TENANGyangmenghanyutkan

19
TENANG YANG MENGHANYUTKAN zidniagus.wordpress.com

description

inspirasi

Transcript of TENANGyangmenghanyutkan

Page 1: TENANGyangmenghanyutkan

TENANG

YANG MENGHANYUTKAN

zidniagus.wordpress.com

Page 2: TENANGyangmenghanyutkan

Editorial Tenggelamnya Kapal ‘Anti-Tenggelam’

Bencana maritim terburuk sepanjang sejarah dunia terjadi tahun 1912. Kala itu, dunia menyaksikan tenggelamnya Titanic, kapal terbesar dan termewah yang pernah dibuat.

Dengan tinggi 55 meter dan panjang 275 meter, Titanic memiliki rancangan sangat hebat, dan dilukiskan sebagai lambang kebanggaan bangsa Inggris. Banyak yang berkata Titanic takkan mungkin pernah tenggelam. Namun, setelah menabrak gunung es raksasa dalam pelayaran perdananya, Titanic rusak parah, lalu tenggelam di laut Atlantik secara mengenaskan.

Uniknya, karena dianggap takkan mungkin tenggelam, hanya sedikit perahu sekoci yang tersedia. Akibatnya, sekitar 1500 penumpangnya tewas tenggelam di perairan es, termasuk para hartawan dan kaum bangsawan Inggris.

Kemampuan Inggris membuat kapal sebesar ini tentunya mengisyaratkan kehebatan mereka di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Para insinyurnya pastilah amat handal, sangat memahami hukum-hukum fisika, kimia, serta disiplin ilmu lainnya. Mereka adalah para ahli yang mengerti seluk-beluk alam semesta beserta keteraturan, dan kesempurnaannya. Tidak heran jika mereka mampu memanfaatkan apa yang ada di alam untuk membuat karya teknologi hebat, termasuk kapal raksasa Titanic.

Namun, pengetahuan tentang rahasia alam yang sempurna ini tak sampai membuka mata hati mereka akan kebesaran Penciptanya. Buktinya, kehebatan teknologi rancang bangun kapal ini justru melupakan mereka dari yang jauh lebih hebat, yakni rancangan teknologi di alam ciptaan Allah. Mereka justru mengagungkan kapal mereka dan membanggakan diri sendiri. Mereka melupakan Allah, Pencipta diri mereka dan segala yang mereka hasilkan. Mereka sombong hingga mengatakan Titanic sebagai “unshinkable”, takkan dapat tenggelam; dan melengkapinya hanya dengan sedikit perahu penyelamat kecil.

Begitulah, kapal yang digelari anti-tenggelam, justru karam ditelan air setelah menabrak gunung es, air beku raksasa. Singkatnya, Titanic tenggelam setelah menabrak air!

Meski tampak biasa saja, ternyata air sungguh luar biasa. Untuk mengetahui kehebatan ciptaan Allah ini, cukuplah kita bertanya: mungkinkah para insinyur perkapalan memahami ilmu tentang air, teknologi perkapalan, dan teknik pelayaran jika air tak pernah diciptakan? Mampukah mereka membuat kapal laut sehebat Titanic jika lautan tidak pernah ada? Dan yang penting lagi, dapatkah para insinyur kapal pembuat Titanic dan mereka yang membanggakannya, hidup tanpa air?

Begitulah, ternyata air lebih penting dan hebat dari kapal Titanic, insinyur pembuatnya, dan para pengagumnya. Dengan mengkaji air secara rinci, akan kita pahami betapa air memiliki banyak sifat yang menakjubkan. Jika demikian, air pastilah takkan pernah ada dengan sendirinya. Segala kesempurnaan air memperlihatkan kehebatan Pencipta air. Manusia hendaknya tidak berbangga atas karyanya. Sebab segala ciptaan Allah jauh lebih

Page 3: TENANGyangmenghanyutkan

sempurna, termasuk air yang sekilas tampak biasa saja. Dia-lah Allah, Satu-Satunya Tuhan yang sepatutnya kita sanjung. Manusia hendaknya hidup mengabdi kepada-Nya, merendahkan diri di hadapan-Nya, dan jauh dari rasa kesombongan:

“Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendak-Nya...” (QS. Ibrahim, 14:32)

Surat Pembaca

IPTEK ANAK

Assalamu’alaikum

Saya sangat senang dengan terbitnya buletin ‘setengah majalah’ ini, karena telah menambah nuansa baru dalam dunia media masa. Kalau boleh saya usulkan ada rubrik khusus untuk memuat tulisan-tulisan ilmiah populer yang dikirim oleh para pembaca. Juga saya menyarankan agar dibuat kolom iptek untuk anak. Khusus untuk edisi April 2003 lalu, saya merasa artikel tentang Pembekuan Darah masih terlalu rumit. Mohon untuk artikel serupa di edisi mendatang agar bahasanya disederhanakan dan diperjelas.

Wassalamu’alaikum

Ummu Hadid, ibu rumah tangga, Desa Kademangan, Tangerang – Banten

Terima kasih atas tanggapan dan masukannya yang sangat baik.

HALAMANNYA KURANG

Assalamu’alaikum wr. wb.

Alhamdulillah, dengan terbitnya Buletin Sains Populer Insight dapat membuka dan menambah ilmu dan keimanan bagi para pembaca.

Secara keseluruhan Buletin ini baik (isi, topik, jenis kertas dan lay out penampilan), hanya kurang banyak halamannya.

Terima kasih, semoga Buletin ini semakin baik dan baik terus, Amin.

Page 4: TENANGyangmenghanyutkan

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Farida Rosana Mira, Staf Peneliti Balai Pengkajian Bioteknologi, BPPT, Kawasan Puspiptek, Serpong, Banten.

TURUT BERSYUKUR

Saya bersyukur dan gembira atas terbitnya bulletin Sains Populer “INSIGHT”, semoga bulletin ini dapat menjembatani kajian ilmu-ilmu kauniyah dengan ilmu-ilmu kauliyah sehingga dapat menggairahkan perkembangan IPTEK khususnya di Indonesia.

Dr Muhammad Setiawan B, M.Eng

Pusat Pengembangan Reaktor Nuklir BATAN, Puspitek Serpong, Tangerang, Banten

Dari Kami

TAK SESEDERHANA KATA “AIR”

Assalamu’alaikum wr. wb.

Alhamdulillah syukur kepada Allah yang telah mencurahkan segala nikmatnya kepada kita, termasuk nikmat air. Sebab, tanpa air, buletin ini takkan pernah ada, termasuk kami dan Anda sekalian.

