tekbenadek

16
“PENGENALAN ANATOMI DAN MORFOLOGI BIJI TANAMAN DAN TIPE PERKECAMBAHAN” 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Materi I. Pengenalan Anatomi dan Morfologi Biji Tanaman Gambar Dikotil Monokotil Irisan melintang

Transcript of tekbenadek

Page 1: tekbenadek

“PENGENALAN ANATOMI DAN MORFOLOGI BIJI TANAMAN DAN TIPE PERKECAMBAHAN”

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Materi I. Pengenalan Anatomi dan Morfologi Biji Tanaman

Gambar Dikotil MonokotilIrisan melintang

Page 2: tekbenadek

Irisan membujur

Page 3: tekbenadek

Utuh

Page 4: tekbenadek

Materi II. Tipe Perkecambahan

Tabel I. Panjang Tunas (cm)

Tipe Biji Hari1 2 3 4 5 6 7

Monokotil (Jagung) - - - - - - -Dikotil

1. Kedelai

2. Kacang Panjang

3. Kacang Tanah

4. Buncis

1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2

- - - - 3 1,7 8,2 7,6 1616,5

25,8 27,336,5

37

0 0,6 3,5 9 17 23 29,5

-- - - - - -

0 0 0 0 0 0 7

Tabel II. Panjang Akar (cm)

Tipe Biji Panjang Akar (cm)Monokotil - (tidak tumbuh)Dikotil

1. Kedelai

2. Kacang panjang3. Kacang tanah4. Buncis

7,3 (tanaman 1)7,5 (tanaman 2)8- (tidak tumbuh)5,5

Tabel III. Dokumentasi Tipe Perkecambahan

HariTipe Biji

Monokotil Dikotil

1

Page 5: tekbenadek

2

3

4

5

6

Page 6: tekbenadek

7

4.2 Pembahasan

4.2.1 Struktur benih

Berdasarkan hasil praktikum mengenai struktur benih dan perkecambahannya,

didapatkan bahwa dari 5 benih yang diamati memiliki struktur benih dan tipe perkecambahan

yang berbeda-beda. Struktur benih diamati dengan cara membelahnya secara membujur dan

melintang. Pada praktikum ini, yang saya amati adalah benih jagung (monokotil) dan benih

kedelai (dikotil).

Benih jagung merupakan benih monokotil atau berkeping satu. Berdasarkan benih

jagung yang diamati pada saat praktikum, struktur benihnya yang terlihat epikotil, hipokotil,

radikula, endosperma, kotiledon, kulit biji. Secara garis besar, struktur benih jagung terdiri

dari 3 lapisan yaitu perikarp, endosperma, dan embrio. Hal ini sesuai dengan pernyataan

Hoffman (2006) , The corn seed is comprised of three basic morphological parts, pericarp,

germ,and endosperm. The endosperm represents approximately 75-80 percent of the corn

weight and is the morphological structure which contains starch. The endosperm in cereal

grains surrounds the germ and serves as the primary nutrient source for the germ which

contains living tissue (roots, leaves, etc).

Sementara benih kedelai merupakan benih dikotil atau berkeping dua. Berdasarkan

benih kedelai yang diamati pada saat praktikum, struktur benih yang terlihat hanya kulit biji,

radikula, dan kotiledon. Ketiga benih lainnya yang diamati juga merupakan benih dikotil.

Perbedaan dari struktur benih monokotil dan dikotil ini terletak pada cadangan

makanan. Cadangan makanan pada benih monokotil berupa endosperm. Sedangkan pada

benih dikotil, cadangan makanan berupa kotiledon. Hal ini sesuai dengan literatur yang ada.

Menurut Schadel (1983), the embryo of raw, unpressed peanut consist of two cotyledon and

small radicle and plumule know as germ or heart

4.2.2 Tipe Perkecambahan

Page 7: tekbenadek

Dari hasil pengamatan yang dilakukan selama tujuh hari terhadap benih jagung dan

kedelai didapatkan hasil bahwa tipe perkecambahan dari kedua benih ini berbeda.

