Teknik Reservoir

174
 Dosen: Dr. Ir. Dyah Rini Ratnaningsih, MT. Dr . I r . Yosaphat Sumantri , MT. Ir. Sunindyo, MT. Ratna Widiyaningsih, ST, MSc. Endah Widiyaningsih, ST, MT.

description

Khusus Anak Minyak

Transcript of Teknik Reservoir

  • Dosen:Dr. Ir. Dyah Rini Ratnaningsih, MT.

    Dr. Ir. Yosaphat Sumantri, MT.Ir. Sunindyo, MT.

    Ratna Widiyaningsih, ST, MSc.Endah Widiyaningsih, ST, MT.

  • Deskripsi Mata Kuliah

    Memahami konsep teknik reservoir, meliputi:

    - wadah,

    - isi dan kondisi,

    - jenis mekanisme pendorong yang menggerakkan sistem

    fluida di dalam reservoir,

    - kandungan hidrokarbon mula-mula,

    - cadangan (reserves),

    - ultimate recovery,

    - recovery factor,

    - kesetimbangan materi di dalam reservoir, dan

    - perkiraan cadangan-sisa (remaining reserves) hidrokarbon.

  • Kompetensi Mata Kuliah:

    1. Mampu menjelaskan reservoir hidrokarbon yang terdiri darikomponen: wadah, isi dan kondisi.

    2. Memahami dan mendeskripsikan jenis mekanisme pendorongreservoir.

    3. Mampu melakukan perhitungan kandungan mula-mula danperkiraan cadangan hidrokarbon secara volumetris, baik untukreservoir yang homogen maupun heterogen.

    4. Mampu mengklasifikasikan dan memperkirakan cadanganhidrokarbon.

    5. Mampu memahami konsep kesetimbangan materi dari sistem eksploitasi reservoir hidrokarbon.

    6. Mampu melakukan perhitungan perkiraan kandungan hidrokarbonmula-mula berdasarkan konsep kesetimbangan materi (material balance).

    7. Mampu melakukan penyederhanaan bentuk persamaan kesetimbangan materi dalam bentuk linier.

    8. Mampu melakukan perhitungan perkiraan cadangan sisa reservoir hidrokarbon berdasarkan data penurunan produksi (decline curve).

  • Literatur Wajib:1. Craft , B.C. dan Hawkins, M.F., Applied Petroleum Reservoir Engineering,

    Second Ed., Prentice-Hall Inc., Englewood Cliffs, New Jersey, 1991.

    2. Dake L.P.,Fundamentals of Reservoir Engineering,

    Development in Petroleum Science 8, Elsevier Scientific

    Publishing Company, Amsterdam Oxford - New York, 1978.

    3. Ahmed Tarek, Reservoir Engineering Handbook, 2nd Ed., Gulf Publishing Company, Boston, London, Auckland, Johannesbourg, Melbourne, New Delhi, 2001.

    1. Clark Norman J., Element of Petroleum Reservoir,Henry L. Doherty Service, Revised Edition, AIME Inc,Dallas.

    2. Cole , F.W., Reservoir Engineering Manual, Gulf Publishing Company, Houston Texas, 1961.

    3. Ahmed Tarek dan Mc Kinney, P.D.,Advanced Reservoir Engineering, Gulf Professional Publishing, Burlington, Linacre House, 2005.

    4. Satter A., Ph.D dan Thakur G.C., Ph.D, Integrated Petroleum ResevoirManagement: A Team Approach, PennWell Publishing Company, Tulsa, Oklahoma, 1994.

    5. SPEJ dan JPT.

  • PENILAIAN

    1 Kehadiran 10 %

    2 Keaktifan di kelas 10 %

    3 Tugas/Presentasi 20 %

    4 Ujian Tengah Semester 30 %

    5 Ujian Akhir Semester 30 %

    Jumlah 100 %

  • Aturan Perkuliahan

    Keterlambatan datang dikelas:Toleransi 10 menit

    Sikap dan Etika di kelas:

    Sopan

    Berpakaian rapi

    No food and drink

    Tidak merokok

    Shoes on feet

    No sleepy face

  • Strongly Recommended:

    1.Sebelum dan sesudah mengikuti kuliah/presentasi: Membaca modul, textbooks, catatan

    sendiri (jika ada) Mengerjakan PR dan tugas sendiri (salah

    benar bukan kriteria, tapi yang penting understanding)

    Diskusi dengan classmates Bertanya kepada dosen/asisten.

    2.Saat mengikuti kuliah/presentasi: Mencatat seperlunya (TIDAK MENYALIN) Bertanya.

  • PEMBAGIAN TUGAS

    Kelas dibagi ke dalam 6 kelompok

    Masing-masing kelompok bertugas mempelajari danmempresentasikan 1 pokok bahasan (akan diundi).

    Anggota kelompok lain bertugas bertanya pada saat suatu kelompokpresentasi.

    Bagi anggota kelompok penyaji, penilaian di dasarkan atas kualitaspresentasi dan jawaban terhadap pertanyaan dari kelompok lain.

    Masing-masing anggota kelompok penyaji harus melakukanpresentasi dengan sebaik-baiknya (pembagian materi presentasididasarkan kesepakatan kelompok ybs.).

    Bagi anggota kelompok bukan-penyaji, penilaian di dasarkan ataskeaktifan dan kualitas pertanyaan yang diajukan.

    Bahan presentasi didasarkan pada modul kuliah dan bisa ditambahdari sumber lain yang relevan.

  • TABEL BAHAN KAJIAN sd. UTS

    Kelompok-1: : Wadah, isi dan kondisi reservoir dan jenis reservoir berdasarkan perangkapnya.

    Kelompok-2: Jenis eservoir berdasarkan fasa fluida dan mekanismependorongnya.

    Kelompok-3: Review sifat-sifat fisik batuan reservoir.

    Kelompok-4: Review sifat-sifat fisik fluida reservoir.

    Kelompok-5: Klasifikasi cadangan hidrokarbon.

    Kelompok-6: Perkiraan cadangan dengan metode Volumetris.

  • DEFINISI RESERVOIR

    Reservoir adalah batuan yang porous dan permeableyang menjadi tempat terakumulasinya fluidahidrokarbon (minyak dan/atau gas) di bawahpermukaan tanah, yang memiliki suatu sistem tekananyang tunggal.

    porous (berpori) berkaitan dgn storativitypermeable (lolos air) berkaitan dgn productivity

  • Wadah: Batuan ReservoirLapisan tudung (cap rock)Perangkap (trap)

    KOMPONENRESERVOIR

    Isi: Fluida Reservoir(hidrokarbon, air formasi)

    Kondisi: P dan T

    Unsur Penyusun Reservoir

  • GENERATION, MIGRATION, AND TRAPPING OF HYDROCARBONS

    Reservoirrock

    Seal

    Migration route

    HC-watercontact (HCWC)

    Hydrocarbonaccumulation

    in thereservoir rock

    Top of maturity

    Source rock

    Fault(impermeable)

    Seal

  • CONTOH-CONTOH RESERVOIR HIDROKARBON

  • A. Wadah (Batuan Reservoir)

    Batupasir:

    - Orthoquartzite

    - Graywacke

    - Arkose

    (ketiga macam batupasir tersebut mempunyai komposisikimia yang berbeda-beda sesuai dengan sumber dan proses sedimentasinya).

    Batuan Karbonat

    Shale

  • Sifat Fisik Batuan Reservoir

    Porositas Kompresibilitas

    Permeabilitas absolut

    Saturasi fluida Wetabilitas

    Tekanan Kapiler

    Permeabilitas Efektif dan Relatif Sifat Kelistrikan

  • B. Isi (Minyak, Gas, dan Air Formasi)

    Sifat fisik minyak:- Densitas minyak- Viskositas minyak- Kelarutas gas dalam minyak- Faktor volume formasi minyak- Koefisien kompresibilitas minyak.

    Sifat fisik gas:- Densitas gas- Viskositas gas- Faktor kompresibilitas gas- Faktor volume formasi gas- Koefisien Kompresibilitas gas.

    Sifat fisik air formasi:- Densitas air formasi- Viskositas air formasi- Kelarutan gas dalam air formasi- Faktor volume formasi air- Koefisien Kompresibilitas air formasi.

  • C. Kondisi Reservoir

    Kondisi reservoir meliputi tekanan reservoir dan temperatur reservoir.

    Kondisi reservoir sangat berpengaruh terhadap sifat fisik batuan maupunfluida reservoir (minyak, gas dan air formasi).

    Kondisi reservoir berhubungan dengan kedalamaan reservoir. Reservoir yang kedalamannya berbeda, tekanan dan temperaturnya juga berbeda .

  • C.1. Tekanan Reservoir

    Tekanan reservoir adalah tekanan fluida yang ada di dalam pori-pori batuan reservoir.

    Tekanan reservoir menyebabkan terjadinya aliran fluida di dalamreservoir ke dalam lubang sumur yang mempunyai tekanan relatif lebihrendah.

    Tekanan reservoir akan berkurang (turun) sejalan dengan lama waktuproduksi (banyaknya fluida reservoir yang terproduksi).

  • Tekanan yang bekerja di dalam reservoir pada dasarnyadisebabkan oleh :

    1. Ekspansi gas (tudung gas) pada gas cap drive reservoir, tenaga inidisebut dengan body force. Karena pengaruh gravitasi akibatperbedaan densitas antara minyak dan gas maka gas yang terpisahdari minyak akan terakumulasi pada puncak reservoir menjadi tudunggas. Pengembangan tudung gas ini dapat mendorong minyak mengalirkedalam sumur produksi.

