Tekstil Aromaterapi Menggunakan Minyak Esensial Lavender Dengan Sodium Alginate Metode...

download Tekstil Aromaterapi Menggunakan Minyak Esensial Lavender Dengan Sodium Alginate Metode Microencapsulasi

of 5

description

Tekstil Aromaterapi Menggunakan Minyak Esensial Lavender Dengan Sodium Alginate Metode Microencapsulasi

Transcript of Tekstil Aromaterapi Menggunakan Minyak Esensial Lavender Dengan Sodium Alginate Metode...

TEKSTIL AROMATERAPI MENGGUNAKAN MINYAK ESENSIAL LAVENDER DENGAN SODIUM ALGINATE METODE MICROENCAPSULASI

Irma Nurmuslimah, Mia Karlina, Muhammad Irham JaharaMahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil

PENDAHULUAN

Mikroenkapsulasi merupakan teknologi untuk melapisi suatu zat inti dengan suatu lapisan dinding polimer sehingga menjadi partikel partikel kecil berukuran mikro. Dengan adanya lapisan polimer ini, zat inti akan terlindungi dari pengaruh lingkungan luar. Bahan inti dapat berupa padatan, cairan, atau gas. Mikrokapsul yang terbentuk dapat berupa partikel tunggal atau bentuk agregat dan biasanya memiliki rentang ukuran parteikel antara 5 5000 mikrometer. [1]Metode pembuatan mikrokapsul cukup beragam, diantaranya adalah koaverasi pemisahan fasa, semprot kering, semprot beku, penguapan pelarut, suspense udara, proses multi lubang sentrifugal, penyulutan di dalam panic, polimerisasi dan lain lain. Sementara itu, pelepasan zat dari bentuk mikrokapsul dapat melalui proses difusi melewati lapisan poimer, erosi dari lapisan polimer atau kombinasi dari keduanya.[3]Bentuk mikrokapsul dalam mikroskopMikroenkapsulasi pada penyempurnaan wewangian pada tekstil dimaksudkan agar wewangian berada pada tekstil untuk waktu yang lama karena kapsul sangat besar mengurangi tingkat evaporasi wewangian. Dalam pembuatan mikroenkapsulasi dinding penyulut bisa terdiri dari beberapa zat/bahan diantaranya :

