Temporary investment

8
Temporary Investment ( Investasi Sementara ) Tujuan mempelajari bab ini adalah: 1. Menjelaskan pengertian investasi dan tujuan investasi 2. Menjelaskan klasifikasi investasi 3. Menjelaskan pengukuran investasi lancar untuk saham 4. Menjelaskan penilaian investasi lancar untuk saham 5. Menjelaskan pengukuran investasi lancar untuk obligasi 6. Menjelaskan penilaian investasi lancar untuk obligasi Kelebihan uang dalam suatu perusahaan akan menimbulkan masalah tersendiri bagi perusahaan yang bersangkutan baik dalam pemamfaatan maupun pengamanannya. Apabila kelebihan uang tetap dipertahankan ( disimpan ) dalam perusahaan akan menimbulkan idle cash ( kas yang nganggur ) yang tidak akan menghasilkan pendapatan. Dengan demikian bagi perusahaan yang memiliki pengendalian itern yang baik akan mengatasi kelebihan uang tersebut diantaranya akan menanamkan kelebihan uang tersebut di dalam Investasi Sementara. Investasi sementara ialah investasi kedalam pembelian surat berharga ( marketable securities ) dalam jangka pendek Syarat surat berharga sebagai investasi sementara adalah : - investasi tersebut dilakukan dalam bentuk surat berharga ( saham dan atau obligasi ) - investasi dilakukan dalam rangka pemanfaatan dana yang tidak digunakan - surat berharga tersebut mempunyai pasaran dan dapat diperjual belikan dengan segera - Dimaksudkan untuk dijual kembali dalam waktu dekat - Tidak dimaksudkan untuk menguasai perusahaan Komposisi Investasi Sementara 1. Saham ( yang dipasarkan di bursa saham ) Contoh : Saham Semen Cibinong, 2. Sertifikat Deposito Contoh : Setifikat Deposito BNI’46, Setifikat Deposito BRI 3. Obligasi Contoh : Obligasi PT. Jasa Marga 4. Deposito Berjangka Contoh : Deposito 1 bulan, Deposito 3 bulan, Deposito 6 bulan, Pembukuan Investasi Sementara 1. Saham a. Transaksi Pembelian Pencatatan pertama dilakukan pada saat pembelian sebesar harga perolehan ( at Cost ) yaitu harga kurs ditambah biaya biaya pembelian seperti : komisi, provisi dan meterai.

Transcript of Temporary investment

Page 1: Temporary investment

Temporary Investment ( Investasi Sementara )

Tujuan mempelajari bab ini adalah:

1. Menjelaskan pengertian investasi dan tujuan investasi

2. Menjelaskan klasifikasi investasi 3. Menjelaskan pengukuran investasi lancar untuk saham 4. Menjelaskan penilaian investasi lancar untuk saham

5. Menjelaskan pengukuran investasi lancar untuk obligasi 6. Menjelaskan penilaian investasi lancar untuk obligasi

Kelebihan uang dalam suatu perusahaan akan menimbulkan masalah tersendiri bagi perusahaan yang bersangkutan baik dalam pemamfaatan maupun pengamanannya.

Apabila kelebihan uang tetap dipertahankan ( disimpan ) dalam perusahaan akan menimbulkan idle cash ( kas yang nganggur ) yang tidak akan menghasilkan pendapatan.

Dengan demikian bagi perusahaan yang memiliki pengendalian itern yang baik akan mengatasi kelebihan uang tersebut diantaranya akan menanamkan kelebihan uang tersebut di dalam Investasi Sementara.

