Tata Kelola Unit Produkri Smk

download Tata Kelola Unit Produkri Smk

of 84

Transcript of Tata Kelola Unit Produkri Smk

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    1/84

    MODEL PENGELOLAAN UNIT PRODUKSI DI SEKOLAH

    MENENGAH KEJURUAN (SMK)

    (Studi Kasus : SMK Negeri 2 Klaten Tahun Ajaran 2008/2009)

    Skripsi

    Oleh:

    SRI LESTARI

    K 1504040

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2010

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    2/84

    ii

    Skripsi

    MODEL PENGELOLAAN UNIT PRODUKSI DI SEKOLAH

    MENENGAH KEJURUAN (SMK)

    (Studi Kasus : SMK Negeri 2 Klaten Tahun Ajaran 2008/2009)

    Oleh:

    SRI LESTARI

    K 1504040

    Skripsi

    Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

    Pendidikan Program Pendidikan Teknik Sipil/ Bangunan Jurusan Pendidikan

    Teknik dan Kejuruan

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2010

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    3/84

    iii

    PERSETUJUAN

    Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji

    Skripsi Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik dan

    Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

    Surakarta pada :

    Hari : Selasa

    Tanggal : 24 Agustus 2010

    Persetujuan Pembimbing

    Pembimbing I Pembimbing II

    Drs. Agus Efendi, M.Pd Drs. Bambang Sulistyo Budhi

    NIP. 19670819 199303 1 002 NIP. 19501004 197501 1 002

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    4/84

    iv

    PENGESAHAN

    Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

    Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

    untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

    Pada hari : Selasa

    Tanggal : 24 Agustus 2010

    Tim Penguji Skripsi :

    Nama Terang Tanda Tangan

    Ketua : Drs. Sutrisno, ST. M.Pd .......................

    Sekretaris : Eko Supri Murtiono, ST. MT

    Anggota I : Drs. Agus Efendi, M.Pd .

    Anggota II : Drs. Bambang Sulistyo Budhi .

    Disahkan Oleh

    Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

    Universitas Sebelas Maret

    Dekan,

    Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

    NIP. 19600727 198702 1 001

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    5/84

    v

    ABSTRACT

    Sri Lestari. PRODUCTION UNITS IN THE MANAGEMENT MODELSCHOOL Vocational MEDIUM (CASE STUDY: SMK NEGERI 2 KLATEN

    ACADEMIC YEAR 2008/2009). Thesis, Surakarta: Faculty of Teacher

    Training and Eleven University of Science Education Maret Surakarta,

    October 2010.

    The purpose of this study were: (1) To know the Model Management

    Production Unit at SMK Negeri 2 Klaten (2) To know the factors - factors that

    hamper execution of Production Unit at SMK Negeri 2 Klaten (3) For know how

    that is done by managers in overcoming the Production Unit barriers - barriers.

    This research is a method that uses qualitative. Sources of data in this

    study was resource persons / informants, where or research sites, archives anddocuments. The sampling technique is purposive sampling. Data collection

    techniques were interviews, Direct Observation and Recording Documents. The

    validity of data using triangulation of data (source). Analysis of the data used in

    the form of analysis interactive.

    Based on the results of this study concluded: (1) Management unit

    production at SMK Negeri 2 Klaten are as follows: In the implementation of UP

    SMK Negeri 2 Klaten oriented to providing services, products and training. UP

    aspects include: (a) input, the form of human resources (HR), capital methods and

    facilities (b) Management functions include planning, organizing and controlling

    (c) Implementation of yield-oriented services, products and training (d) Marketing

    (e) Customer Service (f) Output, skilled workers and ready to use in industry, as

    well as producing products or services that are salable and trainees have the skills

    (skills) which can be applied to industrial world. (2) factors - factors that

    manghambat implementation of the Production Unit at SMK Negeri 2 Klaten are

    as follows: (a) The execution, production units in the smk is still relatively less (b)

    Curriculum learning in schools (c) Limitations tool (d) Competition with industry

    (e) Relationshi with market or consumer, there are some cases that make

    relationship between production units and consumers smk be not good. (3) How

    overcoming obstacles - obstacles in the implementation of Production Unit at

    SMK Negeri 2 Klaten are as follows: (a) Ensuring that the implementation time

    UP with KBM process does not run concurrently. (B) The school seeks to developeducational curriculum that is felt appropriate to the needs of the industry. (C)

    Improving the implementation of maintenance tools for the tool used to work

    optimally. In addition, the CMS trying to buy equipment or trying to get grants

    from institutions related equipment (d) Ensuring the best possible product for UP

    is no less competitive with products industry both in quality and price (e) The

    school has given best possible services to consumers for established relationships

    good between the school with the industry.

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    6/84

    vi

    ABSTRAK

    Sri Lestari. MODEL PENGELOLAAN UNIT PRODUKSI DI SEKOLAHMENENGAH KEJURUAN (STUDI KASUS : SMK NEGERI 2 KLATEN

    TAHUN AJARAN 2008/2009). Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan

    Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Oktober 2010.

    Tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui Model Pengelolaan

    Unit Produksi di SMK Negeri 2 Klaten (2) Untuk mengetahui faktor faktor yang

    menghambat pelaksanaaan Unit Produksi di SMK Negeri 2 Klaten (3) Untuk

    mengetahui cara yang dilakukan oleh pengelola Unit Produksi dalam mengatasi

    hambatan hambatan tersebut.

    Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode

    kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah narasumber/informan, tempatatau lokasi penelitian, arsip dan dokumen. Teknik sampling yang digunakan

    adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data adalah Wawancara,

    Observasi Langsung dan Mencatat Dokumen. Validitas data menggunakan

    trianggulasi data (sumber). Analisis data yang digunakan berupa analisis

    interaktif.

    Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) Pengelolaan unit

    produksi di SMK Negeri 2 Klaten adalah sebagai berikut : Dalam pelaksanaan UP

    SMK Negeri 2 Klaten berorientasi menghasilkan jasa, produk dan pelatihan.

    Aspek UP meliputi : (a) Input, berupa sumber daya manusia (SDM), modal,

    metode dan fasilitas (b) Fungsi Manajemen meliputi perencanaan,

    pengorganisasian dan pengendalian (c) Pelaksanaan berorientasi menghasilkan

    jasa, produk dan pelatihan (d) Pemasaran (e) Pelayanan Konsumen (f) Output,

    tenaga yang terampil dan siap pakai di industri, serta menghasilkan produk

    maupun jasa yang laku jual dan peserta pelatihan memiliki ketrampilan (skill)

    yang dapat diterapkan didunia industri. (2) Faktor faktor yang manghambat

    pelaksanaan Unit Produksi di SMK Negeri 2 Klaten adalah sebagai berikut : (a)

    Waktu pelaksanaan, unit produksi di smk ini masih relatif kurang (b) Kurikulum

    pembelajaran di sekolah (c) Keterbatasan alat (d) Persaingan dengan industri (e)

    Hubungan dengan pasar atau konsumen, adanya beberapa kasus yang membuat

    hubungan antara unit produksi smk dan konsumen menjadi tidak baik. (3) Cara

    mengatasi hambatan - hambatan dalam Pelaksanaan Unit Produksi di SMK Negeri2 Klaten adalah sebagai berikut : (a) Mengusahakan agar waktu pelaksanaan UP

    dengan proses KBM tidak berjalan bersamaan. (b) Pihak sekolah berusaha untuk

    menyusun kurikulum pendidikan yang dirasa sesuai dengan kebutuhan di Industri.

    (c) Memperbaiki pelaksanaan perawatan alat agar alat yang dipergunakan dapat

    bekerja secara maksimal. Selain itu pihak SMK berusaha untuk membeli alat

    ataupun berusaha mendapatkan hibah alat dari instansi yang terkait (d)

    Mengusahakan sebaik mungkin agar produk UP tidak kalah saing dengan produk

    industri baik kualitas maupun harga (e) Pihak sekolah sudah memberikan

    pelayanan sebaik mungkin kepada konsumen agar terjalin hubungan kerjasama

    yang baik antara sekolah dengan pihak industri.

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    7/84

    vii

    MOTTO

    Jadikanlah Sabar dan Sholat sebagai Penolongmu, dan Sesungguhnya yang

    demikian itu sangat Berat, kecuali bagi Orang-orang yang Khusyu

    ( Qs. Al Baqarah : 45 )

    Sesunguhnya Sesudah Kesulitan itu ada Kemudahan.

    ( Qs. An Nashr )

    Hidup Adalah Perjuangan.

    Hidup Adalah Belajar, Belajar menjadi lebih Baik.

    Belajar bersyukur meski tak cukup, Belajar ikhlas meski tak rela, Belajar taat

    meski berat, Belajar sabar meski terbebani.

    Tidak Ada Harga Atas Waktu, tetapi Waktu sangat Berharga,

    Memiliki Waktu tidak menjadikan Kita Kaya tetapi menggunakannya dengan

    Baik adalah Sumber dari semua Kekayaan.

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    8/84

    viii

    PERSEMBAHAN

    Segala yang pernah dilalui jadikanlah suatu pengalaman, segala yang sedang

    dilalui adalah kenyataan, dan segala yang akan dilalui adalah harapan dan cita-cita

    Karya ini dipersembahkan kepada:

    1.

    Allah SWT

    2. Kupersembahkan karyaku ini untukmu wahai

    bangsa Indonesiaku, semoga Allah senantiasa

    memberikan kekuatan dan hidayah-Nya

    kepadamu dalam menghadapi kemelut bangsa ini.

    3. Ibu dan Ayah tercinta (yang akan selalu ada dalam

    setiap doa ku)

    4. Keluargaku

    5. Rekan-rekan PTS/ B

    6.

    Almamater

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    9/84

    ix

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa atas

    segala limpahan nikmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan

    penulisan Skripsi ini, untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar

    Sarjana Pendidikan.

    Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan

    penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan

    yang timbul dapat teratasi. Untuk itu dikesempatan yang berbahagia ini, penulis

    menyampaikan ucapan terima kasih atas segala bantuannya kepada yang

    terhormat:

    1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

    Surakarta.

    2. Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu

    Pendidikan UNS Surakarta.

    3. Ketua Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik dan

    Kejuruan FKIP UNS Surakarta.

    4. Kepala Sekolah dan keluarga besar SMK Negeri 2 Klaten.

    5. Bapak Drs. Agus Efendi, M.Pd, Sebagai Dosen Pembimbing I

    6. Bapak Drs. Bambang Sulistyo Budhi Sebagai Dosen Pembimbing II

    7. Kedua orang tuaku dan keluarga atas dukungan moril dan material yang telah

    diberikan selama ini.

    8. Teman-teman PTB 2004 dan semua teman-teman kampus PTK.

    9.

    Rekan-rekan kos.10.Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan

    dukungan dan bantuan sehingga dapat terselesaikan skripsi ini.

    Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari

    Allah SWT. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan di

    dalam penyusunan Skripsi ini yang sebenarnya tidak dikehendaki. Akhir kata

    penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    10/84

    x

    pendidikan dan dapat meningkatkan kualitas pendidikan seperti yang diharapkan

    oleh semua pihak. Semoga Allah Taala selalu membimbing kita semua. Amin.

