Tata Cara Perka Ditlaptik

download Tata Cara Perka Ditlaptik

of 175

Transcript of Tata Cara Perka Ditlaptik

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    1/175

    TATA CARA PELAKSANAAN

    PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    PROGRAM KEPENDUDUKAN, KELUARGA BERENCANA,

    DAN PEMBANGUNAN KELUARGA

    BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

    JAKARTA, 2014

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    2/175

    i

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT dengan telah selesainya seluruh rangkaian

    proses kegiatan yang panjang dalam penyusunan yang disempurnakan, terutama denganmenetapakan indikator dan variabel yang diperbaharui guna mengantisipasi perkembangan dankebutuhan program serta dinamika masyarakat yang telah dituangkan dalam buku pedoman ini.

    Sebagaimana diketahui sebelumnya bahwa data dan informasi yang diperoleh dari hasilPendataan Keluarga selama ini mempunyai ciri yang unik sebagai milik masyarakat, karenapengumpulan dan pemutakhirannya dilakukan oleh kader dari masyarakat sendiri, cukup rinci,merupakan bagian dari operasional program KB, dapat dipertanggungjawabkan dan salingmelengkapi dengan data lain yang telah ada di tingkat RT/RW/Dusun atau wilayah lain yangsetingkat. Oleh karena itu, data dan informasi hasil pendataan keluarga ini selain digunakanuntuk keperluan operasional program KB nasional sendiri, juga telah banyak dimanfaatkan oleh

    sektor pembangunan lainnya, khususnya untuk menentukan sasaran program dukunganpemberian bantuan kepada keluarga tertinggal, miskin dan tidak mampu. Dengan adanyaperubahan lingkungan strategis khususnya menyambut era Jaminan Kesehatan Nasionalmenuntut segera dilakukan penyesuaian/perubahan variabel.

    Pada Buu Petunjuk Teknis ini akan dijelaskan tentang Tata Cara Pelaksanaan Pencatatandan Pelaporan Pendataan Keluarga yang disempurnakan meliputi Latar Belakang, Tujuan, RuangLingkup, Batasan Pengertian, Jenis, Kegunaan dan cara pengisian Formulir, Mekanisme danLangkah-langkah Pelaksanaan, Mekanisme Pencatatan dan Pelaporan dengan harapan dapatmembantu para petugas dan pengelola pencatatan dan pelaporan dalam melaksanakan tugas-tugas pendataan keluarga di lapangan. Buku ini merupakan Edisi Tahun 2014 yang

    menyempurnakan Buku Pedoman Tata Cara Pendataan Keluarga Tahun 2007 yang dicetak ulangtahun 2012.

    Akhirnya kepada Kelompok Kerja Penyempurnaan Sistem Pencatatan dan PelaporanPendataan Keluarga yang disempurnakan dan semua pihak yang telah memberikan masukanbaik saran maupun koreksi terhadap terbitnya Petunjuk Teknis Tata Cara Pencatatan danPelaporan Pendataan Keluraga yang disempurnakan ini, kami ucapakan terima kasih.

    Jakarta, Maret 2014Direktorat Pelaporan dan StatistikDirektur,

    Drs. Bambang Marsudi, MM

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    3/175

    ii

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    4/175

    iii

    SAMBUTAN

    Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas selesainyapenyusunan Buku Petunjuk Teknis Tata Cara Pelaksanaan Pencatatan dan Pelaporan Pendataan

    Keluarga, Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga tahun2014. Sub Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pendataan Keluarga merupakan salah satu SubSistem dalam Sistem Informasi Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan PembangunanKeluarga. Melalui sub sistem tersebut, dapat dihasilkan data dan informasi yang dapatdimanfaatkan untuk menetapkan sasaran operasional program disemua tingkatan wilayahkhususnya di lini lapangan. Agar dapat tersedia data dan informasi yang bermanfaat makaPendataan Keluarga tahun 2014 ini harus disesuaikan kembali dengan adanya perubahanlingkungan strategis. Perubahan tersebut antara lain diberlakukannya kebijakan sistem JaminanKesehatan Nasional (JKN). Melalui sub sistem ini dapat diperoleh data dan informasi untukmemastikan askesibilitas keluarga Pra S dan KS-1 dalam era JKN. Selain itu jugamengantisipasi kebutuhan data sekaitan dengan kebijakan tiga pilar program yaitu Program

    Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pengembangan Keluarga.

    Untuk dapat menjamin ketersediaan data dan informasi yang cepat, tepat dan akurat, dalampengelolaan data dan informasi yang dihasilkan dari sub sistem pencatatan dan pelaporanmengoptimalkan dukungan teknologi informasi. Pada saat ini sudah sekitar 80% SKPDKabupaten dan Kota sudah dapat melakukan pengelolaan data hasil pencatatan dan pelaporanberbasis IT. Dengan dukungan TI tersebut diharapkan pengolahan dapat dilakukan lebih cepat,efektif dan efisien. Tidak menutup kemungkinan jika semua dukungan tenaga dan sarana yangdiperlukan telah tersedia, maka dapat dilakukan suatu sistem yang terintegrasi diantara subsistem informasi yang ada di BKKBN maupun dengan sektor terkait. Namun demikian kualitasdata yang diolah harus tetap menjadi perhatian bersama, karena kualitas hasil pengolahansangat tergantung pada kualitas sumber datanya. Mudah-mudahan Buku Petunjuk Teknis TataCara Pelaksanaan Pencatatan dan Pelaporan Pendataan Keluarga yang disempurnakan ini dapatmengantar segenap petugas dan pengelola kegiatan pencatatan dan pelaporan menghasilkandata dan informasi yang berkualitas untuk mendukung kegiatan operasional dan manajemenProgram Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga khususnya melalui pendataan keluarga.

    Akhirnya kepada semua pihak, yang telah menyusun dan memberikan masukan, saran dankoreksi hingga selesainya kedua Buku Petunjuk Teknis Tata Cara Pelaksanaan Pencatatan danPelaporan Pendataan Keluarga Program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga Tahun2014 ini, kami mengucapkan banyak terima kasih.

    Jakarta, 2014

    Deputi Bidang Advokasi,Penggerakan dan Informasi

    dr. Abidinsyah Siregar, DHSM, M.Kes

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    5/175

    iv

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    6/175

    v

    DAFTAR ISI

    Halaman

    KATA PENGANTAR ......................................................................................................i

    KATA SAMBUTAN.......................................................................................................iii

    DAFTAR ISI ................................................................................................................v

    PERATURAN KEPALA BKKBN ...................................................................................vii

    BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

    A. Latar Belakang..................................................................................... 1

    B. Tujuan ................................................................................................ 2

    1. Umum ........................................................................................... 2

    2. Khusus........................................................................................... 2

    C. Ruang Lingkup................................................................................... ..3

    1. Sasaran ................................................................................... .3

    2. Jangkauan ................................................................................... ..6

    3. Manfaat ...................................................................................... ...6

    D. Batasan dan Pengertian ................................................... .....................7

    BAB II. POKOK-POKOK KEGIATAN..................................................................... ....13

    A. PELAKSANAAN PENDATAAN DAN PEMETAAN.........................................13

    B. PENTAHAPAN KELUARGA SEJAHTERA. ..................................................14

    C. JENIS DAN KEGUNAAN FORMULIR........................................................15

    BAB III. LANGKAH KEGIATAN ............................................................................... 21

    A. PERSIAPAN.........................................................................................21

    B. PELAKSANAAN . ..................................................................................23

    BAB III. PENUTUP.................................................................................................. 25

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    7/175

    vi

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    8/175

    PERATURAN

    KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN

    DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

    NOMOR :120 /PER/G4/2014

    TENTANG

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PROGRAM

    KEPENDUDUKAN, KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

    Menimbang : a. bahwa dalam rangka kepentingan operasional di lapangan dansebagai dasar untuk perencanaan, pengendalian dan penilaian

    Program Kependudukan, Keluarga Berencanadan Pembangunan

    Keluarga diperlukan Sistem Pencatatan dan Pelaporan;

    b. bahwa untuk menjamin peningkatan cakupan dan mutu data hasil

    Sistem Pencatatan dan Pelaporan yang terdiri dari Sub Sistem

    Pendataan Keluarga, Sub Sistem Pelayanan Kontrasepsi dan Sub

    Sistem Pengendalian Lapangan, diperlukan tata cara pencatatan dan

    pelaporan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan

    Pembangunan Keluarga;

    c. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut pada huruf a dan huruf

    b, perlu membentuk Peraturan Kepala tentang Tata Cara Pelaksanaan

    Pencatatan dan Pelaporan Program Kependudukan, Keluarga

    Berencana dan Pembangunan Keluarga;

    Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

    Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

    125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437),

    yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    9/175

    Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 4844);

    2. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan

    Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2009 Nomor 161, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 5080)

    3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

    Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah

    Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

    4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

    Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

    Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    4741);

    5. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara

    Pelaksanaan Kerjasama Daerah (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2007 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4761);

    6. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan,

    Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata KerjaLembaga Pemerintah Non Kementerian, yang telah beberapa kali

    diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013;

    7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2013

    tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2013

    tentang Jaminan Kesehatan Nasional;

    8. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional

    Nomor 55/HK-010/B5/2010 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan

    Minimal Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera di

    Kabupaten/Kota;

    9. Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

    Nasional Nomor 72/PER/B5/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja

    Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional;

    10. Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

    Nasional Nomor 82/PER/B5/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja

    Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

    Provinsi;

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    10/175

    MEMUTUSKAN :

    Menetapkan : PERATURAN KEPALA TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN

    PENCATATAN DAN PELAPORAN PROGRAM KEPENDUDUKAN,

    KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA.

    Pasal 1

    Tata Cara Pelaksanaan Pencatatan dan Pelaporan Program Kependudukan, Keluarga

    Berencana dan Pembangunan Keluarga adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran,

    yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

    Pasal 2

    Tata Cara Pelaksanaan Pencatatan dan Pelaporan Program Kependudukan, Keluarga

    Berencana dan Pembangunan Keluarga, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari :

    a. Tata Cara Pelaksanaan Pencatatan dan Pelaporan Pendataan Keluarga ProgramKependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga;

    b. Tata Cara Pelaksanaan Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Kontrasepsi Program

    Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga;

    c. Tata Cara Pelaksanaan Pencatatan dan Pelaporan Pengendalian Lapangan Program

    Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga.

    Pasal 3

    Dalam rangka pelaksanaan tata cara pelaksanaan Pencatatan dan Pelaporan

    ProgramKependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1), Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional:

    a. Melakukan koordinasi dengan Gubernur, Bupati dan Walikota;

    b. Melakukan sosialisasi; dan

    c. Menyiapkan dukungan Sumber Daya Manusia, Dana, dan Sarana; dan

    d. Melakukan monitoring dan evaluasi.

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    11/175

    Pasal 4

    Khusus untuk pelaksanaan Pendataan Keluarga atau Pemutakhiran Data Keluarga dalam

    Pencatatan dan Pelaporan ProgramKependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan

    Keluarga, dilaksanakan setelah adanya Surat Edaran oleh Menteri Dalam Negeri, Kepala

    BKKBN, Gubernur, Bupati, dan Walikota.

    Pasal 5

    Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga

    Berencana Nasional Nomor 255/PER/G4/2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pencatatan dan

    Pelaporan ProgramKependudukan dan Keluarga Berencana Nasional dicabut dan dinyatakan

    tidak berlaku.

