TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF...

61
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2020 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan kebijakan penyederhanaan birokrasi guna mewujudkan organisasi Lembaga Administrasi Negara yang lebih proporsional, efektif, dan efisien, sehingga dapat meningkatkan kinerja pelayanan kepada publik, perlu dilakukan penataan organisasi dan tata kerja Lembaga Administrasi Negara; b. bahwa Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Administrasi Negara sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan hukum dan kebutuhan pelaksanaan kebijakan penyederhanaan birokrasi sebagaimana dimaksud dalam huruf a, sehingga perlu diganti; c. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 47 Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2018 tentang Lembaga Administrasi Negara, perlu menetapkan pelaksanaan tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja Lembaga Administrasi Negara;

Transcript of TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF...

Page 1: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

SALINAN

PERATURAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 8 TAHUN 2020

TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan kebijakan

penyederhanaan birokrasi guna mewujudkan

organisasi Lembaga Administrasi Negara yang lebih

proporsional, efektif, dan efisien, sehingga dapat

meningkatkan kinerja pelayanan kepada publik, perlu

dilakukan penataan organisasi dan tata kerja Lembaga

Administrasi Negara;

b. bahwa Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor

1 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Lembaga Administrasi Negara sudah tidak sesuai lagi

dengan perkembangan hukum dan kebutuhan

pelaksanaan kebijakan penyederhanaan birokrasi

sebagaimana dimaksud dalam huruf a, sehingga perlu

diganti;

c. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 47

Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2018 tentang

Lembaga Administrasi Negara, perlu menetapkan

pelaksanaan tugas, fungsi, susunan organisasi, dan

tata kerja Lembaga Administrasi Negara;

Page 2: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 2 -

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu

menetapkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara

tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga

Administrasi Negara;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang

Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang

Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan

atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017

tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 68,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

6477);

3. Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2018 tentang

Lembaga Administrasi Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 162);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA ADMINISTRASI

NEGARA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Lembaga ini yang dimaksud dengan:

1. Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya disingkat

LAN adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang

Page 3: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 3 -

diberi kewenangan melaksanakan pengkajian dan

pendidikan dan pelatihan aparatur sipil negara

sebagaimana diatur dalam undang-undang yang

mengatur mengenai aparatur sipil negara.

2. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN

adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai

pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada

instansi pemerintah.

3. Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai

pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh

pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam

suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara

lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-

undangan.

4. Pengembangan Kompetensi adalah pelatihan dan

pengembangan bagi Pegawai ASN sebagai upaya untuk

pemenuhan kebutuhan kompetensi Pegawai ASN dengan

standar kompetensi jabatan dan rencana pengembangan

karier.

5. Jabatan Pimpinan Tinggi yang selanjutnya disingkat JPT

adalah sekelompok jabatan tinggi pada instansi

pemerintah.

6. Jabatan Fungsional yang selanjutnya disingkat JF adalah

sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas

berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan

pada keahlian dan keterampilan tertentu.

7. JF Analis Kebijakan adalah jabatan fungsional yang

mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan

wewenang untuk melaksanakan pengkajian dan analisis

kebijakan dalam lingkungan instansi pusat dan daerah.

8. Kelompok JF yang selanjutnya disingkat KJF adalah

kumpulan dari JF.

9. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang aparatur negara.

Page 4: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 4 -

BAB II

KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI

Pasal 2

(1) LAN menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang

administrasi negara yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri.

(2) LAN dipimpin oleh Kepala.

Pasal 3

LAN bertugas:

a. meneliti, mengkaji, dan melaksanakan inovasi

manajemen ASN sesuai dengan kebutuhan kebijakan;

b. membina dan menyelenggarakan pendidikan dan

pelatihan Pegawai ASN berbasis kompetensi;

c. merencanakan dan mengawasi kebutuhan pendidikan

dan pelatihan Pegawai ASN secara nasional;

d. menyusun standar dan pedoman penyelenggaraan dan

pelaksanaan pendidikan, pelatihan teknis fungsional dan

penjenjangan tertentu, serta pemberian akreditasi dan

sertifikasi di bidangnya dengan melibatkan kementerian

dan lembaga terkait;

e. memberikan sertifikasi kelulusan peserta pendidikan dan

pelatihan penjenjangan;

f. membina dan menyelenggarakan pendidikan dan

pelatihan analis kebijakan publik; dan

g. membina JF di bidang pendidikan dan pelatihan.

Pasal 4

LAN memiliki fungsi:

a. pengembangan standar kualitas pendidikan dan pelatihan

Pegawai ASN;

b. pembinaan pendidikan dan pelatihan kompetensi

manajerial Pegawai ASN;

c. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kompetensi

manajerial Pegawai ASN, baik secara sendiri maupun

bersama-sama lembaga pendidikan dan pelatihan

lainnya;

Page 5: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 5 -

d. pengkajian terkait dengan kebijakan dan manajemen

ASN; dan

e. melaksanakan akreditasi lembaga pendidikan dan

pelatihan Pegawai ASN, baik sendiri maupun bersama

lembaga pemerintah lainnya.

Pasal 5

LAN berwenang:

a. mencabut izin penyelenggaraan pendidikan dan latihan

Pegawai ASN yang melanggar ketentuan peraturan

perundang-undangan;

b. memberikan rekomendasi dalam bidang kebijakan dan

manajemen ASN kepada Menteri; dan

c. mencabut akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan

Pegawai ASN yang tidak memenuhi standar akreditasi.

Pasal 6

Dalam menyelenggarakan tugas, fungsi, dan kewenangan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 5,

LAN melaksanakan juga pengkajian dan pengembangan

inovasi di bidang administrasi negara.

BAB III

ORGANISASI

Pasal 7

(1) LAN terdiri atas:

a. Kepala;

b. Sekretariat Utama;

c. Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi

Administrasi Negara;

d. Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen

Aparatur Sipil Negara;

e. Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi

Aparatur Sipil Negara; dan

f. Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan

Kompetensi.

Page 6: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 6 -

(2) Struktur organisasi LAN sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan

bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Lembaga ini.

BAB IV

KEPALA

Pasal 8

Kepala mempunyai tugas memimpin LAN dalam melaksanakan

tugas dan fungsi LAN.

BAB V

SEKRETARIAT UTAMA

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Pasal 9

(1) Sekretariat Utama merupakan unsur pembantu pimpinan

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala.

(2) Sekretariat Utama dipimpin oleh Sekretaris Utama.

Pasal 10

Sekretariat Utama mempunyai tugas menyelenggarakan

koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian

dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di

lingkungan LAN.

Pasal 11

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 10, Sekretariat Utama menyelenggarakan fungsi:

a. koordinasi kegiatan di lingkungan LAN;

b. koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan

anggaran;

c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang

Page 7: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 7 -

meliputi ketatausahaan, sumber daya manusia,

keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan

masyarakat, arsip, kepustakaan, sistem informasi dan

dokumentasi;

d. pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana;

e. koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-

undangan serta pelaksanaan advokasi hukum;

f. penyelenggaraan pengelolaan barang milik negara dan

layanan pengadaan barang/jasa; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 12

(1) Sekretariat Utama terdiri atas:

a. Biro Perencanaan dan Keuangan;

b. Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat; dan

c. Biro Sumber Daya Manusia dan Umum.

(2) Biro sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf

b, dan huruf c dipimpin oleh Kepala Biro.

(3) Struktur organisasi Sekretariat Utama sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Lembaga ini.