    2. Pendesakan oleh air formasi yang diakibatkan adanya tekananhidrostatik dan/atau beban formasi di atasnya (overburden).

    3. Pengembangan gas yang semula terlarut di dalam minyak padareservoir solution gas drive. Perbedaannya dengan reservoir gas cap drive adalah bahwa gas yang terjadi (terbebaskan dari minyak) tidakterperangkap di dalam pori-pori batuan tetapi mengalir bersamaminyak ke dalam sumur produksi.

    4. Tekanan akibat adanya gaya kapiler yang besarnya dipengaruhi olehtegangan permukaan dan sifat kebasahan batuan.

  • Pc

    or

    hei

    gh

    t

    0,20 1,00

    Zona

    Transisi

    Zona

    Non-Wetting

    Free Water Level

    h = Pc / f .g

    P90

    P50

    P10

  • C.2. Temperatur Reservoir

    Keadaan batuan kulit bumi, makin kedalam temperaturnyamakin tinggi. Dengan anggapan ini, maka temperaturbatuan formasi atau reservoir akan bertambah denganbertambahnya kedalaman.

    Td = Ta + Gt D

    dimana :

    Td : Temperatur formasi pada kedalaman D ft, oF

    Ta : Temperatur permukaan rata-rata, oF

    Gt : Gradien temperatur, oF/100 ft

    D : Kedalaman, ratusan ft.

  • Dasar-Dasar

    Klasifikasi Reservoir

    Dasar Jenis-jenis Reservoir

    Komposisi BatuanSandstone (batupasir), carbonate, shaly sand, fractured shale

    Sementasi ButiranFriable, unconsolidated, consolidated

    Sistem Porositas Single porosity, dual porosity

    Jenis Perangkap Struktur, stratigrafi, kombinasi

    Sistem HidrokarbonHeavy oil, light oil, condensate, wet gas, dry gas

    Mekanisme PendorongGas cap, solution gas, water aquifer, gravity drainage

    Kondisi Saturasi Fluida Saturated (jenuh), undersaturated

  • JENIS-JENIS RESERVOIR

    1. Berdasarkan Perangkap

    2. Berdasarkan Fasa Fluida Reservoir

    3. Berdasarkan Mekanisme Pendorong

    24

  • 1. Berdasarkan Perangkap

    25

    a. Perangkap Struktur

    b. Perangkap Stratigrafi

    c. Perangkap Kombinasi

  • a. Perangkap StrukturPerangkap yang terbentuk akibat adanya gejala-gejala tektonikatau struktur, seperti perlipatan dan patahan.

  • b. Perangkap StratigrafiTerbentuk karena perubahan lithologi batuan, seperti batuan reservoir menghilang atau berubah fasies menjadi batuan lain, atau batuan yang karakteristik reservoirnya menghilang sehingga menjadi penghalangpermeabilitas.

  • Perangkap Stratigrafi

    Pinch out Channel

  • c. Perangkap KombinasiPerangkap yang terbentuk karena kombinasi antara perangkapstruktur dan perangkap stratigrafi.

    Interseksi suatu

    patahan dengan

    suatu bagian ujung

    pengendapan porous

    dan permeabel

  • Perangkap Kombinasi

    Perlipatan suatu

    bagian reservoir dan

    pembajian

  • 2. Berdasarkan Fasa Fluida

    Reservoir Minyak

    Reservoir Gas Kondensat

    Reservoir Gas

    31

  • Diagram Fasa Suatu Fluida Reservoir

    (Craft dan Hawkins, Applied Petroleum Reservoir Engineering, 1991)

    32

  • Diagram Fasa Suatu Fluida Reservoir

    (Craft dan Hawkins, Applied Petroleum Reservoir Engineering, 1991)

    33

  • A. Reservoir Minyak

    Reservoir Minyak Tak-Jenuh (Under -saturated)

    Tekanan reservoir > tekanan gelembung.

    Fluida reservoir hanya terdiri dari satu fasa yaitu fasa cair, karenaseluruh fasa gas terlarut dalam fasa minyak.

    34

  • 35

    Reservoir Minyak Jenuh (Saturated)

    P dan T terletak di dalam daerah dua fasa.

    Tekanan reservoir tekanan jenuh (Pb).

    Ada dua fasa fluida di reservoir, dimana zona cair(minyak) yang berada di bawah zona gas (tudunggas atau gas cap).

  • Under-saturated dan Saturated Reservoir(Ahmed, T., Hydrocarbon Phase Behavior, 1989)

    36

  • B. Reservoir Gas Kondensat

    Temperatur reservoir terletak antara temperatur kritis dankrikondenterm.

    Tekanan reservoir terletak di atas tekanan upper dew point (titik embunatas).

    Saat tek. reservoir turun mencapai tek. upper dew point (titik 2) makasebagian gas mulai mencair, dan cairan mencapai maksimum saat tek. reservoir turun mencapai batas bawah daerah retrograd (titik 3).

    Penurunan tekanan lebih lanjut (titik 4) tidak akan menambah cairantetapi sebaliknya justru menyebabkan penguapan kembali dari cairanyang telah terbentuk (peristiwa retrograde).

    37

  • Reservoir Gas Kondensat(Ahmed, T., Hydrocarbon Phase Behavior, 1989)

    38

  • C. Reservoir Gas

    Reservoir Gas BasahMengandung fraksi berat yang lebih banyak daripada gas kering.

    Fluida hidrokarbon di dalam reservoir berupa gas secara keseluruhan, akan tetapi dalam proses produksinya sebagian gas berubah menjadicairan (kondensat) pada kondisi permukaan.

    39

  • 40

    Reservoir Gas Kering

    Kandungan utamanya adalah fraksi ringan sepertimethana dan ethana.

    Kondisi reservoir maupun separator untuk reservoir ini terletak di luar daerah dua fasa (daerah gas), sehingga di permukaan tidak dijumpai HK cair.

  • Reservoir Gas Basah(Ahmed, T., Hydrocarbon Phase Behavior, 1989)

    41

    Reservoir Gas Kering(Ahmed, T., Hydrocarbon Phase Behavior, 1989)

  • 3. Berdasarkan TenagaPendorong

    Tenaga pendorong reservoir adalah tenaga alamiahyang dapat menggerakkan minyak di dalam reservoir menuju ke dalam sumur.

    Dapat berupa:

    1. Rock and Liquid Expansion,2. Depletion (Solution Gas) Drive,3. Gas Cap Drive,4. Water Drive,5. Segregation (Gravity Drainage) Drive,6. Combination Drive.

  • 1. Rock and Liquid ExpansionDrive Reservoir

    Pada tekanan (res. maupun dasar sumur) di atas bubble-point, hanyaada minyak, air-konat (interstitial), dan batuan reservoir di dalamreservoir.

    Sejalan dengan penurunan tek. reservoir akibat produksi minyakmaka batuan, air konat, dan minyak memuai sesuai dengankompresibilitas masing-masing. Akibatnya, volume pori batuanreservoir mengecil dan volume fluida bertambah sehingga air danminyak terdorong keluar dari pori-pori batuan menuju ke lubangsumur.

    Karena kompresibilitas batuan, air konat, dan minyak relatif kecilmaka mekanisme dorong ini termasuk mekanisme pendorong yang paling tidak efisien dan hanya menghasilkan produksi minyak yang relatif sedikit.

    Tenaga dorong ini dicirikan oleh tekanan reservoir yang cepat turundan gas oil ratio (GOR) yang konstan.

  • 2. Depletion (Solution Gas)Drive Reservoir

    Tenaga pendorong solution gas (depletion gas) drive, berasal dari pengembangan gas yang terbebaskan dari minyak sebagai akibat penurunan tekanan selama proses produksi.

    Gas yang terbebaskan dari minyak membentuk gelembung-gelembung gas, dan bersama minyak membentuk aliran dua fasa menuju sumur.

    Reservoir depletion gas drive dapat memproduksikan minyak karena pengembangan gas, jika gas yang terbebaskan dari cairan tidak membentuk gas cap.

    44

  • Ciri-ciri DepletionDrive Reservoir

    45

    P > Pb

    P Pb

    Kondisi awal adalah reservoir tak-jenuh Tek. reservoir dipertahankan oleh keluarnya

    gas dari cairan Tek. reservoir turun cepat dan kontinyu Producing GOR konstan pada P > Pb, kmd.

    naik ke suatu harga maksimum, selanjutnya turun dengan cepat

    Perlu cara prod. artificial lift lebih awal Recovery factor antara 5-30%

  • 3. Gas Cap Drive Reservoir

    Apabila tekanan reservoir berada di bawah tekanan gelembung (tek. saturasi) minyak, maka fraksi ringan akan terbebaskan dari minyak dan membentuk fasa gas yang kemudian terakumulasi di bagian atas zona minyak membentuk tudung gas (gas cap).

    Bila terjadi penurunan tekanan akibat diproduksikannya minyak, maka gas cap yang memilikikompresibilitas tinggi akan mengembang dan menekan zona minyak di bawahnya.

  • Ciri-ciri Gas Cap Drive Reservoir

    P < Pb

    Tek. reservoir turun perlahan dan kontinyu

    Producing GOR meningkat secara kontinyu di sumur-sumur pada struktur atas (akibat coning)

    Sumur-sumur bisa berproduksi secara natural flow dalam waktu lama bila volume gas cap besar

    Recovery factor antara 20 40%

  • 4. Water Drive Reservoir

    Bila suatu reservoir berhubungan dengan aquifer yang besar, maka selama proses produksi berlangsung, air akan masuk ke dalam reservoir mendesak minyak dan mengisi pori-pori batuan yang telah ditinggalkan oleh minyak yang terproduksi.

