tata-boga

download tata-boga

of 479

Transcript of tata-boga

  • MODUL PLPG

    TATA BOGA

    KONSORSIUM SERTIFIKASI GURUdan

    UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTAPanitia Sertifikasi Guru (PSG) Rayon 111

    2013

  • KATA PENGANTAR

    Buku ajar dalam bentuk modul yang relatif singkat tetapi komprehensif ini

    diterbitkan untuk membantu para peserta dan instruktur dalam melaksanakan kegiatan

    Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). Mengingat cakupan dari setiap bidang atau

    materi pokok PLPG juga luas, maka sajian dalam buku ini diupayakan dapat membekali

    para peserta PLPG untuk menjadi guru yang profesional. Buku ajar ini disusun oleh para

    pakar sesuai dengan bidangnya. Dengan memperhatikan kedalaman, cakupan kajian, dan

    keterbatasan yang ada, dari waktu ke waktu buku ajar ini telah dikaji dan dicermati oleh

    pakar lain yang relevan. Hasil kajian itu selanjutnya digunakan sebagai bahan perbaikan

    demi semakin sempurnanya buku ajar ini.

    Sesuai dengan kebijakan BPSDMP-PMP, pada tahun 2013 buku ajar yang

    digunakan dalam PLPG distandarkan secara nasional. Buku ajar yang digunakan di

    Rayon 111 UNY diambil dari buku ajar yang telah distandarkan secara nasional

    tersebut, dan sebelumnya telah dilakukan proses review. Disamping itu, buku ajar

    tersebut diunggah di laman PSG Rayon 111 UNY agar dapat diakses oleh para

    peserta PLPG dengan relatif lebih cepat.

    Akhirnya, kepada para peserta dan instruktur, kami sampaikan ucapan selamat

    melaksanakan kegiatan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru. Semoga tugas dan

    pengabdian ini dapat mencapai sasaran, yakni meningkatkan kompetensi guru agar

    menjadi guru dan pendidik yang profesional. Kepada semua pihak yang telah membantu

    kelancaran pelaksanaan PSG Rayon 111 Universitas Negeri Yogyakarta, kami

    menyampaikan banyak terima kasih.

    Malang, Juli 2013Ketua Pelaksana PSG Rayon 111

    Dr. Edi Purwanta, M.PdNIP. 19601105 198403 1 00

  • MODUL PLPG

    Tata Boga

    KONSORSIUM SERTIFIKASI GURU2013

  • PERISTILAHAN/

    MODUL PLPG

    Tata Boga

    Penulis:Guspri Devi Artanti, S.Pd., M.Si

    Dra. Mutiara Dahlia, M.Kes

    Penyunting : Dra.Mariani, M.Si

    Cucu Cahyana, S.Pd., M.ScDra. Sachriani, M.Kes

    Prodi Tata Boga Jurusan IKK FT Universitas Negeri Jakarta

    Penulis Umum (BAB I-IV)Dr. Supriyadi, M.PdDr. Rusilanti, M.Si

    Dr. Yuliani Nuraini SudjionoDra. Suprayekti

    Dra. Edwita, M.Pd Dr.Asep Supena, M.Psi

    Dra. Gusti Yarmi, M.Pd

    KONSORSIUM SERTIFIKASI GURU2013

  • TIM PENULIS

    1. Kebijakan........2. Guspri Devi Artanti, S.Pd., M.Si3. Dra. Mutiara Dahlia, M.Kes

  • iKATA PENGANTAR

    Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003, Undang-undang RI nomor 14 2005dan Peraturan Pemerintah nomoe 19 tahun 2005 mengamanatkan bahwaguru wajib memiliki kualifikasi akademik (kompetensi, sertifikasipendidikan, sehat jasmani, dan rohani, serta memiliki kemampuan untukmewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kompetensi guru mencakuppenguasaan kompetensi pedagogik, professional, kepribadian dan sosialyang diberikan dengan sertifikat pendidikan yang diperoleh melaluisertifikasi.

    Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru yangtelah memenuhi prasyarat. Sertifikasi bagi guru dalam jabatan dilakukanoleh LPTK yang terakreditasi dan ditetapkan pemerintah. Berdasarkanperaturan pemerintah RI nomor 74 tahun 2009 tentang guru, pelaksanaansertifikasi bagi guru dalam jabatan dilakukan dengan dua cara yaitu ujikompetensi melalui penilaian portofolio dan pemberian sertifikat pendidiksecara langsung bagi guru dalam jabatan dilakukan dengan dua cara yaituuji kompetensi melalui penilaian portofolio dan pemberian sertifikatpendidik secara langsung bagi guru yang memenuhi persyaratan.

    Peserta sertifikasi melalui penilaian portofolio yang belum mencapai skorminimal kelulusan, diharuskan (a) untuk melengkapi portofolio, atau (b)mengikuti pendidikan dan pelatihan profesi guru (PLPG) yang diakhiridengan ujian. Untuk menjamin standarisasi mutu proses dan hasil PLPG.Modul bahan ajar PLPG ini digunakan sebagai sumber acuan bagi instrukturdan peserta dalam proses belajar mengajar selama kegiatan PLPG.

    Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada TimPenyusun modul bahan ajar PLG yang telah bekerja keras dengan penuhdedikasi dalam menyempurnakan modul ini. Mudah-mudahan modul inidapat bermanfaat dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan PLPGyang akan berdampak pada peningkatan kompetensi guru sesuai amanatUndang-undang.

    Jakarta, Januari 2013Universitas Negeri JakartaRektor,

    Prof. Dr. Bedjo Sujanto, M. PdNIP. 1951031601987031001

  • iv

    DAFTAR ISI

    COVER iiTIM PENULIS iiiKATA PENGANTAR ivDAFTAR ISI vPERISTILAHAN/GLOSSARY vii

    Bab I Pendahuluan 1A. Deskripsi 1B. PrasyaratC. Petunjuk Penggunaan ModulD. Tujuan Akhir

    Bab II Kebijakan Pengembangan Profesi Guru

    A. Tujuan AntaraB. Uraian Materi

    1. Kebijakan Pengembangan Profesi Guru2. Hakikat Guru Profesional3. Kompetensi Guru

    Bab III Materi Pembelajaran 1 : Model dan Perangkat Pembelajaran

    A. Model Pembelajaran1. Konsep Model Pembelajaran2. Model Pembelajaran Ekspositori3. Model Pembelajaran Inkuiri4. Model Pembelajaran Berbasis Masalah5. Model Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir6. Model Pembelajaran Kooperatif7. Model Pembelajaran Kontekstual8. Model Pembelajaran PAKEM9. Lesson Study

    B. Pengembangan Silabus dan RPPTeori dan Desain Pengembangan Pembelajaran

    Bab IV Materi Pembelajaran 2 : Penelitian Tindakan Kelas

    A. Materi Penelitian Tindakan Kelas

  • iii

    Bab V Materi Pembelajaran 3 : Tata Boga

    Lembar Assesmen

    Lembar Kunci Jawaban

    Daftar Pustaka

  • iv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Format/Pencatat Hasil DiskusiTabel 2. Keberagaman Karakteristik SiswaTabel 3. Kategori Pertanyaan Pengelolaan Kegiatan PembelajaranTabel 4. Umpan Bailk Guru terhadap Perilaku SiswaTabel 5. Penerapan PAKEMTabel 6. Lembar Observasi PAKEMTabel 7. Contoh Analisis Diri Terhadap Proses PembelajaranTabel 8. Pengorganisasian KelasTabel 9. Pengembangan Ide PembelajaranTabel 10. Tipe Isi PelajaranTabel 11. Jenis Strategi PembelajaranTabel 12. Strategi Pembelajaran Beberapa AhliTabel 13. Bagan Strategi InstruksionalTabel 14. Bagan Hubungan antara Metode dan Kemampuanyang akan DicapaiTabel 15. Pemilihan media menurut tujuan belajar, menurut AllenTabel 16. Analogi Guru dengan DokterTabel 17. Proposal Sederhana dalam Pelajaran Fisika SMATabel 18. Proposal Sederhana dalam Mata Pelajaran Hygiene Sanitasi SMKTabel 19. Contoh Kisi-kisi Tes Pemahaman SiswaTabel 20. Contoh Kisi-kisi Pedoman Wawancara Pemahaman SiswaTabel 21. Contoh Kisi-kisi Lembar Observasi Pemahaman SiswaTabel 22. Kisi-kisi Tes Hasil BelajarTabel 23. Jenis Dapur Pengolahan MakananTabel 24. Jenis dan Contoh Potongan SayuranTabel 25 . Ciri Batter/ Convensional CakeTabel 26. Ciri Foam/ sponge cakeTabel 27 . Ciri-ciri Chiffon cakeTabel 28. Suhu dan Waktu Pembakaran CakeTabel 29. Pangan Sumber LemakTabel 30. Fungsi, Sumber, dan Sifat VitaminTabel 31. Fungsi, Sumber, dan Defisiensi Mineral

  • vDAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Model Pembelajaran PAKEMGambar 2. Langkah Model Pembelajaran PAKEMGambar 3. Langkah Pembelajaran PAKEMGambar 4. Contoh Model Tempat DudukGambar 5. Contoh Pemberian Bantuan dan Umpan BalikGambar 6. Pyramid Pedoman Gizi SeimbangGambar 7. Kegiatan Lesson Study di JepangGambar 8. Skema kegiatan Lesson StudyGambar 9. Interaksi Sistem Pembelajaran di KelasGambar 10. RPP sebagai sistemGambar 11. Model DSP Gerlach dan ElyGambar 12. Sistem Perencanaan PembelajaranGambar 13. Hierarki Tujuan PembelajaranGambar 14. Ranah KognitifGambar 15. Ranah PsikomotorGambar 16. Ranah AfektifGambar 17. Struktur HierarkialGambar 18. Struktur ProseduralGambar 19. Struktur PengelompokkanGambar 20. Struktur KombinasiGambar 21. Mengorganisasi Pengalaman BelajarGambar 22. Proses Penilaian PembelajaranGambar 23. Urutan Lembar Balik Presiden Republik IndonesiaGambar 24. Kegiatan Tindak LanjutGambar 25. Penilaian Hasil BelajarGambar 26. Contoh Format Kisi-kisiGambar 27. PTK Model Kemmis & TaggartGambar 28. Kom Adonan (Mixing Bowl)Gambar 29. Timbangan (scale)Gambar 30. Gelas UkurGambar 31. Sendok UkurGambar 32. Aneka Pisau DapurGambar 33. Food ProcessorGambar 34. Penghalus Bahan Makanan (Blender)Gambar 35. Stock PotGambar 36. Sauce PotGambar 37. Sauce PanGambar 38. Saute PanGambar 39. Frying PanGambar 40. Oven

  • vi

    Gambar 41. GrillerGambar 42 . Deep fryerGambar 43. Kompor yang Dilengkapi dengan Oven KonveksiGambar 44. LadleGambar 45. Ballon WhiskGambar 46. Mire PoixGambar 47. Bouquet garnieGambar 48. Onion CloveGambar 49. Proses Pembuatan Kaldu PutihGambar 50. Proses Pembuatan Kaldu CoklatGambar 51. Bagan Pengelompokan SausGambar 52. Bagan Turunan Tomato SauceGambar 53. Bagan Turunan Tomato SauceGambar 54. Bagan Turunan Mayonnaise SauceGambar 55. Bagan Turunan Hollandaise SauceGambar 56. Bagan Turunan Bearnaise SauceGambar 57. Aneka Daun Selada (Lettuce) sebagai UnderlinerGambar 58. Vegetable Based SaladGambar 59. Potato SaladGambar 60. Rusian SaladGambar 61. Florida SaladGambar 62. Pound CakeGambar 63. Chiffon CakeGambar 64. Memasukan adonan cake dalam cetakanGambar 65. Side Board/ Side StandGambar 66. Peralatan China WareGambar 67. Gelas berkakiGambar 68. Gelas Tidak BerkakiGambar 69. Contoh penataan meja makan pagi standardGambar 70. Contoh penataan meja makan standard

  • vii

    PERISTILAHAN/GLOSSARY

    Afektif : Berkaitan dengan sikap, perasaan dan nilai

    Ala Carte : Menu yang disusun berdasarkan masing-masing hidangan

    Alat pengolahan: Semua alat yang dibutuhkan dalam mengolah berbagaimacam hidangan

    Belajar : Perubahan yang relatif permanen dalam kapasitas pribadiseseorang sebagai akibat pengolahan atas pengalamanyang diperolehnya dan praktik yang dilakukannya.