Bagian Ketiga

Biro Perencanaan dan Keuangan

Pasal 13

Biro Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas

melaksanakan koordinasi dan penyusunan rencana kinerja,

program dan anggaran, serta pemberian dukungan

administrasi keuangan.

Page 8: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 8 -

Pasal 14

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 13, Biro Perencanaan dan Keuangan menyelenggarakan

fungsi:

a. pengelolaan dan koordinasi penyusunan rencana kinerja,

program dan anggaran;

b. pemantauan, evaluasi, pelaporan atas rencana kinerja,

program dan anggaran di lingkungan LAN;

c. pengelolaan dan koordinasi reformasi birokrasi internal;

dan

d. pengelolaan keuangan.

Pasal 15

Biro Perencanaan dan Keuangan terdiri atas:

a. Bagian Perencanaan, Evaluasi Kinerja, dan Reformasi

Birokrasi Internal; dan

b. KJF.

Pasal 16

Bagian Perencanaan, Evaluasi Kinerja, dan Reformasi

Birokrasi Internal mempunyai tugas melaksanakan urusan

penyusunan rencana kinerja, program, dan anggaran, serta

evaluasi kinerja, dan reformasi birokrasi internal.

Pasal 17

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 16, Bagian Perencanaan, Evaluasi Kinerja, dan Reformasi

Birokrasi Internal menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan penyusunan rencana kinerja, program, dan

anggaran;

b. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan atas

pelaksanaan rencana kinerja, program, dan anggaran;

dan

c. pelaksanaan dan pelaporan reformasi birokrasi internal.

Page 9: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 9 -

Bagian Keempat

Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat

Pasal 18

Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas

melaksanakan koordinasi dan penyusunan peraturan

perundang-undangan, advokasi hukum, penataan organisasi

dan tata laksana, serta pemberian dukungan administrasi

yang meliputi hubungan masyarakat, kerja sama, arsip,

kepustakaan, dan dokumentasi.

Pasal 19

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 18, Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat

menyelenggarakan fungsi:

a. pengelolaan dan koordinasi penyusunan produk hukum

dan peraturan perundang-undangan, jaringan

dokumentasi hukum dan pemberian advokasi hukum,

serta administrasi dan urusan kerja sama dalam negeri

dan luar negeri;

b. pengelolaan dan koordinasi penataan organisasi dan tata

laksana;

c. pengelolaan urusan hubungan masyarakat dan

keprotokolan;

d. pengelolaan pengaduan internal;

e. pengelolaan keprotokolan dan layanan pimpinan;

f. pengelolaan arsip, persuratan, kepustakaan, dan

dokumentasi; dan

g. pengelolaan dan pelayanan informasi dan dokumentasi.

Pasal 20

Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat terdiri atas KJF.

Page 10: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 10 -

Bagian Kelima

Biro Sumber Daya Manusia dan Umum

Pasal 21

Biro Sumber Daya Manusia dan Umum mempunyai tugas

melaksanakan koordinasi, pengelolaan dan pemberian

dukungan administrasi yang meliputi sumber daya manusia

dan kerumahtanggaan, serta pengelolaan barang milik negara

dan layanan pengadaan barang/jasa.

Pasal 22

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 21, Biro Sumber Daya Manusia dan Umum

menyelenggarakan fungsi:

a. pengelolaan administrasi sumber daya manusia yang

meliputi perencanaan, pembinaan karier, kesejahteraan

sumber daya manusia, dan manajemen talenta;

b. pengelolaan urusan kerumahtanggaan dan kampus

Pengembangan Kompetensi; dan

c. pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa dan layanan

pengelolaan barang milik negara.

Pasal 23

Biro Sumber Daya Manusia dan Umum terdiri atas:

a. Bagian Umum dan Layanan Pengadaan; dan

b. KJF.

Pasal 24

Bagian Umum dan Layanan Pengadaan mempunyai tugas

melaksanakan urusan layanan pengadaan barang/jasa dan

pengelolaan barang milik negara, serta pengelolaan

kerumahtanggaan dan kampus Pengembangan Kompetensi.

Pasal 25

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 24, Bagian Umum dan Layanan Pengadaan

menyelenggarakan fungsi:

Page 11: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 11 -

a. pelaksanaan urusan kerumahtanggaan;

b. pelaksanaan pengelolaan urusan kampus Pengembangan

Kompetensi;

c. pelaksanaan pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan

prasarana;

d. pelaksanaan urusan layanan pengelolaan barang milik

negara; dan

e. pelaksanaan urusan layanan pengadaan barang/jasa.

Pasal 26

Bagian Umum dan Layanan Pengadaan terdiri atas:

a. Subbagian Rumah Tangga; dan

b. Subbagian Barang Milik Negara.

Pasal 27

(1) Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan administrasi, pengelolaan, dan

pemeliharaan urusan kerumahtanggaan, kampus

Pengembangan Kompetensi serta sarana dan prasarana.

(2) Subbagian Barang Milik Negara mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan administrasi dan

pengelolaan barang milik negara serta layanan pengadaan

barang/jasa.

BAB VI

DEPUTI BIDANG KAJIAN KEBIJAKAN DAN

INOVASI ADMINISTRASI NEGARA

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Pasal 28

(1) Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi

Negara merupakan unsur pelaksana sebagian tugas dan

fungsi LAN di bidang pengkajian kebijakan dan

pengembangan inovasi administrasi negara yang berada

di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala.

Page 12: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 12 -

(2) Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi

Negara dipimpin oleh Deputi.

Pasal 29

Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi

Negara mempunyai tugas menyelenggarakan pengkajian

kebijakan di bidang administrasi negara, pengembangan

inovasi administrasi negara, dan pembinaan JF Analis

Kebijakan.

Pasal 30

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 29, Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi

Administrasi Negara menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan di bidang pengkajian kebijakan

administrasi negara, pengembangan inovasi administrasi

negara, dan pembinaan JF Analis Kebijakan;

b. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di

bidang pengkajian kebijakan administrasi negara,

pengembangan inovasi administrasi negara, serta

pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF

Analis Kebijakan;

c. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan di bidang

pengkajian kebijakan administrasi negara,

pengembangan inovasi administrasi negara, serta

pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF

Analis Kebijakan; dan

d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 31

(1) Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi

Negara terdiri atas:

Page 13: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 13 -

a. Pusat Kajian Kebijakan Administrasi Negara;

b. Pusat Pembinaan Analis Kebijakan; dan

c. Pusat Inovasi Administrasi Negara.

(2) Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf

b, dan huruf c dipimpin oleh Kepala Pusat.

(3) Struktur organisasi Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan

Inovasi Administrasi Negara sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan

bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Lembaga ini.

Bagian Ketiga

Pusat Kajian Kebijakan Administrasi Negara

Pasal 32

Pusat Kajian Kebijakan Administrasi Negara mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi,

dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan,

analisis, evaluasi dan penyusunan laporan di bidang

pengkajian kebijakan administrasi negara.

Pasal 33

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 32, Pusat Kajian Kebijakan Administrasi Negara

menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan penyiapan perumusan kebijakan di bidang

pengkajian kebijakan administrasi negara;

b. pengelolaan pengkajian kebijakan administrasi negara;

c. pelaksanaan penyiapan koordinasi dan sinkronisasi

pelaksanaan kebijakan di bidang pengkajian kebijakan

administrasi negara;

d. pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan

di bidang pengkajian kebijakan administrasi negara; dan

e. pemberian dukungan teknis dan administratif di

lingkungan Pusat.