    Proses ini terjadi akibat pengembangan volume air di dalam aquiver dan penyusutan pori-pori batuan yang disebabkan oleh penurunan tekanan reservoir.

    Masuknya air ke dalam zona minyak menyerupaiproses pendorongan, dimana air berfungsi sebagai fluida pendorong dan minyak sebagai fluida yang didorong.

    Mekanisme ini merupakan mekanisme pendorong yang paling efisien.

    P > Pb

  • Ciri-ciri Water Drive Reservoir

    P > Pb

    Tekanan reservoir tetap tinggi

    Producing GOR tetap rendah

    Produksi air ada sejak awal dan semakin lama semakin tinggi

    Sumur-sumur berproduksi secara sembur alam sampai produksi air menjadi berlebihan

    Recovery factor 35 75%

  • 5. Segregation (Gravity) DriveReservoir

    P Pb

    Reservoir dengan kemiringan (dip) tinggi

    Permeabilitas batuan tinggi dalam arah dip (kemiringan lapisan)

    Gas cenderung migrasi ke updip, minyak migrasi ke downdip ke arah sumur, sehingga energi gas terperangkap secara alamiah

    Recovery factor tinggi, mirip water drive

    Primary Gas Cap

  • 6. Combination Drive Reservoir

    Pada suatu reservoir umumnya dijumpai dua atau lebih mekanisme pendorong yang bekerja bersama-sama, dalam keadaan tersebut reservoirnya disebut dengan combination drive reservoar.

  • Ciri-ciri Combination Drive Reservoir Penurunan tekanan

    relatif cukup cepat secarateratur

    Laju pengurasan naiksecara perlahan

    Apabila terdapat gas cap, maka pada sumur-sumuryang terletak di bagianatas reservoir akanmenghasilkan GOR yang cukup besar.

    Faktor perolehan lebih besar dibanding dengansolution gas drive tetapi lebih kecil jika dibandingkandengan gas cap dan water drive.

  • 53

  • TUGAS:

    54

  • 55

    REVIEWSIFAT FISIK BATUAN RESERVOIR

  • Sifat-Sifat FisikBatuan Reservoir:

    1. Porositas

    2. Kompresibilitas

    3. Saturasi Fluida

    4. Wetabilitas

    5. Tekanan Kapiler

    6. Permeabilitas

  • 57

    Porositas adalah perbandingan antara volume ruang pori terhadap volume bulk batuan.

    Vb

    Vp

    VbVsVb

    Vb : vol. bulk batuan.Vs : vol. padatan (grain).Vp : vol. ruang pori.

    1. Porositas Batuan

    Porositas menentukan volume fluida yang bisaterkandung di dalam batuan (storage capacity).

  • 58

    Porositas Absolut:

    Perbandingan antara volume pori total (saling berhub. maupuntidak) thd. volume bulk batuan.

    Porositas Efektif:

    Perbandingan antara volume pori yang saling berhubunganterhadap volume bulk batuan.

    A. Berdasarkan hubungan antar porinya:

    B. Berdasarkan waktu terjadinya:

    Porositas Primer:

    Terbentuk bersamaan proses pengendapan.

    Porositas Sekunder:

    Terbentuk setelah proses pengendapan sebagai hasil dari prosespelarutan, kekar, dolomitisasi, dsb.

  • 59

    1. Tipe kemasan (packing).2. Bentuk butiran (roundness atau angularity).3. Pemilahan butir (sorting).4. Kompaksi.5. Faktor sementasi.6. Kontribusi porositas sekunder.

  • 60

    Cubic

    Vb = (2r)3 = 8r3

    Vs = (4/3)pr3

    Porosity = 47,6%

    Rhombohedral

    Porosity = 25,96%

  • 61

    Tipikal porositas beberapa batuan sedimen:

    - Soil: 55% - Gravel & pasir: 20-50%- Lempung (clay): 50-70%- Batupasir: 5-30%- Batu gamping (limestone): 10-30%- Batubeku yang rekah-rekah: 10-40%

    Klasifikasi harga porositas batuan reservoir:

    - insignificant : 0% - 5% - poor : 5% - 10%- fair : 10% - 15%- good : 15% - 20%- excellent : > 20%

  • 62

    Pada keadaan statis, gaya (beban) overburden harus diimbangi olehgaya ke atas dari matriks batuan danfluida di dalam pori-pori.

    2. Jadi:

    4.

    1.

    Ketika fluida diproduksikan dari reservoir, maka tekanan fluida (P) turun sementara

    tekanan overburden konstan, dan:

    (a) gaya terhadap matriks naik ( net compaction pressure, Pr=Po-P)

    (b) bulk volume mengecil (turun), dan

    (c) volume pori mengecil (turun).

    3. Gradien tekanan normal:

    dpo/dZ = 1.0 psi/ft dan dp/dZ = 0.465 psi/ft

    Fo

    Fr Ff

    Fo = Fr + FfdanPo = Pr + P

    2. Kopresibilitas Batuan

  • brb

    p

    b

    b

    b

    CCCC

    dP

    dV

    VC

    1

    *

    63

    dP

    dV

    VC r

    r

    r

    1

    *

    1

    dP

    dV

    VC

    p

    p

    p

    Cr : kompressibilitas matriks batuan, tekanan-1

    (biasanya Cr 0)

    Cp: kompressibilitas pori, tekanan-1

    Cb: kompressibilitas bulk, tekanan-1

    Vr : volume padatan (matriks)

    Vp: volume pori

    Vb: volume bulk batuan

    P : tekanan hidrostatik fluida (pori)

    P* : tekanan luar (overburden)

    : porositas, fraksi.

  • Kompresibilitas pori (Cp) sering disebut juga sebagaikompresibilitas formasi (Cf) (Tiab, 2004).

    Hall (1953) meneliti hubungan kompresibilitas formasidengan porositas dan mendapatkan:

    64

    Cf : kompresibilitas formasi (pori), psi-1

    : porositas, fraksi.

    415.0

    6x

    10

    87.1 fC

  • fwwggoot CSCSCSCC

    65

    Kompresibilitas total formasi dan fluida didefinisikan

    sebagai:

    Bila kompresibilitas total formasi diabaikan, maka OOIP

    (metoda Material Balance) bisa 30% sd. 100% lebih besar

    dari harga sebenarnya (Hall, 1953).

    Ct : Kompressibilitas total formasi, tekanan-1

    Co: Kompressibilitas minyak, tekanan-1

    Cg: Kompressibilitas gas, tekanan-1

    Cw: Kompresibilitas air, tekanan-1

    Cf : Kompresibilitas formasi, tekanan-1

    So : Saturasi minyak, fraksi

    Sg : Saturasi gas, fraksi

    Sw : Saturasi air, fraksi.

  • 66

    3. Saturasi Fluida

    volume pori yang diisi oleh minyakSo =

    volume pori yang saling berhubungan

    volume pori yang diisi oleh airSw =

    volume pori yang saling berhubungan

    volume pori yang diisi oleh gasSg =

    volume pori yang saling berhubungan

    Perbandingan antara volume pori batuan yang

    ditempati oleh fluida dengan volume pori efektif

    (saling berhubungan) batuan.

  • 67

    Hal-Hal Penting Mengenai Saturasi:

    Sg + So + Sw = 1

    So Vb + Sg Vb = (1 Sw) Vb

    Saturasi fluida bervariasi terhadap posisi di dalam reservoir.

  • 68

    4. Wetabilitas (Wettability) Bila gaya kohesi antar molekul-molekul suatu fluida lebih

    kecil daripada gaya adhesi antara molekul fluida denganpermukaan padatan, maka dikatakan fluida tersebutbersifat membasahi padatan.

    Air membasahi permukaan kaca.

    Air-raksa (mercury) tidak membasahi permukaan kaca.

    Wetabilitas atau tingkat kebasahan adalah kemampuanfluida untuk membasahi padatan.

    Wetabilitas suatu fluida dinyatakan dengan sudut kontak(contact-angle = q ).

    q < 90o berarti fluida membasahi padatan (batuan), q > 90oberarti fluida tidak membasahi padatan.

    Faktor yang mempengaruhi:

    komposisi kimia fluida, komposisi kimia (mineral) padatan, dan temperatur.

  • 5. Tekanan Kapiler

    Tekanan kapiler didefinisikan sebagai perbedaantekanan antara permukaan dua fluida yang tidaksaling-campur (immiscible) sebagai akibat terjadinyapertemuan permukaan yang memisahkan mereka.

    Perbedaan tekanan dua fluida ini adalah perbedaantekanan antara fluida non-wetting phase denganfluida wetting phase, atau :

    Pc = Pnw - Pw

    70

  • Tekanan kapiler dalam pipa kapiler tergantung pada jari-jari pipa danjenis fluida yang ada.

    Secara kuantitatif dapat dinyatakan dalam hubungan sebagai berikut:

    dimana :

    Pc = tekanan kapiler

    = tegangan antar-muka antara dua fluida

    q = sudut kontak fluida pembasah

    r = jari-jari pipa kapiler

    = perbedaan densitas dua fluida

    g = percepatan gravitasi

    h = tinggi kenaikan fluida pembasah dalam pipa kapiler. 71

    Pr

    g hc 2. .cos

    . . q

  • Untuk sistem butiran yang teratur danseragam, Plateau mengemukakan pers. tekanan kapiler sbb.:

    R1 dan R2 = jari-jari prinsipal lengkunganbidang antar-muka dari sistemfluida dalam pori-pori batuan.

