Teknologi Pengolahan Air Limbah

24
P encemaran air Pengertian dan sumber Pencemaran Perairan Sesuai dengan Undang-undang Nomor 23/1997 yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan/atau komponen lain ke lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan. Definisi yang panjang ini dapat di sederhanakan dengan melihat adanya tiga unsur dalam masalah pencemaran yaitu sumber perubahan akibat kegiatan manusia atau proses alam, bentuk perubahannya adalah berubahnya konsentrasi suatu bahan dalam lingkungan dan merosotnya fungsi lingkungan untuk menunjang kehidupan. Merosotnya kualitas lingkungan juga tidak akan menjadi perhatian besar jika tidak terkait dengan kebutuhan hidup manusia sendiri sehingga bahasan tentang pencemaran dan konsep penanggulangannya lebih mengarah kepada upaya mengenai bentuk kegiatan manusia yang menjadi sumber pencemaran. Pencemaran sering pula diklasifikasikan dalam bermacam- macam bentuk pola pengelompokannya. Pengelompokan menurut jenis bahan pencemar menghasilkan pencemaran biologis,

description

Teknologi Pengolahan Air Limbah

Transcript of Teknologi Pengolahan Air Limbah

Page 1: Teknologi Pengolahan Air Limbah

P encemaran air   Pengertian dan sumber Pencemaran Perairan

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 23/1997 yang dimaksud dengan pencemaran

lingkungan adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan/atau

komponen lain ke lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya

turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat

berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan.

Definisi yang panjang ini dapat di sederhanakan dengan melihat adanya tiga unsur

dalam masalah pencemaran yaitu sumber perubahan akibat kegiatan manusia atau

proses alam, bentuk perubahannya adalah berubahnya konsentrasi suatu bahan dalam

lingkungan dan merosotnya fungsi lingkungan untuk menunjang kehidupan.

Merosotnya kualitas lingkungan juga tidak akan menjadi perhatian besar jika tidak

terkait dengan kebutuhan hidup manusia sendiri sehingga bahasan tentang

pencemaran dan konsep penanggulangannya lebih mengarah kepada upaya mengenai

bentuk kegiatan manusia yang menjadi sumber pencemaran.

Pencemaran sering pula diklasifikasikan dalam bermacam-macam bentuk pola

pengelompokannya. Pengelompokan menurut jenis bahan pencemar menghasilkan

pencemaran biologis, kimiawi, fisik dan budaya. Pengelompokan menurut medium

lingkungannya dapat menghasilkan pencemaran udara, air, tanah, makanan dan

sosial sedangkan pengelompokan menurut sifat sumber bisa menghasilkan

pencemaran primer dan pencemaran sekunder.

Salah satu upaya dalam pengelolaan lingkungan adalah mengatur beban pencemaran

dari sumbernya baik sumber pencemaran udara, air maupun limbah padat sehingga

informasi tentang besarnya beban pencemaran dari setiap sumber amat berguna

dalam upaya pengelolaan lingkungan tersebut.

Pencemaran Air

Page 2: Teknologi Pengolahan Air Limbah

Air merupakan salah satu sumber kekayaan alam yang dibutuhkan oleh makhluk

hidup untuk menopang kelangsungan hidupnya. Selain itu air dibutuhkan untuk

kelangsungan proses industri, kegiatan perikanan, pertanian dan peternakan. Oleh

karena itu apabila air tidak dikelola dengan baik dan keliru akan menimbulkan

kerusakan maupun kehancuran bagi makhluk hidup.

Secara alami sumber air merupakan kekayaan alam yang dapat diperbaharui dan

yang mempunyai daya regenerasi mengikuti suatu daur ulang yang disebut daur

hydrologi (Suryani, 1987). Air yang sangat terbatas ini pada umumnya oleh manusia

dipergunakan untuk kebutuhan domestik, industri, pembangkit tenaga listrik,

pertanian, perikanan, rekreasi.

Word Health Organization (WHO) dalam pernyataannya yang berkaitan dengan air

“The Best of All Thing is Water” menunjukan bahwa air itu sangat penting bagi

seluruh kehidupan dan selalu dipandang sebagai barang yang sangat berharga

sehingga perlu dijaga, dilindungi dan dilestarikan.

