Tata Liturgi Minggu (Paskah V) KEBERANIAN MENJALANI HIDUP...

15
1 | P a g e Tata Liturgi Minggu (Paskah V) KEBERANIAN MENJALANI HIDUPMinggu, 10 Mei 2020 Pelayan Firman: Pnt. Maureen Christine ------------------------------------------------------------------------------------- - PF = Pelayan Firman; Pnt = Penatua; J : Jemaat 1. SAAT HENING 2. NYANYIAN JEMAAT KJ 21:1-2 HARI MINGGU HARI YANG MULIASyair dan lagu: A. E. Wairata,1953 1. Hari Minggu, hari yang mulia, itu hari Tuhanku. Ia bawa rasa bahagia masuk dalam hatiku. Refrein: Hari Minggu, hari Tuhan, hari suci dan teduh. Hari Minggu, hari Tuhan, hari suci dan teduh. 2. Hari Minggu hari istirahat bagi badan yang letih Firman Tuhan turun bawa nikmat untuk hati yang sedih. Refrein: Hari Minggu, hari Tuhan, hari suci dan teduh. Hari Minggu, hari Tuhan, hari suci dan teduh. 3. VOTUM & SALAM PF : Marilah kita mengawali kebaktian Minggu Paskah V ini dengan sebuah pengakuan: (Jemaat menyanyikan Mazmur 121 bagian Refrein)

Transcript of Tata Liturgi Minggu (Paskah V) KEBERANIAN MENJALANI HIDUP...

Page 1: Tata Liturgi Minggu (Paskah V) KEBERANIAN MENJALANI HIDUP ...gki-denpasar.org/20.05.-minggu-10-Mei-2020-Rev.pdf · Pelayan Firman: Pnt. Maureen Christine----- PF = Pelayan Firman;

1 | P a g e

Tata Liturgi Minggu (Paskah V)

“KEBERANIAN MENJALANI HIDUP”

Minggu, 10 Mei 2020

Pelayan Firman: Pnt. Maureen Christine -------------------------------------------------------------------------------------

-

PF = Pelayan Firman; Pnt = Penatua; J : Jemaat

1. SAAT HENING

2. NYANYIAN JEMAAT

KJ 21:1-2 “HARI MINGGU HARI YANG MULIA”

Syair dan lagu: A. E. Wairata,1953

1. Hari Minggu, hari yang mulia, itu hari Tuhanku.

Ia bawa rasa bahagia masuk dalam hatiku.

Refrein:

Hari Minggu, hari Tuhan, hari suci dan teduh.

Hari Minggu, hari Tuhan, hari suci dan teduh.

2. Hari Minggu hari istirahat bagi badan yang letih

Firman Tuhan turun bawa nikmat untuk hati yang sedih.

Refrein:

Hari Minggu, hari Tuhan, hari suci dan teduh.

Hari Minggu, hari Tuhan, hari suci dan teduh.

3. VOTUM & SALAM

PF : Marilah kita mengawali kebaktian Minggu Paskah V ini

dengan sebuah pengakuan:

(Jemaat menyanyikan Mazmur 121 bagian Refrein)

Page 2: Tata Liturgi Minggu (Paskah V) KEBERANIAN MENJALANI HIDUP ...gki-denpasar.org/20.05.-minggu-10-Mei-2020-Rev.pdf · Pelayan Firman: Pnt. Maureen Christine----- PF = Pelayan Firman;

2 | P a g e

PF : Tuhan beserta saudara!

4. KATA PEMBUKA

PF : Tema hari ini adalah "Keberanian menjalani hidup." Tapi

seringkali bukannya berani, kita seringkali justru gelisah menjalani

hidup. Firman Tuhan hari ini hendak mengajarkan kita justru untuk

berani menjalani kehidupan, karena Yesus Kristus juga sangat

berani menjalani hidupNya yang tak mudah. Kiranya hari ini kita

belajar untuk berani dan beraksi berani menjalani hidup sekalipun

kegelisahan menemani dalam perjalanan dalam hidup kita.

