Tasawuf dan Mengenal Diri - ibec-febui.com … · 2. Penyakit yang menyebabkan tidak dapatnya...

20

Transcript of Tasawuf dan Mengenal Diri - ibec-febui.com … · 2. Penyakit yang menyebabkan tidak dapatnya...

Page 1: Tasawuf dan Mengenal Diri - ibec-febui.com … · 2. Penyakit yang menyebabkan tidak dapatnya seseorang menyerap makna Asmaul Husna di dalam dirinya dan mengikuti Rasulullah saw (misal
Page 2: Tasawuf dan Mengenal Diri - ibec-febui.com … · 2. Penyakit yang menyebabkan tidak dapatnya seseorang menyerap makna Asmaul Husna di dalam dirinya dan mengikuti Rasulullah saw (misal

Tasawuf dan Mengenal Diri

I. Hakikat hidup dan Kehidupan

Seluruh aktivitas yang dilakukan manusia haruslah berdasarkan pada hukum

Allah SWT, sesuai yang terdapat dalam Al-Quran dan Al-Hadits.

Aktivitas tersebut juga harus diniatkan dalam rangka ibdah untuk meraih

ridhonya, sehingga orientasinya bukan hanya duniawi, tapi akhirat juga.

II. Tujuan dan Makna kehidupan

Hidup adalah ibadah

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka

menyembahKu” (QS. Adz-Dzariyat:56)

Hidup adalah ujian

“(Allah) yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di

antara jamu yang lebih baik amalnya, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha

Pengampun.” (QS. Al Mulk (67): 2)

Kehidupan Akhirat lebih baik dibanding kehidupan Dunia

“Dan sesungguhnya hari kemudian akhirat itu lebih baik bagimu daripada

yang sekarang (permulaan)” (QS. Ad-Dhuha (93): 4)

Hidup Adalah Sementara

“Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan

akhirat itulah negeri yang kekal” (QS Al-Mu’min (40): 39)

III. Tahapan Mengenal Diri: Ta’alluq, Takhalluq, dan Tahaqquq

Ta’alluq : menggantungkan hati dan pikiran hanya untuk Allah SWT

(mengingat Allah). Dalam istilah lain dikenal dengan Dzikir.

“Yakni orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau

dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit

dan bumi seraya berkata: Ya Tuhan kami, tiadalah engkau menciptakan ini

Page 3: Tasawuf dan Mengenal Diri - ibec-febui.com … · 2. Penyakit yang menyebabkan tidak dapatnya seseorang menyerap makna Asmaul Husna di dalam dirinya dan mengikuti Rasulullah saw (misal

dengan sia-sia. Maha suci Engkau, maka perihalah kami dari siksa neraka.”

(QS Ali Imran:91)

Takhalluq : merupakan suatu upaya menuju proses penyempurnaan diri

melalui pengejewantahan sifat-sifat Allah SWT (asmaul husna) yang mulia

untuk dapat ditiru dalam sifat-sifat seorang mukmin.

Asmaul Husna dapat disematkan kepada sifat manusiia. Bagi manusia yang

telah menyerap sifat Allah ke dalam dirinya merupakan peningkatan diri

(iritiqa’) Namun dalam surah al-Ikhlas terdapat lima sifat Allah yang hanya

dimiliki oleh Allah saja (salbiyah), yaitu:

1) Maha Esa (wahdaniyah)

2) Pertama (awwaliyyah) dan terakhir (qidam)

3) Azali dan Kekal (baqa’)

4) Berdiri sendiri (qayyum) dan tidak memerlukan siapa-siapa (isthigna), dan

5) Tidak ada yang menyerupai-Nya

Tahaqquq : merupakan suatu proses untuk mengaktualisasikan kesadaran dan

kapasitas dirinya sebagai seorang mukmin untuk kemudian

mengaplikasikannya dalam perilaku kehidupan sehari-hari.

Tingkatan Tahaqquq :

1) Tauhid dan ubudiyyah (penghambaan)

2) Ikhlas

3) Percaya kepada Allah (shiddiq)

4) Zuhud

5) Tawakal

6) Cinta kepada Allah (mahabbah)

7) Takut (khaif) dan penuh pengharapan (raja’)

8) Takwa dan wara

9) Syukur

10)Sabar, taslim (berserah diri) dan ridha

Page 4: Tasawuf dan Mengenal Diri - ibec-febui.com … · 2. Penyakit yang menyebabkan tidak dapatnya seseorang menyerap makna Asmaul Husna di dalam dirinya dan mengikuti Rasulullah saw (misal

11)Muraqabah dan musyahadah (ihsan)

12)Tobat yang konsisten

IV. Mengenal Diri dan Mengenal Tuhan

Man 'arafa nafsahu faqad 'arafa rabbahu --Siapa yang telah mengenal dirinya

maka ia telah mengenal Tuhannya. Jadi, pengenalan diri adalah pintu yang

harus dimasuki dalam rangka berkenalan dengan Ketuhanan.

Mengapa perlu mengenal diri manusia? Karena pada dasarnya manusia

adalah puncak ciptaan Tuhan dengan tingkat kesempurnaan dan keunikan-Nya

yang prima dibanding makhluk lainnya (QS. 95:4). Namun, Allah juga

memperingatkan bahwa kualitas kemanusiaannya, masih setengah jadi,

sehingga harus berjuang untuk menyempurnakan dirinya (QS. 91:7-10).

