TARIP DAN TATA LAKSANA PELAYANAN … · Web viewMenimbang : bahwa beberapa ketentuan tentang sistem...

23
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 5 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 6 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN LURAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : bahwa beberapa ketentuan tentang sistem dan prosedur pencalonan, pemilihan, pelantikan dan pemberhentian Lurah Desa yang diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 6 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan Pemberhentian Lurah Desa dalam pelaksanaannya kurang operasional sehingga perlu untuk membentuk Peraturan Daerah tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 6 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan Pemberhentian Lurah Desa. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara tanggal 8 Agustus 1950);

Transcript of TARIP DAN TATA LAKSANA PELAYANAN … · Web viewMenimbang : bahwa beberapa ketentuan tentang sistem...

Page 1: TARIP DAN TATA LAKSANA PELAYANAN … · Web viewMenimbang : bahwa beberapa ketentuan tentang sistem dan prosedur pencalonan, pemilihan, pelantikan dan pemberhentian Lurah Desa yang

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN

NOMOR 5 TAHUN 2003

TENTANG

PERUBAHAN PERTAMA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN

NOMOR 6 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN,

PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN LURAH DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SLEMAN,

Menimbang : bahwa beberapa ketentuan tentang sistem dan prosedur

pencalonan, pemilihan, pelantikan dan pemberhentian Lurah Desa

yang diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 6

Tahun 2000 tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan

dan Pemberhentian Lurah Desa dalam pelaksanaannya kurang

operasional sehingga perlu untuk membentuk Peraturan Daerah

tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Sleman

Nomor 6 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan,

Pelantikan dan Pemberhentian Lurah Desa.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa

Yogyakarta (Berita Negara tanggal 8 Agustus 1950);

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999,

Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3839);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang

Penetapan Mulai Berlakunya Undang-undang 1950 Nomor 12,

13, 14 dan 15 Dari Hal Pembentukan Daerah-daerah

Kabupaten di Jawa Timur/Tengah/Barat dan Daerah Istimewa

Yogyakarta (Berita Negara tanggal 14 Agustus 1950);

Page 2: TARIP DAN TATA LAKSANA PELAYANAN … · Web viewMenimbang : bahwa beberapa ketentuan tentang sistem dan prosedur pencalonan, pemilihan, pelantikan dan pemberhentian Lurah Desa yang

4. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2001 tentang Pedoman

Umum Pengaturan Mengenai Desa (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2001, Nomor 142, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4155);

5. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 6 Tahun 2000

tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan

Pemberhentian Lurah Desa (Lembaran Daerah Kabupaten

Sleman Tahun 2000, Nomor 7, Seri D);

Dengan persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SLEMAN,

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN TENTANG

PERUBAHAN PERTAMA PERATURAN DAERAH KABUPATEN

SLEMAN NOMOR 6 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA

PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN

LURAH DESA.

Pasal I

Beberapa Ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 6 Tahun 2000

tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan Pemberhentian Lurah Desa

(Lembaran Daerah Kabupaten Sleman Tahun 2000, Nomor 7, Seri D) diubah sebagai

berikut:

a. setelah ayat (5) Pasal 2 ditambah satu ayat baru yakni ayat (6), sehingga

keseluruhan Pasal 2 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 2

(1) Dalam melaksanakan pemilihan Lurah Desa dibentuk Panitia Pemilihan.

(2) Panitia pemilihan dibentuk oleh BPD, terdiri dari ketua, sekretaris dan

anggota, yang ditetapkan dengan Keputusan BPD.

(3) Keanggotaan panitia pemilihan terdiri dari unsur anggota BPD, unsur

Pamong Desa dan unsur lembaga kemasyarakatan desa.

(4) Keanggotaan panitia pemilihan sebanyak-banyaknya 11 (sebelas) orang.

Page 3: TARIP DAN TATA LAKSANA PELAYANAN … · Web viewMenimbang : bahwa beberapa ketentuan tentang sistem dan prosedur pencalonan, pemilihan, pelantikan dan pemberhentian Lurah Desa yang

(5) Dalam melaksanakan tugas panitia pemilihan dibantu oleh petugas pendaftar

pemilih dan KPPS, yang dibentuk dan ditetapkan oleh panitia pemilihan.

