud pada ayat (1) Pasal ini adalah sebagai berikut :
a. Peringatan tertulis sebanyak-banyaknya 2(dua) kali.
b. Pembekuan SIUJK selama 1 tahun.
c. Pencabutan SIUJK bila dalam jangka waktu 1 tahun setelah
pembekan SIUJK tidak ada perbaikan.
(3) Penerapan sanksi sebagaimana tersebut pada ayat (2) di atas
dapat juga diberikan pada Badan Usaha Jasa Konstruksi yang
terbukti melanggar ketentuan perjanjian kontrak kerja
Konstruksi.
Pasal 29
(1) Bagi mereka yang tidak mempunyai SIUJK, tidak diperkenankan
mengikuti kegiatan lelang, tender dan lain -lain jasa yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Subang atau
Instansi / Dinas / Lembaga / Unit Kerja di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Subang.
(2) Mereka yang melanggar atau tidak memenuhi ketentuan -
ketentuan Peraturan Perundangan yang berlaku akan dikenakan
sanksi sebagaimana dimaksud pada Pasal 28 dan atau sanksi lain
yang sesuai dengan Peraturan perundangan yang berlaku.
Pasal 30
(1) Penerbitan SIUJK berlaku bagi perusahaan yang lama maupun
yang baru serta memenuhi persyaratan/ketentuan yang telah
ditetapkan.
(2) Setiap perusahaan baik persorangan atau badan usaha hanya
mempunyai satu al amat perusahaan kecuali perusahaan tersebut
berlokasi atau beralamat dalam bentuk bangunan bersama (satu
atap).
(3) Sepanjang memenuhi dan tidak melanggar peraturan dan
ketentuan yang berlaku, SIUJK yang diterbitkan oleh Pemerintah
Kabupaten Subang dapat berlaku di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Pasal 31
Penggunaan tenaga asing dibidang Usaha Jasa Konstruksi dilakukan
berdasarkan Ketentuan Perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 32
Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam
Negeri (PMDN) dibidang usaha jasa konstruksi dilaksanakan sesuai
dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 33
(1) Dalam hal subyek retribusi tidak dapat membayar atau kurang
bayar pada waktunya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22
Peraturan Daerah ini, dikenakan sanksi administrasi sebesar 2%
(dua persen) setiap bulan dari retribusi yang terutang.
(2) Penyimpangan terhadap ketentuan sebagaimana tercantum dalam
ijin Usaha Jasa Konstruksi dan lampirannya dikenakan sanksi
berupa pencabutan ijin.
Bagian Kedua
Sanksi Pidana
Pasal 34
Barangsiapa melanggar ketentuan pidana sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan Daerah ini dapat diajukan ke Pengadilan Negeri dan
diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
BAB XVI
PENYIDIKAN
Pasal 35
Selain pejabat Penyidik POLRI yang bertugas menyidik tindak
pidana, Penyidikan atas tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Daerah ini dapat juga dilakukan oleh Pejabat Penyidik.
Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dilingkungan Pemerintah Daerah yang
pengangkatannya ditetapkan sesuai dnegan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini adalah :
a. Menerima, mencari, meneliti dan mengumpulkan keterangan
atau laporan yang berkenaan dengan tindak pidana ;
b. Menerima mencari me neliti dan mengumpulkan keterangan
mengenai orang pribadi atau Badan tentang kebenaran perbuatan
yang dilakukan sehubungan d engan tidak pidana;
c. Meminta keterangan dan barang bukti dari orang atau Badan
Hukum sehubungan dengan tindak pidana ;
d. Melakukan penggeladahan untuk mendapat barang bukti
pembukuan, pencatatan dan dokumen -dokumen serta melakukan
penyitaan barang bukti;
e. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas
penyidik tindak pidana ;
f. Menyuruh berhenti, melarang seseorang mening galkan ruangan
atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan
memeriksa identitas orang dan atau dokumen yang dibawa
sebagaimana dimaksud pada huruf d;
g. Mengambil sidik jari dan memotret sesorang yang berkaitan
dengan tindak pidana;
h. Memanggil orang untuk didengar keterangan yang berkaitan
dengan tindak pidana;
i. Menghentikan Penyidikan ;
j. Melakukan yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak
pidana menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan .
BAB XVII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 36
(1) Ijin Usaha Konstruksi dibidang Jasa Konstruksi yang dikeluarkan
oleh Departemen Pekerjaan Umum c.q Kantor Wilayah
Departemen Pekerjaan Umum maupun Keputusan tentang
Penyelenggaraan Ijin Usaha Jasa Konstruksi yang diterbitkan
oleh Pemerintah Kabupaten Subang, dinyatakan tidak berl aku.
(2) Hal-hal yang belum termuat dalam Peraturan Daerah ini
sepanjang menyangkut teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut
dengan Keputusan Bupati.
(3) Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah ini, maka semua
Keputusan dan Peraturan tingkat Kabupaten Subang yang
mengatur hal yang sama dan/atau bertentangan dengan Peraturan
Daerah ini dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.
BAB XIX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 37
Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan .
Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan
pengundangan Peraturan Daerah ini dengan pene mpatannya dalam
Lembaran Daerah Kabupaten Subang
Ditetapkan di Subang
Pada tanggal 6 Pebruari 2004
BUPATI SUBANG
EEP HIDAYAT
Diundangkan di Subang
Pada tanggal 9 Pebruari 2004
SEKRETRARIS DAERAH
H.T. EFFENDY SURYANA, SH.MPd