Pembaca budiman, air memang tampak sederhana, sesederhana kata ‘air’ itu sendiri. Namun ketidakberdayaan makhluk hidup tanpa air semestinya membuat kita berpikir ulang: benarkah air adalah sekedar cairan bening yang biasa saja? Jawabannya sudah pasti: Tidak. Meskipun seringkali kita abaikan dan tak pernah menjadi bahan pemikiran serius, air ternyata menyimpan segudang informasi yang sungguh penting. Dengan memiliki pengetahuan inilah kita akan tahu betapa air, molekul yang hanya tersusun atas dua atom hidrogen dan satu atom oksigen, adalah cairan yang luar biasa. Terlalu banyak keistimewaan air yang mustahil dapat dijelaskan secara panjang lebar dalam buletin setipis ini.

Kekeringan atau banjir adalah dua bencana akibat air yang sangat kurang atau terlalu berlimpah. Ini adalah isyarat penting betapa air tidak sekedar diciptakan begitu saja. Namun air juga harus ada dalam jumlahnya yang seimbang agar kehidupan di bumi dapat berlangsung dengan baik.

Page 5: TENANGyangmenghanyutkan

Pembaca budiman, semoga bahasan utama tentang air kali ini semakin menambah ketakjuban kita akan ciptaan Allah, Tuhan yang Maha Pemurah.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Redaksi

Bahasan Utama - 1

Beruntunglah Perilakunya ‘Aneh’

Sebagian besar planet bumi tertutupi oleh air. Samudra dan lautan membentuk tiga perempat permukaan bumi, sedangkan di daratan terdapat sungai dan danau berjumlah tak terkira. Salju dan es di puncak-puncak gunung adalah air berwujud beku. Sejumlah besar air ini juga berada di angkasa: setiap awan mengandung ribuan, terkadang bahkan jutaan ton air berbentuk uap. Dari waktu ke waktu, sebagian uap air ini berubah menjadi tetesan air dan jatuh ke bumi sebagai hujan. Bahkan udara yang Anda hirup saat ini mengandung uap air dengan kadar tertentu.

Singkatnya, di mana pun Anda memandangi permukaan bumi ini, Anda yakin akan melihat air di suatu tempat. Bahkan, di ruangan tempat Anda berada saat ini mungkin terdapat sekitar empat puluh hingga lima puluh liter air, benarkah? Lihatlah di sekeliling Anda, dapatkah Anda menemukannya? Lihatlah sekali lagi dengan lebih teliti, alihkan pandangan Anda dari tulisan ini ke tangan, lengan, kaki dan tubuh Anda. Air dengan jumlah ini ada dalam tubuh Anda!

Tubuh manusia terdiri dari sekitar 70% air. Sel-sel tubuh Anda berisi banyak hal, tapi tidak ada yang lebih banyak atau lebih penting dari air. Bagian terbesar dari darah yang mengalir ke seluruh tubuh Anda adalah air. Tidak hanya tubuh Anda atau orang lain, tapi sebagian besar dari tubuh seluruh makhluk hidup terdiri dari air. Tampaknya kehidupan ini mustahil ada tanpa air.

Air adalah zat yang diciptakan dan dirancang secara khusus sebagai sumber kehidupan. Setiap sifat fisika dan kimia air telah diciptakan secara khusus bagi kehidupan. Air memang memiliki segala sifat yang benar-benar pas dan sesuai bagi kelangsungan hidup semua makhluk.

Di antara yang menarik dari air adalah proses pembekuannya. Zat-zat cair pada umumnya membeku mulai dari lapisan paling bawah lalu ke lapisan di atasnya. Tapi air membeku dari arah sebaliknya. Ini adalah sifat air yang ‘aneh’, akan tetapi sangatlah penting bagi keberadaan air di permukaan bumi. Jika air tidak membeku dari atas, dengan kata lain jika es tidak mengapung, maka banyak air di wilayah dingin di permukaan bumi yang akan menjadi es. Bila ini yang terjadi, maka takkan ada lagi kehidupan di lautan, danau, kolam dan sungai yang membeku.

Page 6: TENANGyangmenghanyutkan

Marilah kita kaji lebih teliti untuk mengetahui mengapa demikian. Terdapat banyak tempat di bumi yang memiliki suhu di bawah 00C di musim dingin, bahkan jauh lebih dingin lagi. Cuaca dingin seperti ini tentunya berpengaruh pada air di laut, danau, dan lain sebagainya. Air ini semakin lama akan semakin dingin, dan sebagian darinya mulai membeku. Jika es tidak memiliki sifat sebagaimana biasanya (dengan kata lain jika es tidak mengapung), maka es ini akan tenggelam ke bagian dasar. Kemudian bagian air yang suhunya lebih hangat akan naik ke permukaan dan bersentuhan dengan udara di atasnya. Akan tetapi, suhu udara di atas permukaan air masih berada di bawah titik beku air, sehingga air yang berada permukaan ini akan membeku juga dan lantas tenggelam ke bagian dasar. Proses ini akan berlangsung terus hingga keseluruhan air telah membeku.

Namun peristiwa di atas tersebut tidaklah terjadi. Sebaliknya yang terjadi adalah: ketika suhu udara menjadi dingin, masa jenis atau kerapatan air menjadi semakin besar hingga suhunya mencapai 40C. Namun setelah mencapai titik ini, segala sesuatunya berubah tiba-tiba. Di bawah suhu ini, air mulai memuai dan kerapatannya menjadi semakin kecil. Akibatnya, air bersuhu 40C akan tetap berada di bagian paling bawah, air bersuhu 30C di atasnya, air bersuhu 20C di atasnya lagi, dan begitu seterusnya. Hanya di bagian paling permukaan sajalah suhu air mencapai 00C. Dan lapisan teratas inilah yang membeku. Tapi hanya bagian permukaan saja yang membeku, lapisan air bersuhu 40C di bawah lapisan es ini tetap berwujud cair, dan ini sudah cukup bagi hewan dan tumbuhan dalam air untuk tetap hidup.

Apa yang terjadi apabila air tidak memiliki sifat yang demikian ini dan berperilaku sebagaimana zat cair lain? Anggaplah air semakin mejadi lebih padat seiring dengan suhunya yang semakin menurun, sebagaimana zat cair lain. Maka lapisan es yang terbentuk kemudian tenggelam ke bagian dasar. Apa yang akan terjadi?

