Tata cara berdoa sesuai tuntunan.

18
Tata cara berdoa sesuai tuntunan Assalamu’alaikum. saya mau bertanya cara tata cara berdoa yang benar seperti apa? karena saya melihat ada yang mengangkat tangan ketika berdoa dan tidak. terimakasih. Fahmi ([email protected]) 13 Adab berdoa Pertama, mencari waktu yang mustajab. Diantara waktu yang mustajab adalah hari arafah, ramadhan, sore hari jumat, dan waktu sahur atau sepertiga malam terakhir. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ن م له، ب ج ت س أ ى ف ن و ع د ي ن م ل: ج و ز ع ! ول ق ي ف ر ي خ الأ ل يل ل ا. ث ل. ي ى! ق ي2 ي ن جي أ ي ي مأء الد س ل ى ا ل; ا! له ي ل ل ك ى ل عأ! ت له ال ل ر ي يز له ف غ أ ى ف نز ف غ! يس ي ن م ه، ي عط أ ى ف لن سأ ي“Allah turun ke langit dunia setiap malam, ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Allah berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku, Aku kabulkan, siapa yang meminta-Ku, Aku beri, dan siapa yang minta ampunan pasti Aku ampuni.” (H.r. Muslim) Kedua, memanfaatkan keadaan yang mustajab untuk berdoa . Diantara keadaan yang mustajab untuk berdoa adalah: ketika perang, turun hujan, ketika sujud, antara adzan dan iqamah, atau ketika puasa menjelang berbuka. Abu Hurairah radliallahu ‘anhu mengatakan, “Sesungguhnya pintu-pintu langit terbuka ketika; jihad fi sabillillah sedang berkecamuk, ketika turun hujan, dan ketika iqamah shalat wajib. Manfaatkanlah untuk berdoa ketika itu.” (Syarhus Sunnah al-Baghawi, 1: 327) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Doa antara adzan dan iqamah tidak tertolak .” (H.r. Abu Daud, Nasa’i, danTurmudzi) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Keadaan terdekat antara hamba dengan Tuhannya adalah ketika sujud. Maka perbanyaklah berdoa.” (H.r. Muslim) Ketiga, Menghadap kiblat dan mengangkat tangan Dari Jabir radliallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berada di padang Arafah, beliau menghadap kiblat, dan beliau terus berdoa sampai matahari terbenam. (H.r. Muslim) Dari Salman radliallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Tuhan kalian itu Malu dan Maha Memberi. Dia malu kepada hamba-Nya ketika mereka mengangkat tangan kepada-Nya kemudian hambanya kembali dengan tangan kosong (tidak dikabulkan).” (H.r. Abu Daud & Turmudzi dan beliau hasankan) Cara mengangkat tangan dalam berdoa:

description

Tata cara berdoa sesuai tuntunan.

Transcript of Tata cara berdoa sesuai tuntunan.

Page 1: Tata cara berdoa sesuai tuntunan.

Tata cara berdoa sesuai tuntunan

Assalamu’alaikum. saya mau bertanya cara tata cara berdoa yang benar seperti apa? karena saya

melihat ada yang mengangkat tangan ketika berdoa dan tidak. terimakasih.

Fahmi ([email protected])

13 Adab berdoa

Pertama, mencari waktu yang mustajab.

Diantara waktu yang mustajab adalah hari arafah, ramadhan, sore hari jumat, dan waktu sahur atau

sepertiga malam terakhir.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ينزل الله تعالى كل ليلة إلى السماء الدنيا حين يبقى ثلث الليل األخير فيقول عز وجل: من

يدعونى فأستجب له، من يسألنى فأعطيه، من يستغفرنى فأغفر له

“Allah turun ke langit dunia setiap malam, ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Allah berfirman:

Siapa yang berdoa kepada-Ku, Aku kabulkan, siapa yang meminta-Ku, Aku beri, dan siapa yang

minta ampunan pasti Aku ampuni.” (H.r. Muslim)

Kedua, memanfaatkan keadaan yang mustajab untuk berdoa.

Diantara keadaan yang mustajab untuk berdoa adalah: ketika perang, turun hujan, ketika sujud,

antara adzan dan iqamah, atau ketika puasa menjelang berbuka. Abu Hurairah radliallahu

‘anhu mengatakan, “Sesungguhnya pintu-pintu langit terbuka ketika; jihad fi sabillillah sedang

berkecamuk, ketika turun hujan, dan ketika iqamah shalat wajib. Manfaatkanlah untuk berdoa ketika

itu.” (Syarhus Sunnah al-Baghawi, 1: 327)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Doa antara adzan dan iqamah tidak tertolak .” (H.r. Abu

Daud, Nasa’i, danTurmudzi)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Keadaan terdekat antara hamba dengan Tuhannya

adalah ketika sujud. Maka perbanyaklah berdoa.” (H.r. Muslim)

Ketiga, Menghadap kiblat dan mengangkat tangan

Dari Jabir radliallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berada di padang Arafah,

beliau menghadap kiblat, dan beliau terus berdoa sampai matahari terbenam. (H.r. Muslim)

Dari Salman radliallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya

Tuhan kalian itu Malu dan Maha Memberi. Dia malu kepada hamba-Nya ketika mereka mengangkat

tangan kepada-Nya kemudian hambanya kembali dengan tangan kosong (tidak dikabulkan).” (H.r.