Jenis Pencemaran Air

Pencemaran air adalah masuk atau dimasukannya makhluk hidup, zat,

energi dan atau komponen lain kedalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh

kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas air turun sampai ketingkat

tertentu yang menyebabkan air kurang atau tidak dapat lagi berfungsi sesuai dengan

peruntukkannya.

Pelaksanakan penilaian terhadap kualitas air, yaitu membandingkan

beberapa ukuran/parameter kunci dengan bakumutu yang ditetapkan.

Jenis ukuran pencemaran air antara lain :

1. Kebutuhan oksigen untuk proses biologi (BOD)

Dalam air buangan terdapat zat organik yang terdiri dari unsur karbon,

hidrogen dan oksigen dengan unsur tambahan yang lain seperti nitrogen, belerang,

2

Page 3: Teknologi Pengolahan Air Limbah

dll dimana unsur-unsur tersebut cenderung menyerap oksigen. Oksigen itu

dibutuhkan bagi mikroba untuk kehidupannya dan untuk menguraikan senyawaan

organik tersebut sehingga kadar oksigen akan menurun yang menyebabkan air

menjadi keruh dan berbau.

2. Kebutuhan Oksigen Kimiawi

Bentuk lain untuk mengukur kebutuhan oksigen adalah ukuran COD atau kebutuhan

oksigen kimiawi. Nilai COD ini akan menunjukan kebutuhan oksigen yang

diperlukan untuk menguraikan kandungan bahan organik dalam air secara kimiawi

khususnya bagi senyawaan organik yang tidak dapat teruraikan karena proses

biologis, sehingga dibutuhkan bantuan pereaksi oksidator sebagai sumber oksigen.

3. Lemak dan Minyak

Lemak dan minyak ditemukan mengapung diatas permukaan air meskipun sebagian

terdapat dibawah permukaan air. Lemak dan minyak merupakan senyawa ester dari

turunan alkohol yang tersusun dari atom karbon, hidrogen dan oksigen. Lemak sukar

diuraikan oleh bakteri tetapi dapat dihidrolisa oleh alkali sehingga membentuk

senyawa sabun yang mudah larut. Adanya minyak dan lemak dipermukaan air akan

menghambat proses biologis dalam air sehingga tidak terjadi proses fotosintesa.

4. Nitrogen

Gas yang tidak berwarna dan tidak beracun, dalam air pada umumnya terdapat dalam

bentuk organik dan bakteri merubahnya menjadi ammonia. Dalam kondisi aeribik

dan dalam waktu tertentu bakteri dapat mengoksidasi amonia menjadi nitrit dan

nirtat.

5. Suspended Solids (SS)

Padatan tersuspensi (SS) dalam air atau padatan tidak terlarut dalam air adalah

senyawa kimia yang terdapat dalam air baik dalam keadaan melayang, terapung

maupun mengendap. Senyawa ini dijumpai dalam bentuk organik maupun anorganik.

Padatan tidak terlarut ini menyebabkan air berwarna keruh.

6. Total Disolved Solid (TDS)

Padatan terlarut dalam air (TDS) banyak ditemukan dalam air adalah golongan

senyawa alkali seperti karbonat, bikarbonat, dan hidroksida.

Sumber Pencemaran Air

3

Page 4: Teknologi Pengolahan Air Limbah

Pencemaran air pada umumnya diakibatkan oleh kegiatan manusia. Besar kecilnya

pencemaran akan tergantung dari jumlah dan kualitas limbah yang dibuang kesungai,

baik limbah padat maupun cair.

Berdasarkan jenis kegiatannya maka sumber pencemaran air dibedakan menjadi :

a. Effluent industri pengolahan

Effluent adalah pencurahan limbah cair yang masuk kedalam air bersumber dari

pembuangan sisa produksi, lahan pertanian, peternakan dan kegiatan domestik. Dari

hasil statistik industri di DKI Jakarta, sumber industri pengolahan yang menjadi

sumber pencemaran air yaitu agro industri (peternakan sapi, babi dan kambing),

industri pengolahan makanan, industri miniman, industri tekstil, industri kulit,

industri kimia dasar, industri mineral non logam, industri logam dasar, industri hasil

olahan logam dan industri listrik dan gas.

b. Sumber domestik/buangan rumah tangga

Menurut peraturan Menteri Kesehatan, yang dimaksud dengan buangan rumah

tangga adalah buangan yang berasal bukan dari industri melainkan berasal dari

rumah tangga, kantor, hotel, restoran, tempat ibadah, tempat hiburan, pasar,

pertokoan dan rumah sakit..