Pasal 34

Pusat Kajian Kebijakan Administrasi Negara terdiri atas KJF.

Page 14: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 14 -

Bagian Keempat

Pusat Pembinaan Analis Kebijakan

Pasal 35

Pusat Pembinaan Analis Kebijakan mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi,

dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan,

analisis, evaluasi dan penyusunan laporan di bidang

pembinaan JF Analis Kebijakan.

Pasal 36

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 35, Pusat Pembinaan Analis Kebijakan

menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan penyiapan perumusan kebijakan di bidang

pembinaan JF Analis Kebijakan;

b. pelaksanaan penyiapan koordinasi dan sinkronisasi

pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan JF Analis

Kebijakan;

c. pelaksanaan penyusunan dan pengembangan kebijakan

sistem informasi JF Analis Kebijakan;

d. pelaksanaan penyusunan formasi dan pelaksanaan

seleksi JF Analis Kebijakan;

e. pelaksanaan Pengembangan Kompetensi dan sertifikasi

JF Analis Kebijakan;

f. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kinerja JF Analis

Kebijakan;

g. pelaksanaan pemantauan, analisis, evaluasi, dan

penyusunan laporan di bidang pembinaan JF Analis

Kebijakan; dan

h. pemberian dukungan teknis dan administratif di

lingkungan Pusat.

Pasal 37

Pusat Pembinaan Analis Kebijakan terdiri atas:

a. Bidang Formasi dan Seleksi;

Page 15: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 15 -

b. Bidang Pengembangan Kompetensi dan Sertifikasi; dan

c. KJF.

Pasal 38

Bidang Formasi dan Seleksi mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan formasi dan pelaksanaan seleksi JF Analis

Kebijakan.

Pasal 39

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 38, Bidang Formasi dan Seleksi menyelenggarakan

fungsi:

a. pelaksanaan penyiapan bahan perumusan, pemantauan,

dan evaluasi kebijakan dan program di bidang formasi dan

seleksi JF Analis Kebijakan;

b. pelaksanaan penyiapan bahan penyusunan formasi dan

pelaksanaan seleksi JF Analis Kebijakan; dan

c. pelaksanaan penyiapan penerbitan surat rekomendasi

pengangkatan JF Analis Kebijakan.

Pasal 40

Bidang Pengembangan Kompetensi dan Sertifikasi mempunyai

tugas melaksanakan Pengembangan Kompetensi dan

sertifikasi JF Analis Kebijakan.

Pasal 41

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 40, Bidang Pengembangan Kompetensi dan Sertifikasi

menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan penyiapan bahan perumusan, pemantauan,

dan evaluasi kebijakan di bidang Pengembangan

Kompetensi dan sertifikasi JF Analis Kebijakan; dan

b. penyiapan bahan pelaksanaan Pengembangan

Kompetensi dan sertifikasi JF Analis Kebijakan.

Page 16: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 16 -

Bagian Kelima

Pusat Inovasi Administrasi Negara

Pasal 42

Pusat Inovasi Administrasi Negara mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi,

dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan,

analisis, evaluasi dan penyusunan laporan di bidang

pengembangan inovasi administrasi negara.

Pasal 43

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 42, Pusat Inovasi Administrasi Negara menyelenggarakan

fungsi:

a. pelaksanaan penyiapan perumusan kebijakan di bidang

pengembangan inovasi administrasi negara;

b. pelaksanaan pengembangan inovasi administrasi negara;

c. pelaksanaan penyiapan koordinasi dan sinkronisasi

pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan inovasi

administrasi negara;

d. pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan

di bidang pengembangan inovasi administrasi negara; dan

e. pemberian dukungan teknis dan administratif di

lingkungan Pusat.

Pasal 44

Pusat Inovasi Administrasi Negara terdiri atas KJF.

Page 17: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 17 -

BAB VII

DEPUTI BIDANG KAJIAN DAN

INOVASI MANAJEMEN APARATUR SIPIL NEGARA

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Pasal 45

(1) Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen Aparatur

Sipil Negara merupakan unsur pelaksana sebagian tugas

dan fungsi LAN di bidang kajian dan inovasi manajemen

ASN yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala.

(2) Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen Aparatur

Sipil Negara dipimpin oleh Deputi.

Pasal 46

Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen Aparatur Sipil

Negara mempunyai tugas menyelenggarakan pengkajian di

bidang manajemen ASN serta inovasi di bidang manajemen

Pengembangan Kompetensi Pegawai ASN dan bidang teknologi

Pengembangan Kompetensi.

Pasal 47

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 46, Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen

Aparatur Sipil Negara menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan di bidang pengkajian manajemen

ASN serta inovasi di bidang manajemen Pengembangan

Kompetensi Pegawai ASN dan bidang teknologi

Pengembangan Kompetensi;

b. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di

bidang pengkajian manajemen ASN serta inovasi di

bidang manajemen Pengembangan Kompetensi Pegawai

ASN dan bidang teknologi Pengembangan Kompetensi;

c. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan di bidang

pengkajian manajemen ASN serta inovasi di bidang

Page 18: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 18 -

manajemen Pengembangan Kompetensi Pegawai ASN dan

bidang teknologi Pengembangan Kompetensi; dan

d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 48

(1) Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen Aparatur

Sipil Negara terdiri atas:

a. Pusat Kajian Manajemen Aparatur Sipil Negara;

b. Pusat Inovasi Manajemen Pengembangan

Kompetensi Aparatur Sipil Negara; dan

c. Pusat Teknologi Pengembangan Kompetensi.

(2) Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf

b, dan huruf c dipimpin oleh Kepala Pusat.

(3) Struktur organisasi Deputi Bidang Kajian dan Inovasi

Manajemen Aparatur Sipil Negara sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan

bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Lembaga ini.

Bagian Ketiga

Pusat Kajian Manajemen Aparatur Sipil Negara

Pasal 49

Pusat Kajian Manajemen Aparatur Sipil Negara mempunyai

tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan,

koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, serta

pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di

bidang pengkajian manajemen ASN.

Pasal 50

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 49, Pusat Kajian Manajemen Aparatur Sipil Negara

menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan penyiapan perumusan kebijakan di bidang

pengkajian manajemen ASN;

b. pelaksanaan pengkajian manajemen ASN;

Page 19: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 19 -

c. pelaksanaan penyiapan koordinasi dan sinkronisasi

pelaksanaan kebijakan di bidang pengkajian manajemen

ASN;

d. pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan

di bidang pengkajian manajemen ASN; dan

e. pemberian dukungan teknis dan administratif di

lingkungan Pusat.

Pasal 51

Pusat Kajian Manajemen Aparatur Sipil Negara terdiri atas

KJF.

Bagian Keempat

Pusat Inovasi Manajemen Pengembangan Kompetensi

Aparatur Sipil Negara

Pasal 52

Pusat Inovasi Manajemen Pengembangan Kompetensi

Aparatur Sipil Negara mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, dan sinkronisasi

pelaksanaan kebijakan serta inovasi, dan pemantauan,

analisis, evaluasi, serta penyusunan laporan inovasi di bidang

manajemen Pengembangan Kompetensi Pegawai ASN.