    Surakarta, Oktober 2010

    Penulis

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    11/84

    xi

    DAFTAR ISI

    Halaman

    JUDUL .................................................................................................... i

    PENGAJUAN ......................................................................................... ii

    PERSETUJUAN ..................................................................................... iii

    PENGESAHAN ...................................................................................... iv

    ABSTRAK .............................................................................................. v

    MOTTO .................................................................................................. vii

    PERSEMBAHAN ................................................................................... viii

    KATA PENGANTAR ............................................................................ ix

    DAFTAR ISI ........................................................................................... xi

    DAFTAR TABEL ................................................................................... xiii

    DAFTAR GAMBAR .............................................................................. iv

    DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xv

    BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1

    A.

    Latar Belakang Masalah ................................................. 1

    B.Perumusan Masalah ........................................................ 2

    C.Tujuan Penelitian ............................................................ 3

    D.

    Manfaat Penelitian .......................................................... 3

    BAB II LANDASAN TEORI .......................................................... 4

    A. Tinjauan Pustaka ........................................................... 4

    1. Model ........................................................................ 4

    2.

    Pengelolaan ............................................................... 4

    3. Unit Produksi ............................................................ 5

    4.

    Pendidikan Kejuruan ................................................. 8

    B. Penelitian yang Relevan ................................................ 10

    C. Kerangka Bepikir .......................................................... 12

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................... 15

    A.Tempat dan Waktu Penelitian ........................................ 15

    B.

    Bentuk dan Strategi Penelitian ....................................... 16

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    12/84

    xii

    C.Sumber Data ................................................................... 17

    D.

    Teknik Sampling (Cuplikan) .......................................... 18

    E.Teknik Pengumpulan Data ............................................. 18

    F.Validitas Data ................................................................. 19

    G.

    Analisis Data .................................................................. 20

    H.Prosedur Penelitian ......................................................... 21

    BAB IV HASIL PENELITIAN ......................................................... 23

    A.

    Deskripsi Lokasi Penelitian ............................................ 23

    B.Deskripsi Temuan Studi Penelitian ................................. 30

    C.Interprestasi Data Hasil Penelitian .................................. 59

    BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ..................... 65

    A.Kesimpulan ..................................................................... 65

    B.Implikasi ......................................................................... 67

    C.

    Saran ............................................................................... 67

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 69

    LAMPIRAN ............................................................................................ 71

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    13/84

    xiii

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 1 Jadwal Penelitian......................................................................... 15

    Tabel 2 Rencana Kegiatan Unit Produksi SMK ...................................... 33

    Tabel 3 Daftar Hasil Benda Kerja Siswa yang sudah Terjual Prgram

    Keahlian Teknik Audio Video .................................................... 44

    Tabel 4 Daftar Hasil Benda Kerja Siswa yang sudah Terjual Program

    Keahlian Teknik Pengecoran Logam .......................................... 56

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    14/84

    xiv

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 1 Kerangka Berpikir .................................................................. 14

    Gambar 2 Teknik Validitas Data ............................................................ 20

    Gambar 3 Proses Analisis Interaktif ....................................................... 20

    Gambar 4 Struktur Organisasi Sekolah................................................... 26

    Gambar 5 Struktur Organisasi Unit Produksi SMK/Pusat ...................... 36

    Gambar 6 Alur Kegiatan Unit Produksi SMK ........................................ 37

    Gambar 7 Struktur Organisasi Unit Produksi Program Keahlian

    Konstruksi Batu Beton ........................................................... 40

    Gambar 8 Struktur Organisasi Unit Produksi Program Keahlian

    Teknik Audio Video............................................................... 43

    Gambar 9 Struktur Organisasi Unit Produksi Program Keahlian

    Instalasi Listrik ....................................................................... 47

    Gambar 10 Struktur Organisasi Unit Produksi Program Keahlian

    Teknik Pemesinan .................................................................. 50

    Gambar 11 Struktur Organisasi Unit Produksi Program Keahlian

    Teknik Pengecoran Logam .................................................... 55

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    15/84

    xv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Unit Produksi ................................... 71

    Lampiran 2. Foto Hasil Pelaksanaan Unit Produksi (Produk) .................. 79

    Lampiran 3. Pedoman Wawancara dan Observasi .................................. 89

    Lampiran 4. Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 138

    Lampiran 5. Perijinan Penelitian ............................................................... 143

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    16/84

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, dalam dunia

    industri juga mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga membutuhkan

    tenaga terampil yang siap kerja di dunia industri. Untuk menghadapi kenyataan

    diatas maka diperlukan suatu lembaga atau badan institusi pendidikan yang dapat

    menghasilkan tenaga kerja terampil dan siap pakai di dalam dunia industri

    maupun dunia usaha. Dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

    merupakan salah satu badan institusi pendidikan yang bertujuan mencetak tenaga

    kerja terampil yang siap pakai di dunia industri maupun dunia usaha. Snedden

    (1971) menerangkan bahwa Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang

    diarahkan untuk mempelajari bidang khusus, agar para lulusan memiliki keahlian

    tertentu seperti bisnis, pabrikasi, pertanian, kerumahtanggaan, otomotif

    telekomunikasi, listrik, bangunan dan sebagainya.

    Perkembangan dunia industri dan dunia usaha yang semakin pesat,

    mempengaruhi permintaan dunia industri dan dunia usaha akan kebutuhan tenaga

    kerja terampil dan siap pakai di dalam dunia industri maupun dunia usaha serta

    menguasai bidang teknologi industri tertentu akan terus meningkat. Atas dasar

    tersebut pemerintah Indonesia menempatkan pendidikan dan pelatihan kejuruan

    serta teknologi pada prioritas yang utama. Salah satu kebijakan yang dapat

    membantu terwujudnya hal tersebut di atas adalah mendirikan unit unit usaha di

    setiap SMK yang dapat dikelola secara profesional. Pendirian unit produksi

    dimaksudkan untuk meningkatkan profesionalisme dan menumbuhkan jiwa

    kewiraswastaan guru, staf dan siswa. Alternatif ini diambil karena SMK

    mempunyai sumber daya manusia dan sarana yang tidak kalah dengan dunia

    kerja. Upaya pemberdayaan sekolah melalui unit produksi ini juga diperkuat

    dengan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 tentang Unit Produksi di

    SMK.

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    17/84

    2

    Selain itu, ISO (International Organization for Standardization) sebagai

    badan internasional yang mengurusi sertifikasi ISO bagi perusahaan perusahaan

    di dunia mengeluarkan standar atau sertifikan yang mewajibkan suatu badan atau

    institusi untuk menghasilkan suatu barang produksi yang mempunyai kualifikasi

    kualitas tertentu (kestabilan mutu produk).

    Kenyataan pelaksanaan dilapangan menunjukkan bahwa kebijakan

    pendirian unit produksi di SMK tidaklah mudah, banyak sekali hambatan yang

    ditemui. Hambatan tersebut bisa dilihat dari potensi wilayah, potensi sekolah,

    sumber daya sekolah, tingkatan sekolah, sistem sekolah dan lainnya. Hambatan

    hambatan tersebut berakibat pada pelaksanaan pendirian unit produksi berjalan

    apa adanya dan belum mengarah pada bentuk usaha yang sungguh sungguh dan

    dikelola secara profesional (Kir Haryono, 1996). Hambatan dan masalah yang

    dihadapi sekolah dalam pelaksanaan unit produksi merupakan kenyataan yang

    perlu dikaji. Oleh karena itu, perlu diadakannya penelitian yang mengungkap

    lebih jauh tentang keberhasilan pengelolaan unit produksi di SMK.

    Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian pada SMK Negeri 2 Klaten

    dengan judul Model Pengelolaan Unit Produksi Di SMK Negeri 2 Klaten Tahun

    Ajaran 2008/2009.

    B. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dibuat rumusan masalah

    sebagai berikut :

    1. Bagaimanakah Model Pengelolaan Unit Produksi di SMK Negeri 2 Klaten ?

    2.

    Apakah faktor faktor yang menghambat pelaksanaaan Unit Produksi di

    SMK Negeri 2 Klaten ?

    3.

    Bagaimana cara yang dilakukan oleh pengelola Unit Produksi SMK dalam

    mengatasi hambatan hambatan tersebut ?

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    18/84

    3

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah :

    1. Untuk mengetahui Model Pengelolaan Unit Produksi di SMK Negeri 2

    Klaten.

    2.

    Untuk mengetahui faktor faktor yang menghambat pelaksanaaan Unit

    Produksi di SMK Negeri 2 Klaten.

    3. Untuk mengetahui cara yang dilakukan oleh pengelola Unit Produksi dalam

    mengatasi hambatan hambatan tersebut.

    D. Manfaat Penelitian

    Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara

    teoritis maupun praktis.

    1. Secara Teoritis

    a.

    Untuk memperkaya khasanah penelitian yang menyangkut dan berhubungan

    dengan Model Pengelolaan Unit Produksi Sekolah Menengah Kejuruan

    (SMK).

    b.

    Sebagai pertimbangan untuk penelitian yang lebih lanjut.

    c. Sebagai pembanding untuk pengembangan pada penelitian yang sejenis.

    2. Secara Praktis

    a.

    Bagi kepala SMK Negeri 2 Klaten, hasil penelitian ini diharapkan dapat

    dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan unit produksi dan

    sebagai terobosan untuk mengatasi kekurangan unit produksi yang sedang

    dilaksanakan.

    b.

    Bagi pengelola unit produksi SMK Negeri 2 Klaten, hasil penelitian ini

    diharapkan dapat dijadikan gambaran dasar untuk mengadakan perbaikan dan

    pengembangan.

    c. Sebagai bahan informasi bagi pembaca untuk menambah ilmu pengetahuan

    tentang Model Pengelolaan Unit Produksi SMK Negeri 2 Klaten.

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    19/84

    4

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Tinjauan Pustaka

    1. Model

    Pengertian model menurut kamus besar bahasa Indonesia Model

    diartikan sebagai pola (contoh, acuan, ragam) dari sesuatu yang akan dibuat atau

    dihasilkan . (Departemen P dan K, 1984: 75). Sedangkan menurut Simamarta

    (1983: ix), mengartikan : Model adalah abstraksi dari sistem sebenarnya dalam

    gambaran yang lebih sederhana serta mempunyai tingkat prosentase yang

    menyeluruh. Lebih lanjut lagi, Simamarta (1983: ix), mengartikan : Model

    adalah abstraksi dari realitas dengan hanya memusatkan perhatian pada beberapa

    sifat dari kehidupan sebenarnya.

    (http://www.damandiri.or.id/, 28 Desember 2008)

    Berdasarkan pendapat pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

    merupakan suatu bentuk pola yang dicontoh, baik dalam bentuk fisik suatu hasil

    kerja atau gambaran (abstraksi) kenyataan.

    2. Pengelolaan

    Pengelolaan berasal dari kata kelola. Menurut W. J. S. Poerwadarminta

    (1976: 469) Kelola, mengelola (kan) : mengurus (perusahaan, pemerintahan,

    dsb); melakukan (pekerjaan dsb); menyelenggarakan (perayaan dsb). Lebih

    lanjut lagi, W. J. S. Poerwadarminta (1976: 469) mengartikan pengelolaan sebagai

    penyelenggaraan.

    Sedangkan Arikunto (1989) mengemukakan bahwa : Pengelolaan sama

    pengertiannya dengan manajemen yaitu pengurusan . Pendapat ini diperkuat oleh

    Pidarta (1988) bahwa manajemen mengandung pengertian : mengelola.

    Berdasarkan dua pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan

    mengandung pengertian yang sama dengan manajemen. Jadi pengelolaan dapat

    diartikan sebagai cara untuk mengurus atau menyelenggarakan sesuatu.

