tentang dbd

9
TugasRotasi 2 Demam Berdarah Dengue Oleh: Wilma Venia Rahmat 06923003 Preseptor: dr. Yusri Dianne Jurnalis, Sp. A (K)

description

demam berdarah dengue terjadi bisa oleh karena banyak faktor. bisa dicegah dengan pemberantasan sarang nyamuk. salah satunya dengan pemberian abate. cairan tubuh manusia dengan masing2 penjelasannya

Transcript of tentang dbd

TugasRotasi 2

Demam Berdarah Dengue

Oleh:Wilma Venia Rahmat06923003

Preseptor:dr. Yusri Dianne Jurnalis, Sp. A (K)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALASPADANG2013ABATE

Abate adalah nama dagang dari temephos, yaitu insektisida golongan organofosfat yang digunakan untuk memberantas jentik nyamuk (larvasida). Temephos termasuk dalam kelompok fenil, mempunyai sifat residual lebih lama, stabil pada temperature 25oC di alam dan pada air garam. Di Indonesia dan beberapa negara lain, pemberantasan vektor DBD, yaitun yamuk A. aegypti dengan menggunakan temephos telah dilakukan. Penggunaan abate pada tempat penampungan air minum telah dinyatakan aman oleh WHO danDepKes RI. Dilakukannya abatisasi adalah untuk memberantas larva/jentik nyamuk yang tidak bisa dimusnahkan oleh penyemprotan insektisida atau fogging di pemukiman penduduk.Abate sebaiknya hanya diaplikasikan pada wadah penampungan air yang sulit dan jarang dikuras. Pada penampungan air yang bisa dikuras sekali seminggu, tidak perlu diberi abate, karena jentik nyamuk bisa mati saat pengurasan (perkembangan dari telur sampai nyamuk dewasa butuh waktu sekitar 9 hari).Cara penggunaan bubuk abate, yaitusetiap 1 gram bubuk abate untuk 10 liter air. Bila tidak ada alat untuk menakar, dapat digunakan sendokmakan, 1 sendok makan sama dengan 10 gram bubuk abate, dan bisa ditaburkan di dalam 100 liter air. Dinding jangan disikat setelah ditaburi bubuk abate. Bubuk akan menempel di dinding bak/ tempayan/ kolam. Bubuk abate tetap efektif sampai 3 bulan.Pada percobaan, seekor tikus jantan baru akan mati jika mengkonsumsi abate sebanyak 8, 6 gr abate / kg berat badan tubuhnya. Pada manusia yang mempunyai berat badan 10 kg (orang dewasa rata-rata 50 kg) mungkin baru akan meninggal jika mengkonsumsi 86 gr abate. Dosis abate yang dibutuhkan untuk membunuh jentikan yamukdalam air minum adalah 10 gr untuk 100 liter air. Untuk mencapai kadar 86 gr abate, dibutuhkan 860 liter air. Jadi, seorang manusia berberat badan 10 kg (balita) baru akan meninggal jika mengkonsumsi sebanyak 860 liter air mengandung abate dengan dosis sesuai aturan pakai.Untungnya, tidak seperti DDT (diklorodifeniltetrakloroetana), abate tidak terakumulasi di dalam tubuh. Sebenarnya, setelah ditaburkan, bubuk abate akan segera menempel di dinding penampung air, sehingga kadarnya di dalam air minum lebih rendah dibanding di dinding penampung air. Daya tempelnya mampu bertahan 2 sampai 3 bulan.Bubuk abate biasanya dibagikan secara gratis oleh puskesmas di setiap kelurahan. Jika ada masyarakat yang membutuhkan, bubuk abate bisa didapatkan di puskesmas atau juga dapat dibeli di apotek.

PetunjukPengunaan:1.Air Bersih: Taburkan0,5 -1 g bubuk abate/m22.Air Agak Keruh: Taburkan1-2 g bubuk abate/m23.Air Keruh: Taburkan2-5 g bubuk abate /m2

CAIRAN TUBUH MANUSIA

Jumlah dan Distribusi1. Air Tubuh Total (Total Body Water) bergantung pada usia, berat badan, jenis kelamin, dan derajat obesitas. Kandungan ini secara perlahan berkurang seiring pertambahan usia.a. Pada bayi.Sekitar 80% berat badannya adalah air. Karena bayi memiliki area permukaan yang lebih besar dibandingkan berat badannya, bayi mengalami kehilangan air tak kasat mata (difusi molekul air melalui sel-sel kulit). Kebutuhan cairannya juga lebih tinggi karena pertumbuhan yang cepat dan peningkatan metabolisme yang mengakibatkan peningkatan produksi urine.b. Pada orang dewasaTotal body water mencapai 60% berat tubuh laki-laki muda dan 50% berat badan perempuan muda. Total body water pada perempuan lebih sedikit karena lemak subkutannya sangat banyak. Jaringan adiposa mengandung air selular yang sangat sedikit.c. Pada orang berusia di atas 65 tahun, total body watermungkin hanya mencapai 40% sampai 50% berat badan2. Distribusi: Total body watertersebar 50% dalam otot, 20% dalam kulit, 20% dalam organ lain, dan 10% dalam darah.