    Rm = jari-jari rata-rata (mean)

    wnw = tegangan antar-muka fluida

    pembasah dan bukan-pembasah.

  • Sw

    Pc

    or

    hei

    gh

    t

    0,20 1,00

    Zona Transisi

    Zona

    Non-Wetting

    Free Water Level

    h = Pc / f .g

    P90

    P50

    P10

  • Kurva Tekanan Kapiler dan Ketinggian vs Sw(Wright dan Woddy, 1955)

  • 6. Permeabilitas

    Kemampuan suatu batuan (media berpori) untukmeloloskan fluida yang ada di dalam pori-porinya.

    Permeabilitas absolut; bila fluida yang mengisi ruang poridan mengalir di dalam media berpori hanya satu fasa.

    Permeabilitas efektif; bila fluida yang mengisi ruang porilebih dari satu fasa.

    Permeabilitas relatif; perbandingan antara permeabilitasefektif dengan permeabilitas dasar (base permeability). Base permeability bisa berupa k absolut atau knw pada saatSw=Swirr.

  • h1-h2

    h1

    h2(Panjang kolom pasir) L

    q

    A

    q

    A

    Aliran Laminer Steady State

    Q = KA (h1-h2)/L

    K = konstanta proporsionalitas

    h1>h2 untuk aliran downward

  • Konstanta Darcy K kemudian diketahui merupakankombinasi dari: k (permeabilitas media pori), dan (viscositascairan).

    K = (k/)

    Untuk aliran linier horizontal, pers. Darcy menjadi:

    atau L

    PPkAQ

    21

    L

    PkAQ

    Q = laju alir (cc/detik)

    P = tekanan (atm),

    A = luas penampang media pori (cm2),

    L = panjang media pori (cm)

    = viskositas fluida (centipoise),k = permeabilitas (darcy = 0,987 m2).

  • Faktor yang menentukan permeabilitasabsolut :Porositas

    Bentuk dan ukuran pori-pori

    Hubungan antar pori-pori.

  • Sumber: Tiab and Donaldson, 1996

  • Bila di dalam media berpori terdapat lebih dari satu fluida(misal: minyak dan air, atau gas dan air, atau minyak, gas, danair) maka pers. Darcy perlu di-generalisir dengan memasukkankonsep permeabilitas efektif.

    Permeabilitas efektif adalah tingkat kemampuan media berporiuntuk mengalirkan suatu fasa fluida bila di dalam media berpori terdapat lebih dari satu fluida.

    Anggapan dalam konsep permeabilitas efektif adalah masing-masing fluida tidak saling-campur (immiscible), sehingga pers. Darcy dapat diberlakukan kepada masing-masing fluida.

  • Oil:

    Water:

    Gas:

    L

    PAkq

    o

    ooo

    L

    PAkq

    w

    www

    L

    PAkq

    g

    gg

    g

    Pers. Aliran steady state, 1-D, linier

    horizontal (satuan Darcy):

    qn = laju alir volumetrik untuk fasa, n

    A = luas penampang aliran

    Pn = penurunan tekanan alir untukfasa-n

    n = viscositas fluida untuk fasa-n

    L = panjang aliran.

    Permeabilitas efektif minyak, gas, dan air adalah: ko, kg, dan kw

  • 0.40

    0

    0.20

    0.400 1.000.600.20 0.80

    Water Saturation (fraction)

    Re

    lati

    ve

    Pe

    rme

    ab

    ilit

    y (

    fra

    cti

    on

    ) 1.00

    0.60

    0.80

    Water

    krw @ Sor

    Oil

    Two-Phase Flow

    Region

    kro @ SwirrSifat kebasahan batuan danarah perubahan saturasi perlu

    dipertimbangkan

    Drainage (pengurangansaturasi fluida pembasah)

    Imbibition (penambahansaturasi fluida pembasah).

    Harga permeabilitas dasar(base) yang digunakan untuk

    menormalisasi kurva

    permeabilitas relatif ini adalah

    kro @ Swirr

    Bila Sw naik, kro turun dan krwnaik sampai mencapai saturasi

    minyak residual

    Modified from NExT, 1999

    Imbibition Relative Permeability

  • Saturasi fluida

    Geometri pori-pori dan distribusi ukuran pori-pori

    Sifat kebasahan (wettability)

    Sejarah saturasi fluida (imbibition atau drainage).

  • 0.4

    0

    0.2

    400 1006020 80

    Water Saturation (% PV)

    Re

    lati

    ve

    Pe

    rme

    ab

    ilit

    y, F

    rac

    tio

    n

    1.0

    0.6

    0.8

    Water

    Oil

    Strongly Water-Wet Rock

    Rela

    tive P

    erm

    eab

    ilit

    y, F

    racti

    on

    0.4

    0

    0.2

    400 1006020 80

    Water Saturation (% PV)

    1.0

    0.6

    0.8

    WaterOil

    Strongly Oil-Wet Rock

    Air mengalir secara lebih bebas Saturasi minyak residual tinggi

    Modified from NExT, 1999

  • Untuk sistem 2-fasa minyak-air

    Bila batuan basah-air (water wet): Saturasi air irreducible, 0 Swirr 0.25

    Perpotongan kurva pada Sw > 0.5

    Harga krw pada Sor biasanya 0.3

    Bila batuan basah-minyak (oil wet): Saturasi air irreducible, 0.1 Swirr 0.15

    Perpotongan kurva pada Sw < 0.5

    Harga krw pada Sor biasanya 0.5

  • YS 15/9/08

    Fluida hidrokarbon yang dimaksud adalah minyak dan gas bumi.

    Gas dan minyak bumi tersusun dari senyawa hidrokarbon yang memiliki struktur dan berat molekul yang bervariasi.

    Apabila campuran tersebut terdiri dari molekul-molekul ringan,

    maka pada temperatur dan tekanan permukaan akan berbentuk gas,

    dan dikenal sebagai gas alam (natural gas) atau gas bumi.

    Apabila campuran tersebut terdiri dari molekul-molekul berat, maka

    pada temperatur dan tekanan normal akan akan berbentuk cairan,

    dan dikenal sebagai minyak mentah (crude oil) atau minyak bumi.

    Sifat-sifat fisik fluida hidrokarbon yg diperlukan dalam perhitungan

    reservoir antara lain: faktor Z gas, kompresibilitas (C) gas dan

    minyak, kelarutan gas dalam cairan (Rs), faktor volume formasi (FVF)

    gas dan minyak, dan faktor volume formasi total.

  • Komponen Penyususun Gas dari Sumur Gas

    (Non-asociated Gas)

    Komponen % mol

    Hidrokarbon:

    Methane

    Ethane

    Prophane

    Butane

    Pentane

    Hexane

    Heptane

    Non Hidrokarbon:

    Nitrogen

    Carbon dioxide

    Hidrogen Sulfide

    Helium

    50 92 %

    5 15 %

    2 14 %

    1 10 %

    trace 5 %

    trace 2 %

    s/d 1.5%

    trace 10 %trace 4 %trace 6 %tidak ada

    YS 15/9/08

    Komponen % mol

    Hidrokarbon:

    Methane

    Ethane

    Prophane

    Butane

    Pentane

    Hexane

    Heptane

    Non Hidrokarbon:

    Nitrogen

    Carbon dioxide

    Hidrogen sulfide

    Helium

    70 98 %

    1 10 %

    trace 5 %

    trace 2 %

    trace 1 %

    trace 0.5 %

    kecil (biasanya

    tidak ada)

    Trace 15 %

    Trace 1 %

    Kadang-kadang

    s/d 5 %

    Komponen Penyusun Gas dariSumur Minyak(Asociated Gas)

  • Komponen Pembentuk Crude Oil

    Elemen (Unsur) % Berat

    Carbon

    Hidrogen

    Sulfur

    Nitrogen

    Oksigen

    84 87

    11 14

    0,06 2,0

    0,1 2,0

    0,1 2,0

    YS 15/9/08

  • YS 15/9/08

    Sifat-Fisik Gas Hidrokarbon

  • YS 15/9/08

    Persamaan gas nyata:PV = Z m RT/M atau PV = Z n RT

    Harga faktor Z dapat ditentukan dengan: Korelasi Standing dan Katz, Pers. keadaan (EOS), misal: Pers. Soave-Redlich-Kwong (SRK)

    Penentuan harga Z gas alam dengan korelasi Standing dan Katz danpersamaan keadaan (EOS) memerlukan harga tekanan tereduksisemu (Ppr) dan temperatur tereduksi semu (Tpr).

    Tekanan tereduksi: Ppr=P/Ppc

    Temperatur tereduksi: Tpr=T/Tpc

    dimana: Ppc = yi Pci

    Tpc = yi Tciyi = fraksi mol komponen (gas murni) ke-i didalam sistem,Pci= tekanan kritis komponen ke-i (dari tabel),Tci = temperatur kritis komponen ke-i.(dari tabel).