Pada keadaan ini, proses pembekuan di samudra dan lautan akan dimulai dari bagian dasar dan terus berlanjut hingga ke bagian paling permukaan. Hal ini terjadi karena tidak terdapat lapisan es di permukaan yang menutupi lapisan air di bawahnya, sehingga mencegah hilangnya panas dari air tersebut. Dengan kata lain, sebagian besar danau, lautan dan samudra di bumi ini akan menjadi es padat yang di atasnya mungkin terdapat lapisan air berkedalaman hanya beberapa meter saja. Bahkan jika suhu udara ditingkatkan, es di bagian bawah tidak pernah mencair semuanya. Dalam keadaan demikian, kehidupan dalam air tidak dapat berlangsung, begitu pula dengan kehidupan di daratan. Dengan kata lain, jika air tidak ‘berperilaku aneh’ seperti ini, maka planet kita akan menjadi bumi yang mati.

Mengapa air berperilaku tidak sebagaimana zat cair lainnya? Mengapa air tiba-tiba saja memuai di bawah suhu 40C, padahal di atas suhu ini ia menyusut? Ini adalah pertanyaan yang tak seorang pun mampu menjawabnya. Tapi satu hal yang pasti adalah: ‘keanehan’ inilah yang menjadikan kehidupan di bumi tetap berlangsung. Hal ini memunculkan satu pertanyaan lagi: mungkinkah ini semua dikarenakan air itu sendirilah yang menghendaki perilaku ‘anehnya’ tersebut. Namun air adalah benda mati. Air hanyalah senyawa yang terdiri dari atom hidrogen dan oksigen yang tidak memiliki akal pikiran. Sebaliknya, ini bukan pula kehendak seluruh makhluk hidup yang telah memprogram air agar memiliki

Page 7: TENANGyangmenghanyutkan

sifat yang mendukung kelangsungan hidup mereka. Jika demikian, tentunya ada kehendak dan kecerdasan lain yang menciptakan perilaku air agar sesuai dengan kebutuhan makhluk hidup. Dan pencipta air ini tentu pula pencipta makhluk hidup tersebut, termasuk manusia. Pencipta ini tiada lain adalah Allah, Tuhan Yang Maha Sempurna.

Bahasan Utama - 2

Cairan Pendingin No. 1

Semua hewan menyusui memiliki suhu tubuh yang hampir sama. Kendatipun terdapat perbedaan, ini hanya sedikit dan suhu tubuh mereka berkisar antara 35-400C. Manusia normal bersuhu tubuh 370C. Ini adalah suhu yang sangat kritis dan harus dijaga agar tetap berada pada angka ini. Sebab, jika suhu tubuh Anda turun beberapa derajat saja, banyak bagian tubuh Anda yang akan terganggu fungsinya. Sebaliknya, jika suhu tersebut naik sedikit saja, sebagaimana yang Anda alami ketika sakit, ini pun akan berbahaya. Misalnya, suhu tubuh yang terus berada pada angka 400C sangat mungkin akan berakibat kematian.

Singkatnya, suhu tubuh kita berada pada titik kesetimbangan yang sangat kritis yang hanya memberikan ruang bagi perubahan yang sangat kecil saja.

Namun sesungguhnya tubuh kita menghadapi masalah karena sifatnya yang senantiasa bergerak sepanjang waktu. Semua gerakan dari seluruh tubuh, sebagaimana gerakan pada mesin, memerlukan energi agar dapat berlangsung. Tapi, proses pembentukan energi senantiasa melepaskan panas sebagai hasil samping. Anda dapat dengan mudah memahami hal ini dari tubuh Anda. Taruhlah majalah ini barang sejenak, dan pergilah berlari sejauh sepuluh kilometer di bawah panas matahari yang membakar. Lalu perhatikanlah bagaimana tubuh Anda menjadi semakin panas. Namun nyatanya, jika Anda berpikir secara mendalam Anda akan tahu bahwa tubuh Anda tidak sepanas sebagaimana yang seharusnya.

Satuan panas adalah kalori. Manusia normal yang berlari 10 kilometer selama satu jam akan menghasilkan panas sebesar 1000 kalori. Panas ini harus dibuang dari dalam tubuh. Jika tidak, Anda akan jatuh pingsan dan koma sebelum Anda menempuh kilometer yang pertama. Beruntunglah, Anda terhindarkan dari bahaya ini oleh dua sifat yang dimiliki air.

Sifat pertama adalah kapasitas panas air yang sangat besar. Apa maksudnya? Besarnya kapasitas panas air berarti: untuk menaikkan suhu air, sejumlah besar energi dalam bentuk panas dibutuhkan. Kendatipun air menyusun sekitar 70% dari keseluruhan tubuh kita, air tidak gampang cepat menjadi panas dikarenakan kapasitas panas yang dimilikinya ini. Misalnya kita melakukan pekerjaan yang menyebabkan peningkatan suhu tubuh sebesar 100C. Seandainya 70% dari tubuh kita ini adalah alkohol (dan bukan air),

Page 8: TENANGyangmenghanyutkan

maka peningkatan suhu ini akan menjadi 200C. Atau, jika air ini tergantikan oleh zat-zat lain dengan kapasitas panas lebih rendah, maka akibatnya akan lebih parah lagi: jika diganti garam kenaikannya menjadi 500C, akan menjadi 1000C jika diganti besi, dan 3000C jika diganti timbal. Kapasitas panas air yang sangat besar inilah yang mencegah perubahan panas yang sedemikian besar.

Namun, peningkatan sebesar 100C pun akan berakibat mematikan, sebagaimana telah disebutkan di atas. Untuk mencegahnya, sifat yang kedua dari air, yakni panas laten yang tinggi, sangat dibutuhkan.

Untuk menjaga agar tetap dingin meskipun menghasilkan panas, tubuh kita berkeringat. Ketika kita berkeringat, air menutupi permukaan kulit kita dan menguap dengan cepat. Namun, oleh karena panas laten air begitu besar, penguapan ini memerlukan panas dalam jumlah besar. Dan panas ini sudah tentu diserap dari tubuh, dan karenanya tubuh kita tetap dingin. Proses pendinginan ini bekerja dengan sangat baik sehingga terkadang kita merasa kedinginan meskipun cuaca agak panas.