Pengaturan Keseimbangan AirAsupan dan output air harian dari seseorang dengan aktivitas sedang dan suhu tubuh sedang adalah seimbang, yaitu sekitar 2.500 ml. Dalam tubuh yang sehat, penyesuaian terhadap keseimbangan air terjadi melalui peningkatan asupan air dalam mekanisme haus atau melalui penurunan keluaran air oleh ginjal.Asupan air dalam 24 jam terutama didapat dari diet. Makanan yang ditelan mengandung sekitar 700 ml air. Daging mengandung 50% sampai 75% air dan beberapa jenis buah dan sayuran mengandung 95% air.Air atau minuman lain yang dikonsumsi mencapai sekitar 1.600 ml. Air metabolik yang dihasilkan melalui katabolisme mancapai sekitar 300 ml. Katabolisme 1 g lemak menghasilkan 1, 07 ml air; 1 g karbohidrat menghasilkan 0, 55 ml air; dan 1 g protein dengan 0, 41 ml air.

Kebutuhan Cairan ManusiaPada orang sehat asupan dan pengeluaran air seimbang. Bila terjadi gangguan keseimbangan maka mungkindiperlukan koreksi dengan nutrisi parenteral.Asupan air dan makanan rata-rata adalah sekitar 2000 ml, dan kira-kira 200 ml air metabolic berasal dari metabolisme nutrien di dalam tubuh. Air diekskresikan dalam urin dan melalui penguapan yang tidak disadari. Jumlah eksresi urin sekitar 1300 ml/hari, sedangkan melalui penguapan yang tidak disadari (insensible evaporation) sekitar 900 ml/hari.Maka pada pasien yang tidak dapat memperoleh makanan melalui oral memerlukan volume infus per hari yang setara dengan kehilangan air dari tubuh per hari, yaitu :

Dengan perhitungan yang lebih akurat lagi dapat dicari : volume urin normal : 0,5-1 cc/kg/jam Air metabolisme : Dewasa : 5 cc/kg/hari, Anak 12-14 th : 5-6 cc/kg/hari, 7-11 th : 6-7 cc/kg/haribalita : 8 cc/kg/hari Insensible water loss IWL Dewasa : 15 cc/kg/hari Anak : 30-usia(th) cc/kg hari. Jika ada kenaikan suhu : IWL + 200

Kebutuhan air danelektrolit per hari1. Pada orang dewasaAir : 25-40 ml/kg/hrKebutuhan homeostatis Kalium : 20-30 mEq/kg/hr2Na : 2 mEq/kg/hr3K : 1 mEq/kg/hr32. Pada anak dan bayiAir :0-10 kg : 100 ml/kg/hr10-20 kg : 1000 ml/kg + 50 ml/kg di atas 10 kg/hr> 20 kg : 1500 ml/kg + 20 ml/kg di atas 20 kg/hrNa : 3 Meq/kg/hr2QK : 2,5 Meq/kg/hr2

Faktor-faktor modifikasi kebutuhan cairanKebutuhan ekstra / meningkat pada : Demam ( 12% tiap kenaikan suhu 1OC ) Hiperventilasi Suhu lingkungan tinggi Aktivitas ekstrim Setiap kehilangan abnormal ( ex: diare, poliuri, dll )

Kebutuhan menurun pada : Hipotermi ( 12% tiap penurunan suhu 1OC ) Kelembaban sangat tinggi Oligouri atau anuria Aktivitas menurun / tidak beraktivitas Retensi cairan ( ex: gagal jantung, gagal ginjal, dll )

DAFTAR PUSTAKA

1. Hasyimi M, Suwarto, Waluyo. I et all. Pengaruh Temephos terhadap Perolehan Telur Nyamuk Aedes aegypti (L) di Cipinang. Dalam Jurnal Entomologi Indonesia Vol. 3, No. 1. Jakarta: 2006. 14-192. Depkes. Cara Tepat Mencegah Demam Berdarah. www.depkes.go.id/downloads/DBD.PDF. Diaksestanggal 4 Januari 2013.3. http://www.anneahira.com/pencegahan-penyakit-demam-berdarah.htm4. http://gudanginspirasi.wordpress.com/2009/04/03/amankah-abate-untuk-manusia5. Sloane E. Keseimbangan Cairan, Elektrolit, dan Asam-Basa. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta: 2004. 333-3346. Hasan F. terapi Cairan. 2008. http://drfhasan.blogspot.com/2008/01/referat-terapi-cairan.html. Diakses tanggal 4 Januari 2013.