TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

95
TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA Narasumber : Drs. H. CECEP FAUZY CHAIDIR, MM. MSi

Transcript of TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

Page 1: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

TATA CARA

PENGADAAN

BARANG/JASA

Narasumber :

Drs. H. CECEP FAUZY CHAIDIR, MM. MSi

Page 2: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

NARASUMBER

Drs. H. CECEP FAUZY CHAIDIR, MM. MSi.

Pangkat/Gol : Pembina Utama - IV/e

Jabatan : Instruktur PBJ / Widyaiswara Utama

Instansi : Badiklatda Provinsi Jawa Barat –

Jln. Windu No.26 Bandung.

e - mail : [email protected]

HP : 0818 224 107

Fax : 022 – 7306848

Page 3: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

Kegiatan untuk memperoleh barang/jasa

oleh Kementerian / Lembaga /

Pemerintah Daerah / Institusi lainnya

(K/L/D/I) yang prosesnya dimulai dari

perencanaan kebutuhan sampai

diselesaikannya seluruh kegiatan

memperoleh Barang/Jasa

3

Page 4: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

KEDUDUKAN PENGADAAN 4

Pemrograman (Programming)

Perencanaan (Planning)

Pemanfaatan dan pemeliharaan(Operation and maintenance)

Penganggaran (Budgeting)

Pengadaan (Procurement) :

Pelaksanaan kontrak danpembayaran (Contract Implementation and payment)

Penyerahan pekerjaan/barang(Handover)

Perencanaan Pengadaan

Pemilihan Penyedia)

Page 5: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

Proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

KEBUTUHAN

BARANG DAN

JASA PEMERINTAH

DIPERLUKAN

KEGIATAN

PENGADAAN

BAGAIMANA

CARA

PENGADAANNYA

(HOW)

PERATURAN

PERUNDANGAN

YANG TERKAIT

MELALUI

SWAKELOLA

RENCANA

UMUM

PENGADAAN

MELALUI

PENYEDIA

BARANG / JASA

KEGIATAN

PENGADAAN

TATA NILAI (PRINSIP DAN PROSEDUR)

PARA PIHAK

PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI

USAHA KECIL

PELELANGAN INTERNATIONAL

PINJAMAN / HIBAH LN

KEIKUTSERTAAN USAHA ASING

KONSEP RAMAH LINGKUNGAN

PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK, DLL

5

DPA

PERPRES 54/2010 jo. 35/2011 jo. 70/2012

PERKA LKPP 14/2012, 15/2012. 18/2012 dll

Page 6: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

RUANG LINGKUP PERATURAN PRESIDEN

• Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan K/L/D/I

yang pembiayaannya baik sebagian atau seluruhnya bersumber dari APBN/APBD.

• Pengadaan Barang/Jasa untuk investasi di

lingkungan Bank Indonesia, Badan Hukum Milik

Negara dan Badan Usaha Milik Negara/Badan

Usaha Milik Daerah yang pembiayaannya

sebagian atau seluruhnya dibebankan pada

APBN/APBD.

Page 7: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PERATURAN DLM PBJ

1. Peraturan Presiden RI No.54/2010 ttg

Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah yang

telah diubah terakhir dengan Peraturan

Presiden RI No.70/2012 ttg Perubahan Kedua

atas Peraturan Presiden RI No.54/2010 ttg

Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

2. Peraturan Kepala LKPP No.12/2011 tentang

Pedoman Umum Perencanaan PBj Pemerintah

3. Peraturan Kepala LKPP No.13/2012 tentang

Pengumuman Rencana PBJ.

Page 8: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PERATURAN DLM PBJ

4. Peraturan Kepala LKPP No.14/2012 tentang

Petunjuk Teknis Peraturan Presiden RI

No.70/2012 ttg Perubahan Kedua atas

Peraturan Presiden RI No.54/2010 ttg

Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

5. Peraturan Kepala LKPP No.15/2012 tentang

Standar Dokumen Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah.

6. Peraturan Kepala LKPP No.18/2012 tentang E

– tendering.

Page 9: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PERATURAN DLM PBJ

7. Peraturan – Peraturan Teknis :

1) Pekerjaan Konstruksi Permen PU.

2) Alkes dan Obat Permenkes.

3) Industri Peraturan Menteri

Perindustrian.

4) Perpajakan PMK atau Perdirjen Pajak.

5) Perdagangan Permendag.

6) Informatika Permen Kominfo.

7) Dll.

Page 10: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PA

MENGUMUMKAN

RENCANA UMUM

PENGADAAN

MELALUI SUB

ADMIN PPE LPSE

ATAU ADMIN

RUP

PPK BERSAMA

POKJA ULP

MENGKAJI ULANG

PENETAPAN

PAKET DAN

JADWAL

PENGADAAN

DALAM RUP

PENGUSULAN

PERUBAHAN

PAKET DAN

JADWAL

(APABILA

DIPERLUKAN)

PPK

MENYUSUN

SPEK, HPS

DAN JENIS

SERTA

RANCANGAN

KONTRAK

PPK MEMBUAT

SRT

PERMOHONAN

PELELANGAN

KPD ULP DGN

DILAMPIRI SPEK,

HPS DAN JENIS

SERTA

RANCANGAN

KONTRAK

KEPALA ULP

MENUGASKAN

POKJA ULP

UNTUK

MELAKSANA

KAN

PELELANGAN

KAJI

ULANG

SPEK,

HPS, DAN

DRAFT/

JENIS

KONTRAK

10

Page 11: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

ADMIN ULP

MENG-UP LOAD

DATA LELANG

KEDALAM

APLIKASI SPSE

POKJA ULP

MENYUSUN

DOKUMEN

PENGADAAN

DAN JADWAL

PELELANGAN

POKJA ULP

MEMBUAT

PAKET LELANG

PADA APLIKASI

SPSE DAN

MENGUMUMKAN

PELELANGAN

POKJA ULP

MELAKSANA

KAN

PENJELASAN

PEKERJAAN

POKJA ULP

MENGUSULKAN

KEPADA PPK

PERUBAHAN

LINGKUP

PEKERJAAN/SPEK,

HPS DAN/ATAU

DRAFT KONTRAK

(APABILA

DIPERLUKAN)

POKJA ULP

MEMBUAT

ADENDUM

DOKUMEN

PENGADAAN

APABILA SUDAH

DISETUJUI OLEH

PPK

11

Page 12: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

POKJA ULP MEN-

DOWN LOAD

DOKUMEN

PENAWARAN

DAN DOKUMEN

KUALIFIKASI

YANG MASUK

POKJA ULP

MEMASUKAN

HARGA

PENAWARAN

PESERTA

KEDALAM

APLIKASI SPSE

POKJA ULP

MELAKUKAN

EVALUASI

PENAWARAN

DAN

EVALUASI

KUALIFIKASI

POKJA ULP

MELAKUKAN

KLARIFIKASI

TEKNIS (APABILA

DIPERLUKAN)