(6) Panitia pemilihan yang mencalonkan diri sebagai Lurah Desa harus

mengundurkan diri dari kepanitiaan dan digantikan dari unsur yang sama.

b. ketentuan huruf c dan huruf k Pasal 3 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 3

berbunyi sebagai berikut:

Pasal 3

Panitia pemilihan mempunyai tugas:

a. membuat tata tertib dan teknik pencalonan, pemilihan, dan pelantikan Lurah

Desa,

b. menetapkan jadwal proses pencalonan dan pelaksanaan pemilihan,

c. membuat rencana biaya pemilihan bersama pemerintah desa,

d. melakukan penjaringan dan penyaringan bakal calon,

e. mengumumkan nama-nama bakal calon dan calon yang berhak dipilih, yang

ditetapkan BPD,

f. melaksanakan pendaftaran pemilih,

g. mempersiapkan segala sesuatu guna pelaksanaan pemilihan calon yang

berhak dipilih,

h. membentuk KPPS yang ditetapkan dengan keputusan ketua panitia pemilihan,

i. melaksanakan pemilihan calon,

j. membuat berita acara pemilihan, dan

k. membuat laporan pelaksanaan pemilihan kepada BPD.

c. ketentuan huruf e, huruf f, huruf i dan huruf o ayat (2) Pasal 4 diubah dan ketentuan

huruf q ayat (2) Pasal 4 dihapus, sehingga keseluruhan Pasal 4 berbunyi:

Pasal 4

(1) Lurah Desa dipilih langsung oleh penduduk desa dari calon yang memenuhi

syarat.

(2) Yang dapat dipilih menjadi Lurah Desa adalah penduduk desa warga negara

Republik Indonesia, dengan syarat-syarat:

a. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,3

Page 4: TARIP DAN TATA LAKSANA PELAYANAN … · Web viewMenimbang : bahwa beberapa ketentuan tentang sistem dan prosedur pencalonan, pemilihan, pelantikan dan pemberhentian Lurah Desa yang

b. setia dan taat Kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,

negara dan pemerintah Republik Indonesia,

c. tidak pernah terlibat dalam kegiatan yang mengkhianati Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945, G 30 S/PKI dan atau kegiatan organisasi

terlarang lainnya,

d. berpendidikan sekurang-kurangnya Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama,

e. berumur sekurang-kurangnya 25 (dua puluh lima) tahun dan setinggi-

tingginya 60 (enam puluh) tahun pada waktu penutupan pendaftaran,

f. sehat jasmani, rohani, dan bebas narkoba,

g. nyata-nyata tidak terganggu jiwa/ingatan,

h. berkelakuan baik, jujur dan adil,

i. tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindak pidana dengan

ancaman hukuman sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun penjara,

j. tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan pengadilan yang

mempunyai kekuatan hukum yang tetap,

k. mengenal daerahnya dan dikenal oleh masyarakat di desa setempat,

l. bagi pegawai negeri harus melampirkan surat izin dari instansi tempat

yang bersangkutan bekerja,

m. bagi anggota TNI/POLRI harus melampirkan surat izin dari

komandan/kepala sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,

n. bagi Pamong Desa harus melampirkan surat izin dari Lurah Desa atau

pejabat yang ditunjuk,

o. terdaftar sebagai penduduk desa dan bertempat tinggal di desa

sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun terakhir dengan tidak terputus-putus

dan dibuktikan dengan kartu tanda penduduk dan kartu keluarga yang

masih berlaku,

p. setelah terpilih menjadi Lurah Desa harus bertempat tinggal di desa

yang bersangkutan, dan

q. dihapus.

d. ketentuan huruf b Pasal 6 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 6 berbunyi sebagai

berikut:

4

Page 5: TARIP DAN TATA LAKSANA PELAYANAN … · Web viewMenimbang : bahwa beberapa ketentuan tentang sistem dan prosedur pencalonan, pemilihan, pelantikan dan pemberhentian Lurah Desa yang

Pasal 6

Yang berhak memilih Lurah Desa adalah penduduk desa warga negara Republik

Indonesia, dengan syarat:

a. terdaftar sebagai penduduk desa yang bersangkutan secara sah sekurang-

kurangnya 6 (enam) bulan terakhir dengan tidak terputus-putus dengan

dibuktikan kartu tanda penduduk yang masih berlaku,

b. sudah mencapai usia 17 (tujuh belas) tahun atau telah/pernah kawin pada

saat penutupan pendaftaran pemilih, dan

c. tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan pengadilan yang telah

mempunyai kekuatan hukum tetap.

e. ketentuan huruf e, huruf f dan huruf i ayat (2) Pasal 8 diubah, sehingga keseluruhan

Pasal 8 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 8

(1) Dalam rangka penjaringan, bakal calon mengajukan surat permohonan

secara tertulis, ditulis dengan tangan sendiri, menggunakan tinta hitam dan

bermeterai cukup serta dibuat dalam rangkap 3 (tiga).