Abu Daud & Turmudzi dan beliau hasankan)

Cara mengangkat tangan dalam berdoa:

Ibn Abbas radliallahu ‘anhu mengatakan, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berdoa,

beliau menggabungkan kedua telapak tangannya dan mengangkatnya setinggi wajahnya (wajah

menghadap telapak tangan). (H.r. Thabrani)

Catatan: Tidak boleh melihat ke atas ketika berdoa.

Keempat, dengan suara lirih dan tidak dikeraskan.

Allah berfirman,

Page 2: Tata cara berdoa sesuai tuntunan.

4يال2 ب 8ن5 ذ5ل4ك5 س5 5ي 5غ4 ب 8ت 4ه5ا و5اب <خ5اف4ت8 ب 4ك5 و5ال5 ت ت 4ص5ال5 5ج8ه5ر8 ب و5ال5 ت

“Janganlah kalian mengeraskan doa kalian dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan

tengah di antara kedua itu.” (Q.s. Al-Isra: 110)

Allah memuji Nabi Zakariya ‘alaihis salam, yang berdoa dengan penuh khusyu’ dan suara lirih,

Bا ) 5ر4ي ك 8د5ه< ز5 Eك5 ع5ب ب ح8م5ت4 ر5 8ر< ر5 Hا2ذ4ك 4د5اء2 خ5ف4ي Bه< ن ب 5اد5ى ر5 4ذ8 ن ( إ

“(Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya, Zakaria,

yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.” (Q.s. Maryam: 2 – 3)

Allah juga berfirman,

5د4ين5 8م<ع8ت <ح4بL ال Bه< ال5 ي 4ن 5ة2 إ ع2ا و5خ<ف8ي L5ض5ر <م8 ت Bك ب اد8ع<وا ر5

“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah

tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (Q.s. Al-A’raf: 55)

Dari Abu Musa radliallahu ‘anhu bahwa suatu ketika para sahabat pernah berdzikir dengan teriak-

teriak. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan,

Qم4يع Bه< س5 4ن <م8 ، إ Bه< م5ع5ك 4ن 2ا ، إ 4ب 5 غ5ائ ص5مB و5ال5 5د8ع<ون5 أ 5 ت <م8 ال Bك 4ن <م8 ، ف5إ ك 8ف<س4 5ن 5ع<وا ع5ل5ى أ ب Bاس< ، ار8 Lه5ا الن ي

5 5ا أ يQق5ر4يب

“Wahai manusia, kasihanilah diri kalian. Sesungguhnya kalian tidak menyeru Dzat yang tuli dan tidak

ada, sesungguhnya Allah bersama kalian, Dia Maha mendengar lagi Maha dekat.” (H.r. Bukhari)

Kelima, Tidak dibuat bersajak.

Doa yang terbaik adalah doa yang ada dalam Alquran dan sunnah.

Allah juga berfirman,

5د4ين5 8م<ع8ت <ح4بL ال Bه< ال5 ي 4ن 5ة2 إ ع2ا و5خ<ف8ي L5ض5ر <م8 ت Bك ب اد8ع<وا ر5

“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah

tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (Q.s. Al-A’raf: 55)

Ada yang mengatakan: maksudnya adalah berlebih-lebihan dalam membuat kalimat doa, dengan

dipaksakan bersajak.

Keenam, khusyu’, merendahkan hati, dan penuh harap.

Allah berfirman,

ع4ين5 5ا خ5اش4 5ن <وا ل 5ان 2ا و5ك ه5ب 2ا و5ر5 غ5ب 5ا ر5 5ن 5د8ع<ون ات4 و5ي 8ر5 ي 8خ5 ار4ع<ون5 ف4ي ال <س5 <وا ي 5ان Bه<م8 ك 4ن إ

Page 3: Tata cara berdoa sesuai tuntunan.

“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-

perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah

orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.” (Q.s. Al-Anbiya’: 90)

Ketujuh, memantapkan hati dalam berdoa dan berkeyakinan untuk dikabulkan.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ال يقل أحدكم إذا دعا اللهم اغفر لي إن شئت اللهم ارحمني إن شئت ليعزم المسألة فإنه ال

م<كر4ه له

“Janganlah kalian ketika berdoa dengan mengatakan: Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau mau. Ya

Allah, rahmatilah aku, jika Engkau mau. Hendaknya dia mantapkan keinginannya, karena tidak ada

yang memaksa Allah.” (HR. Bukhari & Muslim)

Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apabila kalian

berdoa, hendaknya dia mantapkan keinginannya. Karena Allah tidak keberatan dan kesulitan untuk

mewujudkan sesuatu.” (H.r. Ibn Hibban dan dishahihkan Syua’ib Al-Arnauth)