    Pasal 6

    Peraturan Kepala ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

    Ditetapkan di Jakarta

    Pada tanggal 07 Mei 2014

    KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN

    DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

    Prof.dr. FASLI JALAL, Ph.D, Sp.GK

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    12/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    1

    LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANANASIONAL

    NOMOR :120 /PER/G4/2014TANGGAL :07 Mei 2014

    TENTANG : TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PROGRAMKEPENDUDUKAN, KELUARGA BERENCANA, DAN PEMBANGUNAN KELUARGANASIONAL

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Kegiatan Pendataan Keluarga yang dilaksanakan sejak tahun 1994 didasarkanpada Undang-Undang No. 10 Tahun 1992 tentang PerkembanganKependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera. Kegiatan tersebutmerupakan bagian dari Sistem Informasi dan Manajemen Program KB Nasional,yang berkaitan dengan penyediaan data dan informasi keluarga untukmendukung pelaksanaan operasional dan manajemen Program KKB Nasional.Sejak tahun 1994, telah dilakukan sebanyak 18 kali pendataan keluarga. Denganditerbitkannya UU No. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan

    dan Pembangunan Keluarga, semakin jelas akan kebutuhan data dan informasiuntuk memantau perkembangan Program Kependudukan, Keluarga Berencanadan Pembangunan Keluarga.

    Data dan informasi yang diperoleh dari hasil Pendataan Keluarga mempunyaikekuatan antara lain merupakan milik masyarakat karena pengumpulannyadilakukan kader masyarakat sendiri, sangat rinci, merupakan bagian operasional,dapat dipertanggung awabkan dan dapat melengkapi serta menyempurnakandata lain yang telah ada di tingkat RT/RW/Dusun atau wilayah lain yangsetingkat. Oleh karena itu, data dan informasi hasil Pendataan Keluarga ini selain

    digunakan untuk keperluan operasional Program Kependudukan, KeluargaBerencana dan Pembangunan Keluarga sendiri juga telah banyak dimanfaatkanoleh sektor pembangunan lainnya, khususnya untuk mengidentifikasi keluargayang kurang mampu. Pada perkembangan selanjutnya, data dan informasi hasilPendataan Keluarga banyak mendapat perhatian pengamat dan pengguna datakarena disamping mempunyai kekuatan, juga mempunyai kelemahan antaralain kemampuan kader yang sangat bervariasi, banyaknya jenis data yangdikumpulkan, dukungan biaya yang tidak memadai dan sering dipengaruhi olehperilaku pengguna data yang kesemuanya dapat mempengaruhi akurasi dankualitas data hasil Pendataan Keluarga.

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    13/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    2

    Pengembangan variabel dan indikator serta mekanisme pelaksanaan PendataanKeluarga bersifat dinamis mengikuti perkembangan kelembagaan Program KBNasional yang didasari oleh Keppres Nomor 103 Tahun 2001 tentangKedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan Lembaga Pemerintah Non

    Departemen yang telah berkali-kali dirubah terakhir Prepres No. 3 tahun 2013.Perkembangan kelembagaan dan lingkungan strategis seperti desentralisasi,demokratisasi, debirokratisasi, globalisasi, hak asasi manusia, pengarus utamaangender dan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional, menuntut perlu segeradilakukan penyesuaian/perubahan variabel dan indikator Pendataan Keluarga,sehingga diperlukan penyempurnaan terhadap variabel-variabel dalamPendataan Keluarga.

    B. TUJUAN

    1. Umum

    Diperolehnya data basis keluarga dan anggota keluarga yang dapatmemberikan gambaran secara tepat dan menyeluruh keadaan di lapangansampai ke tingkat keluarga tentang hasil-hasil pelaksanaan programKependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga yang dapatdigunakan untuk kepentingan operasional langsung di lapangan serta untukkepentingan penetapan kebijakan, perencanaan, pengendalian dan penilaianoleh pengelola dan pelaksana di semua tingkatan.

    2. Khusus

    Pendataan Keluarga bertujuan untuk menghasilkan data dan informasitentang data demografi, keluarga berencana, tahapan keluarga sejahtera,anggota keluarga, yang dapat dirinci sebagai berikut:

    a. Tersedianyadata demografimeliputi :1) Jumlah kepala rumah tangga;2) Jumlah kepala keluarga menurut jenis kelamin, status pekerjaan,

    status perkawinan dan tingkat pendidikan;3) Jumlah keluarga yang mendapatkan kredit mikro/bantuan modal;4) Jumlah iwa dalam keluarga, menurut jenis kelamin;5) Jumlah wanita usia subur (umur 15 - 49 tahun ) dalam keluarga;6) Jumlah anggota keluarga usia 7-15 yang sekolah dan tidak sekolah

    menurut jenis kelamin7) Jumlah jiwa dalam keluarga menurut enis kelamin serta menurut

    kelompok umur tertentu (bayi

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    14/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    3

    b. Tersedianyadata keluarga berencanameliputi :

    1) Jumlah pasangan usia subur, menurut kelompok umur (

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    15/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    4

    a. Aspek Demografi terdiri dari variabel :

    1) Kepala keluarga menurut jenis kelamin (laki-laki, perempuan);2) Kepala keluarga menurut status pekerjaan (bekerja, tidak bekerja);

    3) Kepala keluarga menurut status perkawinan (kawin, duda/janda,belum kawin);

    4) Kepala keluarga menurut tingkat pendidikan (tidak tamat SD,tamat SD/SLTP, tamat SLTA, tamat AK/PT);

    5) Keluarga mendapatkan kredit mikro/bantuan modal (ya/tidak);6) Jumlah jiwa dalam keluarga menurut jenis kelamin (laki-laki,

    perempuan);7) Jumlah wanita usia subur (15 - 49 tahun);8) Jumlah anggota keluarga 7-15 yang sekolah dan tidak sekolah

    menurut jenis kelamin.

    9) Jumlah jiwa dalam keluarga yang dirinci menurut kelompok umurtertentu (bayi

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    16/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    5

    Berdasarkan aspek-aspek tersebut diatas, keluarga dikelompokkanmenjadi lima tahapan, yaitu Keluarga Pra Sejahtera, Keluarga SejahteraI, Keluarga Sejahtera II, Keluarga Sejahtera III dan Keluarga SejahteraIII Plus; dengan penjelasan indikator masing-masing tahapan sebagai

    berikut :

    1) Tahapan Keluarga Sejahtera I

    (1) Pada umumnya anggota keluarga makan dua kali sehariatau lebih;

    (2) Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk dirumah, bekerja/sekolah dan bepergian;

    (3) Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap, lantai dandinding yang baik;

    (4) Bila ada anggota keluarga sakit dibawa ke saranakesehatan;

    (5) Bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke saranapelayanan kontrasepsi;

    (6) Semua anak umur 7-15 tahun dalam keluargabersekolah.

    2) Tahapan Keluarga Sejahtera II

    (7) Pada umumnya anggota keluarga melaksanakan ibadah

    sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing;(8) Paling kurang sekali seminggu seluruh anggota keluargamakan daging/ikan/telur;

    (9) Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satustelpakaian baru dalam setahun;

    (10) Luas lantai rumah paling kurang 8 m2 untuk setiappenghuni rumah;

    (11) Tiga bulan terakhir keluarga dalam keadaan sehat sehinggadapat melaksanakan tugas/fungsi masing-masing;

    (12) Ada seorang atau lebih anggota keluarga yang bekerja untukmemperoleh penghasilan;

    (13) Seluruh anggota keluarga umur 10 - 60 tahun bisa bacatulisan latin;

    (14) Pasangan usia subur dengan anak dua atau lebihmenggunakan alat/obat kontrasepsi.

    3) Tahapan Keluarga Sejahtera III

    (15) Keluarga berupayameningkatkan pengetahunan agama;(16) Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk

    uang atau barang;

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    17/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    6

    (17) Kebiasaan keluarga makan bersama paling kurang seminggusekali dimanfaatkan untuk berkomunikasi;

    (18) Keluarga ikut dalam kegiatan masyarakat di lingkungantempat tinggal;

    (19) Keluarga memperoleh informasi dari surat kabar/ma alah/radio/tv.

    4) Tahapan Keluarga Sejahtera III Plus

    (20) Keluarga secara teratur dengan suka rela memberikansumbangan materiil untuk kegiatan sosial;

    (21) Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurusperkumpulan sosial/yayasan/ institusi masyarakat.

    d. Aspek Anggota Keluarga terdiri dari:

    1) Nomor Urut;2) Nomor Kode Keluarga Indonesia (KKI);3) Nomor Kode Anggota Keluarga (KAK);4) Nama;5) Hubungan dengan kepala keluarga (1. kepala keluarga;2. isteri;

    3. anak; 4. lainnya);6) Jenis kelamin (1. laki-laki; 2. perempuan);7) Tanggal, bulan dan tahun kelahiran;

    8) Pekerjaan (1. pegawai pemerintah; 2. pegawai swasta; 3. petani;4. nelayan; 5. pensiunan; 6. usaha sendiri; 7. tidak bekerja; 8. lain-lain);

    9) Pendidikan terakhir (1. belum sekolah, karena belum masuk usiaSD; 2. masih sekolah SD; 3. tidak tamat SD; 4. tamat SD; 5. masihsekolah SLTP; 6. tamat SLTP; 7. masih sekolah SLTA; 8. tamatSLTA; 9. masih sekolah AK/PT; 10. tamat AK/PT; 0 tidak pernahsekolah);

    10) Status Perkawinan (1. belum kawin; 2. kawin; 3. duda/janda; 4.cerai);

    11) Perubahan/mutasi (1. meninggal; 2. pindah; 3. menikah).

    2. Jangkauan

    Jangkauan Pendataan Keluarga meliputi wilayah Rukun Tetangga,Dusun/RW, Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsisampai ke tingkat Nasional.

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    18/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    7

    3. Manfaat

    Data yang dikumpulkan melalui Pendataan Keluarga, terutamabermanfaat untuk :

    a. Penentuan sasaran yang lebih tajam berdasarkan kondisi, potensi dankebutuhan aktual dari masing-masing keluarga yang ada di setiaptingkatan wilayah.

    b. Pembuatan peta keluarga berdasarkan tingkat kesertaan KB, dantingkat pencapaian tahapan Keluarga Sejahtera tiap keluarga di suatuwilayah tertentu.

    c. Penentuan program dukungan yang sesuai untuk setiap keluarga dansetiap wilayah tertentu di dalam Pembangunan Keluarga Sejahtera.

    d. Sarana motivasi untuk mendorong setiap keluarga meningkatkan

    tahapan keluarga sejahteranya.e. Kepentingan program pembangunan sektor-sektor lain, salah satu di

    antaranya yang sangat penting adalah untuk program-programpengentasan masyarakat dari kemiskinan atau dari ketertinggalannyadalam berbagai aspek kehidupan.

    f. Merencanakan, memantau maupun menilai program-programdukungan yang dilakukan terhadap suatu wilayah atau suatu kelompokmasyarakat di suatu tingkat wilayah tertentu.

    D. BATASAN DAN PENGERTIAN

    1. Pendataan KeluargaAdalah kegiatan pengumpulan data primer tentang data Demografi, dataKeluarga Berencana, data Tahapan Keluarga Sejahtera dan data AnggotaKeluarga yang dilakukan oleh masyarakat bersama pemerintah (KantorBKKBN) secara serentak pada waktu yang telah ditentukan (bulan Julisampai September setiap tahun) melalui kunjungan ke keluarga darirumah ke rumah.

    2. Rumah tanggaAdalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atauseluruh bangunan yang biasanya tinggal bersama dan makan dari satudapur, atau seorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunanserta mengurus keperluan sendiri.

    3. Kepala rumah tanggaAdalah:a. Laki-laki atau perempuan dengan tanpa memandang status

    perkawinan;b. Orang laki-laki tanpa memandang status perkawinan, juga bertempat

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    19/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    8

    tinggal dengan orang perempuan dan atau dengan anak-anak;c. Orang perempuan dengan tidak memandang kedudukannya dalam

    keluarga, bertempat tinggal dengan anak di bawah umur atau dengananak-anaknya sendiri yang sudah dewasa;

    d. Orang hidup yang bertempat tinggal seorang diri;e. Kepala kesatrian, asrama, dan lain-lain perumahan, di mana beberapa

    orang bertempat tinggal bersama-sama;f. Orang yang menjadi atau dianggap menjadi kuasa wakil orang yang

    terganggu ingatannya;g. Kuasa dari orang yang kehilangan hak menguasai atau mengurus

    harta bendanya, menurut Keputusan Pengadilan.