Proses penyempurnaan ini amat dimungkinkan karena sejatinya manusia itu

fithri, hanif dan berakal. Lebih dari itu, Allah juga mengutus Rasulullah Saw.

pembawa kitab suci sebagai petunjuk (QS. 4:174).

Penyakit Hati

Dibagi dua kategori;

1. Penyakit yang menghilangkan maqam-maqam hati (Misalnya, syirik dan riya), penyakit

menghilangkan maqam ketauhidan dan ikhlas ( cinta kedudukan dan dunia), dan penyakit

yang menghilangkan maqam zuhud.

2. Penyakit yang menyebabkan tidak dapatnya seseorang menyerap makna Asmaul Husna

di dalam dirinya dan mengikuti Rasulullah saw (misal penyakit marah).

Macam-nacam penyakit hati

1. Kafir, Munafik, Fasik, dan Bid’ah

Langkah pertama yang dilakukan seseorang yang ingin menyucikan hati (tazkiyatun nafs)

adalah membersihkan hatinya dari kekafiran kepada Allah dan Rasul-Nya.Setelah itu,

membersihkan dari kemunafikan secara pemikiran maupun perbuatan. Kemudian

Page 5: Tasawuf dan Mengenal Diri - ibec-febui.com … · 2. Penyakit yang menyebabkan tidak dapatnya seseorang menyerap makna Asmaul Husna di dalam dirinya dan mengikuti Rasulullah saw (misal

membersihkan hati dari perbuatan fasik atau segala kemaksiatan, Lalu membersihkan

hati dari perbuatan bid’ah, baik bersifat keyakinan ataupun perbuatan.

2. Syirik dan Riya

Syirik adalah menyifati ketuhanan kepada sesuatu yang tidak berhak menerimanya dan

menyembah kepada sesuatu yang tidak pantas disembah.

Riya merupakan syirik kecil (tersembunyi), yaitu apabila ia beribadah dengan tujuan

untuk seseorang atau satu kelompok.

3. Dengki

Dengki adalah mengharapkan hilangnya kebahagiaan atau kenikmatan dari orang yang

didengki. QS Asy Syura (42): 14.

Tingkatan Dengki:

i. Seeorang yang mengharapkan hilangnya kenikmatan dari orang lain walaupun

kenikmatan itu tidak ia dapati.

ii. Seorang yang mengharapkan hilangnya kenikmatan dari orang lain karena ia

menginginkan kenikmatan itu untuk dirinya.

iii. Seorang yang ingin mendapatkan seperti yang dimiliki orang lain dan ia tidak

mengharapkan kenikmatan itu hilang dari orang itu. Tetapi jika ia tidak

mendapatkannya maka ia berharap kenikmatan itu hilang dari orang itu.

iv. Seorang yang ingin mendapatkan apa yang dimiliki oleh orang lain, Tetapi jika ia

tidak mendapatkannya, maka ia tidak berharap kenikmatan itu hilang dari orang

lain.

4. Sombong

Kesombongan adalah anak dari sifat ujub. Seperti didefinisikan oleh Rasulullah saw,

“Melecehkan orang lain dan menolak kebenaran”

Macam-macam sombong :

-Kesombongan batin: Kesombongan yang terdapat dalam jiwa (hati)

-Kesombongan zahir: Kesombongan yang dilakukan anggota tubuh.

Tujuh faktor penyebab timbulnya rasa sombong:

1. Ilmu

2. Amal dan Ibadah

Page 6: Tasawuf dan Mengenal Diri - ibec-febui.com … · 2. Penyakit yang menyebabkan tidak dapatnya seseorang menyerap makna Asmaul Husna di dalam dirinya dan mengikuti Rasulullah saw (misal

3. Garis Keturunan (Nasab)

4. Kecantikan

5. Harta

6. Kekuatan

7. Pengikut, pendukung, murid, anak, keluarga

5. Ujub (membanggakan diri sendiri)

Ujub adalah sifat cepat merasa puas. Padahal sifat itu merupakan sifat yang melahirkan

beberapa kekurangan seperti malas, berbagai penyakit hati, menipu.

6. Marah dan dzalim

Seperti cepat marah (emosional), lama meredakan kemarahan, melakukan perbuatan yang

tidak sesuai dengan syariat dan akal pikiran sebagai akibat dari kemarahan.

Terapi pengobatan ketika marah bergejolak:

1. Renungan dalil-dalil Qur’an.

2. Takut akan hukuman Allah.

3. Mengetahui dampak negatif dari permusuhan dan balas dendam.

4. Renungkan betapa buruk paras wajah dan keadaan fisiknya ketika sedang marah.

5. Renungkan sebab yang mendorong untuk melampiaskan dendam dan mengumbar

amarah.

6. Ketahuilah bahwa amarah merupakan bnuah dari ujub yang muncul dari dirinya.

7. Pelit

Sifat pelit menghalangi terciptanya persaudaraan, kehidupan masyarakat yang kondusif,

dan tolong menolong. Sehingga menyebabkan seseorang dikucilkan.

8. Ghurur (tertipu angan-angan kosong)

Akibat tertipunya (ghurur) seseorang adalah ia akan hidup dibawah ilusi dan

menghabiskan umur dengan khayalan. Selain itu dia juga tidak mau menerima nasihat

dari orang lain.