5. NYANYIAN JEMAAT

KJ 309:1-2 “BIAR ‘KU TUMBUH DI BATANGMU”

Syair: Laat m'in U blijven, groeien, bloeien, Jan Jacob Lodewijk

ten Kate (1819-1889),

terj. H.A.Pandopo 1984, berdasarkan Yohanes 15:1-8

Lagu: Georg Neumark 1657

1. Biar ‘ku tumbuh di batangMu, ya Pokok Anggur yang benar,

supaya Kau hidupkan daku menjadi ranting yang segar.

Jika Engkau beri berkat, aku berbuah yang lebat.

Page 3: Tata Liturgi Minggu (Paskah V) KEBERANIAN MENJALANI HIDUP ...gki-denpasar.org/20.05.-minggu-10-Mei-2020-Rev.pdf · Pelayan Firman: Pnt. Maureen Christine----- PF = Pelayan Firman;

3 | P a g e

2. Tak mungkin aku ‘kan mandiri, aku lemah di luarMu.

Hanya di dalamMu sendiri limpahlah hidup bagiku.

OlehMu buahku lebat; yang tak berbuah dikerat.

6. DOA PENGAKUAN DOSA

7. NYANYIAN JEMAAT

PKJ 40:1-2 “KASIHANILAH AKU YANG LEMAH”

Syair dan lagu: Helene Salamate Joseph

1. Kasihanilah aku yang lemah, ya Tuhan Mahakuasa.

Hapuskan semua kesalahanku, b’rilah anugerah.

Oleh kasih dan kuasaMu kurasakan damaiMu.

Aku tahu Kau s’lalu dekat padaku, limpahkan rahmatMu.

2. Kini aku sadari dosaku dan s’gala kekuranganku.

Namun kasihMu tetap padaku, sucikan diriku.

Kuserahkan s’luruh hidupku pada Tuhan yang benar.

Hatiku selalu bersyukur, bergemar dan berbahagia.

8. BERITA ANUGERAH

PF : Dalam rahmat Allah terdapat kasih dan pengampunan. Maka

bagi saudara yang membuka hati bagi-Nya, dengarkanlah

Berita Anugerah yang diambil dari Efesus 2:4-5 - Tetapi Allah

yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar,

yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita

bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh

kesalahan-kesalahan kita–oleh kasih karunia kamu

diselamatkan.

Demikianlah berita anugerah dari Tuhan!

J : Syukur kepada Allah

9. NYANYIAN JEMAAT

PKJ 38:1-2 “DOSA DUNIA HAPUSLAH”

Page 4: Tata Liturgi Minggu (Paskah V) KEBERANIAN MENJALANI HIDUP ...gki-denpasar.org/20.05.-minggu-10-Mei-2020-Rev.pdf · Pelayan Firman: Pnt. Maureen Christine----- PF = Pelayan Firman;

4 | P a g e

Syair dan lagu: Esti W. Kristofera

1. Dosa dunia hapuslah oleh kasihNya yang kudus.

Akupun dibasuhNya oleh darahNya yang kudus.

Tak binasa jiwaku kar’na kasihNya penuh;

Yesus Kristus Tuhanku jadi Jurus’lamatku.

2. Kasih Tuhan yang kudus tidak mudah kupahami.

Kasih Tuhan padaku amat luas dan lebarlah.

Rindu hatiku penuh jadi hamba Tuhanku;

kuberikan hidupku kini dan selamanya.

10. DOA PELAYANAN FIRMAN

11. PEMBACAAN ALKITAB

PF : Bacaan pada hari ini diambil dari Injil Tuhan Yesus Kristus

menurut Yohanes 14:1-14.

“Demikianlah Injil Tuhan Yesus Kristus. Berbahagialah

mereka yang mendengarkan Firman Allah dan yang

melakukannya.

Haleluya”

(Jemaat menyanyikan NKB 222: “Haleluya”)

12. KOTBAH “KEBERANIAN MENJALANI HIDUP”

Saudaraku yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus,

Perkataan Yesus dalam bacaan hari ini khususnya ayat 2 – 3,

“Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian,

tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ

untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah

pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan

datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di

tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.”