Diantara bentuk yakin ketika berdoa adalah hatinya sadar bahwa dia sedang meminta sesuatu. Dari

Abu Hurairah radliallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,ادعوا الله وأنتم موقنون باإلجابة واعلموا أن الله ال يستجيب دعاء من قلب غافل اله

“Berdoalah kepada Allah dan kalian yakin akan dikabulkan. Ketahuilah, sesungguhnya Allah tidak

mengabulkan doa dari hati yang lalai, dan lengah (dengan doanya).” (H.r. Turmudzi dan dishahihkan

Al-Albani)

Banyak orang yang lalai dalam berdoa atau bahkan tidak tahu isi doa yang dia ucapkan. Karena dia

tidak paham bahasa Arab, sehingga hanya dia ucapkan tanpa direnungkan isinya.

Kedelapan, mengulang-ulang doa dan merengek-rengek dalam berdoa.

Misalnya, orang berdoa, “Yaa Allah, ampunilah hambu-MU, ampunilah hambu-MU…, ampunilah

hambu-MU yang penuh dosa ini. ampunilah ya Allah…. ” Dia ulang-ulang permohonannya. Semacam

ini menunjukkan kesungguhhannya dalam berdoa.

Ibn Mas’ud mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila beliau berdoa, beliau

mengulangi tiga kali. Dan apabila beliau meminta kepada Allah, beliau mengulangi tiga kali. (H.r.

Muslim).

Kesembilan, tidak tergesa-gesa agar segera dikabulkan, dan menghindari perasaan: “Mengapa

doaku tidak dikabulkan atau kalihatannya Allah tidak akan mengabulkan doaku.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,5ج5ب8 ل4ى ت <س8 5م8 ي 5ق<ول< د5ع5و8ت< ف5ل 5ع8ج5ل8 ي 5م8 ي <م8 م5ا ل 5ح5د4ك 5ج5اب< أل ت <س8 ي

“Akan dikabulkan (doa) kalian selama tidak tergesa-gesa. Dia mengatakan: Saya telah berdoa,

namun belum saja dikabulkan.” (H.r. Bukhari dan Muslim)

Sikap tergesa-gesa agar segera dikabulkan, tetapi doanya tidak kunjung dikabulkan, menyebabkan

dirinya malas berdoa. Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa

sallam bersabda,

Page 4: Tata cara berdoa sesuai tuntunan.

ال يزال الدعاء يستجاب للعبد ما لم يدع بإثم أو قطيعة رحم، ما لم يستعجل، قيل: يا رسول الله وما االستعجال؟ قال: يقول قد دعوت وقد دعوت فلم أر يستجيب لي، فيستحسر عند

ذلك ويدع الدعاء رواه مسلم.

“Doa para hamba akan senantiasa dikabulkan, selama tidak berdoa yang isinya dosa atau memutus

silaturrahim, selama dia tidak terburu-buru. Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah, apa yang

dimaksud terburu-buru dalam berdoa?. Beliau bersabda: “Orang yang berdoa ini berkata: Saya telah

berdoa, Saya telah berdoa, dan belum pernah dikabulkan. Akhirnya dia putus asa dan meninggalkan

doa.” (H.r. Muslim dan Abu Daud)

Sebagian ulama mengatakan: “Saya pernah berdoa kepada Allah dengan satu permintaan selama

dua puluh tahun dan belum dikabulkan, padahal aku berharap agar dikabulkan. Aku meminta kepada

Allah agar diberi taufik untuk meninggalkan segala sesuatu yang tidak penting bagiku.”

Kesepuluh, memulai doa dengan memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa

sallam.

Bagian dari adab ketika memohon dan meminta adalah memuji Dzat yang diminta. Demikian pula

ketika hendak berdoa kepada Allah. Hendaknya kita memuji Allah dengan menyebut nama-nama-Nya

yang mulia (Asma-ul Husna).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendengar ada orang yang berdoa dalam shalatnya dan dia

tidak memuji Allah dan tidak bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian beliau

bersabda: “Orang ini terburu-buru.” kemudian Beliau bersabda, إذا صلى أحدكم فليبدأ بتحميد ربه جل وعز والثناء عليه ثم ليصل على النبي صلى الله عليه

وسلم ثم يدعو بما شاء

“Apabila kalian berdoa, hendaknya dia memulai dengan memuji dan mengagungkan Allah, kemudian

bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian berdoalah sesuai

kehendaknya.” (H.r. Ahmad, Abu Daud dan dishahihkan al-Albani)

Kesebelas, memperbanyak taubat dan memohon ampun kepada Allah.

Banyak mendekatkan diri kepada Allah merupakan sarana terbesar untuk mendapatkan cintanya

Allah. Dengan dicintai Allah, doa seseorang akan mudah dikabulkan. Diantara amal yang sangat

dicintai Allah adalah memperbanyak taubat dan istighfar.

Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Bو5اف4ل4 4الن 5ىB ب 4ل ب< إ B5ق5ر 5ت 8د4ى ي ال< ع5ب 5ز5 8ه4 ، و5م5ا ي 5ي ض8ت< ع5ل 5ر5 5ىB م4مBا اف8ت 4ل 5ح5بB إ ى8ءg أ 4ش5 8د4ى ب 5ىB ع5ب 4ل ب5 إ B5ق5ر و5م5ا تBه< <ع4يذ5ن 4ى أل 5ع5اذ5ن ت 4ن4 اس8 5ئ Bه< ، و5ل 5ن <ع8ط4ي 4ى أل 5ن 5ل أ 4ن8 س5 ….، و5إ 8ت< <ن <ه< ك 8ت 5ب ب ح8

5 4ذ5ا أ Bه< ، ف5إ ب ح4> Bى أ ح5ت

“Tidak ada ibadah yang dilakukan hamba-Ku yang lebih Aku cintai melebihi ibadah yang Aku

wajibkan. Ada hamba-Ku yang sering beribadah kepada-Ku dengan amalan sunnah, sampai Aku

mencintainya. Jika Aku mencintainya maka …jika dia meminta-Ku, pasti Aku berikan dan jika minta

perlindungan kepada-KU, pasti Aku lindungi…” (H.r. Bukhari)

Diriwayatkan bahwa ketika terjadi musim kekeringan di masa Umar bin Khatab, beliau meminta

kepada Abbas untuk berdoa. Ketika berdoa, Abbas mengatakan, “Ya Allah, sesungguhnya tidaklah

Page 5: Tata cara berdoa sesuai tuntunan.

turun musibah dari langit kecuali karena perbuatan dosa. dan musibah ini tidak akan hilang, kecuali

dengan taubat…”

Kedua belas, hindari mendoakan keburukan, baik untuk diri sendiri, anak, maupun keluarga.

Allah berfirman, mencela manusia yang berdoa dengan doa yang buruk,

2 ان< ع5ج<وال 4نس5 5ان5 اإل 8ر4 و5ك ي 8خ5 4ال رE د<ع5اءه< ب B4الش ان< ب 4نس5 5د8ع< اإل و5ي

“Manusia berdoa untuk kejahatan sebagaimana ia berdoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia

bersifat tergesa-gesa.” (Q.s. Al-Isra’: 11)

Allah juga berfirman,

<ه<م8 ل ج55 8ه4م8 أ 5ي 4ل 5ق<ض4ي5 إ 8ر4 ل ي 8خ5 4ال 5ه<م ب ال 4ع8ج5 ت رB اس8 Bاس4 الشB 4لن Bه< ل <ع5جEل< الل 5و8 ي و5ل

“Kalau sekiranya Allah menyegerakan keburukan bagi manusia seperti permintaan mereka untuk

menyegerakan kebaikan, pastilah diakhiri umur mereka (binasa).” (Q.s. Yunus: 11)

Ayat ini berbicara tentang orang yang mendoakan keburukan untuk dirinya, hartanya, keluarganya,

dengan doa keburukan.

Dari Jabir radliallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ال تدعوا على أنفسكم، وال تدعوا على أوالدكم، وال تدعوا على خدمكم، وال تدعوا على

أموالكم، ال توافق من الله ساعة يسأل فيها عطاء فيستجاب لكم

“Janganlah kalian mendoakan keburukan untuk diri kalian, jangan mendoakan keburukan

untuk anak kalian, jangan mendoakan keburukan untuk pembantu kalian, jangan mendoakan

keburukan untuk harta kalian. Bisa jadi ketika seorang hamba berdoa kepada Allah bertepatan

dengan waktu mustajab, pasti Allah kabulkan.” (H.r. Abu Daud)

Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,ال يزال الدعاء يستجاب للعبد ما لم يدع بإثم أو قطيعة رحم

“Doa para hamba akan senantiasa dikabulkan, selama tidak berdoa yang isinya dosa atau memutus

silaturrahim.” (H.r. Muslim dan Abu Daud)

Ketiga belas, menghindari makanan dan harta haram.

Makanan yang haram menjadi sebab tertolaknya doa.

Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,5ا 4ين5 ف5ق5ال5 ) ي ل س5 8م<ر8 4ه4 ال م5ر5 ب

5 4م5ا أ 4ين5 ب 8م<ؤ8م4ن م5ر5 ال5 Bه5 أ 4نB الل 2ا و5إ Eب B ط5ي 4ال 5ل< إ 5ق8ب 5 ي EبQ ال Bه5 ط5ي 4نB الل Bاس< إ Lه5ا الن ي

5 أ<وا Bذ4ين5 آم5ن Lه5ا ال ي

5 5ا أ ( و5ق5ال5 )ي Q4يم 5ع8م5ل<ون5 ع5ل 4م5ا ت Eى ب 4ن ا إ 4ح2 <وا ص5ال 5ات4 و5اع8م5ل Eب <وا م4ن5 الطBي <ل س<ل< ك Lه5ا الرL ي5 أ