Pasal 53

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 52, Pusat Inovasi Manajemen Pengembangan

Kompetensi Aparatur Sipil Negara menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan penyiapan perumusan kebijakan serta

inovasi di bidang manajemen Pengembangan Kompetensi

ASN;

b. pelaksanaan pengembangan inovasi manajemen

Pengembangan Kompetensi ASN;

c. pelaksanaan penyiapan koordinasi dan sinkronisasi

pelaksanaan kebijakan serta inovasi di bidang manajemen

Pengembangan Kompetensi ASN;

d. pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan

Page 20: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 20 -

inovasi di bidang manajemen Pengembangan Kompetensi

ASN; dan

e. pemberian dukungan teknis dan administratif di

lingkungan Pusat.

Pasal 54

Pusat Inovasi Manajemen Pengembangan Kompetensi

Aparatur Sipil Negara terdiri atas KJF.

Bagian Kelima

Pusat Teknologi Pengembangan Kompetensi

Pasal 55

Pusat Teknologi Pengembangan Kompetensi mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi,

dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan serta inovasi, dan

pemantauan, analisis, evaluasi, serta penyusunan laporan

inovasi di bidang teknologi Pengembangan Kompetensi.

Pasal 56

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 55, Pusat Teknologi Pengembangan Kompetensi

menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan penyiapan perumusan kebijakan serta

inovasi di bidang teknologi Pengembangan Kompetensi;

b. pelaksanaan pengembangan inovasi teknologi

Pengembangan Kompetensi;

c. pelaksanaan penyiapan koordinasi dan sinkronisasi

pelaksanaan kebijakan serta inovasi di bidang teknologi

Pengembangan Kompetensi;

d. pelaksanaan promosi dan replikasi inovasi di bidang

teknologi Pengembangan Kompetensi;

e. pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan

inovasi di bidang teknologi Pengembangan Kompetensi;

dan

f. pemberian dukungan teknis dan administratif di

lingkungan Pusat.

Page 21: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 21 -

Pasal 57

Pusat Teknologi Pengembangan Kompetensi terdiri atas KJF.

BAB VIII

DEPUTI BIDANG KEBIJAKAN PENGEMBANGAN

KOMPETENSI APARATUR SIPIL NEGARA

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Pasal 58

(1) Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi

Aparatur Sipil Negara merupakan unsur pelaksana

sebagian tugas dan fungsi LAN di bidang Pengembangan

Kompetensi Pegawai ASN yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala.

(2) Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi

Aparatur Sipil Negara dipimpin oleh Deputi.

Pasal 59

Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi Aparatur

Sipil Negara mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan

kebijakan Pengembangan Kompetensi Pegawai ASN, serta

membina JF di bidang pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN.

Pasal 60

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 59, Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi

Aparatur Sipil Negara menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan di bidang Pengembangan

Kompetensi Pegawai ASN;

b. perencanaan dan pemantauan kebutuhan Pengembangan

Kompetensi Pegawai ASN;

c. pengembangan dan penetapan program penyelenggaraan,

standar kualitas, serta akreditasi lembaga penyelenggara

Page 22: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 22 -

Pengembangan Kompetensi Pegawai ASN;

d. pelaksanaan akreditasi lembaga Pengembangan

Kompetensi Pegawai ASN, baik sendiri maupun bersama

lembaga pemerintah lainnya;

e. pelaksanaan akreditasi dan sertifikasi di bidangnya

dengan melibatkan kementerian dan lembaga terkait;

f. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta

pedoman penyelenggaraan dan pelaksanaan

Pengembangan Kompetensi teknis fungsional dan

penjenjangan tertentu di bidang Pengembangan

Kompetensi Pegawai ASN;

g. pelaksanaan sertifikasi kelulusan peserta pendidikan dan

pelatihan penjenjangan;

h. pembinaan JF di bidang pendidikan dan pelatihan

Pegawai ASN;

i. pelaksanaan koordinasi dan pengembangan sistem

informasi Pengembangan Kompetensi ASN;

j. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan di bidang

Pengembangan Kompetensi Pegawai ASN; dan

k. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 61

(1) Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi

Aparatur Sipil Negara terdiri atas:

a. Pusat Pembinaan Program dan Kebijakan

Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara;

dan

b. Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Bidang

Pengembangan Kompetensi Pegawai Aparatur Sipil

Negara.

(2) Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan

huruf b dipimpin oleh Kepala Pusat.

(3) Struktur organisasi Deputi Bidang Kebijakan

Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara

Page 23: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 23 -

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam

Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Peraturan Lembaga ini.

Bagian Ketiga

Pusat Pembinaan Program dan Kebijakan Pengembangan

Kompetensi Aparatur Sipil Negara

Pasal 62

Pusat Pembinaan Program dan Kebijakan Pengembangan

Kompetensi Aparatur Sipil Negara mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, perencanaan,

dan pemantauan kebutuhan di bidang Pengembangan

Kompetensi Pegawai ASN, pengembangan dan penetapan

program penyelenggaraan, standar kualitas, serta akreditasi

lembaga penyelenggara Pengembangan Kompetensi Pegawai

ASN, pelaksanaan akreditasi lembaga penyelenggara

Pengembangan Kompetensi Pegawai ASN, baik sendiri maupun

bersama lembaga pemerintah lainnya, pelaksanaan akreditasi

dan sertifikasi di bidangnya dengan melibatkan kementerian

dan lembaga terkait, serta penyusunan norma, standar,

prosedur, dan kriteria serta pedoman penyelenggaraan dan

pelaksanaan pelatihan teknis fungsional dan penjenjangan

tertentu di bidang Pengembangan Kompetensi Pegawai ASN,

pelaksanaan sertifikasi kelulusan peserta pelatihan

penjenjangan, dan pengembangan sistem informasi

Pengembangan Kompetensi ASN, serta pemantauan, analisis,

evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pembinaan

program dan Pengembangan Kompetensi Pegawai ASN.

Pasal 63

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 62, Pusat Pembinaan Program dan Kebijakan

Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara

menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan penyiapan perumusan kebijakan di bidang

Pengembangan Kompetensi Pegawai ASN;

Page 24: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 24 -

b. pelaksanaan pengendalian dan pemantauan kebijakan

pembinaan program Pengembangan Kompetensi;

c. pelaksanaan perencanaan dan pemantauan kebutuhan

Pengembangan Kompetensi Pegawai ASN;

d. pelaksanaan pengembangan dan penetapan program

penyelenggaraan, standar kualitas, serta akreditasi

lembaga penyelenggara Pengembangan Kompetensi

Pegawai ASN;

e. pelaksanaan akreditasi lembaga penyelenggara

Pengembangan Kompetensi Pegawai ASN, baik sendiri

maupun bersama lembaga pemerintah lainnya;

f. pelaksanaan akreditasi dan sertifikasi di bidangnya

dengan melibatkan kementerian dan lembaga terkait;

g. pelaksanaan penyusunan norma, standar, prosedur, dan

kriteria serta pedoman penyelenggaraan dan pelaksanaan

pelatihan teknis fungsional dan penjenjangan tertentu di

bidang Pengembangan Kompetensi Pegawai ASN;

h. pelaksanaan sertifikasi kelulusan peserta pelatihan

penjenjangan;

i. pelaksanaan penyiapan pengembangan kebijakan sistem

informasi Pengembangan Kompetensi ASN;

j. pelaksanaan penyiapan perumusan kebijakan

pengembangan karakter ASN;

k. pelaksanaan penjaminan mutu Pengembangan

Kompetensi ASN;

l. pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan

di bidang Pengembangan Kompetensi Pegawai ASN; dan

m. pemberian dukungan teknis dan administratif di

lingkungan Pusat.

Pasal 64

Pusat Pembinaan Program dan Kebijakan Pengembangan

Kompetensi Aparatur Sipil Negara terdiri atas:

a. Bidang Penjaminan Mutu dan Akreditasi; dan

b. KJF.