9. Cinta Dunia

Cinta dunia adalah perasaan tentram terhadapnya, hingga melupakan akhirat dan

melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat membawanya ke neraka.

Page 7: Tasawuf dan Mengenal Diri - ibec-febui.com … · 2. Penyakit yang menyebabkan tidak dapatnya seseorang menyerap makna Asmaul Husna di dalam dirinya dan mengikuti Rasulullah saw (misal

10. Hawa nafsu

Hawa nafsu adalah kecenderungan jiwa yang salah dan berbahaya jika selalu diikuti.

“Musuhmu yang paling berbahaya adalah nafsu yang ada dalam dirimu” Q.S. Al-

Mu’minun (23): 71

Cara menyelamatkan diri adalah :

- Pertama, menyucikan diri (tadzkiyatun nafs).

- Kedua, mengendalikan nafsu (keinginan). Berlandaskan AQur’an dan As-Sunnah.

Sarana Penyucian Jiwa

Pensucian jiwa melalui membaca Al-Qur’an.

Membaca Al-Qur’an dapat menerangi hati dan memberikan peringatan kepada

pembacanya, serta menyempurnakan fungsi shalat, zakat, puasa, dan haji dalam

mencapai derajat kehambaan kepada Allah SWT.

10 Amalan Batin dalam Membaca Al-Qur’an :

1) Memahami keagungan dan ketinggian firman, karunia Allah dan kasih sayang-

Nya kepada makhluk dengan turunnya Al-Qur’an dari ‘arsy .

2) Mengagungkan Zat yang berfirman, yaitu Allah. Menghadirkan keagungan Allah

dalam hatinya. (QS. Al-Waqi’ah (56): 79)

3) Kehadiran hati dan meninggalkan bisikan jiwa. (QS. Maryam (19): 12)

4) Tadabbur (memperhatikan dan merenungkan makna-makna Al-Qur’an).

5) Tafahhum (mencari kejelasan dari setiap ayat secara tepat karena Al-Qur’an

menyebutan sifat-sifat Allah, berbagai perbuatan-Nya, ihwal para nabi, ihwal

orangorang yang mendustakan para nabi dan bagaimana merea dibinasakan, serta

beragam perintah dan larangan-Nya, surga dan neraka

6) Menghindari hambatan-hambatan kepahaman, diantaranya:

a. Perhatiannya hanya tertuju kepada pengucapan huruf (perenungannya terbatas

pada makhrajul huruf).

b. Taqlid kepada mazhab yang didengarnya tanpa berusaha memahaminya dengan

bashirah dan musyahadah.

Page 8: Tasawuf dan Mengenal Diri - ibec-febui.com … · 2. Penyakit yang menyebabkan tidak dapatnya seseorang menyerap makna Asmaul Husna di dalam dirinya dan mengikuti Rasulullah saw (misal

c. Terus menerus melakukan dosa, bersifat angkuh, atau terjangkiti penyakit hawa

nafsu kepada dunia.

d. Mengedepankan akal semata dalam penafsiran Al-Qur’an (tafsir birra’yi).

7) Takhshish, yakni menyadari bahwa dirinyalah sasaran khitab (pembicaraan) yang

ada dalam Al-Qur’an. (QS. Al-Baqarah (2): 231)

8) Taatstsur, yaitu hatinya terpengaruh dengan beragam kesan sesuai dengan

beragamnya ayat yang dihayatinya.

9) Taraqqi, yaitu meningkatkan penghayatan sampai ke tingkat mendengarkan

AlQur’an langsung dari Allah SWT, bukan dari dirinya. Karena tingkatan bacaan

ada 3, yaitu

a. Tingkatan terendah, seolah-olah ia membaca Al-Qur’an kepada Allah di

hadapan-Nya.

b. Menyaksikan dengan hati seakan-akan Allah melihatnya, berbicara kepadanya

dengan taufik-Nya.

c. Melihat Mutaklim (Zat yang berfirman) pada setiap kalam (firman) yang

dibacanya, dan melihat sifat-sifat-Nya pada kalimat-kalimat yang ada.

10) Tabarri, yaitu melepaskan diri dari daya dan kekuatan dan tidak memandang diri

dengan pandangan ridha dan penyucian.

Pensucian jiwa melalui dzikir.

Kecintaan dan keakraban tidak tercapai kecuali dengan selalu mengingat (zikir) Zat yang dicintai

(Allah). Sesungguhnya pengenalan kepada-Nya tidak akan tercapai kecuali dengan selalu

memikirkan berbagai ciptaan-Nya, sifat-sifat, dan perbuatanperbuatan-Nya

Pensucian jiwa melalui tafakkur.

Kesempurnaan akal tidak akan tercapai kecuali dengan pertemuan zikir dan pikir manusia. Zikir

dan pikir dapat memperdalam ma’rifatullah di dalam hati yang merupaka permulaan bagi setiap

kesucian.

Page 9: Tasawuf dan Mengenal Diri - ibec-febui.com … · 2. Penyakit yang menyebabkan tidak dapatnya seseorang menyerap makna Asmaul Husna di dalam dirinya dan mengikuti Rasulullah saw (misal

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang

terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah

sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang

penciptaan langit dan bumi....” (Ali Imran (3): 190-191)

Bertafakkur atas proses penciptaan diri manusia. Bertafakkur atas penciptaan hewan, tumbuhan,

serta alam semesta.