DAN PEMBUKTIAN

KUALIFIKASI

KEPADA CALON

PEMENANG

POKJA ULP MENG-

UP LOAD BA

EVALUASI

PENAWARAN DAN

BAHP KEDALAM

APLIKASI SPSE

POKJA ULP

MENETAPKAN

PEMENANG LELANG

atau

MENGUSULKAN

PEMENANG KPD PA

( UNTUK PAKET

BERNILAI ˃ 100 M

BRG-PK-JL ATAU 10 M

JK

12

Page 13: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

POKJA ULP

MENGUMUMKAN

HASIL

PELELANGAN/

MENGUMUMKAN

PEMENANG

LELANG

POKJA ULP

MENJAWAB

SANGGAHAN

(APABILA ADA

SANGGAHAN)

POKJA ULP

MELAPORKAN

ADANYA

SANGGAHAN

BANDING

(APABILA ADA

SANGGAHAN

BANDING)

POKJA ULP

MEMBUAT

LAPORAN HASIL

PELELANGAN

KEPADA ULP

KEPALA ULP

MEMBUAT SURAT

KEPADA PPK

TENTANG HASIL

PELELANGAN

PPK MENERBITKAN

SPPBJ (APABILA

SETUJU DENGAN

HASIL POKJA ULP)

ATAU MELAPORKAN

KETIDAK SETUJUAN

KEPADA PA

13

Page 14: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PA MENGKAJI

LAPORAN PPK

ATAS KETIDAK

SETUJUAN PPK

APABILA PA

SETUJU DENGAN

HASIL POKJA ULP,

PA

MEMERINTAHKAN

PPK UNTUK

MNERBITKAN

SPPBJ

PPK

MENERBIT

KAN SPPBJ

POKJA ULP

MENINDAK LANJUTI

KEPUTUSAN PA,

DENGAN A.L. :

EVALUASI ULANG,

PEMASUKAN

DOKUMEN

PENAWARAN ULANG

ATAU LELANG ULANG

APABILA SETUJU ATAS

KEBERATAN PPK, MAKA

PA MENYATAKAN LELANG

GAGAL DAN

MEMERINTAHKAN POKJA

ULP UNTUK MENINDAK

LANJUTI KPTS PA

14

Page 15: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

BEBERAPA KESALAHAN

YANG SERING TERJADI

DALAM PENGADAAN

BARANG/JASA

Page 16: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PENGGUNA

ANGGARAN/

KUASA

PENGGUNA

ANGGARAN

TIDAK MENYUSUN PERENCANAAN

UMUM PENGADAAN

TIDAK MENGUMUMKAN RENCANA

UMUM PENGADAAN

ORGANISASI PENGADAAN TIDAK

SESUAI KETENTUAN

SALAH MENETAPKAN PAKET

PENGADAAN

SALAH MENETAPKAN CARA

PENGADAAN

DALAM KAK TIDAK

MENCANTUMKAN SPESIFIKASI

BARANG/JASA YG DIINGINKAN

TIDAK MENETAPKAN KERANGKA

ACUAN KEGIATAN (KAK)

PA APBD

KPA APBN

Page 17: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PEJABAT

PEMBUAT

KOMITMEN

TIDAK MENYUSUN & MENETAPKAN

HPS DENGAN BENAR

SPESIFIKASI DISUSUN TIDAK

BERDASARKAN KEBUTUHAN

END USER

TIDAK MENETAPKAN JENIS DAN

DRAFT KONTRAK

MENETAPKAN SPESIFIKASI

MENGARAH PADA MERK/

PENYEDIA TERTENTU

TIDAK MAMPU MENGAWASI

DAN/ATAU MENGENDALIKAN

KONTRAK

MELAKUKAN INTERVENSI

KEDALAM PROSES LELANG

Page 18: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

POKJA ULP /

PEJABAT

PENGADAAN

MENG-ELEKTRONIK-KAN LELANG

MANUAL

MERUBAH SPESIFIKASI DAN/ATAU

HPS TANPA IJIN PPK

MEMENANGKAN PENAWARAN

YANG BUKAN TERENDAH TANPA

DASAR/ALASAN YANG JELAS

MELAKUKAN EVALUASI

PENAWARAN TIDAK SESUAI

DENGAN DOKUMEN PENGADAAN

DAN/ATAU PERPRES

KRITERIA PENILAIAN/EVALUASI

TIDAK DIRINCI DGN JELAS DALAM

DOKUMEN PENGADAAN

MERUBAH JADWAL TANPA

ALASAN ATAU MEMBUAT JADWAL

YG TIDAK RASIONAL

Page 19: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

KPA

APBN APBD

Pejabat yang

memperoleh kewenangan dan

tanggung jawab dari Pengguna Anggaran untuk menggunakan

anggaran yang

dikuasakan kepadanya

Pejabat yang diberi

kuasa untuk

melaksanakan sebagian kewenangan Pengguna

Anggaran dalam

melaksanakan sebagian

tugas dan fungsi SKPD

Page 20: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

APBN

KPA mempunyai tugas dan wewenang:1. menyusun DIPA;

2. menetapkan PPK untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan

pengeluaran anggaran belanja Negara;

3. menetapkan PPSPM untuk melakukan pengujian tagihan dan

menerbitkan SPM atas beban anggaran belanja Negara;

4. menetapkan panitia/pejabat yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan

dan pengelola anggaran/keuangan;

5. menetapkan rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan

dana;

6. memberikan supervisi dan konsultasi dalam pelaksanaan kegiatan

dan penarikan dana;

7. mengawasi penatausahaan dokumen dan transaksi yang berkaitan

dengan pelaksanaan kegiatan dan anggaran; dan

8. menyusun laporan keuangan dan kinerja atas pelaksanaan anggaran

sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Page 21: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

APBD

Pejabat pengguna anggaran dalam melaksanakan tugas dapat melimpahkan

sebagian kewenangannya kepada kepala unit kerja pada SKPD selaku kuasa

pengguna anggaran/pengguna barang

Tugas PA a.l :1. menyusun RKA-SKPD;

2. menyusun DPA-SKPD;

3. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja;

4. melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya;

5. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;

6. melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak;

7. mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak lain dalam batas anggaran yang

telah ditetapkan;

8. mengelola utang dan piutang yang menjadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya;

9. mengelola barang milik daerah/kekayaan daerah yang menjadi tanggung jawab SKPD

yang dipimpinnya;

10. menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang dipimpinnya;

11. mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya;

12. melaksanakan tugas-tugas pengguna anggaran/pengguna barang lainnya berdasarkan

kuasa yang dilimpahkan oleh kepala daerah;

13. bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada kepala daerah melalui sekretaris

daerah.