Investasi sementara ialah investasi kedalam pembelian surat berharga ( marketable securities

) dalam jangka pendek Syarat surat berharga sebagai investasi sementara adalah :

- investasi tersebut dilakukan dalam bentuk surat berharga ( saham dan atau obligasi )

- investasi dilakukan dalam rangka pemanfaatan dana yang tidak digunakan - surat berharga tersebut mempunyai pasaran dan dapat diperjual belikan dengan segera

- Dimaksudkan untuk dijual kembali dalam waktu dekat - Tidak dimaksudkan untuk menguasai perusahaan

Komposisi Investasi Sementara

1. Saham ( yang dipasarkan di bursa saham ) Contoh : Saham Semen Cibinong,

2. Sertifikat Deposito Contoh : Setifikat Deposito BNI’46, Setifikat Deposito BRI

3. Obligasi

Contoh : Obligasi PT. Jasa Marga

4. Deposito Berjangka

Contoh : Deposito 1 bulan, Deposito 3 bulan, Deposito 6 bulan,

Pembukuan Investasi Sementara

1. Saham

a. Transaksi Pembelian Pencatatan pertama dilakukan pada saat pembelian sebesar harga perolehan ( at Cost )

yaitu harga kurs ditambah biaya – biaya pembelian seperti : komisi, provisi dan meterai.

Page 2: Temporary investment

Kurs beli = lbr X N. Nominal X nilai kurs = Rp Provisi & Meterai Rp +

Dibayar per kas ( at cost ) Rp

Jurnal : Dr. Surat Berharga Rp XX

Cr. Kas Rp XX b. Transaksi penjualan Pencatatan pada saat penjualan sebesar harga perolehan ( at cost )

Kurs jual = lbr X N. Nominal X nilai kurs= Rp

Provisi & Meterai Rp - Diterima per kas Rp Harga perolehan ( at cost ) Rp .-

Laba ( rugi ) Rp

Jurnal : Dr. Kas Rp XX Dr. Rugi Pejualan S.B. Rp XX

Cr. Surat Berharga Rp XX Cr. Laba Penjualan SB Rp XX

Catatan :

Pada saat penjualan mungkin saja perusahaan memiliki saham – saham yang sejenis tetapi harga perolehanya berbeda yang disebabkan karena pembelian saham tersebut tidak

bersamaan ( pembelian saham tersebut lebih dari satu kali ) maka untuk menentukan harga perolehan saham yang dijual dapt menggunakan metode penilaian sebagai berikut : - Metode identifikasi khusus

- Metode rata – rata - Metode First In First Out ( FIFO )

- Metode Last In First Out ( LIFO ) Contoh :

1. Pada Tanggal 1 Juli 2000 PD. Laris membeli 100 lembar saham PT. Semen Cibinong @ Rp 100.000,00 dengan kurs 125% Biaya provisi dan meterai Rp 250.000,00

Perhitungan Kurs beli = 100 X Rp 100.000 X 125/100 = Rp 12.500.000,00 Provisi & Meterai Rp 250.000,00 +

Dibayar per kas ( at cost ) Rp 12.750.000,00

Jurnal : Dr. Surat Berharga Rp 12.750.000,00 Cr. Kas Rp 12.750.000,00

2. Pada Tanggal 1 September 2000 PD. Laris membeli 100 lembar saham PT. Jasa Marga @

Rp 80.000,00 dengan kurs 110% Biaya provisi dan meterai Rp 200.000,00

Perhitungan

Page 3: Temporary investment

Kurs beli = 100 X Rp 80.000 X 110/100 = Rp 8.800.000,00 Provisi & Meterai Rp 200.000,00 +

Dibayar per kas ( at cost ) Rp 9.000.000,00

Jurnal :

Dr. Surat Berharga Rp 9.000.000,00 Cr. Kas Rp 9.000.000,00

3. Pada Tanggal 1 Oktober 2000 PD. Laris membeli 60 lembar saham PT. Semen Cibinong

@ Rp 100.000,00 dengan kurs 120% Biaya provisi dan meterai Rp 200.000,00 Perhitungan

Kurs beli = 60 X Rp 100.000 X 120/100 = Rp 7.200.000,00

Provisi & Meterai Rp 200.000,00 + Dibayar per kas ( at cost ) Rp 7.400.000,00

Jurnal : Dr. Surat Berharga Rp 7.400.000,00

Cr. Kas Rp 7.400.000,00

4. Pada Tanggal 1 Oktober 2000 PD. Laris menjual 120 lembar saham PT. Semen Cibinong @ Rp 100.000,00 dengan kurs 130% Biaya provisi dan meterai Rp 300.000,00 Perhitungan