(2) Surat permohonan sebagaimana dimaksud ayat (1) disampaikan kepada

ketua panitia pemilihan dengan dilampiri syarat-syarat:

a. surat pernyataan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

b. surat pernyataan setia terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945,

c. surat keterangan berkelakuan baik dari Kepolisian,

d. foto copy kartu tanda penduduk yang dilegalisir oleh Lurah Desa dan

Camat,

e. foto copy akta kelahiran yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang,

f. surat keterangan sehat jasmani, rohani, dan bebas narkoba dari dokter

pemerintah,

g. daftar riwayat hidup dan riwayat pekerjaan,

h. foto copy ijazah yang dimiliki dan dilegalisir oleh pejabat yang

berwenang,

i. surat izin dari tempat yang bersangkutan bekerja,

j. pas foto terbaru yang jumlah dan ukurannya ditentukan oleh panitia

pemilihan,

5

Page 6: TARIP DAN TATA LAKSANA PELAYANAN … · Web viewMenimbang : bahwa beberapa ketentuan tentang sistem dan prosedur pencalonan, pemilihan, pelantikan dan pemberhentian Lurah Desa yang

k. surat pernyataan sanggup bertempat tinggal di desa yang

bersangkutan,

l. surat pernyataan tidak mengundurkan diri apabila telah ditetapkan

menjadi calon yang berhak dipilih, dan

m. membuat program kerja secara tertulis.

(3) Berkas permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2)

disampaikan oleh panitia pemilihan kepada BPD.

f. ketentuan ayat (1) Pasal 15 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 15 berbunyi

sebagai berikut:

Pasal 15

(1) Jumlah TPS disesuaikan dengan jumlah pemilih dengan ketentuan 1 (satu)

TPS sekurang-kurangnya untuk 200 (dua ratus) pemilih.

(2) Pelaksanaan pemungutan suara disetiap TPS dilaksanakan oleh KPPS yang

terdiri dari ketua, sekretaris dan anggota, dengan jumlah sebanyak-

banyaknya 7 (tujuh) orang tidak termasuk petugas keamanan.

(3) KPPS bertugas menyelenggarakan pelaksanaan pemungutan suara di TPS

masing-masing dengan tugas yang ditetapkan oleh panitia pemilihan.

g. ketentuan angka 2 huruf a ayat (4) Pasal 19 diubah dan angka 10 huruf b ayat (4)

Pasal 19 dihapus, sehingga keseluruhan Pasal 19 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 19

(1) Pemilihan calon yang berhak dipilih dilaksanakan secara langsung, umum,

bebas, rahasia, jujur dan adil.

(2) Pemberian suara dilakukan dengan mencoblos tanda gambar calon yang

berhak dipilih dalam bilik suara di TPS yang disediakan oleh panitia

pemilihan.

(3) Seorang pemilih hanya memberikan suaranya kepada 1 (satu) orang calon

yang berhak dipilh dan tidak boleh diwakilkan.

6

Page 7: TARIP DAN TATA LAKSANA PELAYANAN … · Web viewMenimbang : bahwa beberapa ketentuan tentang sistem dan prosedur pencalonan, pemilihan, pelantikan dan pemberhentian Lurah Desa yang

(4) Penentuan sah dan tidaknya pemberian suara dan kartu suara ditentukan

oleh Panitia Pemilihan, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. pemberian suara dan kartu suara dinyatakan sah apabila:

1. menggunakan surat suara yang sah,

2. dalam satu kotak tanda gambar terdapat tidak lebih dari 2 (dua)

coblosan,

3. hasil coblosan dapat menunjukkan dengan jelas siapa yang dipilih,

4. menggunakan alat pencoblos yang disediakan panitia pemilihan,

5. tidak terdapat tulisan/coretan pada surat suara selain yang telah

ditentukan oleh panitia pemilihan,

6. kartu suara dibuat dan disediakan oleh panitia pemilihan,

7. kartu suara ditandatangani oleh ketua panitia pemilihan,

8. pada kartu suara ada stempel panitia pemilihan,

9. kartu suara diparaf oleh ketua KPPS, atau

10. kartu suara tidak rusak.