Page 22: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

Pasal 11 – PP 58/2005

(1) Pejabat pengguna anggaran dalam melaksanakan tugas dapat melimpahkan sebagian kewenangannya kepada Kepala Unit Kerja pada SKPD selaku Kuasa Pengguna Anggaran/Pengguna Barang.

(2) Pelimpahan wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Kepala Daerah atas usul kepala SKPD.

(3) Penetapan Kepala Unit Kerja pada SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan pertimbangan :

tingkatan daerah,

besaran SKPD,

besaran jumlah uang yang dikelola,

beban kerja,

lokasi,

kompetensi dan/atau

rentang kendali dan

pertimbangan objektif lainnya.

(4) Kuasa Pengguna Anggaran bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Pengguna Anggaran/Pengguna Barang.

Page 23: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

Permendagri 21 / 2011

Pasal 10A

• Dalam rangka pengadaan barang/jasa,

Pengguna Anggaran bertindak sebagai Pejabat Pembuat Komitmen sesuai

peraturan perundang-undangan di

bidang Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah.

Page 24: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

Permendagri 21 / 2011

Pasal 11

(1) Pejabat pengguna anggaran/pengguna barang dalam

melaksanakan tugas-tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 10 dapat melimpahkan sebagian kewenangannya kepada Kepala Unit Kerja pada SKPD selaku kuasa

pengguna anggaran/kuasa pengguna barang.

(2) Pelimpahan sebagian kewenangan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) berdasarkan pertimbangan tingkatan daerah, besaran SKPD, besaran jumlah uang yang dikelola, beban kerja, lokasi, kompetensi, rentang kendali, dan/atau pertimbangan objektif lainnya.

(3) Pelimpahan sebagian kewenangan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) ditetapkan oleh Kepala Daerah atas usul

Kepala SKPD.

Page 25: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

Permendagri 21 / 2011

Pasal 11

(3a) Pelimpahan sebagian kewenangan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), meliputi:

a. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas

beban anggaran belanja;

b. melaksanakan anggaran unit kerja yang dipimpinnya;

c. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan

pembayaran;

d. mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak lain dalam batas anggaran yang telah ditetapkan;

e. menandatangani SPM-LS dan SPM-TU;

f. mengawasi pelaksanaan anggaran unit kerja yang

dipimpinnya; dan

g. melaksanakan tugas-tugas kuasa pengguna anggaran

lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh pejabat

pengguna anggaran.

Page 26: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

Permendagri 21 / 2011

Pasal 11

(4) Kuasa pengguna anggaran/kuasa pengguna

barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya

kepada pengguna anggaran/pengguna barang.

(5) Dalam pengadaan barang/jasa, Kuasa Pengguna Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekaligus bertindak sebagai Pejabat Pembuat Komitmen.

Page 27: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

Perpres 70/2012

Pasal 12

1) PPK merupakan Pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA untuk

melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa.

2) Untuk ditetapkan sebagai PPK harus memenuhi persyaratan

sebagai berikut:

a. memiliki integritas;

b. memiliki disiplin tinggi;

c. memiliki tanggung jawab dan kualifikasi teknis serta manajerial

untuk melaksanakan tugas;

d. mampu mengambil keputusan, bertindak tegas dan memiliki

keteladanan dalam sikap perilaku serta tidak pernah terlibat KKN;

e. menandatangani Pakta Integritas;

f. tidak menjabat sebagai Pejabat Penanda Tangan Surat

Perintah Membayar (PPSPM) atau Bendahara; dan

g. memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa.

Page 28: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

Perpres 70/2012

Pasal 12

(2b) Dalam hal tidak ada personil yang memenuhi

persyaratan untuk ditunjuk sebagai PPK,

persyaratan pada ayat (2) huruf g dikecualikan

untuk:

• PPK yang dijabat oleh pejabat eselon I dan

II di K/L/D/I; dan/atau

• PA/KPA yang bertindak sebagai PPK.

Page 29: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

SE MENDAGRI - LKPP

11

Page 30: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

TAHAPAN PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA

Penyusunan Rencana Umum Pengadaan

Perencanaan Pemilihan Penyedia B/J:

• Pengkajian ulang paket

• Pengkajian ulang jadwal kegiatan pengadaan

Penyusunan dan Penetapan Rencana

Pelaksanaan Pengadaan, yang terdiri dari :

• Spesifikasi Teknis,

• Penetapan HPS, dan

• Rancangan Kontrak (termasuk Jenis Kontrak)

3. Pemilihan sistem Pengadaan B/J :

• Penetapan metode Pemilihan

• Penetapan metode Penyampaian Dokumen

• Penetapan Metode Evaluasi Penawaran

• Pemilihan metode penilaian kualifikasi

pengadaan

4. Penyusunan Tahapan dan Jadwal Pengadaan

5. Penyusunan Dokumen Pengadaan

PA/ KPA

PPK &

ULP

PPK

POKJA

ULP/ PP

30

Page 31: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

RENCANA UMUM PENGADAAN

• Kegiatan yang terdiri dari

identifikasi kebutuhan B/J

yang diperlukan K/L/D/I,

penyusunan penetapan

rencana penganggaran

sampai dengan penyusunan

Kerangka Acuan Kerja.

Page 32: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

32

• Diumumkan di

Website K/L/D/I,

Papan Pengumum

an Resmi dan

Inaproc.

• Setelah RKA disetu

jui DPR / Setelah

APBD disetujui

Pemda dan DPRD

• Dpt mengumumkan

Pengadaan yang

kontraknya

dilaksanakanTA

berikutnya.