4

Page 5: Teknologi Pengolahan Air Limbah

Teknologi Pengolahan Air Limbah

Pembuangan air limbah baik yang bersumber dari kegiatan domestik (rumah tangga)

maupun industri ke badan air dapat menyebabkan pencemaran lingkungan apabila

kualitas air limbah tidak memenuhi baku mutu limbah. Sebagai contoh, mari kita

lihat Kota Jakarta. Jakarta merupakan sebuah ibukota yang amat padat sehingga letak

septic tank, cubluk (balong), dan pembuangan sampah berdekatan dengan sumber air

tanah. Terdapat sebuah penelitian yang mengemukakan bahwa 285 sampel dari 636

titik sampel sumber air tanah telah tercemar oleh bakteri coli. Secara kimiawi, 75%

dari sumber tersebut tidak memenuhi baku mutu air minum yang parameternya

dinilai dari unsur nitrat, nitrit, besi, dan mangan.

Trickling filter. Sebuah trickling filter bed yang menggunakan plastic media.

Bagaimana dengan air limbah industri? Dalam kegiatan industri, air limbah akan

mengandung zat-zat/kontaminan yang dihasilkan dari sisa bahan baku, sisa pelarut

atau bahan aditif, produk terbuang atau gagal, pencucian dan pembilasan peralatan,

blowdown beberapa peralatan seperti kettle boiler dan sistem air pendingin, serta

sanitary wastes. Agar dapat memenuhi baku mutu, industri harus menerapkan prinsip

5

Page 6: Teknologi Pengolahan Air Limbah

pengendalin limbah secara cermat dan terpadu baik di dalam proses produksi (in-pipe

pollution prevention) dan setelah proses produksi (end-pipe pollution prevention).

Pengendalian dalam proses produksi bertujuan untuk meminimalkan volume limbah

yang ditimbulkan, juga konsentrasi dan toksisitas kontaminannya. Sedangkan

pengendalian setelah proses produksi dimaksudkan untuk menurunkan kadar bahan

peencemar sehingga pada akhirnya air tersebut memenuhi baku mutu yang sudah

ditetapkan.

Parameter Konsentrasi (mg/L)

COD 100 – 300

BOD 50 – 150

Minyak nabati 5 – 10

Minyak mineral 10 – 50

Zat padat tersuspensi (TSS) 200 – 400

pH 6.0 – 9.0

Temperatur 38 – 40 [oC]

Ammonia bebas (NH3) 1.0 – 5.0

Nitrat (NO3-N) 20 – 30

Senyawa aktif biru metilen 5.0 – 10

Sulfida (H2S) 0.05 – 0.1

Fenol 0.5 – 1.0

Sianida (CN) 0.05 – 0.5

Batasan Air Limbah untuk Industri

Kepmen LH No. KEP-51/MENLH/10/1995

Namun walaupun begitu, masalah air limbah tidak sesederhana yang dibayangkan

karena pengolahan air limbah memerlukan biaya investasi yang besar dan biaya

operasi yang tidak sedikit. Untuk itu, pengolahan air limbah harus dilakukan dengan

6

Page 7: Teknologi Pengolahan Air Limbah

cermat, dimulai dari perencanaan yang teliti, pelaksanaan pembangunan fasilitas

instalasi pengolahan air limbah (IPAL) atau unit pengolahan limbah (UPL) yang

benar, serta pengoperasian yang cermat.

Dalam pengolahan air limbah itu sendiri, terdapat beberapa parameter kualitas yang

digunakan. Parameter kualitas air limbah dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu

parameter organik, karakteristik fisik, dan kontaminan spesifik. Parameter organik

merupakan ukuran jumlah zat organik yang terdapat dalam limbah. Parameter ini

terdiri dari total organic carbon (TOC), chemical oxygen demand (COD),

biochemical oxygen demand (BOD), minyak dan lemak (O&G), dan total petrolum

hydrocarbons (TPH). Karakteristik fisik dalam air limbah dapat dilihat dari

parameter total suspended solids (TSS), pH, temperatur, warna, bau, dan potensial

reduksi. Sedangkan kontaminan spesifik dalam air limbah dapat berupa senyawa

organik atau inorganik.