    1. Faktor Kompresibilitas (Deviasi) Gas (Z)

  • Tabel 5.1 Konstanta Fisik Beberapa Senyawa HK dan Impurities

    YS 1/12/0891

  • Tabel 5.1a Generalized Physycal Properties of C6 to C45

    YS 1/12/0892

  • Tabel 5.1a Generalized Physycal Properties of C6 to C45(lanjutan)

    YS 1/12/0893

  • YS 15/9/08

    Ppc dan Tpc campuran gas hidrokarbon (di permukaan) dapat jugaditentukan dengan grafik (Gambar 4.1) atau persamaanStanding:

    Tc = 168 + 325 (gg) - 12,5 (gg)2

    Pc = 677 + 15 (gg) - 37,5 (gg)2

    dimana: gg adalah specific gravity gas atau campuran gas.

    Gb. 4.1Pseudo-critical properties of natural gases.

  • YS 15/9/08

    Harga Ppr dan Tpr ditentukan, kemudian harga faktor Z campurangas ditentukan dengan menggunakan grafik Gambar 4.2, Gambar4.3, atau Gambar 4.4 (sesuai dengan tinggi rendahnya harga Ppr).

    Bila gas alam mengandung impurities, seperti CO2, H2S, N2, makapenentuan faktor Z perlu dikoreksi dengan berbagai cara, al:

    a. Cara Eilerts, Sage, dan Lacey (CO2, H2S, dan N2)b. Koreksi Cara Wichert dan Aziz (CO2 dan H2S)c. Cara Carr, Kobayashi dan Burrows (CO2, H2S, dan N2)

    Faktor Koreksi Terhadap Pc dan Tc Untuk Setiap 1 % mol Impuritis(Carr, Kobayashi dan Burrows)

    Impurities Koreksi Tc, oR Koreksi Pc, psia

    CO2 - 0,8 + 4,4

    H2S + 1,3 + 6,0

    N2 - 2,5 - 1,7

    Faktor Z dengan metoda Standing dan Katz

  • YS 15/9/08

    Gb. 4.3 Grafik faktor Z untukharga Ppr 1,5

    Gb. 4.2 Grafik faktor Z untukharga Ppr 0,07

  • YS 15/9/08

    Gb. 4.4 Grafik faktorZ untuk harga Ppr > 1,5

  • YS 1/12/08

    98

    Contoh soal:

    Diketahui: gas dengan komposisi sebagai berikut:

    Komponen Fraksi,Mol

    CH4 0,60

    C2H6 0,05

    CO2 0,10

    H2S 0,20

    N2 0,05

    Ditanyakan :a) Harga faktor kompresibilitas gas pada temperatur 200 oF dan

    tekanan 1500 psia, bila dihitung dengan metode Standing danKatz dan koreksi Carr et.al.

  • YS 1/12/08

    99

    Penyelesaian:

    a)Dengan metode Standing & Katz.

    Komponen Fraksi

    Mol

    Pc(Psia)

    Tabel 5.1

    Tc (oR)

    Tabel 5.1

    yiPc yiTc

    CH4 0,60 673,10 343,30 403,86 205,98

    C2H6 0,05 708,30 549,00 35,41 27,88

    CO2 0,10 1073,00 548,00 107,30 54,80

    H2S 0,20 1306,00 672,70 261,20 134,54

    N2 0,05 492,00 227,20 24,60 11,36

    1,00 832,37 434,56

    Dari perhitungan diatas diperoleh : Ppc = 832,37 psia.Tpc = 434,56 oR.

  • YS 1/12/08

    100

    52,187,987

    1500prP

    50,106,440

    200460

    prT

    Dengan metode Carr et.al., maka Ppc dan Tpc perlu dikoreksiterhadap impurities (lihat Tabel 5.2), sebagai berikut:

    Tpc kor = Tpc 0,8 x 10 + 1,3 x 20 2,5 x 5

    = 434,56 8,00 + 26,00 12,50 = 440,06 oR.

    Ppc kor = Ppc + 4,4 x 10 + 6,0 x 20 1,70 x 5

    = 832,37 + 44,0 + 120 8,50 = 987,87 psia.

    Dari grafik Gambar 5.4 diperoleh Z = 0,86.

    Kerjakan sendiri jawaban untuk pertanyaan b) dan c).

    Impurities Koreksi Tc, oR Koreksi Pc, psia

    CO2 - 0,8 + 4,4

    H2S + 1,3 + 6,0

    N2 - 2,5 - 1,7

  • YS 1/12/08101

    Redlich dan Kwong mengusulkan suatu persamaan keadaan yang memperhitungkan pengaruh temperatur terhadap gaya tarik-menarik molekuler sbb.:

    ..(3-24)

    RTbVbVVT

    ap M

    MM

    )(

    )(2/1

    RTbVbVV

    ap M

    MM

    T

    )(

    )(

    Perhitungan Z dengan Persamaan Soave-Redlich-Kwong

    Soave kemudian memodifikasi Pers. (3-24) dengan menggantia/T1/2 dengan suatu besaran aT yang merupakan fungsitemperatur sehingga menjadi:

    ..(3-25)

    Pers. (3-25) kemudian dikenal sebagai persamaan Soave-Redlich-Kwong (SRK).

    VM dicari secara coba-coba sehingga harga ruas kiri pers. samadengan ruas kanan. Z factor bisa dihitung dng pers Z = VM/(RT).

  • dimana:

    aT = aC a

    b = 0,08664

    aC = 0,42747

    a = {1 + m(1 Tr1/2)}2

    m = 0,480 + 1,574w 0,176w2

    w = -(log Pvr + 1) pada Tr = 0,7

    Pvr = tekanan uap tereduksi

    Tr = temperature tereduksi

    VM = volume molar = volume setiap lb-mole gas.

    YS 1/12/08102

    c

    c

    P

    TR 22c

    c

    P

    RT

  • YS 1/12/08

    103

    Contoh soal:

    Diketahui: gas dengan komposisi sebagai berikut:

    Komponen Fraksi,Mol

    CH4 0,60

    C2H6 0,05

    CO2 0,10

    H2S 0,20

    N2 0,05

    Hitung volume 20 lb-mol gas pada T = 200 oF dan P = 1500 psiadengan menggunakan Pers. Soave-Redlich-Kwong.

  • YS 1/12/08

    104

    Komponen yi Pc(Psia) Tc (oR) yiPc yiTc wi

    (Tabel 5.1)yi wi

    CH4 0,60 673,10 343,30 403,86 205,98 0,013 0,0078

    C2H6 0,05 708,30 549,00 35,41 27,88 0,015 0,0008

    CO2 0,10 1073,00 548,00 107,30 54,80 0,225 0,0225

    H2S 0,20 1306,00 672,70 261,20 134,54 0,106 0,0212

    N2 0,05 492,00 227,20 24,60 11,36 0.035 0,0018

    1,00 832,37 434,56 0,0541

    Jawab:

    Menghitung Pc, Tc, w dan Tr campuran gas.

    Pc = 832,37 psia, Tc = 434,56 oR dan w = 0,0541

    Tr = (460+200)/434,56 = 1,519

  • YS 1/12/08

    105

    m = 0,480 + 1,574w 0,176w2

    = 0,480 + 1,574 x 0,0541 0,176 x (0,0541)2

    = 0,5646

    a = {1 + m(1 Tr1/2)}2

    = {1 + 0,5646 (1 1,519)2

    = 0,7548

    aC = 0,42747 (R2Tc2/Pc)

    = 0,42747 (10,732 x 434,562/832,37)

    = 11165,756

    aT = aCa = 11165,756 x 0,7548 = 8428

    b = 0,08664 (RTc/Pc)

    = 0,8664 (10,73 x 434,56/832,37) = 0,4853

  • YS 1/12/08

    106

    Misalkan VM = 3 cuft/lb-mole

    maka:

    = 2306,052 x 2,5147 7081,80

    = - 1282,80

    Misal VM = 5 cuft/lb-mole

    Maka:

    = 1077,60

    RTbVbVV

    ap M

    MM

    T

    )(

    )(

    66073,10)4853,03()4853,03(3

    84281500 x

    RTbVbVV

    ap M

    MM

    T

    )(

    )(

    66073,10)4853,05()4853,05(5

    84281500 x

  • RTbVbVV

    ap M

    MM

    T

    )(

    )(

    66073,10)4853,0087,4()4853,0087,4(087,4

    84281500 x

    YS 1/12/08

    107

    misal VM = 3 + 2 {1282,8/(1282,8+1077,7)}

    = 3 + 1,087

    = 4,087 cuft/lb-mole

    Maka

    = 7026,9 + 7081,8 = - 54,88

  • YS 1/12/08

    108

    misal VM = 4,087 + 0,913 {54,88/(54,88+1077,7)}

    = 4,1312 cuft/lb-mole

    Maka

    = - 1,7843

    misal VM = 4,1312 + 0,8688 {1,7843/(1,7843+1077,7)}

    = 4,1327 cuft/lb-mole

    66073,10)48531312,4()4853,01312,4(1312,4

    84281500 x

    RTbVbVV

    ap M

    MM

    T

    )(

    )(

  • YS 1/12/08

    109

    Z = Vaktual/Videal

    Videal = nRT/P

    = (20)(10,732)(660)/1500

    = 94,442 cuft.

    Z = 82,654/94,442

    = 0,87518.

    Catatan : Metode Carr et.al. menghasilkan Z = 0,876.

    [1500+8428/{4,1327 (4,1327 + 0,4853)}] (4,1327 - 0,4853) 10.73x660 =

    0,0202 mendekati nol, pemisalan dianggap benar.

    Jadi vol 20 lb-mole gas = 20 x 4,1327 = 82,654 cuft.