Isi Pengumuman

paling kurang:

• Nama & Alamat PA

• Nama Paket

Pekerjaan

• Lokasi pekerjaan

• Perkiraan biaya

Ou

tpu

t R

UP

ole

hP

A/K

PA

Barang/Jasa Pemerintah yang dibutuhkan oleh K/L/D/I

mencakup jenis, spesifikasi, jumlah/volume barang/jasa yang

dibutuhkan

Menyusun dan MenetapkanRencana Anggaran dalam

DIPA/DPA : biaya paket, honorarium, dan biaya lainnya

Kebijakan umum tentang Pemaketan, Cara Pengadaan,

dan Pengorganisasian PBJ

Menyusun Kerangka Acuan Kerja, paling sedikit memuat:

Uraian kegiatan, waktupelaksanaan, spek. Teknis dan

perkiraan biaya

Page 33: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

• Rencana Umum Pengadaan pada

intinya terdiri dari empat dokumen

pokok sebagai berikut:

– Identifikasi Kebutuhan

– Penyusunan dan penetapan

anggaran

– Kebijakan Umum

– Kerangka Acuan Kerja11

Page 34: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

KERANGKA ACUAN

KERJA

Page 35: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

1. uraian kegiatan yang akan dilaksanakan

meliputi latar belakang, maksud, dan

tujuan, lokasi kegiatan, sumber

pendanaan, serta jumlah tenaga yang

diperlukan;

2. waktu yang diperlukan dalam

melaksanakan kegiatan/pekerjaan

tersebut mulai dari pengumuman, rencana

pengadaan sampai dengan penyerahan

barang/jasa;

Page 36: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

3. spesifikasi teknis barang/jasa yang akan diadakan; dan

4. besarnya total perkiraan biaya pekerjaan

termasuk kewajiban pajak yang harus

dibebankan pada kegiatan tersebut.

Page 37: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

KAK Sederhana

1. Maksud dan tujuan pengadaan

barang/jasa dikaitkan dengan Renstra

(visi, misi, tujuan) dan dikaitkan dengan

tugas pokok dan fungsi satuan kerja

2. Sumber pendanaan dan total biaya

pengadaan

3. Waktu pengadaan (kapan mulai dan

kapan selesai)

4. Spesifikasi teknis (dimensi, tipe, output/kinerja, metode, usia pakai).

Page 38: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

KAK Sederhana

• Contoh 1: Pengadaan komputer jinjing,

spesifikasi teknisnya komputer jinjing

dengan kemampuan setara Pentium i7

dengan software dasar Windows 8

terpasang/Original dll.

• Contoh 2: Rehabilitasi gedung kantor

seluas 50 m2 mencakup plafon,

pengecatan dinding dan pelapisan

lantai keramik.

Page 39: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

KAK Semi Kompleks

• Penjelasan latar belakang, maksud dan tujuan

diadakan barang tersebut (terutama untuk

barang investasi) harus dapat diungkapkan

kenapa barang/jasa tersebut harus diadakan,

barang/jasa yang diadakan memang sudah

direncanakan dalam Renstra/Renja, persiapan

terkait dengan barang/jasa tersebut sudah

dilakukan. Informasi bahwa barang/jasa sudah

ada kajian akademik, feasibility study, AMDAL, penyiapan lahan sudah selesai, DED/EE data BMN/D yang sudah dimiliki terkait dengan B/J yang akan diadakan.

Page 40: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

KAK Semi Kompleks

• Kejelasan sumber dana pengadaan barang/jasa

apakah APBN/APBD, PHLN, dan/atau co-financing.

• Informasi terkait dengan waktu pengadaan barang/jasa

yang lebih detail kapan diumumkan, kapan diadakan,

kapan diimplementasikan dan kapan diserahkan

barang/jasa tersebut.

• Terkait dengan spesifikasi teknis, selain sepertisubstansi dalam KAK sederhana maka perluditambahkan informasi terkait dengan, brosur barang, Detailed Enginering Design (DED), kinerja/output setelah barang terpasang dan/atau jasadiimplementasikan.

Page 41: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

KAK Kompleks

• Substansi KAK kompleks informasi yang dicakup sama

dengan KAK Semi kompleks dan ditambahkan terkait

dengan :

– Barang/jasa yang berasal dari luar negeri diberi informasi tata

cara impor dan minimal mencakup pelabuhan/lokasi tempat

destinasi barang/jasa tersebut, serta daftar barang yang boleh

diimpor dari bea dan cukai.

– Informasi terkait dengan detail, tipe, ukuran/spesifikasi barang, Detail Engineering Design (DED), kajian AMDAL, kesiapanlahan/tanah.

– Informasi terkait dengan beban pembayaran apakah APBN/D,

PHLN, pembiayaan bersama co-financing. Termasuk

penggunaan mata uang dalam pembayaran apakah rupiah atau

valuta asing.

11

Page 42: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PENGUMUMAN

RENCANA UMUM

PENGADAAN

Page 43: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PENGUMUMAN RUP

1. PA mengumumkan rencana umum Pengadaan

Barang/Jasa di masing-masing K/L/D/I secara

terbuka kepada masyarakat luas setelah rencana

kerja dan anggaran K/L/D/I disetujui oleh

DPR/DPRD sebelum pengumuman pelaksanaan

Pengadaan Barang/Jasa oleh Pokja ULP.

2. K/L/D/I mengumumkan rencana umum

Pengadaan Barang/Jasa pada tahun anggaran

berjalan yang kontraknya akan dilaksanakan pada

tahun anggaran yang akan datang.

Page 44: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PENGUMUMAN RUP

3. Pengumuman RUP yang dilaksanakan secara

Swakelola maupun oleh Penyedia B/J.

4. Pengumuman dilakukan di website K/L/D/I

masing-masing dan papan pengumuman resmi

untuk masyarakat serta Portal Pengadaan

Nasional melalui LPSE.

5. Pengumuman pengadaan dapat dilakukan di

website komunitas internasional, jika dari hasil

identifikasi sebagaimana tertuang dalam KAK

ternyata tidak ada Penyedia dalam negeri yang

mampu mengerjakan atau pada

pelelangan/seleksi internasional.

Page 45: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

• Pengumuman Rencana Umum Pengadaan

Barang Jasa dari pemerintah pusat maupun

daerah pada tahun 2014 akan lebih mudah

dengan menggunakan Sistem Informasi

Rencana Umum Pengadaan atau disingkat

dengan SIRUP yang dikeluarkan oleh Lembaga

Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah

(LKPP)

11

Page 46: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

SPESIFIKASI

BARANG/JASA

Page 47: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PA/KPA PPK POKJA ULP

MENETAP

KAN

SPESIFI

KASI

UMUM

MENYUSUN

SPESIFIKASI

TEKNIS

LEBIH

DETAIL

BERDASAR

KAN SPESIFI

KASI UMUM

SPESIFIKASI

YANG

DITETAPKAN

OLEH PPK

DIMASUKAN

KEDALAM

DOKUMEN

PENGADAAN

Page 48: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PA/KPA PPK POKJA ULP

Contoh :

Pengadaan

Ruang

kantor

untuk

peningka

tan

pelayanan

seluas ...

m2

Detail

Engineering

Design (DED)

dan

Spesifikasi

Alat, Bahan

dan Personil

DED dan

Spesifikasi

Alat, Bahan

dan Personil

dimasukan

kedalam

Dokumen

Pengadaan

Page 49: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PENETAPAN SPESIFIKASI BARANG/JASA49

• Spesifikasi teknis benar-benar sesuai

dengan kebutuhan pengguna/penerima

akhir end user;

• Tidak mengarah kepada merek/produk

tertentu, kecuali untuk pengadaan suku

cadang;

• Memaksimalkan penggunaan produksi

dalam negeri;

• Memaksimalkan penggunaan Standar

Nasional Indonesia (SNI) atau registrasi

Instansi Teknis dan/atau standar lain

11HPS

Page 50: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PENETAPAN PAKET

PENGADAAN

BARANG/JASA

Page 51: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

Ketentuan Umum Pemaketan dalam RUP51

Memaksimalkanpenggunaan

produksi dalamnegeri

Menetapkan sebanyak-banyaknya paket yang

bisa dilaksanakan untuk Usaha Mikro

dan Usaha Kecil sertakoperasi kecil dengan tetap memperhatikan

prinsip efisiensi, persaingan sehat,

kesatuan sistem, dan kualitas kemampuan

teknis.

