Tawas

15
LABORATORIUM SATUAN PROSES SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh Kelompok : 2 Nama : 1. Caesaria Rizky Kinanti (NIM 131424007) 2. Diah Nurul Sayekti (NIM 131424008) 3. Fauzi Kurnia Shaleh (NIM 131424010) Kelas : 1 A TKPB Praktikum : 17 April 2014 Penyerahan Laporan : 5 Mei 2014

description

,.ZX,X

Transcript of Tawas

LABORATORIUM SATUAN PROSESSEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013/2014

Praktikum : 17 April 2014Penyerahan Laporan : 5 Mei 2014

OlehKelompok: 2Nama: 1. Caesaria Rizky Kinanti(NIM 131424007) 2. Diah Nurul Sayekti(NIM 131424008) 3. Fauzi Kurnia Shaleh(NIM 131424010)Kelas: 1 A TKPB

PROGRAM STUDI D IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIHJURUSAN TEKNIK KIMIAPOLITEKNIK NEGERI BANDUNG2013

LAPORAN PRAKTIKUM SATUAN PROSESI. Judul Praktikum:Pembuatan Tawas AlumuniumII. Tanggal Praktikum:Kamis, 17 April 2014 III. Dosen Pembimbing:Ir. Yunus TS, MTIV. Nama Mahasiswa:Caesaria Kinanti Diah Nurul Sayekti Fauzi Kurnia ShalehV. Tujuan Praktikum:Menjelaskan proses pembuatan tawas aluminiumsulfat Menghitung yield yang dihasilkan Menganalisis produk tawas dengan menentukan titik leleh

VI. Dasar Teori:Tawas adalah kelompok garam rangkap berhidrat berupa kristal dan bersifat isomorf. Tawas ini dikenal dengan nama KAl(SO4)2.12 H2O yang dikenal banyak sebagai koagulan didalam pengolahan air maupun limbah. Sebagai koagulan alum sulfat sangat efektif untuk mengendapkan partikel yang melayang baik dalam bentuk koloid maupun suspensi. Alum merupakan salah satu senyawa kimia yang dibuat dari molekul air dan dua jenis garam, salah satunya biasanya Al2(SO4)3. Alum kalium merupakan senyawa yang tidak berwarna dan mempunyai bentuk kristal oktahedral atau kubus ketika kalium sulfat dan aluminium sulfat keduanya dilarutkan dan didinginkan. Larutan alum kalium tersebut bersifat asam. Alum kalium memiliki titik leleh 900oC. Kalium aluminium sulfat dodekahidrat (tawas kalium) dengan rumus KAl(SO4)2.12H2O digunakan dalam pemurnian air, pengolahan limbah, dan bahan pemadam api.Tawas kalium dibuat dari logam aluminium dan kalium hidroksida. Logam aluminium bereaksi secara cepat dengan KOH panas menghasilkan larutan garam kalium aluminat.Tawas kalium aluminium sulfat dihasilkan dengan mereaksikan logam aluminium (Al) dalam larutan basa kuat (kalium hidroksida) akan larut membentuk aluminat.2Al (s) + 2KOH (aq) + 2H2O (l) -> 2KAlO2 (aq) + 3H2 (g)Larutan aluminat dinetralkan dengan asam sulfat mula-mula terbentuk endapan berwarna putih dari aluminium hidroksida Al(OH)3.2KAlO2 (aq) +2H2O (l) + H2SO4(aq) > K2SO4(aq) + Al(OH)3 (s) Dengan penambahan asam sulfat endapan putih semakin banyak dan jika asam sulfat berlebihan endapan akan larut membentuk kation K+, Al3+, dan SO42-, jika didiamkan akan terbentuk kristal dari tawas kalium aluminium sulfat. Secara singkat reaksi yang terjadi dapat dituliskan sebagai berikutH2SO4(aq) + K2SO4(aq) + 2Al(OH)3 (s) -> 2Kal(SO4)2 (aq) + 6H2O24 H2O + 2Kal(SO4)2 (aq)> 2Kal(SO4)2.12H2O(s)Alum kalium sangat larut dalam air panas, sehingga ketika setelah penambahan H2SO4 yang membentuk endapan dan kemudian dipanaskan, pemanasan sebaiknya dilakukan pada suhu 60-80oC untuk menguapkan airnya dan suhu pemanasan tidak boleh lebih dari 80oC karena tawas akan larut dalam air mendidih. Ketika kristalin alum kalium dipanaskanterjadi pemisahan secara kimia, dan sebagian garam yang terdehidrasi terlarut dalam air. Pada proses penguapan selama 10 menit dan didinginkan akan terbentuk Kristal dari KAl(SO4)2.12 H2O.Reaksi keseluruhan2Al (s) + 2KOH (aq)+ 10H2O (l) +H2SO4(aq) > 2KAl(SO4)2.12H2O(s) + 3H2(g)