    Bouquet Garnie : Sejenis sayuran sebagai bumbu yang digunakan dalampengolahan makanan Kontinental sebagai pemberi aroma

    Bumbu : Tanaman aromatik yang ditambah pada makanan sebagaipenyedap dan pembangkit selera makanan

    Bumbu dasar : Campuran dari beberapa bumbu dan rempah yang telahdihaluskan dan siap pakai

    Cake : Penganan yang dibuat dari empat bahan dasar yaitu tepungterigu, gula, telur, dan lemak

    Citra Diri : Pandangan dalam berbagai peran (sebagai anak, orangtua,guru, dsb)

    Desain sistem : Proses rancangan sistem pembelajaran secara sistemik dansistematis Pembelajaran

    Etika : watak kesusilaan atau adat

    Indikator : Bukti yang menunjukkan telah dikuasainya kompetensidasar kompetensi

    klasikal : Cara mengelola kegiatan belajar dengan sejumlah pesertadidik dalam suatu kelas, yang memungkinkan belajarbersama, berkelompok dan individual.

    Kognitif : Berkaitan dengan atau meliputi proses rasional untukmenguasai pengetahuan dan pemahaman konseptual.Periksa taksonomi tujuan belajar kognitif.

  • viii

    Kompetensi : 1. Seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawabyang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggapmampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.

    2. Keseluruhan sikap, keterampilan, dan pengetahuanyang dinyatakan dengan ciri yang dapat diukur.

    Kompetensi

    Dasar (KD) : Kemampuan minimal yang diperlukan untuk melaksanakantugas atau pekerjaan dengan efektif.

    Media : Segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan isipelajaran, pembelajaran memberikan kemudahanproses belajar siswa.

    Paradigma : Cara pandang dan berpikir yang mendasar

    Pembelajaran : (1) Proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumberbelajar pada suatu lingkungan belajar (UU Sisdiknas);

    (2) Usaha sengaja, terarah dan bertujuan oleh seseorang atausekelompok orang (termasuk guru dan penulis bukupelajaran) agar orang lain (termasuk peserta didik), dapatmemperoleh pengalaman yang bermakna. Usaha inimerupakan kegiatan yang berpusat pada kepentinganpeserta didik.

    Perangkat : Dokumen yang dibuat guru untuk mengimplementasikanpencapaian tujuan pembelajaran, terdiri dari : silabus, RPP,bahan ajar, media pembelajaran, penilaian hasil belajar.

    Psikomotorik : Perilaku yang dimunculkan oleh hasil kerja fungsi tubuhmanusia.

    RPP : Rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusunberdasarkan silabus, bersifat operasional, berfungsisebagai pedoman pencapaian kompetensi dasar.

    Silabus : Rancangan pembelajaran pada tingkat mata pelajaransebagai pedoman pencapaian standar kompetensi.

  • ix

    Sistematik : usaha yang dilakukan secara berurutan agar tujuan dapatdicapai dengan efektif dan efisien.

    Sistemik : Holistik: cara memandang segala sesuatu sebagai bagianyang tidak terpisahkan dengan bagian lain yang lebihluas.

  • Modul PLPG : TATA BOGA x

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. DeskripsiKehadiran modul ini sebagai salah satu sumber belajar bagi guru pesertaPendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) yang diselenggarakanoleh Perguruan Tinggi yang memiliki program pengadaan tenagakependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh Pemerintah.Sebagaimana amanat dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005tentang Guru dan Dosen serta Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun2008 tentang Guru mengharuskan bahwa guru profesional memilikikualifikasi akademik sekurang-kurangnya S1 atau Diploma IV danbersertifikat pendidik. PLPG merupakan salah satu pola yangdiselenggarakan untuk memenuhi guru yang memiliki kualifikasi dankompetensi yang diharapkan sesuai dengan regulasi tersebut.

    Sebagai salah satu sumber belajar diharapkan modul ini memberipengayaan secara substansial maupun pedagogik kepada guru-gurupeserta PLPG, sehingga selesai mengikuti program pelatihankompetensi guru meningkat, sehingga memungkinkan guru dapatmengubah paradigmanya dalam pembelajaran di kelas yang dalamjangka tertentu dapat meingkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

    Modul ini pada bagian awal memuat tentang Kebijakan PengembanganProfesi Guru dari sudut pandang akademik. Bahan ajar secara lengkapterkait dengan Kebijakan Pengembangan Profesi Guru pada tahun 2012telah ditulis dan dikembangkan bersama oleh Tim Pusat PengembanganProfesi Pendidik dengan editor Prof. Dr. Sudarwan Danim. Pada bab-bab berikutnya dibahas tentang Model-model dan PerangkatPembelajaran yang ditulis dalam Bab III (Kegiatan Pembelajaran I).Penguasaan dan pemilihan terhadap model-model pembelajaran akansangat membantu guru dalam melaksanakan proses pembelajaran,sehingga pembelajaran di kelas tidak membosankan. Sudah saatnyasiswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran, sehingga paradigmapembelajaran yang teacher oriented harus sudah mulai ditinggalkan.Dengan menggunakan model pembelajaran yang melibatkan siswasecara aktif maka pembelajaran menjadi menyenangkan. Salah satumodel pembelajaran yang dapat digunakan yaitu model PembelajaranAktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM). Demikianpula dengan atau tanpa pemberlakuan Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP), membuat perangkat pembelajaran (silabus, RPP,

  • Modul PLPG : TATA BOGA 2

    pengembangkan bahan ajar, pembuatan media, dan evaluasi) sudahmelekat menjadi tanggung jawab dan kewajiban guru.

    Bab IV Kegiatan Belajar 2 tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Penelitian yang dilakukan di kelas sebagai pengobatan atas masalah-masalah yang dapat diamati di kelas terkait dengan prosespembelajaran. Dengan melakukan penelitian di kelas bukan sajapembelajaran dan hasilbelajar siswa dapat ditingkatkan, tetapikemampuan guru dalam menemukan solusi atas permasalahanpembelajaran dan pengembangan kreativitasnya dapat terwadahi.Secara administratif guru juga akan memperoleh nilai tambah untukpengumpulan angka kreditnya yang dapat digunakan untuk kenaikanpangkat/jabatan. Hal yang lebih jauh diharapkan tentunya mutupembelajaran meningkat kearah yang lebih baik.

    Bab V Kegiatan Belajar 3 berisi tentang substansi materi bidang studi.Penguasaan guru terhadap bidang studinya tentu menjadi sesuatu yangmutlak, karena bagaimana pun baiknya penguasaan kelas atau dalaminteraksi dengan siswa tidak akan memberikan arti apa-apa tanpapenguasaan bidang studi (materi pembelajaran). Isi modul dalam bab Vini diharapkan memberikan wawasan dan pengayaan yang lebih kepadaguru-guru serta melengkapi sumber belajar lain yang dipelajarinya.Prinsip belajar sepanjang hayat mengharuskan guru juga belajarsepanjang masa agar apa yang telah dikuasai terus berkembang sesuaidengan perkembangan ilmu dan teknologi.

    Modul ini diakhiri dengan assessment, yang terdiri dari assessment untukkegiatan 1, 2 dan kegiatan 3. Tujuan pembuatan Assesment adalah selainuntuk memberi latihan dalam menyelesaikan soal-soal juga memberimasukan atas keberhasilan dalam mempelajari modul.

    Secara keseluruhan, substansi modul ini berkaitan dengan kebijakanpembinaan dan pengembangan profesi guru di lingkungan KementerianPendidikan dan Kebudayaan khususnya tentang peningkatan profesi,kompetensi pembelajaran, penilaian, kompetensi penelitian tindakankelas serta etika profesi guru.

    Substansi modul ini diharapkan dapat menginspirasi dan menambahwawasan peserta PLPG untuk memahami secara lebih mendalam danmengaplikasikan secara baik hal-hal yang berkaitan dengan peningkatanprofesi guru.

  • Modul PLPG : TATA BOGA 3

    B. PrasyaratDalam mempelajari modul ini tidak memerlukan persyaratan secaraspesifik. Akan tetapi tidak ada salahnya jika para peserta pelatihanmemahami dengan baik terlebih dahulu dalam kaitannya dengan :1. Regulasi penyelenggaraan PLPG2. Teori-teori pembelajaran3. Metodologi penelitian4. Teknik penilaian.

    C. Petunjuk Penggunaan ModulUntuk memudahkan dalam mempelajari modul ini bacalah bagian-bagian substansi kajian pada bagian awal dalam bab-bab yang tersediasesuai dengan materi yang diberikan instruktur. Kerjakan latihan-latihan yang disediakan pada bagian bagian berikutnya, dengan terlebihdahulu mempelajari contoh-contoh dan penjelasan pengerjaannya. Jikamengalami kesulitan, tanyalah pada instruktur yang memberikan materisesuai dengan kajiannya atau mencari dari sumber belajar dan buku-buku lainnya yang relevan. Pada akhir kegiatan, anda diminta untukmenyelesaikan soal-soal latihan yang telah tersedia.

    D. Tujuan AkhirSetelah mempelajari modul ini diharapkan para peserta PLPG dapatmeningkatkan kinerjanya menjadi guru yang professional sesuai dengantuntutan Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru danDosen serta Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentangkualifikasi guru.

  • Modul PLPG : TATA BOGA 4

    BAB II

    KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

    A. Tujuan Antara(Kompetensi yang diharapkan dikuasai peserta didik setelah menyelesaikan satukegiatan belajar tertentu dalam modul)

    B. Uraian Materi1. Kebijakan Pengembangan Profesi Guru

    (.......................................)

    2. Hakikat Guru Profesionala) Pengertian Profesi

    Kata profesi adalah kata benda yang diambil dari kata profession,sedangkan profesional merupakan kata sifat yang berasal darikata professional. Menurut Hornby, profession, n. occupation, esp onerequiring advanced education and special training, eg the law,architecture, medicine, accountancy; professional adj 1. of aprofession (1): ~ skill; ~ etiquette, the special conventions, form ofpoliteness, etc asociated with a certain pofession: ~ men, eg doctors,lawyers. 2. Doing or practising something as a full time occupation or tomake a living.

    Page & Thomas (1979) memberikan batasan tentang profesisebagai berikut: profession, evaluative term describing the mostprestigious occupations which may be termed professions if they carryout an essential social service, are founded on systematic knowledge,require lengthy academic and practical training, have high autonomy, acode of ethics, and generate in-service growth. Teaching should be judgedas a profession on these criteria.

    Pengertian profesi pada hakekatnya menunjuk kepada pekerjaanatau jabatan. Tidak semua pekerjaan disebut sebagai profesi. Adasejumlah ciri atau persyaratan yang harus dipenuhi untukmengatakan suatu pekerjaan sebagai profesi.

    b) Karakteristik ProfesiBerdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 14Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1, pengertian guruprofesional sebagai berikut :

  • Modul PLPG : TATA BOGA 5

    Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan olehseseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yangmemerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yangmemenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukanpendidikan profesi. Guru adalah pendidik profesional dengantugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik padapendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikandasar, dan pendidikan menengah.1) Ciri Profesi

    Menurut Ornstein & Lavine (1984), suatu pekerjaan dikatakansebagai profesi apabila memenuhi sejumlah ciri sebagaiberikut:

    melayani masyarakat, dan pekerjaan tersebut merupakankarier yang dijalani seseorang dalam kurun waktu yanglama (sepanjang hayat, tidak mudah berganti).pekerjaan tersebut membutuhkan bidang ilmu danketerampilan yang khusus (tertentu), yang tidak semuaorang dapat melakukannya.menggunakan hasil penelitian dan aplikasi teori ke dalampraktik.membutuhkan pelatihan (pendidikan) khusus dalamwaktu yang panjang.terkendali berdasarkan lisensi baku dan/atau memilikipersyaratan khusus (izin) untuk menduduki pekerjaantersebut.otonomi dalam membuat keputusan dalam lingkuppekerjaannya.menerima tanggung jawab terhadap keputusan-keputusanyang diambilnya.memiliki komitmen terhadap jabatan dan klien, khususnyaberkaitan dengan layanan yang diberikannya.menggunakan administrator untuk memudahkanprofesinya, dan relatif bebas dari supervisi jabatan (doktermenggunkan tenaga administrasi untuk mengelola dataklien, sementara tidak ada supervisi dari luar terhadappekerjaan dokter).mempunyai organisasi yang diatur oleh anggotaprofesinya.mempunyai asosiasi profesi dan atau kelompok elit untukmengetahui dan mengakui keberhasilan anggotanya

  • Modul PLPG : TATA BOGA 6

    (keberhasilan pekerjaan dokter dihargai dan diakui olehIDI dan bukan oleh departemen kesehatan).mempunyai kode etik, sebagai pedoman dalammelaksanakan layanan.mempunyai kadar kepercayaan yang tinggi dari publikdan dari setiap anggotanya.mempunyai status sosial dan ekonomi yang tinggi.