Pensucian jiwa melalui mengingat mati dan pendek angan-angan.

Obat jiwa dari keangkuhan adalah mengingat mati dan pendek angan-angan. Implikasinya adalah

ketekunan dalam pelaksanaan hak-hak Allah meningkat dan semakin ikhlas dalam beramal.

Keutamaan mengingat kematian dalam segala keadaan:

a. Menghindarkan dari tipu daya dan mengharuskan persiapan untuk menuju kampung akhirat

b. Terhindar dari kemaksiatan karena ingat Allah.

c. Dapat mengendalikan hawa nafsu dalam dirinya.

-Pendek Angan-angan, Penyebabnya diantaranya : Kebodohan dan Cinta Dunia. Pengaruh

pendeknya angan-angan akan terlihat pada sikap segera beramal. Tanda bahwa seseorang telah

mendapatkan taufik adalah merasa bahwa kematian sudah berada dihadapannya, ia tidak

melupakannya walau sesaat, sehingga bersiap-siap menyambut kedatangannya.

Pensucian jiwa melalui shalat.

Shalat merupakan

Sarana besar penyucian jiwa sekaligus tanda dan ukurran dalam penyucian jiwa.

Sarana sekaligus tujuan.

Peresapan makna-makna kehambaan, tauhid, dan kesyukuran.

Penegakan ibadah pada organ-organ utama jasad.

Page 10: Tasawuf dan Mengenal Diri - ibec-febui.com … · 2. Penyakit yang menyebabkan tidak dapatnya seseorang menyerap makna Asmaul Husna di dalam dirinya dan mengikuti Rasulullah saw (misal

Pemusnahan sifat angkuh dan pembangkangan terhadap Allah serta pengakuan akan

ketuhanan dan kemahapengaturan Allah

Cara agar khusyu dalam Shalat

Kehadiran hati : Mengosongkan hati dari segala sesuatu selain apa yang sedang ia kerja

dan ucapkan.

Kepahaman : Kepahaman terhadap makna ucapan.

Penghormatan (Takzim) : Bersumber dari kemuliaan dan keagungan Allah serta

mengetahui kehinaan jiwa dan keberadaannya sebagai hamba.

Haibah (rasa takut yang bersumber dari rasa hormat) : Keadaan jiwa yang lahir dari

pengetahuan akan kekuasaan Allah dan pengaruh kehendakNya pada dirinya.

Harapan : Terwujud karena mengetahui kelembutan Allah, kedermawananNya, keluasan

nikmat-Nya, keindahan cipta-Nya.

Rasa malu : Bersumber dari perasaan selalu kurang dan selalu berbuat dosa.

Pensucian jiwa melalui zakat dan infak.

Zakat dan infak merupakan sarana terpenting kedua dalam penyucian jiwa, karena jiwa bertabiat

kikir, sedangkan kekikiran merupakan sifat tercela yang harus disingkirkan dari jiwa (QS. An-

Nisa (4): 128).

Penunai zakat harus mengerjakan hal-hal berikut:

Niat.

Bersegeralah mencapai haul.

Tidak mengeluarkan pengganti berupa nilai tetapi harus mengeluarkan apa yang

dijelaskan oleh nash.

Tidak memindahkan zakat ke kampung lain karena pandangan mata orangorang miskin

di setiap kampung tertuju kepada harta kampungnya.

Membagi-bagi hartanya kepada semua golongan yang berhak.

Pensucian jiwa melalui puasa.

Page 11: Tasawuf dan Mengenal Diri - ibec-febui.com … · 2. Penyakit yang menyebabkan tidak dapatnya seseorang menyerap makna Asmaul Husna di dalam dirinya dan mengikuti Rasulullah saw (misal

Puasa merupakan pembiasaan terhadap jiwa untuk mengendalikan kedua syahwat. Jika

kesabaran termasuk kedudukan jiwa tertinggi, maka puasa merupakan pembiasaan jiwa untuk

bersabar. (QS. Al-Baqarah (2): 183).

Tingkatan puasa:

Puasa orang awam : Menahan perut dan kemaluan mempeturutkan syahwatnya.

Puasa orang khusus : Menahan pendengaran, penglihatan, lisan, tangan, kaki, dan

seluruh anggota badan dari berbagai dosa.

Puasa orang paling khusus : Puasa hati dari berbagai ambisi yang hina dan pikiran-

pikiran duniawi serta menahan hati dari segala sesuatu selain Allah secara total.

Pensucian jiwa melalui haji.

Haji merupakan pembiasaan jiwa melakukan sejumlah nilai, yaitu pasrah dan menyerahkan diri

kepada Allah, mencurahkan segenap kemampuan dan harta di jalan Allah, saling menolong dan

berkenalan, serta melaksanakan syiar-syiar ketundukan kepada Allah.

Rincian adab-adab ibadah haji:

Pertama, biaya yang halal, tangan terlepas dari perniagaan yang menyibukkan hati dan

mengacaukan perhatian, sehingga perhatian hanya tertuju kepada Allah.

Kedua, memperbanyak bekal dan rela hati mengeluarkan bekal dan biaya tanpa pelit

ataupun pemborosan.