Teknologi Pengolahan Air Limbah

Tujuan utama pengolahan air limbah ialah untuk mengurai kandungan bahan

pencemar di dalam air terutama senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba

patogen, dan senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang

terdapat di alam. Pengolahan air limbah tersebut dapat dibagi menjadi 5 (lima) tahap:

1. Pengolahan Awal (Pretreatment)

Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk

menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah.

Beberapa proses pengolahan yang berlangsung pada tahap ini ialah screen

and grit removal, equalization and storage, serta oil separation.

2. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)

Pada dasarnya, pengolahan tahap pertama ini masih memiliki tujuan yang

sama dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah pada proses yang

berlangsung. Proses yang terjadi pada pengolahan tahap pertama ialah

7

Page 8: Teknologi Pengolahan Air Limbah

neutralization, chemical addition and coagulation, flotation, sedimentation,

dan filtration.

3. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)

Pengolahan tahap kedua dirancang untuk menghilangkan zat-zat terlarut dari

air limbah yang tidak dapat dihilangkan dengan proses fisik biasa. Peralatan

pengolahan yang umum digunakan pada pengolahan tahap ini ialah activated

sludge, anaerobic lagoon, tricking filter, aerated lagoon, stabilization basin,

rotating biological contactor, serta anaerobic contactor and filter.

4. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)

Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga ialah

coagulation and sedimentation, filtration, carbon adsorption, ion exchange,

membrane separation, serta thickening gravity or flotation.

5. Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)

Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya

kemudian diolah kembali melalui proses digestion or wet combustion,

pressure filtration, vacuum filtration, centrifugation, lagooning or drying

bed, incineration, atau landfill.

Pemilihan Teknologi

Pemilihan proses yang tepat didahului dengan mengelompokkan karakteristik

kontaminan dalam air limbah dengan menggunakan indikator parameter yang sudah

ditampilkan di tabel di atas. Setelah kontaminan dikarakterisasikan, diadakan

pertimbangan secara detail mengenai aspek ekonomi, aspek teknis, keamanan,

kehandalan, dan kemudahan peoperasian. Pada akhirnya, teknologi yang dipilih

haruslah teknologi yang tepat guna sesuai dengan karakteristik limbah yang akan

diolah. Setelah pertimbangan-pertimbangan detail, perlu juga dilakukan studi

kelayakan atau bahkan percobaan skala laboratorium yang bertujuan untuk:

1. Memastikan bahwa teknologi yang dipilih terdiri dari proses-proses yang

sesuai dengan karakteristik limbah yang akan diolah.

8

Page 9: Teknologi Pengolahan Air Limbah

2. Mengembangkan dan mengumpulkan data yang diperlukan untuk

menentukan efisiensi pengolahan yang diharapkan.

3. Menyediakan informasi teknik dan ekonomi yang diperlukan untuk

penerapan skala sebenarnya.

Sedimentation. Sebuah primary sedimentation tank di sebuah unit pengolahan

limbah domestik. Sedimentation tank merupakan salah satu unit pengolahan limbah

yang sangat umum digunakan.

Bottomline, perlu kita semua sadari bahwa limbah tetaplah limbah. Solusi terbaik

dari pengolahan limbah pada dasarnya ialah menghilangkan limbah itu sendiri.

Produksi bersih (cleaner production) yang bertujuan untuk mencegah, mengurangi,

dan menghilangkan terbentuknya limbah langsung pada sumbernya di seluruh

bagian-bagian proses dapat dicapai dengan penerapan kebijaksanaan pencegahan,

penguasaan teknologi bersih, serta perubahan mendasar pada sikap dan perilaku

manajemen. Treatment versus Prevention? Mana yang menurut teman-teman lebih

baik?? Saya yakin kita semua tahu jawabannya. Reduce, recyle, and reuse.

Referensi: Pengelolaan Limbah Industri – Prof. Tjandra Setiadi

9

Page 10: Teknologi Pengolahan Air Limbah

Pencemaran   Tanah

Perubahan Fungsi Lahan Dan Pencemaran Tanah

Pergeseran fungsi lahan akibat industrialisasi, dengan

merubah fungsi lahan pertanian telah menyebabkan luas

daerah resapan air dibanyak daerah di Indonesia.