م5اء4 B4ل5ى الس 8ه4 إ 5د5ي 5م<دL ي 5ر5 ي غ8ب5 ع5ث5 أ 5ش8 ف5ر5 أ Bط4يل< الس> ج<ل5 ي B5ر5 الر <مB ذ5ك ( «. ث <م8 5اك ق8ن ز5 5ات4 م5ا ر5 Eب <وا م4ن8 ط5ي <ل ك

4ك5 4ذ5ل 5ج5اب< ل ت <س8 Bى ي 5ن 4 ف5أ ام 8ح5ر5 4ال امQ و5غ<ذ4ى5 ب ه< ح5ر5 5س< 8ب امQ و5م5ل <ه< ح5ر5 ب ر5 امQ و5م5ش8 بE و5م5ط8ع5م<ه< ح5ر5 5ا ر5 بE ي 5ا ر5 ي

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyib (baik). Dia tidak akan menerima sesuatu

melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang

mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya: ‘Wahai para Rasul!

Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha

Page 6: Tata cara berdoa sesuai tuntunan.

Mengetahui apa yang kamu kerjakan.’ Dan Allah juga berfirman: ‘Wahai orang-orang yang beriman!

Makanlah rezeki yang baik-baik yang Telah menceritakan kepada kami telah kami rezekikan

kepadamu.’” Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang seroang laki-laki yang

telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut, masai dan

berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo’a: “Wahai Tuhanku, wahai

Tuhanku.” Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya

dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram, maka bagaimanakah Allah akan

mengabulkan do’anya? (H.r. Muslim).

Allahu a’lam

Page 7: Tata cara berdoa sesuai tuntunan.
Page 8: Tata cara berdoa sesuai tuntunan.

Sesungguhnya sesiapa yang mencari kebenaran, pasti akan menemuinya. Kisah ini adalah kisah benar pengalaman seorang manusia mencari agama yang benar (hak), iaitu pengalaman Salman Al Farisy

Marilah kita semak Salman menceritakan pengalamannya selama mengembara mencari agama yang hak itu. Dengan ingatannya yang kuat, ceritanya lebih lengkap, terperinci dan lebih terpercaya. seorang sahabat Rasulullah saw.

Dari Abdullah bin Abbas Radhiyallahu 'Anhuma berkata, "Salman al-Farisi Radhiyallahu 'Anhu menceritakan biografinya kepadaku dari mulutnya sendiri. Kata Salman, "Saya pemuda Parsi, penduduk kota Isfahan, berasal dari desa Jayyan. Bapaku pemimpin Desa. Orang terkaya dan berkedudukan tinggi di situ. Aku adalah insan yang paling disayangi ayah sejak dilahirkan. Kasih sayang beliau semakin bertambah seiring dengan peningkatan usiaku, sehingga kerana teramat sayang, aku dijaga di rumah seperti anak gadis.

Aku mengabdikan diri dalam Agama Majusi (yang dianut ayah dan bangsaku).  Aku ditugaskan untuk menjaga api penyembahan kami supaya api tersebut sentiasa menyala.

Ayahku memiliki kebun yang luas, dengan hasil yang banyak Kerana itu beliau menetap di sana untuk mengawasi dan memungut hasilnya. Pada suatu hari bapa pulang ke desa untuk menyelesaikan suatu urusan penting. Beliau berkata kepadaku, "Hai anakku! Bapa sekarang sangat sibuk. Kerana itu pergilah engkau mengurus kebun kita hari ini menggantikan Bapa.''

Aku pergi ke kebun kami. Dalam perjalanan ke sana aku melalui sebuah gereja Nasrani. Aku mendengar suara mereka sedang sembahyang. Suara itu sangat menarik perhatianku.

Sebenarnya aku belum mengerti apa-apa tentang agama Nasrani dan agama-agama lain. Kerana selama ini aku dikurung bapa di rumah, tidak boleh bergaul dengan siapapun. Maka ketika aku mendengar suara mereka, aku tertarik untuk masuk ke gereja itu  dan mengetahui apa yang sedang mereka lakukan. Aku kagum dengan cara mereka bersembahyang dan ingin menyertainya.

Kataku, "Demi Allah! ini lebih bagus daripada agama kami."Aku tidak berganjak dari gereja itu sehinggalah petang. Sehingga aku terlupa untuk ke kebun.

Aku bertanya kepada mereka, "Dari mana asal agama ini?"

"Dari Syam (Syria)," jawab mereka.

Setelah hari senja, barulah aku pulang. Bapa bertanyakan urusan kebun yang ditugaskan beliau kepadaku.

Page 9: Tata cara berdoa sesuai tuntunan.

Jawabku, "Wahai, Bapa! Aku bertemu dengan orang sedang sembahyang di gereja. Aku kagum melihat mereka sembahyang. Belum pernah aku melihat cara orang sembahyang seperti itu. Kerana itu aku berada di gereja mereka sampai petang."

Bapa menasihati akan perbuatanku itu. Katanya, "Hai, anakku! Agama Nasrani itu bukan agama yang baik. Agamamu dan agama nenek moyangmu (Majusi) lebih baik dari agama Nasrani itu!"