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    20/84

    5

    3. Unit Produksi (UP)

    Salah satu kebijakan pemerintah untuk meningkatkan profesionalisme

    dan menumbuhkan jiwa kewiraswastaan guru, staf dan siswa SMK yaitu dengan

    pendirian unit produksi.

    a. Pengertian Unit Produksi

    Unit Produksi sendiri dapat didefinisikan sebagai berikut :

    1) Menurut Sukardi (1992), Unit Produksi adalah bagian dari perkembangan

    kegiatan bengkel yang difokuskan kepada memproduksi barang atau jasa

    tersebut, atau pesanan dari masyarakat sekitar sekolah.

    2) Kepmendikbud Nomor 0490/U/1992 pasal 44 ayat 8 mendefinisikan Unit

    Produksi sebagai satuan usaha pada SMK yang memproduksi barang atau

    layanan jasa yang pelaksanaannya diintegrasikan kedalam kegiatan kurikulum

    atau ekstra kurikuler.

    3)

    Dikmenjur (1993) mendefinisikan Unit Produksi adalah suatu upaya

    mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki oleh SMK, agar dapat

    dimanfaatkan untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan dan peningkatan

    kesejahteraan warga SMK.

    4) Dikmenjur (1997) mendefinisikan unit produksi sekolah adalah suatu proses

    kegiatan usaha yang dilakukan di dalam sekolah, bersifat bisnis ( profit

    oriented )dengan para pelaku warga sekolah, mengoptimalkan sumber daya

    sekolah dan lingkungan, dalam berbagai bentuk unit usaha sesuai dengan

    kemampuan yang dikelola secara profesional.

    Berdasarkan pendapat pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa unit

    produksi sebagai suatu usaha adalah suatu aktifitas yang berkesinambungan dalam

    mengelola sumber daya sekolah untuk menghasilkan barang atau jasa yang akan

    dijual untuk mendapatkan keuntungan.

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    21/84

    6

    b. Tujuan Unit Produksi

    Penyelenggaraan dan pengembangan unit produksi di SMK mempunyai

    tujuan yang berdasarkan pengertian unit produksi.

    1) Di dalam Kepmendikbud nomor 0490/U/1992 pasal 29 ayat 2 menyebutkan

    bahwa :

    Tujuan unit produksi adalah : (1) memberi kesempatan kepada siswa dan

    guru mengerjakan pekerjaan praktek yang berorientasi kepada pasar ; (2)

    mendorong siswa dan guru dalam hal pengembangan wawasan ekonomi dan

    kewiraswastaan ; (3) memperoleh dana tambahan bagi penyelenggaraan

    pendidikan ; (4) meningkatkan pendayagunaan sumber daya pendidikan

    yang ada disekolah ; dan (5) meningkatkan kreatifitas siswa dan guru.

    2) Sedangkan Sukardi (1992) mengemukakan bahwa :

    Tujuan unit produksi di sekolah kejuruan adalah : (1) Mendidik para lulusan

    agar mempunyai kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan

    kebutuhan masyarakat ; (2) Menimbulkan kepercayaan kepada calon guru

    untuk menciptakan pekerjaan ; (3) Sebagai tempat latihan kerja dan

    memperoleh pengalaman bekerja dengan masyarakat.

    3) Sarbiran (1992) juga menyatakan bahwa tujuan unit produksi adalah :

    Memberikan pelayanan sebagai suatu bentuk aktualisasi pengabdian

    lembaga pendidikan kepada masyarakat.

    4) Oleh Dikmenjur (1997) tujuan unit produksi diperinci lagi yaitu :

    Tujuan penyelenggaraan unit produksi adalah : (1) untuk meningkatkan

    kualitas tamatan dalam berbagai segi terutama dalam hal pengetahuan dan

    keterampilan ; (2) sebagai sarana praktek kerja langsung siswa ; (3)

    membantu pendanaan untuk pemeliharaan, penambahan fasilitas dan biaya

    biaya pendidikan lainnya ; (4) menambah semangat kebersamaan ; (5) untuk

    mengembangkan sikap mandiri dan percaya diri dalam pelaksanaan kegiatan

    praktek siswa ; (6) melatih keberanian mengambil resiko yangdiperhitungkan ;(7) mendukung pelaksanaan dan pencapaian Pendidikan

    Sekkolah Seutuhnya (PSS) ; (8) memberikan kesempatan kepada siswa dan

    guru untuk mengerjakan pekerjaan praktek berorientasi pasar ; (9)

    meningkatkan kreatifitas siswa dan guru ; (10) menumbuhkan sikap

    profesional produktif pada siswa dan guru ;(11) melatih siswa untuk tidak

    tergantung kepada orang lain ;(12) sebagai wadah PSG bagi siswa yang

    tidak mendapatkan tempat pelatihan ;(13) menjalin hubungan yang lebih

    baik dengan usaha / industri atau masyarakat lain atas terbukanya fasilitas

    untuk umum dan hasil hasil produksinya ; dan (14) meningkatkan kegiatan

    intra, ko dan ekstra kurikuler.

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    22/84

    7

    c. Fungsi unit produksi

    Unit produksi yang layak bisa dijadikan wahana belajar sambil bekerja

    (learning by doing) bagi siswa SMK atau tempat magang bagi tamatan yang

    belum bekerja (Dikmenjur, 1993).

    Menurut Dikmenjur (1997) disebutkan bahwa unit produksi pada sekolah

    kejuruan berfungsi untuk :

    1)Membuat keputusan keputusan penting dan mengambil resiko tentang

    tujuan dan sasaran usaha sekolah pada bidang apa saja sebagai peluang,

    pasar mana saja yang akan dilayani, skala usaha, permodalan, kriteria

    pegawai/karyawan, dan cara cara pengawasan serta pengendaliannya.

    2)

    Mencari dan menciptakan berbagai cara baru, terobosan baru dalammendapatkan masukkan, kerjasama dengan dunia usaha lain, serta

    mengolah bahan (input)menjadi barang atau jasa (output)yang menarik

    dan memasarkannya untuk memuaskan langganan dan sekaligus

    memperoleh keuntungan bagi sekolah dan warga sekolah baik secara

    edukatif, ekonomi maupun sosial.

    3)Mengenali lingkungan dalam rangka mencari dan menciptakan peluang

    usaha serta untuk memanfaatkan mengendalikan lingkungan kearah

    yang menguntungkan bagi sekolah dan warga sekolah.

    4)Sebagai pengembangan usaha yang dimungkinkan dapat menciptakan

    lapangan kerja, mengahasilkan barang/jasa yang lebih baik, bermanfaat

    dan melakukan pengembangan/akumulasi modal manusia dan sarana

    teknologi di sekolah.

    d. Manfaat Unit Produksi

    Penyelenggaraan dan pengembangan unit produksi di SMK menurut

    Dikmenjur (1997) akan memberikan manfaat sebagai berikut :

    1)Manfaat edukatif, yaitu : (1) dapat meningkatkan pengetahuan siswa,

    guru dan karyawan ; (2) dapat meningkatkan keterampilan siswa, guru

    dan karyawan ; (3) dapat meningkatkan kemampuan berorganisasiwarga sekolah dalam bidang usaha ; (4) melatih disiplin dan inisiatif ;

    (5) melatih siswa memberikan jasa pelayanan ; (6) menambah intensitas

    belajar siswa ; (7) membantu terselenggaranya PBM dengan lebih baik ;

    (8) membantu pelaksanaan PSG ; (9) sebagai wahana pelatihan

    kejuruan, belajar sambil bekerja/tempat magang bagi tamatan yang

    belum bekerja ; dan (10) dapat mengikuti perkembangan IPTEK.

    2)Manfaat Ekonomis Bagi Warga Sekolah, yaitu : (1) meningkatkan

    penghasilan bagi guru dan karyawan ; (2) meningkatkan kesejahteraan

    bagi siswa, guru dan karyawan ; (3) meningkatkan keberanian

    mengambil sikap berusaha yang diperhitungkan secara ekonomis ; (4)

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    23/84

    8

    menurunkan biaya pendidikan yang harus ditanggung oleh siswa ; dan

    (5) menciptakan lapangan kerja bagi warga sekolah.

    3)

    Manfaat Ekonomis Bagi Sekolah, yaitu : (1) meningkatkan pendapatansekolah menuju kearah mandiri ; (2) menambah sumber biaya perawatan

    fasilitas sekolah ; (3) menambah sumber biaya operasional pendidikan

    (PBM praktek) di sekolah ; dan (4) dapat menambah jumlah fasilitas

    belajar mengajar di sekolah.

    4)Manfaat Sosial, yaitu : (1) secara intern sekolah, dapat meningkatkan

    rasa kebersamaan dan tanggungjawab antar warga serkolah dalam

    melaksanakan proses pendidikan, di samping itu dapat menumbuhkan

    semangat usaha bersama antar warga sekolah untuk meningkatkan

    kehidupannya ; (2) secara ekstern (diluar sekolah) dapat

    mensosialisasikan sekolah dengan masyarakat umum, dunia usaha,

    lembaga dan lain lain, baik mengenai operasionalisasi pendidikan,tamatan yang dihasilkan serta produk usaha yang dihasilkan.

    4. Pendidikan Kejuruan

    Salah satu lembaga penyelenggara Unit Produksi adalah pendidikan

    kejuruan. Pendidikan kejuruan sendiri dapat didefinisikan sebagai berikut:

    a. Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik

    untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu. (UUSPN 2 1989)

    b.

    Dalam PP 28 tahun 1990 Pasal 1 ayat 3 disebutkan bahwa Pendidikan

    Kejuruan adalah pendidikan pada jenjang menengah yang mengutamakan

    pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan

    tertentu.

    c. Menurut Snedden (1971: 8) Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang

    diarahkan untuk mempelajari bidang khusus, agar para lulusan memiliki

    keahlian tertentu seperti bisnis, pabrikasi, pertanian, kerumahtanggaan,

    otomotif telekomunikasi, listrik, bangunan dan sebagainya.

    d. Pendidikan kejuruan dapat diklasifikasikan ke dalam jenis pendidikan khusus

    (specialized education) karena kelompok pelajaran atau program yang

    disediakan hanya dipilih oleh orang-orang yang memiliki minat khusus untuk

    mempersiapkan dirinya bagi lapangan pekerjaan di masa mendatang.(

    Suharsimi Arikunto, 1990: 1)

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    24/84

    9

    Jadi pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang bertujuan untuk

    membentuk atau meghasilkan lulusan yang terampil dalam salah satu bidang

    keahlian tertentu, sehingga lulusan tersebut akan dapat bekerja dalam bidang

    tertentu tersebut.

    Pendidikan kejuruan mempunyai karakteristik yang berbeda dengan

    pendidikan umum, baik itu ditinjau dari kriteria pendidikan, subtansi pelajaran

    dan lulusan. Sonhadji (2006) dalam http: //www.acehforum.or.id/, 28 Desember

    2008 menyebutkan:

    Kriteria yang harus dimiliki oleh pendidikan kejuruan adalah: (1) orientasi

    pada kinerja individu dalam dunia kerja; (2) jastifikasi khusus padakebutuhan nyata di lapangan; (3) fokus kurikulum pada aspek-aspek

    psikomotorik, afektif, dan kognitif; (4) tolok ukur keberhasilan tidak hanya

    terbatas di sekolah; (5) kepekaan terhadap perkembangan dunia kerja; (6)

    memerlukan sarana dan prasarana yang memadai; dan (7) adanya dukungan

    masyarakat.