Disamping merubah fungsi lahan kegiatan industri ini juga telah berdampak pada

terjadinya pencemaran tanah dan badan air. Akibat pencemaran ini antara lain juga

dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil/produk pertanian, terganggunya

kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk hidup lain.

Kegaiatan lain yang berdampak pada ikutan kerusakan dan pencemaran tanah,

sedimentasi, erosi serta kekeringan, adalah kegiatan pertambangan. Kerusakan akibat

kegiatan pertambangan adalah berubah atau hilangnya bentuk permukaan bumi

(landscape), terutama pertambangan yang dilakukan secara terbuka (opened mining)

meninggalkan lubang-lubang besar di permukaan bumi. Untuk memperoleh bijih

tambang, permukaan tanah dikupas dan digali dengan menggunakan alat-alat berat.

Para pengelola pertambangan meninggalkan areal bekas tambang begitu saja tanpa

melakukan upaya rehabilitasi atau reklamasi.

Dampak negatif yang menimpa lahan pertanian dan lingkungannya perlu

mendapatkan perhatian yang serius, karena limbah industri yang mencemari

lahan pertanian tersebut mengandung sejumlah unsur-unsur kimia berbahaya

yang bisa mencemari badan air dan merusak tanah dan tanaman serta

berakibat lebih jauh terhadap kesehatan makhluk hidup.

10

Page 11: Teknologi Pengolahan Air Limbah

Terjadinya Pencemaran Tanah

Tanah dikatagorikan subur apabila tanah mengandung cukup nutrisi bagi tanaman

maupun mikro organisme, dan dari segi fisika, kimia, dan biologi memenuhi untuk

pertumbuhan. Tanah dapat rusak karena terjadinya pencemaran tanah.

Pencemaran tanah merupakan keadaan di mana materi fisik, kimia, maupun biologis

masuk dan merubah alami lingkungan tanah. Pencemaran dapat terjadi karena

kegiatan rutin manusia maupun akibat keceroban, seperti kebocoran limbah cair atau

bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air

permukaan yang tercemar dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan armada

pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan

sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi

syarat (illegal dumping).

Apabibila diklasifikasikan maka pencemaran tanah dapat terjadi karena hal-hal di

bawah ini, yaitu :

Pencemaran langsung : Pencemaran ini misalnya terjadi karena penggunaan pupuk

secara berlebihan, pemberian pestisida, dan pembuangan limbah yang tidak dapat

diuraikan seperti plastik, kaleng, botol, dan lain-lainnya.

Pencemaran melalui air : Air yang tercemar (mengandung bahan pencemar/polutan)

akan mengubah susunan kimia tanah sehingga mengganggu jasad yang hidup di

dalam atau di permukaan tanah.

Pencemaran melalui udara : Udara yang tercemar akan menurunkan hujan yang

mengandung bahan pencemar yang mengakibatkan tanah tercemar juga.

Bahan-bahan kimia termasuk pestisida dan berbagai bentuk detergen disamping

bermanfaat apabila dipergunakan secara berlebihan akan menimbulkan berbagai

bentuk pencemaran terhadap lingkungan termasuk tanah. Beberapa jenis polutan

11

Page 12: Teknologi Pengolahan Air Limbah

tersebut menyebabkan jenis pencemaran yang relatif permanen karana bersifat sulit

terurai di alam.

1. Pestisida dipergunakan sebagai pembasmi hama tanaman.

2. Insektisida dipergunakan sebagai chat pembasmi insekta atau serangga yang biasa

mengganggu tanaman.

3. Herbisida dipergunakan sebagai obat pembasmi tanaman yang tidak diharapkan

tumbuh.

4. Fungisida dipergunakan sebagai obat pembasmi jamur yang tidak di harapkan

tumbuh .

