Teknologi Kebidanan Tepat Guna

13
TEKNOLOGI KEBIDANAN TEPAT GUNA “MTBS” Dwi Renny Pramudita (1250013058) Elvira Soniar (1250013059) Faradillah (1250013060) Feny Gustina Putri (1250013061) Fiatul Istiqoomah A (1250013062)

description

ppt teknologi kebidanan tepat guna

Transcript of Teknologi Kebidanan Tepat Guna

TEKNOLOGI KEBIDANAN TEPAT GUNA MTBS

TEKNOLOGI KEBIDANAN TEPAT GUNA MTBSDwi Renny Pramudita(1250013058)Elvira Soniar(1250013059)Faradillah(1250013060)Feny Gustina Putri(1250013061)Fiatul Istiqoomah A(1250013062)

Pengertian Teknologi Tepat GunaTeknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi tepat guna adalah suatu alat yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat berguna serta sesuai dengan fungsinya. Selain itu, teknologi tepat guna atau yang disingkat dengan TTG adalah teknologi yang digunakan dengan sesuai (tepat guna). Ada yang menyebutnya teknologi tepat guna sebagai teknologi yang telah dikembangkan secara tradisional, sederhana dan proses pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok masyarakat tertentu.

Ciri-ciri Teknologi Tepat GunaPerbaikan teknologi tradisional yang selama ini menjadi tulang punggung pertanian, industri, pengubah energi, transportasi, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di suatu tempat.Biaya investasi cukup rendah/ relatif murah.Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara dan didukung oleh keterampilan setempat.Masyarakat mengenal dan mampu mengatasi lingkungannya.Cara pendayagunaan sumber-sumber setempat termasuk sumber alam, energi, bahan secara lebih baik dan optimal. Alat mandiri masyarakat dan mengurangi ketergantungan kepada pihak luar (self-realiance motivated).Macam/jenis teknologi tepat gunaPelatiham BCLS (BCLS:Basic Cardiac Life Support for Paramedic).Pelatihan BCLS ini dapat memberikan pengetahuan dasar dan keterampilan peserta untuk dapat memberikan bantuan sesuai dengan standar dasar keterampilan hidup.Training Manajement K3 LaboraturiumDengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk kemajuan teknologi laboratorium, Nah..disini kinta melihat bahwasanya resiko terhadap pekerja laboratorium semakin meningkat dan lebih kompleks. Pekerja atau petugas Laboratorium adalah pekerja yang sangat identik dengan terpaparmnya zat berbahaya dan bahan kimia yang beracun, korosif, mudah meledak, mudah terbakar dan terkena berbagai bahaya.Cara Penerapan dan Pendekatan ErgonomisErgonomi dapat dapat digunakan dalam menelaah sistem manusia dan produksi yang kompleks. Hal ini berlaku baiik dalam industry maupun sektor informal. Dengan mengetahui prinsip ergonomi tersebut dapat di tentukan pekerjaan apa yang sesuai bagi tenaga kerja tau konstruksi alat seperti apa yang layak di gunakan agar mengurangi kemungkinan keluhan dan menunjang produktifitas.ISO baru / IEC standar pada penilaian resiko melengkapi peralatan manajement resikoDua baru-baru ini diterbitkan standar ISO pada manajemen risiko baru saja bergabung dengan ketiga teknik penilaian risiko. Bersama-sama, mereka menyediakan organisasi dari semua jenis dengan peralatan yang lengkap untuk mengatasi situasi yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan mereka. ISO / IEC 31010:2009Kinerja OHSAS 18001.Standar OHSAS 18001 adalah alat untuk mengelola tantangan yang dihadapi bisnis dari semua ukuran dan sektor: tingginya tingkat kecelakaan dan penyakit kerja, kehilangan hari kerja, absensi, denda, biaya perawatan medis dan kompensasi pekerja Implementasinya sehingga memiliki efek meningkatkan lingkungan kerja, mengurangi absensi dan peningkatan produktivitas kerja.

Fungsi Teknologi Tepat GunaAlat kesehatan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.Biaya yang digunakan cukup rendah dan relatif murah.Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara.Mengurangi kesalahan dalam mendiagnosis suatu penyakit.Dampak Teknologi Tepat Guna Dampak positif sebagai berikut:Dengan adanya teknologi tepat guna dalam kebidanan, maka masyarakat akan mendapat kemudahan dalam menjaga kesehatan yang lebih efisien dan efektif.Teknologi yang ada, dapat membuat kegiatan khususnya di dalam kebidanan akan lebih sederhana dan mudahDampak negatif sebagai berikut :Jika penggunaannya teknologi tepat guna tidak sesuai dengan lingkup yang memerlukan maka itu akan sia-sia. Contoh penggunaan USG di daerah pedalaman, disana tidak orang yang mengelolanya dan tidak sesuai dengan kebudayaan masyarakat disana.Dengan ketidaktepatan penggunaan alat tersebut maka akan berdampak buruk terhadap pasien. Contoh : penggunaan USG pada pasien dengan cara-cara yang tidak tepat.Penggunaan teknologi pada daerah pedalaman dengan tenaga yang tidak ahli akan menimbulkan resiko terhadap pasien.