    Salah satu contoh penyelenggara pendidikan kejuruan tingkat menengah

    adalah SMK. Hal ini dapat dilihat dari tujuan diselenggarakan pendidikan di

    SMK.

    Pendidikan di SMK bertujuan :

    a. Mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang

    lebih tinggi dan / atau meluaskan pendidikan dasar.

    b. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam

    mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial budaya

    dan alam sekitarnya.

    c.

    Meninggkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri

    sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan

    kesenian.d. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan

    sikap professional.

    (http://www.smkn1cmi.org/, 04 Januari 2009)

    Dalam Depdiknas (2000: 276) juga disebutkan bahwa tujuan

    diselenggarakannya pendidikan menegah kejuruan adalah sebagai berikut:

    Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah menyiapkan siswa untuk

    memasuki lapangan serta mengembangkan sikap profesional, menyiapkan

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    25/84

    10

    siswa agar mampu mengembangkan diri, menyiapkan tenaga kerja tingkat

    menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini

    maupun masa yang akan datang, dan menyiapkan tamatannya agar menjadiwarga negara yang produktif, adaptif dan kreatif.

    Jadi SMK bertujuan untuk mengembangkan dan membentuk kemampuan

    siswa sehingga akan mampu untuk terjun didunia usaha sebagai tenaga terampil

    dan professional.

    Selain tujuan diselenggarakan pendidikan di SMK, pendidikan

    menengah kejuruan juga mempunyai arti penting bagi pembangunan di Indonesia.

    Hal ini tercantum dalam Garis Besar Haluan Negara (1998: 138) adalah sebagai

    berikut:

    a. Sistem pendidikan perlu disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan

    disegala bidang yang memerlukan jenis-jenis keahlian dan ketrampilan

    serta dapat sekaligus meningkatkan produktifitas, kreativitas, mutu, dan

    efisiensi kerja. Dalam hubungan ini berbagai tingkat dan jenis

    pendidikan serta latihan kejuruan dan politeknik, perlu lebih diperluas

    dan ditingkatkan mutunya dalam rangka mempercepat dipenuhinya

    kebutuhan tenaga kerja yang cakap dan terampil bagi pembaharuan di

    segala bidang.

    b.

    Perlu dilanjutkan dan semakin ditingkatkan usaha-usaha pembinaan

    secara fungsional dan terintegrasi bidang pendidikan umum dan

    kejuruan dalam rangka tercapainya suatu sistem pembinaan pendidikan

    secara nasional, mantap dan terpadu.

    B. Penelitian yang Relevan

    Dharono (1996) dalam penelitian tentang optimalisasi unit produksi

    dalam peningkatan kualitas proses belajar mengajar diperoleh kesimpulan bahwa

    peran siswa dalam kegiatan unit produksi belum optimal, baru ada beberapa siswasaja yang terlibat dalam kegiatan unit produksi.

    Sejalan dengan penelitian diatas Widarto (1997) juga menyimpulkan

    bahwa peran siswa dalam proses masih kecil yaitu sekitar 2%, dan unit produksi

    sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai wahana belajar dan berlatih dari apa yang

    dikerjakan, unit produksi sendiri dapat dijadikan wadah pembinaan jiwa

    kewiraswastaan. Konstribusi unit produksi secara finansial dan edukatif, sehingga

    dapat dikatakan bahwa unit produksi cukup efektif dalam meningkatkan kualitas

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    26/84

    11

    siswa. Hal ini dijelaskan setelah melakukan penelitian di unit produksi STM

    Pembangunan Yogyakarta.

    Subana (1999) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa : (1)

    perencanaan SDM yang dilaksanakan masih menggantungkan pada order yang

    akan datang, (2) seleksi dan penempatan SDM dilaksanakan dengan cara

    wawancara terhadap calon tenaga baru untuk mengetahui minat dan

    kemampuannya, belum ada acuan khusus dalam rekruitmen dan penempatan

    personil, (3) penilaian prestasi SDM yang dilakukan masih terbatas pada

    pengamatan tenaga kerja, kualitas dan kuantitas hasil pekerjaan, pengembangan

    SDM unit produksi yang kurang mendapat perhatian dan (4) pengawasan SDM

    unit produksi sebatas pengamatan pada waktu waktu tertentu jika order banyak

    dan pekerjaan diserahkan kepada SDM yang mampu.

    Munadi (1995) bahwa unit produksi terbukti sudah dapat membantu

    mengatasi pengadaan bahan praktek meskipun jumlahnya terbatas disamping itu

    kegiatan unit produksi telah memberikan konstribusi yang cukup besar bagi

    peningkatan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusianya. Hal ini

    terungkap dari hasil penelitiannya di unit produksi FPTK IKIP Yogyakarta.

    Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut persamaan

    dengan penelitian ini adalah adanya beberapa aspek unit produksi yang sama yaitu

    tentang SDM dan perencanaan serta tujuan dari pengadaan unit produksi.

    Sedangkan penelitian ini meneliti model pengelolaan unit produksi di SMK (studi

    kasus : SMK Negeri 2 Klaten), difokuskan pada aspek (1) input yang meliputi :

    SDM, modal, metode, fasilitas. (2) Fungsi Manajemen meliputi : perencanaan,

    pengorganisasian, pengendalian. (3) Pelaksanaan meliputi : pelatihan, produk,

    jasa. (4) Pemasaran (5) Pelayanan Konsumen dan (6) Output meliputi : lulusan

    siap pakai di industri dan pelatihan, produk, jasa yang laku jual.

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    27/84

    12

    C. Kerangka Berpikir

    Kegiatan unit produksi yang dilakukan oleh sekolah merupakan suatu

    replika dari perusahaan yang dilakukan di sekolah yang bertujuan untuk

    meningkatkan relevansi program sekolah dengan tuntutan lapangan kerja dengan

    cara memberikan kesempatan kepada guru dan siswa mengerjakan pekerjaan yang

    berorientasi pasar. Program unit produksi yang dilakukan lembaga pendidikan

    (SMK) juga memerlukan pengelolaan yang profesional agar menghasilkan tujuan

    yang diharapkan.

    Pengelolaan unit produksi harus dilakukan secara profesional terhadap

    input, proses agar apa yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan lancar.

    Inputnya adalah SDM (men), modal (money), metode (methods), fasilitas

    (materials dan machine). Prosesnya adalah interaksi antara fungsi manajemen

    dengan inputnya. Fungsi manajemennya meliputi perencanaan, pengorganisasian

    dan pengendalian.

    Perencanaan perlu dilakukan dalam unit produksi agar pihak pihak

    yang terkait dalam unit produksi mempunyai pedoman atau pegangan tentang

    sesuatu yang akan diproduksi.

    Pengorganisasian perlu dilakukan dalam unit produksi agar pihak pihak

    terkait dalam unit produksi mengetahui dengan jelas pembagian tugas, kewajiban

    dan hakhak masingmasing.

    Pengendalian/pengawasan merupakan kegiatan yang mengusahakan agar

    pelaksanaan unit produksi terlaksana sesuai rencana yang menjamin agar

    pelaksanaan unit produksi dapat mencapai tujuan dengan hasil baik dan efisien.

    Upaya upaya membuat strategi, pengambilan keputusan, penentuan rencana

    usaha atau produksi dan pengawasan harus ditetapkan dengan matang. Di samping

    itu pengendalian/pengawasan perlu dilakukan dalam unit produksi agar dapat

    mencegah sedini mungkin penyimpangan antara yang telah direncanakan dengan

    pelaksanaannya.

    Pelaksanaan perlu dilakukan dalam unit produksi agar perencanaan yang

    telah dibuat tadi dapat diwujudkan dengan sebaik baiknya sehingga tidak sia

    sia adanya perencanaan yang telah dibuat dengan susah payah tadi. Sistem

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    28/84

    13

    pengelolaan yang dikembangkan dalam pelaksanaan unit produksi adalah sistem

    pengelolaan yang berorientasi pada kualitas produk, jasa dan pelatihan.

    Dengan menggabungkan beberapa unsur yang mempengaruhi proses

    produksi yaitu SDM dan fasilitas, modal lainnya, sistem manajemen diperlukan

    untuk mengefektifkan dan mengefisienkan kegiatan produksinya. Apabila sistem

    pengelolaannya baik, kegiatan produksi akan berjalan lancar, maka kualitas

    produk, pelatihan dan jasa yang dihasilkan akan baik. Dengan demikian unit

    produksi akan berjalan efektif, efisien serta menguntungkan. Apabila kualitas

    produk, pelatihan dan jasa baik, maka dunia usaha atau konsumen yang

    memerlukan produk, pelatihan, dan jasa tersebut akan semakin tertarik. Dengan

    demikian keterkaitan sistem pengelolaan yang dijalankan dan dikembangkan

    dalam kegiatan unit produksi dengan dunia usaha atau konsumen dapat terlihat

    dari hasil produksi dan manfaatnya.

    Pemasaran dari hasil pelaksanaan unit produksi merupakan salah satu

    bagian kegiatan yang sangat penting agar semua unit usaha yang dikembangkan

    dapat dipasarkan dan terjual dengan baik. Hasil dari pemasaran ini oleh sebagian

    orang dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan dalam pelaksanaan unit produksi.

    Pemasaran ini dapat dilaksanakan dengan 2 cara yaitu pemasaran pra produksi dan

    pasca produksi. Yang dimaksud pemasaran pra produksi adalah pemasaran

    dilaksanakan dengan cara mencari atau menerima pesanan barang sesuai dengan

    keinginan konsumen. Sedangkan pemasaran pasca produksi adalah pemasaran

    yang dilaksanakan dengan cara menawarkan atau memamerkan barang hasil yang

    diproduksi dengan desain sendiri.

    Pelayanan konsumen merupakan kegiatan yang sangat diperlukan dalam

    unit produksi. Dari kegiatan ini dapat diketahui bagian mana yang harus

    dievaluasi atau diperbaiki dalam pelaksanaan unit produksi. Pelayanan konsumen

    ini dilaksanakan juga untuk menjalin hubungan yang baik dengan konsumen.

    Dari semua kegiatan dalam unit produksi tersebut sebenarnya

    mempunyai tujuan yang paling penting, yaitu untuk mencetak lulusan yang siap

    pakai di industri. Dari kegiatan ini diharapkan lulusan mengetahui kegiatan

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    29/84

    14

    Output

    Lulusan Siap Pakai Di Industri Pelatihan JasaProduk

    kegiatan yang sebenarnya di industri. Di samping itu, output dari kegiatan unit

    produksi yaitu menghasilkan produk/pelayanan jasa yang laku jual.

    Input

    Output

    Gambar 1. Kerangka Berpikir

    SDM Modal Metode Fasilitas

    FUNGSI MANAJEMEN

    PengorganisasianPerencanaan Pengendalian

    PELAKSANAAN

    Pelatihan Produk Jasa

    PEMASARAN

    PELAYANAN KONSUMEN

    UNIT PRODUKSI

    SMK N 2 KLATEN

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    30/84

    15

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Tempat dan Waktu Penelitian

    1. Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Klaten yang beralamat di

    desa Senden kecamatan Ngawen kabupaten Klaten. Alasan peneliti memilih

    lokasi tersebut karena:

    a. Belum ada penelitian yang sejenis di SMK Negeri 2 Klaten sejak sekolah

    tersebut memperoleh pengakuan sistem standar mutu ISO 9001:2000.

    b.

    SMK Negeri 2 Klaten telah memberlakukan program diklat 4 tahun, sehingga

    diharapkan terdapat model pengelolaan unit produksi yang lebih baik.