b. pemberian suara dan kartu suara dinyatakan tidak sah apabila:

1. tidak menggunakan surat suara yang telah ditentukan,

2. tidak terdapat tanda tangan ketua panitia pemilihan,

3. ditandatangani atau memuat tanda yang menunjukkan tanda

identitas pemilih,

4. dicoblos lebih dari satu calon yang berhak dipilih,

5. dicoblos diluar kotak tanda gambar yang disediakan,

6. dicoblos dengan alat yang tidak disediakan oleh panitia pemilihan,

7. tidak ada tanda gambar dalam surat suara yang dicoblos,

8. kartu suara tidak diparaf oleh ketua KPPS,

9. kartu suara rusak,

10. dihapus.

(5) Alasan-alasan yang menyebabkan pemberian suara dan kartu suara tidak sah

diumumkan kepada pemilih pada saat itu juga.

7

Page 8: TARIP DAN TATA LAKSANA PELAYANAN … · Web viewMenimbang : bahwa beberapa ketentuan tentang sistem dan prosedur pencalonan, pemilihan, pelantikan dan pemberhentian Lurah Desa yang

h. ketentuan ayat (3) Pasal 20 diubah, ketentuan ayat (4) dan ayat (5) Pasal 20

dihapus, sehingga keseluruhan Pasal 20 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 20

(1) Pemilihan calon yang berhak dipilih dinyatakan sah apabila jumlah pemilih

yang hadir menggunakan hak pilihnya sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga)

dari jumlah seluruh pemilih yang telah disahkan oleh ketua panitia pemilihan.

(2) Dalam hal jumlah pemilih yang hadir menggunakan hak pilihnya kurang dari

yang ditentukan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), pemilihan calon

yang berhak dipilih diundur paling lama 3 (tiga) jam dengan ketentuan

quorum tetap 2/3 (dua per tiga) dari jumlah seluruh pemilih.

(3) Apabila sampai batas waktu pengunduran sebagaimana dimaksud dalam

ayat (2) quorum belum juga terpenuhi, maka pemilihan tetap dilaksanakan

dan dianggap sah.

(4) Dihapus.

(5) Dihapus.

i. ketentuan ayat (4) Pasal 23 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 23 berbunyi

sebagai berikut:

Pasal 23

(1) Setelah penghitungan suara selesai panitia pemilihan menyusun,

menandatangani dan membacakan berita acara pemilihan.

(2) Ketua panitia pemilihan mengumumkan hasil pemilihan.

(3) Berita acara pemilihan diserahkan kepada Ketua BPD pada saat itu juga

sebagai dasar penetapan Keputusan BPD tentang pelaksanaan pemilihan

Lurah Desa.

(4) Apabila salah satu atau lebih bakal calon Lurah Desa yang berhak dipilih

tidak bersedia menandatangani berita acara pemilihan, tidak mempengaruhi

sahnya proses pemilihan Lurah Desa.

8

Page 9: TARIP DAN TATA LAKSANA PELAYANAN … · Web viewMenimbang : bahwa beberapa ketentuan tentang sistem dan prosedur pencalonan, pemilihan, pelantikan dan pemberhentian Lurah Desa yang

j. ketentuan Pasal 24 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 24 berbunyi sebagai

berikut:

Pasal 24

(1) Apabila terdapat lebih dari satu calon yang berhak dipilih memperoleh suara

terbanyak yang sama panitia pemilihan mengadakan pemilihan ulang.

(2) Waktu pelaksanaan pemilihan ulang ditetapkan oleh panitia pemilihan selambat-

lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak waktu pemilihan.

(3) Pemilihan ulang diikuti oleh calon-calon yang berhak dipilih yang memperoleh

suara terbanyak yang sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).

(4) Dalam pemilihan ulang calon yang berhak dipilih, yang memperoleh suara

terbanyak dinyatakan sebagai calon terpilih.