    Penulis lain mencoba menggolongkan ciri profesi menjadi duakelompok yaitu (1) ciri utama dan (2) ciri tambahan (Sulistiyo-Basuki, 2004). Ciri utama adalah ciri yang mutlak harus adaatau melekat dalam suatu pekerjaan untuk dikatakan sebagaiprofesi. Jika ciri utama ini tidak tampak atau beberapa diantaranya tidak ada, maka sulit untuk mengelompokkanpekerjaan tersebut ke dalam profesi.

    Ciri Utama

    Ada tiga ciri utama yang harus dipenuhi oleh suatu jenispekerjaan untuk dikatakan sebagai profesi yaitu (1) Sebuahprofesi mensyaratkan suatu pendidikan atau pelatihan yangekstensif sebelum memasuki profesi tersebut. Pelatihan inidimulai sesudah seseorang memperoleh gelar sarjana; (2)Pelatihan tersebut meliputi komponen intelektual yangsignifikan. Pelatihan tukang batu, tukang cukur, dan pengrajinlebih merupakan ketrampilan fisik. Sedangkan pelatihanakuntan, engineer, dokter lebih didominasi oleh muatanintelektual; (3) Tenaga yang terlatih mampu memberikan jasayang penting kepada masyarakat. Dengan kata lain profesiberorientasi kepada pemberian layanan jasa untuk kepentinganumum daripada kepentingan sendiri.

    Ciri Tambahan

    Ciri tambahan adalah ciri yang kehadirannya tidak mutlakharus ada. Jika ciri-ciri tambahan ini dipenuhi maka akansemakin memperkokoh kualitas atau eksistensi profesi daripekerjaan tersebut. Ada tiga yang termasuk dalam katagoriciri tambahan, yaitu (1) Adanya proses lisensi atau sertifikat.Ciri ini lazim pada banyak profesi namun tidak selalu perluuntuk status profesional. Dokter diwajibkan memiliki sertifikatpraktek sebelum diizinkan berpraktek. Namun pemberianlisensi atau sertifikat tidak selalu menjadikan sesuatu yang

  • Modul PLPG : TATA BOGA 7

    mutlak sebagai syarat profesi; (2) Adanya organisasi profesiyang mewadahi para anggotanya sebagai sarana komunikasidan sarana perjuangan untuk memajukan profesinya dankesejahteraan anggotanya; (3) Otonomi dalam pekerjaannya.Profesi memiliki otonomi atas penyediaan jasanya dantindakan-tindakan atas pengambilan keputusan dalamprofesinya. Kode etik juga merupakan ciri tambahan dalamsebuah profesi. Kode etik disusun oleh organisasi profesi. Jadikehadirannya terkait dengan keberadaan organisasi yang jugamasuk dalam katagori ciri tambahan.

    2) Guru Sebagai ProfesiApakah pekerjaan atau jabatan guru merupakan sebuahprofesi? Jawabannya ya. Hal ini didasarkan kepada beberapakarakteristik sebagai berikut:

    Pekerjaan guru memiliki fungsi dan signifikansi sosial yangmenentukan (penting) dalam masyarakat.Untuk bekerja sebagai guru dibutuhkan keterampilan ataukeahlian tertentu (khusus).Keahlian dalam pekerjaan guru didasarkan pada teori danmetode ilmiah.Ilmu keguruan memiliki batang tubuh disiplin ilmu yangjelas, sistematik dan eksplisit.Pekerjaan guru memerlukan pendidikan tingkat perguruantinggi dengan waktu yang cukup lama.Guru memiliki organisasi profesi sebagai wadah untukmemperkuat kualitas profesinya.Guru memiliki kode etik sebagai landasan dalam bekerja.Dalam menjalankan tugasnya, para pendidik/guruberpegang teguh kepada kode etik yang dikontrol olehorganisasi profesi.Setiap anggota yang bekerja sebagai guru mempunyaikebebasan dalam memberikan judgement terhadap masalahprofesi yang dihadapinya.Guru memiliki otonomi dan bebas dari campur tanganpihak luar dalam melaksanakan tugasnya memberi layanankepada masyarakat.Pekerjaan guru mempunyai prestise yang tinggi dalammasyarakat.Guru memperoleh imbalan (penghargaan finansial) yangcukup memadai.

  • Modul PLPG : TATA BOGA 8

    3. Kompetensi Gurua) Profil Pendidikan Guru

    Luangkanlah waktu anda sejenak saja untuk membayangkanperan seorang guru di dalam masyarakat. Kita akan melihathasil kerja guru melalui orang-orang yang telah dididik olehpara guru. Mereka mampu menciptakan arsitektur bangunan-bangunan menjulang tinggi, memproduksi teknologi canggih,sebagai contoh nyata. Bukti hasil kerja guru banyak dan begitubesar. Tentunya, disamping keberhasilan masih banyak pulamasalah yang perlu dibenahi, terutama masalah peranpendidik dalam membangun mental bangsa yang sehat,membangun karakter bangsa yang akan membawa kedamaian.Masalah ini berkaitan dengan pendidikan, merupakan bebanberat yang harus dipanggul oleh para guru. Kekecewaanterhadap karya guru banyak pula didengar. Perilaku guruyang tidak senonoh, korupsi yang terjadi di lingkunganpendidikan, premanisme yang berkembang di sekolah.lantas,sosok guru seperti apa yang dapat membantu negaramengatasi masalah yang sangat kompleks dalam rangkamenyiapkan pemimpin masa depan. Diharapkan para gurusendirilah yang harus memikirkan kembali, bermenung sejenaktentang dirinya dan profesi yang diembannya.

    Mahmud Khalifah (2009) menuliskan tentang guru yangdirindukan: Guru adalah orang yang bersamudrakan ilmupengetahuan. Ia adalah cahaya yang menerangi kehidupanmanusia, ia adalah musuh kebodohan, dan penghapuskejahiliyahan. Ia juga mencerdaskan akal dan mencerahkanakhlak.

    Begitu mulianya seorang guru dimata Khalifah, guru adalahorang yang pantas mendapatkan penghormatan. Sungguh,orang yang mendidik anak-anak dengan kesungguhan berhakuntuk mendapatkan penghargaan dan penghormatan.Terpujilah engkau guru seperti yang dinyanyi anak-anak kita.

    Bagaimana mungkin bisa menghasilkan output siswa yangbaik jika yang mengajar punya kualiatas kurang ?

    Profil pendidik guru mewakili gambaran tujuan pendidikannasional yang akan dicapai, yakni menyiapkan anak yangberkembang menjadi dewasa secara utuh, cerdas, beriman,taqwa dan berakhlak mulia, sehat jasmani dan rohaninya.Untuk mencerdaskan anak didiknya guru haruslah

  • Modul PLPG : TATA BOGA 9

    mencerdaskan dirinya dahulu. Cerdas dibidang spiritual, yangdapat membimbing anak didiknya menjadi manusia yangberiman dan berakhlak mulia. Cerdas menguasai, menerapkandan mengembangkan keilmuannya. Cerdas dalam merawatkesehatan jasmani-rohani dan sosialnya sehingga patut ditiru.Dengan demikian profil guru pendidik adalah guru yangmemiliki pribadi cerdas unggul.

    Sebutan pendidik dan guru di dalam kehidupan sehari-harisering diartikan sama maksudnya. Secara etimologi pendidikadalah orang yang melakukan bimbingan. Pengertian inimemberi kesan bahwa pendidik adalah orang yang melakukankegiatan dalam bidang pendidikan. Pendidik memiliki batasantugas yang lebih luas dalam pengertian awam, sedangkan gurulebih spesifik dimana tugasnya lebih jelas. Pendidik bisa siapasaja yang tertarik membantu mengembangkan orang lain danwaktu dan tempat tidak terbatas. Dalam bahasan ini digunakankata pendidik guru.

    Karakteristik pendidik guru di antaranya adalah sebagaiberikut:

    Pendidik yang juga guru, adalah seseorang yang dituntutuntuk komitmen terhadap profesinya, orang yang selaluberusaha memperbaiki dan memperbaharui cara kerjanyasesuai dengan tuntutan zamanPendidik guru adalah orang yang memiliki ilmu, yangmampu menangkap hakikat sesuatu, orang yang mampumenjelaskan hakikat dalam pengetahuan yang diajarkannya.Pendidik guru adalah orang yang kreatif, yang mampumenyiapkan peserta didiknya agar mampu berkreaasi,sekaligus mengatur dan memelihara hasil kreasinya untuktidak menimbulkan malapetaka bagi dirinya, masyarakatdan alam sekitarnya.Seorang guru yang berusaha menularkan penghayatanakhlak atau kepribadian kepada peserta didiknya.Pendidik guru adalah orang yang berusaha mencerdaskanpeserta didiknya, melatihkan berbagai keterampilan merekasesuai bakat, minat dan kemampuan.Pendidik guru adalah seorang yang beradab sekaligusmemiliki peran dan fungsi untuk membangun peradabanyang berkualitas dimasa depan.

  • Modul PLPG : TATA BOGA 10

    Perilaku guru hendaknya dapat memberikan pengaruh baikkepada para anak didiknya, yang dapat mempengaruhi danmerubah kehidupan anak ke arah yang lebih baik.

    Pribadi unggul yang efektif

    Adalah Guru Cerdas Berakhlak Mulia

    Dan Guru untuk anak-anak yang memiliki masa depan

    Guru biasa adalah yang mampu membagi pengetahuan

    kepada anak didiknya

    Guru baik yang mampu menjelaskan

    Dan yang mampu mendemonstrasikan

    Guru luar biasa adalah yang mampu memberi inspirasi

    anak didiknya menjadi cerdas dan sukses di masa depan

    b) Tanggung Jawab keprofesionalan1) Makna Tanggung Jawab

    Tanggungjawab menurut kamus bahasa Indonesia adalah,keadaan wajib menanggung segala sesuatu. Sehinggabertanggungjawab adalah kewajiban menanggung,memikul, menanggung segala sesuatunya, ataumemberikan jawab dan menanggung akibatnya. MenurutWidagdo (2001) Tanggungjawab adalah kesadaran akantingkahlaku atau perbuatannya yang disengaja maupunyang tidak disengaja.

    Tanggungjawab juga berarti berbuat sebagai perwujudankesadaran dan kewajiban. Jenis tanggungjawab tersebutyakni; tanggungjawab terhadap diri sendiri, tanggungjawabterhadap keluarga, tanggungjawab masyarakat,tanggungjawab bangsa dan Negara, dan tanggungjawabterhadap tuhan.

    Tanggungjawab erat kaitannya dengan kewajiban.Kewajiban adalahsesuatu yang dibebankanterhadapseseorang. Kewajiban merupakan bandingan hak, dandapat juga tidak mengacu hak. Maka tanggung jawabdalam hal ini adalah tanggungjawab terhadapkewajibannya.

  • Modul PLPG : TATA BOGA 11

    Pembagiaan kewajiban bermacam-macam dan berbeda-beda. Setiap keadaan hidup menentukan kewajiban yangtertentu. Kedudukan, status dan peranan menentukankewajiban seseorang. Kewajiban ini ada yang terbatas dantidak terbatas. Kewajiban terbatas tanggungjawabnya samauntuk semua orang. Misalnya yang berkaitan hukum. Yangmelanggar undang-undang sanksinya sama. Kewajibantidak terbatas, tanggungjawabnya memiliki nilai yang lebihtinggi sebab dilakukan oleh suara hati nurani. Seperti gurumelaksanakan tugasnya dengan tulus dan ikhlas tanpapamrih di luar jadwal yang seharusnya.

    2) Tanggung Jawab Guru, Kesadaran, Pengabdian, danPengorbananSeseorang diharapkan melaksanakan tanggungjawab ataskesadaran. Kesadaran adalah keinsyafan akanperbuatannya. Sadar artinya merasa, ingat (kepadakeadaan sebenarnya) keadaan ingat akan dirinya, tahu danmengerti. Jadi kesadaran adalah hati yang terbuka ataupikiran yang telah terbuka tentang apa yang telahdikerjakan. Seperti guru memilih pekerjaan sebagai guruatas kesadaran diri yang tinggi, sehingga ia akan dapatmempertanggungjwabkan tugasnya kepada diri sendiri,tidak suka mengeluh dan menyesali pilihannya. Diapuntahu kalau pihannya itu akan dipertanggunjawabkankepada keluarga, negara, masyarakat dan Tuhannya.