    RTbVbVV

    ap M

    MM

    T

    )(

    )(

  • Persamaan Peng-Robinson

    Peng dan Robinson mengusulkan suatu persamaan sbb.:

    . (3-26)

    dimana: aT = aC a

    b = 0,07880

    aC = 0,45724

    a = {1 + m(1 Tr1/2)}2

    m = 0,37464 + 1,5422w 0,2699w2

    w = acentric factor (Tabel 5.1)VM = volume molar = v/m.

    Seperti metode SRK, VM dicari secara coba-coba sehingga harga ruas kiri pers. sama dengan ruas kanan. Z factor bisa dihitung dng pers Z = VM/(RT).

    c

    c

    P

    RT

    c

    c

    P

    TR 22

    YS 1/12/08

    110

    RTbVbVbbVV

    ap M

    MMM

    T

    )(

    )()(

  • 2. Koefisien Kompresibilitas Gas (Cg)

    Koefisien kompresibilitas gas didefinisikan sebagai fraksi perubahan volume gas terhadap perubahan tekanan pada temperatur konstan.

    T

    M

    MT P

    V

    VCg

    P

    V

    VCg

    1atau

    1

    Gb. 4.5 Grafik Cg vs P

  • Cg = Cpr/Ppc

  • Satu cubic-foot gas di dalam reservoir, bila dibawa ke permukaan volumenya tidak akan tetap 1 cuft, melainkan bertambah besar karena pemuaian.

    Perbandingan volume gas pada kondisi reservoir dengan kondisi standar disebut Faktor Volume Formasi Gas:

    sc

    resg

    V

    VB

    Bila standard condition (sc) adalah

    P = 14,7 psia dan T = 520 oR, dan Zsc = 1,00 maka:

    res

    resres

    PnR

    nRTZBg

    )520()00,1(

    )7,14(

    res

    resres

    P

    TZBg

    0282,0

    cuft/scf

    cuft/scf , atau: res

    resres

    P

    TZBg

    00502,0 bbl/scf .

    3. Faktor Volume Formasi Gas (Bg)

  • YS 15/9/08

    Sifat-Fisik Cairan Hidrokarbon

  • Kelarutan (solubility) gas adalah volume gas yang terbebaskan dari cairan sewaktu cairan (minyak bumi) berubah dari kondisi reservoir menjadi kondisi permukaan.

    Faktor yang mempengaruhi:

    Tekanan,

    Temperatur,

    Komposisi total fluida,

    Proses pembebasan gas (flash atau differential liberation).

    1. Kelarutan Gas di dalam cairan (Rs)

  • Gambar 4.10Hubungan Rs dan P pada T konstan.

    Gambar. 4.11 Pengaruh proses pembebasan gas terhadap harga kelarutan gas.

  • YS 15/9/08

    Gambar. 4.12. Hubungan Rs, Oil API Gravity, Temperatur, Gas Gravitydan Tekanan Saturasi (Lasater).

  • YS 15/9/08

    2. Koefisien Kompresibilitas Minyak (Co)

    Pada tekanan di atas tekanan gelembung (bubble point pressure) koefisien kompresibilitas minyak didefinisikanseperti untuk gas.

    T

    M

    MT P

    V

    VCo

    P

    V

    VCo

    1atau

    1

    Pada tekanan di bawah tekanan gelembung, koefisienkompresibilitas minyak dipengaruhi oleh perubahanvolume cairan dan perubahan jumlah gas yang terlarut.

    TP

    Bo

    BoCo

    1

    TT P

    RsBg

    P

    Bo

    BoCo

    1

  • YS 15/9/08

    Gambar. 4.13. TipikalHubunganCo dan Tekanan pada P > Pb

    Gambar. 4.14. TipikalHubunganCo dan Tekanan padatemperatur konstan

  • 3. Faktor Volume Formasi Minyak (Bo)

  • Gambar 4.15Hubungan Tekanan Reservoir dengan Bo.

    Gambar 4.16Pengaruh Proses Pembebasan Gas Terhadap Bo.

  • Penentuan Bo dengan Metode Standing

  • Gambar 4.17. Faktor Volume Formasi Cairan Hidrokarbon Jenuh.

    Standing juga membuat grafik hubungan Bo sbb.

  • 4. Faktor Volume Formasi Total (Bt)

  • YS 15/9/08

    Gambar. 4.18. Hubungan Tekanan Reservoir dengan Bt dan Bo.

  • KLASIFIKASI CADANGAN

    Definisi Cadangan:Cadangan (reserves) adalah jumlah hidrokarbon (crude oil

    atau natural gas) yang diperkirakan akan dapat diproduksikanke permukaan secara komersial pada waktu mendatang dariakumulasi hidrokarbon yang telah diketahui.

    Cadangan merupakan bagian dari sumberdaya (recources) yang telah ditemukan, yang memiliki kelayakan tinggi untukdiproduksikan secara ekonomis.

    128

    Cadangan diklasifikasikan berdasarkan derajat kepastiannyauntuk bisa diperoleh di permukaan secara komersial.

    Klasifikasi cadangan didasarkan pada hasil evaluasi data: geologi dan geofisik,

    keteknikan (engineering),

    keekonomian,

    data sumuran yang meliputi: data produksi, tekanan, sifat fisikbatuan, logging, dsb.

  • Project Status and Recources Classification(After SPE 2007)

    Tota

    l H

    yd

    roc

    arb

    on

    In

    itia

    lly

    -In

    -Pla

    ce

    (II

    P)

    Dis

    co

    ve

    red

    IIP

    Un

    dis

    co

    ve

    red

    IIP

    Com

    merc

    ial

    Sub

    -Com

    merc

    ial

    PRODUCTION PROJECT STATUS

    RESERVESProved Probable Possible

    CONTINGENTRESOURCES

    Meassured Indicated Inferred

    UNRECOVERABLE

    PROSPECTIVE

    RESOURCESLow

    EstimateBest

    EstimateHighEst.

    UNRECOVERABLE

    On Production

    Under Development

    Planned for Development

    Development Pending

    Development on Hold

    Development not Viable

    Proj

    ect

    Matu

    rity

    Pote

    ntially

    Com

    merc

    ial

    Play Higher

    Rsk

    Low

    er

    Rsk

    Range of Technical Uncertainty

    Inc

    reasing

    Eco

    nomical Cert

    ainmty

    1P 2P 3P

    1C 2C 3C

    P10P50P90

    Lead

    Prospect

  • Cadangan diklasifikaskan menjadi:

    A. Cadangan Terbukti (Proved Reserves)

    B. Cadangan Potensial (Unproved Reserves):

    Cadangan Mungkin (Probable)

    Cadangan Harapan (Possible).

    130

    1P = Proved.

    2P = Proved + Probable.

    3P = Proved + Probable + Possible.

    Proved

    Probable

    Possible

  • A. Cadangan Terbukti (Proved Reserves)

    Definisi:

    Adalah jumlah hidrokarbon, yang berdasarkan analisis data geologidan/atau keteknikan, dapat diperkirakan dengan tingkat kepastiantinggi ( 90%), akan dapat diperoleh secara ekonomis pada waktumendatang dengan kondisi ekonomi, metode operasi, maupunperaturan pemerintah yang ada.

    131

    Kriteria:

    Telah memiliki data tes sumur (DST) dan/atau data performance(perilaku) hasil produksi yang telah dikorelasi dengan data log.

    Daerah reservoir yang dikategorikan sbg terbukti (proved) meliputi:

    1) Daerah yang telah di-deliniasi dan telah didefinisikan dengankontak fluida hidrokarbon dengan air (WOC atau WGC).

    2) Daerah-daerah reservoir yang belum dibor tetapi dapatditentukan sebagai daerah komersial untuk diproduksikan, berdasarkan data geologi dan keteknikan.

  • Besar cadangan dapat mengalami perubahan dgnpertambahan waktu, al. disebabkan oleh :

    Perubahan status suatu lapangan, dengan telah dimulainya produksi pada lapangan tersebut.

    Adanya perhitungan ulang dengan adanya pengeboran-pengeboran baru, ataupun oleh adanya data penunjang baru yang lain.

    Diketemukannya lapangan-lapangan baru/lapangan-lapangan yang baru dilaporkan.

    Adanya studi-studi atau analisa-analisa baru yang dilakukan.

    132

  • B. Cadangan Potensial(Unproved Reserves)

    Adalah jumlah hidrokarbon (minyak dan/atau gas) yang berdasarkan pada data geologi dan keteknikan, jumlahnya masih harus dibuktikan dengan pemboran dan pengujian lebih lanjut.

    Cadangan Potensial mempunyai derajat kepastian yg relatif rendah.

    133

  • 134

    Definisi : Jumlah hidrokarbon (minyak dan atau gas) yang terdapat didalam reservoir yang mungkin dapat diproduksikan.

    Tingkat kepastian: minimal 50 % dari jumlah cadangan terbukti+ cadangan mungkin bisa diperoleh di permukaan (bisadiproduksikan).

    Kriteria: Hanya memiliki data sumur dan log tetapi belum pernah ada tes sumur (DST) dan/atau data perfomance hasil produksi.

    B.1. Cadangan Mungkin (Probable Reserves)

    Cadangan mungkin bisa berupa:

    Cadangan dimana data sub-surface tidak mencukupi untuk mengklasifikasikan cadangan ini sebagai cadangan terbukti , tetapi bisa menjadi terbukti (proved) bila dilakukan step-out drilling normal.

    Cadangan yang terdapat pada formasi yang mungkin produktif berdasarkan data log tetapi belum ada data core ataupun uji sumur.