Page 25: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 25 -

Pasal 65

Bidang Penjaminan Mutu dan Akreditasi mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan bahan penyusunan, pemantauan,

dan evaluasi kebijakan standardisasi penjaminan mutu

Pengembangan Kompetensi ASN, serta pelaksanaan akreditasi

lembaga penyelenggara Pengembangan Kompetensi ASN dan

sertifikasi di bidang Pengembangan Kompetensi ASN.

Pasal 66

Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 65, Bidang Penjaminan Mutu dan Akreditasi

menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan penjaminan mutu

program Pengembangan Kompetensi;

b. penyiapan bahan pengembangan dan penetapan program

penyelenggaraan, standar kualitas, serta akreditasi

lembaga penyelenggara Pengembangan Kompetensi

Pegawai ASN;

c. penyiapan bahan pelaksanaan akreditasi lembaga

penyelenggara Pengembangan Kompetensi Pegawai ASN,

baik sendiri maupun bersama lembaga pemerintah

lainnya;

d. penyiapan bahan pelaksanaan akreditasi dan sertifikasi di

bidangnya dengan melibatkan kementerian dan lembaga

terkait;

e. penyiapan bahan pelaksanaan penjaminan mutu

Pengembangan Kompetensi ASN; dan

f. penyiapan bahan penyusunan, pemantauan dan evaluasi

kebijakan pelaksanaan standardisasi penjaminan mutu

Pengembangan Kompetensi ASN.

Page 26: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 26 -

Bagian Keempat

Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Bidang Pengembangan

Kompetensi Pegawai Aparatur Sipil Negara

Pasal 67

Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Bidang Pengembangan

Kompetensi Pegawai Aparatur Sipil Negara mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi

dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan,

analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan pembinaan JF di

bidang Pengembangan Kompetensi Pegawai ASN.

Pasal 68

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 67, Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Bidang

Pengembangan Kompetensi Pegawai Aparatur Sipil Negara

menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan penyiapan perumusan, pemantauan, dan

evaluasi kebijakan pembinaan JF di bidang

Pengembangan Kompetensi Pegawai ASN;

b. pelaksanaan pembinaan JF di bidang Pengembangan

Kompetensi Pegawai ASN;

c. pelaksanaan penyusunan formasi dan pelaksanaan

seleksi JF di bidang Pengembangan Kompetensi Pegawai

ASN;

d. pelaksanaan Pengembangan Kompetensi dan sertifikasi

JF di bidang Pengembangan Kompetensi Pegawai ASN;

e. pelaksanaan penyusunan dan pengembangan kebijakan

sistem informasi JF di bidang Pengembangan Kompetensi

Pegawai ASN;

f. pelaksanaan pemantauan, analisis, evaluasi, dan

pelaporan pembinaan JF di bidang Pengembangan

Kompetensi Pegawai ASN; dan

g. pemberian dukungan teknis dan administratif di

lingkungan Pusat.

Page 27: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 27 -

Pasal 69

Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Bidang Pengembangan

Kompetensi Pegawai Aparatur Sipil Negara terdiri atas:

a. Bidang Pengembangan Kompetensi dan Sertifikasi; dan

b. KJF.

Pasal 70

Bidang Pengembangan Kompetensi dan Sertifikasi mempunyai

tugas melaksanakan urusan penyiapan program

Pengembangan Kompetensi, perumusan standar kompetensi

dan sertifikasi, serta penyiapan perumusan, pemantauan, dan

evaluasi kebijakan pembinaan JF di bidang Pengembangan

Kompetensi Pegawai ASN.

Pasal 71

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 70, Bidang Pengembangan Kompetensi dan Sertifikasi

Jabatan Fungsional Bidang Pengembangan Kompetensi

Pegawai Aparatur Sipil Negara menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan perumusan, pemantauan, dan evaluasi

kebijakan pembinaan JF di bidang Pengembangan

Kompetensi Pegawai ASN;

b. penyiapan bahan program Pengembangan Kompetensi

dan sertifikasi JF di bidang Pengembangan Kompetensi

Pegawai ASN;

c. penyiapan bahan sertifikasi JF di bidang Pengembangan

Kompetensi Pegawai ASN; dan

d. penyiapan bahan penyusunan dan pengembangan

kebijakan sistem informasi JF di bidang Pengembangan

Kompetensi Pegawai ASN.

Page 28: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 28 -

BAB IX

DEPUTI BIDANG PENYELENGGARAAN

PENGEMBANGAN KOMPETENSI

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Pasal 72

(1) Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan

Kompetensi adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan

fungsi LAN di bidang Pengembangan Kompetensi

kepemimpinan nasional dan ASN yang berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada Kepala.

(2) Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan

Kompetensi dipimpin oleh Deputi.

Pasal 73

Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi

mempunyai tugas menyelenggarakan Pengembangan

Kompetensi kepemimpinan nasional dan ASN.

Pasal 74

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 73, Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan

Kompetensi menyelenggarakan fungsi:

a. pengelolaan dan penyelenggaraan Pengembangan

Kompetensi kepemimpinan nasional;

b. pengelolaan dan penyelenggaraan Pengembangan

Kompetensi manajerial Pegawai ASN, baik secara mandiri

maupun bersama-sama lembaga pendidikan dan

pelatihan lainnya;

c. pengelolaan dan penyelenggaraan Pengembangan

Kompetensi teknis dan sosial kultural Pegawai ASN, baik

secara mandiri maupun bersama-sama lembaga

pendidikan dan pelatihan lainnya;

d. penjaminan standar kualitas dan mutu pembelajaran

dalam rangka pembentukan karakter dasar ASN;

Page 29: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 29 -

e. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan di bidang

penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi

kepemimpinan nasional dan ASN; dan

f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 75

(1) Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan

Kompetensi terdiri atas:

a. Pusat Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan

Nasional dan Manajerial Aparatur Sipil Negara;

b. Pusat Pengembangan Kompetensi Teknis dan Sosial

Kultural Aparatur Sipil Negara; dan

c. Pusat Pengembangan Kader Aparatur Sipil Negara.

(2) Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf

b, dan huruf c dipimpin oleh Kepala Pusat.

(3) Struktur organisasi Deputi Bidang Penyelenggaraan

Pengembangan Kompetensi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan

bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Lembaga ini.

Bagian Ketiga

Pusat Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan Nasional

dan Manajerial Aparatur Sipil Negara

Pasal 76

Pusat Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan Nasional dan

Manajerial Aparatur Sipil Negara mempunyai tugas

melaksanakan pengelolaan dan penyelenggaraan

Pengembangan Kompetensi kepemimpinan nasional,

pengelolaan dan penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi

manajerial Pegawai ASN, baik secara mandiri maupun

bersama-sama lembaga pendidikan dan pelatihan lainnya, dan

pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di

Page 30: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 30 -

bidang penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi

kepemimpinan nasional dan ASN.