Seseorang yang telah berlari sejauh 10 kilometer akan menurunkan suhu tubuhnya sebanyak 60C akibat penguapan air sebanyak kurang lebih 1 liter. Semakin banyak tenaga yang ia keluarkan, semakin tinggi kenaikan suhu tubuhnya; namun pada saat yang sama ia pun semakin banyak berkeringat. Akibatnya, terjadi pendinginan pada tubuhnya. Keberadaan perangkat termostat (pengatur suhu) pada tubuh ini dimungkinkan oleh sifat panas air tersebut. Tidak ada cairan yang dapat menandingi keunggulan air. Jika cairan alkohol menggantikan air, misalnya, maka penurunan suhu ini hanya 2.20C, dan jika diganti dengan zat amonia, hanya akan terjadi penurunan sebesar 3.60C.

Ada satu hal penting lagi. Jika panas yang dihasilkan dalam tubuh tidak dialirkan ke permukaan tubuh, yakni ke bagian kulit, maka dua sifat air di atas, termasuk proses berkeringat, tidak akan terjadi. Jadi, struktur tubuh kita haruslah memiliki kemampuan menghantarkan panas yang tinggi. Di sinilah perlunya satu lagi sifat air lainnya, yakni kemampuan yang sangat tinggi untuk menghantarkan panas. Tidak seperti cairan yang lain, air memiliki daya hantar panas yang sangat tinggi. Akibatnya, tubuh mengalirkan panas yang dihasilkannya di bagian dalam tubuh keluar menuju kulit di permukaan. Jika daya hantar ini dua atau tiga kali lebih rendah, maka laju pengaliran panas ini akan lebih lambat. Hal ini menjadikan kehidupan hewan seperti mamalia takkan mungkin terjadi.

Semua ini menunjukkan bahwa ketiga sifat panas air bekerja bersama untuk satu tujuan: mendinginkan suhu tubuh makhluk hidup, termasuk manusia. Dengan kata lain air telah diciptakan secara khusus untuk tugas ini.

Page 9: TENANGyangmenghanyutkan

Bahasan Utama - 3

Nampaknya biasa saja...

Tenang yang menghanyutkan, begitulah penggambaran air sebagaimana biasa kita dengar. Air yang cair memang memiliki sifat menghanyutkan. Namun hanya inikah sifat air. Kesederhanaan penampakan air ternyata menyimpan misteri yang jauh lebih besar lagi. Air ternyata tidak sesederhana wujudnya. Besarnya bencana yang timbul karena ketiadaan ataupun keberadaan air sudah cukup mengatakan kepada kita betapa penting dan luar biasa sifat air sesungguhnya.

Sifat-sifat air telah lama menarik perhatian para ilmuwan. Usaha pertama untuk mengkaji masalah ini secara rinci tertuang dalam sebuah buku yang terbit pada tahun 1832 karya seorang naturalis Inggris, William Whewell, berjudul “Astronomy and General Physics Considered with Reference to Natural Theology”. Whewell mengulas sifat-sifat air dan menemukan bahwa sebagiannya tampak menyalahi sejumlah aturan baku dan hukum alam. Kesimpulan yang ia dapatkan adalah ketidaksesuaian ini justru menjadi sebagai bukti bahwa air telah secara khusus diciptakan agar kehidupan dapat berlangsung.

Air telah diciptakan untuk kehidupan dengan tingkat kesesuaian yang begitu tinggi sehingga tidak mungkin digantikan oleh cairan lain. Sebagian besar planet ini, yang semua cirinya (suhu, cahaya, spektrum elektromagnetik, atmosfir, permukaan, dsb.) sangatlah pas dan sesuai untuk kehidupan, memiliki air dalam jumlah yang sangat tepat sebagaimana yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup. Sangatlah jelas bahwa ini semua tidak mungkin ada dengan sendirinya dan mestilah menunjukkan penciptaan secara sengaja.

Dengan kata lain, segala ciri fisika dan kimia air menunjukkan bahwa air diciptakan secara khusus bagi kehidupan. Bumi, yang sengaja diciptakan agar manusia hidup di dalamnya, dihidupkan dengan air ini yang khusus diciptakan untuk menjadi landasan pokok kehidupan manusia. Dengan air, Allah telah menghidupkan kita, dan dengannya pula Allah telah menumbuhkan makanan yang kita makan dari tanah:

“Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS. An Nahl, 16:10-11)

Berita Iptek “Multiverse”, Teori Tanpa Bukti

The New York Times terbitan 12 April 2003 memuat tulisan ahli astrofisika terkenal Paul Davies berjudul “A Brief History of the Multiverse” [“Sejarah Singkat Teori Multiverse (Jagat Raya Majemuk)”]. Dalam tulisan ini, Prof. Davies berupaya mempertahankan

Page 10: TENANGyangmenghanyutkan

pernyataan tentang kemungkinan adanya jagat raya berjumlah tak hingga, dan jagat raya kita telah secara kebetulan menjadi sesuai bagi adanya kehidupan. Inilah pernyataan terbaru yang telah digunakan para pemikir materialis untuk mengelak ketika mendapati adanya perancangan sempurna di alam semesta.

Pertama-tama perlu dijelaskan di sini mengapa mereka membuat pernyataan seperti itu: selama ribuan tahun, agama-agama samawi dan berbagai filsafat yang mengakui keberadaan Tuhan menyatakan bahwa terdapat tujuan dan perancangan sengaja di jagat raya. Sebaliknya, kaum materialis – yakni mereka yang menyatakan bahwa tiada sesuatu pun selain materi – menolak adanya tujuan dan perancangan sengaja ini. Namun, serangkaian penemuan astronomi dan fisika di abad ke-20 mengungkapkan bahwa perancangan sengaja di jagat raya sungguh jelas sehingga tak mungkin dapat diingkari. Berbagai penemuan ini mengungkapkan bahwa di saat awal terbentuknya jagat raya, seluruh variabel, dari kecepatan Big Bang hingga kekuatan empat gaya fundamental, dari struktur unsur-unsur hingga struktur Tata Surya yang kita huni, benar-benar sesuai bagi keberlangsungan kehidupan. Penemuan besar ini, yang oleh para ilmuwan di tahun 1970-an diumumkan dan dipaparkan sebagai the Prinsip Anthropik (yang menyatakan bahwa jagat raya secara khusus telah dirancang agar sesuai untuk kelangsungan hidup manusia), secara nyata menggugurkan pendapat materialis tentang ketiadaan perancangan.

Dalam tulisannya yang dimuat The New York Times, Paul Davies merangkum fakta ini dan mengakui kesimpulan tak terelakkan tentang keberadaan Tuhan:

Mengapa alam ini begitu cerdas – bahkan mungkin ada yang berkata dengan curiga – begitu bersahabat dengan kehidupan? Mengapa hukum-hukum fisika begitu peduli terhadap kehidupan dan kesadaran sehingga hukum-hukum ini bersekongkol untuk membuat jagat raya yang nyaman dihuni? Ini hampir seolah Perancang Mahahebat telah melakukan semuanya.