    4. KeluargaAdalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-isteri atau

    suami-isteri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya(pasal 1 ayat 6 UU No. 52 tahun 2009). Secara implisit dalam batasan iniyang dimaksud dengan anak adalah anak yang belum menikah. Apabilaada anak yang sudah menikah dan tinggal bersama suami/isteri atauanak-anaknya, maka yang bersangkutan menjadi keluarga tersendiri(keluarga lain atau keluarga baru).

    5. Kepala keluargaAdalah laki-laki atau perempuan yang berstatus kawin, atau janda/dudayang mengepalai suatu keluarga yang anggotanya terdiri dari

    isteri/suaminya dan atau anak-anaknya.

    6. Keluarga mendapatkan kredit mikro/bantuan modalAdalah keluarga pada saat pendataan sedangmendapatkan/menggunakan kredit mikro dari berbagai sumber denganbatas maksimal Rp.5.000.000,-.

    7. Jumlah jiwa dalam keluargaAdalah jumlah semua anggota keluarga yang terdiri dari kepala keluargasendiri, isteri/suaminya dan atau dengan anak (anak-anak)nya serta anakangkat yang ikut dalam keluarga tersebut yang belum berkeluarga, baikyang tinggal serumah maupun yang tidak tinggal serumah.

    8. Wanita usia suburAdalah wanita yang berumur 15-49 tahun baik yang berstatus kawinmaupun yang belum kawin atau janda.

    9. Bayi (umur< 1 th) yang mengikuti posyandu.Adalah bayi yang berumur

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    20/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    9

    10.Balita (umur 1- < 5 th ) yang mengikuti posyandu.Adalah balita yang berumur 1- < 5 tahun pada saat pelaksanaanPendataan Keluarga mengikuti kegiatan posyandu.

    11. Pasangan usia suburAdalah pasangan suami isteri yang isterinya berumur antara 15 sampaidengan 49 tahun dan masih haid atau pasangan suami-isteri yang isteriberumur kurang dari 15 tahun dan sudah haid atau isteri sudah berumurlebih dari 50 tahun, tetapi masih haid (datang bulan).

    12. Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah setiap orang, termasukorang asing yang bekerja paling singkat 6 bulan di Indonesia yang telahmembayar iuran. Peserta dalam petunjuk teknis ini adalah pasangan suamiisteri.

    13. Pasangan Usia Subur (PUS) Penerima Bantuan Iuran (PBI) JaminanKesehatan Nasional meliputi Pasangan Usia Subur peserta JaminanKesehatan Nasional yang tergolong fakir miskin/tidak mampu.

    14. Pasangan Usia Subur (PUS) Bukan Penerima Bantuan Iuran (BukanPBI) Jaminan Kesehatan Nasional meliputi Pasangan Usia Subur pesertaJaminan Kesehatan Nasional yang tidak tergolong fakir miskin dan tidak mampu.

    15. Pasangan Usia Subur (PUS) Bukan Peserta Jaminan KesehatanNasional (JKN) meliputi Pasangan Usia Subur peserta Jaminan KesehatanNasional yang tidak tergolong fakir miskin dan tidak mampu serta belummendaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional.

    16. Peserta keluarga berencana Adalah pasangan usia subur (suamiataupun isteri) yang pada saat pendataan sedang memakai ataumenggunakan salah satu alat/cara kontrasepsi modern. Dalam pengertianini tidak termasuk cara-cara kontrasepsi tradisional, seperti pijat urut,

    jamu dan juga tidak termasuk cara-cara KB alamiah seperti pantangberkala, senggama terputus dan sebagainya.

    17. Peserta KB pemerintah adalah peserta KB yang memperoleh

    pelayanan KB melalui tempat-tempat pelayanan pemerintah. Misalnya :Puskesmas, Faskes KB/Rumah Sakit Pemerintah.

    18. Peserta KB swasta adalah peserta KB yang memperoleh pelayanan KBmelalui tempat-tempat pelayanan swasta. Misalnya : PraktikDokter/Bidan Mandiri, Apotek, Toko Obat dan lain-lainnya.

    19. Peserta KB implant yang implantnya perlu dicabutadalah pesertaKB implant pada saat dilaksanakan Pendataan Keluarga implantnya perludicabut tahun depan.

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    21/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    10

    20. Pasangan usia subur "Hamil" Adalah Pasangan Usia Subur yangistrinya sedang hamil.

    21. Pasangan usia subur bukan peserta KB "Ingin Anak Segera"

    adalah pasangan usia subur yang sedang tidak menggunakan salah satualat/cara kontrasepsi dan masih menginginkan anak dengan batas waktukurang dari dua tahun.

    22. Pasangan usia subur bukan peserta KB "Ingin Anak Tunda "adalah pasangan usia subur yang sedang tidak menggunakan salah satualat/cara kontrasepsi dan menginginkan kelahiran anak ditunda denganbatas waktu dua tahun lebih.

    23. Pasangan usia subur bukan peserta KB "Tidak Ingin Anak "adalah

    pasangan usia subur yang sedang tidak menggunakan salah satualat/cara kontrasepsi dan tidak ingin anak.

    24. Makan adalah makan menurut pengertian dan kebiasaan masyarakatsetempat, seperti makan nasi bagi mereka yang biasa makan nasi sebagaimakanan pokoknya (staple food), makan sagu bagi mereka yang biasamakan sagu dan sebagainya.

    25. Pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja/sekolah adalahpemilikan pakaian yang tidak hanya satu pasang, sehingga tidak terpaksaharus memakai pakaian yang sama dalam kegiatan hidup yangberbeda-beda. Misalnya pakaian untuk di rumah (untuk tidur atauberistirahat di rumah) lain dengan pakaian untuk ke sekolah atau untukbekerja (ke sawah, ke kantor, berjualan dan sebagainya) dan lain puladengan pakaian untuk bepergian (seperti menghadiri undanganperkawinan, piknik, ke rumah ibadah dan sebagainya).

    26. Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap, lantai dandinding yang baikadalah keadaan rumah tinggal keluarga mempunyaiatap, lantai dan dinding dalam kondisi yang layak ditempati baik dari segiperlindungan maupun dari segi kesehatan.

    27. Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap, lantai dandinding yang baikadalah keadaan rumah tinggal keluarga mempunyaiatap, lantai dan dinding dalam kondisi yang layak ditempati baik dari segiperlindungan maupun dari segi kesehatan.

    28. Sarana kesehatan adalah sarana kesehatan modern, seperti RumahSakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Balai Pengobatan, Apotek,Posyandu, Poliklinik, Bidan Desa dan sebagainya.

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    22/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    11

    29. Petugas kesehatanadalah petugas kesehatan yang kualifikasinya untukmelakukan pengobatan diakui oleh pemerintah sebagai tenaga profesi,seperti dokter, dokter gigi, bidan, perawat dan para medis lainnya.

    30. Pengobatan modern adalah pemberian obat kepada seseorang yang

    sakit dengan obat-obatan yang diproduksi secara modern dan telahmendapat izin peredaran dari instansi yang berwenang (dalam hal iniDepartemen Kesehatan).

    31. Melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaanmasing-masing adalah kegiatan keluarga untuk melaksanakan ibadah,sesuai dengan ajaran agama/kepercayaan yang dianut olehmasing-masing keluarga/anggota keluarga. Ibadah tersebut dapatdilakukan sendiri-sendiri atau bersama-sama oleh keluarga di rumah, ataudi tempat-tempat yang sesuai dengan ditentukan menurut ajaran

    masing-masing agama/kepercayaan.

    32. Makan daging, ikan, telur sebagai lauk pauk adalah memakandaging yang berasal dari hewan ternak (hewan potong), ikan dan telursebagai lauk pada waktu makan. Indikator ini tidak berlaku untukkeluarga vegetarian.

    33. Pakaian baru adalah pakaian layak pakai (baru/bekas) yang merupakantambahan yang telah dimiliki baik dari membeli atau dari pemberian pihaklain yang terdiri dari jenis pakaian yang lazim dipakai sehari-hari oleh

    masyarakat setempat.

    34. Luas lantai rumah 8 m2 adalah keseluruhan luas lantai rumah, baiktingkat atas, maupun tingkat bawah, termasuk bagian dapur, kamarmandi, paviliun, garasi dan gudang dibagi dengan jumlah penghunirumah sehingga masing-masing mendapat ruang 8 m2.

    35. Dalam keadaan sehat, sehingga dapat melaksanakantugas/fungsi masing-masing adalah kondisi kesehatan seseorangdalam keluarga yang berada dalam batas-batas normal, sehingga yangbersangkutan tidak harus dirawat di rumah sakit atau tidak terpaksaharus tinggal di rumah atau tidak terpaksa absen bekerja/ke sekolahselama jangka waktu lebih dari 4 hari. Dengan demikian anggota keluargatersebut dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengankedudukan masing-masing di dalam keluarga.

    36. Keluarga mempunyai penghasilan tetap adalah keluarga yang palingkurang salah seorang anggotanya yang sudah dewasa memperolehpenghasilan berupa uang atau barang dari sumber penghasilan yangdipandang layak oleh masyarakat yang dapat memenuhi kebutuhanminimal sehari-hari secara terus menerus.

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    23/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    12

    37. Bisa baca tulis latin (umur 10-60 tahun) adalah kemampuan untukdapat membaca tulisan dengan huruf latin dan sekaligus memahami artidari kalimat-kalimat dalam tulisan tersebut. Indikator ini tidak berlaku

    bagi keluarga yang tidak mempunyai anggota keluarga berumur 10-60tahun.

    38. Upaya keluarga untuk meningkatkan pengetahunan agamaadalah upaya keluarga untuk meningkatkan pengetahunan agama merekamasing-masing. Misalnya mendengarkan pengajian, mendatangkan gurumengaji atau guru agama bagi anak-anak, sekolah madrasah bagianak-anak yang beragama Islam atau sekolah minggu bagi anak-anakyang beragama Kristen.

    39. Tabungan keluarga baik berupa uang maupun barang adalahsebagian penghasilan keluarga yang disisihkan untuk ditabung baikberupa uang maupun berupa barang (misalnya dibelikan hewan ternak,sawah, tanah, barang perhiasan, rumah sewaan dan sebagainya).Tabungan berupa barang, apabila diuangkan minimal senilai Rp.500.000,-.

    40. Kebiasaan makan bersama adalah kebiasaan seluruh anggotakeluarga untuk makan bersama-sama, sehingga waktu sebelum atausesudah makan dapat digunakan untuk membahas persoalan yang

    dihadapi dalam satu minggu atau untuk berkomunikasi danbermusyawarah antar seluruh anggota keluarga.

    41. Ikut serta dalam kegiatan masyarakat adalah keikutsertaan seluruhatau sebagian dari anggota keluarga dalam kegiatan masyarakat disekitarnya yang bersifat sosial kemasyarakatan, seperti gotong royong,ronda malam, rapat RT, arisan, pengajian, kegiatan PKK, kegiatankesenian, olah raga dan sebagainya.

    42. Dapat memperoleh informasi dari suratkabar/radio/TV/majalahadalah tersedianya kesempatan bagi anggotakeluarga untuk memperoleh informasi baik secara lokal, nasional,regional, maupun internasional, melalui media cetak (seperti surat kabar,majalah, bulletin) atau media elektronik (seperti radio, televisi). Mediamassa tersebut tidak perlu hanya yang dimiliki atau dibeli sendiri olehkeluarga yang bersangkutan, tetapi dapat juga yang dipinjamkan ataudimiliki oleh orang/keluarga lain, ataupun yang menjadi milik umum/milikbersama.