    Guru saat melaksanakan kewajibannya mengelolapembelajaran di kelas, seringkali harus mengeluarkan danasendiri untuk membeli kapur tulis,atau kebutuhan belajarlainnya karena barang belum tersedia. Rasa tanggungjawabyang tinggi terhadap tugas yang tidak terbatas, kadangkalakita harus berkorban materi atau nonmateri. Pengorbananartinya memberikan secara ikhlas, harta, benda, waktu,tenaga, pikiran, bahkan nyawa, demi cinta atas sesuatukesetiaan dan kebenaran.

    Pengorbanan dalam melaksanakan tanggungjawab jugamemiliki makna pengabdian. Perbedaan pengertian antarapengorbanan dan pengabdian sering tidak begitu jelas.Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan.Pengorbanan merupakan akibat pengabdian. Pengorbanan

  • Modul PLPG : TATA BOGA 12

    diserahkan secara ikhlas, tanpa pamrih, tanpa perjanjian,tanpa ada transaksi, kapan saja siap, saat diperlukan.

    Pengabdian merupakan perbuatan baik yang dapat berupapikiran ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan dankecintaan, rasa hormat atau suatu ikatan dan semuanyadilakukan dengan ikhlas. Timbulnya pengabdian ituhakikat dari rasa tanggung jawab. Menjadi guru merupakanpengabdian yang tulus dan ikhlas demi kecintaan padabangsa dan Negara ini, yang akan dilaksanakan dengansikap tanggungjawab yang tinggi.

    Ciri-ciri khas orang yang mempunyai tanggung jawabpribadi yang tinggi:

    Mengerjakan pekerjaan yang diberikan kepadanyasecara tuntas.Selalu berusaha menghasilkan yang terbaikMerasa bertanggung jawab atas semua yangdihasilkannya baik yang buruk atau yang jelekCenderung menyalahkan diri sendiri, kalau ada hal-halyang kurang tepat salah

    Ciri khas dari orang yang tidak mempunyai rasa tanggungjawab yang tinggi:

    Santai, tidak disiplin, kurang menghargai waktu.Sering tidak mengerjakan suatu pekerjaan secara tuntas.Hal-hal yang sering terjadi sering dilihat sebagai akibatdari keadaan dibanding dari tindak-tanduk sendiri.

    Berkembangnya rasa tanggung jawab pribadi disebabkansebagian kecil oleh faktor bawaan dan sebagian dari faktorlingkungan pendidikan dan lingkungan rumah.Terbentuknya sikap bertanggungjawab karena adanyaproses latihan dan pembiasaan yang akhirnya menjadialami, menyatu dalam bentuk kesadaran diri.

    3) Kewajiban Guru ProfesionalApa yang harus dilaksanakan guru dalam tugaskeprofesionalannya telah tercantum dengan jelas di dalamUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005Tentang Guru dan Dosen Pasal 20, seperti yang dikutipberikut ini.

  • Modul PLPG : TATA BOGA 13

    Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guruberkewajiban:

    Merencanakan pembelajaran, melaksanakan prosespembelajaran yang bermutu, serta menilaidanmengevaluasi hasil pembelajaran;Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasiakademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalandengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,dan seni;Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasarpertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dankondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, danstatus sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran;Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan,hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama danetika; danMemelihara dan memupuk persatuan dan kesatuanbangsa;

    Tanggungjawab keprofesionalan guru Tata Boga meliputi :

    Tanggungjawab moral, tenaga professional berkewajibanmenghayati, mengamalkan Pancasila, mewariskan padapeserta didiknya.Tanggungjawab bidang pendidikan, bertanggungjawabterhadap proses pendidikan, mengelola, melakukanbimbingan di Bidang Boga.Tanggungjawab kemasyarakan, ikut bertanggungjawabmemajukan masyarakat secara umum terutamaberkaitan dengan pendidikan di Bidang Boga.Tanggungjawab keilmuan, di dalam melaksanakan tugasprofesi sebagai guru bertanggungjawab memajukan ilmupengetahuan dan tekonologi, terutama bidang keilmuanTata Boga.

    c) Kompetensi GuruPengertian kompetensi guru berdasarkan Undang-UndangRepublik Indonesia nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru danDosen Pasal 1, butir c. adalah sebagai berikut :

  • Modul PLPG : TATA BOGA 14

    Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, danperilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru ataudosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

    Selanjutnya jenis kompetensi guru tersebut lebih ditegaskanpada pasal 10:

    (1) Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputikompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikanprofesi.

    (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kompetensi guru sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

    Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 19/2005 tentangStandar Nasional Pendidikan Pasal 28, pendidik adalah agenpembelajaran yang harus memiliki empat jenis kompetensi,yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dansosial. Dalam konteks itu, maka kompetensi guru dapatdiartikan sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan dansikap yang diwujudkan dalam bentuk perangkat tindakancerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorangguru untuk memangku jabatan guru sebagai profesi. Keempatjenis kompetensi guru yang dipersyaratkan besertasubkompetensi dan indikator esensialnya diuraikan sebagaiberikut.

    Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personalyang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa,arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, danberakhlak mulia.

    Secara rinci setiap elemen kepribadian tersebut dapatdijabarkan menjadi subkompetensi dan indikator esensialsebagai berikut:

    (1) Memiliki kepribadian yang mantap dan stabil.Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: bertindaksesuai dengan norma hukum; bertindak sesuai dengannorma sosial; bangga sebagai pendidik; dan memilikikonsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.

    (2) Memiliki kepribadian yang dewasa. Subkompetensi inimemiliki indikator esensial: menampilkan kemandirian

  • Modul PLPG : TATA BOGA 15

    dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerjasebagai pendidik.

    (3) Memiliki kepribadian yang arif. Subkompetensi inimemiliki indikator esensial: menampilkan tindakan yangdidasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, danmasyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam berpikirdan bertindak.

    (4) Memiliki kepribadian yang berwibawa. Subkompetensi inimemiliki indikator esensial: memiliki perilaku yangberpengaruh positif terhadap peserta didik dan memilikiperilaku yang disegani.

    (5) Memiliki akhlak mulia dan dapat menjadi teladan.Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: bertindaksesuai dengan norma religius (imtaq, jujur, ikhlas, sukamenolong), dan memiliki perilaku yang diteladani pesertadidik.

    Para siswa tidak hanya belajar dari apa yang dikatakan guru,mereka juga belajar dari totalitas kepribadian gurunya.Kepribadian guru yang tidak efektif akan menghalangipembelajaran yang efektif.Menurut Sukadi, beberapakepribadian buruk guru yang sering ditemukan di sekolah,diantaranya:

    sering meninggalkan kelastidak menghargai siswapilih kasih terhadap siswamenyuruh siswa menulis di papan tulistidak disiplinkurang memerhatikan siswamaterialistis

    Dengan ditetapkannya seperangkat kompetensi guru,masyarakat sangat berharap terjadi perubahan perilakumengajar guru di kelas. Menurut Diaz dkk (2006) keberadaanguru di kelas hendaknya menjadikan ia sebagai model belajardari peserta didiknya. Guru sebagai model diantaranyamenunjukkan:

    Guru sebagai orang yang ahli di bidangnya.Guru sebagai contoh pembentukan moralGuru sebagai orang memiliki kepedulian dan melakukantindakan

  • Modul PLPG : TATA BOGA 16

    Guru sebagai figur pemimpin yang memiliki otoritasGuru sebagai fasilitator yang selalu siap membatu siswanyaGuru sebagai delegator

    Mulyana lebih memperluas peran guru professional yang akanmampu menciptakan kelas untuk anak-anak berprestasiunggul, yang merupakan ramuan dari bebagai kompetensiguru.

    Guru sebagai pendidikGuru sebagai pengajarGuru sebagai pembimbingGuru sebagai pelatihGuru sebagai penasihatGuru sebagai pembaharu (innovator)Guru sebagai model dan teladanGuru sebagai pribadiGuru sebagai penelitiGuru sebagai pendorong kreativitasGuru sebagai pembangkit pandanganGuru sebagai pekerja rutinGuru sebagai pemindah kemahGuru sebagai pembawa ceritaGuru sebagai actorGuru sebagai emancipatorGuru sebagai evaluatorGuru sebagai pengawetGuru sebagai kulminator

    Kompetensi Guru Tata Boga, antara lain :Menguasai bidang keilmuan Jasa Boga, yaitu pengolahanmakanan, manajemen boga, ilmu gizi dan hygiene sanitasi.Menguasai bidang keilmuan Patiseri, yaitu pengolahan rotidan kue, ilmu gizi dan hygiene sanitasi.

    d) Pengembangan Profesional Guru1) Citra Diri Positif

    Makna Citra DiriCitra menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatugambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi,produk maupun suatu lembaga. Sedangkan citra diri (self-

  • Modul PLPG : TATA BOGA 17

    image), diartikan sebagai pandangan dalam berbagai peran(sebagai anak, orangtua, guru, dsb). Self-image menurutkamus Random House memiliki pengertian gagasan,konsepsi atau gambaran mental diri, self-estem, respect yangmenguntungkan citra diri.

    Di dalam kajian psikologi kepribadian, citra diri sebagaikonsep diri tentang individu. Citra diri sebagai salah satuunsur penting dalam penilaian diri sendiri. Menunjukkansiapa diri kita sebenarnya. Bagaimana Anda melihat dirisendiri. Ini adalah gambaran diri yang telah dibangun dariwaktu ke waktu. Apa harapan Anda? Apa yang andapikirkan dan rasakan? Apa yang anda telah lakukansepanjang hidup anda dan apa yang Anda ingin lakukan.

    Pandangan pribadi yang kita pahami tentang diri kitasendiri merupakan citra mental atau potret diri.Menggambarkan karakteristik diri, termasuk cerdas, cantik,jelek, berbakat, egois dan baik. Ciri-ciri membentukrepresentative, kolektif asset dan yang bisa teramati.

    Citra diri positif positif memberikan keyakinan ke padaseseorang dalam pikiran dan tindakan, dan citra dirinegative membuat seseorang ragu akan kemampuanmereka.

    Citra Diri guruCitra Diri Guru dapat dimaksudkan sebagai gambarantentang diri pribadi guru yang diberikan appresiasi olehmasyarakat. Penilaian yang diberikan oleh masyarakatterhadap guru bisa positif atau negatif tergantung kepadakepribadian maupun karakter yang muncul sebagai wujudprofesi guru secara utuh.

    Citra Diri Positif (positive self-image) dapat membangun danmempermudah karir seseorang, karena dia memandangpositif kepada kemampuan diri, melihat kelebihan diri,bukan kekurangannya. Dengan berpikir positif pada diri,membuat dirinya berharga.

    Pentingnya Citra Diri PositifAnda adalah sebagaimana yang Anda pikirkan tentangdiri Anda sendiri Bingung? Versi aslinya, mungkin malah

  • Modul PLPG : TATA BOGA 18

    lebih mudah dipahami: You are what you think.Maksudnya adalah jika kita memiliki citra diri positif, makakita akan mengalami berbagai macam hal positif sesuaidengan apa yang kita pikirkan.

    Banyak ahli percaya bahwa orang yang memiliki citrapositif adalah orang yang beruntung. Citra diri yang positifmembuat mereka menikmati banyak hal yangmenguntungkan, diantaranya orang sering diberikepercayaan untuk mengemban tugas tertentu dan seringpula mendapatkan pelayanan secara khusus. Selanjutnyadengan citra diri positif akan dapat membangun rasapercaya diri dan meningkatkan rasa juang.

    Membangun Percaya Diri. Citra diri yang positif secaraalamiah akan membangun rasa percaya diri, yangmerupakan salah satu kunci sukses. Guru yang mempunyaicitra diri positif tidak akan berlama-lama menangisinasibnya yang sepertinya terlihat buruk. Citra dirinya yangpositif mendorongnya untuk melakukan sesuatu yangmasih dapat ia lakukan. Ia akan fokus pada hal-hal yangmasih bisa dilakukan, bukannya pada hal-hal yang sudahtidak bisa ia lakukan lagi. Dari sinilah, terdongkrak rasapercaya diri orang tersebut.

    Meningkatkan Daya Juang. Dampak langsung dari citra diripositif adalah semangat juang yang tinggi. Guru yangmemiliki citra diri positif, percaya bahwa dirinya jauh lebihberharga daripada masalah, ataupun penyakit yang sedangdihadapinya. Ia juga bisa melihat bahwa hidupnya jauhlebih indah dari segala krisis dan kegagalan jangka pendekyang harus dilewatinya. Segala upaya dijalaninya dengantekun untuk mengalahkan masalah yang sedang terjadi danmeraih kembali kesuksesan yang sempat. Inilah daya juangyang lebih tinggi yang muncul dari guru dengan citra diripositif.