Akan tetapi, meskipun menganggap perancangan di jagat raya sebagai bukti keberadaan Tuhan, Prof. Davies mengingkari kenyataan ini. Agar dapat menjelaskan asal-usul perancangan di jagat raya, ia terpaksa menggunakan teori multiverse (jagat raya majemuk), sebagai pilihan terakhir kalangan materialis, sebagaimana telah kita pahami.

Teori Multiverse (Jagat Raya Majemuk)

Menurut teori ini, jagat raya (universe) yang kita tempati mungkin hanyalah satu dari sekian banyak jagat raya (universes) berjumlah tak hingga yang membentuk sebuah “jagat raya majemuk” yang jauh lebih besar lagi yang dinamakan “multiverse” (=kumpulan dari banyak “universe”, multi=banyak/majemuk, uni=satu/tunggal). Dalam pandangan kalangan materialis, sangatlah biasa jika ada satu atau beberapa dari jagat raya berjumlah banyak tersebut yang cocok bagi kehidupan.

Namun, adakah satu bukti ilmiah pun yang mendukung teori ini? Tidak. Tak ada sama sekali. Ini tak lebih dari sekedar rekaan. Yang menarik dari tulisan Prof. Davies adalah ia berusaha memberi kesan seolah benar-benar ada cukup banyak bukti penting yang

Page 11: TENANGyangmenghanyutkan

mendukung teori multiverse. Terdapat keterangan gambar singkat pada surat kabar tersebut yang merangkum tulisannya, yang diarahkan untuk memunculkan kesan tersebut:

“Gagasan tentang jagat raya majemuk, atau realitas majemuk, telah ada selama berabad-abad. Akan tetapi, pembenaran ilmiah yang mendukungnya adalah hal yang baru.”

Siapa pun yang memahami kalimat pendahuluan di atas tanpa membaca keseluruhan isi artikelnya akan benar-benar mendapatkan kesan bahwa teori multiverse didasarkan pada bukti ilmiah nyata dan bahwa Prof. Davies akan memaparkan bukti-bukti ini di dalam tulisannya. Namun sebaliknya, bukti seperti itu tak pernah ada, dan nyatanya penulis tak menyebutkan sepatah kata pun tentang bukti ilmiah baru ini, yang pastilah akan dibicarakannya dengan penuh percaya diri jika bukti baru tersebut memang benar-benar ada.

Sebaliknya, terdapat sejumlah pengakuan dalam tulisan Prof. Davies bahwa teori multiverse hanyalah reka-reka saja. Menurut Prof. Davies, teori multiverse telah dirumuskan “dengan cara berimajinasi.” Terlebih lagi, berkenaan dengan teori ini ia mengatakan bahwa “tingkat kebenarannya mencapai suatu batas (untuk dapat diterima)” dan teori ini “semakin lama semakin wajib diterima atas dasar keyakinan.”

Singkatnya, ketertarikan Prof. Davies dan semua kalangan materialis lainnya terhadap teori multiverse lebih disebabkan kecenderungan pribadi daripada keberadaan bukti ilmiahnya. Titik awal yang memunculkan kecenderungan pribadi ini adalah keengganannya untuk menerima bahwa jagat raya adalah karya Pencipta. Paul Davies menyatakan fakta ini dalam tulisannya. Ia mengatakan bahwa penjelasan apa pun yang didasarkan pada perkataan “Tuhan menjadikannya demikian” tidaklah “memuaskan” bagi seorang ilmuwan.

Keajaiban di Alam

BENIH PENGARUNG SAMUDERA

Sejumlah tumbuhan memiliki benih yang tersebar luas dengan bantuan air. Benih-benih jenis ini biasanya memiliki ciri khusus yang berbeda dengan benih tumbuhan jenis lain. Misalnya, tumbuhan yang menyebarkan benihnya dengan bantuan air memiliki bentuk tertentu yang menjadikan beratnya seringan mungkin dan permukaannya seluas mungkin. Selain itu, jaringan apung penyusunnya dapat berbentuk beragam. Benih memiliki ruangan-ruangan kecil berisi udara yang membentuk sepon, atau berupa udara yang terperangkap dalam rongga tertutup, sehingga benih dapat terapung. Juga, dinding sel jaringan apung memiliki struktur yang mampu mencegah masuknya air ke dalam benih.

Page 12: TENANGyangmenghanyutkan

Selain itu, terdapat rongga tambahan di bagian dalam benih yang melindungi embrio, bagian benih yang berisi seluruh informasi genetis tumbuhan tersebut.

Di antara beragam benih tumbuhan yang tersebar melalui air ini, terdapat benih-benih yang mampu berada di dalam air selama kurang lebih 80 hari tanpa rusak dan tanpa berkecambah dikarenakan strukturnya yang kokoh. Yang paling terkenal di antaranya adalah benih atau buah pohon kelapa. Benih pohon kelapa tersimpan dalam tempurung keras demi keamanannya selama perjalanan. Dalam tempurung keras ini, segala perbekalan yang diperlukan untuk perjalanan jauh telah tersedia, termasuk air. Juga, bagian terluarnya diselaputi lapisan keras dan kuat yang mencegah masuknya air yang dapat merusak benih.

Ciri buah kelapa paling menonjol adalah adanya ruangan-ruangan berisi udara yang membuatnya terapung di air. Karenanya, buah kelapa dapat terbawa ombak lautan hingga ribuan kilometer jauhnya. Ketika terdampar di suatu pantai, buah kelapa ini mulai berkecambah dan tumbuh menjadi pohon kelapa.

Sungguh istimewa bahwa buah kelapa hanya berkecambah segera setelah mencapai daratan. Padahal, sebagaimana diketahui, benih tumbuhan umumnya berkecambah segera setelah menemukan air. Tapi ini tidak berlaku bagi tumbuhan kelapa. Dengan sifat dan strukturnya yang tersendiri, tumbuhan yang menyebarkan benih melalui air memiliki perkecualian. Sebab, jika benih tumbuhan jenis ini berkecambah segera setelah bertemu air, maka benih ini takkan mungkin dapat tumbuh di air sehingga takkan pula bertahan lama. Jika ini yang terjadi, maka tumbuhan tersebut sudah punah dari dulu. Namun, dengan segala sifat dan cara hidup yang telah sesuai dengan lingkungan khasnya, tumbuhan ini dapat terus melangsungkan kehidupannya. Jelas bahwa sifat-sifat dan rancangan cermat dan sempurna ini tak mungkin ada dengan sendirinya sebagaimana pernyataan para evolusionis.