Tiga, meninggalkan rafats (kesia-siaan), fusuq (sebutan bagi setiap pelanggaran terhadap

ketaatan kepada Allah), dan jidal (Berlebihan dalam bertengkar dan perdebatan).

Empat, lebih utama bagi pergi haji dengan berjalan kaki jika sanggup, terutama perjalan

dari Mekah ke Arafah kemudian ke Mina.

Lima, hendaklah tidak banyak memakai perhiasan dan tidak cenderung kepada berbagai

saran kemewahan dan kemegahan.

Page 12: Tasawuf dan Mengenal Diri - ibec-febui.com … · 2. Penyakit yang menyebabkan tidak dapatnya seseorang menyerap makna Asmaul Husna di dalam dirinya dan mengikuti Rasulullah saw (misal

Enam, mendekatkan diri kepada Allah dengan menyembelih hewan kurban meskipun

tidak wajib baginya.

ULIL ALBAB (INTELEKTUAL)

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian siang dan malam, terdapat

ayat-ayat (simbol-simbol) bagi ulil-albab (yaitu) orang yg ber-dzikrullah tengah ia berdiri,

duduk dan berbaring, dan bertafakur tentang penciptaan langit dan bumi. (Kemudian ia

berkata), “Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau,

maka jauhkanlah kami dari azab neraka (QS:Ali Imran/3:190-191)

Allah SWT (QS:Ali Imran/3:190) mengidentifikasi Ulil Albab sebagai orang yang :

1. Dzikrullah (mengingat Allah) berkekalan (tatkala berdiri, duduk, dan berbaring, dan

2. Tafakkur (berpikir) selalu akan sejarah dan peristiwa penciptaan langit dan bumi serta keadaan

yg ada di alam dan di bumi.

Apa yg harus kita tempuh agar kita bisa Dzikrullah (mengingat Allah) berkekalan (tatkala

berdiri, duduk, dan berbaring)?

Berdzikrullah dengan rukun dan syaratnya ada di dalam tarikat.

Pada prinsipnya dzikrullah bermetode (cukup rukun dan syaratnya) dibimbing oleh

seorang Waliya Mursyida (waliyullah yang punya otoritas membimbing para

salik/pejalan ruhani).

Waliya Mursyida adalah sangat penting dan murid harus memperhatikan adab terhadap

Syarat-syarat dzikrullah bermetode :

a) Waliyamurshida : Guru/Syaikh adalah seorang pembimbing ruhani yang membawa

silsilah kemushidan dari Rasulullah SAW turun-temurun. Perjalanan ruhani, mensucikan

jiwa (tazkiyatun nafs) menuju Allah SWT, terjal dan berliku, penuh tipu-daya syaithan.

Di alam ghaib, antara kita dan Tuhan disesaki oleh al-iblis yg sdh bersumpah akan

Page 13: Tasawuf dan Mengenal Diri - ibec-febui.com … · 2. Penyakit yang menyebabkan tidak dapatnya seseorang menyerap makna Asmaul Husna di dalam dirinya dan mengikuti Rasulullah saw (misal

menggoda dan mengelabui manusia. Makanya wajib syaratnya ada Guru ruhani yang

bersilsilah sebagai penuntun jika berjalan di alam metafisik. Muhammad bin Abdullah

saja harus dituntun oleh Jibril A.S.

b) Salik : pejalan ruhani yang ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT yang telah siap

mengikuti jalan Nabi, Sahabat, Tabiin, Tabiin-Tabiit, dan solihin.

Rukun dzikrullah bermetoda (Amin al-Kurdi, Tanwirur Qulub):

Suci : orang yg akan berdzikrullah harus mempunyai wudhu’ Sabda Rasulullah SAW,

“Wudhu’ itu menghapus dosa-dosa” (HR. Ahmad)

Shalat sunnat (wudhuk) 2 rakaat dan boleh ditambah 2 rakaat shalat sunnat tobat.

Menghadap kiblat , ditempat yg sepi. Sabda Rasulullah SAW, “Tempat yg paling baik

adalah tempat yg menghadap kiblat” (HR Thabrani)

Duduk tawarruk (duduk kebalikan tahiyat akhir), yaitu duduk para sahabat di sisi Nabi

yg menunjukkan sikap tawaduk (merendahkan diri). Duduk spt ini selain merendahkan di

hadapan Tuhan juga membantu menyatukan alat inderawi.

Istighfar , memohon ampunan dengan membaca dalam hati “astaghfirullah” 5x, 15x,

atau 25x sembari membayangkan segala dosa-dosa yg telah dilakukan serta

menyesalinya, merasa malu dihadapan Allah SWT. Sabda Nabi, “Barangsiapa selalu

membaca istighfar maka Allah akan membri jalan keluar atas segala kesulitan,

melapangkannya dari kesusahan dan memberinya rezeki di luar perhitungan (HR Ahmad

dan al-Hakim.

Membaca al-Fatihah 1x dan al-Ikhlas 3x , sembari mempersembahkan pahal bacaan ini

pada ruhaniah Rasulullah SAW dan para auliya Allah.

Memejamkan mata, merapatkan bibir, dan menyentuhkan ujunglidah kelangit langit

belakang. Hal ini perlu dilakukan untuk kesempurnaan konsentrasi/khusyuk dan memutus

berbagai bisikan hati akibat pandangan mata.