Jenis dinding penyulutSifatKarakteristikBiayaKemudahan didapat

Sodium AlginateRamah lingkunganRendahMudah didapat

-cyclodextrinRamah lingkunganTinggi Susah didapat

Urea FormaldehidAda formaldehid bebasRendah Mudah didapat

Penggunaan -cyclodextrin dalam industri tekstil adalah sangat penting karena berbagai macam aplikasinya. Salah satu aspek kunci adalah teknik lampiran b-cyclodextrin tekstil di permukaan. Setiap unit siklodekstrin memiliki rongga hidrofobik yang dapat bertindak sebagai molekul inang untuk molekul tamu. -cyclodextrin adalah yang paling menarik dari siklodekstrin karena kemudahan dalam produksi, kemudahan dalam keterikatan pada permukaan tekstil dan ukuran rongga yang membuatnya cocok untuk hosting berbagai molekul tamu. -cyclodextrin dapat dimasukkan ke tekstil dengan cara penyemprotan, percetakan, padding, okulasi, pelapisan permukaan, impregnasi, pencetakan inkjet atau melalui sol gel, dll. Tetapi kelemahan dari -cyclodextrin ini adalah harganya yang relatif mahal serta bahannya yang tidak mudah didapatkan. [4]Dinding mikrokapsul dibuat dari resin urea-formaldehid; Prepolimer dari resin urea- formaldehid merupakan resin yang murah, mudah diperoleh bahannya, serta memberikan yield mikrokapsul yang paling tinggi dibanding bahan coating lainnya, seperti polysulfone dan polycarbonate.[1] Proses mikroenkapsulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah polimerisasi langsung di permukaan (interfacial polymerization), atau in situ polymerization. Sebelum proses polimerisasi dilakukan, minyak nabati diemulsifikasi dulu dalam larutan resin urea-formaldehid. Kelemahan dari penggunaan resin urea formaldehid adalah adanya kemungkinan formaldehid bebas yang bersifat toxic terhadap lingkungan.Kami kemudian menggunakan Sodium Alginate sebagai dinding penyalut dari proses mikroenkapsulasi yang kami lakukan dengan alasan Sodium alginat bersifat biocompatible dan biodegradable serta merupakan bahan yang umum digunakan untuk mikroenkapsulasi beberapa senyawa juga dengan biaya yang cukup rendah serta mudah didapatkan[3]. Kami menggunakan minyak atsiri lavender sebagai wewangian yang kami gunakan dengan berbagai manfaat diantaranya untuk membantu mencapai keseimbangan fisik dan emosi. Lavender adalah minyak esensial yang paling banyak digunakan dan paling fleksibel dari semua minyak esensial. Ini adalah minyak yang sangat berguna, terutama ketika gejala karena masalah saraf. Efek farmasi dari lavender yaitu melancarkan haid, diuresis, hypnogenesis, meredakan hipertensi, meredakan sakit, detoksifikasi, menghentikan diare, meredakan flu,meredakan rematik, dan menaikkan nafsu makan. Sementara efek penenang dari lavender yaitu untuk sifat mencurigai, ketegangan, perasaan sedih, dan iritasi.[2]2. CARA KERJATahap 1 : proses pembuatan mikrokapsul.Ada 2 referensi sumber yang kami gunakan untuk pembuatan mikrokapsul. Pada pembuatan mikrokapsul baik pada referensi 1 maupun referensi 2 metodenya sama yaitu dengan pemisahan fase. Cara kerjanya yaitu 10 gram bahan untuk dinding mikrokapsul yakni sodium alginate dibiarkan menggelembung selama setengah jam dengan ditambahkan air 100 ml. setelah itu pada campuran ditambah 50 ml air panas sambil diaduk selama 15 menit dengan temperature antara 40 500C. jika sudah homogeny, tambahkan bahan inti yaitu minyak kay putih sebanyak 10 ml sambil dikocok dengan kecepatan 300 400 rpm selama 15 menit yang diikuti dengan penambahan tetes demi tetes 10 ml larutan sodium sulfat 20%. Kemudian kecepatan pengadukan dikurangi dan ditambahkan 5 ml formaldehid 17% kedalamnya. Pada referensi 1, pengaplikasiannya pada bahan kapas dengan menggunakan binder sintetik sebagai pengikat mikrokapsul pada permukaan kain dan membentuk lapisan film. Binder yang digunakan sebanyak 10 ml, pasta mikrokapsul 10 gram dan air sebanyak 80 ml kemudian ditetapkan pada kain dengan metode pad dry cure. Padding dilakukan dengan wet pick up 60% kemudian dikeringkan dan dipemanas awetan pada temperature 100 1200C selama 2 menit. [3] Sementara pada referensi 2, mikrokapsul diaplikasikan pada kain kapas dengan metode pad dry cure. Padding dilakukan dengan wet pick up 60% kemudian dikeringkan dan dipemanas awetan pada temperature 100 1200C selama 2 menit. Setelah itu dilakukan perawatan lanjutan dengan asam sitrat 10% dengan perbandingan liquor ratio 1 : 20 pada temperature 500 C selama 5 menit.setelah itu kain hasil perlakuan dikeringkan pada temperature 800 C dan dipemanas awetan selama 2 menit pada tempertur 1400C. [5]

Tahap 2 : Melakukan pengujian mikrokapsul menggunakan mikroskop cahaya.Terhadap hasil pasta mikrokapsul juga kain hasil dari aplikasi mikrokapsul dilakukan pengujian mikroskop cahaya untuk melihat adanya mikrokapsul. Tahap 3 : Melakukan pengujian kain menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM).Terhadap hasil kain dari percobaan ini dilakukan pengujian SEM untuk melihat terbentuk tidaknya mikrokapsul secara detail berupa ukuran dari mikrokapsul tersebut.Tahap 4 : Evaluasi hasil penelitian dan pembuatan laporan.Data hasil pengujian kemudian dievaluasi dan dibahas dalam diskusi guna mendapatkan kesimpulan dan sara, yang selanjutnya ditulis dalam laporan penelitian.

3. TUJUAN PENELITIANTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik mikroenkapsulasi dan aplikasi efektif yang mengandung minyak atsiri lavender menggunakan sodium alginate pada bahan tekstil kapas yang memberi efek aromaterapi.

DAPUS[1]. Bernadeta Ariane Amanda, Rochmadi, Agus Prasetya, dan Wahyu Hasokowati. PEMBUATAN MIKROKAPSUL DARI UREA-FORMALDEHID: PENGARUH pH DAN SUHU PADA PEMBUATAN RESIN TERHADAP PROSES MIKROENKAPSULASI. SEMINAR REKAYASA KIMIA DAN PROSES. 2010.[2]. C. X. Wang, Sh. L. Chen. Aromachology and its Application in the Textile Field. FIBRES & TEXTILES in Eastern Europe journal. 2005

[3]. G Thilagavathi, T Kannaian. Combined antimicrobial and aroma finishing treatment for cotton, using micro encapsulated geranium (pelargonium graveolens L Herit ex Ait.) Leaves extract. Indian Journal of Natural Product and Resource. 2010.[4]. Usha Rashmi Bhaskara-Amrit, Pramod B. Agrawal and Marijn M.C.G. Warmoeskerken. APPLICATIONS OF b-CYCLODEXTRINS IN TEXTILES. AUTEX Research Journal. 2011.[5]. International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology Vol. 2 Issue 6, June 2013