tekbenadek
-
Upload
ajla-safira -
Category
Documents
-
view
107 -
download
3
Transcript of tekbenadek
“PENGENALAN ANATOMI DAN MORFOLOGI BIJI TANAMAN DAN TIPE PERKECAMBAHAN”
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Materi I. Pengenalan Anatomi dan Morfologi Biji Tanaman
Gambar Dikotil MonokotilIrisan melintang
Irisan membujur
Utuh
Materi II. Tipe Perkecambahan
Tabel I. Panjang Tunas (cm)
Tipe Biji Hari1 2 3 4 5 6 7
Monokotil (Jagung) - - - - - - -Dikotil
1. Kedelai
2. Kacang Panjang
3. Kacang Tanah
4. Buncis
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
- - - - 3 1,7 8,2 7,6 1616,5
25,8 27,336,5
37
0 0,6 3,5 9 17 23 29,5
-- - - - - -
0 0 0 0 0 0 7
Tabel II. Panjang Akar (cm)
Tipe Biji Panjang Akar (cm)Monokotil - (tidak tumbuh)Dikotil
1. Kedelai
2. Kacang panjang3. Kacang tanah4. Buncis
7,3 (tanaman 1)7,5 (tanaman 2)8- (tidak tumbuh)5,5
Tabel III. Dokumentasi Tipe Perkecambahan
HariTipe Biji
Monokotil Dikotil
1
2
3
4
5
6
7
4.2 Pembahasan
4.2.1 Struktur benih
Berdasarkan hasil praktikum mengenai struktur benih dan perkecambahannya,
didapatkan bahwa dari 5 benih yang diamati memiliki struktur benih dan tipe perkecambahan
yang berbeda-beda. Struktur benih diamati dengan cara membelahnya secara membujur dan
melintang. Pada praktikum ini, yang saya amati adalah benih jagung (monokotil) dan benih
kedelai (dikotil).
Benih jagung merupakan benih monokotil atau berkeping satu. Berdasarkan benih
jagung yang diamati pada saat praktikum, struktur benihnya yang terlihat epikotil, hipokotil,
radikula, endosperma, kotiledon, kulit biji. Secara garis besar, struktur benih jagung terdiri
dari 3 lapisan yaitu perikarp, endosperma, dan embrio. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Hoffman (2006) , The corn seed is comprised of three basic morphological parts, pericarp,
germ,and endosperm. The endosperm represents approximately 75-80 percent of the corn
weight and is the morphological structure which contains starch. The endosperm in cereal
grains surrounds the germ and serves as the primary nutrient source for the germ which
contains living tissue (roots, leaves, etc).
Sementara benih kedelai merupakan benih dikotil atau berkeping dua. Berdasarkan
benih kedelai yang diamati pada saat praktikum, struktur benih yang terlihat hanya kulit biji,
radikula, dan kotiledon. Ketiga benih lainnya yang diamati juga merupakan benih dikotil.
Perbedaan dari struktur benih monokotil dan dikotil ini terletak pada cadangan
makanan. Cadangan makanan pada benih monokotil berupa endosperm. Sedangkan pada
benih dikotil, cadangan makanan berupa kotiledon. Hal ini sesuai dengan literatur yang ada.
Menurut Schadel (1983), the embryo of raw, unpressed peanut consist of two cotyledon and
small radicle and plumule know as germ or heart
4.2.2 Tipe Perkecambahan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan selama tujuh hari terhadap benih jagung dan
kedelai didapatkan hasil bahwa tipe perkecambahan dari kedua benih ini berbeda.