5. Rodentisida dipergunakan sebagai obat pemusnah binatang pengerat seperti tikus.

6. Akarisida ( Mitesida ) dipergunakan sebagai pembunuh kutu.

7. Algisida dipergunakan sebagai pembunuh ganggang.

8. Avisida dipergunakan sebagai pembunuh burung.

9. Bakterisida dipergunakan sebagai pembunuh bakteri.

10. Larvisida dipergunakan sebagai pembunuh ulat.

11. Moleksisida dipergunakan sebagai pembunuh siput.

12. Nematisida dipergunakan sebagai pembunuh nematoda.

13. Ovisida dipergunakan sebagai perusak telur.

14. Pedukulisida dipergunakan sebagai pembunuh tuma.

15. Piscisida dipergunakan sebagai pembunuh ikan

12

Page 13: Teknologi Pengolahan Air Limbah

16. Predisida dipergunakan sebagai pembunuh predator ( pemangsa ).

17. Silvisida dipergunakan sebagai pembunuh pahon atau pembersih pahon.

18. Termisida dipergunakan sebagai pembunuh rayap atau hewan yang suka

melubangi kayu.

19. Atraktan dipergunakan sebagai penarik serangga melalui baunya.

20. Kemostrilan dipergunakan sebagai pensterilan serangga atau vertebrata.

21. Defoliant dipergunakan sebagai penggugur daun untuk memudahkan panen.

22. Desican dipergunakan sebagai pengering daun atau bagian tanaman lainnya.

23. Desinfektan dipergunakan sebagai pembasmi mikro organisme

24. Repellan dipergunakan sebagai penolak atau penghalau hama.

25. Sterilan dipergunakan sebagai mensterilkan tanah dari jasad renik atau biji

gulma.

26. Surpaktan dipergunakan sebagai untuk meratakan pestisida pada permukaan daun

.

27. Stimulan dipergunakan sebagai zat yang dapat mendorong pertumbuhan tetapi

mematikan terjadinya buah.

28. dan lain-lain

Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia

dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang

masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat

beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika

bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

13

Page 14: Teknologi Pengolahan Air Limbah

Dampak yang Ditimbulkan Akibat Pencemaran

Tanah

Berbagai dampak ditimbulkan akibat pencemaran tanah,

diantaranya:

Pada kesehatan

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur

masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai

macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi.

Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan

otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.

Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat

meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena

dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati.

PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat

menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin

merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat.

Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala,

pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di

atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan

Kematian.

Pada Ekosistem

Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan

kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya

bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan

perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di

14

Page 15: Teknologi Pengolahan Air Limbah

lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies

primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator

atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk

kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan

bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk

penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti

konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya

tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada

akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan

dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan

lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang

panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan

pencemar tanah utama.

Upaya Mengatasi Pencemaran Tanah

Terdapat beberapa cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran tanah, antara

lain dengan remediasi dan bioremidiasi. Remediasi yaitu dengan cara membersihkan

permukaan tanah yang tercemar. Sedangkan Bioremediasi dengan cara proses

pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur,

bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar

menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).

Remediasi Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang

tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau

off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih

murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan

bioremediasi.

Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa

ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat

15

Page 16: Teknologi Pengolahan Air Limbah

pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian

zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar

dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air

limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

Penanganan pestisida sebagai pencemar tanah ialah dengan tidak menggunakannya.

Cara ini merupakan yang paling baik hasilnya, tetapi hama tanah mengakibatkan

hasil produksi menurun.

Cara yang dapat ditempuh antara lain pengaturan jenis tanaman dan waktu tanam,

Memilih varietas tanaman yang tahan hama, menggunakan musuh alami untuk hama,

menggunakan hormon serangga, pmandulan (sterilisasi), serta memanfaatkan daya

tarik seks untuk serangga

Penting untuk diperhatikan adalah prosedur penggunaan dan perlakuan terhadap

penggunaan bahan kimia seperti pestisida dan bahan kimia lainnya. Karakteristik

pestisida ini terbagi menurut struktur kimia dan komposisi materi penyusunnya,

sehingga prosedur penyimpanan dan penggunaan harus disesuaiakan dengan

prosedur.

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, google, serta pakain kerja

yang memadai penting dilakukan agar bahan tidak kontak langsung dengan tubuh

dan lingkungan sehingga mencemari lingkungan. Sedangkan perlakukan yang harus

diterapkan pada sampah hasil kegiatan, sebagaimana prinsip penanganan sampah

lainnya harus selalu diperhatikan, misalnya dengan prinsip Reuse, Recycling,

Reducing, dengan metode-metode sanitary landfill, dumping, grinding, composting,

incineration, atau derngan metode pirolisis. (Dari berbagai sumber)

16