Pasal 77

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 76, Pusat Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan

Nasional dan Manajerial Aparatur Sipil Negara

menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan rencana penyelenggaraan Pengembangan

Kompetensi di bidang kepemimpinan nasional dan

manajerial ASN;

b. pelaksanaan pengelolaan dan penyelenggaraan

Pengembangan Kompetensi kepemimpinan nasional, baik

secara mandiri maupun bersama-sama lembaga

pendidikan dan pelatihan lainnya;

c. pelaksanaan pengelolaan dan penyelenggaraan

Pengembangan Kompetensi manajerial Pegawai ASN, baik

secara mandiri maupun bersama-sama lembaga

pendidikan dan pelatihan lainnya;

d. pelaksanaan penyiapan dan evaluasi bahan ajar

Pengembangan Kompetensi kepemimpinan nasional dan

manajerial ASN;

e. pelaksanaan penyiapan kepesertaan dan pembinaan

alumni Pengembangan Kompetensi kepemimpinan

nasional dan manajerial ASN; dan

f. pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan

di bidang penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi

kepemimpinan nasional dan manajerial ASN; dan

g. pemberian dukungan teknis dan administratif di

lingkungan Pusat.

Pasal 78

Pusat Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan Nasional dan

Manajerial Aparatur Sipil Negara terdiri atas:

a. Bagian Umum; dan

b. KJF.

Page 31: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 31 -

Pasal 79

Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan

pemberian dukungan teknis dan administratif di

lingkungannya.

Pasal 80

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 79, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan pengelolaan keuangan;

b. penyiapan bahan pelaksanaan urusan ketatausahaan;

dan

c. penyiapan bahan administrasi pengadaan barang/jasa.

Bagian Keempat

Pusat Pengembangan Kompetensi Teknis dan Sosial Kultural

Aparatur Sipil Negara

Pasal 81

Pusat Pengembangan Kompetensi Teknis dan Sosial Kultural

Aparatur Sipil Negara mempunyai tugas melaksanakan

pengelolaan dan penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi

teknis dan sosial kultural Pegawai ASN, baik secara mandiri

maupun bersama-sama lembaga Pengembangan Kompetensi

lainnya.

Pasal 82

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 81, Pusat Pengembangan Kompetensi Teknis, dan Sosial

Kultural Aparatur Sipil Negara menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan rencana pelaksanaan Pengembangan

Kompetensi di bidang teknis dan sosial kultural ASN;

b. pelaksanaan pengelolaan dan penyelenggaraan

Pengembangan Kompetensi teknis dan sosial kultural

Pegawai ASN, baik secara mandiri maupun bersama-sama

lembaga Pengembangan Kompetensi lainnya;

c. pelaksanaan penyiapan dan evaluasi bahan ajar

Pengembangan Kompetensi teknis dan sosial kultural

ASN;

Page 32: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 32 -

d. pelaksanaan penyiapan kepesertaan dan pembinaan

alumni Pengembangan Kompetensi teknis dan sosial

kultural ASN;

e. pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan

di bidang penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi

teknis dan sosial kultural ASN; dan

f. pemberian dukungan teknis dan administratif di

lingkungan Pusat.

Pasal 83

Pusat Pengembangan Kompetensi Teknis dan Sosial Kultural

Aparatur Sipil Negara terdiri atas:

a. Bagian Umum; dan

b. KJF.

Pasal 84

Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan

pemberian dukungan teknis dan administratif di

lingkungannya.

Pasal 85

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 84, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan pengelolaan keuangan;

b. penyiapan bahan administrasi pengadaan barang/jasa;

dan

c. penyiapan bahan pelaksanaan urusan ketatausahaan.

Bagian Kelima

Pusat Pengembangan Kader Aparatur Sipil Negara

Pasal 86

Pusat Pengembangan Kader Aparatur Sipil Negara mempunyai

tugas melaksanakan penjaminan standar kualitas dan mutu

pembelajaran dalam rangka pembentukan karakter dasar ASN.

Page 33: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 33 -

Pasal 87

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 86, Pusat Pengembangan Kader Aparatur Sipil Negara

menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan rencana pelaksanaan Pengembangan

Kompetensi kader ASN;

b. pelaksanaan penjaminan standar kualitas dan mutu

pembelajaran dalam rangka pembentukan karakter dasar

ASN;

c. pelaksanaan kebijakan pengembangan kader ASN;

d. pelaksanaan sistem pengembangan percepatan karier

ASN, dan pengembangan karakter ASN;

e. penyiapan rencana dan bahan pembinaan pelaksanaan

pengembangan karakter ASN;

f. penyiapan penjaminan standar kualitas dan mutu

pembelajaran dalam rangka pembentukan karakter dasar

ASN;

g. pelaksanaan penyiapan dan evaluasi bahan ajar

Pengembangan Kompetensi kader ASN dan

pengembangan karakter ASN;

h. pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan

di bidang penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi

kader ASN; dan

i. pelaksanaan pemberian dukungan teknis dan

administratif di lingkungan Pusat.

Pasal 88

Pusat Pengembangan Kader Aparatur Sipil Negara terdiri atas:

a. Bagian Umum; dan

b. KJF.

Pasal 89

Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan

pemberian dukungan teknis dan administratif di

lingkungannya.

Page 34: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 34 -

Pasal 90

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 89, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan pengelolaan keuangan;

b. penyiapan bahan administrasi pengadaan barang/jasa;

dan

c. penyiapan bahan pelaksanaan urusan ketatausahaan.

BAB X

INSPEKTORAT

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Pasal 91

(1) Inspektorat berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala melalui Sekretaris Utama.

(2) Inspektorat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dipimpin oleh Inspektur.

Pasal 92

Inspektorat mempunyai tugas melaksanakan pengawasan

intern di lingkungan LAN.

Pasal 93

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 92, Inspektorat menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan kebijakan teknis pengawasan intern;

b. pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan

keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan

kegiatan pengawasan lainnya;

c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas

penugasan Kepala;

d. penyusunan laporan hasil pengawasan; dan

e. pemberian dukungan teknis dan administratif di

lingkungan Inspektorat.

Page 35: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 35 -

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 94

(1) Inspektorat terdiri atas KJF.

(2) Struktur organisasi Inspektorat sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan

bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Lembaga ini.

BAB XI

PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Pasal 95

(1) Pusat Data dan Sistem Informasi berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala melalui Sekretaris

Utama.

(2) Pusat Data dan Sistem Informasi sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dipimpin oleh Kepala Pusat.

Pasal 96

Pusat Data dan Sistem Informasi mempunyai tugas

melaksanakan pengelolaan data dan informasi serta

pengembangan sistem informasi.

Pasal 97

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 96, Pusat Data dan Sistem Informasi menyelenggarakan

fungsi:

a. pengelolaan data dan informasi;

b. pelaksanaan pengembangan sistem teknologi informasi;

c. penyajian data dan informasi;

d. penyusunan laporan data dan informasi;

e. pengelolaan jaringan sistem informasi; dan

Page 36: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 36 -

f. pemberian dukungan teknis dan administratif di

lingkungan Pusat.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 98

(1) Pusat Data dan Sistem Informasi terdiri atas KJF.

(2) Struktur organisasi Pusat Data dan Sistem Informasi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam

Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Peraturan Lembaga ini.

BAB XII

PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN PEMETAAN

KOMPETENSI APARATUR SIPIL NEGARA,

DAN PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN

Bagian Kesatu

Kedudukan

Pasal 99

(1) Di lingkungan LAN dibentuk Pusat Pelatihan dan

Pengembangan dan Pemetaan Kompetensi Aparatur Sipil

Negara, dan Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan

Kajian sebagai unsur pendukung pelaksanaan tugas dan

fungsi LAN.

(2) Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala melalui

Sekretaris Utama.

Pasal 100

(1) Pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99, terdiri atas:

a. Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Pemetaan

Kompetensi Aparatur Sipil Negara di Jatinangor;

Page 37: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 37 -

b. Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian

Manajemen Pemerintahan di Makassar;

c. Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian

Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Samarinda;

dan

d. Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian

Hukum Administrasi Negara di Banda Aceh.