- Metode identifikasi khusus

Dalam metode ini setiap saham yang dibeli dibeli tanda pengenal khusus dalam contoh ini dimisalkan yang dijual teridiri : 90 dari pembelian tanggal 1 Juli 2000 dan sisanya berasal dari pembelian tanggal 1 Oktober 2000

Kurs jual = 120 X Rp 100.000 X 130/100 = Rp 15.600.000,00 Provisi & Meterai Rp 300.000,00 -

Diterima per kas Rp 15.300.000,00

Harga perolehan ( at cost )

- 90/100 X Rp 12.750.000 = Rp 11.475.000,00 - 30/60 X Rp 7.400.000 = Rp 3.700.000,00 +

Rp 15.175.000,00 - Laba Rp 125.000,00

Jurnal :

Dr. Kas Rp 15.300.000,00 Cr. Surat Berharga Rp 15.175.000,00

Cr. Laba Penjualan SB Rp 125.000,00

Metode rata – rata Kurs jual = 120 X Rp 100.000 X 130/100 = Rp 15.600.000,00

Provisi & Meterai Rp 300.000,00 - Diterima per kas Rp 15.300.000,00 Harga perolehan ( at cost )

120 X ( Rp 12.750.000 + Rp 7.400.000 ) / 160 = Rp 15.112.500,00 - Laba = Rp 187.500,00

Page 4: Temporary investment

Jurnal :

Dr. Kas Rp 15.300.000,00

Cr.Surat Berharga Rp 15.112.500,00 Cr. Laba Penjualan SB Rp 187.500,00

Metode First In First Out ( FIFO )

Kurs jual = 120 X Rp 100.000 X 130/100 = Rp 15.600.000,00 Provisi & Meterai Rp 300.000,00 -

Diterima per kas Rp 15.300.000,00 Harga perolehan ( at cost ) - 100 lembar = Rp 12.750.000,00

- 20 lembar = 20/60 X Rp 7.400.000 = 2.466,666,67 + Rp 15.216.666,67 -

Laba = Rp 83.333,33 Jurnal :

Dr. Kas Rp 15.300.000,00

Cr.Surat Berharga Rp 15.216.666,67 Cr. Laba Penjualan SB Rp 83.333,33

Metode Last In First Out ( LIFO ) Kurs jual = 120 X Rp 100.000 X 130/100 = Rp 15.600.000,00

Provisi & Meterai Rp 300.000,00 - Diterima per kas Rp 15.300.000,00

Harga perolehan ( at cost ) - 60 lembar = Rp 7.400.000,00 - 60 lembar = 60/100 X Rp 12.750.000,00 = 7.650.000,00 +

Rp 15.050.000,00 - Laba = Rp 250.000,00

Jurnal :

Dr. Kas Rp 15.300.000,00 Cr.Surat Berharga Rp 15.050.000,00

Cr. Laba Penjualan SB Rp 250.000,00 2. Sertifikat Deposito

Sertifikat deposito ini biasanya dikeluarkan oleh suatu bank dengan nilai nominal,

tingkat bunga dan jangka waktu tertentu, dimana si pembeli sertifikat hanya

membayar sejumlah selisih nilai nominal dengan bunganya.

Contoh :

Dibeli sertifikat deposito BCA pada tanggal 1 Maret 2009 jatuh tempo 31 Mei 2009 ( 92 hari ), nominal Rp 10.000.000,00 Tingkat bunga per tahun 18%.

Jurnal :

Dr. Surat Berharga Rp 10.000.000,00 Cr. Kas Rp 9.540.000,00 Cr. Pendapatan Bunga Rp 460.000,00

Page 5: Temporary investment

Perhitungan : Nilai Nominal Rp 10.000.000,00

Bunga = Rp 10.000.000 X 92 X 18 Rp 460.000,00 - 36 X 100

Jumlah yang harus dibayar Rp 9.540.000,00

3. Obligasi

Pencatatan obligasi pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan saham yaitu dicatat

sebesar harga perolehannya pada saat pembelian. Yang membedakannya adalah

obligasi memberikan bunga yang dibayarkan tiap enam bulan sekali sehingga dapat

mempengaruhi pencatatan apabila transaksi dilakukan di antara tanggal pembayaran

bunga.