(5) Apabila hasil pemilihan ulang diperoleh jumlah suara yang sama, maka untuk

menetapkan calon terpilih diserahkan kepada BPD selambat-lambatnya 14

(empat belas) hari kerja.

k. letak Paragraf 5 Penetapan Calon Terpilih diubah sehingga letak Paragraf 5 setelah

ketentuan Pasal 24.

l. ketentuan Pasal 25 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 25 berbunyi sebagai

berikut:

Pasal 25

(1) Calon terpilih adalah calon yang memperoleh suara terbanyak dari seluruh

suara yang sah.

(2) Calon terpilih ditetapkan dengan Keputusan BPD berdasarkan laporan dan

berita acara pemilihan dari panitia pemilihan dan disampaikan kepada Bupati

melalui Camat untuk mendapatkan pengesahan.

(3) Keputusan Bupati tentang pengesahan Lurah Desa terpilih ditetapkan

selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja sejak pelaksanaan pemilihan

Lurah Desa.

9

Page 10: TARIP DAN TATA LAKSANA PELAYANAN … · Web viewMenimbang : bahwa beberapa ketentuan tentang sistem dan prosedur pencalonan, pemilihan, pelantikan dan pemberhentian Lurah Desa yang

m. ketentuan Pasal 26 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 26 berbunyi sebagai

berikut:

Pasal 26

Apabila terdapat pengajuan keberatan atas penetapan calon Lurah Desa terpilih,

maka proses pelantikan Lurah Desa tetap dilaksanakan.

n. ketentuan ayat (3) dan ayat (4) Pasal 27 dihapus, sehingga keseluruhan Pasal 27

berbunyi sebagai berikut:

Pasal 27

(1) Pelantikan Lurah Desa oleh bupati atau pejabat yang ditunjuk dilaksanakan

selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja sejak ditetapkannya Keputusan

Bupati tentang Pengesahan Lurah Desa terpilih.

(2) Pelaksanaan pelantikan dilakukan pada hari kerja.

(3) Pelantikan Lurah Desa yang tidak dapat dilaksanakan hingga akhir jangka

waktu yang ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) karena alasan-

alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, dapat ditunda selama-lamanya 3

(tiga) bulan sejak tanggal berakhirnya jangka waktu dimaksud atas

persetujuan Bupati.

(4) Dihapus.

(5) Serah terima jabatan Lurah Desa dilakukan dihadapan BPD dengan

menandatangani berita acara serah terima jabatan disaksikan oleh Camat.

o. diantara ayat (4) dan ayat (5) Pasal 37 disisipkan satu ayat baru yakni ayat (4a)

sehingga keseluruhan Pasal 37 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 37

(1) Lurah Desa yang dinyatakan sebagai tersangka dalam suatu tindak pidana

atas usul BPD diberhentikan sementara oleh Bupati.

(2) Pemberhentian sementara ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

(3) Selama Lurah Desa dikenakan pemberhentian sementara maka pekerjaan

sehari-hari dilaksanakan oleh seorang penjabat Lurah Desa yang ditetapkan

oleh BPD dan disahkan oleh Bupati.10

Page 11: TARIP DAN TATA LAKSANA PELAYANAN … · Web viewMenimbang : bahwa beberapa ketentuan tentang sistem dan prosedur pencalonan, pemilihan, pelantikan dan pemberhentian Lurah Desa yang

(4) Apabila berdasarkan putusan pengadilan dinyatakan bahwa Lurah Desa yang

bersangkutan tidak terbukti melakukan perbuatan yang didakwakan, maka

BPD mengusulkan untuk mencabut keputusan Bupati tentang pemberhentian

sementara.

(4a) Apabila berdasarkan ketentuan putusan pengadilan, Lurah Desa yang

bersangkutan terbukti melakukan perbuatan yang didakwakan dan Lurah

Desa yang bersangkutan tidak melakukan upaya banding, maka BPD

mengusulkan kepada Bupati untuk memberhentikan tetap Lurah Desa yang

bersangkutan.

(5) Apabila berdasarkan putusan pengadilan Lurah Desa yang bersangkutan

terbukti melakukan perbuatan yang didakwakan dan Lurah Desa dimaksud

melakukan upaya banding atau kasasi maka selambat-lambatnya 1 (satu)

tahun sejak putusan pengadilan, BPD mengusulkan kepada Bupati untuk

memberhentikan tetap Lurah Desa yang bersangkutan.