Page 5: Tata Liturgi Minggu (Paskah V) KEBERANIAN MENJALANI HIDUP ...gki-denpasar.org/20.05.-minggu-10-Mei-2020-Rev.pdf · Pelayan Firman: Pnt. Maureen Christine----- PF = Pelayan Firman;

5 | P a g e

Saudara, ayat ini begitu akrab dan populer bagi banyak orang Kristen.

Namun, di manakah ayat ini seringkali kita dengarkan? Biasanya

perkataan ini diperdengarkan kepada banyak orang ketika ibadah

penghiburan dilayankan pada saat peristiwa kedukaan. Namun kita

patut bertanya. Sebenarnya untuk siapa sih ayat-ayat ini

diperdengarkan? Untuk orang yang hidup atau yang mati? Tentu kita

sepakat bahwa ayat ini diperuntukkan untuk semua orang yang masih

hidup. Oleh karena itu, penekanan ayat ini adalah bukan hanya supaya

kita berani menghadapi kematian, tetapi juga supaya kita berani

untuk menjalani kehidupan.

Saudaraku, berbicara tentang keberanian untuk menjalani hidup –

nampaknya hal itu tidak selalu ditunjukkan oleh para murid Yesus.

Karena, mengawali bacaan hari ini, di ayat 1 Yesus mengatakan

kepada para muridNya “Janganlah gelisah hatimu.” Tapi mengapa

para murid menjadi gelisah hati? Bukankah Yesus bersama-sama

dengan mereka? Untuk apa lagi mereka gelisah? Betul saudara Yesus

ada bersama mereka. Tetapi, para murid menjadi gelisah karena

ternyata sebelum bacaan ini, Yesus sempat mengatakan kepada para

muridNya

Yoh. 13 : 33 “hai anak-anakKu, hanya seketika saja lagi Aku ada

bersama kamu. Kamu akan mencari Aku dan seperti yang telah

Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: ketempat Aku pergi, tidak

mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang

juga kepada kamu.”

Yoh. 13 : 36 Simon tanya Tuhan, kemanakah Engkau pergi? Jawab

Yesus ke tempat aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku

sekarang, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku.”

Saudaraku, dari pernyataan Yesus ini bahwa ia akan pergi

meninggalkan para murid dan tidak ada yang dapat mengikutNya,

tentu hal ini membuat para murid gelisah. Mengapa? sebab sebagai

para murid, mereka sudah terbiasa bersama Yesus. Ada apa2 ada

Yesus. Ada masalah, Yesus bertindak mereka diam saja mengikuti.

Page 6: Tata Liturgi Minggu (Paskah V) KEBERANIAN MENJALANI HIDUP ...gki-denpasar.org/20.05.-minggu-10-Mei-2020-Rev.pdf · Pelayan Firman: Pnt. Maureen Christine----- PF = Pelayan Firman;

6 | P a g e

Kuasa Yesus begitu luar biasa dan tak ada yang mampu

menandingiNya. Sehingga, selama ada Yesus, para murid aman!

Bahkan mereka ada dalam zona nyaman. Karena tinggal ngikut aja.

Tapi ketika Yesus mengatakan Ia akan pergi meninggalkan mereka dan

tidak ada seorangpun yang dapat mengikutiNya? Tentu para murid

gelisah karena Yesus akan pergi meninggalkan mereka.

Padahal mereka ingin “kemesraan ini janganlah cepat berlalu.” Mereka juga gelisah bagaimana nasib mereka ke depannya?

Tidak ada yang bisa diandalkan lagi nih, kalau ada apa-apa.

Kepada siapa mereka akan minta tolong kalau ada kesusahan?

Para murid menjadi gelisah karena mereka tidak ingin dan tidak siap

untuk ditinggalkan. Mereka tak mampu bertahan jika tanpa Tuhan.

Mereka tidak berani untuk menjalani kehidupan jika Tuhan tidak

bersama-sama mereka.

Saudaraku, di satu sisi ini kesadaran yang baik, karena para murid

sadar bahwa mereka membutuhkan Tuhan – tanpa Tuhan hidup

mereka ambyar. Tanpa Tuhan mereka kehilangan keberanian untuk

menjalani hidup mereka.