Jawabku, "Tidak! Demi Allah! Sesungguhnya agama merekalah yang lebih baik dari agama kita."

Bapa khuatir dengan ucapanku itu. Dia takut kalau aku murtad dari agama Majusi yang kami anuti. Kerana itu dia mengurungku dan membelenggu kakiku dengan rantai.

Ketika aku beroleh kesempatan, kukirim surat kepada orang-orang Nasrani minta tolong kepada mereka untuk memaklumkan kepadaku andai ada kafilah yang  akan ke Syam supaya memberitahu kepadaku. Tidak berapa lama kemudian, datang kepada mereka satu kafilah yang hendak pergi ke Syam. Mereka memberitahu kepadaku.

Maka aku berusaha untuk membebaskan diri daripada rantai yang membelengu diriku dan melarikan diri bersama kafilah tersebut ke Syam.

Sampai di sana aku bertanya kepada mereka, "Siapa kepala agama Nasrani di sini?"

"Uskup yang menjaga "jawab mereka.

Aku pergi menemui Uskup seraya berkata kepadanya, "Aku tertarik masuk agama Nasrani. Aku bersedia menadi pelayan anda sambil belajar agama dan sembahyang bersama-sama anda."

'Masuklah!" kata Uskup.

Aku masuk, dan membaktikan diri kepadanya sebagai pelayan.

Setelah beberapa lama aku berbakti kepadanya, tahulah aku Uskup itu orang jahat. Dia menganjurkan jama'ahnya bersedekah dan mendorong umatnya beramal pahala. Bila sedekah mereka telah terkumpul, disimpannya saja dalam perbendaharaannya dan tidak dibahagi-bahagikannya kepada fakir miskin sehingga kekayaannya telah berkumpul sebanyak tujuh peti emas.

Aku sangat membencinya kerana perbuatannya yang mengambil kesempatan untuk mengumpul harta dengan duit sedekah kaumnya. tidak lama kemudian dia meninggal. Orang-orang Nasrani berkumpul hendak menguburkannya.

Page 10: Tata cara berdoa sesuai tuntunan.

Aku berkata kepada mereka, 'Pendeta kalian ini orang jahat. Dianjurkannya kalian bersedekah dan digembirakannya kalian dengan pahala yang akan kalian peroleh. Tapi bila kalian berikan sedekah kepadanya disimpannya saja untuk dirinya, tidak satupun yang diberikannya kepada fakir miskin."

Tanya mereka, "Bagaimana kamu tahu demikian?"

Jawabku, "Akan kutunjukkan kepada kalian simpanannya."

Kata mereka, "Ya, tunjukkanlah kepada kami!"

Maka kuperlihatkan kepada mereka simpanannya yang terdiri dan tujuh peti, penuh berisi emas dan perak. Setelah mereka saksikan semuanya, mereka berkata, "Demi Allah! Jangan dikuburkan dia!"

Lalu mereka salib jenazah uskup itu, kemudian mereka lempari dengan batu. Sesudah itu mereka angkat pendeta lain sebagai penggantinya. Akupun mengabdikan diri kepadanya. Belum pernah kulihat orang yang lebih zuhud daripadanya. Dia sangat membenci dunia tetapi sangat cinta kepada akhirat. Dia rajin beribadat siang malam. Kerana itu aku sangat menyukainya, dan lama tinggal bersamanya.

Ketika ajalnya sudah dekat, aku bertanya kepadanya, "Wahai guru! Kepada siapa guru mempercayakanku seandainya guru meninggal. Dan dengan siapa aku harus berguru sepeninggalan guru?"

Jawabnya, "Hai, anakku! Tidak seorang pun yang aku tahu, melainkan seorang pendeta di Mosul, yang belum merubah dan menukar-nukar ajaran-ajaran agama yang murni. Hubungi dia di sana!"

Maka tatkala guruku itu sudah meninggal, aku pergi mencari pendeta yang tinggal di Mosul. Kepadanya kuceritakan pengalamanku dan pesan guruku yang sudah meninggal itu.

Kata pendeta Mosul, "Tinggallah bersama saya."

Aku tinggal bersamanya. Ternyata dia pendeta yang baik. Ketika dia hampir meninggal, aku berkata kepada nya, "Sebagaimana guru ketahui, mungkin ajal guru sudah dekat. Kepada siapa guru mempercayai seandainya  guru sudah tiada?"

Jawabnya, "Hai, anakku! Demi Allah! Aku tak tahu orang yang seperti kami, kecuali seorang pendeta di Nasibin. Hubungilah dia!"

Ketika pendeta Mosul itu sudah meninggal, aku pergi menemui pendeta di Nasibin. Kepadanya kuceritakan pengalamanku serta pesan pendeta Mosul.

Kata pendeta Nasibin, "Tinggallah bersama kami!"

Page 11: Tata cara berdoa sesuai tuntunan.