    Tambahan cadangan yang mungkin bisa diperoleh dari infill-drilling(mestinya bisa menjadi cadangan terbukti bila spasi sumur dibuat lebih rapat).

  • 135

    Definisi : Jumlah hidrokarbon (minyak dan atau gas) yang terdapat didalam reservoir yang diharapkan dapat diproduksikan.

    Tingkat kepastian: minimal 10% dari jumlah cadangan terbukti + cadangan mungkin + cadangan harapan bisa diperoleh dipermukaan (bisa diproduksikan).

    Kriteria: Zona reservoir penghasil hidrokarbon yang diperolehdari korelasi geologi dan geofisika dan/atau di luar daerahinvestigasi uji sumur (DST = drillstem test).

    B.2. Cadangan Harapan (Possible Reserves)

    Cadangan mungkin bisa berupa:

    Cadangan yang berdasarkan interpretasi geologi bisa jadi terdapat di luar daerah yang dikilasifikasikan sebagai daerah mungkin.

    Cadangan yang terdapat pada formasi yang memperlihatkan tanda sebagai petroleum bearing berdasarkan analisis core dan log tetapi tidak bisa diproduksikan pada laju produksi komersial.

    Tambahan cadangan yang mungkin bisa diperoleh dari infill-drilling tetapi masih mengandung ketidak-pastian.

  • Didefinikan sebagai:

    Jumlah hidrokarbon (minyak dan atau gas) mulamulayang terkandung di dalam suatu reservoir.

    OOIP tidak ada kaitannya dengan atau tidak dipengaruhioleh kelakuan reservoir.

    136

    Kandungan Minyak Mula-mula

    (Original Oil in Place, OOIP)

  • Ultimate Recovery (UR):Adalah maksimum cadangan hidrokarbon (minyak dan atau gas) yang dapat diambil secara komersial pada tahap produksi primer (primary recovery), yi. tahap produksi dengan menggunakantenaga alamiah reservoir.

    Recovery Factor (RF):Perbandingan antara Ultimate Recovery dengan Original Oil In Place atau Initial Gas In Place.

    137

    Produksi Kumulatif:Jumlah hidrokarbon yang telah diperoleh di permukaan sampaidengan saat ini.

    Cadangan Sisa (Remaining Reserves):Selisih antara Ultimate Recovery dengan Produksi Kumulatif(Cumulative Production) sampai dengan saat ini.

    Current Recovery Factor (CRF):Perbandingan antara Produksi Kumulatif sampai saat ini denganOriginal Oil In Place atau Initial Gas In Place.

  • HUBUNGAN OOIP/IGIP, CADANGAN, PRODUKSI KUMULATIF, DAN CADANGAN SISA

    Produksi Kumulatif

    Cadangan Sisa

    Potensi minyak tahap IOR/EOR

    Cadangan minyaktahap primer Original OIL

    In Place (OOIP)

    Produksi Kumulatif

    Cadangan SisaCadangan gas mula-mula

    Initial GAS In Place (IGIP)Residual Gas

  • 139

    Perkiraan cadangan terbukti (proved reserves) dapat dilakukan dengan beberapa metode:

    1. Metode Volumetrik; dapat digunakan sebelum maupun sesudah reservoir diproduksikan.

    2. Metode Material Balance (Kesetimbangan Materi); digunakan setelah resevoir diproduksikan dan sudah ada penurunan tekanan reservoir.

    3. Metode Decline Curve (Kurva Penurunan Produksi); digunakan setelah resevoir diproduksikan dan sudah ada penurunan laju produksi maupun tekanan reservoir.

    Metode Perkiraan Cadangan

  • 140

    Metode Perkiraan Cadangan

    Perkiraan cadangan (proved reserves) dapat dilakukan melalui beberapa metode:

    1. Metode Volumetrik; dapat digunakan sebelum maupun sesudah reservoir diproduksikan.

    2. Metode Material Balance (Keseimbangan Materi); digunakan setelah resevoir diproduksikan dan sudah ada penurunan tekanan reservoir.

    3. Metode Decline Curve (Kurva Penurunan Produksi); digunakan setelah resevoir diproduksikan dan sudah ada penurunan laju produksi maupun tekanan reservoir.

  • 1. Perkiraan Kandungan dan CadanganHidrokarbon Metode Volumetris

    Metode Volumetris dapat digunakan untuk memperkirakanbesarnya cadangan reservoir pada suatu lapangan minyakatau gas yang baru dimana data yang tersedia belumlengkap.

    141

    Data yang diperlukan untuk perhitungan cadangan dengan metode volumetrik adalah:

    porositas rata-rata, saturasi fluida rata-rata, faktor volume formasi minyak dan gas, volume bulk batuan.

  • Perkiraan

    Original Hydrocarbons in Place

    Volumetric method

    142

    Water Zone

    Oil Zone: OOIP = N & OGIP = NRsi

    Gas Zone: OGIP = G

  • Untuk batuan reservoir (zona minyak) yang memiliki volume Vb acrefeet pada kondisi awal, maka volume minyak yang terkandung di dalamnya adalah:

    ......... (1)

    dimana :

    N = original oil in place, STB

    Vb = volume bulk batuan reservoir untuk zona-minyak, acrefeet

    = porositas batuan, fraksi

    Swi = saturasi air formasi mulamula pada zona-minyak, fraksi

    Boi = FVF minyak mulamula, bbl/STB

    7758 = faktor konversi, bbl/acrefeet .143

    oi

    wib

    B

    SVN

    17758

    Perkiraan Original Oil In Place (OOIP)

  • Perkiraan Initial Gas In Place (IGIP)

    ......... (2)

    144

    gi

    wib

    B

    SVG

    143560

    o Untuk batuan reservoir (zona gas) yang memiliki volume Vb acrefeet pada kondisi awal, maka volume gas yang terkandung di dalamnya adalah:

    dimana :

    G = initial gas in place, SCF.

    Bgi = FVF gas mulamula, cuft/SCF

    Vb = volume bulk batuan reservoir untuk zona gas, acre-feet

    = porositas batuan, fraksi

    Swi = saturasi air formasi mulamula pada zona gas, fraksi

    43560 = faktor konversi, cuft/acrefeet.

  • UR = N x RF untuk res. minyak, dan UR = G x RF untuk res. gas.

    Secara volumetris, ultimate recovery reservoir minyak (oil) dapatditentukan dengan persamaan sbb.:

    STB ....... (3)

    145

    oa

    or

    oi

    wib

    B

    S

    B

    SVUR

    17758

    ga

    gr

    gi

    wib

    B

    S

    B

    SVUR

    143560

    dimana :Sor = saturasi minyak residual residual, fraksi.Sgr = saturasi saturasi gas residual, fraksi.Swi = saturasi rata-rata air mula-mula, fraksi.Boa = FVF minyak pada kondisi abandonmen, bbl/STB.Bga = FVF gas pada kondisi abandonmen, cuft/scf.

    Ultimate Recovery (UR) atau Cadangan Ultimate

    Untuk reservoir gas dengan mekanisme pendorong air, UR dapat

    ditentukan dengan persamaan:

    SCF ....... (4)

  • Recovery Factor (RF) Res. Minyak

    Atau:

    146

    awalminyakvolume

    residual volumeawalminyakvolume

    placeinoilinitial

    recovery ultimateRF

    oi

    oi

    oa

    oa

    oi

    oi

    oa

    oa

    oi

    oi

    oi

    oib

    oa

    oab

    oi

    oi

    S

    B

    B

    S

    BS

    BS

    BS

    BS

    V

    BS

    VB

    SVb

    RF

    1

    ......... (5)

    .......... (6)

  • Recovery Factor (RF) Res. Gas

    Atau:

    147

    awalgasvolume

    residual volumeawalgasvolume

    placeingasinitial

    recovery ultimateRF

    gi

    gi

    ga

    ga

    gi

    gi

    ga

    ga

    gi

    gi

    gi

    gib

    ga

    gab

    gi

    gi

    S

    B

    B

    S

    BS

    BS

    BS

    BS

    V

    BS

    VB

    SVb

    RF

    1

    ......... (5a)

    .......... (6a)

  • Perkiraan RF Metode JJ. Arps

    2159,0

    1903,0

    0770,00422,0

    )1( 898,54

    a

    iw

    oi

    wi

    oi

    w

    P

    PS

    k

    B

    SRF

    1744,0

    3722,0

    0979,01611,0

    )1( 815,41

    a

    bw

    obob

    w

    P

    PS

    k

    B

    SRF

    Res. Minyak Water Drive :

    Res Minyak Solution Gas Drive :

    ........ (7)

    ........ (8)

  • Perhitungan Volume Batuan Reservoir Langkah pertama adalah membuat peta kontur bawah permukaan

    dan peta isopach.

    Peta kontur bawah permukaan merupakan peta yang menggambarkan garis-garis yang menghubungkan titik-titik dengan kedalaman yang sama pada batas atas (top) lapisan produktif.

    Peta isopach merupakan peta yang menggambarkan garis-garis yang menghubungkan titik-titik dengan ketebalan yang sama dari lapisan produktif.

    Setelah peta isopach dibuat, maka luas daerah setiap garis isopach dapat dihitung dengan menggunakan berbagai cara, misal: planimeter, penimbangan berat, software komputer.

    Setiap dua garis isopach yang berurutan membentuk satu segmen volume yang besarnya tergantung luasan masing-masing isopach dan selisih ketinggian kedua isopach.

    Volume batuan reservoir merupakan penjumlahan dari semua segmen volume yang ada.

