TEKNIK PENYUSUNAN LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK HASIL AKREDITASI SMA/MA

31
TEKNIK PENYUSUNAN LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK HASIL AKREDITASI SMA/MA Disampaikan pada : TOT Asesor Akreditasi Sekolah/Madrasah Bandung , 29 September –3 Oktober 2013 1 “Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu”

description

“Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu”. TEKNIK PENYUSUNAN LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK HASIL AKREDITASI SMA/MA. Disampaikan pada : TOT Asesor Akreditasi Sekolah/Madrasah Bandung , 29 September –3 Oktober 2013. TUJUAN. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of TEKNIK PENYUSUNAN LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK HASIL AKREDITASI SMA/MA

TEKNIK PENYUSUNAN LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK

HASIL AKREDITASI SMA/MA

Disampaikan pada :TOT Asesor Akreditasi Sekolah/Madrasah

Bandung , 29 September –3 Oktober 2013

1

“Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu”

2

Melalui pemaparan materi dan diskusi peserta pelatihan dapat memahami dan mampu menyusun laporan visitasi secara individu dan kelompok.

TUJUAN

STRATEGI

PENJELASAN(30’)

TANYA JAWAB(15’)

3

Form A adalah form untuk mencatat hasil penilaian asesor secara individual berdasarkan isian instrumen akreditasi oleh sekolah/madrasah dibandingkan dengan hasil visitasi asesor.

Form A disebut juga sebagai “Form laporan asesor secara individu”, karena digunakan sebagai bahan untuk dimusyawarahkan/kompromikan dengan asesor lain untuk menyusun laporan tim. 4

1. Salinlah hasil penilaian menurut sekolah/madrasah ke kolom 2 dalam bentuk angka dengan ketentuan huruf A = 4; B = 3; C = 2; D = 1, dan E = 0.

2. Tuliskan hasil penilaian saudara (asesor) ke kolom 3 dalam bentuk angka, dengan ketentuan huruf A = 4; B = 3; C = 2; D = 1, dan E = 0.

3. Tuliskan catatan/penjelasan pada kolom 4, apabila ada perbedaan penilaian antara sekolah/madrasah dengan asesor.

5

Tabel 1. Skor butir perolehan (Contoh SMA/MA)

No Butir

Skor Butir PerolehanCatatan

Menurut SMA/MA Menurut Asesor

(1) (2) (3) (4)123456789

101112131415

Jumlah

6

Form B adalah form yang digunakan untuk menyusun laporan kelompok (laporan bersama asesor I dan II). Skor yang diperoleh bukan skor asesor I ditambah asesor II kemudian dibagi 2, akan tetapi merupakan hasil kesepakatan asesor I dan II, setelah mempertimbangkan kondisi riil dan alat bukti yang ada di sekolah/madrasah. Seluruh skor butir dalam masing-masing komponen hendaknya benar-benar merupakan hasil kesepakatan berdasarkan musyawarah dan pemahaman bersama antara asesor I dan II terhadap kondisi riil dan alat bukti yang ada, sehingga diharapkan antara asesor I dan II dalam membuat skor butir tidak mengalami jalan buntu (dead lock).

7

1. Tuliskan hasil penilaian (jumlah skor butir dari setiap komponen) menurut sekolah/madrasah ke dalam kolom 3 dan asesor I dan II ke dalam kolom 3 dan 4 pada tabel 2 jumlah skor butir2. Jumlah skor butir asesor 1 dan 2 dirata-ratakan, dan dimasukkan ke dalam tabel 3 pada kolom 3.3. Kalikan jumlah skor butir setiap komponen (kolom 3) dengan Bobot Butir (kolom 4) dan hasilnya dimasukkan ke dalam kolom 5. Hasil pengalian ini disebut Skor Tertimbang.

8

4. Jumlahkan Skor Tertimbang tiap-tiap komponen secara vertikal dan tuliskan hasilnya pada (kolom 5) baris terakhir tiap komponen form B. Skor hasil penjumlahan ini disebut dengan Jumlah Skor Tertimbang.