    Manfaat Citra Diri PositifSeseorang yang memiliki citra diri yang positif akanmendapatkan berbagai manfaat, baik yang berdampakpositif bagi dirinya sendiri maupun untuk orang-orang disekitarnya. Manfaat-manfaat yang terasakan oleh si

  • Modul PLPG : TATA BOGA 19

    empunya citra diri positif dan lingkungannya tersebutadalah:

    Guru akan membawa Perubahan PositifGuru yang memiliki citra diri positif senantiasamempunyai inisiatif untuk menggulirkan perubahan positifbagi lingkungan tempat ia berkarya. Mereka tidak akanmenunggu agar kehidupan menjadi lebih baik, sebaliknya,mereka akan melakukan perubahan untuk membuatkehidupan menjadi lebih baik. Perubahan positif tidakhanya terasakan oleh dirinya, namun juga olehlingkungannya.

    Mengubah Krisis Menjadi KeberuntunganSelain membawa perubahan positif, guru yang memilikicitra positif juga mampu mengubah krisis menjadikesempatan untuk meraih keberuntungan. Citra diri yangpositif mendorong guru untuk menjadi pemenang dalamsegala hal. Menurut orang-orang yang bercitra diri positif,kekalahan, kegagalan, kesulitan dan hambatan sifatnyahanya sementara. Fokus perhatian mereka tidak melulutertuju kepada kondisi yang tidak menguntungkantersebut, melainkan fokus mereka diarahkan pada jalankeluar. Seringkali kita memandang pada pintu yangtertutup terlalu lama, sehingga kita tidak melihat bahwaada pintu-pintu kesempatan lain yang terbuka untuk kita.

    Kita seringkali memandang dan menyesali kegagalan,krisis dan masalah yang menimpa terlalu lama, sehinggakita kehilangan harapan dan semangat untuk melihatkesempatan lain yang sudah terbuka bagi kita.

    Sebagai contoh, John Forbes Nash, pemenang nobel dibidang ilmu pengetahuan ekonomi dan matematika, justrumerasa tertantang ketika mengalami soal matematika ataupermasalahan ekonomi yang sulit. Kesulitan-kesulitan inimenurut Forbes, merupakan kesempatan untukmembuktikan kemampuannya memecahkan masalahtersebut. Kesulitan dan masalah dalam matematika danekonomi, mendorongnya untuk mencari cara-cara baruyang lebih efektif dan kreatifsebagai solusi bagipermasalahan tersebut.

  • Modul PLPG : TATA BOGA 20

    Bagaimana caranya?Setelah kita menyadari pentingnya memiliki citra diripositif, dan manfaat memiliki citra diri positif, tentunya kitajuga ingin tahu bagaimana membangun citra diri yangpositif. Berikut ini hal-hal yang harus dilakukan untukmembentuk citra diri yang positif:

    PersiapanSalah satu cara membangun citra diri positif adalah melaluipersiapan. Dengan persiapan yang cukup, kita menjadilebih yakin akan kemampuan kita meraih sukses.Keyakinan ini merupakan modal dasar meraihkeberuntungan. Dengan melakukan persiapan, kita sudahberhasil memenangkan separuh dari pertarungan.Persiapan menuntun kita untuk mengantisipasi masalah,mencari alternatif solusi, dan menyusun strategi sukses.Persiapan dapat diwujudkan dengan mencari ilmupengetahuan yang mendukung kita dalam menyelesaikansuatu masalah.

    Berpikir UnggulUntuk membangun citra diri yang positif, kita harusberpikir unggul. Cara berpikir unggul seperti ini akanmendorong kita untuk senantiasa berusaha menghasilkankarya terbaik. Mereka tidak akan berhenti sebelum merekadapat mempersembahkan sebuah mahakarya. Semua inidapat diraih guru jika selalu berpikir unggul. Setiap kaliakan berciptakarya , yang dipikirkan guru adalahkemenangan atas keberhasilan belajar anak didiknya.Selalu berpikir kreatif dan inovatif.

    Belajar BerkelanjutanSelain melalui persiapan yang tepat serta berpikir unggul,citra diri positif juga bisa dibangun melalui komitmen padapembelajaran berkelanjutan. Hasil belajar akan membawaperubahan positif dengan menambah nilai bagi orang yangberhasil mendapatkan pengetahuan ataupun keterampilanbaru, yang bisa dijadikannya modal untuk maju meraihsukses. Tanpa semangat untuk senantiasa mengembangkandiri, guru yang sudah memiliki citra positif bisa saja lalukehilangan citranya tersebut karena tidak dianggapunggul lagi atau tidak dianggap mampu menambah nilaibagi masyarakat sekitar melalui karya-karyayangdihasilkannya.

  • Modul PLPG : TATA BOGA 21

    Seringkali guru yang sudah lama mengajar maupun yangberada di tingkat atas merasa tak perlu lagi untuk belajar.Ia memandang remeh untuk belajar lagi, ia pikir, Toh, akusudah sukses. Tambahan, orang seperti ini lebih engganlagi untuk belajar pada orang yang lebih rendah daridirinya. Hasilnya, ketika ia dirundung masalah,keberhasilannya pun melorot. Guru yang lebih muda yangterus belajar akan menggantikannya dan menanganimasalah dengan lebih baik.Hal yang paling penting juga dalam membahas tentangcitra diri ini adalah konsep diri, atau harga diri. MenurutBandura, jika selama ini kita merasa hidup telah sesuaidengan standar-standar yang kita tentukan dan telahmemperoleh imbalan atau penghargaan, itu berarti kitatelah memiliki konsep diri (harga diri).

    Guru yang memiliki kemampuan membangun citra diripositif akan sukses dan mudah membangun karier. Iaselalu melihat kelebihan diri, bukan kekurangan. Gurumampu membuat dirinya berharga dimata orang lain.Contohnya antara lain citra kejujuran, kesabaran,ketegasan, kedisiplinan dan wibawa merupakan citrapositif yang disukai siapapun. Di dalam membangun citradiri ini dibutuhkan kemauan dan keseriusan dan memangtidak mudah, sering tidak akan terlihat langsung hasilnya.Karena citra diri merupakan produk pembelajaran dariorangtua, pengasuh yang memberikan kontribusi terbesarpada citra diri kita. Pengalaman lain dari guru, teman dankeluarga, yang menjadi pantulan cermin dari orang yangberpengaruh pada perkembangan kepribadian secara utuh.

    2) EtikaSeringkali di dalam kehidupan sehari-hari kitamendengarkan maupun menggunakan kata etika, etis,etiket, moral, maupun akhlak.

    Coba kita perhatikan kalimat-kalimat berikut ini!Guru PPL itu tidak punya etika, masuk ruangan tidakmengucapkan salam Rupanya, moral guru itu rendah. Masak, anak didiknyaditendang dan dimaki-maki karena tidak ikut upacara

  • Modul PLPG : TATA BOGA 22

    Tidak etislah kalau kita yang menyampaikan perihalkekurangan bapak pengawasMahasiswa supaya memakai pakaian yang pantas di hariwisuda, jangan kita dikira tidak tahu etiket

    Pada kalimat-kalimat di atas kita bisa melihat caraberperilaku dari manusia yang dianggap tidak baik danbenar. Mengapa kita sebagai guru perlu memahamitatacara hidup ini? Perlu beretika, bermoral dan berakhlakbaik ?

    Seperti yang kita ketahui, bahwa manusia adalah makhlukciptaan Allah yang paling sempurna. Manusia diberi akalbudi, perasaan dan kehendak. Dengan akal manusia bisaberpikir, dengan rasa manusia bisa mengaturkeharmonisan hidup ini, dengan kehendak manusia bisabanyak berbuat amal kebaikan dan membuat karya.Karunia Allah jua, manusia mampu berbahasa, bisamendidik dan dididik, berkehendak untuk menjadikanhidup ini lebih bermakna. Dengan kelebihan ini, manusiatentunya dapat berperilaku baik (kepribadian) setiap saat.

    Untuk memelihara keseimbangan kehidupan pribadimaupun kehidupan bersama (sosial), manusia perlumengetahui aturan-aturan, nilai-nilai, norma-norma umum,maupun aturan ajaran agamanya. Manusia yang selaluberpikir kritis akan mampu menimbang perilaku, manayang berdampak baik dan berdampak buruk. Kesadarandiri, harus berperilaku bagaimana ini, yang dikenaldengan ilmu etika.

    Berikut ini, akan dibahas tentang etika, moral dan akhlaksecara singkat. Dimulai dari pengertian tentang etika,macam dan hubungan etika dengan moral, etiket danakhlak, sehingga membawa kita pada suatu pengertianguru sebagai makhluk yang beretika dan berakhlakmulia.

    Etika dan EtiketEtika yang dalam bahasa Inggris di sebut ethics. Secaraetimologi, etika berasal dari kata Yunani ethos yang berartiwatak kesusilaan atau adat. Secara terminologi etika adalahcabang filsafat yang membicarakan tingkah laku atauperbuatan manusia dalam hubungannya dengan baik

  • Modul PLPG : TATA BOGA 23

    buruk. Dalam batasan filsafat, Immanuel Kant yangdikutip dari Anshari (1982), menyatakan bahwa filsafatadalah pengetahuan yang mencari jawaban dari empatpersoalan pokok, salah satunya dijawab oleh etika.Persoalan tersebut berkaitan dengan, Apakah yang bolehdikerjakan manusia ?

    Suseno dalam membahas etika dasar (1997), menyatakanbahwa etika adalah ilmu yang mencari orientasi. Salah satukebutuhan fundamental manusia adalah orientasi. Etikasebagai sarana orientasi bagi manusia dalam menjawabpertanyaan: bagaimana saya harus hidup dan bertindak?Begitu banyak yang dapat memberitahu kita apa yangseharusnya kita lakukan; orangtua, guru, adat istiadat dantradisi, teman. Tetapi apakah benar apa yang merekakatakan? Dan bagaimana kalau mereka masing-masingmemberi nasihat yang berbeda? Lalu siapa yang harusdiikuti? Dalam situasi seperti ini etika akan membantu kitauntuk mencari orientasi. Tujuannya agar kita tidak hidupdengan cara ikut-ikutan.

    Etika sebagai ilmu tentang kesusilaan, yang menentukanbagaimana patutnya manusia hidup dalam masyarakat,yang dapat memahami apa yang baik dan yang buruk. Artisusila dalam etika dimaksudkan kelakuan atau perbuatanseseorang bernilai baik, sopan menurut norma-norma yangdianggap baik.

    Etiket adalah tata cara dalam masyarakat,sopan dalammemelihara hubungan baik antara sesama manusia. Artietiket disini sama dengan adat kebiasaan, yaitu sesuatuyang dikenal, diketahui dan diulang-ulangi serta menjadikebiasaan dalam masyarakat, berupa kata-kata ataumacam-macam bentuk perbuatan manusia dalamberinteraktif dengan manusia lainnya. Agar seseorangdapat diterima oleh kelompok masyarakat tertentu maka iaharus memahami etiket pergaulan berlaku padamasyarakat itu.

    Dalam kehidupan sehari-hari kita sering ditutut untukmembawakan diri kita berperilaku sesuai dengan etikettertentu. Seperti etiket berbusana, etiket di meja makan,etiket dalam berbicara, mengikuti upacara resmi, saatmenghadapi atasan, dalam perjamuan resmi, dan

  • Modul PLPG : TATA BOGA 24

    sebagainya. Dengan demikian, secara sederhana kita dapatmengatakan bahwa etiket merupakan aturan sopan santundalam pergaulan hidup bermasyarakat.

    Etika sebagai bagian (cabang) filsafat menurut beberapaahli dinyatakan sebagai berikut:

    The Liang Gie; etika adalah filsafat tentangpertimbangan moralHarry Hamersma; etika dan estetika merupakan filsafattentang tindakanAristoteles, memasukkan etika ke dalam cabang filsafatpraktis; ilmu etika yang mengatur kesusilaan dankebahagian dalam hidup perseorangan.

    Menurut Suseno, ada empat alasan mengapa manusia perluberetika:Pertama, kita hidup dalam masyarakat yang semakinpluralistik. Perlu kesatuan tatanan normatif.

    Kedua, kita hidup dalam masa transformasi masyarakatyang sangat cepat. Dalam transformasi ekonomi, sosial,intelektual, dan budaya itu nilai budaya tradisionaltertantang. Perubahan-perubahan budaya terjadi begitucepat akibat modernisasi. Dalam situasi seperti ini, etikamembantu kita agar jangan kehilangan orientasi, dapatmembedakan antara yang hakiki dan apa yang bolehberubah dan dengan demikian tetap sanggup untukmengambil sikap yang dapat dipertanggungjawabkan.