Seluruh sari makanan dan air yang tersimpan dalam benih, jangka waktu perjalanannya hingga mencapai daratan, serta seluruh perhitungan cermat yang dibutuhkan untuk mewujudkan rancangan ini telah ditetapkan oleh Allah. Dia-lah Pemilik kekuasaan dan pengetahuan yang tak terbatas.

Iptek Anak Si Mungil Ahli Pemotong Daun

Adik-adik, tahukah kalian bahwa ada jenis semut yang bercocok tanam dengan menumbuhkan jamur di sarangnya? Yah mereka inilah semut-semut petani jamur. Mereka menanam jamur untuk makanan mereka. Mereka menggunakan dedaunan tumbuhan yang telah mereka potong-potong sebagai media penumbuh jamur.

Page 13: TENANGyangmenghanyutkan

Namun, tahukah kalian, bagaimana semut-semut ini memotong dedaunan? Ternyata semut memiliki peralatan khusus dan sangat ahli dalam memotong dedaunan, bahkan ranting pohon!

Bila ukuran semut dibandingkan dengan manusia, besarnya dedaunan yang mereka potong layaknya selembar papan berat atau sebuah batang pokok pohon. Kita menggunakan peralatan khusus untuk menebang pohon, dengan gergaji mesin misalnya. Tapi, bagaimana semut melakukannya? Jawabannya lagi-lagi menunjukkan keajaiban penciptaan. Allah telah memberi semut seperangkat alat potong yang merupakan keajaiban desain.

Perangkat pemotongan terdiri atas dua bilah pisau. Pisau tersebut terbalut lapisan seng yang menjadikannya sangat tajam. Cara pemotongannya sungguh mengagumkan. Organ khusus di bawah kepala semut membangkitkan gelombang suara berfrekuensi tinggi. Gelombang ini diteruskan ke daun melalui pisau tersebut sehingga menjadikan daun lebih rapuh dan mudah dipotong.

Desain pada perangkat ini sangatlah canggih. Marilah kita teliti struktur perangkat tersebut. Melapisi pisau logam dengan logam campuran agar lebih tajam adalah teknik yang dipakai manusia. Tapi manusia yang melakukannya memiliki akal dan kecerdasan, dan perangkat teknologi yang dikembangkannya adalah hasil penelitian khusus di laboratorium .

Tapi semut tak pernah tahu jika ada bahan baku yang bernama seng. Tidak juga mereka tahu bahwa pisaunya terbalut lapisan seng. Sel-sel perangkat pemotong pada semut dengan ajaib membungkus pisau tersebut dengan lapisan seng. Terdapat perancangan maha cerdas pada tubuh makhluk mungil ini.

Hal yang sama berlaku pula pada perangkat yang menjadikan daun lebih mudah dipotong dengan menggunakan gelombang suara. Semut sama sekali tidak tahu bahwa frekuensi tinggi akan menjadikan benda lebih rapuh. Tak ada keraguan bahwa perangkat rumit secanggih ini tidaklah mungkin ada dengan sendirinya secara kebetulan. Hanya ada satu penjelasan bagi keberadaan perangkat yang sempurna ini. Perangkat ini sengaja diciptakan. Semut telah diciptakan oleh Allah; dan teknik pemotongan daun serta segala keahlian mereka yang lain adalah pemberian-Nya. Hal ini dinyatakan dalam ayat Alquran:

“Pengetahuan Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) ?" (QS. Al An’aam, 6:80)

Keruntuhan Teori Evolusi ‘Menyulap’ Kain Kotor Menjadi Tikus

Page 14: TENANGyangmenghanyutkan

Bumi adalah rumah bagi kehidupan yang sangat rumit dan beraneka ragam. Jutaan jenis tumbuhan dan hewan yang berbeda hidup di bumi dengan sangat harmonis. Keharmonisan ini begitu sempurna sehingga kehidupan terus berlanjut tanpa terusik, kecuali oleh campur tangan sengaja manusia. Karena kehidupan ini terancang dan tertata sempurna, maka sudah pasti ada yang menciptakan. Dia-lah Allah, Tuhan Yang Esa, Pencipta langit dan bumi dari ketiadaan; dan segala sesuatu di antara keduanya

Darwin

Teori evolusi yang dikemukakan di abad ke-19 menolak fakta penciptaan ini. Teori ini menyatakan bahwa beragam makhluk hidup di bumi bukan diciptakan Allah, melainkan muncul menjadi ada akibat proses yang dikendalikan secara penuh oleh peristiwa alam tak disengaja, atau secara kebetulan.

Pencetus teori ini adalah ilmuwan amatir ilmu alam bernama Charles Darwin. Darwin memaparkan teori ini dalam bukunya The Origin of Species, yang terbit pada tahun 1859.

Teori Darwin menyatakan bahwa semua spesies makhluk hidup berasal dari satu nenek moyang yang sama, melalui perubahan bertahap sedikit demi sedikit dalam waktu lama. Darwin tidak mampu memberikan bukti meyakinkan untuk membenarkan pernyataannya ini. Bahkan ia sendiri menyadari banyak fakta penting yang dapat menggugurkan teorinya. Ia mengakui hal ini dalam bukunya pada bab berjudul “Difficulties on Theory” (Kesulitan-kesulitan Teori). Darwin berharap kesulitan-kesulitan ini akan teratasi oleh penemuan ilmiah di masa mendatang. Namun, kemajuan di bidang ilmu pengetahuan ternyata malah mengugurkan pernyataan Darwin satu demi satu.

Asal-Usul Kehidupan

Darwin berpendapat bahwa seluruh spesies makhlukh hidup berevolusi secara bertahap dari satu nenek moyang yang sama. Tapi, bagaimana makhluk hidup pertama muncul menjadi ada?

Darwin sama sekali tidak mengulas pertanyaan ini dalam bukunya. Ia bahkan tidak menyadari bahwa ini adalah salah satu bantahan terbesar terhadap teorinya. Penguasaan ilmu pengetahuan yang sederhana di masanya menganggap bahwa kehidupan memiliki bentuk sangat sederhana.

