Tema

8
TEMA, JUDUL, TOPIK DAN KERANGKA KARANGAN oke, pada kesempatan kali ini ane mau ngasih sedikit informasi tentang Pengertian Tema, Judul, Topik, dan kerangka karangan. semua ini ane dapet dari dosen bahasa indonesia ane Bu Misnadiah, S.Pd.I., M.M. ,mdah2an dgn tulisan ini stiap ada yg membaca pahalanya akan ngalir ke Bu Misnadiah, S.Pd.I., M.M. aamiin.. A. Pengertian Tema, Judul, dan Topik 1. Tema Tema berasal dari bahasa Yunani “thithenai”, berarti sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan.Tema merupakan persoalan utama yang diungkapkan oleh seorang pengarang dalam sebuah karya sastra, seperti cerpen, novel, ataupun suatu karya tulis. Tema juga dapat dikatakan sebagai suatu gagasan pokok atau ide dalam membuat suatu tulisan. Beberapa sumber mengatakan, pengertian tema dalam karang- mengarang dapat dilihat dari dua sudut, yaitu dari sudut karangan yang telah selesai dan dari proses penyusunan karangan itu sendiri. Dilihat dari sudut karangan yang telah selesai, tema adalah suatu amanat yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Sedangkan dari segi proses penulisan, tema adalah suatu perumusan dari topik yang akan dijadikan landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tadi. Hasil perumusan tema bisa dinyatakan dalam sebuah kalimat singkat, tetapi dapat pula mengambil bentuk berupa sebuah alinea, ikhtisar-ikhtisar, dan kadang-kadang ringkasan. Panjang tema tergantung dari berapa banyak hal yang akan disampaikan sebagai perincian dari tujuan utama. Perbandingan antara tema dengan karangan dapat disamakan dengan hubungan antara sebuah kalimat dan gagasan utama kalimat yang terdiri dari subjek dan predikat. Begitu juga kedudukan tema secara konkrit dapat dilihat dalam hubungan antara kalimat topik dan alinea. Kalimat topik merupakan tema dari alinea itu, sedangkan kalimat

description

gsdg

Transcript of Tema

TEMA, JUDUL, TOPIK DAN KERANGKA KARANGAN

oke, pada kesempatan kali ini ane mau ngasih sedikit informasi tentangPengertian Tema, Judul, Topik, dan kerangka karangan.semua ini ane dapet dari dosen bahasa indonesia ane BuMisnadiah, S.Pd.I., M.M.,mdah2an dgn tulisan ini stiap ada yg membaca pahalanya akan ngalir ke BuMisnadiah, S.Pd.I., M.M. aamiin..

A.Pengertian Tema, Judul, dan Topik1.Tema Tema berasal dari bahasa Yunani thithenai, berarti sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan.Tema merupakan persoalan utama yang diungkapkan oleh seorang pengarang dalam sebuah karya sastra, seperti cerpen, novel, ataupun suatu karya tulis. Tema juga dapat dikatakan sebagai suatu gagasan pokok atau ide dalam membuat suatu tulisan. Beberapa sumber mengatakan, pengertian tema dalam karang-mengarang dapat dilihat dari dua sudut, yaitu dari sudut karangan yang telah selesai dan dari proses penyusunan karangan itu sendiri. Dilihat dari sudut karangan yang telah selesai, tema adalah suatu amanat yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Sedangkan dari segi proses penulisan, tema adalah suatu perumusan dari topik yang akan dijadikan landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tadi. Hasil perumusan tema bisa dinyatakan dalam sebuah kalimat singkat, tetapi dapat pula mengambil bentuk berupa sebuah alinea, ikhtisar-ikhtisar, dan kadang-kadang ringkasan. Panjang tema tergantung dari berapa banyak hal yang akan disampaikan sebagai perincian dari tujuan utama. Perbandingan antara tema dengan karangan dapat disamakan dengan hubungan antara sebuah kalimat dan gagasan utama kalimat yang terdiri dari subjek dan predikat. Begitu juga kedudukan tema secara konkrit dapat dilihat dalam hubungan antara kalimat topik dan alinea. Kalimat topik merupakan tema dari alinea itu, sedangkan kalimat lain hanya berfungsi untuk memperjelas kalimat topik atau tema alinea tersebut.2. Judul Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain, identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersifat menjelaskan diri dan yang menarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah (lokasi). Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan. Ada juga yang mendefinisikan judul sebagai lukisan suatu artikel atau juga disebut miniature isi bahasan.Judul dapat dikatakan sebagai jabaran topik atau tema. Karena itu, judul harus mampu mencerminkan topik atau tema, tidak boleh menyimpang dari intinya.3. TopikTopik berasal dari bahasa Yunani Topoi yang berarti tempat, dalam tulis menulis berarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatu artikel. Topik juga bisa diartikan sebagai pokok pembicaraan dalam diskusi,ceramah, karangan, dsb, bahan diskusi.Jika yang dibicarakan hanya satu masalah saja, maka hal semacam itu disebut topik tunggal. Akan tetapi, kadangkala seseorang mula-mula membicarakan satu masalah saja, kemudian berkembang kepada masalah lain, maka topiknya menjadi banyak. Topik semacam itu disebut multitopik atau topik ganda.a. Ciri -Ciri Tema, Judul, Topik1)TemaCiri-ciri tema, antara lain.a)Dalam novel dan cerpen, tema biasanya dapat dilihat melalui persoalan yang dikemukakan.b)Tema juga dapat dilihat melalui cara-cara watak itu bertentangan satu sama lain, bagaimana cerita diselesaikan.c)Tema dapat dikesan melalui peristiwa, kisah, suasana dan unsur lain seperti nilai kemanusiaan yang terdapat dalam cerita, plot cerita, perwatakan watak-watak dalam sebuah cerita.2)JudulCiri-ciri judul, antara lain.a)Relevan dengan tema cerita tersebut, atau ada keterkaitan dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut.b)Biasanya judul harus provokatif dengan menarik si pembaca dan menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi cerita tersebut.c)Judul terdiri dari lima kata dan diusahakan tidak boleh lebihd)Judul tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi berbentuk kata yang singkat.e)Judul harus mencerminkan topik atau tema, tidak boleh menyimpang.3)TopikCiri-ciri topik, antara lain:a)Topik harus menarik perhatian si pembaca, sehingga mampu menimbulkan rasa keingintahuan pembaca.