Paket pekerjaan s/dRp 2.500.000.000,-

diperuntukkan bagiUsaha Mikro danUsaha Kecil serta

koperasi kecil, dengan syarat

kompetensi teknisyang dibutuhkan

untuk menyelesaikan pekerjaan dapat

dipenuhi

Page 52: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

52

Usaha Mikro/ Kecil/Koperasi

kecil

Untuk Usaha Non-Kecil

Barang/PK

/JL ≤ 2,5

Milyar

TIDAK

YA

Menuntut KompetensiTeknis dan/ataukesatuan sistemdan/atau kualitas

Yang dimaksud dengan kompetensi teknis adalah memiliki kemampuan

sumber daya manusia, teknis, modal dan peralatan yang cukup, contohnya

pengadaan kendaraan, peralatan elektronik presisi tinggi, percetakan dengan

security paper, walaupun nilainya dibawah Rp. 2.500.000.000, diberikan kepada

Penyedia Barang/Jasa yang bukan UMKM serta koperasi kecil.

Page 53: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

53

Menyatukan atau memusatkan beberapa kegiatan yang tersebardibeberapa daerah/lokasi yang menurut sifat pekerjaan dan tingkatefisiensinya seharusnya dilakukan di daerah/lokasi masing-masing

Menyatukan/menggabungkan beberapa paket pengadaan yang bila dipisah seharusnya bisa dilaksanakan oleh Usaha Mikro dan Usaha

Kecil serta koperasi kecil;

Memecah Pengadaan Barang/Jasa menjadi beberapa paketuntuk menghindari pelelangan

Menentukan kriteria, persyaratan atau prosedur pengadaan yang diskriminatif dan/atau dengan pertimbangan yang tidak obyektif

11

Page 54: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

MENETAPKAN CARA

PEMILIHAN PENYEDIA

BARANG/JASA

Page 55: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

METODA PEMILIHAN BARANG/PK/JL

KRITERIA BARANG PK JL

Pada prinsipnya PELELANGAN UMUM

Penyedia terbatas

dan komplekPELELANGAN TERBATAS ---

s/d 5 M dan tdk

komplek

PELELANGAN

SEDERHANA

PEMILIHAN

LANGSUNG

PELELANGAN

SEDERHANA

Barang/Jasa

Khusus dan

Keadaan Tertentu

PENUNJUKAN LANGSUNG

Tdk ada Hrg

Satuan/pasarKONTES - SAYEMBARA

s/d 200 Juta PENGADAAN LANGSUNG

Page 56: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

METODA PEMILIHAN JK

KRITERIA JASA KONSULTANSI

Pada prinsipnya SELEKSI UMUM

s/d 200 Juta SELEKSI SEDERHANA

Jasa Konsultansi

Khusus dan Keadaan

Tertentu

PENUNJUKAN

LANGSUNG

Tdk ada Hrg

Satuan/pasarSAYEMBARA

s/d 50 Juta PENGADAAN LANGSUNG

Page 57: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PEKERJAAN KOMPLEK

• pekerjaan yang memerlukan teknologi

tinggi,

• mempunyai risiko tinggi,

• menggunakan peralatan yang didesain

khusus, dan/atau

• pekerjaan yang bernilai diatas

Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar

rupiah)

Page 58: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

KRITERIA PENUNJUKAN LANGSUNG

• KEADAAN TERTENTU:

Penanganan darurat:

Pertahanan Negara serta keamanan dan ketertiban

masyarakat

Bencana alam/non alam/ sosial; pencegahan bencana;

kerusakan sarana/prasarana yng menghentikan kegiatan

pelayanan publik

Pek.spesifik hanya bisa oleh satu penyedia Paten, HAKI

• BARANG KHUSUS:

Pek. berdasarkan tarif resmi yang ditetapkan pemerintah

Pek. kompleks dengan teknologi khusus

Distribusi obat/alkes tertentu ditetapan oleh Menkes

Kendaraan bermotor dengan harga khusus untukpemerintah e-catalog

Page 59: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

KRITERIA PENUNJUKAN LANGSUNG

• KONSTRUKSI KHUSUS :

Pek. kompleks dengan teknologi khusus

Pek. konstruksi bangunan yang merupakan satu kesatuan sistem

konstruksi dan satu kesatuan tanggung jawab atas resiko

kegagalan bangunan pekerjaan lanjutan

• JL KHUSUS:

Pek. berdasarkan tarif resmi yang ditetapkan pemerintah

Pek. kompleks dengan Penyedia tunggal

Sewa penginapan/hotel/ ruang fullday, fullboard, halfday

Lanjutan sewa gedung/kantor/ruang terbuka/tertutup

• JASA KONSULTANSI KHUSUS :

Hanya bisa dilakukan pemegang hak paten

Pek. yang menyangkut pertahanan/keamanan dan ketertiban

masyarakat

Konultan Hukum/Lawyer

Page 60: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

KRITERIA PENGADAAN LANGSUNG

– KEBUTUHAN OPERASIONAL K/L/D/I Yang

dimaksud dengan kebutuhan operasional K/L/D/I

adalah kebutuhan rutin K/L/D/I dan tidak menambah

aset atau kekayaan K/L/D/I.

– TEKNOLOGI SEDERHANA;

– RISIKO KECil; dan/atau

– DILAKSANAKAN OLEH PENYEDIA BARANG/JASA

USAHA ORANG-PERSEORANGAN DAN/ATAU

BADAN USAHA KECIL SERTA KOPERASI KECIL,

kecuali untuk paket pekerjaan yang menuntut

kompetensi teknis yang tidak dapat dipenuhi oleh

usaha mikro, usaha kecil, dan koperasi kecil.

