Tata Cara Pembahasan Raperda di DPRD

4
TATA CARA PEMBAHASAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH DI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH Berdasarkan PP No. 16 Tahun 2010 Oleh: Ade Suerani A. RAPERDA yang berasal dari DPRD Pembahasan raperda yang berasal dari DPRD, dilakukan dalam 2 (dua) tahap pembahasan. Pembahasan pertama dilakukan di internal DPRD, untuk diambil keputusannya apakah dapat disetujui menjadi raperda prakarsa DPRD untuk dilanjutkan pembahasannya dengan kepala daerah, atau ditolak sehingga tidak perlu dilanjutkan, dan pembahasan berhenti sampai disitu. Pembahasan kedua dilakukan bersama kepala daerah. 1. Pembahasan Internal DPRD 1 2 3 PIMPINAN ANGGOTA RAPAT PARIPURNA : Penjelasan Pengusul Fraksi-Fraksi Memberikan Pandangan Pengusul memberikan Jawaban Pengambilan Keputusan : Persetujuan Persetujuan dengan Pengubahan Penolakan 5 4 PENJELASAN BLOK PENGUSUL (anggota, komisi, gabungan komisi, atau balegda) mengajukan raperda ke Pimpinan DPRD disertai Penjelasan/Keterangan/Naskah Akdemik, daftar nama dan tanda tangan pengusul dan diberikan nomor pokok oleh sekretariat. PIMPINAN menyampaikan raperda ke Balegda untuk dikaji BALEGDA mengkaji dan menyampaikan kembali raperda beserta hasil kajian ke PIMPINAN PIMPINAN menyampaikan raperda ke seluruh ANGGOTA DPRD 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Paripurna Pimpinan menggelar RAPAT PARIPURNA Cukup Jelas Cukup Jelas Cukup Jelas Pengambilan Keputusan Cukup Jelas Dalam hal persetujuan dengan pengubahan, DPRD menugasi komisi, gabungan komisi, badan legislasi daerah, atau panitia khusus untuk menyempurnakan rancangan peraturan Raperda yang telah disetujui DPRD disampaikan dengan surat pimpinan DPRD kepada Kepala Daerah untuk dibahas PENGUSUL PIMPINAN BALEGDA

Transcript of Tata Cara Pembahasan Raperda di DPRD

Page 1: Tata Cara Pembahasan Raperda di DPRD

TATA CARA PEMBAHASAN RANCANGAN PERATURAN DAERAHDI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Berdasarkan PP No. 16 Tahun 2010

Oleh: Ade Suerani

A. RAPERDA yang berasal dari DPRD

Pembahasan raperda yang berasal dari DPRD, dilakukan dalam 2 (dua) tahap pembahasan. Pembahasan pertama dilakukan di internal DPRD, untuk diambil keputusannya apakah dapat disetujui menjadi raperda prakarsa DPRD untuk dilanjutkan pembahasannya dengan kepala daerah, atau ditolak sehingga tidak perlu dilanjutkan, dan pembahasan berhenti sampai disitu. Pembahasan kedua dilakukan bersama kepala daerah.

1. Pembahasan Internal DPRD

1 2 3

PIMPINAN ANGGOTA

RAPAT PARIPURNA :

Penjelasan PengusulFraksi-Fraksi Memberikan

PandanganPengusul memberikan JawabanPengambilan Keputusan :

PersetujuanPersetujuan dengan PengubahanPenolakan

5

4

PENJELASAN BLOK

PENGUSUL (anggota, komisi, gabungan komisi, atau balegda) mengajukan raperda ke Pimpinan DPRD disertai Penjelasan/Keterangan/Naskah Akdemik, daftar nama dan tanda tangan pengusul dan diberikan nomor pokok oleh sekretariat.

PIMPINAN menyampaikan raperda ke Balegda untuk dikaji

BALEGDA mengkaji dan menyampaikan kembali raperda beserta hasil kajian ke PIMPINAN

PIMPINAN menyampaikan raperda ke seluruh ANGGOTA DPRD 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Paripurna

Pimpinan menggelar RAPAT PARIPURNA

Cukup Jelas

Cukup Jelas

Cukup Jelas

Pengambilan Keputusan

Cukup Jelas

Dalam hal persetujuan dengan pengubahan, DPRD menugasi komisi, gabungan komisi, badan legislasi daerah, atau panitia khusus untuk menyempurnakan rancangan peraturan daerah tersebut.