Namun saudara yang menarik dalam bacaan ini adalah sekalipun

kegelisahan para murid tidak dikatakan secara verbal kepada Yesus.

Namun ternyata Yesus tahu hati para muridNya. Ia mengenal mereka

tanpa harus dikatakan. Karena Ia menangkap kegelisahan mereka,

sehingga Ia katakan “jangan gelisah hatimu.”

Bahkan saudara, Yesus juga menyampaikan kok untuk apa Ia harus

pergi, supaya para murid memahami apa yang akan Yesus lakukan dan

tidak gelisah lagi. Semua Yesus jelaskan di ayat 2 – 4 bacaan hari ini.

Dengan tujuan, ketika para murid memahami tindakan Yesus,

sekalipun nampaknya ditinggalkan mereka tidak gelisah dan tetap

berani menjalani hidup. Karena Yesus sendiri juga berani untuk

menjalani hidupNya.

Page 7: Tata Liturgi Minggu (Paskah V) KEBERANIAN MENJALANI HIDUP ...gki-denpasar.org/20.05.-minggu-10-Mei-2020-Rev.pdf · Pelayan Firman: Pnt. Maureen Christine----- PF = Pelayan Firman;

7 | P a g e

Saudaraku, jika diperhatikan ternyata apa yang Yesus sampaikan di

ayat 2 – 4 tadi, terdiri dari 4 poin:

1) Yesus memang akan pergi dan harus pergi. Tetapi Yesus pergi

untuk menyiapkan/menyediakan tempat bagimu di rumah Bapa.

2) Yesus akan datang kembali. Jadi ia pergi bukan selamanya akan

pergi. Ia pergi bukan untuk meninggalkan dan melupakan para murid.

Tetapi seperti lagu Ello – salah 1 penyanyi Indonesia, Yesus pergi

untuk kembali.

Refreinnya: Selamat tinggal kasih sampai kita jumpa lagi, aku

pergi takkan lama. Hanya sejenak saja kuakan kembali lagi

asalkan engkau tetap menanti!

Ya harus menanti karena Yesus pergi untuk kembali. Ia pergi

dan akan datang kembali.

3) Yesus akan membawamu (para murid) ke tempatKu supaya di mana

Aku berada, kamu pun berada. Dari poin 3 ini memperlihatkan bukan

hanya para murid yang terus ingin dekat dengan Yesus. Tapi Yesus

juga dekat dengan mereka. Lihat kalimatNya, supaya di mana Aku

berada, kamu pun berada. Ia tidak menjauh, Yesus tidak

meninggalkan para muridNya. Tetapi justru Ia ingin dekat

dengan mereka.

4) Dan ke mana Aku (Yesus) pergi, kamu tahu jalan ke situ. Karena

Tuhan yang akan mengarahkan da menunjukkannya

Saudaraku, dari 4 poin ini jika ditarik dalam 1 kalimat kita bisa

simpulkan bahwa apa yang Yesus lakukan bukan untuk diriNya.

Karena setiap poin ditujukkan untuk “mu” para murid dan

semua orang percaya. Sehingga SEMUA YANG YESUS

LAKUKAN ITU UNTUKMU” Ia pergi dan Ia datang untukmu.

Sehingga dalam salah 1 tulisan Martin Luther tentang bacaan ini, ia

katakan “ini teks penghiburan sekaligus penguatan dari Yesus

untuk para muridNya tentu dengan tujuan agar para murid berani

Page 8: Tata Liturgi Minggu (Paskah V) KEBERANIAN MENJALANI HIDUP ...gki-denpasar.org/20.05.-minggu-10-Mei-2020-Rev.pdf · Pelayan Firman: Pnt. Maureen Christine----- PF = Pelayan Firman;

8 | P a g e

menjalani kehidupan mereka. Wong semua yang Yesus lakukan untuk

mereka kok. Yesus juga tidak pergi untuk meninggalkan dan

melupakan mereka. Ia justru harus pergi untuk mati dan bangkit untuk

keselamatan bukan hanya para murid tetapi keselamatan dunia.