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    24/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    13

    43. Secara teratur dan sukarela memberikan sumbangan bagikegiatan sosial masyarakat dalam bentuk materi adalah keluargayang memiliki rasa sosial yang besar dengan memberikan sumbanganmateriil secara teratur (waktu tertentu) dan sukarela, baik dalam bentuk

    uang maupun barang, bagi kepentingan masyarakat (seperti untuk anakyatim piatu, rumah ibadah, yayasan pendidikan, rumah jompo, untukmembiayai kegiatan-kegiatan di tingkat RT/RW/Dusun, Desa dansebagainya) dalam hal ini tidak termasuk sumbangan wajib.

    44. Aktif sebagai pengurus perkumpulan sosial/yayasan/institusimasyarakat adalah keluarga yang memiliki rasa sosial yang besardengan memberikan bantuan tenaga, pikiran dan moral secara terusmenerus untuk kepentingan sosial kemasyarakatan dengan menjadipengurus pada berbagai organisasi/kepanitiaan (seperti pengurus pada

    yayasan, organisasi adat, kesenian, olah raga, keagamaan, kepemudaan,institusi masyarakat, pengurus RT/RW, LKMD/LMD dan sebagainya).

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    25/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    14

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    26/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    15

    BAB II

    POKOK-POKOK KEGIATAN

    Pokok-pokok kegiatan pencatatan dan pelaporan dari Sub Sistem PendataanKeluarga pada dasarnya adalah pengumpulan data primer tentang keluarga yangmeliputi data demografi, data Keluarga Berencana, dan data tahapan keluargasejahtera dengan format formulir Pendataan Keluarga yang ditentukan, dilaksanakandi tingkat RT. Data hasil pendataan keluarga menjadi acuan untuk pembuatan petakeluarga di tingkat RT dan rekapitulasi hasil pendataan keluarga yang dilakukansecara berjenjang dari lini lapangan (tingkat RW) hingga ke Pusat, untukmendapatkan gambaran secara nasional. Waktu pelaksanaan secara serempak padatanggal 1 Juli sampai dengan 30 September setiap tahunnya. Sebagai upaya untukmeningkatkan kualitas hasil pendataan keluarga tersebut dilakukan pembinaan dan

    pengawasan.

    A. PELAKSANA PENDATAAN DAN PEMETAAN

    Pelaksana pendataan ini terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut :

    1. Pelaksana Pengumpulan Data/Pewawancara

    Terdiri dari para kader masyarakat, seperti kader KB, kader Posyandu, kader

    Dasa Wisma/PKK, Karang Taruna, Saka Kencana/Pramuka dan tokoh-tokohmasyarakat setempat.

    2. Pembina Pengumpulan Data

    Terdiri dari para Penyuluh KB/PLKB atau petugas yang ditunjuk oleh pejabatyang berwenang, yang membina RT, RW/Dusun, desa/kelurahan yangbersangkutan.

    3. Penanggung awab Pengumpulan Data

    Tanggung jawab pelaksanaan pengumpulan data berada pada para Ketua RT,Dusun/RW dan para kepala desa/kelurahan setempat.

    Penanggung jawab kegiatan pendataan di tingkat desa/kelurahan ke bawahadalah PLKB atau petugas yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang didesa/kelurahan dan pelaksanaannya dibantu oleh PPKBD/Sub PPKBD, LKMD,PKK, Generasi Muda, petugas-petugas dari instansi pemerintah dan paratokoh dan kader dari institusi masyarakat lain yang terkait dalam ProgramKeluarga Berencana Nasional serta perangkat desa/kelurahan.

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    27/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    16

    4. Pengawas Pengumpulan Data

    Pengawas pelaksanaan Pendataan Keluarga berada pada para PengendaliPLKB atau petugas yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang di

    masing-masing kecamatan, melalui pengamatan Pendataan Keluarga.

    Pengamatan pelaksanaan Pendataan Keluarga di suatu kecamatan dilakukanoleh Pengendali PLKB atau petugas yang ditunjuk oleh pejabat yangberwenang. Di samping itu petugas dari Satuan Kerja Perangkat DaerahPengelola Program KB Kabupaten/Kota, BKKBN Provinsi dan BKKBN Pusatperlu melakukan pengamatan/ bimbingan terhadap pelaksanaan PendataanKeluarga. Pengamatan dilakukan secara acak (random sampling) denganmenggunakan formulir LS.R/I/KS/13.

    5. Petugas Pembuat Peta Keluarga

    Pembuatan Peta Keluarga sesuai hasil pendataan dilakukan oleh PPKBD/SubPPKBD dengan bantuan para kader pendata dan di bawah bimbinganPenyuluh KB/PLKB atau petugas yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenangsetempat.

    6. Pengelola Data

    Data hasil Pendataan Keluarga dikelola oleh petugas-petugas jajaran BKKBN

    di setiap tingkatan wilayah, yaitu:

    1) Penyuluh KB/PLKB atau petugas yang ditunjuk oleh pejabat yangberwenang di tingkat desa/kelurahan.

    2) Pengendali PLKB atau petugas yang ditunjuk oleh pejabat yangberwenang di tingkat kecamatan.

    3) Unit Kerja Pengelola Data dan Informasi pada Satuan Kerja PerangkatDaerah Pengelola Program KB Kabupaten/Kota.

    4) Bidang Informasi Keluarga dan Analisis Program BKKBN Provinsi.5) Direktorat Pelaporan dan Statistik serta Direktorat Pengolahan dan

    Teknologi Informasi BKKBN Pusat.

    B. PENTAHAPAN KELUARGA SEJAHTERA

    Dilihat dari segi tahapan pencapaian tingkat kesejahteraannya, maka keluargadikelompokkan menjadi lima tahapan, yaitu Keluarga Pra Sejahtera, KeluargaSejahtera I, Keluarga Sejahtera II, Keluarga Sejahtera III dan KeluargaSejahtera III Plus; dengan penjelasan masing-masing tahapan sebagai berikut :

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    28/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    17

    1. Keluarga Pra Sejahtera yaitu keluarga-keluarga yang belum dapatmemenuhi kebutuhan dasarnya (basic needs) secara minimal, sepertikebutuhan akan pangan, sandang, papan, kesehatan dan pendidikan.

    2. Keluarga Sejahtera Tahap I yaitu keluarga-keluarga yang telah dapatmemenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapatmemenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologisnya (socio psychologicalneeds), seperti kebutuhan ibadah, makan protein hewani, pakaian, ruanguntuk interaksi keluarga, dalam keadaan sehat, mempunyai penghasilan, bisabaca tulis latin dan keluarga berencana.

    3. Keluarga Sejahtera Tahap II yaitu keluarga-keluarga yang disampingtelah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, juga telah dapat memenuhiseluruh kebutuhan sosial psikologisnya, akan tetapi belum dapat memenuhi

    keseluruhan kebutuhan pengembangannya (developmental needs) sepertikebutuhan untuk peningkatan agama, menabung, berinteraksi dalamkeluarga, ikut melaksanakan kegiatan dalam masyarakat dan mampumemperoleh informasi.

    4. Keluarga Sejahtera Tahap III yaitu keluarga yang telah dapat memenuhiseluruh kebutuhan dasar, kebutuhan sosial psikologis dan kebutuhanpengembangannya, namun belum dapat memberikan sumbangan (kontribusi)yang maksimal terhadap masyarakat, seperti secara teratur (waktu tertentu)memberikan sumbangan dalam bentuk material dan keuangan untuk

    kepentingan sosial kemasyarakatan serta berperanserta secara aktif denganmenjadi pengurus lembaga kemasyarakatan atau yayasan-yayasan sosial,keagamaan, kesenian, olah-raga, pendidikan dan sebagainya.

    5. Keluarga Sejahtera Tahap III Plus yaitu keluarga-keluarga yang telahdapat memenuhi seluruh kebutuhannya, baik yang bersifat dasar, sosialpsikologis maupun yang bersifat pengembangan serta telah dapat pulamemberikan sumbangan yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat.

    Untuk kepentingan pemetaan Keluarga Sejahtera, maka bagi setiap tahapanKeluarga Sejahtera diberikan tanda dengan warna-warna khusus yaitu :

    a. Keluarga Pra Sejahtera dengan warna merah.b. Keluarga Sejahtera Tahap I dengan warna kuning.c. Keluarga Sejahtera Tahap II dengan warna coklat.d. Keluarga Sejahtera Tahap III dengan warna hijau.e. Keluarga Sejahtera Tahap III Plus dengan warna biru.

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    29/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    18

    C. JENIS DAN KEGUNAAN FORMULIR

    Secara rinci jenis dan formulir yang digunakan dalam Pendataan Keluargaadalah sebagai berikut:

    1. Register Pendataan Keluarga (R/I/KS/13)

    Register ini digunakan untuk mencatat secara lengkap hasil PendataanKeluarga yang meliputi data demografi, data keluarga berencana, datatahapan keluarga sejahtera, data anggota keluarga, melalui kunjungan darirumah ke rumah. Register Pendataan Keluarga ini terdiri dari lembar A, B danC. Hasil pendataan ini digunakan sebagai sumber data dalam pembuatan petakeluarga, rekapitulasi hasil Pendataan Keluarga tingkat Dusun/RW,rekapitulasi hasil pemutkahiran data Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga

    Sejahtera I.

    2. Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga

    Rekapitulasi hasil Pendataan Keluarga terdiri dari beberapa macam sesuaidengan tingkat wilayah sebagai berikut:

    a. Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga Tingkat Dusun/RW(Rek.Dus.R/I/KS/13).

    Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga Tingkat Dusun/RW(Rek.Dus.R/I/KS/13) berfungsi sebagai sarana untuk melaporkan jumlah(rekapitulasi) hasil Pendataan Keluarga menurut RT atau wilayah yangsetingkat.Laporan ini dibuat oleh Sub PPKBD berdasarkan R/I/KS/13.

    b. Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga Tingkat Desa/Kelurahan(Rek.Des.R/I/KS/13)Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga Tingkat Desa/Kelurahan(Rek.Des.R/I/KS/13) berfungsi sebagai sarana untuk melaporkan jumlah(rekapitulasi) hasil Pendataan Keluarga, menurut Dusun/RW atau wilayahyang setingkat.Laporan ini dibuat oleh PPKBD bersama Penyuluh KB/PLKB atau petugasyang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang, berdasarkanRek.Dus.R/I/KS/13.

    c. Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga Tingkat Kecamatan(Rek.Kec.R/I/KS/13).Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga Tingkat Kecamatan(Rek.Kec.R/I/KS/13) ini berfungsi sebagai sarana untuk melaporkan

    jumlah (rekapitulasi) hasil Pendataan Keluarga menurut desa/kelurahan di

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    30/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    19

    wilayah kecamatan yang bersangkutan.Laporan ini dibuat oleh Pengendali PLKB atau petugas yang ditunjuk olehpejabat yang berwenang di tingkat kecamatan berdasarkanRek.Des.R/I/KS/13.

    d. Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga Tingkat Kabupaten/Kota(Rek.Kab.R/I/KS/13)Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga Tingkat Kabupaten/Kota(Rek.Kab.R/I/KS/13) ini berfungsi sebagai sarana untuk melaporkan

    jumlah (rekapitulasi) hasil Pendataan Keluarga menurut kecamatan diwilayah kabupaten/kota yang bersangkutan.Laporan ini dibuat oleh Unit Kerja Pengelola Data dan Informasi padaSatuan Kerja Perangkat Daerah Pengelola Program KB Kabupaten/Kotaberdasarkan Rek.Kec.R/I/KS/13.

    e. Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga Tingkat Provinsi(Rek.Prov.R/I/KS/13)Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga Tingkat Provinsi(Rek.Prov.R/I/KS/13) ini berfungsi sebagai sarana untuk melaporkan

    jumlah (rekapitulasi) hasil Pendataan Keluarga menurut kabupaten/kota diwilayah provinsi yang bersangkutan.Laporan ini dibuat oleh BKKBN Provinsi berdasarkan Rek.Kab.R/I/KS/13.

