Teknik Okupasi Keperawatan Jiwa

10
TEKNIK OKUPASI KEPERAWATAN JIWA KELOMPOK 3 : Resvia Arwinda I1B110014 Anes Fikri Haekal I1B110020 Devi Indah PermataI1B110029 Irham I1B111030 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU

description

Keperawatan Jiwa

Transcript of Teknik Okupasi Keperawatan Jiwa

TEKNIK OKUPASI KEPERAWATAN JIWA

TEKNIK OKUPASI KEPERAWATAN JIWAKELOMPOK 3 : Resvia ArwindaI1B110014 Anes Fikri Haekal I1B110020 Devi Indah PermataI1B110029 IrhamI1B111030

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURATBANJARBARU

1PENGERTIANOkupasiterapi suatu ilmu dan seni pengarahan partisipasi seseorang untuk melaksanakan suatu tugas tertentu yang telah ditentukan dengan maksud untuk memperbaiki, memperkuat dan meningkatkan kemampuan, dan mempermudah belajar keahlian atau fungsi yang dibutuhkan dalam proses penyesuaian diri dengan lingkungan. Juga untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi dan atau memperbaiki ketidak normalan (kecacatan), dan memelihara atau meningkatkan derajat kesehatan.2Tujuan Terapi Okupasi bagi Pasien MentalTerapi khusus untuk pasien mental/jiwaTerapi khusus untuk mengembalikan fungsi fisik, meningkatkan ruang gerak sendi, kekuatan otot dan koordinasi gerakan.Mengajarkan aktivitas kehidupan sehari-hari seperti makan, berpakaian, belajar menggunakan fasilitas umum, baik dengan maupun tanpa alat bantu.3Membantu klien untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan rutin di rumahnya.Meningkatkan toleransi kerja.Menyediakan berbagai macam kegiatan untuk dijajaki oleh pasien sebagai langkah dalam pre-cocational training. Membantu klien untuk menerima kenyatan dan menggunakan waktu selama masa rawat dengan berguna.Mengarahkan minat dan hoby agar dapat digunakan setelah kembali ke keluarga4INDIKASI Riyadi dan Purwanto (2009), menyatakan bahwa indikasi dari terapi okupasi sebagai berikut:a.Klien dengan kelainan tingkah laku, seperti klien harga diri rendah yang disertai dengan kesulitan berkomunikasi.b.Ketidakmampuan menginterpretasikan rangsangan sehingga reaksi terhadap rangsang tidak wajar.c. Klien yang mengalami kemunduran.d. Klien dengan cacat tubuh disertai gangguan kepribadian.e. Orang yang mudah mengekspresikan perasaan melalui aktivitas.f. Orang yang mudah belajar sesuatu dengan praktik langsung daripada membayangkan.

5PERAN TERAPI OKUPASIAktivitas dalam okupasiterapi digunakan sebagai media baik untuk evaluasi, diagnosis, terapi, maupun rehabilitasi. Dengan mengamati dan mengevaluasi pasien waktu mengerjakan suatu aktivitas dan dengan menilai hasil pekerjaan dapat ditentukan arah terapi dan rehabilitasi selanjutnya dari pasien tersebut.6Proses Terapi Okupasi Menurut Pelatihan Nasional Terapi Modalitas Keperawatan Profesional Jiwa

AssessmentSetelah dilakukan assessment dengan detail maka dilakukan treatment yang terdiri dari 3 tahap yaitu:Formulasi rencana pemberian terapi Implementasi terapi yang telah direncanakan Review terapi yang diberikan3. Evaluasi7Pelaksanaan1. Metode IndividualKelompok2. Waktu , 2-3 jam3. Terminasi 4. Implementasi5. Evaluasi

Proses Terapi OkupasiPengumpulan data, meliputi data tentang identitas klien, gejala, diagnosis, perilaku dan kepribadian klien. Analisa data dan identifikasi masalah dari data yang telah dikaji ditegakkan diagnosa sementara tentang masalah klien maupun keluarga.Penentuan tujuan dan sasaran dari diagnosa yang ditegakkan dapat dibuat sasaran dan tujuan yang ingin dicapai.Penentuan aktivitas jenis kegiatan yang ditentukan harus disesuaikan dengan tujuan terapi.Evaluasi kemampuan klien, inisiatif, tanggungjawab, kerjasama, emosi dan tingkah laku selama aktivitas berlangsung. Dari hasil evaluasi rencanakan kembali kegiatan yang sesuai dan akan dilakukan. Evaluasi dilakukan secara periodik, misalnya 1 minggu sekali dan setiap selesai melaksanakan kegiatan.

9TERIMAKASIH PERHATIANNYA