Rabithatul qabri , menghubungkan diri dengan kubur dgn mengingat mati, dimandikan,

dikafani, disembahyangi, dikubur dan kita sendirian di dalam kubur, sehingga hanya

perbuatan baiklah yg akan berarti. Sabda Nabi, “Tinggallah di dunia seolah2 engkau

Page 14: Tasawuf dan Mengenal Diri - ibec-febui.com … · 2. Penyakit yang menyebabkan tidak dapatnya seseorang menyerap makna Asmaul Husna di dalam dirinya dan mengikuti Rasulullah saw (misal

oorang asing atau orang yg melintasi jalan. Persiapkanlah dirimu untuk menjadi penghuni

kubur” (HR al-Tarmizi)

Rabithatul Mursyid , menghubungkan diri dengan Guru/Syaikh pewaris ruhaniah

mukaddasah Rasulullah SAW.

Menyatukan seluruh indera, memutuskan segala aktivitas dan bisikan hati, sembari

membaca “Illahi anta maqsudi wa ridha ka mathlubi” [Hanya Engkau yg aku tuju, dan

ridha Mu yg aku harapkan] 3x. Lalu sebutlah dalam hati “Allah, allah, allah, ....” berkali-

kaliSetelah selesai, diam sejenak lalu membuka mata sembari mengucap “alhamdulillahi

rabbilalamin”.

Apa pula yang harus kita lakukan agar kita bertafakkur (berpikir) selalu akan sejarah dan

peristiwa penciptaan langit dan bumi serta keadaan yg ada di alam dan di bumi?

Bertafakkur tentang makhluk ciptaan Allah

Mentadabburi diri sendiri, bahwasannya kita tercipta dari nuthfah (setets mani),

bagaimana setetes mani ini Allah jadikan "segumpal darah", kemudian "segumpal darah"

Dia jadikan "segumpal daging" kemudian "segumpal daging" itu Dia jadikan tulang.

Bertafakkur tentang bumi yang menjadi tempat tinggal Anda, kemudian tentang sungai-

sungainya, gunung-gunungnya, dan tambang-tambangnya. Kemudian meningkatlah

kepada kerajaan langit. Sedangkan di antara tanda-tanda kekuasaanNya di bumi ialah Dia

menciptakan bumi sebagai hamparan, menjadikannya mudah bagi manusia untuk berjalan

di segala penjurunya, memancangkan gunung-gunung di dalamnya sebagai pasak yang

mencegah keruntuhannya

Memperhatikan keajaiban-keajaiban udara berikut hal-hal yang muncul padanya berupa

awan, halilintar, kilat, hujan, salju dan petir. Ia merupakan keajaiban di antara langit dan

bumi

Memperhatikan gugusan bintang, matahari dan bulannya. Renungkanlah jumlah

bintangbintangnya, aneka ragam warnanya; yang sebagian cenderung kemerahmerahan,

sebagian yang lain cenderung keputih-putihan, sebagian lagi cenderung ke warna abu-

Page 15: Tasawuf dan Mengenal Diri - ibec-febui.com … · 2. Penyakit yang menyebabkan tidak dapatnya seseorang menyerap makna Asmaul Husna di dalam dirinya dan mengikuti Rasulullah saw (misal

abu. Kemudian perhatikanlah bentuknya; sebagian berbentuk kalajengking, sebagian

yang lain berbentuk unta, srigala, singa dan manusia

INTISARI “KEMATIAN TUHAN” OLEH FRIEDRICH NIETZSCHE

Ia memprovokasi dan mengkritik kebudayaan Barat di zamannya (dengan peninjauan ulang

semua nilai dan tradisi) yang sebagian besar dipengaruhi oleh pemikiran Plato dan tradisi

kekristenan (keduanya mengacu kepada paradigma kehidupan setelah kematian, sehingga

menurutnya anti dan pesimis terhadap kehidupan). Walaupun demikian dengan kematian

Tuhan berikut paradigma kehidupan setelah kematian tersebut, filosofi Nietzsche tidak menjadi

sebuah filosofi nihilisme . Justru sebaliknya yaitu sebuah filosofi untuk menaklukan nihilisme

dengan mencintai utuh kehidupan, dan memposisikan manusia sebagai manusia purna dengan

kehendak untuk berkuasa.

GUGATAN NIETZSCHE

Kehidupan di abad ke 20 dan 21 ini tidak jauh berbeda. Kehidupan hedonis dan

materialistis semakin menjadi-jadi.

Tindakan korupsi, pengrusakan hutan-gunung-sungai dan pencemaran lingkungan alam

untuk mendapatkan keuntungan berlipat-ganda, eksploitasi manusia dan pengelabuan

publik oleh pemilik modal/usaha merupakan hal-hal negatif dari kehidupan materialistik

dan hedonik di zaman moderen ini.

Ilmu Ekonomi dan Bisnis bertanggung jawab langsung terhadap suburnya kehidupan

hedonis dan materialistis, karena mengajarkan maximize profit bagi pengusaha dan

maximize utility bagi konsumen.

Paham materialisme dan kehidupan hedonis menguasai dan menjadi pola hidup, orang di

Eropa, terutama para elit bangsawan dan cendekiawan pada abad ke 18 dan 19.