Setelah aku tinggal di sana, ternyata pendeta Nasibin itu memang baik. Aku mengabdi dan belajar dengannya sehinggalah beliau wafat. Setelah ajalnya sudah dekat, aku berkata kepadanya, "Guru sudah tahu perihalku maka kepada siapa harusku berguru seandainya guru meninggal?"

Jawabnya, "Hai, anakku! Aku tidak tahu lagi pendeta yang masih memegang teguh agamanya, kecuali seorang pendeta yang tinggal di Amuria. Hubungilah dia!"

Aku pergi menghubungi pendeta di Amuria itu. Maka kuceritakan kepadanya pengalamanku.

Katanya, "Tinggallah bersama kami!

Dengan petunjuknya, aku tinggal di sana sambil mengembala kambing dan sapi. Setelah guruku sudah dekat pula ajalnya, aku berkata kepadanya, "Guru sudah tahu urusanku. Maka kepada siapakah lagi aku akan anda percayai seandainya  guru meninggal dan apakah yang harus kuperbuat?"

Katanya, "Hai, anakku! Setahuku tidak ada lagi di muka bumi ini orang yang berpegang teguh dengan agama yang murni seperti kami. Tetapi sudah hampir tiba masanya, di tanah Arab akan muncul seorang Nabi yang diutus Allah membawa agama Nabi Ibrahim.

Kemudian dia akan berpindah ke negeri yang banyak pohon kurma di sana, terletak antara dua bukit berbatu hitam. Nabi itu mempunyai ciri-ciri yang jelas. Dia mahu menerima dan memakan hadiah, tetapi tidak mahu menerima dan memakan sedekah. Di antara kedua bahunya terdapat tanda kenabian. Jika engkau sanggup pergilah ke negeri itu dan temuilah dia!"

Setelah pendeta Amuria itu wafat, aku masih tinggal di Amuria, sehingga pada suatu waktu segerombolan saudagar Arab dan kabilah "Kalb" lewat di sana. Aku berkata kepada mereka, "Jika kalian mahu membawaku ke negeri Arab, aku berikan kepada kalian semua sapi dan kambing-kambingku."

Jawab mereka, "Baiklah! Kami bawa engkau ke sana."

Maka kuberikan kepada mereka sapi dan kambing peliharaanku semuanya. Aku dibawanya bersama-sama mereka. Sesampainya kami di Wadil Qura aku ditipu oleh mereka. Aku dijual kepada seorang Yahudi. Maka dengan terpaksa aku pergi dengan Yahudi itu dan berkhidmat kepadanya sebagai hamba. Pada suatu hari anak saudara majikanku datang mengunjunginya, iaitu Yahudi Bani Quraizhah, lalu aku dibelinya daripada majikanku.

Aku berpindah  ke Yastrib dengan majikanku yang baru ini. Di sana aku melihat banyak pohon kurma seperti yang diceritakan guruku, Pendeta Amuria. Aku

Page 12: Tata cara berdoa sesuai tuntunan.

yakin itulah kota yang dimaksud guruku itu. Aku tinggal di kota itu bersama majikanku yang baru.

Ketika itu Nabi yang baru diutus sudah muncul. Tetapi baginda masih berada di Makkah menyeru kaumnya. Namun begitu aku belum mendengar apa-apa tentang kehadiran serta da'wah yang baginda sebarkan kerana aku terlalu sibuk dengan tugasku sebagai hamba.

Tidak berapa lama kemudian, Rasulullah saw. berpindah ke Yastrib. Demi Allah! Ketika itu aku sedang berada di puncak pohon kurma melaksanakan tugas yang diperintahkan majikanku. Dan majikanku itu duduk di bawah pohon. Tiba-tiba datang anak saudaranya mengatakan, "Biar mampus Bani Qaiah!( kabilah Aus dan Khazraj) Demi Allah! Sekarang mereka berkumpul di Quba' menyambut kedatangan lelaki dari Makkah yang mendakwa dirinya Nabi."

Mendengar ucapannya itu badanku terasa panas dingin seperti demam, sehingga aku menggigil kerananya. Aku kuatir akan jatuh dan tubuhku akan menimpa majikanku. Aku segera turun dari puncak ponon, lalu bertanya kepada tamu itu, "Apa kabar anda? Cubalah khabarkan kembali kepadaku!"

Majikanku marah dan memukulku seraya berkata, "Ini bukan urusanmu! Kerjakan tugasmu kembali!"

Keesokannya aku mengambil buah kurma seberapa banyak yang mampu kukumpulkan. Lalu kubawa ke hadapan Rasulullah saw..

Kataku "Aku tahu tuan orang soleh. Tuan datang bersama-sama sahabat  tuan sebagai perantau. Inilah sedikit kurma dariku untuk sedekahkan kepada tuan. Aku lihat tuanlah yang lebih berhak menerimanya daripada yang lain-lain." Lalu aku hulurkan kurma itu ke hadapannya.

Baginda berkata kepada para sahabatnya, "silakan kalian makan,...!" Tetapi baginda tidak menyentuh sedikit pun makanan itu apalagi untuk memakannya.

Aku berkata dalam hati, "Inilah satu di antara ciri cirinya!"