5. Lakukan penilaian untuk standar yang lain dengan cara yang sama, seperti pada langkah 1 hingga langkah 4.

6. Bagi jumlah skor tertimbang dengan jumlah skor tertimbang maksimun (400) dan kalikan dengan 100, menghasilkan nilai akhir, seperti pada baris terakhir tabel 3.

9

Tabel 2. Jumlah skor menurut S/M dan asesor

No Komponen Akreditasi

Jumlah Skor Butir

menurut Sekolah/Madrasah

Jumlah Skor Butir menurut

Asesor 1

Asesor 2

(1) (2) (3) (4) (5)1 Standar Isi2 Standar Proses3 Standar Kompetensi lulusan

4 Standar Pendidik dan Tendik

5 Standar Sarana dan Prasarana6 Standar Pengelolaan7 Standar Pembiayaan8 Standar Penilaian Pendidikan 1

0

Tabel 3. Perhitungan skor tertimbang dan nilai akhir

No Komponen Akreditasi Jumlah Skor Butir

Bobot Butir

Skor Tertimbang (*)

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Standar Isi 1,002 Standar Proses 1,003 Standar Kompetensi Lulusan 0,40

4 Standar Pendidik dan Tendik 0,755 Standar Sarana dan Prasarana 0,506 Standar Pengelolaan 0,507 Standar Pembiayaan 0,608 Standar Penilaian Pendidikan 0,50

Jumlah Skor Tertimbang Jumlah skor tertimbangNilai Akhir = --------------------------------------- x 100 Jumlah skor tertimbang maks

11

1. Hitung nilai akreditasi komponen dengan membagi skor tertimbang dengan skor tertimbang maksimum dan dikalikan 100 dari tiap-tiap komponen akreditasi.

2. Untuk memudahkan tabulasi masukkan nilai akreditasi komponen dari setiap komponen akreditasi ke dalam tabel 5.

3. Tentukan status dan peringkat akreditasi menurut hasil dari perhitungan tabel 3 nilai akhir akreditasi

12

Tabel 4. Perhitungan nilai akreditasi komponen

No KOMPONEN AKREDITASISkor

Tertimbang Maksimum

Skor Tertim- bang

Nilai Akreditasi

Komponen (0—100)*

(1) (2) (3) (4) (5)1 Standar Isi 602 Standar Proses 403 Standar Kompetensi Lulusan 404 Standar Pendidik dan Tendik 605 Standar Sarana dan Prasarana 606 Standar Pengelolaan 407 Standar Pembiayaan 608 Standar Penilaian Pendidikan 40

13

Tabel 5. Rakapitulasi nilai komponen, nilai akhir dan peringkat akreditasi

No Komponen Akreditasi Nilai Komponen(1) (2) (3)1 Standar Isi2 Standar Proses3 Standar Kompetensi Lulusan4 Standar Pendidik dan Tendik5 Standar Sarana dan Prasarana6 Standar Pengelolaan7 Standar Pembiayaan8 Standar Penilaian Pendidikan

Nilai Akhir Akreditasi Peringkat Akreditasi

Status Akreditasi : Terakreditasi/Tidak Terakreditasi *)

Peringkat Akreditasi : A / B / C *)

14

Sekolah/Madrasah dinyatakan terakreditasi jika nilai akhir kumulatif untuk seluruh komponen akreditasi sekurang-kurangnya 56, dengan ketentuan tidak lebih dari 2 (dua) standar yang memperoleh nilai akreditasi komponen (skala ratusan) kurang dari 56, tetapi tidak boleh kurang dari 40.Sekolah/Madrasah dinyatakan Tidak Terakreditasi (TT) jika ketentuan terakreditasi tidak terpenuhi. berapapun nilai akhir kumulatif diperoleh.