Cukup Jelas

Raperda yang telah disetujui DPRD disampaikan dengan surat pimpinan DPRD kepada Kepala

Daerah untuk dibahas

PENGUSUL PIMPINAN BALEGDA

Page 2: Tata Cara Pembahasan Raperda di DPRD

2. Pembahasan Bersama Kepala Daerah

Pembahasan dilakukan dalam 2 (dua) tingkat pembicaraan dengan alur sbb:

PENGAMBILAN KEPUTUSAN :

1) Laporan Panitia Khusus2) Pendapat Fraksi3) Permintaan Persetujuan

PENJELASAN BLOK

PEMBICARAAN TINGKAT I1. Penjelasan DPRD.

Dilaksanakan dalam rapat paripurna dewan. DPRD dapat menunjuk pimpinan komisi, pimpinan gabungan komisi atau pimpinan Badan Legislasi Daerah untuk menyampaikan penjelasan secara tertulis mengenai rancangan peraturan daerah yang diajukan.

2. Pendapat Kepala Daerah. Dilaksanakan dalam rapat paripurna dewan. Kepala Daerah menyampaikan secara tertuslis pendapatnya terhadap rancangan peraturan daerah

3. Jawaban DPRD.Dilakukan dalam rapat paripurna dewan. DPRD dapat menunjuk pimpinan komisi, pimpinan gabungan komisi atau pimpinan Badan Legislasi Daerah untuk menyampaikan tanggapan/jawaban secara tertulis atas pendapat Kepala Daerah.

4. Rapat Pembahasan. Dilakukan dalam rapat gabungan komisi, yang dilanjutkan dengan membentuk panitia khusus untuk membahas bersama dengan kepala daerah atau pejabat yang ditunjuk untuk mewakilinya.

PEMBICARAAN TINGKAT II

5. Pengambilan keputusan didahului dengan:

1) penyampaian laporan pimpinan komisi/pimpinan gabungan komisi/pimpinan panitia khusus yang berisi proses pembahasan

2) pendapat fraksi

3) permintaan persetujuan ke anggota secara lisan oleh pimpinan rapat paripurna.

6. Pendapat Akhir Kepala Daerah .

PEMBICARAAN TINGKAT I

RAPAT GABUNGAN KOMISI BERSAMA

EKSEKUTIF

4RAPAT PARIPURNA

PENJELASANDPRD

PENDAPAT KEPALA DAERAH

JAWABAN DPRD

1 2 3

6

PEMBICARAAN TINGKAT II

RAPAT PARIPURNA

PENDAPAT AKHIR KEPALA DAERAH

5

PENGAMBILAN KEPUTUSAN :

Laporan Panitia KhususPendapat FraksiPermintaan Persetujuan

6

Page 3: Tata Cara Pembahasan Raperda di DPRD

B. RAPERDA yang berasal dari Kepala Daerah

Pembahasan dilakukan dalam 2 (dua) tingkat pembicaraan dengan alur sbb:

PEMBICARAAN TINGKAT I

PENJELASAN BLOK

PEMBICARAAN TINGKAT I1. Penjelasan Kepala Daerah

Dilaksanakan dalam rapat paripurna dewan. Kepala Daerah menyampaikan penjelasan tertulis mengenai rancangan peraturan daerah yang diajukan.

2. Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi Dewan.Dilaksanakan dalam rapat paripurna dewan. Fraksi-fraksi dalam dewan menyampaikan pandangannya secara terutulis terhadap rancangan peraturan daerah

3. Jawaban Kepala DaerahDilakukan dalam rapat paripurna dewan. Kepala Daerah memberikan tanggapan/jawaban atas pemandangan umum fraksi-fraksi dewan.

4. Rapat Pembahasan. Dilakukan dalam rapat gabungan komisi, yang dilanjutkan dengan membentuk panitia khusus untuk membahas bersama dengan kepala daerah atau pejabat yang ditunjuk untuk mewakilinya.

PEMBICARAAN TINGKAT II5. Pengambilan Keputusan didahului dengan :

1) penyampaian laporan pimpinan komisi/pimpinan gabungan komisi/pimpinan panitia khusus yang berisi proses pembahasan

2) pendapat fraksi

3) permintaan persetujuan ke anggota secara lisan oleh pimpinan rapat paripurna

6. Pendapat Akhir Kepala Daerah

1 2 3

RAPAT GABUNGAN KOMISI BERSAMA

EKSEKUTIF

4RAPAT PARIPURNA

PENJELASANKEPALA DAERAH

PEMANDANGAN UMUM FRAKSI-FRAKSI DALAM DEWAN

JAWABAN KEPALA DAERAH

PEMBICARAAN TINGKAT II

RAPAT PARIPURNA

PENGAMBILAN KEPUTUSAN :

Laporan Panitia KhususPendapat FraksiPermintaan Persetujuan

PENDAPAT AKHIR KEPALA DAERAH

5

6