(2) Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf

b, huruf c, dan huruf d dipimpin oleh Kepala Pusat.

Bagian Kedua

Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan

Pemetaan Kompetensi Aparatur Sipil Negara

Pasal 101

Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Pemetaan Kompetensi

Aparatur Sipil Negara mempunyai tugas melaksanakan

pelatihan dan pengembangan ASN, serta pengkajian di bidang

pemetaan kompetensi dan kapasitas ASN.

Pasal 102

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 101, Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Pemetaan

Kompetensi Aparatur Sipil Negara menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan pelatihan dan pengembangan ASN;

b. pelaksanaan pengkajian dan inovasi pengembangan

sistem dan instrumen di bidang pemetaan kompetensi

dan kapasitas ASN; dan

c. pelaksanaan urusan perencanaan, anggaran, sumber

daya manusia, dan kerumahtanggaan.

Pasal 103

(1) Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Pemetaan

Kompetensi Aparatur Sipil Negara terdiri atas:

a. Bagian Umum; dan

b. KJF.

Page 38: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 38 -

(2) Struktur organisasi Pusat Pelatihan dan Pengembangan

dan Pemetaan Kompetensi Aparatur Sipil Negara

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam

Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Peraturan Lembaga ini.

Pasal 104

Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan

perencanaan, anggaran, sumber daya manusia, dan

kerumahtanggaan di lingkungan Pusat.

Pasal 105

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 104, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan penyusunan rencana kinerja dan

anggaran, dan pengelolaan keuangan; dan

b. penyiapan bahan pengelolaan dan pemberian dukungan

administrasi sumber daya manusia, kerumahtanggaan,

pengadaan barang/jasa, dan pengelolaan barang milik

negara.

Bagian Ketiga

Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan

Kajian Manajemen Pemerintahan

Pasal 106

Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Manajemen

Pemerintahan mempunyai tugas melaksanakan pelatihan dan

pengembangan ASN, serta pengkajian di bidang manajemen

pemerintahan.

Pasal 107

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 106, Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian

Manajemen Pemerintahan menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan pelatihan dan pengembangan ASN;

Page 39: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 39 -

b. pelaksanaan pengkajian di bidang manajemen

pemerintahan; dan

c. pelaksanaan urusan perencanaan, anggaran, sumber

daya manusia dan kerumahtanggaan.

Pasal 108

(1) Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian

Manajemen Pemerintahan terdiri atas:

a. Bagian Umum; dan

b. KJF.

(2) Struktur organisasi Pusat Pelatihan dan Pengembangan

dan Kajian Manajemen Pemerintahan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Lembaga ini.

Pasal 109

Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan

perencanaan, anggaran, sumber daya manusia, dan

kerumahtanggaan di lingkungan Pusat.

Pasal 110

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 109, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan penyusunan rencana kinerja dan

anggaran, dan pengelolaan keuangan; dan

b. penyiapan bahan pengelolaan dan pemberian dukungan

administrasi sumber daya manusia, kerumahtanggaan,

pengadaan barang/jasa, dan pengelolaan barang milik

negara.

Bagian Keempat

Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan

Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah

Pasal 111

Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi

dan Otonomi Daerah mempunyai tugas melaksanakan

Page 40: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 40 -

pelatihan dan pengembangan ASN, serta pengkajian di bidang

desentralisasi dan otonomi daerah.

Pasal 112

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 111, Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian

Desentralisasi dan Otonomi Daerah menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan pelatihan dan pengembangan ASN;

b. pelaksanaan pengkajian di bidang desentralisasi dan

otonomi daerah;

c. pelaksanaan urusan perencanaan, keuangan, sumber

daya manusia dan kerumahtanggaan.

Pasal 113

(1) Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian

Desentralisasi dan Otonomi Daerah terdiri atas:

a. Bagian Umum; dan

b. KJF.

(2) Struktur organisasi Pusat Pelatihan dan Pengembangan

dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam

Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Peraturan Lembaga ini.

Pasal 114

Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan

perencanaan, anggaran, sumber daya manusia, dan

kerumahtanggaan di lingkungan Pusat.

Pasal 115

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 114, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan penyusunan rencana kinerja dan

anggaran, dan pengelolaan keuangan; dan

Page 41: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 41 -

b. penyiapan bahan pengelolaan dan pemberian dukungan

administrasi sumber daya manusia, kerumahtanggaan,

pengadaan barang/jasa, dan pengelolaan barang milik

negara.

Bagian Kelima

Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan

Kajian Hukum Administrasi Negara

Pasal 116

Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Hukum

Administrasi Negara mempunyai tugas melaksanakan

pelatihan dan pengembangan ASN, serta pengkajian di bidang

hukum administrasi negara.

Pasal 117

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 116, Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian

Hukum Administrasi Negara menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan pelatihan dan pengembangan ASN;

b. pelaksanaan pengkajian di bidang hukum administrasi

negara; dan

c. pelaksanaan urusan perencanaan, keuangan, sumber

daya manusia dan kerumahtanggaan.

Pasal 118

(1) Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Hukum

Administrasi Negara terdiri atas:

a. Bagian Umum; dan

b. KJF.

(2) Struktur organisasi Pusat Pelatihan dan Pengembangan

dan Kajian Hukum Administrasi Negara sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Lembaga ini.

Page 42: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 42 -

Pasal 119

Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan

perencanaan, anggaran, sumber daya manusia, dan

kerumahtanggaan di lingkungan Pusat.

Pasal 120

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 119, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan penyusunan rencana kinerja dan

anggaran, dan pengelolaan keuangan; dan

b. penyiapan bahan pengelolaan dan pemberian dukungan

administrasi sumber daya manusia, kerumahtanggaan,

pengadaan barang/jasa, dan pengelolaan barang milik

negara.

BAB XIII

UNIT PELAKSANA TEKNIS

Pasal 121

(1) Untuk melaksanakan tugas teknis operasional dan/atau

teknis penunjang di lingkungan LAN, dapat dibentuk Unit

Pelaksana Teknis.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi dan tata kerja

Unit Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) diatur dengan Peraturan LAN setelah mendapat

persetujuan tertulis dari Menteri.

BAB XIV

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 122

Di lingkungan LAN dapat ditetapkan JF sesuai dengan

kebutuhan yang pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 43: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 43 -

Pasal 123

(1) KJF mempunyai tugas memberikan pelayanan fungsional

dalam pelaksanaan tugas dan fungsi JPT pratama sesuai

dengan bidang keahliannya.

(2) Dalam rangka pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), Kepala menetapkan Koordinator Pelaksana

Fungsi Pelayanan Fungsional sesuai dengan ruang lingkup

bidang tugas dan fungsi masing-masing JPT pratama.

(3) Koordinator Pelaksana Fungsi Pelayanan Fungsional

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mempunyai tugas

mengoordinasikan dan mengelola kegiatan pelayanan

fungsional sesuai dengan bidang tugas masing-masing JF.

(4) Pembagian tugas Koordinator Pelaksana Fungsi Pelayanan

Fungsional ditetapkan oleh Kepala.

Pasal 124

(1) KJF sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123 ayat (1),

terdiri atas berbagai jenis JF sesuai dengan bidang

keahlian yang pengangkatannya dilaksanakan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Jumlah KJF sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

ditentukan berdasarkan kebutuhan yang didasari atas

analisis jabatan dan beban kerja.

