Teknologi pemrosesan klaim
-
Upload
khasna-fikriya -
Category
Documents
-
view
17 -
download
0
description
Transcript of Teknologi pemrosesan klaim
Teknologi Pemrosesan Klaim
Era teknologi saat ini tengah berkembang dengan pesatnya. Teknologi juga
memberikan dampak yang mencengangkan pada administrasi klaim.
Administrasi klaim menggunakan teknologi dalam pemrosesan transaksi dan
pengambilan keputusan. Dengan teknologi yang beragam sebagian penanggung
asuransi telah menggunkan teknologi komputerisasi dalam pemrosesan klaim.
Berikut ini beberapa teknologi pemrosesan klaim :
1. Imaging System
Teknologi imaging system adalah proses penerimaan dokumen dengan
cara khusus. Teknologi imaging system memungkinkan untuk
mengadministrasikan klaim tanpa menggunakan kertas. Dokumen dilihat
dari layar komputer dan dokumen yang sam dapat dilihat pada layar yang
berbeda. Imaging memungkinkan ketersediaan data dan aksesbilitas
data. Teknologi ini merupakan faktor yang kritis dalam proses klaim.
2. Sistem Scanning
Teknologi scanning adalah proses mengeluarkan data dan dokumen dan
menciptakan data elektronik. Tujuan scanning adalah memindahkan data
entry. Teknologi ini menggunakan software dan hardware khusus, dimana
formulir standar discan ke dalam sistem komputer. Sistem scanning
menghasilkan berbagai informasi yang akan digunakan dalam sistem
administrasi klaim. Teknologi ini juga menyediakan fungsi preaudit
dengan mengedit data dari kertas klaim dan mengatur pengecualian
dengan tepat.
3. Pemrosesan Klaim Secara Elektronik
Proses klaim elektronik dimulai dengan mengambil data klaim dengan
alat telekomunikasi atau sarana penyimpanan data lainnya. Sistem
kemudian mengaplikasikan data elektronik berdasarkan peraturan yang
telah ditentukan. Berdasarkan peraturan ini klaim dinilai, dibayar atau
ditolak. Proses otomatis ini meliputi penjelasan benefit, pembayaran dan
surat-surat tanpa adanya interaksi dengan penguji klaim.
4. Perangkat Lunak untuk Deteksi Penipuan / Fraud
Perangkat lunak untuk deteksi penipuan mengidentifikasikan sejumlah
situasi yang mungkin berisiko tinggi terjadinya penipuan. Dengan
menerapkan peraturan yang telah ditetapkan, sistem ini menjdai cara
efektif untuk mengidentifikasi kejadian yang potensial terjadi penyalah
gunaan.
5. Sistem Diasabiliti Ahli (Expert Diasability System)
Sistem disabiliti ahli adalah alat bantu yang dikomputerisasikan untuk
menentukan lamanya disabiliti. Sistem ini mmenganalisa data seperti
diagnosa, usia dan pekerjaan, serta menentukan estimasi lamanya
disabiliti berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan.
6. Sistem Pembayaran Berulang Otomatis (Automated Repetitive Payment
System)
Sistem pembayaran berulang otomatis digunakan ketika kasus disabiti
dikaji ulang dan serangkaian benefit telah ditentukan untuk dibayarkan
pada interval reguler untuk satu periode waktu. Sistem ini otomatis
membayarkan klaim kepada pengaju klaim untuk menentukan besarnya
interval waktu yang tepat.
7. Sistem Manajemen Workflow
Dengan proses workflow proses klaim yang selama ini ditulis dalam
bentuk dokumen dapat diubah dan ditransfer ke dalam satu sistem
workflow dengan mengikuti alur kerja sesuai dengan prosedur yang ada.
Dengan teknologi ini optimalisasi waktu dapat dicapai.
Sumber :
A. Firmanto. 2010.
http://repository.upi.edu/1352/1/s_d5451_0608491_chapter1.pdf
diakses pada senin 12 Mei 2014