Saudara, ketika kita tahu apa yang Yesus katakan dan bahkan

makna dari tindakan Yesus. Ternyata hal itu, berbeda dengan apa

yang ditangkap oleh muridNya karena Tomas berkata kepada Yesus

“Tuhan kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami

tahu jalan ke situ?” Hal ini menunjukkan bahwa

1) Tomas hanya fokus pada arah ke mana Yesus pergi, jalan mana

yang Yesus lewati bukan pada apa makna kepergian Yesus. 2) Tomas

belum juga paham akan apa yang Yesus sampaikan. Tapi bisa jadi

ketidakpahaman Tomas terjadi karena ia terlalu gelisah sehingga

sehingga ia tidak mampu menerima apa yang Yesus sampaikan.

Tapi sekalipun para muridNya tidak mengerti, Yesus tetap sabar untuk

menjelaskan sekalipun ia sudah berkali-kali menjelaskan. Tapi Yesus,

Ia menunjukkan kesabaran yang begitu baik untuk para muridNya.

Karena Ia jelaskan lagi (ay. 6 - 7) “Akulah jalan dan kebenaran dan

hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak

melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga

mengenal BapaKu. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu

telah melihat Dia.”

Jadi, Yesus menekankan bukan pada ke arah mana Ia akan berjalan,

jalan mana yang akan Yesus lewati seperti yang dipahami oleh Tomas.

Karena Ia bukan sekadar akan lewat suatu jalan atau jadi penunjuk

jalan saja. Tetapi Ia adalah jalan itu. Jalan yang benar dan jalan

yang membawa kehidupan. Jalan yang memperkenalkan siapa

diriNya kepada para muridNya, bahwa Dia adalah Sang Bapa. Allah

yang hadir di tengah mereka. Karena mengenalNya, kamu telah

mengenal Bapa.

Page 9: Tata Liturgi Minggu (Paskah V) KEBERANIAN MENJALANI HIDUP ...gki-denpasar.org/20.05.-minggu-10-Mei-2020-Rev.pdf · Pelayan Firman: Pnt. Maureen Christine----- PF = Pelayan Firman;

9 | P a g e

Tapi Filipus justru berkata "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada

kami, itu sudah cukup bagi kami." Haduh kalau jadi Yesus mungkin

sudah kita tinggalkan, sudah kita pites karena kok ngga ngerti-ngerti

padahal sudah dijelaskan bukan dengan bahasa yang sulit. Tapi dengan

kata-kata yang sederhana yang seharusnya mudah ditangkap dan

dimengerti.

Nampaknya, di sini ada perbedaan antara tidak mengerti dan tidak mau

mengerti. Karena kalau tidak mengerti artinya sama sekali tidak tahu

Tapi kalau tidak mau mengerti artinya sudah dikasih tahu, sudah tahu,

tapi tidak mau mau tahu!. Akhirnya gagal mengerti.

Makanya Yesus juga sampaikan “Telah sekian lama Aku bersama-

sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku?

Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana

engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Tidak

percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam

Aku? Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di

dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-

pekerjaan itu sendiri.

Saudaraku lihatlah para murid, sudah begitu lama mengikut Yesus.

Namun tak mau memahami siapa Yesus. Bahkan tak percaya padaNya.

Sekalipun sudah melihat pekerjaan-pekerjaan Allah dalam diri Yesus.

Bisa jadi hal ini terjadi karena para murid terlalu gelisah, sehingga

mereka terjebak dalam kegelisahan dan membuat mereka tidak

menangkap pesan dari perkataan dan karya Yesus selama ini. Tetapi,

bisa juga ini jadi refleksi jangan-jangan selama ini mereka jadi murid

yang hanya sekadar ikut aja, cari aman dan tidak sepenuhnya percaya.

Yesus yang Mahasabar kembali mengingatkan mereka (ay. 12)

Sesunggunya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga

pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan

yang lebih besar dari pada itu. Artinya, seharusnya jika para murid

percaya dengan sungguh pada Yesus. Memahami kata-kataNya.