Para evolusionis menyatakan bahwa makhluk hidup paling pertama yang muncul di bumi adalah sel tunggal yang terbentuk dari benda mati dengan sendirinya, secara kebetulan, dan tidak diciptakan dengan sengaja. Menurut teori ini, pada saat bumi masih terdiri atas bebatuan, tanah, gas dan unsur lainnya, suatu organisme hidup terbentuk dengan sendirinya secara kebetulan akibat pengaruh angin, hujan, dan halilintar. Tetapi pernyataan evolusi ini bertentangan dengan salah satu kaidah paling mendasar biologi: Kehidupan hanya berasal dari kehidupan sebelumnya, yang berarti benda mati tak dapat memunculkan kehidupan.

Page 15: TENANGyangmenghanyutkan

Kepercayaan bahwa benda maati dapat memunculkan kehidupan (generatio spontanea) sebenarnya telah ada dalam bentuk kepercayaan takhayul sejak abad pertengahan. Waktu itu, sejumlah percobaan dilakukan untuk membuktikan teori ini. Segenggam gandum diletakkan pada kain kotor dengan harapan tikus akan muncul darinya. Belatung pada daging juga dijadikan bukti bahwa kehidupan dapat muncul dari benda tak hidup. Tapi di kemudian hari diketahui bahwa belatung tidak dapat muncul dengan sendirinya melainkan berasal dari larva tidak kasat mata yang diletakkan lalat pada daging. Dan di masa Darwin, kepercayaan bahwa mikroba mudah terbentuk dari benda tak hidup sangatlah umum.

Pasteur

Tetapi, lima tahun setelah penerbitan buku The Origin of Species, ilmuwan biologi Prancis terkenal Louis Pasteur secara ilmiah menggugurkan mitos yang meletakkan dasar bagi teori evolusi ini. Setelah pengkajian dan penelitian panjang, Pasteur akhirnya sampai pada kesimpulan yang sangat penting ini: “Mampukah materi melakukan pembentukan sendiri? Tidak, saat ini tidak ada kondisi yang pernah diketahui, yang dengannya seseorang dapat membuktikan bahwa makhluk-makhluk mikroskopis telah terbentuk di bumi tanpa induk yang menyerupai mereka”.

Kisah Al Qur’an

KAUM SABA DAN BANJIR ‘ARIM

Saba yang dibangun di selatan jazirah Arab pada abad ke-11 sebelum masehi, adalah sebuah peradaban besar. Al Qur’an memaparkan kisah Ratu Saba dan Nabi Sulaiman secara amat rinci. Namun, terdapat kisah lain dalam Al Qur’an tentang kaum ini, yakni perihal kehancuran dahsyat mereka.

Naskah tertua yang menyatakan keberadaan Kaum Saba adalah catatan tahunan peperangan dari zaman raja Assyria, Sargon II. Menurut prasasti ini, Sargon menyebut Saba sebagai salah satu negeri yang membayar upeti padanya. Ini adalah catatan tertua yang secara pasti memberitakan adanya negeri Saba. Catatan kuno yang memberitakan kaum Saba menyatakan bahwa, sama halnya dengan bangsa Phunisia, mereka adalah negeri yang melakukan kegiatan perniagaan, dan sejumlah jalur perdagangan terpenting di utara Arab ada dalam kekuasaan mereka. Penduduk Saba terkenal dalam sejarah sebagai bangsa berperadaban. Prasasti dari para penguasa Saba seringkali berbicara tentang "perbaikan", "pembiayaan", "pembangunan".

Bendungan Ma'rib, yang reruntuhannya masih tersisa hingga kini, adalah bukti penting kemajuan teknologi kaum Saba. Berkat bendungan ini, sebuah negeri hijau terhampar di tengah gurun pasir. Ibukotanya, Ma'rib, diuntungkan oleh bendungan ini, dan menjadi makmur karena berbagai keuntungan geografisnya. Kota ini terletak dekat sungai Adhanah. Kaum Saba memanfaatkan letak ini dengan mendirikan bendungan seiring

Page 16: TENANGyangmenghanyutkan

dengan pembangunan peradaban mereka, dan mulai mengairi wilayah tersebut. Pertanian menjadi makmur dan mereka pun menikmati kesejahteraan hidup yang tinggi.

Ibukota Ma'rib adalah salah satu kota terindah di zamannya. Penulis Yunani, Pliny, yang berkunjung dan sangat memuji negeri ini, mengatakan dalam karyanya tentang hijaunya negeri tersebut. Bendungan di Ma'rib berketinggian 16 meter dengan lebar 60 meter, dan panjang 620 meter. Perhitungan menunjukkan; dua dataran luas di kedua sisi kota mampu diairi bendungan tersebut. Kedua dataran ini terkadang digambarkan dalam prasasti bangsa Saba sebagai "Ma’rib dan dataran kembar".

Ungkapan "Dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri " dalam Al Qur’an sangat mungkin merujuk pada perkebunan anggur dan kebun-kebun menawan di dua lembah ini. Berkat bendungan dan sarana pengairannya, daerah ini terkenal sebagai yang terbaik pengairan dan kesuburannya di Yaman.

Ketika kita mempelajari ayat-ayat Al Qur’an berdasarkan temuan sejarah ini, kita dapati kesesuaian besar di antara keduanya. Penemuan arkeologis dan bukti sejarah benar-benar cocok dengan yang tertulis dalam Al Qur’an. Kaum tersebut mengabaikan peringatan nabi yang diutus kepada mereka, dan tidak mensyukuri nikmat Allah, akhirnya mereka dihukum dengan bencana mengerikan. Al Qur’an mengisahkan:

Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (Kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun". Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr. Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir. (QS. Saba, 34:15-17)

Kaum Saba hidup di daerah sangat indah dengan perkebunan anggur dan kebun-kebun subur. Negeri Saba terletak di jalur perniagaan sehingga sangat makmur, dan menjadikannya salah satu kota terkemuka di zamannya. Yang hanya perlu dilakukan kaum Saba dalam kelapangan ini adalah "memakan rezki yang dianugerahkan Tuhan mereka dan bersyukur kepada-Nya." Tapi mereka tidak melakukannya, malahan, seperti yang dikatakan dalam sebuah ayat, "mereka berpaling dari Allah…"

Keangkuhan atas kemakmuran mereka mengakibatkan mereka merugi. Seluruh negeri diratakan oleh banjir dahsyat. Perkebunan anggur dan kebun-kebun kaum Saba tiba-tiba lenyap terbenam air. Azab yang menimpa kaum Saba dilukiskan dalam Al Qur’an dengan ungkapan, "Sailul ‘Arim," atau Banjir ‘Arim. Istilah Al Qur’an ini juga mengisahkan pada kita bagaimana bencana ini terjadi. Kata "’Arim" berarti "bendungan" atau

Page 17: TENANGyangmenghanyutkan

"tanggul". "Sailul ‘Arim” menjelaskan bagaimana banjir berlangsung setelah jebolnya bendungan.

