Teks pidato

2
Salamualaikum Dan selamat siang. Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena Ia memberi kita mata untuk melihat, telinga untuk mendengar dan mulut untuk bertutur-kata, yang akan sangat berguna dalam agenda hari ini. Yang terhormat Bapak Muzakkir Damir, S.Pd M.Pd selaku guru pembimbing Dan yang saya sayangi teman-teman seperjuangan, saudara- saudariku keluarga besar generasi ke delapan tanah air Smaeli, Graviiitasi. Baru-baru ini saya mendengar kabar gembira untuk kita semua, Ujian Nasional tahun ini tidak lagi menjadi penentu kelulusan. Bukan hanya itu, paket soal yang tersedia tahun ini tidak lagi 20 paket melainkan hanya 5 paket. Hal ini saya pastikan menjadi hadiah terbaik yang pernah kita dapatkan dari Kementrian Pendidikan. Saudara-saudariku yang terkasih, Kabar-kabar tersebut boleh saja kita anggap sebagai kabar baik karena memberi kita kemudahan. Kabar-kabar tersebut boleh pula kita anggap sebagai kabar buruk karena akan mengurangi kesiapan kita mengahadapi ujian nasional. Perubahan tujuan ujian nasional seperti itu ditolak oleh banyak pihak, namun kita tahu bahwa lebih banyak lagi yang menerima perubahan itu. Tetapi pertanyaan kita adalah, apakah kita rela mendapat nilai yang buruk di ujian terakhir ini ? Saudara – saudari ku kebanggaan SMAN 5 Parepare, Jangan buang waktu yang masih ada. Jangan abaikan kesempatan yang berharga, yang tanpa sadar mulai hilang dari sekarang. 7 Maret 2015 menjadi ajang kita untuk membuktikan bagaimana kualitas pendidikan kita pribadi masing-masing. Tepat 30 hari kemudian, menjadi tempat bagi kita mengetahui keberhasilan pendidikan formal yang sudah kita tempuh selama beberapa lama. “Saya sudah tidak sabar untuk ujian! Karena pasti saya lulus!” kata seorang saudara saya, sebut saja namanya DWJ

Transcript of Teks pidato

Page 1: Teks pidato

Salamualaikum

Dan selamat siang.

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena Ia memberi kita mata untuk melihat, telinga untuk mendengar dan mulut untuk bertutur-kata, yang akan sangat berguna dalam agenda hari ini.

Yang terhormat Bapak Muzakkir Damir, S.Pd M.Pd selaku guru pembimbing

Dan yang saya sayangi teman-teman seperjuangan, saudara-saudariku keluarga besar generasi ke delapan tanah air Smaeli, Graviiitasi.

Baru-baru ini saya mendengar kabar gembira untuk kita semua, Ujian Nasional tahun ini tidak lagi menjadi penentu kelulusan. Bukan hanya itu, paket soal yang tersedia tahun ini tidak lagi 20 paket melainkan hanya 5 paket. Hal ini saya pastikan menjadi hadiah terbaik yang pernah kita dapatkan dari Kementrian Pendidikan.

Saudara-saudariku yang terkasih,

Kabar-kabar tersebut boleh saja kita anggap sebagai kabar baik karena memberi kita kemudahan. Kabar-kabar tersebut boleh pula kita anggap sebagai kabar buruk karena akan mengurangi kesiapan kita mengahadapi ujian nasional. Perubahan tujuan ujian nasional seperti itu ditolak oleh banyak pihak, namun kita tahu bahwa lebih banyak lagi yang menerima perubahan itu. Tetapi pertanyaan kita adalah, apakah kita rela mendapat nilai yang buruk di ujian terakhir ini ?

Saudara – saudari ku kebanggaan SMAN 5 Parepare,

Jangan buang waktu yang masih ada. Jangan abaikan kesempatan yang berharga, yang tanpa sadar mulai hilang dari sekarang. 7 Maret 2015 menjadi ajang kita untuk membuktikan bagaimana kualitas pendidikan kita pribadi masing-masing. Tepat 30 hari kemudian, menjadi tempat bagi kita mengetahui keberhasilan pendidikan formal yang sudah kita tempuh selama beberapa lama.

“Saya sudah tidak sabar untuk ujian! Karena pasti saya lulus!” kata seorang saudara saya, sebut saja namanya DWJ

“Lima paket ? saya bisa hafal semua kuncinya !” menurut sahabat, sebut saja Ia Hardi

“Kita sudah lulus ! Itulah sekarang saya malas belajar !” kata saudari, sebut saja Nunu

Saudara – saudari ku calon mahasiswa(i) perguruan tinggi.

Kita sudah salah berpersepsi. Kita sudah salah menyikapi perubahan yang terjadi. Maksud pemerintah mengubah tujuan UN adalah semata-mata untuk mengubah pola pikir peserta didik bahwa pendidikan adalah hal yang menyenangkan bukan menyusahkan. Sehingga kualitas pendidikan yang rendah tidak lagi menjadi warisan.

Saudara – saudari ku angkatan revolusioner.

Kita boleh beranggapan ujian nasional adalah evaluasi biasa, kita boleh beranggapan ujian nasional bukan penentu kelulusan. Tapi, kita harus pastikan bahwa kita sudah menguasai

Page 2: Teks pidato

seluruh indakator pembelajaran kita, dan kita mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi.

Saudara – saudari ku sekalian, calon peserta UN mendatang

Demikianlah yang ingin saya sampaikan kepada saudara-saudari ku semua pada hari ini. Saya memohon maaf jika ada hal yang kurang berkenan di hati saudara sekalian. Karena manusia biasa seperti saya tidak luput dari kesalahan.

Sebagai penutup saya mengutip dua kalimat berikut,

“tidak ada kata terlambat sebelum itu terlalu terlambat”

“belajar adalah proses seumur hidup”

Yang saya hubungkan menjadi sebuah pribahasa “tidak ada kata terlambat belajar ketika belajar menjadi proses seumur hidup”

Demikian, Assalamualaikum dan selamat siang.