Temuan Auditmdtf Nad Sabang Bpkp

download Temuan Auditmdtf Nad Sabang Bpkp

of 12

Transcript of Temuan Auditmdtf Nad Sabang Bpkp

  • 8/17/2019 Temuan Auditmdtf Nad Sabang Bpkp

    1/12

  • 8/17/2019 Temuan Auditmdtf Nad Sabang Bpkp

    2/12

    Lampiran Tanggapan Temuan BPKP

    No KONDISI REKOMENDASI TANGGAPAN

    PS (23/6 – 2/7 = 10 Hr 102 Pst 15.300.000 91 Pst 1.660.000 1.650.000

    Jumlah Selisih 3.300.000

    Dalam Invoice bukti pembayaran transport untuk peserta, hanya ada kuitansi yangditandatangani oleh Team Leader (Hartiwan Harun AR) dan tidak ada bukti pendukungtanda terima ke masing-masing peserta. Selain itu dalam bukti-bukti pengeluaran tidakdilampirkanHal tersebut disebabkan kuasa pengguna anggaran kurang cermat dan kurang telitidalam melakukan verifikasi kegiatan yang akan dibayar.Disarankan kepada kuasa pengguna anggaran untuk menarik kembali kelebihan ataspembayaran biaya transpor pelatihan PS dan TOT yang telah diserap oleh konsultansebesar Rp 3.300.000,00.

  • 8/17/2019 Temuan Auditmdtf Nad Sabang Bpkp

    3/12

  • 8/17/2019 Temuan Auditmdtf Nad Sabang Bpkp

    4/12

  • 8/17/2019 Temuan Auditmdtf Nad Sabang Bpkp

    5/12

    Lampiran Tanggapan Temuan BPKP

    pembangunan sarana dan prasarana tersebut dapat meningkatkan akses

    bagi masyarakat miskin perkotaan.Hal tersebut disebabkan Konsultan Manajemen Wilayah (KMW) tidak bekerjasesuai dengan tugasnya dalam mensupervisi perencanaan pelaksanaanP2KP Kabupaten Aceh Barat, maupun dalam melakukan fasilitator kepadaKoordinator Kota dan Fasilitator Kelurahan, serta kurangnya pengawasandari Camat sebagai penanggung jawab umum dan PJOK sebagaipenanggung jawab Operasional Kegiatan.

     Akibatnya pembangunan tersebut tidak mempunyai manfaat (tidak berdayaguna) dalam rangka pengentasan kemiskinan.

  • 8/17/2019 Temuan Auditmdtf Nad Sabang Bpkp

    6/12

  • 8/17/2019 Temuan Auditmdtf Nad Sabang Bpkp

    7/12

  • 8/17/2019 Temuan Auditmdtf Nad Sabang Bpkp

    8/12

    Lampiran Tanggapan Temuan BPKP

    dana P2KP.

    Hal ini disebabkan kurang sosialisasi dan pengawasan oleh Korkot,Faskeldan PJOK.

     Akibatnya pelaksanaan kegiatan P2KP kurang efektif dalam upayapenanggulangan kemiskinan.Terhadap masalah ini pihak KMW (Korkot) menyatakan bahwa di wilayahKelurahan Iboih yang juga wilayah bencana terdapat pembangunanmeunasah, hal ini dalam pedoman umum P2KP untuk wilayah bencana tidakditegaskan secara detail tentang negative list.

  • 8/17/2019 Temuan Auditmdtf Nad Sabang Bpkp

    9/12

  • 8/17/2019 Temuan Auditmdtf Nad Sabang Bpkp

    10/12

    Lampiran Tanggapan Temuan BPKP

    Perubahan tersebut tidak mengurangi dana pelaksanaan kegiatan secarakeseluruhan tetapi hanya berupa subsidi silang saja.Seharusnya perubahan pembangunan sarana dan prasarana diikuti denganperubahan gambar dan RAB dalam proposal.Hal tersebut disebabkan kurangnya sosialisasi dan monitoring oleh KMW danFaskel.

     Akibanya sarana dan prasarana yang dibangun tidak sesuai dengandokumen pendukungnya.

    lapangan.

    - Memberikan teguran kepada KMW danFaskel melalui PMU/P2KP Pusat.

    dikerjakan oleh KSM Rambutan.

  • 8/17/2019 Temuan Auditmdtf Nad Sabang Bpkp

    11/12

  • 8/17/2019 Temuan Auditmdtf Nad Sabang Bpkp

    12/12

    Lampiran Tanggapan Temuan BPKP

    No KONDISI REKOMENDASI TANGGAPAN

    Sebabnya Kelalaian KSM

     Akibatnya Tidak dapat terpantaunya hasil kegiatan oleh BKM

    6 Struktur Organisasi BKM belum mencerminkan pengendalian intern yangmemadai yaitu tidak adanya pemisahan fungsi pencatatan dan pemegang uangSeharusnya fungsi pencatatan dan pemegang uang dipisahkan

    Sebabnya Kurang dipahaminya ketentuan oleh BKM

     Akibatnya Memberi peluang untuk penyalahgunaan uang

    Kepada BKM agar mengadakanpemisahan fungsi pencatatan danpemegang uang

    Berdasarkan panduan Umum dan Teknis di P2KP dalam strukturBKM tidak ada Bendaharawan secara khusus, tapi fungsipemegang kas langsung di jabat oleh sekretaris dan Unit PengelolaKeuangan (UPK)

    7 Keterlambatan pencairan dana BLM dari jadwal yaitu sampai saat auditberakhir tanggal 30 Mei 2007 BLM tahap II dengan nilai Rp 7.650.000.000belum diterima oleh BKM.Seharusnya dana BLM tahap II tersebut sudah diterima oleh BKM bulan Maret2007

    Sebab Adanya permintaan dari Satker Provinsi NAD untuk melampirkanlaporan audit independen dalam pengajuan dana tahap II

     Akibatnya Terlambat diterimanya manfaat dana BLM oleh masyarakat miskin

    Kepada Korkot agar segera mencairkandana BLM tahap II dan segeramenyalurkan kepada masyarakat

    Dana BLM senilai 7,65 Milyar rupiah yang merupakan BLM P2KPtahap ke dua tidak pada posisi stanby di korkot, (berada di kasnegara), keterlambatan pencairan BLM tahap disebabkan selainha-hal yang bersiafat teknis adminstrasi yang belum dipenuhi olehBKM juga masih banyaknya kegiatan yang harus mendapatkanklarifikasi karena tidak sesuai dengan PJM-Pronangkis yang sudahdibuat dan menjadi acuan verifikasi oleh Satker propinsi.