15

3. Peringkat akreditasi C (Cukup Baik), jika Nilai Akhir lebih besar dari atau sama dengan 56 sampai dengan 70 (56 < NA < 70), dengan ketentuan kriteria status terakreditasi terpenuhi

Sekolah/Madrasah memperoleh:1. Peringkat akreditasi A (Amat baik), jika Nilai Akhir

(NA) lebih besar dari 85 sampai 100 (86 < NA < 100), dengan ketentuan kriteria status terakreditasi terpenuhi

2. Peringkat akreditasi B (Baik), jika Nilai Akhir lebih besar dari 70 sampai dengan 85 (70 < NA < 85), dengan ketentuan kriteria status terakreditasi terpenuhi

16

FORMAT SARAN-REKOMENDASIBerdasarkan hasil visitasi, tuliskan saran-saran dalam rangka pembinaan, pengembangan dan peningkatan mutu sekolah/madrasah (Saran-saran bersifat teknis dan spesifik sesuai dengan hasil temuan untuk setiap standar);

1. Standar Isi

17

2. Standar Proses

3. Standar Kompetensi Lulusan

18

4. Standar Sarana dan Prasarana

5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

19

6. Standar Pengelolaan

7. Standar Pembiayaan

20

8. Standar Pembiayaan

Tim Asesor :

21

SARAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil temuan di lapangan selama pelaksanaan visitasi, asesor … Memberikan saran-saran sesuai dengan temuan di lapangan untuk setiap komponen;

Menyusun rekomendasi untuk sekolah/madrasah sesuai dengan kondisi objektif sekolah/madrasah

22

Hasil akreditasi disertai dengan rekomendasi untuk tindak lanjut kepada Sekolah/Madrasah, sesuai fungsi akreditasi sebagai sistem evaluasi, pengawasan dan peningkatan mutu.

Rekomendasi dan penjelasan harus bersifat deskriptif dan spesifik untuk mempermudah sekolah/madrasah melakukan perbaikan internal berdasarkan saran asesor tentang cara mengatasi berbagai kendala dan permasalahan.

REKOMENDASI DAN PENJELASAN

23

Rekomendasi merupakan: catatan, arahan, saran dan/atau masukan untuk perbaikan dan peningkatan suatu, sistem proses dan kepemimpinan dalam suatu organisasi, yang didasarkan kepada hasil temuan dari lapangan.

PENGERTIAN REKOMENDASI

24

Memberikan gambaran kepada sekolah/ madrasah tentang bagaimana cara mengatasi berbagai kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan mutu sekolah/madrasah.

TUJUAN PEMBERIAN REKOMENDASI

25

RUANG LINGKUP REKOMENDASI

Rekomendasi ditujukan kepada sistem, proses kelembagaan dan atau kepada individu, pemimpin dan anggota organisasi sekolah/madrasah.

26

RUMUSAN REKOMENDASI

Dirumuskan berdasarkan kekurangan dan kelemahan yang merupakan hasil temuan dari lapangan.

Harus sistematik dan merupakan solusi atas kekurangan dan kelemahan tersebut.

Merupakan alternatif pemecahan masalah yang operasional dan dapat dikerjakan/visibel.

Ditujukan kepada proses dan sistem: kelembagaan, unit kerja, atau individu (kepemimpinan/anggota) dalam organisasi.

Solusi terhadap suatu permasalahan dapat direkomendasikan beberapa alternatif pemecahan.

27

Contoh Rekomendasi (1)

Rekomendasi:- Sekolah/madrasah agar

mengajukan bantuan ruang kelas baru kepada Dinas Pendidikan atau Direktorat terkait. ATAU

- Sekolah/madrasah agar membatasi penerimaan siswa baru, sesuai dengan kapasitas/jumlah ruang kelas

Data: Jumlah ruang kelas tidak sesuai/memadai

dibandingkan dengan jumlah rombongan belajar.

28

Contoh 2:Data:

Terdapat 6 guru di sekolah ini yang belum memiliki kualifikasi pendidikan sarjana (S1)

Rekomendasi: Kepala sekolah agar mendorong

dan mencari sumber dana (beasiswa) bagi 6 guru di sekolah ini mengikuti pendidikan sarjana (S1).

29

Contoh 3:Data: Sekolah memiliki jumlah buku pelajaran

atau buku referensi lainnya yang kurang memadai.

Rekomendasi: Sekolah perlu melakukan upaya

pemenuhan buku sesuai jenis dan jumlah yang dibutuhkan (buku teks, BSE= buku sekolah elektronik)

30

31