Teknik & Metode Siaran

17
TEKNIK DAN METODE SIARAN

description

kuliah media siaran

Transcript of Teknik & Metode Siaran

  • TEKNIK DAN METODE

    SIARAN

  • Penyiaran : Kegiatan + Proses menyiarkan acara siaran yg dilakukan

    seorang penyaji, serta pengelola operasional perangkat

    lunak & keras (meliputi, segi idiil, kelembagaan, SDM)

    untuk memungkinkan terselenggaranya siaran.

    Kegiatan Penyiaran dilakukan oleh Organisasi Penyiaran bersifat: (1) public sector, (2) privat sector, (3) no for profit/non-profit oriented.

    Organisasi penyiaran didukung 3 unsur utama :

    (a) Siaran sbg output dari organisasi penyiaran Makna aktual & berkala dalam penyiaran menjadi berbeda

    (b) Teknik dgn makna pada media cetak (ada istilah live broadcast)

    dimana jarak antara peristiwa, pendapat, realita yg terjadi

    dan uraian/laporan yg sampai pada khalayak menjadi nol.

    (c) Administrasi.

  • JUMLAH LEMBAGA PENYIARAN TV

    DI INDONESIA Per Januari 2008

    Telah

    mendapat ISR/

    IPP

    Dalam

    Proses

    Permohonan

    Jumlah (Buah)

    TV Publik TVRI: 1 Pusat,

    13 Daerah

    6 Publik Lokal 20

    TV Swasta 10 TV Nasional,

    13 Lokal

    216 TV Lokal 239

    TV Berlangganan 19 TV

    Berlangganan

    28 TV Digital 47

    TV Komunitas - 18 TV

    Komunitas

    18

    Jumlah 56 268 324

    Tahun 2010 telah dibuka kran TV Digital, 2014 semua sudah harus digital!

  • INDUSTRI TV

    TV : TVRI, 10 TV Swasta Nasional, 13 TV Lokal, 19 TV

    Berlangganan. di UU tak ada istilah nasional!?

    Penetrasi TV (2005): 75% dari total populasi 2007: 82%

    Jumlah pewasat TV (2005): sekitar 30 juta buah

    Lama menonton: 3-5 jam perhari untuk semua kategori umur, &

    5 jam sehari utk anak-anak. Kel.anak2 ini yg memprihatinkan

    Anggaran Iklan 2007 : 35 Triliun Rupiah. 66% ke TV, setengahnya lari ke TV Besar (seperti: RCTI, SCTV, Indosiar)

  • KONDISI STRUKTURAL YANG DIPERLUKAN

    UNTUK KEBEBASAN MEDIA (McQuail, 2005)

    Tidak adanya censorship dan kontrol dari pemerintah.

    Adanya kesetaraan hak dan kesempatan bagi setiap warga negara

    untuk memperoleh informasi dan/atau menyampaikan opininya

    melalui berbagai saluran komunikasi yang ada.

    Adanya independesi dari pengendalian (kontrol) dan interferensi

    dari pihak owners (pemilik) dan pihak luar yang punya

    kepentingan ekonomi atau politik.

    Adanya sistem persaingan yang sehat yang membatasi konsentrasi

    kepemilikan media dan kepemilikan silang.

    Adanya kebebasan media pemberitaan untuk mendapatkan

    informasi dari sumber-sumber yang relevan.

  • MEDIA

    Public Opinion Social Institution

    Clients

    Owners

    Audiences

    Pressure &

    Interest Groups

    Source

    Regulators

    Referents

    LINES OF MEDIA ACCOUNTABILITY (McQuail, 2005)

  • Impartialitas

    Objektivitas

    Relevan

    Netral Seimbang

    Faktualitas

    Benar

    Informatif

    (tak menunjukkan nilai baru

    atau menimbulkan kepastian)

    KRITERIA OBJEKTIVITAS (Westerstahl, 1983)

  • TEKANAN-TEKANAN INTERNAL DAN

    EKSTERNAL

    Media dalam operasionalisasinya akan selalu menghadapi

    tekanan-tekanan internal (pemilik) dan eksternal

    (kepentingan politik, ekonomi dan sosial)

    Media tidak saja powerful tapi juga powerless.