    2. Waktu Penelitian

    Waktu penelitian ini direncanakan pada bulan Juli 2008 Agustus 2010

    Adapun perinciannya adalah sebagai berikut:

    Tabel 1. Jadwal Penelitian

    Jenis Kegiatan Waktu

    Pengajuan Judul

    Pra Proposal

    Pra Penelitian/Survey

    Proposal

    Seminar Proposal

    Revisi

    Perijinan Penelitian

    Pelaksanaan Penelitian

    Analisa DataPenulisan Laporan

    Ujian

    Revisi

    29 Juli 2008

    02 Februari -

    18 Maret 21 Maret 2009

    22 Maret 06 Mei 2009

    02 Juni 2009

    04 Juni 08 Juni 2009

    19 Juni 21 Juli 2009

    24 Juli 20 Oktober 2009

    01 Agustus 21 Desember 200902 Maret 2009 Mei 2010

    24 Agustus 2010

    24 Agustus 2010 September 2010

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    31/84

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    32/84

    17

    C. Sumber Data

    Data dan informasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah berupa data

    kualitatif. Data-data tersebut akan digali dari beragam sumber data. Data-data

    dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

    1.

    Data Primer

    Data primer merupakan data yang didapat melalui sumber utama

    penyelenggara dan pelaku Pengelola Unit produksi. Selain itu data ini merupakan

    data yang didapat langsung dari hasil pengamatan dan wawancara peneliti di

    lokasi penelitian.

    2. Data Sekunder

    Data sekunder merupakan data yang didapat dari berbagai referensi yang

    berasal dari berbagai dokumen yang berhubungan dengan Unit Produksi. Data ini

    digunakan sebagai kajian pustaka dalam penelitian.

    Adapun sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah:

    1. Narasumber (informan)

    Narasumber yang dijadikan objek wawancara adalah sebagai berikut:

    a.

    Pihak kepala sekolah : Drs. Wahono, M.Pd

    b. Waka UPHI : Drs. Al. Waryono, MT

    c. Ketua Unit Produksi Pusat : Drs. Bambang EP

    d.

    Ketua Unit Produksi tiap Jurusan :

    1) Program Keahlian Kostruksi Batu Beton: Drs. Priyo Kuncoro

    2) Program Keahlian Teknik Audio Video (TAV): Purwanto, S.Pd

    3) Program Keahlian Instalasi Listrik : Drs. Sutarno

    4)

    Program Keahlian Pemesinan : Drs. Bambang EP

    5) Program Keahlian Mekanik Otomotif : Drs. H. Mulyadi

    6)

    Program Keahlian Pengecoran : Lugiman, S.Pd

    2. Tempat atau lokasi penelitian

    Tempat atau lokasi penelitian adalah SMK Negeri 2 Klaten yang terletak

    di desa Senden, kecamatan Ngawen, kabupaten Klaten.

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    33/84

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    34/84

    19

    3. Mencatat Dokumen (Content Analisys)

    Moleong (2001: 161) menjelaskan bahwa Dokumen adalah setiap bahan

    tertulis ataupun film dengan demikian metode ini untuk mencari data mengenai

    hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan penelitian dengan melihat atau

    meneliti dokumen. Dalam pegumpulan data secara Content Analisys peneliti

    tidak hanya mencari isi penting yang tersurat dalam arsip atau dokumen yang

    diperlukan, tetapi peneliti juga mencari makna yang tersirat dalam arsip atau

    dokumen tersebut.

    F. Validitas Data

    Data-data yang berhasil dikumpulkan oleh peneliti harus diusahakan

    kemantapan dan kebenarannya. Oleh karena itu harus dilakukan cara-cara yang

    tepat untuk mengembangkan validitas data yang diperolehnya.

    Trianggulasi merupakan cara yang paling umum digunakan bagi

    peningkatan validitas dalam penelitian kualitatif. Dalam H.B.Sutopo (2002),

    Patton (1984) menyatakan bahwa ada empat macam teknik trianggulasi, yaitu (1)

    trianggulasi data, (2) trianggulasi peneliti, (3) trianggulasi metodologis, (4)

    trianggulasi teoritis. Dari empat macam teknik trianggulasi tersebut, peneliti

    menggunakan salah satunya yaitu Trianggulasi data (sumber). Dalam trianggulasi

    data lebih menekankan pada sumber data, bukan pada teknik pengumpulan data

    atau yang lain.

    Peneliti mengumpulkan data mengenai Unit Produksi dari berbagai

    sumber. Data dari berbagai sumber ini kemudian diuji validitasnya dengan

    trianggulasi data (sumber). Untuk lebih jelasnya, proses trianggulasi data (sumber)

    dapat dilihat pada gambar berikut.

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    35/84

    20

    Pengumpulan Data

    Reduksi Data Sajian Data

    Penarikan Kesimpulan/

    Verifikasi

    Content

    Analisys

    Dokumen/ arsip

    Data Dokumen/ arsip

    Dokumen/ arsip

    Data

    Wawancara

    Observasi

    Content

    analis s

    Aktivitas

    Dokumen/

    arsi

    Informan

    Gambar 2. Teknik validitas data

    (Sumber: H.B Sutopo, 2002 : 80)

    G. Analisis Data

    Dalam proses analisis terdapat tiga komponen utama yang harus benar-

    benar dipahami oleh setiap peneliti kualitatif. Menurut Miles & Huberman (1974)

    dalam H.B.Sutopo (2002), tiga komponen utama tersebut adalah (1) reduksi data,

    (2) sajian data, dan (3) penarikan simpulan serta verifikasinya. Dalam penelitian

    ini, penulis menggunakan model analisis yang bersifat interaktif. Analisis yang

    bersifat interaktif ini berlangsung dalam bentuk siklus. Untuk lebih jelasnya, dapat

    dilihat dari gambar berikut.

    Gambar 3. Proses Analisis Interaktif

    (Sumber: H.B Sutopo, 2002 : 96)

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    36/84

    21

    Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa reduksi data dan sajian data

    dapat dilakukan dalam waktu yang hampir bersamaan. Reduksi data dan sajian

    data dilakukan setelah pengumpulan data sudah mendapatkan unit data dari

    sejumlah unit data yang diperlukan. Setelah itu, peneliti melakukan usaha untuk

    menarik kesimpulan dan verifikasi dari semua hal yang terdapat pada reduksi data

    dan sajian data. Bila simpulan dirasa kurang mantap, maka peneliti wajib

    melakukan kegiatan pengumpulan data kembali. Pengumpulan data ini sudah

    terfokus pada data-data yang dianggap kurang pada reduksi dan sajian data. Dari

    kegiatan tersebut, dapat dilihat bahwa penelitian ini berlangsung dalam bentuk

    siklus.

    H. Prosedur Penelitian

    Kegiatan penelitian ini seluruhnya direncanakan sebagai berikut:

    1. Persiapan

    Kegiatan persiapan ini meliputi kegiatan perijinan, penyusunan strategi

    pengumpulan data, strategi penelitian dan persiapan yang menyangkut alat-alat

    bantu pangumpulan data.

    Untuk lebih jelasnya, kegiatan persiapan adalah sebagai berikut:

    a. Penyusunan jadwal penelitian

    b.

    Penyusunan alat-alat bantu pengumpulan data. Hal ini termasuk pedoman

    pertanyaan dalam kegiatan wawancara

    c. Pengurusan perijinan ke Pembantu Dekan I dan Pembantu Dekan III FKIP

    Universitas Sebelas Maret

    d.

    Pengurusan perijinan penelitian ke SMK Negeri 2 Klaten

    2. Pengumpulan data

    Kegiatan pengumpulan data ini meliputi tentang pengumpulan data yang

    diperoleh melalui wawancara, arsip dan dokumen serta observasi langsung.

    Kemudian melakukan review dan pembahasan data yang telah terkumpul. Setelah

    itu mengelompokkan data sesuai dengan kelompok data masing-masing. Hal ini

    akan memudahkan untuk analisis data dan pengolahan data.

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    37/84

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    38/84

    23

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    A. Deskripsi Lokasi Penelitian (SMK Negeri 2 Klaten)

    1. LatarBelakangSMKNegeri2Klaten

    SMK Negeri 2 Klaten terletak di desa Senden kecamatan Ngawen

    kabupaten Klaten. SMK Negeri 2 Klaten merupakan salah satu SMK di

    Kabupaten Klaten sejak tahun pelajaran 2002/2003 telah melaksanakan Program

    Diklat 4 Tahun, termasuk dalam kelompok teknologi industri dengan

    mengembangkan 6 program keahlian meliputi : Teknik Konstruksi Bangunan

    (Teknik Konstruksi Batu Beton), Teknik Audio Video, Teknik Pemanfaatan

    Energi Listrik, Teknik Pemesinan, Teknik Mekanik Otomotif dan Teknik

    Pengecoran. Pada tahun pelajaran 2008/2009 telah menambah 2 program keahlian

    yaitu Teknik Komputer Jaringan dan Teknik Gambar Bangunan. Di samping itu,

    pada tahun pelajaran 2007/2008 SMK Negeri 2 Klaten mencanangkan SMK

    bertaraf Internasional pada tahun 2012.

    2. Data Umum Sekolah TahunAjaran2008/2009

    a. Data Sekolah

    1)

    Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Klaten

    2) Sertifikat ISO 9001:2000 : No. 01 100 086036 dari PT TUV

    Internasional Jakarta

    3) Alamat Sekolah : Senden, Ngawen, Klaten 57466

    4)

    Nama Kepala Sekolah : Drs. Wahono, M.Pd

    5) Nama Ketua Komite Sekolah / MS : H. Rifai Saleh Haryono, SH, Mhum

    6)

    Telp Sekolah : 0272 3100899

    7) Email / Website : [email protected] /

    www.smkn2klaten.sch.id

    8) No Statistik Sekolah : 321033203001

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    39/84

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    40/84

    25

    2) Jumlah Staf Tata Usaha

    a)

    PNS : 4 orang

    b) Guru Tidak Tetap : 18 orang

    3) Jumlah Siswa (th. 2008/2009) : 1400 orang

    4)

    Jumlah Siswa Kelas IV : 273 orang

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    41/84

    26

    KOMITE SEKOLAH

    H. Rifai Saleh H, SH,

    M.Hum

    KEPALA SEKOLAH

    Drs. Wahono, M.Pd

    KAPROG

    IKK/TBGS

    Drs. Parman

    WKS KURIKULUM

    Drs. Sri Purwono

    BENDAHARA (Dra. Sri Lestari)

    KEPALA TATA USAHA

    Drs. Supoyo

    WMM (Drs. Sri Purwono)

    LITBANG (Drs.Sarjono, M.Pd

    MAJELIS SEKOLAH

    H. Rifai Saleh H, SH,

    M.Hum

    WKS HUMAS/HI

    Drs. Al. Waryono, MT

    WKS PSDM

    Martini, S.Pd

    WKS KESISWAAN

    Drs. Purwoko

    KOORD. ICT

    Eko Priyono, ST

    WKS SARPRAS

    Drs. Kresno Kuncahyo

    KOORD. BP

    L. Nina A K, S.Pd

    KOORD. SAS

    Isnuwati, S.Pd,

    POKJA BKK

    Drs. Ig. Yuwono

    POKJA UP

    Drs. Bambang EP

    KOORD. PERPUS

    Hj. Purwaningsih, S.Pd

    POKJA PRAKERIN

    Warsono, S.Pd

    POKJA CC

    Drs. H. M Darobi

    KAPROG

    TAV/TKI

    Drs. Purwanto

    KAPROG TEK

    PT LISTRIK

    Drs. Sutarno

    KAPROG TEK

    PEMESINAN

    Sucipto, S.Pd

    KAPROG TEK

    PENGECORAN

    Lugiman, S.Pd

    KAPROG TEK

    MEK. OTO.