Penggunaan Teknologi Tepat Guna Dalam Kebidanan

Fetal Doppleradalah merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi denyut jantung bayi, yang menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik

Staturmeteradalah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan

Eye Protector Photo Therapyadalah alat bantu yang digunakan untuk melindungi bagian mata bayi pada saat dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan sinar X-ray atau jenis pemeriksaan lain yang menggunakan media sinar agar tidak menggangu pengelihatan bayi yang akan diperiksaPenggunaan Teknologi Tepat Guna Dalam Kebidanan

Breast Pumpbiasa digunakan oleh para ibu yang berkarier diluar rumah, agar ASI tidak terbuang dengan percuma, sehingga bayi tetap bisa mendapatkan ASI dari bundanya.

Umbilical Cord Clem Nylonadalah merupakan alat yang digunakan untuk menjepit tali pusar bayi sesaat setelah bayi dilahirkan

Pengukur Panjang bayi (Calipher)adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang bayi dengan ketepatan pengukuran yang tinggi, karena skala yang digunakan pada alat ini lebih detail, sehingga setiap inchi pertumbuhan bayi dapat diketahui.

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)Manajemen terpadu balita sakit adalah suatu manajemen untuk balita sakit yang datang di pelayanan kesehatan, di laksanakan secara terpadu, baik mengenai beberapa klasifikasi penyakit, status gizi, status iminisasi maupun penanganan balita sakit tersebut dan konseling yang di berikan.Suatu pendekatan yang terintegrasi/terpadu dalam tatalaksana balita sakit dengan fokus kepada kesehatan anak usia 0-59 bulan (balita) secara menyeluruh.MTBS bukan merupakan suatu program kesehatan tetapi suatu pendekatan/cara menatalaksana balita sakit.Kegiatan MTBS merupakan upaya pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di unit rawat jalan kesehatan dasar (Puskesmas dan jaringannya termasuk Pustu, Polindes, Poskesdes, dll).Bila dilaksanakan dengan baik, pendekatan MTBS tergolong lengkap untuk mengantisipasi penyakit-penyakit yang sering menyebabkan kematian bayi dan balita di Indonesia.Dikatakan lengkap karena meliputi upaya preventif (pencegahan penyakit), perbaikan gizi, upaya promotif (berupa konseling) dan upaya kuratif (pengobatan) terhadap penyakit-penyakit dan masalah yang sering terjadi pada balita.Badan Kesehatan Dunia WHO telah mengakui bahwa pendekatan MTBS sangat cocok diterapkan negara-negara berkembang dalam upaya menurunkan angka kematian, kesakitan dan kecacatan pada bayi dan balita.

Kegiatan MTBS memliliki 3 komponen khas yang menguntungkan, yaitu:a. Meningkatkan ketrampilan petugas kesehatan dalam tatalaksana kasus balita sakit (selain dokter, petugas kesehatan non-dokter dapat pula memeriksa dan menangani pasien asalkan sudah dilatih).b. Memperbaiki sistem kesehatan (perwujudan terintegrasinya banyak program kesehatan dalam 1 kali pemeriksaan MTBS).c. Memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat dalam perawatan di rumah dan upaya pencarian pertolongan kasus balita sakit (meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan).d. Konseling pada keluarga balita

Konseling yang dapat diberikan adalah :1. Pemberian makanan bergizi pada bayi dan balita2. Pemberian makanan bayi3.Mengatur makanan anak usia 1-5 tahun.4. Pemeriksaan rutin/berkala terhadap bayi dan balita5. Peningkatan kesehatan pola tidur, bermain, peningkatan pendidikan seksual dimulai sejak balita (sejak anak mengenal idenitasnya sebagai laki-laki atau perempuan.

KesimpulanAdanya Teknologi Tepat Guna Kesehatan diharapkan dapat menjembatani masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan hidup sehat. Maka, perlu kiranya melihat kondisi penerapan Teknologi Tepat Guna, khususnya bidang kesehatan yang berkembang di masyarakat dan melihat sejauh mana teknologi tersebut berhasil mewujudkan kondisi masyarakat yang sehat.MTBS Bila dilaksanakan dengan baik, upaya ini tergolong lengkap untuk mengantisipasi penyakit-penyakit yang sering menyebabkan kematian bayi dan balita. Dikatakan lengkap karena meliputi upaya kuratif (pengobatan), preventif (pencegahan), perbaikan gizi, imunisasi dan konseling (promotif). Badan Kesehatan Dunia WHO telah mengakui bahwa pendekatan MTBS sangat cocok diterapkan negara-negara berkembang dalam upaya menurunkan kematian, kesakitan dan kecacatan pada bayi dan balita.

terimakasih