Kehidupan keagamaan (gereja) terpisah (sekularisasi) dari kehidupan dunia

(pemerintahan, sosial, dan keilmuan)

Page 16: Tasawuf dan Mengenal Diri - ibec-febui.com … · 2. Penyakit yang menyebabkan tidak dapatnya seseorang menyerap makna Asmaul Husna di dalam dirinya dan mengikuti Rasulullah saw (misal

Nietzsche menggugat bahwa Tuhan yang diciptakan, terutama oleh para pendeta telah

dibunuh oleh manusia itu sendiri karena dianggap tidak lagi bisa memberikan keleluasaan

dan kebebasan berekspresi, berpikir, berkreasi, berkarya, dsbnya

Tuhan sudah mati, dan kita sendiri yg membunuhnya

TAMBAHAN CATATAN

Tasawuf : praktik penyucian jiwa (tazkiyatun nafs) mengenal Allah (makrifatullah)

membentuk akhlak mulia (akhlakul karimah)

Self knowledge : mengarahkan kepada tujuan yang sebenarnya (the ultimate goal of life)

worshiping God (kalifatullah fil-ardh atau abdi/wakil Tuhan di bumi)

1. Body : jasmani memahami fungsi dan kemampuan tubuh beserta organ-

organnya, terutama organ vital

2. Mind : perasaan memahami kekuatan pikiran,pembentukan karakter, dan

memotivasi diri

3. Spirit : ruhani mengenal Tuhan dgn mematikan kedirian/ego sebelum mati

Islamun Ilmiyun wa’ amaliyun Islam adalah science (ilmiah) yang diamalkan

Ranah tasawuf metafisika (beyond physics) Ilmiah pada dimensi yang tertinggi

(the highest dimension of science)

Islam Kaffah : Islam sebenar-benarnya Islam Iman – Islam – Ihsan

Dari Umar radhiallahuanhu, dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah

Shallallahu’alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang

mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya

bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang

mengenalnya.

Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada

lututnya (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) seraya berkata: “Ya Muhammad,

Page 17: Tasawuf dan Mengenal Diri - ibec-febui.com … · 2. Penyakit yang menyebabkan tidak dapatnya seseorang menyerap makna Asmaul Husna di dalam dirinya dan mengikuti Rasulullah saw (misal

beritahukan aku tentang Islam?”, maka bersabdalah Rasulullah Shallallahu’alaihi

wasallam : “Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (Tuhan yang disembah)

selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan

shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu“, kemudian dia

berkata: “anda benar“. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang

membenarkan.

Kemudian dia bertanya lagi: “Beritahukan aku tentang Iman“. Lalu beliau bersabda:

“Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasulrasul-Nya

dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk“,

kemudian dia berkata: “ anda benar“. .. ...

Kemudian dia berkata lagi: “Beritahukan aku tentang ihsan“. Lalu beliau bersabda:

“Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika

engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” .

Kemudian dia berkata: “Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”.

Beliau bersabda: “Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya“.

Dia berkata: “Beritahukan aku tentang tandatandanya”, beliau bersabda: “Jika seorang

hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada,

miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba lomba meninggikan

bangunannya“,

kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah)

bertanya: “Tahukah engkau siapa yang bertanya?”. Aku berkata: “Allah dan Rasul-Nya

lebih mengetahui“. Beliau bersabda: “ Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian

(bermaksud) mengajarkan agama kalian “.

Syariah – Tarikah – Hakikah – Makrifah

1) Shariat adalah rambu‐rambu (ketentuan, hukum, dan regulasi) agama yang

disampaikan oleh Rasulullah SAW

2) Tarikat adalah apa‐apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW (sikap, perilaku,

tindakan, dan cara melakukan semua itu)

Page 18: Tasawuf dan Mengenal Diri - ibec-febui.com … · 2. Penyakit yang menyebabkan tidak dapatnya seseorang menyerap makna Asmaul Husna di dalam dirinya dan mengikuti Rasulullah saw (misal

3) Hakikat adalah realitas yang dirasakan Rasulullah SAW. Agar memahami Beliau,

haruslah merasakan realitas yg beliau rasakan.

4) Makrifat adalah tahapan mengenali dari Rasulullah SAW yang juga mesti kita kenali.

Hint :

1. Syariah : ketentuan, rambu-rambu

2. Tarikah : caranya, metode, jalan yang ditempuh

3. Hakikah : apa yang dirasakan

4. Makrifah : inti tujuannya

Analogi Syariah – Tarikah – Hakikah – Makrifah

1) Islam = tanaman pohon = syariat; menyiram, dsbnya = tarikat; buah = hakikat;

menikmati buah = makrifat

2) Islam = telor kulit = syariat; putih telor = tarikat; kuning telor = hakikat; dan

titik inti di kuning telor = makrifat

3) Islam = perjalanan rambu-rambu dan arahan = syariat; jalannya = tarikat;

terminal-terminal pengalaman dan pemaknaan dalam perjalanan = hakikat; tujuan

akhir = makrifat

PENGERTIAN-PENGERTIAN

Muraqabah adalah, suatu keyakinan yang dimiliki seseorang bahwa Allah SWT

senantiasa mengawasinya, melihatnya, mendengarnya, dan mengetahui segala apapun

yang dilakukannya dalam setiap waktu, setiap saat, setiap nafas atau setiap kedipan mata

sekalipun.