Arkeolog Kristen, Werner Keller sepakat bahwa Banjir ‘Arim sesuai dengan gambaran Al Qur’an, ia menulis:

Selama 1500 tahun perkebunan rempah-rempah ini tumbuh subur di sekitar Ma’rib. Ini berlangsung sampai tahun 542 sebelum masehi—yakni saat bendungan itu jebol. Gurun pasir tandus perlahan menutupi negeri subur ini dan mengancurkan segalanya. Al Qur’an mengisahkan "Kaum Saba memiliki kebun-kebun indah dengan buah-buahan termahal yang ranum." Namun kaum tersebut berpaling dari Tuhan, sehingga Dia menghukum mereka dengan jebolnya bendungan. Setelah itu tak ada yang tumbuh di kebun-kebun negeri Saba, kecuali pohon berbuah pahit. (Werner Keller, The Bible as History, William Morrow and Company, Inc., New York, 1981, hlm. 216)

Bendungan, yang dapat dianggap sebagai sumber utama kemakmuran dan kesejahteraan Kaum Saba, juga menjadi jalan kehancuran kaum yang tak bersyukur itu. Setelah bencana Banjir ‘Arim, daerah ini berubah menjadi gurun pasir, dan bersamaan dengan lenyapnya lahan pertanian, kaum Saba kehilangan sumber pendapatan utama mereka. Kaum Saba mendustakan seruan agar beriman dan bersyukur kepada Tuhan, dan mereka pun diazab. Setelah kerusakan parah akibat banjir, kaum Saba mulai bercerai-berai. Mereka tinggalkan rumah-rumah mereka dan mengungsi ke wilayah utara Arabia, Mekkah dan Syria. Ma'rib, yang dahulunya didiami Kaum Saba, kini hanyalah reruntuhan tak berpenghuni, dan sungguh menjadi peringatan bagi siapa pun yang melakukan kesalahan serupa Kaum Saba.

Tafakur

AL ‘ALIIM, MAHA MENGETAHUI

“Sesungguhnya Allah mengetahui yang tersembunyi di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati.” (QS. Faathir, 35:38) Allah memiliki pengetahuan tentang langit dan bumi, seluruh makhluk hidup di antara keduanya. Dia mengetahui seluruh hukum yang mengatur alam semesta, dan seluruh peristiwa yang terjadi di seluruh waktu. Sebab Allah-lah yang menciptakan mereka semua.

Di samping itu, tak ada yang membatasi pengetahuan Allah. Allah mengetahui jati diri setiap manusia yang lahir atau mati. Allah mengetahui jumlah dedaunan yang berjatuhan dari setiap pohon yang ada di bumi, dan semuanya ini diketahui pada saat bersamaan. Dia mengetahui secara rinci miliaran bintang dalam miliaran galaksi di jagat raya, dan seluruh hal lain yang takkan pernah mampu kita sebutkan di sini.

Page 18: TENANGyangmenghanyutkan

Tuhan kita mengetahui segala sesuatu yang terjadi di bumi dan di ruang angkasa. Dia mengetahui kode-kode genetik seluruh miliaran manusia, hewan dan tumbuhan di dunia. Dalam sebuah ayat Al Qur’an Allah berfirman :

“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Al An’aam, 6:59)

Satu hal sangat penting jangan pernah kita lupakan: Selain dari semua yang telah kita sebutkan, Allah juga mengetahui isi hati manusia. Dia memahami apa yang terlintas dalam benak setiap manusia, dan segala sesuatu yang dikerjakannya, yang terang-terangan maupun yang tersembunyi.

Manusia mengira hanya mereka sendirilah yang tahu seluruh perasaan, pikiran, dan kecemasan yang mereka rasakan. Ini adalah kesalahan besar. Seperti pengetahuan-Nya tentang segala sesuatu di alam semesta, Allah pun mengetahui apa yang ada di luar dalam diri manusia.

Page 19: TENANGyangmenghanyutkan

Penerbit dan Penyalur di Indonesia

PENERBIT: PT Globalmedia Cipta Publishing & Harun Yahya International – Perwakilan Indonesia, Kompleks Golden Plaza Fatmawati Blok A/32 Jakarta 12420

Tel: 021-7665936, 75901062 Fax: 75903902

e-mail: [email protected]

PENYALUR: JAKARTA: Cipta Distribusi, Kompleks Golden Plaza Fatmawati Blok A/32 Jakarta 12420, Tel: 021-7665936, 75901062, Fax: 75903902; JAKARTA: Jln. Petogogan I RT 01/012 Gandaria Utara, Tel. 021-7244320; DEPOK: Jln. Proklamasi Blok VII No. 10 Depok II Tengah, Tel. 021-77833604; BEKASI: Jln. Surya Raya B 392 Bekasi Barat, Tel. 021-8227928; BANDUNG: Jln. Citarum 32, Tel. 022-7273394; TASIKMALAYA: Jln. Siliwangi No. 61A, Tel. 08154664616; PEKALONGAN: Jln. dr. Wahidin 108 Jawa Tengah, Tel. 081325772804; YOGYAKARTA: Jln. Wonocatur 419 BTP, Tel. 0274-415770; MEDAN: Jln. Iskandar Muda 105, Tel. 061-4527285; PADANG: Jln. Belibis No. 1A Airtawar, Tel. 0751-52033; BOGOR: Perum Taman Dermaga Hijau, Jln. Raya Dharmaga Km 8, Tel. 0251-620958; BANTEN: Kompleks Festival Kios Bona Karta Blok B No. 5 Jln. Raya Cilegon, Tel. 0254-650181; SEMARANG: Jln. Tumpang Raya No. 50, Tel. 024-8318369; SOLO: Jln. Bogowonto No. 74 Pasar Kliwon, Tel. 0271-636482; SURABAYA: Jln. Darmorejo III No. 4, Tel. 031-5612988; BALIKPAPAN: Studio Radio BI-Q 99FM Puskib Jln. A. Yani, Tel. 0542440841; PONTIANAK: Jln. Tanjung Raya II Gg. Kurniajaya 01/03 No. 1 Saigon Pontianak Timur, Tel. 08125700145.