    f. Rekapitulasi Hasil Pemutakhiran Data Keluarga Pra Sejahtera

    dan Keluarga Sejahtera I Tingkat Dusun/RW(Rek.Dus.R/I/Kel.Pra.SKS.I/13)Rekapitulasi Hasil Pemutakhiran Data Keluarga Pra Sejahtera danKeluarga Sejahtera I Tingkat Dusun/RW (Rek.Dus.R/I/Kel.Pra.SKS.I/13),berfungsi untuk melaporkan rekapitulasi data demografi, KB, danindikator penyebab masalah dari Keluarga Pra Sejahtera dan KeluargaSejahtera I di tingkat Dusun/RW menurut RT atau wilayah yangsetingkat.Laporan ini dibuat oleh Sub PPKBD yang bersangkutan berdasarkanR/I/KS/13 yang diterima.

    g. Rekapitulasi Hasil Pemutakhiran Data Keluarga Pra Sejahteradan Keluarga Sejahtera I Tingkat Desa/Kelurahan(Rek.Des.R/I/Kel.Pra.SKS.I/13)Rekapitulasi Hasil Pemutakhiran Data Keluarga Pra Sejahtera danKeluarga Sejahtera I Tingkat Desa/Kelurahan (Rek.Des.R/I/Kel.Pra.SKS.I/13), berfungsi untuk melaporkan rekapitulasi data demografi, KB,dan indikator penyebab masalah dari Keluarga Pra Sejahtera danKeluarga Sejahtera I di tingkat desa/kelurahan menurut Dusun/RW atauwilayah yang setingkat.Laporan ini dibuat oleh PPKBD bersama PKB/PLKB/Petugas yang ditunjuk

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    31/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    20

    oleh pejabat yang berwenang berdasarkan Rek.Dus.R/I/Kel.Pra.SKS.I/13yang diterima.

    h. Rekapitulasi Hasil Pemutakhiran Data Keluarga Pra Sejahtera

    dan Keluarga Sejahtera I Tingkat Kecamatan(Rek.Kec.R/I/Kel.Pra.SKS.I/13)Rekapitulasi Hasil Pemutakhiran Data Keluarga Pra Sejahtera danKeluarga Sejahtera I Tingkat Kecamatan (Rek.Kec.R/I/Kel.Pra.SKS.I/13),berfungsi untuk melaporkan rekapitulasi data demografi, KB, danindikator penyebab masalah dari Keluarga Pra Sejahtera dan KeluargaSejahtera I di tingkat kecamatan menurut desa/kelurahan.Laporan ini dibuat oleh PPLKB/Petugas yang ditunjuk oleh pejabat yangberwenang berdasarkan Rek.Des.R/I/Kel.Pra.SKS.I/13 yang diterima.

    i. Rekapitulasi Hasil Pemutakhiran Data Keluarga Pra Sejahteradan Keluarga Sejahtera I Tingkat Kabupaten/Kota(Rek.Kab.R/I/Kel.Pra.SKS.I/13)Rekapitulasi Hasil Pemutakhiran Data Keluarga Pra Sejahtera danKeluarga Sejahtera I Tingkat Kabupaten/Kota (Rek.Kab.R/I/Kel.Pra.SKS.I/13), berfungsi untuk melaporkan rekapitulasi data demografi, KB,dan indikator penyebab masalah dari Keluarga Pra Sejahtera danKeluarga Sejahtera I di tingkat kabupaten/kota menurut kecamatan.Laporan ini dibuat oleh Unit Kerja Pengelola Data dan Informasi padaSatuan Kerja Perangkat Daerah Pengelola Program KB Kabupaten/Kota

    berdasarkan Rek.Kec.R/I/Kel.Pra.SKS.I/13 yang diterima.

    j. Rekapitulasi Hasil Pemutakhiran Data Keluarga Pra Sejahteradan Keluarga Sejahtera I Tingkat Provinsi(Rek.Prov.R/I/Kel.Pra.SKS.I/13)Rekapitulasi Hasil Pemutakhiran Data Keluarga Pra Sejahtera danKeluarga Sejahtera I Tingkat Provinsi (Rek.Prov.R/I/Kel.Pra.SKS.I/13),berfungsi untuk melaporkan rekapitulasi data demografi, KB, danindikator penyebab masalah dari Keluarga Pra Sejahtera dan KeluargaSejahtera I ditingkat provinsi menurut kabupaten/kota.Laporan ini dibuat oleh BKKBN Provinsi berdasarkanRek.Kab.R/I/Kel.Pra.SKS.I/13 yang diterima.

    3. Pengamatan Pendataan Keluarga

    Formulir pengamatan ini terdiri dari dua macam, yaitu :

    a. Formulir Pengamatan Pendataan Keluarga (LS.R/I/KS/13)Formulir ini digunakan untuk mencatat hasil pengamatan terhadappelaksanaan dan hasil pelaksanaan Pendataan Keluarga.Formulir ini dibuat oleh petugas yang melaksanakan pengamatan, baik

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    32/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    21

    oleh petugas di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota maupun tingkatkecamatan Pengendali PLKB atau petugas yang ditunjuk oleh pejabatyang berwenang.

    b. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Pendataan Keluarga(Rek.LS.R/I/KS/13)Formulir ini berfungsi sebagai sarana untuk merekapitulasi hasilpengamatan Pendataan Keluarga dibuat oleh petugas yang melakukanpengamatan berdasarkan LS.R/I/KS/13.

    4. Peta Keluarga

    Berdasarkan kesertaan ber KB, tahapan Keluarga Sejahtera masing-masingkeluarga, dibuat peta di tingkat RT, RW/Dusun. Pada masing-masing peta

    ditempelkan stiker berwarna sesuai dengan tahapan keluarga sejahtera(merah, kuning, coklat, hijau dan biru) serta sesuai dengan pemakaiankontrasepsi dari masing-masing PUS pada posisi tempat tinggal keluargayang bersangkutan di dalam peta tersebut.

    Peta tersebut dilengkapi dengan tanda-tanda situasi wilayah RT, RW/Dusunyang bersangkutan, misalnya tempat ibadah, sungai, jalan dan bangunanpenting lainnya.

    Peta tersebut ditempatkan di rumah ketua RT, RW dan Kepala Dusun, atau

    dapat pula ditempelkan di kantor desa, sehingga mudah dilihat dandimanfaatkan untuk melakukan dukungan program oleh pihak-pihak yangbersangkutan.

    1. Penjelasan Umum

    a) Peta Keluarga dibuat pada tingkat Sub PPKBD, datanya berdasarkanRegister Keluarga (R/I/KS/13).

    b) Peta Keluarga dibuat oleh Sub PPKBD/PPKBD dengan bantuan parakader, dan PLKB/PKB bertanggung jawab atas pelaksanaannya.

    c) Peta Keluarga dibuat dari bahan kertas manila berukuran (80 x 65 cm),berwarna dasar putih.

    d) Peta Keluarga ditempel atau digantung pada dinding rumah Sub PPKBDatau di tempat-tempat lain yang dirasa lebih tepat. Data yangmenyangkut KB diperbaharui setiap saat sesuai dengan perkembanganumlah PUS maupun kesertaan dalam ber KB, sedangkan untuk data

    demografi dan tahapan keluarga sejahtera baru diperbaharui setelah adahasil Pendataan Keluarga berikutnya.

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    33/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    22

    e) Peta Keluarga dibuat setiap tahun, yaitu setelah selesainya kegiatanpendataan dan pemetaan keluarga,atau selambat-lambatnya padabulan Januari. Pada petak rumah dalam peta ditempelkan kupon yang

    sesuai dengan tahapan keluarga sejahtera dan status PUS serta carakontrasepsi yang digunakannya.

    f) Kupon yang dimaksud disini adalah berupa potongan kertas berukuran2 x 1 Cm, dengan warna-warna tertentu. Masing-masing warnamenunjukan status tahapan keluarga sejahtera atau cara kontrasepsiyang digunakan oleh peserta KB. Dibagian belakang kupon-kupontersebut terdapat bahan perekat sedemikian rupa sehingga mudahdicabut dari lembaran "kertas alasnya" serta mudah pula untukditempelkan pada kertas atau benda lain.

    g) Kupon dibedakan menjadi 2 bagian dan dipisahkan garis tengah lurus(sama besar), yang sebelah kiri untuk Tahapan Keluarga Sejahtera danyang sebelah kanan untuk status PUS dan kesertaan KB (pemakaianalat/cara kontrasepsi).

    Untuk kupon peserta status PUS dan kesertaan KB (sebelah kanan)berbentuk segi empat, sedangkan untuk tahapan keluarga sejahtera(sebelah kiri) dalam bentuk lingkaran polos untuk tahapan KeluargaSejahtera diwarnai tersendiri oleh pembuat peta dengan pensil warna.

    h) Tiap lembar "kertas alas" memuat + 125 kupon.Kupon-kupon ini nanti akan ditempelkan pada Peta Keluarga sesuaidengan keadaan keluarga dan arti warna masing-masing.

    2. Penjelasan Khusus

    a) Peta Keluarga diberi judul dengan mencantumkan nama Dusun/RW,desa dan Kecamatan.

    Contoh : PETA KELUARGA

    DUSUN/RW : Kusuma Jaya

    DESA/KELURAHAN : Mustika Jaya

    KECAMATAN : Mustika Jaya

    KOTA : Bekasi

    PROVINSI : Jawa Barat

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    34/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    23

    b) Peta Keluarga berisi petak-petak lokasi rumah yang dilengkapi denganrambu-rambu geografis misalnya : jalan raya, rel kereta api, sungai,batas wilayah, bangunan-bangunan penting seperti gedung sekolah,

    kantor kecamatan, rumah ibadah dan sebagainya. Tiap lembar petakeluarga sejahtera memuat sebanyak-banyaknya 150 petak lokasi rumahkeluarga, dan tiap petak berukuran 2 x 1 Cm.

    c) Pada Peta Keluarga, di bagian atas/samping setiap petak lokasi rumahkeluarga dicantumkan nomor urut keluarga, sesuai dengan nomor urutkeluarga yang ada pada Register Keluarga Sejahtera (R/I/KS/13) daridusun/RW yang bersangkutan.

    d) Pada tiap petak lokasi rumah keluarga pada peta, ditempelkan kupon

    yang arti warna atau coraknya sesuai dengan tahapan keluargasejahtera dan status kesertaan KB, menurut cara/alat kontrasepsiyangdigunakan.