(6) Apabila dalam waktu selama-lamanya 1 (satu) tahun putusan banding atau

putusan kasasi terhadap Lurah Desa dimaksud dinyatakan tidak bersalah

maka kepada Lurah Desa dilakukan rehabilitasi dan dikembalikan kepada

jabatan semula oleh Bupati atas usul BPD.

p. Diantara Pasal 37 dan Pasal 38 disisipkan satu Pasal baru yakni Pasal 37A,

sehingga keseluruhan Pasal 37A berbunyi sebagai berikut:

Pasal 37A

Dalam hal BPD tidak mengusulkan pemberhentian sementara Lurah Desa kepada

Bupati sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal 37 dan pemberhentian tetap

Lurah Desa kepada Bupati sebagaimana dimaksud dalam ayat (4a) dan ayat (5)

Pasal 37, Bupati dapat memberhentikan sementara atau memberhentikan tetap lurah

desa tanpa adanya usulan dari BPD.

q. ketentuan huruf b, dan huruf e Pasal 38 diubah dan setelah huruf f ditambah satu

ketentuan baru yakni huruf g, sehingga keseluruhan Pasal 38 berbunyi sebagai

berikut:

Pasal 38

Lurah Desa berhenti atau dapat diberhentikan oleh Bupati atas usul BPD karena:

a. meninggal dunia,11

Page 12: TARIP DAN TATA LAKSANA PELAYANAN … · Web viewMenimbang : bahwa beberapa ketentuan tentang sistem dan prosedur pencalonan, pemilihan, pelantikan dan pemberhentian Lurah Desa yang

b. mengundurkan diri,

c. tidak lagi memenuhi syarat dan atau melanggar sumpah/janji,

d. tidak bisa mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan kewajibannya

kepada BPD,

e. berakhir masa jabatannya,

f. melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan atau norma yang hidup dan

berkembang dalam masyarakat,

g. terbukti melakukan tindak pidana dengan ancaman hukuman penjara minimal

5 (lima) tahun.

r. ketentuan Pasal 39 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 39 berbunyi sebagai

berikut:

Pasal 39

Lurah Desa yang diberhentikan sementara karena sebab-sebab sebagaimana

dimaksud dalam ayat (3) Pasal 35, ayat (4) Pasal 36 dan ayat (1) Pasal 37

dikenakan sanksi administrasi berupa pengurangan sebesar 50% (lima puluh

persen) dari penghasilan dan tunjangan yang diterima sebagai Lurah Desa.

s. ketentuan ayat (1) Pasal 42 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 42 berbunyi

sebagai berikut:

Pasal 42

(1) Penjabat diangkat dari Carik Desa, Kepala Bagian atau pejabat lain yang

ditunjuk, ditetapkan dengan keputusan BPD dan disahkan oleh Bupati.

(2) Masa jabatan penjabat selama-lamanya 1 (satu) tahun terhitung sejak

tanggal pelantikan.

(3) Penjabat diambil sumpah/janji dan dilantik oleh Bupati atau pejabat yang

ditunjuk sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

t. ketentuan ayat (1) Pasal 44 diubah dan ketentuan ayat (2) Pasal 44 dihapus,

sehingga keseluruhan Pasal 44 berbunyi sebagai berikut:

12

Page 13: TARIP DAN TATA LAKSANA PELAYANAN … · Web viewMenimbang : bahwa beberapa ketentuan tentang sistem dan prosedur pencalonan, pemilihan, pelantikan dan pemberhentian Lurah Desa yang

Pasal 44

(1) Apabila penyelenggaraan pencalonan sampai dengan pelantikan Lurah Desa

tidak dapat dilaksanakan tepat waktu, maka waktu penyelenggaraannya

diperpanjang selama-lamanya 3 (tiga) bulan.

(2) Dihapus

u. Pasal 46 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 46 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 46

Lurah desa yang diangkat sebelum berlakunya peraturan daerah ini tetap

menjalankan tugas dan kewajibannya sampai dengan berakhir masa jabatannya.

v. Penjelasan Pasal 27 diubah, sehingga keseluruhan Penjelasan Pasal 27 berbunyi

sebagai berikut:

Pasal 27

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan antara lain

adalah

a. sakit,

b. melaksanakan ibadah haji,

c. melaksanakan keperluan lain yang tidak bisa ditinggalkan atas izin ketua

panitia pemilihan.

Ayat (4)

Dihapus.