  • a. Peta gas isopach dan b. Oil sand isopach

  • A. Persamaan Trapezoidal

    Digunakan apabila : (An+1)/An 0,5

    12

    nnb AAh

    V

    dimana :Vb : volume batuan, acre-ft.An : luas yang dibatasi garis kontur isopach terendah, acre.An+1 : luas yang dibatasi garis kontur isopach di atasnya, acre.h : interval garis kontur isopach,ft.

    Jika peta isopach telah dibuat, maka perhitungan volumebulk batuan dapat dilakukan dengan metode :

    ........ (9)

  • B. Metode Pyramidal

    113

    nnnnb AAAAh

    V

    Digunakan apabila : (An+1)/An 0,5

    dimana :Vb : volume batuan, acre-ft.An : luas yang dibatasi garis kontur isopach terendah, acre.An+1 : luas yang dibatasi garis kontur isopach di atasnya, acre.h : interval garis kontur isopach, ft.

    ........ (10)

  • Perhitungan OOIP

    dimana :N : original oil in place, STB.Vb : jumlah volume batuan mengandung minyak, cuft. : porositas batuan, fraksi.Swi : saturasi air mula-mula, fraksi.Boi : faktor volume formasi minyak mula-mula, bbl/STB.7758 : Konstanta faktor konversi, bbl/acre-ft.

    oi

    wib

    B

    SVN

    )1( 7758

    ........ (11)

  • Perhitungan IGIP

    dimana :G : initial (original) gas in place, SCFVb : volume batuan mengandung gas, cuft. : porositas batuan, fraksi.Swi : saturasi air mula-mula, fraksi.Bgi : faktor volume formasi gas mula-mula, cuft/SCF.

    43560 : konstanta faktor konvers, cuft/acre-ft.

    gi

    wib

    B

    SVG

    )1( 43560

    ........ (12)

  • Contoh Soal Volumetrik-1

    Diketahui luas planimeter area garis isopach A0, A1, A2, danseterusnya, sebagai berikut :

    Pertanyaan :Hitung total volume reservoir dari peta isopach tersebut dan berapa kandungan minyak awal (N),bila diketahui = 0,19, Swi = 0,30 dan Boi = 1,27 bbl/STB.

    Garis IsopachLuas Area

    (acre)

    A0 450

    A1 375

    A2 303

    A3 231

    A4 154

    A5 74

    A6 0

  • Jawaban Volumetrik-1

    Area A3 :

    9631542312

    5Vb

    Area A4 :

    55874154741543

    5Vb

    Area A5 :

    99743

    4Vb

    Garis

    Isopach

    Luas

    Area

    (acre)

    Perbandingan

    Luas area

    (An+1/An)

    A0 450 0,83

    A1 375 0,81

    A2 303 0,76

    A3 231 0,67

    A4 154 0,48

    A5 74 0

    A6 0

    Acre-feet

    Acre-feet

    Acre-feet

  • Jawaban (lanjutan)

    Area Luas Area Perbandingan Interval, Pers. Vb,

    Produktif acre Luas Area

    (An+1/An)

    ft acre-ft

    A0 450 0,83 5 Trap. 2063

    A1 375 0,81 5 Trap. 1695

    A2 303 0,76 5 Trap. 1335

    A3 231 0,67 5 Trap. 963

    A4 154 0,48 5 Pyr. 558

    A5 74 0 4 Pyr. 99

    A6 0 0

    Total Volume: 6712

  • Jawaban (lanjutan)

    Kandungan minyak awal (IOIP) dihitung dengan Pers. (11):

    = 5.452.842 STB

    bbl/STB 27,1

    bbl 30,0119,067127758 N

    oi

    wib

    B

    SVN

    )1(7758

  • Contoh Soal Volumetrik-2

    1 acre = 43.560 ft2

    1 kotak 1.000.000ft2

    1 inc2 22,96 acrePertanyaan :Hitung total volume reservoir dari peta isopach tersebut dan berapa kandungan minyak awal (N) bila diketahui = 0,21, Swi = 0,29Boi = 1,06 bbl/STB.

    Diketahui peta isopach, sebagai berikut :Skala peta 1 inch = 1000 ft

  • Jawaban Soal Volumetris-2

    Kontur Kotak Luas, feet2Luas,

    acre

    A0 112 112.000.000 2571,17

    A1 86,5 86.500.000 1985,77

    A2 53 53.000.000 1216,71

    A3 24,5 24.500.000 562,44

    A4 7,5 7.500.000 172,18

    A5 1 1.000.000 22,96

  • Jawaban Soal Volumetris-2

    Area A1 :

    Area A4 :

    66,2278477,198517,25712

    10Vb

    18,17244,56218,17244,5623

    10Vb

    Acre-feet

    = 3486,03 acre-feet

  • Jawaban Soal Volumetris-2

    Kontur Luas Perbandingan Pers. Interfal Vb

    (acre) (An+1/An) (ft) (acre-ft)

    A0 2.571,17 0,71 Trap. 10 22.784,66

    A1 1.985,77 0,61 Trap. 10 16.012,40

    A2 1.216,71 0,46 Pyr. 10 8.687,99

    A3 562,44 0,31 Pyr. 10 3.486,03

    A4 172,18 0,13 Pyr. 10 860,01

    A5 22,96 0 Pyr. 0 0

    Jumlah: 51.831,10

  • Jawaban Soal Volumetris-2

    Kandungan minyak awal (IOIP) :

    N = 53.866.986,49 STB

    oi

    wib

    B

    SVN

    )1( 7758

    bbl/STB 06,1

    bbl 29,0121,01,518317758 N

  • Suatu reservoir gas volumetrik memiliki karakteristik sbb.:A = 3.000 acres, h = 30 ft, = 0,15, Swi = 20%,T = 150F, Pi = 2.600 psia.

    P, psia Z

    2600 0,82

    1000 0,88

    400 0,92

    1. Hitung produksi gas kumulatif dan recovery factor setelahtekanan reservoir turun menjadi 1000.

    2. Hitung produksi gas kumulatif dan recovery factor setelahtekanan reservoir turun menjadi 400 psia.

    Contoh Soal-3

  • Jawaban Contoh Soal-3

    Langkah 1. Hitung volume pori reservoir (Vp)Vp = 43.560 Ah

    Vp = 43.560 (3000) (30) (0,15) = 588,06 MMcuft

    Langkah 2. Hitung Bg pada beberapa tekanan reservoir dengan persamaan:

    P, psia Z Bg, cuft/scf

    2600 0,82 0,0054

    1000 0,88 0,0152

    400 0,92 0,0397

    res

    resres

    P

    TZBg

    0282,0

  • Langkah 3. Hitung initial gas in place pada tekanan reservoir = 2600 psia.

    G = 588,06 (106) (1 0,2)/0,0054 = 87,12 MMMscf.

    langkah 4. Karena reservoir dianggap volumetrik, maka sisa gas (remaining gas) pada tek. 1000 dan 400 psia adalah:

    1) Remaining gas pada 1000 psia

    G(1000 psi) = 588,06(106) (1 0,2)/0,0152 = 30,95 MMMscf.

    2) Remaining gas pada 400 psia

    G(400 psi) = 588,06(106) (1 0,2)/0,0397 = 11,95 MMMscf.

    gi

    wip

    B

    SVG

    )1(

  • Langkah 5. Hitung cumulative gas production, Gp, dan

    recovery factor (RF) pada 1000 psia dan 400 psia.

    - Pada 1000 psia:

    Gp = (87,12 30,95) x109 = 56,17 MMMscf.

    - Pada 400 psia:

    Gp = (87,12 11,95) x109 = 75,17 MMMscf.

    %5,641012,87

    1017,569

    9

    x

    xCRF

    %3,861012,87

    1017,759

    9

    x

    xCRF

  • Soal untuk latihan1. Perangkap reservoir minyak TM 2013 mempunyai keliling

    garis kontur ketebalan sebagaimana ada dalam kolom A dan B. Interval ketebalan kontur atas dan bawahnya ada pada kolom E. Hitung C, D dan F, serta tentukan rumus pada kolom G untuk menghitung Vb (Trapezoidal atau Pyramidal). Hitung pula Vb sebagai jumlah dari masing-masing Vb yang dibatasi 2 kontur pada kolom H. Diketahui: 1 in2 peta = 1000 acre riil.

    2. Jika diketahui bahwa porositas batuan reservoir TM 2013adalah 20% dan saturasi air saat ditemukan (Swi) sebesar30%, serta FVF minyaknya (Boi) = 1,15 rbbl/STB. Hitungharga Original Oil Inplace dalam STB.

    3. Jika diketahui pada kondisi abandonmen: Soa = 30% dan Boa= 1,1 rbbl/STB. Hitung RF dan UR.

  • A B C D E F G H

    Prod.

    area

    Keliling

    Kontur

    (in)

    Luas

    area

    prod. di

    peta

    L (in2)

    Luas area

    prod. riil

    lapangan

    A (acres )

    Interval

    kontur

    h (ft)

    Rasio

    area

    Persa-

    maan

    Vb

    (acre

    ft)

    A0 100 6

    A1 90 6

    A2 70 6

    A3 50 6

    A4 40 6

    A5 25 4

    A6 0

  • a. , sesuai teorema transformasi bentuk

    b. , sesuai skala peta

    c. Rasio Area

    pp

    2 ; 2

    KelilingrrLmap

    21000 inacreLA mapriil

    n

    n

    A

    A 1

    12

    nntrap AAh

    V

    11 x 3

    nnnnpyr AAAAh

    V