Contoh :

Misalkan tanggal pembelian obligasi 1 Mei 2009, sedangkan bunga obligasi dibayarkan

tiap tanggal 1 Maret dan 1 September.

1Maret

1 Mei 2000

1 September

Dari gambar di atas menunjukkan bahwa tanggal terakhir penerimaan bunga adalah tanggal 1 Maret, apabila transaksi dilakukan tanggal 1 Mei maka bunga yang harus diperhitungkan ( bunga berjalan ) pada tanggal terhitung dari tanggal 1 Maret 2009 sampai dengan 1 Mei

2009 yaitu selama 2 bulan.

Pencatatan bunga berjalan dapat dilakukan dalam 2 ( dua ) pendekatan yaitu :

a. Dicatat sebagai harta Pencatatan pendapatan bunga pada waktu pembelian obligasi dicatat ke dalam akun

Piutang Bunga yang disebut Balance sheet approach

Dr. Surat Berharga Rp XX Dr. Piutang Bunga XX Cr. Kas Rp XX

Sedangkan pada waktu menerima pendapatan bunga :

Dr. Kas Rp XX Cr. Piutang Bunga Rp XX

Cr. Pendapatan Bunga Rp xx

b. Dicatat sebagai pendapatan

Pencatatan pendapatan bunga pada waktu pembelian obligasi dicatat ke dalam akun Pendapatan Bunga yang disebut Income Statement Approach

Page 6: Temporary investment

Dr. Surat Berharga Rp XX Dr. Pendapatan Bunga Rp XX

Cr. Kas Rp XX

Sedangkan pada waktu menerima pendapatan bunga :

Dr. Kas Rp XX

Cr. Pendapatan Bunga Rp xx

Begitu juga apabila obligasi dijual akan di kredit sebesar harga perolehannya, maka dengan demikian apabila ada selisih antara harga jual dengan harga perolehan akan dicatat dalam akun Laba / Rugi Penjualan Surat Berharaga

Laba apabila harga jual > dari harga perolehan dan Rugi apabila harga jual < harga perolehan.

Apabila laba jurnalnya adalah sbb : Dr. Kas Rp XXX

Cr.Surat Berharga Rp XXX Cr. Pendapatan Bunga Rp XXX

Cr. Laba Penjualan SB Rp XXX

Sedangkan apabila rugi jurnalnya dalah sbb :

Dr. Kas Rp XXX

Dr. Rugi Penjualan SB Rp XXX Cr.Surat Berharga Rp XXX Cr. Pendapatan Bunga Rp XXX

Contoh soal

1. Pada tanggal 1 Mei 2009 PD. Rindu Order membeli 100 lembar obligasi PT Jasa Marga @

nominal Rp 100.000,00 dengan kurs 120%, bunga obligasi 18% setahun yang dibayarkan tiap tanggal 1 Maret dan 1 September, biaya provisi dan meterai Rp 400.000,00 .

Perhitungan Kurs beli = 100 X Rp 100.000 X 120/100 = Rp 12.000.000,00

Provisi & Meterai Rp 400.000,00 + Investasi sementara ( dalam surat berharga ) = Rp 12.400.000,00

Bunga berjalan 2 bulan ( 1 Maret s.d. 1 Mei )

Rp 10.000.000 X 2 X 18 = Rp 300.000,00 + 12 X 100

Dibayar per kas = Rp 12.700.000,00

Jurnal :

a. Dicatat sebagai harta ( 1 Mei 2009 ) Dr. Surat Berharga Rp 12.400.000,00

Dr. Piutang Bunga 300.000,00 Cr. Kas Rp 12.700.000,00

Sedangkan pada waktu menerima pendapatan bunga ( 1 September 2009 )

Page 7: Temporary investment

Dr. Kas Rp 900.000,00 Cr. Piutang Bunga Rp 300.000,00

Cr. Pendapatan Bunga Rp 600.000,00

b. Dicatat sebagai pendapatan ( 1 Mei 2009 )

Dr. Surat Berharga Rp 12.400.000,00

Dr. Pendapatan Bunga Rp 300.000,00 Cr. Kas Rp 12.700.000

Sedangkan pada waktu menerima pendapatan bunga ( 1 September 2000 )