Ayat (5)

Cukup jelas.

w. diantara angka 3 dan angka 4 ayat (1) Penjelasan Pasal 40 disisipkan satu angka

baru yakni angka 3A, dan diantara angka 2 dan angka 3 ayat (2) Penjelasan Pasal

40 disisipkan satu angka baru yakni angka 2A, sehingga keseluruhan Penjelasan

Pasal 40 berbunyi sebagai berikut:

13

Page 14: TARIP DAN TATA LAKSANA PELAYANAN … · Web viewMenimbang : bahwa beberapa ketentuan tentang sistem dan prosedur pencalonan, pemilihan, pelantikan dan pemberhentian Lurah Desa yang

Pasal 40

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan berhalangan sementara adalah apabila Lurah tidak

masuk kerja dengan alasan sebagai berikut:

1. Melaksanakan keperluan selain urusan Pemerintah Desa, selama-

lamanya 30 (tiga puluh) hari kerja berturut-turut dengan pemberitahuan

secara tertulis,

2. Menunaikan ibadah haji,

3. Sakit selama-lamanya 6 (enam) bulan berturut-turut dengan surat

keterangan dokter,

3A. Cuti melahirkan,

4. Tidak menjalankan tugas tanpa adanya alasan yang dapat

dipertanggungjawabkan selama-lamanya 14 (empatbelas) hari kerja

berturut-turut,

5. Apabila Lurah Desa tidak menjalankan tugas sebagaimana dimaksud

dalam angka 4, maka setelah lebih dari 4 (empat) hari diadakan

pemeriksaan oleh BPD, Carik Desa tetap menjalankan tugas sebagai

penjabat Lurah Desa sampai hasil pemeriksaan ditetapkan.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan berhalangan tetap adalah apabila Lurah Desa:

1. Berdasarkan putusan pengadilan terbukti melakukan perbuatan tindak

pidana,

2. Tidak dapat menjalankan tugas dan kewajibannya karena sakit lebih

dari 6 (enam) bulan berdasarkan surat keterangan dokter pemerintah,

2A. Habis masa jabatan,

3. Meninggal dunia,

4. Mengundurkan diri,

5. Tidak lagi memenuhi syarat dan atau melanggar sumpah/janji,

6. Tidak bisa mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan

kewajibannya kepada BPD.

Pasal II

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

14

Page 15: TARIP DAN TATA LAKSANA PELAYANAN … · Web viewMenimbang : bahwa beberapa ketentuan tentang sistem dan prosedur pencalonan, pemilihan, pelantikan dan pemberhentian Lurah Desa yang

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini

dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Sleman.

Ditetapkan di Sleman.

Pada tanggal 20 Mei 2003

BUPATI SLEMAN,

Cap/ttd

IBNU SUBIYANTO

Disetujui dengan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sleman,

Nomor : 5/K.DPRD/2003

Tanggal : 20 Mei 2003

Tentang : Persetujuan Penetapan 7 (tujuh) Peraturan Daerah tentang:

1. Perubahan Pertama Peraturan Daerah

Kabupaten Sleman Nomor 4 Tahun 2000 tentang Badan

Perwakilan Desa,

2. Perubahan Pertama Peraturan Daerah

Kabupaten Sleman Nomor 6 Tahun 2000 tentang Tata Cara

Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan Pemberhentian Lurah Desa,

3. Perubahan Pertama Peraturan Daerah

Kabupaten Sleman Nomor 7 Tahun 2000 tentang Tata Cara

Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan Pemberhentian Dukuh,

4. Perubahan Pertama Peraturan Daerah

Kabupaten Sleman Nomor 8 Tahun 2000 tentang Tata Cara

Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Carik Desa/Kepala

Bagian/Kepala Urusan/Sekretaris Badan Perwakilan Desa,

5. Perubahan Pertama Peraturan Daerah

Kabupaten Sleman Nomor 10 Tahun 2000 tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Desa,

6. Kedudukan Keuangan Lurah Desa dan

Pamong Desa,

7. Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Pemerintah Desa

15

Page 16: TARIP DAN TATA LAKSANA PELAYANAN … · Web viewMenimbang : bahwa beberapa ketentuan tentang sistem dan prosedur pencalonan, pemilihan, pelantikan dan pemberhentian Lurah Desa yang

Diundangkan di Sleman.

Pada tanggal 26 Mei 2003

SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN SLEMAN,

Cap/ttd

SUTRISNO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2003 NOMOR 5 SERI E

16