(3) Tugas, jenis, dan jenjang KJF sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) ditetapkan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang mengatur mengenai masing-

masing JF.

BAB XV

TATA KERJA

Pasal 125

Kepala dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, harus

menerapkan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

Page 44: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 44 -

Pasal 126

(1) LAN harus menyusun proses bisnis yang menggambarkan

tata hubungan kerja yang efektif dan efisien antar unit

organisasi di lingkungan LAN.

(2) Proses bisnis antar unit organisasi di lingkungan LAN

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan

Peraturan LAN.

Pasal 127

Kepala menyampaikan laporan kepada Presiden melalui

Menteri mengenai hasil pelaksanaan urusan pemerintahan

yang menjadi lingkup tugasnya secara berkala atau sewaktu-

waktu sesuai kebutuhan.

Pasal 128

LAN harus menyusun analisis jabatan, peta jabatan, analisis

beban kerja, uraian tugas, dan uraian fungsi terhadap seluruh

jabatan di lingkungan LAN.

Pasal 129

Setiap unsur di lingkungan LAN dalam melaksanakan tugas

dan fungsi harus menerapkan prinsip koordinasi, integrasi,

dan sinkronisasi, baik dalam lingkungan LAN sendiri, maupun

dalam hubungan antara LAN dengan lembaga lain terkait.

Pasal 130

Semua unsur di lingkungan LAN harus menerapkan sistem

pengendalian intern pemerintah di lingkungan masing-masing

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 131

(1) Setiap pimpinan unit organisasi bertanggung jawab

memimpin dan mengoordinasikan bawahan dan

memberikan pengarahan serta petunjuk bagi pelaksanaan

tugas sesuai dengan uraian tugas dan uraian fungsi yang

telah ditetapkan.

(2) Pengarahan dan petunjuk sebagaimana dimaksud pada

Page 45: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 45 -

ayat (1) harus diikuti dan dipatuhi oleh bawahan secara

bertanggung jawab serta dilaporkan secara berkala sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 132

Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan unit organisasi

harus melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap unit

organisasi di bawahnya

BAB XVI

JABATAN, PENGANGKATAN, DAN PEMBERHENTIAN

Pasal 133

(1) Kepala merupakan JPT utama.

(2) Sekretaris Utama dan Deputi merupakan JPT madya atau

jabatan struktural eselon I.a.

(3) Kepala Biro, Kepala Pusat, dan Inspektur merupakan JPT

pratama atau jabatan struktural eselon II.a.

(4) Kepala Bagian dan Kepala Bidang merupakan jabatan

administrator atau jabatan struktural eselon III.a.

(5) Kepala Subbagian merupakan jabatan pengawas atau

jabatan struktural eselon IV.a.

Pasal 134

Kepala diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul

Menteri.

Pasal 135

(1) Sekretaris Utama dan Deputi diangkat dan diberhentikan

oleh Presiden atas usul Kepala, setelah melalui prosedur

seleksi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

(2) Kepala Biro, Kepala Pusat, dan Inspektur diangkat dan

diberhentikan oleh Kepala, setelah melalui prosedur

seleksi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Page 46: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 46 -

(3) Kepala Bagian, Kepala Bidang, dan Kepala Subbagian

diangkat dan diberhentikan oleh Kepala sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Pejabat fungsional diangkat dan diberhentikan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB XVII

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 136

(1) Unit organisasi yang menangani fungsi di bidang

pengadaan barang/jasa pemerintah karena sifat tugas

dan fungsinya, melaksanakan tugas dan fungsi Unit

Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di

lingkungan LAN.

(2) Kepala Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di

lingkungan LAN diduduki oleh Kepala Bagian yang

menangani fungsi di bidang pengadaan barang/jasa

pemerintah.

Pasal 137

(1) KJF yang menangani fungsi di bidang operasional dan

dukungan teknologi informasi, pemeliharaan jaringan,

dan penyajian informasi karena sifat tugas dan fungsinya,

melaksanakan tugas dan fungsi Unit Layanan Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah secara elektronik di lingkungan

LAN.

(2) Kepala Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

secara Elektronik diduduki oleh Koordinator Pelaksana

Fungsi Pelayanan Fungsional yang ditunjuk menangani

fungsi operasional dan dukungan teknologi informasi,

pengelolaan jaringan sistem informasi, serta penyajian

data dan informasi di lingkungan LAN.

Page 47: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 47 -

Pasal 138

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi diduduki oleh

Kepala Biro yang menangani fungsi pengelolaan dan pelayanan

informasi dan dokumentasi di lingkungan LAN.

Pasal 139

Bagan organisasi LAN dan satuan organisasi di bawah LAN,

tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Peraturan Lembaga ini.

BAB XVIII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 140

Pada saat Peraturan Lembaga ini mulai berlaku, jabatan dan

pejabat yang memangku jabatan di lingkungan LAN

berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1

Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga

Administrasi Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2019 Nomor 14), tetap melaksanakan tugas dan fungsinya

sampai dengan dibentuknya jabatan dan diangkatnya pejabat

berdasarkan Peraturan Lembaga ini.

Pasal 141

Pada saat Peraturan Lembaga ini mulai berlaku, semua

peraturan pelaksanaan dari Peraturan Lembaga Administrasi

Negara Nomor 1 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja

di Lingkungan Lembaga Administrasi Negara (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 14), dinyatakan masih

tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan

dalam Peraturan Lembaga ini.

Page 48: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 48 -

BAB XIX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 142

Pada saat Peraturan Lembaga ini mulai berlaku, Peraturan

Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2019 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Administrasi Negara

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 14),

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 143

Peraturan Lembaga ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Page 49: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

- 49 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Lembaga ini dengan penempatannya

dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 18 Mei 2020

KEPALA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

REPUBLIK INDONESIA,

Ttd

ADI SURYANTO

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 19 Mei 2020

DIREKTUR JENDERAL

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

Ttd.

WIDODO EKATJAHJANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2020 NOMOR 494

Page 50: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

LAMPIRAN

PERATURAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2020

TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

STRUKTUR ORGANISASI

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

Page 51: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT UTAMA

Page 52: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

STRUKTUR ORGANISASI

DEPUTI BIDANG KAJIAN KEBIJAKAN DAN INOVASI ADMINISTRASI NEGARA

Page 53: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

STRUKTUR ORGANISASI

DEPUTI BIDANG KAJIAN DAN INOVASI

MANAJEMEN APARATUR SIPIL NEGARA

Page 54: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

STRUKTUR ORGANISASI DEPUTI BIDANG KEBIJAKAN PENGEMBANGAN

KOMPETENSI APARATUR SIPIL NEGARA

Page 55: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

STRUKTUR ORGANISASI DEPUTI BIDANG PENYELENGGARAAN

PENGEMBANGAN KOMPETENSI

Page 56: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

STRUKTUR ORGANISASI INSPEKTORAT

Page 57: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

STRUKTUR ORGANISASI PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI

Page 58: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

STRUKTUR ORGANISASI PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN

PEMETAAN KOMPETENSI APARATUR SIPIL NEGARA

Page 59: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

STRUKTUR ORGANISASI PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN

KAJIAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN

Page 60: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

STRUKTUR ORGANISASI PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN

KAJIAN MANAJEMEN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

Page 61: TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …...pengkajian manajemen kebijakan dan pembinaan JF Analis Kebijakan; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala. Bagian

STRUKTUR ORGANISASI

PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 18 Mei 2020

KEPALA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

REPUBLIK INDONESIA,

Ttd.

ADI SURYANTO