    Ketiga, dengan etika kita dapat menghadapi ideologi-ideologi baru dengan kritis dan objektif untuk membentukpenilaian sendiri, agar kita tidak mudah terpancing. Etikajuga membantu agar kita jangan naif atau ekstrem, tidakcepat bereaksi, terhadap suatu pandangan baru, menolaknilai-nilai hanya karena baru dan belum biasa.

    Keempat, etika juga perlu oleh agama untuk memantabkanpemeluknya dalam keyakinan dan keimanan.

    Dengan memperhatikan manfaat etika, diharapkan peranGuru di manapun, dalam situasi apapun keberadaannyatetaplah sebagai pembimbing, pembina perilaku, dan

  • Modul PLPG : TATA BOGA 25

    sekaligus model berperilaku manusia beretika. Karena inibagian dari tanggung jawab sebagai pendidik.

    Moral dan EtikaMoral berasal dari kata latin mos jamaknya moses yangberarti adat atau cara hidup. Berarti etika sama denganmoral? Magnis Suseno (1987) membedakannya. Ajaranmoral dinyatakan Suseno sebagai wejangan, khotbah,peraturan lisan atau tulisan tentang bagaimana manusiaharus hidup dan bertindak agar ia menjadi manusia yangbaik. Sedangkan etika bukanlah ajaran, tetapi pemikirankritis dan mendasar tentang ajaran dan pandangan moral.Etika adalah ilmu, yang membuat kita mengerti tentangajaran tertentu, dan bagaimana kita mengambil sikap yangbertanggung jawab berhadapan dengan ajaran moral.

    Kata moral selalu mengacu pada baik-buruknya manusiasebagai manusia. Bukan berdasarkan perannya, sepertiguru, olahragawan, dai, pendeta, dokter, dan lainnya.Norma-norma moral adalah tolok ukur segi baik-buruknyasebagai manusia dan bukan sebagai pelaku peran tertentudan terbatas.

    Etika dan AkhlakKata akhlak merupakan bentuk jamak dari kata al-khuluqatau al-khulq, yang secara etimologis berarti: a) tabiat, budipekerti ; b) kebiasaan atau adat; c) keperwiraan, kesatriaan,kejantanan; d) agama. Akhlak dalam konsep agama Islamadalah sebagai bukti amaliah dari keimanan danketaqwaan seseorang.

    Sebagai kita kita pahami etika adalah usaha manusia untukmemakai akal budi dan daya fikirnya untuk memecahkanmasalah hidup kalau ia mau baik. Etika secara umumdikenal sebagai kesepakatan manusia secara bersama-samaterhadap suatu norma yang jadi pedoman berperilaku. Bagipemeluk agama Islam cara berperilaku manusia tidak bolehterlepas dari ajaran agamanya. Manusia berbuat bukanhanya untuk kebahagiaan di dunia saja, melainkan jugauntuk kebahagiaan di akherat. Etika beragama di dalamagama Islam disebut dengan akhlak. Perilaku umat Islamharuslah berpedoman pada ajaran Alquran sebagai kitabsuci dan cara pelaksanaan dalam kehidupan sehari-harimencontoh akhlak guru besar nabi Muhammad SAW.

  • Modul PLPG : TATA BOGA 26

    Akhlak dalam agama Islam memiliki makna yang lebihmendalam dalam hidup manusia, yaitu cara manusiaberperilaku yang merupakan pantulan dari tingkatkeimanan hidup beragama. Berdasarkan kajian QS an-Nahl16: 126 dan QS asy-Syuura 42:/40, KH Achmad SatoriIsmail menjelaskan ada empat tingkatan akhlak dalamIslam. Pertama, akhlak sayyiah (tercela). Yaitu, semua yangdilarang Islam berupa keburukan atau kejahatan yangmerugikan manusia dan kehormatannya,atau yangmerusak makhluk secara umum. Misalnya. Bergunjing,mengadu domba, dan menipu. Kedua, akhlah hasanah(baik), adalah akhlak di mana kebaikan dibalas dengankebaikan dan kejahatan dibalas dengan kejahatan yangserupa. Ketiga, akhlak karimah (mulia), yaitu berperilakusebagaimana yang diperintahkan Islam. orang yang selalumampu memaafkan orang lain, walaupun orang tersebutmampu membalas hal yang tidak baik tersebut yangmenimpa dirinya. Keempat, akhlak adzimah (agung). Kalaupada akhlak karimah ketika mendapatkan keburukan dariorang lain, cuma sampai memaafkan tersebut. Tapi, akhlakagung meningkat lebih tinggi, yaitu dengan berbuat baikkepada orang yang menzoliminya. Bahkan mendoakanorang tersebut untuk hal yang baik.

    Akhlak menempati posisi yang sangat penting dalam Islam,sehingga setiap aspek dari ajaran agama ini selaluberorientasi pada pembentukan dan pembinaan akhlakyang mulia, yang disebut al-akhlaq al-karimah. Hal initercantum antara lain dalam sabda Rasulullah SAW:Sesungguhnya saya diutus untuk menyempurnakan akhlakyang mulia (HR. Ahmad, Baihaqi dan Malik).Mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yangpaling baik akhlaknya (HR. Tirmizi).Orang yang paling baik keislamannya ialah orang yang palingbaik akhlaknya (HR. Ahmad).Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik adalah sesuatu yangpaling banyak membawa manusia ke dalam surga (HR.Tirmizi).Tidak ada sesuatu yang lebih berat dari timbangan orangmukmin pada hari kiamat daripada akhlak yang paling baik(HR. Tirmizi).

    Akhlak Nabi Muhammad SAW disebut juga akhlak Islam.Karena akhlak ini bersumber dari Al-Quran, dan Al-

  • Modul PLPG : TATA BOGA 27

    Quran datangnya dari Allah SWT, maka akhlak Islammempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya denganakhlak ciptaan manusia (etika, moral, adat, dll) . Ciri-ciritersebut antara lain:

    Kebaikannya bersifat mutlak, yaitu kebaikan yangterkandung dalam akhlak Islam merupakan kebaikanyang murni, baik untuk individu maupun untukmasyarakat, di dalam lingkungan, keadaan, waktu, dantempat apapun.Kebaikannya bersifat menyeluruh, yaitu kebaikan yangterkandung di dalamnya merupakan kebaikan untukseluruh umat manusia di segala zamn dan di semuatempat.Tetap, langgeng, dan mantap, yaitu kebaikan yangterkandung di dalamnya bersifat tetap, tidak berubaholeh perubahan waktu dan tempat atau perubahankehidupan masyarakat.Kewajiban yang harus dipatuhi, yaitu kebaikan yangterkandung dalam akhlak Islam merupakan hukumyang harus dilaksanakan sehingga ada sanksi hukumtertentu bagi orang-orang yang tidak melaksanakannya.Pengawasan yang menyeluruh. Karena akhlak Islambersumber dari Tuhan, maka pengaruhnya lebih kuatdari akhlak ciptaan manusia, sehingga seseorang tidakberani melanggarnya kecuali setelah ragu-ragu dankemudian akan menyesali perbuatannya untukselanjutnya bertobat dengan sungguh-sungguh dantidak melakukan perbuatan yang salah lagi. Ini trejadikarena agama merupakan pengawas yang kuat.Pengawas lainnya adalah hati nurani yang hidup yangdidasarkan pada agama dan akal sehat yang dibimbingoleh agama serta diberi petunjuk.

    Sebagai guru yang beragama Islam tentu pedomanberperilakunya, akanmeniru akhlaq guru besarMuhammad SAW. Yang selalu mengisi kehidupannyadengan kebaikan-kebaikan yang akan membawa kepadakebahagiaan dunia dan akherat.

    Kode Etik GuruKode etik merupakan bagian dari perilaku danpengetahuan yang sangat penting yang harus dikuasai dandimiliki oleh seorang guru. Kode etik suatu profesi

  • Modul PLPG : TATA BOGA 28

    merupakan norma-norma yang harus diperhatikan olehsetiap anggota profesi khususnya profesi guru di dalammelaksanakan tugas profesinya dan dalam kehidupan dimasyarakat. Seorang guru akan mengetahui tentangaturan-aturan yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalammelaksanakan profesinya sebagai seorang guru.

    Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harusdiindahkan oleh setiap anggota profesi di dalammelaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya dimasyarakat. Norma-normatersebut berisi petunjuk-petunjuk bagi para anggota profesi tentang bagaimanamereka melaksanakan profesinya dan larangan-larangan,yaitu ketentuan-ketentuan tentang apa yang tidak bolehdiperbuat atau dilaksanakan oleh mereka, melainkan jugamenyangkut tingkah lakau anggota profesi pada umumnyadalam pergaulan sehari-hari di dalam masyarakat.

    Tujuan merumuskan kode etik dalam suatu profesi adalahuntuk kepentingan anggota dan kepentingan organisasiprofesi itu sendiri. Secara umum tujuan mengadakan kodeetik adalah untuk:

    menjunjung tinggi martabat profesimenjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanyameningkatkan pengabdian para anggota profesimeningkatkan mutu profesimeningkatkan mutu organisasi profesi

    Kode Etik Guru Indonesia

    Kode etik guru Indonesia dapat dirumuskan sebagaihimpunan nilai-nilai dan norma-norma profesi guru yangtersusun dengan baik dan sistematis dalam suatu sistemyang utuh dan bulat. Fungsi kode etik guru Indonesiaadalah sebagai landasan moral dan pedoman tingkah lakusetiap guru warga PGRI dalam menunaikan tugaspengabdiannya sebagai guru, baik di dalam maupun diluar sekolah serta dalam kehidupan sehari-hari dimasyarakat. Dengan demikian maka Kode Etik GuruIndonesia merupakan alat yang amat penting untukpembentukan sikap profesional para anggota profesikeguruan. Guru Indonesia terpanggil untuk menunaikan

  • Modul PLPG : TATA BOGA 29

    karyanya dengan berpedoman pada dasar-dasar antara lainguru:

    - berbakti membimbing peserta didik untk membentukmanusia Indonesia yang seutuhnya berjiwa Pancasila.

    - memiliki dan melaksanakan kejuruan profesional.- berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik

    sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan.- menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang

    menunjang berhasilnya proses belajar-mengajar.- memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan

    masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta danrasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.

    - secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan danmeningkatkan mutu dan martabat prosesinya.

    - memelihara hubungan seprofesi, semangatkekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial.

    - secara bersama-sama memelihara dan meningkatkanmutu organisasi PGRI sebagai saran perjuangan danpengabdian.

    - melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalambidang pendidikan

    Sembilan kode etik guru ini kalau kita simak satu per satusudah mengandung nilai bagaimana menjadi guru yangprofesional.

    3) Etos KerjaEtos kerja menurut kamus besar bahasa Indonesia diartikansebagai semangat kerja yang menjadi ciri khas dankeyakinan seseorang atau suatu kelompok. Kalau dikaitkandengan profesi guru, etos kerja guru adalah semangat kerjayang menjadi ciri khas guru dalam menjalankanprofesinya.

    Orang yang bekerja dilingkungan pendidikan, pendidikdan tenaga kependidikan , seharusnya tidak hanya melihatpekerjaannya sebagai tempat mencari nafkah. Ia harusmelihatnya sebagai tugas yang mengemban esensipendidikan. Menurut Isjoni danSuarman (2003)pendidikan itu bukan hanya untuk hari ini dan esok,melainkan membangun kehidupan jauh kedepan. Esensipendidikan dalam hal ini bagaimana mencerdaskan SDM,masyarakat dan bangsa, sehingga mampu beradaptasi

  • Modul PLPG : TATA BOGA 30

    sekaligus melakukan pembaharuan dalam kehidupannya.Ilmu pengetahuan dan teknologi perlu dikuasai. Yangmampu mengusainya adalah orang yang cerdas IQ, EQ,AQ, CQ dan SQ.

    Sumber daya manusia yang berkualitas hanya akan didapatdari guru yang memiliki berbagai kecerdasan tersebut.Guru yang berkualitas akan terbentuk jika memiliki etoskerja yang tinggi. Menurut Jansen Sinamo ada delapan etoskerja unggulan yang perlu dipahami, yang dapatdikembangkan oleh guru dalam bertugas. Etos kerjatersebut sebagai berikut:- Kerja itu suci, kerja adalah panggilan ku, aku sanggup

    bekerja benar.- Kerja itu sehat, kerja adalah aktualisasiku, aku sanggup

    bekerja keras.- Kerja itu rahmat, kerja adalah terima kasihku, aku

    sanggup bekerja tulus.- Kerja itu amanah, kerja itu tanggungjawabku, aku

    sanggup bekerja tuntas.- Kerja itu seni/permainan, kerja adalah kesukaanku, aku

    sanggup kerja kreatif.- Kerja itu ibadah, kerja adalah pengabdiaanku, aku

    sanggup bekerja serius,- Kerja itu mulia, kerja adalah pelayananku, aku sanggup

    bekerja sempurna.- Kerja itu kehormatan, kerja adalah kewajibanku, aku

    sanggup bekerja unggul

    Inilah wujud kecerdasan IQ, EQ, AQ, CQ dan SQ bagiseorang pendidik guru. Hasil pekerjaaannya mendidik jauhke depan. Jadi, tugas dan tanggungjawabnya bukan hanyapada saat itu dilakukan, akan tetapi menyiapkan pemimpinmasa depan.