Kemudian aku pergi meninggalkannya dan kukumpulkan pula sedikit demi sedikit kurma yang terdaya kukumpulkan. Ketika Rasulullah saw. pindah dari Quba' ke Madinah, kubawa kurma itu kepada baginda.

Kataku, "Aku lihat tuan tidak mahu memakan sedekah. Sekarang kubawakan sedikit kurma, sebagai hadiah untuk tuan."

Rasulullah saw. memakan buah kurma yang kuhadiahkan kepadanya. Dan baginda mempersilakan pula para sahabatnya makan bersama-sama dengannya. Kataku dalam hati, "ini ciri kedua!"

Page 13: Tata cara berdoa sesuai tuntunan.

Kemudian kudatangi baginda di Baqi', ketika baginda menghantar jenazah sahabat baginda untuk dimakamkan di sana. Aku melihat baginda memakai dua helai kain. Setelah aku memberi salam kepada baginda, aku berjalan mengekorinya sambil melihat ke belakang baginda untuk melihat tanda kenabian yang dikatakan guruku.

Agaknya baginda mengetahui maksudku. Maka dijatuhkannya kain yang menyelimuti belakangnya, sehingga aku melihat dengan jelas tanda kenabiannya.

Barulah aku yakin, dia adalah Nabi yang baru diutus itu. Aku terus memeluk bagindanya, lalu kuciumi dia sambil menangis.

Tanya Rasulullah, "Bagaimana khabar Anda?"

Maka kuceritakan kepada beliau seluruh kisah pengalamanku. Beliau kagum dan menganjurkan supaya aku menceritakan pula pengalamanku itu kepada para sahabat baginda. Lalu kuceritakan pula kepada mereka. Mereka sangat kagum dan gembira mendengar kisah pengalamanku.

Berbahagilah Salman Al-Farisy yang telah berjuang mencari agama yang hak di setiap tempat. Berbahagialah Salman yang telah menemukan agama yang hak, lalu dia iman dengan agama itu dan memegang teguh agama yang diimaninya itu. Berbahagialah Salman pada hari kematiannya, dan pada hari dia dibangkitkan kembali kelak.

Salman sibuk bekerja sebagai hamba. Dan kerana inilah yang menyebabkan Salman terhalang mengikuti perang Badar dan Uhud. "Rasulullah saw. suatu hari bersabda kepadaku, "Mintalah kepada majikanmu untuk bebas, wahai Salman!" Maka majikanku membebaskan aku dengan tebusan 300 pohon kurma yang harus aku tanam untuknya dan 40 uqiyah.

Kemudian Rasulullah saw. mengumpulkan para sahabat dan bersabda, "Berilah bantuan kepada saudara kalian ini." Mereka pun membantuku dengan memberi pohon (tunas) kurma. Seorang sahabat ada yang memberiku 30 pohon, atau 20 pohon, ada yang 15 pohon, dan ada yang 10 pohon, setiap orang sahabat memberiku pohon kurma sesuai dengan kadar kemampuan mereka, sehingga terkumpul benar-benar 300 pohon.

Setelah terkumpul Rasulullah saw. bersabda kepadaku, "Berangkatlah wahai Salman dan tanamlah pohon kurma itu untuk majikanmu, jika telah selesai datanglah kemari aku akan meletakkannya di tanganku."

Aku pun menanamnya dengan dibantu para sahabat. Setelah selesai aku menghadap Rasulullah saw. dan memberitahukan perihalku, Kemudian Rasulullah saw. keluar bersamaku menuju kebun yang aku tanami itu. Kami

Page 14: Tata cara berdoa sesuai tuntunan.

dekatkan pohon (tunas) kurma itu kepada baginda dan Rasulullah  saw. pun meletakkannya di tangan baginda. Maka, demi jiwa Salman yang berada di tanganNya, tidak ada sebatang pohon pun yang mati.

Untuk tebusan pohon kurma sudah dipenuhi, aku masih mempunyai tanggungan wang sebesar 40 uqiyah. Kemudian Rasulullah  saw. membawa emas sebesar telur ayam hasil dari rampasan perang. Lantas baginda bersabda,  "Apa yang telah dilakukan Salman al-Farisi?"

Kemudian aku dipanggil baginda, lalu baginda bersabda,  "Ambillah emas ini, gunakan untuk melengkapi tebusanmu wahai Salman!"

"Wahai Rasulullah saw., bagaimana status emas ini bagiku? Soalku inginkan kepastian daripada baginda.

Rasulullah menjawab, "Ambil saja! Insya Allah, Allah Subhanahu wa Ta'ala akan memberi kebaikan kepadanya." Kemudian aku menimbang emas itu. Demi jiwa Salman yang berada di tanganNya, berat ukuran emas itu 40 uqiyah. Kemudian aku penuhi tebusan yang harus aku serahkan kepada majikanku, dan aku dimerdekakan.

Setelah itu aku turut serta bersama Rasulullah saw. dalam perang Khandaq, dan sejak itu tidak ada satu peperangan yang tidak aku ikuti.