    Drs. H. Mulyadi

    Wali Kelas

    I,II,III,IV

    TKBB

    Wali Kelas

    I,II,III,IV

    TAV

    Wali Kelas

    I,II,III,IV

    TPLT

    Wali Kelas

    I,II,III,IV

    TPM

    Wali Kelas

    I,II,III,IV

    TP

    Wali Kelas

    I,II,III,IVTMO

    GURU/KARYAWAN

    3. Struktur Organisasi SMK Negeri 2 Klaten Tahun Ajaran 2008/2009

    Gambar 4. Struktur Oganisasi Sekolah

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    42/84

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    43/84

    28

    f. Meningkatkan kerjasama dengan pengguna tamatan guna

    menciptakan pasar kerja.

    6. Tujuan SMK Negeri 2 Klaten

    a.

    Mengembangkan organisasi sekolah yang tersistem untuk menjadi

    lembaga diklat yang bermutu dan profesional serta selalu

    mengupayakan peningkatan kualitas SDM dan etos kerja sesuai

    perkembangan IPTEK.

    b. Menyiapkan tamatan yang memiliki iman dan taqwa, berkepribadian

    unggul dan mampu mengembangkan diri dengan penyelenggaraan

    diklat bertaraf nasional.

    c. Menghasilkan tamatan yang kompeten, profesional dan mampu

    mandiri untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja baik tingkat lokal,

    nasional maupun internasional.

    d. Menjadi salah satu sumber informasi IPTEK bagi industri industri

    lokal, khususnya industri kecil dan menengah.

    e.

    Mengembangkan kemitraan dan kerjasama yang saling

    menguntungkan dengan institusi pasangan dan masyarakat dalam

    bisnis dan unit produksi.

    7.

    Kurikulum SMK Negeri 2 Klaten

    a. Kurikulum tahun 1999 untuk kelas III dan IV program keahlian :

    1) Tek. Konstruksi batu dan beton

    2)

    Tek. Audio video

    3) Tek. Pemanf. Tenaga listrik

    b.

    Kurikulum tahun 1999 untuk kelas IV.

    1) Tek. Pemesinan

    2) Tek. Mekanik otomotif

    3) Tek. Pengecoran logam

    c. Kurikulum 2004 implementatif untuk kelas II dan III program

    keahlian.

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    44/84

    29

    1) Tek. Pemesinan

    2)

    Tek. Mekanik otomotif

    3) Tek. Pengecoran

    d. Kurikulum 2004 implementatif untuk kelas II dan III untuk semua

    program keahlian.

    e. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) untuk kelas I semua

    program keahlian.

    f.

    Sekolah melaksanakan kurikulum dengan pendekatan :

    1) BBC ( Broad Based Curriculum )

    2) CBT ( Competency Based Training )

    3)

    PBT ( Product Based Training )

    8. Fasilitas SMK Negeri 2 Klaten

    Untuk menunjang KBM, SMK Negeri 2 Klaten mempunyai fasilitas

    antara lain :

    1. Ruang teori

    2.

    Bengkel bangunan kayu dan beton

    3. Bengkel elektronika

    4. Bengkel listrik

    5.

    Bengkel mesin

    6. Bengkel pengecoran logam

    7. Bengkel otomotif

    8. Perpustakaan

    9.

    Lap. Bahasa

    10. Lap. Information communication technology ( ICT )

    11.

    Ruang audio video audio ( AVA )

    12. Lapangan olah raga

    13. Ruang aula

    14. Ruang bimbingan konseling

    15. Ruang bursa kerja khusus

    16.

    Ruang gambar

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    45/84

    30

    B. Deskripsi Temuan Studi Penelitian

    1. Model Pengelolaan Unit Produksi Di SMK Negeri 2 Klaten

    a. Unit Produksi Pusat

    1) Input

    a)

    Sumber Daya Manusia (SDM)

    Sumber daya manusia yang dipakai dalam unit produksi berasal dari dua

    sumber : (1) SDM dari dalam sekolah, dan (2) SDM dari luar sekolah. Sumber

    daya manusia dari dalam sekolah adalah : guru, karyawan (toolman)dan siswa.

    Sedangkan sumber daya manusia dari luar sekolah adalah : tenaga ahli (pelaksana

    penggunaan mesin).

    b)

    Modal

    Adapun modal atau sumber biaya yang dipakai dalam kegiatan unit

    produksi adalah untuk produk barang pada saat PBM menggunakan dana dari

    sekolah, sedangkan jasa dan pelatihan pinjam dari bendahara sekolah. Di samping

    modal biaya, sekolah sudah tersedia modal fasilitas berupa peralatan atau mesin

    produksi yang cukup memadai untuk proses produksi.

    c)

    Metode

    Dalam kegiatan unit produksi, metode yang dipakai yaitu berawal dari

    seksi pemasaran mencari order ke konsumen. Order yang masuk ke dalam seksi

    pemasaran kemudian dialihkan ke dalam seksi perencanaan. Setelah

    direncanakan, kemudian diproses ke dalam seksi pelaksanaan.

    d) Fasilitas

    Fasilitas dalam kegiatan UP berupa barang (mesin dan peralatan). Secara

    keseluruhan fasilitas yang tersedia pada SMK N 2 Klaten untuk tiap tiap

    program keahlian sudah cukup memadai bahkan lebih untuk pelaksanaan UP/

    produksi. Di lihat dari segi kuantitas, fasilitas (mesin dan peralatan) masih

    terbatas.

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    46/84

    31

    2) Fungsi Manajemen

    a)

    Perencanaan

    Perencanaan yang dilaksanakan dalam unit produksi pada SMK N 2

    Klaten yaitu tersusunnya rencana program unit produksi dan rencana kegiatan unit

    produksi.

    Rencana program unit produksi SMK N 2 Klaten adalah sebagai berikut:

    A. Tujuan

    1.

    Meningkatkan pendapatan guru dan karyawan SMKN 2 Klaten

    2. Meningkatkan keterampilan guru dan karyawan

    3. Meningkatkan keterampilan siswa

    B.

    Jenis Kegiatan

    1. Memproduk barang barang yang laku jual

    2. Menjual jasa

    3.

    Mengadakan pelatihan

    C. Sasaran

    1. Masyarakat

    2.

    Siswa SMK yang fasilitasnya masih kurang

    D. Cara Pemasaran

    1. Melalui warga sekolah (guru, siswa dan semua karyawan)

    2.

    Pendekatan ke SMK yang fasilitasnya kurang

    3. Menyebarkan brosur

    E. Pelaksana

    1. Guru dan karyawan SMKN 2 Klaten

    2.

    Siswa SMKN 2 Klaten

    3. Tenaga ahli yang diambil dari luar

    F.

    Prosentase Pembagian Hasil

    1. Produk barang yang dilaksanakan pada saat PBM :

    a. Pemasaran : 5% dari harga jual

    b. Pelaksana : 40% dari harga jual

    c. UP Jurusan : 10% dari harga jual

    d.

    UP Pusat : 20% dari harga jual

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    47/84

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    48/84

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    49/84

    34

    (d) Mengadakan kerja sama dengan institusi pasangan yang terkait

    dengan pengembangan usaha.

    (e) Membuat laporan berkala dan tahunan.

    (3)Sekretaris bertugas sebagai berikut :

    (a)

    Mengadministrasi segala kegiatan unit produksi sekolah baik keluar

    maupun kedalam.

    (b) Membuat surat menyurat dengan pihak pihak terkait berhubungan

    dengan pengembangan unit produksi sekolah.

    (c) Menyiapkan rapat rapat unit produksi.

    (d) Menyusun laporan berkala dan akhir tahun.

    (4)

    Bendahara bertugas sebagai berikut :

    (a)Menerima dana yang dikelola oleh pengurus unit produksi sekolah.

    (b)Membukukan semua penerimaan dan pengeluaran keuangan unit

    produksi sekolah.

    (c)Mmbuat laporan keuangan unit produksi secara berkala dan akhir

    tahun.

    (5)

    Kendali Mutu bertugas mendorong dan mengendalikan seluruh kegiatan

    unit produksi sekolah agar selalu berusaha meningkatkan mutu pelayanan

    dan kegiatan serta hasil yang baik.

    (6)

    Pemasaran bertugas mendorong dan memotivasi semua unit usaha yang

    dikembangkan agar dapat dipasarkan dan terjual dengan baik.

    (7)Koordinator unit usaha bertugas merencanakan dan melaksanakan

    kegiatan usaha yang dikembangkan, dengan rincian sebagai berikut :

    (a)

    Merencanakan dan melaksanakan kegiatan usaha.

    (b)Mengatur tempat dan jadwal kegiatan yang telah ditetapkan.

    (c)

    Mengadministrasi semua kegiatan unit usaha yang dikembangkan.

    (d)Mengelola keuangan yang menjadi tanggung jawab dari usaha yan

    diselenggarakan.

    (e)Membuat laporan berkala dan tahunan.

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    50/84

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    51/84

    36

    Kepala Sekolah

    Drs. Wahono, M.Pd

    WAKA UPHI

    Drs. Al. Waryono, MT

    Sekretaris

    Drs. Darobi

    KasiUP Bangunan

    Drs, Joko M.

    Kasi UP Elektro

    Drs. Slamet H.

    Bendahara

    Drs. Ismadiyanto

    Ketua UP

    Drs. Bambang, EP

    Kasi UP Otomotif

    Drs. H. Mulyadi

    Kasi UP P. Logam

    HeruKaryono,

    S.Pd

    Kasi UP Listrik

    Drs. Sunarno

    Kasi UP Mesin

    Drs. Bambang, EP

    Gambar 5. Struktur Organisasi Unit Produksi SMK/Pusat

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    52/84

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    53/84

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    54/84

    39

    Sedangkan sumber daya manusia dari luar sekolah adalah : tenaga ahli (pelaksana

    penggunaan mesin).

    b) Modal

    Adapun modal atau sumber biaya yang dipakai dalam kegiatan unit

    produksi adalah berasal dari sekolah berupa peralatan atau mesin produksi.

    c) Metode

    Dalam kegiatan unit produksi, metode yang dipakai yaitu berawal dari

    seksi pemasaran mencari order ke konsumen. Order yang masuk ke dalam seksi

    pemasaran kemudian dialihkan ke dalam seksi perencanaan. Setelah

    direncanakan, kemudian diproses ke dalam seksi pelaksanaan.

    d)

    Fasilitas

    Fasilitas dalam kegiatan UP berupa barang (mesin dan peralatan) pada

    Program Keahlian Konstruksi Batu Beton sudah cukup memadai bahkan lebih

    mencukupi untuk proses produksi. Di lihat dari segi kuantitas, fasilitas (mesin dan

    peralatan) masih terbatas.

