Tekanan darah

5
Tekanan Darah (TD) atau Tensi (T) TD Sistol TD Diastol Klasifikasi TD < 90 Hipotensi 90 119 dan < 80 Normal 120 139 atau 80 89 Prehipertensi 140 159 atau 90 99 Hipertensi derajat 1 [1] ≥ 160 atau ≥ 100 Hipertensi derajat 2 [1] Diagnosis hipertensi (HT) [1] ditegakkan dengan dua kali pengukuran tekanan darah saat istirahat pada kesempatan yang berbeda. Nadi (N) dan detak jantung (HR: Heart Rate) Frekuensi N atau HR N atau HR Klasifikasi Diagnosis Banding < 60 Bradikardi 60 100 Normal Tak ada kelainan > 100 Takikardi Hubungan HR dan N

Transcript of Tekanan darah

Page 1: Tekanan darah

Tekanan Darah (TD) atau Tensi (T)

TD Sistol

TD Diastol Klasifikasi TD

< 90

Hipotensi

90 ‒ 119 dan < 80 Normal

120 ‒ 139 atau 80 ‒ 89 Prehipertensi

140 ‒ 159 atau 90 ‒ 99 Hipertensi derajat 1[1]

≥ 160 atau ≥ 100 Hipertensi derajat 2[1]

Diagnosis hipertensi (HT)[1]

ditegakkan dengan dua kali pengukuran tekanan darah saat istirahat pada kesempatan

yang berbeda.

Nadi (N) dan detak jantung (HR: Heart Rate)

Frekuensi N atau HR

N atau HR Klasifikasi Diagnosis Banding

< 60 Bradikardi

60 ‒ 100 Normal Tak ada kelainan

> 100 Takikardi

Hubungan HR dan N

Page 2: Tekanan darah

Hubungan HR dan N Bentuk Nadi Diagnosis Banding

(HR - N) ≤ 10

Tak ada kelainan

(HR - N) > 10 Pulsus defisit AF[2]

Tegangan Nadi

Tegangan Nadi Bentuk Nadi Diagnosis Banding

Tidak berubah

Tak ada kelainan

Kuat dan lemah berubah-ubah Pulsus alternan Gagal jantung

Elastisitas Pembuluh Nadi

Elastisitas Pembuluh Nadi Diagnosis Banding

Elastis Tak ada kelainan

Keras seperti kawat Aterosklerosis

Page 3: Tekanan darah

Frekuensi Pernapasan atau Respiration Rate (RR)

RR Klasifikasi

< 14 Apnea

14 ‒ 20 Eupnea

> 20 Takipnea (napas cepat)

Suhu atau Temperatur (t)

Suhu (°C) Kesan Manajemen

< 36,5 Hipotermia

Untuk neonatus:

Inkubator

Perawatan bayi lekat (KMC: Kangaroo mother care)

36,5 ‒ 37,5 Normal Minum yang cukup

37,5 ‒ 37,9 Demam

Minum yang banyak

Kompres air hangat seluruh permukaan tubuh

Baju yang tipis

Atur suhu lingkungan

≥ 38 Demam tinggi

Sama seperti manajemen demam di atas

Koreksi suhu dengan terapi cairan

Mandi air hangat

Antipiretik

fungsi pupil dan bagaimana cara pemeriksaan reflek pupil terhadap sinar :

a. Mengatur banyaknya cahaya yang masuk mata

b. Meningkatkan kedalaman fokus (untuk penglihatan 3 dimensi)

Page 4: Tekanan darah

c. Mengurangi aberasi sferis dan aberasi kromatis

cara melakukan pemeriksaan pupil

Pemeriksaan pupil dapat dilakukan dengan pen light, iluminasi fokal maupun slit lamp. Yang

perlu dinilai saat melakukan pemeriksaan pupil adalah bentuk, letak, ukuran, jumlah, warna, efek

akomodasi, dan reaksi terhadap rangsangan sinar langsung dan tidak langsung. Pupil normal

berbentuk bulat, letaknya sentral, diameter normal ditempat gelap adalah 4,5 – 7 mm sedangkan

ditempat terang 2,5 – 6 mm, jumlahnya satu, warna gelap, miosis saat akomodasi, dan bereaksi

ketika diberi rangsang cahaya.

Jumlah pupil lebih dari satu disebut polikoria.

Ukuran pupil kedua mata sama besar disebut isokoria.

Ukuran pupil kedua mata tidak sama besar disebut anisokoria.

Ukuran pupil lebih kecil dari normal disebut miosis.

Ukuran pupil lebih besar dari normal disebut midriasis.

Suara nafas normal

1. Suara napas vesikuler bernada rendah, terdengar lebih panjang pada fase inspirasi

daripada ekspirasi dan kedua fase bersambung.Suara napas vesikuler pada kedua paru

normal dapat meningkat pada anak, orang kurus dan latihan jasmani,. Bila salah satu

meningkat berarti ada kelainan pada salah satu paru. Suara vesikuler melemah

kemungkinan adanya cairan, udara, jaringan padat pada rongga pleura dan keadaan

patologi paru.

2. Suara napas bronkial bernada tinggi dengan fase ekspirasi lebih lama daripada inspirasi

dan terputus.

3. Sedangkan kombinasi suara nada tinggi dengan inspirasi dan ekspirasi yang jelas dan

tidak ada silent gaps disebut bronkovesikuler.

Gangguan Pola Pernafasan

1. Bradipnea : Frekwensi pernapasan lambat yang abnormal, irama teratur

2. Takipnea : Frekwensi pernapasan cepat yang abnormal

3. Hiperpnea : Pernafasan cepat dan dalam

4. Apnea : Berhenti bernapas

5. Hiperventilasi : Sesak nafas yang diakibatkan dari kegagalan vertikel kiri

Page 5: Tekanan darah

6. Hipoventilasi : Pernafasan tampak sulit dan tertahan terutama saat akspirasi

7. Pernapasan kussmaul : Nafas dalam yang abnormal bisa cepat, normal atau lambat pada

umumnya pada asidosis metabolik

8. Pernapasan biok : Tidak terlihat pada kerusakan otak bagian bawah dan depresi

pernapasan

9. Pernapasan Cheyne – stokes : Periode pernapasan cepat dalam yang bergantian dengan

periode apnea, umumnya pada bayi dan anak selama tidur terasa nyenyak, depresi dan

kerusakan otak.