teknohaspeng

4
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang digunakan pada bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membuat suatu sediaan kosmetik yaitu foundation cream. Foundation cream atau yang lebih dikenal secara umum sebagai alas bedak memiliki fungsi bukan hanya untuk lebih merekatkan bedak pada wajah, tetapi juga untuk menutup kekurangan kecil yang mungkin terdapat pada wajah, misalnya semacam flek atau bintik hitam. Dengan foundation ini tekstur wajah juga akan terlihat lebih halus dan meratakan warna yang ada, tentu saja dengan pemilihan warna foundation yang tepat untuk jenis dan warna kulit. Foundation cream merupakan jenis alas bedak dengan tekstur yang lembut dan semi padat. Foundation berbentuk krim biasanya mengandung banyak minyak, sehingga lebih cocok untuk kulit kering.

description

   Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang digunakan pada bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit.

Transcript of teknohaspeng

BAB 4

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN

Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang digunakan pada bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit.Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membuat suatu sediaan kosmetik yaitu foundation cream. Foundation cream atau yang lebih dikenal secara umum sebagai alas bedak memiliki fungsi bukan hanya untuk lebih merekatkan bedak pada wajah, tetapi juga untuk menutup kekurangan kecil yang mungkin terdapat pada wajah, misalnya semacam flek atau bintik hitam. Dengan foundation ini tekstur wajah juga akan terlihat lebih halus dan meratakan warna yang ada, tentu saja dengan pemilihan warna foundation yang tepat untuk jenis dan warna kulit. Foundation cream merupakan jenis alas bedak dengan tekstur yang lembut dan semi padat. Foundation berbentuk krim biasanya mengandung banyak minyak, sehingga lebih cocok untuk kulit kering.

Sediaan foundation cream yang dibuat mengandung bahan-bahan yaitu titanium oksida (TiO2), bentonit, cetil alkohol, lanolin, propilen glikol, nipagin, nipasol, minyak mawar, alfa tokoferol, asam stearat dan triethanolamine (TEA), serta aquadest sebagai pembawa. Titanium oksida digunakan pada sediaan topikal sebagai sunblock dan juga bahan pewarna. Karena indeks biasnya yang tinggi, titanium oksida memiliki kemampuan sebagai tabir surya sehingga dimanfaatkan sebagai bahan pewarna putih dan penangkal cahaya. Cakupan dari cahaya yang menyebar dapat diubah oleh variasi ukuran partikel dari serbuk titanium oksida. Alfa tokoferol digunakan pada sediaan farmasi sebagai antioksidan. Metil paraben (nipagin) dan propil paraben (nipasol) sering digunakan sebagai pengawet antimikroba. Dapat digunakan tunggal atau dikombinasikan dengan paraben yang lain, atau dengan bahan antimikroba lainnya. Metil paraben biasanya digunakan sebagai pengawet fase air sedangkan propil paraben digunakan sebagai pengawet fase minyak. Asam stearat dan triethanolamine (TEA) digunakan sebagi emulagator, dimana penggunaan kedua bahan tersebut harus dikombinasi untuk menghasilkan emulsi yang stabil. Asam stearat merupakan asam lemah yang pHnya akan menjadi stabil atau normal jika dikombinasi dengan triethanolamine yang memiliki sifat basa. Bentonite digunakan sebagai emulsion stabilizer yaitu sebagai penstabil emulsi. Cetil alkohol dan lanolin digunakan sebagai emolient atau sebagai pelembut, sedangkan propilen glikol digunakan sebagai pelembab (humektan). Minyak mawar berfungsi sebagai pemberi aroma pada sediaan atau sebagai parfume (pewangi).

Proses produksi dalam pembuatan sediaan foundation cream dilakukan terlebih dahulu dengan menimbang semua bahan yaitu titanium oksida (TiO2) 4,68 gram, bentonit 0,9 gram, cetil alkohol 4,5 gram, lanolin 3,6 gram, propilen glikol 13,5 gram, nipagin 0,81 gram, nipasol 0,018 gram, alfa tokoferol 0,095 gram, asam stearat 18 gram dan triethanolamine (TEA) 1,26 gram. Tahap selanjutnya adalah tahap pembuatan dimana terlebih dahulu titanium oksida digerus dalam mortir dan disisihkan, lalu dikembangkan bentonit dengan air panas sebanyak 0,18 mL dalam mortir dan dimasukkan titanium dioksida yang telah digerus kedalam bantonit yang telah mengembang (bentonit magma), diaduk hingga tercampur homogen. Kemudian dibuat fase minyak dengan menggunakan bahan yaitu asam stearat, cetil alkohol, lanolin dan nipasol yang dilebur menggunakan pemanas hot plate. Dibuat fase air yaitu triethanolamine dan aquadest yang dipanaskan dalam beaker glass pada suhu 70oC menggunakan water bath dan ditambahkan canpuran nipagin dengan propilen glikol yang telah dicampurkan sebelumnya ke dalam fase air. Selanjutnya dimasukkan fase minyak ke dalam fase air dalam beaker glass, diaduk hingga tercampur dan membentuk massa krim. Pencampuran fase minyak dalam fase air dilakukan dalam keadaan panas yaitu suhu pemanasan tetep dijaga pada suhu 70oC. Terakhir, dimasukkan campuran titanium oksida dan bentonit ke dalam campuran fase minyak dan fase air, diaduk hingga terbentuk sediaan krim. Sediaan krim atau foundation crem kemudian dikemas dalam kemasan primer yaitu berupa pot krim dan dalam kemasan sekundernya.