11

Page 61: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PENETAPAN

ORGANISASI

PENGADAAN

Page 62: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

62

a. PA/KPA

b. PPK

c. ULP/Pejabat Pengadaan

d. PPHP

1 PENGADAAN

MELALUI PENYEDIA

a. PA/KPA

b. PPK

c. ULP/Pejabat Pengadaan

d. Tim Swakelola

e. PPHP

2 PENGADAAN

DENGAN SWAKELOLA

Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat pada organisasi pengadaan tidak terikat tahun anggaran

Page 63: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

ORGANISASI PENGADAAN B/J

MELALUI PENYEDIA

PA

KPA

POKJA ULP/PEJABAT

PENGADAANPPK

PANITIA/PEJABAT

PENERIMA HASIL

PEKERJAAN

PPTK

PP-58

P-54 jo P-70

PPK - SKPD

NS profesional

Tidak Wajib

Bersertifikat

13

Page 64: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PARA PIHAK DALAM PENGADAAN

BARANG JASA PEMERINTAH64

PENGGUNA ANGGARAN

1 Menetapkan dan mengumumkanRUP

2 Mengawasi pelaksanaan anggaran

3 Menetapkan PPK, PP, PPHP, Tim teknis, dan Tim Juri

4 Menetapkan Pemenang Pengadaan:

Barang/Pek. Konstruksi/Jasalainnya > Rp100 Milyar

Jasa Konsultasi > Rp.10 Milyar

5 Pelaporan Keuangan

6 menyimpanan seluruh dokumen

7 menyelesaikan perselisihan pihakyang diangkat PPK – POKJA/PP-PPHP

KPA di APBN

Page 65: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PARA PIHAK DALAM PENGADAAN

BARANG JASA PEMERINTAH65

PPK

1. Menetapkan rencana pelaksanaanPBJ (Spek Teknis, HPS, Jenis dan Rancangan Kontrak)

2. Menerbitkan SPPBJ danPenandatangan Kontrak

3. Melaksanakan dan mengendalikan kontrak (bukti perjanian)

4. Melaporkan kemajuan pekerjaandan hambatannya

5. Melaporkan pelaksanaan danmenyerahkan hasil pekerjaan:

6. Menyimpanan seluruh dokumenpelaksanaan

Page 66: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PERSYARATAN PPK66

memiliki integritas;a

memiliki disiplin tinggi;b

memiliki tanggung jawab dan kualifikasi teknis serta manajerial untuk melaksanakan tugas;c

mampu mengambil keputusan, bertindak tegas dan memiliki keteladanan dalam sikap perilaku serta tidak pernah terlibat KKN; d

menandatangani Pakta Integritas;e

Tidak menjabat sebagai Pejabat Penanda- Tangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) atau Bendahara ; (Psl 12 (2a)f

memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa(Pasal 12 – 2b)g

Page 67: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

Persyaratan tidak menjabat sebagai PPSPM

dikecualikan untuk PA/KPA yang bertindak sebagai

PPK.

Dalam hal tidak ada personil yang memenuhi

persyaratan untuk ditunjuk sebagai PPK,

persyaratan “memiliki sertifikat” dikecualikan

untuk:a. PPK (APBN) yang dijabat oleh pejabat eselon I dan II di

K/L/I; dan/atau

b. PA/KPA (APBD) yang bertindak sebagai PPK.

Persyaratan manajerial:a. Min S1 (kecuali jumlah PNS yang S1 terbatas, maka dapat

dijabat oleh pegawai dg golongan min setara dengan III/a)

b. punya pengalaman/terlibat aktif di PBJ min 2 tahun

c. mampu bekerja secara kelompok

Persyaratan PPK67

Page 68: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PARA PIHAK DALAM PENGADAAN BARANG

JASA PEMERINTAH68

POKJA

ULP

PEJABAT

PENGADA

AN

1. Mengusulkan Perubahan

Perencanaan Teknis

(apabila ada);

2. Menyusun Rencana

Pemilihan;

3. Menetapkan Dokumen

Pengadaan;

4. Menetapkan Nilai Jaminan

Penawaran kecuali yang

dilaksanakan PP;

5. Mengusulkan Tenaga Ahli;

6. Melakukan Proses

Pemilihan;

7. Membuat laporan proses

dan hasil Pengadaan

kepada Pimpinan K/L/D/I;

8. Membuat Pertanggung

Jawaban atas Pelaksanaan

kegiatan pengadaan

kepada PA/KPA.

1. Wajib Melaksanakan Proses

Pemilihan:

• Barang/Pek. Konstruksi/Jasa

lainnya diatas Rp.200 juta

• Jasa Konsultasi diatas Rp.50

juta

2. Menetapkan Penyedia:

• Barang/Pek. Konstruksi/Jasa

lainnya s.d Rp.100 Milyar

• Jasa Konsultasi s.d Rp.10

Milyar

3. Menjawab Sanggah I

Melaksanakan Proses Pemilihan

dengan Pengadaan Langsung dan

menetapkan Penyedia untuk :

• Barang/Pek. Konstruksi/Jasa

lainnya s.d Rp.200 juta

• Jasa Konsultasi s.d 50 juta

Page 69: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PANITIA/PEJABAT PENERIMA HASIL

PEKERJAAN

69

1. melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan Pengadaan

Barang/Jasa sesuai dengan Kontrak;

2. menerima hasil Pengadaan Barang/Jasa setelah

melalui pemeriksaan/pengujian; dan

3. membuat dan menandatangani Berita Acara Serah

Terima Hasil Pekerjaan.

Dalam hal pemeriksaan Barang/Jasa memerlukan

keahlian teknis khusus, dapat dibentuk tim/tenaga

ahli.

Dalam hal pengadaan Jasa Konsultansi,

pemeriksaan pekerjaan dilakukan setelah

berkoordinasi dengan Pengguna Jasa Konsultansi

yang bersangkutan.

Page 70: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PERSYARATAN PPHP70

• memiliki integritas, disiplin dan

tanggung jawab dalam melaksanakan

tugas;

• memahami isi Kontrak;• memiliki kualifikasi teknis;

• menandatangani Pakta Integritas; dan

• tidak menjabat sebagai Pejabat

Penanda Tangan Surat Perintah

Membayar (PPSPM) dan Bendahara.