VII. Alat dan Bahan:AlatBahan

Kertas saringBatang pengadukMagnet stirerGelas kimia 400 mlGelas ukur 50 mlLabu erlenmeyer 300 mlBuret, statif dan klemHot plateCorong kacaGelas arlojiNeracaIndikator universalTermometerPipet ukurAluminium foil 3 gramKristal NaOH 10 gramAquadesAlkoholLarutan H2SO4 50 ml

VIII. Langkah Percobaan:a) Pembuatan Larutan KOH

b) Pembuatan Larutan H2SO4 50% sebanyak 50 ml.

c) Pembuatan Tawas Alumunium

filtratUkur pH 1 2Masukkan H2SO4 dari buretendapanIX. Data Pengamatan :

A. Data Reaktan Produk.KomponenSatuan

Berat KOH10 gram

Berat Al3 gram

Volume H2SO428 ml

Volume Aquades175 ml

Berat Kertas Saring0,37 gram

Berat Twas + Kertas37,51 gram

Berat Tawas37,14 gram

B. Data Pengamatan :NomorPerlakuanPengamatan

1. Melarutakan Al dalam KOHKetika Al dilarutkan dalam KOH, larutan berwarna keruh kehitam-hitaman serta terbentuk gelembung-gelembung udara. Ketika dipanaskan larutan menjadi hitam dan potongan Al yang belum larut menjadi larut, kemudian setelah dipanaskan terdapat endapan hitam dalam larutan tersebut

2. Penyaringan Filtrat dan endapan terpisah dengan sempurna, dan filtrat bewarna bening

3. Aluminat + H2SO4Ketika ditambahkan H2S04 sedikit demi sedikit, terdapat endapan putih, kemudian setelah penambahan H2S04 banyak, lama kelamaan endapan yang terbentuk semakin banyak dan kental.

4. Pemanasan Kemudian ketika dipanaskan endapan menjadi agak mencair, endapan pun hilang dan filtrat menjadi bening kembali (suhu pada saat pemanasan antara 60oC-80oC)

5. PendinginanSetelah didinginkan dan didiamkan selama 2 x 24 jam pada larutan terbentuk kristal berwarna putih (kristal tawas alumunium)

6. Membilas TawasTawas yang terbentuk dipisahkan dari filtrat dan di bilas dengan aquades lalu dikeringkan

7. MenimbangKristal tawas alumunium yang terbentuk yaitu 37,14 gram

X. Pengolahan Data

1. Jumlah Produk Tawas Alumunium secara teoritis:2Al (s) + 2KOH (aq)+ 10H2O (l) +H2SO4(aq) 2KAl(SO4)2.12H2O(s) + 3H2(g)

Tawas Alumunium yang terbentuk = x berat AL

HCl yang terbentuk =

HCl yang terbentuk = 52,67 gram

2. % Yield pembuatan Tawas Alumunium

% yield = x 100

% yield = x 100

% yield = 70,52 %

XI. Pembahasan :

Nama : Diah Nurul SayektiNim:131424008Proses awal pembuatan tawas dilakukan dengan melarutkan potongan potongan aluminium foil yang sudah dipotong kecil kecil dalam larutan KOH sambil dipanaskan. Pemanasan ini bertujuan untuk mempercepat kelarutannya, karena semakin tinggi suhu dan semakin luas permukaan zat maka kelarutannya semakin besar.Pada penambahan KOH reaksi berjalan cepat dan bersifat eksoterm karena menghasilkan kalor. Dalam reaksi ini terbentuk gas H2 yang ditandai dengan munculnya gelembung- gelembung gas. Gelembung-gelembung gas hilang setelah semua aluminium bereaksi. Setelah Al larut, dihasilkan larutan berwarna hitam. Reaksi antar Al dan KOH berlangsung melalui persamaan berikut2Al (s) + 2KOH (aq) + 2H2O (l) 2KAlO2 (aq) + 3H2 (g)Setelah proses pelarutan selesai, dilakukan proses penyaringan, proses penyaringan ini bertujuan untuk menyaring ion-ion pengganggu, dan yang tersisa hanya tinggal filtratnya. filtrat ini kemudian diambil, dan ditetesi dengan asam sulfat 50%.Proses penambahan asam sulfat ini dilakukan secara perlahan sambil diaduk, hal ini bertujuan:1. agar semua Al yang berada di dalamnya dapat bereaksi sempurna dengan pembentukan endapan yang sempurna secara teratur. 2. agar dapat mengendalikan pH, karena pada pH 1-2 terjadi pengendapan yang sempurna dan dapat mengikat kation K+ dan Al3. Reaksi antar zat yang dihasilkan dari reaksi antar Al dan KOH dengan asam sulfat menghasilkan endapan yang berwarna putih. 2KAlO2 (aq) +2H2O (l) + H2SO4(aq) K2SO4(aq) + Al(OH)3 (s)Dari hasil percobaan yang didapat, yield yang dihasilkan adalah 70,52 %, hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya, pada awal pemanasan (pelarutan Al dengan KOH) terjadi penguapan yang berlebih, karena suhu yang terlalu tinggi, serta kurangnya kondisi optimum saat proses pengendapan.