b) . Mencakup keseluruhan isi cerita

B.Kerangka Karangan1.Pengertian Kerangka Karangan Kerangka karanganadalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Kerangka karangan dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang dituju. Pembuatan kerangka karangan ini sangat penting, terutama bagi penulis pemula, agar tulisan tidak kaku dan penulis tidak bingung dalam melanjutkan tulisannya.2.Manfaat Kerangka KaranganUntuk menyusun karangan secara teratur.a.Mempermudah pembahasan tulisan.b.Menghindari isi tulisan keluar dari tujuan awal.c.Menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih.d.Memudahkan penulis mencari materi tambahan.e.Menjamin penulis bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.f.Memudahkan penulis mencapai klimaks yang berbeda-beda.Dengan adanya kerangka karangan, penulis bisa langsung menyusun tulisannya sesuai butir-butir bahasan yang ada dalam kerangka karangannya.Kerangka karangan merupakan miniatur dari sebuah karangan. Dalam bentuk ini, karangan tersebut dapat diteliti, dianalisi, dan dipertimbangkan secara menyeluruh.3.Syarat-syarat Kerangka Karangan yang Baika.Pengungkapan maksudnya harus jelas.b.Tiap unit dalam kerangka karangan hanya mengandung satu gagasan.c.Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis.d.Harus menggunakan pasangan simbol yang konsisten.4.Macam-macam Susunan Kerangka Karangana.AlamiahSuatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan nyata di alam. Oleh karena itu, susunan alamiah dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu :1) Berdasar urutan ruang.Topik yang diuraikan berkaitan erat dengan ruang / tempat : dari kiri ke kanan, dari timur ke barat, urutan geografis.

ContohTopik : Banjir.Tujuan : Untuk mengetahui lokasi banjir.Tema : Beberapa lokasi banjir di dunia.I. BANJIR YANG TERJADI DI LUAR INDONESIA A. Banjir di Asia 1. Banjir di China. 2. Banjir di Taiwan. B. Banjir di Eropa 1. Banjir di Belanda. 2. Banjir di Inggris.II. BANJIR YANG TERJADI DI INDONESIA.A. Banjir di Pulau Jawa 1. Banjir di DKI Jakarta. 2. Banjir di Pacitan.B. Banjir di luar Pulau Jawa 1. Banjir di Papua Barat. 2. Banjir di Padang.2. Urutan waktu.Bahan-bahan ditulis berdasar tahap kejadian. Setiap peristiwa hanya menjadi penting dalam hubungannya dengan yang lain.ContohTopik: masyarakatTujuan: untuk mengetahui perkembangan masyarakatTema: Perkembangan masyarakat dari zaman ke zaman.