    2) Fungsi Manajemen

    a)

    Perencanaan

    Perencanaan yang dilakukan dalam unit produksi pada Program Keahlian

    Konstruksi Batu Beton sejauh ini adalah merencanakan prosentase pembagian

    hasil keuntungan dari UP, sedangkan untuk perencanaan dalam pelaksanaan dan

    program kerja UP tidak begitu aktif hanya berdasarkan masukan masukan dari

    lingkungan guru yang pernah masuk dalam UP. Hal itu disebabkan karena guru

    sudah terbebani dengan kegiatan belajar mengajar (KBM) sehingga guru tidak

    dapat aktif atau fokus dalam UP.

    b)Pengorganisasian

    Struktur organisasi dalam UP jurusan bangunan meliputi : Kepala

    Sekolah, Ketua Program, Ketua UP, Bendahara, Sekretaris, Sie Produksi, Sie

    Pemasaran, Sie Perencanaan/QC. Menurut struktur organisasi yang sudah ada

    sejauh ini yang aktif dalam UP adalah Kaprog dan Ketua UP dengan dibantu oleh

    beberapa guru yang berkompeten dalam UP, dimisalkan pada jurusan Bangunan

    jumlah guru ada 18 orang dan yang aktif dalam UP hanya 4 orang. Hal ini

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    55/84

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    56/84

    41

    ekonomi luar yang masuk ke dalam lingkup UP jurusan Bangunan sehingga

    mempengaruhi jumlah permintaan kebutuhan barang (meubel) menurun.

    c) Jasa

    Pada jurusan Bangunan untuk hasil pelaksanaan UP dalam bentuk jasa

    masih aktif berjalan normal. Jasa yang dihasilkan seperti jasa pengetaman,

    pemotongan, perencanaan gambar (manual+autocad), jasa pengawasan,

    pengukuran (ukur tanah).

    4)

    Pemasaran

    Pemasaran hasil pelaksanaan UP jurusan bangunan dilakukan secara

    spontanitas, secara lisan dari mulut ke mulut. Tidak ada penawaran produk dengan

    penyebaran brosur dan pameran. Dari perusahaan/konsumen melakukan survey

    langsung ke beberapa SMK sebelum memakai jasa untuk mengerjakan order.

    5) Pelayanan Konsumen

    Dalam pelayanan konsumen untuk jurusan bangunan sudah melakukan

    pelayanan yang memuaskan seperti : order selesai tepat pada waktunya ataupun

    belum pada waktunya, kualitas order sesuai dengan permintaan konsumen, serta

    memberikan kepercayaan penuh kepada konsumen dalam hal pembayaran biaya

    pengerjaan order. Dari pelayanan konsumen tersebut jurusan bangunan telah

    membina hubungan baik dengan pihak industri/konsumen.

    6)

    Output

    Untuk siswa jurusan bangunan yang ikut terlibat dalam pelaksanaan UP,

    setelah lulus siswa sudah siap kerja di industri, dibandingkan yang tidak aktif

    dalam UP. Di samping UP sebagai sarana untuk penilaian siswa siap pakai di

    industri, didukung adanya prakerin (praktek kerja industri). Produk UP yang

    dihasilkan jurusan bangunan antara lain seperti : meja, almari, daun pintu, kusen,

    kursi, rak buku, dll.

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    57/84

    42

    c. Program Keahlian Teknik Audio Video (TAV)

    1)

    Input

    a)Sumber Daya Manusia (SDM)

    Sumber daya manusia yang dipakai dalam unit produksi berasal dari dua

    sumber : (1) SDM dari dalam sekolah, dan (2) SDM dari luar sekolah. Sumber

    daya manusia dari dalam sekolah adalah : guru, karyawan (toolman)dan siswa.

    Sedangkan sumber daya manusia dari luar sekolah adalah : alumni.

    b)

    Modal

    Pada program keahlian audio video modal berasal dari sebagian berasal

    dari sekolah fasilitas/peralatan dan sebagian dari hasil penjualan produk hasil

    praktek. Hasil penjualan ini digunakan untuk membeli bahan atau komponen

    komponen yang dibutuhkan.

    c) Metode

    Dalam kegiatan unit produksi, metode yang dipakai yaitu berawal dari

    seksi pemasaran mencari order ke konsumen. Order yang masuk ke dalam seksi

    pemasaran kemudian dialihkan ke dalam seksi perencanaan. Setelah

    direncanakan, kemudian diproses ke dalam seksi pelaksanaan.

    d) Fasilitas

    Fasilitas dalam kegiatan UP berupa barang (mesin dan peralatan) pada

    Program Keahlian Teknik Audio Video sudah cukup memadai bahkan lebih

    mencukupi untuk proses produksi. Di lihat dari segi kuantitas, fasilitas (mesin dan

    peralatan) masih terbatas.

    2) Fungsi Manajemen

    a)

    Perencanaan

    Perencanaan UP dalam program keahlian teknik audio video KBM yang

    sekarang Teaching Factory yaitu hasil pelajaran disekolah dengan praktek

    diharapkan menjadi barang yang laku jual dipasar. Hal ini disebabkan

    perencanaan UP dikaitkan dengan silabus/pelajaran yang sekarang Teaching

    Factory karena proses UP berlangsung dalam lingkup KBM.

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    58/84

    43

    b)Pengorganisasian

    Struktur organisasi UP program keahlian teknik audio video meliputi :

    Ketua Program, Ketua UP, Bendahara, Sekretaris, Sie Alat, Sie Produksi, Sie

    Pemasaran, Sie Kursus.

    Gambar 8. Struktur Organisasi Unit Produksi Program Keahlian Teknik Audio

    Video (TAV)

    c)

    Pengendalian

    Dalam kegiatan UP pengendalian TAV secara keseluruhan dilakukan

    oleh Kaprog dan Ketua UP.

    3)

    Pelaksanaan

    a)Pelatihan

    Pelatihan hasil pelaksanaan UP program TAV berupa pelatihan service

    VCD player dan handphone (hp) kepada masyarakat yang putus sekolah dan

    masyarakat yang ingin memperoleh pekerjaan atau mandiri.

    b) Produk

    Produk hasil pelaksanaan UP program TAV yang jelas berupa peralatan

    audio seperti speaker aktif dan ampliflyer dll. Semua produk merupakan murni

    hasil kerja siswa.

    Penanggung jawab

    Ketua Program

    Ketua Unit Produksi

    Jalal Asrowi, ST

    Bendahara

    Moch. Haryanto, S.Pd

    Sekretaris

    Puji Rahayu, S.Pd

    Sie Pemasaran

    Drs. Nur Hidayat

    Sie Produksi

    Suliyo, S.Pd

    Sie Alat

    Rohmad Agung N

    Sie Kursus

    Slamet H, ST

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    59/84

    44

    Tabel 3. Daftar Hasil Benda Kerja Praktek Siswa yang sudah Terjual.

    No. Nama Barang Harga TerjualTanggal Keterangan Pembeli

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    8.

    9.

    10.11.

    12.

    13.

    14.

    15.

    16.

    17.

    18.

    19.

    20.

    21.22.

    23.

    24.

    25.

    26.

    27.

    28.

    29.

    30.

    31.

    32.

    33.

    34.

    35.

    36.

    37.

    38.

    39.

    40.

    41.

    42.

    Audio Kontrol

    Audio Kontrol

    Audio Kontrol

    Audio Kontrol + Mic

    Tone Kontrol

    Amplifier 20 W

    Box Amplifier kecil

    Box Amplifier sedang

    1 Antena TV UHF

    2 Antena TVBox Amplifier sedang

    Box Adaptor Kecil

    Box Amplifier sedang

    Box Adaptor Kecil

    1 Antena TV Kecil

    Box Amplifier sedang

    Box Amplifier sedang

    Power Amplifier 20W

    Power Amplifier 18W

    1 Antena TV UHF

    Box Amplifier Besar1 Audio Kontrol

    1 Audio Kontrol

    1 Box Amplifier kecil

    1 Filter Aktif

    Box Amplifier Besar

    1 Bass Expander

    Box Amplifier sedang

    1 Bass Expander

    1 Bass Expander

    1 Set Amplifier 150W

    1 Bass Expander

    1 Box Adaptor Kecil

    1 Set Speaker Aktif

    Power Amplifier 18W

    1 Tuner FM Lengkap

    1 Set Speaker Aktif

    2 Set Speaker Aktif

    1 Set Speaker Aktif

    1 Set Speaker Aktif

    1 Set Audio Kontrol

    1 Set Audio Kontrol

    Rp. 430.000,-

    Rp. 400.000,-

    Rp. 400.000,-

    Rp. 515.000,-

    Rp. 20.000,-

    Rp. 40.000,-

    Rp. 12.000,-

    Rp. 16.000,-

    Rp. 30.000,-

    Rp. 50.000,-Rp. 20.000,-

    Rp. 5.000,-

    Rp. 20.000,-

    Rp. 10.000,-

    Rp. 12.000,-

    Rp. 20.000,-

    Rp. 20.000,-

    Rp. 35.000,-

    Rp. 30.000,-

    Rp. 15.000,-

    Rp. 35.000,-Rp. 410.000,-

    Rp. 150.000,-

    Rp. 10.000,-

    Rp. 7.500,-

    Rp. 57.000,-

    Rp. 55.000,-

    Rp. 20.000,-

    Rp. 30.000,-

    Rp. 30.000,-

    Rp. 150.000,-

    Rp. 30.000,-

    Rp. 10.000,-

    Rp. 680.000,-

    Rp. 15.000,-

    Rp. 40.000,-

    Rp. 600.000,-

    Rp. 700.000,-

    Rp. 285.000,-

    Rp. 400.000,-

    Rp. 370.000,-

    Rp. 325.000,-

    06 2000

    06 2000

    06 2000

    03 2000

    07 2000

    05 2000

    10 2000

    10 2000

    11 2000

    01 200102 2001

    02 2001

    04 2001

    04 2001

    04 2001

    05 2001

    06 2001

    02 2002

    03 2002

    05 - 2002

    09 200211 2002

    11 2002

    03 2003

    03 2003

    04 2003

    05 2003

    06 2003

    09 2003

    11 2003

    04 2004

    05 2004

    08 2004

    12 2004

    03 2005

    03 2005

    03 2005

    04 2005

    04 2005

    06 2005

    07 2005

    07 2005

    Bp. H. Ismadiyanto

    Bp. Mardiman

    Bp. Petrus Sugito

    Ibu Ana

    Siswa

    Siswa

    Siswa

    Siswa

    Siswa

    SiswaSiswa

    Siswa

    Siswa

    Siswa

    Siswa

    Siswa

    Siswa

    Bp. Nur Hidayat

    Siswa

    Siswa

    SiswaBp. H. Ismadiyanto

    Bp. Slamet Haryanto

    Siswa

    Siswa

    Siswa

    Siswa

    Bp. Samudi

    Siswa

    Siswa

    Siswa

    Siswa

    Siswa

    Bp. Dartono

    Siswa

    Siswa

    Bp. Setyo Handoko

    SMKN 2 Klaten

    Bp. Agus Hariso

    Bp. Ig Yuwono

    Bp. Najib Fauzi

    Bp. Slamet Haryanto

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    60/84

    45

    43.

    44.

    45.46.

    47.

    48.

    49.

    50.

    51.

    52.

    53.

    54.

    55.

    56.57.

    58.

    59.

    60.

    61.