Nama :Caesaria Rizky KinantiNim:131424007

Pada percobaan pembuatan tawas ini digunakan alumunium foil sebagai bahan utama dalam pembuatan tawas. Sebagai pelarut digunakan larutan KOH 20%. Tawas dihasilkan dengan mereaksikan logam aluminium (Al) dalam larutan basa kuat dan akan larut membentuk aluminat dan menghasilkan gas hidrogen. Proses melarutkan ini dibantu dengan adanya panas untuk mempercepat reaksi, dikarenakan dalam reaksi ini dihasilkan gas hidrogen yang ditandai dengan adanya gelembung-gelembung udara, pemanasan juga bertujuan untuk membuat gelembung-gelembung tersebut menghilang. Larutan aluminat kemudian dinetralkan dengan menggunakan asam sulfat, dalam hal ini digunakan air aki. Reaksi ini akan membentuk endapan putih dari Al(OH)3. Penambahan larutan H2SO4dilakukan agar seluruh senyawa K[Al(OH)4] dapat bereaksi sempurna. Al(OH)3yang terbentuk langsung bereaksi dengan H2SO4dengan persamaan reaksi sebagai berikut :2 Al(OH)3+ 3 H2SO4Al2(SO4)3+ 6 H2OFiltrat yang dihasilkan disaring untuk menghilangkan pengotor-pengotornya. Selanjutnya filtrat yang dihasilkan didinginkan untuk mempercepat pembentukan kristal tawas. Setelah kristal tawas terbentuk, filtrat kemudian dicuci dengan menggunakan etanol 70% yang berfungsi untuk menyerap kelebihan air dan mempercepat pengeringan. Kristal yang terbentuk kemudian disaring, dikeringkan dan ditimbang berat kristal tawas yang diperoleh.Pada percobaan ini didapatkan jumlah kristal tawas yang diperoleh adalah sebesar 37,14

Nama :Fauzi Kurnia ShalehNim:131424010

PadapenambahanalumuniumfoilkedalamlarutanKOHreaksiberjalancepatdanbersifat eksoterm,karenamenghasilkankalor.Terlihatdaridalamtabungyangmengeluarkan asap, ini menandakan bahwa reaksi tersebut menghasilkan panasyang mempengaruhi lingkungan. Dalam reaksi ini juga terbentuk gas H2 yang ditandai dengan munculnya gelembung- gelembung gas. Gelembung-gelembung gas hilang setelah semua aluminium bereaksi. Setelah Al larut, dihasilkan larutanberwarnahitam dan juga ada endapan yangberwarna hitam.Setelah proses pelarutan selesai, dilakukan proses penyaringan, proses penyaringan ini bertujuan untuk menyaringion-ionpengganggu, danyangtersisa hanya tinggal filtratnya. filtrat ini kemudian diambil, dan ditetesi dengan asam sulfat. Proses penambahan asam sulfat ini dilakukan secara perlahan sambil diaduk, hal ini bertujuan agar semua Al yang berada di dalamnya dapat bereaksi sempurna dengan pembentukan endapan yang sempurna secara teratur. Reaksi antar zat yang dihasilkan dari reaksi antar Al dan KOH dengan asam sulfat menghasilkan endapanyang berwarna putih.Padapercobaaninitidakdilakukananalisistitikleleh,sehinggahanyadilakukanpembuatan tawas dari aluminium foil saja.Tawas yang telah kering kemudian dikeringkan didalam open agar lebihcepat kering dan sisa-sisa air yang ada pada tawas cepat hilang. Setelah tawas kering maka kita dapatkan berat tawas 37,14 gram

XII. Kesimpulan :Dari hasil praktikum pembuatan Tawas Alumunium didapatkan hasil sebagai berikut:1. Berat Tawas Alumunium yang diperoleh dari hasil praktikum yaitu 34,17 gram2. % yield pembuatan Tawas Alumunium ialah 70,52 %

XIII. Daftar Pustaka :1. Chadwich, TF. (1985), General Chamistry & Inorganic Chemistry, second edition, New Delhi : S.Anand & Company2. Liptrot, GF. (1987), Modern Inorganic Chemistry, 4rd, London: ELBS3. Suminar Achmadi, PhD (Perucci, Ralph). (1987). Kimia dasar Prinsip dan Terapan Modern, jilid 3, jakarta :penerbit Erlangga