Benih jagung tidak mengalami perkecambahan. Menurut saya, hal tersebut dapat
disebabkan oleh beberapa hal seperti media tanam, kondisi lingkungan, viabilitas benih dan
juga unsur hara yang tersedia. Media tanam yang digunakan ialah pasir hitam, mungkin saja
pasir hitam tidak terlalu sesuai untuk perkecambahan benih jagung. Selama 7 hari tersebut,
benih jagung juga tidak disirami dan kurang pencahayaan sehingga kondisi lingkungannya
lembab. Tipe perkecambahan benih jagung ialah hipogeal, dimana munculnya radikula
diikuti dengan pemanjangan plumula. Hipokotil tidak memanjang keatas permukaan
tanah,sedangkan kotiledon berada di dalam balik benih dibawah permukaan tanah. Kotiledon
yang disini disebut scutellum, tetap tinggal didalam tanah. Scutellum berfungsi sebagai organ
penyerap makanan dari endosperm dan menyalurkannya kepada embrio yang sedang
tumbuh. Menurut Miller (1994), Hypogeal germination is characteristic of pea seeds, all
grasses such as corn, and many other species. During germination, the cotyledons or
comparable storage organs remain beneath the soil while the plumule pushes upward and
emerges above the ground. In hypogeal germination, the epicotyl is the rapidly elongating
structure. Regardless of their above-ground or below-ground locations, the cotyledons or
comparable storage organs continue to provide nutritive support to the growing points
throughout germination.
Sedangkan benih kedelai, pengamatan yang dilakukan selama 7 hari menunjukkan
adanya perkecambahan benih. Dibandingkan dengan benih dikotil lainnya yang diamati benih
kedelailah yang paling cepat perkecambahannya. Dari hari ke hari panjang kecambah dari
benih tersebut terus memanjang. Tipe perkecambahan kedelai ialah epigeal dimana terjadi
pertumbuhan memanjang dari hipokotil yang menyebabkan plumula dan kotiledon terdorong
kepermukaan tanah lalu kotiledon terbuka, dan kemudian kotiledon layu dan jatuh ke
tanah.Hal ini terjadi hingga hari ketiga setelah tanam. Menurut Miller (1994), Epigeal
Germination.Epigeal germination is characteristic of bean and pine seeds and is considered
evolutionarily more primitive than hypogeal germination. During germination, the
cotyledons are raised above the ground where they continue to provide nutritive support to
the growing points. During root establishment, the hypocotyls begins to elongate in an arch
that breaks through the soil, pulling the cotyledon and the enclosed plumule though the
ground and projecting them into the air. Afterwards, the cotyledons open, plumule growth
continues and the cotyledons wither and fall to the ground.
1. KESIMPULAN
Dari pratikum teknologi produksi benih mengenai struktur benih dan tipe
perkecambahannya dapat disimpulkan bahwa setiap benih memiliki struktur dan tipe
perkecambahan yang berbeda-beda. Biji terbagi menjadi dua yaitu biji monokotil dan dikotil..
Sementara untuk tipe perkecambahannya, benih jagung tidak ada yang berkecambah,
sedangkan benih kedelai menunjukkan adanya perkecambahan. Tidak berkecambhanya benih
jagung dipengaruhi oleh beberapa hal. Tipe perkecambahan benih jagung adalah hipogeal,
sedangkan benih kedelai ialah epigeal.
DAFTAR PUSTAKA
Hoffman.2006. CornBiochemistry: FactorsRelated to Starch Digestibility in Ruminants.
Madison: Department of Dairy ScienceUniversity of Wisconsin.
McDonald, Miller B.1994.Physiology of Seed Germination.Columbus : Seed Biology
Program Department of Horticulture and Crop Science The Ohio State University.
Schadel, W.E.1983.Cotyledon Structure of resting Peanut (ArachisHypogaea L.cv. florunner)
Seed Before and After Hydraulic Pressing.Journal of Food Science vol.48
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH
“Pengenalan Anatomi dan Morfologi Biji Tanaman & Tipe
Perkecambahan”
DisusunOleh:
NAMA : AJLA SAFIRA
NIM : 125040200111188
KELOMPOK : RABU, 13.20 s/d 15.00
ASISTEN : ZELLA
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH
“Pengenalan Anatomi dan Morfologi Biji Tanaman & Tipe
Perkecambahan”
DisusunOleh:
NAMA : AGUNG WICAKSONO
NIM : 125040201111253
KELOMPOK : RABU, 13.20 s/d 15.00
ASISTEN : ZELLA
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014