    4 Box Amplifier

    1 Set Speaker Aktif

    1 Audio KontrolParameter Tone Kontrol

    1 Amplifier 150W

    1 Amplifier 150W

    1 Audio Kontrol

    1 Audio Kontrol 150W

    1 Audio Kontrol 68W

    1 Audio Kontrol 150W

    1 Audio Kontrol 150W

    1 Audio Kontrol 68W

    1 Audio Kontrol 150W

    1 Audio Kontrol 150W1 Audio Kontrol 150W

    1 Audio Kontrol 150W

    1 Speaker Aktif 68W

    1 Mixer 12Ch+ Power

    Amplifier dan 2 buah

    Speaker 15ACR

    1 Audio Kontrol 150W

    Rp. 75.000,-

    Rp. 400.000,-

    Rp. 335.000,-Rp. 100.000,-

    Rp. 200.000,-

    Rp. 200.000,-

    Rp. 300.000,-

    Rp. 200.000,-

    Rp. 150.000,-

    Rp. 300.000,-

    Rp. 350.000,-

    Rp. 285.000,-

    Rp. 330.000,-

    Rp. 330.000,-Rp. 330.000,-

    Rp. 375.000,-

    Rp. 350.000,-

    Rp.2.500.000,-

    Rp. 330.000,-

    08 2005

    05 05 - 2005

    30 07 200722 10 2007

    19 12 2007

    19 12 2007

    08 08 2008

    17 09 2008

    17 09 2008

    29 09 2008

    21 10 2008

    02 12 2008

    06 12 2008

    06 04 200911 04 2009

    11 04 2009

    27 05 2009

    17 07 2009

    17 07 2009

    Siswa

    Bp. Tri Yono

    PameranBp. Eko Sutrisno

    Pameran

    Bp. Wahono

    Masyarakat RW 03

    Bp. Ibnu W

    Bp. Puji Rahayu

    Bp. Suliyo

    RS. PKU Pedan

    Bp. Mulyono

    Bp. Mustofa

    Bp. Najib FauziBp. Najib Fauzi

    Bp. H. Joko Marhanto

    Bp. H. Mulyadi

    Bp. Camat Ngawen

    Bp. Najib Fauzi

    c)Jasa

    Jasa hasil pelaksanaan UP sejauh ini untuk jasa diarahkan ke pendidikan

    life skill yang memberikan pembekalan kepada masyarakat berupa pelatihan

    service VCD dan Hp.

    4) Pemasaran

    Pemasaran hasil pelaksanaan UP program TAV untuk sementara ini

    belum secara gencar melakukan promosi seperti dengan menyebar brosur.

    Pemasaran dilakukukan secara lisan antara satu dengan yang lain saling

    memberikan informasi. Sebagai pelaku pemasaran adalah semua guru dan siswa.

    Di samping secara lisan, pemasaran dilakukan dengan cara mengikuti pameran

    dengan memamerkan hasil produk UP. Pemasaran juga dilakukan dengan rekanan

    dengan sekolah lain (SMA dan SMP) yaitu memberikan penawaran kepada

    sekolah lain yang membutuhkan.

    5) Pelayanan Konsumen

    Pelayanan konsumen yang dilakukan program TAV dengan berusaha

    menyelesaikan order (kualitas dan kuantitas) tepat waktu sesuai permintaan

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    61/84

    46

    konsumen. Di samping itu dengan memberikan sistem kredit kepada konsumen

    maupun masyarakat asalkan ada yang bertanggung jawab.

    6) Output

    Output dari program TAV merupakan siswa yang siap kerja di industri

    hal ini terlihat jelas dari hasil hasil pelaksanaan UP yang memuaskan. Di

    samping itu terlihat dari banyaknya permintaan dari pihak industri yang

    membutuhkan tenaga kerja dari siswa program TAV yang baru prakerin pada

    industri tersebut. Di samping hal itu output UP berupa pelatihan yaitu pembekalan

    ketrampilan seperti pelatihan service handphone (hp) dan VCD player. Sedangkan

    produk UP program TAV yang jelas berupa peralatan audio seperti speaker aktif

    dan ampliflyer dll.

    d. Program Keahlian Instalasi Listrik

    1)

    Input

    a)Sumber Daya Manusia (SDM)

    Sumber daya manusia yang dipakai dalam unit produksi berasal dari dua

    sumber : (1) SDM dari dalam sekolah, dan (2) SDM dari luar sekolah. Sumber

    daya manusia dari dalam sekolah adalah : guru, karyawan (toolman)dan siswa.

    Sedangkan sumber daya manusia dari luar sekolah adalah : alumni.

    b)

    Modal

    Pada program keahlian Instalasi Listrik berasal dari sebagian berasal dari

    sekolah fasilitas/peralatan dan sebagian dari hasil penjualan produk hasil praktek.

    Hasil penjualan ini digunakan untuk membeli bahan atau komponen komponen

    yang dibutuhkan untuk praktek.

    c) Metode

    Dalam kegiatan unit produksi, metode yang dipakai yaitu berawal dari

    seksi pemasaran mencari order ke konsumen. Order yang masuk ke dalam seksi

    pemasaran kemudian dialihkan ke dalam seksi perencanaan. Setelah

    direncanakan, kemudian diproses ke dalam seksi pelaksanaan.

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    62/84

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    63/84

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    64/84

    49

    e. Program Keahlian Pemesinan

    1)

    Input

    a) Sumber Daya Manusia (SDM)

    Sumber daya manusia yang dipakai dalam unit produksi berasal dari

    dua sumber : (1) SDM dari dalam sekolah, dan (2) SDM dari luar sekolah.

    Sumber daya manusia dari dalam sekolah adalah : guru, karyawan (toolman) dan

    siswa. Sedangkan sumber daya manusia dari luar sekolah adalah : tenaga ahli

    (pelaksana penggunaan mesin).

    b) Modal

    Adapun modal atau sumber biaya yang dipakai dalam kegiatan unit

    produksi adalah berasal dari sekolah berupa peralatan atau mesin produksi dan

    sebagian dari hasil penjualan produk hasil praktek.

    c) Metode

    Dalam kegiatan unit produksi, metode yang dipakai yaitu berawal dari

    seksi pemasaran mencari order ke konsumen. Order yang masuk ke dalam seksi

    pemasaran kemudian dialihkan ke dalam seksi perencanaan. Setelah

    direncanakan, kemudian diproses ke dalam seksi pelaksanaan.

    d) Fasilitas

    Fasilitas dalam kegiatan UP berupa barang (mesin dan peralatan) pada

    Program Keahlian Pemesinan sudah cukup memadai bahkan lebih mencukupi

    untuk proses produksi. Di lihat dari segi kuantitas, fasilitas (mesin dan peralatan)

    masih terbatas.

    2) Fungsi Manajemen

    a)

    Perencanaan

    Perencanaan UP pada Program Keahlian Pemesinan yaitu disesuaikan

    dengan metode yang dipakai yaitu berawal dari seksi pemasaran mencari order ke

    konsumen. Order yang masuk ke dalam seksi pemasaran kemudian dialihkan ke

    dalam seksi perencanaan. Setelah direncanakan, kemudian diproses ke dalam

    seksi pelaksanaan membuat barang jadi sesuai pesanan pelanggan.

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    65/84

    50

    b) 5Pengorganisasian

    Struktur organisasi UP program keahlian pemesinan meliputi : Kepala

    Sekolah, Ketua UP, Bendahara, Sekretaris, Sie Produksi, Sie Pemasaran, Sie

    Perencana. Susunan struktur organisasi mengalami perubahan (reorganisasi)

    dilakukan setiap 1 tahun (setiap tahun ajaran baru).

    Gambar 10. Struktur Organisasi Unit Produksi Program Keahlian Teknik

    Pemesinan

    c) Pengendalian

    Dalam kegiatan UP pengendalian secara keseluruhan aktif dilakukan oleh

    Kaprog dan Ketua UP karena semua guru tidak bisa terlibat dalam UP.

    3) Pelaksanaan

    a) Pelatihan

    Pelatihan dalam pelaksanaan UP pada program keahlian pemesinan,

    yaitu:

    (1)

    Pelatihan Bubut CNC dan Bubut Konvensional

    (2)Pelatihan Bubut CNC dan Frais Konvensional

    (3)Pelatihan Bubut Konvensional dan Frais Konvensional

    b) Produk

    Pada program keahlian Pemesinan produk yang dihasilkan dalam

    pelaksanaan UP adalah barang barang yang laku jual berupa pagar besi (dengan

    Ketua Program

    Sucipto, S.Pd

    Ketua Unit Produksi

    Drs. Bambang EP

    Bendahara

    Drs. Junaidi

    Sekretaris

    Drs. Anton Usmanto

    Pelaksana

    Guru dan SiswaPemasaran

    Suharsono

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    66/84

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    67/84

    52

    b) Modal

    Adapun modal atau sumber biaya yang dipakai dalam kegiatan unit

    produksi adalah berasal dari sekolah berupa peralatan atau mesin produksi dan

    sebagian dari hasil penjualan produk hasil praktek.

    c)

    Metode

    Dalam kegiatan unit produksi, metode yang dipakai yaitu berawal dari

    seksi pemasaran mencari order ke konsumen. Order yang masuk ke dalam seksi

    pemasaran kemudian dialihkan ke dalam seksi perencanaan. Setelah

    direncanakan, kemudian diproses ke dalam seksi pelaksanaan.

    d) Fasilitas

    Fasilitas dalam kegiatan UP berupa barang (mesin dan peralatan) pada

    Program Keahlian Mekanik Otomotif sudah cukup memadai bahkan lebih

    mencukupi untuk proses produksi. Di lihat dari segi kuantitas, fasilitas (mesin dan

    peralatan) masih terbatas.

    2) Fungsi Manajemen

    a) Perencanaan

    Perencanaan UP pada Program Keahlian Mekanik Otomotif yaitu

    disesuaikan dengan metode yang dipakai yaitu berawal dari seksi pemasaran

    mencari order ke konsumen. Order yang masuk ke dalam seksi pemasaran

    kemudian dialihkan ke dalam seksi perencanaan. Setelah direncanakan, kemudian

    diproses ke dalam seksi pelaksanaan membuat barang jadi sesuai pesanan

    pelanggan.

    b) Pengorganisasian

    Struktur organisasi pada UP Program Keahlian Mekanik Otomotif belum

    dapat berjalan maksimal. Struktur organisasi UP tahun 2008/2009 masih belum

    dibuat secara sistematis. Struktur organisasi UP program keahlian mekanik

    otomotif masih menjadi satu dengan struktur organisasi UP pusat.

    c) Pengendalian

    Dalam kegiatan UP pengendalian secara keseluruhan aktif dilakukan oleh

    Kaprog dan Ketua UP karena semua guru tidak bisa terlibat dalam UP.

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    68/84

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    69/84

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    70/84

  • 7/26/2019 Tata Kelola Unit Produkri Smk

    71/84

    56

    Tabel 4. Daftar Hasil Benda Kerja Praktek Siswa yang sudah Terjual

    No. Tanggal Nama Produk Harga

    1. 05 Mei 2005 Rajangan Singkong Rp. 100.000,-

    2. 06 Mei 2005 Rajangan Brambang Rp. 90.000,-

    3. 10 Mei 2005 Rajangan Singkong Rp. 100.000,-

    4. 10 Mei 2005 Rajangan Singkong Rp. 100.000,-

    5. 14 Mei 2005 Rajangan Brambang Rp. 80.000,-

    6. 23 Mei 2005 Rajangan Singkong Rp. 100.000,-

    7. 25 Mei 2005 Rajangan Singkong Rp. 100.000,-

    8. 09 Juni 2009 Rajangan Singkong Rp. 100.000,-

    9. 10 Juni 2009 Rajangan Singkong Rp. 100.000,-

    10. 14 Juni 2009 Rajangan Singkong Rp. 95.000,-

    11. 18 Juni 2009 Rajangan Singkong Rp. 95.000,-

    Jumlah Rp. 1.060.000,-