11

Page 71: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PENYUSUNAN

HPS

Page 72: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PENYUSUNAN HARGA PERHITUNGAN SENDIRI72

HPS disusun dan ditetapkan oleh PPK, kecuali untuk kontes/sayembara dan

Pengadaan langsung barang yg menggunakan bukti pembelian

ULP/pejabat pengadaan mengumumkan nilaitotal HPS

Nilai HPS bersifat terbuka dan tidak rahasia, sedangkan rinciannya bersifat rahasia, kecuali

DIPA/DPA sudah dirinci

HPS disusun paling lama 28 hari kerjasebelum batas akhir pemasukan penawaran

HPS bukan sebagai dasar untukmenentukan besaran kerugian Negara

Riwayat HPS harus didokumentasikan

Kete

ntu

an

Um

um

HP

S

Page 73: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PENGGUNAAN HARGA PERHITUNGAN SENDIRI73

• Alat untuk menilai kewajaran penawaran

harga termasuk rinciannya apabila

ditemukan harga satuan tidak wajar ???

• Dasar untuk menetapkan batas tertinggi

penawaran yang sah kecuali JK yg PA

• Dasar untuk menetapkan besaran Jaminan

Pelaksanaan bagi penawaran yang nilainya

lebih rendah dari 80% nilai total HPS

HPS bukan sebagai dasar

untuk menentukan besaran

kerugian negara.

Page 74: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

Data / Informasi untuk membuat HPS74

Penyusunan HPS dikalkulasikan secara keahlian

berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan

meliputi:

a. Harga pasar setempat yaitu harga barang/jasa

dilokasi barang/jasa diproduksi/diserahkan/

dilaksanakan, menjelang dilaksanakannya

Pengadaan Barang/Jasa

b. Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara

resmi oleh Badan Pusat Statistik (BPS);

c. Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara

resmi oleh asosiasi terkait dan sumber data lain

yang dapat dipertanggungjawabkan;a. ;

Page 75: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

Data / Informasi untuk membuat HPS75

d. Daftar biaya/tarif Barang/Jasa yang dikeluarkan oleh

pabrikan/distributor tunggal;

e. biaya Kontrak sebelumnya atau yang sedang berjalan

dengan mempertimbangkan faktor perubahan biaya;

f. inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalan dan/atau

kurs tengah Bank Indonesia;

g. hasil perbandingan dengan Kontrak sejenis, baik yang

dilakukan dengan instansi lain maupun pihak lain;

h. perkiraan perhitungan biaya yang dilakukan oleh

konsultan perencana (engineer’s estimate);

i. norma indeks; dan/atau

j. informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan

12

Page 76: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PENETAPAN

JENIS

KONTRAK

Page 77: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PENETAPAN JENIS KONTRAK77

lump sum

harga satuan

gabungan lump sum dan harga satuan

terima jadi(turnkey)

Persentase

pembebanantahun anggaran

tahun tunggal

kontrak pengadaantunggal;

kontrak pengadaanbersama.

tahun jamak

kontrak payung

jenis pekerjaan

pekerjaan tunggal

pekerjaanterintegrasi

sumber pendanaan

cara pembayaran

Page 78: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PENETAPAN JENIS KONTRAK• PPK menetapkan jenis Kontrak Pengadaan Barang/Jasa dalam

rancangan kontrak.

• Kontrak Lump Sum merupakan Kontrak Pengadaan

Barang/Jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas

waktu tertentu sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak, dengan

ketentuan sebagai berikut:

a. jumlah harga pasti dan tetap serta tidak dimungkinkan

penyesuaian harga;

b. semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia

Barang/Jasa;

c. pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran

yang dihasilkan sesuai dengan isi Kontrak;

d. sifat pekerjaan berorientasi kepada keluaran (output based);

e. total harga penawaran bersifat mengikat; dan

f. tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang.

Page 79: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

• Kontrak Harga Satuan merupakan Kontrak Pengadaan Barang/ Jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang telah ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Harga Satuan pasti dan tetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu;

b. volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat Kontrak ditandatangani;

c. pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa; dan

d. dimungkinkan adanya pekerjaan tambah/kurang berdasarkan hasil pengukuran bersama atas pekerjaan yang diperlukan.

Page 80: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

• Kontrak gabungan Lump Sum dan Harga Satuan

adalah Kontrak yang merupakan gabungan

Lump Sum dan Harga Satuan dalam 1 (satu)

pekerjaan yang diperjanjikan.

• Didalam kontrak harus dijelaskan bagian mana

yang dinyatakan lumpsum dan bagian mana

yang menggunakan harga satuan.

• Ketentuan kontrak berlaku pada bagian-bagian

tersebut catatan : yang boleh dilakukan

pekerjaan tambah/kurang (CcO) hanya bagian yang

menggunakan kontrak harga satuan

Page 81: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

• Kontrak Persentase merupakan Kontrak

Pengadaan Jasa Konsultansi/Jasa

Lainnya, dengan ketentuan sebagai

berikut:

a. Penyedia Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya

menerima imbalan berdasarkan persentase dari nilai pekerjaan tertentu; dan

b. pembayarannya didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang dihasilkan sesuai

dengan isi Kontrak.

Page 82: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

Kontrak Terima Jadi (Turnkey)

• Kontrak Pengadaan Barang/Pekerjaan

Konstruksi/Jasa Lainnya atas

penyelesaian seluruh pekerjaan dalam

batas waktu tertentu dengan ketentuan

sebagai berikut:

– jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh

pekerjaan selesai dilaksanakan; dan

– pembayaran dilakukan berdasarkan hasil

penilaian bersama yang menunjukkan bahwa

pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan

kriteria kinerja yang telah ditetapkan.

82

Page 83: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

Kontrak Payung

• Kontrak Payung (Framework Contract) merupakan

Kontrak Harga Satuan antara Pejabat K/L/D/I

dengan Penyedia Barang/Jasa yang dapat

dimanfaatkan oleh K/L/D/I, dengan ketentuan sbb :

– Diadakan untuk menjamin harga Barang/Jasa yang

lebih efisien, ketersediaan Barang/Jasa terjamin, dan

sifatnya dibutuhkan secara berulang dengan volume

atau kuantitas pekerjaan yang belum dapat ditentukan

pada saat Kontrak ditandatangani; dan

– pembayarannya dilakukan oleh setiap PPK/Satuan

Kerja yang didasarkan pada hasil penilaian/

pengukuran bersama terhadap volume/kuantitas

pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Penyedia

Barang/Jasa secara nyata.

83

Page 84: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

lump sum

gabungan lump

sum dan harga

satuan

terima jadi

(turnkey)

Persentase

CARA

PEMBAYARAN

al. pengadaan kendaraan

bermotor; pengadaan patung;

konstruksi bangunan

sederhana, seperti ruang kelas;

pembuatan aplikasi komputer.