Muhasabah secara sedehana bisa dipahami sama dengan intropeksi, yaitu seseorang

bertanya kepada dirinya sendiri tentang perbuatan yang dia lakukan agar jiwa menjadi

tenang, dan memastikan secara gamblang apakah perbuatan yang dilakukan dalam

kehidupannya sesuai dengan perintah-perintah Allah Ta’ala

Page 19: Tasawuf dan Mengenal Diri - ibec-febui.com … · 2. Penyakit yang menyebabkan tidak dapatnya seseorang menyerap makna Asmaul Husna di dalam dirinya dan mengikuti Rasulullah saw (misal

Amar ma’ruf nahi munkar adalah sebuah perintah untuk mengajak atau menganjurkan

hal-hal yang baik dan mencegah hal-hal yang buruk bagi masyarakat.

Jihad adalah upaya yang sungguh-sungguh untuk mencapai hal-hal yang diridhai oleh

Allah

Tawadhu’ adalah ketundukan kepada kebenaran dan menerimanya dari siapapun

datangnya baik ketika suka atau dalam keadaan marah.

Tauhid adalah konsep dalam aqidah Islam yang menyatakan keesaan Allah

Zuhud adalah berpaling dan meninggalkan sesuatu yang disayangi yang bersifat material

atau kemewahan duniawi dengan mengharap dan menginginkan sesuatu wujud yang

lebih baik dan bersifat spiritual atau kebahagiaan akherat.

Khauf bererti takut akan Allah s.w.t., yaitu rasa gementar dan rasa gerun akan kekuatan

dan kebesaran Allah s.w.t. serta takutkan kemurkaanNya dengan mengerjakan segala

perintahNya dan meninggalkan segala laranganNya.

Tahaqquq merupakan suatu proses untuk mengaktualisasikan kesadaran dan kapasitas

dirinya sebagai seorang untuk kemudian mengaplikasikannya dalam perilaku kehidupan

sehari-hari

TAMBAHAN

Apakah, dengan cara menjadi jama'ah thariqah, seseorang dapat lebih tenang dan mantap dalam

mengamal-kan tuntunan agama, karena dianggap merujuk pada ajaran Nabi Muhammad SAW

melalui bimbingan seorang mursyid?

Dalam Al-Quran ada ayat yang artinya, "Katakanlah: Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku,

niscaya Allah mengasihi dan mengampunimu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

(Ali Imran: 31).

Ketika ayat ini turun, seorang sahabat bertanya kepada Baginda Nabi Muhammad SAW,

bilamana aku menjadi mukmin sesungguhnya?

Baginda Nabi SAW menjawab, "Apabila engkau mencintai Allah. Mencintai RasulNya.

Berikutnya mengikuti sunnah-sunnahnya, dan mencintai orang yang dicintai Allah dan

Page 20: Tasawuf dan Mengenal Diri - ibec-febui.com … · 2. Penyakit yang menyebabkan tidak dapatnya seseorang menyerap makna Asmaul Husna di dalam dirinya dan mengikuti Rasulullah saw (misal

RasulNya. Dan keimanan mereka itu bertingkat-tingkat menurut tingkatan kecintaan kepada

Allah SWT.

Rasulullah SAW mengulangi kalimat yang terakhir sampai tiga kali. Lalu beliau kembali

bersabda, "Kadar bobot iman seseorang tergantung pada kecintaannya kepadaku.

Sebaliknya kadar kekafiran seseorang juga tergantung pada kebenciannya kepadaku."

Jadi, kalau kecintaannya kepada Rasulullah SAW bertambah, kecintaan dan keimananya

kepada Allah SWT pun akan bertambah. Bertambah dalam arti bersinar, bercahaya, dan

semakin menerangi hidupnya.

Demikianlah Allah SWT mengajarkan kepada kita cara mencintaiNya. Kecintaan kepada Allah

SWT dan Rasul-Nya tidak bisa dipisahkan. Kalau seseorang mencintai Allah, la juga mencintai

Nabi-Nya. la akan menjalankan sunnah serta mencintai orang yang dicintai RasulNya.

Siapakah orang-orang yang dicintai Rasul-Nya? Tidak lain adalah para pewarisnya, yaitu

para ulama, orang-orang shalih, termasuk para mursyid. Merekalah yang senantiasa

menapaki jejak Rasulullah SAW, mengikuti sunnah-sunnahnya.

Sementara itu, keimanan terbentuk secara terbimbing. Nah, di situlah peran para mursyid.

Melalui bimbingannya, kita meningkatkan tauhid dan ma'rifat kita kepada Allah SWT.

Dan harus diingat juga bahwa dalam bertarikat harus meluruskan niat untuk mencari ridha

Allah SWT “Illahi anta maqsudi wa ridhaka mathlubi”

(Ya Tuhanku, Engkaulah tempatku memohon dan keridhaanMu-lah yang kuharapkan) .

dan Seperti yang dikatakan oleh tokoh tarikat wanita Rabiah al-Adawiyah, “Ya Allah, jika aku

beribadah untuk mengharapkan syurga, campakkanlah aku dari syurga Mu; Jika aku

beribadah karena takut akan neraka, masukkanlah aku ke dalam neraka Mu; Tapi jika

aku beribadah demi Engkau semata, janganlah Engkau enggan memperlihatkan

keindahan wajah Mu yang abadi padaku