    Biasanya tenaga profesional jarang mempermasalahkanagar gajinya dinaikkan, melainkan kinerjanya sendirilahyang mengharuskan orang lain membayar mahal. MenurutIsjoni dan Suarman orang-orang profesional tidakmenuntut gaji besar, namun mereka membuat gaji besardari karyanya.

  • Modul PLPG : TATA BOGA 31

    Etos Kerja Dalam Pandangan Agama Islam

    Kerja seperti apapun dalam kehidupan di muka bumiharus dilihat dan dijalankan dalam suatu keseimbanganyang bernuansa ibadah. Islam menekankan pentingnyamasyarakat muslim secara umum menghabis sepertiga harimereka untuk bekerja, sepertiga lainnya untuk tidur danistirahat, dan sepertiga lainnya untuk shalat, bersenang-senang, aktivitas keluarga serta masyarakat.

    Ujian muslim setelah berkomitmen terhadap etos kerja,kemudian perlu dipikirkan mengenai bagaimana rejekididapat dan dimanfaatkan. Dalam surat Albaqarah 212,Allah mengatakan akan memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendakinya. Dari ayat tersebut yang perludisadari adalah kendati Allah memberikan rezeki lewatberbagai cara dan dalam jumlah yang tak terbatas, tetapi itutak berarti rezeki datang dengan sendirinya, etos kerjaharus ditumbuhkan

    Layak diperhatikan bagaimana pendapatan atau hasilorang per orang yang berupa rezeki bisa diperoleh. Tentuakhirnya kembali kepada beberapa besar usaha kita untukmemperoleh rezeki itu. Allah SWT juga banyak berfirmanagar rezeki itu dimanfaatkan dengan baik. Ini berartiterlihat mata rantai suatu aliran pendapatan dari satu orangkeorang lainnya, sehingga akhirnya bagaikan bola salju danjadilah suatu pertumbuhan bagi orang tersebut baik secaramoral maupun material.

    Sebagai guru muslim, kita layak merenungkan bahwasegala rezeki yang Allah berikan kepada kita, harusdimanfaatkan secara baik. Di samping itu manusia yangberadab pasti ingin bekerja keras dan cerdas, berusahamencari rezeki dengan dilandasi oleh etos Islam.

    Allah telah meletakkan di dalam prinsip-prinsippenciptaannya, bahwa bekerja dan berusaha merupakandaya rahasia kemajuan dan pergerakkan. Alam telahmengajarkan kepada manusia bahwa segala yang ada dialam ini senantiasa bergerak, berkembang, dan bekerjauntuk membangun sistemnya.

    Ajaran Islam amat menekankan etos kerja tanpa melupakanaspek spritual. Dengan keduanya, Islam mendorongmanusia untuk membangun peradaban yang mempunyai

  • Modul PLPG : TATA BOGA 32

    nilai spritual. Menyalakan etos kerja di tengah krisis bangsaadalah langkah konkrit untuk perbaikan negeri ini.Kehormatan dan kemuliaan datang dari kerja dan usahauntuk ibadah.

    Etos Kerja Cerdas berlandasan Spritual dapatdikembangkan lagi oleh guru dan implementasikannyadalam kehidupan sehari-hari, yakni Etos kerja sebagaimental rohani. Bagaimana kita memandang tugas kita gurudari segi mental rohani, agar didapatkan kepuasan kerja,pahamilah hal berikut ini:

    Kerja adalah rahmat, kerja panggilan, kerja aktualisasi,kerja ibadah, kerja adalah seni, kerja merupakankehormatan, kerja pelayanan.Rahmat; jiwa besar, pikiran luas, hati baik, rejeki akbar,sumber berkah, suka cita, ikhlas, bersyukur.Amanah; adil, benar, jujur, aman terpecaya,bertanggungjawab, pembangun,dan pengembang.Panggilan; responsif, ekspresif, unik, khas, berintegrasi,tuntas, tumbuh menjadi bigger-higher, dan better.Ibadah; penuh cinta, sayang, setia, komitmen, berbakti,mengabdi, berserah.Seni; indah, estetik,artistik, imajinatif, kreatif,, inovatif,Kehormatan; harkat,martabat, mulia, hebat, berkualitas,unggul, excellent.Pelayan; fokus pada pelangganan, sempurna, paripurna,ramah, simpatik, memuaskan.

    Etos juga dikenali sebagai kebiasaan, berbasis pada state ofmind yang berhubungan kegiatan produktif.

    Etos kerja sebagai seperangkat perlikaku kerja, yangberakar pada kesadaran yang kuat, keyakinan yangjelasdanmantab, serta komitmen yang teguh padaprinsip,paradigma, dan wawasan kerja yang khs danspesifik

    Delapan kebiasaan (habitus) dalam bekerja cerdas

    Bekerja ikhlas penuh rasa syukurBekerja penuh integitasBekerja keras penuh semangat

  • Modul PLPG : TATA BOGA 33

    Bekerja serius penuh kecintaanBekerja cerdas penuh kreativitasBekerja tekun penuh keunggulanBekerja paripurna penuh kesabaran.

    Bagaimana anda sebagai guru melaksanakan tugasprofesinya selama ini, coba nilai sendiri, lakukan penilaiandiri dengan jujur agar ke depan anda pantas menyadanggelar guru yang profesinal.

    4) KomitmenMakna KomitmenMenurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14tahun 2005 tentang Guru dan dosen, Pasal 7 menyatakansalah satu prinsip profesionalitas butir c. Guru memilikikomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan,keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia.

    Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003, Pasal 40 Ayat(2)butir b. menyatakan pendidik dan tenaga kependidikanberkewajiban mempunyai komitmen secara profesionaluntuk meningkatkan mutu pendidikan dan butir c.memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesidan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikankepadanya.

    Komitmen adalah janji. Komitmen adalah janji pada dirikita sendiri atau pada orang lain yang tercermin dalamtindakan kita.

    Komitmen merupakan pengakuan seutuhnya, sebagaisikap yang sebenarnya yang berasal dari watak yang keluardari dalam diri seseorang.

    Pilihan jadi guru hendaklah diperkuat dengan komitmen.Komitmen akan mendororong rasa percaya diri, dansemangat kerja, menjalankan tugas sebagai guru menujuperubahan ke arah yang lebih baik. Hal ini ditandai denganpeningkatan kualitas phisik dan psikologi dari hasil kerja.Sehingga segala sesuatunya menjadi menyenangkan bagiseluruh warga sekolah.

  • Modul PLPG : TATA BOGA 34

    Komitmen mudah diucapkan. Namun lebih sukar untukdilaksanakan. Mengiyakan sesuatu dan akan melaksanakandengan penuh tanggungjawab adalah salah satu sikapkomitmen. Komitmen sering dikaitkan dengan tujuan, baikyang bertujuan positif maupun yang yang bertujuannegatif.

    Sudah saatnya kita selalu berkomitmen, karena dengankomitmen sesorang mempunyai keteguhan jiwa. Stabilitassocial tinggi, toleransi, mampu bertahan pada masa sulit,dan tidak mudah terprovokasi.

    Komitmen yang tinggi untuk mengembangkan pendidikan.Memenuhi Komitmen (menepati janji sesuai dengan hatinurani) merupakan sikap dasar guru profesional. MenurutPugach (2008) ada lima komitmen yang harus dilaksanakansecara berkelanjutan oleh guru, berkaitan dengan gelarprofesional yang disandangnya.- Selalu belajar mengembangkan pengetahuan dari

    berbagai sumber.- Mengembangkan kurikulum dengan rasa

    tanggungjawab- Selalu memperhatikan keragaman latar belakang

    keluarga peserta didik- Memenuhi kebutuhan individual dalam belajar di kelas

    maupun di area sekolah.- Aktif berkontribusi dalam tugas profesinya.

    Seorang guru tidak boleh berhenti belajar setelahmenyelesaikan program pendidikannya. Mereka harusterus belajar melalui apa yang dipraktekkannya di kelas,belajar melalui teman-teman seprofesi. Hal ini akan terjadikalau guru memiliki komitmen untuk membuka diri jadiyang terbaik, mempunyai semangat dalam meningkatkandiri, mengembangkan kariernya di dunia pendidikan.

    Kurikulum bukanlah dokumen statis, dimana guru hanyamengikuti tanpa perlu pertimbangan dan sikap bijaksana.Guru diberi wewenang oleh pemerintah untukmengembangkannya pada tingkat satuan pendidikan,tingkat kelas, sesuai kebutuhan dan kemampuan pesertadidik. Oleh karena itu, dituntut tanggung jawab gurudalam penggunaan kurikulum pendidikan.

  • Modul PLPG : TATA BOGA 35

    Guru secara terusmenerus, tahun berganti tahun,bergantian angkatan, menerima anggota kelas yangberbeda-beda. Siswa yang datang dari beragam latarbelakangnya. Untuk pembelajaran yang menyenangkanguru diharapkan selalukreatif mengelola kelasnya.Dimana, siswa dapat merasa diterima keberadaannya,merasa aman dan nyaman, berada di lingkungan kelas danlingkungan sekolah.

    Kegiatan belajar di kelas maupun lingkungan sekolahhendaklah diorganisir secara tepat guna. Pengelompokankegiatan, pengelompokkan siswa perlu pertimbanganberbagai kebutuhan individu siswa.

    Mengajar bukanlah sekedar bekerja yang memperhatikanjam masuk dan jam keluar selesai pembelajaran. Bekerjabagaikan robot sesuai dengan apa yang diperintahkan.Guru sendiri harus mampu mengelola dirinya,mengembangkan profesinya, membutuhkan kesempatanuntuk bergabung dengan teman satu profesi, ikutbertanggung jawab atas profesinya.

    Komitmen guru adalah akhlak guru

    Menepati janji adalah salah satu pokok ajaran akhlak yangharus dilaksanakan sebagai aktualisasi dari keimanan.Sewaktu diangkat menjadi guru pegawai negeri adakomitmen yang diucapkan (diambil sumpah) atas namaTuhan dan ditandatangani sebagai bukti tertulis kitaberjanji. Apa yang terjadi setelah kita guru memulai duniakerja, janji tinggal janji. Komitmen sering terlupakan. Janjiakan lebih mengutamakan tugas Negara daripadakepentingan pribadi, sering terbalik dalampelaksanaannya. Beratnya kesalahan kita, kita berjanjidengan Allah.

    Guru diharapkan akan menjadi seseorang yang menepatijanji, memegang ucapannya dan dapat dipercaya dandiandalkan. Guru akan tampil dalam sikap, perkataan danperbuatan menepati janji betapapun kecilnya dan dapatdiandalkan, terpercaya, beriman dan bertakwa.

  • Modul PLPG : TATA BOGA 36

    Komitmen dan Ketulusan-keikhlasan

    Ketulusan dan keikhlasan dalam bekerja akanmemudahkan terlaksananya komitmen sebagai seorangguru. Membicarakan tentang ikhlas, terkait denganketulusan niat. Ikhlas itu adalah rahasia dari semuarahasia dan aku menempatkannya di hati hamba yangmenjadi kekasih- Ku. Demikian firman Allah SWTsebagaimana disabdakan nabi Muhammad SAW. Niat baikkita untuk melaksanakan tugas sebaik-baiknya merupakantujuan hasil kerja yang berkualitas. Selalu ikhlas dalambertindak dan niat karena Allah, diikuti dengan doa, akanmembuahkan kebahagiaan bagi pribadi guru dankesuksesan belajar siswanya.

    Bekerja sebagai pengajar bagian dari mencapai kebahagiandalam kehidupan. Keikhlasan harus selalu ditingkatkandan dirawat. Menurut Sentanu dalam bukunya QuantumIkhlas : Mencari kebahagiaan hakiki dalam kondisi ikhlas,manusia akan kuat, cerdas dan bijaksana jalan hidup yangefektif dan produktif menjadi kekuatan pribadi yaknipribadi dengan bantuan Allah (Power). Proses melatih dirisecara kualtiatif dan kuantitatif meningkatkan keikhlasandengan mengakses kekuatan dahsyat (Allah). Kebahagiaanhakiki tidak hanya dipahami melalui pikiran tatapi harusmelalui hati dengan kelembutan tersendiri orang yangikhlas: rela, sabar, bersyukur akan meraih cita-cita yangtertinggi di dunia dan akhirat.

