Tata cara menguburkan jenazah

8
4. Tata Cara Menguburkan Jenazah Setelah selesai menyalatkan , maka hal terakhir yang harus dilakukan adalah menguburkan atau memakamkan jenazah . Tata cara penguburan sebagai berikut : a. Tanah yang telah ditentukan sebagai kuburan digali dan dibuatkan liang lahat sepanjang badan jenazah . Dalamnya dibuat kira-kira setinggi orang ditambah setengah lengan dan lebarnya kira- kira satu meter. Di dasar lubang dibuat miring lebih dalam ke arah kiblat . Maksudnya adalah agar jasad tesebut tidak mudah di bongkar binatang . b. Setelah sampai di tempat pemakaman , jenazah dimasukan ke dalam liang lahat dengan posisi miring dan menghadap kiblat . Pada saat meletakan jenazah , hendaknya dibacakan lafaz-lafaz sebagai berikut .

description

 

Transcript of Tata cara menguburkan jenazah

Page 1: Tata cara menguburkan jenazah

4. Tata Cara Menguburkan JenazahSetelah selesai menyalatkan , maka

hal terakhir yang harus dilakukan adalah menguburkan atau memakamkan jenazah . Tata cara penguburan sebagai berikut :

a. Tanah yang telah ditentukan sebagai kuburan digali dan dibuatkan liang lahat sepanjang badan jenazah . Dalamnya dibuat kira-kira setinggi orang ditambah setengah lengan dan lebarnya kira-kira satu meter. Di dasar lubang dibuat miring lebih dalam ke arah kiblat . Maksudnya adalah agar jasad tesebut tidak mudah di bongkar binatang .

b. Setelah sampai di tempat pemakaman , jenazah dimasukan ke dalam liang lahat dengan posisi miring dan menghadap kiblat . Pada saat meletakan jenazah , hendaknya dibacakan lafaz-lafaz sebagai berikut .

Page 2: Tata cara menguburkan jenazah

الل�ه� ول� س ر� ل�ة� م� و�ع�ل�ى الل�ه� م� ب�س�”Dengan nama Allah dan atas agama Rasulullah saw”

c. Tali-tali pengikat kain kafan dilepas, pipi kanan , dan ujung kaki ditempelkan pada tanah . Setelah itu , jenazah ditutup dengan papan kayu atau bambu . Di atasnya ditimbun dengan tanah sampai galian liang kubur itu rata. Tinggikan kubur itu dari tanah biasa sekitar satu jengkal dan di atas kepala diberi tanda batu nisan.

d. Setelah selesai menguburkan , dianjurkan berdoa, mendokan, dan memohonkan ampunan untuk jenazah. Hadis Nabi Muhammad saw :

Page 3: Tata cara menguburkan jenazah

“Dari Utsman bin Affan menceritakan bahwa Nabi Muhammad saw. apabila telah selesai dari menguburkan mayat beliau berkata: "Mintakanlah ampunan untuk saudara kalian, dan mohonkanlah keteguhan untuknya, karena sesungguhnya sekarang ia sedang ditanya.(HR Abu Daud )"

ان� ع�ف� ب�ن� ان� عث�م� ع�ن�الل�ه ل�ى ص� الن�ب�ي? ال�ك�ان� ق�ن� م� غ� ر� ف� �ذ�ا إ ل�م� و�س� ع�ل�ي�ه�ع�ل�ي�ه� و�ق�ف� يMت� ال�م� ن� د�ف�

يكم� �خ� أل� وا ر ت�غ�ف� اس� ال� ق� ف��ن�ه إ ف� ب�الت�ث�ب�يت� ل�ه لوا و�س�

أ�ل يس� ن� اآل�

Page 4: Tata cara menguburkan jenazah

1. Diharamkan membangun di atas kubur, mengapur dan menginjaknya, shalat di sampingnya, menjadikannya masjid dan lampu-lampu atasnya, menghamburkan bunga-bunga di atasnya.

2. Tidak boleh membangun masjid di atas kubur & tidak boleh menguburkan jenazah di dalam masjid. Jika masjid itu telah dibangun sebelum dimakamkan, kubur itu diratakan, atau digali jika masih baru & dimakamkan di pemakaman umum. Jika masjid dibangun di atas kubur, bisa jadi masjid yang dibongkar & bisa jadi bentuk kuburan yg dihilangkan. Dan setiap masjid yg dibangun di atas kuburan, tidak boleh dilaksanakan shalat fardhu & shalat sunnah di dalamnya.

Hukum-Hukum Mengenai Penguburan Jenazah

Page 5: Tata cara menguburkan jenazah

3. Sunnah menguburkan jenazah di siang hari & boleh menguburkan di malam hari.

4. Tidak boleh di masukkan ke dalam satu liang kubur lebih dari satu jenazah kecuali karena terpaksa, seperti banyaknya yg terbunuh & sedikit yang memakamkan mereka. Didahulukan di lahad yg lebih utama dari mereka. Tidak dianjurkan bagi laki-laki menggali kuburnya sebelum ia meninggal dunia.

5. Boleh memindahkan jenazah dari kuburnya ke kubur yg lain, jika ada maslahat untuk mayat, seperti kuburannya yang digenangi air atau dikuburkan di pemakaman orang-orang kafir & semisalnya. Kuburan adalah negeri orang-orang yg sudah mati, tempat tinggal mereka, & tempat saling ziarah di antara mereka, & mereka telah mendahului kepadanya, maka tidak boleh menggali kubur mereka kecuali utk kepentingan mayat.

Page 6: Tata cara menguburkan jenazah

1. Turut Belasungkawa (Takziah)Takziah menurut bahasa artinya ialah

menghibur . Menurut istilah ialah mengunjungi keluarga yang meninggal dunia dengan maksud agar keluarga yang mendapat musibah dapat terhibur , diberikan keteuhan iman , islam , dan sabar menghadapi musibah serta berdoa untuk orang yang meniggal dunia supaya diampuni segala dosa-dosa semasa hidupnya . Bertakziah ukumnya sunah .

Hal-hal yang perlu dilkukan ketika seseorang bertakziah antara lain sebagai berikut :

a. Memberikan bantuan kepada keluarga yang terkena musibah , baik bantuan moral maupun material untuk mengurangi beban kesulitan dan kesedihannya.

C. Hal-hal yang berkaitan dengan Pengurusan Jenazah

Page 7: Tata cara menguburkan jenazah

b. Jika orang yang mendapat musibah termasuk orang yang dekat dengan kita , hendaknya kita menghibur mereka agar tidak berlarut-larut dalam duka dan menganjurkan kesabaran karena semua pasti akan mengalaminya.

c. Mengikuti salat jenazah dan mendoakan agar mendapat ampunan dari Allah SWT dari segala dosanya.

d. Ikut mengantarkan jenazah ke tempat pemakaman untuk menyaksikan penguburannya.

e. Tidak bicara keras , bercanda , tertawa terbahak-bahak atau sikap-sikap lainnya

yang tidqak terpuji.