Dr. Kas Rp 900.000,00 Cr. Pendapatan Bunga Rp 900.000,00

Apabila obligasi ini tidak dijual sampai dengan tanggal 31 Desember maka jurnal

yang harus dibuat adalah untuk mencatat pendapatan bunga yang masih harus

diterima terhitung 1 September sampai dengan 31 Desember ( 4 bulan )

Perhitungan : Bunga = Rp 10.000.000,00 X 4 X 18 = Rp 600.000

12 X 100 Jurnal : Dr. Piutang Bunga Rp 600.000

Cr. Pendapatan Bunga Rp 600.000

2. Apabila tanggal 1 Nopember 2009 obligasi yang dimiliki dijual sebanyak 40 lembar dengan kurs 125%, provisi dan meterai Rp 150.000

Kurs Jual = 40 X Rp 100.000 X 125% = Rp 5.000.000 Provisi dan meterai 150,000,(-)

Harga jual Rp 4.850.000 Rp 4.850.000 Bunga : terhitung 1 Sept s.d. 1Nop Rp 4.000.000 X 2 X 18 Rp 120.000 +

12 x 100 Diterima per kas Rp4.970.000

Harga perolehan : 40/100 X Rp 12.400.000 = Rp 4.960.000 – Rugi penjualan Rp 110.000

Jurnal : Dr. Kas Rp 4.970.000

Dr. Rugi Penjualan SB 110.000 Cr. Surat Berharga Rp 4.960.000 Cr. Pendapatan Bunga Rp 120.000

Soal.

Dalam neraca perusahaan per 31 Desember 2008 terdapat persediaan marketable securities sebagai berikut : Marketable Securities Rp 21.480.000,-

Page 8: Temporary investment

Allowance For Decline in Value Rp 150.000,- Rp 21.330.000,-

Adapun perinciannya sebagai berikut : Jenis Nominal at Cost at Market

180 Saham PT. Trio Rp 50.000,- Rp 9.720.000,- Rp 9.810.000,- 120 Oblg RI 12% 100.000,- 11.760.000,- 11.620.000,- ( Kupon 1/6 - 1/12 )

Selama tahun 2009 telah terjadi transaksi-transaksi sbb. : 1. Tanggal 1 April dijual 70 Obligasi RI 12% di atas dengan kurs 102, provisi dan materai Rp

25.000,- 2. Tanggal 12 April dijual 40 lembar saham PT. Trio dengan kurs 114, provisi dan materai Rp

20.000,- 3. Tanggal 1 Juni diterima bunga dari obligasi RI tersebut di atas untuk enam bulan pertama 4. Tanggal 20 Agustus dibeli 60 lembar saham PT. Madju Djaya @ Nominal Rp 100.000, kurs 112,

provisi dan materai Rp 30.000,- 5. Tanggal 1 September dibeli 50 Oblg Dana Reksa 18% @ Nominal Rp 200.000,- kurs 102, provisi

dan meterai Rp 50.000,- dan kupon 1e/4 - 1/10 6. Tanggal 1 Oktober dijual 30 obligasi PT. RI 12% dan 20 lembar saham PT. Madju Djaya dengan

hasil bersih Rp 3.760.000,- ( sudah termasuk perhitungan bunga di dalamnya ) 7. Tanggal 1 Oktober diterima bunga tengah tahunan yang pertama dari Obligasi Dana Reksa 18%. 8. Tanggal 1Desember diterima bunga obligasi RI 12% tersebut di atas untuk enam bulan yang

kedua. 9. Adapun perinciaan Marketable Securities per 31 Desember 2009 berdasarkan at Market adalh

sbb. :

Saham PT. Trio @ Rp 55.000,-

Obligasi RI 12% @ Rp 96.000,-

Obligasi Dana Reksa 18 % @ Rp 198.000,-

Saham PT. Madju Djaya @ Rp 115.000,- Diminta : 1. Buatlah jurnal yang diperlukan selama tahun 2009 2. Jurnal penyesuaian atas penilaian Marketable Securities, dengan menggunakan metode Lower of

Cost or Market 31 Desember