I. MASYARAKAT PEMBURU DAN PERAMU A. Masyarakat Pemburu dan Peramu di Dunia B. Masyarakat Pemburu dan Peramu di Indonesia 1. Di Irian 2. Di Kepulauan MentawaiII. MASYARAKAT PETANI DAN PETERNAK A. Masyarakat Petani dan Peramu di Dunia B. Masyarakat Petani dan Peternak di Indonesia 1. Masyarakat petani di Pulau Jawa 2. Masyarakat peternak di Nusa TenggaraTimurIII. MASYARAKAT INDUSTRI A. Masyarakat Industri Modern B. Masyarakat Industri Canggih3. Urutan topik yang ada.Bagian-bagian diterangkan tanpa memasalahkan mana yang penting. Misal, laporan keuangan : pemasukan dan pengeluaran, bagian-bagian dalam sebuah lembaga, dll.ContohTopik: HutanTujuan: Untuk mengetahui pemanfaatan hutanTema: Pemanfaatan hutan.I. MANFAAT HUTAN SECARA ALAMIAH A. Mencegah Erosi B. Mengurangi Polusi 1. Polusi Udara 2. Polusi Suara C. Sebagai Hutan LindungII. MANFAAT HUTAN SECARA EKONOMIS A. Hutan Tanaman Industri B. Hutan untuk Rekreasi C. Hutan untuk Penelitianb.LogisMerupakan unit-unit karangan berurutan sesuai pendekatan logika / pola pikir manusia. Untuk susunan logis, dibagi berdasarkan :1)Klimaks-Anti klimaks.Anggapan bahwa posisi tertentu dari sebuah rangkaian merupakan posisi yang paling penting. Terdiri dari dua :a) Urutan klimaks = yang penting di akhir.b) Urutan antiklimaks = yang penting di awal.Model ini hanya efektif untuk menguraikan sesuatu yang berhubungan dengan hirarki misalnya urutan pemerintahan.ContohTopik: BanjirTujuan: Untuk mengetahui akibat banjirTema: Banjir dan akibatnyaI. MUSIM PENGHUJAN MULAIII.PENGGUNDULAN HUTANIII. EROSI DI MANA-MANAIV. PENDANGKALAN SUNGAIV. MUSIBAH BANJIRVI. PENDERITAAN MASYARAKAT2) Umum-Khusus.a) Umum khusus:Halbesardiperincike hal-hal yang lebih kecil atau bagian-bagiannya.Misalnya uraian tentang Indonesia, lalu suku-suku dan kebudayaannya.b)Khusus Umum:Sebaliknya.ContohTopik: PendidikanTujuan: Untuk mengetahui pendidikan di masyarakatTema: Pendidikan di masyarakatI. PENDIDIKAN DALAM LINGKUNGAN MASYARAKAT SECARA UMUMII. PENDIDIKAN DALAM MASYARAKAT PERKOTAANIII. PENDIDIKAN DI MASYARAKAT T PEDESAANIV. PENDIDIKAN PADA GENERASI MUDA3) Sebab-Akibat.a.Sebabke akibat:masalahutamasebagaisebab, diikuti perincian akan akibat-akibat yang mungkin terjadi.Misal ; penulisan sejarah, berbagai persoalan sosial : kerusakan hutan, perubahan cuaca global.b. Akibatke sebab:masalahtertentusebagaiakibat, diikuti perincian sebab-sebab yang menimbulkannya.Misal : Krisis multidimensi di Indonesia.ContohTopik: Premanisme di JakartaI. PERTUMBUHAN EKONOMI YANG TERSENDATII. INDUSTRI TUTUP KARENA BAHAN BAKAR LANGKAIII. LAPANGAN KERJA MENCIUTIV. MENCARI UANG DENGAN CARA MUDAH

4)Proses.Dimulai daripenyajianmasalahsampaipenulisankesimpulan umumatausolusi.Contoh:BanjirdiJakarta, penyebabnyadanalternatif penyelesaiannya.Sistem Penomoran pada Kerangka KaranganAda dua cara :1. Sistem Campuran Huruf dan Angka.I . Angka Romawi Besar untuk BAB A. Huruf Romawi Besar untuk Sub Bab 1. Angka Arab besar a. Huruf Romawi Kecil i. Angka Romawi Kecil (a) Huruf Romawi Kecil Berkurung (1)AngkaArabBerkurungContohI. PendahuluanII. Tingkat Ekonomi dan Fertilitas di Indonesia A. Bukti-Bukti dari Sensus 2000 B. Bukti-Bukti dari Survei Fertilitas-Mortalitas 1995 C. Studi Kasus di Lampung 1. Pengukuran Fertilitas 2. Penyebab Perbedaan fertilitas a. Retaknya Perkawinan b. Abstinensi Setelah Melahirkan c. Perbedaan Fekunditas

III. Kesimpulan2. Sistem Angka Arab (dengan digit).1.1.11.1.11.1.1.12.2.12.1.1dst.Contoh1. Pendahuluan2. Tingkat Ekonomi dan Fertilitas di Indonesia 2.1. Bukti-Bukti dari Sensus 2000 2.2. Bukti-Bukti dari Survei Fertilitas-Mortalitas 1995 2.3. Studi Kasus di Lampung 2.3.1. Pengukuran Fertilitas 2.3.2. Penyebab Perbedaan fertilitas 2.3.2.1. Retaknya Perkawinan 2.3.2.2. Abstinensi Setelah Melahirkan 2.3.2.3. Perbedaan Fekunditas3. Kesimpulan