    Contoh : Pada petak lokasi rumah keluarga tahap KS I dengankesertaan KB dari PUS tersebut adalah IUD, makaditempelkan kupon yang terdiri dari sebelah kiri lingkaranwarna kuning dan sebelah kanan segi empat biru.

    e) Apabila keluarga berstatus PUS, tapi tidak ikut KB, maka bagian kupon

    yang khusus menunjukan kesertaan KB (sebelah kanan) digunakanwarna putih polos.

    f) Apabila diketahuni seorang peserta KB berhenti menggunakan alat/carakontrasepsi bukan karena hamil, dan yang bersangkutan masih tetapberstatus PUS, maka pada petak lokasi rumah peserta tersebut ditempelkupon warna hitam putih untuk sebelah kanan (khusus kesertaan KBnya).Contoh : Ny. Riyani istri Pak Rusman, tahapan Keluarga Sejahtera

    Tahap I dengan nomor urut kepala keluarga 14 semulapeserta KB Pil karena sesuatu sebab berhenti menggunakanalat/cara kontrasepsi tersebut dan bukan karena hamil, makapada petak rumah kepala keluarga nomor 14 (rumah BapakRusman) ditempel kupon dengan warna sebelah kanan hitamputih dan sebelah kiri lingkaran kuning.

    g) Apabila diketahuni keluarga/PUS yang berhenti menjadi PUS karenaberbagai sebab, misalnya mati haid (menopouse), cerai, meninggaldunia, maka pada petak petak lokasi rumah keluarga tersebut ditempelkupon warna abu-abu (sebelah kanan).Contoh : Ny. Nurmayati istri Pak Disan seorang peserta KB Implant

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    35/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    24

    telah bercerai dari suaminya. Pada petak lokasi rumahtersebut yang semula ditempel kupon Jingga, setelah iabercerai kupon Jingganya (sebelah kanan) ditempel/ditutupdengan kupon warna abu-abu.

    h) Apabila diketahuni ada PUS yang hamil, maka pada petak lokasi rumahtersebut ditempel kupon putih silang merah (bagian sebelah kanan)akan tetapi khusus untuk tahapan keluarga sejahtera (bagian sebelahkiri), tetap (tidak perlu diubah).Contoh : Ny. Supriyani istri Pak Boniman nomor urut kepala keluarga

    13, semula peserta KB IUD, karena itu di sebelah kananditempel kupon biru dan di sebelah kiri untuk tahapankeluarga sejahtera Tahap II diberi warna Coklat. Karenamengalami kegagalan ber KB (hamil), maka pada bagian

    kupon kesertaan KB yang berwarna biru di tempel kuponputih silang merah.

    i) Khusus untuk warna kupon pada Peta Keluarga untuk tahapan KeluargaSejahtera penggantiannya dilakukan apabila telah selesai PendataanKeluarga berikutnya.

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    36/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    25

    CONTOHPETA KELUARGA SEJAHTERA

    RUMAHKADER

    JALANBKKBN

    1 2 3

    4 5 6

    7 8 9

    10 11

    12 13

    14

    15

    1617

    18 19

    30

    31

    3233 34

    35 36

    37 38

    39

    40

    41

    42

    43

    44

    45

    46

    26 27 28 29

    25

    23 24

    20

    21

    22

    U

    POSYANDU

    PETAKELUARGA

    DUSUNKUSUMAJAYA

    KELURAHANMUSTIKAJAYA

    KECAMATANMUSTIKAJAYA

    KOTABEKASI

    PROPINSI JAWABARAT

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    37/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    26

    CONTOH WARNA KUPON DAN ARTINYA

    KUPON ARTINYA

    = KS Tahap III, Peserta KB IUD

    = KS Tahap III Plus, Peserta KB MOW

    = KS Tahap II, Peserta KB Implant

    = KS Tahap III, Peserta KB Kondom

    = KS Tahap II, Peserta KB yang

    Berhenti Menggunakan Kontrasepsi

    = KS Tahap Pra Sejahtera, PUS yang Berhenti

    Menjadi PUS/Pindah Tempat Tinggal

    = KS Tahap III, PUS yang Hamil

    = KS Tahap I, Belum/Tidak Pernah KB

    = KS Tahap I, Keluarga yang Bukan PUS

    = KS Tahap I, Peserta KB MOP

    = KS Tahap I, Peserta KB Pil

    = KS Tahap Pra Sejahtera, Peserta KB

    Suntikan

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    38/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    27

    5. MEKANISME PELAKSANAAN

    1. Langkah-langkah Pelaksanaan Pendataan dan Pemetaan, dilakukansebagai berikut :

    a. Pendataan dilakukan secara lengkap meliputi seluruh keluarga danpenduduk yang berdiam di suatu wilayah kerja Sub PPKBD,Dusun/RW atau RT (Rukun Tetangga).

    b. Pengisian Register Pendataan Keluarga (R/I/KS/13) dilakukan melaluikunjungan dari rumah ke rumah.

    c. Data yang diisikan ke dalam R/I/KS/13 tidak boleh berdasarkansumber data dari catatan yang telah ada di PPKBD, data/catatan

    pada PLKB atau petugas yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenangdi desa/kelurahan dan data/catatan lain yang telah ada.

    d. Sebelum melakukan pendataan dari rumah ke rumah terlebih dahuludibuat sket letak rumah pada selembar kertas. Sket tersebutselanjutnya akan dipindahkan ke dalam Peta Keluarga Sejahterayang sebenarnya. Pada waktu pendataan sket tersebut diisi dengannomor urut keluarga, sesuai dengan nomor urut yang tercantumpada R/I/KS/13.

    e. Untuk memudahkan dalam pembuatan sket Peta Keluarga Sejahteraserta agar jangan sampai ada keluarga yang terlewat di data, makakunjungan kepada keluarga yang ada dilakukan secara berurutanmenurut susunan/lokasi tempat tinggal mereka masing-masing. Jaditidak meloncat-loncat dari satu tempat/lokasi ke tempat/lokasilainnya.

    2. Bagan Arus Mekanisme Pencatatan dan Pelaporan Pendataan Keluargasebagai berikut:

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    39/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    28

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    40/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    29

    3.Penjelasan Arus Pencatatan dan Pelaporan Pendataan Keluarga

    1). Pengumpulan data demografi dan KB serta tahapan keluarga sejahtera,keluarga miskin dan hampir miskin menggunakan Register Pendataan

    Keluarga (R/I/KS/13) dilaksanakan mulai 1 Juli s.d 30 September setiaptahun. Register Pendataan Keluarga (R/I/KS/13) yang telah diisi, di fotocopy, selanjutnya dikirim secara berjenjang ke Unit Pengolah Data diPDPKB Kabupaten/Kota atau ke BKKBN Provinsi melalui PKB/PLKB ataupetugas yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang, Pengendali PLKBatau petugas yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang, dan PDPKBKabupaten/Kota.

    2) a. Sub. PPKBD mengambil data R/I/KS/13 dari RT (Rukun Tetangga)untuk dimasukkan ke dalam Rekapitulasi Pendataan Keluarga Tingkat

    Dusun/RW (Rek.Dus.R/I/KS/13) dan Rekapitulasi Hasil PemutakhiranData Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I TingkatDusun/RW (Rek.Dus.R/I/Pra S - KS I/13).

    b. Rekapitulasi Pendataan Keluarga Tingkat Dusun/RW(Rek.Dus.R/I/KS/13) dan Rekapitulasi Hasil Pemutakhiran DataKeluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I Tingkat Dusun/RW(Rek.Dus.R/I/Pra S - KS I/13), oleh Sub PPKBD dikirim ke PPKBDselambat-lambatnya tanggal 14 Oktober tahun yang bersangkutan.

    3) Rekapitulasi Pendataan Keluarga Tingkat Desa/Kelurahan(Rek.Des.R/I/KS/13) dan Rekapitulasi Hasil Pemutakhiran Data KeluargaPra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I Tingkat Desa/Kelurahan(Rek.Des.R/I/Pra S - KS I/13) oleh PPKBD dikirim melalui PLKB/PKB ataupetugas yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang ke Pengendali PLKBatau petugas yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenangselambat-lambatnya tanggal 21 Oktober tahun yang bersangkutan.

    4) Rekapitulasi hasil Pendataan Keluarga Tingkat Kecamatan(Rek.Kec.R/I/KS/13) dan Rekapitulasi Hasil Pemutakhiran Data KeluargaPra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I Tingkat Kecamatan(Rek.Kec.R/I/Pra S - KS I/13) dikirim oleh Pengendali PLKB atau petugasyang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang ke SKPD KB Kabupaten/Kotaselambat-lambatnya tanggal 28 Oktober tahun yang bersangkutan.

    5) Tembusan Rek.Kec.R/I/KS/13 dan (Rek.Kec.R/I/Pra S - KS I/13) dikirimoleh Pengendali PLKB atau petugas yang ditunjuk oleh pejabat yangberwenang kepada Camat kepala wilayah selambat-lambatnya tanggal 28Oktober tahun yang bersangkutan.

    6) Rekapitulasi hasil Pendataan Keluarga Tingkat Kabupaten/Kota

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    41/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    30

    (Rek.Kab.R/I/KS/13) dan Rekapitulasi Hasil Pemutakhiran Data KeluargaPra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I Tingkat Kabupaten/Kota(Rek.Kab.R/I/Pra S - KS I/13) dikirim oleh SKPD KB Kabupaten/Kota keBKKBN Provinsi selambat- lambatnya tanggal 5 Nopember tahun yang

    bersangkutan.

    1) Tembusan Rek.Kab.R/I/KS/13 dan (Rek.Kab.R/I/Pra S- KS I/13) dikirimoleh PDPKB Kabupaten/Kota kepada Bupati/Walikota, Mitra Kerja TingkatKabupaten/Kota dan ke BKKBN Pusat Cq. Direktorat Pelaporan danStatistik selambat-lambatnya tanggal 5 Nopember tahun yangbersangkutan.

    8) Rekapitulasi hasil Pendataan Keluarga Tingkat Provinsi(Rek.Prov.R/I/KS/13) dan Rekapitulasi Hasil Pemutakhiran Data Keluarga

    Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I Tingkat Provinsi (Rek.Prov.R/I/PraS- KS I/13) dikirim oleh BKKBN Provinsi ke BKKBN Pusat Cq. DirektoratPelaporan dan Statistik selambat-lambatnya tanggal 12 Nopember tahunyang bersangkutan.

    9) Tembusan Rek.Prov.R/I/KS/13 dan (Rek.Prov.R/I/Pra S - KS I/13) dikirimoleh PDPKB BKKBN Provinsi kepada Gubernur dan Mitra Kerja TingkatProvinsi selambat-lambatnya tanggal 12 Nopember tahun yangbersangkutan.

    10) Hasil pengolahan foto copy R/I/KS/13 oleh Unit Pengolah Data di PDPKBKabupaten/Kota atau BKKBN Provinsi, berupa print out R/I/KS/13 hasilpengolahan dikirim kembali secara bertahap ke SKPD KB Kabupaten/Kota,Pengendali PLKB atau Petugas yang ditunjuk oleh pejabat yangberwenang, PKB/PLKB atau Petugas yang ditunjuk oleh pejabat yangberwenang, sampai kepada Sub PPKBD/PPKBD.

    11) Laporan umpan balik tentang hasil Pendataan Keluarga di kirim dariBKKBN Pusat, minat Direktorat Pelaporan dan Statistik ke BKKBN Provinsiselambat-lambatnya tanggal 3 Desember tahun yang bersangkutan.

    12) Laporan umpan balik tentang hasil Pendataan Keluarga di kirim dariBKKBN Pusat, minat Direktorat Pelaporan dan Statistik ke Mitra Kerja ditingkat Pusat selambat-lambatnya tanggal 3 Desember tahun yangbersangkutan.

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    42/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    31

    BAB III

    LANGKAH KEGIATAN

    Dalam upaya mewujudkan tujuan Pencatatan dan Pelaporan Sub Sistem PendataanKeluarga dalam Program Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana,maka diperlukan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut:

    A. PERSIAPAN

    Sebagai langkah persiapan dilakukan antara lain untuk membahas berbagai haldi setiap tingkatan wilayah, sebagai berikut:

    1. Tingkat Pusat

    a. BKKBN Pusat (c.q Ditlaptik) melakukan pengembangan Pedoman TataCara Pelaksanaan sub sistem Pencatatan dan Pelaporan Program KKBNasional Pendataan Keluarga yang berisi tentang mekanismepelaksanaan pendataan di setiap tingkatan wilayah, sertamendistribusikan kepada Perwakilan BKKBN Provinsi.

    b. Sebelum waktu pelaksanaan Pendataan Keluarga (c.q. DirektoratPelaporan an Statistik BKKBN) menerbitkan dan mendesiminasikanSurat Edaran ke daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota) Instruksi Kepala

    BKKBN dan dukungan surat dari Menteri Dalam Negeri, tentangpelaksanaan kegiatan Pendataan Keluarga kepada Pemerintah DaerahProvinsi, Perwakilan BKKBN Provinsi, Pemerintah DaerahKabupaten/Kota serta SKPD KB Kabupaten/Kota.

    c. Sosialisasi atau orientasi kepada petugas pengelola data dan infromasiuntuk pelaksanaan Pendataan Keluarga di Perwakilan BKKBN Provinsi.Selain itu sosialisasi kepada masyarakat dilakukan di tingkat nasionalmelalui media elektronik atau cetak yang mempunyai jangkauan

    jaringan nasional.