Mengelolah rasa gelisah mereka. Maka mereka akan dengan berani

Page 10: Tata Liturgi Minggu (Paskah V) KEBERANIAN MENJALANI HIDUP ...gki-denpasar.org/20.05.-minggu-10-Mei-2020-Rev.pdf · Pelayan Firman: Pnt. Maureen Christine----- PF = Pelayan Firman;

10 | P a g e

melakukan pekerjaan hebat! Mereka berani melakukan pekerjaan yang

disediakan Tuhan. Berani untuk menjalani hidup karna sadar bahwa

Tuhan tidak pernah meninggalkan dan membuang mereka.

Saudaraku yang terkasih yang Tuhan Yesus Kristus.

Apa yang kita dapatkan dari bacaan ini: 1) Setiap orang bisa gelisah. Bahkan para murid yang bersama-sama

dengan Yesus juga gelisah! Kegelisahan para murid adalah karena

mereka hanya menangkap bahwa Yesus akan meninggalkan mereka

padahal dari perkatan Yesus, Ia justru mau dekat, Ia hadir dan tidak

meninggalkan mereka. Namun kegelisahan itu membelenggu mereka

sehingga mereka tidak memahami maksud dari tindakan Tuhan.

Saudaraku, bukan hanya para murid. Kita juga bisa gelisah karena

zona nyaman kita sedang diguncang. apalagi kita berada di tengah

kondisi pandemi Covid. Kita yang di rumah saja gelisah. Kapan

pandemic ini selesai? Kapan bisa kerja seperti dulu lagi? Kapan bisa

jalan2 lagi? Kapan bisa wisata kuliner lagi? Kapan bisa ke mall lagi?

kapan bisa ibadah dan persekutuan di gereja lagi? Sudah sangat rindu!

Benar kata Dilan rindu itu berat!

Atau kita mulai gelisah karena sudah harus bayar uang kos/kontrakan

tapi isi dompet su menipis. Tabungan tak punya. Pemasukkan tidak

ada. Kita diPHK tanpa kejelasan akan bagaimana kita ke depannya.

Dan kini mulai gelisah seakan Tuhan meninggalkan kita.

Saudaraku, kegelisahan itu manusiawi. Karena para murid juga

gelisah. Tapi jangan sampai kegelisahan itu membuat kita tidak

memahami maksud Tuhan!

Bisa jadi, ketika kita di kondisi sekarang. Karena Tuhan mau supaya

kita punya waktu untuk merawat diri kita. Kita merawat diri dengan

punya banyak waktu untuk baca, untuk explore lagi talenta kita, bakat

yang terpendam dimunculkan kembali, lebih sering olahraga dan punya

waktu lebih banyak dengan Tuhan. Merawat diri dari berbagai aspek.

Page 11: Tata Liturgi Minggu (Paskah V) KEBERANIAN MENJALANI HIDUP ...gki-denpasar.org/20.05.-minggu-10-Mei-2020-Rev.pdf · Pelayan Firman: Pnt. Maureen Christine----- PF = Pelayan Firman;

11 | P a g e

Bisa juga kondisi sekarang membuat kita merawat keluarga. Selama

ini sibuk dengan urusan kantor dan pelayanan dan perkuliahan. Kini

punya waktu untuk merawat keluarga. Banyak waktu bermain bersama

anak dan punya banyak waktu ngobrol dengan pasangan dan keluarga.

Cari cara untuk meluangkan waktu bareng entah olahraga bersama atau

nonton drakor bareng. Kalau Kita yang rantau, bisa telpon keluarga

Yang Biasa terputus karena kuliah/kerja kini bisa bebas ngobrol dengan

mereka berjam-jam.

Bisa juga kondisi sekarang membuat kita sedang bersama merawat

alam. Biasanya sampah di mana-mana, polusi menyesakkan. Tapi kini,

kita bersama sedang mengistirahatkan alam. Lihatlah beberapa foto

dari Nasa di internet tentang kondisi udara sekarang. Ada berita baik

untuk alam karena polusi di dunia menurun.