    Tekanan-tekanan ini akan mengakibatkan pemberitaan

    menjadi tidak obyektif.

    Diperlukan kesadaran (awarness) dan keberanian

    wartawan untuk memegang teguh prinsip-prinsip

    jurnalistik.

  • HAL-HAL YG MENYEBABKAN LEMAHNYA

    PERLAWANAN WARTAWAN TERHADAP

    PEMILIK MEDIA (Warren Breed, 1995)

    Kuatnya pengaruh otoritas institusional, sanksi dan

    imbalan.

    Kuatnya budaya tunduk dan patuh pada atasan.

    Kuatnya ambisi untuk berkembang dan

    memajukan karier.

    Ketidakhadiran kelompok yang kritis atau oposan.

    Suasana kerja yang nyaman.

    Kuatnya etos menjadikan berita sebagai sebuah

    nilai kinerja.

  • Setiap mata acara siaran Direncanakan, ada istilah: Diproduksi, +

    Radio is planning Disajikan

    kepada khalayak dengan Isi Pesan yang bersifat: (a) informatif

    (b) edukatif

    Bukan: Co-ersive >< (c) persuatif

    (menakut-nakuti) (d) stimulatif dan

    (e) komunikatif.

    Pengelola siaran (khususnya di bidang Perencanaan) bekerja diatas kesadaran

    bahwa Siaran memiliki kekuatan sangat besar, baik utk mencipta

    kan kebaikan maupun kejahatan di masyarakat.

    untuk itu, para Pengelola Siaran memiliki tanggung jawab moral & etika masyarakat.

  • KEGIATAN PENYIARAN MELIPUTI:

    1. Merencanakan + memproduksi program (mata acara).

    2. Mengadakan/menyiapkan program.

    3. Menyiapkan POLA ACARA, baik harian/rundown, mg-an,

    bulanan, triwulan, tengah tahun, dst.

    4. Menyelenggarakan siaran, baik Artistik maupun Jurnalistik.

    5. Mengadakan kerjasama dgn lembaga penyiaran lain.

    6. Mengadakan kerjasama dgn Production Houses.

    7. Menyelenggarakan R & D.

    8. Mengadakan Diklat SDM.

    9. Mengadakan pertukaran berita + program dgn lembaga

    penyiaran lain (DN/LN)

    10. Mengadakan promosi + menjual program.

  • MANAJEMEN TEKNIK

  • STRATEGI TEKNIK SIARAN:

    1. Bentuk Acara.

    2. Formalitas Acara.

    3. Memperhatikan daya jangkau penyiaran.

    4. Target Sasaran.

    5. Status acara (on air/of air di luar studio).

    6. Tujuan acara & output yang dihasilkan.

    7. Jumlah pembawa acara.

  • Teknik Siaran:

    1. Broadcasting

    2. Streaming

    FORMAT:

    1. On air

    2. Taping

  • UNSUR-UNSUR KEKUATAN PENGAWAL ACARA:

    1. Wawasan.

    2. Kemampuan bahasa.

    3. Vokal.

    4. Mimik & gesture.

    5. Intonasi.

    6. Ketepatan, kecepatan.

    7. Pendengaran harus tajam.

    8. Penampilan menarik.

    9. Improvisasi.

  • HAL-HAL YANG PENTING BAGI PENGAWAL ACARA:

    1. Tenang & rileks.

    2. Mampu membaca situasi.

    3. Santun.

    4. Wajar, tidak over acting.

    5. Independent tidak berat sebelah.

    6. Bijaksana bisa beremphaty.

    Audience spectator Audience yg pada acara tertentu bisa dipanggil ke studio (bukan narasumber)

  • TERIMA KASIH

    Selamat bekerja, sampai jumpa lagi!