Untuk pekerjaan yang sebagian

bisa mempergunakan Lumpsum

kemudian untuk bagian yang

lain harus menggunakan Harga

Satuan, misalnya pengadaan

bangunan yang menggunakan

pondasi pancang (bangunan

atas menggunakan Lumpsum,

pondasi mempergunakan Harga

Satuan)

pekerjaan yang sudah

memiliki acuan persentase,

misalnya perencanaan dan

pengawasan pembangunan

gedung pemerintah, advokat,

konsultan penilai

untuk membeli suatu barang

atau instalasi jadi yang hanya

diperlukan sekali saja, dan

tidak mengutamakan

kepentingan untuk alih

(transfer) teknologi

selanjutnya

harga

satuan

Page 85: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

85

Bukti Pembelian (s/d 10 juta)

Kuitansi (s/d 50 juta)

Surat Perintah

Kerja (SPK)

Surat Perjanjian/

Kontrak

BUKTI

PERJANJI

AN

• Pengadaan Jasa

Konsultansi s./d Rp. 50 juta

• Pengadaan Barang/Pek.

Konstruksi/Jasa Lainnya s/d

Rp 200 juta

• Pengadaan Jasa

Konsultansi di atas Rp. 50

juta

• Pengadaan Barang/Pek.

Konstruksi/Jasa Lainnya di

atas Rp 200 juta

Hanya untuk

Pengadaan Barang

12

Page 86: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

DOKUMEN

PENGADAAN

SPESIFIKASI

TEKNIS

HPS

DRAFT

KONTRAK

Page 87: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

DUA JENIS DOKUMEN

PENGADAAN 1. Dokumen Kualifikasi

2. Dokumen Pemilihan

Penyedia barang/jasa

Menyusun dokumen pengadaan

Diberikan kepada

Spesifikasi, HPS,

Rancangan dan Jenis Kontrak

Dasar untuk evaluasi

dokumen penawaran

Dasar dan acuan

menyusun,

menyampul dan

menyampaikan

dokumen penawaran

ULP/Pejabat

Pengadaan

Pejabat Pembuat Komitmen

87

Page 88: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PERSYARATAN TEKNIS BARANG1. spesifikasi teknis barang yang ditawarkan berdasarkan

contoh, brosur dan gambar-gambar sesuai dengan yang

ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;

2. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dan/atau jadwal serah

terima pekerjaan (dalam hal serah terima pekerjaan

dilakukan per termin) yang ditetapkan dalam Dokumen

Pengadaan;

3. identitas (jenis, tipe dan merek) yang ditawarkan tercantum

dengan lengkap dan jelas (apabila diperlukan);

4. layanan purnajual sesuai dengan yang ditetapkan dalam

Dokumen Pengadaan (apabila dipersyaratkan);

5. tenaga teknis sesuai dengan yang ditetapkan dalamDokumen Pengadaan (apabila diperlukan); dan

6. bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan sesuai dengan yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan.

Page 89: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PERSYARATAN TEKNIS BARANG

• Pengadaan barang impor dilengkapi

dengan:

• Sertifikat keaslian (Cerficate of Origin);

dan

• Surat Dukungan pabrikan/prinsipal

(Supporting Letter).

Page 90: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI

1. metode pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan memenuhi

persyaratan substantif yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan

dan diyakini menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian

pekerjaan;

2. jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dan serah terima

pertama/Provision Hand Over (PHO) yang ditawarkan tidak melebihi

jangka waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;

3. jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal yang

disediakan sesuai dengan yang ditetapkan dalam Dokumen

Pengadaan;

4. spesifikasi teknis memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam

Dokumen Pengadaan;

5. personil inti yang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan

persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan serta

posisinya dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan

organisasi pelaksanaan yang diajukan;

6. bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan sesuai dengan

persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan; dan

7. sertifikat garansi khususnya untuk pekerjaan Enginering Procurement

and Construction/EPC (apabila dipersyaratkan).

Page 91: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PERSYARATAN TEKNIS JASA LAIN1. spesifikasi teknis yang ditawarkan berdasarkan contoh, brosur, dan

gambar-gambar sesuai yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;

2. jadwal waktu pelaksanaan dan serah terima pekerjaan tidak melebihi

batas waktu sesuai yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;

3. metode pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan memenuhi

persyaratan substantif sesuai yang ditetapkan dalam Dokumen

Pengadaan dan diyakini menggambarkan penguasaan dalam

penyelesaian pekerjaan;

4. identitas (jenis, tipe dan merek) yang ditawarkan tercantum dengan

lengkap dan jelas (apabila diperlukan);

5. jenis, kapasitas, komposisi, dan jumlah peralatan minimal yang

disediakan sesuai yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan

(apabila diperlukan);

6. layanan purnajual sesuai yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan

(apabila diperlukan);

7. tenaga teknis sesuai dengan yang ditetapkan dalam DokumenPengadaan (apabila diperlukan); dan

8. bagian pekerjaan yang disubkontrakkan sesuai dengan yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan.

Page 92: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PERSYARATAN TEKNIS JASA KONSULTANSI

(dicantumkan dgn jelas dalam KAK)

• Pengalaman perusahaan - ( bobot 10 – 20 %);

• Pendekatan dan metodologi - (bobot 20 – 40 %);

• Kualifikasi tenaga ahli - (bobot 50 – 70 %);

• Jumlah bobot (100 %);

• Penetapan bobot yang digunakan untuk masing-masing

unsur, dalam rentang tersebut di atas didasarkan pada

jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.

• Scoore unsur-unsur yang dinilai dalam masing-masing

bobot harus ditetapkan secara jelas di KAK.

• Untuk jasa studi analisis perlu diberikan penekanan

kepada pengalaman perusahaan dan pendekatan

metodologi, sedangkan untuk jasa supervisi dan

perencanaan teknis, penekanan lebih diberikan kepada

kualifikasi tenaga ahli.

12

Page 93: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

SPEK TEKNIS

HPS

DRAFT

KONTRAK

DOKUMEN

PENGADAAN

PROSES

PEMILIHAN

LAPORAN

HASIL

PEMILIHAN

PENELITIAN

PROSES

PEMILIHAN

PENERBITAN

SPPBJ

PENYEDIA

MENYERAHKAN

JAMINAN

PELAKSANAAN

PENANDA

TANGANAN

KONTRAK

PELAKSANAAN

DAN

PENGENDALIAN

KONTRAK

Page 94: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN

KONTRAK

• Ada 17 Unit Kompetensi, antara lain :

1. Persiapan Pelaksanaan Kontrak;

2. Mengelola Program Manajemen Mutu;

3. Mengelola Program Manajemen Resiko;

4. Pengendelaian dan Pengawasan Pekerjaan;

5. Penilaian Prestasi Pekerjaan;

6. Menyelesaikan Perselisihan Kontrak;

7. Membuat Perubahan Kontrak;

8. Dll.

12

Page 95: TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA

TERIMA KASIH