Ketika kini kita sedang gelisah. Tidak apa2 saudara. Its oke to be not

oke. Tapi ingat juga kata Yesus. Jangan gelisah hatimu! Jangan

biarkan kita gelisah terlalu lama! Jangan memenjarakan diri kita pada

rasa tak nyaman itu . kadang Tuhan kasih zona nyaman kita

terguncang. Bukan karena Tuhan tidak sayang. Tapi karena

Tuhan tahu kita kuat dan mampu melewatinya.

2. Tuhan mengingatkan bahwa Tuhan dekat, Tuhan hadir bahkan dalam

kegelisahan kita. Seperti ilustrasi berikut ini:

Ada sebuah suku pada bangsa Indian yang memiliki cara yang unik

untuk mendewasakan anak laki-laki dari suku mereka. Jika seorang

anak laki-laki tersebut dianggap sudah cukup umur untuk di

dewasakan, maka anak laki-laki tersebut akan di bawa pergi oleh

seorang pria dewasa yang bukan sanak saudaranya, dengan mata

tertutup.

Anak laki-laki tersebut dibawa jauh menuju hutan yang paling dalam.

Ketika hari sudah menjadi sangat gelap, tutup mata anak tersebut akan

dibuka, dan orang yang menghantarnya akan meninggalkannya

sendirian di dalam hutan. Ia akan dinyatakan lulus dan diterima sebagai

Page 12: Tata Liturgi Minggu (Paskah V) KEBERANIAN MENJALANI HIDUP ...gki-denpasar.org/20.05.-minggu-10-Mei-2020-Rev.pdf · Pelayan Firman: Pnt. Maureen Christine----- PF = Pelayan Firman;

12 | P a g e

pria dewasa dalam suku tersebut jika ia tidak berteriak atau menangis

hingga malam berlalu.

Malam begitu pekat, bahkan sang anak itu tidak dapat melihat telapak

tangannya sendiri, begitu gelap dan ia begitu ketakutan. Hutan tersebut

mengeluarkan suara-suara yang begitu menyeramkan, auman serigala,

bunyi dahan bergemerisik, dan ia semakin ketakutan, tetapi ia harus

diam, ia tidak boleh berteriak atau menangis, ia harus berusaha agar ia

lulus dalam ujian tersebut.

Satu detik bagaikan berjam-jam, satu jam bagaikan bertahun-tahun, ia

tidak dapat melelapkan matanya sedetikpun, keringat ketakutan

mengucur deras dari tubuhnya.

Waktu terus berjalan, cahaya pagi mulai tampak sedikit, ia begitu

gembira, ia melihat sekelilingnya, dan kemudian ia menjadi begitu

kaget, ketika ia mengetahui bahwa ayahnya berdiri tidak jauh di

belakang dirinya, dengan posisi siap menembakan anak panah, dengan

golok terselip dipinggang, menjagai anaknya sepanjang malam, jikalau

ada ular atau binatang buas lainnya, maka ia dengan segera akan

melepaskan anak panahnya, sebelum binatang buas itu mendekati

anaknya. Sambil berdoa agar anaknya tidak berteriak atau menangis.

Ilustrasi ini menggambarkan si ayah itu Tuhan dan anak yang sedang

berjuang itu adalah kita. Maka, dari ilustrasi ini kita belajar bahwa

Tuhan tidak jauh. Tuhan ada. Tuhan dekat. Tuhan serta. Maka gantilah

kegelisahan dengan keberanian menjalani hidup. Karena keberanian

menjalani hidup menjadi bukti bahwa kita percaya sekalipun

dalam kesulitan hidup Tuhan menganuerahkan kebaikan dan

penyertaanNya senantiasa. Amin.