    2. Tingkat Provinsi

    a. Perwakilan BKKBN Provinsi melakukan pengembangan Petunjuk TeknisTata Cara Pelaksanaan sub sistem Pencatatan dan Pelaporan ProgramKKB Nasional Pendataan Keluarga sebagai acuan dalam melaksanakanSub Sistem Pencatatan dan Pelaporan bagi para pengelola data diSKPD KB Kabupaten Kota serta petugas di lini lapangan.

    b. Perwakilan BKKBN Provinsi melakukan koordinasi dengan pihak terkaituntuk perhitungan kebutuhan tenaga dengan sasaran/beban tugas

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    43/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    32

    c. Perwakilan BKKBN Provinsi melakukan perhitungan Kebutuhan Tenagadengan Sasaran/Beban Tugas

    d. Perwakilan BKKBN Provinsi meneruskan Instruksi Kepala BKKBN danMenteri Dalam Negeri ini menjadi Instruksi Gubernur tentangPelaksanaan Pendataan Keluarga kepada Bupati dan Walikota didaerahnya.

    e. Perwakilan BKKBN Provinsi menyediakan formulir Pendataan danmengirimkannya kepada seluruh SKPD KB Kabupaten dan Kota diwilayahnya.

    f. Pembentukan Tim/Pos Koordinasi di tingkat provinsi serta penetapan

    sekretariatnya untuk memantau perkembangan pelaksanaanPendataan.

    g. Perwakilan BKKBN Provinsi melakukan sosialisasi atau oreintasi kepadapetugas pengelola data dan informasi pada SKPD KB Kabupaten danKota untuk pelaksanaan Pendataan Keluarga. Selain itu melakukansosialisasi kepada masyarakat , advokasidan KIE melalui berbagaimedia, misalnyaTalk show di TV dan Radio, Running Text, berita disurat kabar di wilayahnya.

    3. Tingkat Kabupaten/kota

    a. SKPD KB Kabupaten/Kota meneruskan Instruksi Kepala BKKBN,Meneteri Dalam Negeri dan Instruksi Gubernur ini menjadi InstruksiBupati/Walikota tentang pelaksanaan Pendataan Keluarga kepadaCamat dan Lurah/Kepala Desa di wilayahnya.

    b. SKPD Kabupaten/Kota melakukan koordinasi dengan pihak terkaituntuk perhitungan kebutuhan tenaga dengan sasaran/beban tugas

    c. SKPD Kabupaten/Kota mendistribusikan formulir Pendataan melaluipara Petugas Lapangan KB (PPLKB) Kecamatan kepada para PetugasLapangan KB di tingkat desa (PLKB/PKB) untuk dibagikan kepada parakader pendata di wilayahnya.

    d. Pembentukan Tim/Pos Koordinasi serta penetapan sekretariatnya untukmemantau perkembangan pelaksanaan Pendataan di wilayahnya.

    e. SKPD KB Kabupaten/Kota melakukan sosialisasi atau orientasi kepadaPPLKB, PKB/PLKB di wilayhanya untuk pelaksanaan PendataanKeluarga. Selain itu melakukan sosialisasi kepada masyarakat ,

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    44/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    33

    advokasidan KIE melalui berbagai media, misalnya di Radio, berita disurat kabar di wilayahnya.

    f. PenyusunanJadwalKegiatan Pendataan Keluarga di wilayahnya.

    g. SKPD KB Kab/Kota melakukan pencanangan pelaksanaan PendataanKeluarga di wilayahnya.

    h. SKPD KAB Kab/Kota melakukan pendataan perdana (kepadaToma/Toda) di wilayahnya.

    4. Tingkat Kecamatan dan Desa

    a. Camat bersama Petugas KB Kecamatan mengkoordinasikan penyiapanpelaksanaan Pendataan Keluarga dengan Kepala Desa/Lurah besertaPetugas KB Desa/Kelurahan (PKB/PLKB) untuk pelaksanaan diwilayahnya.

    b. Petugas KB Kecamatan (PPLKB/Ka.UPT) setelah menerima formulir dariSKPD-KB Kabupaten/Kota, memberi petunjuk cara pengisian formulir kepadapara Petugas KB Desa (PLKB/PKB).

    c. Petugas KB Kecamatan (PPLKB/ka. UPT) bersama Petugas KBDesa/Kelurahan (PLKB/PKB) memberi petunjuk cara pengisian formulir

    kepada para kader pendata (PPKBD/Sub PPKBD).

    d. Petugas KB Kecamatan (PPLKB/Ka.UPT) dan Petugas KB Desa/ Kelurahan(PLKB/PKB) bersama Para Kader Pendata melakukan pembagian jumlahformulir sesuai dengan jumlah data keluarga di wilayah masing-masingKader Pendata (PPKBD/Sub PPKBD).

    e. Petugas KB Kecamatan dan Petugas KB Desa/Kelurahan (PLKB/PKB) bersamapara Kader Pendata, menyusun jadwal waktu pelaksanaan pengumpulan dataPendataan Keluarga di wilayah kerjanya.

    f. Petugas KB Kecamatan dan Petugas KB Desa/Kelurahan (PLKB/PKB) bersamapara Kader Pendata, melakukan koordinasi dan sosialisasi tentang akandilakukannya Pendataan Keluarga kepada Ketua

    RT/RW/Dusun/Dukuh/Jaro/Banjar/Lorong/Kampung, dll yang setingkat

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    45/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    34

    B. PELAKSANAAN

    1. Pengumpulan dan Pengolahan Data Primer Keluarga

    Pelaksanaan pengumpulan data hasil Pendataan Keluarga merupakan kegiatanpendataan yang dilakukan oleh Kader Pendata (PPKBD/Sub PPKBD atau kader KBlainnya bersama Petugas KB Desa/Kelurahan (PLKB/PKB) untuk mencatat seluruhdata keluarga, melalui wawancara dan observasi dari rumah ke rumah. Langkah-langkah pelaksanaan pengumpulan Data Pendataan Keluarga di berbagai tingkatwilayah sebagai berikut:

    a. Pengumpulandan Pengolahan Data di Tingkat RT dan RW

    Kader Pendata melakukan wawancara dan observasi dengan mengunjungiseluruh keluarga diwilayah kerja masing-masing (RT dan RW) untuk melakukan

    Pendataan Keluarga dengan menggunakan formulir R/I/KS/13.

    Kader Pendata/Sub PPKBD melakukan validasi terhadap pengisian formulirtersebut, kemudian menyerahkan kepada Kader PPKBD untuk dilakukanrekapitulasi dengan menggunakan formulir Rek. Dus R/I/KS/13 untukmengetahui data keluarga di RW di wilayahnya dan mengirimkan data tersebutkepada Petugas KB Desa (PLKB/PKB).

    Pelaksanaan pengumpulan data oleh kader pendata dilaksanakan pada 1 Juli s.d.September setiap tahunnya.

    b. Tingkat Desa/Kelurahan

    Petugas Desa/Kelurahan (PLKB/PKB) menghimpun, menghitung, melakukanverifikasi dan membuat rekapitulasi laporan hasil pengumpulan data dari parakader PPKBD di wilayah desa/kelurahan binaannya dengan formulir Rek.Des/R/I/KS/13. Selanjutnya formulir tersebut yang telah terisi lengkap diserahkankepada Petugas KB Kecamatan.

    c. Tingkat Kecamatan

    Petugas KB Kecamatan menghimpun, menghitung dan membuat rekapitulasi

    laporan hasil pendataan dalam formulir Rek.Kec R/I/KS/13 di wilayahKecamatan, dan kemudian menyerahkan kepada SKPD-KB Kabupaten/Kota.

    d. Tingkat Kabupaten/Kota

    SKPD-KB Kabupaten/Kota menerima bendel formulir Rek.Kec R/I/KS/13 yangterisi lengkap dari seluruh Petugas KB Kecamatan di wilayahnya dan membuatrekapitulasi cakupan laporan Rek. Kab R/I/KS/13 berdasarkan kecamatan.

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    46/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    35

    2. Pembuatan Peta Keluarga

    Peta keluarga dibuat di setiap RT, berdasarkan data yang telah dicatat dalamformulir R/I/KS. Informasi yang tercakup dalam peta keluarga adalah

    tahapan keluarga dan kepesertaannya dalam KB, termasuk informasi apabilaterdapat PUS yang sedang hamil.

    3. Bimbingan/Pengamatan, Monitoring/Supervisi

    Bimbingan/pengamatan, monitoring/supervisi dilakukan denganmenggunakan instrumen LS/R/I/KS/13. Melalui mekanismebimbingan/pengamatan atau monitoring/supervisi, sekaligus untuk melakukanverifikasi dan validasi dari data yang telah dilaporkan dalam format R/I/KS.

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    47/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    36

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    48/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    37

    BAB IV

    P E N U T U P

    Pedoman ini merupakan panduan umum bagi pengelola data di tingkat Pusathingga lini lapangan dalam rangka menyiapkan sasaran Program Kependudukan,Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Nasional. Variabel yangdikumpulkan diharapkan menghasilkan data dan informasi yang minimalbermanfaat dalam menetapkan sasaran Program Kependudukan, KeluargaBerencana dan Pembangunan Keluarga di semua tingkatan wilayah.

    Dalam rangka memenuhi kebutuhan data dan informasi di daerah, pedoman inidapat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Namun demikian

    minimal data yang harus tersedia adalah sebagaimana tertuang dalam intrumenyang digunakan, meliputi data demografi, keluarga berencana, tahapan keluargasejahtera.

    Untuk dapat dimanfaatkannya data dan informasi hasil Pendataan Keluarga,maka kualitas hasil pendataan keluarga harus menjadi perhatian bersama, baikoleh para pengumpul dan pengelola data disetiap tingkatan wilayah hinggaPusat. Oleh karena itu, untuk menghasilkan data yang berkualitas maka norma,stadard, prosedur dan kriteria kerja dalam pendataan keluarga harusdilaksanakan sesuai dengan pedoman ini. Menyadari keterbatasan dalam

    penyusunan buku pedoman ini maka diperlukan suatu penyesuaian dengansituasi dan kondisi di lapangan.

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    49/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    38

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    50/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    39

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    51/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    40

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    52/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    41

    LAMPIRAN CARA PENGISIAN REGISTER/FORMULIRPENDATAAN KELUARGA

    1. Register Pendataan Keluarga (R/I/KS/13)

    a. Penjelasan Umum

    1) Register ini digunakan oleh Kader/Petugas Pendata untuk mendataseluruh kepalakeluarga dan anggotanya di wilayah pendataan.

    2) Register ini dapat menggambarkan hasil pelaksanaan Pendataan

    Keluarga meliputi Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I sertaAnggotanya.

    3) Register Pendataan Keluarga (R/I/KS/13) dibuat setahun sekali dengantujuan :

    a) Sebagai sarana untuk mencatat hasil Pendataan Keluarga yangmeliputi Data Demografi dan KB, Tahapan Keluarga Sejahtera, Data

    Anggota Keluarga, Data Keluarga Pra Sejahtera dan KeluargaSejahtera I dan Anggotanya.

    b) Sebagai sumber data untuk pembuatan Peta Keluarga.c) Sebagai sumber data untuk pembuatan Rek.Dus.R/I/KS/13 oleh SubPPKBD.

    d) Sebagai sumber data untuk pembuatan Rek.Dus.R/I/Kel.Pra.S-KSI/13 oleh Sub PPKBD.