Benih jagung tidak mengalami perkecambahan. Menurut saya, hal tersebut dapat

disebabkan oleh beberapa hal seperti media tanam, kondisi lingkungan, viabilitas benih dan

juga unsur hara yang tersedia. Media tanam yang digunakan ialah pasir hitam, mungkin saja

pasir hitam tidak terlalu sesuai untuk perkecambahan benih jagung. Selama 7 hari tersebut,

benih jagung juga tidak disirami dan kurang pencahayaan sehingga kondisi lingkungannya

lembab. Tipe perkecambahan benih jagung ialah hipogeal, dimana munculnya radikula

diikuti dengan pemanjangan plumula. Hipokotil tidak memanjang keatas permukaan

tanah,sedangkan kotiledon berada di dalam balik benih dibawah permukaan tanah. Kotiledon

yang disini disebut scutellum, tetap tinggal didalam tanah. Scutellum berfungsi sebagai organ

penyerap makanan dari endosperm dan menyalurkannya kepada embrio yang sedang

tumbuh. Menurut Miller (1994), Hypogeal germination is characteristic of pea seeds, all

grasses such as corn, and many other species. During germination, the cotyledons or

comparable storage organs remain beneath the soil while the plumule pushes upward and

emerges above the ground. In hypogeal germination, the epicotyl is the rapidly elongating

structure. Regardless of their above-ground or below-ground locations, the cotyledons or

comparable storage organs continue to provide nutritive support to the growing points

throughout germination.

Sedangkan benih kedelai, pengamatan yang dilakukan selama 7 hari menunjukkan

adanya perkecambahan benih. Dibandingkan dengan benih dikotil lainnya yang diamati benih

kedelailah yang paling cepat perkecambahannya. Dari hari ke hari panjang kecambah dari

benih tersebut terus memanjang. Tipe perkecambahan kedelai ialah epigeal dimana terjadi

pertumbuhan memanjang dari hipokotil yang menyebabkan plumula dan kotiledon terdorong

kepermukaan tanah lalu kotiledon terbuka, dan kemudian kotiledon layu dan jatuh ke

tanah.Hal ini terjadi hingga hari ketiga setelah tanam. Menurut Miller (1994), Epigeal

Germination.Epigeal germination is characteristic of bean and pine seeds and is considered

evolutionarily more primitive than hypogeal germination. During germination, the

cotyledons are raised above the ground where they continue to provide nutritive support to

the growing points. During root establishment, the hypocotyls begins to elongate in an arch

that breaks through the soil, pulling the cotyledon and the enclosed plumule though the

ground and projecting them into the air. Afterwards, the cotyledons open, plumule growth

continues and the cotyledons wither and fall to the ground.

Page 8: tekbenadek
Page 9: tekbenadek

1. KESIMPULAN

Dari pratikum teknologi produksi benih mengenai struktur benih dan tipe

perkecambahannya dapat disimpulkan bahwa setiap benih memiliki struktur dan tipe

perkecambahan yang berbeda-beda. Biji terbagi menjadi dua yaitu biji monokotil dan dikotil..

Sementara untuk tipe perkecambahannya, benih jagung tidak ada yang berkecambah,

sedangkan benih kedelai menunjukkan adanya perkecambahan. Tidak berkecambhanya benih

jagung dipengaruhi oleh beberapa hal. Tipe perkecambahan benih jagung adalah hipogeal,

sedangkan benih kedelai ialah epigeal.

Page 10: tekbenadek

DAFTAR PUSTAKA

Hoffman.2006. CornBiochemistry: FactorsRelated to Starch Digestibility in Ruminants.

Madison: Department of Dairy ScienceUniversity of Wisconsin.

McDonald, Miller B.1994.Physiology of Seed Germination.Columbus : Seed Biology

Program Department of Horticulture and Crop Science The Ohio State University.

Schadel, W.E.1983.Cotyledon Structure of resting Peanut (ArachisHypogaea L.cv. florunner)

Seed Before and After Hydraulic Pressing.Journal of Food Science vol.48

Page 11: tekbenadek

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH

“Pengenalan Anatomi dan Morfologi Biji Tanaman & Tipe

Perkecambahan”

DisusunOleh:

NAMA : AJLA SAFIRA

NIM : 125040200111188

KELOMPOK : RABU, 13.20 s/d 15.00

ASISTEN : ZELLA

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014

Page 12: tekbenadek

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH

“Pengenalan Anatomi dan Morfologi Biji Tanaman & Tipe

Perkecambahan”

DisusunOleh:

NAMA : AGUNG WICAKSONO

NIM : 125040201111253

KELOMPOK : RABU, 13.20 s/d 15.00

ASISTEN : ZELLA

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014