13. SAAT HENING

14. PENGAKUAN IMAN RASULI

Pnt : Marilah bersama dengan umat Allah di masa lalu, masa kini

Page 13: Tata Liturgi Minggu (Paskah V) KEBERANIAN MENJALANI HIDUP ...gki-denpasar.org/20.05.-minggu-10-Mei-2020-Rev.pdf · Pelayan Firman: Pnt. Maureen Christine----- PF = Pelayan Firman;

13 | P a g e

dan masa depan mengingat pengakuan iman kita menurut

Pengakuan Iman Rasuli: ………

15. DOA SYAFAAT

Pnt : (diakhiri menyanyikan Doa Bapa Kami versi Devianto

Haulussy)

16. NAS SYUKUR:

Pnt : Mari kita senantiasa mengucap syukur atas kebaikan &

pemeliharaan Tuhan kepada kita, seperti yang dinyatakan

oleh Pemazmur dalam Mazmur 52:9 - Aku hendak

bersyukur kepada-Mu selama-lamanya, sebab Engkaulah

yang bertindak; karena nama-Mu baik, aku hendak

memasyhurkannya di depan orang-orang yang Kaukasihi!

17. NYANYIAN JEMAAT

NKB 134 : 1, 3, 4 “T’RIMA KASIH, YA TUHANKU”

Syair dan lagu: J. T. Silangit

1. T’rima kasih ya Tuhanku, atas hari pemberianMu.

Hari baru limpah rahmat dan dipenuhi oleh kasihMu.

Kau curahkan pada umatMu, Kau curahkan pada umatMu.

3. ‘Kan kupakai waktu itu melakukan tanggung jawabku

dan menolong sesamaku menurut firman serta karyaMu,

kar’na itu makna kasihMu, kar’na itu makna kasihMu.

Interlude

Persembahan dapat ditransfer melalui

akun rekening BCA dengan nomor:

772-542-1222 a.n GKI DENPASAR

Page 14: Tata Liturgi Minggu (Paskah V) KEBERANIAN MENJALANI HIDUP ...gki-denpasar.org/20.05.-minggu-10-Mei-2020-Rev.pdf · Pelayan Firman: Pnt. Maureen Christine----- PF = Pelayan Firman;

14 | P a g e

4. Puji syukur kuucapkan atas waktu yang Kauciptakan.

Kutaati, kuhargai di dalam kata dan perbuatanku,

agar nyata hidup beriman, agar nyata hidup beriman.

18. PENGUTUSAN

PF: Beranilah menjalani hidup, sembari mengingat apa yang

tertulis dalam Ulangan 31 : 6 “kuatkan dan teguhkanlah

hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka,

sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai

engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan

meninggalkan engkau."

19. NYANYIAN JEMAAT

KJ 370:1-3 “KU MAU BERJALAN DENGAN

JURUSLAMATKU”

Syair: Down in the Valley with My Saviour I Would Go, William

Orcutt Crushing, 1823 – 1902,

Terjemahan: Yamuger, 1984, berdasarkan Mazmur 23,

Lagu: Robert Lowry

1. ‘Ku mau berjalan dengan Jurus’lamatku

di lembah berbunga dan berair sejuk.

Ya, kemana juga aku mau mengikutNya

sampai aku tiba di neg’ri baka.

Refrein:

Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus:

‘ku tetap mendengar dan mengikutNya.

Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus;

ya, ke mana juga ‘ku mengikutNya!

2. ‘Ku mau berjalan dengan Jurus’lamatku

di lembah gelap, di badai yang menderu.

Page 15: Tata Liturgi Minggu (Paskah V) KEBERANIAN MENJALANI HIDUP ...gki-denpasar.org/20.05.-minggu-10-Mei-2020-Rev.pdf · Pelayan Firman: Pnt. Maureen Christine----- PF = Pelayan Firman;

15 | P a g e

Aku takkan takut di bahaya apa pun,

bila ‘ku dibimbing tangan Tuhanku. Refrein:

Interlude

3. Bersama Jurus’lamat hatiku teguh

di lembah dan bukit yang perlu kutempuh.

Tuhanku membimbing aku pada jalanNya

yang menuju rumah Allah yang baka. Refrein:

20. BERKAT

PF : Sekarang arahkanlah hatimu kepada Tuhan dan terimalah

berkatNya: “Tuhan memberkati dan melindungi kita. Tuhan

menyinari kita dengan wajah-Nya dan memberi kita kasih

karunia, Tuhan menghadapkan wajahNya kepada kita dan

memberi kita damai sejahtera kini dan selama-lamanya.”

(Jemaat menyanyikan NKB 225 – “Haleluya, Amin”)