    4) Untuk mengisi R/I/KS/13 harus dilaksanakan pendataan lengkap dengancara mengunjungi keluarga dari rumah ke rumah. Pendataandilaksanakan oleh para kader pendata yang berasal dari masyarakatsetempat dengan dibantu oleh PLKB/PKB atau petugas yang ditunjukoleh pejabat yang berwenang dan perangkat desa. Pelaksanaanpendataan ini diamati oleh Pengendali PLKB atau petugas yang ditunjukoleh pejabat yang berwenang, petugas dari Satuan Kerja PerangkatDaerah Pengelola Program KB Kabupaten/Kota, BKKBN Provinsi danBKKBN Pusat dengan maksud untuk lebih menjamin tingkat kebenarandatanya.

    5) Sebagai basis wilayah terendah dalam Pendataan Keluarga adalah RTatauwilayah yang setingkat (Dusun, Dukuh, Lorong, Jorong dsb).

    6) Data yang diisikan ke dalam R/I/KS/13 tidak boleh berdasarkan sumber

    data/catatan yang ada pada PPKBD/Sub PPKBD, PLKB/PKB ataudata/catatan lainnya yang telah ada (data sekunder).

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    53/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    42

    7) Keluarga dan keluarga khusus yang didata dalam Pendataan Keluargaadalah:a) Sudah tinggal selama paling kurang 6 (enam) bulan di wilayah

    pendataan yang bersangkutan.b) Belum tinggal selama 6 (enam) bulan, tetapi bermaksud untukmenetapdi wilayah pendataan yang bersangkutan.

    8) Pernyataan yang dimulai dengan kata "Jumlah" diisi dengan angka,sedangkan yang lainnya diisi dengan huruf-huruf, tanda (centang), X(silang) dan - (strip).

    9) Kode jawaban tanda (centang) untuk jawaban "Ya", tanda X (silang)untuk jawaban "Tidak" dan tanda - (strip) untuk jawaban indikator yangtidak berlaku bagi keluarga yang bersangkutan.

    10) Pada indikator tahapan keluarga sejahtera kolom 55,56, 58, 63, 64, diisidengan tanda (centang) untuk jawaban " Ya ", tanda X (silang)untukjawaban "Tidak" dan tanda - (strip) untuk indikator yang tidakberlaku bagi keluarga yang bersangkutan.

    11) Untuk setiap Keluarga Pra Sejahtera ditulis dengan warna merah atauwarna lain agar memudahkan penjumlahan pada baris Keluarga PraSejahtera dan anggota keluarga di formulir A dan baris keluargamenurut indikator Keluarga Pra Sejahtera di formulir B.

    12) Untuk setiap Keluarga Sejahtera I ditulis dengan warna biru atau warnalain agar memudahkan penjumlahan pada baris Keluarga Sejahtera Idan anggota keluarga di formulir A dan baris keluarga menurut indikatorKeluarga Sejahtera I di formulir B.

    b. Penjelasan Cara Pengisian

    1) Jumlah Keluarga Yang Ada :Diisi dengan angka yang menunjukkan jumlah kepala keluarga di

    wilayah pendataan, sesuai dengan catatan yang ada di RT, Dusun/RWatau yang setingkat di wilayah setempat.Misal : Pada RT yang didata jumlah keluarga yang sebanyak 26,

    maka pada baris jumlah keluarga yang ada diisi angka 26.

    2) RT :Diisi dengan nomor RT wilayah Pendataan Keluarga dilaksanakan.Misal : RT yang didata adalah RT 01, maka pada baris RT diisi angka

    01.

    3) Dusun/RW :Diisi dengan nama/huruf atau angka yang menunjukkan nama dusunatau nomor RW.

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    54/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    43

    Misal : RT 01 yang didata berada pada Dusun/RW Kawadaran/03,maka pada baris Dusun/RW diisi huruf dan angka Kawadaran

    /03.

    4) Desa/Kelurahan :Diisi dengan nama desa/kelurahan wilayah Pendataan Keluargadilaksanakan.Misal : Dusun/RW Kawadaran/03 yang didata berada pada Desa

    Cibadak, maka pada baris Desa/Kelurahan diisi huruf Cibadak.

    5) Kecamatan :Diisi dengan nama Kecamatan wilayah Pendataan Keluargadilaksanakan.Misal : Desa Cibadak yang didata berada pada Kecamatan Cikupa,

    maka pada baris Kecamatan diisi huruf Cikupa.

    6) Petugas Pendata :Diisi dengan nama Petugas Pendata yang melaksanakan PendataanKeluarga.Misal : Petugas yang melaksanakan pendataan bernama Icih, maka

    pada baris Petugas Pendata diisi huruf Icih.

    7) Tanggal :Diisi dengan angka yang menunjukkan tanggal dan bulan mulai dan

    selesai pelaksanaan pendataan dilakukan.Misal : Pelaksanaan pendataan dilakukan mulai tanggal 10 Juli

    sampai dengan 30 Juli 2012, maka pada baris Tanggal diisihuruf dan angka 10 Juli 30 Juli 2012.

    8) Tanda Tangan :Diisi dengan tanda tangan dari petugas pendata yang melaksanakanPendataan Keluarga.

    c. Penjelasan Pengisian Data Demografi dan KB (Lembar A)

    1) Data tentang Keluarga yang didata :Misal : Jumlah rumah tangga yang didata pada RT 01Kawadaran/03

    Desa Cibadak Kecamatan Cikupa berjumlah 24, dan jumlahkeluarga 26. Untuk contoh pengisian kolom-kolom selanjutnyanomor urut rumah tangga 9 dan nomor urut keluarga 10adalah kepala keluarga yang didata bernama Pandi berusia 25,

    jenis kelamin laki-laki, bekerja, sudah kawin, pendidikan tamatSLTP, mendapatkan kredit mikro/bantuan modal danmempunyai jumlah jiwa 3 yaitu laki-laki 1, perempuan 2 danistrinya bernama Epah, masih PUS usia 21 tahun menggunakan

    kontrasepsi Pil di tempat pelayananPemerintah, danmempunyai Balita usia 4 tahun yang selalu ikut penimbangandi Posyandu.

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    55/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    44

    a) Kolom 1 (Nomor Urut Rumah Tangga) : Diisi dengan angkayang menunjukkan nomor urut rumah tangga di wilayah PendataanKeluarga.

    Sesuai contoh diatas maka pada kolom 1 diisi angka 1, 2, 3.s.d24

    b) Kolom 2 (Nomor Urut Kepala Keluarga) : Diisi dengan angkayang menunjukkan nomor urut kepala keluarga di wilayahPendataan Keluarga.Sesuai contoh diatas maka pada kolom 1 diisi angka 1, 2, 3.s.d26

    c) Kolom 3 (Nama Kepala Keluarga) :Diisi dengan nama kepalakeluarga yang didata. Untuk gelar Haji/Hajjah supaya ditulis denganlengkap sedangkan gelar pendidikan tidak perlu ditulis.Sesuai contoh diatas maka pada kolom 3 baris 10 diisi huruf Pandi.

    d) Kolom 4 s.d 5 (Kepala Keluarga Menurut Jenis Kelamin) :

    - Kolom 4 (Laki-laki) : Diisi dengan tanda (centang) padakolom 4 untuk kepala keluarga dengan jenis kelamin laki-laki.

    - Kolom 5 (Perempuan) : Diisi dengan tanda (centang) padakolom 5 untuk kepala keluarga dengan jenis kelamin perempuan.

    Sesuai contoh diatas maka pada baris 10 kolom 4 diisi tanda (centang) dan pada kolom 5 diisi tanda (strip).

    e) Kolom 6 s.d 7 (Kepala Keluarga Menurut Status Pekerjaan) :

    - Kolom 6 (Bekerja) :Diisi dengan tanda (centang) pada kolom6 untuk kepala keluarga dengan status berkerja.

    - Kolom 7 (Tidak Berkerja) : Diisi dengan tanda (centang)

    pada kolom 7 untuk kepala keluarga dengan status tidak bekerja.

    Sesuai contoh diatas maka pada baris 10 kolom 6 diisi tanda

    (centang) dan pada kolom 7 diisi tanda (strip).

    f) Kolom 8 s.d 9 (Kepala Keluarga Menurut StatusPerkawinan):

    - Kolom 8 (Kawin) :Diisi dengan tanda (centang) pada kolom8 untuk kepala keluarga dengan status kawin.

    - Kolom 9 (Duda/Janda/Belum Kawin) : Diisi dengan tanda (centang) pada kolom 9 untuk kepala keluarga dengan status

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    56/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    45

    duda/janda/belum kawin.

    Sesuai contoh diatas maka pada baris 10 kolom 8 diisi tanda

    (centang) dan pada kolom 9 diisi tanda (strip).

    g) Kolom 10 s.d 13 (Kepala Keluarga Menurut TingkatPendidikan) :

    - Kolom 10 (Tidak Tamat SD) : Diisi dengan tanda (centang)pada kolom 10 untuk kepala keluarga dengan tingkat pendidikanTidak Tamat SD.

    - Kolom 11 (Tamat SD-SLTP) : Diisi dengan tanda (centang)pada kolom 11 untuk kepala keluarga dengan tingkat pendidikanTamat SD-SLTP.

    - Kolom 12 (Tamat SLTA) :Diisi dengan tanda (centang) padakolom 12 untuk kepala keluarga dengan tingkat pendidikanTamat SLTA.

    - Kolom 13 (Tamat AK/PT) : Diisi dengan tanda (centang)pada kolom 13 untuk kepala keluarga dengan tingkat pendidikanTamat AK/PT.

    Sesuai contoh diatas maka pada baris 10 kolom 11 diisi tanda

    (centang) dan pada kolom 10, kolom 12, kolom 13 diisi tanda (strip).

    h) Kolom 14 s.d 15 (Keluarga Mendapatkan KreditMikro/Bantuan Modal):

    - Kolom 14 (Ya) : Diisi dengan tanda (centang) pada baris 10kolom 14 untuk keluarga yang sedang

    mendapatkan/menggunakan kredit mikro/bantuan modal dariberbagai sumber.

    - Kolom 15 (Tidak) :Diisi dengan tanda (centang) pada kolom15 untuk keluarga yang tidak mendapatkan/menggunakan kreditmikro/bantuan modal dari berbagai sumber.

    Sesuai contoh diatas maka pada baris 10 kolom 14 diisi tanda

    (centang) dan pada kolom 15 diisi tanda (strip).

    i) Kolom 16 s.d 17 (Jumlah Jiwa Dalam Keluarga) :

    - Kolom 16 (Laki-laki) :Diisi dengan angka pada kolom 16 yang

  • 7/25/2019 Tata Cara Perka Ditlaptik

    57/175

    TATA CARA PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PENDATAAN KELUARGA

    46

    menunjukkan jumlah jiwa dalam keluarga yang berjenis kelaminlaki-laki.

    - Kolom 17 (Perempuan) : Diisi dengan angka pada kolom 17

    yang menunjukkan jumlah jiwa dalam keluarga yang berjeniskelamin perempuan.Sesuai contoh diatas maka pada baris 10 kolom 16 diisi angka 1dan pada kolom 17 diisi angka 2.

    ) Kolom 18 (Jumlah Wanita Usia Subur 15 - 49 tahun) : Diisidengan angka yang menunjukkan jumlah Wanita Usia Subur baikyang berstatus kawin maupun belum kawin.

    Sesuai contoh diatas maka pada baris 10 kolom 18 baris 10 diisiangka 1.

    k) Kolom 19 s.d 20 (Jumlah Anggota Keluarga 7-15 tahunsekolah):- Kolom 19 (laki-laki) : Diisi dengan angka yang menunjukkan

    jumlah anak laki-laki berumur 7-15 tahun yang sekolah.

    - Kolom 20 (perempuan):Diisi dengan angka yang menunjukkanjumlah anak perempuan berumur 7-15 tahun yang sekolah.

    Sesuai contoh diatas maka pada baris 10 kolom 19 dan kolom 20

    diisi tanda (strip).

    l) Kolom 21 s.d 22 (Jumlah Anggota Keluarga 7-15 tahun