    Manusia diciptakan dengan sebaiknya dengan berbagaikelebihan dan kesempurnaan. Fitrah sempurna di zoneikhlas, selalu berprasangka baik kepada orang lain danbersyukur kepada apa yang telah didapat. Manusiakomputer hayati; hardware Otak Software Pikiran danperasaan operating system hati nurani self maintence systemiklas gangguan virusnya putus asa, nafsu, sombong dsb-prasangka buruk manfaat hidup berkurang. Barsaingperang-bekerja sama. Kita sering diliputi pada hal-hal yangkurang enak. Takut maka timbul pikiran hal-hal yangmenakutkan-usahakan tarik hal-hal yangmembahagiakan/menarik hal-hal yang anda inginkaningin sembuh fokus pada kesehatan senang fokus padakebahagiaan tenang fokus pada kedamaian.

  • Modul PLPG : TATA BOGA 37

    Selanjutnya Sentanu mengaitkan kerja otak dengankeikhlasan dan pentinya doa. Hidup di dunia berpasanganada otak kiri dan otak kanan. Kiri berpikir analitik, logis,bahasa, pengetahuan. Kanan Intuisi, kuasi, seni, musik dsb.Tiap orang berbeda mana yang menonjol. Perlu kerja sama(kanan kiri) , menyeimbangkan diri. Perang besar melawandiri sendiri. Pikiran positif yang rasanya enak dihati ketikaanda beraktivitas, lakukan dengan hati dengan cara penuhdoa kepada Allah SWT/ menyerahkan seluruhkehidupannya kepada Allah SWT. Kita telah diberikanmotivasi yang berbicara Zone ikhlas High energi syukur,sabar, tenang, Happy perasaan positif yang berenergi tinggipositive feeling. Kebanyakan manusia melihat lewat pancaindera tetapi belum tentu memahami apa yang dilihat. Doaadalah senjata orang yang beriman D = Direction Mintayang jelas; O = Obedience = yakin doa akan dikabulkan; A=Aceptance = syukur (menerima perasaan terkabulnya doa).

    Komitmen dan Kesabaran

    Pepatah popular mengatakan, Siapa yang bersabar akanberuntung. Mengapa beruntung ? Satu surat dalam Al-Quran menuliskan yang artinya Sesungguhnya Allahbeserta orang-orang yang sabar (QS 2:153). Jika Allahsudah menyertai seseorang, tidak ada siapa pun akanmampu mencelakan dia. Kebersertaan Allah dalammelaksanakan tugas sebagai guru haruslah diusahakan.Sering kita dalam melaksanakan tugas tidak sabar untukmeraih hasil terbaik.

    Sabar, adalah salah satu sikap terpuji yang terkait dengankepribadian guru. Menurut Ubaedi kesabaran dalamkonsep agama Isalam (Konsep Al-Quran) dimaksudkanuntuk membuat manusia kuat menghadapi hidup. Konsepbagaimana menghadapi realitas atau menjalani praktekhidup.

    Seperti yang kita alami, menjalani hidup ini ternyata tidakcukup dengan memiliki keinginan yang baik, keinginanuntuk menjadi orang baik, atau menjadikan orang laindisekitar kita lebih baik. Setiap orang memiliki keinginanuntuk jadi baik, yang sering membuat kita tidak nyamanadalah realitas. Realitas yang kita hadapi sering tidak

  • Modul PLPG : TATA BOGA 38

    sesuai dengan harapan, bertentangan dengan keinginanatau yang telah direncanakan. Ada realitas yang menuntutkita mencari solusi

    90% penyebab kegagalan manusia adalah kepasrahan terhadaprealitas .(Washington Irvin)

    kesuksesan dilahirkan dari 99% kegagalan yang dipahamidengan sikap anti menyerah, (James Dison)

    keberhasilan seseorang itu 20% ditentukan oleh kecerdasanintelektual dan yang 80% ditentukan oleh serumpun kemampuanyang disebut Kecerdasan Emosinal. (Daniel Goleman)

    Ubaedi lebih lanjut menjelaskan, bahwa meski sebagianbesar kita sudah tahu arti kesabaran, tetapi dalamprakteknya masih banyak yang belum berhasilmembedakan antara kesabaran dalam arti pasrah padaTuhan dan kesabaran dalam arti pasrah pada kenyataan.Misalnya guru punya komitmen untuk meningkatkan hasilbelajar siswanya. Kenyataannya, tidak semua anakdidiknya dengan cepat ambil bagian berpartisipasi aktifdalam program yang sudah dirancang sedemikian rupa.Ada guru yang pasrah pada kondisi siswa, denganmenyatakan memang kemampuan dan kemauan siswauntuk belajar terbatas. Yang jelas kita sudah melaksanakankomitmen dalam menjalankan tugas mengajar. Seringpasrah pada realitas dengan mengatas namakan kesabaran,nasib, takdir, kehendak Tuhan, dan sebagainya.

    Bila kita sedang mengusahakan ide-ide baru dalampendidikan (meningkatkan prestasi) lalu gagal ditengahjalan, orang lain akan mengatakan kepada kita sabar. Sabardisini mengandung konotasi menerima kegagalan itu apaadanya. Hal ini tentu tidak sejalan dengan kesabaran yangdiajarkan oleh agama. Ide-ide positif, jika gagaldilaksanakan, agama memerintahkan kita bukan menerimaapa adanya, melainkan menerima untuk memperbaiki.Yang diperbaiki bisa jadi rencana, proses, teknik, alat, sikapmental, dan lain-lain. Dengan menerima dan memperbaikimaka jiwa kita akan terdidik untuk menjadi kuat.

    Kesabaran adalah kemampuan. Ubaedi mengelompokkankesabaran sebagai kemampuan:

    a. Kemampuan menunggu

  • Modul PLPG : TATA BOGA 39

    b. Kemampuan mempertahankanc. Kemampuan menjalankan

    Sikap-sikap tidak sabar, seperti mengambil jalan pintasyang melanggar hukum, main seradak-seruduk, atau malahapatis dan tidak melakukan apa-apa, hanya akan berakhirdengan kegagalan dan penyesalan.

    Komitnen kesabaran perlu ditingkatkan. Sabar dapatmengundang kehadiran Allah bersama kita. Sabar sebagaicara untuk meminta pertolongan Allah. Mendidik manusiatidaklah mudah, guru sering kehilangan kesabaran,sehingga komitmennya dalam menjalankan profesi seringberjalan tidak mulus. Usaha untuk selalu memperbaiki diri,mencari jalan terbaik dan doa kepada Allah merupakankunci utama dalam mencapai hasil kerja terbaik.Disamping itu, guru hendaklah selalu berupayamenghadirkan Allah dan dipertahankan dalam kehidupansehari-hari, baik dalam lingkup individu maupunkomunitas, agar selalu menjadi orang yang beruntung.

    5) EmpatiMakna EmpatiEmpati dalam bahasa Yunani diartikan sebagaiketertarikan fisik, yang didefinisikan sebagaikemampuan seseorang untuk mengenali, mempersepsi danmerasakan perasaan orang lain. Karena pikiran,kepercayaan, dan keinginan seseorang berhubungandengan perasaannya. Seseorang yang berempati akanmampu mengetahui, pikiran dan mood orang lain. Empatisering dianggap sebagai resonansi perasaan.

    Empati adalah pondasi dari semua interaksi hubunganantara manusia mampu merasakan emosi orang lain, yangakan bermanfaat membina relationship yang akrab denganorang lain.

    Empati dan kecerdasan emosionalEmpati adalah salah satu ciri kecerdasan emosional. Emosimenurut Goleman (1996) merupakan suatu perasaan danpikiran-pikiran khas, suatu keadaan biologis danpsikologis, dan serangkaian kecenderungan untukbertindak. Sejumlah kritikus mengelompokan emosi dalambeberapa golongan , sebagai berikut:

  • Modul PLPG : TATA BOGA 40

    Amarah; beringas, mengamuk, benci, jengkel, marahbesar, terganggu, rasa pahit, bermusuhan tindakkekerasanKesedihan; sedih, pedih, muram, melankolis,mengasihani diri, kesepian, ditolak, putus asa, depresiberat.Rasa takut; cemas, takut, gugup, khawatir, waspada,pobia, panik, tidak tenang.Kenikmatan; bahagia, gembira, riang, puas, senang,terhibur, bangga, senang sekali, dan batas ujungnya,mania.Cinta; penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikanhati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran, kasih.Terkejut; takjub, terpana, terkejut, terkesiap.Jengkel; hina, jijik muak, mual, benci tidak suka, maumuntah,Malu; rasa salah, malu hati, kesal hasil, sesal, hina, aib,dan hati hancur lebur.

    Guru yang memiliki empati tinggi, mampu membaca danmemahami kondisi emosi peserta didiknya pada waktutertentu. Guru akan berusaha membantu, memberibimbingan cara mengelola emosi mereka.

    Kecerdasan emosional: kemampuan seperti kemampuanuntuk memotivasi diri sendiri, dan bertahan menghadapifrustasi, menendalikan dorongan hati dan tidak berlebih-lebihan dalam kesenangan, mengatur suasana hati danmenjaga agar beban stress tidak melumpuhkankemampuan berpikir; berempati dan berdoa.

    Empati adalah kemampuan membaca emosi

    Kemampuan menerima sudut pandang orang lainKemampuan dalam mendengarkan orang lainKemampuan kepekaan akan perasaan oranglain

    Goleman menyebut empati sebagai keterampilan dasarmanusia. Orang memiliki empati kata Goleman adalahpemimpin alamiah yang dapat mengekspresikan danmengartikulasikan sentiment kolektif yang tidakterucapkan, untuk membimbing suatu kelompok menujucita-citanya.

  • Modul PLPG : TATA BOGA 41

    Menumbuhkan dan Mengembangkan Empati di kelas

    Segal (2000) menyatakan, semakin banyak Andamempelajari melalui perasaan, semakin mudah Andamemahami perasaan orang lain. Saya tidak dapatmenemukan alat yang lebih ampuh untuk menelusurikerumitan hubungan manusia, kecuali empati. Empatiadalah keterampilan terakhir yang Anda peroleh ketikamendidik hati anda.

    Empati mengalir dari kesadaran aktif, rasakan setiap saat,seimbangkan kebutuhan anda dan kebutuhan orang laindemi kepuasan bersama untuk membetuk hubungan salingmenghormati yang langgeng. Kesadaran aktif akanmembuat anda cerdas. Empati membuat anda bijaksanadalam merasa.

    Memahami bahasa tubuh. Coba ingat dan catat bagaimanaanda bereaksi setiap anda merasakan atau melihat hal-halberikut ini pada orang-orang yang anda temui:

    - mulut cemberut- ringisan- mata berbinar-binar- irama suara- alis berkerut- senyum lebar- kelopak mata berat- nada suara melengking- cuping hidung mengembang

    Apakah anda merasakan ledakan emosioanal pada dirianda; Ketika anda melihat seseorang mengangis, Andamenangis pula. Ketika seseorang sangat ceria, Andatertawa geli. Itu bukan empati sama sekali. Empati dapatdimaknai menyelami perasaan orang lain, namun masihtetap terjaga beberapa keterpisahan. Empati dapatmerasakan kesedihan orang lain tanpa kehilangan jati diridan kesadaran diri.

    Data penelitian menunjukkan bahwa empati merupakankekuatan yang hebat untuk kebaikan. Guru yang memilikitingkat empati yang tinggi dapat mengembangkankemampuan akademik yang lebih besar pada muridnyadaripada guru yang tingkat empatinya rendah. Carl Rogerdalam Zuchdi (2008) mengatakan bahwa, empati

  • Modul PLPG : TATA BOGA 42

    merupakan alat yang paling efektif untuk membantuperkembangan pribadi dan meningkatkan hubungan sertakomunikasi dengan orang lain.

    Empati guru merupakan kedekatan emosi dengan pesertadidiknya, ikatan emosi dengan siswanya. Guru seringgagal mencerdaskan siswanya karena tidak memilikiempati pada peserta didiknya.

    Empati guru terhadap siswa dengan memahami kebutuhansiswanya, diantaranya;

    - Sensitif, penuh perhatian terhadap kebutuhan siswa- Menunjukkan kemampuan berada pada posisi